ginjal - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ginjal Fri, 15 Dec 2023 07:18:26 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ginjal - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ginjal 32 32 5 Fungsi Ginjal dalam Sistem Ekskresi https://haloedukasi.com/fungsi-ginjal-dalam-sistem-ekskresi Tue, 05 Dec 2023 05:31:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46899 Ginjal adalah organ dalam tubuh manusia yang berperan penting dalam menyaring darah untuk menghasilkan urin. Fungsi utamanya melibatkan penyaringan zat-zat berlebih, limbah, dan senyawa beracun dari darah, serta menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan tekanan darah dalam tubuh. Ginjal juga terlibat dalam pembentukan hormon dan berbagai proses metabolik yang mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan. Oleh karena […]

The post 5 Fungsi Ginjal dalam Sistem Ekskresi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Ginjal adalah organ dalam tubuh manusia yang berperan penting dalam menyaring darah untuk menghasilkan urin. Fungsi utamanya melibatkan penyaringan zat-zat berlebih, limbah, dan senyawa beracun dari darah, serta menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan tekanan darah dalam tubuh.

Ginjal juga terlibat dalam pembentukan hormon dan berbagai proses metabolik yang mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, pentingnya menjaga kesehatan ginjal ditekankan melalui gaya hidup sehat, seperti minum cukup air, menjaga tekanan darah dan gula darah, serta mengonsumsi diet seimbang. Pencegahan dan perawatan dini dapat membantu mencegah masalah ginjal yang lebih serius.

Berikut merupakan fungsi ginjal dalam sistem ekskresi.

1. Mengatur Tekanan Darah

Ginjal memainkan peran kunci dalam mengatur volume darah. Dengan mengontrol jumlah air yang direabsorpsi atau diekskresikan dalam proses pembentukan urin, ginjal dapat mempengaruhi volume darah total dalam tubuh.

Pengaturan kadar natrium dan kalium dalam tubuh oleh ginjal memengaruhi tekanan osmotik. Osmolaritas darah yang diatur dengan baik membantu menjaga tekanan darah. Selanjutnya ginjal menghasilkan renin, suatu enzim yang memulai serangkaian perubahan hormon yang pada akhirnya menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.

Dengan mengontrol volume darah, komposisi elektrolit, dan aktivitas hormon-hormon terkait, ginjal berperan penting dalam menjaga tekanan darah dalam rentang yang normal untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal.

2. Menjaga Keseimbangan Elektrolit

Ginjal mengatur keseimbangan natrium dengan menyesuaikan jumlah yang direabsorpsi atau diekskresikan dalam proses pembentukan urin. Keseimbangan natrium penting untuk menjaga tekanan darah dan volume darah.

Ginjal juga memainkan peran dalam pengaturan keseimbangan kalium dengan menyesuaikan jumlah kalium yang diekskresikan dalam urin. Keseimbangan kalium yang tepat penting untuk fungsi normal otot dan jantung serta mempengaruhi keseimbangan klorida dalam tubuh dengan mengatur jumlah yang diekskresikan.

Meskipun sebagian besar kalsium diatur oleh hormon paratiroid dan kalsitonin, ginjal juga berkontribusi dalam mengatur keseimbangan kalsium dengan cara menyesuaikan jumlah yang direabsorpsi. Karena mengontrol elektrolit tersebut, ginjal membantu menjaga keseimbangan cairan, fungsi otot dan saraf, serta mendukung berbagai proses fisiologis dalam tubuh.

3. Mengatur pH dalam Tubuh

Ginjal dapat mengeluarkan asam (H+) atau basa bikarbonat (HCO3-) dalam urin, tergantung pada kebutuhan tubuh. Jika tubuh terlalu asam, ginjal akan mengeluarkan lebih banyak asam. Sebaliknya, jika tubuh terlalu basa, ginjal akan mengeluarkan lebih banyak basa.

Ginjal menyerap kembali bikarbonat, suatu senyawa basa, untuk membantu menetralkan kelebihan asam dalam darah. Maka dari itu, ginjal membantu menjaga pH darah dalam kisaran normal (sekitar 7,35 hingga 7,45). Keseimbangan pH yang tepat esensial untuk berbagai fungsi biologis, termasuk kerja enzim, transportasi zat-zat melalui membran sel, dan homeostasis tubuh secara keseluruhan.

4. Produksi Eritropoietin

Fungsi ginjal dalam sistem ekskresi juga melibatkan produksi eritropoietin. Eritropoietin adalah hormon yang dihasilkan oleh ginjal dan berperan dalam merangsang produksi sel darah merah (eritrosit) dalam sumsum tulang.

Ginjal mendeteksi kadar oksigen dalam darah. Ketika ginjal mendapatkan sinyal bahwa kadar oksigen dalam darah rendah, misalnya karena kurangnya oksigen yang diangkut oleh sel darah merah, mereka merespons dengan meningkatkan produksi eritropoietin.

Eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal memasuki darah dan mencapai sumsum tulang. Di sana, eritropoietin merangsang produksi dan pematangan eritrosit (sel darah merah). Dengan meningkatkan jumlah sel darah merah, tubuh dapat meningkatkan kapasitasnya untuk mengangkut oksigen, membantu mengatasi kondisi rendah oksigen dalam darah.

5. Detoksifikasi

Meskipun ginjal tidak melakukan detoksifikasi sebagaimana yang dilakukan oleh hati, tetapi ginjal tetap berperan dalam eliminasi zat-zat berbahaya dari tubuh melalui pembentukan dan pengeluaran urin. Melalui proses tersebut, ginjal membantu menjaga tubuh dari akumulasi zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan serta menjadi bagian penting dari fungsi ekskresi dan menjaga homeostasis dalam tubuh manusia.

The post 5 Fungsi Ginjal dalam Sistem Ekskresi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Ginjal https://haloedukasi.com/fungsi-ginjal Mon, 03 Jan 2022 05:36:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30380 Diantara organ tubuh yang memiliki fungsi vital bagi kelangsungan hidup manusia adalah ginjal. Ginjal merupakan organ yang berada di bawah tulang rusuk belakang dan dekat dengan tengah punggung pada kedua sisi tulang belakang. Organ ini terdiri atas dua bagian di kanan dan kiri dengan ukuran berkisar antara 10 cm hingga 12 cm. Organ yang setiap […]

The post Fungsi Ginjal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Diantara organ tubuh yang memiliki fungsi vital bagi kelangsungan hidup manusia adalah ginjal. Ginjal merupakan organ yang berada di bawah tulang rusuk belakang dan dekat dengan tengah punggung pada kedua sisi tulang belakang. Organ ini terdiri atas dua bagian di kanan dan kiri dengan ukuran berkisar antara 10 cm hingga 12 cm.

Organ yang setiap harinya bertanggung jawab untuk menyaring sekitar 200 liter darah ini memiliki sejumlah fungsi penting. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi ginjal bagi tubuh manusia:

  1. Alat Ekskresi
    Salah satu fungsi utama dari ginjal adalah sebagai alat ekskresi manusia untuk membuang zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan oeh tubuh. Ginjal menjadi alat pembuangan limbah dalam bentuk urin yang terdiri dari berbagai senyawa, seperti air, urea, amonia, dan senyawa lainnya.

  2. Menyaring dan Membuang Racun
    Fungsi berikutnya dari ginjal adalah untuk menyaring dan membuang racun-racun yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang mereka konsumsi dan selainnya. Misalnya saja kadar garam berlebih dan urea yang mengandung nitrogen sebagai hasil metabolisme protein, yang dibawa oleh darah menuju ginjal untuk disaring dan kemudian dibuang melalui urin. Tanpa adanya ginjal, maka zat-zat tersebut akan menumpuk di dalam darah sehingga lambat laun akan menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia.

  3. Mengendalikan Keseimbangan Kadar Air
    Selanjutnya, fungsi ginjal yang lainnya adalah untuk mengendalikan keseimbangan kadar air dalam tubuh manusia. Ginjal memiliki kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan kadar air dalam tubuh. Dengan adanya organ ginjal, maka setiap jaringan tubuh dipastikan bisa memenuh kebutuhannya akan air sehinngga bisa bekerja dengan baik.
    Misalnya ketika tubuh mengalami dehidrasi, maka ginjal akan menahan air dalam tubuh dengan tidak membuangnya. Sebaliknya, ketika tubuh kelebihan air maka ginjal akan memproduksi urin dengan lebih cepat sehingga kelebihan air tadi bisa segera dikeluarkan dari tubuh.
    Fungsi ginjal untuk mengatur tingkat kadar air ini disebut dengan fungsi osmoregulasi.

  4. Mengatur Sel Darah Merah
    Ginjal ternyata juga memiliki peran dalam mengatur sel darah merah dalam darah manusia. Pengaturan tersebut terkait dengan keberadaan oksigen sebagai unsur penting dalam sistem peredaran darah.
    Pada saat tubuh tidak mendapat asupan oksigen yang mencukupi, maka ginjal akan memproduksi hormon eritropoietin. Hormon eritropoietin merupakan hormon yang berfungsi untuk merangsang produksi sel darah merah. Jadi, ketika tubuh kekurangan oksigen maka ginjal akan memproduksi hormon eritropoietin sehingga produksi sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen akan meningkat.

  5. Mengatur Tekanan Darah
    Ginjal merupakan organ tubuh yang juga berfungsi menghasilkan hormon renin dan angiotensin. Dua hormon tersebut terlibat dalam pengaturan tingkat konstraksi dan kerenggangan pada pembuluh darah manusia. Dan sebagaimana diketahui bahwa kemampuan konstraksi dan kerenggangan pembuluh darah tentu saja terkait erat dengan tingkat tekanan darah manusia.

  6. Mendaur Ulang Sejumlah Zat dalam Tubuh
    Fungsi ginjal selanjutnya adalah terkait dengan proses daur ulang zat dalam tubuh. Ginjal memiliki kemampuan untuk mendaur ulang sejumlah zat penting, seperti glukosa, asam amino, dan juga garam. Zat hasil daur ulang tersebut apabila sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh maka akan dibuang melalui urin. Sedangkan apabila zat tersebut masih dibutuhkan, maka zat itu akan dikembalikan ke dalam darah untuk diedarkan kembali ke sel-sel tubuh.

  7. Menjaga Kesehatan Tulang
    Berikutnya, ginjal juga berfungsi dalam menjaga kesehatan tulang manusia. Hal ini dikarenakan ginjal mampu memproduksi hormon calcitrion yang diperlukan tubuh untuk menjaga jumlah fosfat dan kalsium yang penting bagi pertumbuhan dan kesehatan tulang.

  8. Mengatur Kadar Asam Basa Tubuh
    Kondisi asam basa tubuh manusia akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuhnya secara umum. Tubuh yang terlalu asam atau terlalu basa lebih rentan terhadap serangan penyakit.
    Terkait dengan kondisi asam basa tubuh, ginjal adalah salah satu organ yang memiliki pengaruh penting dalam hal ini. Sebab, ginjal mampu mengatur kondisi asam basa tubuh dengan membuang kelebihan zat asam atau basa tadi bersama dengan urin.

  9. Membersihkan Darah
    Adakalanya tubuh manusia tercemar oleh zat berbahaya yang masuk melalui makanan atau minuman yang dkonsumsi sehari-hari. Zat-zat berbahaya itu kemudian masuk ke dalam darah sehingga membuat darah tercemar dan bisa membahayakan tubuh jika terus menumpuk dan tidak dibersihkan.
    Pada saat darah melewati ginjal, maka darah akan disaring dan dibersihkan pada bagian nefron ginjal. Dengan demikian darah akan menjadi bersih sebelum diedarkan kembali ke seluruh tubuh.

  10. Mengatur Kadar Kalium
    Fungsi ginjal yang terakhir pada pembahasan kali ini adalah untuk mengatur jumlah atau kadar kalium dalam darah manusia. Pada proses penyaringan darah, ginjal mampu mengatur jumlah kalium ideal dalam darah sesuai dengan yang diperlukan oleh tubuh. Apabila ada sisa kelebihan kalium, maka akan dibuang beserta dengan urin.
    perlu diketahui bahwasanya kadar kalium dalam darah yang terlalu tinggi akan menyebabkan hiperkalemia. Kondisi ini bisa membua kerja otot jantung semakin lambat dan bahkan bisa berujung pada kematian. Sebaliknya, jumlah kalium yang terlalu rendah akan membuat otot tubuh lemah sehingga akan menimbulkan kelelahan otot.



The post Fungsi Ginjal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nefron : Pengertian-Ciri dan Fungsinya https://haloedukasi.com/nefron-pengertian-ciri-dan-fungsinya Tue, 05 Oct 2021 04:05:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27337 Pengertian Nefron Nefron adalah unit struktural dan fungsional dasar ginjal. Mereka adalah struktur mikroskopis yang terdiri dari sel darah ginjal dan tubulus ginjal. Kata nefron berasal dari kata Yunani – nephros, yang berarti ginjal. Ada sekitar jutaan nefron di setiap ginjal manusia. Ciri-Ciri Nefron Terdiri dari sel darah ginjal dan tubulus ginjal Mempunyai empat (4) […]

The post Nefron : Pengertian-Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Nefron

Nefron adalah unit struktural dan fungsional dasar ginjal. Mereka adalah struktur mikroskopis yang terdiri dari sel darah ginjal dan tubulus ginjal. Kata nefron berasal dari kata Yunani – nephros, yang berarti ginjal. Ada sekitar jutaan nefron di setiap ginjal manusia.

Ciri-Ciri Nefron

  1. Terdiri dari sel darah ginjal dan tubulus ginjal
  2. Mempunyai empat (4) mekanisme yang digunakan untuk memproses fitrat
  3. Nefron memiliki dua panjang dengan kapasitas pemekatan urin yang berbeda: nefron juxtamedullary panjang dan nefron kortikal pendek.
  4. Beberapa penyakit nefron terutama mempengaruhi glomeruli atau tubulus.

Fungsi Nefron

Fungsi utama nefron adalah membuang semua produk limbah termasuk limbah padat, dan kelebihan air lainnya dari darah, mengubah darah menjadi urin, reabsorpsi, sekresi, dan ekskresi berbagai zat.

Saat darah melewati glomerulus dengan tekanan tinggi, molekul-molekul kecil dipindahkan ke dalam kapsul glomerulus dan berjalan melalui serangkaian tubulus yang berliku.

Sel yang ada di setiap tabung menyerap molekul yang berbeda tidak termasuk glukosa, air, dan molekul bermanfaat lainnya yang disebut sebagai ultrafiltrat. Saat molekul ultrafiltrat berjalan menuruni tubulus, mereka menjadi semakin hipertonik, yang menghasilkan lebih banyak air yang akan diekstraksi dari ultrafiltrat sebelum keluar dari nefron.

Darah yang mengelilingi nefron kembali ke tubuh melalui pembuluh darah ginjal, yang bebas dari racun dan zat berlebih lainnya. Ultrafiltrat yang diperoleh adalah urin, yang mengalir ke bawah melalui saluran pengumpul ke kandung kemih, di mana ia akan disimpan dan dikeluarkan melalui uretra.

Bagian Nefron

Nefron mamalia adalah struktur seperti tabung panjang, panjangnya bervariasi dari 35-55 mm. Di satu ujung, tabung ditutup, dilipat dan diperluas, menjadi berdinding ganda, struktur seperti cangkir yang disebut kapsul Bowman atau kapsul sel darah ginjal, yang membungkus sekelompok pembuluh darah mikroskopis yang disebut glomerulus. Kapsul ini dan glomerulus bersama-sama membentuk sel darah ginjal.

Struktur nefron terdiri dari dua bagian utama:

  1. Tubulus Ginjal
  2. Sel ginjal

Tubulus Ginjal

Tubulus ginjal adalah struktur panjang dan berbelit-belit yang muncul dari glomerulus dan dapat dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan fungsinya.

  • Bagian pertama disebut tubulus berbelit-belit proksimal (PCT) karena kedekatannya dengan glomerulus; itu tetap di korteks ginjal.
  • Bagian kedua disebut lengkung Henle, atau lengkung nefritik karena membentuk lengkung (dengan tungkai turun dan naik) yang melewati medula ginjal.
  • Bagian ketiga dari tubulus ginjal disebut tubulus kontortus distal (DCT) dan bagian ini juga terbatas pada korteks ginjal.

Kapiler glomerulus tertutup oleh struktur seperti cangkir yang disebut kapsul Bowman. Struktur ini meluas untuk membentuk tubulus yang sangat melingkar yang disebut PCT. PCT terus membentuk lengkung Henle yang naik ke DCT, yang selanjutnya membuka ke duktus pengumpul.

Fungsi utama tubulus adalah reabsorpsi dan prosesnya dapat melalui transpor aktif atau transpor pasif. Selain itu, sekresi oleh tubulus membantu dalam pembentukan urin tanpa mempengaruhi keseimbangan elektrolit tubuh.

  • Tubulus Kontortus Proksimal (PCT)

Darah yang dibawa oleh arteri ginjal disaring oleh glomerulus dan kemudian diteruskan ke PCT. Reabsorpsi maksimum terjadi di PCT dari nefron. PCT adalah wilayah tubulus ginjal di mana reabsorpsi zat penting seperti glukosa, protein, asam amino, sebagian besar elektrolit dan air terjadi. Area permukaan untuk reabsorpsi difasilitasi oleh lapisan epitel kuboid sederhana di dalamnya. Reabsorpsi terjadi dengan mengorbankan energi, yaitu, prosesnya aktif. PCT secara selektif mengeluarkan ion seperti hidrogen, amonia, dan kalium ke dalam filtrat dan menyerap HCO 3 darinya. Dengan demikian, PCT menjaga keseimbangan elektrolit dan asam-basa cairan tubuh.

  • Lingkaran Henle

Lengkung Henle memiliki anggota badan turun dan naik. Menjadi bagian dari loop yang sama, baik tungkai turun dan naik menunjukkan permeabilitas yang berbeda. Tungkai desendens permeabel terhadap air tetapi impermeabel terhadap elektrolit, sedangkan tungkai asendens permeabel terhadap elektrolit tetapi impermeabel terhadap air. Karena elektrolit direabsorbsi pada lengkung Henle menaik, filtrat menjadi encer saat bergerak menuju tungkai menaik. Tetapi reabsorpsi terbatas pada segmen ini.

  • Tubulus Kontortus Distal (DCT)

DCT, yang merupakan bagian terakhir dari nefron, menghubungkan dan mengosongkan isinya ke dalam saluran pengumpul yang melapisi piramida meduler. Duktus kolektivus mengumpulkan isi dari banyak nefron dan menyatu saat memasuki papila medula ginjal.

Mirip dengan PCT, DCT juga mengeluarkan ion seperti hidrogen, kalium, dan NH 3 ke dalam filtrat sambil menyerap kembali HCO 3 dari filtrat. Reabsorpsi bersyarat ion natrium dan air terjadi di DCT. Dengan demikian, ia mempertahankan tingkat pH dan natrium-kalium dalam sel darah.

Duktus pengumpul

Saluran pengumpul adalah tabung lurus yang panjang di mana ion H+ dan K+ disekresikan untuk menjaga keseimbangan elektrolit darah. Ini juga merupakan daerah di mana reabsorpsi air maksimum terjadi untuk menghasilkan urin pekat.

Sel ginjal

Korpuskel ginjal terdiri dari glomerulus yang dikelilingi oleh kapsula Bowman. Glomerulus muncul dari arteriol aferen dan bermuara di arteriol eferen. Diameter yang lebih kecil dari arteriol eferen membantu menjaga tekanan darah tinggi di glomerulus.

Kapsula Bowman dibagi menjadi tiga lapisan:

  1. Lapisan Parietal Luar: Terdiri  dari sel-sel epitel dengan pori-pori kecil berdiameter 12nm.
  2. Membran Basement Tengah:  Lapisan ini selektif permeabel.
  3. Lapisan Visceral Dalam:  Terdiri dari sel berinti besar yang disebut podosit yang memiliki tonjolan seperti jari yang disebut podocel.

Kesimpulan

Meskipun ekskresi pada manusia terjadi melalui paru-paru, kulit, hati, ginjal adalah organ utama dari sistem ekskresi manusia. . Mereka adalah organ berbentuk kacang, yang beratnya antara 150 hingga 170 gram dan panjangnya berkisar antara 4 – 5 inci.

Ginjal terletak di ruang retroperitoneal di rongga perut, tepat di bawah tulang rusuk dan hadir dalam arah yang berlawanan atau saling berhadapan di sisi kiri dan kanan tubuh. Ginjal kanan sedikit lebih kecil dan lebih rendah dari ginjal kiri.

Dibandingkan dengan pria, total area, ukuran dan berat ginjal pada wanita lebih kecil. Oleh karena itu, baik pria maupun wanita harus berhati-hati selama transplantasi ginjal mereka.

 Fungsi utama ginjal adalah :

  1. Menjaga pH tubuh
  2. Reabsorbsi nutrisi
  3. Mengatur tekanan darah
  4. Ekskresi limbah dari tubuh
  5. Penghapusan kelebihan cairan dari tubuh
  6. Hormon rahasia yang membantu dalam produksi sel darah merah, pengaturan asam, dll.

Unit fungsional ginjal adalah nefron. Setiap ginjal terdiri dari jutaan nefron yang berperan penting dalam penyaringan dan pemurnian darah. Nefron dibagi menjadi dua bagian, yaitu, glomerulus dan tubulus ginjal dan membantu dalam pembuangan kelebihan limbah dari tubuh.

The post Nefron : Pengertian-Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Penyakit pada Sistem Ekskresi https://haloedukasi.com/jenis-penyakit-pada-sistem-ekskresi Wed, 25 Nov 2020 06:00:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15814 Gangguan atau kerusakan organ dalam sistem ekskresi atau pengeluaran mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi fisiologis tubuh. Limbah dalam tubuh akan terakumulasi dan menghambat kerja organ tubuh lainnya. Berikut akan dipaparkan beberapa gangguan maupun penyakit yang terdapat pada sistem pengeluaran: Gagal Ginjal Salah satu gangguan pada sistem pengeluaran yang sangat berbahaya adalah gagal ginjal. Hal ini mengakibatkan […]

The post 4 Jenis Penyakit pada Sistem Ekskresi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gangguan atau kerusakan organ dalam sistem ekskresi atau pengeluaran mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi fisiologis tubuh. Limbah dalam tubuh akan terakumulasi dan menghambat kerja organ tubuh lainnya.

Berikut akan dipaparkan beberapa gangguan maupun penyakit yang terdapat pada sistem pengeluaran:

  • Gagal Ginjal

Salah satu gangguan pada sistem pengeluaran yang sangat berbahaya adalah gagal ginjal.

Hal ini mengakibatkan terlambat atau terhentinya penyaringan darah oleh ginjal tersebut sehingga zat-zat yang berguna akan tertimbun di dalam darah.

  • Radang ginjal

Gangguan ini seringkali terjadi pada ginjal. Penyakit ini dinamakan pula pielonefritis.

Radang ginjal disebabkan oleh infeksi bakteri yang pada umumnya terdapat di kantung kemih kemudian menyebar di ginjal.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu demam, panas dingin, dan sakit punggung. Jika tidak segera diatasi penyakit ini akan menjurus ke gagal ginjal.

  • Glomerulonefiris

Penyakit ini dicirikan dengan adanya radang pada beberapa glomerulus dalam ginjal. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh rusak. Antibodi dan zat lainnya membentuk suatu partikel besar dalam darah yang kemudian terperangkap dalam glomerulus.

Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya radang pada glomerulus. Gejala yang ditimbulkan antara lain terdapat darah dalam urin, pembengkakan bagian tubuh, adanya protein yang terdapat dalam urin ketika diperiksa di laboratorium.

  • Batu ginjal

Batu ginjal merupakan kelainan pada ginjal yang diakibatkan terakumulasinya garam dan zat mineral yang kemudian membentuk kristal seperti zat kalsium yang terbentuk dalam ginjal dan saluran urin lainnya. Batu ginjal ada yang kecil dan ada yang besar.

Batu ginjal kecil dapat dikeluarkan dari tubuh dengan sendirinya, sedangkan batu ginjal besar membutuhkan pembedahan atau dipecahkan menjadi bagian yang lebih kecil yang dinamakan ultrasonic litotripsy.

The post 4 Jenis Penyakit pada Sistem Ekskresi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>