Fungsi kulit - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fungsi-kulit Tue, 21 Nov 2023 02:58:58 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Fungsi kulit - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fungsi-kulit 32 32 3 Fungsi Kulit Sebagai Organ Termoregulasi https://haloedukasi.com/fungsi-kulit-sebagai-organ-termoregulasi Thu, 09 Nov 2023 09:15:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46238 Kulit merupakan salah satu organ yang berada di dalam tubuh. Luas kulit manusia sekitar 2 meter persegi. Namun, hal ini juga tergantung dengan ukuran tubuh manusia itu sendiri. Tidak heran, jika kulit menjadi organ terbesar di dalam tubuh. Kulit memiliki banyak fungsi di dalam tubuh. Selain sebagai alat peraba dan ekskresi, kulit ternyata berperan sebagai […]

The post 3 Fungsi Kulit Sebagai Organ Termoregulasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kulit merupakan salah satu organ yang berada di dalam tubuh. Luas kulit manusia sekitar 2 meter persegi. Namun, hal ini juga tergantung dengan ukuran tubuh manusia itu sendiri. Tidak heran, jika kulit menjadi organ terbesar di dalam tubuh.

Kulit memiliki banyak fungsi di dalam tubuh. Selain sebagai alat peraba dan ekskresi, kulit ternyata berperan sebagai organ termoregulasi.

Kulit sebagai organ termoregulasi

Termoregulasi merupakan salah satu fungsi kulit untuk mengatur suhu di dalam tubuh. Secara alami, tubuh dapat mengatur keadaan suhu saat terjadi penurunan ataupun kenaikan di lingkungan sekitar. Namun, hal ini akan berbeda ketika seseorang mengalami sakit atau saat adanya peningkatan suhu (demam).

Peningkatan suhu saat demam dikarenakan adanya reaksi tubuh saat terjangkit infeksi. Adanya peningkatan ini menandakan bahwa terdapat masalah dalam tubuh dan harus segera diatasi. Oleh karena itu, pengaturan suhu dalam tubuh sangat penting karena sebagian besar proses kimiawi dan fisiologis sangat rentan terhadap perubahan suhu.

Berikut fungsi kulit sebagai organ termoregulasi.

1. Sebagai Pengatur Suhu Tubuh

Keringat bukan hanya befungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme melainkan juga sebagai pengatur suhu tubuh. Proses termoregulasi ternyata dapat dilakukan lewat keringat. Ketika melakukan banyak aktivitas, maka suhu tubuh akan mengalami peningkatan.

Kenaikan suhu tubuh ini akan kembali dinetralisir oleh tubuh dengan cara menghasilkan keringat. Tubuh akan mengeluarkan keringat ketika suhu tubuh di atas 37 derajat Celcius. Pengeluaran keringat yang dilakukan oleh tubuh bertujuan untuk mengatur suhu tubuh agar tetap normal.

Produksi keringat di dalam tubuh tergantung dengan kebutuhan tubuh itu sendiri. Ketika seseorang melakukan olahraga, maka tubuh akan menghasilkan panas sehingga terjadi peningkatan suhu. Kemudian, sistem syaraf yang berada dalam tubuh akan menerima rangsangan adanya peningkatan suhu sehingga memicu produksi keringat.

Saat berkeringat, maka kulit akan mengalami penguapan sehingga akan menurunkan suhu tubuh kembali ke seperti semula. Untuk tetap mempertahankan suhu tubuh, tentunya perlu adanya regulasi suhu tubuh. Dalam tubuh manusia, suhu diatur dengan sistem umpan balik yang di mana diperankan oleh pusat pengaturan yang berada di hipotalamus.

Suhu tubuh perlu diatur menggunakan sensor. Terdapat dua sensor yang mengatur suhu tubuh yakni sensor dingin dan sensor panas. Letak kedua sensor tersebut tidak sama di dalam tubuh. Namun, di daerah dekat sensor terdapat dua jaringan.

Dua jaringan tersebut yakni jaringan untuk menerima rangsangan dari luar dan jaringan untuk penerima rangsangan dari dalam. Di mana nantinya rangsangan tersebut akan ditangkap oleh sensor kemudian akan dilanjutkan menuju sistem syaraf untuk didapatkan informasi.

Syaraf pusat nantinya akan mengirim informasi ke syaraf motorik yang berfungsi untuk mengatur panas. Hasil panas ini nantinya akan disalurkan ke jantung, paru-paru lalu menuju ke seluruh tubuh. Baru setelah seluruh tubuh mendapatkan panas, akan terjadi umpan balik. Rangsangan tersebut akan kembali diterima oleh kedua sensor melalui peredaran darah.

2. Mencegah Panas yang Terperangkap Melalui Rambut

Selain melakukan termoregulasi melalui keringat, termoregulasi dilakukan juga lewat rambut. Respons tubuh ketika malam dan siang tentunya berbeda. Saat siang hari suhu di luar cenderung lebih panas sehingga tubuh akan mengeluarkan lebih banyak keringat.

Lain halnya, ketika malam dengan suhu yang begitu dingin, maka tubuh akan mencegah keringat untuk keluar dan suhu tubuh di dalam akan dinaikkan. Di atas kulit terdapat rambut-rambut yang rata dan berfungsi untuk mencegah panas yang terperangkap di antara rambut-rambut tersebut.

Hal ini dikarenakan terdapat otot-otot kecil yang berada di bawah kulit yang bernama arrector pili. Saat otot ini dalam keadaan rileks maka rambut yang terdapat pada otot tersebut tidak akan tegak dan tetap rata.

Fungsinya, ketika rambut tetap datar tersebut akan meningkatkan udara ke kulit serta meningkatkan pelepasan panas. Namun, ketika rambut tersebut berdiri maka udara akan terjebak di dalam lapisan rambut dan mengurangi pelepasan panas yang terjadi.

Ketika malam, tubuh akan mencegah pelepasan panas yang berlebihan. Hal ini dikarenakan saat malam udara di sekitar begitu dingin sehingga tubuh akan memberikan reaksi untuk tetap menjaga panas. Untuk mencegah adanya hal tersebut akan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah di kulit.

Hal inilah yang kemudian dinamakan dengan vasokonstriksi. Pembuluh darah yang lebih sempit dari sebelumnya akan menyebabkan darah yang mengalir ke kulit akan lebih sedikit sehingga panas yang dilepaskan pun akan lebih sedikit.

Selain itu, tubuh juga akan membatasi untuk mengeluarkan keringat untuk mencegah kehilangan panas karena evaporasi. Namun, keadaan itu berbanding terbalik dengan suhu di saat kondisi sekarang. Di mana baik siang ataupun malam suhu di sekitar terasa lebih panas.

Akibatnya, ketika malam hari pun tubuh tetap mengeluarkan keringat. Hal ini menandakan bahwa tubuh bersifat adaptif dengan menyesuaikan perubahan suhu di sekitar. Begitupun dengan tubuh masyarakat di sekitar gunung dengan pantai akan memiliki reaksi yang berbeda.

Semua itu tergantung dengan suhu yang berada di lingkungan sekitar. Tubuh hanya perlu menyesuaikan saja.

3. Melakukan Termoregulasi Melalui Lapisan Pembuluh Darah Kulit

Proses termoregulasi juga dapat dilakukan melalui lapisan pembuluh darah. Lapisan pembuluh darah yang berfungsi untuk melakukan termoregulasi berada di lapisan dermis atau lapisan tengah kulit. Saat tubuh perlu untuk mendinginkan suhu yang berada di dalam maka pembuluh darah tersebut akan melebar.

Proses ini dinamakan dengan vasodilatasi. Vasodilatasi ini berkaitan dengan proses perluasan ukuran pembuluh darah. Pembuluh darah Porifer yang membesar menyebabkan aliran darah lebih banyak mengalir di permukaan kulit.

Hal inilah yang memungkinkan tubuh dapat melepaskan panas lewat radiasi. Adapun radiasi yang terjadi adalah radiasi termal. Radiasi termal merupakan proses perpindahan panas lewat ruang dan gelombang elektromagnetik.

Di saat yang bersamaan, ketika air kolam atau sirkulasi udara bersentuhan langsung dengan kulit yang sedang panas maka kulit akan kehilangan panas lewat proses konveksi. Semakin tinggi jumlah permukaan tubuh yang terkena sirkulasi udara maka akan semakin tinggi kecepatan sirkulasi udara dan semakin kecil jarak antara permukaan kulit dengan permukaan kulit pembuluh darah.

Hal ini mengakibatkan tubuh akan semakin besar kehilangan panas. Sementara itu, ketika kulit menyentuh benda yang dingin, tubuh akan kehilangan panas lewat cara konduksi. Konduksi adalah pemindahan panas dari permukaan panas ke permukaan dingin secara langsung.

Selain itu, tubuh manusia juga melakukan 3 mekanisme termoregulasi saat keadaan panas dan dingin. Adapun ketiga respons tersebut adalah sebagai berikut.

  • Respon eferen

Respon eferen merupakan respon atau perilaku manusia saat menerima rangsangan perubahan suhu di sekitar. Misalnya ketika suhu di luar begitu dingin dan manusia ingin berpergian ke luar, ia akan menggunakan jaket untuk melindungi dari suhu yang dingin.

Ketika cuaca di luar begitu panas, manusia akan memilih tempat untuk berteduh. Hal inilah yang dinamakan dengan respon eferen atau perilaku alami manusia saat menghadapi perubahan suhu. Biasanya, perilaku ini bersifat alamiah.

  • Penginderaan aferen

Penginderaan aferen adalah pengaturan suhu dengan melibatkan sistem reseptor yang ada di dalam tubuh. Sistem reseptor akan mengidentifikasi suhu di dalam tubuh apakah terlalu dingin atau panas. Termoreseptor panas akan mengidentifikasi saat suhu berada di atas 37 derajat Celcius.

Sementara itu, termoreseptor dingin akan mengidentifikasi saat suhu berada di bawah 35,8 derajat celcius. Kemudian termoreseptor tersebut akan menyampaikan informasi tersebut pada pusat informasi pengatur suhu atau hipotalamus.

  • Kontrol Pusat

Kontrol pusat pengatur suhu dinamakan dengan hipotalamus. Ketika hipotalamus mendapatkan informasi dari penginderaan aferen, maka ia akan menghasilkan hormon untuk mengatur suhu. Kemudian hormon tersebut memberikan isyarat ke berbagai bagian tubuh sehingga dapat mengatasi panas atau dingin yang dirasakan tubuh.

The post 3 Fungsi Kulit Sebagai Organ Termoregulasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Fungsi Kulit Sebagai Alat Ekskresi https://haloedukasi.com/fungsi-kulit-sebagai-alat-ekskresi Thu, 26 Oct 2023 08:01:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46206 Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang terbesar. Selama ini, kulit dikenal sebagai indera peraba. Namun, ternyata fungsi kulit bukan hanya sebagai indera peraba saja melainkan juga sebagai alat ekskresi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekskresi diartikan sebagai kegiatan mengeluarkan sisa pembuangan metabolisme yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh. Saat tubuh melakukan metabolisme terdapat beberapa […]

The post 5 Fungsi Kulit Sebagai Alat Ekskresi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang terbesar. Selama ini, kulit dikenal sebagai indera peraba. Namun, ternyata fungsi kulit bukan hanya sebagai indera peraba saja melainkan juga sebagai alat ekskresi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekskresi diartikan sebagai kegiatan mengeluarkan sisa pembuangan metabolisme yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh. Saat tubuh melakukan metabolisme terdapat beberapa zat yang tidak lagi digunakan dan harus dikeluarkan.

Kulit sebagai alat ekskresi

Untuk mengeluarkan zat-zat tersebut, tubuh memiliki organ yang berfungsi melakukan tugas tersebut. Organ tersebut dinamakan dengan organ ekskresi. Salah satunya adalah kulit. Saat manusia mengeluarkan keringat, maka saat itu kulit sedang menjalankan fungsinya sebagai alat ekskresi.

Kulit memiliki berbagai lapisan yakni lapisan dalam dan lapisan terluar kulit. Di mana setiap lapisan tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Setiap lapisan juga membantu kinerja kulit sebagai alat ekskresi.

Berikut fungsi kulit sebagai alat ekskresi.

1. Ekskresi Garam

Garam merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan garam di dalam tubuh akan menyebabkan penyakit. Hal ini dikarenakan garam memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Namun, kelebihan garam pun tidak baik bagi kinerja tubuh dan berpotensi menyebabkan hipertensi dan gagal jantung.

Ketika tubuh memiliki kelebihan garam, garam tersebut akan dikeluarkan oleh tubuh. Kadar garam tubuh yang dianjurkan adalah sekitar 2000 miligram. Garam akan dikeluarkan oleh kulit sebagai alat ekskresi. Melalui kulit yang dibantu oleh kelenjar ekrin, garam akan dikeluarkan melalui keringat. Ketika tubuh kekurangan garam maka garam yang sudah dikeluarkan akan diserap kembali.

Setiap keringat yang dikeluarkan mengandung garam. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan keringat yang dikeluarkan terasa asin. Kadar asin di dalam keringat ditentukan oleh seberapa banyak garam yang dikonsumsi oleh tubuh. Semakin banyak garam yang dikonsumsi maka akan semakin asin keringat yang dikeluarkan.

Bagian kulit yang membantu proses ekskresi adalah lapisan dermis. Lapisan dermis merupakan lapisan yang berada di dalam kulit. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat, jaringan lemak, kelenjar minyak, kelenjar keringat, pembuluh darah, syaraf dan akar rambut. Bagian-bagian dalam lapisan epidermis inilah yang kemudian membantu proses dikeluarkannya zat sisa metabolisme dalam tubuh.

2. Ekskresi Zat Beracun

Di dalam tubuh manusia terdapat zat-zat beracun yang harus dikeluarkan. Jika tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Seperti halnya sebuah alat filter, organ tubuh secara otomatis akan menyeleksi zat-zat yang masuk. Mana yang memang dibutuhkan dan mana yang membahayakan.

Tugas mengeluarkan zat zat beracun hanya berfokus pada fungsi ginjal. Padahal, kulit juga berperan penting dalam mengeluarkan zat-zat beracun dalam tubuh. Di dalam tubuh, struktur kulit menghabiskan tempat sekitar 16% sehingga kulit menjadi salah satu organ terbesar dalam tubuh.

Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi untuk mengeluarkan zat seperti garam, urea, dan air. Semua itu akan dikeluarkan oleh kulit jika tidak lagi dibutuhkan. Melalui keringat, kulit akan mengeluarkan sisa-sisa zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, di dalam keringat manusia terdiri atas garam, sisa metabolisme, urea dan zat-zat limbah.

Melalui keringat, zat-zat berbahaya pun ikut dikeluarkan. Keringat sendiri dihasilkan oleh kelenjar keringat yang terdapat pada lapisan dermis kemudian dikeluarkan melalui saluran keringat. Setelah itu, keringat akan keluar melalui pori-pori.

Terdapat 5 tahapan saat melakukan proses ekskresi yang dilakukan oleh kulit yakni sebagai berikut.

  • Manusia melakukan aktivitas yang mengundang keringat sehingga tubuh akan bereaksi.
  • Pengaturan suhu yang berada di otak yakni hiptalamus akan menerima rangsangan tersebut.
  • Kemudian rangsangan itu akan diteruskan oleh saraf simpatetik menuju kelenjar keringat.
  • Kelenjar keringat akan menghasilkan keringat dengan menyerap berbagai zat dalam tubuh yang sudah tidak dibutuhkan seperti air, garam, urea, lemak dan lainnya ke kapiler darah.
  • Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat akan dikirim ke permukaan kulit untuk selanjutnya dikeluarkan lewat pori-pori.

Bersamaan dengan keluarnya keringat, zat-zat berbahaya di dalam tubuh pun ikut dikeluarkan. Adapun zat-zat yang dikeluarkan yakni logam, steroid dan sitokin. Selain itu, kulit juga mengeluarkan zat yang tidak dapat disaring oleh ginjal seperti xenobiotic dan nikotinamida.

3. Ekskresi Urea

Urea adalah sisa-sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Lebih tepatnya urea merupakan sisa pemecah dari protein dan asam amino Oleh karena itu, urea perlu di keluarkan. Kadar urea dalam tubuh dapat menjadi indikator fungsi atau kinerja ginjal. Jika Urea dalam tubuh berlebihan akan menyebabkan penyakit uremia.

Uremia merupakan salah satu gejala dari penyakit gagal ginjal. Oleh karena itulah, jika tidak dikeluarkan urea akan menjadi racun dalam tubuh dan dapat membahayakan. Salah satu penyebab urea yang tinggi adalah karena kurangnya air dalam tubuh sehingga ginjal tidak dapat melakukan kinerja secara optimal.

Mulanya, urea akan diekskresikan oleh hati. Hati akan membuang amonia yang beracun dan mengubahnya menjadi urea tidak beracun. Kemudian, urea akan dikeluarkan lewat ginjal dan masuk ke dalam urine.

Selanjutnya urea akan dikeluarkan dari dalam tubuh. Selain dikeluarkan melalui ginjal, urea juga dikeluarkan lewat kulit sehingga membantu kinerja ginjal menjadi ringan. Di dalam kulit terdapat kelenjar keringat yang di mana bagian ini berupa pipa terpilin dan ujungnya menggulung.

Kelenjar keringat dikelilingi oleh kapiler darah serta serabut saraf simpatik. Dari kapiler darah inilah kelenjar keringat akan menyerap berbagai cairan termasuk garam dan dikeluarkan melalui permukaan kulit.

Kelenjar keringat tersebar di seluruh permukaan, hanya saja kelenjar keringat ini lebih banyak ada di telapak kaki dan wajah. Nantinya, keringat yang dihasilkan akan mengandung berbagai jenis garam sehingga memiliki rasa asin. Selain mengeluarkan zat-zat beracun, dikeluarkannya keringat juga berfungsi untuk mengatur suhu dalam tubuh manusia.

4. Ekskresi Air

Air adalah salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Air membantu tubuh melakukan proses metabolisme. Jika tubuh kekurangan air, maka akan terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemas.

Oleh karena itu, setiap manusia dianjurkan untuk meminum air sesuai takaran yang telah ditentukan. Untuk wanita sebaiknya minum 8 gelas, sedangkan laki-laki 10 gelas. Namun, jika di dalam tubuh memiliki banyak air, tidak baik juga bagi tubuh.

Sebab, hal ini akan menyebabkan overhidrasi. Di mana ketika tubuh memiliki kelebihan air, ginjal akan bekerja ekstra untuk mengeluarkannya. Oleh karena itu, air harus dikeluarkan oleh alat ekskresi lainnya. Salah satunya dilakukan oleh kulit sebagai alat melalui dikeluarkannya keringat.

Air dikeluarkan di dalam tubuh dibantu oleh kelenjar apokrin dan kelenjar ekrin. Melalui kedua kelenjar tersebut, air dikeluarkan agar suhu tubuh tidak terlalu panas. Kelenjar apokrin biasanya terdapat pada daerah alat kemaluan dan ketiak. Kelenjar ini akan menghasilkan keringat yang mengandung lemak.

Keringat yang dihasilkan akan memiliki bau karena adanya bakteri yang memecah komponen organik dari keringat tersebut. Sebaliknya, kelenjar ekrin akan menghasilkan keringat berupa air yang mengandung garam. Biasanya kelenjar ini berada di seluruh permukaan tubuh namun lebih banyak ada di kaki dan wajah.

5. Ekskresi Lemak

Lemak merupakan zat yang harus dikeluarkan oleh tubuh jika tidak lagi dibutuhkan. Lemak yang menjadi sisa dari metabolisme tidak akan terbuang. Lemak ini nantinya akan disimpan di dalam tubuh. Hal itulah yang mengakibatkan tubuh manusia menjadi tidak nyaman dan mengundang banyak penyakit seperti obesitas dan resiko kanker.

Jumlah lemak di dalam tubuh akan tetap sama dan tidak akan berubah. Hanya saja, ukuran lemak tesebut lebih fleksibel. Dapat membesar dan mengecil, semua bergantung pada pola makan serta aktivitas yang dilakukan.

Ukuran lemak pada tubuh juga tergantung dengan banyak tidaknya kalori yant masuk ke dalan tubuh. Semakin tinggi kalori yang dikonsumsi, maka akan semakin besar sel-sel lemak dalam tubuh. Namun, sel-sel lemak ini akan mengecil jika melakukan berbagai macam aktivitas pembakar lemak seperti olahraga.

Lemak di dalam tubuh dapat dikeluarkan dengan berbagai macam cara. Sekitar 84 persen lemak dikeluarkan melalui pernapasan dalam bentuk karbondioksida. Sementara itu, 16 persen lainnya dikeluarkan lewat air, urin, air mata dan juga keringat. Lemak dikeluarkan dengan keringat oleh alat ekskresi yakni kulit. Dibantu dengan kelenjar sebaceous, lemak akan dikeluarkan dalam bentuk keringat.

The post 5 Fungsi Kulit Sebagai Alat Ekskresi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bagian-Bagian Kulit dan Fungsinya https://haloedukasi.com/bagian-bagian-kulit-dan-fungsinya Sat, 21 Nov 2020 04:00:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15515 Organ tubuh manusia ada banyak jenisnya, terutama kulit. Kulit juga merupakan salah satu anggota organ tubuh yang ada pada manusia. Kulit adalah lapisan terluar dari tubuh manusia, maupu hewan. Pada kulit manusia sekilas tidak seperti ada bulu atau rambutnya. Namun, sebenarnya kulit manusia tertutup oleh folikel rambut. Kulit pada manusia beratnya sekitar 16%, pada orang […]

The post Bagian-Bagian Kulit dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Organ tubuh manusia ada banyak jenisnya, terutama kulit. Kulit juga merupakan salah satu anggota organ tubuh yang ada pada manusia. Kulit adalah lapisan terluar dari tubuh manusia, maupu hewan.

Pada kulit manusia sekilas tidak seperti ada bulu atau rambutnya. Namun, sebenarnya kulit manusia tertutup oleh folikel rambut. Kulit pada manusia beratnya sekitar 16%, pada orang dewasa yaitu 2,7-3,6 kg.

Tebal kulit dari masing-masing manusia juga bervariasi dari 0,5 mm sampai dengan 6 mm tergantung beberapa faktor lainnya.

Kulit juga memiliki beberapa fungsi sama seperti organ tubuh lainnya, yaitu memungkinkan untuk bertahan dalam berbagai kondisi.

Epidermis (Kulit Ari)

Epidermis yaitu struktur terluar dari kulit manusia yang sangat tipis. Pada permukaan epidermis terdapat pori-pori, yaitu tempat si kelenjar minyak yang ditumbuhi oleh rambut.

Pada bagian epidermis terdapat dua lapisan epidermis, yaitu:

  • Lapisan tanduk (stratum kormeum)

Letak lapisan tanduk ini ada di bagian paling luar kulit, dan juga merupakan lapisan mati sehingga sangat mudah mengelupas. Tapi tenang, lapisan tanduk ini akan selalu tumbuh baru dan apabila mengelupas juga tidak akan terasa sakitnya

  • Lapisan Malpighi

Letak lapisan malpighi ini berada di bawah lapisan tanduk dan tersusun dari sel-sel hidup yang membelah diri. Pada lapisan malpighi ini terdapat pigmen yang gunannya untuk memberikan warna pada kulit manusia dan juga untuk melindungi kulit dari sinar matahari.

Pada telapak tangan dan kaki juga memiliki lima lapisan, yaitu:

  • Stratum Korneum

Lapisan ini letaknya paling atas dan bisa mengelupas, kemudian berganti. Lapisan kulit ini adalah yang paling tebal pada telapak kaki, pipi dan pelupuk mata.

  • Stratum Granulosum

Lapisan ini yang menghasilkan lemak dan molekul lainnya. Stratum ini ditandai dengan 3-5 lapis sel yang mengandung granula keratohialin yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan keratin.

  • Stratum Germinalis

Lapisan ini mengandung lapisan sel piral yang membelah diri untuk menghasilkan sel yang nantinya akan berpindah dalam lapisan atas epidermis dan nantinya berakhir ke permukaan kulit manusia.

  • Stratum Lusidum

Lapisan kulit ini memiliki fungsi yaitu memproduksi keratin yang lebih banyak. Biasanya terdapat pada telapak tangan dan tumit kaki yang tebal.

  • Stratum Spinosium

Pada lapisan ini terdapat filament yang memiliki peranan penting yaitu untuk mempertahankan dan melindungi kohesi sel terhadap efek abrasi.

Epidermis memiliki beberapa fungsi diantaranya:

  • Melindungi tubuh dari beberapa zat kimia yang berasal dari luar tubuh.
  • Melindungi tubuh dari bakteri, kotoran dan debu juga dari sinar UV.
  • Membentuk sel-sel kulit baru yang menggantikan sel-sel kulit mati.
  • Memberi warna pada kulit, karena pada lapisan epidermis mengandung sel yang memproduksi pigmen.

Dermis (Kulit Jangat)

Lapisan dermis ini berada dibawah lapisan kulit epidermis. Lapisan ini merupakan lapisan kulit yang paling tebal daripada lapisan epidermis.

Lapisan dermis ini memiliki serabut yang elastis yang memungkinkan kulit manusia dapat merenggang karena seseorang bertambah gemuk dan dapat juga bergelambir disaat orang tersebut menjadi kurus.

Pada lapisan dermis terdapat dua lapisan, yaitu:

  • Lapisan papiler, Lapisan yang tipis yang mengandung jaringan ikat jarang.
  • Lapisan retikuler, Lapisan yang tebal dan mengandung jaringan ikat padat.

Fungsi dari lapisan dermis yaitu:

  • Memproduksi keringat dan minyak, karena keringat sangat dibutuhkan untuk menurunkan suhu pada tubuh dan minyak berfungsi agar kulit tetap lembap.
  • Menumbuhkan rambut
  • Melawan infeksi dan juga sebagai sistem imunitas
  • Pembuluh darah pada lapisan dermis juga berfungsi untuk mengatur suhu pada tubuh.
  • Pada lapisan dermis terdapat ujung saraf yang berfungsi untuk merasakan sakit dan sentuhan.

Hipodermis (Lapisan Subkutan)

Lapisan ini letaknya paling bawah atau paling dalam. Lapisan subkutan ini didalamnya terdapat jaringan yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan yang berada dibawahnya.

Pada lapisan hipodermis ini mengandung lemak, jaringan penghubung, elastin dan juga terdapat banyak pembuluh darah.

Fungsi dari lapisan hipodermis ini yaitu:

  • Menyuplai darah ke dermis untuk regenerasi
  • Melindungi tubuh dari panas dan juga dingin
  • Melindungi tulang dan otot

Folikel rambut dan batang rambut

Folikel rambut merupakan tempat rambut untuk tumbuh, berbentuk kantong kecil yang terdapat pada kulit. Letak dari folikel rambut biasanya ada di lapisan epidermis dan lapisan dermis.

Folikel pada rambut terhubung dengan otot rambut, yaitu otot yang dapat menyebabkan rambut menjadi tegak dan merasakan sensasi merinding. Fungsi dari folikel rambut yaitu untuk memproduksi sel rambut yang nantinya rambut akan tumbuh di kulit kepala dan seluruh tubuh.

Sedangkan batang rambut yaitu struktur pada kulit yang terletak diatas permukaan kulit.

Ujung saraf dan pembuluh darah

Ujung saraf memiliki fungsi yaitu untuk mengirimkan sensasi berupa rasa gatal, sensasi terbakar, kesemutan dan lainnya.

Fungsi dari pembuluh darah pada kulit yaitu mengalirkan oksigen dan nutrisi ke dalam sel pembentuk kulit dan mengangkut limbah keluar tubuh.

Kelenjar minyak

Bentuk kelenjar minyak menyerupai seperti karung dan letaknya berada pada lapisan kulit. Kelenjar minyak ini memiliki fungsi melepaskan minyak ke folikel rambut dan melapisi serta melindungi batang rambut.

Kelenjar keringat

Kelenjar keringat letaknya berada pada lapisan kulit epidermis. Terdapat dua jenis dari kelenjar keringat, diantaranya:

  • Kelenjar apokrin

Kelenjar apokrin ini merupakan kelenjar keringat yang besar. Letaknya berada di daerah tubuh yang ada folikel rambutnya. Pada kelenjar apokrin juga menghasilkan cairan yang berbau.

  • Kelenjar ekrin

Kelenjar ekrin ini merupakan kelenjar keringat yang paling utama pada kulit manusia. Kelenjar ini menghasilkan cairan tapi tidak berbau. Kelenjar ekrin ini dapat ditemukan di dahi, kaki serta telapak tangan.

Fungsi Kulit pada Tubuh Manusia

  • Menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan dari luar seperti debu, kotoran, sinar UV dan gangguan kimiawi.
  • Sebagai indera peraba, karena kulit mengandung saraf sensorik yang dapat mendeteksi suhu, sentuhan dan nyeri.
  • Sebagai pengatur suhu tubuh pada manusia
  • Pembentuk pigmen atau warna kulit seseorang, semakin banyak warna pigmen maka kulit pun akan semakin gelap.
  • Media penyambung tulang dan otot, karena pada kulit terdapat jaringan subkutan, dan hipodermis yang membantu menempelkan kulit ke tulang dan otot.

The post Bagian-Bagian Kulit dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>