Globalisasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/globalisasi Sat, 30 Sep 2023 06:21:04 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Globalisasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/globalisasi 32 32 8 Tantangan Pancasila di Era Globalisasi https://haloedukasi.com/tantangan-pancasila-di-era-globalisasi Sat, 30 Sep 2023 06:21:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45629 Pancasila tidak hanya sebatas dasar negara melainkan pandangan atau falsafah hidup bangsa. Sebagai falsafah hidup bangsa, Pancasila menjadi patokan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, sayangnya semakin hari nilai-nilai penerapan Pancasila mulai terkikis oleh zaman. Zaman yang semakin canggih membuat nilai-nilai Pancasila mulai pudar. Bahkan banyak generasi muda yang sudah mulai meninggalkan nilai-nilai Pancasila. […]

The post 8 Tantangan Pancasila di Era Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pancasila tidak hanya sebatas dasar negara melainkan pandangan atau falsafah hidup bangsa. Sebagai falsafah hidup bangsa, Pancasila menjadi patokan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Namun, sayangnya semakin hari nilai-nilai penerapan Pancasila mulai terkikis oleh zaman. Zaman yang semakin canggih membuat nilai-nilai Pancasila mulai pudar. Bahkan banyak generasi muda yang sudah mulai meninggalkan nilai-nilai Pancasila.

Keberadaan Pancasila terancam dengan adanya globalisasi. Globalisasi dapat diartikan sebagai keterkaitan dan hubungan antar masyarakat dunia. Dengan adanya globalisasi membuat batas-batas antar negara menjadi tidak ada. Globalisasi membuat negara semakin mengenal satu sama lain. Akses informasi semakin mudah didapatkan karena adanya globalisasi.

Tantangan Pancasila di era globalisasi

Sayangnya, keberadaan globalisasi tidak hanya membawa dampak baik namun juga dampak buruk. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari adanya globalisasi adalah ancaman terhadap nilai-nilai Pancasila. Globalisasi membuat arus informasi semakin deras sehingga nilai-nilai dari negara lain dapat dengan mudah masuk. Kemunculan nilai-nilai dari negara lain inilah yang membuat adanya kelunturan pada nilai-nilai Pancasila.

Globalisasi menjadi ancaman serius bagi penerapan nilai-nilai Pancasila. Dapat dilihat saat ini, banyak sekali generasi muda yang justru lebih mengenal nilai-nilai dari negara lain dibandingkan negara sendiri. Tentunya hal itu tidak lepas dari keberadaan globalisasi. Maka dari itu, sudah sepatutnya keberadaan globalisasi diwaspadai dan diantisipasi. Berikut ini beberapa tantangan yang menghadang Pancasila.

1. Meningkatnya Sikap Intoleransi

Intoleransi dapat diartikan sebagai sikap yang tidak mempunyai rasa toleransi atau menghargai sesama. Biasanya sikap ini muncul dengan wujud diskriminasi, rasisme dan seksisme. Munculnya sikap intoleransi diakibatkan karena ketidaksiapan menerima adanya perbedaan di tengah-tengah masyarakat.

Terlebih di era globalisasi yang di mana arus informasi terbuka secara lebar. Berbagai budaya, ideologi dari negara-negara lain dapat masuk dengan mudah. Ketidaksiapan menerima perbedaan tersebut membuat seseorang akan bersikap tidak menyenangkan.

Padahal, sedari dulu kita ketahui Indonesia merupakan negara multikulturalisme. Indonesia terdiri dari berbagai ras, agama, suku, kebudayaan yang beragam. Sayangnya, tidak semua manusia tidak bisa menerima perbedaan tersebut. Mereka terkadang cenderung membanggakan apa yang dimilikinya dan meremehkan sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Tak heran jika nantinya akan muncul sikap diskriminasi.

Sikap diskriminasi muncul karena merasa golongannya lebih banyak dibandingkan golongan lain sehingga akan terjadi pembedaan perlakuan. Sikap diskriminasi tentunya tidak dibenarkan karena menentang penerapan sila kedua pada Pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Sudah seharusnya kita memperlakukan sama terhadap berbagai golongan dan menerima adanya perbedaan.

Salah satu bukti nyata dari meningkatnya sikap intoleran dapat dilihat dari sosial media. Banyak sekali perlakuan yang tidak menyenangkan hanya karena memiliki perbedaan. Seperti mengolok-olok, menghina, menyudutkan bahkan tak segan memberikan ancaman.

Adanya kebebasan akibat globalisasi ternyata meningkatkan sikap intoleran di kalangan masyarakat. Kebebasan mengungkapkan pendapat di media sosial membuat orang berbuat semaunya.

2. Meningkatnya Sikap Individualisme

Individualisme merupakan sikap mementingkan diri sendiri dibandingkan kepentingan masyarakat. Sikap individualisme tentunya bukanlah sikap yang baik karena Pancasila mengajarkan sikap gotong royong atau membantu sesama. Dengan adanya globalisasi dapat meningkatkan sikap individualisme di tengah-tengah masyarakat.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya kemudahan memenuhi kebutuhan sehingga tidak membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukannya. Contohnya jika dahulu kegiatan berbelanja hanya dapat dilakukan secara fisik, namun tidak dengan saat ini. Kegiatan belanja saat ini dapat dilakukan secara virtual sehingga kemungkinan untuk melakukan interaksi semakin kecil.

Hal-hal inilah yang kemudian memperkuat sikap individualisme di tengah-tengah masyarakat. Paham dapat menyelesaikan pekerjaan sendiri tanpa orang lain secara perlahan dapat mengikis kebersamaan di masyarakat.

Adanya paham individualisme tentunya tidak sejalan dengan Pancasila sebagaimana yang terdapat pada sila kedua dan ketiga. Sila kedua menegaskan adanya sikap kemanusiaan dan sila ketiga mengenai kebangsaan. Maka dari itu, jika dibiarkan maka nilai-nilai Pancasila akan luntur dan semangat kebangsaan semakin berkurang.

3. Banyaknya Kosmopolitisme

Kosmopolitisme merupakan paham yang beranggapan bahwa semua manusia merupakan bagian dari komunitas global. Tentunya paham ini berdampak baik untuk menekan isu diskriminasi dan radikalisme. Namun sayangnya kemunculan paham ini membuat identitas dan solidaritas kebangsaan menjadi lemah.

Padahal indentitas nasional dan solidaritas kebangsaan adalah dua hal yang dijunjung tinggi dalam nilai-nilai Pancasila. Fatalnya, keberadaan Kosmopolitisme membuat identitas nasional sebagai seorang warga negara dihilangkan. Sebab mereka menganggap bahwa identitas mereka hanyalah sebagai anggota komunitas global.

Padahal identitas sebagai warga negara Indonesia menunjukkan kebanggaan terhadap negara. Jika sikap ini saja ingin dihilangkan, lalu bagaimana dengan sikap patriotisme dan nasionalisme. Maka dari itu, kemunculan Kosmopolitisme tidak dapat dianggap enteng. Memang di satu sisi memberikan dampak baik karena berhasil menerima perbedaan.

Namun, di sisi lain justru menghilangkan rasa kebanggaan dan kepemilikan terhadap bangsa sendiri. Hal ini tentunya bertentangan dengan sila ketiga yang terdapat dalam Pancasila. Di mana Pancasila selalu menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan bangsa.

4. Maraknya Fundalisme Pasar

Fundalisme pasar dapat diartikan sebagai pasar bukan hanya sebatas tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup saja. Gagasan ini meyakini bahwa mekanisme pasar menjadi satu-satunya prinsip yang dapat mengendalikan kehidupan bermasyarakat. Keberadaan mekanisme pasar memang mendatangkan hal positif yakni adanya peningkatan pada kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok.

Sayangnya, adanya Fundalisme pasar memiliki dampak negatif yakni masyarakat terus gencar untuk mendapatkan keuntungan. Adanya hasrat untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak membuat masyarakat dapat menghalalkan berbagai macam cara termasuk merampas hak orang lain.

Adanya peningkatan Fundalisme pasar tentunya berlainan dengan prinsip dan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. Pancasila sangat menjunjung tinggi kemanusiaan dan keadilan sosial. Dengan adanya Fundalisme pasar telah menentang adanya nilai kemanusiaan dan keadilan.

Sebab, keberadaan Fundalisme pasa membuat individu menjadi gelap mata dengan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan.

5. Meningkatnya Radikalisme

Globalisasi membuat kemudahan dalam pertukaran informasi antar negara. Kemudahan inilah yang membuat mudah masuknya berbagai nilai-nilai, prinsip serta ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Kemudahan akses informasi yang diakibatkan oleh globalisasi tentunya tidak dapat dihindarkan dari masyarakat. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi termasuk ideologi. Adanya arus globalisasi membuat ideologi radikalisme dan ekstrimisme bermunculan di Indonesia.

Ideologi tentu saja bertentangan dengan manusia. Namun sayangnya sudah banyak kasus yang menunjukkan ideologi radikalisme telah berkembang di Indonesia. Salah satu bukti nyatanya adalah terorisme.

Ideologi radikalisme membuat seseorang menjadi sentimen terhadap orang-orang yang bertentangan dengan dirinya. Bahkan tak jarang mereka berani untuk melukai dan membunuh orang yang tidak sama dengan ideologinya.

Radikalisme selama ini kerap diidentikkan dengan satu agama yakni Islam. Padahal, Islam sendiri melarang adanya tindak kekerasan apalagi pembunuhan terhadap sesama manusia. agama. Radikalisme bertentangan dengan sila kemanusiaan dan keadilan sosial.

Pancasila sangat menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan dan melarang tindakan kekerasan yang berujung pembunuhan. Oleh sebab itu, keberadaan ideologi radikalisme dan ekstrimisme perlu diwaspadai karena dapat memecah belah masyarakat.

6. Adanya Konflik Sosial

Konflik sosial sebenarnya merupakan hal yang wajar di tengah masyarakat. Terlebih lagi Indonesia yang terdiri dari beragam etnis dan budaya sehingga memungkinkan adanya konflik sosial. Keberadaan konflik sosial bisa timbul karena adanya ketidaksesuaian, ketidakadilan, ketidaknyamanan di tengah masyarakat.

Akibatnya, masyarakat akan melakukan pemberontakan terhadap apa yang tidak sesuai dengan kehendaknya. Konflik juga dapat dipicu dari permasalahan kecil yang tidak kunjung diselesaikan. Di era globalisasi, konflik sosial menjadi tantangan yang berat bagi Pancasila.

Masyarakat saat ini cenderung menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan dan aksi protes yang mengakibatkan adanya kericuhan. Padahal, hal tersebut bertentangan dengan sila keempat Pancasila. Pancasila mengajarkan kita untuk menyelesaikan masalah dengan jalan musyawarah mufakat. Sayangnya, saat ini musyawarah mufakat kerap dilupakan menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi.

Contohnya ketika ada ketidaksesuaian dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat cenderung melakukan aksi demontrasi yang merusak sejumlah fasilitas umum. Bahkan tak jarang, ada yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Akibatnya, masalah tidak mendapatkan solusi justru malah menambah masalah baru. Oleh sebab itu, sudah seharusnya pemerintah mengembalikan kebiasaan musyawarah mufakat sebagai solusi dari permasalahan sehingga meminimalisir adanya konflik sosial.

7. Ujaran Kebencian

Sejalan dengan adanya perkembangan teknologi dan munculnya berbagai platform sosial media membuat maraknya ujaran kebencian. Tak tanggung-tanggung, ujaran kebencian kerap disasarkan kepada pemerintah terutama presiden. Negara memang mengatur adanya kebebasan berpendapat di muka umum. Sayangnya, kebebasan berpendapat kerap disalahgunakan oleh sejumlah oknum.

Mereka sering melontarkan ujaran kebencian, cacian, fitnah bahkan bullying terhadap orang-orang yang dinilai tidak sejalan dengannya. Ujaran kebencian dengan kritik tentu saja berbeda. Kritik disasarkan pada objektivitas sedangkan ujaran kebencian berdasarkan subjektivitas yang dihiasi dengan cacian dan fitnah.

Ujaran kebencian tentu saja bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Ujaran kebencian dapat membuat perpecahan di masyarakat sehingga perlu dihindari. Oleh sebab itulah, pemerintah membuat adanya UU ITE untuk mengatur semua itu. Ujaran kebencian semakin meningkat jelang pemilihan presiden. Tak heran jika saat ini kita mengenal istilah buzzer yang disematkan pada seseorang yang melontarkan ujaran kebencian.

Ujaran kebencian di sosial media begitu jelas terasa. Kolom komentar yang seharusnya diisi dengan komentar yang baik dan membangun justru dipenuhi dengan fitnah dan cacian. Berbagai kalimat pedas yang dibumbui bahasa kasar memenuhi kolom komentar.

Tak tanggung-tanggung bahasa hewan pun sering digunakan untuk mengungkapkan kebencian terhadap seseorang. Mirisnya, penangangan ujaran kebencian hanya sebatas pelaporan dan tidak ditindak tegas dengan diberikan sanksi. Akibatnya, semakin banyak orang-orang yang berani untuk melakukan ujaran kebencian.

8. Pornografi Merajalela

Pornografi merupakan salah satu permasalahan yang hingga saat ini masih belum terselesaikan. Keberadaan pornografi semakin diperparah dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi. Arus informasi yang semakin deras membuat pornografi semakin menjamur di Indonesia.

Pornografi tidak lagi hanya berbalut film, melainkan bisa berbentuk komik, novel bahkan dengan mudah bermunculan di sosial media. Semua itu dapat diakses dengan mudah oleh semua orang termasuk anak kecil. Meskipun sudah banyak situs-situs pornografi yang telah ditutup, kenyataannya masih banyak situs-situs pornografi yang dapat diakses.

Pornografi merupakan sesuatu yang berbahaya bagi kemajuan bangsa terutama generasi muda. Sebagai negara yang terkenal dengan kesopanannya, pornografi tentu saja bertentangan dengan Indonesia. Pornografi dapat membuat kemunduran pada generasi muda. Hal ini dikarenakan pornografi dapat menurunkan kecerdasan pada otak manusia.

Pornografi sama halnya seperti narkoba yakni sekali dinikmati maka akan kecanduan. Oleh sebab itu, sulit bagi seseorang yang kecanduan pornografi untuk terlepas dari belenggunya. Bahaya pornografi selain merusak generasi muda, menimbulkan berbagai permasalahan lain. Contohnya seperti meningkatnya kasus pelecahan seksual di masyarakat.

The post 8 Tantangan Pancasila di Era Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sumber Daya Manusia Era Globalisasi https://haloedukasi.com/sumber-daya-manusia-era-globalisasi Tue, 04 Jul 2023 06:57:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44106 Sumber Daya Manusia (SDM) dalam era globalisasi mengacu pada individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi atau dalam suatu perekonomian secara keseluruhan. SDM menjadi salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam menghadapi tantangan globalisasi. Dalam kesimpulannya, sumber daya manusia dalam era globalisasi adalah individu-individu yang bekerja dalam organisasi atau dalam perekonomian secara keseluruhan. […]

The post Sumber Daya Manusia Era Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam era globalisasi mengacu pada individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi atau dalam suatu perekonomian secara keseluruhan. SDM menjadi salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Dalam kesimpulannya, sumber daya manusia dalam era globalisasi adalah individu-individu yang bekerja dalam organisasi atau dalam perekonomian secara keseluruhan. SDM harus memiliki kompetensi global, keterampilan adaptasi, kemampuan berbahasa asing, fleksibilitas, inovasi, serta kemampuan untuk bekerja dalam lingkungan multikultural.

Pendidikan, pelatihan, dan pengelolaan yang tepat sangat penting untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi SDM dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Mengapa sumber daya manusia sangat penting di era globalisasi?

Sumber Daya Manusia (SDM) memainkan peran yang sangat penting dalam era globalisasi. Adapun alasannya SDM sangat penting di era globalisasi adalah sebagai berikut.

  • Adopsi Teknologi

Dalam era globalisasi, teknologi terus berkembang dengan cepat. SDM yang berkualitas dapat memahami dan mengadopsi teknologi baru dengan lebih efektif. Mereka dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing organisasi dalam pasar global.

  • Keterampilan Lintas Budaya

Dalam lingkungan bisnis global, SDM harus memiliki keterampilan lintas budaya yang kuat. SDM harus mampu berkomunikasi dengan individu dari berbagai latar belakang budaya, memahami perbedaan budaya, dan bekerja secara efektif dalam tim multikultural.

  • Inovasi dan Kreativitas

Di era globalisasi, inovasi dan kreativitas menjadi kunci untuk memenangkan persaingan. SDM yang memiliki kemampuan inovatif dan kreatif dapat menghasilkan ide-ide baru, menciptakan solusi yang unik, dan mengidentifikasi peluang baru yang muncul di pasar global.

  • Pemahaman Pasar Global

Dalam menghadapi persaingan global, SDM yang memahami pasar global memiliki keunggulan kompetitif. SDM juga dapat mengidentifikasi tren pasar, kebutuhan pelanggan, dan permintaan pasar global. Pengetahuan yang mendalam tentang pasar global memungkinkan organisasi untuk merencanakan strategi yang tepat dan memasarkan produk atau layanan secara efektif di pasar global.

  • Manajemen Hubungan Internasional

Dalam era globalisasi, hubungan internasional menjadi semakin penting. SDM yang mampu menjalin dan memelihara hubungan bisnis internasional dapat membantu organisasi menjalin kemitraan strategis, menjalankan aktivitas ekspor-impor, dan mengembangkan jaringan global yang kuat.

  • Adaptasi terhadap Perubahan

Perubahan cepat dan tidak terduga menjadi ciri khas era globalisasi. SDM yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan bisnis dapat membantu organisasi bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian dan kompleksitas yang dihadapi dalam pasar global.

  • Kualitas dan Efisiensi

SDM yang berkualitas dapat memberikan keunggulan dalam kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Selain itu juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan proses kerja organisasi. Karyawan yang terampil dan terlatih dengan baik mampu meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya yang tidak efisien.

  • Pemimpin Global

Dalam era globalisasi, organisasi membutuhkan pemimpin yang dapat beroperasi di tingkat global. SDM yang memiliki pemimpin global dapat mengarahkan organisasi menuju visi yang jauh ke depan, memimpin tim multikultural, dan mengelola organisasi dalam lingkungan yang terus berubah.

Dalam kesimpulannya, SDM sangat penting di era globalisasi karena dapat mengadopsi teknologi, memiliki keterampilan lintas budaya, mendorong inovasi, memahami pasar global, mengelola hubungan internasional, beradaptasi dengan perubahan, meningkatkan kualitas dan efisiensi, serta memimpin organisasi di tingkat global.

Pengaruh globalisasi terhadap manajemen sumber daya manusia

Globalisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen sumber daya manusia (SDM). Berikut merupakan beberapa pengaruh globalisasi terhadap manajemen SDM:

  • Peningkatan Mobilitas Tenaga Kerja

Globalisasi telah meningkatkan mobilitas tenaga kerja di seluruh dunia. Hal ini berarti organisasi harus mengelola tenaga kerja yang lebih beragam dan berkebangsaan lintas negara. Manajemen SDM harus menghadapi tantangan dalam merekrut, mengelola, dan mempertahankan tenaga kerja yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, bahasa, dan hukum ketenagakerjaan.

  • Kebutuhan akan Keterampilan Global

Dalam era globalisasi, organisasi membutuhkan karyawan yang memiliki keterampilan yang relevan dengan pasar global. Hal itu termasuk kemampuan berbahasa asing, pemahaman tentang budaya dan praktik bisnis internasional.

Serta keterampilan adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang cepat. Manajemen SDM perlu memastikan bahwa karyawan mendapatkan pelatihan dan pengembangan yang sesuai untuk menghadapi tuntutan tersebut.

  • Perubahan dalam Kebijakan dan Regulasi Ketenagakerjaan

Globalisasi telah mempengaruhi kebijakan dan regulasi ketenagakerjaan di banyak negara. Organisasi yang beroperasi secara global harus mematuhi undang-undang ketenagakerjaan yang berbeda di setiap negara.

Manajemen SDM perlu memahami perbedaan hukum ketenagakerjaan dan memastikan kepatuhan yang tepat, seperti penggajian yang adil, perlindungan karyawan, dan keamanan kerja.

  • Peningkatan Persaingan untuk Talenta Global

Globalisasi meningkatkan persaingan untuk mendapatkan dan mempertahankan talenta terbaik di pasar global. Organisasi harus mengembangkan strategi untuk menarik karyawan berkualitas tinggi dan mempertahankan karyawan tersebut.

Manajemen SDM harus menciptakan lingkungan kerja yang menarik, menawarkan keuntungan dan insentif yang kompetitif, dan memperhatikan pengembangan karir karyawan.

  • Penyesuaian Strategi Penggajian

Globalisasi telah mempengaruhi pola penggajian dan kompensasi di banyak organisasi. Manajemen SDM harus mempertimbangkan perbedaan dalam tingkat penggajian di berbagai negara dan memastikan bahwa kompensasi yang ditawarkan kompetitif dengan standar industri global.

Selain itu, manajemen SDM juga harus mempertimbangkan elemen penggajian lainnya, seperti tunjangan ekspatriat, insentif kinerja global, dan program pembagian laba yang relevan.

  • Kolaborasi dan Manajemen Tim Global

Globalisasi bekerja dengan sangat baik untuk meningkatkan suatu tim dan organisasi di berbagai negara. Manajemen SDM dengan perkembangan keterampilan yang dipunyai dapat membangun dan dapat mengelola tim secara global dengan sangat efektif.

Pengembangan itu berhubungan dengan perbedaan budaya, komunikasi yang efektif, dan dapat mempromosikn kerjasama. Dan juga dapat mengkoordinasi anggota lainnya yang tersebar di setiap tempat.

  • Penekanan pada Etika Kerja dan Kebijakan Keberlanjutan

Globalisasi telah meningkatkan kesadaran tentang etika kerja, tanggung jawab sosial perusahaan, dan keberlanjutan. Organisasi yang beroperasi secara global harus memperhatikan isu-isu seperti hak asasi manusia, keragaman, lingkungan, dan kondisi kerja yang adil.

Manajemen SDM harus mempromosikan kebijakan dan praktik yang mendukung etika kerja yang baik, keberlanjutan, dan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Pengaruh-pengaruh ini menunjukkan bahwa globalisasi telah mengubah lanskap manajemen SDM.

Manajemen SDM harus terus beradaptasi dan mengembangkan strategi yang relevan untuk memenuhi tantangan dan peluang yang muncul dalam lingkungan bisnis global yang terus berubah.

Tantangan SDM di era globalisasi saat ini

Di era globalisasi saat ini, sumber daya manusia (SDM) menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan unik. Berikut adalah beberapa tantangan SDM yang umum dihadapi dalam era globalisasi saat ini.

  • Kekurangan Tenaga Kerja dengan Keterampilan Global

Dalam era globalisasi, kebutuhan akan keterampilan global seperti pemahaman budaya, kemampuan berbahasa asing, dan keahlian dalam mengelola hubungan internasional semakin meningkat.

Namun, masih ada kekurangan tenaga kerja yang memiliki keterampilan tersebut. Organisasi harus mencari cara untuk mengisi kesenjangan trsebut melalui pelatihan, rekrutmen internasional, atau kolaborasi dengan institusi pendidikan.

  • Manajemen Keragaman Budaya

Globalisasi membawa masuknya keragaman budaya di tempat kerja. Manajemen SDM harus menghadapi tantangan dalam memahami dan mengelola perbedaan budaya, nilai-nilai, dan praktik kerja yang berbeda. Karyawan perlu mempromosikan inklusi, mengurangi bias budaya, dan membangun lingkungan kerja yang menghormati dan memanfaatkan keragaman tersebut.

  • Perubahan Lingkungan Kerja yang Cepat

Perkembangan teknologi dan perubahan ekonomi yang cepat mempengaruhi lingkungan kerja secara signifikan. Organisasi harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tersebut, dan SDM harus siap menghadapi perubahan pekerjaan, pergeseran tuntutan keterampilan, dan perubahan dalam struktur organisasi. Fleksibilitas, adaptabilitas, dan keterampilan belajar yang cepat menjadi kunci dalam menghadapi perubahan tersebut.

  • Manajemen Tenaga Kerja yang Tersebar Geografis

Dalam era globalisasi, tim kerja dapat tersebar di berbagai negara dan zona waktu. Manajemen SDM harus menghadapi tantangan dalam memfasilitasi komunikasi dan kerjasama yang efektif di antara anggota tim yang tersebar geografis. Penggunaan teknologi komunikasi dan pengelolaan waktu yang baik menjadi penting dalam mengatasi tantangan ini.

  • Persaingan Global untuk Talenta Terbaik

Globalisasi meningkatkan persaingan global untuk mendapatkan dan mempertahankan talenta terbaik. Organisasi harus mengembangkan strategi yang efektif dalam merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi.

Perusahaan perlu menawarkan paket kompensasi yang kompetitif, menciptakan lingkungan kerja yang menarik, dan memberikan kesempatan pengembangan karir yang menarik.

  • Kebijakan dan Regulasi yang Beragam

Setiap negara memiliki kebijakan dan regulasi ketenagakerjaan yang berbeda. Organisasi yang beroperasi secara global harus memahami dan mematuhi peraturan tersebut, yang bisa sangat kompleks dan bervariasi. Manajemen SDM perlu memastikan kepatuhan yang tepat terhadap hukum ketenagakerjaan di setiap negara di mana mereka beroperasi.

  • Perubahan dalam Perilaku Konsumen dan Permintaan Pasar

Globalisasi mempengaruhi perilaku konsumen dan permintaan pasar secara signifikan. Organisasi harus mengantisipasi dan merespons perubahan ini dengan cepat. Manajemen SDM perlu menganalisis tren pasar, mengembangkan strategi pemasaran yang relevan, dan memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berubah.

Tantangan-tantangan tersebutmenunjukkan pentingnya manajemen SDM yang adaptif, inovatif, dan berorientasi ke depan dalam menghadapi perubahan dan kompleksitas yang dihadapi dalam era globalisasi saat ini.

The post Sumber Daya Manusia Era Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi Globalisasi : Pengertian, Proses, Karakteristik dan Dampaknya https://haloedukasi.com/sosiologi-globalisasi Sun, 11 Jun 2023 10:18:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43784 Dewasa ini, kita sering kali mendengar istilah globalisasi. Salah satu contohnya adalah perkembangan internet dan media sosial. Kita dapat dengan mudah menemukan informasi dari salah satu postingan warga negara lain maupun dari berita-berita di televisi dan smartphone. Hal ini membuktikan bahwa dunia sudah mengalami fenomena globalisasi. Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli Globalisasi adalah sebuah proses […]

The post Sosiologi Globalisasi : Pengertian, Proses, Karakteristik dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dewasa ini, kita sering kali mendengar istilah globalisasi. Salah satu contohnya adalah perkembangan internet dan media sosial. Kita dapat dengan mudah menemukan informasi dari salah satu postingan warga negara lain maupun dari berita-berita di televisi dan smartphone. Hal ini membuktikan bahwa dunia sudah mengalami fenomena globalisasi.

Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

Globalisasi adalah sebuah proses yang terjadi karena adanya pengaruh perkembangan tekhnologi, komunikasi, kebudayaan, transportasi, dan lain sebagainya. Globalisasi mempengaruhi proses sosial antara satu wilayah/negara dengan wilayah/negara lain menjadi semakin mudah dan cepat. Berikut ini merupakan pengertian globalisasi dari para ahli, diantaranya :

  • Menurut Anthony Giddens

Globalisasi menurut Anthony Giddens adalah hubungan sosial yang memiliki keterkaitan antara individu satu dengan individu lain, individu dengan kelompok masyarakat, kelompok dengan kelompok dalam lingkup antar negara.

Hubungan individu antar negara yang saling berkaitan akhirnya menciptakan hal baru yang kemudian menyebar luas ke berbagai negara di dunia. Hasil dari globalisasi ini mampu mempengaruhi kehidupan seseorang untuk mengikuti tren yang sedang berkembang.

  • Menurut Selo Soemardjan

Menurut Selo Soemardjan, globalisasi merupakan suatu kumpulan masyarakat berbeda negara yang terbentuk karena adanya komonikasi yang terjalin satu sama lain. Kumpulan atau sebuah organisasi ini terbentuk atas dasar tujuan yang sama.

Tujuan yakni mengikuti perkembangan dan tren terbaru yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia seperti penggunaan teknologi canggih. Adanya sebuah tren yang mereka ikuti kemudian menyebar luas hingga banyak orang juga turut mengikutinya.

Dengan pengertian dari para ahli diatas, bisa disimpulkan bahwa globalisasi adalah tersebarnya ilmu pengetahuan, kebudayaan, gaya hidup, pandangan hidup dan lainnya dari penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga batasan-batasan yang ada menjadi sulit dikenali.

Proses Terjadinya Globalisasi

Proses terbentuknya globalisasi bisa di klasifikasikan menjadi 4 bagian, yaitu :

1. Globalisasi Era Pra Modern

Meskipun globalisasi dikaitkan dengan masa kini, sebenarnya masyarakat zaman dahulu sudah menjalanani kegiatan globalisasi. Hal ini dapat dilihat dari sejarah masyarakat melalui perdagangan antar negara, penyebaran agama, dan migrasi masyarakat antar negara dan benua. Globalisasi era pra-modern ini berlangsung antara 3500 SM sampai 1500 M.

2. Globalisasi Era Modern Awal

Pada masa ini, globalisasi ditandai dengan kebangkitan dari imperium maritim Eropa dan Spanyol. Disusul oleh Belanda dan Britania Raya. Imperium-imperium tersebut melakukan ekspansinya ke berbagai benua lain dengan tujuan untuk berdagang, tetapi dalam prakteknya mereka menggunakan sistem kolonialisme. Globalisasi pada fase ini berlangsung antara tahun 1500-1600 M.

3. Globalisasi Era Modern

Globalisasi era modern berlangsung sekitar tahun 1850-an sampai 1970-an Masehi. Globalisasi era modern ini sangat berbeda dari era modern awal dilihat dari cara mengelola perdagangan global. Pada era ini, globalisasi ditandai dengan meningkatnya perdagangan internasional yang dituntut dengan peningkatan alat komuikasi, transportasi dan juga bank multinasional.

4. Globalisasi Era Kontemporer

Era kontemporer ini berlangsung sejak akhir periode modern hingga saat ini. Yaitu sekitar tahun 1970-an hingga sekarang. Pada era ini, globalisasi ditandai dengan kemajuan teknologi baik dibidang informasi-komunikasi maupun transportasi. Pada masa kini sangat mudah bagi orang-orang yang ingin tahu tentang suatu berita dari penjuru dunia lain dengan sekali klik lewat smartphone mereka.

Karakteristik Globalisasi

Saat ini, perkembangan globalisasi sudah sampai di bagian-bagian terkecil hidup kita. Segala hal yang dulu dirasa sulit untuk dilakukan, sekarang menjadi lebih mudah berkat adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga transportasi. Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri dari globalisasi, diantaranya :

1. Meningkatnya masalah bersama.

Seperti kerusakan lingkungan, krisis multinasional, bahkan penyebaran virus yang dibawa oleh orang-orang yang bepergian dari suatu tempat ke tempat yang lain.

2. Perubahan konsep ruang dan waktu.

Hal ini terjadi karena mudahnya migrasi penduduk yang menyebabkan semakin lunturnya batas-batas suatu daerah atau negara. Seperti banyaknya maskapai penerbangan dengan berbagai tujuan yang terjangkau dan mudah didapatkan. Maka, hal ini memudahkan bagi para masyarakat untuk bepergian ke suatu tempat tanpa terkendala transportasi.

3. Saling ketergantungan

Saling ketergantungan antar negara satu dengan lainnya seperti dalam aspek perekonomian. Kegiatan ekonomi yang dilaksanakan secara global mengakibatkan banyaknya negara saling bergantung satu sama lain.

Kegiatan ini juga pada akhirnya mendorong lahirnya World Trade Orgnization, yaitu pengawas pelaksanaan ekonomi perdagangan internasional. Meningkatnya interaksi kultural, yang mana globalisasi memudahkan bagi kita untuk melihat budaya suatu negara lain dengan mudah dan cepat melalui media sosial dan internet.

Dampak Terjadinya Globalisasi

Setelah kita menguraikan tentang pengertian, proses, dan karakteristik dari globalisasi, kita akan membahas dampak dari globalisasi. Apakah globalisasi bedampak baik bagi kehidupan? atau sebaliknya, malah memperburuk kehidupan manusia? Ada dua jenis dampak yang terjadi akibat globalisasi, yaitu :

1. Dampak positif globalisasi

  • Mudahnya mendapatkan barang dari luar negeri dengan harga terjangkau
  • Bertambahnya lapangan pekerjaan karena banyaknya investor asing yang masuk ke Indonesia
  • Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memudahkan semua orang dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari

2. Dampak negatif globalisasi

  • Lunturnya budaya asli bangsa. Hal ini terjadi karena percampuran kultur dan budaya antar Negara, seperti meniru pakaian dari luar negeri dan hilangnya rasa gotong royong.
  • Perubahan gaya hidup. Globalisasi saat ini menyebabkan masyarakat menjadi individualis dan konsumtif.
  • Banyaknya ekploitasi sumber daya alam yang menyebabkan rusaknya lingkungan sekitar hingga akhirnya merugikan manusia itu sendiri.

Perlu diingat bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus pandai-pandai menyaring berbagai hal dari luar negeri agar tidak berdampak buruk bagi kehidupan kita.

The post Sosiologi Globalisasi : Pengertian, Proses, Karakteristik dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Pengaruh Westernisasi Terhadap Perilaku Masyarakat https://haloedukasi.com/pengaruh-westernisasi-terhadap-perilaku-masyarakat Sat, 14 Jan 2023 04:07:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40693 Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki tata cara dan kebiasaan dalam menyantap makanan yaitu dengan duduk serta menggunakan tangan kanan. Sementara itu, dalam acara yang mengusung konsep prasmanan, tempat duduk yang disiapkan sangat terbatas sehingga sebagian dari para tamu terpaksa menikmati hidangan sambil berdiri. Oleh karena itu, hal ini dianggap kurang elok dan tidak […]

The post 3 Pengaruh Westernisasi Terhadap Perilaku Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki tata cara dan kebiasaan dalam menyantap makanan yaitu dengan duduk serta menggunakan tangan kanan. Sementara itu, dalam acara yang mengusung konsep prasmanan, tempat duduk yang disiapkan sangat terbatas sehingga sebagian dari para tamu terpaksa menikmati hidangan sambil berdiri. Oleh karena itu, hal ini dianggap kurang elok dan tidak baik bagi kesehatan.

Westernisasi menurut pendapat Koentjaraningrat adalah upaya meniru gaya hidup orang Barat secara berlebihan, mulai dari gaya berpakaian, tingkah laku, budaya, dan lainnya. Di sisi lain, masyarakat yang meniru budaya ini bersikap merendahkan adat, budaya, dan bahasa nasional.

Dengan demikian, westernisasi dapat diartikan sebagai sikap meniru, menerapkan, dan mengadaptasi berbagai unsur budaya Barat terutama negara-negara di Eropa Barat dan Amerika. Proses peniruan tersebut dilakukan tanpa adanya seleksi atau penyaringan terhadap budaya lokal.

Generasi muda masa kini menganggap budaya luar khususnya budaya Barat lebih maju dan modern daripada budaya sendiri, sehingga lebih digemari dan dinilai lebih mudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Perkembangan pola hidup kebarat-baratan atau westernisasi di Indonesia menumbuhkan berbagai pengaruh atau akibat, di antaranya adalah perilaku masyarakat menjadi berubah, lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal, serta gaya hidup masyarakat yang berubah. Selengkapnya, simak penjelasan berikut.

1. Berubahnya Perilaku Masyarakat

Ada banyak faktor yang memengaruhi perubahan perilaku masyarakat akibat westernisasi, misalnya karena tayangan televisi, adegan dalam film Hollywood, musik, majalah, media sosial, dan aplikasi berbagi video.

Faktor-faktor tersebut dipicu oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat, seperti adanya internet dan ponsel pintar. Dengan demikian, masyarakat semakin mudah melakukan komunikasi dan mengakses informasi.

Sebelum adanya pengaruh westernisasi, masyarakat masih bertingkah laku sesuai norma, kebiasaan, dan budaya lokal. Namun, setelah mengenal budaya Barat, perilaku masyarakat perlahan-lahan mulai berubah. Dimulai dari cara makan, gaya berpakaian, hingga gaya berbicara.

Selain itu, westernisasi juga berdampak pada pola berhubungan dengan orang lain. Hal ini tidak hanya terjadi di perkotaan saja tetapi juga mulai terjadi di wilayah pedesaan.

Contohnya, sikap kekeluargaan menjadi semakin renggang dan kebiasaan tolong menolong pun kian lenyap. Hal tersebut dapat terjadi lantaran sikap individualis atau mementingkan diri sendiri yang tumbuh dalam diri masyarakat.

2. Budaya Lokal Semakin Ditinggalkan

Budaya yang berasal dari Barat dipandang sebagai budaya yang paling baik dan progresif menjadi faktor pemicu lunturnya jati diri bangsa.

Masyarakat perlahan-lahan mulai menghilangkan dan meninggalkan unsur kebudayaan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bahasa daerah, gotong royong, musyawarah, dan sikap sopan santun kepada orang yang lebih tua. Contoh budaya lainnya yang sudah jarang terlihat adalah tarian, lagu, dan musik tradisional.

Unsur budaya lokal yang kian jarang terlihat adalah adat istiadat atau tradisi dalam upacara pernikahan. Mayoritas kaum muda zaman sekarang lebih menyukai hal-hal yang praktis dan efisien.

Hal tersebut tercermin dalam budaya pernikahan orang Barat yang terasa lebih sederhana tanpa persiapan yang memakan waktu lama. Oleh karena itu, konsep pernikahan ala Barat saat ini sangat digandrungi dan menjadi pilihan masyarakat.

Budaya pernikahan ala Barat yang telah diadopsi oleh masyarakat lokal yaitu mengadakan pesta lajang, terdapat pengiring pengantin, pemilihan gaun pengantin warna putih, melempat buket bunga ketika resepsi, memotong kue, dan pasangan pengantin baru melakukan dansa pertama.

3. Perubahan Gaya Hidup

Secara sosiologis, cara hidup atau gaya hidup diartikan sebagai cara mengekspresikan diri melalui berbagai aktivitas, minat, dan opini, khususnya yang berkaitan dengan citra diri.

Gaya hidup masyarakat yang tadinya masih bersifat tradisional, kini menjadi semakin modern sebagai dampak adanya globalisasi dan westernisasi. Masyarakat mulai melepaskan sejumlah tradisi atau kebudayaan lokal yang dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Berikut adalah beberapa gaya hidup Barat yang saat ini menjangkiti masyarakat, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan cepat saji yang tidak baik kesehatan.
  • Terdapat pasangan kekasih yang tinggal satu atap meskipun belum ada ikatan pernikahan.
  • Berkembangnya sikap individualis yang disebabkan oleh majunya teknologi sehingga masyarakat merasa tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain.
  • Hadirnya berbagai aplikasi belanja online yang menawarkan beragam produk dan promo memicu masyarakat menjadi konsumtif (boros).
  • Masyarakat mulai tidak peduli dengan nilai-nilai agama.
  • Terdapat paham hedonisme yaitu sifat yang mengutamakan kesenangan materi daripada kebutuhan.

Sebenarnya westernisasi tidak hanya memiliki efek negatif bagi kehidupan masyarakat, terdapat beberapa efek positif yang juga mengiringinya.

Misalnya, cara berpikir masyarakat menjadi lebih rasional dan ilmiah yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Selain itu, masyarakat juga dapat berkomunikasi dengan mudah, memiliki sifat disiplin, lebih menghargai waktu, dan tekun dalam bekerja.

The post 3 Pengaruh Westernisasi Terhadap Perilaku Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Upaya Menghadapi Globalisasi dalam Bidang Budaya https://haloedukasi.com/upaya-menghadapi-globalisasi-dalam-bidang-budaya Mon, 14 Nov 2022 04:36:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39443 Peradaban zaman terus bergerak mengikuti kemajuan. Adanya globalilasi turut membawa keadaan menjadi lebih cangggih, seperti halnya teknologi. Kemajuan teknologi di bidang komunikasi di Era globalisasi ini telah memudahkan arus informasi ke penjuru tanpa memandang lingkungan geografis, politik dan budaya, termasuk Indonesia. Saat ini, orang Indonesia sedang mengalami transformasi budaya, berawal dari pedesaan tradisional ke budaya industri […]

The post 8 Upaya Menghadapi Globalisasi dalam Bidang Budaya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peradaban zaman terus bergerak mengikuti kemajuan. Adanya globalilasi turut membawa keadaan menjadi lebih cangggih, seperti halnya teknologi. Kemajuan teknologi di bidang komunikasi di Era globalisasi ini telah memudahkan arus informasi ke penjuru tanpa memandang lingkungan geografis, politik dan budaya, termasuk Indonesia.

Saat ini, orang Indonesia sedang mengalami transformasi budaya, berawal dari pedesaan tradisional ke budaya industri dan komersial. Transformasi budaya tersebut, membuat masyarakat Indonesia harus menghadapi tantangan dari waktu ke waktu terkait adaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Dampak Globalisasi Budaya

Makna globalisasi sendiri merupakan “menyeluruh” atau “mendunia”. Tentu saja, dari makna tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa adanya globalisasi akan berdampak dan berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan di dunia. Apa saja dampaknya?

Misal saja, bergesernya budaya indonesia menjadi budaya “Westernisasi” atau kebarat-baratan. Globalisasi dan Westernisasi sangat erat kaitannya, karena globalisasi itu sendiri merupakan proses atau strategi negara-negara Barat untuk memperluas produk dan pengaruhnya, termasuk di bidang kebudayaan.

Selain itu masyarakat indonesia dibuat semakin jauh dengan budayanya dengan munculnya fenomena baru yaitu Hallyu atau Korean Wave sebagai globalisasi budaya versi Asia. Sama seperti Westernisasi, Korean wave telah menyebar melalui budaya populer seperti film, drama TV, musik pop, fashion, bahkan bahasa, makanan dan teknologi.

Batas-batas geografis  negara menjadi kabur, sehingga proses globalisasi dapat mengancam eksistensi budaya bangsa, karena budaya lain dapat dengan mudah memasuki kehidupan bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh globalisasi terhadap penyebaran budaya semakin terlihat dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga penyebaran budaya tidak membutuhkan waktu lebih lama untuk melalui migrasi, tetapi dapat dilakukan melalui media sosial dan media massa.

Upaya Menghadapi Gloabalisasi Bidang Budaya

1. Dibutuhkan Peran Kebijakan Pemerintah

Peran Pemerintah harus lebih diarahkan pada aspek budaya. Pemerintah harus mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pembela dan pelindung seni tradisional tanpa mengganggu proses estetika.

Diketahui kesenian rakyat saat ini membutuhkan uang dan dukungan negara, sehingga sulit untuk menghindari keterlibatan negara dan juga sulit bagi seniman rakyat untuk mengambil keputusan sesuai dengan otentisitas yang diinginkan seniman rakyat.

Oleh karena itu, pemerintah harus “memenuhi” peran utamanya, menjaga keaslian dan perkembangan estetika kesenian rakyat tanpa harus mengubah dan menyesuaikan dengan kebijakan politik.

2. Pembelajaran Tentang Budaya Lokal

Budaya lokal juga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan ciri khas budaya aslinya. Minimnya pendidikan budaya menjadi salah satu penyebab hilangnya budaya lokal generasi muda.

Oleh karena itu, pembelajaran tentang budaya harus ditanamkan sejak dini. Namun saat ini banyak masyarakat yang tidak menganggap kajian budaya lokal itu penting, terbukti dalam setiap rencana pembangunan pemerintah, sektor sosial budaya masih mendapat porsi yang sangat minim, sedangkan pendidikan budaya memungkinkan untuk mengetahui betapa pentingnya ini ini.

Budaya lokal dalam konstruksi budaya populer dan adaptasinya dengan budaya lokal di tengah zaman yaitu era globalisasi

3. Era Globalisasi Budaya

Globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan yang terjadi sebelum milenium baru belum bisa seperti sekarang ini, dihindari. Kita harus beradaptasi dengannya karena kita bisa mendapatkan banyak manfaat. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi merupakan salah satu produk modernisasi yang sangat berguna untuk menciptakan dialog dan demokratisasi budaya secara massal dan merata.

Globalisasi telah membawa dampak besar pada budaya. Kontak budaya melalui komunikasi massa membangkitkan dan menginformasikan tentang adanya nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari nilai yang diperoleh dan diketahui.

Tindakan antisipasi dalam mengahdapi globalisasi budaya yaitu dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dari seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparatur pemerintah sebagai pelindung dan pelindung dan sebaliknya tidak menghancurkan mereka atas nama kekuatan dan pembangunan, yaitu diarahkan untuk dana proyek atau dana pembangunan hanya di ekonomi. berikut di bawah ini akan dijelaskan mengenai upaya-upaya lainnya dalam menghadapi globalisasi. disimak yaa.

Upaya Lain Menghadapi Globalisasi Budaya

  • Rutin mengadakan festival budaya. Disusul anak sekolah dan anak putus sekolah. Festival Budaya diselenggarakan dengan tujuan menginformasikan kepada pemuda Indonesia dan masyarakat luas bahwa adalah budaya Indonesia.
  • Pertunjukan seni daerah seperti pertunjukan wayang kulit atau seni budaya lainnya disekolah. Ini dimaksudkan untuk siswa untuk belajar tentang  budaya dan seni Indonesia, yang keberadaannya mulai menghilang pada karena diserap oleh arus globalisasi yang cepat.
  • Peragaan busana pakaian adat. Ini adalah, sehingga siswa mengetahui tentang pakaian tradisional yang berbeda yang dimiliki oleh orang Indonesia.
  • Memahami budaya dan bentuk lain yang meningkatkan rasa cinta terhadap budaya
  • Memasukkan budaya lokal sebagai muatan lokal di sekolah

The post 8 Upaya Menghadapi Globalisasi dalam Bidang Budaya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi https://haloedukasi.com/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi Thu, 10 Nov 2022 03:33:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39453 Istilah globalisasi tentu tidak asing lagi di telinga publik. Globalisasi berasal dari kata ‘global’ yang berarti meliputi seluruh dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), globalisasi merupakan proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Selain itu, ada pula definisi globalisasi yang berkaitan dengan jangkauan seluruh aspek kehidupan, baik bidang ekonomi, politik, budaya, teknologi, maupun lingkungan. Seorang […]

The post 5 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Istilah globalisasi tentu tidak asing lagi di telinga publik. Globalisasi berasal dari kata ‘global’ yang berarti meliputi seluruh dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), globalisasi merupakan proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Selain itu, ada pula definisi globalisasi yang berkaitan dengan jangkauan seluruh aspek kehidupan, baik bidang ekonomi, politik, budaya, teknologi, maupun lingkungan.

Seorang ilmuwan Jan Aart Scholte menjelaskan definisi globalisasi adalah proses meningkatnya interdependensi atau saling ketergantungan antara aktor negara dan non-negara pada skala global. Dengan begitu, hubungan sosial dalam kehidupan masyarakat saling terpengaruhi di skala dunia.

Globalisasi sendiri sudah muncul di dunia sejak abad ke-15 Masehi. Kala itu, bangsa Eropa melakukan penjelajahan besar-besaran dengan berlayar mengarungi samudera. Pertemuan antar bangsa dalam penjelajahan tersebut mengantarkan pada penjajahan di daerah yang disinggahi dengan misi 3G, yakni gold, glory, dan gospel.

Saat ini, globalisasi sudah marak terjadi di berbagai negara karena kemajuan teknologi yang sangat pesat. Contoh dari globalisasi adalah penggunaan jaringan internet yang dapat menghubungkan satu orang dengan orang yang lain di daerah berbeda. Dengan kemajuan tersebut, koneksi antar manusia menjadi lebih mudah tanpa terhalang jarak.

Globalisasi juga memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain sebagai berikut:

  • Batas antar negara semakin menipis karena globalisasi dapat menembus setiap wilayahnya
  • Informasi mudah menyebar karena adanya media seperti internet dan televisi
  • Kegiatan perdagangan semakin luas karena terbukanya batas-batas wilayah sebuah negara yang berpengaruh bagi bidang ekonomi

Arus globalisasi terus meningkat karena beberapa penyebab, dimulai dari perkembangan teknologi informasi dan transportasi yang pesat, meningkatnya kerja sama internasional, serta sistem perekonomian yang semakin terbuka.

Dampak Positif Globalisasi

Proses globalisasi yang terus berkembang di seluruh dunia tentu membawa dampak positif. Lantas, apa dampak positif dari globalisasi?

  • Masyarakat Semakin Kreatif dan Inovatif

Adanya globalisasi membuat masyarakat mudah mendapatkan teknologi baru dari negara lain. Kemudahan mengakses teknologi tersebut tentu menjadikan pola pikir masyarakat lebih kreatif dan inovatif. Dengan begitu, masyarakat akan terpacu untuk bersaing di ranah global karena akses yang mudah.

Misalnya saja inovasi para produsen lokal untuk mengadaptasi barang-barang dari produsen luar negeri. Dengan harga yang terjangkau namun tidak menghilangkan kualitas, produk-produk lokal sekarang ini dapat bersaing di ranah global.

  • Meningkatnya Semangat Berkerja

Persaingan yang semakin cepat di era globalisasi ini membuat masyarakat harus lebih giat dalam bekerja. Masyarakat tentu tidak ingin kalah saing dengan negara lain yang lebih maju. Oleh karena itu, semangat bekerja pada masyarakat zaman sekarang lebih tinggi karena perkembangan globalisasi yang pesat.

Terutama bagi anak-anak muda, biasanya akan berlomba-lomba untuk mencetak prestasi sebanyak mungkin agar dapat bertahan di tengah arus globalisasi. Memanfaatkan internet termasuk strategi untuk mencetak prestasi.

  • Ruang Sosial Semakin terbuka

Salah satu dampak positif lainnya dari globalisasi adalah terbukanya ruang sosial. Kemajuan teknologi mengantarkan manusia lebih mudah dalam berkomunikasi dengan manusia lain. Kehadiran media sosial di era sekarang ini membuat seseorang dapat berkomunikasi dengan orang di belahan dunia lain. Contoh media sosial yang ramai digunakan sekarang ini adalah Instagram, Twitter, dan WhatsApp. Fitur-fitur canggih seperti chating, telepon, hingga video call pun dapat digunakan dengan mudah.

  • Pertukaran Budaya

Kemajuan teknologi di era globalisasi ini juga berdampak pada pertukaran budaya antar negara. Budaya asing dari negara lain mudah masuk ke satu negara karena arus globalisasi yang terus terjadi.

  • Pasar Semakin Luas

Tidak hanya bidang budaya saja, dampak positif globaliasi juga masuk ke bidang ekonomi. Dengan berbagai kemudahan, produk-produk lokal yang biasanya dipasarkan di dalam negeri saja, kini bisa menyasar konsumen di luar negeri. Namun tentu saja produsen tidak boleh melupakan kualitas dari produk agar dapat bersaing dengan produk dari negara lain.

Dampak Negatif Globalisasi

Selain dampak positif, tidak dipungkiri globalisasi dapat memberi dampak negatif. Apa saja dampak negatif dari globalisasi?

  • Banjirnya Produk Impor

Perkembangan globalisasi memudahkan masuknya berbagai produk luar negeri, seperti barang elektronik, mobil, dan motor yang merupakan buatan perusahaan luar negeri. Jumlah penduduk Indonesia juga berpotensi sebagai target pasar produk luar negeri.

Namun di tengah melonjaknya produk luar negeri yang mudah masuk, produk dalam negeri tentu semakin tergeser. Barang lokal akan terabaikan karena kehadiran produk dari luar negeri yang lebih diminati oleh penduduk Indonesia. Maka dari itu, era globalisasi yang cepat masuk ke dalam negeri juga berdampak buruk bagi produsen lokal.

  • Ketergantungan Negara Berkembang Terhadap Negara Maju

Dampak negatif globalisasi yang berikutnya adalah ketergantungan negara berkembang terhadap negara maju. Biasanya, negara berkembang seperti Indonesia belum siap untuk menerima kemunculan globalisasi. Hal itu disebabkan oleh sarana dan prasarana di negara berkembang yang belum memadai.

Ketergantungan tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh negara maju untuk mengelola sumber daya di negara berkembang dengan bebas. Akibatnya, negara berkembang menjadi ‘korban’ dari negara maju.

  • Mudah Terpengaruh Budaya Luar

Di bidang budaya, maraknya penyebaran antar budaya juga berdampak buruk bagi negara yang menerimanya. Sebagai contoh seperti Indonesia yang menerima budaya Korea. Banyak remaja yang mulai mencintai segala hal berbau Korea, seperti musik, drama, baju, hingga makanan.

Kondisi ini tentu dikhawatirkan karena para remaja Indonesia akan kehilangan pengetahuan terkait budayanya sendiri. Mereka juga bisa melupakan budaya lokal hingga bahkan meninggalkannya karena sudah terpengaruh budaya Korea.

  • Kerusakan Lingkungan

Tidak hanya budaya, lingkungan turut menerima dampak buruk dari perkembangan globalisasi. Era globalisasi yang menuntut negara-negara untuk maju sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Banyak negara yang akhirnya mengeksploitasi sumber daya alam tanpa melihat dampak buruknya. Alhasil, pencemaran semakin meluas karena sumber daya alam yang semakin rusak.

  • Nilai Sosial yang Memudar

Masuknya budaya Barat karena arus globalisasi yang bergerak cepat membuat masyarakat kehilangan jatidirinya. Nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari akan memudar. Contohnya seperti aktivitas gotong royong dan musyawarah yang saat ini mulai pudar karena sifat individual masyarakat.

The post 5 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Perbedaan Modernisasi dan Globalisasi beserta Dampaknya https://haloedukasi.com/perbedaan-modernisasi-dan-globalisasi Mon, 17 Oct 2022 02:46:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39161 Masyarakat yang semakin berkembang dari waktu ke waktu tentu akan mewujudkan suatu istilah baru, budaya baru, pemikiran baru, teknologi baru, hubungan sosial baru, dan sebagainya. Modernisasi dan globalisasi sekilas terdengar mirip dan dianggap sama. Padahal keduanya memiliki perbedaan pengertian dan ruang lingkup. Globalisasi merupakan perubahan sudut pandang, perubahan beberapa unsur, dan ketertarikan dari satu manusia […]

The post 4 Perbedaan Modernisasi dan Globalisasi beserta Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Masyarakat yang semakin berkembang dari waktu ke waktu tentu akan mewujudkan suatu istilah baru, budaya baru, pemikiran baru, teknologi baru, hubungan sosial baru, dan sebagainya. Modernisasi dan globalisasi sekilas terdengar mirip dan dianggap sama. Padahal keduanya memiliki perbedaan pengertian dan ruang lingkup.

Globalisasi merupakan perubahan sudut pandang, perubahan beberapa unsur, dan ketertarikan dari satu manusia ke manusia lain yang tidak terbatas oleh suatu wilayah dan negara. Sedangkan modernisasi adalah suatu kondisi perkembangan zaman dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern (zaman yang lebih berkembang maju).

Seiring dengan semakin modern inovasi dan zaman, maka semakin mudah manusia saling terkoneksi, saling berbisnis, saling tertarik dengan budaya lain, dan mempermudah akses berpindah wilayah terutama negara. Inilah contoh yang menunjukkan bahwa modernisasi bisa mewujudkan globalisasi, atau globalisasi bagian dari dampak adanya modernisasi.

Dampak Positif Modernisasi dan Globalisasi

Keduanya tentu memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah masyarakat menjadi lebih sejahtera dan berlaku adil, kemudahan akses (pendidikan, kesehatan, pangan, papan, komunikasi, transportasi, bekerja), dan kemajuan teknologi yang membuat segala sesuatu menjadi dapat dikerjakan dengan efisien.

Dampak Negatif Modernisasi dan Globalisasi

Sedangkan dampak negatif yang mungkin bisa terjadi antara lain bisa memunculkan kesenjangan sosial, meningkatnya masyarakat yang pengangguran, meningkatnya kriminilitas yang terjadi di masyarakat, munculnya konflik sosial karena adanya perbedaan (sudut pandang, budaya, apresiasi).

Selain itu, dampak negatifnya juga mempengaruhi gaya hidup seperti semakin banyak masyarakat yang beralih dari konsumsi makanan dan minuman dari bahan alami ke makanan junk food atau fast food. Cara berpakaian yang terpengaruh dari budaya lain yang bisa jadi merusak budaya di wilayahnya dan melanggar norma sosial dan norma budaya.

Semakin banyaknya sampah yang muncul yang mungkin saja tidak bisa terurai hingga ratusan tahun lama. Tentu hal ini tidak hanya merugikan bumi dan lingkungan, tetapi juga masyarakat saat ini dan anak cucu nanti di masa depan.

Perbedaan Modernisasi dan Globalisasi

Supaya lebih jelas mengenai perbedaan modernisasi dan globalisasi, maka dapat dibedakan seperti sebagai berikut.

  • Pengertian

Modernisasi merupakan proses pembangunan dan perkembangan zaman dari tradisional ke modern termasuk masyarakatnya. Sedangkan globalisasi adalah suatu kondisi yang terjadi karena adanya ketertarikan antar manusia atau antar masyarakat di berbagai wilayah atau negara.

  • Ruang Lingkup

Modernisasi bisa terjadi di negara sendiri saja dengan ditunjukkan dengan perkembangan teknologi, perkembangan berbusana, gaya berpikir, dan sebagainya.

Sedangkan globalisasi karena adanya ketertarikan maka bisa membuat budaya dari luar masuk dan mempengaruhi budaya lain, bisa lintas negara baik akses, bisnis, berdagang, pendidikan, dan sebagainya.

Globalisasi tidak memperhatikan perbedaan budaya, ekonomi, geografis. Proses hubungan sosial terjadi secara alami. Sehingga globalisasi terkesan hilangnya batas-batas antar berbagai negara.

  • Contoh Penerapan

Supaya lebih memahami, contoh dari globalisasi antara lain kemudahan pertukaran budaya, meniru gaya berpakaian budaya lain, berbisnis sudah banyak yang lintas negara, cara berpikir masyarakat lain juga ditiru oleh masyarakat tertentu yang tertarik, dan berpadunya antar komunitas karena ketertarikan pada hal yang sama.

Sedangkan contoh modernisasi adalah masyarakat yang mau belajar dari berbagai channel (tempat les, bimbingan belajar, kursus online, channel sosial media, membaca buku online atau di perpustakaan, dan sebagainya), munculnya berbagai inovasi, alat, transportasi, dan ide lainnya yang semakin mempermudah hidup manusia, memberi efisiensi dan efektivitas dalam bekerja, belajar, berkarir, kemudahan akses layanan sosial, komunikasi, dan ruang publik.

Contoh hasil dari modernisasi yaitu pembuatan telepon genggam, pesawat terbang, internet, menggunakan mesin-mesin canggih di industri, masyarakat banyak yang lebih memahami politik dan ideologi, adanya toleransi terhadap masyarakat yang berbeda agama, penggunaan sedotan kertas dan besi, munculnya plastik yang mudah larut air,

  • Karakteristik

Manusia modern memiliki sifat yang lebih percaya diri, lebih luas pengetahuannya, percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki apresiasi dan saling menghargai, serta terbuka dengan berbagai perubahan, lebih memperhatikan masalah yang terjadi di masyarakat, mudah beradaptasi, lebih bersifat sebagai perencana, berorientasi pada masa depan, berpendidikan tinggi, dan professional dalam bekerja.

Ciri-ciri dari globalisasi terlihat dari hilangnya batasan wilayah negara di berbagai belahan dunia, pasar yang semakin luas dengan menjangkau lokal dan internasional, kegiatan perdagangan yang semakin beragam dan semakin luas, perpaduan kampus beda negara dan pertukaran pelajar dan mahasiswa.

Adanya saling ketergantungan ekonomi antar negara di dunia, adanya impor ekspor yang bisa meningkatkan modal dan nilai investasi dari dalam negeri dan luar negeri, meningkatkan perhatian terhadap krisis yang terjadi di negara tertentu, adanya perhatian terhadap perubahan iklim, ketertarikan untuk menguasai lebih dari satu bahasa asing, adanya perubahan konsep waktu dan ruang (ditandai dari kemudahan akses internet dan sosial media), mewabahnya beberapa jenis penyakit.

Sehingga terlihat bahwa globalisasi seperti proses meleburnya dari satu budaya dengan budaya lain, wilayah, batas geografi, dan antar kelompok masyarakat.

The post 4 Perbedaan Modernisasi dan Globalisasi beserta Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Dampak Positif dan Negatif Westernisasi https://haloedukasi.com/dampak-positif-dan-negatif-westernisasi Wed, 24 Aug 2022 02:33:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38212 Kata westernisasi sudah tidak asing lagi kita dengar di masa modern seperti sekarang ini. Westernisasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu west yang artinya adalah barat. Sementara menurut istilah, kata westernisasi ini dijelaskan sebagai usaha untuk meniru dan menyerupai gaya hidup seperti layaknya orang Eropa Barat maupun Amerika.  Bangsa Eropa dan Amerika dinilai sebagai negara yang […]

The post 10 Dampak Positif dan Negatif Westernisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata westernisasi sudah tidak asing lagi kita dengar di masa modern seperti sekarang ini. Westernisasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu west yang artinya adalah barat. Sementara menurut istilah, kata westernisasi ini dijelaskan sebagai usaha untuk meniru dan menyerupai gaya hidup seperti layaknya orang Eropa Barat maupun Amerika. 

Bangsa Eropa dan Amerika dinilai sebagai negara yang maju, sehingga kebanyakan orang senang untuk meniru gaya hidup seperti orang barat ini. Padahal, perilaku dan tren gaya hidup barat tersebut tidak sesuai bahkan jauh dengan budaya timur, sehingga dikhawatirkan dapat merusak moral budaya timur.

Westernisasi merupakan salah satu bentuk produk akibat dari adanya globalisasi yang menyebabkan dan menuntut hidup untuk selalu berkembang mengikuti alur zaman. Westernisasi sendiri sebenarnya lebih kepada proses mengidentifikasi dan meniru budaya barat yang membawa dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat timur. 

Pengertian Westernisasi secara Umum

Menurut harfiah westernisasi sendiri adalah pembaratan. KBBI menjelaskan westernisasi sebagai suatu pemujaan terhadap budaya barat yang berlebihan. Secara umum westernisasi adalah proses masuknya budaya barat yang diadopsi oleh masyarakat budaya timur tanpa disaring terlebih dahulu yang dapat merusak moral budaya masyarakat timur itu sendiri.

Westernisasi seperti sebuah fenomena modern yang langsung bisa menyebar secara luas. Konsep ini telah mempengaruhi pola pikir dan sudut pandang moral budaya serta struktur budaya pada suatu bangsa.

Westernisasi adalah konsep yang dapat mempengaruhi terhadap kondisi politik, ekonomi, moral, sosial, dan budaya. Fenomena ini tentunya memiliki dampak positif dan negatif yang dapat berpengaruh bagi masyarakat di suatu negara. 

Dampak Positif Westernisasi

Westernisasi sudah menyebabkan terciptanya role model dunia global dari perspektif negara barat. Proses westernisasi itu sendiri terjadi ketika masyarakat non-Barat sudah terkungkum di bawah pengaruh Barat dan mengadopsi budaya Barat di kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang. 

Westernisasi tentunya mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif westernisasi memberikan pengaruh perkembangan dan kemajuan pada masyarakat. Berikut adalah dampak positif dari westernisasi.

  • Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Budaya barat dikenal sebagai budaya yang modern dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya yang sudah kelewat canggih. Masuknya westernisasi membuat kemajuan IPTEK bagi negara-negara non-Barat untuk mencontohnya.

  • Akulturasi Antar Budaya

Dari westernisasi, mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya di dalam masyarakat. Hal ini membuat masyarakat tidak mengalami kebosanan dalam bidang budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru. Serta bisa menambah budaya baru dalam masyarakat.

  • Peningkatan Kemampuan Bahasa Asing

Westernisasi juga mengharuskan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berbahasanya. Dengan westernisasi ini masyarakat budaya timur bisa belajar bahasa-bahasa di luar bahasa ibunya. Ini meningkatkan komunikasi bahasa dan jaringan pada setiap individu.

  • Memperluas Peluang Ekonomi

Fenomena westernisasi ini juga bermanfaat untuk mengglobalisasikan produk ekonomi dan menciptakan cara yang lebih efisien untuk memproduksi,mendistribusikan, serta menjual barang dan jasa ke masyarakat dunia. Westernisasi juga menjadi salah satu permulaan yang bagus untuk pembangunan ekonomi jangka panjang di tingkat lokal.

  • Mampu Mengikuti Perkembangan Zaman

Adanya westernisasi membuat masyarakat lebih mudah untuk mengikuti tren dan perkembangan zaman yang sedang populer di dunia. Sehingga masyarakat tidak akan tertinggal dan selalu update.

  • Peluang untuk Memperkenalkan Budaya Bangsa

Sebagai negara Indonesia yang terkenal dengan keanekaragaman suku budaya nya bisa memberikan peluang agar budaya luar tahu dan belajar akan budaya kita. Apalagi jarang sekali terdapat negara yang mempunyai beragam macam kebudayaan seperti kita ini.

  • Memberikan Motivasi Positif

Konsep kehidupan yang dianut oleh masyarakat budaya barat selalu mengedepankan kehidupan yang berkelanjutan dan hidup maju. Konsep inilah yang bisa dijadikan sebagai cerminan masyarakat indonesia untuk hidup yang lebih baik dan maju.

  • Mengurangi Angka Pengangguran di Indonesia

Dengan adanya kemudahan dalam hal teknologi untuk memproduksi barang dan layanan jasa mengakibatkan banyak terjadi nya lapangan pekerjaan yang terbuka sehingga hal ini dapat menekan tingkat pengangguran di Indonesia.

  • Meningkatkan Rasa Kompetitif untuk Peningkatan Kualitas

Rasa keingintahuan yang besar serta rasa ingin maju mengakibatkan banyak orang yang terus berusaha untuk berlomba-lomba untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi dan lagi.

  •  Timbulnya Ide-ide Baru dalam Bidang IPTEK

Dengan banyaknya referensi yang dapat kita contoh dari budaya luar menyebabkan banyaknya ide-ide baru yang akan semakin menambah pesatkan kemajuan dalam bidang IPTEK.

Dampak Negatif Westernisasi

Adanya westernisasi ini, melahirkan generasi bangsa yang bisa mengubah sikap perilaku yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Generasi muda sekarang ini telah menganggap bahwa budaya negara barat lebih maju dan lebih keren. Berikut adalah dampak negatif dari adanya westernisasi. 

  • Hilangnya Rasa Nasionalis

Dengan adanya anggapan jika budaya barat adalah budaya yang lebih baik dan lebih modern daripada budaya sendiri. Hal ini menyebabkan mulai hilangnya rasa cinta terhadap kebudayaan tersendiri bahkan sampai tidak adanya jiwa nasionalis pada setiap individu. 

  • Memudarnya Nilai Tradisi dan Budaya Asli

Westernisasi membuat orang lebih banyak memuja kebudayaan asing dibandingkan dengan kebudayaan sendiri. Ini bisa mengakibatkan turunnya moral tradisi penduduk suatu negara yang terkena dampak dari westernisasi.

  • Terancamnya suatu Keteraturan Sosial Masyarakat

Perkembangan westernisasi dalam masyarakat akan mengakibatkan kerusakan dalam keteraturan sosial masyarakat, kondisi ini tentunya sangat dipengaruhi pada keadaan yang akan berbeda dalam kehidupan masyarakat.

Banyak terjadi penyimpangan yang tidak lagi sesuai yang pada akhirnya akan menjadikan terancamnya keteraturan sosial.

  • Sikap Individualis yang Semakin Meningkat

Masyarakat yang sudah merasa dimudahkan dengan kemajuan teknologi masa kini membuat mereka merasakan sudah tidak lagi membutuhkan orang lain dalam menjalankan aktivitasnya. Tentunya ini kadang yang membuat mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain.

  • Munculnya Pola Hidup Konsumtif dan Hedonisme

Perkembangan industri yang semakin pesat menyebabkan penyediaan barang akan kebutuhan masyarakat melimpah dan mudah didapat. Dengan begitu keadaannya, hal itu mengakibatkan masyarakat mudah tertarik untuk mengkonsumsi barang-barang.

  • Berkembangnya Konsep Liberalisme

Budaya barat yang sudah banyak dikenal dengan konsep liberalisme, yang mengakibatkan munculnya pornografi, pergaulan bebas, dan sebagainya. Kemudahan dalam mengakses pornografi, cara berpakaian yang tak pantas dipandang, serta lumrahnya menjalankan hubungan layaknya suami istri yang dapat merusak moral budaya bangsa.

  • Paham tentang Kebaratan yang Merusak Generasi

Adanya kebebasan dalam berbagai hal yang telah dianut oleh masyarakat barat mengakibatkan luntur dan hilangnya nilai-nilai moral yang sudah turun temurun telah diajarkan nenek moyang. 

  • Hilangnya Rasa Cinta dan Bangga terhadap Kebudayaan Bangsa

Dengan adanya westernisasi maka dikhawatirkan bisa memungkinkan dapat melunturkan semangat cinta dan bangga akan bangsa dan negaranya yang akan hilang dengan sendirinya.

  • Timbulnya Rasa Malas dan Mencari segala Sesuatu yang Instan

Kemudahan dari adanya teknologi menjadikan kita mempunyai sifat malas dan ingin untuk apa-apa instan serta tidak ingin repot. Hal ini jelas tidak adanya rasa keingintahuan yang mendalam untuk belajar dan mencobanya.

  • Munculnya Perilaku Menyimpang dari Ajaran dan Norma Masyarakat

Adanya kebudayaan barat mengenai pergaulan bebas mulai dari pakaian, hubungan, dan bersikap sehari-hari dapat melunturkan nilai-nilai yang dianut. Perilaku yang menyimpang seperti perasaan suka atas dasar jenis kelamin yang sama tentunya sudah sangat menyimpang dengan nilai-nilai perilaku kita.

The post 10 Dampak Positif dan Negatif Westernisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 11 Faktor Penyebab Globalisasi https://haloedukasi.com/faktor-penyebab-globalisasi Mon, 15 Aug 2022 03:00:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37971 Dalam KBBI, globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Secara konteks luas, kata globalisasi diambil dari kata global yang mana mempunyai arti universal. Globalisasi pertama kali dikenalkan kepada dunia oleh Theodore Levitte pada 1985. Sedikit gambaran pengertian globalisasi, apakah sudah dapat gambaran mengenai globalisasi? Gambaran globalisasi dicontohkan dalam bentuk manusia yang tidak dapat menolak […]

The post Ketahui 11 Faktor Penyebab Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam KBBI, globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Secara konteks luas, kata globalisasi diambil dari kata global yang mana mempunyai arti universal. Globalisasi pertama kali dikenalkan kepada dunia oleh Theodore Levitte pada 1985.

Sedikit gambaran pengertian globalisasi, apakah sudah dapat gambaran mengenai globalisasi? Gambaran globalisasi dicontohkan dalam bentuk manusia yang tidak dapat menolak informasi dari siaran televisi.

Dari sini, apakah sudah tahu dengan faktor-faktor penyebab terjadinya globalisasi? Ada banyak faktor yang mempengaruhi adanya globalisasi, diantaranya sebagai berikut:

Perkembangan Teknologi Informasi

Proses globalisasi berlangsung saat ini karena kemajuan teknologi informasi dunia. Dengan adanya teknologi informasi memudahkan interaksi ke seluruh negara.

Walaupun teknologi informasi menjadi bagian penting dalam adanya globalisasi, ada beberapa hal yang cukup ditakutkan oleh dunia karena kemajuan TI yang begitu pesat dan berdampak terhadap globalisasi. Tidak hanya itu, sisi positifnya perkembangan teknologi informasi adalah semakin banyak aktivitas yang mudah dilakukan.

Secara sederhana ada banyak peran yang begitu besar dari adanya teknologi informasi salah satunya e-commerce. Adanya e-commerce berkat pengembangan teknologi informasi mempermudah banyak masyarakat dalam melakukan jual beli barang, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Hubungan Kerjasama

Faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi adalah hubungan kerjasama yang semakin luas antar negara.

Hubungan kerjasama antar negara sangatlah dibutuhkan, mengingat bahwa setiap negara tidak mampu untuk hidup sendiri. Kerjasama mampu meningkatkan kesehjateraan masyarakat suatu negara.

Ada banyak macam bentuk kerjasama yang dilakukan oleh antar negara diantaranya yaitu kerjasama antar negara multilateral, kerjasama antar negara bilateral, dan kerjasama antar negara internasional.

Dengan adanya hubungan kerjasama mampu mempermudah aktivitas suatu negara dan mengembangkan suatu negara agar lebih maju. Dengan situasi ini mampu menyebabkan globalisasi.

Pola Pikir Masyarakat yang Berkembang

Faktor penyebab adanya globalisasi adalah pola pikir masyarakat disuatu negara yang berkembang. Sebenarnya, faktor yang satu ini merupakan faktor internal.

Saar pola pikir masyarakat berkembang ke arah kritis hal ini berdampak terhadap globalisasi. Semakin kritis pikiran masyarakat, semakin besar juga perkembangan dunia.

Ketika masyarakat lebih ingin mengembangkan sesuatu, maka ada banyak hal yang diketahui mengenai dunia.

Pembebasan Pers

Pembebasan pers atau media massa menjadi salah satu bagian penyebab adanya globalisasi. Mengingat adanya pers ataupun media massa mempermudah penyampaian informasi penting atas suatu permasalahan.

Pembebasan akan pers dan media massa sendiri mampu menyampaikan berbagai macam informasi ke antar negara. Dengan situasi ini, maka dengan mudah globalisasi berkembang pesat.

Peningkatan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan sangat penting untuk kehidupan saat ini dan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap perkembangan globalisasi dunia. Maka dari itu, sudah menjadi poin penting ilmu pengetahuan menjadi penyebab globalisasi.

Dengan adanya ilmu pengetahuan, masyarakat akan memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tidak hanya itu, masyarakat yang berilmu akan mengembangkan pola pikir dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat berilmu akan berusaha untuk mengembangkan potensi diri dan membuka peluang untuk lebih maju.

Perekonomian ‘Weightless Economy’

Adanya globalisasi disebabkan oleh kondisi perekonomian. Kondisi perekonomian yang merujuk pada weightless economy. Sudah tahu dengan weightless economy? Maksud di sini adalah perekonomian tanpa adanya bobot.

Jadi, perekonomian tanpa bobot adalah perekonomian yang memperdagangkan informasi maupun jasa melalui internet. Situasi ini tentu dijalankan oleh negara-negara tertentu atau negara yang sudah mempunyai hak paten. Masalah distribusi dilakukan melalui internet.

Etos Kerja Masyarakat

Faktor lain penyebab adanya globalisasi adalah etos kerja yang dimiliki oleh masyarakat sekitar. Apabila etos kerjanya tinggi dan baik, maka bisa membawa arus globalisasi sepesat mungkin dimasa mendatang.

Hal yang berpengaruh dalam globalisasi ini adalah masyarakat yang mempunyai semangat dalam bekerja, etos kerja baik, dan tidak suka untuk bermalas-malasan.

Kepatuhan Akan Hukum Berlaku

Taat hukum menyebabkan arus globalisasi semakin cepat. Mengingat bahwa hukum sendiri mampu mengatur masyarakat yang ada di negara. Kepatuhan akan hukum yang tinggi memberikan kemudahan untuk mengatur kehidupan sosial di masyarakat.

Perkembangan Transportasi

Adanya perkembangan transportasi menciptakan kondisi yang menunjukkan globalisasi. Perkembangan tersebut tidak hanya untuk transportasi di darat,, melainkan juga untuk transportasi laut, udara, dan bawah tanah.

Salah satu bukti perkembangan transportasi adalah adanya kereta bawah tanah dengan kemampuan terbaik.

Kemudahan dalam Migrasi

Faktor penyebab globalisasi adalah kemudahan masyarakat dalam bermigrasi, faktor ini merupakan faktor eksternal. Sebenarnya, banyak masyarakat yang melakukan migrasi dari satu negara ke negara lainnya.

Ada banyak alasan yang melatarbelakangi adanya migrasi, diantaranya yaitu menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi, bekerja di perusahaan luar negeri, liburan, dsb.

Mudahnya migrasi sudah dapat dilihat di Indonesia. Hal ini dapat ditunjukkan dengan keadaan di Bali, para turis mancanegara dapat dengan mudah berlibur di Bali.

Peran Lembaga Internasional

Penyebab terjadinya globalisasi adalah peran yang diberikan oleh lembaga-lembaga internasional, seperti PBB, WHO, WTO, ASEAN, dan lembaga-lembaga negara lainnya yang berpengaruh terhadap dunia.

Dengan adanya peran lembaga internasional, negara-negara yang ada di dunia memiliki peluang untuk berkomunikasi satu sama lain dan membicarakan suatu permasalahan yang terjadi di negara tertentu.

Itulah penyebab terjadinya globalisasi dan hampir seluruh faktor yang menyebabkan adalah faktor eksternalisasi.

The post Ketahui 11 Faktor Penyebab Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Strategi dalam Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi https://haloedukasi.com/mengatasi-ketimpangan-sosial-akibat-globalisasi Sat, 13 Aug 2022 03:17:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37926 Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya ketimpangan sosial dalam masyarakat. Misalnya, perbedaan sumber daya alam, perbedaan kondisi geografis dan demografis, serta kebijakan-kebijakan pemerintah. Adapun faktor lain yang menjadi faktor penyebab terjadinya ketimpangan sosial yakni proses globalisasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Anthony Giddens mendefinisikan globalisasi sebagai suatu proses radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernitas peradaban Barat […]

The post 6 Strategi dalam Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya ketimpangan sosial dalam masyarakat. Misalnya, perbedaan sumber daya alam, perbedaan kondisi geografis dan demografis, serta kebijakan-kebijakan pemerintah. Adapun faktor lain yang menjadi faktor penyebab terjadinya ketimpangan sosial yakni proses globalisasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Anthony Giddens mendefinisikan globalisasi sebagai suatu proses radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernitas peradaban Barat ke seluruh penjuru dunia. Hal ini ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan tentang hal yang sama, perubahan, ketidakpastian, dan kenyataan yang mungkin terjadi.

Ketimpangan sosial akibat globalisasi membawa dampak di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Contohnya Amerika Serikat sebagai negara super power memberikan pengaruh pada negara-negara lain dalam segi kebijakan internasional. Selain itu, dampak lain yang dirasakan oleh masyarakat yaitu kualitas sumber daya manusia kalah bersaing dengan negara lain dan terkikisnya budaya lokal karena masuknya budaya asing.

Agar berbagai dampak tersebut tidak semakin meluas dan merugikan masyarakat, maka diperlukan berbagai cara atau strategi untuk menghadapi ketimpangan sosial akibat globalisasi. Adapun strategi-strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dibarengi dengan perbaikan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka kualitas sumber daya manusia tidak akan berubah menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, dibutuhkan tiga cara berikut agar mutu sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan negara lain, yaitu;

  • Memperbaiki sistem pendidikan, yaitu dengan cara, meningkatkan fasilitas baik sarana dan prasarana, merekrut pendidik yang professional, membuat kurikulum yang sesuai dengan perkembangan masyarakat saat ini, serta menyediakan berbagai beasiswa baik untuk pelajar yang kurang mampu maupun pelajar berprestasi.
  • Memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan, mulai dari tingkat puskesmas di desa sampai dengan rumah sakit besar di kota.
  • Mendorong kegiatan pemberdayaan, penyuluhan, sosialisasi, dan pelatihan terhadap kelompok masyarakat supaya mampu memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

2. Mobilitas Geografis

Mobilitas geografis atau juga dikenal dengan istilah perpindahan penduduk memiliki banyak jenis, seperti seperti transmigrasi, migrasi, dan urbanisasi.

Tujuan mobilitas geografis adalah untuk mengontrol atau mengendalikan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.

Strategi ini juga dilakukan demi meminimalisir dampak ketimpangan sosial dengan cara melakukan pemerataan penduduk dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

3. Menciptakan Peluang Kerja

Tidak dapat dipungkiri bahwa banyaknya jumlah penduduk menjadi tantangan berat bagi pemerintah. Jika pemerintah tidak dapat menambah jumlah lapangan kerja dan membuka kesempatan kerja, maka angka pengangguran akan terus meningkat setiap tahunnya.

Saat ini, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah demi menciptakan peluang karir bagi setiap individu dalam masyarakat. Salah satunya yaitu dengan melaksanakan program kartu Pra Kerja.

Dikutip dari situs resmi Kartu Prakerja, tujuan program tersebuh adalah untuk mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan. Oleh karena itu, dengan adanya Kartu Prakerja, masyarakat diharapkan dapat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan.

Selain itu, pemerintah juga harus membuka kesempatan kerja di berbagai bidang, seperti pertanian, perdagangan, perikanan, kelautan, industri, jasa, pariwisata, dan komunikasi.

Contoh di bidang kelautan, pemerintah harus memberikan bantuan dana, sarana dan prasarana bagi para nelayan. Hal tersebut dilakukan agar nelayan bisa mendapatkan hasil laut yang melimpah.

4. Pemberantasan Kekurangan Gizi atau Stunting

Pemerintah sebagai pembuat kebijakan terus mendorong perbaikan akses kesehatan untuk seluruh anggota masyarakat. Salah satunya yaitu dengan cara meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

Bukan rahasia lagi, jika Indonesia merupakan negara yang masih memiliki permasalahan gizi, khususnya pada bayi dan balita. Pada tahun 2021, Nusa Tenggara Timur menempati urutan pertama provinsi dengan kasus stunting tertinggi di Indonesia yaitu sebesat 37.8%. Disusul oleh provinsi Sulawesi Barat di urutan kedua dengan presentase sebesar 33.8% dan di peringkat ketiga ditempati oleh provinsi Aceh sebesar 33.2%.

Kekurangan gizi atau stunting dapat mengahambat produktivitas dan gangguan kognitif. Selain itu, stunting juga meningkatkan berbagai macam resiko penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, anemia, dan hipertensi.

Oleh karena itu, demi mengurangi angka stunting pada anak di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan berbagai program. Program-program tersebut di antaranya, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan balita, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil dan remaja putri, imunisasi lengkap pada bayi dan balita, pemberian vitamin A pada balita, serta pemberian zinc pada ibu hamil dan balita yang mengalami diare.

5. Penyaluran Bantuan Sosial

Di negara berkembang seperti Indonesia, yang mana pembangunan dan kondisi ekonomi masih belum merata, menjadi faktor penyebab masih banyaknya masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya lapangan pekerjaan juga menjadi faktor pendukung terjadinya kemiskinan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar angka kemiskinan bisa turun dan dampak ketimpangan sosial berkurang. Salah satu caranya yaitu dengan menyalurkan bantuan sosial yang tepat sasaran.

Terdapat berbagai kriteria atau syarat yang digunakan Kementrian Sosial dalam menyalurkan bantuan sosial. Beberapa kriteria tersebut di antaranya, memiliki kekhawatiran untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, pengeluaran pangan lebih dari 70 persen dari total pengeluaran, sebagian besar lantai tempat tinggal terbuat dari tanah, dan sumber listrik hanya 450 watt.

6. Menurunkan Ketimpangan Kekayaan

Ada beberapa cara yang dilakukan pemerintah untuk menurukan ketimpangan kekayaan dalam masyarakat. Adapun cara-cara tersebut yaitu;

  • Pemungutan pajak penghasilan harus dilakukan secara merata, tidak hanya dari golongan pekerja saja, tetapi para pengusaha dan pemilik modal juga memiliki kewajiban untuk membayar pajak penghasilan.
  • Pemberian subsidi bagi masyarakat yang kurang mampu. Contoh subsidi yang telah diberikan oleh pemerintah yaitu subsidi BBM, gas 3 kilogram, KPR rumah, benih, dan pupuk.
  • Menyelenggarakan program afirmasi yang efektif. Program afirmasi merupakan program pendidikan bagi daerah-daerah, sekolah-sekolah, dan peserta didik tertentu yang memerlukan perhatian khusus dalam mendapatkan akses dan layanan pendidikan yang layak. Program ini bertujuan untuk mewujudkan hak yang sama bagi setiap peserta didik tanpa terkecuali agar ketimpangan sosial dapat segera teratasi.
  • Memberikan kredit kepada para pelaku UMKM khusunya di sektor pertanian dan perikanan.

The post 6 Strategi dalam Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>