faktor penghambat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/faktor-penghambat Fri, 05 May 2023 01:04:31 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico faktor penghambat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/faktor-penghambat 32 32 7 Faktor Penghambat Persebaran Flora Dan Fauna https://haloedukasi.com/faktor-penghambat-persebaran-flora-dan-fauna Fri, 05 May 2023 01:04:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42927 Flora dan fauna adalah komponen penting dalam ekosistem yang berperan dalam menjaga keseimbangan alam. Namun, persebaran flora dan fauna dapat terhambat oleh berbagai faktor yang memengaruhi lingkungan hidupnya. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang faktor-faktor yang menjadi penghambat persebaran flora dan fauna serta dampaknya terhadap keberlangsungan kehidupan di bumi. Beberapa faktor yang memengaruhi persebaran flora […]

The post 7 Faktor Penghambat Persebaran Flora Dan Fauna appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Flora dan fauna adalah komponen penting dalam ekosistem yang berperan dalam menjaga keseimbangan alam. Namun, persebaran flora dan fauna dapat terhambat oleh berbagai faktor yang memengaruhi lingkungan hidupnya.

Dalam artikel ini, akan dibahas tentang faktor-faktor yang menjadi penghambat persebaran flora dan fauna serta dampaknya terhadap keberlangsungan kehidupan di bumi.

Beberapa faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna diantaranya adalah perubahan iklim, deforestasi, kerusakan habitat, perburuan liar, dan perubahan lingkungan. Perubahan iklim seperti perubahan suhu dan curah hujan dapat memengaruhi pola migrasi dan reproduksi flora dan fauna.

Deforestasi dan kerusakan habitat juga berdampak besar pada kehidupan flora dan fauna karena dapat memotong jalur migrasi dan menghilangkan sumber makanan yang mereka butuhkan.

Selain itu, perburuan liar dan perubahan lingkungan juga menjadi faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna. Perburuan liar akan mengurangi populasi hewan tertentu dan memicu gangguan pada rantai makanan.

Sementara itu, perubahan lingkungan seperti penggunaan pestisida dan polusi udara juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan kelangsungan hidup flora dan fauna.

Dampak dari penghambatan persebaran flora dan fauna dapat berdampak pada ekosistem secara keseluruhan. Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi ekosistem dan menimbulkan krisis lingkungan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna dan melakukan tindakan yang dapat mengurangi dampaknya.

Berikut adalah 7 faktor penghambat persebaran flora dan fauna:

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah faktor yang paling penting dalam memengaruhi persebaran flora dan fauna. Perubahan suhu, curah hujan, dan kondisi lingkungan lainnya dapat memengaruhi pola migrasi, reproduksi, dan adaptasi flora dan fauna.

Flora dan fauna memiliki rentang suhu tertentu yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Jika suhu menjadi terlalu panas atau terlalu dingin, banyak spesies mungkin tidak mampu bertahan hidup atau berkembang biak.

Selain itu, perubahan curah hujan dapat mengubah pola makan dan pola reproduksi hewan dan tanaman. Jika suatu spesies terbiasa dengan pola hujan tertentu untuk bertahan hidup, tetapi pola itu berubah drastis, spesies tersebut mungkin tidak mampu bertahan hidup.

2. Deforestasi dan Kerusakan Habitat

Deforestasi dan kerusakan habitat adalah faktor-faktor penting yang memengaruhi persebaran flora dan fauna. Kehilangan habitat alami dapat memotong jalur migrasi dan menghilangkan sumber makanan yang dibutuhkan oleh flora dan fauna.

Kehilangan habitat juga dapat menyebabkan spesies menjadi terisolasi dan tidak dapat berkembang biak dengan spesies lainnya. Ini dapat menyebabkan penurunan jumlah spesies dan kemunduran keragaman hayati.

3. Perburuan Liar

Perburuan liar juga dapat memengaruhi persebaran flora dan fauna. Jika spesies tertentu diburu secara berlebihan, populasi mereka dapat menurun dan bahkan bisa punah.

Ketika spesies tersebut menjadi sangat langka, kemampuan mereka untuk mempertahankan fungsi ekologisnya akan terganggu dan lingkungan tempat mereka hidup akan terpengaruh secara negatif.

Selain itu, kegiatan perburuan liar juga dapat memicu gangguan pada rantai makanan. Hal ini dapat mempengaruhi spesies lain dalam rantai makanan dan mengancam keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

4. Perubahan Lingkungan

Perubahan lingkungan seperti penggunaan pestisida dan polusi udara juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan kelangsungan hidup flora dan fauna.

Pestisida dapat membunuh spesies yang bukan target dan mempengaruhi spesies yang tergantung pada spesies yang terkena pestisida tersebut sebagai makanan mereka.

Polusi udara dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan dan sistem kekebalan tubuh flora dan fauna, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.

5. Perubahan Lahan

Perubahan penggunaan lahan seperti urbanisasi, pertanian intensif, dan pengembangan infrastruktur juga dapat memengaruhi persebaran flora dan fauna. Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan dapat mengurangi luas habitat dan mengubah pola migrasi dan reproduksi flora dan fauna.

6. Invasi Spesies Asing

Invasi spesies asing adalah faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna dengan mempengaruhi interaksi antara spesies. Spesies asing dapat memasuki ekosistem dan mengganggu keseimbangan lingkungan.

Spesies invasif dapat bersaing dengan spesies asli untuk sumber daya, memakan spesies asli, atau mengeksploitasi mereka secara tidak adil. Hal ini dapat mengancam kelangsungan hidup spesies asli dan mengurangi keragaman hayati.

7. Perubahan Perilaku Manusia

Perubahan perilaku manusia seperti perubahan pola konsumsi dan perubahan cara hidup juga dapat memengaruhi persebaran flora dan fauna. Pola konsumsi manusia yang tidak berkelanjutan seperti permintaan atas produk kayu dan daging, dapat memacu aktivitas deforestasi dan perburuan liar.

Perubahan cara hidup seperti urbanisasi dan mobilitas manusia juga dapat memengaruhi persebaran flora dan fauna. Manusia dapat membangun infrastruktur dan pemukiman di habitat alami flora dan fauna, yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.

Untuk mengurangi dampak faktor-faktor penghambat persebaran flora dan fauna, diperlukan tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah pelestarian habitat, pengelolaan sumber daya alam, penggunaan pestisida dan bahan kimia yang bijak, dan pengaturan perburuan.

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang perlindungan lingkungan dan keragaman hayati untuk mengubah perilaku manusia yang dapat memengaruhi lingkungan.

The post 7 Faktor Penghambat Persebaran Flora Dan Fauna appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15 Faktor Penghambat Pembangunan Ekonomi Di Negara Berkembang https://haloedukasi.com/faktor-penghambat-pembangunan-ekonomi-di-negara-berkembang Mon, 03 Apr 2023 04:32:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42306 Negara berkembang dalam pembangunannya memiliki suatu hambatan baik dalam bidang ekonomi ataupun bidang lainnya, berikut ini akan disajikan faktor penghambat apa saja yang mempengaruhi pembangunan ekonomi pada negara berkembang, 1. Perekonomian yang bersifat dualistik Perekonomian dengan sifat dualistik ini merupakan suatu hambatan yang dapat menyebabkan produktivitas dari berbagai kegiatan produktif yang sangat rendah dan juga […]

The post 15 Faktor Penghambat Pembangunan Ekonomi Di Negara Berkembang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Negara berkembang dalam pembangunannya memiliki suatu hambatan baik dalam bidang ekonomi ataupun bidang lainnya, berikut ini akan disajikan faktor penghambat apa saja yang mempengaruhi pembangunan ekonomi pada negara berkembang,

1. Perekonomian yang bersifat dualistik

Perekonomian dengan sifat dualistik ini merupakan suatu hambatan yang dapat menyebabkan produktivitas dari berbagai kegiatan produktif yang sangat rendah dan juga usaha-usaha untuk mengadakan sebuiah perubahan yang sangat terbatas sekali.

Hal paling rawan terjadi ialah hambatan dualisme sosial dan juga teknologi yang sangat mempengaruhi mekanisme pasar sehingga sumber daya yang tersedia tidak digunakan secara efektif dan juga efesien.

2. Perkembangan penduduk dan juga tingkat pendidikan yang rendah di masyarakat

Perkembangan penduduk dapat menjadi dorongan juga hambatan dalam pembangunan. Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu terjadi suatu hambatan dalam pembangunan ekonomi jika pada penduduk tersebut memiliki kapasitas untuk menyerap dan juga menghasilkan suatu produksi yang dihasilkan.

Selain itu banyakya jumlah penduduk disuatu negara juga mempengaruhi dan seringkali menjadi penghambat keberlangsungan suatu pembangunan penduduk dalam bidang ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena semakin banyaknya suatu penduduk maka kebutuhan yang dibutuhkan juga semakin membeludak.

Sehingga dapat menyebabkan kekurangnya suatu bahan atau barang untuk diproduksi, juga dapat menyebabkan terjadinya banyaknya pengangguran yang dapat mengakibatkan terhambatnya suatu pembangunan bangsa dan negara.

3. Struktur ekspor berupa bahan mentah

Sektor ekspor suatu negara berkembang belum engine of growth karena masih memiliki sifat industri yang mendorong ekonomi dualisme yang kurang mendorong perkembangan ekonomi disuatu negara berkembang.

Publis and Singer berpendapat bahwa dalam jangka panjang daya tukar barang-barang yang diperdagangkan oleh negara sedang berkembang dengan negara maju yang akan menjadi tambah buruk dan juga dapat mnerugikan suatu negara yang sedang berkembang.

4. Tingkat pembentukan modal yang rendah

Tingkat pembentukan modal yang rendah ini merupakan sebuah hambatan utama bagi pembangunan ekonomi. Pembentukan modal di negara-negara yang sedang berkembang merupakan Vicious Cycle. Yang memiliki arti lingkaran yang tidak memiliki pangkalialah sebuah produktivitas yang snagat rendah dapat mengakibatkan rendahnya pendapatan riil. Pendapatan yang rendah dapat mengakibatkan low saving dan juga low invesment yang dapat membuat rendahnya modal.

Pendapatan rendah dapat mengakibatkan tabungan menjadi rendah atau bisa juga tidak memiliki tabungan. Tabungan yang rendah dapat melemahkan pembentukan modal yang pada akhirnya kekurangan modal, masyarakat menjadi terbelakang, kekayaan alam alam tidka dapat diolah, dan selanjutnya menyebabkan lingkaran tidak berujung pangkal.

5. Proses sebab akibat komulatif

Sebab akibat komulatif sirkuler ialah hambatan dalam pembangunan di daerah yang miskin ssebagai akibat dari pembangunan di daerah yang lebih maju sehingga dapat menimbulkan jarak atau gap antara daerah maju dengan daerah yang miskin. Keadaan-keadaan yang menghambat pembangunan ini disebut dengan back wash effect. Adapun faktor penghambat dari back wash effect ialah,

  • Perpindahan penduduk dari daerah miskin ke daerah yang lebiih maju
  • Corak pengaliran modal yang beraksi
  • Pola perdagangan dna juga kegiatan perdagangan, terutama yang telah didominasi oleh industri-industri di daerah yang mengalami sebuah kemajuan yang dpaat menyebabkan daerah miskin mengalami keusahan untuk mengembangkan pasar dari hasil industri dan dapat memperlambat perkembangan di daerah miskin.

Keadaan yang dapat menimbulkan back wash effect ialah keadaan jaringan pengangkutan yang jauh lebih baik di daerah-daerah yang lebih maju yang dapat menyebabkan kegiatan produksi dan juga perdagangan dapat dilakuakn lebih efisien dan juga efektif di daerah tersebut.

6. Rendahnya produktivitas

Rendahnya produktivitas dapat dilihat dari pendapatan domestik bruto atau PDB perkapita pekerja yang kecil. Penyebab dari pendapatan perkapita yang kecil ini disebabkan karena rendahnya tingkat kehidupan dan juga kesempatan kerja.

Negara berkembang juga sering kali dikaitkan sebuah istilah lingkaran setan yang sulit diputus yang memiliki arti mata rantai yang rendah memiliki dampak pad atabungan dan juga investasi yang rendah juga.

Apabila tabungan dan juga innvestasi rendah dapat mengakibatkan akumulasi modal yang lambat sehingga berujung pada produktivitas yang rendah yang dapat mengakibatkan rendahnya pendapatan rata-rata.

7. Pasar dan Informasi yang tidak sempurna

Pasar yang berada di negara berkembang informasi yang dimiliki cenderung tidka lengkap. Struktur pasar barang dan jasa juga tidka sempurna. Bahkan monopoli dan juga oligopoli bisa saja terjadi dalam pasar faktor produksi. Selain itu, sebagian besar informasi pasar hanya dapat diterima oleh para pengusaa yang mempunyai hubungan dekat dengan birokrasi yang bersangkutan. Kondisi informasi yang tidak sempurna hanya akan merugikan rakyat.

8. Ketergantungan pada sektor pertanian primer

Negara berkembang umumnya cenderung bergantung pada sektor pertanian dan juga pertambangan. Bahkan dalam negara berkembang terdapat negara yang hanya bergantung pada sektor pertanian saja., kondisi perekonomian ini biasa disebut sebagai perekonomian monokultural.

9. Ketergantungan yang besar dan rentannya hubungan internasional

Kondisi perekonomian negara berkembang cenderung dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara disekitarnya terutana negar maju. Hal inni dapat terjadi karena lemahnya permintaan domestik yang sangat mengandalkan pasar ekspor yang barang-barangnnya diekspor barang-barang primer.

10. Rendahnya tingkat kehidupan

Rendahnya tingkat kehidupan dapat dilihat dari kemampuan penduduk dalam hal memenuhi kebutuhan dasae, seperti makanan, pakaian, dan juga rumah. UNDP menyebutkan terdapat kebih dari satu miliar penduduk dunia mengakami kemiskinan dan 80 persen berada di negara berkembang.

Kemiskinan yang dimaksud ialah kekurangan gizi dan juga kondisi kesehatan yang buruk, juga tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan banyaknya penduduk di negara berkembang yang mengalami buta huruf.

11. Tingginya pertambahan penduduk

Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang dapat mencapai dua hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju. Selai pertambahan penduduk yang tingggi maslaah kependudukan yang lain ialah distribusi penduduk yang tidak merata.

Di negara berkembang penduduk yang jumlahnya besar dan memiliki kecenderungan tidak dapat tersebar secara merata dapat menghambat proses pembangunan ekonomi yang dampaknya dapat ditimbulkan dari masalah tersebut dan dapat mengakibatkan terjadinya pendapatan yang tidak merata dan timpang.

12. Infrastruktur yang kurang memadai

Fakor penghambat pembangunan ekonomi di negara berkembang salah satunya infrastruktur yang kurang memadai yang dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah mengalami sebuah ketimpangan karena perbedaan wilayah dan akses yang sulit ditempuh.

13. Kondisi politik yang tidak stabil

Kondisi politik yang tidak stabil dapat mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan ekonomi jadi terhambat karena investor dari negara-negara lain takut untuk menanamkan modalnya, seperti halnya terdapat pertarungan politik antara oposisi dan juga koalisi yang tidak hebat.

14. Investasi yang tidak pasti

Adanya investasi yang tidak pasti akan sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi dalam suatu negara terlebih lagi pada negara berkembang, yang sayangnya dapat membuat investor enggan untuk berinvestasi pada suatu negara yang tidak bisa memberikan keuntungan kedepannya.

15. Korupsi

Korupsi merupakan suatu pelanggaran hukum yang memiliki dampak besar dalam suatu negara, terlebih lagi pada bnidang ekonomi. permasalahan satu ini melibatkan permasalahan pada keuangan negara yang dapat menghambat pertumbuhan dan juga perkembangan ekonomi suatu bangsa dan negara karena dapat membuat investasi menjadi tidak stabil.

The post 15 Faktor Penghambat Pembangunan Ekonomi Di Negara Berkembang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Faktor Penghambat dan Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial https://haloedukasi.com/faktor-penghambat-dan-pendorong-terjadinya-interaksi-sosial Mon, 20 Feb 2023 04:52:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41503 Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan teman serta tidak bisa lepas dari interaksi antar sesama manusia. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara satu manusia dengan manusia yang berbeda atau hubungan antar kelompok. Interaksi ini saling mempengaruhi dan menstimulasi antara satu dan lainnya melalui respon yang diberikan. Interaksi yang terjadi antara manusia […]

The post 11 Faktor Penghambat dan Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan teman serta tidak bisa lepas dari interaksi antar sesama manusia. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara satu manusia dengan manusia yang berbeda atau hubungan antar kelompok.

Interaksi ini saling mempengaruhi dan menstimulasi antara satu dan lainnya melalui respon yang diberikan. Interaksi yang terjadi antara manusia membentuk satu kultur budaya dan kultur sosial yang berdasarkan pada norma yang diyakini bersama. Norma dalam masyarakat berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia untuk menjalani kehidupan yang berkelanjutan.

Dalam berinteraksi secara sosial, ada dua faktor yang sangat berpengaruh yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Di bawah ini kita akan belajar tentang kedua faktor penting dalam berinteraksi secara sosial.

Faktor Penghambat Interaksi Sosial

  • Individual

Sifat ini lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan kelompok. Apalagi dengan kemajuan zaman, smartphone pintar sudah hadir di tengah-tengah kehidupan manusia, yang tentu saja punya pengaruh negatif.

Salah satu pengaruhnya adalah muncul sifat individual pada interaksi sosial. Kehadiran alat komunikasi membuat jarak antara manusia di zaman sekarang.

  • Beda Budaya

Pikiran yang tertutup menganggap budaya sendiri jauh lebih hebat dari budaya orang membuat diri bisa congkak dan tidak mau berteman dan membuka diri.

Berbeda dalam budaya membuat satu kelompok merasa ketakutan akan kehilangan budayanya sehingga merasa goyah dalam membangun komunikasi, Sudah pasti hubungan timbal balik tidak berjalan dengan baik.

  • Tidak Percaya Diri

Rasa tidak percaya diri atau sering disebut dengan minder paling sering terjadi terhadap tingkat ekonomi seseorang. Orang miskin cenderung akan berteman dengan orang miskin sebab mereka tidak percaya diri untuk berteman dengan orang-orang kaya.

Tidak percaya diri sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Jika pendidikan rendah maka tidak akan mudah menerima perubahan baru yang terjadi sehingga perubahan akan bersifat sangat lambat.

  • Kaku dengan Adat Istiadat

Masyarakat Indonesa sangat kaku dengan adat istiadat. Jika sudah berhubungan dengan adat, sangat sulit untuk mempengerahui sesEorang. Masyarakat cenderung menolak kebiasaan baru yang tidak sesuai dengan adat yang sudah turun temurun.

Masyarakat yang menolak keras dan masih berpegang teguh pada adat istiadat yang kuno dan tradisional akan menolak hal-hal baru yang dinamis serta lebih bermanfaat untuk kehidupan masa yang akan datang. Kaku dengan adat istiadat paling sulit untuk diubah sebab ini sudah menjadi harga mati.

  • Berbeda Pendapat

Perbedaan pendapat hal yang paling mendasar dalam kegagalan interaksi sosial yang terjadi. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang tidak lagi sesuai dengan adat yang turun temurun sejak nenek moyang tentu saja menjadi perang pendapat yang sangat kuat dan sering terjadi.

Berbeda dalam berpendapat adalah satu sikap takut akan orang lain lebih baik dari dirinyai. Memiliki ketakutan yang tidak beralasan sehingga perkembangan tertahan dan tidak akan terjadi.

Setelah mengetahui ke 5 faktor penghambat interaksi sosial ini yang dapat merugikan kemajuan suatu masyarakt dan negara, jadi harapannya kita bisa antisipasi dengan baik.

Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial

Setelah kita belajar tentang faktor penghambat dalam melakukan interaksi sosial. Kita masih punya harapan untuk memperbaiki diri dengan belajar tentang hal apa saja yang bisa menjadi pendorong interaksi sosial dalam masyarakat.

  • Sugesti

Sugesti terjadi karena adanya karisma yang muncul dari kepribadian seseorang yang berpengaruh dalam hal, otoritas, mayoritas, dan kedudukan sosial orang dalam masyarakat.
Contoh, seorang dokter yang menyuruh pasiennya untuk rajin minum obat agar cepat sembuh.

  • Imitasi

Imitasi adalah meniru orang yang kita idolakan dan sukai. Contoh prilaku imitasi, seorang anak mengikuti gaya berpakaian dan bicara orang tuanya, sebab bagi anak orang tua adalah idolanya.

  • Identifikasi

Setelah kita menilai orang, tahap selanjutnya adalah melakukan Identifikasi. Jadi, dengan adanya identifikasi terjadilah hubungan sosial karena sifat ingin menjadi sama dengan orang yang kita sukai.

Biasanya, yang membuat kita ingin seperti orang tersebut karena watak atau karakter yang kita sukai dari orang tersebut.

Contoh identifikasi adalah seseorang yang mengidolakan Ulama terkenal. Misalnya dia suka dengan salah satu ulama yaitu Buya Yahya, maka dia akan mencoba mengidentifikasikan dirinya sebagai pecinta channel youtube Al-Bahjah terlebih dahulu. Orang ini akan bangga disebut sebagai bagian dari Al-Bahjah dan marah terhadap orang yang menjelekkan.

  • Simpati

Sesorang yang tertarik pada orang yang berbeda dengan dirinya. Contohnya, seorang yang mengucapkan selamat kepada teman atau kenalan yang menikah.

  • Empati

Kemampuan merasakan perasaan dan kondisi hidup orang seperti dirinya sendiri yang ikut terlibat dalam merasakannya. Empati lebih berhuungan dengan perasaan yang jatuh hati kepada kondisi hidup sesorang.

Contoh, seseorang yang memberikan donor darah kepada orang yang tidak dikenalnya untuk membantu kekurangan darah.

  • Motivasi

Dorongan atau pengaruh, rangsangan, pengaruh yang diberikan kepada orang baik satu individu terhadap individu yang berbeda.
Contohnya, guru yang memberikan semangat kepada para murid yang malas belajar agar rajin.

The post 11 Faktor Penghambat dan Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Faktor Pendorong dan Penghambat Hubungan Sosial https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-dan-penghambat-hubungan-sosial Mon, 17 Oct 2022 03:40:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39162 Tentu kita ingat dengan kalimat yang sudah kita dengar sejak SD, “Manusia adalah mahkluk sosial”, artinya manusia selalu membutuhkan manusia lain di dalam kehidupannya. Tiap-tiap individu pasti memiliki rasa “saling”, saling membutuhkan, saling menghormati, saling membantu dan lain sebagainya. Hal ini yang menjadi dasar terjadinya hubungan sosial. Hubungan sosial adalah aktivitas yang dilakukan secara langsung […]

The post Faktor Pendorong dan Penghambat Hubungan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tentu kita ingat dengan kalimat yang sudah kita dengar sejak SD, “Manusia adalah mahkluk sosial”, artinya manusia selalu membutuhkan manusia lain di dalam kehidupannya. Tiap-tiap individu pasti memiliki rasa “saling”, saling membutuhkan, saling menghormati, saling membantu dan lain sebagainya. Hal ini yang menjadi dasar terjadinya hubungan sosial.

Hubungan sosial adalah aktivitas yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung antar individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok, yang menciptakan jembatan antar kepentingan dengan tujuan menciptakan kerjasama dan rasa saling pengertian.

Hubungan sosial mau tak mau tidak dapat dihindari oleh tiap individu, dari lingkungan paling kecil saja, yaitu keluarga, hubungan sosial tiap hari sudah kita lakukan sejak kecil. Misalnya saja seorang kakak beradik bermain bersama, menyapa tetangga, membantu ibu belanja dan lain sebagainya.

Hubungan sosial bisa juga disebut interaksi sosial, ada beberapa ciri yang menunjukkan hubungan sosial, antara lain:

  • Dilakukan lebih dari satu orang yang berkomunikasi dan berinteraksi dalam waktu yang sama.
  • Memiliki tujuan yang jelas, misalnya saja seorang siswa baru yang berkenalan dengan teman sebangkunya dengan tujuan menciptakan pertemanan baru.
  • Ada komunikasi secara langsung yang tercipta.

Ciri hubungan sosial memang menunjukkan adanya komunikasi secara langsung, bertemu dengan individu lain. Namun saat ini zaman telah berubah, teknologi membuat jarak tidak menjadi sebuah hambatan apalagi dengan adanya aplikasi video meeting atau video call yang dapat berkomunikasi secara langsung, berinteraksi dengan melihat wajah.

Pola hubungan sosial juga sedikit berubah atau bisa juga dikatakan manusia melakukan adaptasi baru dalam hal komunikasi. Adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh muka bumi.

Selama 2 tahun siswa melakukan pembelajaran daring dari rumah, adanya peraturan perusahaan yang membuat sistem remote working atau work from home dan pembatasan jarak di lingkungan publik tentu saja tetap ada hambatan dalam berkomunikasi.

Faktor Pendorong Hubungan Sosial

Hubungan sosial juga tidak begitu saja terjadi, ada faktor-faktor yang mendorong manusia sehingga melakukan hubungan sosial. Ada dua faktor utama yang mendorong individu sehingga melakukan hubungan sosial yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal

Faktor-faktor internal atau faktor dari dalam individu yang mendorong untuk melakukan hubungan sosial, yaitu:

  • Keinginan untuk meneruskan keturunan dengan melakukan perkawinan.
  • Keinginan memenuhi kebutuhan hidup yaitu saling membutuhkan antar individu.
  • Keinginan bertahan hidup.
  • Keinginan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia lain.

Faktor Eksternal

Selain faktor internal yang menjadi pendorong hubungan sosial, ada juga faktor eksternal yang mendorong dilakukannya hubungan sosial oleh individu.

  • Simpati

Simpati merupakan ketertarikan individu terhadap individu lain, bisa karena sikap atau sifat yang terlihat dan bentuk hubungan sosial yang terjadi seperti rasa hormat, bertukar pendapat dan sebagainya.

  • Empati

Empati memiliki kadar perasaan yang lebih tinggi dibandingkan simpati, yaitu perasaan turut merasakan yang dirasakan oleh individu lain. Hal ini kemudian mendorong seseorang sehingga terjadi hubunga sosial. Misalnya saja menemani teman berobat ke Rumah Sakit, karena didorong perasaan empati.

  • Motivasi

Motivasi merupakan dorongan melakukan hubungan sosial karena rasionalitas, termasuk juga beberapa motif yang dapat menguntungkan seperti motif ekonomi, kepentingan politik, motif popularitas dan sebagainya.

  • Sugesti

Sugesti merupakan kepercayaan yang dalam tanpa perlu rasionalitas, individu yang terpengaruh sugesti sering kali tidak mempertimbangkan terlebih dahulu alasannya. Hal ini juga dapat menjadi dorongan seseorang melakukan hubungan atau interaksi sosial.

  • Imitasi

Imitasi merupakan dorongan individu untuk meniru apa yang dilakukan oleh individu lain, hal ini karena rasa kagum atau minat terhadap sesuatu yang dirasa sesuai untuk dirinya. Individu yang bersangkutan akan mempelajari apa yang ia idolakan dan akan menerapkannya sebagai proses sosial.

Imitasi yang menjadi faktor pendorong suatu hubungan sosial cenderung terjadi karena kekayaan, keahlian atau kedudukan.

  • Identitas

Faktor identitas tak sama dengan imitasi, faktor pendorong ini dapat terjadi secara sadar maupun tidak sengaja. Misalnya saja fans kesebelasan Persebaya, sebagai proses sosial individu tersebut akan bergabung di dalam organisasi suporter Bonek. Individu tersebut dengan bangga akan menyebut dirinya Bonek dan selalu hadir mendukung di setiap pertandingan Persebaya.

Penghambat Hubungan Sosial

Selain faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial, ada juga beberapa faktor yang menjadi penghambat hubungan sosial, antara lain:

  • Takut Akan Perubahan

Adanya rasa nyaman dengan keadaan yang sudah ada dapat menjadikan individu memiliki kekhawatiran ketika berinteraksi dengan individu lain atau kelompok. Hal ini membuat seseorang ragu-ragu untuk berinteraksi karena mungkin akan menghadapi konflik atau perubahan yang membuat dirinya tidak nyaman.

  • Faktor Ideologis

Ideologi yang dimiliki seseorang adalah hal yang prinsip bagi hidupnya, hal ini dapat menjadi hambatan jika individu merasa tidak membutuhkan interaksi sosial dengan individu lain atau kelompok lain yang memiliki ideologi berbeda.

  • Faktor Adat

Adat istiadat menjadi penghambat hubungan sosial ketika sesorang sulit menerima kebiasaan baru karena adanya perbedaan kebiasaan atau adat yang tidak dapat ditoleransi oleh adat individu tersebut.

  • Persaingan

Faktor persaingan yang dirasakan atau dialami oleh individu seringkali membuatnya tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi. Dengan adanya dominasi yang berlebih dari individu lain maka hubungan sosial seseorang dapat terhambat.

  • Konflik

Adanya konflik atau permasalahan di tengah masyarakat, yang sebenarnya tidak melibatkan secara langsung individu dapat juga menjadi faktor penghambat interaksi sosial. Konflik sosial yang terjadi di masyarakat atau lingkungan dapat membuat seseorang enggan atau takut hanya sekedar menyapa orang lain.

  • Stereotip

Stereotipe adalah faktor berbahaya yang menjadi penghambat interaksi sosial. Adanya kecurigaan dan pandangan negatif seseorang terhadap kelompok tertentu di masyarakat dapat membuat seseorang menjauh dari lingkungan atau memilih untuk tidak berinteraksi dengan lingkungannya.

  • Etnosentris

Etnosentris adalah rasa bangga yang berlebihan terhadap adatnya sendiri dan memandang yang lain lebih rendah. Hal ini menjadi faktor penghambat terjadinya interaksi sosial, baik bagi individu tersebut maupun masyarakat di lingkungannya.

The post Faktor Pendorong dan Penghambat Hubungan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Faktor Pendorong dan Penghambat Akulturasi https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-dan-penghambat-akulturasi Mon, 04 Jul 2022 02:48:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36167 Selain asimilasi, perubahan sosial ada juga akulturasi di dalam sebuah kelompok masyarakat. Akultirasi diambil dari kata acculturate yang artinya beryumbuh dan “berkembang bersama”. Terdapat beberapa konsep perubahan sosial, salah satunya akulturasi. Secara etimologi, istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin, yaitu acculturate yang berarti “tumbuh dan berkembang bersama”. Secara umum, akulturasi merupakan dua kebudayaan atau lebih […]

The post Faktor Pendorong dan Penghambat Akulturasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selain asimilasi, perubahan sosial ada juga akulturasi di dalam sebuah kelompok masyarakat. Akultirasi diambil dari kata acculturate yang artinya beryumbuh dan “berkembang bersama”.

Terdapat beberapa konsep perubahan sosial, salah satunya akulturasi. Secara etimologi, istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin, yaitu acculturate yang berarti “tumbuh dan berkembang bersama”. Secara umum, akulturasi merupakan dua kebudayaan atau lebih yang bercampur dan saling mempengaruhi, namun tidak menghilangkan unsur-unsur yang sudah ada di dalam kebudayaan tersebut.

Akulturasi dapat terjadi karena adanya interaksi antara kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaan. Sekilas pengertian akulturasi mirip dengan asimilasi, meskipun ke duanya termasuk perubahan sosial, namun akulturasi tidak menghilangkan unsur kebudayaan yang lama, sebaliknya asimilasi justru menciptakan produk budaya yang baru dari hasil pencampuran dua atau lebih kebudayaan yang berbeda.

Jika ditinjau dari dari sudut pandang antropologi, akulturasi merupakan proses masuknya kebudayaan asing ke dalam sebuah masyarakat, kebudayaan asing tersebut akan diserap dengan selektif oleh sebagian anggoya masyarakat, namun sebagian anggota masyarakat yang lain juga menolak kebudayaan asing tersebut.

Sosiolog dari Amerika yaitu Arnold M Rose berpendapat bahwa akulturasi adalah pengadopsian budaya dari kelompok sosial lain.

Sebagai proses pencampuran budaya asli dengan budaya asing, akulturasi di masyarakat mudah terlihat bentuknya di banyak bidang seperti gaya berpakaian, kuliner, arsitektur dan sebagainya. Ada 3 jenis akulturasi yaitu:

  • Blind Acculturation

Akulturasi yang terjadi di dalam suatu wilayah karena adanya kelompok masyarakat dengan beberapa budaya berbeda yang tinggal di dalam satu wilayah atau berdekatan. Pola kebudayaan kemudian dipelajari oleh masyarakat secara tidak sengaja.

  • Imposed Acculturation

Akulturasi yang terjadi karena adanya unsur paksaan dari sebuah budaya kepada budaya yang lain. Biasanya hal seperti ini terjadi karena penjajahan atau kudeta.

  • Democratic Acculturation

Akulturasi yang terjadi karena adanya sikap menghormati budaya lain yang ada di dalam sebuah masyarakat.

Faktor Pendorong Akulturasi

Akulturasi di dalam sebuah masyarakat dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yang mendukung di dalam prosesnya. Berikut faktor-faktor yang mendorong terjadinya akulturasi.

  • Toleransi Terhadap Budaya Lain

Sikap toleransi yang dimiliki tiap-tiap individu sangat berpengaruh terhadap toleransi masyarakat kepada budaya lain. Komunikasi dan interaksi di dalam masyarakat yang terdiri dari latar belakang budaya yang berbeda membutuhkan sikap toleransi terhadap budaya yang berbeda.

  • Pendidikan Modern

Pendidikan menjadi faktor yang turut mendorong terjadinya akulturasi. Dengan terbukanya wawasan dan pengetahuan turut membuka pola pikir modern yang terbuka terhadap budaya asing.

  • Masyarakat Heterogen

Di dalam masyarakat yang heterogen terdapat bermacam-macam individu dan kelompok yang memiliki beragam latar belakang kebudayaan. Dengan banyaknya perbedaan di antara masyarakat maka akan lebih mudah bagi individu untuk mengenal budaya yang berbeda.

  • Memiliki Orientasi Masa Depan

Masyarakat yang memiliki visi masa depan akan lebih mudah mewujudkan akulturasi budaya, karena cita-cita bersama memerlukan kerjasama dari tiap-tiap individu dan kelompok di dalam sebuah masyarakat.

  • Sistem Masyarakat Terbuka

Sebuah sistem masyarakat akan menentukan mudah atau tidaknya terjadi akulturasi budaya yang dapat membantu kemajuannya. Jika sebuah masyarakat memiliki sistem yang terbuka, artinya membuka diri terhadap pengaruh dari budaya lain, maka sangat mungkin akulturasi mudah terjadi.

  • Faktor Ketidakpuasan Masyarakat

Munculnya rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap salah satu aspek di dalam kehidupan bermasyarakat dapat mendorong terjadinya akulturasi budaya. Karena pada dasarnya manusia memiliki keinginan untuk memajukan kehidupannya. Masyarakat akan mudah mewujudkan akulturasi budaya yang dapat memajukan aspek-aspek kehidupannya.

Faktor Penghambat Akulturasi

Meskipun banyak faktor di dalam masyarakat yang menjadi pendorong terjadinya akulturasi, namun ada juga beberapa faktor yang dapat menghambat terjadinya akulturasi pada sebuah masyarakat.

  • Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Lambat

Ilmu pengetahuan yang belum berkembang di dalam sebuah masayarakat dapat menjadi penghambat akulturasi budaya. Selain pola pikir masayarakat yang tradisional, faktor teknologi yang kurang berkembang dalam masayarakat dapat membuat sulitnya mengakses budaya lain.

  • Faktor Kepentingan

Faktor kepentingan lebih bersifat ke individu atau kelompok yang berkuasa di dalam sebuah masyarakat. Faktor ini lebih mengarah kepada kepentingan dan egoisme individu atau sifatnya politis.

  • Prasangka Buruk Terhadap Hal Baru

Individu atau kelompok di dalam masyarakat yang memiliki prasangka buruk terhadap suatu hal baru akan sulit mengalami akulturasi. Otomatis individu atau kelompok akan menutup diri untuk menerima hal baru.

  • Hambatan Ideologis

Jika sebuah budaya yang berbeda dianggap tidak sesuai ideologi kelompok, maka akan terjadi penolakan terhadap budaya yang baru. Hal yang menyangkut ideologi akan sulit menerima perubahan, karena dianggap akan mencederai sebuah ideologi yang sudah ada sebelumnya.

  • Sistem Masyarakat yang Tertutup

Sistem yang berlaku di masyarakat dapat menghambat atau memperlambat terjadinya akulturasi budaya. Misalnya saja masyarakat di negara komunis yang memiliki sistem tertutup seperti Korea Utara, dengan sistem tertutup yang dimiliki oleh masyarakat maka tidaklah mudah menerima budaya baru atau budaya yang berbeda, dan tidak mungkin terjadi akulturasi budaya.

Demikian penjelasan tentang akulturasi budaya beserta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terjadinya akulturasi budaya di dalam masyarakat. Prinsipnya, akulturasi budaya yang termasuk perubahan sosial ini menciptakan masyarakat yang lebih baik di kemudian hari.

The post Faktor Pendorong dan Penghambat Akulturasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-dan-penghambat-integrasi-sosial Mon, 27 Jun 2022 02:23:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36008 Arti kata “integritas” adalah secara keseluruhan atau kesempurnaan dan kata “sosial” berarti hubungan timbal balik yang dilakukan oleh masyarakat. Pengertian integrasi sosial yaitu sebuah tindakan penyesuaian terhadap unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan sosial. Ahli sosiologi, Michael Banton mengartikan integrasi sebagai hubungan sosial di masyarakat yang mengakui perbedaan ras. Namun hak dan kewajiban yang terkait […]

The post Kenali Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Arti kata “integritas” adalah secara keseluruhan atau kesempurnaan dan kata “sosial” berarti hubungan timbal balik yang dilakukan oleh masyarakat. Pengertian integrasi sosial yaitu sebuah tindakan penyesuaian terhadap unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan sosial.

Ahli sosiologi, Michael Banton mengartikan integrasi sebagai hubungan sosial di masyarakat yang mengakui perbedaan ras. Namun hak dan kewajiban yang terkait ras seseorang hanya terbatas pada bidang tertentu saja dan tidak ada kaitannya dengan bidang pekerjaan atau status.

Sedangkan Paul B. Horton mendefinisikan integrasi sosial sebagai rangkaian proses dan interaksi sosial di dalam masyarakat yang terdiri dari kelompok etnis dan ras berbeda-beda, yang mampu bersatu sehingga bisa menciptakan kehidupan ekonomi dan budaya.

Integrasi sosial akan menghasilkan sebuah kehidupan yang nyaman di masyarakat, hal ini tak lepas dari kerja sama anggota masyarakat, baik individu, keluarga dan kelompok sosial lainnya di dalam sebuah masyarakat. Kerja sama di dalam masyarakat ini akan menghasilkan kesepakatan berupa nilai yang dijunjung tinggi.

Integrasi sosial tidak cukup jika hanya melibatkan bersatunya anggota di dalam sebuah masyarakat secara fisik, namun juga membutuhkan sikap, solidaritas dan perasaan yang mendalam. Sebuah keselarasan di dalam masyarakat justru membutuhkan dasar pengembangan karakter, sikap dan perasaan tersebut.

Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya integrasi sosial, di antaranya:

  • Homogenitas Kelompok

Jika kelompok memiliki tingkat kemajemukan yang rendah , maka integrasi sosial lebih mudah tercapai. Sebaliknya jika tingkat kemajemukan di masyarakat tinggi, maka integrasi sosial lebih sulit tercapai dan membutuhkan waktu yang lebih lama.

  • Besar Kecilnya Sebuah Kelompok

Jika kelompok relatif lebih kecil, jumlah anggota di dalamnya tidak terlalu banyak, maka tingkat kemajemukannya juga rendah, dengan demikian integrasi sosial lebih mudah dan cepat terwujud.

Hubungan sosial yang lebih intens di antara anggota juga menjadi salah satu faktor yang membuat komunikasi terjadi. Hal ini membuat penyesuaian di dalam kelompok lebih cepat.

  • Mobilitas Geografis

Jika terlalu sering dan banyak anggota masyarakat yang datang dan pergi, integrasi sosial akan lebih sulit tercapai. Anggota baru yang masuk ke dalam kelompok membutuhkan waktu untuk adaptasi. Pada masyarakat yang memiliki mobilitas rendah, integrasi sosial akan lebih cepat dan mudah tercapai.

  • Efektivitas Komunikasi

Komunikasi yang efektif di dalam sebuah kelompok atau masyarakat juga dapat membuat integrasi sosial terwujud dengan cepat.

Komunikasi yang jarang, tidak intens dan tidak efektif akan mempersulit pertukaran informasi antara anggota dan memperlambat terjadinya integrasi sosial.

Integrasi sosial dapat berhasil jika beberapa syarat berikut terpenuhi, syarat berikut dikemukakan oleh William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff.

  1. Adanya kebutuhan fisik dan sosial mereka telah terpenuhi oleh sistem sosial, dengan begitu setiap anggota masyarakat memiliki keterikatan.
  2. Memiliki norma-norma dan nilai sosial yang sudah lama berlaku di dalam masyarakat, tidak mudah berubah-ubah dan dapat dilakukan secara konsisten.
  3. Adanya kesepakatan bersama yang dimiliki masyarakat, bisa berupa norma dan nilai sosial dan menjadi pedoman kehidupan bermasyarakat.

Bentuk Integrasi Sosial

Ada beberapa bentuk integrasi sosial yang terwujud di dalam masyarakat, antara lain:

  1. Integrasi fungsional, integrasi yang terjadi karena adanya fungsi-fungsi yang berlaku di masyarakat.
  2. Integrasi koersif, merupakan Integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang sedang berlangsung, misalnya sebuah sistem pemerintahan.
  3. Integrasi normatif, Integrasi ini terwujud dari norma-norma serta nilai yang ada di masyarakat.

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Faktor internal yang bisa mendorong terjadinya integrasi sosial antara lain:

  1. Sikap saling menghargai di antara individu maupun kelompok
  2. Adanya toleransi yang terjadi baik antara individu maupun kelompok
  3. Memiliki sikap yang mau terbuka terhadap perubahan yang terjadi
  4. Memiliki kesadaran sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan
  5. Adanya akses terhadap kebudayaan lain secara intensif

Faktor eksternal yang mendorong integrasi sosial antara lain:

  1. Pertumbuhan populasi penduduk yang memiliki berbagai latar belakang (heterogen)
  2. Sistem pendidikan yang sudah modern
  3. Memiliki sistem masyarakat yang membuka diri terhadap kebudayaan asing
  4. Memiliki musuh dari luar kelompok yang menjadi musuh bersama
  5. Adanya persamaan dalam unsur kebudayaan

Faktor Penghambat Integrasi Sosial

Faktor internal yang bisa menjadi hambatan terwujudnya integrasi sosial antara lain:

  1. Sikap individualis atau sifat kelompok yang masih tradisional
  2. Ikatan sosial yang rendah, baik antar individu maupun kelompok
  3. Memiliki sikap saling curiga dan prasangka terhadap kelompok lain
  4. Masih memiliki sifat primordial, atau menganggap kebudayaannya sendiri lebih baik dibandingkan kebudayaan lain
  5. Tertutup terhadap perkembangan zaman
  6. Memiliki sikap egosentris
  7. Tidak peduli terhadap lingkungan sosial
  8. Tidak mau menerima ideologi yang ada, karena tidak sesuai dengan keinginan

Sedangkan faktor eksternal yang menjadi penghambat integrasi sosial antara lain:

  1. Kesenjangan sosial di masyarakat yang berujung kecemburuan sosial antar kelompok atau golongan
  2. Tidak adanya pembangunan yang merata
  3. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat dan pendidikan yang belum modern
  4. Memiliki sistem masyarakat yang tertutup terhadap budaya asing
  5. Ada rasa tidak puas di masyarakat karena munculnya ketimpangan sosial
  6. Tidak ada rasa saling menghargai terhadap perbedaan di dalam masyarakat

Itu tadi beberapa paragraf yang menjelaskan tentang integrasi sosial beserta faktor-faktor apa saja yang mendukung serta menghambat terwujudnya integrasi sosial.

Dari penjelasan tersebut, tentu kita jadi lebih memahami peranan kita sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok sangat penting agar tercapai integrasi sosial demi mewujudkan kehidupan yang baik.

The post Kenali Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>