Gaya Kepemimpinan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/gaya-kepemimpinan Mon, 25 Apr 2022 08:08:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Gaya Kepemimpinan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/gaya-kepemimpinan 32 32 6 Gaya Kepemimpinan yang disukai Karyawan Beserta Alasannya https://haloedukasi.com/gaya-kepemimpinan-yang-disukai-karyawan Mon, 25 Apr 2022 08:08:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33451 Ada banyak jenis tipe atau gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan oleh seorang pemimpin organisasi atau kelompok dalam mempimpin organisasi atau kelompoknya untuk mencapai tujuan. Gaya kepemimpinan pada umumnya tidak lepas dari karakteristik pribadi dari pemimpin, namun gaya kepemimpinan juga bisa diusahakan dan disesuaikan dengan kondisi organisasi yang dipimpinnya. Setiap jenis gaya kepemimpinan tentunya memiliki kelebihan […]

The post 6 Gaya Kepemimpinan yang disukai Karyawan Beserta Alasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada banyak jenis tipe atau gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan oleh seorang pemimpin organisasi atau kelompok dalam mempimpin organisasi atau kelompoknya untuk mencapai tujuan. Gaya kepemimpinan pada umumnya tidak lepas dari karakteristik pribadi dari pemimpin, namun gaya kepemimpinan juga bisa diusahakan dan disesuaikan dengan kondisi organisasi yang dipimpinnya.

Setiap jenis gaya kepemimpinan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga tidak semua jenis gaya kepemimpinan akan disukai oleh setiap anggotanya. Pada umumnya, anggota organisasi atau kelompok akan menyukai gaya kepemimpinan yang memberikan ruang gerak bagi mereka dalam berpendapat atau ikut berkontribusi dalam pengambilan kebijakan organisasi. Atau gaya kepemimpinan yang memberikan kebebasan anggota untuk mengembangkan diri dan berinovasi.

Berikut akan dibahas mengenai beberapa tipe atau gaya kepemimpinan yang biasanya disukai oleh karyawan atau anggota organisasi.

1. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang mengandalkan kebersamaan antara pimpinan dengan anggotanya dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Segala keputusan perusahaan tidak serta merta berada di tangan pimpinan, namun selalu melibatkan karyawan.

Dalam hal ini, seorang pemimpin menerapkan kesederajatan, kepemimpinan partisipatif atau konsultatif sehingga tercipta suasana kondusif, saling menghargai dan menghormati dalam perusahaan. Komunikasi yang terjadi dua arah juga memungkinkan pemimpin mendapat masukan dan memberi masukan kepada karyawannya. Hal ini tentunya akan memberikan rasa nyaman bagi karyawan. Meski demikian, pemimpin juga tetap melaksanakan pengawasan kepada karyawan secara wajar.

Gaya kepemimpinan demokratif akan mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan membantu terciptanya tim yang kuat, sehingga produktivitas mereka juga akan semakin meningkat.

2. Gaya Kepemimpinan Situasional

Tidak setiap jenis atau gaya kepemimpinan cocok diterapkan pada sebuah perusahaan begitu saja tanpa melihat kondisi lingkungan perusahaan yang bersangkutan. Maka, disinilah gaya kepemimpinan situasional bisa digunakan oleh seorang pimpinan perusahaan guna menyesuaikan dengan kondisi perusahaan yang dia pimpin.

Berangkat dari keyakinan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan ideal, maka gaya kepemimpinan situasional ini lebih memiliki sifat yang fleksibel dan menekankan pada kondisi lingkungan perusahaan dan kesiapan karyawannya. Alih-alih memaksakan suatu gaya kepemimpinan tertentu dalam perusahaan, pemimpin justru melihat terlebih dahulu keadaan perusahaannya dan bagaimana kesiapan karyawannya sebelum menentukan bagaimana cara atau gaya yang akan diterapkannya dalam memimpin mereka.

Dengan demikian, gaya kepemimpinan ini akan lebih bisa diterima oleh karyawan karena tidak bersifat saklek atau memaksa pada satu model atau gaya tertentu saja.

3. Gaya Kepemimpinan Visoner

Diantara gaya kepemimpinan yang juga disukai oleh karyawan adalah gaya kepemimpinan visioner. Seorang pemimpin yang visioner akan mampu merumuskan visi dan misi perusahaan serta memberikan arahan atau instruksi dengan jelas yang kepada karyawan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kejelasan visi, misi, dan arahan itulah yang akan membuat karyawan lebih mudah memahami apa dan bagaimana ia harus bertindak.

Selain itu, seorang pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan visioner juga bersifat sangat terbuka akan masukan dan saran. Mereka juga akan mengutamakan peningkatan kualitas karyawan demi kebaikan perusahaan di masa mendatang.

4. Gaya Kepemimpinan Delegatif

Gaya kepemimpinan delegatif juga merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang menjadi favorit bagi karyawan sebuah perusahaan karena senantiasa mau melibatkan karyawan dalam menjalankan perusahaan. Pemimpin dengan gaya delegatif lebih berperan sebagai pemberi support atau dukungan dan arahan ketika dibutuhkan.

Dalam sebuah perusahaan dengan gaya kepemimpinan delegatif, karyawan tidak hanya tinggal diam melaksanakan instruksi saja, tetapi mereka juga diberi kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan, membuat strategi pelaksaan tugasnya sendiri, serta menyelesaikan permasalahan dalam tugasnya.  Akan tetapi, gaya kepemimpinan ini hanya cocok diterapkan jika perusahaan tersebut memiliki karyawan yang memang memiliki kapabilitas dan motivasi kuat untuk mengembangkan perusahaan.

Kelebihan dari gaya kepemimpinan ini adalah inovasi dan kreativitas karyawan akan sangat dihargai. Terlebih karyawan yang memiliki pengalaman lebih, maka ia akan dapat memanfaatkan kompetensi dan pengalamannya tersebut untuk berkontribusi secara maksimal terhadap perusahaan.

5. Gaya kepemimpinan Birokratis

Tidak semua karyawan menyukai gaya kepemimpinan yang memberikan mereka terlalu banyak kebebasan atau ruang untuk terlibat dalam mengendalikan jalannya perusahaan. Beberapa karyawan justru lebih menyukai tipe pemimpin yang birokratis atau bersifat prosedural.

Hal ini dikarenakan dengan gaya kepemimpinan birokratis, karyawan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya karena memang sudah ditentukan apa dan bagaimananya. Mereka hanya tinggal menjalankan saja sesuai dengan arahan dan prosedur yang telah ditentukan.

Meski demikian, gaya kepemimpinan ini juga tetap memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk berkreasi atau bertindak dalam melaksanakan tugas. Namun, tentunya tetap terbatas dalam koridor aturan yang ada.

6. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Selanjutnya adalah gaya kepemimpinan transaksional. Gaya kepemimpinan ini bisa menciptakan sistem yang mudah untuk diterapkan dan diikuti oleh karyawan. Adanya “transaksi” yang ditawarkan juga akan mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan motivasi dan produktivitas kerjanya.

Adanya tujuan spesifik yang ditetapkan oleh pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan ini akan meminimalkan kebingungan karyawan dalam menerima dan menjalankan instruksi, karena telah ada prosedur yang ditetapkan sebelumnya. Di satu sisi gaya kepemimpinan seperti ini memang menciptakan efisiensi kerja, namun di sisi lain juga bisa mematikan atau menekan kreativitas dan daya inovasi karyawannya.

The post 6 Gaya Kepemimpinan yang disukai Karyawan Beserta Alasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gaya Kepemimpinan Suportif: Pengertian – Ciri dan Tokoh yang Menggunakannya https://haloedukasi.com/gaya-kepemimpinan-suportif Mon, 25 Apr 2022 08:03:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33462 Sebagaimana diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang ketika memimpin sebuah organisasi maupun perusahaan tidaklah sepenuhnya lepas dari karakteristik pribadinya. Namun, seorang pemimpin juga seharusnya mau belajar untuk menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan apa yang menjadi kebutuhan dalam organisasi yang dipimpinnya tersebut. Diantara bentuk kepemimpinan yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi adalah dukungan atau support yang […]

The post Gaya Kepemimpinan Suportif: Pengertian – Ciri dan Tokoh yang Menggunakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagaimana diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang ketika memimpin sebuah organisasi maupun perusahaan tidaklah sepenuhnya lepas dari karakteristik pribadinya. Namun, seorang pemimpin juga seharusnya mau belajar untuk menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan apa yang menjadi kebutuhan dalam organisasi yang dipimpinnya tersebut.

Diantara bentuk kepemimpinan yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi adalah dukungan atau support yang diberikan oleh pemimpin kepada bawahan atau anggotanya. Selain menjadikan harmonisnya hubungan antara atasan dengan bawahan, adanya support atau dukungan juga akan meningkatkan motivasi dan kinerja para karyawan.

Oleh karena itu, gaya kepemimpinan suportif merupakan salah satu bentuk gaya kepemimpinan yang bisa dijadikan andalan bagi mereka yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin.

Pengertian Gaya Kepemimpinan Suportif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa kepemimpinan merupakan cara memimpin atau perihal pemimpin. Sementara itu, kata suportif diartikan sebagai hal yang bersifat memberi dukungan dan semangat. Dengan demikian, kepemimpinan suportif adalah bentuk atau cara memimpin dengan memberikan dukungan dan semangat kepada bawahannya.

Sejumlah ahli juga telah mengungkapkan definisi mereka mengenai kepemimpinan suportif. Berikut beberapa diantaranya:

  • House, dalam Robbins (2006:448), menyebutkan bahwa kepemimpinan suportif merupakan  kepemimpinan yang selalu bersedia menjelaskan segala permasalahan pada bawahan, mudah didekati dan memuaskan hati para karyawan.
  • Winardi (2000:63) menyatakan bahwa kepemimpinan suportif adalah pemimpin yang menciptakan suatu lingkungan kerja yang membantu mempertebal keinginan pada setiap pengikut untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin, bekerjasama dengan pihak lain, serta mengembangkan skillnya dan keinginannya sendiri.
  • Menurut Tisnawati dan Saefullah (2005:269) gaya kepemimpinan suportif yaitu pemimpin yang  bersahabat dan mudah diajak berdialog oleh siapa pun. Pemimpin yang mau memberikan perhatian penuh pada kesejahteraan bawahan, serta memperlakukan anggota secara setara.
  • Evans, dalam Amirullah dan Budiyono (2004:256), menyatakan bahwa kepemimpinan suportif merupakan gaya kepemimpinan yang ramah, mudah ditemui dan menunjukkan sikap yang ramah pada bawahan.
  • Dari uraian di atas kepemimpinan suportif dalam pelaksanaannya banyak memberikan dukungan baik materi maupun dukungan moril pada bawahan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan walaupun dalam situasi yang kurang kondusif.

Kepemimpinan suportif  dikenal juga dengan istilah perilaku penyokong atau perhatian, merupakan kepemimpinan yang dilakukan dengan memberikan dukungan kepada karyawan. Adapun bentuk dukungan tersebut bisa berupa kesediaan dalam menjelaskan segala permasalahan, kemudahan untuk diajak berkomunikasi, memberikan bimbingan, atau menyediakan apa yang dibutuhkan karyawannya.

Pemimpin tipe kepemimpinan supportif pada umumnya memiliki sikap yang ramah dan mau menujukkan kepedulian pada bawahan. Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan motivasi dalam diri karyawan yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka. Gaya kepemimpinan suportif  sangat efektif ketika dihadapkan pada pekerjaan yang sulit atau memiliki tingkat stress tinggi, sehingga memerlukan suport atau dukungan dari pemimpin.

Ciri-ciri Gaya Kepemimpinan Suportif

Beberapa ciri atau karakteristik yang menonjol dari gaya kepemimpinan suportif ini diantaranya adalah:

  • Pemimpin tidak segan dalam menunjukkan perhatian pribadi pada bawahan .
  • Pemimpin memiliki sikap ramah, bersahabat dan mudah ditemui.
  • Pemimpin bersedia mengadakan konsultasi pribadi atau menjelaskan permasalahan kepada bawahan.
  • Pemimpin yang suportif cenderungmendorong bawahan untuk memperlibatkan perasaan dan perhatian mereka dalam pekerjaan.
  • Pemimpin suportif akan senantiasa berusaha membuat keselarasan dan keharmonisan dalam kelompok.
  • Adakalanya pemimpin juga menggunakan imbalan untuk memperoleh dukungan.
  • Pemimpin suportif  lebih senang menggunakan imbalan positif daripada sanksi negatif.
  • Pemimpin suportif mampu melakukan pendekatan personal kepada bawahannya
  • Pemimpin suportif senantiasa berusaha menyediakan dan memenuhi kebutuhan anggotanya.

Tokoh yang Menggunakan Gaya Kepemimpinan Suportif

  • Presiden Amerika George Washington
    George Washington adalah seorang jenderal yang berhasil mengantarkan Amerika meraih kemerdekaannya dari Britania Raya. Ia juga merupakan presiden pertama dari negara Paman Sam tersebut.
    George Washington dikenal sebagai pemimpin revolusioner yang kharismatik dan suportif terhadap orang-orang di sekitarnya. Ia dikenal sangat merawat dan memerhatikan kesejahteraan prajurit yang dipimpinnya selama perang revolusi. Hal inilah yang membuatnya sangat disegani oleh para prajuritnya hingga ketika Amerika meraih kemerdekaan ia terpilih menjadi presiden pertamanya.
  • Prabowo Subianto
    Gaya kepemimpinan suportif Prabowo Subianto diantaranya sebagaimana banyak diceritakan oleh anak buahnya tatkala beliau masih menjadi Danjen Kopassus. Kala itu, Prabowo dikenal sebagai pemimpin yang sangat memperhatikan kondisi dan kesejahteraan bawahannya. Salah satunya adalah bahwa Prabowo yang menggunakan gajinya sendiri untuk membeli sembako dan dibagikan kepada para prajuritnya.

Contoh Penerapan Gaya Kepemimpinan Suportif

Berikut adalah contoh penerapan gaya kepemimpinan suportif dalam perusahaan:

  • Seorang supervisor yang mau turun membantu bawahannya yang kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya.
  • Seorang pemimpin yang melihat karyawannya menurun kinerjanya, kemudian ia memanggilnya secara pribadi dan melakukan pendekatan untuk mengetahui permasalahan yang tengah dihadapi karyawannya tersebut.
  • Seorang pemimpin perusahaan secara rutin memberikan reward atas karyawan yang dinilai memiliki kinerja terbaik setiap bulannya.

Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan Suportif

Sebagaimana gaya kepemimpinan lainnya, gaya kepemimpinan suportif juga memiliki sejumlah keunggulan dan kekurangan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam penerapannya.

Beberapa kelebihan dari gaya kepemimpinan suportif adalah:

  • Gaya kepemimpinan ini bisa menciptakan loyalitas dalam tim atau organisasi.
  • Adanya perasaan dihargai dalam diri bawahan atau karyawan yang dapat membantu meningkatkan motivasi dan produktivitas mereka.
  • Sangat efektif dalam situasi kerja yang rentan tekanan psikologis.
  • Membangun suasana kerja yang nyaman dan kondusif.

Adapun beberapa kekurangan dari gaya kepemimpinan ini adalah:

  • Bisa menimbulkan ketergantungan anggota kepada pemimpin.
  • Pemimpin yang terlalu terlibat dengan bawahan akan mengaburkan garis tanggung jawab.

Kesimpulan Pembahasan

Gaya kepemimpinan suportif adalah gaya kepemimpinan yang dijalankan dengan senantiasa memberikan suport atau dukungan kepada para anggotanya. Dukungan tersebut bisa berbentuk perhatian, ketersediaan waktu, maupun pemberian fasilitas yang dibutuhkan karyawan atau anggota. Gaya kepemimpinan suportif sangat efektif terutama ketika karyawan dihadapkan pada kondisi kerja yang penuh tekanan. Suport atau dukungan dari pemimpin tentunya akan memberikan suntikan semangat bagi karyawan untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas mereka.

Selain memiliki banyak kelebihan, gaya kepemimpinan suportif juga memiliki sejumlah kelemahan. Oleh karenanya, seorang pemimpin yang hendak menerapkan gaya kepemimpinan ini sebaiknya berusaha mempertimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya. Dan yang lebih penting adalah menyesuaikan dengan kondisi anggota organisasi yang dipimpinnya.

The post Gaya Kepemimpinan Suportif: Pengertian – Ciri dan Tokoh yang Menggunakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gaya Kepemimpinan Visioner: Pengertian – Ciri dan Contoh Penerapannya https://haloedukasi.com/gaya-kepemimpinan-visioner Mon, 25 Apr 2022 08:01:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33453 Memimpin sebuah organisasi tentu bukan perkara mudah yang bisa dilakukan tanpa ilmu dan keterampilan yang mencukupi. Seorang yang hendak menjadi pemimpin sudah semestinya mengerti mengenai apa itu kepemimpinan dan bagaimana ia harus bersikap sebagai seorang pemimpin. Berbicara mengenai kepemimpinan, tentu tidak lepas dari yang disebut dengan gaya kepemimpinan. Menurut Nawawi (2003:15), yang dimaksud dengan gaya […]

The post Gaya Kepemimpinan Visioner: Pengertian – Ciri dan Contoh Penerapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Memimpin sebuah organisasi tentu bukan perkara mudah yang bisa dilakukan tanpa ilmu dan keterampilan yang mencukupi. Seorang yang hendak menjadi pemimpin sudah semestinya mengerti mengenai apa itu kepemimpinan dan bagaimana ia harus bersikap sebagai seorang pemimpin.

Berbicara mengenai kepemimpinan, tentu tidak lepas dari yang disebut dengan gaya kepemimpinan. Menurut Nawawi (2003:15), yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan adalah  cara yang dipilih dan digunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku para anggota dan bawahannya.

Ada banyak jenis gaya kepemimpinan yang biasa diterapkan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah kelompok. Adakanya gaya kepemimpinan itu tidak lepas dari karakteristik yang dimiliki pemimpin tersebut. Diantara jenis atau gaya kepemimpinan yang dimasud adalah gaya kepemimpinan visioner.

Berikut ini akan dibahas mengenai pengertian gaya kepemimpinan visioner berserta ciri-ciri serta kelebihan dan kekurangannya.

Pengertian Gaya Kepemimpinan Visioner

Pengertian kepemimpinan visioner bisa dilihat dari makna kata visioner itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata visioner diartikan sebagai orang yang memiliki wawasan ke depan. Sedangkan kata kepemimpinan bermakna gaya atau cara memimpin. Maka, kepemimpinan visioner berarti cara seseorang dalam memimpin dengan berpandangan ke depan.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa pengertian dari kepemimpinan visioner menurut para ahli:

  • Goleman (2004:65) mendefinisikan kepemimpinan visioner sebagai pola kepemimpinan yang berusaha menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama dengan dampak iklim emosi paling positif dan paling tepat digunakan saat perubahan membutuhkan visi baru atau ketika dibutuhkan arah yang jelas.
  • Marno (2007:89) menyebutkan bahwa kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin untuk menciptakan visi dan menerjemahkannya pada kenyataan disebut visionary leadership.
  • Seth Kahan menjelaskan bahwa kepemimpinan visioner melibatkan kesanggupan, kemampuan, kepiawaian yang luar biasa untuk menawarkan kesuksesan dan kejayaan dimasa depan.
  • Corinne McLaughlin menyebutkan bahwa pemimpin yang visioner merupakan mereka yang mampu membangun “fajar baru‟, bekerja dengan intuisi dan imajinasi, penghayatan, dan boldness.
  • Menurut Diana Kartanegara mengartikan kepemimpinan visioner sebagai pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas.

Jadi, gaya kepemimpinan visoner adalah pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas dan memiliki pandangan ke depan. Seorang pemimpin visioner mampu mengantisipasi kejadian yang muncul serta mampu melihat tantangan dan peluang yang ada di hadapannya.

Ciri-ciri Gaya Kepemimpinan Visioner

Berikut adalah beberapa ciri dari gaya kepemimpinan visioner, yakni:

  • Seorang yang menjalankan kepemimpinan visioner akan senantiasan menerapkan pandangan depan berupa visi yang ingin dicapai.
  • Pemimpin visioner akan berani bertindak dalam meraih tujuan, percaya diri, dan tidak ragu dalam menghadapi resiko.
  • Pemimpin visioner mengedepankan perhitungan yang cermat, teliti dan akurat.
  • Mampu menggalang orang lain untuk bekerja keras dan bekerjasama dalam menggapai tujuan serta memberi contoh bagi anggotanya dalam hal ini.
  • Adanya visi dan misi yang jelas, serta komitmen akan visi yang diembannya.
  • Adanya hubungan yang efektif antara pemimpin dengan anggotanya.
  • Pola pikir yang inovatif dan kreatif, serta senantiasa mengamati langkah – langkah ke depan dan isu – isu terbaru.

Tokoh yang Menggunakan Gaya Kepemimpinan Visioner

Berikut adalah sejumlah tokoh yang dinilai memiliki gaya kepemimpinan visioner:

  • Steve Jobs
    Seteven Paul Jobs atau yang dikenal dengan nama Steve Jobs merupakan satu dari banyak contoh pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan visioner. Ia adalah sosok yang memiliki ide-ide cemerlang yang dibuktikan dengan keberhasilannya mengembangkan perusahaan Apple.
  • Ridwan Kamil
    Sosok pemimpin visoner dari dalam negeri diantaranya adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kepemimpinan visioner Ridwan Kamil terbukti dengan diraihkan penghargaan  ‘Indonesia Visionary Leader’ dari korang Sindo. Ridwan Kamil dianggap sebagai sosok pemimpin visioner yang mampu membaca dan mengorientasikan kepemimpinannya untuk kemajuan di masa depan.
  • Bill Gates
    sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan visioner lainnya adalah pendiri perusahaan software terkemuka, Microsoft, Bill Gates. Gagasannya yang visioner telah menjadikannya mampu memimpin microsoft menjadi salah satu perusahaan terbesar dunia yang sekaligus juga menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di Bumi.

Contoh Penerapan Gaya Kepemimpinan Visioner

Contoh penerapan gaya kepemimpinan visioner adalah dalam kasus berikut:

Seseorang diberi tugas mengambil alih menjadi pemimpin sebuah penerbitan majalah. Dia melihat bahwa saat ini orang sudah mulai beralih pada konten-konten digital yang lebih mudah diakses dari mana saja dan kapan saja.

Sebagai seorang yang visioner, maka dia mengambil keputusan untuk tidak hanya menerbitkan majalah secara manual dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk digital. Sebagai upaya pemasaran, pemimpin yang visioner juga akan melihat peluang pemasaran digital terutama melalui media sosial.

Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan Visioner

Setiap gaya kepemimpinan sudah pasti tidak lepas dari kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Beberapa kelebihan dari gaya kepemimpinan visioner adalah sebagai berikut:

  • Pemimpin bisa menjadi motivator bagi bawahannya.
  • Adanya penghargaan atas umpan balik dari bawahan membuat bawahan menjadi termotivasi dan meningkatan produktivitas kinerjanya.
  • Kepemimpinan berjalan efektif dengan visi misi yang jelas dan terarah.
  • Adanya perencanaan yang matang dan berorientasi pada hasil.
  • Kepemimpinan dijalankan dengan penuh perhitungan matang serta mampu mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul kedepannya.
  • Pemimpin visioner terbuka atas gagasan dan masukan.

Adapun kekurangan dari gaya kepemimpinan visioner adalah:

  • Seseorang dengan tipe kepemimpinan visioner  adakalanya terlalu fokus arah dan eksplorasi masa depan, seringkali mengabaikan hal yang ada di masa kini.
  • Tipe kepemimpinan visioner juga cenderung mengabaikan stabilitas jangka pendek yang lebih mementingkan strategi jangka panjang.
  • Tipe kepemimpinan visioner seringkali membuat keputusan hanya berdasarkan pada nilai-nilai yang diyakininya saja.

Kesimpulan Pembahasan

Gaya kepemimpinan visioner merupakan salah satu tipe kepemimpinan yang juga banyak diterapkan oleh pemimpin-pemimpin sebuah organisasi. Gaya kepemimpinan ini menekankan pada pentingnya keberadaan visi dan strategi untuk kemajuan sebuah organisasi di masa depan.

Seseorang dengan gaya kepemimpinan visioner biasanya merupakan orang yang memiliki pandangan jauh ke depan. Selain itu ia juga adalah orang yang cermat, teliti, dan penuh perhitungan. Namun, adakalanya fokusnya ke masa depan membuat pemimpin visioner kerap mengabaikan stabilitas jangka pendek dari organisasi yang dipimpinnya.

Menerapkan gaya kepemimpinan visioner memang akan membawa kebaikan bagi masa depan perusahaan karena adanya misi dan strategi yang jelas. Meski demikian, tetap tidak boleh mengabaikan apa yang ada di masa sekarang agar kestabilan organisasi tetap terjaga.

The post Gaya Kepemimpinan Visioner: Pengertian – Ciri dan Contoh Penerapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Pengertian – Ciri dan Contoh Penerapannya https://haloedukasi.com/gaya-kepemimpinan-demokratis Mon, 25 Apr 2022 08:00:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33452 Dalam memimpin sebuah perusahaan atau organisasi, ada banyak tipe atau gaya yang bisa diterapkan oleh pemimpin untuk membawa perusahaan atau organisasinya dalam meraih tujuan yang diinginkan. Mulai dari gaya kepemimpinan yang sifatnya otoriter hingga yang cenderung memberi kebebasan penuh pada karyawan atau anggotanya. Diantara jenis gaya kepemimpinan yang paling disukai dan populer digunakan adalah gaya […]

The post Gaya Kepemimpinan Demokratis: Pengertian – Ciri dan Contoh Penerapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam memimpin sebuah perusahaan atau organisasi, ada banyak tipe atau gaya yang bisa diterapkan oleh pemimpin untuk membawa perusahaan atau organisasinya dalam meraih tujuan yang diinginkan. Mulai dari gaya kepemimpinan yang sifatnya otoriter hingga yang cenderung memberi kebebasan penuh pada karyawan atau anggotanya.

Diantara jenis gaya kepemimpinan yang paling disukai dan populer digunakan adalah gaya kepemimpinan demokratis. Lantas, apa dan bagaimanakah gaya kepemimpinan demokratis itu?.

Berikut ini akan dibahas lebih lengkap mengenai gaya kepemimpinan demokratis, mulai dari pengertian, ciri-ciri serta kelebihan dan kekurangannya.

Pengertian Gaya Kepemimpinan Demokratis

Diantara jenis gaya kepemimpinan yang banyak diterapkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah gaya kepemimpinan demokratis.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kepemimpinan diartikan sebagai perihal pimpinan atau cara memimpin. Sedangkan kata demokratis bermakna bersifat atau berciri demokrasi. Maka, yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan demokrasi adalah cara memimpin yang memiliki sifat atau ciri demokratis.

Pengertian lain dari gaya kepemimpinan demokratis adalah sebagaimana yang disebutkan oleh beberapa ahli berikut ini:

  • G.R. Terry menyatakan bahwa pemimpin demokratis merupakan pemimpin yang menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab akan terlaksananya tujuan bersama.
  • Sudarwan Danim mendefinisikan kepemimpinan demokratis sebagai kepemimpinan yang dilandasi oleh anggapan bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis, maka tujuan organisasi akan tercapai.
  • Woods (2004) menyabutkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis merupakan kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar mau bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
  • Thoha mengungkapkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang berkaitan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Dari beberapa pengertian diatas, maka bisa disimpulan bahwa secara umum yang dimasud dengan gaya kepemimpinan demokratis adalah cara memimpin sebuah organisasi atau kelompok dengan berdasarkan prinsip demokrasi, dimana pimpinan menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompok dan bersama-sama dengan kelompoknya bekerja sama dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama.

Ada 3 elemen inti dari gaya kepemimpinan demokratis sebagaimana yang disampaikan oleh Kurt Lewin, seorang psikolog organisasional, yaitu:

  • Pemimpin yang mengharapkan bawahannya untuk melapor tentang kemajuan tugas yang diembannya
  • Leader yang mengharapkan bawahannya mampu menunjukkan kepercayaan dirinya dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas tanpa pengawasan secara terus-menerus
  • Pemimpin yang berharap bawahannya tidak bertindak sendiri dan mau melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan.

Ciri-ciri Gaya Kepemimpinan Demokratis

Karakteristik atau ciri-ciri utama dari gaya kepemimpinan demokratis ini adalah sebagai berikut:

  • Adanya keterlibatan anggota dalam proses pengambilan keputusan
  • Adanya kebebasan yang diberikan kepada anggota kelompok untuk memberikan gagasan atau pendapatnya meskipun keputusan akhir tetap ditangan pemimpin.
  • Beban kerja menjadi tanggung jawab bersama
  • Adanya kepercayaan kepada bawahan tanpa melepaskan tanggung jawab pengawasan
  • Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berlangsung dua arah
  • Pemimpin yang bergaya demokratis terbuka terhadap saran, pendapat, dan kritik dari anggotanya
  • Mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama

Selain itu, menurut Kartono (2013: 86) seorang pemimpin demokratis memiliki indikator sebagai berikut:

  • Mampu mengambil keputusan
  • Mampu memotivasi bawahan
  • Mampu berkomunikasi dengan baik
  • Memiliki tanggung jawab
  • Mampu mengendalikan emosi

Tokoh yang Menggunakan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Berikut adalah beberapa tokoh yang dinilai menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, yaitu:

  • Dwight D. Eisenhower
    Eisenhower merupakan presiden Amerika Serikat ke-34 dan juga pernah menjadi komandan tertinggi pasukan Sekutu di Eropa Barat. Semasa menjadi pemimpin ia tergolong pemimpin yang menjalankan gaya kepemimpinan demokratis. Ia senantiasa memastikan agar setiap orang mau bekerja sama atau berkolaborasi. Ia tidak pernah memanfaatkan posisinya untuk memaksa orang, namun lebih memimpin dengan persuasif. Sikapnya tersebut membuat Eisenhower menjadi pemimpin yang mendapat rasa hormat dari bawahan dan sekutunya.
  • Nelson Mandela
    Nelson Mandela merupakan seorang tokoh pahlawan dan pejuang antidiskriminasi dari Afrika Selatan yang berjuang menghapuskan politik Apartheid di negaranya. Dia adalah salah satu contoh dari tipe pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan demokratis. Ia juga menjadi presiden Afrika Selatan sejak tahun 1994 hingga 1999.

Contoh Penerapan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis bisa ditemui pada banyak sistem organisasi, baik dalam kancah politik, ekonomi seperti perusahaan, maupun organisasi sosial. 

Dalam bisang industri, manajemen kepemimpinan demokratis cocok digunakan pada jenis-jenis usaha yang mengutamakan pengembangan inovasi dan kreativitas karyawannya, seperti industri konten kreatif dan industri jasa.

Contoh lain dari penerapan gaya kepemimpinan demokratis adalah pada organisasi politik, terutama pada pemerintahan demokratis seperti di Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Meskipun menjadi salah satu gaya kepemimpinan populer, tipe kepemimpinan demokratis juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Diantara kelebihan kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:

  • Hubungan antara pemimpin dengan bawahan atau anggota berjalan baik.
  • Anggota atau bawahan akan lebih merasa dihargai keberdaannya.
  • Adanya peluang untuk mengembangkan kreativitas.
  • Menumbuhkan motivasi dan semangat dalam diri para anggota sehingga bisa meningkatkan produktivitas kerja mereka.
  • Terciptanya suasanya yang kondusif dan menyenangkan.

Adapun kekurangan dari gaya kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:

  • Proses pengambilan keputusan membutuhkan waktu lebih lama karena harus dibicarakan atau didiskusikan dahulu dengan anggota.
  • Bila ada anggota dengan ego tinggi, maka akan rawan memicu konflik yang akan membuat diskusi menjadi ricuh.
  • Jika tidak diiringi dengan komunikasi yang baik, maka resikonya akan sulit menemukan kata setuju.
  • Tidak semua anggota bisa berkontrbusi dalam memberikan pendapat atau masukan dalam proses diskusi.

Kesimpulan Pembahasan

Gaya kepemimpinan merupakan cara yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam memimpin anggotanya. Diantara jenis gaya kepemimpinan yang dinilai paling efektif adalah gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan dengan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi.

Ciri atau karakteristik utama dari gaya kepemimpinan ini adalah adanya kesempatan yang diberikan kepada anggota untuk terlibat dan berkontribusi terhadap pengambilan keputusan perusahaan. Selain itu, gaya kepemimpinan ini menerapkan komunikasi dua arah antara pemimpin dengan para anggotanya sehingga dapat menciptakan hubungan baik dan suasana yang kondusif.

The post Gaya Kepemimpinan Demokratis: Pengertian – Ciri dan Contoh Penerapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Jenis Gaya Kepemimpinan Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-gaya-kepemimpinan Tue, 05 Apr 2022 00:21:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33449 Gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah organisasi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan ada untuk memandu, mengarahkan, membimbing, dan mengelola sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya. Gaya kepemimpinan yang baik dan sesuai dengan organisasi tentunya akan memberikan dampak positif bagi organisasi tersebut, sebaliknya gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dengan organisasi […]

The post 10 Jenis Gaya Kepemimpinan Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah organisasi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan ada untuk memandu, mengarahkan, membimbing, dan mengelola sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya. Gaya kepemimpinan yang baik dan sesuai dengan organisasi tentunya akan memberikan dampak positif bagi organisasi tersebut, sebaliknya gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dengan organisasi juga akan memberikan dampak negatif bagi organisasi yang bersangkutan.

Gaya kepemimpinan sebenarnya tidak akan lepas dari kebiasaan yang melekat dalam diri seseorang yang menjadi pemimpin sebuah organisasi. Menurut Stoner (Andiwilaga, 2016:64), gaya kepemimpinan sendiri merupakan berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja. Sementara itu, Thoha (Andiwilaga, 2018:65) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang ketika orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku lain.

Untuk lebih memahami mengenai kepemimpinan ini, berikut akan dibahas beberapa jenis gaya kepemimpinan dalam sebuah organisasi.

1. Gaya Kepemimpinan Otokratis

Gaya kepemimpinan otokratis memusatkan kekuasaan pada pimpinan secara penuh. Pemimpin sangat dominan dalam pengambilan keputusan, menetapkan peraturan, maupun membuat kebijakan bagi organisasi. Dengan kata lain, kepemimpinan cenderung bersifat mutlak.

Adakalanya, gaya kepemimpinan otokratis memang bisa berjalan baik terutama ketika pemimpin memang memiliki kemampuan, ketarampilan, dan pengalaman yang mumpuni. Namun, tak jarang gaya kepemimpinan ini juga bisa menjadi bumerang karena membuat suara dan kebebasan bawahan dalam menyampaikan masukan atau pendapat sangat terbelenggu.

Berikut adalah ciri-ciri dari gaya kepemimpinan otokratis:

  • Semua keputusan dan kebijakan perusahaan ditentukan oleh pimpinan.
  • Pemimpin cenderung anti kritik, serta tidak mau menerima pendapat atau saran dari orang lain.
  • Pemimpin menginstruksikan semua tugas dan anggota adalah sebagai pelaksananya.
  • Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan ini seakan menganggap organisasi itu adalah miliknya sehingga ia berhak penuh atas organisasi yang dipimpinnya.
  • Biasanya menggerakkan bawahan dengan perintah-perintah yang tak jarang disertai unsur paksaan atau ancaman.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Menurut Sudriamunawar, gaya kepemimpinan demokratis atau yang dikenal pula sebagai gaya partisipatif adalah gaya kepemimpinan yang menganggap bahwa apabila para anggota turut andil dalam proses pengambilan keputusan perusahaan justru akan membuat mereka memiliki komitmen yang jauh lebih besar pada sasaran dan tujuan organisasi.

Pada umumnya, sebuah organisasi yang dijalankan dengan gaya kepemimpinan demokratis akan menciptakan suasana organisasi yang lebih akrab dan saling menghormati serta komunikasi dalam organisasi bersifat dua arah.

Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut :

  • Kepemimpinan tidak bersifat mutlak, dan pemimpin bersedia melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan.
  • Semua kebijakan perusahaan akan dibahas dan ditentukan bersama terlebih dauhulu oleh anggota dengan bantuan dan arahan pemimpin
  • Adanya kebebasan bagi para anggota untuk menyampaikan usulan, saran, masukan, maupun kritikan kepada pimpinan dan organisasi.

3. Gaya Kepemimpinan Birokrasi

Gaya kepemimpinan birokratis secara singkat digambarkan sebagai gaya kepemimpinan yang taat aturan. Pemimpin organisasi yang menerapkan gaya kepemimpinan ini akan mererapkan aturat dan ketaatan pada prosedur terhadap bawahannya.

Pada umumnya, pemimpin yang birokratis akan membuat kebijakan atau aturan yang berlaku dan tidak ada fleksibilitas, sehingga hanya ada sedikit ruang kebebasan  dalam berkreasi dan bertindak, yang mana itupun tidak boleh keluar dari ketentuan yang berlaku.

Beberapa ciri gaya kepemimpinan birokratis adalah:

  • Pimpinan yang menentukan segala keputusan terkait dengan pekerjaan dan kemudian memerintahkan bawahan atau anggota  untuk melaksanakannya
  • Pemimpin juga akan menentukan standar atau prosedur mengenai bagaimana para anggota akan melakukan tugas
  • Adanya sanksi yang sangat jelas apabila anggota tidak menjalankan tugas sesuai dengan standar kinerja yang sudah ditentukan.

4. Gaya Kepemimpinan Karismatik

Selanjutnya, gaya kepemimpinan karismatik. Gaya kepemimpinan karismatik adalah gaya seorang pemimpin yang mengandalkan karisma dalam dirinya untuk menggerakkan orang lain. Seorang pemimpin yang karismatik biasanya memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu membuat orang merasa kagum, terpesona dan percaya sehingga mau melakukan apa yang diarahkannya.

Kelemahan terbesar dari pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini adalah mereka hanya mampu menarik orang, namun seringkali tidak konsisten yang kemudian justru membuat orang kecewa.

5. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire

Gaya Kepemimpinan Laissez Faire adalah gaya kepemimpinan dengan kendali bebas. Gaya kepemimpinan ini diterapkan karena adanya anggapan bahwa anggota kelompok akan bisa melaksanakan tugas dan  mencapai tujuan dengan menggunakan teknik-teknik mereka sendiri, sehingga akan mendorong kemampuan anggota dalam mengambil inisiatif.

Pendekatan ini bukan berarti tidak adanya sama sekali pimpinan, hanya saja memang kurang dalam pengawasan dan interaksi dengan pimpinan. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan ini hanya cocok diterapkan jika anggota memiliki kompetensi dan keyakinan yang tinggi dalam mencapai hasil atau sasaran tugas mereka.

Ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire  adalah sebagai berikut :

  • Anggota memiliki kebebasan penuh untuk mengambil keputusan tanpa campur tangan pimpinan
  • Pemimpin tidak aktif pembahasan bersama kelompok
  • Partisipasi pemimpin sangat minim, atau bahkan tidak ada sama sekali
  • Pemimpin jarang memberikan komentar dan masukan, kecuali bila ditanya.
  • Tidak ada usaha dari pemimpin untuk menilai atau mengatur jalannya organisasi.

6. Gaya Kepemimpinan Delegatif

Gaya kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang kepada anggota untuk menjalankan  aktivitas atau tugas yang sementara waktu tidak bisa dilaksanakan oleh pemimpin karena sebab-sebab tertentu.

Gaya kepemimpinan delegatif ini cocok diterapkan jika anggota memiliki kemampuan dan motivasi yang tinggi, sehingga pimpinan tidak perlu terlalu banyak memberikan arahan dan perintah kepada anggotanya.

Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan delegatif adalah:

  • Pemimpin jarang memberikan arahan.
  • Pembuatan keputusan diserahkan kepada anggota dan anggota juga diharapkan bisa menyelesaikan segala permasalahannya sendiri.

7. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Gaya kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan yang menerapkan sistem transaksi antara pemimpin dengan anggotanya. Dengan kata lain, gaya kepemimpinan ini bersifat take and give atau saling memberi dalam menerima dalam pelaksanaan tugasnya. Transaksi yang dimaksud adalah melalui penghargaan, hukuman, maupun pertukaran lainnya.

8. Gaya Kepemimpinan Transformasional

Gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin mampu menginspirasi anggotanya dengan visi yang dimilikinya serta mendorong anggotanya untuk mencapai visi tersebut.

Dalam organisasi dengan gaya kepemimpinan ini, pemimpin akan terlibat dalam pemenuhan kebutuhan karyawan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan mereka. Ada 4 faktor yang dbutuhkan pemimpin dalam menjalankan gaya kepemimpinan ini, yaitu:

  • Idealized influence atau pemimpin sebagai sosok ideal dan panutan
  • Inspirational motivation atau pemimpin dapat memotivasi
  • Intellectual Stimulation atau pemimpin dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi anggota
  • Individual consideration atau pemimpin yang bertindak sebagai pelatih dan penasihat bagi anggota.

9. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang berdasar pada teori demokrasi. Inti dari gaya kepemimpinan ini adalah pengambilan keputusan organisasi yang melibatkan anggota.

Pelibatan anggota dalam pengambilan keputusan diharapkan akan mendorong mereka untuk semakin termotivasi dalam berkontribusi bagi perkembangan organisasi.

10. Gaya Kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan situasional menekankan pada adanya pengaruh situasi lingkungan terhadap pelaksanaan kepemimpinan suatu organisasi, sehingga gaya kepemimpinan akan berbeda-beda tergantung dengan situasi dan kesiapan anggotanya.

Gaya kepemimpinan ini didasarkan pada anggapan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan terbaik yang bisa diterapkan pada sebuah organisasi, karena setiap organisasi memiliki situasi dan kondisi yang tidak sama.

The post 10 Jenis Gaya Kepemimpinan Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>