ganggang - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ganggang Mon, 14 Mar 2022 03:38:58 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ganggang - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ganggang 32 32 Chrysophyta : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Jenis dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/chrysophyta Mon, 14 Mar 2022 03:38:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29017 Pengertian Chrysophyta Tahukah kamu apa itu chrysophyta? Chrysophyta atau dikenal sebagai ganggang kuning keemasan merupakan salah satu jenis ganggang yang memiliki pigmen dominan karotin, yaitu klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin serta hidup dengan cara autotrof. Kebanyakan chrysophyta hidup di air tawar, walaupun ada beberapa yang hidup di air laut. Chrysophyta mempunyai laminarin […]

The post Chrysophyta : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Jenis dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Chrysophyta

Tahukah kamu apa itu chrysophyta?

Chrysophyta atau dikenal sebagai ganggang kuning keemasan merupakan salah satu jenis ganggang yang memiliki pigmen dominan karotin, yaitu klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin serta hidup dengan cara autotrof.

Kebanyakan chrysophyta hidup di air tawar, walaupun ada beberapa yang hidup di air laut. Chrysophyta mempunyai laminarin untuk menyimpan makanan.

Jenis ganggang yang satu ini memiliki struktur dan bentuk yang bervariasi, sebagian tidak memiliki dinding sel dan dapat merayap seperti amoeba, dan sebagiannya lagi memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa.

Perlu kamu ketahui bahwa chrysophyta berbentuk uniseluler dan juga membentuk koloni. Chrysophyta juga ada yang hidup di darat dan sering kita temui beberapa selaput seperti beludru di tepi perairan, tepi kolam, atau juga di tanah yang lembab.

Selain memiliki laminarin, chrysophyta juga bisa menyimpan kelebihan makanan dalam bentuk minyak yang merupakan salah satu komponen penting dalam pembentukan minyak bumi.

Filum chrysophyta terdiri dari 5.300 jenis dan 5.000 di antaranya merupakan diatom yang sudah dimasukkan ke dalam filum tersendiri yaitu bacillariophyta.

Ciri-ciri Chrysophyta

Berikut ini ciri-ciri dari Chrysophyta atau ganggang keemasan yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

  1. Bersifat autotrof, hal ini dikarenakan ganggang keemasan memiliki klorofil yang dapat melakukan fotosintesis.
  2. Memiliki dinding sel, namun ada juga yang tidak memiliki dinding sel.
  3. Dinding sel mengandung selulosa, silika atau pektin.
  4. Pada inti sel bersifat eukariotik yang artinya inti sel memiliki membran.
  5. Ada yang berbentuk uniseluler atau bersel satu, dan ada yang berbentuk multiseluler atau bersel banyak.
  6. Habitat chrysophyta di wilayah perairan seperti air tawar, air laut dan juga ada yang hidup di darat pada tempat-tempat lembap.
  7. Memiliki pigmen karoten, klorofil a, klorofil c dan xantofil.
  8. Pada sebagian besar chrysophyta yang memiliki dinding sel bergerak dengan flagela dan ada yang tidak memiliki dinding sel bergerak merayap seperti amoeba.

Klasifikasi Chrysophyta

Dalam chrysophyta ada tiga kelas yang diklasifikasikan, berikut ini klasifikasi dari chrysophyta yang perlu kamu ketahui, yaitu:

1. Xanthophyceae

Xanthophyceae atau ganggang hijau kuning ini dalam tubuhnya mempunyai klorofil, dan xantofil. Contohnya Vaucheria sp.

2. Chrysophyceae

Chrysophyceae atau dikenal juga sebagai ganggang coklat keemasan ini mempunyai klorofil dan juga katoren. Contoh dari jenis ganggang ini yaitu Synura.

3. Bacillariophyceae

Bacillariophyceae atau diatom merupakan jenis chrysophyta yang banyak ditemukan diatas permukaan tanah yang basah seperti sawah. Jenis chrysophyta ini ini memiliki tubuh uniseluler, dan juga berkoloni. Dinding selnya tersusun dari hipoteka dan epiteka. Contoh dari Bacillariophyceae yaitu Navicula.

Tetapi saat ini Bacillariophyceae sudah dipisahkan dari filum chrysophyta dan berada di dalam filum Bacillariophyta.

Jenis-jenis Chrysophyta

Berikut ini jenis-jenis chrysophyta yang dibedakan berdasarkan jenis selnya, diantaranya:

1. Chrysophyta Uniseluler

1) Ochromonas

Ochromonas adalah salah satu jenis chrysophyta Uniseluler yang memiliki dua flagela. Ochromonas dapat tumbuh secara autotrof maupun heterotrof.

2) Navicula

Navicula atau diatome adalah jenis chrysophyta yang memiliki bentuk tubuh kotak atau elips, dan jika mati fosilnya akan membentuk tanah diatome yang berfungsi sebagai bahan penggosok, campuran semen bahkan penyerap nitrogeliserin pada bahan peledak.

Reproduksi dari navicula adalah dengan membelah diri untuk memisahkan bagian tubuhnya yang terdiri dari hipoteka dan epiteka.

2. Chrysophyta Multiseluler

1) Vaucheria

Vaucheria merupakan jenis chrysophyta multiseluler yang hidup berkoloni dalam filamen yang berbentuk tabung dan kadang ada yang bercabang. Jenis alga ini hidup menempel di darat pada permukaan rizoid. Filamen pada vaucheria berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding sekat.

Manfaat dari Chrysophyta

Chrysophyta memiliki manfaat dalam kehidupan, salah satunya dalam bidang industri. Asam alginat yang dihasilkan oleh Chrysophyta bermanfaat dalam pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.

Berikut ini beberapa manfaat dari Chrysophyta yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  1. Chrysophyta bermanfaat sebagai campuran semen, bahan pembuat cat, pernis dan digunakan sebagai bahan pembuat jalan.
  2. Chrysophyta juga bermanfaat untuk makanan ikan, dan bahan penyaring, bahan dalam pembuat alat penyadap suara, serta piringan hitam.
  3. Chrysophyta juga bermanfaat untuk solasi penyuling gasoline dan juga glukosa.
  4. Tidak hanya itu, chrysophyta juga bermanfaat sebagai indikator untuk menemukan minyak bumi dan juga berperan sebagai plankton.

Reproduksi Chrysophyta

Perlu kamu ketahui bahwa chrysophyta bereproduksi dengan dua cara yaitu secara vegetatif dan juga generatif. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini mengenai reproduksi pada Chrysophyta:

1. Reproduksi secara Vegetatif atau Aseksual

Reproduksi secara vegetatif ini dilakukan dengan membentuk zoospota multinukleat yang berukuran besar dan mempunyai banyak flagela. Zoospora merupakan struktur majemuk yang terdiri dari kumpulan zoospora kecil yang berflagela dua dan masing-masing tidak memisahkan diri.

Setelah zoospora ini dilepaskan, ia akan bergerak dengan menuju tempat baru. Lalu setelah menetap, flagela akan dilepaskan dan berkecambah membentuk jenis chrysophyta baru. Tidak hanya membentuk zoospora, namun ada juga jenis chrysophyta yang melakukan reproduksi vegetatif ini dengan cara membalas diri, seperti Ochromonas.

2. Reproduksi secara Generatif atau Seksual

Reproduksi secara generatif ini dilakukan dengan cara oogami, yaitu membentuk oogonia atau pembentuk gamet betina dan anteridia atau pembentuk gamet jantan pada filamen yang sama.

Sel telur yang dihasilkan dari reproduksi ini berukuran besar dengan satu inti yang mengandung klorofil. Setelah terjadi pembuahan maka akan terbentuk zigot. Zigot akan dilepaskan dari indukna dan siap tumbuh membentuk filamen baru.

Habitat Chrysophyta

Habitat dari chrysophyta terdapat di tempat-tempat basah seperti air laut, air tawar dan juga tanah yang lembap. Beberapa jenis chrysophyta memiliki habitat yang berbeda, seperti xanthophyceae yang hidup di air laut, air tawar dan juga tanah yang lembab. Sedangkan chrysophyceae hidup di air laut dan air tawar saja.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai chrysophyta yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, manfaat, reproduksi hingga habitat atau tempat tinggalnya.

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa chrysophyta atau ganggang keemasan merupakan jenis alga yang memiliki pigmen yang dominan dengan karoten.

Chrysophyta ini hidup dengan cara autotrof dan bereproduksi secara vegetatif yang membentuk auksospora dan juga membelah diri, serta bereproduksi secaea generatif dengan oogami.

Chrysophyta sangat bermanfaat bagi kehidupan, salah satunya pada vaucheria salah satu jenis Chrysophyta yang bermanfaat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk minyak yang merupakan salah satu komponen utama dalam pembentukan minyak bumi.

The post Chrysophyta : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Jenis dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Spirogyra : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Reproduksi dan Siklus Hidupnya https://haloedukasi.com/spirogyra Sat, 12 Mar 2022 04:23:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29092 Pengertian Spirogyra Spirogyra merupakan ganggang hijau yang berbentuk filamen yang tidak bercabang dan memiliki pigmen utamanya klorofil. Spirogyra memiliki sel eukariotik dan mampu berfotosintesis. Panjang tubuh spirogyra mencapai 1 kaki atau sekitar 30,48 cm. Dimana filamen yang tersusun oleh protoplasma yang transparan dan setiap sel memiliki sekitar 1 satu lebih kloroplas yang berbentuk spiral. Kloroplas […]

The post Spirogyra : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Reproduksi dan Siklus Hidupnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Spirogyra

Spirogyra merupakan ganggang hijau yang berbentuk filamen yang tidak bercabang dan memiliki pigmen utamanya klorofil. Spirogyra memiliki sel eukariotik dan mampu berfotosintesis.

Panjang tubuh spirogyra mencapai 1 kaki atau sekitar 30,48 cm. Dimana filamen yang tersusun oleh protoplasma yang transparan dan setiap sel memiliki sekitar 1 satu lebih kloroplas yang berbentuk spiral. Kloroplas yang berbentuk pita terdapat pirenoid yang dikeliling oleh butiran tepung.

Inti sel spirogyra terletak di tengah, dan sitoplasmanya terbungkus dengan dinding sel, serta memiliki vakuola yang besar. Pada siang hari, proses fotosintesis akan berlangsung dengan cepat dan oksigen yang dihasilkan disimpan diantara filamen dan spirogyra akan naik ke permukaan air.

Sedangkan pada malam hari, oksigen akan dilarutkan kembali ke dalam air dan spirogyra akan mengumpul membentuk tumpukan karpet hijau yang jika dipegang akan terasa liat dan lengket di dasar perairan.

Lebih dari 400 jenis spirogyra habitatnya berada di air tawar. Spirogyra bereproduksi dengan cara Konjugasi dan fragmentasi atau pembelahan. Dimana salah satu keunikan dari spirogyra yaitu adanya spiral atau kloroplas yang berbentuk heliks dan terlihat di bawah mikroskop.

Ciri-ciri Spirogyra

Berikut ini ciri-ciri spirogyra yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  1. Memiliki dinding sek yang tersusun dari pektin dan pirenoid.
  2. Bersifat autotrof karena dapat melakukan fotosintesis yaitu memproduksi makanannya sendiri.
  3. Bereproduksi secara vegetatif dan generatif.
  4. Terdapat 2-10 kloroplas yang berbentuk spiral dan berbentuk pita.
  5. Habitatnya kebanyakan berada di air tawar.

Struktur Sel Spirogyra

Hampir semua struktur sel spirogyra identik satu sama lain. Jenis ganggang ini dilindungi oleh dua lapisan dinding sel, lapisan selulosa luar dan lapisan dalam pektin.

Vakuola besar pada spirogyra menempati sebagian besar ruang sel. Inti atom terletak pada pusat yang diikat dengan bantuan protoplasma. Dan dalam kloroplas yang berbentuk pita terdapat pyrenoids dengan posisi yang selang-seling.

Habitat Spirogyra

Spirogyra banyak ditemukan di air tawar yang jernih dengan massa yang sangat besar dan hidup melayang di permukaan air. Pada air tawar, kloroplas spirogyra seperti pita spiral dan inti yang ditemukan di kolam air tawar yang jernih.

Reproduksi Spirogyra

Spirogyra bereproduksi atau berkembang biak secara aseksual dan seksual. Simak penjelasan mengenai reproduksi di bawah ini yang perlu kamu ketahui:

1. Reproduksi Secara Aseksual

Reproduksi secara aseksual spirogyra yaitu filamen atau benang mengalami fragmentasi atau pembelahan yang membentuk banyak filamen.

Filamen tersebut akan mengalami mitosis yang tumbuh dan berkembang menjadi filamen atau benang dewasa.

2. Reproduksi Secara Seksual

Reproduksi secara seksual atau generatif dengan konjugasi. Ada dua macam konjugasi spirogyra yaitu scalariform dan lateral. Pada Konjugasi scalariform, dua filamen atau benang memiliki posisi yang berdampingan dan akan muncul tonjolan yang saling bersentuhan.

Kemudian dinding sel tengah akan terbuka dan mengarah pada pembentukan tabung konjugasi. Akibatnya sebuah kanal konjugasi terbentuk di mana protoplas dari satu sel akan berpindah ke sel lain yang membentuk zigot diploid.

Sedangkan konjugasi lateral terjadi pada benang yang sama. Dimana dua sel dalam filamen yang sama akan mengalami fertilisasi yang kemudian akan membentuk zigot. Lalu zigot akan berubah menjadi zigospora yang memiliki dinding sel pelindung.

Manfaat Spirogyra

Berikut ini beberapa manfaat dari spirogyra yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  1. Bermanfaat sebagai fitoplankton yang akan menjadi makanan ikan, daerah yang kaya plankton adalah perairan yang kaya akan ikan.
  2. Spirogyra bermanfaat sebagai penghasil glikosidase.
  3. Spirogyra merupakan produsen primer yang bermanfaat sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan yang berada di air.

Siklus Hidup Spirogyra

Siklus hidup spirogyra diawali dengan sel dewasa spirogyra yang disebut haploid. Perlu kamu ketahui bahwa kumpulan sel-sel silindris berbentuk filamen yang sebenarnya merupakan haploid.

Setelah terjadinya pembuahan, zigospora akan dilepaskan ke lingkungan sekitar yang berasa dalam kondisi tidak aktif terutama pada lingkungan yang tidak sesuai.

Lalu ketika berada di lingkungan yang menguntungkan, zigospora akan mengalami meiosis dan menghasilkan empat sel haploid. Lalu satu sel akan tumbuh menjadi filamen spirogyra baru yang apabila tumbuh secara tidak terkendali akan dianggap sebagai gulma pada kolam dan danau.

Fakta Spirogyra

Berikut ini fakta-fakta mengenai spirogyra yang perlu kamu ketahui:

  1. Filamen spirogyra mengandung sel silinder yang tersusun secara linear.
  2. Pada malam hari, oksigen akan dilarutkan kembali ke dalam air dan spirogyra akan mengumpul membentuk tumpukan karpet hijau yang jika dipegang akan terasa liat dan lengket di dasar perairan.
  3. Spirogyra berwarna hijau di bawah air tawar yang jernih dan kaya nutrisi.
  4. Pada spirogyra memiliki spiral atau kloroplas yang berbentuk heliks dan terlihat di bawah mikroskop.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai spirogyra yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur sel, habitat, cara bereproduksi, siklus hidup, dan fakta mengenai spirogyra.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa spirogyra merupakan salah satu jenis ganggang yang memiliki bentuk filamen atau benang yang tidak bercabang dengan pigmen utamanya klorofil.

Spirogyra bersifat autotrof yang mampu melakukan fotosintesis dan memiliki sel eukariotik. Spirogyra melakukan perkembangbiakan secara aseksual dan seksual.

Habitat spirogyra berada di air tawar yang jernih dan kaya akan nutrisi. Spirogyra juga memiliki manfaat yang sangat penting bagi kehidupan terutama pada ekosistem perairan.

The post Spirogyra : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Reproduksi dan Siklus Hidupnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Chlamydomonas : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Habitat Serta Reproduksinya https://haloedukasi.com/chlamydomonas Sat, 12 Mar 2022 04:00:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29124 Pengertian Chlamydomonas Chlamydomonas adalah kelompok dari ganggang hijau uniseluler yang bergerak dengan flagela dan digunakan sebagai model organisme untuk biologi molekular, seperti dalam pembelajaran pergerakkan flagela dan dinamika kloroplas biogenesis dan genetika. Chlamydomonas dapat bereproduksi secara seksual dan juga aseksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk zoospora melalui pembelahan inti secara mitosis, sedangkan reproduksi […]

The post Chlamydomonas : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Habitat Serta Reproduksinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Chlamydomonas

Chlamydomonas adalah kelompok dari ganggang hijau uniseluler yang bergerak dengan flagela dan digunakan sebagai model organisme untuk biologi molekular, seperti dalam pembelajaran pergerakkan flagela dan dinamika kloroplas biogenesis dan genetika.

Chlamydomonas dapat bereproduksi secara seksual dan juga aseksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk zoospora melalui pembelahan inti secara mitosis, sedangkan reproduksi seksualnya dilakukan  dengan membelah sel yang menghasilkan gamet.

Chlamydomonas memiliki panjang kurang lebih sekitar 10mm yang biasanya terletak di kolam, tanah basah dan parit drainase. Organisme ini memiliki warna hijau yang dihasilkan dari klorofil dalam strukturnya dan koloninya dapat sama banyak dengan warna air hijau jernih.

Spesies chlamydomonas memiliki bentuk oval, kadang-kadang piriform dengan pergerakannya menjadi karakteristik karena adanya dua flagela polar. Chlamydomonas memiliki kapasitas untuk memproduksi hidrogen menggunakan cahaya sebagai sumber energi, karbon dioksida dari lingkungan dan air sebagai donor elektron dan memiliki saluran ion yang diaktifkan oleh paparan langsung sinar matahari.

Ciri-ciri Chlamydomonas

Berikut ini ciri-ciri dari chlamydomonas yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

  1. Bersel tunggal dan bergerak dengan flagela.
  2. Bersifat autotrof yaitu dapat membuat makanannya sendiri melalui fotosintesis.
  3. Bereproduksi secara aseksual menghasilkan zoospora dan seksual menghasilkan gamet.
  4. Memiliki panjang berdiameter 10 mikrometer (mm).
  5. Terdapat dinding sel dan membran plasma yang terdiri dari selulosa, lendir dan endapan kalsium karbonat.
  6. Habitatnya berada di perairan seperti air tawar alami, dan di tanah basah atau lembap.

Taksonomi Chlamydomonas

Sekitar 150 spesies telah dideskripsikan dari genus Chlamydomonas dan merupakan keluarga chlamydomonadaceae, memesan volvocales, kelas chlorophyceae, divisi Chlorophyta, kerajaan plantae.

Berikut ini spesies utama pada genus chlamydomonas yaitu:

  1. C. Reginae
  2. C. Reinhardtii
  3. C. coccoides
  4. C. braunii, 
  5. C. caudata, 
  6. C. pulsatilla, 
  7. C. euryale, 
  8. C. isabeliensis, 
  9. C. parkeae,
  10. C. plethora, 
  11. C. pulsatila, 
  12. C. concordia, 
  13. C. hedleyi, 
  14. C. provasolii, 
  15. C. epiphytica, 
  16. C. globosa, 
  17. C. gloeopara, 
  18. C. gloeophila, 
  19. C. mucicola, 
  20. C. minuta, 
  21. C. quadrilobata, 
  22. C. noctigama, dan
  23. C. nivalis.

Struktur Sel Chlamydomonas

Struktur sel chlamydomonas diselimuti oleh dinding sel dan membran sel yang tersusun dari selulosa, lendir, dan endapan kalsium karbonat.

Nukleus yang terdapat di chlamydomonas terdapat di dalam kloroplas dalam bentuk cangkir. Di bagian dalam sebuah pirenoid soliter yang terletak diantara pati yang diproduksi sebagai hasil dari proses fotosintesis. Spesies ini memiliki dua flagela yang berasal dari butir basal tempat letaknya di sitoplasma.

Pada struktur sel chlamydomonas juga terdapat kloroplas yang dikelilingi oleh sepasang selaput yang di dalamnya terdapat tilakoid yang ditumpuk dalam grana.

Habitat Chlamydomonas

Chlamydomonas hidup di perairan yang kaya akan nutrisi seperti air tawar alami atau kolam payau. Tidak hanya di perairan, spesies chlamydomonas juga hidup di tanah yang lembap dan epifit pada tanaman lain.

Chlamydomonas juga dapet berkembang di keanekaragaman lingkungan seperti cerobong termal bawah laut, sampai lapisan es Antartika. Chlamydomonas berkembang pada kondisi ekstrem, seperti ketiadaan oksigen.

Chlamydomonas juga memiliki kemampuan dalam memecah molekul air menjadi oksigen dan hidrogen dengan menggunakan oksigen sebagai respirasi dan melepaskan hidrogen. Sehingga efeknya yaitu Chlamydomonas dapat beradaptasi di alam.

Reproduksi Chlamydomonas

Chlamydomonas berkembang biak secara vegetatif atau aseksual dan juga secara generatif atau seksual. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan mengenai reproduksi chlamydomonas dibawah ini yang perlu kamu ketahui, yaitu:

1. Reproduksi Secara Aseksual

Reproduksi secara aseksual pada chlamydomonas tidak mengalami yang namanya perkawinan melainkan duplikasi individu dengan berbagai mekanisme. Keturunan spesies chlamydomonas dijamin dari bagian tubuhnya, yang dapat memisahkan dan tumbuh hingga mencapai ukuran dan bentuk tertentu.

Proses reproduksi aseksual chlamydomonas berawal dari pembelahan biner atau bipartisi. Protoplas difraksinasi untuk membentuk zoospora putri dua, empat dan delapan, yang mirip dengan sel induk. Setiap zoospora baru diberkahi dengan nukleus, sitoplasma dan flagela.

2. Reproduksi Secara Seksual

Reproduksi secara seksual diawali dengan membelahnya sel yang kemudian menghasilkan gamet. Gamet yang dihasilkan bisa gamet jantan ataupun gamet betina. Kedua jenis gamet tersebut bisa menghasilkan bentuk dan ukuran yang sama.

Jenis gamet tersebut dapat dihasilkan dengan bentuk dan ukuran yang sama. Dimana kedua gamet tersebut akan membentuk zigot dengan dinding sel yang tebal atau disebut sebagai ziogspora. Zigospora tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik.

Setelah terbentuk zigospora, dinding tebal pada zigospora akan pecah dan keluar zoospora. Zoospora ini yang akan melakukan pembelahan meoisis sehingga terbentuk  sel baru dari chlamydomas.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai chlamydomonas yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, ciri-ciri, taksonomi, struktur sel, habitat hingga reproduksi chlamydomonas.

Dari pembahasan tersebut dapat di simpulkan bahwa chlamydomonas merupakan genus ganggang hijau yang bersel tunggal dan memiliki flagela. Chlamydomonas ini memiliki karakteristik dapat berkembang pada kondisi yang ekstrem seperti tempat yang ada oksigen.

Bahkan chlamydomonas dapat berkembang di tempat seperti cerobong termal bawah laut, sampai lapisan es Antartika. Spesies chlamydomonas berkembang biak dengan cara aseksual menghasilkan zoospora dan seksual menghasilkan gamet.

Bersifat autotrof yang dapat membuat makanannya sendiri melalui fotosintesis karena memiliki kloroplas dan struktur selnya ditutupi oleh dinding sel dan membran sel yang tersusun atas selulosa, lendir dan endapan kalsium karbonat.

The post Chlamydomonas : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Habitat Serta Reproduksinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Chlorophyta : Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/chlorophyta Thu, 10 Mar 2022 06:53:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29021 Pengertian Chlorophyta Chlorophyta atau alga hijau adalah jenis ganggang yang pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, dan beberapa jenis pigmen lainnya seperti karoten dan santofil. Bentuk kloroplas pada chlorophyta bermacam-macam, ada yang berbentuk seperti mangkuk, berbentuk spiral, dan juga ada yang berbentuk seperti binatang. Chlorophyta ini merupakan jenis alga yang lebih mendekati tumbuhan, bahkan […]

The post Chlorophyta : Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Chlorophyta

Chlorophyta atau alga hijau adalah jenis ganggang yang pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, dan beberapa jenis pigmen lainnya seperti karoten dan santofil. Bentuk kloroplas pada chlorophyta bermacam-macam, ada yang berbentuk seperti mangkuk, berbentuk spiral, dan juga ada yang berbentuk seperti binatang.

Chlorophyta ini merupakan jenis alga yang lebih mendekati tumbuhan, bahkan beberapa botanis atau ahli tumbuhan ada yang memasukkan chlorophyta ke dalam kelompok tumbuhan.

Chlorophyta atau ganggang hijau ini menyimpan karbohidrat dalam bentuk butiran pati di dalam kloroplasnya. Beberapa jenis chlorophyta membangun dinding sel yang dibangun oleh selulosa, pektin dan polisakarida lain.

Habitat chlorophyta berada di air tawar atau laut, dan beberapa ada yang tinggal di tanah yang basah ataupun di tempat yang kering. Chlorophyta merupakan plankton yang hidup melayang-layang di dalam air dan merupakan sumber makanan utama bagi hewan-hewan yang hidup di dalam air.

Chlorophyta memiliki klorofil dan dapat melakukan fotosintesis oleh karena itu jenis alga ini bersifat autotrof. Terdapat kurang lebih 7.000 jenis chlorophyta yang hidup di perairan maupun di daratan, namun sebagian besar chlorophyta hidup di air tawar.  

Ciri-ciri Chlorophyta

Berikut ini ciri-ciri dari chlorophyta yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  1. Chlorophyta ada yang hidup soliter atau sendiri dan ada juga yang berkoloni, serta ada yang membentuk simbiosis dengan organisme lain.
  2. Inti sel chlorophyta bersifat eukariotik yang artinya inti sel memilik membran.
  3. Chlorophyta ada yang bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler).
  4. Mengandung klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil.
  5. Bersifat autotrof karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
  6. Memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
  7. Hidup melayang di air tawar atau air laut.
  8. Memiliki bentuk tubuh yang bervariasi, yaitu ada yang berbentuk bulat, berbentuk benang, dan berbentuk lembaran.
  9. Memiliki satu atau dua flagella dengan ukuran yang sama panjang
  10. Pada kloroplas chlorophyta, memiliki bentuk yang bervariasi yaitu ada yang seperti mangkuk, bintang, spiral, jala dan juga ada yang seperti busa.
  11. Mempunyai pirenoid yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis berupa amilum dan lemak.
  12. Habitat chlorophyta berada di air tawar, laut, tanah yang basah dan beberapa ada pula di tempat yang kering.

Klasifikasi Chlorophyta

Berikut ini klasifikasi Chlorophyta berdasarkan dari bentuk dan dapat tidaknya bergerak, diantaranya:

1. Chlorophyta Bersel Satu dan Tidak Bergerak

1) Chlorella sp

Memiliki bentuk bulat, habitatnya hidup di air tawar atau air laut, bereproduksi secara vegetatif yaitu dengan membelah diri, dan sering digunakan untuk mempelajari fotosintesis.

2) Cholococcum sp

Memikiki bentuk yang sama dengan chlorella sp. yaitu bulat. Habitatnya berada di air tawar dan bereproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.

2. Chlorophyta Bersel Satu dan Dapat Bergerak

1) Chlamydomonas sp. 

Chlamgdomonas sp. memiliki bentuk bulat seperti telur dan memiliki dua flagel. Kloroplasnya berbentuk mangkok dan mengandung pirenoid dan stigma. Jenis chlorophyta ini bereproduksi dengan membelah diri dan juga konjugasi.  

2) Euglena Viridis

Eunglena viridis memiliki bentuk seperti mata, dan memiliki sebuah flagel, dan klorofil. Jenis Chlorophyta ini bereproduksi dengan membelah diri dan termasuk ke dalam kelompok protozoa.

3. Chlorophyta Berbentuk Koloni Tidak Bergerak

1) Hydrodictyon sp

Jenis chlorophyta ini memiliki bentuk koloni seperti jala, dan banyak di temukan pada air tawar. Chlorophyta jenis ini bereproduksi secara vegetatif dengan melakukan fragmentasi dan juga secara generatif dengan konjugasi.

4. Chlorophyta Berbentuk Koloni yang Bergerak

Salah satu contoh dari chlorophyta jenis ini yaitu volvox globator. Jenis chlorophyta berbentuk koloni yang menyerupai bola dan juga tersusun atas ribuan Volvox dimana saling dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma.

5. Chlorophyta Berbentuk Filamen (Benang)

1) Spirogyra sp

Jenis chlorophyta ini berbentuk filamen atau benang yang tidak bercabang, dan inti sel tunggal. Kloroplas pada spiyogyra sp berbentuk pita dan tersusun atas spiral dan pirenoid banyak. 

2) Oedogonium sp

Oedogonium sp memiliki bentuk benang yang tidak bercabang dan kloroplasnya berbentuk jala, serta memiliki inti satu besar dan pirenoid banyak.  

6. Chlorophyta Berbentuk Thalus (Lembaran)

1) Ulva Lactua (Selada Laut)

Jenis chlorophyta ini memiliki bentuk lembaran seperti daun dan hidup menempel pada batu. Melakukan reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara generatif dengan isogami.

2) Chara sp

Jenis chlorophyta ini memiliki bentuk yang seperti tumbuhan tinggi, dan memiliki batang serta cabang yang beruas-ruas. Habitat jenis chlorophyta ini yaitu di air tawar serta bereproduksi secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan oogonium.

Manfaat Chlorophyta

Berikut ini manfaat dari Chlorophyta bagi kehidupan yang perlu kamu ketahui di antaranya:

  1. Chlorophyta merupakan fitoplankton yang bermanfaat sebagai makanan untuk ikan.
  2. Chlorophyta bermanfaat dapat membentuk ekosistem pada perairan.
  3. Chlorophyta bermanfaat sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan yang berada di dalam air.
  4. Chlorophyta juga bermanfaat sebagai obat, salah satu jenis chlorophyta yaitu chlorella dapat dimanfaatkan sebagai obat dan juga mengatasi kebutuhan bahan makanan alternatif di masa yang akan datang.

Reproduksi Chlorophyta

Chlorophyta berkembang biak secara vegetatif atau aseksual dan juga secara generatif atau seksual. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan mengenai reproduksi chlorophyta dibawah ini yang perlu kamu ketahui, yaitu:

1. Reproduksi Secara Vegetatif

Reproduksi secara vegetatif ini dilakukan dengan membentuk zoospora, pembelahan biner dan juga fragmentasi. Pada pembelahan biner, chlorophyta berkembang biak dengan pembelahan biner dan biasanya dilakukan oleh alga yang bersel satu.

Pada chlorophyta yang berbentuk benang perkembangbiakannya dilakukan secara fragmentasi yaitu membelah diri.

2. Reproduksi Secara Generatif

Reproduksi chlorophyta secara vegetatif ini dilakukan secara generatif dengan anisogami dan konjugasi. Pada anisogami, gamet jantan selalu bergerak bebas menyerupai zoospora sedangkan pada gamet betina tidak dapat bergerak.

Setelah terjadi perkawinan, maka akan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi chlorophyta baru. Sedangkan pada konjugasi, perpaduan dua gamet akan membentuk zigospora. Zigospora tersebut tidak memiliki alat gerak, sehingga tidak dapat berpindah tempat.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai chlorophyta yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, manfaat serta reproduksi.

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa chlorophyta adalah jenis ganggang yang pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, dan beberapa jenis pigmen lainnya seperti karoten dan santofil.

Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara jenis ganggang yang lain. Dan habitat chlorophyta di air tawar, air laut, tanah lembab atau tanah kering namun 90% chlorophyta hidup di air tawar dan 10% hidup di laut.

Chlorophyta ini memiliki peran penting dalam kehidupan, seperti sebagai plankton dan komponen penting dalam rantai makanan air tawar, dapat diproses sebagai makanan, penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.

The post Chlorophyta : Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>