fungsi hutan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fungsi-hutan Wed, 11 May 2022 08:07:09 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico fungsi hutan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fungsi-hutan 32 32 Hutan Sekunder : Pengertian, Ciri danFungsi https://haloedukasi.com/hutan-sekunder Wed, 11 May 2022 08:06:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34504 Pengertian hutan sekunder adalah hutan yang terbentuk dari permudaan hutan primer asli yang rusak karena bencana alam atau eksploitasi yang disengaja untuk memenuhi kebutuhan manusia. Penebangan biasanya bertujuan untuk mendapatkan kayu atau membuka ladang untuk pertanian. Pengertian Hutan Sekunder Selain definisi ini, beberapa ahli mendefinisikan hutan sekunder dengan definisi yang berbeda. Berikut  pengertian hutan sekunder menurut […]

The post Hutan Sekunder : Pengertian, Ciri danFungsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian hutan sekunder adalah hutan yang terbentuk dari permudaan hutan primer asli yang rusak karena bencana alam atau eksploitasi yang disengaja untuk memenuhi kebutuhan manusia. Penebangan biasanya bertujuan untuk mendapatkan kayu atau membuka ladang untuk pertanian.

Pengertian Hutan Sekunder

Selain definisi ini, beberapa ahli mendefinisikan hutan sekunder dengan definisi yang berbeda. Berikut  pengertian hutan sekunder menurut para ahli dan lain-lain :

  • Menurut GreighSmith (1952)

Menurut GreighSmith, pengertian hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali setelah dibuka.

  • Menurut UNESCO (1978)

Menurut UNESCO, hutan sekunder adalah vegetasi yang menutupi daerah jajahan dimana seluruh atau sebagian vegetasi aslinya telah hilang sebagai akibat dari kegiatan manusia atau gangguan alam.

  • Menurut Lanly (1982)

Menurut Lanly, hutan sekunder disebut juga dengan hutan bera, yaitu bagian dari areal yang digunakan untuk kegiatan pertanian, yang belum pernah digarap oleh manusia serta memiliki umur yang berbeda-beda. Hutan sekunder meliputi regenerasi komposisi vegetasi setelah pembukaan.

  • Menurut Lamprecht (1986)

Menurut Lamprecht, hutan sekunder adalah tahap pertumbuhan hutan yang terbentuk dari keadaan tandus karena pengaruh alam atau antropogen sampai klimaks.

  • Menurut Weaver dan Birdsey (1986)

Menurut Weaver dan Birdsey, pengertian hutan sekunder adalah sebagai berikut:

  1. Kawasan hutan meliputi lahan pertanian atau padang rumput atau peternakan yang telah ditinggalkan pemiliknya.
  2. Kawasan hutan yang terbentuk dari regenerasi kawasan hutan yang sebelumnya ditebang atau dihancurkan karena dampak alam.
  • Menurut World Wide Fund for Nature (1988)

Menurut WWF, hutan sekunder adalah hutan yang telah mengalami regenerasi yang signifikan karena campur tangan manusia.

  • Menurut Kaffka (1990)

Menurut Kaffka, hutan sekunder adalah hutan yang terbentuk karena penebangan dan kemudian dibiarkan berkembang biak tanpa  gangguan.

  • Menurut Parlemen Jerman (1990)

Menurut Majelis Nasional Jerman, hutan sekunder adalah semua tahapan suksesi yang terbentuk secara alami atau oleh aktivitas manusia yang berlangsung di area terbuka.

  • Menurut Brown dan Lugo (1990)

Menurut Brown dan Lugo, hutan sekunder merupakan komponen penting dari sistem perladangan  berpindah karena pengaruh manusia terhadap kawasan hutan.

  • Menurut Finegan (1992)

Menurut Finegan, hutan sekunder adalah vegetasi berkayu yang tumbuh di atas lahan yang ditinggalkan setelah vegetasi asli atau primer dihancurkan oleh campur tangan manusia.

  • Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (1993)

Menurut FAO, hutan sekunder adalah hutan yang terbentuk setelah perubahan penggunaan lahan, yang  erat kaitannya dengan pengurangan tutupan pohon di bawah 10% , atau yang biasa dikenal dengan deforestasi, sebuah hutan kemudian ditelantarkan tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

  • Menurut Corlett (1994)

Menurut Corlett, hutan sekunder adalah kawasan hutan yang terjadi akibat terputusnya tutupan hutan secara terus menerus. Selain itu, hutan juga bergantung pada pihak luar dalam upaya restorasi hutan dan dapat ditentukan dari struktur atau komposisi vegetasinya.

  • Menurut Huss (1996)

Menurut Huss, konsep hutan sekunder mengacu pada hutan yang membentuk mosaik komunitas hutan dan dicirikan oleh tahapan degradasi dan regenerasi yang kompleks. Huss berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang jelas antara hutan terdegradasi dan hutan sekunder.

Ciri-ciri Hutan Sekunder

Hutan sekunder memiliki ciri dan sifat, antara lain:

  • Struktur dan komposisi yang ada pada hutan sekunder tidak hanya tergantung dari tapak hutan, namun juga tergantung dari umurnya.
  • Kawasan hutan tidak berisi pohon jenis niagawi.
  • Hutan sekunder yang ditumbuhi oleh tegakan muda merupakan hutan komposisi dan memiliki struktur yang seragam dibandingkan dengan hutan primer asli.
  • Rumpun pohon pada mulanya besar, tetapi lama kelamaan menjadi lebih kecil.
  • Batang cenderung cepat bengkok dan tenggelam. Ini terjadi karena  persaingan yang ketat untuk ruang dan cahaya.
  • Sulitnya merencanakan pemasaran hasil hutan. Penyebabnya adalah struktur, pertumbuhan pohon dan komposisi hutan tidak stabil.

Fungsi Hutan Sekunder

Hutan sekunder mempunyai fungsi penting bagi kehidupan manusia, yaitu:

  1. Mencegah longsor dan erosi. Keberadaan hutan di lahan ini mendorong terjadinya proses penyerapan air hujan sehingga tidak meresap langsung ke permukaan tanah. Sebaliknya, diserap oleh permukaan daun sehingga dapat menembus tanah
  2. Pepohonan di dalam hutan mempunyai fungsi menyimpan, mengatur, menjaga ketersediaan air dan menyeimbangkan kebutuhan air pada musim hujan dan kemarau.
  3. Hutan merupakan sumber materi genetik bagi keanekaragaman ekosistem hutan, yang artinya dapat memberikan kontribusi bagi regenerasi sumber daya genetik keanekaragaman hayati.
  4. Pepohonan di hutan membantu menyuburkan tanah. Daun yang jatuh ke tanah akan terurai menjadi humus. Humus merupakan unsur hara yang dapat diaplikasikan ke dalam tanah.
  5. Hutan dapat membantu mengurangi polusi udara. Pohon di hutan memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang  dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.

Perbedaan Antara Hutan Primer dan Sekunder

  • Identifikasi Hutan Primer dan Sekunder

Menurut Konvensi Keanekaragaman Hayati, hutan primer mencakup spesies asli yang muncul secara alami, sedikit atau tanpa jejak aktivitas manusia. Oleh karena itu, proses ekologi asli mereka sebagian besar tetap utuh. Ini termasuk hutan yang pulih dari gangguan alam seperti angin topan dan tanah longsor.

Hutan sekunder adalah hutan yang pulih dari pengaruh manusia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penghijauan dapat dilakukan secara alami atau dengan campur tangan masyarakat melalui penghijauan atau reboisasi.

Komposisi flora dan fauna serta struktur hutannya lebih sederhana dibandingkan dengan hutan primer. Meskipun Konvensi Keanekaragaman Hayati menganggap hutan yang terdegradasi sebagai hutan sekunder, banyak ilmuwan menganggapnya sebagai kelompok yang terpisah. Hutan tua dapat berupa hutan primer atau hutan sekunder.

  • Perbedaan Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Habitat di hutan primer tidak hanya dibentuk oleh kondisi iklim dan  tanah di wilayah tersebut, tetapi juga oleh keberadaan hutan primer. Suhu tanah dan udara diatur oleh keberadaan tutupan pohon yang terus berlanjut dan lebih banyak  bahan organik yang terbentuk.

Hutan primer bertingkat yang berkembang dengan baik menciptakan banyak relung untuk spesies flora dan fauna lainnya. Oleh karena itu, semua hutan primer lebih beragam secara biologis daripada hutan sekunder yang menggantikannya.

Hutan sekunder memiliki stratifikasi yang sederhana, dan jenis serta jenis tumbuhan yang ditemukan bervariasi sesuai dengan umur hutan. Sebagian besar spesies adalah spesies umum yang dapat bertahan hidup dalam kondisi pertumbuhan yang lebih keras di area terbuka dan berbeda dari hutan primer yang unik di wilayah tersebut.

Namun, hutan sekunder berharga karena masih dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati di daerah tersebut, melindungi dari erosi tanah dan menyediakan sumber produk berharga lainnya seperti kayu dan kayu bakar. Menurut Mongabay, jika dibiarkan, hutan sekunder juga dapat memperoleh lebih banyak spesies dari waktu ke waktu.

The post Hutan Sekunder : Pengertian, Ciri danFungsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan Homogen: Pengertian, Ciri, Fungsi dan Contoh https://haloedukasi.com/hutan-homogen Wed, 19 Jan 2022 13:04:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30773 Hutan dibedakan menjadi beberapa kategori seperti berdasarkan fungsi, komposisi jenis pohonnya, proses terjadinya, tempat tumbuhnya, iklimnya dan berdasarkan tujuannya. Berdasarkan jenis pohonnya, hutan dibedakan menjadi dua yaitu hutan heterogen dan hutan homogen. Pengertian Hutan Homogen Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hutan homogen adalah hutan yang pada areanya lebih dari 75 persen ditutupi oleh satu […]

The post Hutan Homogen: Pengertian, Ciri, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan dibedakan menjadi beberapa kategori seperti berdasarkan fungsi, komposisi jenis pohonnya, proses terjadinya, tempat tumbuhnya, iklimnya dan berdasarkan tujuannya. Berdasarkan jenis pohonnya, hutan dibedakan menjadi dua yaitu hutan heterogen dan hutan homogen.

Pengertian Hutan Homogen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hutan homogen adalah hutan yang pada areanya lebih dari 75 persen ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Secara umum hutan homogen dibuat untuk tujuan tertentu, seperti untuk penghijauan, reboisasi, dan keperluan industri. Hasil reboisasi cenderung homogen atau satu jenis tumbuhan dikarenakan kebanyakan hutan reboisasi adalah dari hasil hutan homogen.

Deliniasi petak-petak pada hutan homogen dimungkinkan ditanami satu jenis pohon dalam satu ekosistem hutan. Hutan homogen yang secara alami biasanya merupakan hutan bakau. Sedangkan yang dibuat untuk tujuan industri bisa berupa hutan jati, pinus dan kayu putih.

Fungsi Hutan Homogen

Hutan homogen biasanya merupakan hutan buatan yaitu yang sengaja dibuat khusus untuk tujuan tertentu. Beberapa tujuan atau fungsi hutan homogen:

1. Reboisasi

Reboisasi merupakan penanaman kembali hutan yang telah ditebang atau gundul agar berfungsi dengan baik. Kebanyakan proses reboisasi menanam satu jenis pohon atau 80% ditanami satu jenis tumbuhan. Hasil reboisasi biasanya dimanfaatkan untuk industri khususnya yang membutuhkan kayu sebagai bahan baku.

2. Penghijauan

Penghijauan atau sebuah aktivitas menanam pohon sebagai salah satu cara melestarikan alam karena pohon memiliki banyak sekali manfaat untuk lingkungan alam dan juga makhluk hidup.

Pohon yang ditanam dalam penghijauan bisa bermacam-macam jenis pohon atau satu jenis pohon yang memiliki banyak fungsi. Seperti pohon jati, pohon bakau, pohon akasia, dan lain sebagainya.

3. Perluasan Industri

Kebutuhan hasil hutan semakin tinggi, salah satunya kebutuhan pada kayu. Hutan homogen sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan kayu sebagai langkah perluasan industri. Selain kayu, hasil hutan yang diambil lainnya getah karet pada hutan karet.

Sebuah industri cenderung menanam pohon atau membuat hutan homogen sesuai dengan kebutuhan industri mereka. Misalnya industri kertas maka yang ditanam adalah pohon pinus. Jika industri karet maka yang ditanam adalah pohon karet untuk menghasilkan getahnya.

4. Mencegah Abrasi

Terdapat hutan bakau alami namun juga ada hutan bakau buatan. Hutan mangrove atau hutan bakau berfungsi untuk melindungi tanah yang ada di sekitar pantai dari terjangan ombak atau abrasi. Pada hutan bakau biasanya secara berkala ditanami bibit pohon bakau agar fungsinya semakin maksimal.

5. Mencegah Perubahan iklim

Sebagaimana fungsi hutan pada umumnya, hutan homogen yang ditanami satu jenis pohon juga berkontribusi mengontrol iklim dan mencegah perubahan iklim. Hutan dapat mencegah pemanasan global dengan menyerap banyak karbondioksida selama fotosintesis.

6. Menjaga Kesuburan Tanah

Hutan homogen buatan ditanam di hutan yang gundul berfungsi untuk memperbaiki tanah dan membuat tanah menjadi subur.

Akar pohon memiliki kemampuan untuk menyerap air serta dapat mengurangi erosi terhadap tanah. Selain mencegah erosi hutan juga dapat menjaga lapisan tanah agar subur.

6. Mencegah dan Mengurangi Dampak Banjir

Banyak bencana alam yang disebabkan oleh hutan yang gundul. Oleh karena itu reboisasi hutan juga dapat mengurangi dampak banjir hingga mencegah terjadinya banjir. Adanya hutan termasuk hutan homogen dapat mengurangi kerusakan yang mungkin disebabkan oleh banjir.

Ciri-ciri Hutan Homogen

1. Hutan Homogen Ditumbuhi oleh Satu Jenis Pohon

Kawasan hutan homogen ditanami lebih dari 75 persen satu jenis tumbuhan. Di Indonesia yang sering ditanam pada hutan homogen adalah pohon yang memiliki banyak manfaat mulai dari akar batang dan daunnya. Seperti pohon Jati, pohon pinus, pohon karet, pohon cemara, dan lain sebagainya.

2. Hutan Homogen Dibuat untuk Tujuan Tertentu

Hutan homogen buatan atau yang ditanami pada hutan yang gundul biasanya dibuat dengan tujuan tertentu. Seperti untuk reboisasi, penghijauan, dan keperluan perluasan industri. Indonesia merupakan salah satu penghasil karet terbanyak dengan sistem penanaman pada hutan homogen.

Contoh Hutan Homogen

Berikut contoh hutan homogen antara lain:

1. Hutan Jati

Hutan jati adalah hutan yang ada relnya lebih dari 75% ditanami pohon jati. Jati (Tectona grandis L.f) merupakan tanaman yang termasuk ke dalam kelas verbenacea.

Kayu jati dipakai untuk berbagai macam keperluan antara lain sebagai bahan bangunan, rangka pintu dan jendela pintu. Kayu jati juga menjadi komoditi ekspor Indonesia.

2. Hutan Pinus

Hutan pinus (Pinus merkusii L) merupakan hutan yang terdiri atas kumpulan tanaman pinus. Hutan pinus dapat di jumpai di berbagai wilayah di Indonesia khususnya wilayah dataran tinggi atau pegunungan dengan udara yang dingin. Pohon pinus menjadi salah satu bahan baku industri kertas.

3. Hutan Karet

Hutan karet banyak dijumpai di pulau Sumatera khususnya Pulau Sumatera Selatan yang dapat menghasilkan ribuan ton karet dalam satu tahun. Karet memiliki nilai ekonomis dan membuka peluang usaha serta lapangan pekerjaan untuk warga sekitar hutan karet.

4. Hutan Bambu

Hutan bambu biasanya ditemukan di daerah aliran sungai. Bambu memiliki banyak kegunaan mulai dari akarnya yang dapat dijadikan bahan pangan hingga batangnya. Banyak industri furniture menggunakan bambu sebagai bahan bakunya sehingga dibutuhkan banyak sekali bambu untuk industri furniture ataupun industri lainnya.

5. Hutan Bakau

Hutan bakau di buat untuk mencegah abrasi di sepanjang garis pantai. Secara berkala banyak masyarakat maupun komunitas yang menanam bibit pohon bakau untuk mencegah terjangan ombak. Hutan bakau juga memiliki nilai ekonomis dan pariwisata.

6. Hutan Cemara

Hutan cemara umumnya terdapat di daerah yang lebih dingin atau di dataran tinggi. Hutan cemara atau juga sering disebut hutan jenis konifer umumnya menyukai tanah yang kering dan memiliki resapan air yang baik sehingga sangat mampu bertahan terhadap suhu dingin.

7. Hutan Kayu putih

Kayu putih merupakan salah satu jenis tanaman produktif di sektor kehutanan. Produk utama yang dihasilkan dari kayu putih adalah minyak atsiri dari bagian daunnya yang berupa ceniol. Ceniol banyak dimanfaatkan sebagai minyak untuk kesehatan seperti minyak angin. Pohon kayu putih juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Kulit pada batang kayu putih juga dapat dimanfaatkan untuk membuat sampan dan kapal tradisional.

The post Hutan Homogen: Pengertian, Ciri, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Fungsi Hutan Bagi Kehidupan https://haloedukasi.com/fungsi-hutan Sat, 11 Sep 2021 02:59:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26851 Hutan merupakan area hijau dan luas yang dipenuhi berbagai macam pohon dan tanaman yang lebat. Hutan memiliki peran penting dalam kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Salah satu fungsi hutan yang sangat penting adalah menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida. Hutan juga merupakan tempat tinggal flora dan fauna dengan beragam spesies. Namun, kadang manusia tamak […]

The post 12 Fungsi Hutan Bagi Kehidupan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan merupakan area hijau dan luas yang dipenuhi berbagai macam pohon dan tanaman yang lebat. Hutan memiliki peran penting dalam kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Salah satu fungsi hutan yang sangat penting adalah menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida. Hutan juga merupakan tempat tinggal flora dan fauna dengan beragam spesies.

Namun, kadang manusia tamak dengan menebang pohon sembarangan dan merusak habitat flora fauna yang tinggal dalam hutan. Hutan juga banyak dialihfungsikan menjadi bangunan dan mengurangi porsi hutan. Hutan semakin berkurang padahal manusia semakin bertambah, menjadikan semakin sedikit pula oksigen yang dihasilkan dari tanaman hijau.

Pohon yang ditebang mampu dijadikan bahan bangunan, tisu, kertas, bangku, meja, dan lain sebagainya. Sedangkan lahan hutan yang mulai diambil alih untuk membuat perumahan, pabrik, bangunan lainnya yang semua manfaat hutan digunakan untuk kesejahteraan manusia. Namun, manusia tidak memikirkan bagaimana kondisi hutan yang telah memberikan banyak manfaat untuk mereka.

Maka untuk itu perlunya mengetahui fungsi hutan selain menghasilkan oksigen, agar lebih bijak dalam memanfaatkan hutan serta meminimalisir kerusakan hutan.

Fungsi hutan meliputi:

1. Menghasilkan Oksigen

Hutan memiliki fungsi utama yaitu sebagai penyedia oksigen atau udara bersih yang mana dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk bernafas dan menyerap karbondioksida atau udara kotor yang dikeluarkan makhluk hidup. Satu batang pohon dewasa mampu menghasilkan oksigen yang bisa digunakan 2 hingga 10 orang dalam sehari

2. Mengatur Iklim 

Hutan memiliki peran penting dalam mengatur iklim secara besar maupun kecil. Ketidakstabilan iklim mampu menyebabkan bencana alam dan kondisi yang tidak menentu. Hal ini mampu terjadi karena hutan mengalami penggusuran atau penebangan dan digantikan dengan lahan industri yang membawa banyak polusi udara.

3. Menyejukkan Bumi

Karena peran hutan sebagai penghasil oksigen dan menyerap karbondioksida yang memicu pemanasan global, maka bumi akan menjadi dingin dan sejuk jika banyak mengandung oksigen. Namun, semakin lama kawasan hutan semakin sedikit dan mengakibatkan pemanasan global yang semakin meluas menjadikan udara semakin panas

4. Cadangan Air Tanah

Hutan menjadi tempat cadangan air tanah dengan menampung air hujan yang jatuh ke dalam tanah dan mengikat air hutan dengan akar-akar pohon. Selanjutnya air hujan tersebut dapat menjadi cadangan air dalam tanah

5. Mencegah Banjir

Karena hutan mampu mengikat air hujan yang jatuh terus menerus mengakibatkan banjir tidak terjadi. Jika hujan terus mengguyur namun tidak ada yang bisa mengendalikan luapan air di daratan, maka banjir akan terjadi. Hutan berperan penting dalam pencegahan banjir, karena mampu mengikat air hujan yang berlebihan

6. Mencegah Tanah Longsor

Pohon-pohon yang terdapat di hutan memiliki akar yang besar serta panjang yang tumbuh di dalam tanah. Akar tersebut mampu mengikat tanah agar tidak mudah longsor di medan yang miring.

Jika hujan mengguyur mengakibatkan tanah menjadi rapuh dan mudah jatuh mengikuti arah gravitasi, namun tanah longsor mampu dihindari dengan adanya akar pohon yang menjaga agar tanah tidak mudah longsor.

7. Mengatur Intrusi Air Asin 

Hutan mangrove memiliki peran dalam mengatur intrusi air asin. Karena area pantai yang mengandung air asin mampu menimbulkan pencemaran air tawar di daratan, maka hutan mangrove menjadi pencegah akan pencemaran tersebut. Hutan mangrove yang tumbuh di pesisir pantai mampu mencegah air asin pantai mencemari air tawar di daratan

8. Hasil Hutan 

Hutan memiliki manfaat bagi masyarakat disekitarnya dengan hasil hutan yang mampu dimanfaatkan masyarakat. Hutan mampu menjadi sumber pangan serta bahan bangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kayu yang diperoleh dari pohon mampu dijadikan berbagai macam perabotan rumah dan juga pondasi bangunan. Daun tumbuhan bisa dijadikan lauk pauk serta obat. Hewan yang tinggal di dalamnya juga mampu dijadikan bahan pangan untuk manusia

9. Tempat Tinggal Hewan 

Hutan hujan tropis yang memiliki kanopi sehingga mampu melindungi hewan yang tinggal di dalamnya. Hewan karnivora, herbivora, dan juga omnivora mampu tinggal di dalam hutan yang lebat karena banyak kandungan air serta sumber pangan bagi hewan. Para hewan juga memilih tinggal di dalam hutan karena sumber pangan terpenuhi yang mampu menunjang hidup mereka

10. Sumber Obat Alami 

Hutan memiliki beragam jenis pohon yang tumbuh di dalamnya. Hal ini menjadikan hutan sebagai penghasil obat alami yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Seperti contoh tanaman daun sirih yang mampu menjadi obat gusi dan gigi.

11. Sebagai Tempat Wisata 

Banyak tempat wisata yang telah dikembangkan dengan memanfaatkan hutan. Salah satu contoh tempat wisata yaitu hutan pinus yang tersebar luas di beberapa wilayah. Dengan merombak sedikit hutan pinus menjadi spot foto yang menarik serta pemandangan yang cantik mampu menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung di hutan pinus.

12. Menambah Devisa Negara 

Hasil hutan yang mampu diekspor ke luar negeri menghasilkan devisa negara. Madu yang berkualitas, kayu-kayu kokoh, rempah-rempah, serta kelapa sawit yang menjadi minat dunia. Hasil hutan produksi yang mampu dimanfaatkan oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri yang menguntungkan negara dan juga masyarakat. 

Banyak manfaat hutan yang menunjang kehidupan manusia. Maka jaga hutan dan manfaatkan sebaik mungkin dengan tidak menebang sembarangan dan melakukan pembakaran hutan. Hutan memiliki banyak manfaat serta penghasil oksigen untuk kehidupan manusia di bumi ini

The post 12 Fungsi Hutan Bagi Kehidupan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>