Flora dan Fauna - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/flora-dan-fauna Thu, 18 Aug 2022 03:44:17 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Flora dan Fauna - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/flora-dan-fauna 32 32 10 Cara Mencegah Kepunahan Flora dan Fauna https://haloedukasi.com/cara-mencegah-kepunahan-flora-dan-fauna Thu, 18 Aug 2022 03:44:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38050 Kepunahan berasal dari kata punah yang artinya keberadaannya sudah tidak ada lagi. Peristiwa ini bisa menimpa pada apa saja yang ada di bumi baik itu makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia) atau benda mati (bahasa, budaya, aksara dll). Hilangnya suatu hal terutama kepunahan pada manusia akan memberikan dampak tertentu bagi kelangsungan makhluk hidup.  Hal itu […]

The post 10 Cara Mencegah Kepunahan Flora dan Fauna appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kepunahan berasal dari kata punah yang artinya keberadaannya sudah tidak ada lagi. Peristiwa ini bisa menimpa pada apa saja yang ada di bumi baik itu makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia) atau benda mati (bahasa, budaya, aksara dll). Hilangnya suatu hal terutama kepunahan pada manusia akan memberikan dampak tertentu bagi kelangsungan makhluk hidup. 

Hal itu karena karena antar sesama makhluk hidup akan terjadi ekosistem alam yang mana apabila ada yang hilang maka bisa terjadi ketidak seimbangan. Belakangan ini banyak spesies yang terancam kepunahan karena beberapa faktor.

Untuk mencegah hal buruk di masa datang maka manusia membantu mereka agar terhindar dari kelangkaan dan kepunahan. Berikut ini adalah tindakan-tindakan yang dapat dilakukan agar flora dan fauna tidak punah. 

1. Mendirikan Penangkaran

Penangkaran diartikan sebagai langkah memperbanyak spesies dengan cara mengembangbiakkan mereka dan pembesaran tumbuhan dan hewan liar namun dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.

Berbeda dengan peternakan, di dalam penangkaran flora dan fauna akan hidup di lingkungan yang semirip mungkin dengan habitat asli mereka dan minim akan intervensi manusia. Hal tersebut dimaksudkan agar sifat-sifat alamiah mereka tidak hilang.

Di Indonesia sendiri terdapat banyak contoh penangkaran satwa dan tumbuhan seperti di Taman Nasional Ujung Kulon yang melindungi badak, Taman Nasional Way Kambas yang melindungi gajah, Cagar Alam Pulau Sempu yang melindungi tanaman triwulan, wadang, nyampung, ketapang, waru laut, tanaman api-api, tanaman tancang dan flora lainnya. 

2. Membangun Pusat Rehabilitasi 

Berbagai bahaya dapat mengancam keselamatan hewan dan tumbuhan. Ironisnya tidak semua makhluk dapat menyelamatkan diri mereka. Oleh sebab itu lah pusat rehabilitasi untuk hewan dan tumbuhan didirikan dengan harapan dapat menyelamatkan saya liar dan juga tumbuhan. 

Di pusat rehabilitasi ini mereka akan mendapatkan perawatan khusus bahkan diberi pelatihan dan pengamanan khusus agar mereka dapat bertahan hidup. Setelah sehat dan aktif kembali maka mereka akan dilepas liarkan kembali.

Contoh pusat rehabilitasi di Indonesia adalah Pusat Rehabilitasi Orangutan Sepilok yang sudah ada sejak 1964 dan Wildlife Rescue Centre yang ada di Yogyakarta, pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa yang berlokasi di Sulawesi dan masih banyak lagi. 

3. Edukasi Masyarakat

Langkah kecil dan sederhana yang dapat dilakukan bahkan oleh seluruh masyarakat Indonesia adalah dengan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.

Terkadang mereka yang memburu binatang dan menebang pohon secara sembarangan tidak mengerti akan pentingnya keberadaan mereka atau status konservasi mereka yang terancam punah. Oleh sebab itu sosialisasi tentang hal ini akan sangat membantu untuk menyadarkan masyarakat kita. 

Dalam edukasi tersebut dijelaskan binatang dan tumbuhan apa saja yang tidak boleh diburu ataupun diambil dari alam liarnya. Biasanya target yang paling utama untuk sosialisasi ini adalah masyarakat yang gemar berburu seperti mereka yang tinggal di pesisir laut dan di dekat hutan. 

4. Membuat Undang-Undang tentang Perburuan Liar 

Manusia terkadang tidak mengindahkan peraturan tanpa adanya hukuman. Oleh sebab itu perlu adanya undang-undang yang mengatur perburuan liar agar tidak semakin merebak hingga mengganggu satwa dan tumbuhan.

Dengan adanya undang-undang maka pelaku-pelaku yang melanggarnya dapat dikenai hukuman secara resmi. Tindakan ini menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam melindungi kekayaan alamnya. 

Beberapa aturan yang membahas tentang perburuan antara lain dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, UU Nomor 5 tahun 1990 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya pasal 21. 

5. Mengganti Bulu Hewan dengan Bulu Sintetis 

Salah satu alasan manusia berburu hewan liar adalah untuk pemanfaatan anggota tubuhnya seperti gading, tanduk, ataupun yang paling banyak digunakan adalah bulu. Binatang yang memiliki bulu halus dan lembut adalah sasaran empuk bagi pelaku perburuan liar. Bulu tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk seperti jaket, mantel, tas, topi dan ornamen lainnya. 

Contoh hewan yang diburu untuk diambil bulunya adalah domba, anjing laut, singa laut, harimau, berang-berang, rakun dan masih banyak lagi. Jika terus-terusan diburu maka lama kelamaan jumlah mereka akan habis.

Untuk itu perburuan binatang-binatang ini harus dihentikan. Salah satu caranya adalah dengan mengganti bulu-bulu binatang dengan menggunakan bulu sintetis yang dibuat semirip mungkin. 

6. Pembangunan dengan Wawasan Lingkungan 

Langkah lain yang dapat diterapkan untuk mencegah flora dan fauna dari kepunahan adalah dengan melakukan pembangunan berwawasan lingkungan.

Maksudnya adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan sumber daya manusia dan sumber daya alam dengan menyesuaikan aktivitas manusia dengan kemampuan daya alam untuk menopangnya. Dengan demikian maka keseimbangan antara manusia dengan lingkungannya akan tetap terjaga. 

Contoh pembangunan berwawasan lingkungan adalah reboisasi, gerakan bersih lingkungan, penanaman seribu pohon, taman terbuka hijau di tengah kota dan masih banyak lagi. 

7. Pelestarian Hutan 

Berdasarkan data mengatakan bahwa sebanyak 80 persen spesies binatang, tumbuhan dan serangga berhabitat di hutan. Artinya dengan menjaga hutan maka sama dengan melestarikan mereka  karena menjaga tempat tinggal sekaligus sumber pangannya.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan seperti tidak menebang secara liar, mencegah pencurian kayu, menanam kembali lahan yang telah ditebang, tidak menggunakan kertas secara berlebihan, tidak membuang sampah di hutan dan lain sebagainya. 

8. Pelestarian Biota Perairan 

Binatang dan tumbuhan tidak hanya hidup di daratan atau di hutan saja melainkan ada juga yang di perairan. Para ilmuwan memperkirakan ada satu juta lebih spesies yang hidup di wilayah perairan. Oleh sebab itu sudah sepatutnya wilayah perairan juga kita jaga dari kerusakan. Selain kita juga membutuhkan sebagai sumber air juga akan menjaga penghuni nya tetap lestari. 

Cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian alam perairan kita adalah dengan tidak membuang sampah plastik sembarangan karena sampah tersebut akan berakhir di perairan seperti sungai dan lautan.

Cara lainnya adalah meminimalisir penggunaan energi agar menekan terjadinya hujan asam yang dapat mencemari air, tidak memburu hewan laut yang dilindungi seperti hiu, penyu, paus, lumba-lumba, tidak menangkap spesies yang masih bayi dll. 

9. Melaporkan Oknum yang Melanggar 

Setelah semua peraturan dibuat maka langkah selanjutnya adalah menerapkannya untuk siapapun. Bagi orang yang melanggar peraturan tersebut maka harus segera ditindak lanjuti.

Agar peraturan ini berjalan dengan lancar maka tidak hanya aparat atau penegak hukum saja yang mencari pelaku tetapi juga semua orang yang melihat oknum pelanggaranan. 

Jika kamu melihat ada yang merusak lingkungan, melakukan perdagangan ilegal, eksploitasi, berburu satwa langka, menebang pohon secara ilegal dan lainnya maka segera laporkan. Tentu saja mereka akan mendapat hukuman sesuai dengan peraturan dan pelanggaran yang dilakukan. 

10. Tidak Membeli Satwa Langka 

Salah satu faktor utama yang menyebabkan populasi menurun drastis adalah perburuan liar untuk diperjualbelikan. Meskipun terkadang mereka berniat untuk memelihara namun tidak semua binatang dapat hidup sebagai peliharaan terutama satwa liar.

Akan lebih baik yang liar tetap hidup liar di habitat aslinya. Oleh sebab itu jangan membeli satwa-satwa dilindungi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

The post 10 Cara Mencegah Kepunahan Flora dan Fauna appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Faktor Penyebab Kepunahan Fauna dan Flora https://haloedukasi.com/faktor-penyebab-kepunahan-fauna-dan-flora Thu, 18 Aug 2022 03:26:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38008 Bumi kita tidak hanya menjadi rumah bagi manusia saja namun juga makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan binatang. Berbeda dengan manusia yang jumlahnya semakin bertambah beberapa spesies flora dan tumbuhan justru semakin menurun populasinya.  Tak jarang juga sebagian dari mereka telah dinyatakan punah atau keberadaannya sudah habis tidak tersisa. Penyebab menurunnya punahnya suatu spesies baik […]

The post 9 Faktor Penyebab Kepunahan Fauna dan Flora appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi kita tidak hanya menjadi rumah bagi manusia saja namun juga makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan binatang.

Berbeda dengan manusia yang jumlahnya semakin bertambah beberapa spesies flora dan tumbuhan justru semakin menurun populasinya. 

Tak jarang juga sebagian dari mereka telah dinyatakan punah atau keberadaannya sudah habis tidak tersisa. Penyebab menurunnya punahnya suatu spesies baik tumbuhan maupun hewan sangat beragam. Bisa akibat ulah manusia ataupun peristiwa bencana alam.

Berikut adalah berbagai hal yang dapat menyebabkan populasi binatang dan tumbuhan menurun. 

1. Bencana Serangan Asteroid 

Asteroid adalah benda langit yang disebut sebagai planet minor atau planetoid yakni objek berupa pecahan kecil dan bergerak mengelilingi matahari.

Ukurannya tidak sebesar planet namun lebih besar daripada meteorit. Kasus asteroid jatuh memang sangat jarang terjadi namun sebuah bencana asteroid besar pernah menghantam Bumi. 

Bencana itu terjadi pada 66 juta tahun yang lalu di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Akibat dari bencana tersebut menyebabkan debu-debu berterbangan hingga menutupi sinar matahari.

Tabrakan ini bumi dan asteroid ini menyebabkan berbagai bencana alam lainnya seperti ombak setinggi 1,5 km, sulfur bebatuan menguap, dan pendinginan dalam skala global. 

Perubahan suhu atau temperatur yang drastis tersebut mengharuskan flora dan fauna harus beradaptasi. Sebagian dari mereka mampu bertahan dan sebagian lagi mengalami kepunahan seperti yang dialami oleh dinosaurus. 

2. Kebakaran Hutan 

Kebakaran hutan disebabkan oleh ulah manusia namun juga bisa murni karena faktor alam. Hutan merupakan rumah bagi ribuan jenis binatang dan tumbuhan sehingga apabila tempat ini rusak maka mereka pun dapat kehilangan habitatnya.

Terlebih jika hutan tersebut kebakaran maka akan memungkinkan spesies yang ada di dalamnya turut menjadi korban. 

Hal ini pernah terjadi di hutan Australia yang mengalami kebakaran sepanjang tahun 2019–2020 yang mengakibatkan tewasnya 5000 koala. Selain menjadi korban, asap yang dihasilkan dari kebakaran juga mengandung emisi gas karbon dioksida yang beracun dan mematikan apabila terhirup makhluk hidup. 

3. Penebangan Hutan Secara Liar 

Penebangan hutan dilakukan untuk berbagai kepentingan biasanya untuk manusia. Namun penebangan hutan secara liar atau tidak pada aturannya bisa menyebabkan bencana bagi para penghuni hutan tersebut. Hal itu dapat merusak alam hutan yang pada akhirnya juga berpengaruh bagi kelangsungan hidup. 

Satwa-satwa akan kehilangan rumah sekaligus makanan mereka. Penebangan hutan juga menyebabkan spesies tumbuhan tidak dapat tumbuh lagi. Pada akhirnya jumlah mereka akan berkurang atau bahkan jika dilakukan terus menerus akan punah. 

4. Perburuan Liar 

Sejak dahulu kala manusia lekat kaitannya dengan kegiatan berburu. Namun perburuan itu mengalami perubahan fungsi dan tujuan.

Jika pada zaman dahulu manusia berburu untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini perburuan dilakukan untuk berbagai hal seperti perdagangan anggota tubuhnya (kulit, tanduk, taring atau gading dll). 

Perburuan liar tentu merupakan hal yang dilakukan tidak berdasarkan aturan-aturan yang telah dibuat. Oknum perburuan ini biasanya memburu hewan-hewan yang langka dan dilindungi.

Mereka juga kerap memburu hewan yang sulit berkembang biak sehingga akan lebih cepat habis populasi mereka. Selain membunuh hewan yang diburu, kegiatan ilegal ini juga dapat merusak rantai makanan atau ekosistem alam hingga menjadi tidak seimbang. 

5. Pemanasan Global

Global warming atau pemanasan global adalah proses naiknya suhu rata-rata baik di udara, atmosfer, laut dan juga di daratan Bumi.

Peningkatan suhu tersebut disebabkan oleh gas emisi CO2. Selain itu pemanasan global juga turut berkontribusi dalam kekeringan air di Bumi. Tentu dengan terbatasnya persediaan air maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem alam.

Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan satwa dan flora harus beradaptasi. Sebagian dari mereka tidak mampu bertahan dan mati satu persatu. Beberapa dari mereka akhirnya tidak mampu mempertahankan keberadaannya dan punah.

Pemanasan global juga meningkatkan badai tropis yang dapat menyebabkan kematian masalah bagi fitoplankton dan berbagai spesies hewan. 

6. Pembukaan Lahan oleh Manusia 

Manusia memiliki kebutuhan yang sangat beragam. Terkadang demi memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus mengorbankan spesies lainnya. Contohnya adalah kebutuhan untuk mendirikan pemukiman dengan cara membuka lahan.

Bahkan pembukaan lahan tersebut melanggar habitat tumbuhan dan hewan seperti melapisi tanah dengan beton, membelah bukit, hingga membendung sungai. Hal itu akan menggusur habitat hewan dan tumbuhan.

Berdasarkan data mencatat bahwa pembukaan lahan seperti ini telah menurunkan populasi satwa liar sebanyak 13,4 persen.

Hewan-hewan tersebut akhirnya harus mencari habitat yang baru. Namun hal itu tentu bukan perkara yang mudah karena mereka harus kembali beradaptasi terutama untuk menemukan makanan mereka. Mereka yang tidak dapat beradaptasi tentu akan kalah dan meninggal. Lama-lama jumlah mereka habis dan punah. 

7. Polusi 

Polusi merupakan suatu kondisi ketika senyawa kimia atau energi masuk ke lingkungan yang memiliki potensi bahaya bagi makhluk hidup. Polusi ada berbagai macam jenisnya mulai dari air, udara, tanah, bahkan sampai suara.

Penyebabnya pun berbagai macam mulai dari bencana alam seperti gunung meletus, kebakaran hutan atau bisa juga ulah manusia seperti penggunaan pupuk pestisida berlebihan. 

Sebagian besar dari kita tentu telah mengetahui dampak buruk polusi bagi manusia. Namun ternyata polusi juga berkontribusi dalam kepunahan suatu spesies. Contohnya pada kupu-kupu madeira besar putih yang punah akibat pupuk pertanian.

Serta kuda laut yang terancam punah akibat kebocoran limbah pabrik. Berdasarkan data yang tercatat ada sekitar 4 persen spesies yang mengalami kepunahan akibat polusi. 

8. Spesies Invasif 

Invasif artinya adalah pendatang atau bukan berasal dari tempat tersebut. Kedatangan jenis baru di sebuah habitat akan mengganggu ekosistem yang telah terbentuk di sana bahkan menjadi ancaman bagi biodiversitas, sosial ekonomi, individu, maupun genetik. 

Datangnya spesies lain ke tempat yang baru bisa karena sengaja dibawa oleh oknum tidak bertanggung jawab atau juga hewan tersebut yang kehilangan tempat tinggalnya dan mencari habitat baru. Kedatangan mereka akan meningkatkan persaingan antar spesies dalam mencari mangsa.

Spesies invasif ini telah menyebabkan penurunan populasi sebesar 42 persen dan 5,1 persen kepunahan satwa. 

9. Penyakit

Bukan hanya manusia saja yang bisa sakit tetapi juga binatang dan tumbuhan. Penyakit mereka bisa datang karena genetik dari lahir namun bisa juga karena kondisi ekosistem yang tidak sehat dan tidak seimbang.

Penyakit-penyakit mereka biasanya bersumber dari bakteri, virus, dan juga jamur. Sebanyak 2 persen populasi hewan dan tumbuhan hilang akibat dari suatu penyakit. 

The post 9 Faktor Penyebab Kepunahan Fauna dan Flora appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>