Faktur - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/faktur Sat, 15 Apr 2023 02:51:34 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Faktur - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/faktur 32 32 12 Contoh Invoice Penjualan yang Baik dan Benar https://haloedukasi.com/contoh-invoice-penjualan Fri, 14 Apr 2023 23:00:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42622 Invoice penjualan merupakan sebuah dokumen yang mencatat aktivitas transaksi penjualan dan pembelian sekaligus menjadi bukti yang valid dari penjual kepada pembeli. Bukti tersebut dapat digunakan sebagai rujukan yang menyatakan bahwa benar telah terjadi transaksi. Invoice penjualan dapat  disebut juga dengan faktur penjualan, yang dipahami sebagai bukti transaksi berupa tagihan yang dibuat oleh penjual dan diberikan […]

The post 12 Contoh Invoice Penjualan yang Baik dan Benar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Invoice penjualan merupakan sebuah dokumen yang mencatat aktivitas transaksi penjualan dan pembelian sekaligus menjadi bukti yang valid dari penjual kepada pembeli. Bukti tersebut dapat digunakan sebagai rujukan yang menyatakan bahwa benar telah terjadi transaksi.

Invoice penjualan dapat  disebut juga dengan faktur penjualan, yang dipahami sebagai bukti transaksi berupa tagihan yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli. Adapun isi dalam invoice penjualan antara lain data-data penting mulai dari nama barang, tanggal transaksi, harga barang, dan metode pembayaran yang dilakukan oleh pembeli.

Fungsi Invoice Penjualan

Dokumen tersebut juga dapat dijadikan sebagai instrumen bukti yang sah apabila terjadi komplain produk yang dilakukan oleh pembeli. Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini invoice tidak hanya berupa lembaran kertas namun juga dapat berupa invoice digital yang dapat disampaikan melalui media elektronik seperti email.

Invoice penjualan memiliki beragam fungsi dalam bidang bisnis. Terutama dalam aspek aliran finansial yang diterapkan dalam periode tertentu oleh setiap badan usaha. Berikut fungsi-fungsi invoice penjualan yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Menguatkan Laporan Pajak

Dalam proses penyusunan laporan pajak, invoice penjualan menjadi dokumen sah yang dapat mendukung keautentikan informasi. Jika bisnis yang sedang berjalan berskala besar atau dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), maka invoice penjualan menjadi dokumen yang sangat penting.

2. Menjadi Salah Satu Bentuk Pelayanan Pelanggan

Dalam menjalankan bisnis sangat wajar apabila terdapat komplain dari pelanggan. Melalui dokumen ini maka pelanggan dapat dengan mudah melakukan komplain. Selain pelanggan, pengusaha juga dimudahkan dalam melakukan pemeriksaan transaksi dan detail penjualan.

Secara tidak langsung, hal tersebut juga dapat menjadi salah satu bentuk pelayanan pelanggan yang dibutuhkan. Invoice penjualan dapat menjadi bukti valid yang kuat apabila ada pembeli yang akan menjual kembali barang yang telah dibeli tersebut.

3. Meyakinkan Pembeli

Invoice penjualan menjadi bagian yang penting dalam berbisnis dengan jumlah transaksi yang besar. Dokumen tersebut menjadi bukti yang kuat bahwa aktivitas transaksi benar-benar telah selesai dilakukan.

Dalam bidang pemasaran, invoice penjualan yang dikelola dengan baik dapat menjadi ulasan positif yang langsung diberikan oleh pelanggan atau pembeli. Hal tersebut pun juga dapat mendorong peningkatan strategi pemasaran yang lebih kuat dan penjualan meningkat.

4. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Transaksi yang sah secara hukum dapat memiliki manfaat, salah satunya dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan atau pembeli terhadap manajemen bisnis. Secara tidak langsung, pembeli akan dapat menilai profesionalitas dan kredibilitas bisnis melalui invoice penjualan tersebut.

5. Mempermudah Urusan Administrasi

Invoice penjualan dapat sangat membantu terhadap urusan administrasi. Salah satunya ketika menyusun laporan keuangan, laporan pajak, laporan profit, dan lain-lain. Termasuk pada saat bisnis yang dijalankan memiliki sistem pembayaran kredit. Transaksi jual beli menjadi sah secara administratif dan hukum dengan adanya dokumen tersebut.

Contoh Invoice Penjualan

1. Contoh Invoice Jasa Desain

Biasanya penyedia jasa desain menerima pembayaran di awal, baik dengan uang muka maupun sesuai dengan kesepakatan nominal antara kedua belah pihak. Meskipun demikian, sebagian penyedia jasa juga ada yang memperbolehkan klien untuk melakukan pembayaran pada saat pengerjaan selesai.

jasa desain

2. Contoh Invoice Down Payment

Apabila pembeli membuat pesanan terhadap barang dalam jumlah besar biasanya penjual dan pembeli sepakat untuk membuat invoice down payment untuk pembayaran uang muka. Down Payment menjadi dokumen penting yang menandai bahwa telah benar-benar terjadi transaksi.

invoice down payment

3. Contoh Invoice Penjualan

Invoice penjualan biasanya berisikan data keterangan mengenai pembeli, rincian barang atau jasa, detail harga, tanggal pemesanan, tanggal tenggat waktu, nomor rekening penjual, dan lain sebagainya. Data-data tersebut dapat mempermudah pembeli dalam melakukan pemeriksaan dan pembayaran.

invoice penjualan

4. Contoh Faktur Pembayaran

Faktur pembayaran atau yang dapat disebut juga sebagai invoice penjualan merupakan dokumen yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli setelah melakukan pemesanan barang atau jasa. Faktur pembayaran berisikan hal-hal yang sama dalam invoice penjualan.

faktur pembayaran

5. Contoh Invoice Toko Online

Seiring dengan kemajuan teknologi, aktivitas belanja online semakin banyak diminati. Hal tersebut juga dilatarbelakangi karena keefektifitasan, kemudahan, dan kepraktisan dalam membuat pesanan produk. Sama dengan toko konvensional, toko online juga memerlukan invoice penjualan.

invoice toko online

6. Contoh Invoice Travel

Agen travel merupakan penyedia jasa perjalanan beserta akomodasi dan fasilitasnya. Biasanya agen travel juga melayani pemesanan tiket mulai dari tiket bus, kereta api, kapal laut, mobil pribadi, tiket pesawat, dan lain sebagainya. 

Dalam invoice travel berisikan kode booking yang berfungsi sebagai nomor invoice, data pesanan, tanggal pembayaran, rincian pesanan, dan metode pembayaran.

invoice travel

7. Contoh Invoice Tagihan

Invoice tagihan dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli yang tidak melakukan pembayaran utang sesuai dengan waktu yang telah disepakati sebelumnya. Penjual akan mengirimkan dokumen ini kepada pembeli, dokumen tersebut berisikan tanggal jatuh tempo baru untuk pelunasan.

invoice tagihan

8. Contoh Invoice Standar

Invoice standar merupakan faktur yang paling banyak digunakan dan paling sederhana. Dokumen ini biasanya digunakan dalam suatu bisnis yang menggunakan transaksi penjualan, pembelian, atau lainnya.

invoice standar

9. Contoh Invoice Proforma

Invoice proforma merupakan salah satu jenis faktur penjualan yang harus diserahkan kepada pembeli sebelum barang dan jasa dikirimkan kepada pembeli. Dokumen ini menjadi pengingat pembeli bukan sebagai tagihan.

invoice proforma

10. Contoh Invoice Komersial

Invoice komersial biasanya dibuat khusus bagi pembeli yang berada di luar negeri dan berfungsi sebagai dokumentasi perdagangan luar negeri. Selain itu, dokumen ini juga dapat digunakan sebagai informasi pajak dari suatu produk yang sudah melalui perbatasan internasional.

invoice komersial

11. Contoh Invoice Berulang

Biasanya invoice berulang digunakan sebagai penagihan kepada pembeli yang secara tidak langsung melakukan transaksi secara periode bulanan maupun tahunan. Invoice berulang dapat dibuat secara otomatis dan sudah terjadwal.

invoice berulang

12. Contoh Invoice Penjualan Mesin

Mesin memiliki peranan yang penting dalam dunia industri yaitu sebagai penggerak otomatis selama proses produksi dengan tujuan untuk meningkatkan keefektifitasan dalam mencapai industri otomatis yang berkelanjutan

penjualan mesin

The post 12 Contoh Invoice Penjualan yang Baik dan Benar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Perbedaan Invoice dan Kwitansi Wajib Diketahui https://haloedukasi.com/perbedaan-invoice-dan-kwitansi Fri, 31 Mar 2023 04:43:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42304 Apa itu Invoice dan Kwitansi Invoice Invoice berdasarkan KBBI memiliki arti sebagai daftar barang kiriman yang dilengkapi dengan keterangan nama, jumlah, dan besaran harga yang perlu dibayar. Secara umum, invoice dapat didefinisikan sebagai dokumen yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli. Dokumen tersebut dapat dijadikan bukti atas pesanan yang telah dilakukan yang bertujuan untuk […]

The post 4 Perbedaan Invoice dan Kwitansi Wajib Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Invoice dan Kwitansi

Invoice

Invoice berdasarkan KBBI memiliki arti sebagai daftar barang kiriman yang dilengkapi dengan keterangan nama, jumlah, dan besaran harga yang perlu dibayar. Secara umum, invoice dapat didefinisikan sebagai dokumen yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli.

Dokumen tersebut dapat dijadikan bukti atas pesanan yang telah dilakukan yang bertujuan untuk mempermudah penjual dalam menagih pembayaran kepada pembeli. Keberadaan invoice menjadi bagian yang penting dalam berbisnis.

Melalui invoice maka pelaku bisnis maupun jenis badan usaha lain dapat mengukur perolehan keuntungan dengan lebih mudah sebab terdapat data yang terkumpul dari hasil rekaman barang maupun jasa yang telah dibeli. 

Invoice berisikan keterangan waktu yang mendetail dan tercantum transaksi antara pembeli dengan penjual. Apabila barang atau jasa yang telah dibeli dibayarkan secara kredit, maka invoice biasanya dapat berisikan termin perjanjian secara spesifik dan mencantumkan informasi mengenai metode pembayarannya.

Invoice juga dibedakan menjadi tiga jenis yaitu invoice biasa, invoice proforma, dan invoice konsuler. Invoice biasa atau dapat disebut juga invoice konvensional menjadi jenis yang paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis untuk transaksi jual beli.

Invoice biasa atau konvensional menjadi faktur transaksi sederhana. Secara umum, dalam invoice biasa hanya berisikan barang yang sudah dibeli, jumlah yang dibeli, harga satuan, dan jumlah total harga yang harus dibayar.

Invoice proforma merupakan salah satu jenis faktur transaksi yang bersifat sementara. Invoice ini dibuat pada saat pembeli melakukan pembayaran secara bertahap. Penjual juga dapat memberikan invoice jenis ini kepada pembeli sebelum mengirimkan seluruh barang yang telah dipesan.

Biasanya invoice proforma dikeluarkan pada saat barang yang sudah dipesan dikirim secara berkala sesuai dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual. Ketika barang kiriman tersebut sudah sampai ke pembeli maka penjual dapat langsung memberikan invoice biasa sebagai surat penagihan sekaligus bukti bahwa barang telah dikirim.

Invoice Konsuler merupakan faktur yang biasanya digunakan untuk transaksi perdagangan skala internasional. Dalam dokumen bukti ini wajib tercantum cap khusus sebagai tanda sah dan persetujuan dari perwakilan negara yang dituju sehingga proses pembuatan invoice jenis ini lebih lama bila dibandingkan dengan invoice jenis lainnya.

Kwitansi

Kwitansi merupakan dokumen bukti atas transaksi keuangan dalam kegiatan ekonomi yang berwujud selembar kertas dengan materai yang diakui oleh hukum. Kwitansi biasanya digunakan oleh pengusaha pada saat membeli barang atau jasa dalam jumlah besar.

Dalam lembar kwitansi berisikan lambang atau kop badan usaha, nama penjual, nama pembeli, jumlah besaran nominal uang transaksi dalam huruf dan angka, tujuan transaksi, materai, dan tanda tangan basah dari penjual dan pembeli sebagai bukti valid yang sah.

Keberadaan kwitansi menjadi bagian yang penting dalam berbisnis untuk menghindari kesalahan pencatatan keuangan. Hal tersebut didasarkan karena faktor kerawanan timbul masalah terkait pembayaran yang terjadi dalam suatu badan usaha.

Kwitansi memiliki beberapa jenis diantaranya kwitansi pembayaran, kwitansi bukti transaksi produk, kwitansi cash receipt, dan kwitansi transfer uang. Selain sebagai bukti pembayaran, kwitansi juga dapat dijadikan sebagai hasil kerjasama adil dan wujud kesepakatan antara pengusaha dengan pelanggan.

Adapun karakteristik kwitansi yaitu memiliki dua bagian penerima dan pemberi. Pada bagian pemberi biasanya terletak di sebelah kiri sedangkan di sebelah kanan digunakan untuk mencantumkan bukti pembeli sebagai pihak yang memberikan uang.

Selain dua bagian penerima dan pemberi, karakteristik lain yang dimiliki kwitansi yaitu memiliki rangkap. Rangkap dalam kwitansi dibedakan menjadi dua yaitu rangkap atas dan rangkap bawah. Rangkap atas ditujukan kepada penerima sedangkan rangkap bawah ditujukan kepada pemberi.

Pemberi dalam dokumen kwitansi dapat memuat beberapa informasi diantara nama lengkap baik penjual maupun pembeli, jumlah uang yang harus dibayar, jenis produk atau jasa yang diberikan, tanggal dan tempat proses transaksi berlangsung, dan tanda tangan kedua belah pihak.

Perbedaan Invoice dan Kwitansi

Setelah memahami pengertian antara invoice dan kwitansi, selanjutnya untuk memahami lebih dalam berikut ini terdapat beberapa perbedaan antara dua dokumen bukti transaksi tersebut dalam berbisnis.

1. Fungsi dalam Transaksi

Invoice berfungsi untuk merekam seluruh transaksi yang dilakukan oleh badan usaha, dapat dijadikan bukti bahwa badan usaha tersebut telah memenuhi kewajiban dalam wajib pajak, serta dapat dijadikan bukti dalam pembukuan laporan transaksi maupun pada saat dilakukan audit internal.

Sedangkan, kwitansi berfungsi sebagai bukti bahwa pembeli telah menyerahkan uangnya kepada penjual, dan penjual telah menerima uang dari pembeli. Selain itu, kwitansi juga berfungsi sebagai bukti yang dapat dihadirkan dalam persidangan apabila terjadi gugatan dan permasalahan terkait transaksi.

2. Manfaat

Berdasarkan fungsinya, maka antara invoice maupun kwitansi menjadi bagian penting dalam berbisnis. Adapun beberapa manfaat invoice yang dapat dirasakan antara lain:

  • Membantu manajemen bisnis dengan lebih baik dalam mengatasi permasalahan terkait transaksi keuangan di suatu badan usaha, selain itu pengusaha akan mendapatkan hak atas penerimaan uang dari pembeli dengan pasti.
  • Dokumen tagihan tersebut akan terlihat rapi, formal, dan resmi sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kesan profesional dan kredibilitas badan usaha di mata pembeli.
  • Dengan menggunakan sistem faktur atau invoice baik secara cetak maupun digital akan memberikan informasi terbaru kepada pembeli terkait informasi transaksi yang telah dilakukan.
  • Invoice dapat berguna untuk melakukan pencatatan keuangan dengan lebih mudah baik pemasukan maupun pengeluaran.
  • Melalui invoice maka badan usaha dapat mengetahui produk dan jasa mana saja yang lebih banyak dipesan oleh pembeli. Begitu pula dengan produk dan jasa mana saja yang kurang diminati oleh pembeli. Hal tersebut dapat membantu dalam melakukan strategi untuk pengoptimalan marketing.

Sementara itu, terdapat beberapa manfaat kwitansi yang juga perlu diketahui diantara sebagai berikut:

  • Bagi pembeli, kwitansi dapat dijadikan sebagai surat bukti bahwa telah terjadi adanya transaksi pembayaran atau penyerahan sejumlah uang kepada penjual.
  • Bagi penjual, kwitansi dapat dijadikan sebagai bukti bahwa penjual telah menerima sejumlah uang dari pembeli sehingga apabila suatu saat terjadi masalah mengenai transaksi maka surat ini dapat ditunjukkan.
  • Dapat dijadikan sebagai alat bukti di persidangan apabila terjadi pengajuan gugatan terkait permasalahan transaksi yang pernah dilakukan.
  • Kwitansi bermanfaat dalam membantu pengawasan terhadap arus kas masuk dan keluar badan usaha dan mendukung proses tutup buku untuk memastikan bahwa laporan yang telah disusun telah sesuai dan akurat.

3. Waktu Penggunaan

Invoice dapat dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli untuk menagih pembayaran pada saat barang atau jasa sudah diterima. Sedangkan, kwitansi dibuat pada saat pembayaran sudah dilakukan oleh pembeli dan dinyatakan lunas.

4. Informasi yang Tercantum

Baik invoice maupun kwitansi memiliki informasi dan detail yang berbeda di dalamnya. Pada invoice terdapat beberapa informasi yang wajib tercantum, diantaranya sebagai berikut:

  • Nomor invoice,
  • Nomor order apabila ada
  • Nama dan detail alamat penjual, 
  • Jumlah total biaya yang ditagihkan.
  • Waktu pembuatan atau pengiriman invoice,
  • Nama dan detail alamat pemesan atau pembeli,
  • Komponen biaya lain seperti ongkos kirim, pajak, diskon, dan lain-lain,
  • Detail barang atau jasa yang dikirim meliputi jenis, deskripsi, jumlah, dan harga per unit,
  • Detail dan ketentuan pembayaran seperti metode, waktu jatuh tempo, dan lain sebagainya.

Sedangkan, pada kwitansi terdapat beberapa informasi yang juga wajib tercantum di dalamnya, diantaranya sebagai berikut:

  • Materai,
  • Nomor kwitansi,
  • Tujuan pembayaran,
  • Stempel atau cap perusahaan,
  • Nama lengkap pihak pembayar,
  • Nama dan tanda tangan penerima,
  • Tanggal, bulan, dan tahun pembayaran,
  • Jumlah uang yang dibayar dalam angka dan huruf.

Berikut tabel perbedaan antara invoice dan kwitansi.

KeteranganInvoiceKwitansi
Fungsi– Merekam seluruh transaksi yang dilakukan oleh badan usaha.
– Dapat dijadikan bukti bahwa badan usaha tersebut telah memenuhi kewajiban dalam wajib pajak.
– Dapat dijadikan bukti dalam pembukuan laporan transaksi maupun pada saat dilakukan audit internal.
– Bukti bahwa pembeli telah menyerahkan uangnya kepada penjual, dan penjual telah menerima uang dari pembeli. 
– Kwitansi juga berfungsi sebagai bukti yang dapat dihadirkan dalam persidangan apabila terjadi gugatan dan permasalahan terkait transaksi.
Manfaat– Membantu manajemen bisnis dengan lebih baik dalam mengatasi permasalahan terkait transaksi keuangan di suatu badan usaha, selain itu pengusaha akan mendapatkan hak atas penerimaan uang dari pembeli dengan pasti.
– Dokumen tagihan tersebut akan terlihat rapi, formal, dan resmi sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kesan profesional dan kredibilitas badan usaha di mata pembeli.
– Dengan menggunakan sistem faktur atau invoice baik secara cetak maupun digital akan memberikan informasi terbaru kepada pembeli terkait informasi transaksi yang telah dilakukan.
– Invoice dapat berguna untuk melakukan pencatatan keuangan dengan lebih mudah baik pemasukan maupun pengeluaran.
– Melalui invoice maka badan usaha dapat mengetahui produk dan jasa mana saja yang lebih banyak dipesan oleh pembeli. Begitu pula dengan produk dan jasa mana saja yang kurang diminati oleh pembeli. Hal tersebut dapat membantu dalam melakukan strategi untuk pengoptimalan marketing.
– Bagi pembeli, kwitansi dapat dijadikan sebagai surat bukti bahwa telah terjadi adanya transaksi pembayaran atau penyerahan sejumlah uang kepada penjual.
– Bagi penjual, kwitansi dapat dijadikan sebagai bukti bahwa penjual telah menerima sejumlah uang dari pembeli sehingga apabila suatu saat terjadi masalah mengenai transaksi maka surat ini dapat ditunjukkan.
– Dapat dijadikan sebagai alat bukti di persidangan apabila terjadi pengajuan gugatan terkait permasalahan transaksi yang pernah dilakukan.
– Kwitansi bermanfaat dalam membantu pengawasan terhadap arus kas masuk dan keluar badan usaha dan mendukung proses tutup buku untuk memastikan bahwa laporan yang telah disusun telah sesuai dan akurat.
WaktuPada saat setelah barang atau jasa diterima atau sebelum pembayaran dilakukan.Pada saat setelah pembayaran atau penyerahan uang dilakukan dan diterima oleh penjual.
Informasi– Nomor invoice,
– Nomor order apabila ada,
– Nama dan detail alamat penjual, 
– Jumlah total biaya yang ditagihkan,
– Waktu pembuatan atau pengiriman invoice,
– Nama dan detail alamat pemesan atau pembeli,
– Komponen biaya lain seperti ongkos kirim, pajak, diskon, dan lain-lain,
– Detail barang atau jasa yang dikirim meliputi jenis, deskripsi, jumlah, dan harga per unit,
– Detail dan ketentuan pembayaran seperti metode, waktu jatuh tempo, dan lain sebagainya.
– Materai,
– Nomor kwitansi,
– Tujuan pembayaran,
– Stempel atau cap perusahaan,
– Nama lengkap pihak pembayar,
– Nama dan tanda tangan penerima,
– Tanggal, bulan, dan tahun pembayaran,
– Jumlah uang yang dibayar dalam angka dan huruf.

The post 4 Perbedaan Invoice dan Kwitansi Wajib Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Nota, Invoice, Faktur dan Bon yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/perbedaan-nota-invoice-faktur-dan-bon Fri, 01 Jul 2022 02:38:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36113 Dalam proses transaksi seperti jual beli melibatkan bukti transaksi yang valid. Hal itu digunakan untuk memperlancar proses jual beli. Dalam hal ini, dokumen bukti transaksi jual beli diberikan oleh penjual kepada pembeli. Semua pembeli akan menerima yang namanya nota, invoice, faktur atau bahkan bon, yang mana disesuaikan dengan tempat usaha yang dituju. Setiap bisnis atau […]

The post Perbedaan Nota, Invoice, Faktur dan Bon yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam proses transaksi seperti jual beli melibatkan bukti transaksi yang valid. Hal itu digunakan untuk memperlancar proses jual beli. Dalam hal ini, dokumen bukti transaksi jual beli diberikan oleh penjual kepada pembeli.

Semua pembeli akan menerima yang namanya nota, invoice, faktur atau bahkan bon, yang mana disesuaikan dengan tempat usaha yang dituju. Setiap bisnis atau usaha dagang memiliki ketentuannya masing-masing dalam memberikan bukti transaksinya. Bukti transaksi tersebut bisa berbentuk nota, invoice, faktur tau bahkan bon.

Keempatnya memiliki peranan yang sangat penting sebagai dokumen yang berisikan mengenai rincian dan data historial yang dimiliki oleh pembeli. Lalu, apa perbedaan dari nota, invoice, faktur dan bon ini? Berikut merupakan pemaparan mengenai perbedaan nota, invoice, faktur dan bon yang perlu diketahui.

Nota

Nota merupakan salah satu bentuk dokumen penting yang ada dalam suatu transaksi jual beli. Nota menjadi bukti pembayaran dan pembelian atas suatu produk, baik barang ataupun jasa. Namun, walaupun begitu nota dinilai tidaklah terlalu formal atau resmi.

Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena nota dituliskan secara manual dengan menggunakan pena dan yang paling jelas tidak menggunakan template atau struktur informasi yang khusus.

Sehingga semua informasi dan data historial yang akan dicantumkan tidaklah detail dan tidak bisa terintegrasi dengan baik.

Namun, yang menguntungkan dari penggunaan nota adalah setiap harga produk yang dicantumkan kedalam nota ini sama sekali tidak dikenai potongan pajak, baik dari jumlah berapa persen pun dari harga aslinya.

Harga produk yang dicantumkan dalam nota, sebenar benarnya harga produk yang tidak mengalami pemotongan harga akibat pajak.

Invoice

Berbeda dengan nota yang dirasa kurang formal, invoice justru sifatnya sangat formal dan resmi. Perlu diketahui bahwa invoice memiliki peranan yang penting pula sebagai dokumen hasil transaksi yang harus ada. Di mana keberadaannya membantu kelancaran dalam proses pembayaran dengan berbagai rincian informasi yang tercantum di dalamnya.

Kenapa invoice disebut formal? Hal ini karena kepenulisannya yang sudah mulai menggunakan media digital, dengan template dan format invoice yang khusus. Hal ini dipengaruhi oleh ciri khas dan ketentuan dari masing masing tempat usaha datang.

Karena sifatnya yang bisa dibilang cukup formal, setiap transaksi yang menggunakan invoice ini terkena potongan pajak dengan jumlah presentasi tertentu sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada. Namun walaupun begitu, penggunaan dari invoice ini membuat semua informasi dan data historial yang dimiliki oleh pembeli bisa tercantum semuanya dengan detail.

Semua data dan informasi pun bisa terintegrasi dengan baik. Terlebih karena saat ini telah didukung dengan sistem komputerisasi yang baik.

Bon

Secara umum, bon juga merupakan salah satu bukti trasaksi yang masih digunakan sampai saat ini. Namun, bon lebih memiliki isi dan aspek yang lebih sederhana apabila dibandingkan dengan beberapa jenis dokumen lainnya yang digunakan pula dalam proses transaksi.

Bon diartikan sebagai dokumen bukti transaksi yang seringkali digunakan dalam proses pengambilan, peminjaman, dan penjual produk. Baik produk barang ataupun produk jasa.

Faktur

Faktur merupakan dokumen bukti transaksi yang sudah jauh berkembang. Bagaimana tidak, tidak hanya pembayaran secara tunai saja yang bisa menggunakan faktur sebagai dokumen bukti transaksinya melainkan transaksi atau pembayaran yang menggunakan kredit ataupun debit bisa menggunakan faktur ini.

Faktur juga bisa diartikan sebagai dokumen tanda bukti proses transaksi jual beli yang mana didalamnya menegaskan bahwa produk atau barang barang yang telah tertera dalam faktur sudah diperjualbelikan atau dipindahtangankan pada pihak lainnya.

Sama seperti invoice, faktur juga mencantumkan informasi detail yang berkaitan dengan produk, baik mengenai jumlahnya, jenis, model, ketentuan pembayaran dan jumlah total biaya per itemnya, dan lain sebagainya. Faktur yang tadinya kebanyakan dicetak dalam bentuk hardfile, kini dengan perkembangan teknologi yang ada dengan perlahan beralih disimpan hanya dengan bentuk softcopy saja.

The post Perbedaan Nota, Invoice, Faktur dan Bon yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Faktur: Pengertian – Fungsi dan Contohnya https://haloedukasi.com/faktur Sat, 09 May 2020 05:19:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6372 Didalam sebuah transaksi penjualan maupun pembelian, perlu untuk memiliki bukti atas transaksi tersebut. Bukti tersebut dapat berupa faktur. Pengertian Faktur Pengertian Secara Umum Faktur dapat disebut juga dengan invoice merupakan tanda bukti yang menyatakan barang yang tercantum telah diperjualbelikan dengan berisi nama, alamat, harga, dan nomor pesanan barang. Biasanya faktur dicetak dan diberikan ke pembeli […]

The post Faktur: Pengertian – Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Didalam sebuah transaksi penjualan maupun pembelian, perlu untuk memiliki bukti atas transaksi tersebut. Bukti tersebut dapat berupa faktur.

Pengertian Faktur

Pengertian Secara Umum

Faktur dapat disebut juga dengan invoice merupakan tanda bukti yang menyatakan barang yang tercantum telah diperjualbelikan dengan berisi nama, alamat, harga, dan nomor pesanan barang.

Biasanya faktur dicetak dan diberikan ke pembeli dan penjual agar sama-sama memiliki bukti catatan transaksi.

Pengertian Menurut KBBI

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, faktur merupakan sebuah daftar barang kiriman yang dilengkapi dengan keterangan nama, jumlah, dan harga yang harus dibayar.

Pengertian menurut Para Ahli

  • Menurut Sugeng Hariyanto
    Faktur merupakan sebuah catatan ke pembeli dengan menggambarkan barang yang dikirim beserta harganya.
  • Menurut Mulyadi
    Faktur merupakan sebuah dokumen yang dipergunakan sebagai dasar untuk mencatat transaksi dari penjualan kredit.
  • Menurut Sora N
    Faktur merupakan perhitungan dalam penjualan kredit dengan menggunakan transaksi kredit yang diberikan oleh penjual kepada pembeli.

Sejarah Faktur

Awalnya faktur dibuat oleh Direktur Jenderal Pajak (DJP) dengan format pengisiannya dibuat secara manual.

Namun pengusaha kena pajak banyak yang menyalahgunakan faktur pajak kertas tersebut.

Pengusaha kena pajak tersebut dapat memanipulasi dan tidak bisa mempertanggungjawabkan dengan membuat salinan faktur kertas.

Pada tahun 2014, sesuai dengan pasal 11 peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-16/PJ/2014 tentang pengusaha kena pajak membuat serta melaporkan faktur pajak dengan cara mengunggah dan memperoleh persetujuan dari DJP, sehingga terbitlah aplikasi faktur elektronik.

Faktur elektronik dibuat untuk memudahkan pelaporan pajak serta mengurangi penyalahgunaan yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak.

Fungsi Faktur

Fungsi dari adanya faktur, yaitu:

  • Sebagai pengusaha kena pajak, untuk bukti tagihan bagi pengusaha kena pajak yang menjual barang kena pajak atau jasa kena pajak.
  • Sebagai pembeli, untuk bukti pembayaran telah membeli barang kena pajak atau jasa kepada pengusaha kena pajak.
  • Sebagai sarana kredit pajak, untuk pemasukan bagi pengusaha kena pajak karena telah membeli barang kena pajak.
  • Sebagai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, untuk bukti pungutan pajak pada barang kena pajak berupa PPN atau PPn BM.
  • Sebagai dasar bukti koreksi, untuk melakukan perbaikan atau protes ke penjual karena barang yang diterima salah.
  • Sebagai rujukan yang sah, jika ingin menjual kembali barang atau jasa kepihak lain atau ingin digunakan untuk hal-hal tertentu lainnya.
  • Sebagai bukti transaksi, jika ingin memasukkan transaksi tersebut ke pembukuan keuangan perusahaan secara sah.

Komponen Faktur

Format faktur setiap perusahaan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya, namun didalam faktur harus wajib berisi beberapa komponen, yaitu:

  • Nomor urut dalam faktur.
  • Nomor pengorderan.
  • Kode nomor transaksi.
  • Detail suatu barang.
  • Biaya PPN.
  • Sub dan total biaya.
  • Bila ada bisa diisikan diskon dan biaya pengiriman.

Jenis-jenis Faktur

Faktur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Faktur Biasa

Faktur biasa merupakan faktur yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk bertransaksi jual beli.

Faktur biasa juga sering diberikan untuk transaksi secara umum atau transaksi yang sederhana.

2. Faktur Proforma

Faktur proforma merupakan faktur yang bersifat sementara yang diberikan sebelum barang yang datang lengkap atau barang yang diterima pembeli akan dikirim secara bertahap.

3. Faktur Interim

Faktur interim merupakan faktur yang biasa digunakan oleh perusahaan ketika memberikan penawaran proyek besar kepada klien. Faktur interim tidak harus menunggu proyek selesai untuk menerima pembayaran.

Faktur interim dapat dikirim langsung atau menagih tagihan ke klien untuk menutupi biaya yang dibutuhkan agar klien dapat langsung membayar.

4. Faktur Konsuler

Faktur konsuler merupakan faktur yang biasa digunakan secara khusus untuk melakukan perdagangan luar negeri baik ekspor maupun impor.

Biasanya faktur konsuler harus mendapatkan legalisasi dari perwakilan negara tujuan, yaitu atase perdagangan, kantor konsuler dan kedutaan besar negara yang berkedudukan di negara tujuan.

5. Faktur Akhir

Faktur akhir merupakan faktur yang dikirimkan dan menginformasikan ke klien bila barang atau jasa telah sampai dengan lengkap atau proyek telah selesai.

Di dalam faktur akhir harus menyertakan informasi secara terperinci, seperti faktur-faktur yang telah diberikan terlebih dahulu.

6. Faktur Lewat Jatuh Tempo

Faktur Lewat Jatuh Tempo merupakan faktur yang diberikan jika pembeli tidak melunasi pembayaran pada tanggal jatuh tempo yang sudah disepakati atas barang dan jasa.

Faktur lewat jatuh tempo berisi semua informasi dari faktur sebelumnya, serta denda keterlambatan atau bunga yang harus dibayar karena terlambat melunasi pembayaran jatuh tempo.

Cara Membuat Faktur

Cara untuk membuat faktur dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:

  • Cara Konvensional

Cara konvensional merupakan cara manual yang dilakukan dengan cara menulis di kertas.

Di dalam kertas tersebut harus berisi informasi yang lengkap, seperti berisi identitas penjual maupun pembeli, daftar barang yang dibeli, jumlah yang harus dibayar beserta pajak.

Biasanya format faktur tersebut sudah dibuatkan jika menggunakan buku faktur, sehingga penjual hanya tinggal menulis informasinya saja.

  • Cara Menggunakan Software Akuntansi

Seiring dengan berkembangnya teknologi, beberapa perusahaan membuat faktur dengan menggunakan software akuntansi.

Dengan menggunakan software akuntansi, faktur dapat dengan cepat dibuat, dicetak serta dikirimkan oleh bagian dari penjualan.

Bagian penjualan hanya tinggal mengubah informasi sesuai dengan kebutuhan dan keperluan karena software akutansi telah memilili formatnya.

Contoh Faktur

Contoh dari beberapa faktur yang ada di Indonesia, yaitu:

  • Contoh Faktur Penjualan
contoh faktur penjualan

Faktor penjualan biasanya digunakan sebagai penagih dan bukti transaksi kepada pembeli atas pembelian dari suatu barang atau jasa

  • Contoh Faktur Pembelian
contoh faktur pembelian

Faktur pembelian digunakan sebagai bukti bahwa barang atau jasa yang dibeli telah sesuai dengan keinginan pembeli.

  • Contoh Faktur Pajak
contoh faktur pajak

Faktur pajak digunakan sebagai bukti bahwa pengusaha kena pajak telah melakulan penyerahan barang atau jasa kena pajak kepada pembeli.

The post Faktur: Pengertian – Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>