Fungsi Ribosom - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fungsi-ribosom Sat, 27 Jan 2024 05:44:30 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Fungsi Ribosom - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fungsi-ribosom 32 32 Struktur Ribosom dan Fungsinya https://haloedukasi.com/struktur-ribosom Mon, 01 Jan 2024 14:35:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47327 Ribosom adalah molekul kompleks yang ditemukan pada sel makhluk hidup baik itu manusia, hewan, tumbuhan, sel eukariotik dan sel prokariotik. Ribosom menjadi salah satu organel penting yang terdapat di dalam suatu sel makhluk hidup. Hal ini dikarenakan fungsi utama dari ribosom yakni penghasil protein yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Struktur ribosom secara kimiawi terdiri […]

The post Struktur Ribosom dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ribosom adalah molekul kompleks yang ditemukan pada sel makhluk hidup baik itu manusia, hewan, tumbuhan, sel eukariotik dan sel prokariotik. Ribosom menjadi salah satu organel penting yang terdapat di dalam suatu sel makhluk hidup. Hal ini dikarenakan fungsi utama dari ribosom yakni penghasil protein yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.

Struktur ribosom secara kimiawi terdiri dari protein dan RNA (RNA ribosom dan mRNA). Setiap ribosom ini berpori, terhidrasi dan memiliki struktur yang terdiri dari dua bagian yakni “large subunit” dan “small subunit”.

Large Subunit” adalah subunit yang berukuran besar dan “Small Subunit” adalah subunit yang memiliki ukuran lebih kecil. Subunit besar dan subunit kecil ribosom terletak saling bertumpuk di mana subunit kecil berada di atas sub unit besar dan rantai tRNA berada di tengah antara subunit besar dan subunit kecil.

Kedua subunit ribosom ini akan secara bersama-sama menjadi ribosom fungsional ketika sudah siap untuk menyusun atau membentuk protein baru. Kedua subunit ini bersama-sama menyusun rangkaian RNA dan bermacam-macam protein.

Proses sintesis protein yang terjadi di dalam ribosom terjadi dengan cara menyatukan mRNA dan tRNA. Saat terjadi sintesis protein Nukloetida pada tRNA  atau disebut juga sebagai lob antikodon akan berkaian dengan kodon pada mRNA. Pada subunit besar terdapat beberapa tempat atau site yang terdiri dari site A “aminoasil-tRNA”, Site P “peptidyl-trna”, dan site E “exit” atau tempat keluar.

Dalam subunit besar ketiga tempat atau site ini berkaitan dengan tRNA. Sedangkan pada subunit kecil berkaitan dengan mRNA. Ketika terjadi penerjemahan mRNA, tRNA akan masuk ke dalam site A, dari site A pindah ke Site P dan kemudian akan keluar dari site E.

Pada setiap subunit ribosom ini memiliki tugas atau fungsi masing-masing.

  • Subunit besar memiliki fungsi atau tugas untuk mengkatalisis pembentukan ikatan peptida pada ribosom.
  • Sedangkan subunit kecil memiliki fungsi atau tugas membaca pesan atau informasi genetik yang dibawa oleh mRNA di dalam asam amino pada ribosom. Dalam ribosom terjadi dua proses kerja yakni transkripsi dan translasi. Pada saat transkripsi terjadi proses pencetakan atau penyusun informasi genetik dalam membuat protein dari DNA oleh RNA. Adapun translasi adalah proses di mana mRNA masuk ke dalam sitoplasma dan kemudian terjadi penerjemahan informasi dari mRNA menjadi asam amino.

The post Struktur Ribosom dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Fungsi Ribosom pada Sel Bakteri https://haloedukasi.com/fungsi-ribosom-pada-sel-bakteri Thu, 07 Sep 2023 10:37:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45459 Sel bakteri adalah unit dasar struktural dan fungsional dari organisme prokariotik yang disebut bakteri. Bakteri tersebut merupakan sel prokariotik karena tidak memiliki inti sejati yang dikelilingi oleh membran (nukleus), seperti yang ditemukan dalam sel eukariotik. Sel bakteri adalah organisme uniseluler yang sederhana dan memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari sel eukariotik. Sel bakteri tidak memiliki […]

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Bakteri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Sel bakteri adalah unit dasar struktural dan fungsional dari organisme prokariotik yang disebut bakteri. Bakteri tersebut merupakan sel prokariotik karena tidak memiliki inti sejati yang dikelilingi oleh membran (nukleus), seperti yang ditemukan dalam sel eukariotik.

Sel bakteri adalah organisme uniseluler yang sederhana dan memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari sel eukariotik. Sel bakteri tidak memiliki membran inti seperti sel eukariotik. Material genetik dalam sel bakteri terletak dalam area yang disebut nukleoid, yang merupakan bentuk tersusun dari DNA.

Kemudian memiliki dinding sel yang kuat yang terbuat dari peptidoglikan. Dinding sel tersebut memberikan struktur dan melindungi sel dari lingkungan luar. Ukuran sel bakteri umumnya memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik serta dapat terlihat dengan mikroskop serta biasanya lebih sederhana dalam struktur dibandingkan sel eukariotik.

Sel tersebut tidak memiliki banyak organel internal seperti mitokondria atau retikulum endoplasma. Perkembang biakan sel bakteri melalui pembelahan biner, suatu proses aseksual di mana sel induk membelah menjadi dua sel anak yang identik.

Sel bakteri sangat beragam dalam bentuk, ukuran, dan fungsinya, serta dapat ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk tanah, air, udara, dan bahkan dalam tubuh manusia. Beberapa bakteri memiliki peran yang bermanfaat, seperti yang terlibat dalam siklus biogeokimia, pembusukan bahan organik, dan banyak proses biologis lainnya.

Namun, beberapa bakteri juga dapat menjadi patogen dan menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, atau tumbuhan. Ribosom adalah struktur seluler yang penting dalam semua bentuk kehidupan, termasuk bakteri.

Di dalam sel bakteri, ribosom memiliki beberapa fungsi penting antara lain.

1. Melakukan sintesis protein

Fungsi utama ribosom adalah melakukan sintesis protein. Ribosom menerjemahkan informasi genetik dari DNA menjadi urutan asam amino yang membentuk protein. Ribosom dalam bakteri terdiri dari dua subunit, yang disebut subunit kecil (30S) dan subunit besar (50S). Ribosom-rinosom trsebut bekerja sama untuk membaca urutan RNA messenger (mRNA) dan merakit rantai polipeptida protein.

2. Memproduksi enzim dan struktur sel

Ribosom juga membantu dalam produksi enzim dan struktur sel. Enzim merupakan molekul protein yang memfasilitasi reaksi kimia yang diperlukan untuk berbagai fungsi seluler, seperti metabolisme. Selain itu, ribosom juga menghasilkan protein struktural yang membantu dalam pembentukan dinding sel, membran sel, dan struktur lainnya dalam sel bakteri.

3. Regulasi genetik

Ribosom juga berperan dalam regulasi ekspresi genetik dan dapat mengikat molekul RNA khusus yang disebut ribosom switch, yang dapat mengubah cara ribosom berinteraksi dengan mRNA dan mengontrol laju produksi protein tertentu.

Hal itu dapat membantu sel bakteri beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan memenuhi kebutuhan spesifiknya. Waktu yang dibutuhkan oleh ribosom untuk melakukan sintesis protein di dalam sel bakteri dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk panjang protein yang akan disintesis, tingkat ekspresi gen, dan kondisi lingkungan.

Secara umum, proses translasi oleh ribosom pada sel bakteri bisa sangat cepat, mungkin hanya memerlukan beberapa detik hingga beberapa menit untuk merakit protein tunggal. Beberapa protein mungkin memiliki tingkat ekspresi yang lebih tinggi, yang berarti ribosom harus bekerja lebih keras dan lebih lama untuk menghasilkan jumlah protein yang cukup.

Dalam sel bakteri, efisiensi sintesis protein sangat penting karena bakteri sering kali perlu merespons dengan cepat terhadap perubahan lingkungan dan memproduksi protein yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhannya.

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Bakteri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Ribosom pada Sel Eukariotik https://haloedukasi.com/fungsi-ribosom-pada-sel-eukariotik Thu, 07 Sep 2023 10:36:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45457 Sel eukariotik adalah salah satu jenis sel yang ditemukan dalam organisme eukariota. Eukariota adalah salah satu dari dua domain utama kehidupan (yang lainnya adalah prokariota, yang mencakup bakteri dan arkea), dan sel-sel eukariotik memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari sel prokariotik. Salah satu ciri khas sel eukariotik adalah adanya inti sejati (nucleus) yang memisahkan […]

The post Fungsi Ribosom pada Sel Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Sel eukariotik adalah salah satu jenis sel yang ditemukan dalam organisme eukariota. Eukariota adalah salah satu dari dua domain utama kehidupan (yang lainnya adalah prokariota, yang mencakup bakteri dan arkea), dan sel-sel eukariotik memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari sel prokariotik.

Salah satu ciri khas sel eukariotik adalah adanya inti sejati (nucleus) yang memisahkan materi genetik (DNA) dari sitoplasma sel. Inti sejati dikelilingi oleh membran inti (nuclear envelope) dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pengaturan material genetik.

Pada sel eukariotik, ribosom dapat ditemukan di banyak tempat, termasuk dalam sitosol (sitoplasma) dan terikat pada retikulum endoplasma. Hal itu menjadi salah satu karakteristik penting dari sel eukariotik yang membedakannya dari sel prokariotik, di mana ribosom selalu bersifat bebas dalam sitoplasma.

Pengaturan tersebut memungkinkan sel eukariotik untuk mengkoordinasikan produksi protein yang berbeda dalam konteks yang sesuai dengan kebutuhan sel. Misalnya, protein yang akan dikeluarkan dari sel harus diproduksi pada ribosom terikat pada ER.

Fungsi utama ribosom adalah memfasilitasi sintesis protein. Hal itu terjadi melalui proses yang disebut translasi, di mana ribosom membaca informasi genetik dari molekul RNA yang disebut messenger RNA (mRNA) dan menggunakan informasi tersebut untuk merakit rantai polipeptida, yang kemudian membentuk protein.

Sintesis protein dimulai dengan transkripsi, di mana DNA diubah menjadi mRNA. Transkripsi biasanya memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kompleksitas gen yang dihasilkan. Kemudian, mRNA tersebut bergabung dengan ribosom untuk proses translasi, yang merupakan langkah utama dalam pembentukan protein.

Kecepatan translasi dapat bervariasi, tergantung pada banyak faktor, termasuk ketersediaan ribosom dan asam amino. Berikut adalah fungsi ribosom dalam sel eukariotik.

  • Sebagai tempat terjadinya sintesis protein dalam sel eukariotik
  • Ribosom dapat mengatur kecepatan sintesis protein sesuai dengan kebutuhan sel, seperti respons terhadap perubahan lingkungan atau permintaan metabolik.
  • Ribosom membantu dalam penyusunan asam amino sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh urutan basa pada mRNA, membentuk rantai polipeptida yang membentuk protein.
  • Ribosom juga berperan dalam respons pertahanan seluler terhadap patogen atau kerusakan seluler.

Waktu yang dibutuhkan oleh ribosom untuk melakukan sintesis protein di dalam sel eukariotik dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk panjang protein yang akan disintesis, kecepatan transkripsi dan translasi, serta tingkat aktivitas ribosom dalam sel tersebut.

Namun, secara umum proses sintesis protein pada sel eukariotik dapat memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam. Protein yang lebih panjang dan kompleks akan memerlukan lebih banyak waktu untuk disintesis dibandingkan dengan protein yang lebih pendek.

Sebagai contoh, sintesis protein yang terlibat dalam proses biologis yang cepat seperti respons seluler terhadap stimulus dapat terjadi dalam hitungan menit. Namun, protein yang lebih besar atau yang mengalami proses pascatranslasi seperti lipatan dan modifikasi post-translasional mungkin memerlukan waktu lebih lama.

Sintesis protein pada ribosom dalam sel eukariotik adalah proses yang sangat terkoordinasi dan kompleks, yang melibatkan berbagai faktor transkripsi dan translasi, RNA, ribosom, tRNA, serta banyak enzim dan faktor regulasi.

Proses ini sangat penting karena protein adalah elemen kunci dalam sel eukariotik yang menjalankan berbagai fungsi seluler. Selain itu, berbagai mekanisme pengaturan dan regulasi seluler juga dapat memengaruhi waktu sintesis protein.

Kondisi lingkungan sel seperti suhu, pH, ketersediaan nutrisi, dan tekanan osmotik dapat mempengaruhi aktivitas ribosom. Misalnya, suhu yang ekstrem atau perubahan signifikan dalam lingkungan sel dapat memperlambat atau menghentikan proses translasi.

The post Fungsi Ribosom pada Sel Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Ribosom pada Sel Prokariotik https://haloedukasi.com/fungsi-ribosom-pada-sel-prokariotik Thu, 07 Sep 2023 10:12:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45456 Ribosom merupakan struktur seluler yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein, baik pada sel prokariotik maupun eukariotik serta menjadi mesin sel yang membaca informasi genetik dalam RNA messenger (mRNA) dan menggabungkan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida yang membentuk protein. Sel prokariotik memiliki ciri utama berupa tidak adanya inti sel (nukleus) yang terkandung dalam membran, serta […]

The post Fungsi Ribosom pada Sel Prokariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Ribosom merupakan struktur seluler yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein, baik pada sel prokariotik maupun eukariotik serta menjadi mesin sel yang membaca informasi genetik dalam RNA messenger (mRNA) dan menggabungkan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida yang membentuk protein.

Sel prokariotik memiliki ciri utama berupa tidak adanya inti sel (nukleus) yang terkandung dalam membran, serta tidak memiliki organel-organel seluler yang dikelilingi oleh membran, seperti mitokondria atau retikulum endoplasma.

Sel prokariotik juga seringkali lebih kecil dalam ukuran daripada sel eukariotik. Pada sel prokariotik seperti bakteri, ribosom terdiri dari dua subunit yaitu subunit kecil dan subunit besar yang berfungsi bersama-sama untuk membaca dan menerjemahkan informasi genetik dalam mRNA menjadi urutan asam amino.

Ribosom bertugas membaca informasi genetik dalam RNA messenger (mRNA) dan menggabungkan asam amino sesuai urutan yang diinstruksikan oleh mRNA tersebut.

Fungsi ribosom pada sel prokariotik antara lain sebagai berikut.

  • Menyatukan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida berdasarkan urutan yang diinstruksikan oleh RNA messenger (mRNA).
  • Berperan penting dalam pertumbuhan seluler dengan menghasilkan protein yang diperlukan untuk pembelahan sel, perbaikan sel, dan regenerasi jaringan.
  • Merespons perubahan dalam lingkungan seluler dengan mengatur tingkat sintesis protein tertentu.
  • Memastikan bahwa asam amino dimasukkan dengan benar ke dalam rantai polipeptida.
  • Menghasilkan banyak protein yang memungkinkan terjadinya proses metabolisme. Karena banyak enzim yang dibutuhkan untuk reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme seluler.
  • Membawa dan menyalurkan protein ke lokasi yang tepat di dalam sel atau di luar sel prokariotik.
  • Mengatur ekspresi genetik dalam sel dengan mensintesis protein yang diperlukan untuk menjalankan fungsi genetik yang ada di dalam DNA sel prokariotik.

Dengan melakukan sintesis protein tersebut, ribosom memainkan peran penting dalam pengembangan dan fungsi seluler serta pertumbuhan sel prokariotik. Tanpa adanya ribosom dalam sel prokariotik, proses sintesis protein tidak akan terjadi.

Dampanya akan memiliki konsekuensi serius bagi sel prokariotik. Selain itu protein juga sangat penting dalam berbagai fungsi seluler, termasuk enzim yang diperlukan untuk reaksi kimia sel, faktor-faktor struktural, dan berbagai fungsi lainnya.

Sel prokariotik tidak akan dapat membuat protein yang diperlukan untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan fungsi seluler normal tanpa ribosom. Dalam sel prokariotik, materi genetik DNA terletak dalam nukleoid yang merupakan area di dalam sel di mana DNA berada dalam bentuk cincin atau rantai tunggal.

Sel prokariotik umumnya lebih sederhana dibandingkan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki beragam fitur seluler, seperti membran sel (plasma membrane) dan ribosom, tetapi tidak memiliki membran inti sel atau organel-organel seluler yang ditemukan dalam sel eukariotik serta menjadi karakteristik yang membedakan sel prokariotik dari sel eukariotik.

Dengan kata lain, ribosom pada sel prokariotik menjadi mesin yang menjalankan sintesis protein dengan menggabungkan asam amino sesuai urutan yang diinstruksikan oleh mRNA. Mutasi dalam gen-gen yang terlibat dalam pembentukan ribosom.

Gen-gen tersebut dapat memengaruhi struktur atau fungsi ribosom, yang dapat berdampak pada kemampuan sel untuk melakukan translasi protein dan molekul lain dalam sel seperti RNA transfer (tRNA) dan faktor-faktor translasi.

Selain itu faktor seperti suhu, pH, dan ketersediaan nutrisi dalam lingkungan sekitar sel prokariotik dapat memengaruhi aktivitas ribosom. Semua faktor tersebut dapat memiliki dampak pada fungsi ribosom dalam sel prokariotik dan pada akhirnya dapat memengaruhi kemampuan sel untuk membuat protein yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan.

The post Fungsi Ribosom pada Sel Prokariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Fungsi Ribosom pada Sel Manusia https://haloedukasi.com/fungsi-ribosom-pada-sel-manusia Fri, 01 Sep 2023 08:51:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45329 Ribosom adalah organel sel yang memiliki peran penting dalam sintesis protein. Dalam sel manusia, ribosom bertanggung jawab untuk membaca informasi genetik dalam mRNA dan menghasilkan rantai polipeptida dengan menghubungkan asam amino yang sesuai bersama-sama. Semua itu adalah proses kunci dalam produksi protein, yang merupakan molekul penting untuk fungsi seluler dan fisiologi tubuh manusia. Beberapa faktor […]

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Ribosom adalah organel sel yang memiliki peran penting dalam sintesis protein. Dalam sel manusia, ribosom bertanggung jawab untuk membaca informasi genetik dalam mRNA dan menghasilkan rantai polipeptida dengan menghubungkan asam amino yang sesuai bersama-sama.

Semua itu adalah proses kunci dalam produksi protein, yang merupakan molekul penting untuk fungsi seluler dan fisiologi tubuh manusia. Beberapa faktor seperti obat-obatan dan terapi medis dapat mempengaruhi sintesis protein dalam sel.

Contohnya, antibiotik dapat mempengaruhi ribosom bakteri, dan kemoterapi dapat menghambat sintesis protein dalam sel kanker. Selain itu, dalam kondisi stres, baik fisik maupun psikologis, dapat memicu respons sel yang memengaruhi aktivitas ribosom.

Sel dapat mengubah produksi protein untuk merespons stres atau ancaman serta kondisi lingkungan sel, seperti ketersediaan nutrisi dan oksigen, dapat memengaruhi sintesis protein. Ketersediaan asam amino, gula, dan energi adalah faktor-faktor yang penting dalam regulasi aktivitas ribosom.

Adapun fungsi ribosom pada sel manusia adalah sebagai berikut.

1. Sebagai tempat untuk sintesis protein

Ribosom adalah tempat di mana asam amino dihubungkan bersama untuk membentuk rantai polipeptida dalam proses yang disebut translasi serta merupakan langkah penting dalam pembuatan semua jenis protein yang diperlukan oleh sel manusia untuk berbagai fungsi biologis. Proses tersebut terjadi dalam dua tahap antara lain sebagai berikut.

Transkripsi

Proses dimulai di dalam inti sel, di mana DNA berperan sebagai templat untuk membuat mRNA (messenger RNA). mRNA tersebut adalah salinan dari informasi genetik yang diperlukan untuk membuat protein tertentu. Transkripsi terjadi saat enzim RNA polimerase membaca dan menyalin urutan basa DNA menjadi urutan basa RNA dalam bentuk mRNA.

Translasi

Setelah mRNA dibentuk di dalam inti sel, kemudian akan keluar menuju sitoplasma, tempat ribosom berada. Di dalam ribosom, proses translasi dimulai. Ribosom membaca urutan basa mRNA satu per satu, dan berdasarkan urutan tersebut, menghubungkan asam amino yang sesuai dari tRNA (transfer RNA) ke dalam rantai polipeptida.

Asam amino yang dihubungkan bersama oleh ribosom membentuk rantai polipeptida yang selanjutnya melipat menjadi protein jadi.

2. Pembuatan protein dalam sel

Fungsi ribosom dalam sel manusia yaitu berfungsi sebagai tempat utama untuk pembuatan protein melalui proses yang disebut sintesis protein. Dalam proses tersebut, ribosom membaca informasi genetik dari mRNA dan merakit asam amino menjadi rantai polipeptida, yang kemudian melipat menjadi protein yang berperan penting dalam berbagai fungsi seluler dan fisiologi tubuh manusia.

3. Memproduksi protein untuk proses sekresi

ribosom di dalam sel manusia juga memproduksi protein yang akan digunakan dalam proses sekresi. Protein yang dihasilkan merupakan bagian penting dari sistem sekresi seluler. Ada dua jenis ribosom dalam sel manusia yang berperan dalam produksi protein untuk proses sekresi antara lain sebagai berikut.

Ribosom bebas

Ribosom bebas dalam sitoplasma sel manusia memproduksi protein yang akan digunakan di dalam sitoplasma atau di berbagai organel sel, seperti mitokondria. Hal tersebut termasuk protein yang terlibat dalam fungsi seluler yang umum.

Ribosom terikat pada retikulum endoplasma kasar (RER)

Ribosom yang terikat pada membran retikulum endoplasma kasar adalah tempat penting di mana protein yang akan disekresi dihasilkan. Hal itu termasuk protein-protein yang akan diekspor dari sel. Ribosom tersebut menghasilkan protein yang akan dikirim ke membran sel, dimodifikasi di dalam retikulum endoplasma kasar, dan kemudian dikemas untuk diekspor dari sel, seperti hormon, enzim pencernaan, atau protein yang diperlukan di luar sel.

Dengan demikian, ribosom adalah komponen penting dalam sel manusia yang memainkan peran utama dalam pembuatan protein, yang merupakan molekul penting untuk fungsi seluler dan fisiologi tubuh manusia.

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/fungsi-ribosom-pada-sel-tumbuhan Sat, 26 Aug 2023 23:27:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45139 Tumbuhan memiliki peran penting dalam kehidupan di Bumi. Peran tumbuhan mencakup berbagai aspek, termasuk lingkungan, ekologi, oksigenasi atmosfer, serta mendukung kelangsungan kehidupan organisme lain. Sel tumbuhan adalah unit struktural dan fungsional dasar dari organisme tumbuhan serta komponen dasar dari semua bagian tanaman, dari akar hingga daun, batang, bunga, dan buah. Sel tumbuhan memiliki berbagai komponen […]

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Tumbuhan memiliki peran penting dalam kehidupan di Bumi. Peran tumbuhan mencakup berbagai aspek, termasuk lingkungan, ekologi, oksigenasi atmosfer, serta mendukung kelangsungan kehidupan organisme lain.

Sel tumbuhan adalah unit struktural dan fungsional dasar dari organisme tumbuhan serta komponen dasar dari semua bagian tanaman, dari akar hingga daun, batang, bunga, dan buah. Sel tumbuhan memiliki berbagai komponen dan organel yang memungkinkannya menjalankan fungsi-fungsi penting, seperti pertumbuhan, fotosintesis, pernapasan, reproduksi, dan penyimpanan zat.

Ribosom biasanya bekerja sepanjang waktu dalam sel tumbuhan, karena sintesis protein merupakan proses yang kontinu dan penting bagi kelangsungan hidup sel. Namun, masa kerja ribosom dalam sintesis protein tidak konstan dan dapat bervariasi tergantung pada keadaan sel, jenis protein yang dihasilkan, dan kondisi lingkungan.

Berikut beberapa fungsi ribosom pada tumbuhan.

1. Sebagai Translasi

Ribosom merupakan organel sel yang terlibat dalam proses translasi, yaitu sintesis protein. Fungsi ribosom dalam translasi adalah untuk membaca informasi genetik yang terdapat dalam RNA (mRNA) dan menerjemahkannya menjadi urutan asam amino yang membentuk rantai protein. Ribosom dapat ditemukan di sitoplasma sel prokariotik dan eukariotik.

Proses translasi dimulai ketika ribosom melekat pada RNA messenger (mRNA) pada bagian yang disebut start codon. Selanjutnya, ribosom akan menggeser sepanjang mRNA dan membaca kodon-kodon (triplet basa) yang menyandikan asam amino.

Setiap kodon akan dipasangkan dengan tRNA yang membawa asam amino yang sesuai. Sehingga membentuk rantai polipeptida yang akhirnya akan menjadi protein yang lengkap. Protein adalah molekul yang membentuk dasar struktural dan fungsional dari sel dan organisme serta terlibat dalam berbagai fungsi biologis, mulai dari regulasi seluler hingga reaksi metabolisme.

Dengan demikian, ribosom memiliki peran sentral dalam proses translasi karena dapat menghubungkan informasi genetik dalam mRNA dengan pembentukan rantai polipeptida yang membentuk protein. Proses tersebut memungkinkan sel untuk memproduksi berbagai jenis protein yang diperlukan untuk fungsi dan kelangsungan hidupnya.

2. Metabolisme di Dalam Sel Tumbuhan

Meskipun ribosom bukanlah organel yang menghasilkan energi atau berperan secara langsung dalam reaksi metabolik, mereka tetap dapat disebut terlibat dalam metabolisme dalam arti bahwa mereka berperan dalam sintesis protein, yang merupakan komponen kunci dalam banyak jalur metabolik.

Alasan ribosom dapat melakukan metabolisme dalam sel tumbuhan adalah karena dapat berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Protein merupakan komponen yang esensial dalam banyak reaksi kimia dan proses seluler.

Dalam metabolisme, protein berperan sebagai enzim, kofaktor, reseptor, dan banyak elemen lain yang diperlukan untuk mengatur dan memperlancar jalur-jalur metabolik. Sintesis protein, yang dilakukan oleh ribosom, melibatkan membaca informasi genetik dalam mRNA dan merakit rantai asam amino yang membentuk protein.

Protein tersebut kemudian berkontribusi pada berbagai proses metabolik dalam sel tumbuhan, seperti fotosintesis, respirasi, sintesis pigmen, sintesis enzim, regulasi genetik, dan banyak lagi. Dengan demikian, meskipun ribosom sendiri tidak menghasilkan energi atau terlibat dalam reaksi metabolik secara langsung, ribosom memungkinkan sel tumbuhan untuk memproduksi protein yang diperlukan untuk menjalankan berbagai reaksi metabolik.

Jadi, ribosom berperan penting dalam mendukung fungsi metabolisme sel tumbuhan dengan memfasilitasi sintesis protein yang membentuk bagian penting dari jalur-jalur metabolik.

Secara keseluruhan, ribosom sebagai bagian penting dalam metabolisme sel tumbuhan membantu mengatur produksi protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi biologis. Dengan demikian, ribosom berperan dalam memastikan berlangsungnya berbagai reaksi kimia yang mendukung kehidupan dan pertumbuhan tanaman.

3. Tempat Sintesis Protein

Ribosom merupakan tempat utama di dalam sel di mana sintesis protein terjadi. Dalam sel, sintesis protein adalah proses penting di mana asam amino digabungkan bersama untuk membentuk rantai polipeptida yang akhirnya akan menjadi protein fungsional.

Proses sintesis protein dimulai dengan transkripsi DNA menjadi RNA messenger (mRNA). mRNA kemudian bergerak keluar dari inti sel dan bergabung dengan ribosom di sitoplasma. Ribosom terdiri dari dua subunit yaitu terdiri dari subunit kecil dan subunit besar.

Subunit-subunit tersebut bekerja bersama untuk membaca urutan kodon pada mRNA. Kodon-kodon ini merupakan triplet basa yang mengodekan informasi tentang asam amino tertentu. Selama proses translasi, ribosom bergerak sepanjang mRNA, membaca kodon-kodon secara berurutan, dan memanggil tRNA (RNA transfer) yang membawa asam amino yang sesuai.

Ribosom kemudian membantu membentuk ikatan peptida antara asam amino yang berdekatan, membentuk rantai polipeptida. Proses tersebut kemudian berlanjut sampai ribosom mencapai kodon, yang menghentikan sintesis protein dan melepaskan polipeptida yang selesai.

Ribosom dapat ditemukan di seluruh sitoplasma sel dan juga dapat melekat pada retikulum endoplasma (RER) dalam sel eukariotik. Ribosom yang melekat pada RER biasanya terlibat dalam sintesis protein yang akan diarahkan ke membran sel atau diekspor dari sel.

Dengan demikian, ribosom berperan sebagai tempat utama di mana proses sintesis protein terjadi, memungkinkan sel untuk memproduksi berbagai jenis protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi biologis.

Jika ribosom tidak berfungsi dalam sel tumbuhan, itu akan memiliki dampak serius pada sel dan organisme secara keseluruhan. Karena ribosom adalah tempat utama sintesis protein, kegagalan dalam fungsi ribosom akan mengganggu produksi protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi seluler.

Secara keseluruhan, tanaman yang memiliki ribosom yang tidak berfungsi akan menghadapi banyak masalah dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup. Kehilangan fungsi ribosom akan merusak sebagian besar aspek seluler dan fisiologis yang penting bagi tanaman.

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Fungsi Ribosom pada Sel Hewan https://haloedukasi.com/fungsi-ribosom-pada-sel-hewan Fri, 28 Jul 2023 23:19:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44696 Ribosom merupakan organel sel yang terlibat dalam sintesis protein. Organel tersebut dapat di temukan di semua sel organisme, termasuk sel hewan. Ribosom memiliki bentuk yang khas dan dapat diidentifikasi sebagai partikel globular dalam sel. Secara umum, bentuk ribosom yaitu bulat atau bulat lonjong, tergantung pada jenis organisme dan lokasi sel. Ribosom terdiri dari dua sub […]

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Hewan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Ribosom merupakan organel sel yang terlibat dalam sintesis protein. Organel tersebut dapat di temukan di semua sel organisme, termasuk sel hewan. Ribosom memiliki bentuk yang khas dan dapat diidentifikasi sebagai partikel globular dalam sel.

Secara umum, bentuk ribosom yaitu bulat atau bulat lonjong, tergantung pada jenis organisme dan lokasi sel. Ribosom terdiri dari dua sub unit yang berbeda ukuran yaitu sub unit besar dan sub unit kecil. Kedua sub unit tersebut bergabung bersama-sama untuk membentuk ribosom fungsional ketika proses translasi dimulai, dan mereka berpisah kembali setelah selesainya sintesis protein.

Ribosom bisa ditemukan dalam sel tubuhan dan hewan. Pada setiap sel tersebut memiliki beberapa fungsi. Adapun beberapa fungsi ribosom adalah sebagai berikut.

1. Sebagai Proses Sintesis Protein

Ribosom berperan dalam proses sintesis protein yang merupakan pembuatan protein dalam sel. Ribosom membaca informasi genetik dari molekul RNA (ribonukleat) yang disebut mRNA (messenger RNA) dan menggunakan informasi tersebut untuk merakit rantai asam amino menjadi protein.

Proses tersebut melibatkan dua subunit ribosom yang berinteraksi dengan mRNA dan tRNA (transfer RNA) sehingga membantu mengatur urutan asam amino yang benar untuk membentuk rantai protein yang spesifik sesuai dengan kode genetik.

Dalam keseluruhan proses, ribosom berperan penting dalam mengkoordinasikan interaksi antara mRNA dan tRNA untuk membentuk rantai asam amino yang tepat sesuai dengan urutan genetik dalam mRNA. Hal ini memungkinkan pembentukan protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi seluler, struktural, dan biokimia yang esensial bagi kehidupan.

2. Sebagai Translasi

Pada saat proses pembentukan protein, ribosom akan melakukan translasi. Fungsi ribosom dalam proses translasi adalah mengubah urutan nukleotida dalam molekul mRNA menjadi urutan asam amino dalam rantai protein.

Proses translasi melibatkan dua subunit ribosom (subunit kecil dan subunit besar) yang bekerja bersama-sama dengan mRNA dan molekul tRNA (transfer RNA) untuk menerjemahkan informasi genetik menjadi urutan asam amino yang spesifik. Beberapa proses yang terjadi pada tahap translasi antara lain sebagai berikut.

  • Inisiasi. Subunit kecil ribosom terikat pada mRNA di dekat kode start AUG. Molekul tRNA yang membawa asam amino pertama, biasanya metionin, berikatan dengan kode start tersebut.
  • Elongasi. Ribosom membaca urutan nukleotida dalam mRNA, tRNA membawa asam amino yang cocok berikatan dengan kodon yang sesuai pada mRNA, dan ribosom membantu membentuk ikatan peptida antara asam amino yang berdekatan. Proses ini berulang sampai mencapai kode stop pada mRNA.
  • Translokasi. Ribosom berpindah ke kodon berikutnya dalam mRNA setelah ikatan peptida terbentuk. Proses tersebut melibatkan pergerakan subunit ribosom besar dan pergeseran tRNA ke situs peptidil.
  • Terminasi. Proses translasi berakhir saat ribosom mencapai kode stop pada mRNA. Tidak ada tRNA yang cocok untuk kode stop, dan protein yang baru terbentuk dilepaskan dari ribosom.

Dengan demikian, ribosom merupakan mesin utama dalam proses translasi, yang menghubungkan bahasa nukleotida dalam mRNA dengan bahasa asam amino dalam protein. Proses translasi sangat berperan penting untuk sintesis protein yang akurat dan berfungsi dalam mendukung berbagai aktivitas seluler dan fungsi organisme.

3. Pertumbuhan dan Memperbaiki Sel yang Rusak

Sel hewan memerlukan protein untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan. Ribosom mendukung sintesis protein yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk tulang, otot, dan organ-organ lainnya.

Sel-sel hewan yang terus-menerus melakukan pembelahan atau pertumbuhan juga membutuhkan ribosom untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan. Secara keseluruhan, ribosom merupakan organel sel yang sangat penting karena bertanggung jawab atas sintesis protein, yang merupakan aspek kunci dalam menjalankan berbagai fungsi sel hewan.

Ukuran ribosom juga dapat bervariasi. Pada sel hewan, ukuran ribosom biasanya berkisar antara 20 hingga 25 nanometer (nm). Perlu diketahui bahwa ukuran dan bentuk ribosom dapat sedikit berbeda pada berbagai jenis organisme, seperti bakteri, arkea, dan eukariota seperti manusia, kucing, pohon ek, jamur kancing, dan alga hijau.

Semua organisme tersebut memiliki sel-sel dengan nukleus dan struktur seluler lainnya. Meskipun ribosom berukuran kecil dan tidak memiliki membran, mereka berperan sangat penting dalam menjalankan sintesis protein yang menjadi dasar dari berbagai proses biologis dalam sel hewan dan organisme lainnya.

Ribosom bekerja di dalam sel hewan sepanjang waktu, terlibat dalam sintesis protein yang diperlukan untuk fungsi dan pertumbuhan sel, serta proses sintesis protein terus berlangsung sepanjang siklus hidup sel.

Jika tidak ada ribosom, sel hewan tidak akan dapat menghasilkan protein yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan fungsi normalnya. Sehingga akan mengakibatkan gangguan serius dalam berbagai proses seluler, dan akhirnya dapat menghambat vitalitas sel dan kelangsungan hidup organisme secara keseluruhan.

Oleh karena itu, ribosom memiliki peran penting dalam mengubah informasi genetik yang disandikan dalam molekul mRNA menjadi rantai polipeptida yang membentuk protein. Dalam sel hewan, ribosom dapat ditemukan terikat pada retikulum endoplasma kasar (REK) atau berada bebas di sitoplasma.

The post 3 Fungsi Ribosom pada Sel Hewan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>