Fisikawan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fisikawan Sat, 07 Jan 2023 03:16:15 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Fisikawan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fisikawan 32 32 Biografi James Clerk Maxwell https://haloedukasi.com/biografi-james-clerk-maxwell Sat, 07 Jan 2023 03:16:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40486 James Clerk Maxwell adalah seorang fisikawan asal Skotlandia. Ia lahir pada tanggal 13 Juni 1831, dan meninggal pada usia 48 tahun, tanggal 15 November 1879 di Cambridge karena penyakit kanker perut. Popularitasnya sebagai ilmuwan disebabkan oleh perumusannya dalam teori elektromagnetik klasik yang kemudian disebut dengan nama Persamaan Maxwell. Sejak kecil, Maxwell telah menunjukkan ketertarikannya dengan […]

The post Biografi James Clerk Maxwell appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
James Clerk Maxwell adalah seorang fisikawan asal Skotlandia. Ia lahir pada tanggal 13 Juni 1831, dan meninggal pada usia 48 tahun, tanggal 15 November 1879 di Cambridge karena penyakit kanker perut. Popularitasnya sebagai ilmuwan disebabkan oleh perumusannya dalam teori elektromagnetik klasik yang kemudian disebut dengan nama Persamaan Maxwell.

Sejak kecil, Maxwell telah menunjukkan ketertarikannya dengan matematika dan fisika. Ia memiliki rasa keingintahuan yang tinggi tentang bagaimana sesuatu bisa terjadi dan bekerja.

Pada usia 14 tahun, ia menulis makalah ilmiah pertamanya. Faktanya, Maxwell adalah anak yang sangat pintar. Dia menulis makalah tersebut setelah bertemu dengan seniman dekoratif yang sedang mencari cara untuk menggambar oval. Ia menggeneralisasi definisi elips dan berhasil menghasilkan oval sejati yang identik dengan yang dipelajari pada abad ke-17 oleh René Descartes atau Renatus Cartesius.

Ayah Maxwell menunjukkan metode tersebut kepada James David Forbes, seorang fisikawan eksperimental di Universitas Edinburgh, yang menyadari bahwa itu benar. Forbes kemudian mempresentasikan makalah atas nama Maxwell pada pertemuan Royal Society of Edinburgh. Makalah dengan judul “On the Description of Oval Curves, and Those Having a Plurality of Foci” tersebut, merupakan pencapaian luar biasa bagi seseorang yang masih sangat muda.

Riwayat Pendidikan James Clerk Maxwell

Maxwell memulai pendidikan formalnya pada usia 8 tahun (1839) dengan home schooling. Ayahnya menyewa tutor berusia 16 tahun. Namun pendidikan ini tidak berhasil karena tutor tersebut memperlakukan Maxwell kecil dengan kasar, banyak mencelanya karena lamban dan bandel.

Tutor tersebut diberhentikan pada November 1841. Pada 12 Februari 1842, ayah Maxwell membawanya ke demonstrasi Robert Davidson tentang propulsi listrik dan gaya magnet. Hingga pada akhirnya Maxwell dikirim ke Akademi Edinburgh pada usia 10 tahun.

Pada tahun 1847, Maxwell berusia 16 tahun dan ia mulai menghadiri kelas-kelas di Universitas Edinburgh. Sebenarnya ia memiliki kesempatan berkuliah di Universitas Cambridge, namun memilih untuk memulai pendidikan sarjananya di Edinburgh. Pada tahun 1850, ia meninggalkan Skotlandia dan berkuliah di Universitas Cambridge.

Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Marischal, Aberdeen pada tahun 1856. Saat itu, James berusia 25 tahun dan terbilang 15 tahun lebih muda dibandingkan dengan profesor lain di Marischal.

Pada tahun 1860, saat melanjutkan pendidikan di King’s College, London, Maxwell sering menghadiri kuliah di Royal Institution. Ia berhubungan langsung dengan Michael Faraday dalam penelitian lebih lanjut mengenai induksi medan magnet.

Tahun 1865, Maxwell dan istrinya kembali ke Skotlandia dan meninggalkan King’s College. Tahun 1871, ia kembali ke Cambridge dan menghabiskan sisa hidupnya disana.

Beberapa Temuan Terkenal James Clerk Maxwell

Sebagai seorang ilmuwan terkenal, sangat disesalkan bahwa James Clerk Maxwell hanya memiliki umur yang pendek. Ia meninggal pada usianya yang ke 48 tahun. Banyak orang mengatakan seandainya ia memiliki umur yang lebih panjang, ia pasti dapat melihat pembuktian dari semua hipotesa hebatnya.

Sekitar tahun 1920, Einstein mengunjungi Cambridge. Seseorang berkomentar padanya, “Anda telah melakukan hal-hal hebat tetapi Anda berdiri di atas bahu Newton”. Lalu Einstein mengatakan, “Tidak, saya berdiri di atas bahu Maxwell”.

Pernyataan tersebut menjadi sorotan, dan sesuai dengan fakta bahwa banyak karya dan temuan James Clerk Maxwell telah digunakan sebagai dasar temuan-temuan hebat dari ilmuwan-ilmuwan setelahnya, termasuk Einstein. Berikut adalah beberapa contoh temuan-temuan tersebut.

  • Teori Gelombang Elektromagnetik

Jika menyebut teori relativitas, kita pasti akan langsung teringat pada Einstein. Namun sebenarnya, pada tahun 1877, Maxwell lebih dulu memperkenalkan istilah ini ke dalam Fisika. Maxwell memberikan sebuah landasan bahwa cahaya merupakan fenomena elektromagnetis yang terdiri dari gelombang-gelombang elektromagnetik.

Gelombang elektromagnetik berjalan dalam ruang hampa dalam laju konstan yakni 1,0195 x 109 ft/s atau 310.740.000 m/s (hasil perhitungan saat itu). Teori ini dibuktikan oleh Heinrich Rudolf Hertz pada tahun 1887 melalui “Percobaan Hertz” yang bermodalkan kumparan ruhmkorf dan kumparan loop.

Dari percobaan tersebut diperoleh nilai laju gelombang elektromagnetik yang mendekati hipotesa Maxwell, dan saat ini akrab kita kenal dengan kecepatan cahaya di ruang hampa yang bernilai 3 x 108 m/s. Laju gelombang elektromagnetik inilah yang setelah itu digunakan Einstein dalam teori relativitas khususnya.

  • Penemuan Lightfast Colour Photograph Pertama

Apa itu Lightfast Colour Photograph? Berasal dari kata lightfastness yakni sifat yang menunjukkan ketahanan suatu pewarna atau pigmen terhadap pemudaran yang bisa terjadi saat terkena cahaya.

Pada tahun 1855, Maxwell melakukan penelitian mengenai persepsi warna. Maxwell percaya bahwa kondisi cahaya yang dialami setiap pengamat itu berbeda-beda, sehingga kemampuan mata untuk mencocokkan warna asli pada setiap pengamat pun berbeda-beda.

Sehingga ia dan istrinya mengumpulkan sampel dengan melakukan pengukuran rinci variasi register warna di seluruh retina untuk ratusan pengamat dan menyimpulkan bahwa filter berwarna merah, hijau, dan biru dapat disatukan dan menghasilkan foto berwarna yang dapat diterima semua pengamat.

Dalam penelitian tersebut, Maxwell mengusulkan bahwa jika foto hitam putih dari sebuah objek atau pemandangan diambil melalui filter merah, hijau, dan biru, dan cetakan transparan dari foto tersebut diproyeksikan pada tiga proyektor dengan filter serupa, lalu ketiga hasilnya ditumpangkan, maka akan menghasilkan foto yang dirasakan oleh mata manusia sebagai gambaran lengkap dari semua warna dalam pemandangan tersebut. Teknologi inilah yang sekarang kita kenal dengan istilah RGB (Red, Green, Blue).

Dalam percobaannya membuktikan teorinya, suatu karya fisik terkenal RGB pertama yakni foto pita tartan yang diambil dari tiga filter merah, hijau, dan biru yang disatukan. Foto ini menjadi sebuah karya fotografi lightfast atau durable colour pertama di dunia. Karena temuannya ini, Maxwell dianugerahi penghargaan Royal Society’s Rumford Medal.

  • Teori Cincin Saturnus

Dimulai dari pertimbangan Laplace yang mengatakan bahwa cincin planet Saturnus adalah cincin padat yang memiliki sabilitas tertentu. Agar tetap stabil, cincin harus berputar disekitar Saturnus. Laplace juga menjelaskan mengenai kepadatan cincin tersebut. Namun, Maxwell menemukan kelemahan dalam pendapat ini.

Dalam esainya, Maxwell menemukan beberapa jenis cincin padat yang tidak stabil. Untuk stabilitas, cincin ini harus dibebani pada satu titik dengan massa kira-kira 4½ kali massa cincin. Seperti yang dikatakan Maxwell, massa seperti itu pasti terlihat jelas oleh para astronom dan tidak ada laporan mengenai hal tersebut.

Selain itu, sedikit perubahan beban atau posisinya akan menghancurkan cincin. Pendapat lain bahwa cincin berwujud cairan, menurutnya gangguan cenderung memecah cairan menjadi tetesan, suatu saat akan menumpuk dan menghancurkan stabilitas cincin itu.

Sehingga Maxwell berpendapat bahwa cincin Saturnus tidak mungkin berupa sesuatu yang homogen. Cincin Saturnus adalah penampakan dari kumpulan beberapa partikel kecil yang berbeda-beda, yang mengorbit Saturnus dengan kecepatan yang berbeda-beda pula.

  • Persamaan Maxwell

Persamaan Maxwell disebut-sebut sebagai temuan yang bersifat sangat fundamental terhadap teori-teori yang berkembang saat ini khususnya dalam bidang elektromagnetik. Awalnya, Maxwell menulis dua puluh persamaan dalam bukunya yang berjudul A Treatise on Electricity and Magnetism.

Kemudian persamaan-persamaan tersebut direduksi menjadi hanya empat persamaan diferensial parsial. Persamaan Maxwell ini menjadi dasar banyak temuan penting seperti gelombang radio, teori arus kelistrikan, teori medan magnet, cahaya dan optik, dll.

The post Biografi James Clerk Maxwell appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Fisikawan Dunia Beserta Penemuan Pentingnya https://haloedukasi.com/fisikawan-dunia Mon, 27 Sep 2021 03:06:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27191 Fisika merupakan cabang ilmu sains atau ilmu pengetahuan alam yang secara khusus membahas dan mengkaji mengenai sifat dan fenomena alam serta segala interaksi yang terjadi di dalamnya. Ilmu fisika sendiri memiliki peran yang sangat penting dan fundamental bagi perkembangan teknologi dalam kehidupan manusia. Pengkajian, penemuan, dan perkembangan ilmu fisika tentunya tidak lepas dari peran para […]

The post 10 Fisikawan Dunia Beserta Penemuan Pentingnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fisika merupakan cabang ilmu sains atau ilmu pengetahuan alam yang secara khusus membahas dan mengkaji mengenai sifat dan fenomena alam serta segala interaksi yang terjadi di dalamnya. Ilmu fisika sendiri memiliki peran yang sangat penting dan fundamental bagi perkembangan teknologi dalam kehidupan manusia.

Pengkajian, penemuan, dan perkembangan ilmu fisika tentunya tidak lepas dari peran para ahli atau ilmuwan yang mendalami ilmu ini. Merekalah yang disebut sebagai fisikawan, yaitu para ilmuwan yang secara khusus mengkaji berbagai ilmu dan fenomena fisika.

Dalam artikel kali ini kita akan berkenalan dengan beberapa fisikawan dunia yang penemuan-penemuannya telah memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan dan kemajuan teknologi hingga membawa peradaban manusia ke era yang modern sekarang ini.

1. Nicolaus Copernicus (1473-1543)

Nicolaus Copernicus (1473-1543)

Nicolaus Copernicus adalah seorang fisikawan, astronom, dan matematikawan berkebangsaan Polandia yang lahir di Torun pada tanggal 19 Februari 1473. Sepeninggal ayahnya Copernicus diasuh oleh pamannya, Watzenrode dan diberikan fasilitas pendidikan yang baik. Pada tahun 1492, Copernicus mengenyam studi di jurusan seni Fakultas Astronomi dan Matematika, yang mana hal ini menjadi dasar pijakan bagi pemahamannya di bidang matematika astronomi.

Temuan paling besar dari Copernicus yang dikemudian hari menjadi landasan bagi revolusi sains oleh banyak ilmuwan fisika adalah teorinya mengenai matahari sebagai pusat tata surya atau yang disebut heliosentris.  Teori heliosentris pada awalnya mulai dikembangkan oleh Copernicus pada sekitar tahun 1508 dan ia membutuhkan waktu selama 6 tahun sebelum kemudia menelurkan manuskrip setebal 40 halaman yang membahas mengenai Heliosentris. Copernicus mengirimkan hasil penelitiannya tersebut ke koleganya, akan tetapi tidak mendapatkan respon positif.

Pada tanggal 24 Mei 1543, Nicolaus Copernicus meninggal dunia pada usia 70 tahun setelah didiagnosa menderita pendarahan dalam dan kelumpuhan dia akhir tahun 1542.

2. Galileo Galilei (1564-1642)

 Galileo Galilei

Galileo Galilei merupakan fisikawan berkebangsaan Italia yang lahir pada tanggal 15 Februari 1564 di Pisa, Toscana. Ia lahir ditengah keluarga yang sangat mencintai pengetahuan. Ayahnya adalah seorang matematikawan dan musisi yang bernama Vicenzo Galilei.

Pada usia 17 tahun, Galileo masuk ke Universitas Pisa jurusan kedokteran. Meski demikian, ia tetap mendalami matematika dan astronomi. Hal tersebut membuat kuliahnya terbengkalai, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dari jurusan kedokteran dan kembali ke Florence untuk merintis karir sebagai penulis ilmiah.

Ketika Galileo bergabung dalam Accademia Dei Lincei yang tengah mempelajari mengenai bintik matahari, Galileo menemukan sebuah teleskop yang kemudian dimodifikasinya sehingga lebih jelas untuk digunakan dalam mengamati angkasa luar.

Selain mengukuhkan teori Heliosentris dan memodifikasi teleskop, beberapa temuan lain dari Galileo di bidang fisika antara lain penemuan hukum kelembaman. Galieo merupakan ilmuwan yang menekankan pada pentingnya pengamatan dan eksperimen untuk membuktikan suatu fenomena dan mengambil kesimpulan ilmiah dan bukan hanya atas dasar pehitungan dogma semata. Galileo meninggal karena demam di usianya yang ke 77 tahun, tepatnya pada tanggal  8 Januari 1642 di Arcetri, Italia.

3. Sir Issac Newton (1642-1727)

Sir Issac Newton

Issac Newton merupakan seorang fisikawan, matematikawan, dan astronom yang lahir pada tanggal 4 Januari 1643 di Lincolnshire, Inggris. Sejak usia 3 tahun Newton tinggal dan diasuh oleh neneknya. Setelah dewasa ia dikirim ke Universitas Cambridge pada tahun 1661. Saat itu, universitas cambridge masih memegang pemikiran-pemikiran Aristoteles. Akan tetapi, Newton lebih menyukai untuk mempelajari gagasan-gagasan dari ilmuwan yang lebih modern seperti Copernicus Galileo, dan juga Keppler.

Saat menjadi profesor di Trinity College, Cambridge, Newton menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Pricipia”. Dalam bukunya tersebut, ia mengungkapkan mengenai tiga hukum dasar yang mengatur bagaimana sebuah benda bergerak. Dia juga memaparkan mengenai teori gravitasi bumi yang menjelaskan mengapa benda bisa jatuh.

Newton meninggal dunia di usia 84 tahun, yaitu pada tanggal 31 maret 1727 setelah memberikan sumbangsih besar dengan temuan-temuannya di bidang matematika dan fisika. Atas jasanya tersebut, Newton mendapat gelar sebagai bapak Ilmu Fisika Klasik.

4. Alessandro Volta (1745-1827)

Alessandro Volta

Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta merupakan fisikawan Italia yang lahir pada 18 Februari 1745 di Como, Italia. Sejak remaja Volta telah tertarik pada ilmu fisika, sehingga dari kesepuluh bersaudara, hanya ia saja yang tidak masuk biara dan melanjutkan pendidikan umumnya. Saat dewasa, yakni pada tahun 1774, ia mulai bekerja sebagai profesor yang mengajar ilmu fisika di sekolah Royal di kota kelahirannya.

Beberapa Penemuan Alessandro Volta:

  • Tahun 1777, ia memperbaiki elektroforus dan elektroskop.
  • Tahun 1778, Volta yang mempelajari mengenai kimia gas berhasil menemukan gas metana.
  • Tahun 1880, dia berhasil menciptakan tumbukan volta. Ia kemudian mengembangkan baterei pertama yang terdiri dari dua elektroda dari seng dan tembaga.
  • Volta juga merintis pistol yang bisa dioperasikan dari jarak jaug yang menjadi penemuan penting bagi pengembangan telegraf dikemudian hari.

Alessandro Volta meninggal dunia pada tanggal 5 Maret 1827. Namanya kemudian diabadikan menjadi satuan untuk mengukur beda potensial dua benda yaitu volt.

5. Michael Faraday (1791-1867)

Michael Faraday

Micahel Faraday adalah Ilmuwan Fisika asal Inggris yang lahir pada tanggal 22 September 1791. Dalam bidang fisika ia banyak menghasilkan pemikiran dan penemuan terkait listrik.

Dibidang fisika, Faraday sangat berjasa dalam menemukan listrik dan magnet. Pada tahun 1831, Ia berhasil membuktikan bahwa perubahan yang terjadi pada medan magnet dapat menghasilkan medan listrik. Hal ini dikenal sebagai insuksi elektromagnetik. Temuannya itu kemudian dikenal sebagai Hukum  Faraday.

Selain itu, Faraday juga menciptakan motor listrik pertama berupa rangkaian yang bergerak dengan menggunakan aliran listrik. Ia juga mencetuskan hukum Elektrolisis, Efek Faraday, Diamagnetis, dan juga meneliti mengenai listrik statis. Penemuan-penemuan Faraday itu diakui sebagai awal dari era kelistrikan modern.

Pada tahun 1839, Michael Faraday mulai menderita gangguan pada syarafnya. Meski demikian, ia masih menyelesaikan penelitiannya mengenai elektromagnetik. Faraday menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 25 Agustus 1867 pada usia 75 tahun.

6. Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison merupakan salah satu ilmuwan fisika yang paling penting dalam sejarah manusia. Ia lahir pada tanggal 11 Februari 1847 di Ohio, Amerika Serikat.

Dimasa kecilnya Edison dianggap sebagai siswa yang bodoh karena selalu mendapat nilai buruk, hal itu membuat ibunya kemudian memutuskan untuk mengajari Edison sendiri. Pada usia 12 tahun, Edison berhasil membuat telegraf dan bekerja menjadi penjual koran, buah dan permen di kereta api.

Pada tahun 1877, Edison berhasil menemukan Phonograph yang membuatnya menyadari akan pentingnya sumber cahaya bagi manusia. Penemuannya itu kemudian mendorongnya untuk melakukan penelitian mengenai lampu pijar. Kesungguhannya akan eksperimen pada lampu pijar terlihat dari digunakannya 6000 bahan sebelum akhirnya ia berhasil menyalakan lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam pada tanggal 21 Oktober 1979. Pada tahun 1881, ia pertama kalinya memasang lampu listrik di jalan-jalan dan rumah-rumah di kota New York sepanjang 1 km.

Beberapa penemuan Thomas Alva Edison lainnya adalah kinestokop, pendeteksi kapan selam dan pesawat, penghenti torpedo, dan lain sebagainya. Ia diketahui sebagai penemu yang sangat produktif dengan rekor 1093 hak paten.

7. Joseph John Thomson

Joseph John Thomson

Joseph John Thomson merupakan ilmuwan fisika yang lagir pada tanggal 18 Desember 1856 di pinggirian kota Manchester, Inggris. Ayahnya merupakan seorang penjual buku yang mana hal ini menjadikan Thomson tumbuh menjadi seorang pemuda kutu buku dan sangat menggemari ilmu.

Beberapa hasil penemuan J.J Thomson yang sangat luar biasa adalah:

  • Thomson merupakan ilmuwan yang berhasil menemuka elektron, yaitu partikel atom bermuatan negatif. Atas jasanya menemukan elektron, Thomson dianugerahi hadian Nobel Fisika pada tahun 1906
  • Thomson berhasil membuktikan bahwa sinar katoda merupakan sinar yang bermuatan elektron
  • Pada tahun 1904, ia menjadi orang pertama yang berhasil membuat model atom, sebelum akhirnya 7 tahun kemudian model atomnya disempurnakan oleh Rutherford.
  • Temuan lainnya dari Thomson yaitu mengenai proton, neutron, isotop, sinar alfa, sinar beta, dan juga sinar gamma.

8. Nikola Telsa

Nikola Telsa

Nikola Tesla merupakan salah satu penemua dan fisikawan yang memberi andil besar dalam masa transisi kelistrikan dalam sejarah hidup manusia. Tesla lahir pada 10 Juli 1856 di desa Smiljan, Austria. Ketertarikan Tesla kepada kelistrikan muncul ketika profesornya mempertunjukkan penggunaan listrik.

Tesla bekerja disebuah laboratorium di Manhattan yang dibangun oleh Alferd Brown dan Charles Peck. Disinilah Tesla mulai mengembangkan motor listri alternating current atau listrik AC. Ia mampu menciptakan sistem listrik AC yang terintegrasi mulai dari generator, motor, saluran transmisi, lampu, dan selainnya. Temuan listrik AC Tesla itu kemudian dibeli hak patennya oleh George Westinghouse.

Setelah berbagai kontroversi dengan pengusung listrik DC yang saat itu dibawahi oleh Edison, Westinghouse company akhirnya bisa memenangkan lelang untuk pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan air terjun Niagara. Dengan bantuan Tesla, ia kemudian berhasil membangun pembangkit listrik tenaga air pertama di dunia yang menjadi sumber listrik bagi seluruh kota New York.

Beberapa penemuan Tesla lainnya adalah Testla Coil yang merupakan aplikasi dari gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Maxwell dan Hertz. Selain itu, Ia juga berhasil menyempurnakan percobaan Rontgen tentang X-Ray.

9. Albert Einstein (1897-1955)

Albert Einstein

Berbicara mengenai ilmuwan fisika, tentu kita tidak mungkin meninggalkan tokoh yang satu ini. Albert Einstein merupakan ilmuwan asal Jerman yang lahir pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm, Wurttemberg, Jerman. Ia dikenal sebagai fisikawan terbesar di abad ke-20 dengan beberapa teorinya yang terkemuka, seperti teori relativitas.

Setelah menyelesaikan thesisnya di Universitas Zurich pada tahun 1905, Einstein menerbitkan 4 artikel yang menjabarkan mengenai dasar-dasar fisika modern sebagai penjelasan dari thesisnya. Beberapa teori yang dikemukakan dalam tesis itu antara lain mengenai efek fotolisis dan juga teori relativitas.

Artikel Einstein ini banyak mendapat apresiasi dari para ilmuwan kala itu karena Einstein mampu mengaplikasikan teorinya secara langsung pada alat eksperimental, sehingga memudahkan pada ilmuwan dalam mempelajari dan mengaplikasikannya.

Secara khusus, teori relativitas Einstein telah banyak mengubah paradigma manusia mengenai alam semesta. Sumbangsih besar dari teori ini terhadap ilmu pengetahuan antara lain adalah menjadi jembatan yang mampu membuktikan kebenaran teori-teori yang telah ada, seperti teori gravitasi, medan magnet dan selainnya. Selain itu, teori relativitas juga mampu menjelaskan fenomena kosmik menjadi ilmu pengetahuan yang bisa diprediksi dan dipelajari, seperti mengenai teori terciptanya alam semesta, orbit merkurius, hingga keberadaan black hole atau lubang hitam di luas angkasa.

Einstein meninggal dunia pada tanggal 17 April 1955 setelah mengalami pendarahan aneurisma aorta perut di rumah sakit Princeton pada usia 78 tahun.

10. Stephen Hawking (1942-2018)

Stephen Hawking

Stephen Hawking lahir pada tanggal 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Semenjak kecil Hawking sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan karena terisnpirasi oleh guru matematikanya, Dikran Tahta. Menginjak dewasa, Hawking mempelajari ilmu Fisika di University College. Setelah lulus, ia kemudian melakukan peneliatian kosmologi di Universitas Cambridge.

Pada tahun 1963, Hawking didiagnosa menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau penyakit Lou Gehrig dan sempat diperkirakan hanya mampu bertahan hidup selama 2 tahun. Penyakitnya itu membuat Hawking perlahan-lahan kehilangan kemampuan motoriknya sehingga mengharuskannya menghabiskan sisa usia diatas kursi roda.

Pada tahun 1985, Hawking menjalani operasi Trakeostomi yang menyebabkan hilangnya kemampuan bicaranya. Sejak saat itu, ia berkomunikasi dengan menggunakan alat yang diciptakan oleh Universitas Cambridge.

Kehilangan kemampuan motorik tidak membuat Hawking surut dalam kegigihannya untuk menguak misteri alam semesta. Diantara hipotesisnya yang terkenal adalah jika alam semesta memiliki awal yang disebut big bang, maka ia akan memiliki akhir juga.

Bersama-sama dengan pakar kosmologi Roger Penrose, Hawking berhasil mendemonstrasikan Teori Relativitas Umum yang dikemukakan oleh Einstein untuk menunjukkan bahwa keberadaan universe dan waktu dimulai saat alam semesta lahir dan akan disudahi dengan lubang hitam. Temuan Hawking tersebut dipublikasikannya pada tahun 1974 melalui sebuah artikel yang berjudul “Ledakan Lubang Hitam?”.

Hanya saja, pada tahun 2014, Hawking merevisi teorinya tersebut dan mengatakan bahwa lubang hitam memiliki horizon yang akan berubah sesuai dengan perubahan kuantum. Ia juga menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki batas.


The post 10 Fisikawan Dunia Beserta Penemuan Pentingnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biografi James Prescott Joule, Sang Pencetus Teori Kekekalan Energi https://haloedukasi.com/biografi-james-prescott-joule Mon, 30 Aug 2021 02:27:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26518 “Energi tidak dapat diciptakan atau pun dimusnahkan.” Pernahkah kalian mendengar kutipan tersebut? Nyaris semua anak yang pernah belajar Fisika di sekolah pastilah pernah mendengar atau membaca kutipan tersebut. Sebab kutipan itu merupakan bagian dari Hukum Kekekalan Energi. Adalah James Prescott Joule yang menemukan rumus kekekalan energi tersebut. Ia sendiri merupakan seorang ilmuwan fisika yang berasal […]

The post Biografi James Prescott Joule, Sang Pencetus Teori Kekekalan Energi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
james prescott joule

“Energi tidak dapat diciptakan atau pun dimusnahkan.”

Pernahkah kalian mendengar kutipan tersebut? Nyaris semua anak yang pernah belajar Fisika di sekolah pastilah pernah mendengar atau membaca kutipan tersebut. Sebab kutipan itu merupakan bagian dari Hukum Kekekalan Energi.

Adalah James Prescott Joule yang menemukan rumus kekekalan energi tersebut. Ia sendiri merupakan seorang ilmuwan fisika yang berasal dari Inggris. Di mana atas jasa-jasa dan penemuannya yang luar biasa dalam bidang fisika membuat namanya pun diabadikan menjadi salah satu sutuan energi—Joule (J).

Untuk mengenal lebih lanjut ilmuwan berbakat ini. Berikut merupakan perjalanan beliau sejak kecil hingga kematiannya.

Kelahiran James Prescott Joule

James Prescott Joule lahir pada tanggap 24 Desember tahun 1818 di Salford, Lancashire, Inggris. Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Dengan ayah yang bekerja sebagai pengusaha bir, bernama Benjamin Joule.

Karena usaha ayahnya tersebut, sejak kecil Joule selalu hidup sangat bekecukupan. Namun, tak seperti anak-anak yang berasan dari keluarga kaya lainnya, Joule tak dapat mengenyam pendidikan di sekolah umum.

Pendidikan James Prescott Joule

Karena memiliki kelainan pada tulang belakangnya, Joule kecil tak bisa pergi ke sekolah umum seperti teman sebayanya, sebab harus banyak beristirahat. Sehingga, sang ayah pun menyediakan berbagai buku dan mendatangkan guru privat khusus untuknya agar Joule tetap bisa belajar.

Selama belajar di rumah, Joule tak hanya bergantung pada pelajaran yang diberikan gurunya, ia pun berinisitif untuk belajar secara mandiri dengan buku-buku yang ia miliki. Dan dari semua pelajaran yang ia dapatkan, Joule sangat tertarik sains, terutama listrik.

Melihat ketertarikan putranya yang besar pada sains, pada usia 16 atau 17 tahun, sang ayah pun akhirnya mengirim Joule ke sebuah universitas bernama Universitas Menchester. Di sinilah Joule bertemu inspirasi sekaligus mentornya, John Dalton. Di bawah bimbingan Dalton, Joule mengikuti berbagai pelatihan sains.

Tak hanya sampai di situ, sepulangnya Joule dari pelatihan sains, ia pun mendapatkan sebuah laboratorium bawah tanah pribadi dari ayahnya. Dan di laboratirium inilah ia banyak melakukan penelitiannya.

Karya Ilmiah James Prescott Joule

Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Joule kian hari kian mendapat perhatian. Ia pun sering menerbitkan buku berisi karya ilmiah yang mengulas hasil penelitiannya. Seperti pada tahun 1840, saat usianya masih 22 tahun, Joule mempublikasikan tulisannya yang berbentuk karya ilmiah berjudul Tentang Panas yang Dihasilkan oleh Listrik.

Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1843, Joule kembali mempublikasikan kelanjutan dari karya ilmiahnya mengenai energi mekanik dan energi panas. Di mana ia melakukan ekperimen dengan memakai roda berpedal yang membuatnya berhasil merumuskan konsep kesetaraan dari energi mekanik serta energi panas.

Lantas pada sekitar tahun 1847, setelah empat tahun berlalu, Joule kembali menerbitkan karya ilmiahnya yang berisi penemuannya mengenai hukum termodinamika pertama, yakni hukum kekekalan energi. Hukum termodinamika inilah yang membuat namanya terkenal hingga kini.

Pada tahun yang sama, di sebuah diskusi sains, Joule berjumpa dengan Sir William Thomson. Dan Sir William Thomson yang tertarik pada karya-karya ilmiah milik Joule pun akhirnya mengajaknya bekerja sama dalam sebuah penelitian. Hingga lahirlah Efek Joule-Thomson.

Konsep yang keduanya temukan ini kemudian berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan yang belajar mengenai sifat suatu materi pada suhu yang sangat rendah. Cabang ilmu ini disebut Kriogenik.

Satuan Joule James Prescott Joule

J (Joule) merupakan simbol yang dipakai untuk melambangkan salah satu satuan energi dengan basis satuan kg.m2/s2. Satuan ini jelas diambil dari nama James Prescott Joule, sang penemu teori kekekalan energi. “Joule” sendiri pertama kali diperkenalkan oleh seseorang bernama Dr. Mayer of Heilbronn.

Nilai satu joule sendiri merupakan energi absolut terkecil pada permukaan bumi yang diperlukan untuk mengangkat sebuah benda denga massa 1 kg dengan ketinggian 10 cm.

Penghargaan James Prescott Joule

Berkat penemuan-penemuannya dalam bidang sains, utamanya fisika, James Prescott Joule diganjar banyak pernghargaan bergengsi. Seperti Royal Medal pada tahun 1852, lalu Medali Copley pada tahun 1870, serta Albert Medal pada tahun 1880.

Tak hanya itu, ia juga diangkat menjadi salah anggota Royal Society, yang merupakan sebuah Lembaga Ilmu Pengetahuan bergengsi di negeri Inggris. Lembaga ini juga merupakan lembaga yang pernah dipimpin oleh Sir Isaac Newton sendiri selama 25 tahun lamanya.

Selain itu, beliau pun pernah didapuk menjadi Presiden Asosiasi Kemajuan Ilmu Pengetahuan di negara Inggris.

Kematian James Prescott Joule

Meski terlahir di keluarga yang kaya raya, kehidupan dewasa Joule sangat sederhana. Meski banyak berjasa bagi perkembangan ilmu pengetahuan, menjelang masa tuanya Joule hidup miskin.

Ia pun banyak menyesal di hari tuanya. Ia kecewa karena banyak dari penemuan sainsnya malah disalahgunakan untuk peperangan. Hingga akhirnya beliau meninggal pada tanggal 11 Oktober tahun 1889 di daerah Sale, Cheshire, Inggris pada usia 70 tahun.

The post Biografi James Prescott Joule, Sang Pencetus Teori Kekekalan Energi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>