faktor mobilitas sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/faktor-mobilitas-sosial Tue, 31 Jan 2023 03:36:50 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico faktor mobilitas sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/faktor-mobilitas-sosial 32 32 8 Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-dan-penghambat-mobilitas-sosial Tue, 31 Jan 2023 03:33:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41119 Jakarta ramai, mungkin itu adalah dua kata yang tepat untuk mewakili pembukaan dari artikel ini. Namun keramaian tersebut ternyata juga terjadi di kota Jabodetabek lainnya. Sarana kendaraan umum tampak tidak pernah sepi pengunjung, dari pagi hingga malam. Tidak jarang, sarana umum yang tersedia seperti kereta api maupun busway terlihat tidak lagi mampu menampung banyaknya penghuni […]

The post 8 Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jakarta ramai, mungkin itu adalah dua kata yang tepat untuk mewakili pembukaan dari artikel ini. Namun keramaian tersebut ternyata juga terjadi di kota Jabodetabek lainnya.

Sarana kendaraan umum tampak tidak pernah sepi pengunjung, dari pagi hingga malam. Tidak jarang, sarana umum yang tersedia seperti kereta api maupun busway terlihat tidak lagi mampu menampung banyaknya penghuni kota yang datang untuk bekerja.

Adanya pergerakan penduduk dari suatu kota ke kota lainnya untuk memperbaiki nasib, mendapatkan pekerjaan, status ekonomi yang lebih baik, status sosial yang lebih tinggi, hingga peluang untuk sukses yang lebih besar khususnya di Jakarta, ternyata dibahas dalam tema mobilitas sosial.

Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial berasal dari bahasa latin mobilis yang artinya mudah dipindahkan, banyak gerak, atau bergerak dan socius, yaitu lahir, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial adalah pergerakan yang terjadi dalam struktur sosial melibatkan adanya pola-pola tertentu dalam lapisan masyarakat.

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1992) dalam buku berjudul Sosiologi, menjelaskan bahwa mobilitas sosial dapat dialami semua individu di masyarakat, karena setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha agar naik ke lapisan struktur sosial yang lebih tinggi atau lebih baik.

Secara singkat, mobilitas sosial diartikan sebagai perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok orang ke status sosial yang lain, hasil perpindahan tersebut bisa lebih tinggi, sederejat, hingga lebih rendah.

Faktor Pendukung Mobilitas Sosial

Hasil dari perpindahan status sosial yang beragam, disebabkan oleh beberapa faktor pendorong mobilitas sosial, antara lain:

  • Struktural

Faktor struktural adalah kesempatan bagi individu untuk menempati suatu kedudukan dalam masyarakat maupun kemudahan dalam mengakses kedudukan tersebut.

Dalam hal ini, adanya struktur masyarakat Indonesia yang terbuka memungkinkan semua individu dari berbagai macam latar belakang dan pendidikan menempati posisi jabatan yang tinggi, seperti manager, hingga CEO suatu perusahaan.

Namun, dalam faktor struktural ini mobilitas sosial cenderung bersifat menurun karena adanya jumlah penduduk dengan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak seimbang.

  • Faktor Individu

Faktor individu terkait dengan kualitas diri individu, seperti : pengetahuan, sikap, dan pengetahuan. Sebagai contoh, jika kamu dilahirkan dengan status sosial menengah dari kedua orang tua kamu, dan kamu ingin memiliki status sosial yang lebih tinggi, maka untuk meraih hal tersebut kamu dapat meraihnya dengan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, hal ini disebut dengan social elevator.

  • Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi berdampak terhadap banyak hal, salah satunya adalah mobilitas sosial. Jika faktor ekonomi memiliki kondisi yang baik, maka mobilitas sosial dapat berada dalam kondisi yang juga baik, sifatnya ekuivalen.

Sebaliknya, jika kondisi ekonomi sedang buruk, ditandai dengan jumlah pendapatan penduduk yang juga menurun, maka mobilitas sosial akan sulit untuk terjadi.

  • Faktor Politik

Mendengar kata ‘politik’ tentunya akrab dengan sistem pemerintahan yang terjadi dalam suatu negara. Kondisi negara yang stabil memiliki pengaruh yang besar untuk membuat terjadi mobilitas sosial yang maksimal.

Pada hal ini, kondisi negara yang stabil menyediakan keamanan sehingga menciptakan kemudahan untuk mobilitas sosial terjadi.

  • Faktor Penduduk (Demografi)

Jumlah penduduk di Indonesia selalu bertambah dari waktu ke waktu, mengakibatkan mobilitas geografik.

Pertambahan penduduk setiap tahunnya menyebabkan lahan pemukiman yang terus berkurang berdampak pada meningkatnya kemiskinan maupun bertambahnya pengangguran, karena tidak tersedianya pemukiman yang layak untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan individu.

Ketidakseimbangan antara ketersediaan lahan pemukiman dengan jumlah penduduk yang ada membuat ketidakseimbangan pada banyak hal, seperti perbedaan yang sangat signifikan antara individu yang memiliki pekerjaan dengan pengangguran.

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Terdapat tiga faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Sistem Tertutup pada Lapisan Sosial

Sistem pelapisan sosial tertutup dalam masyarakat dapat menghambat terjadinya kenaikan pada mobilitas sosial atau dengan kata lain hanya kelompok tertentu yang dapat menempati strata sosial teratas.

Sebagai contoh, pada sistem masyarakat feodal hanya keturunan bangsawan yang dapat menduduki strata sosial kelas atas. Sementara rakyat kecil tetap menempati strata sosial kelas bawah.

  • Faktor Kemiskinan

Kemiskinan adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sulitnya menaikkan strata sosial karena terbentur banyak aspek.

Misalnya, pendidikan yang rendah mengakibatkan kualitas sumber daya manusia yang juga rendah, kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang berkualitas, yang juga akan mengakibatkan kurangnya kemampuan finansial individu untuk hidup layak.

  • Faktor Budaya

Indonesia memiliki beragam budaya serta bahasa hingga adat istiadat. Untuk mempertahankan budaya yang telah menjadi indentitas Indonesia, maka tidak jarang golongan masyarakat menjadi enggan menerima adanya perubahan budaya hingga kemajuan teknologi.

Adanya beragam budaya, bahasa, hingga adat-istiadat, tidak jarang juga menimbulkan diskriminasi antar suku, ras, golongan, maupun agama.

Selain itu, adanya budaya pada negara-negara di Asia yang cenderung membedakan strata sosial antara laki-laki dan perempuan juga berperan penting dalam mobilitas sosial.

Misalnya, perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan yang tinggi, karena perempuan hanya bertugas untuk menjaga dan merawat anggota keluarga. Sementara itu, laki-laki dapat mengenyam pendidikan setinggi mungkin, karena mereka bertugas untuk mencari nafkah.

Konflik yang terjadi pada faktor budaya tersebut menghalangi kemudahan dalam terjadinya mobilitas sosial.

Setelah mengetahui pengertian dari mobilitas sosial, faktor pendukung dan juga faktor penghambatnya, menurut kamu faktor apa sih yang paling menarik, readers? Yuk, komen di artikel ini!

The post 8 Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Faktor Pendorong Mobilitas Sosial https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-mobilitas-sosial Fri, 26 Aug 2022 02:26:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38261 Pernahkah kalian menyadari jika dalam kehidupan bermasyarakat ini telah terjadi mobilitas sosial? Mobilitas sosial dianggap sebagai gerakan dalam struktur sosial. Atau bahkan perubahan strata sosial tersebut ternyata sudah terjadi pada dirimu dan keluargamu? Terjadinya perpindahan atau perubahan strata sosial tersebut merupakan hal yang sangat wajar terjadi. Perubahan itu sendiri bisa menuju ke perubahan status sosial […]

The post 5 Faktor Pendorong Mobilitas Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernahkah kalian menyadari jika dalam kehidupan bermasyarakat ini telah terjadi mobilitas sosial? Mobilitas sosial dianggap sebagai gerakan dalam struktur sosial. Atau bahkan perubahan strata sosial tersebut ternyata sudah terjadi pada dirimu dan keluargamu?

Terjadinya perpindahan atau perubahan strata sosial tersebut merupakan hal yang sangat wajar terjadi. Perubahan itu sendiri bisa menuju ke perubahan status sosial yang lebih tinggi atau bahkan lebih rendah dari pada status sosial sebelumnya.

Hal tersebut lumrah terjadi karena setiap anggota masyarakat pastinya ingin memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga mereka akan lebih giat berusaha untuk merubah status sosial nya lebih baik lagi daripada sebelumnya.

Pengertian Mobilitas Sosial

Secara umum, pengertian mobilitas sosial adalah adanya perubahan kedudukan atau status warga masyarakat di dalam sebuah kelas sosial atau status sosial yang berubah dari yang satu ke yang lainnya. Mobilitas sosial disebut pula dengan gerakan sosial yang didefinisikan sebagai perpindahan orang maupun kelompok dari strata kelas sosial yang satu ke strata kelas sosial yang lain.

Dalam kehidupan sosial masyarakat yang selalu berdampingan, setiap individu pasti terlibat dalam suatu kegiatan mobilitas sosial. Fenomena mobilitas sosial ini kerap terjadi di kehidupan sosial baik melibatkan individu, keluarga, maupun kelompok melalui sebuah sistem hierarki atau stratifikasi sosial. Mobilitas sosial bisa terjadi dengan melalui perubahan yang lebih lambat dan halus.

Mobilitas sosial ini kemudian dijadikan sebagai sebuah kebiasaan atau aktivitas yang sudah umum dilakukan oleh masyarakat karena menimbulkan perubahan dan peningkatan status sosial yang sudah sangat berkaitan dengan kehidupan masyarakat misalnya dari kenaikan jabatan satu ke jabatan lain yang lebih tinggi.

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Sudah banyak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dan berbagai faktor penyebabnya yang menyebabkan banyaknya bentuk dan dampak mobilitas sosial baik kearah yang positif maupun kearah yang negatif. Inilah berbagai faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial yang perlu Anda ketahui. 

1. Faktor Struktural

Faktor struktural yang menjadi pendorong mobilitas sosial ini erat kaitannya dengan kesempatan seseorang untuk bisa menempati sebuah kedudukan atau jabatan serta kemudahan untuk memperolehnya.

Di Indonesia sendiri, kesempatan untuk mendapatkan kedudukan tersebut pasti terdapat pengaruh faktor struktural yang cukup besar. Banyak orang yang akhirnya mempunyai kesempatan untuk menempati jabatan yang lebih tinggi dari pada sebelumnya.

2. Faktor Kualitas Individu

Faktor individu bisa terlihat dari segi sikap, pengetahuan intelektual, dan keterampilan setiap individu karena semua manusia lahir dengan sifat dan ciri khas yang berbeda. Namun demikian, manusia memiliki keinginan yang sama untuk mencapai status sosial sebagai orang terpandang.

Masyarakat yang mempunyai keadaan ekonomi yang baik akan mendapatkan akses yang mudah untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Dengan begitu kualitas individu bisa menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial karena setiap individu termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui pendidikan yang bisa menyebabkan seseorang menjadi pribadi yang berkualitas dan dapat meningkatkan status sosialnya di mata masyarakat.

3. Faktor Ekonomi

Baik di Indonesia maupun di negara lain, kondisi ekonomi tentunya akan sangat mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial. Keadaan ekonomi yang berjalan di dalam masyarakat, tentu saja akan memberikan dorongan kepada individu maupun kelompok untuk meningkatkan status sosial mereka. 

Masyarakat yang mempunyai kondisi ekonomi baik, cenderung akan lebih mudah untuk melakukan mobilitas sosial. Kondisi ekonomi yang baik tentu membuat masyarakat lebih mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan yang lebih baik lainnya.

Akan tetapi apabila kondisi ekonominya buruk, maka masyarakatnya akan memiliki pendapatan yang rendah dan terbatas sehingga akan sangat sulit untuk memenuhi seluruh kebutuhan dan mobilitas sosialnya tidak akan terjadi.

4. Faktor Politik

Situasi politik yang sedang terjadi bisa menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial. Politik bisa menjadi pendorong mobilitas sosial dikarenakan situasi politik pada suatu negara yang stabil maupun tidak jelas akan mempengaruhi kondisi keamanannya. 

Tentu terdapat hubungan antara ketersediaan dengan kemudahan dalam menjalankan suatu aktivitas bahkan pekerjaan. Perubahan situasi politik dalam suatu negara akan menjadi bentuk dukungan dari rakyat terhadap struktur pemerintah yang baru tersebut.

Melalui dukungan tersebut, maka seseorang ingin memiliki kemauan untuk mengembangkan status sosialnya supaya dapat melakukan mobilitas sosial.

Contohnya adalah ketika seorang presiden suatu negara tergantikan dengan orang lain. Tentunya jajaran dalam struktur pemerintahannya akan ikut berubah juga. Maka bisa terjadi perubahan sosial seseorang yang tadinya hanya rakyat biasa, lalu naik jabatan dan mempunyai struktur sosial yang lebih tinggi.

5. Faktor Kependudukan

Faktor kependudukan akan selalu bertambah dari waktu ke waktunya. Semakin tinggi tingkat kelahiran dari kalangan status sosial rendah, tentunya semakin sulit untuk meningkatkan status sosialnya.

Sedangkan, di beberapa negara maju lebih memilih untuk membatasi tingkat kelahiran. Dengan begitu mereka lebih mudah untuk melakukan mobilitas sosial.

Namun sayang sekali, pertambahan tersebut bisa menyebabkan sempitnya lahan pemukiman dan meningkatkan kemiskinan. Maka dari itu ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk menjadi solusi untuk masalah itu. Hal ini membuktikan adanya mobilitas sosial dalam masyarakat, seperti adanya transmigrasi.

The post 5 Faktor Pendorong Mobilitas Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>