G20 - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/g20 Mon, 02 Jan 2023 06:48:30 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico G20 - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/g20 32 32 G20 : Latar belakang, Kegiatan, dan Pendirinya https://haloedukasi.com/g20 Mon, 02 Jan 2023 06:48:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40543 G20 atau Group of Twenty merupakan kelompok yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan satu organisasi antar pemerintah dan supranasional yakni Uni Eropa. Secara resmi G20 dinamakan dengan The Group of Twenty (G20) Finance Ministers and Central Bank Governour atau kelompok dua puluh menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Kelompok […]

The post G20 : Latar belakang, Kegiatan, dan Pendirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
G20 atau Group of Twenty merupakan kelompok yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan satu organisasi antar pemerintah dan supranasional yakni Uni Eropa. Secara resmi G20 dinamakan dengan The Group of Twenty (G20) Finance Ministers and Central Bank Governour atau kelompok dua puluh menteri keuangan dan gubernur bank sentral.

Kelompok ini dibentuk pada tahun 1999 sebagai forum antar pemerintah yang menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang guna membahas isu penting mengenai perekonomian dunia. Pertemuan perdana G20 dilaksanakan di Berlin pada tanggal 15-16 Desember dengan tuan rumah menteri keuangan Jerman dan Kanada.

G20 adalah sebuah forum internasional yang memiliki fokus pada bidang koordinasi kebijakan di bidang ekonomi serta pembangunan. G20 berdiri pada tahun 1999 sebagai respons atas krisis ekonomi yang melanda dunia pada tahun 1997-1998.

Tujuan Pembentukan G20

Tujuan pembentukan G20 adalah untuk memastikan dunia keluar dari krisis dan menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dan berkesinambungan. G20 mempresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia di mana anggotanya mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global dan 60% populasi global.

Latar Belakang G20

Semula, G20 merupakan pertemuan antara menteri keuangan dengan gubernur bank sentral. Namun, kini G20 telah berkembang dengan pembahasan dalam berbagai bidang pembangunan. Sejak tahun 2008, G20 mulai menghadirkan kepala negara dalam pertemuan KTT.

Kehadiran kepala negara ini guna mewujudkan tujuan dalam melakukan pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan. Latar belakang pembentukan G20, berangkat dari adanya krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1998 serta pendapat yang muncul saat forum G7.

Saat forum G7 muncul pendapat mengenai kurang efektifnya pertemuan jika tidak melibatkan kekuatan ekonomi lain agar keputusan yang dibuat memiliki pengaruh yang lebih besar dan mendengarkan kepentingan-kepentingan para kelompok kecil dalam pertemuan. Pertemuan G7 atau KTT G7 dilaksanakan pada bulan Juni 1999.

Namun, G20 resmi didirikan pada pertemuan Menteri Keuangan G7 pada tanggal 26 September 1999. Pengukuhan G20 sendiri dilakukan pada tanggal 15-16 Desember 1999 di Berlin. Paul Martin seorang Menteri Keuangan Kanada terpilih menjadi ketua pertama G20 sementara menteri keuangan Jerman yakni Hans Eichel menjadi tuan rumah pertemuan dalam kegiatan pengukuhan G20.

Kegiatan G20

Di dalam G20 terdapat pertemuan yang secara teratur mengkaji, meninjau serta mendorong keberadaan diskusi di antara negara industri maju serta negara sedang berkembang untuk mengemukakan pendapat mengenai kebijakan yang dapat mengatasi stabilitas keuangan internasional dan mencari upaya untuk mengatasi permasalahan ekonomi di suatu negara. Fokus utama G20 yakni tata kelola ekonomi global.

Sebagai forum ekonomi yang memiliki posisi strategi, pertemuan G20 mengedepankan diskusi untuk komitmen politik pada pemimpin ekonomi utama dunia akan berupaya menyelesaikan tantangan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global seperti masalah keuangan, perdagangan, infrastruktur dan investasi, energi ketenagakerjaan, korupsi, pembangunan, pertanian, serta teknologi, inovasi dan ekonomi digital.

Untuk membahas masalah tersebut, di dalam G20 terdapat dua pilar yang menjadi pembahasan yakni pilar keuangan atau yang dinamakan Finance Track dan Pilar Sherpa Treck yang membahas masalah ekonomi dan pembangunan non keuangan.

Finance Track terdiri dari menteri keuangan dan gubernur bank sentral seluruh anggota G20. Sedangkan Sherpa Track umumnya ditunjuk langsung oleh kepala negara dan dipandang sebagai perwakilan mereka dalam berbagai pertemuan G20.

Setiap pilar yang dimaksud memiliki kelompok kerja atau Working Groups. Selain itu, terdapat pula Engagement Groups atau 10 kelompok komunitas dari berbagai kalangan profesi yang mengangkat topik pembahasan. Setiap kelompok engagement group memiliki peranan penting dalam pemilihan global terutama melalui gagasan dan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran bagi para pemimpin G20.

KTT G20 dari Tahun ke Tahun

Tema KTT dari tahun ke tahun bervariasi. Pada pertemuan tingkat menteri G20 tahun 2006, tema yang diangkat adalah membangun dan mempertahankan kemakmuran. Adapun isu-isu yang dibahas pada KTT saat itu yakni meliputi reformasi domestik guna mencapai pertumbuhan berkelanjutan, pasar komoditas energi dan sumber daya global reformasi bank dunia serta IMF dan dampak perubahan demografis.

Pada tahun 2007, Afrika Selatan didaulat menjadi tuan rumah sekretariat G20 dengan Trevor A. Manuel sebagai menteri keuangan Afrika Selatan pada saat itu yang menjadi ketua G20. Sementara itu, pada tahun 2008 giliran Brazil yang menjadi tuan rumah.

Guido Mantega yakni menteri keuangan Brazil menjadi ketua G20 pada tahun 2008 dan mengusulkan dialog mengenai persaingan di pasar keuangan, energi bersih, pembangunan ekonomi serta elemen pertumbuhan dan pembangunan fiskal.

KTT G-20 pada tahun 2009 dilaksanakan di Pittsburgh Amerika Serikat. Pada KTT kali ini tujuan G20 dirumuskan secara lebih jelas. Adapun tujuan G20 yakni menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan dan seimbang.

Setelah adanya pertemuan para menteri keuangan G7 yakni pada tanggal 11 Oktober 2008, presiden Amerika Serikat yakni George W. Bush menyatakan bahwa pertemuan G20 selanjutnya akan menjadi penting guna mencari solusi atas krisis ekonomi yang berkembang di tahun 2008.

Tema yang diangkat setiap KTT disesuaikan dengan isu yang sedang berkembang secara global. Seperti yang terjadi pada KTT G20 di Toronto, diselenggarakan Guan merespons krisis finansial yang terjadi pada tahun 2007-2010 dan sebagai tanggapan bahwa negara berkembang tidak cukup dilibatkan dalam diskusi dan pengaturan inti ekonomi global.

KTT G-20 tingkat kepala negara atau kepala pemerintahan diselenggarakan sebagai tambahan pertemuan. Sementara itu, pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral tetap dilaksanakan guna mempersiapkan KTT dan menetapkan keputusan dalam KTT.

Mulai tahun 2011, saat Perancis menjabat sebagai ketua sekaligus tuan rumah G-20, KTT hanya diselenggarakan satu kali selama satu tahun.

Pada KTT ini pula disepakati bahwa G20 memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan kebijakan mereka dan menghasilkan kesepakatan politik yang sangat penting dalam mengatasi tantangan akibat kondisi saling ketergantungan pada ekonomi global. Kemudian KTT di tahun berikutnya dilaksanakan di Meksiko.

Presidensi G20 Indonesia

Indonesia beruntung sekali karena diberikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah G20. Periode presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun lamanya yakni mulai dari tanggal 1 Desember 2021 sampai 30 November-desember 2022.

Serah terima presidensi G20 berlangsung pada KTT G20 yang dilaksanakan di Roma Italia yakni pada tanggal 31 Oktober 2021. Penyerahterimaan ini diberikan oleh Perdana Menteri Mario Draghi sebagai presidensi Italia kepada Presiden Republik Indonesia yakni Joko Widodo.

Sebagai presidensi G20, Indonesia mengusung sebuah semangat untuk pulih bersama setelah pandemi covid-19 dengan mengangkat tema pada G20 kali ini yakni Recover, Together, Recover Stronger. Tema ini diangkat oleh Indonesia sebagai presidensi G20 dengan alasan bahwa dunia masih berada dalam tekanan akibat pandemi Covid-19.

Maka dari itu, perlu adanya sebuah upaya bersama dan inklusif untuk mencari jalan keluar atas solusi atas pemulihan dunia. Guna mencapai target tersebut, Indonesia berfokus pada tiga sektor yang menjadi prioritas. Ketiga sektor ini dinilai menjadi kunci dari pemulihan yang kuat dan berkelanjutan.

G20 yang dilaksanakan di Indonesia memiliki prinsip inklusivitas. Guna mendukung prinsip ini, presidensi Indonesia mengundang berbagai negara tamu serta organisasi internasional untuk berpartisipasi dalam G20. Inklusivitas ini menjadi prioritas kepemimpinan Indonesia dalam G20 guna mewujudkan leave no one behind.

Hal inilah yang terus disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Adapun visi dalam G20 kali ini adalah presidensi G20 yamg bermanfaat tidak hanya bagi anggota saja melainkan untuk semua pihak termasuk negara berkembang, negara pulau-pulau kecil dan kelompok rentan.

Pendiri G20

Seperti laporan yang disampaikan oleh Colin I Bradford dan Johannes F Lin pada tahun 2004, mereka menegaskan bahwa kelompok G20 didirikan atas prakarsa Eichel yakni Ketua G7 saat itu. Namun, menurut Bradford, Menteri Kanada yakni Paul Martin memiliki peranan penting dalam pembentukan G20 di tingkat menteri keuangan.

Ia juga yang mengusulkan agar negara-negara G20 berfokus kepada KTT di tingkat para pemimpin negara. Sementara menurut jurnalistik Kanada, G20 diprakarsai oleh Martin bersama dengan rekannya yang berasal dari Amerika yakni Larry Summer yang menjabat sebagai menteri keuangan saat itu.

Martin dan Summer’s menyusun G20 sebagai tanggapan atas serangkaian krisis utang besar-besaran yang menyebar ke seluruh pasar negara pada akhir tahun 1990-an. Krisis tersebut bermula dari krisis yang terjadi di Peso Meksiko, kemudian diikuti oleh krisis keuangan di Asia pada tahun 1997.

Krisis keuangan Rusia pada tahun 1998 dan akhirnya krisis tersebut berdampak pada Amerika Serikat. Krisis tersebut telah menyebabkan runtuhnya Hedge fund sebagai manajemen modal jangka panjang yang terkemuka pada tahun 1998.

Adanya krisis tersebut menggambarkan bahwa sistem G7, G8 ataupun Bretton Woods belum mampu memberikan stabilitas keuangan. Kemudian mereka memikirkan harus ada sebuah kelompok ekonomi besar dunia yang baru dan bersifat permanen serta meluas yang dapat memberikan suara serta kekuatan baru untuk mengatasi ekonomi dunia.

Kemudian lahirlah G20 sebagai kelompok besar untuk mengatasi ekonomi secara global. Sebagai forum ekonomi G20 lebih banyak memainkan peran sebagai ajang konsultasi serta kerja sama yang berkaitan dengan sistem moneter Internasional.

Keanggotaan G20

Anggota G20 terdiri dari 19 negara dan 1 kawasan yakni sebagai berikut:

  1. Indonesia
  2. Argentina
  3. Australia
  4. Brasil
  5. Kanada
  6. Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
  7. Prancis
  8. Jerman
  9. India
  10. Jepang
  11. Italia
  12. Republik Korea
  13. Meksiko
  14. Rusia
  15. Arab Saudi
  16. Afrika Selatan
  17. Turki
  18. Inggris
  19. Amerika Serikat
  20. Uni Eropa

The post G20 : Latar belakang, Kegiatan, dan Pendirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Indonesia Masuk G20 https://haloedukasi.com/sejarah-indonesia-masuk-g20 Mon, 19 Dec 2022 04:22:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40225 Untuk pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), sebuah forum kerja sama 2 ekonomi utama dunia. Periode presidensi ini berlangsung selama satu tahun lamanya yakni mulai dari tanggal 1 Desember 2021 sampai 30 November-desember 2022. Serah terima Presidensi G20 berlangsung pada KTT G20 yang dilaksanakan di Roma Italia pada tanggal 31 Oktober 2021. […]

The post Sejarah Indonesia Masuk G20 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), sebuah forum kerja sama 2 ekonomi utama dunia. Periode presidensi ini berlangsung selama satu tahun lamanya yakni mulai dari tanggal 1 Desember 2021 sampai 30 November-desember 2022.

Serah terima Presidensi G20 berlangsung pada KTT G20 yang dilaksanakan di Roma Italia pada tanggal 31 Oktober 2021. Penyerahterimaan ini diberikan oleh Perdana Menteri Mario Draghi sebagai Presidensi Italia kepada Presiden Republik Indonesia yakni Joko Widodo.

Alasan Indonesia bergabung menjadi anggota G29 karena saat ini Indonesia menempati posisi ke-16 berdasarkan PDB. Dengan posisi seperti itu, menunjukkan bahwa Indonesia sejajar di antara China dan India yang pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata dalam perekonomian global. Sedangkan Negara-negara maju lainnya, memiliki pertumbuhan ekonomi yang cenderung dinamis.

G20 sendiri merupakan sebuah forum internasional yang memiliki fokus pada bidang koordinasi kebijakan di bidang ekonomi serta pembangunan. G20 berdiri pada tahun 1999 sebagai respons atas krisis ekonomi yang melanda dunia pada tahun 1997-1998.

Tujuan pembentukan Indonesia masuk ke G20

Tujuan pembentukan G20 adalah :

  • Untuk memastikan dunia keluar dari krisis dan menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dan berkesinambungan.
  • G20 mempresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia di mana anggotanya mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global dan 60% populasi global.

Anggota G20 terdiri dari 19 negara dan 1 kawasan yakni :

  • Indonesia,
  • Argentina,
  • Australia,
  • Brasil,
  • Kanada,
  • Republik Rakyat Tiongkok (RTT),
  • Prancis,
  • Jerman,
  • India,
  • Jepang,
  • Italia,
  • Republik Korea,
  • Meksiko,
  • Rusia, Arab Saudi,
  • Afrika Selatan,
  • Turki,
  • Inggris,
  • Amerika Serikat
  • Uni Eropa.

Semula, G20 merupakan pertemuan antara menteri keuangan dengan gubernur bank sentral. Namun, kini G20 telah berkembang dengan pembahasan dalam berbagai bidang pembangunan. Sejak tahun 2008, G20 mulai menghadirkan kepala negara dalam pertemuan KTT.

Kehadiran kepala negara ini guna mewujudkan tujuan dalam melakukan pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan. Saat ini dunia tengah dihadapkan dengan krisis multidimensional karena adanya pandemi Covid-19.

Dalam hal ini, G20 sebagai kumpulan Ekonomi utama dunia yang memiliki kekuatan baik secara politik maupun ekonomi, memiliki kapasitas untuk mendorong adanya pemulihan paska pandemi covid-19. Maka dari itu, sebagai presidensi G20, Indonesia mengusung sebuah semangat untuk pulih bersama setelah pandemi covid-19.

Indonesia mengangkat tema pada G20 kali ini adalah Recover, Together, Recover Stronger. Tema ini diangkat oleh Indonesia sebagai Presidensi G20 dengan alasan bahwa dunia masih berada dalam tekanan akibat pandemi Covid-19. Maka dari itu, perlu adanya sebuah upaya bersama dan inklusif untuk mencari jalan keluar atas solusi atas pemulihan dunia.

3 Sektor kunci pemulihan G20 di Indonesia

Guna mencapai target tersebut, Indonesia berfokus pada tiga sektor yang menjadi prioritas. Ketiga sektor ini dinilai menjadi kunci dari pemulihan yang kuat dan berkelanjutan. Adapun ketiga kunci tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penguatan arsitektur kesehatan global

Melihat kejadian pandemi yang masih berlangsung, arsitektur kesehatan global harus diperkuat lagi. Hal ini tidak hanya sebagai upaya untuk menanggulangi pandemi saja melainkan juga guna mempersiapkan dunia jika sewaktu-waktu terjadi kondisi yang serupa dengan pandemi. Sehingga dunia memiliki daya tanggap dan kapasitas yang lebih baik dalam menghadapi krisis kesehatan ke depannya.

2. Transformasi Digital

Ketika pandemi, dunia digitalisasi semakin dibutuhkan. Banyak bidang kehidupan yang memerlukan kecanggihan digital. Oleh sebab itu transformasi digital menjadi salah satu solusi nyata dalam menggerakkan ekonomi di kala pandemi.

Bahkan transformasi digital menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi yang baru. Banyak sekali bidang pekerjaan baru yang bermunculan YouTuber, food vlogger, data analyst, content writer, content creator dan masih banyak lagi.

Hal inilah yang kemudian membuat peningkatan pada pertumbuhan ekonomi sekalipun di tengah krisis kesehatan global. Maka dari itu Presidensi Indonesia berfokus pada peningkatan kemampuan digital dan literasi digital guna memastikan tranformasi digital yang inklusif serta dapat dinikmati oleh seluruh negara.

3. Transformasi Energi

Presidensi Indonesia tidak hanya berfokus pada bidang ekonomi saja melainkan juga lingkungan. Guna memastikan masa depan yang berkelanjutan, Presidensi Indonesia mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbaru.

Transisi energi ini guna mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas dan keterjangkauan. Hal ini dilakukan sebagai upaya nyata dalam menangani perubahan iklim global. Fokus pada pemulihan paska pandemi tidak hanya terlihat pada 3 sektor prioritas saja melainkan juga tergambarkan pada logo Presidensi Indonesia.

Logo Presidensi G20 Indonesia memiliki warna dasar merah putih dengan desain yang memadukan siluet gunungan. Hal ini menunjukkan identitas bangsa Indonesia. Pada siluet gunungan menggambarkan kehidupan alam semesta khususnya perpindahan menuju hal yang baru.

Hal ini mencerminkan optimisme dan semangat untuk pulih dari pandemi dan memasuki kehidupan baru dengan pembangunan hijau yang inklusif. Selain itu terdapat pula motif Kawung yang menggambarkan semangat untuk menyebarkan manfaat bagi sesama.

Siluet gunung menjadi latar belakang logo G20. Adapun siluet gunung tersebut adalah Gunung Agung dan Gunung Abang yang ada di Bali. Di mana pada gambar menggunakan gradasi warna merah biru yang terinspirasi dari warna saat matahari terbit. Pemilihan warna ini menunjukkan adanya pengharapan akan hadirnya hari-hari baru yang kaya akan perubahan yang positif.

Logo Presidensi G20 Indonesia menggambarkan sebuah dorongan untuk melakukan pemulihan dunia setelah dua tahun lamanya berjuang melawan pandemi covid 19. Guna mendukung adanya proses pemulihan, G20 hadir secara inklusif untuk kepentingan dunia. Layaknya DNA politik luar negeri Indonesia, bentuk tanaman merambat menggambarkan Presidensi Indonesia sebagai bridge builder dan part of solution.

Prinsip G20 di Indonesia

G20 yang dilaksanakan di Indonesia memiliki prinsip inklusivitas. Guna mendukung prinsip ini, presidensi Indonesia mengundang berbagai negara tamu serta organisasi internasional untuk berpartisipasi dalam G20. Inklusivitas ini menjadi prioritas kepemimpinan Indonesia dalam G20 guna mewujudkan leave no one behind.

Hal inilah yang terus disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Adapun visi dalam G20 kali ini adalah

Presidensi G20 yamg bermanfaat tidak hanya bagi anggota saja melainkan untuk semua pihak termasuk negara berkembang, negara pulau-pulau kecil dan kelompok rentan“.

Guna mewujudkan visi tersebut, Indonesia memberikan perhatian besar kepada negara-negara berkembang di Asia, Afrika dan Amerika Latin termasuk negara-negara kepulauan kecil di Pasifik dan Karibia.

Selain itu, presidensi Indonesia juga mengundang sembilan negara undangan yakni :

  • Spanyol
  • Ketua Uni Afrika,
  • Ketua ASEAN,
  • Ketua the African Union Development Agency-NEPAD (AU NEPAD),
  • Singapura,
  • Belanda,
  • Persatuan Emirat Arab,
  • Ketua Pasific Island Forum (PIF), dan
  • Ketua The Caribbean Community (CARICOM).

Terdapat pula 10 organisasi internasional undangan seperti :

  • Asian Development Bank (ADB),
  • Financial Stability Board,
  • Internasional Labour Organization,
  • Internasional Monetary Fund,
  • Islami Development Bank,
  • World Bank,
  • WHO,
  • WTO,
  • United Nation dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Di dalam G20 terdapat dua pilar yang menjadi pembahasan yakni pilar keuangan atau yang dinamakan Finance Track dan Pilar Sherpa Treck yang membahasa masalah ekonomi dan pembangunan non keuangan.

Setiap pilar yang dimaksud memiliki kelompok kerja atau Working Groups. Selain itu, terdapat pula Engagement Groups atau 10 kelompok komunitas dari berbagai kalangan profesi yang mengangkat topik pembahasan. Setiap kelompok engagement group memiliki peranan penting dalam pemilihan global terutama melalui gagasan dan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran bagi para pemimpin G20.

Presidensi G20 Indonesia menjadwalkan lebih dari 180 kegiatan utama termasuk di dalamnya pertemuan Engagement Group, Pertemuan Working Groups, Pertemuan Tingkat Deputies, Pertemuan Tingkat menteri hingga pertemuan Tingkat Kepala Negara (KTT) di Bali.

Rangkaian kegiatan G20 di Indonesia

Di mana rangkaian kegiatan tersebut akan disebar di lebih dari 20 kota yang ada di Indonesia. Pada sherpa meeting yang pertama akan digelar di Jakarta pada tanggal 7 sampai 8 Desember 2021. Sementara itu, puncak kegiatan presidensi G20 yang dalam hal ini adalah KTT akan digelar di Bali pada tanggal 15-16 November 2022.

Rangkaian pertemuan forum G20 telah diatur berdasarkan Keputusan Presiden No 12 Tahun 2021 mengenai Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022. Berikut ini penjelasan dari berbagai kegiatan selama presidensi G20 Indonesia.

1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) adalah pertemuan klimaks yang dihadiri oleh seluruh kepala pemerintahan atau kepala negara anggora G20. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) menjadi puncak acara dari rangkaian kegiatan G20. KTT digelar di Bali pada tanggal 15-16 November 2022.

2. Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral

Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral merupakan pertemuan yang dihadiri oleh menteri dan gubernur bank sentral pada pembahasan substansi finance track dan pertemuan tersebut akan dihadiri oleh menteri atau pejabat setingkat menteri pada pembahasan substansi di sherpa track.

3. Pertemuan Tingkat Sherpa

Pertemuan Tingkat Sherpa merupakan pertemuan dengan fokus pada isu-isu yang lebih luas seperti keterlibatan politik, anti korupsi, perdagangan, pembangunan energi perubahan iklim, kesetaraan gender dan isu-isu lainnya.

4. Pertemuan Tingkat Working Group

Pertemuan Tingkat Working Group adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementrian atau lembaga focal point pada sherpa track dan finance track. Substansi pembahasannya akan menjadi bahan masukan dalam pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral, pertemuan tingkat sherpa dan pertemuan tingkat deputi.

5. Pertemuan Tingkat Deputi

Pertemuan Tingkat Deputi adalah pertemuan yang dilakukan dengan melibatkan deputi negara anggota G20 dengan pembahasan substansi pada Sherpa Track dan Finance Track.

6. Pertemuan Tingkat Engagement Group

Pertemuan Tingkat Engagement Group adalah suatu pertemuan yang dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan lembaga negara atau non pemerintah pada rangkaian presidensi G20 Indonesia.

Dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan dalam G20, terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh oleh Indonesia sebagai presidensi G20. Keuntungan tersebut dapat diukur dari berbagai aspek khususnya ekonomi, politik luar negeri serta pembangunan sosial. Dalam bidang ekonomi, dengan adanya G20 diharapkan dapat meningkatkan penerimaan devisa negara.

Hal ini dilihat dari lebih dari 20 ribu delegasi internasional yang diperkirakan akan menghadiri pertemuan yang akan dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Terlebih pada presidensi sebelumnya yang dilaksanakan di Turki, Argentina, Jepang dan Tiongkok yang menunjukkan adanya peningkatan kunjungan lebih dari 13 ribu.

Pada bidang politik, dengan adanya G20, Indonesia dapat menjalin kerja sama dan menginisiasi hasil nyata pada tiga sektor yang menjadi prioritas dalam pemulihan paska pandemi. Hal inilah yang kemudian menjadi momentum bagi Indonesia untuk mendapatkan kepercayaan dunia dalam memimpin pemulihan global.

Kepercayaan merupakan modal yang sangat berharga bagi diplomasi dan politik luar negeri. Selain itu, G20 juga berpengaruh pada bidang pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan. Presidensi G20 menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia ia open for business.

Dengan adanya G20, para pemimpin dunia akan melihat kemajuan pembangunan Indonesia yang dapat menjadi potensi untuk berinvestasi di Indonesia. Hal inilah yang akan berpeluang menciptakan multiplier effect bagi perekonomian daerah karena dapat berkontribusi bagi sektor pariwisata, hotel, transportasi, ekonomi kreatif dan UMKM lokal.

The post Sejarah Indonesia Masuk G20 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah G20 – Tujuan dan Daftar Anggotanya https://haloedukasi.com/sejarah-g20 Wed, 30 Mar 2022 23:28:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33256 Tahun 2022 menjadi tahun yang paling berkesan bagi negara Indonesia sebab menjadi tuan rumah atau presidensi bagi pertemuan skala internasional yakni G20. G20 merupakan singkatan dari Group of Twenty yakni sebuah kelompok yang terdiri atas 20 negara dengan perekonomian besar di dunia dan ditambah dengan negara-negara di Uni Eropa. G20 sendiri memiliki nama resmi yakni […]

The post Sejarah G20 – Tujuan dan Daftar Anggotanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tahun 2022 menjadi tahun yang paling berkesan bagi negara Indonesia sebab menjadi tuan rumah atau presidensi bagi pertemuan skala internasional yakni G20.

G20 merupakan singkatan dari Group of Twenty yakni sebuah kelompok yang terdiri atas 20 negara dengan perekonomian besar di dunia dan ditambah dengan negara-negara di Uni Eropa.

G20 sendiri memiliki nama resmi yakni The Group of Twenty (G20) Finance Ministers and Central Bank Governors, yang jika diartikan menjadi Kelompok Duapuluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.

Pembentukan G20 sendiri bukan tanpa sebab dan erat kaitannya dengan kekecewaan komunitas internasional terhadap G7 yang saat itu sedang mencari solusi mengenai permasalahan perekonomian global.

Sejarah Berdirinya G20

Pada tahun 1998, menjadi tahun yang kelam bagi seluruh negara di dunia. Perekonomian dunia mengalami masalah besar hingga terjadilah krisis keuangan. Akibat masalah tersebut, G7 melakukan pertemuan untuk mencari solusi permasalahan keuangan ini.

G7 adalah kelompok yang terdiri dari negara-negara maju seperti Britania Raya, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Jepang dan Italia, serta Uni Eropa yang diwakili G7. Negara anggota G7 ini mewakili lebih dari 64% kekayaan bersih global.

Akan tetapi keputusan yang dibuat oleh G7 dianggap gagal dalam memberikan solusi pada krisis keuangan 1998. Oleh karena itu, pandangan internasional yang menjadi sorotan saat itu yakni negara-negara berpendapatan menengah dan juga memiliki pengaruh ekonomi sistemik penting, harus diikutsertakan dalam perundingan global untuk menemukan solusi permasalahan ekonomi ini.

Hingga akhirnya terbentuk kelompok yang terdiri dari 20 negara dengan Uni Eropa di tahun 1999 dan diberi nama G20. Kelompok ini dibentuk sebagai forum antar pemerintah yang secara sistematis menghimpun kekuatan dari ekonomi negara maju dan berkembang untuk melakukan pembahasan mengenai permasalahan perekonomian dunia.

Pertemuan G20 pertama kali diselenggarakan di Berlin, Jerman pada 15-16 Desember 1999 dengan tuan rumah yakni Menteri Keuangan Jerman dan Kanada. Sejak saat itu, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 beserta kepala negara rutin mengadakan pertemuan setiap tahunnya.

Uniknya G20 tidak memiliki Sekretariat permanen. Posisi ketua selalu berotasi di antara anggota-anggota dan dipegang oleh Troika (tiga pimpinan) yakni ketua tahun berjalan, ketua tahun lalu, dan ketua tahun berikutnya.

Oleh karena itu, G20 mempunyai tuan rumah atau presidensi berdasarkan sistem rotasi kawasan setiap tahunnya dan tugas presidensi adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan KTT G20. Agar pelaksanaan KTT G20 berjalan dengan lancar, biasanya presidensi tahun berjalan serta presidensi sebelum dan presidensi selanjutnya (troika), secara intensif melakukan koordinasi secara berkesinambungan mengenai agenda prioritas G20.

Fokus KTT G20 umumnya membahas tentang perekonomian dunia beserta isu-isu penting yang terkait di dalamnya. Isu-isu tersebut yakni reformasi Bank Dunia dan IMF, perubahan iklim, energi global, permasalahan demografis hingga populasi.

Tujuan Dibentuknya G20

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, G20 dibentuk sebagai tanggapan atas beberapa krisis ekonomi dunia. Seiring berjalannya waktu, pembentukan G20 bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, inklusif, dan seimbang.

Sejak pertemuan di tahun 2008, G20 diputuskan untuk melakukan sidang setidaknya setahun sekali, dengan pertemuan puncaknya yang melibatkan kepala pemerintahan atau negara dari masing-masing anggota, menteri keuangan, menteri luar negeri, serta pejabat tinggi lainnya. Sedangkan Uni Eropa diwakili oleh Komisi Eropa dan Bank Sentral Eropa.

Di tahun 2010, G20 membentuk pembahasan mengenai sektor pembangunan. Dan sejak saat itu, G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track).

Istilah sherpa sendiri diambil dari bahasa Nepal yang berarti pemandu yang dimaknai jika para anggota G20 memandu untuk membuka jalan ke KTT.

Anggota G20

G20 dianggap sebagai representasi untuk lebih dari 60 persen populasi Bumi, 80 persen produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan 75 persen perdagangan global. Dan saat ini anggota dari G20 antara lain:

  1. Afrika Selatan
  2. Amerika Serikat
  3. Argentina
  4. Arab Saudi
  5. Australia
  6. Brazil
  7. Republik Rakyat Tiongkok
  8. Indonesia
  9. India
  10. Inggris
  11. Italia
  12. Jerman
  13. Jepang
  14. Kanada
  15. Meksiko
  16. Korea Selatan
  17. Rusia
  18. Turki
  19. Prancis
  20. Uni Eropa

The post Sejarah G20 – Tujuan dan Daftar Anggotanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>