gejala alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/gejala-alam Thu, 08 Jun 2023 08:53:50 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico gejala alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/gejala-alam 32 32 Gejala Alam Biotik dan Abiotik Dalam Dinamika Kehidupan di Bumi https://haloedukasi.com/gejala-alam-biotik-dan-abiotik Thu, 08 Jun 2023 08:53:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43567 Bumi adalah tempat yang unik, di mana berbagai macam organisme hidup dan berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan fisik yang ada di sekitarnya. Alam ini penuh dengan kehidupan yang tak terhitung jumlahnya, baik dalam bentuk organisme hidup maupun unsur-unsur fisik yang membentuk lingkungannya. Dalam biologi, terdapat dua kategori utama yang digunakan untuk mengkategorikan gejala alam […]

The post Gejala Alam Biotik dan Abiotik Dalam Dinamika Kehidupan di Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi adalah tempat yang unik, di mana berbagai macam organisme hidup dan berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan fisik yang ada di sekitarnya. Alam ini penuh dengan kehidupan yang tak terhitung jumlahnya, baik dalam bentuk organisme hidup maupun unsur-unsur fisik yang membentuk lingkungannya.

Dalam biologi, terdapat dua kategori utama yang digunakan untuk mengkategorikan gejala alam yang ada: biotik dan abiotik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi gejala alam biotik dan abiotik serta pentingnya pemahaman kita tentang kedua aspek ini dalam memahami dinamika kehidupan di Bumi.

Gejala Alam Biotik

Gejala alam biotik merujuk pada interaksi antara makhluk hidup di Bumi. Ini termasuk organisme mulai dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus, hingga tumbuhan, hewan, dan manusia. Gejala alam biotik mencakup interaksi seperti persaingan, kerjasama, predasi, simbiosis, dan reproduksi antar organisme.

Persaingan

Persaingan adalah fenomena di mana organisme bersaing satu sama lain untuk sumber daya yang terbatas, seperti makanan, air, dan ruang hidup. Persaingan ini terjadi dalam berbagai bentuk, seperti persaingan antar spesies dan persaingan intra-spesies, di mana individu-individu yang sejenis bersaing satu sama lain.

Kerjasama

Kerjasama adalah interaksi positif antara organisme-organisme yang saling menguntungkan. Contohnya adalah hubungan mutualisme, di mana dua spesies saling menguntungkan satu sama lain, dan parasitisme, di mana satu organisme mengambil keuntungan dari organisme lain yang menjadi inangnya.

Predasi

Predasi adalah hubungan di mana satu organisme memangsa organisme lain sebagai sumber makanan. Predator memburu dan memakan mangsa, yang membentuk rantai makanan yang rumit di alam.

Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan erat antara dua organisme yang berbeda spesies. Ini termasuk simbiosis mutualisme, di mana kedua organisme saling menguntungkan, simbiosis komensalisme, di mana satu organisme diuntungkan tanpa memberikan efek signifikan pada organisme yang lain, dan simbiosis parasitisme, di mana satu organisme menguntungkan sementara organisme lainnya merugikan.

Reproduksi

Reproduksi adalah proses pembentukan individu baru melalui reproduksi seksual maupun aseksual. Reproduksi seksual melibatkan percampuran materi genetik dari dua individu, sementara reproduksi aseksual melibatkan pembentukan individu baru tanpa percampuran materi genetik.

Gejala Alam Abiotik

Gejala alam abiotik, di sisi lain, mencakup faktor-faktor non-hidup dalam lingkungan yang mempengaruhi kehidupan organisme. Ini meliputi faktor-faktor seperti suhu, air, cahaya matahari, udara, tanah, dan unsur kimia lainnya. Faktor-faktor ini memainkan peran penting dalam menentukan pola kehidupan di Bumi.

Suhu

Suhu adalah salah satu faktor abiotik yang sangat penting. Organisme memiliki kisaran suhu yang dapat mereka toleransi, dan suhu yang berubah dapat mempengaruhi kehidupan organisme secara langsung. Misalnya, suhu yang ekstrem dapat menyebabkan kematian atau membatasi distribusi spesies tertentu.

Air

Air adalah zat penting bagi kehidupan. Ketersediaan air yang memadai adalah faktor kunci dalam keberadaan dan kelangsungan hidup organisme. Organisme membutuhkan air untuk metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi.

Cahaya matahari

Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi. Proses fotosintesis oleh tumbuhan mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang dapat digunakan oleh organisme lain dalam rantai makanan.

Udara

Udara mengandung oksigen yang penting bagi respirasi organisme. Komposisi udara, termasuk kandungan oksigen, karbon dioksida, dan unsur-unsur lainnya, mempengaruhi organisme yang dapat hidup dalam suatu lingkungan.

Tanah

Tanah menyediakan nutrisi dan tempat berpijak bagi tumbuhan dan organisme yang hidup di dalamnya. Sifat-sifat tanah seperti tekstur, kandungan bahan organik, dan pH dapat mempengaruhi jenis tumbuhan yang tumbuh dan organisme lain yang terkait.

Unsur kimia lainnya, seperti nitrogen, fosfor, dan berbagai elemen penting lainnya, juga penting bagi kehidupan. Organisme memerlukan unsur-unsur ini untuk proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan.

Pentingnya Memahami Gejala Alam Biotik dan Abiotik

Pemahaman tentang gejala alam biotik dan abiotik penting dalam memahami dinamika kehidupan di Bumi. Interaksi antara organisme dan lingkungan mereka sangat kompleks. Dan perubahan dalam faktor-faktor biotik dan abiotik dapat memiliki konsekuensi besar bagi keberadaan dan kelangsungan hidup spesies.

Dalam kaitannya dengan konservasi alam, pemahaman tentang gejala alam biotik dan abiotik membantu kita mengelola sumber daya alam dengan bijak. Dengan memahami interaksi kompleks antara organisme hidup dan lingkungan fisik, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk melindungi keanekaragaman hayati, mempertahankan ekosistem yang sehat, dan mengurangi dampak negatif manusia terhadap alam.

Dalam penelitian ilmiah, pemahaman tentang gejala alam biotik dan abiotik juga penting untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam ekologi, evolusi, dan konservasi. Melalui penelitian yang teliti, ilmuwan dapat meningkatkan pengetahuan kita tentang cara kerja ekosistem dan memperoleh wawasan yang lebih baik tentang bagaimana manusia dapat berinteraksi dengan alam secara berkelanjutan.

Dalam kesimpulannya, gejala alam biotik dan abiotik saling terkait dan mempengaruhi kehidupan di Bumi. Interaksi antara organisme hidup dan faktor-faktor lingkungan fisik membentuk dinamika kompleks dalam ekosistem. Pemahaman yang mendalam tentang gejala alam ini penting untuk pelestarian alam, pengelolaan sumber daya alam, dan kemajuan ilmu pengetahuan dalam biologi dan ekologi.

The post Gejala Alam Biotik dan Abiotik Dalam Dinamika Kehidupan di Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Simak 6 Contoh Bencana Alam Meteorologi https://haloedukasi.com/contoh-bencana-alam-meteorologi Tue, 14 Feb 2023 07:50:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41440 Bencana meteorologi adalah peristiwa alam yang disebabkan oleh perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim. Contoh bencana alam meteorologi adalah seperti hujan dan lain lain. Ini dapat menyebabkan kerusakan fisik dan ekonomi yang signifikan, serta dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Beberapa contoh dari bencana meteorologi meliputi badai, banjir, kekeringan, angin kencang, hujan lebat, dan badai salju. Disebut […]

The post Simak 6 Contoh Bencana Alam Meteorologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bencana meteorologi adalah peristiwa alam yang disebabkan oleh perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim. Contoh bencana alam meteorologi adalah seperti hujan dan lain lain. Ini dapat menyebabkan kerusakan fisik dan ekonomi yang signifikan, serta dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Beberapa contoh dari bencana meteorologi meliputi badai, banjir, kekeringan, angin kencang, hujan lebat, dan badai salju.

Disebut bencana meteorologi karena kondisi ini dikaitkan dengan perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim. Contoh bencana alam meteorologi dapat berupa badai, banjir, kekeringan, angin kencang, hujan lebat, dan badai salju yang dapat menyebabkan kerusakan fisik dan ekonomi yang signifikan, serta dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Bencana meteorologi dapat diidentifikasi dan diukur melalui observasi dan analisis data cuaca dan iklim, serta peringatan dini dari badai dan peristiwa cuaca ekstrim lainnya.

Sifat Bencana Meteorologi

Bencana meteorologi sering terjadi di Indonesia karena beberapa faktor geografis dan iklim. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan tropis yang memiliki iklim yang cukup panas dan lembab, yang memungkinkan untuk terjadinya peristiwa cuaca ekstrim seperti badai, banjir, dan kekeringan. Selain itu, Indonesia juga terletak di sepanjang garis khatulistiwa, yang membuat negara ini cukup rawan terkena badai tropis.

Indonesia juga memiliki topografi yang cukup variatif yang dapat menyebabkan perubahan cuaca yang cepat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya hujan lebat dan banjir di beberapa wilayah, sementara di wilayah lain kekeringan. Indonesia juga terkena dampak dari fenomena alam seperti El Nino dan La Nina yang dapat mempengaruhi curah hujan dan suhu di wilayah Indonesia.

Kurangnya infrastruktur dan sistem pengendalian air yang memadai di beberapa wilayah juga dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar saat bencana meteorologi terjadi. Beberapa wilayah di Indonesia juga memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga menyebabkan penyumbatan saluran air dan pembuangan sampah yang tidak tepat yang dapat menyebabkan banjir lebih parah.

Contoh Bencana Meteorologi dan Sifatnya

  • Badai Tropis

Ada banyak jenis badai namun inilah yang paling umum. Badai tropis atau topan adalah bencana meteorologi yang ditandai dengan angin kencang dan hujan lebat yang berputar dengan kecepatan tinggi. Badai tropis dapat menyebabkan kerusakan fisik yang besar, banjir, dan kehilangan nyawa.

Salah satu penyebab utama badai tropis adalah perbedaan suhu udara dan air laut yang cukup besar, serta adanya sistem tekanan udara yang kuat. Badai tropis juga dapat terjadi karena dampak dari fenomena alam seperti El Nino dan La Nina.

  • Banjir

Banjir adalah bencana meteorologi yang ditandai dengan air yang menggenang di atas permukaan tanah dan menyebabkan kerusakan fisik yang besar. Semua jenis banjir disebabkan oleh hujan lebat yang diluar batas normal, pengendapan air, atau kerusakan pada sistem pengendalian air.

Penyebab utama banjir adalah curah hujan yang tinggi dalam waktu yang singkat yang dapat menyebabkan air tidak dapat dikeluarkan dengan cepat, sehingga menyebabkan air menggenang di permukaan tanah.

Selain itu, urbanisasi yang tidak tepat, penebangan hutan, dan kurangnya sistem drainase yang baik juga dapat menyebabkan banjir. Jika sudah besar, maka tingkatan status bencana banjir juga bisa terus bertambah.

  • Kekeringan

Kekeringan adalah bencana meteorologi yang ditandai oleh kurangnya curah hujan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan untuk memenuhi kebutuhan air manusia. Penyebab utama kekeringan adalah iklim yang kering atau kurangnya curah hujan.

Kekeringan dapat juga disebabkan oleh fenomena alam seperti El Nino, yang dapat menyebabkan perubahan curah hujan dan suhu di wilayah tertentu. Kekeringan juga dapat disebabkan oleh pemanasan global, yang menyebabkan perubahan iklim dan menyebabkan kurangnya curah hujan di wilayah tertentu.

  • Angin Kencang

Angin kencang atau angin topan adalah contoh bencana alam meteorologi yang ditandai dengan kecepatan angin yang tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan fisik yang besar. Angin kencang dapat disebabkan oleh badai tropis atau angin muson.

Angin kencang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan, jalan, dan jembatan serta kerusakan pada infrastruktur energi seperti jaringan listrik dan gas. Angin kencang juga dapat menyebabkan kehilangan nyawa.

  • Hujan Lebat

Hujan lebat atau curah hujan ekstrim adalah bencana meteorologi yang ditandai dengan curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu yang singkat. Hujan lebat dapat disebabkan oleh sistem perubahan cuaca yang kuat, seperti badai tropis atau sistem pertukaran udara yang kuat. Pemanasan global juga dapat menyebabkan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi curah hujan di wilayah tertentu.

  • Badai Salju

Badai salju atau badai dingin adalah bencana meteorologi yang ditandai dengan suhu yang sangat rendah dan hujan yang berubah menjadi salju atau es. Badai salju dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, serta dapat menyebabkan kesulitan untuk transportasi dan aktivitas di luar ruangan.

Badai salju dapat disebabkan oleh sistem front dingin yang membawa udara yang sangat dingin dari wilayah yang lebih selatan ke wilayah yang lebih utara. Suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan hujan yang berubah menjadi salju atau es. Sekian adalah semua contoh bencana alam meteorologi yang dapat kami sampaikan hari ini.

The post Simak 6 Contoh Bencana Alam Meteorologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Contoh Bencana Alam Hidrometereologi https://haloedukasi.com/contoh-bencana-alam-hidrometereologi Mon, 16 Jan 2023 07:30:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40717 Bencana alam hidrometereologi adalah jenis bencana alam yang diakibatkan oleh fenomena atmosfer dan hidrologi, seperti hujan ekstrem, banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, ekonomi, dan juga kerugian jiwa. Hujan ekstrem misalnya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor yang dapat merusak jalan, jembatan, dan bangunan. Ancaman yang ditimbulkan oleh bencana hidrometereologi […]

The post 5 Contoh Bencana Alam Hidrometereologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bencana alam hidrometereologi adalah jenis bencana alam yang diakibatkan oleh fenomena atmosfer dan hidrologi, seperti hujan ekstrem, banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, ekonomi, dan juga kerugian jiwa.

Hujan ekstrem misalnya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor yang dapat merusak jalan, jembatan, dan bangunan. Ancaman yang ditimbulkan oleh bencana hidrometereologi ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan dan juga kerugian jiwa.

Angin kencang juga dapat menjadi ancaman yang serius, khususnya untuk bangunan yang tidak kuat. Ini dapat menyebabkan kerusakan atau kehancuran bangunan, yang dapat menyebabkan kerugian jiwa dan kerugian ekonomi.

Bencana alam hidrometereologi dapat dihindari dengan mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan seperti membuat perencanaan dan pengendalian banjir, pengembangan infrastruktur yang tahan terhadap bencana, serta meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat.

Contoh bencana alam hidrometereologi bersifat buruk karena bisa langsung terjadi pada skala besar. Beberapa dampaknya adalah seperti kerusakan lingkungan seperti banjir, longsor, badai, dan lain lain. Ini juga kemudian menyebabkan kerusakan di berbagai hal lainnya. Tidak hanya dari segi kerusakan fisik saja, namun ada juga kerugian dalam bentuk ekonomi dan infrastruktur.

Bencana Alam Hidrometereologi

  • Banjir

Banjir adalah suatu keadaan dimana air mengalir di atas permukaan tanah yang normalnya tidak tergenang air. Banjir dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti hujan lebat, pembekuan, pengendapan, pengerusakan lingkungan, pembangunan yang tidak sesuai, perubahan iklim dan pertambahan penduduk.

Banjir dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi, kerugian jiwa, kerusakan infrastruktur, dan pengungsian. Banjir dapat menyebabkan pemulihan yang lama dan memerlukan biaya yang besar.

Bencana alam yang satu ini sering sekali terjadi di Indonesia diakibatkan kedudukan yang sempit dan juga curah hujan yang besar. Akibat industrialisasi, maka beberapa daerah di Indonesia dipenuhi dengan bangunan.

Akibatnya adalah jumlah pohon atau tanaman yang dapat menyerap air akan semakin berkurang. Sehingga terjadinya genangan air yang besar dan susah diserap kembali ke tanah. Banjir dapat terbagi menjadi banyak jenis seperti banjir bandang atau banjir biasa saja.

  • Tanah Longsor

Tanah longsor adalah suatu keadaan di mana tanah, batuan, atau lumpur melepaskan diri dan jatuh dari lereng atau dinding tebing. Di Indonesia, tanah longsor sering terjadi karena beberapa faktor.

Tanah longsor menyebabkan kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi, kerugian jiwa dan kerusakan infrastruktur. Beberapa daerah di Indonesia terkenal dengan potensi tanah longsor yang tinggi, seperti daerah pegunungan dan lereng volkanik.

Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan preventif untuk mencegah tanah longsor. Ini menjadi salah satu contoh bencana alam hidrometereologi. Tanah longsor pun disebabkan oleh manusia dan merupakan bencana alam yang disebabkan oleh manusia.

  • Badai

Badai adalah suatu sistem meteorologi yang menyebabkan angin kencang, hujan lebat, dan kilat. Badai dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, seperti badai tropis, badai sub-tropis, dan badai ekstratropis. Badai tropis adalah badai yang ditandai dengan kencangnya angin yang berasal dari wilayah tropis, yang dapat menyebabkan banjir dan angin topan.

Badai subtropis adalah badai yang ditandai dengan kencangnya angin yang berasal dari wilayah subtropis, yang dapat menyebabkan hujan lebat, petir, dan angin kencang. Badai ekstratropis adalah badai yang ditandai dengan kencangnya angin yang berasal dari wilayah ekstratropis, yang dapat menyebabkan hujan lebat, salju, dan angin kencang.

Badai dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi yang besar. Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan preventif untuk mencegah kerugian yang disebabkan oleh badai.

  • Kekeringan

Kekeringan adalah suatu kondisi di mana air tidak tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, hewan, dan tanaman. Kekeringan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan iklim, pembangunan yang tidak sesuai, dan penebangan hutan.

Bencana alam yang terjadi di Indonesia ini terjadi cukup sering. Kekeringan dapat menyebabkan masalah lingkungan seperti kerusakan tanah, kerusakan tanaman, dan pemadaman air. Kekeringan juga dapat menyebabkan masalah sosial, seperti perpecahan masyarakat dan masalah kesejahteraan. Dampak ekonomi juga dapat sangat merugikan, termasuk kerugian produktivitas pertanian, kerugian properti, dan kerugian bisnis.

Kekeringan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang luas dan mengancam kesejahteraan masyarakat di wilayah yang terkena dampak. Kekeringan dapat menyebabkan kerusakan pada tanah, tanaman, dan sumberdaya air, serta menyebabkan masalah sosial dan ekonomi. Solusi untuk mengatasi masalah kekeringan meliputi pengelolaan air yang lebih baik, konservasi air, dan adaptasi pada perubahan iklim.

  • Angin Topan

Angin topan adalah suatu sistem meteorologi yang ditandai dengan angin yang sangat kencang dan seringkali disertai dengan hujan, petir, dan kilat. Angin topan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi yang besar. Angin topan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti angin topan tropis, angin topan sub-tropis, dan angin topan ekstratropis.

Angin topan tropis, juga dikenal sebagai badai tropis, ditandai dengan angin kencang dan hujan yang intens. Angin topan tropis dapat menyebabkan banjir dan kerusakan lingkungan yang luas. Angin topan sub-tropis ditandai dengan angin kencang dan hujan yang lebat.

Angin topan ekstratropis ditandai dengan angin kencang dan cuaca yang ekstrim. Angin topan dapat menyebabkan kerusakan properti, infrastruktur dan juga menyebabkan kerugian jiwa.

Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan preventif untuk mencegah kerugian yang disebabkan oleh angin topan. Sekian adalah semua contoh bencana alam hidrometereologi dan mengapa Indonesia termasuk sebagai negara yang sering terkena bencana alam.

The post 5 Contoh Bencana Alam Hidrometereologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Dampak Tsunami bagi Lingkungan dan Manusia https://haloedukasi.com/dampak-tsunami-bagi-lingkungan-dan-manusia Fri, 16 Dec 2022 04:33:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40187 Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tsunami adalah gelombang laut yang menghantam pelabuhan. Tsunami merupakan rangkaian gelombang yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih dari 900 km per jam yang utamanya diakibatkan oleh gempa Bumi yang terjadi di dasar laut. Selain gempa […]

The post 10 Dampak Tsunami bagi Lingkungan dan Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tsunami adalah gelombang laut yang menghantam pelabuhan.

Tsunami merupakan rangkaian gelombang yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih dari 900 km per jam yang utamanya diakibatkan oleh gempa Bumi yang terjadi di dasar laut. Selain gempa bumi, tsunami juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api dasar laut (vulkanis), longsor dasar laut, bahkan jatuhnya meteor ke laut. 

Tahukah kamu bahwa kecepatan gelombang tsunami tergantung dengan kedalaman laut tempat terjadi peristiwa tersebut. Semakin dalam lautan maka semakin cepat dan panjang gelombang yang dihasilkan.

Namun, semakin dangkal perairan maka semakin lambat kecepatan dan semakin pendek panjang gelombang yang mengakibatkan tingginya juga semakin meningkat. Hal ini yang bersifat merusak.

Karena hal tersebut, perahu-perahu di tengah laut jarang merasakan adanya gelombang tsunami karena mereka berada di atas permukaan laut yang dalam sehingga gelombang yang ada relatif masih panjang.

Dampak Tsunami Terhadap Lingkungan dan Manusia

  • Kerugian Harta Benda

Semua bencana pasti akan menimbulkan kerugian harta benda, termasuk tsunami. Seperti yang kita ketahui, tsunami menghempas semua yang dilewatinya, baik bangunan seisinya, kendaraan, maupun material-material lainnya.

Hal ini mengakibatkan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana ini mencapai milyaran bahkan triliunan rupiah karena semuanya harus dimulai dan dibuat ulang kembali. Sebanyak 500.000 orang tercatat kehilangan tempat tinggal pada peristiwa tsunami Aceh.

  • Mandeknya Perekonomian

Sektor ekonomi di daerah bencana akan mengalami kerugian yang signifikan mengingat gelombang laut tersebut menghancurkan segala yang dilewatinya. Hal ini membuat perekonomian di daerah bencana menjadi terhenti seketika baik karena sektor yang ada sebelumnya telah rusak maupun karena manusianya yang belum mampu untuk menjalankan kegiatan perekonomian seperti semula.

  • Banyaknya Korban 

Dikutip dari Kompas.com, jumlah korban tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 adalah mencapai 230.000 jiwa, baik dari warga Indonesia sendiri maupun dari warga di negara lain yang terdampak tsunami ini.

Selain korban meninggal dan luka-luka, masih banyak pula korban hilang dan korban meninggal yang belum teridentifikasi hingga sekarang. Selain kerugian secara fisik, para korban juga mengalami kerugian secara mental atau psikis karena dahsyatnya bencana tersebut.

  • Banjir

Tsunami yang menerjang daratan akan menyebabkan banjir di permukaan selama beberapa hari. Hal tersebut karena air laut yang dibawa tidak langsung surut sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk air laut tersebut kembali ke lautan.

Lamanya proses surutnya air laut tersebut menyebabkan daerah terdampak mengalami banjir selama beberapa hari.

  • Pencemaran Air 

Bencana ini juga menyebabkan pencemaran pada air permukaan dan air tanah. Hal tersebut dikarenakan hantaman gelombang laut yang besar akan merusak fasilitas-fasilitas pembuangan yang mengakibatkan pada terlepasnya sejumlah material limbah seperti dari saluran air kotor, septik tank, hingga tangki bahan kimia.

Selain itu, tercampurnya semua material tersebut dengan mayat manusia dan bangkai hewan juga makin memperburuk kondisi air tanah dan air permukaan yang ada di wilayah terdampak.

  • Akumulasi Limbah

Semua material yang tersapu oleh gelombang tsunami akan bercampur menjadi satu. Mulai dari sampah, pepohonan, reruntuhan bangunan, kendaraan, alat-alat pembantu pekerjaan manusia, semuanya berkumpul menjadi satu dan menghasilkan limbah yang jumlahnya begitu besar ketika air laut surut. 

  • Pencemaran Udara

Tidak hanya pencemaran air, tsunami juga menyebabkan pencemaran udara dari bau yang dihasilkannya. Bau ini dihasilkan dari mikroorganisme patogen seperti jamur, virus, dan bakteri yang berasal dari berbagai sumber seperti akumulasi dari limbah yang dihasilkan dari bencana tsunami ini.

Maka, seringkali daerah yang terdampak bencana ini memiliki bau yang kurang sedap dibandingkan dengan daerah terdampak bencana alam yang lain.

  • Kerusakan Ekosistem

karena sifatnya yang merusak, ekosistem yang ada di wilayah terdampak baik di darat maupun di laut pun terkena imbasnya. Ekosistem pantai, terumbu karang, hingga persawahan dan perkebunan pun turut menjadi tumbal atas bencana ini. 

Ekosistem yang rusak pun perlu waktu yang lama untuk pulih kembali mengingat ekosistem tersebut sudah ada sejak lama dan melalui proses yang panjang pula.

  • Kerusakan dan Kehilangan Lahan 

Kerusakan lahan terjadi pada lahan-lahan yang digunakan sebagai mata pencaharian seperti perkebunan dan persawahan maupun lahan-lahan yang dilindungi dan dirawat seperti hutan.

Sedangkan, kehilangan lahan akan terjadi pada daerah-daerah sepanjang garis pantai dan daerah sekitarnya yang biasa disebut sebagai abrasi. Abrasi tersebut terjadi karena adanya pengikisan tanah akibat ombak atau arus laut yang dikenal sebagai erosi. 

  • Perubahan Lingkungan Atmosfer

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang Peneliti Bidang Aplikasi Klimatologi dan Lingkungan Lilik Slamet S., diketahui bahwa gelombang tsunami yang terjadi di Aceh melepaskan sejumlah senyawa DMS yang menyebabkan adanya perubahan pada jumlah aerosol yang merupakan inti pembentuk awan dan hujan.

Secara sederhana, tsunami yang terjadi akan membuat lingkungan atmosfer atau variabilitas curah hujan berubah yang menyebabkan terjadinya variasi iklim. 

The post 10 Dampak Tsunami bagi Lingkungan dan Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Bencana Alam yang Disebabkan Oleh Manusia https://haloedukasi.com/bencana-alam-yang-disebabkan-oleh-manusia Wed, 23 Nov 2022 02:11:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39736 Bencana alam merupakan gejala alam yang diakibatkan oleh beberapa peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh alam, beberapa di antarnya berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana alam awalnya terjadi sebagai bentuk aktivitas alam untuk menyeimbangkan ekosistem nya. Sejak ribuan tahun lalu, hal ini pun merupakan peristiwa alam yang terjadi secara […]

The post 5 Bencana Alam yang Disebabkan Oleh Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bencana alam merupakan gejala alam yang diakibatkan oleh beberapa peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh alam, beberapa di antarnya berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Bencana alam awalnya terjadi sebagai bentuk aktivitas alam untuk menyeimbangkan ekosistem nya. Sejak ribuan tahun lalu, hal ini pun merupakan peristiwa alam yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia.

Namun dengan adanya pemanasan global yang dilakukan oleh manusia seperti saat ini. Hal ini pun menyebabkan beberapa bencana alam yang awalnya terjadi secara alami menjadi bencana alam yang terjadi akibat ulah manusia.

Bencana Alam yang Disebabkan oleh Manusia

  • Banjir

Banjir masih menjadi masalah serius di beberapa kota di Indonesia. Sebut saja kota besar seperti Jakarta yang setiap tahun mengalami bencana banjir hebat akibat sungai yang penuh sampah.

Banjir umumnya terjadi karena curah hujan yang tinggi di atas angka normal dan menyebabkan sistem pengaliran air seperti sungai, drainase, dan kanal penampung banjir tidak bisa menampung lagi air hujan tersebut.

Namun belakangan ini perilaku tidak baik manusia seperti membuang sampah sembarangan di sungai atau penggundulan hutan tanpa reboisasi juga bisa menyebabkan terjadinya banjir.

Hal ini juga yang terjadi di Jakarta, karena air hujan yang seharusnya terserap akar pohon di hutan tidak terserap dengan baik. Ditambah lagi dengan aliran sungai yang terhambat sampah, akhirnya air pun meluap dan menyebabkan banjir.

  • Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan seharusnya terjadi hanya karena faktor alam. Seperti sambaran petir, kekeringan panjang, atau lelehan lahar gunung berapi.

Namun, belakangan ini kebakaran menjadi peristiwa yang juga terjadi karena ulah manusia. Seperti pembakaran hutan untuk membuka atau menutup lahan pertanian atau kecerobohan membuang putung rokok sembarangan di hutan adalah beberapa penyebabnya.

Hal ini pun menjadi masalah yang sangat serius ketika kebakaran hutan tidak hanya mengurangi lahan hijau tapi juga menyebabkan kabakaran di pemukiman warga.

Karena api kebakaran bisa terbawa arus angin. Menyebar ke pemukiman terdekat dan bisa membakar rumah-rumah atau bangunan lain milik warga.

Meskipun sudah banyak kasus kebakaran hutan yang parah dan sangat merugikan, bahkan peraturan larangan khusus sudah dibuat. Sifat rakus manusia mengeksploitasi hutan dengan cara yang salah tetap menjadi hal yang sulit untuk di rubah. Akibatnya kebakaran hutan pun masih sering terjadi.

  • Tanah Longsor

Secara geologi tanah longsor adalah peristiwa adanya pergerakan asa batuan tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Hal ini menyebabkan tanah bergeser dan turun ke tempat yang lebih rendah.

Tanah yang turun ini pun bisa saja membawa pasir, batu, bahkan pohon yang tumbang. Dan tentu hal ini bisa menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.

Peristiwa ini pun bisa terjadi di mana-mana. Apalagi di tempat yang kondisi tanahnya banyak terkandung air karena kurangnya daerah resapan yang seharusnya ada di hutan-hutan rimbun.

Penebangan liar yang dibarengi dengan kurangnya reboisasi adalah salah satu penyebabnya. Hutan menjadi gundul dan daerah resapan air pun berkurang. Sehingga air mengalir ke tanah dan menyebabkan tanah tidak lagi kokoh. Akhirnya terjadilah tanah longsor.

Persitiwa alam ini lebih berbahaya lagi jika terjadi di pemukiman yang banyak tardapat rumah dan bangunan miliki warga. Semua akan tersapu bersih dan rata oleh tanah hanya dalam waktu yang singkat.

  • Kekeringan

Kekeringan atau kemarau ini adalah gejala alam yang terjadi karena sedikitnya curah hujan yang menyebabkan kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang dibutuhkan makhluk hidup.

Penyebab terjadinya kekeringan ini biasanya melalui proses alami. Namun, akhir-akhir ini kebiasaan buruk manusia semakin memperparah bencana alam ini.

Banyaknya gas rumah kaca yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, pertanian modern, asap mobil, kereta api dan banyak lagi aktivitas manusia secara umum adalah beberapa contoh kebiasaan buruk yang meningkatkan resiko kekeringan ini.

Bahkan sebuah studi memperkirakan bahwa kekeringan yang diakibatkan ulah manusia ini akan jauh lebih buruk di masa depan. Selain meningkatkan biaya makan, air minum terancam langka, meningkatkan risiko kebakaran hutan, lebih jauh kekeringan ini juga bisa membahayakan kesehatan masyarakat.

  • Tsunami

Tsunami juga bisa terjadi karena ulah manusia. Meningkatnya pemanasan global bisa membuat es kutub utara dan selatan mencair. Hal ini bisa menyebabkan terciptanya gelombang aliran laut yang besar dan berujung pada terjadinya tsunami.

Walaupun tsunami ini mungkin terjadi di Alaska karena banyak lapisan es di kutub yang mencair, namun dampaknya bisa di rasakan seluruh dunia.

Tsunami ini bisa berdampak pada hilangnya beberapa pulau kecil dan menyempitnya wilayah daratan. Karena volume air di bumi bertambah akibat mencairnya es di kutub.

The post 5 Bencana Alam yang Disebabkan Oleh Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Termasuk Indonesia, Inilah 7 Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi https://haloedukasi.com/negara-yang-sering-dilanda-gempa-bumi Tue, 01 Nov 2022 03:24:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39446 Seperti yang kita tahu, Indonesia tidak baik-baik saja sekarang, rentetan bencana terjadi di mana-mana dan salah satunya ilah gempa bumi yang terjadi banyak baru-baru ini. Melihat ke belakang, gempa bumi bukan lagi menjadi bencana baru bagi Indonesia mengingat Indonesia termasuk ke dalam wilayah Cincin Api Pasifik. Negara kita ini sebenarnya sangat rawan gempa, tapi Indonesia […]

The post Termasuk Indonesia, Inilah 7 Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang kita tahu, Indonesia tidak baik-baik saja sekarang, rentetan bencana terjadi di mana-mana dan salah satunya ilah gempa bumi yang terjadi banyak baru-baru ini. Melihat ke belakang, gempa bumi bukan lagi menjadi bencana baru bagi Indonesia mengingat Indonesia termasuk ke dalam wilayah Cincin Api Pasifik.

Negara kita ini sebenarnya sangat rawan gempa, tapi Indonesia bukan satu-satunya negara yang dilanda bencana gempa bumi karena di luar sana ada banyak negara yang memiliki kondisi yang sama dengan Indonesia. 

Sekilas Mengenai Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam paling kuat yang sanggup untuk menyebabkan kerusakan pada kawasan permukiman yang bahkan bisa memicu bencana lain seperti tsunami dan tanah longsor.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya gempa bumi antara lain yaitu terjadinya pergerakan lempeng tektonik, pergerakan magma di gunung berapi, perubahan suhu atau tekanan air, hingga terjadinya angin kencang. Dari seluruh negara yang terkena bencana gempa, terdapat beberapa negara yang dianggap paling rawan gempa bumi di dunia.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni antara lain letak geografis yang berada di atas cincin api dan lempeng bumi yang rawan, sehingga bencana gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang paling merusak.

Gempa sangat sulit untuk diprediksi, dikarenakan peristiwa yang menyebabkannya berada jauh di dalam bumi. Pergerakan lempeng tektonik sering kali menjadi penyebab utama terjadinya gempa bumi dan letusan gunung berapi juga sering kali menjadi salah satu pemicu adanya gempa bumi, yang terjadi karena adanya aktivitas vulkanik.

Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi

  • Jepang

Negara yang dilewati oleh Cincin Api Pasifik yang paling rawan adanya aktivitas tektonik dan gempa bumi ialah Jepang. Dengan dilengkapinya lebih dari 1.000 seismometer di sekitar pulau, para peneliti Jepang menunjukkan jika sebagian besar gempa kecil terjadi dan biasanya tidak dapat dirasakan oleh para penduduk.

Kadang sering terjadi gempa bumi yang lebih besar, sehingga dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan korban jiwa. Oleh karena itu, negeri ini telah mengembangkan sebuah teknologi yang mampu mendeteksi gempa bumi bahkan terkecil sekalipun serta sudah memiliki sistem nasional yang memberi tahu penduduknya jika gempa bumi akan datang, sehingga mereka sudah siap.

  • Indonesia

Indonesia masuk dalam wilayah yang paling rawan gempa karena dilalui jalur Cincin Api Pasifik yang pernah mengalami gempa bumi lebih besar dari 6.0 magnitudo dan hampir terjadi setiap tahun, sehingga menjadikannya sebagai salah satu negara paling rawan gempa di dunia.

Pada tahun 2018, sembilan gempa bumi yang lebih besar dari 6,0 pernah mengguncang Indonesia dan mengakibatkan banyak ribuan nyawa melayang, sehingga Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara paling rawan gempa di dunia.

Tingginya frekuensi gempa bumi di Indonesia karena lokasinya yang berada di Cincin Api yang kebanyakan gempa bumi di dunia terjadi di Cincin Api. Pergerakan lempengan tektonik di daerah tersebut dan letusan gempa berapi bawah laut memicu adanya banyak gempa bumi yang melanda di Indonesia selama berabad-abad.

  • Cina

Cina mempunyai sejarah panjang gempa bumi dahsyat yang merenggut ribuan nyawa sebab wilayah Cina termasuk daerah yang rawan gempa karena adanya lempeng tektonik aktif yang terus-menerus bergeser dan menindih satu sama lainnya.

Cina juga mempunyai banyak daerah pegunungan yang rentan terhadap tanah longsor dan gangguan geologis lainnya yang dapat memicu terjadinya gempa bumi. Sebagian besar gempa yang terjadi berada di wilayah barat daya negara Cina karena datarannya yang bergunung-gunung.

Suatu keberuntungan bagi China, karena beberapa provinsinya memiliki populasi yang sedikit karena medan yang berat dan iklim ekstrim yang mengakibatkan wilayah ini tidak kondusif untuk memiliki populasi yang tinggi.

Infrastruktur transportasi yang buruk dan topografi terpencil menyebabkan penyelamatan dan pemulihan setelah terjadinya gempa bumi menjadikan tugas itu lebih menantang dan terlambat.

  • Iran

Iran pernah mengalami gempa bumi dahsyat yang menewaskan ribuan orang karena lokasinya berada di sepanjang batas lempeng dan garis patahan, sehingga mudah sekali untuk mengalami frekuensi aktivitas seismik yang tinggi yang menyebabkan medan yang kasar dan bangunan yang tidak stabil.

Iran menjadi sebuah negara di bagian Timur Tengah, yang terletak di kawasan aktivitas seismik yang tinggi dan berada di tempat pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Aram.

Karena lokasi Iran berada di zona tumbukan lempeng yang berbeda, maka gempa bumi di negara itu tidak bisa untuk dihindari terlebih lagi karena zona seismiknya yang meliputi sebagian besar negaranya dengan luas wilayah 1600 km.

  • Turki

Turki sering dilanda gempa atau aktivitas seismik karena lokasinya yang berada di dekat dengan beberapa jalur patahan utama yang juga terjepit di antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Afrika serta Arab. Turki berada di atas salah satu tempat paling aktif secara seismik di dunia dengan pergerakan Lempeng Arab yang memicu pembentukan dan penyebaran kerak baru di sepanjang punggung tengah Laut Merah dan Teluk Aden.

Penyebaran kerak baru ini membawa dorongan ke utara ke lempeng Arab yang menyebabkan tekanan dari lempengan tersebut yang telah menghasilkan dua sesar yang dimulai dari titik yang sama. Kemudian berpisah sebagai Sesar Anatolia Utara dan Sesar Anatolia Timur dimana lokasi sepanjang patahan ini akan sangat rentan terhadap munculnya gempa bumi.

  • Peru

Negara Amerika Selatan berada di jantung Cincin Api yang secara teratur mengalami getaran kecil serta gempa bumi sedang dan besar yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan dan infrastruktur yang membahayakan nyawa.

Peru berada di antara lempeng Amerika Selatan dan Nazca yang memicu adanya gempa bumi karena sesar. Vulkanisme di dataran tinggi Peru dan terbentuknya Palung Peru–Chili, serta Pegunungan Andes juga menjadi sebuah hasil dari lempeng tektonik akibat adanya pergerakan dari lempengan tersebut.

  • Amerika Serikat

Salah satu faktor utama yang menyebabkan Amerika Serikat menjadi daerah yang rawan gempa adalah karena posisinya yang berada di sepanjang jalur patahan utama, termasuk Sesar San Andreas dan Sesar New Madrid.

Garis patahan yang aktif ini melewati sebagian besar bagian barat yang menempatkan jutaan orang dalam bahaya. Bagian pantai barat Amerika Serikat juga berada dalam Cincin Api Pasifik dimana lempeng tektonik juga sangat aktif di wilayah tersebut.

Batas yang dinamis antara lempeng Pasifik dan Amerika Utara bertanggung jawab untuk terjadinya gempa bumi di negara itu, terutama di Alaska dan California. Sesar San Andreas mempunyai jarak yang jauh dan akan membuat negara Amerika sangat rawan terhadap bencana.

The post Termasuk Indonesia, Inilah 7 Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 4 Penyebab Gempa Bumi dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/penyebab-gempa-bumi Wed, 05 Oct 2022 02:13:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38946 Bencana alam merupakan kejadian atau fenomena alam yang terjadi hampir di setiap negara termasuk Indonesia. Beragam jenis bencana alam seperti gempa bumi disebabkan oleh beberapa faktor. Gempa bumi bisa saja terjadi dikarenakan faktor alam atau sebagai akibat dari ulah manusia. Tidak hanya di daratan, gempa juga bisa dirasakan di dasar laut yang dapat menimbulkan bencana […]

The post Ketahui 4 Penyebab Gempa Bumi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bencana alam merupakan kejadian atau fenomena alam yang terjadi hampir di setiap negara termasuk Indonesia. Beragam jenis bencana alam seperti gempa bumi disebabkan oleh beberapa faktor.

Gempa bumi bisa saja terjadi dikarenakan faktor alam atau sebagai akibat dari ulah manusia. Tidak hanya di daratan, gempa juga bisa dirasakan di dasar laut yang dapat menimbulkan bencana lainnya yang lebih besar yaitu tsunami.

Namun, dalam artikel ini hanya kan membahas tentang penyebab-penyebab terjadinya gempa bumi baik di daratan maupun laut. Sebelum membahas lebih jauh apa saja yang menyebabkan gempa bumi terjadi, kamu harus paham terlebih dulu apa pengertian dari gempa bumi.

Apa itu Gempa Bumi?

Gempa bumi adalah permukaan bumi yang bergetar atau berguncang secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan kerusakan. Gempa juga menjadi salah satu bencana alam yang terjadi ketika dua lempeng bumi bergesekan dan pelepasan energi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran atau guncangan di permukaan bumi.

Bencana gempa bumi dapat diukur dengan alat Seismometer dan untuk skala guncangan yang di rasakan pada momen Magitudo menggunakan Skala Richter. Sama halnya dengan fenomena alam lainnya, gempa bumi tidak terjadi begitu saja tanpa ada sesuatu yang menyebabkannya.

Faktor Penyebab Gempa Bumi

Fenomena alam seperti gempa bumi ini termasuk ke dalam bencana yang tidak dapat diprediksi kapan terjadi sehingga kamu harus tahu faktor-faktor apa sajakah yang bisa menimbulkan getaran di permukaan bumi.

Untuk kamu yang belum mengetahui faktor penyebab gempa bumi, simak dan baca artikel ini hingga akhir, ya!

  • Pergeseran Lempeng Bumi

Permukaan bumi terdiri dari lempeng-lempeng tektonik. Ketika lempeng tektonik bertemu dan saling bergesekan, maka terjadilah pelepasan energi yang menyebakan permukaan bumi tiba-tiba bergetar. Pergeseran lempeng bumi ini menjadi faktor penyebab gempa bumi yang paling banyak ditemukan di berbagai daerah.

Pergeseran lempeng tektonik bisa juga terjadi di dasar laut dengan jangkauan yang cukup luas. Jika hal ini terjadi, maka kemungkinan gempa di dasar laut memicu terjadinya tsunami. Pergeseran lempeng tektonik yang memicu terjadinya gempa ini pernah terjadi dengan sangat meluas pada tsunami Aceh. Tsunami yang disebabkan oleh lempeng tektonik yang ada di dasar laut yang terjadi pada 2004 silam.

Penyebab gempa bumi karena pergeseran lempeng bumi ini disebut dengan gempa tektonik. Gempa tektonik kerap kali dirasakan diberbagai wilayah di Indonesia dan menjadi salah satu bencana alam yang ada.

Hal ini dikarenakan Indonesia memang terletak dijalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Oleh karena itu, negara Indonesia menjadi daerah yang rawan gempa bumi.

  • Aktivitas Gunung Berapi

Aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi juga termasuk ke dalam faktor penyebab gempa bumi. Pergerakan magma semacam ini menjadi tanda atau gejala yang menunjukkan bahwa gunung berapi akan meletus dalam jangka waktu yang dekat. Ketika aktivitas ini terjadi, maka permukaan bumi pada gunung tersebut dan sekitarnya akan bergetar dan kemudian terjadilah gempa bumi.

Gempa yang terjadi disebabkan karena adanya aktivitas atau letusan gunung berapi biasa dikenal dengan gempa vulkanik. Jangkauan dari gempa vulkanik biasanya terbatas dengan intensitas yang berbeda tergantung jaraknya dengan gunung berapi yang sedang meletus.

Sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah mengalami bencana alam gempa vulkanik yang terdahsyat di dunia akibat meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883 dengan 6 skala richter dan jangkauannya hingga dirasakan oleh beberapa negara di dunia.

Tidak hanya sebagai tanda gunung api akan meletus, gempa bisa saja terjadi kapanpun tanpa bisa diprediksi selama gunung tersebut berstatus aktif. Jika tingkat keaktifan gunung masih tinggi, maka peluang terjadinya gempa juga masih sangat tinggi.

  • Tanah Longsor

Gempa bumi bisa saja terjadi dikarenakan adanya fenomena alam lainnya yang mempengaruhi kondisi tanah contohnya seperti tanah longsor. Tanah longsor ialah keruntuhan suatu lereng disertai dengan batuan, tanah, puing-puing dan kombinasi di antara ketiganya.

Tanah longsor bisa disebabkan juga oleh gempa bumi, dan sebaliknya. Gempa bumi juga dapat diakibatkan oleh adanya longsor, karena getaran tanah dan bebatuan yang merosot turun terasa di permukaan bumi.

Gerakan dari aktivitas longsor ini jelas menimbulkan getaran pada permukaan bumi sehingga tanah longsor termasuk ke dalam penyebab gempa bumi. Getaran yang disebabkan karena tanah longsor ini diistilahkan dengan gempa runtuhan atau terban, yang mana gempa semacam ini hanya berdampak kecil dan jangkauannya pun tidak terlalu luas.

Namun, ketika gempa bumi terjadi disusul dengan longsor atau sebaliknya kemungkinan besar kerusakan yang ditimbulkan cukup banyak serta menimbulkan korban jiwa.

  • Faktor Manusia

Selain faktor alam yang dapat menyebabkan guncangan atau getaran pada permukaan bumi, manusia juga bisa saja memicu terjadinya gempa bumi dalam skala yang rendah. Gempa bumi yang terjadi akibat manusia disebut dengan seismisitas terinduksi.

Beberapa contoh gempa bumi yang disebabkan oleh ulah manusia antara lain pembuatan bendungan atau waduk, gedung pencakar langit hingga uji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau nuklir yang memicu terjadinya gempa bumi.

Saat uji coba bom atom atau nuklir pada suatu negara, secara otomatis ledakan yang ditimbulkan dari bom buatan yang diledakkan tadi menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Lahan pertambangan yang tidak terjaga dan terkontrol dengan baik akan merusak kontur atau struktur tanah sehingga mempengaruhi lempeng bumi. Apabila lempeng bumi mulai rusak, maka sangat rentan terjadi gesekan antar lempeng tektonik yang akhirnya menyebabkan guncangan pada permukaan bumi.

Meski gempa bumi yang disebabkan oleh ulah manusia semacam ini tidak terlalu banyak menimbulkan korban jiwa dan jangkauannya juga tidak luas, tetap disebut gempa bumi. Hal ini dikarenakan guncangan yang timbul tetap saja menimbulkan kerusakan.

Dan inilah penyebab-penyebab gempa bumi yang perlu kamu ketahui untuk waspada terjadi guncanga di permukaan bumi, terlebih kamu yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana. Semoga membantu.

The post Ketahui 4 Penyebab Gempa Bumi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>