fungsi saraf parasimpatik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fungsi-saraf-parasimpatik Fri, 22 Dec 2023 04:03:12 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico fungsi saraf parasimpatik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fungsi-saraf-parasimpatik 32 32 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Kelenjar Ludah https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik-kelenjar-ludah Fri, 22 Dec 2023 04:03:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47154 sistem saraf otomatis atau bisa disebut dengan otonom terbagi menjadi dua yaitu saraf simpatik dan parasimpatik. Saraf simpatik berfungsi untuk mengatur respon tubuh saat terjadi tekanan. Sedangkan saraf parasimpatik berfungsi untuk merespon tubuh dalam keadaan rileks atau santai. Fungsi saraf parasimpatik tidak hanya mengecilkan pupil, meningkatkan kadar urin, melambatkan detak jantung, meningkatkan produksi mukosa hidung, […]

The post 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Kelenjar Ludah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

sistem saraf otomatis atau bisa disebut dengan otonom terbagi menjadi dua yaitu saraf simpatik dan parasimpatik. Saraf simpatik berfungsi untuk mengatur respon tubuh saat terjadi tekanan. Sedangkan saraf parasimpatik berfungsi untuk merespon tubuh dalam keadaan rileks atau santai.

Fungsi saraf parasimpatik tidak hanya mengecilkan pupil, meningkatkan kadar urin, melambatkan detak jantung, meningkatkan produksi mukosa hidung, dan melebarkan arteri. Saraf parasimpatik juga bekerja menyarafi kelenjar ludah dengan fungsi berkebalikan dari saraf simpatik.

Berikut ini adalah dua fungsi utama dari saraf parasimpatik kelenjar ludah yang perlu diketahui.

1. Merangsang Produksi Air Liur

Jika saraf simpatik bekerja untuk mengurangi sekresi ludah, maka saraf parasimpatik berfungsi sebaliknya. Fungsi saraf parasimpatik kelenjar ludah adalah merangsang kelenjar ludah agar dapat memroduksi air ludah atau air liur lebih banyak atau setidaknya dalam kadar normal.

Contoh kinerja saraf parasimpatik dalam meningkatkan produksi air liur adalah saat kita mengunyah makanan atau setidaknya mengunyah permen karet. Hal ini disebut sebagai rangsangan mekanis pada lidah yang kemudian membuat kelenjar ludah menghasilkan air liur lebih banyak.

Contoh lain pengaruh saraf parasimpatik yang menyarafi kelenjar ludah adalah saat kita mengonsumsi makanan pedas, asin, dan asam. Meskipun rasa pahit dan manis pun turut dapat merangsang produksi air liur lebih banyak namun ketiga rangsangan kimiawi tadi (rasa pedas, asin dan asam) biasanya paling berpengaruh.

Dalam kedua hal tersebut, sinyal listrik akan dikirimkan oleh sistem parasimpatik ke nukleus salivarius. Nukleus salivarius ini terdiri dari dua, yakni nukleus salivarius superior dan nukleus salivarius inferior dengan tugas yang berbeda.

Nukleus salivarius superior berperan melanjutkan sinyal rangsangan yang diterima sistem parasimpatik ke kelenjar submandibular dan kelenjar sublingual. Belum selesai, rangsang saraf tadi harus sampai ke kelenjar parotis, dan ini merupakan tugas nukleus salivarius inferior sebagai pengirimnya.

Untuk menyempurnakan sekresi kelenjar ludah, terdapat pula saraf fasial (asal dari serabut jaringan parasimpatik) yang menyarafi kelenjar ludah/saliva minor.

2. Meningkatkan Kadar Enzim Ptialin

Saraf parasimpatik tidak sekadar membantu agar air liur terproduksi secara normal atau meningkat. Ketika produksi air liur meningkat, maka enzim ptialin yang merupakan kandungan air liur ikut bertambah di mana enzim ini turut memengaruhi pencernaan dan berperan menjadi indikator kanker.

Ketika kelenjar ludah terangsang dengan baik oleh saraf parasimpatik untuk menghasilkan air liur lebih banyak, enzim ptialin yang mendukung proses pencernaan pada mulut ikut bekerja secara maksimal. Enzim ptialin pada dasarnya memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah mendukung proses pencernaan.

Kandungan zat pati serta berbagai nutrisi yang terdapat di dalam makanan yang kita makan bisa dicerna dan diserap oleh usus dengan baik berkat enzim ptialin. Dengan kelenjar ludah berfungsi seperti seharusnya dan menghasilkan air liur dalam kadar normal dan meningkat.

Enzim ptialin pada air liur turut berperan dalam mengindikasikan adanya risiko kanker. Kadar air liur meningkat artinya kadar enzim ptialin juga lebih tinggi dan hal ini dapat menjadi tanda tubuh sedang merespon timbulnya kanker.

The post 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Kelenjar Ludah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Fungsi Saraf Parasimpatik Pembuluh Darah https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik-pembuluh-darah Fri, 22 Dec 2023 03:55:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47156 Saraf parasimpatik adalah saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf otonom. Selain dari saraf simpatik, ada pula saraf parasimpatik di mana keduanya disebut juga adrenergik dan kolinergik, dengan cara kerja keduanya yang disebut bersifat antagonis. Ketika satu sistem menghambat fungsi organ tertentu, maka sistem lainnya justru berperan menjadi stimulator atau bertugas merangsang. Seperti ketika saraf […]

The post 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Pembuluh Darah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Saraf parasimpatik adalah saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf otonom. Selain dari saraf simpatik, ada pula saraf parasimpatik di mana keduanya disebut juga adrenergik dan kolinergik, dengan cara kerja keduanya yang disebut bersifat antagonis.

Ketika satu sistem menghambat fungsi organ tertentu, maka sistem lainnya justru berperan menjadi stimulator atau bertugas merangsang. Seperti ketika saraf simpatik pencernaan membuat kinerja pencernaan melambat, namun saraf parasimpatik justru mempercepat.

Contoh lainnya dari perbedaan kedua saraf yang saling melengkapi adalah saraf simpatik pada organ reproduksi pria. Jika saraf simpatik menghambat ereksi, maka fungsi saraf parasimpatik akan memberikan rangsangan.

Tidak hanya sistem pencernaan dan reproduksi yang diatur oleh saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Pembuluh darah adalah bagian dari tubuh yang juga disarafi oleh keduanya. Untuk lebih mengenal fungsi saraf parasimpatik pembuluh darah, berikut penjelasannya.

Jika saraf simpatik berkaitan dengan respon fight or flight, maka saraf parasimpatik bekerja usai adanya ketegangan pada tubuh. Saraf parasimpatik dan pengaturannya terhadap respon tubuh untuk beristirahat juga terjadi pada pembuluh darah dengan fungsi di bawah ini.

1. Melebarkan Diameter Pembuluh Darah/Pembuluh Arteri

Jika saraf simpatik berfungsi utama memperkecil atau menyempitkan pembuluh darah, maka saraf parasimpatik berfungsi kebalikannya. Parasimpatik adalah saraf yang akan memperlebar diameter pembuluh darah, khususnya arteri yang biasanya difaktori oleh kadar oksigen rendah atau peningkatan suhu tubuh.

Kadar oksigen rendah biasanya terjadi ketika seseorang terpapar udara di dataran tinggi. Sementara itu, peningkatan suhu tubuh bisa disebabkan oleh perubahan suhu lingkungan atau efek sehabis beraktivitas fisik seperti olahraga.

Istilah untuk proses pelebaran pembuluh darah ini adalah vasodilatasi. Vasodilatasi pembuluh darah memengaruhi peredaran darah yang semakin lancar dan maksimal ke beberapa organ tubuh yang perlu berfungsi dengan baik, seperti mata (badan siliaris) dan jantung.

2. Meningkatkan Peredaran Darah dan Penyuplaian Oksigen

Ketika diameter pembuluh darah lebih besar, otomatis aliran atau peredaran darah semakin lancar. Hal ini juga yang menjadi tujuan atau fungsi vasodilatasi, yakni meningkatkan peredaran darah dan membuat penyuplaian oksigen (yang dibawa oleh darah) menuju organ-organ tubuh tertentu yang memerlukannya lebih baik.

The post 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Pembuluh Darah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Fungsi Saraf Parasimpatik Mata https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik-mata Fri, 15 Dec 2023 08:53:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47056 Saraf parasimpatik merupakan salah satu sistem saraf otonom selain saraf simpatik yang meskipun memiliki fungsi berbeda, keduanya memiliki peran sebagai pengendali kondisi internal tubuh manusia. Saraf parasimpatik bekerja sama dengan saraf simpatik, terutama sebagai pengembali fungsi tubuh usai efek dari aktivasi saraf simpatik. Bila fungsi saraf simpatik adalah menyebabkan tubuh mengeluarkan respon fight or flight […]

The post 4 Fungsi Saraf Parasimpatik Mata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Saraf parasimpatik merupakan salah satu sistem saraf otonom selain saraf simpatik yang meskipun memiliki fungsi berbeda, keduanya memiliki peran sebagai pengendali kondisi internal tubuh manusia. Saraf parasimpatik bekerja sama dengan saraf simpatik, terutama sebagai pengembali fungsi tubuh usai efek dari aktivasi saraf simpatik.

Bila fungsi saraf simpatik adalah menyebabkan tubuh mengeluarkan respon fight or flight (melawan atau lari) dalam kondisi tertentu (khususnya dalam sebuah tekanan atau bahaya, tubuh kita sedang jauh dari fungsi homeostasis.

Sedangkan homeostasis sendiri adalah mekanisme atau cara tubuh mempertahankan kestabilan diri secara otomatis dan cenderung tanpa diri manusia sadari. Agar tubuh dapat kembali dari respon fight or flight ke kondisi homeostasis, ini merupakan fungsi saraf parasimpatik.

Saraf ini mengendalikan banyak bagian atau organ tubuh, namun kali ini kita akan lebih memahami apa saja fungsi saraf parasimpatik mata.

1. Memperkecil Pupil Mata

Jika fungsi saraf simpatik mata adalah membuat pupil mata membesar atau melebar, maka fungsi saraf parasimpatik adalah membuat pupil mata mengecil atau menyempit. Istilah untuk mengecil atau menyempitnya pupil mata ini adalah efek miosis.

Mata manusia memiliki banyak bagian, seperti sklera, retina, iris, konjungtiva, makula, lensa, kornea, dan termasuk juga pupil (lingkaran hitam di bagian tengah bola mata). Saat pupil mata mengalami pengecilan sampai dengan kurang dari 2 mm, maka hal ini disebut dengan proses miosis, baik terjadi pada salah satu ataupun kedua mata.

2. Meningkatkan Aliran Darah

Karena fungsi saraf parasimpatik adalah sebagai pelebar pembuluh darah, termasuk arteri, maka aliran darah dapat berjalan dengan lancar berkat saraf ini. Mata dapat berfungsi dengan baik karena suplai darah dari arteri oftalmikus mengalir dengan baik dan normal.

3. Meregulasi Tekanan Intraokular

Fungsi lain saraf parasimpatik pada mata adalah meregulasi tekanan intraokular. Bola mata manusia dapat mengeluarkan cairan dan sirkulasi atau produksi cairan ini terkadang sedikit tidak normal. Ketika produksi cairan tersebut berlebihan, maka tekanan intraokular atau tekanan pada bagian dalam bola mata bisa terjadi.

Tekanan tersebut bisa terus meningkat entah karena humor aquous pada mata terhambat atau cairan humor aquous tidak terkendali.

4. Meningkatkan Produksi Air Mata

Jika fungsi saraf simpatik mata adalah menekan produksi air mata, maka fungsi saraf parasimpatik mata adalah sebaliknya. Cara kerja saraf ini adalah dengan melalui neurotransmitter asetilkolin lewat reseptor muskarinik maupun nikotinik untuk mengendalikan dan merangsang kelenjar air mata.

Maka ketika reseptor tersebut dalam keadaan aktif, air mata siap keluar dari kelenjar air mata. Ini dikarenakan kelenjar air mata telah mendapat stimulus dan dalam hal ini hipotalamus dari sistem limbik juga turut menjalankan perannya untuk memengaruhi sistem saraf parasimpatik.

The post 4 Fungsi Saraf Parasimpatik Mata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Saraf Parasimpatik Hidung https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik-hidung Fri, 15 Dec 2023 08:45:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47066 Tubuh manusia tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa sistem saraf otonom, yakni saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Karena keduanya saling melengkapi, bila dalam kondisi stres atau tertekan saraf simpatik bekerja menimbulkan respon fight or flight, maka saraf parasimpatik menjadi pengatur aktivitas tubuh saat tubuh kita sedang beristirahat. Tugas saraf parasimpatik adalah mengembalikan kondisi tubuh usai […]

The post Fungsi Saraf Parasimpatik Hidung appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Tubuh manusia tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa sistem saraf otonom, yakni saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Karena keduanya saling melengkapi, bila dalam kondisi stres atau tertekan saraf simpatik bekerja menimbulkan respon fight or flight, maka saraf parasimpatik menjadi pengatur aktivitas tubuh saat tubuh kita sedang beristirahat.

Tugas saraf parasimpatik adalah mengembalikan kondisi tubuh usai mengalami pengaruh dari kinerja saraf simpatik. Tidak hanya pencernaan dan metabolisme, saraf parasimpatik juga bekerja mengatur kondisi organ tubuh lainnya, salah satunya adalah hidung.

Saraf parasimpatik bekerja secara tanpa disadari oleh diri kita ketika dalam kondisi rileks, berlawanan dari fungsi saraf simpatik yang bekerja tanpa kita sadari di kala berada dalam tekanan. Kali ini, kita perlu mengetahui fungsi utama saraf parasimpatik hidung sebagai berikut.

Fungsi Saraf Parasimpatik Hidung Sebagai Merangsang Kelenjar dalam Rongga Hidung

Hidung yang sehat adalah hidung yang bagian dalamnya terjaga kelembapannya. Bila bagian dalam hidung tetap lembap, maka artinya hidung dalam kondisi sehat dan bersih. Kelembapan hidung tak lepas dari peran saraf parasimpatik serta bagaimana cara seseorang dalam merawat hidungnya.

Hidung bisa tetap dalam keadaan lembap karena memiliki membran mukosa hidung, yakni lapisan yang menyeluruh di bagian dalam anatomi hidung dalam bentuk jaringan tipis. Membran mukosa tidak hanya ada pada bibir, telinga, anus, dan area kemaluan.

Membran mukosa yang menyatu dengan kulit ini juga ada pada bagian hidung; selain menjaga kelembapan, membran mukosa berperan sebagai pengatur suhu udara yang masuk ke dalam hidung. Hidung dapat mengeluarkan cairan berupa lendir atau yang kita sering sebut sebagai ingus juga karena berkat membran mukosa yang menghasilkannya.

Fungsi saraf parasimpatik hidung paling utama adalah mensarafi dan merangsang kelenjar yang ada di dalam rongga hidung. Dengan kelenjar tersebut mendapat stimulasi, maka terjadi sekresi mukosa rongga hidung, yakni terproduksinya lendir atau cairan (cair atau lebih kental yang disebut ingus).

Karena hidung dalam kondisi lembap yang normal dan memiliki lendir yang terproduksi secara lancar, benda-benda asing yang sempat terhirup tidak akan langsung masuk ke dalam tubuh. Setiap mengambil napas, akan selalu ada benda-benda asing bahkan yang berpartikel sangat kecil masuk ke dalam hidung.

Lendir terproduksi dengan baik berkat saraf parasimpatik agar bisa menjebak benda-benda atau partikel-partikel yang masuk ke dalam hidung. Maka benda asing dari lingkungan eksternal dapat tersaring dengan baik supaya tidak masuk lebih jauh ke dalam tubuh lewat hidung.

The post Fungsi Saraf Parasimpatik Hidung appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Fungsi Saraf Parasimpatik Lambung https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik-lambung Sat, 09 Dec 2023 03:27:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47001 Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang memiliki peranan untuk mengatur kinerja tubuh yang tidak disadari. Contohnya seperti tekanan darah dan detak jantung. Sistem saraf otonom termasuk bagian dari sistem saraf motorik. Di dalam sistem saraf otonom terbagi menjadi 3 yakni sistem saraf parasimpatik, simpatik dan entrik. Di mana ketiga sistem saraf ini memiliki peranan […]

The post 3 Fungsi Saraf Parasimpatik Lambung appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang memiliki peranan untuk mengatur kinerja tubuh yang tidak disadari. Contohnya seperti tekanan darah dan detak jantung. Sistem saraf otonom termasuk bagian dari sistem saraf motorik.

Di dalam sistem saraf otonom terbagi menjadi 3 yakni sistem saraf parasimpatik, simpatik dan entrik. Di mana ketiga sistem saraf ini memiliki peranan yang berbeda di dalam tubuh. Sistem parasimpatik banyak yang menganggap bahwa berlawanan dengan kinerja sistem saraf simpatik.

fungsi saraf parasimpatik lambung

Hal ini dikarenakan sistem saraf parasimpatik membuat tubuh menjadi lebih rileks. Adapun fungsi utama dari sistem saraf patasimpatik adalah mengatur berbagai aktivitas tubuh ketika sedang istirahat. Sistem saraf parasimpatik ini bekerja setelah saraf simpatik mengaktifkan organ-organ dalam tubuh.

Ketika organ-organ tubuh telah melakukan kerjanya, maka secara otomatis saraf parasimpatik akan bekerja agar membuat organ lebih rileks. Oleh karena itu, cara kerja saraf parasimpatik ini berlainan dengan cara kerja saraf simpatik.

Sebab, cara kerja saraf simpatik membuat organ menjadi tegang sedangkan saraf parasimpatik sebaliknya. Selain itu, sistem saraf parasimpatik ini juga memiliki peranan dalam mengatur metabolisme dan pencernaan.

Salah satu organ yang memiliki fungsi dalam mengatur pencernaan adalah lambung. Lambung memiliki sistem saraf parasimpatik yang akan membantu kinerja dalam pencernaan.

Berikut ini fungsi sistem saraf parasimpatik.

1. Membantu Menstimulasi Gerak Peristaltik

Gerak peristaltik merupakan gerakan otot pada dinding pencernaan yang dilakukan secara berulang untuk membantu mendorong makanan menuju anus. Keberadaan saraf parasimpatik lambung membantu untuk menstimulasi adanya gerakan peristaltik sehingga proses pencernaan lebih cepat dilakukan.

Dengan adanya gerakan peristaltik ini akan membuat makanan menjadi terpecah sehingga penyerapan nutrisi lebih mudah dilakukan. Dengan begitu, tugas lambung untuk mengolah makanan akan lebih cepat dilakukan.

Tidak hanya itu, keberadaan gerakan peristaltik juga memiliki peranan untuk membuang sisa makanan yang tidak dicerna oleh anus. Saat makanan masuk ke dalam saluran pencernaan maka otot akan menstimulasi untuk terjadinya kontraksi yang kemudian menimbulkan gerakan peristaltik.

Gerakan peristaltik ini dilakukan secara tidak sadar. Gerakan peristaltik ini akan membantu mendorong makanan agar sampai menuju usus besar. Tidak hanya dilakukan di organ lambung, melainkan gerakan ini bermula dari kerongkongan sampai ke anus.

Keberadaan gerakan peristaltik merupakan hal yang normal terjadi dan bukanlah suatu kelainan atau penyakit justru membantu kinerja lambung. Gerakan ini bisa terjadi karena adanya pergerakan pada otot polos seperti sebuah gelombang.

Gerakan otot inilah yang mendorong makanan serta cairan yang masuk menuju lambung dan kemudian dikeluarkan melalui uretra atau anus. Gerakan peristaltik di lambung menyebabkan adanya proses segmentasi menjadi terlambat.

Segmentasi merupakan proses pencampuran makanan dengan cairan yang berada di lambung sehingga dapat memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil. Perubahan makanan dari ukuran besar menjadi partikel yang lebih kecil membantu penyerpaan nutrisi sehingga kerja lambung akan sedikit lebih ringan.

2. Membantu Proses Sekresi

Lambung selain memiliki fungsi untuk menyimpan dan mengolah makanan, namun juga berfungsi sebagai alat sekresi. Sekresi adalah proses melepaskan sisa-sisa zat di dalam tubuh yang berbentuk caira. Di dalam lambung terjadi proses sekresi cairan lambung.

Sekresi cairan lambung atau asam lambung terjadi pada lapisan lambung. Proses sekresi lambung dibagi menjadi tiga fase yakni sefalik, lambung, dan usus yang bergantung pada fase primer mekanisme yang mengakibatkan mukosa lambung mengeluarkan cairan lambung.

Fase sekresi lambung mengalami tumpang tindih sehingga terjadilah keterkaitan dan saling ketergantungan antara jalur saraf dan humoral. Fase sefalik sekresi lambung terjadi karena reaksi atas rangsangan yang diterima oleh indera seperti rasa, penciuman, penglihatan, hingga suara.

Fase sekresi lambung ini berasal dari refleks yang kemudian dimediasi oleh saraf vagus (kranial ke-10) . Getah lambung disekresikan sebagai reaksi atas rangsangan vagal, baik yang terjadk secara langsung lewat impuls listrik ataupun secara tidak langsung lewat respons yang diterima melalui indera.

Senentara itu, fase lambung dilakukan oleh saraf vagus serta gastrin yang dilepaskan. Keasaman pada isi lambung setelah makanan disangga oleh protein, secara keseluruhan akan tetap berada pada kisaran pH3 (asam).

Hal ini terjadi selama kurang lebih 90 menit. Asam terus dilakukan sekresi selama fase lambung terjadi sebagai reaksi atas distensi dan peptida serta asam amino yang terbebas dari protein ketika proses pencernaan sedang terjadi.

3. Mengatur Metabolisme Pencernaan

Sistem parasimpatik lambung akan mengatur kinerja metabolisme tubuh. Lambung memiliki peranan untuk menyimpan dan menyerap makanan. Fungsi ini dibantu oleh keberadaan saraf parasimpatik lambung.

Ketika makanan dan minuman masuk, lambung akan mengeluarkan asam lambung serta enzim yang membantu proses pencernaan. Makanan yang masuk ini akan diolah menjadi cairan yang pekat kemudian didorong ke usus halus.

Proses pendorongan makanan menuju usus halus dibantu oleh gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik ini distimulasi oleh kinerja saraf parasimpatik lambung. Proses pencernaan di dalam lambung dilakukan melalui dua cara yakni kimiawi dan mekanik. Gerakan peristaltik ini termasuk ke dalam proses mekanik.

Proses pencernaan makanan secara mekanik dilakukan dengan menggerakkan otot lambung yang akan meremas dan mengaduk makanan. Sementara itu, proses pencernaan secara kimiawi dilakukan oleh kelenjar getah lambung.

Kelenjar getah lambung akan mengeluarkan getah lambung. Di mana getah lambung ini memiliki 3 enzim yang berfungsi untuk pencernaa yakni enzim pepsin, renin dan klorida. Ketiga enzim ini memiliki peranan untuk mengubah makanan menjadi senyawa penting yang dibutuhkan tubuh.

Contohnya pada enzim pepsin memiliki fungsi untuk mengubah protein menjadi pepton. Enzim renin berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein. Sementara itu, asam klorida berfungsi untuk mengasamkan makanan dan membunuh kuman yang masuk bersamaan dengan makanan.

The post 3 Fungsi Saraf Parasimpatik Lambung appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Fungsi Saraf Parasimpatik pada Tubuh https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik Mon, 20 Nov 2023 03:06:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46560 Di dalam tubuh setiap manusia memiliki sistem saraf otonom, yakni sistem saraf yang mengatur dan mengendalikan aktivitas tubuh sehari-hari, dan sistem saraf ini terbagi menjadi dua, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik untuk melakukan tugas berbeda namun pada dasarnya saling bekerja sama. Bila saraf simpatik adalah sistem saraf membuat tubuh lebih waspada atau siap saat […]

The post 8 Fungsi Saraf Parasimpatik pada Tubuh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Di dalam tubuh setiap manusia memiliki sistem saraf otonom, yakni sistem saraf yang mengatur dan mengendalikan aktivitas tubuh sehari-hari, dan sistem saraf ini terbagi menjadi dua, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik untuk melakukan tugas berbeda namun pada dasarnya saling bekerja sama.

Bila saraf simpatik adalah sistem saraf membuat tubuh lebih waspada atau siap saat harus bertahan atau mengeluarkan respon berupa fight or flight di situasi tertentu, maka saat tubuh dapat lebih tenang dan terkendali artinya sistem saraf parasimpatik tengah bekerja dengan baik.

Sistem saraf otonom sendiri merupakan saraf otomatis yang memiliki dua cabang sistem saraf lain, yakni simpatik dan parasimpatik seperti telah dijelaskan. Saraf parasimpatik merupakan saraf pengontrol tubuh dalam respon terkait dengan “istirahat dan mencerna”, yakni respon tubuh saat dalam keadaan rileks usai saraf simpatik membuat tubuh berkontraksi atau tegang.

Berikut deretan fungsi saraf parasimpatik yang perlu diketahui.

1. Mengecilkan Pupil Mata

Pupil mata manusia dapat membesar maupun mengecil tergantung dari sebuah kondisi di mana kita berada. Saat pupil mata membesar/melebar, maka ini adalah kinerja dari saraf simpatik yang membuat kontraksi otot radial iris aktif.

Sehingga, pupil mata membesar/melebar dan membantu agar mata bisa menerima lebih banyak cahaya masuk ke mata. Salah satu contoh dari kondisi pupil mata membesar adalah sewaktu kita berada di tempat gelap dan kesulitan melihat karena minim pencahayaan.

Sementara itu, pupil mata akan mengecil karena kinerja dari saraf parasimpatik di mana hal ini terjadi ketika kita berada di tempat yang pencahayaannya maksimal atau terlalu terang. Namun khusus bagi orang-orang penderita kelainan pupil mata, pencahayaan rendah maupun tinggi tidak mampu memengaruhi pupil mata.

2. Meningkatkan Proses Pengosongan Kandung Kemih

Jika sistem saraf simpatik bekerja untuk menghambat pengosongan kandung kemih, maka saraf parasimpatik bekerja sebaliknya, yakni membuat kandung kemih berkontraksi. Tujuan dari proses ini adalah agar urine bisa mengalir ke uretra dan terbuang melalui uretra tersebut; hal ini disertai dengan relaksasi pada sfingter.

3. Merangsang Kantong Empedu, Lambung dan Usus

Saraf simpatik memiliki fungsi untuk menghambat aktivitas lambung, usus dan kantung empedu, namun saraf parasimpatik bekerja sebaliknya. Saraf parasimpatik berperan sebagai perangsang atau pengaktif ketiga organ tersebut.

Proses oleh saraf parasimpatik tersebut merupakan bagian dari pengendali homeostasis pada tubuh (mekanisme tubuh sebagai cara bertahan terlepas dari adanya perubahan lingkungan di luar dan di dalam tubuh supaya fungsi tubuh tetap normal).

Saraf parasimpatik juga memiliki fungsi merangsang gerak peristaltik; artinya, berkat saraf ini maka lambung dan usus bisa bergerak untuk proses pencernaan makanan yang normal. Setelah itu, makanan tersalurkan ke saluran cerna karena adanya kontraksi atau penyempitan sfingter oleh saraf parasimpatik sehingga seseorang bisa buang air besar dengan lancar.

4. Merangsang Aktivitas Pankreas

Bila saraf simpatik bekerja menghambat aktivitas pankreas, saraf parasimpatik justru berfungsi membuat pankreas lebih aktif. Organ pankreas merupakan penghasil enzim pencernaan yang berguna dalam proses pengolahan makanan yang sudah masuk ke dalam perut.

Terutama saat enzim sudah mencapai saluran pencernaan. Selain itu, aktivitas pankreas yang juga utama dan sama pentingnya adalah perannya sebagai penghasil hormon glukagon (peningkat gula darah) dan insulin (penurun gula darah).

5. Melambatkan Detak Jantung

Detak jantung manusia dalam berbagai kondisi tertentu dapat melambat atau justru menjadi sangat cepat. Untuk kasus detak jantung lebih cepat, hal ini dapat terjadi karena fungsi saraf simpatik sebagai perangsang dan peningkat frekuensi detak jantung.

Namun untuk kasus detak jantung lebih lambat, ini merupakan peran utama dari rangsangan saraf parasimpatik yang melepaskan asetilkolin (sebuah zat kimia) ke organ jantung.

6. Merangsang Kelenjar Air Liur dan Air Mata

Saraf parasimpatik merupakan saraf yang mengaktivasi produksi air liur agar terhasilkan pada kadar yang normal atau sekitar 2-3 liter per hari. Produksi normal air liur pada dasarnya memiliki kandungan enzim yang berguna untuk proses pencernaan.

Selain merangsang kelenjar air liur agar bekerja optimal, saraf parasimpatik juga membuat jaringan mata tidak kering dan terus mampu mengeluarkan air mata melalui proses rangsangan terhadap kelenjar air mata.

7. Memicu Kontraksi Bronkiolus Paru-paru

Bila saraf simpatik menyebabkan pelebaran bronkiolus agar aliran oksigen berjalan dengan lancar, saraf parasimpatik bekerja kebalikan untuk memicu kontraksi atau penyempitan pada bronkiolus. Bronkiolus mampu berkontraksi, tergantung dari situasi yang ada, khususnya saat ada alergen yang masuk ke sistem pernapasan.

8. Meningkatkan Ereksi

Ereksi adalah suatu hal alami yang menandakan bahwa fungsi seksual seorang pria dalam keadaan normal di mana ereksi biasanya ditandai dengan peningkatan aliran darah menuju penis. Sebagai efeknya, penis akan membesar, mengeras, dan menegang di mana ereksi ini bisa terjadi baik karena adanya rangsangan maupun tidak.

Namun perlu diketahui, saraf parasimpatik berfungsi sebagai saraf yang mengatur pembuluh darah agar aliran darah ke penis lancar dan ereksi bisa terjadi.

Fungsi saraf parasimpatik sama pentingnya dengan fungsi saraf simpatik sebagai golongan sistem saraf otonom di dalam tubuh manusia walaupun cara kerja saraf parasimpatik diketahui lebih lambat bila dibandingkan dengan sistem saraf simpatik.

The post 8 Fungsi Saraf Parasimpatik pada Tubuh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>