filum - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/filum Sat, 14 Oct 2023 01:59:07 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico filum - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/filum 32 32 Sistem Reproduksi Filum Mollusca https://haloedukasi.com/sistem-reproduksi-filum-mollusca Sat, 14 Oct 2023 01:59:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45888 Filum Mollusca adalah kelompok hewan lunak karena molluscus adalah kata asal untuk Mollusca yang merupakan bahasa Latin dan memiliki makna “lunak”. Filum satu ini adalah yang paling besar kedua menyusul filum Arthropoda dengan hewan-hewan lunak yang bercangkang maupun tidak. Jika Arthropoda memiliki banyak spesies dan mencapai sekitar 900 ribu spesies, maka Mollusca ada lebih dari 100 […]

The post Sistem Reproduksi Filum Mollusca appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Filum Mollusca adalah kelompok hewan lunak karena molluscus adalah kata asal untuk Mollusca yang merupakan bahasa Latin dan memiliki makna “lunak”. Filum satu ini adalah yang paling besar kedua menyusul filum Arthropoda dengan hewan-hewan lunak yang bercangkang maupun tidak.

Jika Arthropoda memiliki banyak spesies dan mencapai sekitar 900 ribu spesies, maka Mollusca ada lebih dari 100 ribu spesies yang tersebar di dunia. Spesies-spesies Mollusca bertahan hidup di berbagai lingkungan, bisa darat (sebagian dapat dijumpai di lubang tanah dan sebagian lainnya hidup di gua) maupun perairan (sebagian dapat dijumpai di air tawar dan sebagian lainnya ada di laut).

Hewan-hewan yang tergolong dalam filum Mollusca antara lain adalah kerang, siput, cumi-cumi, gurita, dan hewan lainnya yang tidak memiliki tulang belakang. Tidak hanya yang bercangkang, hewan-hewan bertentakel pun termasuk di dalam filum Mollusca.

Ciri Utama Filum Mollusca

Filum Mollusca berbeda dari filum dalam kerajaan hewan lainnya dengan ciri-ciri utama sebagai berikut.

  • Memiliki cangkang yang terbentuk dari protein, kalsium karbonat, hingga bahan alami lain.
  • Cangkang pada sebagian jenis hewan Mollusca memiliki fungsi sebagai pelindung bagi tubuh agar tidak mudah terkena serangan predator.
  • Hewan pemilik cangkang juga akan lebih mudah beradaptasi dan mengatasi tekanan dari sekelilingnya.
  • Cangkang pada hewan Mollusca juga bervariasi dalam hal bentuk tergantung spesiesnya; ada yang memiliki cangkang kipas, kerucut, maupun bulat.
  • Sebagian hewan Mollusca lainnya memiliki kaki atau tentakel dengan fungsi untuk menggerakkan tubuh mereka.
  • Hewan Mollusca bertentakel lebih mudah mencari makanan.
  • Sebagian jenis Mollusca berkaki pipih dan ada pula yang berkaki bulat.
  • Sebagian jenis Mollusca dengan tentakel menggunakan tentakelnya untuk meraba/menyentuh atau melihat.
  • Memiliki mulut, kerongkongan, usus, lambung hingga anus pada bagian sistem pencernaan sehingga lebih mudah untuk memakan hewan dan tumbuhan.
  • Sebagian hewan Mollusca (gurita dan cumi-cumi) mempunyai kantong tinta (ink sac) dan paru-paru sebagai sistem pencernaan makanan, sedangkan jenis Mollusca lainnya (kerang dan siput) bisa menggigit-gigit makanan mereka karena mempunyai gigi.
  • Otak, ganglion, dan serabut saraf adalah bagian dari sistem saraf hewan Mollusca sehingga para hewan ini bisa melihat, mendengar, mengeluarkan reaksi ketika ada rangsangan, dan mudah menggerakkan diri.

Sistem Reproduksi Kelamin Ganda

Filum Mollusca rata-rata berkelamin ganda, yakni ketika satu hewan memiliki dua alat kelamin, jantan dan betina. Kelamin ganda pada satu individu ini disebut dengan hermafrodit sehingga perkembangbiakan tidak bergantung pada hewan lain untuk dijadikan pasangan dan karena mereka bisa melakukannya sendiri.

Salah satu spesies Mollusca yang disebut Achatina fulica (masih termasuk dalam kelas Gastropoda) adalah hermafrodit yang meskipun memiliki kelamin ganda, tidak akan dapat terjadi pembuahan oleh sperma dari induk yang sama (autofertilisasi). Jenis Mollusca ini harus tetap mendapatkan sperma dari individu lain agar pembuahan sel telur kelamin betinanya bisa terjadi.

Sistem Reproduksi Kelamin Terpisah

Meski sebagian besar filum Mollusca hermafrodit, ada pula sebagian jenis Mollusca yang berkelamin terpisah. Pada sistem reproduksi filum Mollusca beralat kelamin terpisah, artinya memerlukan dua pihak (jantan dan betina) agar pembuahan bisa terjadi.

Perkembangbiakan tidak dapat terjadi dengan sendirinya seperti hewan hermafrodit dan pada hewan beralat kelamin terpisah, cara reproduksinya adalah dengan fertilisasi internal. Jika hewan jantan sudah menemukan pasangannya (hewan betina), sel sperma dari jantan akan dimasukkan untuk bertemu sel telur di dalam tubuh sang betina.

Setelah perkawinan dan pembuahan terjadi, dari tubuh betina nantinya akan keluar telur. Seperti hewan bertelur lainnya, telur-telur yang dihasilkan akan menetas dan mengalami perubahan menjadi larva. Larva kemudian masih akan tumbuh dan berkembang untuk menjadi hewan Mollusca dewasa.

Keunikan dari cara reproduksi spesies Mollusca beralat kelamin terpisah adalah adanya persaingan antara beberapa jantan untuk proses pembuahan. Dalam hal ini, jumlah betina hanya satu dan beberapa jantan akan mencoba membuahi betina tersebut; cara reproduksi ini berlaku pada kerang.

Para jantan biasanya akan mengeluarkan sperma di sekitar tempat si betina berada dan kemudian betina menyeleksinya. Setelah memilih sperma dari beberapa jantan yang menempel di lingkungan sekitarnya, betina menelan sperma tersebut sehingga terjadi pembuahan.

The post Sistem Reproduksi Filum Mollusca appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Crustacea: Ciri – Struktur Tubuh dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/crustacea Mon, 15 Nov 2021 08:27:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28093 Apa itu Crustacea? Crustacea adalah suatu kelompok besar dari artopoda (filum terbesar di dunia Hewan) yang terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan dianggap sebagai suatu sub filum. Pada kelompok ini, mencakup hewan-hewan yang cukup terkenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, dan teritip. Mayoritas dari kelompok ini adalah hewan air, baik air […]

The post Crustacea: Ciri – Struktur Tubuh dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Crustacea?
Crustacea

Crustacea adalah suatu kelompok besar dari artopoda (filum terbesar di dunia Hewan) yang terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan dianggap sebagai suatu sub filum. Pada kelompok ini, mencakup hewan-hewan yang cukup terkenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, dan teritip.

Mayoritas dari kelompok ini adalah hewan air, baik air tawar maupun air laut, walaupun dari beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.

Ciri-ciri Crustacea

Crustacea mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Hewan jenis Crustacea hidup di air, air tawar maupun air laut.
  • Pernapasan dilakukan dengan insang.
  • Hidup sebagai herbivora, karnivora, pemakan bangkai, ataupun parasit.
  • Crustacea mempunyai eksoskeleton atau rangka luar yang berupa kutikula yang keras, yang terdiri atas zat kitin yang berlendir.
  • Crustacea merupakan kelompok hewan yang mempunyai sepasang antena dan alat tambahan yang bercabang dua atau tipikal biramus, serta kepala bersegemen yang bersatu dengan dada membentuk sefalotoraks atau kepala dada.

Struktur Tubuh Crustacea

Struktur Tubuh Crustacea

Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu atau sefalotoraks, dan perut atau badan belakang yang disebut abdomen. Berikut ini penjelasan mengenai kedua bagian tersebut, sebagai berikut:

  • Kepala dada yang menyatu atau Sefalotoraks
    Pada bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit yang keras yang disebut sebagai karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit atau keliped dan 4 pasang kaki jalan. Pada sefalotoraks terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.
  • Perut atau badan belakang atau Abdomen
    Pada bagian perut atau badan belakang (abdomen) terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor, dan pada udang betina, kaki pada bagian abdomen berfungsi untuk menyimpan telurnya.

Sistem Pencernaan Crustacea

Sistem Pencernaan Crustacea

Sistem pencernaan pada Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus dan anus. Sisa dari hasil metabolisme akan diekskresikan melalui sel api.

Sistem Saraf Crustacea

Sistem saraf pada Crustacea disebut juga sebagai sistem saraf tangga tali, di mana Ganglion kepala atau yang disebut otak terhubung dengan antena atau Indra peraba, mata, dan Indra keseimbangan statosista.

Ssitem Pernapasan Crustacea

Ssitem Pernapasan Crustacea

Sistem pernapasan pada Crustacea adalah insang yang melekat pada anggota tubuh hewan-hewan Crustacea dan sistem peredaran darah yang dimiliki pada hewan Crustacea adalah sistem peredaran darah terbuka.

Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan cara di mana O2 akan masuk dari air ke pembuluh insang dan akan diedarkan ke seluruh tubuh hewan tanpa melalui pembuluh darah.

Klasifikasi Crustacea

Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Malacostrata atau udang-udangan yang berukuran besar dan Entomostraca atau udang-udangan yang berukuran kecil.

Entomostraca adalaj jenis udang-udangan dengan ukuran yang kecil dan merupakan zooplankton yang ditemukan di perairan laut atau perairan tawar. Golongan hewan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya ordo copepda, cladocera, ostracida, dan amphipoda.

Sedangkan, Malacostrata adalah jenis udang-udangan yang berukuran besar dan umumnya hidup di laut dan pantai. Hewan yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda.

Dan berikut ini sistem klasifikasi pada Crustacea yang terbagi menjadi 6 kelas, yaitu:

Remipedia

Remipedia

Remipedia adalah udang purba, yang hidup di perairan gelap. Tubuh Remipedia berukuran sekitar 30 mm, terdiri dari atas kepala atau sepak dan badan yang memanjang atau trunk dengan 32 ruas.

Ruas tubuh yang pertama bersatu dengan kepala, sedangkan ruas terakhir bersatu dengan telson atau ruas terakhir tubuh Crustacea.

Kepala ditutupi pelindung dan memiliki tonjolan prentenula sebagai Indra peraba. Remipedia ini memiliki alat sengat yang tajam dan beracun sebagai jarum injeksi dan berenang dengan punggung sebagai landasan.

Spesies Remipedia ini hanya terdapat 22, contohnya adalah Spelonectes atlantida yang ditemukan di terowongan vulkanik Atlantida, Kepulauan Canary, Spelonectes tanumekes, dan Godzillognomus schrami.

Branchiopoda

Branchiopoda

Branchiopoda hidup di air tawar, jumlah segmen tubuh dan bagian-bagian tubuh luar sangat bervariasi, maksila tereduksi atau tidak ada, dan memiliki kaki yang berbentuk seperti daun, contohnya Artemia salinaLepicodaris rhyniensis, dan Daphnia pulex.  

Ostracoda

Ostracoda

Hewan ostracoda memiliki tubuh yang berukuran kecil, antara 0,2-30 mm, berbentuk bulat atau lonjong, ruas-ruas tubuh tampak tidak jelas, dan memiliki antena yang panjang sebagai alat untuk berenang.

Ostracoda ini memiliki karapas yang berkeping dua yang menyatu di bagian dorsal dan menutupi badan serta kepala. Ostracoda yang hidup sebagai zooplankton di laut dengan kedalaman hingga 700 m, sebagai bentos atau melekat di dasar perairan. Ostracoda merupakan herbivor, karnivor, predator, atau pemakan detritus.

Ada 13.000 spesies Ostracoda yang masih hidup seperti Cypridina mediterranea, Azygocypridina lotoryi, dan Gigantocypris pellucida.

Cephalocarida

Cephalocarida

Cephalocarida merupakan kelompok udang-udang kecil paling primitif yang masih hidup. Panjang tubuh Cephalocorida sekitar 2 – 4 mm, maksila (rahang atas) tidak berkembang, pemakan detritus, sebagai bentos di sedimen lumpur atau pasir laut dengan kedalaman hingga 1.500 m, dan bersifat hemafrodit. Ada empat genus Cephalocorida, contohnya Lightiella, Monniotae dan Hutchinsoniella macracantha.

Maxillopoda

Maxillopoda

Maxillopoda memiliki tubuh yang berukuran kecil, kecuali teritip atau bernacle. Tubuh Maxillopoda ini pendek dan terdiri 5 ruas bagian kepala, 6 ruas bagian dada, 4 ruas bagian perut dan sebuah telson.

Pada Maxillopoda mempunyai kepala dan dada yang bersatu. Ada yang memiliki karapas, dan ada juga yang tidak. Pada mata Maxillopoda memiliki tiga mangkuk yang disebut naupliar eyes.

Malacostraca

Malacostraca

Malacostraca memiliki tubuh yang terdiri dari lima ruas kepala, delapan ruas dada, dan enam ruas perut, kecuali lepostraca yang mempunyai tujuh ruas, dan sebuah telson. Karapas menutupi toraks dan tereduksi, dimana kepala dan dada bersatu membentuk sefalotoraks.

Malacostraca merupakan jenis kelompok Crustacea dengan jumlah anggota paling banyak dari yang lainnya, yaitu terdapat lebih dari 25.000 spesies. Malacostraca dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain Isopoda atau berkaki seragam, contohnya seperti Amphioda, Statoda, Decapoda (jumlah kaki sepuluh), kelomang, rajungan dan kepiting bakau. Amphipoda, Stomatopoda, Decapoda (jumlah kaki sepuluh), kelomang, rajungan, dan kepiting bakau.

Kesimpulan Pembahasan

Jadi dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Crustacea merupakan hewan arthopoda yang mencakup hewan-hewan yang terkenal seperti udang, lobster, dan rajungan. Dan dalam kelompok ini terdapat 6 klasifikasi yang telah dijelaskan di atas.

Setiap hewan yang diciptakan mempunyai perannya masing-masing bagi ekosistem. Salah satunya jenis Crustacea yang tidak hanya berperan penting dalam ekosistem saja, namun juga bagi kehidupan manusia, seperti pemanfaatan ikan, udang, kepiting dan rajungan sebagai sumber protein bagi manusia.

Namun beberapa jenis Crustacea juga ada yang merugikan manusia, seperti Yuyu yang merusak tanaman padi di sawah, dan ketam kenari yang merusak tanaman kelapa di Maluku.

The post Crustacea: Ciri – Struktur Tubuh dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>