fauna - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fauna Mon, 05 Feb 2024 04:59:20 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico fauna - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fauna 32 32 Fauna Peralihan : Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya https://haloedukasi.com/fauna-peralihan Mon, 05 Feb 2024 04:59:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48052 Persebaran fauna di Indonesia dibedakan berdasarkan letak atau daerahnya. Di mana persebaran fauna tersebut dibatasi oleh sebuah garis. Oleh karena itu, kita mengenal fauna tipe Australis, asia dan peralihan. Di mana ketiga tipe fauna ini memiliki ciri khas masing-masing. Seperti namanya, fauna peralihan merupakan fauna yang berada di antara tipe Australis dan asiatis. Fauna tipe […]

The post Fauna Peralihan : Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Persebaran fauna di Indonesia dibedakan berdasarkan letak atau daerahnya. Di mana persebaran fauna tersebut dibatasi oleh sebuah garis. Oleh karena itu, kita mengenal fauna tipe Australis, asia dan peralihan. Di mana ketiga tipe fauna ini memiliki ciri khas masing-masing.

Seperti namanya, fauna peralihan merupakan fauna yang berada di antara tipe Australis dan asiatis. Fauna tipe peralihan bisa ditemukan di Indonesia bagian tengah. Berada di antara garis weber dan Wallace membuat fauna tipe peralihan ini memilki sejumlah ciri khas. Pembagian fauna di Indonesia ini dimulai ketika seorang ahli biologi menemukan adanya persebaran fauna di Indonesia yakni di bagian barat dan timur.

Fauna peralihan termasuk ke dalam hewan yang sulit ditemui atau langka. Bahkan fauna tipe peralihan ini hanya bisa ditemukan di wilayah Indonesia bagian tengah saja. Fauna tipe peralihan ini banyak dihuni oleh berbagai spesies burung yang indah.

Pengertian Fauna Peralihan

Fauna Peralihan merupakan sekumpulan fauna yang tersebar di wilayah Indonesia bagian tengah. Di mana fauna peralihan ini merupakan campuran dari fauna tipe asiatis dan Australis. Daerah persebaran hewan peralihan di Indonesia adalah Maluku, Sulawesi hingga Nusa Tenggara dan beberapa pulau kecil yang ada di sekitarnya.

Nama fauna peralihan ini sengaja diberikan karena fauna ini berada di antara garis weber dan Wallace. Pengelompokan fauna di Indonesia ini terjadi ketika seorang ahli Biologi menjelajahi Indonesia. Ketika itu, Alfred Russel Wallace menemukan fakta bahwa fauna di Indonesia dihuni oleh dua tipe fauna yakni fauna di bagian barat dan timur.

Untuk membedakan kedua tipe fauna ini kemudian Wallace membuat sebuah garis yang dinamakan dengan garis Wallace. Garis Wallace merupakan garis yang membatasi persebaran fauna dan flora yang berada di kawasan barat dengan fauna dan flora di kawasan timur.

Fauna di kawasan barat ini kemudian dinamakan dengan fauna tipe asiatis karena memiliki kemiripan dengan fauna yang ada di wilayah Asia. Sementara itu, fauna yang berada di kawasan timur dinamakan dengan fauna tipe Australis.

Hal ini dikarenakan fauna di kawasan timur memiliki kemiripan dengan fauna di wilayah Australia. Kemudian seorang ilmuwan berdarah Belanda Jerman datang ke Indonesia untuk mengetahui lebih lanjut terkait persebaran fauna dan flora.

Dia adalah Max Carl Wilhelm Weber. Sama seperti Weber, Max Carl Wilhelm Weber menjelajahi Nusantara. Ia kemudian menemukan fakta bahwa fauna yang berada di daerah Sulawesi memiliki perbedaan dengan fauna di wilayah Papua dan Kepulauan Maluku.

Kemudian ia juga menambahkan bahwa fauna yang berada di daerah Sulawesi ini merupakan fauna peralihan dari kawasan barat dan timur. Weber kemudian membuat sebuah garis khayal yang membatasi antara flora dan fauna Indonesia bagian timur dengan tengah.

Garis ini diberi nama garis weber, sesuai dengan yang mencetuskannya. Garis weber melintang dari bagian barat kepulauan maluku sampai bagian timur Nusa tenggara.

Ciri-ciri Fauna Peralihan

1. Hewan Endemik

Ciri khas dari fauna peralihan adalah hewan tersebut hanya terdapat di wilayah tertentu saja sehingga dinamakan dengan hewan endemik. Beberapa dari fauna peralihan ini hanya ditemukan di wilayah Sulawesi atau pulau Nusa Tenggara. Contohnya seperti anoa dan burung maleo. Anoa hanya bisa ditemukan di wilayah Sulawesi Tengah.

Bentuk tubuh anoa ini memiliki kesamaan dengan sapi dan banteng. Sementara itu, burung maleo hanya bisa ditemukan di wilayah Sulawesi sehingga dinamakan hewan endemik. Uniknya, meskipun termasuk ke dalam jenis burung, namun burung maleo ini lebih mirip dengan ayam. Hal ini dikarenakan burung maleo lebih sering berjalan seperti ayam dibandingkan terbang layaknya burung.

2. Tidak memiliki bulu yang lebat

Fauna peralihan tidak memiliki bulu yang lebat. Bahkan pada beberapa fauna tidak terdapat bulu sama sekali. Umumnya bulu pada hewan ini diperlukan untuk menghangatkan tubuh. Namun, fauna peralihan tidak memiliki bulu yang tebal untuk menghangatkan tubuh.

Hal ini dikarenakan di daerah persebaran fauna peralihan ini jarang sekali turun curah hujan sehingga hewan tidak memerlukan bulu tebal sebagai penghangat. Selain itu, fauna peralihan juga memerlukan penyesuaian suhu tubuh. Seperti halnya yang terjadi pada komodo yang sering sekali berjemur untuk mendapatkan matahari.

3. Hewan Langka

Selain termasuk hewan endemik, fauna tipe peralihan ini termasuk hewan yang langka. Bahkan beberapa hewan ini dilindungi keberadaannya. Fauna tipe peralihan termasuk hewan langka karena hanya bisa ditemukan di wilayah tertentu saja sehingga jumlahnya tidak banyak.

Sebagai contoh fauna peralihan yang termasuk hewan langka adalah komodo. Komodo hanya ditemukan di wilayah Nusa Tenggara Timur. Bahkan wilayah tersebut disebut dengan pulau komodo karena memiliki banyak komodo. Untuk melestarikannya, dibuatkannya Taman Nasional Komodo agar tetap terjaga keberadaannya.

4. Memiliki Banyak Jenis Burung

Ciri khas dari fauna peralihan adalah memilki banyak jenis burung. Bahkan beberapa burung tergolong dalam hewan endemik. Artinya, burung tersebut hanya bisa ditemukan di daerah itu saja. Beberapa di antaranya memiliki warna bulu yang indah. Contoh dari burung di fauna peralihan adalah burung maleo, burung Julang dan burung rangkong.

Contoh Fauna Peralihan

1. Komodo

Komodo contoh fauna peralihan

Fauna yang termasuk ke dalam tipe peralihan adalah komodo. Komodo tergolong ke dalam fauna yang unik karena reptil yang satu ini hanya bisa ditemukan di Indonesia. Komodo bisa ditemukan di Taman Nasional Komodo yang ada di Nusa Tenggara Timur. Komodo memiliki nama ilmiah yakni Varanus komodoensis.

Panjang tubuh komodo bisa mencapai hingga tiga meter. Berat badan antara komodo jantan dan betina memiliki perbedaan yakni komodo jantan memiliki tubuh yang lebih besar.

Berdasarkan data dari laporan lembaga konservasi tahun 2017 menemukan sekitar 2.884 komodo yang berada di kawasan taman nasional komodo. Komodo termasuk ke dalam jenis reptil yang memiliki kekuatan berlari yang bisa mencapai 20 km/jam.

Komodo biasanya bisa kita temukan tengah berjemur. Hal ini dikarenakan komodo perlu mengatur suhu tubuh yang ada di dalam tubuhnya sehingga komodo lebih banyak membutuhkan sinar matahari untuk berjemur.

2. Anoa

Anoa contoh fauna peralihan

Fauna peralihan selanjutnya adalah hewan unik yakni Anoa. Anoa termasuk ke dalam hewan endemik dan dilindungi. Hal ini dikarenakan minimnya jumlah anoa di Indonesia. Habitat anoa yakni berada di wilayah Sulawesi Tengah. Anoa bisa ditemukan di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Hal inilah yang membuat Anoa terbagi ke dalam dua tipe yakni anoa dataran rendah dan anoa dataran tinggi. Anoa memiliki bentuk tubuh seperti sapi. Hanya saja bagian kuku dan kaki anoa mirip dengan banteng. Pada anoa juga memiliki tanduk di bagian kepala seperti seekor banteng.

3. Burung Maleo

Burung Maleo contoh fauna peralihan

Burung Maleo merupakan fauna tipe peralihan yang bisa ditemukan di wilayah Sulawesi. Burung maleo ini tergolong ke dalam hewan endemik karena hanya bisa ditemukan di wilayah Sulawesi saja. Burung maleo memiliki keunikan yakni bagian paruh burung berwarna jingga dan bagian wajah burung maleo berwarna merah muda dan cenderung agak putih.

Pada bagian kepalanya burung maleo terdapat jambul yang keras dan berwarna hitam. Meskipun tergolong ke dalam jenis burung, burung maleo lebih mirip dengan ayam. Hal ini dikarenakan kebiasaan burung maleo yang biasa berjalan dibandingkan terbang. Kebiasaan ini lebih mirip dengan ayam dibandingkan burung.

4. Kuskus

Kuskus contoh fauna peralihan

Kuskus merupakan sejenis hewan marsupial yang sering bergelantungan di pohon. Seperti halnya kangguru, kuskus akan menyimpan anaknya di sebuah kantong yang berada di depan perut. Anak kuskus ini akan berada di kantong tersebut hingga tumbuh besar dan mampu mencari makan sendiri.

Meskipun termasuk ke dalam fauna peralihan, persebaran kuskus bukan hanya ada di wilayah Sulawesi dan Maluku saja. Kuskus juga bisa ditemukan di daerah atau kawasan Australis seperti Papua.

Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan kuskus juga dipengaruhi oleh Australis. Terlebih lagi kuskus tergolong ke dalam hewan marsupial seperti halnya kangguru. Hal ini menjadi ciri bahwa adanya pengaruh sentimen Australis pada persebaran kuskus.

5. Babi Rusa

Babi Rusa contoh fauna peralihan

Babi Rusa merupakan fauna peralihan yang tergolong langka. Babi Rusa bisa ditemukan di Pulau Sulawesi seperti Togean. Babi Rusa ini termasuk babi liar yang biasa tinggal di hutan hujan tropis. Biasanya mereka akan tinggal di dekat daerah yang memiliki aliran air seperti rawa.

Babi Rusa biasanya akan memakan buah-buahan serta umbi-umbian seperti tunas, rebung dan globa. Selain itu, babi Rusa juga memakan hewan-hewan kecil seperti ulat dan cacing yang biasa ada di lubang pohon.

Babi Rusa bukanlah hasil dari perkawinan hewan antara babi dan rusa. Hewan ini disebut dengan babi Rusa karena memiliki bentuk seperti halnya babi. Sedangkan disebut rusa karena di atasnya terdapat taring seperti halnya tanduk pada rusa.

Babi Rusa yang masih bertahan hingga saat ini hanya terdapat 3 spesies saja. Sementara itu, satu spesies lainnya ditemukan dalam bentuk fosil yakni Babi Rusa Bolabatu yang ditemukan di Semenanjung selatan Sulawesi.

6. Tarsius

Tarsius, contoh fauna peralihan

Tarsius termasuk ke dalam jenis primata yang berada di wilayah peralihan. Namun, Tarsius bukan hanya tinggal di wilayah Sulawesi melainkan juga Kalimantan dan Sumatera. Bahkan habitat utama Tarsius ini berada di hutan hujan tropis Pulau Sumatera.

Indonesia menjadi negara yang memiliki jumlah Tarsius terbanyak. Tarsius termasuk ke dalam hewan yang aktif di malam hari. Tarsius tergolong ke dalam hewan karnivora yang memiliki gigi tajam. Adapun makanan utama Tarsius adalah serangga namun kelelawar, burung hingga ular pun biasa dimakannya.

Tarisius memiliki bentuk tubuh seperti monyet dan burung hantu. Pada bagian kepala dan wajah menyerupai burung hantu. Namun, bentuk tubuh Tarsius mirip dengan monyet sehingga tergolong jenis primata.

Sebagai hewan nokturnal, tarsius memiliki penglihatan yang baik. Bahkan pada konsentrasi cahaya rendah sekalipun, Tarsius masih bisa melihat dengan baik. Selain itu, kepala tarsius bisa diputar hingga 180 derajat. Tarsius memiliki nama lain krabuku dan dapat ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Namun, sayangnya saat ini jumlah Tarsius semakin menipis sehingga tergolong hewan langka.

The post Fauna Peralihan : Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fauna Australis : Pengertian, Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/fauna-australis Sun, 07 Jan 2024 15:57:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47401 Indonesia merupakan negara yang berada di antara dua benua dan dua samudera. Letak Indonesia yang di apit oleh dua benua dan samudera yang berbeda menjadikan Indonesia kaya akan keberagaman. Keberagaman ini termasuk keanekaragaman hayati, seperti flora dan fauna. Persebaran flora dan fauna di Indonesia didasarkan pada garis khayal yang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga bagian, […]

The post Fauna Australis : Pengertian, Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Indonesia merupakan negara yang berada di antara dua benua dan dua samudera. Letak Indonesia yang di apit oleh dua benua dan samudera yang berbeda menjadikan Indonesia kaya akan keberagaman. Keberagaman ini termasuk keanekaragaman hayati, seperti flora dan fauna.

Persebaran flora dan fauna di Indonesia didasarkan pada garis khayal yang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga bagian, yakni garis Wallace dan garis Weber. Kedua garis ini merumuskan tipe fauna di Indonesia menjadi tiga tipe yang terdiri dari, fauna tipe oriental (Asiatis), fauna tipe peralihan, dan fauna tipe Australis.

Fauna Australis adalah zona persebaran fauna yang berada di Indonesia bagian timur. Fauna tipe ini termasuk golongan hewan yang memiliki kesamaan dengan hewan-hewan yang ada di benua Australia. Fauna tipe Australis bisa ditemukan di beberapa wilayah timur Indonesia, seperti Pulau Papua, Kepulauan Aru, Pulau Halmahera, Kepulauan Maluku, dan pulau-pulau di sekitarnya.

Ciri-Ciri Fauna Australis

Fauna tipe Australis ini memiliki kemiripan dengan fauna yang berada di benua Australia, Berikut ciri-ciri fauna Australis:

1. Terdapat Hewan Berkantung atau Marsupial

Yang menjadi ciri paling mencolok dari fauna Australis adalah adanya hewan berkantung atau hewan marsupial yang ditemukan di wilayah Indonesia bagian Timur. Hewan-hewan ini mirip dengan hewan khas Australia yang mempunyai kantung di tubuhnya.

2. Sebagian Hewan Bertanduk

Sebagian hewan dari wilayah timur ini memiliki tanduk di kepalanya yang menjadi karakteristik dari hewan Australis, seperti burung kasuari.

3. Warna dan Motif Burung Beragam  

Dapat diketahui pula karakteristik dari fauna wilayah Australis adalah banyaknya spesies burung yang memiliki warna terang dengan motif yang beragam. Beberapa jenis dari banyaknya spesies burung di wilayah Australis dipilih menjadi hewan endemik karena memiliki bulu dan suara yang khas.

4. Mamalia Berukuran Kecil

Mamalia atau hewan menyusui merupakan kelompok hewan yang memiliki beragam spesies dengan ukuran yang berbeda-beda. Spesies hewan yang termasuk mamalia dapat dijumpai baik di wilayah daratan maupun laut.

Di Indonesia sendiri, spesies yang termasuk dalam kelompok mamalia memiliki ukuran yang dibedakan menurut zona. Umumnya, hewan mamalia yang ditemukan di wilayah Asiatis dan peralihan berukuran besar, sedangkan mamalia di wilayah Timur yakni Australis memiliki keunikan tersendiri karena mayoritas berukuran kecil. Salah satu contoh dari hewan mamalia yang berukuran kecil adalah kuskus.

5. Ikan Air Tawar Terbatas dan  Tidak Ada Hewan Primata

Karakteristik fauna Australis lainnya juga dapat terlihat di wilayah perairan. Di wilayah ini, ikan air tawar sangat jarang ditemukan bahkan jumlahnya tergolong terbatas. Meskipun memiliki wilayah perairan air tawar yang luas, sedikit jenis ikan air tawar yang ditemukan di wilayah ini.

Tidak hanya ikan air tawar saja yang terbatas jenisnya, karakteristik dari wilayah Australis yang menonjol adalah tidak ditemukannya hewan primata. Di wilayah ini, hewan-hewan primata seperti kera, monyet, bekantan dan lainnya tidak ditemukan.

Contoh Fauna Australis

1. Koala

Koala adalah hewan identik dari fauna Australis dengan bulu lembut yang didominasi dengan warna abu muda. Hewan ini memiliki karakteristik dari fauna zona Indonesia bagian timur yakni memiliki kantung atau disebut juga dengan hewan marsupial.

Selain termasuk dalam kelompok marsupial, koala juga merupakan contoh hewan dari mamalia dengan ukuran kecil karena memiliki ukuran sekitar 60-85cm dengan berat maksimal hingga 15kg.

2. Kanguru Pohon

Selain koala, kanguru juga merupakan hewan yang identik dengan benua Australia. Hewan mamalia berukuran besar ini memiliki kantung di bagian perutnya. Perbedaan kanguru Australia dengan kanguru di wilayah Australis ini adalah habitatnya. Kanguru biasa hidup di daratan, tetapi kanguru pohon menghabiskan banyak waktunya berada di atas pohon. Habitat asli kanguru pohon berada di sebelah utara dan barat Pulau Papua.

3. Walabi

Walabi adalah salah satu mamalia berkantung yang berukuran sedang dan termasuk dalam keluarga kanguru. Walabi dapat ditemukan di wilayah padang rumput dataran rendah di bagian selatan Papua, khususnya di Taman Nasional Wasur, Provinsi Papua. Keberadaan walabi di Indonesia sangat dilindungi karena spesies ini terancam punah yang disebabkan tingginya perburuan liar.

4. Kuskus

Kuskus juga termasuk hewan mamalia marsupial atau hewan yang memiliki kantung diperutnya. Kuskus adalah hewan berkantung yang berukuran kecil, memiliki mata bundar, dan berbulu tebal yang didominasi dengan warna coklat. Hewan ini mempunya ekor panjang dan kuat yang berfungsi sebagai alat untuk berpegangan saat akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

5. Cendrawasih

Burung cendrawasih adalah jenis burung yang identik dengan wilayah timur Indonesia yaitu Pulau Papua. Hal ini dikarenakan 28 jenis burung ini ditemukan di hutan-hutan Papua, dan 2 jenis lainnya dapat ditemukan di Kepulauan Maluku. Burung ini menjadi maskot dari Irian Jaya karena ciri khas yang sangan menonjol yakni memiliki bulu indah dengan warna cerah dan berwarna-warni. Keberadaan burung cendrawasih ini sangat dilindungi karena menjadi target perburuan liar.

6. Kasuari

Salah satu karakteristik dari fauna Autralis adalah sebagian hewan memiliki tanduk di kepala, seperti burung kasuari. Burung ini merupakan salah satu jenis burung berukuran besar dan tidak dapat terbang. Penampilan dari hewan ini cukup unik karena bagian kepala dan leher berwarna biru, sedangkan bagian tubuhnya tertutup dengan bulu berwarna hitam. Yang menjadi ciri khas dari burung kasuari ini adanya tanduk keras berbentuk segitiga di bagian atas kepala yang dapat digunakan untuk melindungi kepala.

7. Kakaktua

Karakteristik dari fauna Australis adalah banyaknya spesies burung yang memiliki warna terang dan mencolok. Selain burung cendrawasih, dan kasuari, terdapat burung  kakaktua yang menjadi ciri khas fauna Australis. Burung ini memiliki beragam jenis dan dapat ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.

Salah satu jenis burung kakaktua yang habitat aslinya di wilayah Australis adalah kakaktua hitam dan kakaktua putih. Kakaktua hitam memiliki bulu dan paruh berwarna hitam dengan kulit di bagian pipi berwarna merah. Di bagian kepala burung kakaktua hitam terdapat jambul yang dapat ditegakkan. Sedangkan kakaktua putih merupakan jenis kakaktua dengan bulu berwarna putih dengan jambul berwarna kuning pucat.

8. Landak Papua

Memiliki nama latin Zaglossus bruijni, landak Papua atau ekidna moncong panjang barat merupakan hewan endemik yang hanya ditemukan di wilayah Papua, Papua Nugini, dan Australia. Hewan ini memiliki duri yang sulit dibedakan dari bulunya yang panjang. Selain spesies ini, terdapat dua spesies ekidna lain yang terancam punah karena hilangnya habitat asli.

9. Kura-kura Moncong Babi

Hewan ini merupakan salah satu dari spesies labi-labi yang habitat aslinya adalah di perairan air tawar seperti sungai, rawa, danau, dan lain-lain yang ditemukan di wilayah Papua bagian selatan. Sering disebut kura-kura karena bentuk dari hewan ini mirip kura-kura dan memiliki hidung seperti moncong babi.

10. Biawak Aru

Biawak aru memiliki nama ilmiah Varanus beccarii, merupakan biawak yang berukuran kecil. Biawak ini hanya dapat tumbuh dengan ukuran sekitar 90-120 cm dengan warna kulit hitam. Jenis biawak ini hanya dapat ditemukan di Kepulauan Aru sehingga populasi dari hewan ini menurun.

The post Fauna Australis : Pengertian, Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Morfologi dan Habitat Amblypygi https://haloedukasi.com/morfologi-dan-habitat-amblypygi Mon, 21 Nov 2022 07:03:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39688 Amblypygi merupakan kelompok arachnida yang termasuk pada hewan nokturnal, dimana mereka akan berlindung pada siang hari dan keluar beraktivitas pada malam. Beberapa spesies terdapat di bawah tanah ataupun tinggal di gua. Sehingga kita dapat melihatnya pada ekosistem gua. Secara ekologis, amblypygi menjadi salah satu predator puncak di ekosistem gua yang akan memangsa jangkrik gua dan […]

The post Morfologi dan Habitat Amblypygi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Amblypygi merupakan kelompok arachnida yang termasuk pada hewan nokturnal, dimana mereka akan berlindung pada siang hari dan keluar beraktivitas pada malam. Beberapa spesies terdapat di bawah tanah ataupun tinggal di gua.

Sehingga kita dapat melihatnya pada ekosistem gua. Secara ekologis, amblypygi menjadi salah satu predator puncak di ekosistem gua yang akan memangsa jangkrik gua dan arthropoda lain di dalam gua.

Pengertian Amblypygi

Amblypygi disebut juga whip spider atau tailless whip scorpions. Nama “amblypygid” berarti blunt tail atau ekor tumpul, karena dilihat dari kurangnya ekor yang terlihat. Di Indonesia amblypygi ini dikenal dengan nama Kala Cemeti.

Amblypygi bukanlah laba-laba sejati karena termasuk dalam ordo Amblypygi, sedangkan laba-laba sejati termasuk dalam ordo Araneae. Amblypygi ini lebih mirip pada kalajengking cambuk, karena punya kaki pertama yang mirip antena. Amlypygi ini memang tampak menakutkan tetapi tidak berbahaya bagi manusia.

Morfologi Amblypygi

Amblypygi punya tubuh pipih dorsoventral, dengan dua pasang paru-paru buku, serta empat pasang kaki panjang. Kaki belakang amblypigi berguna untuk berjalan.

Sedangkan sepasang kaki pertama memiliki anterior sangat tipis, sangat tersegmentasi, fleksibel, ditutupi oleh banyak reseptor sensorik sehingga termasuk kaki antenniform berfungsi mirip dengan antena serangga.

Amblypygi juga terdiri pedipalpus besar berduri berfungsi sebagai pertahanan dan untuk menangkap mangsa. Amblypygi tidak punya kelenjar sutra ataupun taring berbisa sehingga tidak berbahaya bagi manusia.

Sebagian besar spesies amblypygi punya delapan mata, sedangkan beberapa spesies yang berhabitat di gua mempunyai mata yang berkurang atau tidak sama sekali. Lalu bagian mulutnya (chelicerae) yang beruas dua, dan perutnya berbentuk telur dan tampak rata.

Habitat Amblypygi

Amblypygi bisa hidup sekitar 5 sampai 10 tahun. Dapat kita jumpai pada daerah tropis dan subtropis di dunia. Mereka berhabitat di gua, di antara bebatuan, dan di bawah potongan kulit kayu. Amblypygi ini hanya beraktivitas keluar untuk berburu pada malam hari.

Amblypygi akan agresif terhadap satu sama lain dan terhadap mangsanya. Tetapi tidak berbahaya bagi manusia. Meskipun mereka mungkin dapat menggigit atau mengambil darah dengan pedipalpusnya, tetapi mereka tidak memiliki kelenjar racun.

Jarang makhluk ini menyerang dan menggigit manusia karena mereka lebih cenderung berlari jarak pendek untuk menghindari bahaya.

Amblypygi betina ketika hamil akan dibawa telurnya di bawah tubuhnya sampai bayi menetas. Bayi-bayi akan tetap di punggung ibu sampai setelah pergantian kulit pertamanya. Pada daerah tropis cuaca sangat kondusif untuk berkembang biak sehingga musim kawin tidak ada habisnya.

The post Morfologi dan Habitat Amblypygi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Fakta Unik Hewan Mencit yang Kerap Jadi Percobaan https://haloedukasi.com/fakta-unik-hewan-mencit Mon, 24 Oct 2022 03:51:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37083 Mencit merupakan salah satu hewan yang sering dipakai sebagai hewan percobaan di laboratorium. Termasuk pada kelas mammalia yang memiliki sifat anatomi, fisiologi terkarakterisasi, dan sistem organ mencit yang hampir menyerupai manusia. Mencit yang bernama ilmiah Mus musculus ini memiliki siklus hidup relatif pendek sehingga mendukung kemudahan peneliti. Mencit juga termasuk omnivora, mampu beranak banyak (prolific), bertubuh […]

The post 4 Fakta Unik Hewan Mencit yang Kerap Jadi Percobaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mencit merupakan salah satu hewan yang sering dipakai sebagai hewan percobaan di laboratorium. Termasuk pada kelas mammalia yang memiliki sifat anatomi, fisiologi terkarakterisasi, dan sistem organ mencit yang hampir menyerupai manusia.

Mencit yang bernama ilmiah Mus musculus ini memiliki siklus hidup relatif pendek sehingga mendukung kemudahan peneliti. Mencit juga termasuk omnivora, mampu beranak banyak (prolific), bertubuh kecil, dan jinak.

Mencit memiliki banyak fakta unik yang penting untuk kita ketahui. Mari simak penjelasan lebih lanjut dibawah ini.

1. Berbeda dengan Tikus

Tikus dan mencit sama-sama termasuk ordo Rodentia (hewan pengerat) dan juga sebagai hewan nokturnal. Tetapi mereka adalah dua spesies yang berbeda.

Dalam segi bentuk tubuh ukuran mencit lebih kecil dari ukuran tikus, ekor mencit panjang berbulu, moncongnya berbentuk segitiga dengan kumis panjang. Sedangkan tikus memiliki tubuh yang lebih besar, ekor panjang biasanya tidak berbulu tapi bersisik, dan memiliki moncong yang lebih tumpul daripada mencit.

2. Memiliki Adaptasi yang Tinggi

Mencit membutuhkan lingkungan dengan suhu 17,78-26,11°C untuk menjaga kondisi fisiknya tetap sehat. Di alam liar, umumnya berhabitat di celah-celah batu atau dinding, membangun jaringan terowongan yang kompleks di bawah tanah yang terdiri dari tiga atau empat pintu keluar.

Jika berhabitat dekat manusia, mencit biasanya bersarang di tumpukan kayu, tempat penyimpanan, ataupun dekat sumber makanan. Mencit umumnya aktif di malam hari tetapi beberapa aktif pada siang hari. Mencit adalah hewan terestrial serta satu jantan biasanya hidup dengan beberapa betina.

Di perairan terbuka, hewan ini bisa berenang hingga 800 meter. Khasnya tinggal pada lingkungan kotor dan mampu tinggal di daerah dengan tingkat radiasi tinggi. Hal tersebut dapat juga membangun kekebalan terhadap berbagai jenis racun sehingga memiliki adaptasi yang tinggi.

3. Bagian dari Sistem Reproduksi Mencit Jantan

Sistem reproduksi mencit jantan terdiri dari testis, tubulus seminiferus, saluran reproduksi, kelenjar aksesoris, dan penis.

  • Testis adalah kelenjar kelamin jantan yang menghasilkan testosteron. Hal ini akan mempengaruhi karakteristik mencit jantan dan berperan dalam proses pembentukan spermatozoa (spermatogenesis).
  • Tubulus seminiferus tersusun atas sel germinal dan sel sertoli yang berfungsi membentuk spermatozoa.
  • Saluran reproduksi terdiri dari vas deferens, epididimis, duktus ejakulatorius, dan uretra. Epididimis terdiri dari bagian caput, corpus, cauda berfungsi sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma. Epididimis bertanggung jawab untuk penyerapan cairan yang dikeluarkan oleh testis. Spermatozoa dari epididimis akan disalurkan ke vas deferens. Vas deferens adalah saluran berliku-liku yang membawa sperma dari epididimis ke duktus ejakulatorius. Duktus ejakulatorius memiliki otot yang kuat dan berperan dalam proses ejakulasi. Saluran ini akan menuju ke uretra. Uretra terdiri atas jaringan epitel transisional, jaringan ikat longgar, dan banyak pembuluh darah. Berfungsi sebagai saluran pengeluaran sperma dan air kencing.
  • Kelenjar aksesoris tersusun atas vesikula seminalis, kelenjar koagulasi, ampula, bulbouretra dan kelenjar preputialis. Kelenjar aksesoris memiliki fungsi mengeluarkan sekret cairan berupa plasma semen sebagai medium pelarut dan pengaktif sperma.
  • Penis adalah organ kopulasi yang memiliki fungsi membawa spermatozoa ke dalam saluran  reproduksi betina. Bagian-bagian penis yaitu korpus kavernosum penis, korpus kavernosum uretra, dan preputialis.

4. Bagian dari Sistem Reproduksi Mencit Betina

Sistem reproduksi mencit betina terdiri atas ovarium, tuba fallopi, uterus, servik, dan vagina.

  • Ovarium adalah organ utama pada sistem reproduksi betina. Ovarium memiliki fungsi sebagai penghasil sel telur dan memproduksi hormon relaxin, estrogen, dan progesteron.
  • Tuba fallopi adalah saluran kelamin betina penghubung antara ovarium dengan uterus. Berfungsi menampung sel telur dan tempat terjadinya fertilisasi.
  • Rahim (uterus) adalah organ reproduksi betina yang berfungsi menerima sel telur yang telah dibuahi dari tuba fallopi, pemberi nutrisi, serta sebagai pelindung bagi janin. Mencit memiliki uterus tipe dupleks karena punya dua buah servik dan koruna yang terpisah secara sempurna. Dinding uterus terdiri dari satu lapis membran mukosa (endometrium), lapisan otot polos intermedium (myometrium) dan lapisan serosa bagian luar (perimetrium).
  • Leher uterus (servik) adalah otot polos berbentuk seperti cincin yang kuat dan tertutup rapat. Fungsi servik ini untuk melindungi spermatozoa dari vagina yang asam, dan menyeleksi spermatozoa.
  • Vagina adalah organ reproduksi betina yang berfungsi menyimpan sperma, tempat keluarnya janin, dan sebagai saluran tempat keluarnya lendir uterus.

The post 4 Fakta Unik Hewan Mencit yang Kerap Jadi Percobaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Contoh Fauna Zona Persebaran Paleartik https://haloedukasi.com/fauna-zona-persebaran-paleartik Thu, 25 Aug 2022 06:21:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38213 Wallace telah menetapkan 6 zona zoogeografi atau wilayah fauna di dunia, fauna di dalam zona-zona tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Perbedaan iklim dan situasi alam tiap-tiap zona fauna menjadi faktor yang turut membedakan ciri-ciri fauna di tiap wilayah. Enam zona fauna tersebut yaitu zona paleartik, Neartik, Neotripik, ethiopian dan Australis. Zona paleartik adalah zona yang […]

The post 7 Contoh Fauna Zona Persebaran Paleartik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Wallace telah menetapkan 6 zona zoogeografi atau wilayah fauna di dunia, fauna di dalam zona-zona tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Perbedaan iklim dan situasi alam tiap-tiap zona fauna menjadi faktor yang turut membedakan ciri-ciri fauna di tiap wilayah.

Enam zona fauna tersebut yaitu zona paleartik, Neartik, Neotripik, ethiopian dan Australis. Zona paleartik adalah zona yang persebaran faunanya paling luas di antara zona yang lain, zona paleartik meliputi seluruh benua Eropa, Afrika bagian utara, Asia utara, pegunungan Himalaya hingga laut Mediterania.

Keadaan alam wilayah paleartik beragam, termasuk juga ragam perbedaan suhu serta curah hujan di tiap-tiap wilayah, namun ada beberapa ciri khas pada fauna paleartik yang menjadi persamaannya. Beberapa karakteristik fauna yang berada di zona paleartik antara lain:

  • Didominasi oleh fauna yang berbulu tebal.
  • Fauna zona paleartik mampu beradaptasi dengan suhu yang sangat dingin.
  • Mempunyai ukuran tubuh yang besar.
  • Memiliki beberapa kesamaan dengan fauna zona neartik.

Berikut adalah beberapa fauna yang ditemukan di wilayah atau zona paleartik, ada juga hewan endemik atau hanya ditemukan di sebuah wilayah yang termasuk wilayah paleartik.

1. Panda

Panda merupakan salah satu mamalia yang hidup di wiayah paleartik, hewan ini merupakan hewan endemik yang ditemukan di Cina, habitat aslinya di Tibet dan Sichuan.

Panda atau Ailuropoda melanoleuca diklasifikasikan dalam keluarga beruang, namun panda adalah hewan omnivora, namun panda lebih suka memakan tumbuh-tumbuhan terutama bambu.

Panda saat ini adalah hewan yang dilindungi karena berkurangnya jumlah panda, hal ini diakibatkan rusaknya habitat asli panda. Pemerintah Tiongkok saat ini berusaha menambah populasi panda dari tahun ke tahun.

2. Unta

Unta atau Camelus sp tinggal di zona paleartik yang kering di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, hewan ini sudah dikenal ribuan tahun lalu dan dijadikan alat transportasi di wilayah tersebut. Unta juga dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi penduduk di wilayah tersebut.

Unta memiliki keunikan yaitu dapat menyimpan air di dalam punuknya, hal ini merupakan adaptasi unta terhadap habitatnya yaitu di wilayah gurun yang kering.

3. Rubah Kutub

Rubah kutub merupakan salah satu hewan kutub, hewan karnivora ini habitatnya berada di kutub utara. Rubah kutub berbeda dengan yang lain karena memiliki bulu tebal yang berwarna putih yang dapat melindungi dari suhu rendah kutub.

Bulu rubah kutub dapat berubah warna ketika musim dingin berlalu, untuk beradaptasi dengan suhu yang lebih rendah bulu rubah kutub dapat berubah warna menjadi coklat.

4. Rusa Kutub

Selain rubah kutub, rusa kutub atau Rangifer tarandus juga hiduo di wilayah kutub utara yaitu di wilayah Arktik, subarktik, Tunndra Boreal, Siberia hingga pengunungan utara Eropa. Rusa kutub adalah herbivora yang memakan lumut dan rumput.

Sama halnya dengan ciri khas hewan kutub lainnya, rusa kutub juga memiliki bulu berwarna putih keabu-abuan saat musim dingin dan akan berubah menjadi coklat ketika musim panas. Adaptasi rusa kutub selain bulu yang berubah warna, warna mata rusa kutub juga dapat berubah warna menjadi biru saat musim dingin.

Rusa kutub memiliki ciri khas yang tidak dimiliki rusa dari wilayah lain yaitu tak hanya rusa jantan yang memiliki tanduk, namun rusa kutub betina juga memiliki tanduk.

5. Beruang Kutub

Beruang kutub atau Ursus maritimus adalah mamalia dengan ukuran besar, hal ini adalah salah satu ciri khas hewan di zona paleartik. Beruang kutub termasuk di dalam keluarga ursidae, habitat aslinya berada di wilayah kutub utara di benua arktik.

Salah satu ciri khas hewan kutub yaitu memiliki bulu tebal dan berwarna putih. Beruang kutub merupakan perenang handal yang dapat berenang sejauh hampir 100 km. Beruang kutub adalah hewan individual, betina hidup berkelompok ketika mencari makan dan saat mengandung.

5. Lynx

Hewan satu keluarga dengan kucing ini adalah salah satu fauna di zona paleartik yang hidup di wilayah Eurasia. Lynx adalah salah satu jenis kucing liar yang sudah hampir punah di habitat aslinya yaitu di wilayah Slovenisa dan Kroasia.

Di pertengahan abad ke 20 usaha untuk mengembalikan kondisi habitat Lynx membuahkan hasil, saat ini lynx dapat ditemukan di pegunungan Alpen Slovania dan wilayah kroasia. Bahkan, sebagai spesies yang terancam punah Lynx termasuk spesies yang dilindungi oleh hukum negara tersebut.

6. Beruang Coklat

Seperti telah disebutkan sebelumnya, salah satu ciri khas fauna di wilayah paleartik adalah ukuran tubuhnya yang besar. Beruang coklat juga ditemukan di zona paleartik yaitu di wilayah pegunungan Ural Rusia.

Hewan ini memiliki bulu berwarna coklat, merah coklat atau coklat gelap. Hewan karnivora ini dijadikan simbol tentara Rusia sebagai lambang kekuatan.

7. Harimau Siberia

Harimau Siberia merupakan subspesies yang paling besar di antara 6 subspesies harimau lainnya yang ada di dunia. Habitatnya berada di zona paleartik di pegunungan Sikhote-Alin di Rusia. Harimau Siberia jantan panjangnya mencapai 3,3 meter dengan berat hingga 380 kg.

Berbeda dengan harimau yang berasal dari zona zoogeografi lainnya, harimau Siberia memiliki bulu lebih panjang serta lapisan lemak yang tebal, dan bentuk kaki besar. Hal ini adalah ciri khas harimau yang tinggaldi iklim dingin.

The post 7 Contoh Fauna Zona Persebaran Paleartik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Zona Persebaran Fauna di Dunia Menurut Wallace https://haloedukasi.com/zona-persebaran-fauna-di-dunia Thu, 25 Aug 2022 04:32:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38127 Persebaran fauna di dunia tak lepas dari peranan Alfred Russel Wallace, ia adalah seorang naturalis yang berasal dari Britania Raya, lahir pada tanggal 8 Januari tahun 1823. Wallace banyak melakukan perjalanan ke berbagai dunia untuk melakukan penelitian tentang keanekaragaman hayati yang tersebar di dunia. Dari hasil penjelajahan dan penelitian Wallace, banyak para peneliti flora dan […]

The post 6 Zona Persebaran Fauna di Dunia Menurut Wallace appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Persebaran fauna di dunia tak lepas dari peranan Alfred Russel Wallace, ia adalah seorang naturalis yang berasal dari Britania Raya, lahir pada tanggal 8 Januari tahun 1823. Wallace banyak melakukan perjalanan ke berbagai dunia untuk melakukan penelitian tentang keanekaragaman hayati yang tersebar di dunia.

Dari hasil penjelajahan dan penelitian Wallace, banyak para peneliti flora dan fauna yang terbantu. Salah satu perjalanan Wallace yang populer dikenal dalam bukunya The Malay Archipelago.

Penelitian yang dilakukan Wallace salah satunya dapat mengumpulkan 125.660 spesimen serangga, burung, mamalia, dan reptil di wilayah Indonesia. Peta persebaran fauna dunia yang dikemukakan oleh Wallace hingga saat ini juga menjadi salah satu panduan ilmu zoogeografi.

Beberapa faktor turut mempengaruhi persebaran fauna di dunia, salah satunya adanya faktor alam yang menghambat persebaran fauna, antara lain:

  • Faktor fisik atau keadaan permukaan bumi, yaitu perairan seperti sungai, laut, danau dan daratan seperti gunung, padang pasir, lembah dan sebagainya.
  • Faktor iklim, antara lain suhu, kelembaban, tekanan udara dan sebagainya

Persebaran fauna dunia juga dikategorikan berdasarkan bioma, bioma adalah sebuah wilayah geografis yang diklasifikasikan berdasarkan tumbuhan, hewan, iklim, kondisi alam dan sebagainya. Berikut persebaran fauna yang dikategorikan berdasarkan bioma:

  • Fauna Padang Rumput, misalnya saja fauna yang ditemukan di wilayah Australia dan Afrika. Fauna-fauna tersebut habitatnya di padang rumput
  • Fauna gurun, fauna yang tinggal di iklim gurun memiliki kemampuan beradaptasi dengan habitatnya, contohnya unta dan kadal gurun.
  • Fauna Laut dan Arktik, fauna-fauna tersebut hidup di wilayah perairan, Misalnya saja ikan paus, gurita, penyu, kerang dan sebagainya.
  • Fauna hutan basah, fauna di hutan basah seperti kera, babi hutan, harimau dan sebagainya. Hutan basah lebih banyak di wilayah negara tropis.
  • Fauna Taiga, fauna yang habitatnya berada di hutan yang berada di iklim sedang, biasanya banyak ditemukan lumut pada tanah sekitarnya. Salah satu fauna taiga yaitu Moose.
  • Fauna hutan gugur, fauna yang habitatnya berada di hutan gugur. Contohnya Beruang, Tupai dan rubah.

Ada 6 zona persebaran fauna yang dikemukakan oleh Wallace, yaitu zona Paleartik, zona Neartik, zona Oriental, zona Ethiopian, zona Neotropik, dan zona Australis. Zona persebaran fauna dunia yang dikategorikan oleh Wallace lebih mendetail dalam pengkategoriannya. Berikut adalah 6 zona persebaran fauna dunia oleh Wallace, beserta penjelasannya.

1. Zona Neartik

Zona neartik adalah persebaran fauna di wilayah sebagian besar Amerika Utara dan wilayah Greenland yang meliputi kutub utara hingga wilayah iklim subtropis.

Di wilayah Greenland daratannya selalu tertutup salju, fauna yang hidup di wilayah ini antara lain beruang coklat, bison, tupai dan kelinci.

Sedangkan di wilayah Amerika Utara, termasuk Kanada, wilayahnya terbagi hutan gugur di bagian timur, di bagian tengah area padang rumput dan hutan taiga.

2. Zona Neotropik

Zona fauna eotropik berada di wilayah Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Meksiko. Wilayah neotropik memiliki iklim tropis dan iklim sedang. Beberapa fauna yang dapat ditemukan di wilayah neotropik antara lain kukang, kelelawar, ular anaconda, kura-kura galapagos dan trenggiling.

3. Zona Australis

Zona Australis adalah persebaran fauna di wilayah benua Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku dan kepulauan Oseania. Wilayah Australis ada yang sebagian memiliki iklim sedang dan sebagian besar memiliki iklim tropis.

Beberapa contoh fauna yang ditemukan di zona Australis antara lain Kangguru, Koala, burung kiwi dan kasuari serta buaya.

4. Zona Oriental

Zona oriental merupakan zona persebaran fauna di kawasan benua Asia yang meliputi wilayah India, Cina, ASia Selatan dan Asia Tenggara. Wilayah zona oriental ini memiliki iklim tropis dengan hutan hujan, beberapa hewan yang ditemukan di zona ini antara lain badak, harimau, gajah dan orang utan.

5. Zona Paleartik

Zona paleartik merupakan zona persebaran fauna yang wilayahnya paling luas di antara zona yang lain, wilayah zona ini meliputi Eurasia yaitu kutub utara hingga pegunungan Himalaya, sebagian Afrika, Inggris, Jepang dan selat Bering.

Fauna di wilayah paleartik cenderung memiliki ukuran yang lebih besar, sedangkan iklimnya dingin denga curah hujan yang beragam di tiap areanya. Beberapa hewan yang berada di zona ini antara lain rusa kutub, beruang kutub, panda, serigala dan lynx.

6. Zona Ethiopian

Zona ethiopian merupakan wilayah persebaran fauna yang meliputi wilayah benua Afrika, Madagaskar hingga Arab Selatan. Wilayahnya sebagian besar adalah padang rumput dan gurun pasir di sebelah utara.

Beberapa fauna yang hidup di wilayah ethiopian antara lain jerapah, gajah afrika, singa, kuda nil, zebra dan cheetah.

Teori yang dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace tentang pembagian 6 zona fauna di dunia hingga sekarang masih dijadikan panduan untuk menyempurnakan penelitian tentang keanekaragaman hayati.

Dengan mengenali keanekaragaman fauna di sebuah zona juga membantu dalam pelestarian satwa, mencegah kepunahan satwa endemik sebuah wilayah dan juga sekaligus revitalisasi habitat asli satwa.

The post 6 Zona Persebaran Fauna di Dunia Menurut Wallace appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Hewan Endemik China dan Karakteristiknya https://haloedukasi.com/hewan-endemik-china Thu, 18 Aug 2022 03:34:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38009 China merupakan salah satu negara di yang terletak di kawasan benua Asia khususnya di bagian timur. Negeri ini identik dengan berbagai kebudayaannya yang mendunia baik itu dari bahasa, pakaian, bahkan makanannya. Negeri Tirai Bambu ini memang sangat kaya begitu juga dengan alamnya.  Alam di negeri China menjadi rumah untuk beberapa hewan yang mungkin tidak ada […]

The post 12 Hewan Endemik China dan Karakteristiknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
China merupakan salah satu negara di yang terletak di kawasan benua Asia khususnya di bagian timur. Negeri ini identik dengan berbagai kebudayaannya yang mendunia baik itu dari bahasa, pakaian, bahkan makanannya. Negeri Tirai Bambu ini memang sangat kaya begitu juga dengan alamnya. 

Alam di negeri China menjadi rumah untuk beberapa hewan yang mungkin tidak ada di tempat lainnya di dunia ini. Apa saja satwa yang berasal dari China? Simak pembahasannya dalam ulasan berikut sekaligus dengan karakteristiknya.

1. Panda 

Hewan Endemik China

Satwa pertama yang terlintas ketika menyebutkan China adalah hewan lucu berbulu hitam putih dengan lingkar mata hitam khasnya yakni panda. Tubuhnya cukup besar sampai 1,8 meter dengan bobot tubuh sekitar 113 kg dan merupakan herbivora namun terkadang juga memakan serangga kecil. 

Pemerintah China sangat melindungi panda bahkan seluruh panda yang lahir di dunia meski bukan di China adalah milik mereka. Anak-anak panda yang baru lahir akan dikembalikan ke China untuk penangkaran.

Untuk panda jenis panda raksasa yang ada di luar negeri maka statusnya hanya dipinjamkan saja. Ini adalah konsep kebijakan “diplomasi pandangan” untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan negara lainnya. Habitat asli mereka adalah di Pegunungan China Tengah, Sichuan, Shaanxi dan Gansu.

2. Monyet hidung pesek rambut emas

Hewan Endemik China

Monyet hidung pesek rambut emas merupakan jenis primata yang datang dari hutan gunung di Tiongkok tengah dan juga barat daya. Mereka merupakan kera dunia lama yang masih anggota subfamili Colobinae.

Satwa yang disebut juga sebagai monyet hidung pesek Sichuan memiliki fitur yang khas yakni hidung pendek dan bulu pelindung panjang yang berwarna coklat keemasan terutama di bagian punggung mereka. 

Disebut hidung pesek karena bentuk hidung mereka sangat unik yakni menonjol tetapi tidak memiliki tulang. Fitur hidung seperti ini menurut para ilmuwan sangat membantu mereka untuk beradaptasi dengan suhu dingin habitatnya yakni di ketinggian 1.500–3.400 mdpl. 

3. Salamander Raksasa Tiongkok 

Hewan Endemik China

Salamander raksasa Tiongkok merupakan amfibi terbesar yang ada di dunia. Beratnya mencapai 60 kg dengan panjang lebih dari satu meter. Usia mereka tergolong panjang yakni hingga 60 tahun. 

Ciri fisik yang dimiliki salamander ini adalah memiliki kepala yang besar namun matanya kecil dan kulitnya berwarna gelap berkeriput. Pada bagian dahinya memiliki sensor yang disebut nodus sensoris untuk mendeteksi pergerakan disekitarnya.

Habitat mereka yaitu berada di China bagian tengah, selatan, dan timur. Salamander raksasa China menyukai tempat lembab seperti gua, hilir sungai, danau, lembah sungai Yangtze. 

4. Macan Tutul Amur

Hewan Endemik China

Macan tutul hidup datang dari berbagai negara dan salah satunya adalah China. Salah satu spesies macan tutul endemik China adalah macan tutul amur. Mereka berhabitat di sepanjang perbatasan China Utara dengan Korea Utara dan juga Rusia. Macan tutul Amur paling mudah dijumpai di wilayah Provinsi Shanxi, Henan, dan Hebei. Dahulu macan ini juga mendiami Gansu namun sayangnya kini telah dinyatakan punah. 

Karakteristik khas yang dimiliki oleh macan tutul amur adalah warna dasar bulu putih atau krem yang tebal. Totol atau bintik terdapat di bagian punggung, kepala, ekor, dan kaki. Disebut macan tutul amur karena mereka adalah penghuni asli wilayah sungai Amur yang mengalir di Tiongkok Timur Laut. 

5. Antelop Tibet

Hewan Endemik China

Nama latinnya adalah Pantholops hodgsonii, merupakan bovid dengan ukuran menengah yang datang dari Plato Tibet. Tinggi badannya mencapai 80 cm dengan bobot tubuh sekitar 40 kg.

Warna tubuh mereka bervariasi mulai dari kekuningan, kemerahan, kecoklatan, namun bagian perut berwarna putih. Keunikan yang menjadi ciri khas dari antelope tibet adalah tanduk hitam yang berbentuk panjang, begerigi, dan sedikit melengkung.

Panjang tanduk mereka biasanya berkisar antara 50 cm – 60 cm dan yang milik penantang akan lebih panjang dari betina. 

Menurut para peneliti hasil tes DNA mereka menunjukkan adanya hubungan kerabat dengan kambing dan domba yang berasal dari subfamili Caprinae. Antelope tibet hidup di kawasan. pegunungan, gurun, dan wilayah subarktik atau pada ketinggian 3.250 – 5.500 mdpl. 

6. Monyet Tibet

Hewan Endemik China

Satwa ini memiliki beberapa nama yang berbeda seperti Makaka Tibet, kera ekor tunggul Cina atau kera Milne-Edward. Mereka adalah primata dari keluarga Cercopithecidae yang mendiami subtropis pegunungan di Tibet timur dan Cina timur-tengah pada ketinggian 800 mdpl– 2.500 mdpl. Mereka merupakan jenis kera yang paling besar dengan ukuran tubuhnya yakni 70 cm dan berarti tubuh hingga 20 kg. 

Karakteristik yang dimiliki adalah tubuh yang dipenuhi oleh bulu tebal berwarna pasir hingga coklat tua. Sementara itu tubuh bagian bawahnya berwarna keabu-abuan atau pucat. Uniknya bayi monyet tibet memiliki warna bulu yang berbeda dengan monyet dewasa yakni perak dan hitam. Buku tersebut akan memudar menjadi coklat tua ketika menjelang dewasa. 

7. Binturong 

Hewan Endemik China

Binturong atau disebut juga sebagai bearcat merupakan mamalia khas dari Asia Tenggara dana juga China kawasan barat daya. Binatang yang memiki penampilan mirip kucing dan panda ini memiliki tubuh yang panjang dan besar serta bulu yang lebat dan kasar. Mereka memiliki moncong yang pendek dan runcing dengan hidung yang menonjol. 

 Panjang tubuh mereka mampu mencapai 100 cm dengan berat tubuh hingga 30 kg. Keunikan mereka yang lainnya adalah bau harum seperti popcorn mentega ketika menandai wilayah mereka. Di China sendiri binatang yang terkenal cerdas ini hidup di Yunan. 

8. Pheasant China

Hewan Endemik China

Pheasant China disebut juga sebagai pheasant emas dan pheasant pelangi yakni burung yang identik dengan warna merah dan emas yang mencolok dengan corak biru dan hijau.

Warna-warha tersebut menjadikan burung ini terlihat indah dan diyakini masyarakat China sebagai simbol keindahan abadi dan keberuntungan.

Burung ini memiliki habitat asli di China Barat namun kini telah dikembangkan di Inggris, Amerika Serikat, Kananda, Meksiko, Chili, Argentina dan negara-negara lainnya. 

Burung pegar ini memiliki ukuran tubuh sekitar 100 cm dengan berat tubuh 900 g sampai 1,2 kg. Rata-rata usia hidup mereka antara 5–6 tahun namun apabila mendapat perawatan yang baik maka bisa sampai 20 tahun. 

9. Aligator China 

Hewan Endemik China

Aligator China adalah reptil yang asli datang dari sungai Yangtze. Oleh sebab itu reptil ini disebut juga sebagai Aligator Yangtze. Ini adalah speises buaya yang paling langka dan paling terancam punah.

Populasinya di alam liar kini hanya tersisa 120 ekor saja. Penurunan populasi disebabkan oleh berbagai faktor terutama terkontaminasinya sumber makanan mereka oleh pupuk dan pestisida. 

Panjang tubuh aligator china sekitar 1,5 m hingga 2 m dengan berat tubuh 36 kg – 45 kg. Tubuh mereka berwarna abu-abu gelap atau hitam dengan sisik kasar terutama pada bagian belakang tubuhnya. 

10. Panda Merah

Hewan Endemik China

Panda merah adalah mamalia seukuran kucing yang memiliki nama latin Ailurus fulgens. Sesuai dengan namanya panda jenis ini tidak memiliki warna khas panda yakni hitam melainkan coklat kemerahan.

Mereka memiliki fitur wajah yang unik yakni bulat dengan dengan warna garis putih kemerahan dari mata ke bagian mulut. Bagian ekor terdapat garis-garis melingkar samar sebanyak 12 buah berwarna coklat merah dan coklat muda. 

Dibandingkan dengan jenis panda lainnya, panda merah memiliki ukuran yang lebih kecil yakni panjang 60 cm dan berat tubuh 6 kg. Habitat mereka selain di China yakni di pegunungan Himalaya, Bhutan, Nepal dan Burma. 

11. Sable

Hewan Endemik China

Sable merupakan hewan mamalia karnivora yang serupa dengan cerpelai. Fauna dengan nama latin Martes zibellina ini merupakan keluarga dari musang yang menyebar ke China dan di hutan Asia Utara. Ukuran tubuhnya sekitar 30 cm – 50 cm dengan berat 2 kg. Warna tubuhnya bervariasi mulai dari coklat hingga hitam dengan tekstur bulu yang halus. 

Pada bagian tenggorokan mereka terkadang terdapat corak bercak kehitaman hingga warna salmon. Kegemaran mereka adalah memanjat pohon seperti pohon pinus, cedar, larch dan lainnya. 

12. Kucing Pallas

Hewan Endemik China

Kucing pallas merupakan spesies kucing yang tersebar di kawasan China bagian barat dan juga Asia Tengah hingga ke Iran Barat. Ukuran tubuh maksimal mereka yakni 26 inci dengan bobot tubuh 5 kg.

Dibandingkan dengan bulu kucing ras lainnya, kucing pallas adalah yang terpanjang terutama pada bagian ekor dan perutnya. 

Bulu panjangnya membantu mereka untuk bertahan di lingkungan mereka yang dingin. Kucing jenis ini lebih suka menghabiskan waktunya untuk sendiri seperti di gua atau liang dan baru akan keluar ketika mencari mangsa. 

The post 12 Hewan Endemik China dan Karakteristiknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Binatang yang Melakukan Hibernasi https://haloedukasi.com/binatang-yang-melakukan-hibernasi Wed, 20 Jul 2022 02:45:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37101 Sebagian dari kita mungkin sudah sering dan tak asing dengan istilah hibernasi. Hibernasi sendiri adalah sebuah kegiatan tidur namun dalam jangka waktu yang panjang. Tujuannya yakni untuk menghemat energi karena detak jantung akan menurun begitu juga metabolisme tubuh. Kegiatan hibernasi biasanya dilakukan makhluk hidup yang tinggal di tempat dengan persediaan makanan yang sedikit.  Hibernasi hanya […]

The post 12 Binatang yang Melakukan Hibernasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagian dari kita mungkin sudah sering dan tak asing dengan istilah hibernasi. Hibernasi sendiri adalah sebuah kegiatan tidur namun dalam jangka waktu yang panjang.

Tujuannya yakni untuk menghemat energi karena detak jantung akan menurun begitu juga metabolisme tubuh. Kegiatan hibernasi biasanya dilakukan makhluk hidup yang tinggal di tempat dengan persediaan makanan yang sedikit. 

Hibernasi hanya dilakukan oleh binatang mulai dari serangga, burung, mamalia, amfibi dan jenis lainnya. Waktu hibernasi umumnya dilakukan ketika musim dingin tiba.

Namun ada pula yang tetap hibernasi meskipun bukan musim dingin. Berikut ini adalah binatang yang melakukan periode tidur panjang atau dikenal dengan istilah hibernasi. 

1. Lemur Kerdil Ekor Gemuk

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Lemur kerdil ekor gemuk atau Cheirogaleus medius adalah lemur asli dari Madagaskar, Afrika. Primata ini merupakan satu-satunya primata tropis yang melakukan hibernasi.

Hewan yang memiliki nama lain lemur Kerdil hutan berduri ini akan hibernasi selama kurang lebih 3–7 bulan ketika musim dingin tiba. Hal itu dikarenakan ketika musim dingin wilayah habitat lemur kerdil ekor gemuk mengalami kekeringan. 

2. Box Turtle 

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Box Turtle adalah spesies yang berasal dari genus Terrapene. Habitatnya di Amerika Utara, pantai Teluk timur Meksiko, dan Semenanjung Yucatan. Mereka adalah reptil ektotermik yang artinya tidak bisa menghasilkan panas tubuhnya sendiri. 

Mereka melakukan brumate yakni semacam hibernasi namun dilakukan oleh spesies reptil. Brumate sendiri dilakukan tidak selalu melibatkan proses tidur panjang namun mereka akan berdiam diri di dalam tanah untuk waktu yang panjang.

Meskipun sedikit berbeda namun keduanya sama-sama menonaktifkan tubuh untuk menghemat energi. Box turtle sendiri melakukan brumation selama hampir lima bulan dan dilakukan setiap satu tahun sekali biasanya pada bulan September–Oktober.

3. Marmot Tanah 

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Marmot tanah atau babi tanah atau groundhog atau merupakan spesies marmot yang banyak ditemukan di Amerika Utara. Binatang yang disebut juga sebagai woodchuck ini adalah binatang hibernasi sejati artinya ketika mereka tidur panjang akan mengurangi detak jantungnya secara drastis. 

Marmot tanah melakukan hibernasinya ketika musim dingin tiba yakni antara bulan Oktober hingga awal Februari tergantung pada kondisi geografis habitat mereka. Umumnya marmot akan berhibernasi selama 3 bulan. Pada masa ini nafasnya yang semula 16 per menit turun menjadi 2 per menit. 

4. Burung Common Poorwill

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Burung Common Poorwill adalah binatang nokturnal yang berasal dari Caprimulgidae. Pada bulan tertentu biasanya burung akan melakukan migrasi untuk alasan tertentu. Namun burung Phalaenoptilus nuttallii ini justru akan menetap di tempat yang sama dalam kurun waktu yang cukup lama. 

Mereka akan melakukan hibernasi secara reguler pada bulan tertentu yakni April, Mei, dan September. Hibernasi pada umumnya dilakukan di sarangnya bisa jadi di bawah batu atau bangkai kayu selama 3-5 bulan.

Namun ada pula ahli yang menganggap perilaku ini bukan lah hibernasi melainkan hanya perilaku mirip saja yang dilakukan oleh burung. Perilaku ini disebut dengan istilah torpor namun memiliki tujuan yang sama dengan hibernasi. 

5. Beruang 

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Ketika membahas tentang hibernasi maka kita langsung akan teringat pada binatang bertubuh besar ini yaitu beruang. Namun sebenarnya tidak semua beruang melakukan hibernasi, lho.

Contohnya adalah beruang matahari dan beruang sloth yang berasal dari Asia Tenggara. Sedangkan beruang yang berhibernasi adalah beruang kutub, beruang grizzly, beruang hitam. 

Beruang kutub hibernasi pada musim dingin selama 7 bulan. Beruang Grizzly mulai bersiap untuk hibernasi pada musim semi hingga musim dingin selama 4-7 bulan. Sedangkan beruang hitam melakukan hibernasi yang lebih panjang yakni 8 bulan. 

Beruang hitam Meksiko tidak selalu hibernasi, mereka terkadang melakukannya hanya dalam kurun waktu beberapa minggu saja. 

6. Kelelawar

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Kelelawar adalah mamalia nokturnal yang dapat terbang dengan ciri khasnya yakni tidur dalam posisi terbalik. Sebagian kelelawar melakukan migrasi dan sebagian lainnya justru melakukan hibernasi dan sebagian lainnya melakukan kedua hal tersebut.  

Contoh kelelawar yang mempunyai periode hibernasi adalah yang berhabitat di Florida dan kelelawar coklat kecil. Masa hibernasi kelelawar berlangsung selama 6 bulan atau sampai musim semi tiba.

Hal itu dikarenakan pada musim dingin makanan kelelawar yakni serangga sulit ditemukan. Sehingga untuk menjaga energi kelelawar menghemat dengan hibernasi.

7. Landak

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Binatang yang dipenuhi duri ini juga melakukan hibernasi pada Oktober–November dan juga Maret–April. Waktu yang diperlukan landak untuk hibernasi yakni sekitar 4 bulan dan biasanya normal kembali ketika memasuki bulan Desember.

Ketika hibernasi, landak akan menggali tanah atau bisa juga di bawah tumpukan dedaunan atau di bangunan-bangunan terbengkalai. 

Selama masa hibernasi nya landak akan menggulung seluruh tubuhnya menjadi seperti bola bahkan bagian wajah pun akan tertutupi. Biasanya landak akan mengeluarkan suara dengkuran kecil ketika tidur panjangnya ini.

Mereka juga akan sesekali terbangun untuk berpindah sarang. Alasan landak melakukan hibernasi sama seperti kelelawar yakni kesulitan mencari mangsanya saat musim dingin tiba.

8. Katak Kayu 

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Katak kayu adalah spesies katak pohon yang berasal dari Alaska namun ditemukan pula di Georgia, Amerika Serikat hingga Kanada.

Jenis katak ini memiliki cara bertahan hidup yakni hibernasi namun juga membekukan diri selama periode tidur panjang ini. Selama periode ini pula katak kayu akan benar-benar tidak memiliki detak jantung. 

Mereka biasanya akan melakukan hibernasi di bawah dedaunan atau di lantai hutan habitatnya. Saat periode ini lah kulit katak kayu akan mengeras seperti kayu.

Ketika musim dingin berakhir, tubuh katak kayu akan perlahan mencair. Mereka pun dapat menjalankan aktivitas normal kembali seperti mencari makan dan kawin. 

9. Siput Kebun

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Siput identik dengan gerakannya yang sangat lambat dan tubuhnya dipenuhi oleh lendir. Ternyata gastropoda ini memiliki periode tidur panjang bukan hanya di musim dingin (hibernasi) namun juga di musim panas (estivasi). Namun tidak semua jenis siput melakukan hibernasi. Contoh siput yang memiliki masa tidur panjang adalah siput kebun. 

Siput kebun memiliki durasi hibernasi yang berbeda-beda yakni sekitar 4-6 bulan. Namun beberapa siput ditemukan tidur selama 3 tahun. Perilaku tersebut bisa menjadi indikasi bahwa lingkungannya terlalu panas atau terlalu dingin. 

Tidur panjang tersebut dilakukan untuk bertahan hidup yakni menjaga kelembaban mereka. Ketika periode ini siput akan melumuri seluruh tubuhnya dengan lendir agar tetap lembab. 

10. Sigung 

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Sigung adalah mamalia dengan warna tubuh khas yakni hitam dan putih pada bagian tengah serta identik dengan aroma menyengat yang tahan lama.

Mamalia ini memiliki periode tidur panjang atau hibernasi seperti landak. Mereka akan mencari batang kayu yang berlubang untuk tempat hibernasi. 

Durasi hibernasi sigung berbeda-beda tergantung pada geografis habitatnya. Sigung yang berada di Bumi utara memiliki durasi yang lebih panjang dari yang berada di selatan. Rata-rata sigung hibernasi selama 100 hari. Sama seperti landak, selama periode ini sigung akan sesekali terbangun.

11. Ular

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Hewan melata dan bertubuh panjang ini juga melakukan hibernasi. Namun tak semua jenis ular melakukan hibernasi seperti yang dilakukan oleh piton. Piton hanya melakukan brumation untuk mempersiapkan masa bertelur. 

Sementara itu salah satu ular yang melakukan hibernasi adalah anaconda yang tinggal di habitat kemarau panjang. Ular di Minnesota juga akan melakukan hibernasi yang lebih panjang yakni selama berbulan-bulan. Sementara itu ular yang berhabitat di Texas selatan hanya melakukannya selama beberapa Minggu saja.

Alasan ular melakukan hibernasi adalah karena mereka merupakan makhluk berdarah dingin maka ketika musim dingin tiba suhu tubuh mereka menjadi tidak terkendali untuk itu mereka perlu menonaktifkan sistem tubuhnya sementara.

12. Ratu Kumbang Lebah 

Binatang yang Melakukan Hibernasi

Lebah adalah binatang yang hidup berkelompok dan akan dipimpin oleh seorang ratu lebah. Di dalam kelompok lebah terdapat kelas dan memiliki tugasnya masing-masing. Golongan tertinggi adalah sang ratu lebah. 

Tugasnya adalah hanya untuk bereproduksi. Uniknya ratu lebah kumbang memiliki periode hibernasi pada waktu musim semi. Mereka akan berdiam diri dalam kurun waktu tertentu untuk melindungi sang ratu. 

The post 12 Binatang yang Melakukan Hibernasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Lore Lindu – Peninggalan Megalitikum https://haloedukasi.com/taman-nasional-lore-lindu Sat, 30 Apr 2022 06:55:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34245 Taman nasional merupakan Kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi, dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Salah satu contohnya adalah Taman Nasional Lore Lindu. Taman Nasional Lore Lindu atau TNLL adalah taman nasional yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah. Kawasan TNLL memiliki flora dan fauna yang […]

The post Taman Nasional Lore Lindu – Peninggalan Megalitikum appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman nasional merupakan Kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi, dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Salah satu contohnya adalah Taman Nasional Lore Lindu.

Taman Nasional Lore Lindu atau TNLL adalah taman nasional yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah. Kawasan TNLL memiliki flora dan fauna yang beragam serta panorama alam yang bagus karena berada di garis Wallace.

Sejarah Taman Nasional Lore Lindu

Kawasan Taman Nasional Lore Lindu merupakan Kawasan pelestarian alam yang terbentuk dari penyatuan tiga Kawasan lindung. Kawasan pertama dimulai pada tahun 1973 melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 522/Kpts/Um/1973 tanggal 23 Oktober memutuskan untuk mendirikan Suaka Margasatwa Lore Kalamata dengan luas sebesar 131.000 Ha.

Kawasan kedua ada pada tahun 1978 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 46/Kpts/Um/1978 tanggal 25 Januari 1978 memutuskan untuk mendirikan Hutan Wisata atau Hutan Lindung Danau Lindu dengan luas sebesar 31.000 Ha.

Kawasan ketiga ada pada tahun 1981 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 1012/Kpts/Um/1981 tanggal 10 Desember 1981 memutuskan untuk mendirikan Suaka Margasatwa Sungai Sopu dengan luas sebesar 67.000 Ha.

Kemudian berdasarkan Surat Instruksi kedua oleh Menteri Kehutanan No. 593/Kpts-II/1993 tanggal 5 Oktober 1993 maka ditetapkan bahwa ketiga kawasan tersebut disatukan dalam kawasan konservasi sehingga menjadi Taman Nasional yang memiliki luas sebesar 229.000 Ha.  

Selanjutnya pada tahun 1999 melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No, 464/Kpts-II/1999 tanggal 28 Juli 1999 memutuskan untuk melakukan pengukuran dan tata batas, hingga secara resmi luas Taman Nasional Lore Lindu ditetapkan sebesar 217.991,18 Ha.

Pada tahun 2014 perubahan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki hubungan keterlibatan pada perubahan kawasan hutan termasuk Kawasan Taman Nasional Lore Lindu itu telah disahkan. Kemudian perubahan tersebut juga telah di akomodasi melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.869/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sulawesi Tengah.

Berakhir pada tanggal 29 September 2014 diketahui luas Taman Nasional Lore Lindu menjadi sebesar 215.733,70 Ha. Dan pada tanggal tersebut juga telah dilakukan penataan zonasi yang sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal KSDAE No.SK.456/KSDAE/SET/KSA.0/12/2018 tentang Zona Pengelolaan Taman Nasional Lore Lindu Kab. Sigi dan Kab. Poso Provinsi Sulawesi Tengah.

Peninggalan Megalitikum

Pada kawasan Taman Nasional Lore Lindu banyak ditemukan adanya peninggalan megalitikum. Peninggalan megalitikum dapat berupa patung-patung batu yang dapat menjadi wisata menarik bagi wisatawan. Patung-patung ini telah berusia ratusan hingga ribuan tahun dan tersebar di Lembah Napu, Bada dan Besoa.

Patung di TNLL diklasifikasikan menjadi 5 jenis yaitu patung-patung biasa yang memiliki ciri mirip dengan bentuk manusia, kalimba yang memiliki bentuk mirip seperti jambangan, tutu’na yang memiliki bentuk seperti piringan-piringan batu, batu dakon yang berbentuk rata sampai cembung dan patung-patung lain seperti tiang penyangga, mortar batu dan sebagainya.

Kondisi Alam Taman Nasional Lore Lindu

Kondisi alam merupakan bentang wilayah yang berdasarkan pada ketinggian dan sumber daya tertentu. Kondisi alam pada Taman Nasional Lore Lindu yaitu sebagai berikut :

1. Letak dan Posisi Geografis

Secara geografis Taman Nasional Lore Lindu terletak di koordinat 119°90’-120°16’BT dan 1°8’-1°3’LS. Sedangkan secara administratif letak Taman Nasional Lore Lindu berada pada dua Kabupaten yaitu Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso.

TNLL di Kabupaten Sigi berada pada Kec. Sigi Biromaru, Palolo, Nokillaki, Tanambulaya, Gumbasa, Kulawi, Lindu dan Kulawi Selatan dengan luas sebesar 112.792,08 Ha. Kemudian TNLL di Kabupaten Poso berada pada Kec. Lore Utara, Lore Tengah, Lore Peore, Lore Barat, dan Lore Selatan dengan luas sebesar 102.941,62 Ha.

2. Topografi Kawasan

Kawasan Taman Nasional Lore Lindu ini terdiri atas sebagian besar hutan berada di pegunungan dan sebagian kecil hutan berada di dataran rendah.

Taman Nasional Lore Lindu sebagian besar hutan di pegunungan dan sebagian kecil hutan di dataran rendah.

Titik terendah di TNLL berada di dekat ujung barat laut yang memiliki ketinggian sekitar 200 mdpl diatas permukaan laut. Sedangkan titik tertinggi di TNLL berada di puncak Gunung Rorekatimbu 2610 mdpl yang berada di batas TNLL bagian timur.

3. Iklim dan Hidrologi

Suhu maksimum dan minimum Taman Nasional Lore Lindu itu sangat bervariasi. Suhu maksimum sekitar 26 sampai 35 derajat celcius. Sedangkan suhu minimum sekitar 12 sampai 17 derajat celcius. Selain itu, curah hujan di kawasan TNLL bervariasi dan tidak merata sepanjang tahunnya.

Dari aspek hidrologi, wilayah TNLL termasuk area yang sangat penting bagi Provinsi Sulawesi tengah sebab areanya merupakan daerah tangkapan hujan bagi dua sungai besar yaitu Gumbasa di bagian utara yang bergabung dengan sungai Palu dibagian barat dan sungai Lariang di bagian timur, selatan dan sebagian di bagian barat. Kedua sungai tersebut memiliki tipe aliran dendritic dengan pola yang bervariasi.

Flora dan Fauna Taman Nasional Lore Lindu

Kawasan Taman Nasional Lore Lindu juga memiliki kekayaan flora dan fauna yang begitu berlimpah sehingga pada wilayah tersebut terdapat beberapa jenis tumbuhan serta jenis hewan yang dapat ditemui.

1. Flora

Jenis flora yang ada di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu itu sangat beragam. Namun anggrek adalah jenis flora yang menjadi primadona di kawasan TNLL.

Sehingga ada dua lokasi budidaya anggrek di TNLL yakni di Mataue dan Telaga Tambing. Selain anggrek juga tumbuhan lain yang dapat di temui pada kawasan tersebut yaitu :

  • 18 jenis palem antara lain adalah Pigafetta elata, Arenga pinnata, A.undulatifolia, Areca vestiary, Calamus didymocarus, C.leiocaulis, C. leptoschahys, C.macrosphaerion, C.minahassae, C.inops, C.ornatus var.celebicus, C.othrostachycus, C.symphysipus, C.zollingeri, Caryota mitis, Daemonorops macropterus, D.robusta, Korthalsia celebica, Licuala celebica, Livistona celebica dan Pinanga caesia.
  • Pohon-pohon pandan yang memiliki tinggi lebih dari 20 meter.
  • Tumbuhan bambu kecil seperti Begonia spp (Begon), Elatostema spp (Urtic) dan Cyrtanda  spp (Scrop).
  • Tumbuhan tegak berduri seperti pohon natal.
  • Pohon-pohon ramping yang kebanyakan berbunga merah dan putih seperti Rhododendron spp.
  • 5 jenis kantong semar antara lain adalah Nepenthes pitopangii, N. nigra, N.maxima, N. tentaculate dan N.mirabilis.
  • Selain itu, juga terdapat jamur, lumut dan paku-pakuan.

2. Fauna

Jenis fauna yang terdapat di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu sangat beraneka ragam. Berdasarkan pada SK Dirjen PHKA No. 132/IV-KKH/2011 tanggal 8 Juli 2011 tentang penetapan spesies terancam punah.

Ada tiga jenis satwa yang terancam punah di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu yaitu Maleo, Babirusa, dan Anoa.

Bahkan maleo, babirusa dan anoa masih terus dimonitor populasinya sejak tahun 2013. Selain tiga jenis satwa tersebut ada juga fauna lain yang dapat di temui pada kawasan tersebut yaitu :

  • Reptilia yang berada di dalam kawasan TNLL adalah jenis ular dan cecak besar.
  • Terdapat kura-kura darat yakni Indotestudo fostenii.
  • Terdapat banyak jenis burung seperti Maleo, Burung enggang Red Knobbed, Elang Sulawesi dan sebagainya.
  • Terdapat banyak populasi Tarsius di TNLL.
  • Selain itu, juga ditemukan fauna jenis lain seperti Babi Hutan Sulawesi, Monyet hitam Sulawesi, Kuskus Beruang, dan Musang.

Kegiatan dan Destinasi Wisata Taman Nasional Lore Lindu

Tersedia beberapa destinasi wisata yang dapat dikunjungi di Taman Nasional Lore Lindu. Berikut adalah destinasi beserta penjelasannya :

1. Paralayang Lumpio

Paralayang Lumpio merupakan destinasi baru yang dapat di jangkau oleh para wisatawan.Destinasi ini berada pada ketinggian 480 mdpl dan landing area berada pada ketinggian 150 mdpl. Paralayang Lumpio terletak di Seksi PTN Wilayah IV Bora bidang PTN Wilayah II Makmur.

Pada ketinggian tersebut wisatawan akan melihat pemandangan barisan pegunungan gawalise dari berbagai sudut yang menarik. Kegiatan yang dapat dilakukan di objek wisata tersebut adalah paralayang. Paralayang merupakan olahraga terbang bebas bagi wisatawan yang ingin memacu adrenalin.

2. Air Terjun Kababuru

Air terjun kababuru terletak di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu tepatnya di desa Pilimangkujawa, Resort Moa-SPTNW II Gimpu. Kondisi sekitar lokasi masih sangat alami. Aktivitas yang dapat dilakukan di objek wisata tersebut adalah fotografi, trekking dan menikmati pemandangan

3. Telaga Tambing

Telaga Tambing di wilayah kerja Resort tongoa, Bidang PTN Wilayah II Makmur. Udara pada objek wisata ini sangat sejuk dan kawasan telaga tambing dikelilingi oleh hutan dengan ekosistem yang masih sangat alami.

Kegiatan yang dapat dilakukan pada objek wisata tersebut adalah berkemah, memancing, trekking, dan pengamatan burung.

4. Penangkaran Maleo

Penangkaran Maleo terletak dalam wilayah Dusun Saluki dan berjarak sekitar 50 km dari kota Palu. Namun, untuk menuju ke penangkaran burung maleo, wisatawan harus berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua sejauh kurang 4 km ke arah kawasan TNLL.

Kegiatan yang dapat dilakukan pada objek wisata tersebut adalah pengamatan pada burung maleo, fotografi, dan mengenal burung maleo lebih dekat. 

The post Taman Nasional Lore Lindu – Peninggalan Megalitikum appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
23 Contoh Hewan Vertebrata dan Cirinya https://haloedukasi.com/contoh-hewan-vertebrata Tue, 22 Mar 2022 00:55:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32830 Vertebrata adalah merupakan jenis dari hewan atau pun juga fauna yang memiliki tulang belakang sebagai penyokong dari keseluruhan badan dan juga organ tubuh yang ada tersebut. Keberadaan dari tulang belakang tersebut selain untuk dapat digunakan sebagai penyokong atau pun juga penahan dari tegaknya postur badan dari hewan itu sendiri, juga digunakan untuk menjadi tempat yang […]

The post 23 Contoh Hewan Vertebrata dan Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Vertebrata adalah merupakan jenis dari hewan atau pun juga fauna yang memiliki tulang belakang sebagai penyokong dari keseluruhan badan dan juga organ tubuh yang ada tersebut.

Keberadaan dari tulang belakang tersebut selain untuk dapat digunakan sebagai penyokong atau pun juga penahan dari tegaknya postur badan dari hewan itu sendiri, juga digunakan untuk menjadi tempat yang dapat memberikan perlindungan terhadap organ yang ada pada badan hewan itu sendiri.

Kemudian keberadaan dari tulang belakang tersebut juga dapat digunakan untuk tempat alur dari jaringan syaraf yang ada dan juga bersifat untuk mengatur fungsi dari badan dan juga organ yang ada di dalamnya tersebut.

Contoh Hewan Vertebrata

  1. Ikan Hiu
  2. Ikan Pari
  3. Ikan Cucut
  4. Katak
  5. Buaya
  6. Penyu
  7. Ayam
  8. Burung Beo
  9. Kelelawar
  10. Singa
  11. Kuda
  12. Kanguru
  13. Beruang
  14. Tupai
  15. Marmut
  16. Zebra
  17. Keledai
  18. Kadal
  19. Burung Parkit
  20. Kelinci
  21. Musang
  22. Kambing
  23. Panda

Ciri Hewan Vertebrata

Jaringan Syaraf

Hewan vertebrata tersebut memiliki suatu jaringan dari syaraf itu sendiri yang memiliki komponen penyusun antara lain yang terdiri dari organ otak.

Kemudian organ dari sumsum tulang belakang sendiri yang saling terkait satu sama lain dengan jaringan syaraf tersebut untuk dapat melaksanakan fungsi dari organ itu sendiri dengan baik dan teratur.

Pernafasan

Sistem pernafasan dari hewan vertebrata sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu diantaranya adalah melalui organ pernafasan paru-paru.

Kemudian melalui pernafasan yang menggunakan media kulit, dan atau pun juga menggunakan sistem pernafasan yang menggunakan organ dari insang untuk semisalkan ikan yang tinggal dan hidup pada ekosistem di air untuk dapat mengambil oksigen dari air itu sendiri.

Kelenjar

Hewan vertebrata itu sendiri memiliki kelenjar bundar dan juga kelenjar endoksin yang dapat digunakan untuk dapat menghasilkan hormon pengendali itu sendiri yang memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing bagi badan dari hewan vertebrata itu sendiri.

Suhu Tubuh

Memiliki pengkategorian terkait dengan suhu tubuh dari hewan tersebut yang dapat dibedakan menjadi dua buah jenis suhu tubuh yang penting.

Yang pertama adalah kepemilikan dari suhu tubuh yang panas dan bersifat tetap yang dinamakan dengan sebutan homoithermal.

Yang kedua kepemilikan dari suhu tubuh yang dingin sesuai dengan suhu atau pun temperatur dari kondisi lingkungan sekitar atau dinamakan juga  dengan sebutan poikilothermal.

Sistem Pencernaan

Pada hewan vertebrata itu sendiri terkait dengan sistem pencernaan dari hewan tersebut memiliki pola dengan memanjang dari mulut hingga sistem pengeluaran yang letaknya berada pada sebelah dari vertran dan berada di belakang itu sendiri.

Jenis Kulit

Hewan vertebrata itu sendiri memiliki suatu jenis mekanisme dari jenis kulit yang ada pada hewan itu sendiri yakni dibedakan dengan sebutan dari bagian luar yang lebih dikenal dengan istilah epidermis.

Dan kemudian ada juga untuk kulit pada bagian dalam dari hewan vertebrata tersebut atau yang lebih dikenal dengan sebutan endodermis.

Reproduksi

Pada hewan vertebrata itu sendiri untuk dapat melangsungkan keturunannya maka akan dilakukan untuk dapat melaksanakan reproduksi dengan cara berpasangan. Hal ini pada umumnya dapat ditemukan dari berbagai macam jenis vertebrata yang ada kecuali pada burung.

Klasifikasi Hewan Vertebrata

Pisces

Pisces, pisces merupakan segala macam jenis dari hewan vertebrata yang tinggal, hidup, dan mencari makan di dalam air. Pisces ini sendiri kebanyakan terdiri dari jenis ikan-ikanan. Pisces itu sendiri bernafas di dalam air dengan menggunakan anggota pernafasan yang berupa insang.

Insang ini berfungsi untuk dapat menyaring oksigen dari air untuk kemudian disupplai kepada anggota badan hewan tersebut. Pisces memiliki sistem perkembangbiakan dengan menggunakan telur atau disebut juga dengan ovipar.

Amphibia

Amphibia, amphibia tersebut merupakan jenis dari vertebrata yang mampu untuk tinggal pada dua buah jenis habitat yang berbeda.

Contoh nyata dan yang paling jelas terkait dengan klasifikasi dari vertebrata amphibia ini adalah katak. Mereka dapat tinggal dengan baik pada dua buah jenis habitat yaitu pada habitat air dan juga pada habitat daratan itu sendiri.

Reptilia

Reptilia, merupakan suatu klasifikasi dari hewan vertebrata yang cenderung menyukai tempat yang lembab dan juga dengan akses pada sinar matahari yang memadai.

Reptilia cenderung menyukai untuk dapat akses pada sinar matahari dikarenakan pada sistem panas tubuh dari reptilia tersebut sangat bergantung pada kelangsungan sinar matahari yang juga mempunyai kalor untuk dapat mengatur suhu internal dari badan reptilia itu sendiri.

Aves

Aves, merupakan suatu jenis klasifikasi dari hewan vertebrata yang memiliki kemampuan untuk dapat terbang dan mengudara dengan menggunakan anggota badan sayap yang ia miliki.

Tak jarang pada jenis klasifikasi vertebrata aves ini terdapat pula burung yang memanfaatkan kekuatan angin untuk dapat membantunya bermanuever dengan mudah.

Mamalia

Mamalia, merupakan jenis klasifikasi dari vetebrata yang ada dan memiliki keistimewaan tertentu. Sebagai contoh nyata dari mamalia ini adalah makhluk manusia juga tergolong pada klasifikasi mamalia itu sendiri. Kemudian terdapat pula jenis mamalia terbesar yang ada di bumi ini yaitu paus.

Meskipun paus hidup di air, namun ia bernafas  dengan menggunakan paru-paru dan tergolong dalam jenis mamalia.

The post 23 Contoh Hewan Vertebrata dan Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>