gambyong - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/gambyong Wed, 21 Oct 2020 23:17:29 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico gambyong - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/gambyong 32 32 Tari Gambyong: Sejarah Asal, Gerakan dan Kostumnya https://haloedukasi.com/tari-gambyong Wed, 21 Oct 2020 23:17:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=12059 Tari Gambyong adalah tari yang dilakukan oleh perempuan yang biasanya ada di daerah Jawa Tengah. Tari ini sering dipentaskan dalam acara adat atau pagelaran rakyat. Gambyong berasal dari Surakarta, merupakan turunan dari tarian Tayub yang dahulu digunakan untuk menerima tamu saat ada hajatan. Pada awalnya, tarian ini dilakukan oleh satu orang namun pada perkembangannya kini […]

The post Tari Gambyong: Sejarah Asal, Gerakan dan Kostumnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Gambyong adalah tari yang dilakukan oleh perempuan yang biasanya ada di daerah Jawa Tengah. Tari ini sering dipentaskan dalam acara adat atau pagelaran rakyat.

Gambyong berasal dari Surakarta, merupakan turunan dari tarian Tayub yang dahulu digunakan untuk menerima tamu saat ada hajatan. Pada awalnya, tarian ini dilakukan oleh satu orang namun pada perkembangannya kini dilakukan oleh 3 sampai 5 orang penari.

Hingga kini banyak sanggar tari yang masih mengajarkan tarian ini. Gambyong tergolong mudah dilakukan oleh pemula.

Sejarah Tari Gambyong

Munculnya tari Gambyong berasal dari tari tayub. Tarian tayub ini biasanya dilakukan pada saat upacara panen atau masa mulai menanam padi. Nama Gambyong berasal dari nama Sri Gambyong, seorang penari terkenal di zaman dulu. Penari ini terkenal dengan gerakan tariannya yang luwes dan suaranya yang menyenangkan.

Pada masa pemerintahan “Pakubuwana IV” (1788-1820) dan “Pakubuwana V” (1820-1823) disebutkan bahwa tari Gambyong adalah tlèdhèk.

Literatur mengenai ini ditulis pada Serat Centhini. Selain itu, pada masa pemerintahan ke sembilan (Pakubuwana IX) (1861-1893), seorang penata tari bernama K.R.M.T. Wreksadiningrat terlibat dalam penggubahan tarian rakyat ini, sehingga cocok untuk pertunjukan di kalangan bangsawan atau priyayi.

Perubahan penting terjadi pada tahun 1950, pada era Mangunegara VIII, Nyi Bei Mintoraras, instruktur tari dari Keraton Mangkunegaran, menggubah gambyong versi “standar” menjadi Gambyong Pareanom. Pada tahun 1951, adik MN VIII, Gusti Nurul, menampilkan tarian ini untuk pertama kalinya di pesta pernikahan.

Tarian ini sangat disukai masyarakat, dan versi-versi lain akhirnya bermunculan yang kemudian dikembangkan untuk konsumsi masyarakat luas.

Kini terdapat berbagai jenis tarian Gambyong yang telah dimodifikasi. Di antaranya adalah Gambyong Sala Minulya, Gambyong Ayun-Ayun, Gambyong Gambirsawit, Gambyong Dewandaru, Gambyong Mudhatama, dan Gambyong Campursari.

Meski mengalami beragam perkembangan, ciri khas dari tari Gambyong ini masih memertahankan budaya dan filosofi yang sama.

Gerakan Tari Gambyong

Ada tiga macam gerakan dalam tari gambyong, yaitu gerakan beksan maju sebagai gerakan awal, gerakan utama beksan sebagai gerakan utama dan gerakan penutupan atau gerakan punggung beksan.

Gerakan tari ini menonjolkan kelenturan kaki, lengan, tubuh dan kepala penari. Gerakan utamanya adalah kepala dan tangan saat menari.

Tarian dilakukan dengan anggun, luwes, dan pelan mengikuti tempo gamelan menggambarkan kecantikan wanita Jawa. Kaki penari melakukan gerakan mengikuti irama musik gamelan dan ekspresi wajahnya juga menunjukkan senyuman serta keaanggunan saat melakukan tarian ini.

Keanggunan gerakan tari inilah yang membuat tari Gambyong menyenangkan dan menarik.

Meskipun tarian ini sebelumnya hanya dipelajari di lingkungan kerajaan, sekarang sudah tersedia untuk dipelajari masyarakat umum.

Kostum

Kostum tari ini terdiri dari kebaya dan kemben dengan bagian bahu terbuka, kain bermotif batik disebut jarit atau jarik, dan dilengkapi selendang atau sampur yang dikenakan di bahu. Terkadang sampur dimainkan dengan menggoyangkannya dengan halus. Biasanya sampur yang digunakan berwarna kuning keemasan.

Riasan yang dikenakan adalah riasan khas Jawa Tengah yang anggun dan memukau. Selain riasan wajah, penari juga menggunakan sanggul adat yang menambah keanggunan para penarinya.

Musik Pengiring

Sebagaimana tarian pada umumnya, tari Gambyong diiringi oleh musik gamelan yang terdiri dari gong, kendang, kenong, dan gambang. Sebelum tarian dimulai, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur.

Tempo musik yang kalem selaras dengan gerakan tarian ini. Diiringi pula oleh sinden yang melantunkan lirik berbahasa Jawa yang indah.

Bagi masyarakat Jawa kuno, tari Gambyong adalah tari penyambutan masa panen. Kini, Gambyong memang sudah tidak digunakan untuk itu namun bergeser menjadi penyambutan tamu.

Arti Tari Gambyong

Hal ini mengindikasikan bahwa tari Gambyong adalah tari suka cita dan kebahagiaan. Sejak dulu tari ini merupakan ungkapan rasa syukur atas limpahan keberkahan, kemakmuran, dan kesejahteraan. 

The post Tari Gambyong: Sejarah Asal, Gerakan dan Kostumnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>