Grammar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/grammar Mon, 13 Feb 2023 03:53:36 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Grammar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/grammar 32 32 Double Negative: Pengertian dan Contoh Penggunaannya https://haloedukasi.com/double-negative Mon, 13 Feb 2023 03:45:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41315 Apakah kamu pernah merasa bingung oleh kalimat yang memiliki kata not dengan no atau nothing? Kata-kata tersebut disebut negative words. Negative words ini sering ditemukan secara bersamaan dalam satu kalimat. Ketika dua negative words berada dalam satu kalimat, maka kalimat itu disebut sebagai double negative. Double negative merupakan suatu bentuk kalimat yang memiliki 2 kata […]

The post Double Negative: Pengertian dan Contoh Penggunaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apakah kamu pernah merasa bingung oleh kalimat yang memiliki kata not dengan no atau nothing? Kata-kata tersebut disebut negative words.

Negative words ini sering ditemukan secara bersamaan dalam satu kalimat. Ketika dua negative words berada dalam satu kalimat, maka kalimat itu disebut sebagai double negative.

Double negative merupakan suatu bentuk kalimat yang memiliki 2 kata negatif (negation) secara bersamaan. Double negative sebenarnya tidak boleh dipergunakan.

Double negatives menimbulkan kebingungan karena sebenarnya ketika dua kata negatif bertemu dalam satu kalimat, maknanya bukan lagi negatif melainkan positif.

Contoh:

We didn’t see nothing.

Pada kalimat di atas, kita bisa melihat 2 kata negatif yaitu: didn’t (did not) dan nothing. Kalimat di atas jika diartikan sebagai “Kami melihat sesuatu.”

Negative Words

Sebelum memahami double negatives, mari kita lihat dan simak dulu daftar kata-kata negatif atau negative words.

NoNotNeverNothing
NoneNo oneNowhereNeither
NobodyHardlyBarelyScarcely
Doesn’tDon’tWasn’tWeren’t
Didn’tIsn’tWouldn’tCouldn’t
Shouldn’tWon’tCan’tNowhere
Negative words

Cara Menghilangkan Double Negatives

Untuk menghindari double negatives, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan, di antaranya:

  • Menghilangkan salah satu negative word
  • Mengganti negative words dengan affirmative words (kata yang bermakna positif)

Berikut adalah affirmative words yang dapat kamu gunakan untuk menggantikan negative words:

  • Something, anything untuk menggantikan nothing
  • Ever, always untuk menggantikan never
  • One, all, some, any untuk menggantikan none
  • Everyone, someone, anyone untuk menggantikan no one
  • Somewhere, anywhere untuk menggantikan nowhere
  • Somebody, anybody untuk menggantikan nobody

Contoh kalimat:

  • Incorrect: My brother is not doing nothing. (Saudara laki-laki saya sedang tidak melakukan bukan apa-apa.)

Kalimat ini salah karena memiliki double negative (isn’t, nothing).

Correct (positive): My brother is doing something. (Saudara laki-laki saya sedang melakukan sesuatu.)

Correct: My brother isn’t doing anything. (Saudara laki-laki saya tidak melakukan apapun.) – kalimat menjadi negatif, hanya dengan 1 kata negatif yaitu isn’t.

  • Incorrect: I never go nowhere. (Saya tidak pernah pergi tidak ke mana-mana.)

Kalimat ini salah karena memiliki double negatives (never, nowhere).          

Correct (positive): I go somewhere.(Saya pergi ke suatu tempat.)

Correct: I never go anywhere.(Saya tidak pernah pergi ke mana-mana.)

Correct: I go nowhere. (Saya tidak pergi ke mana-mana.)

  • Incorrect: Jessica didn’t talk to nobody. (Jessica tidak berbicara kepada tak seorangpun.)

Kalimat di atas memiliki double negatives (didn’t, nobody).

Correct: Jessica talked to nobody. (Jessica tidak berbicara dengan siapa-siapa.)

Correct: Jessica didn’t talk to anybody. (Jessica tidak berbicara dengan siapapun.)

Correct (positive): Jessica talked to anybody. (Jessica berbicara dengan siapa saja.)

Correct (positive): Jessica talked to somebody. (Jessica berbicara dengan seseorang.)

  • Incorrect: Kelly doesn’t have no money. (Kelly tidak punya tidak ada uang.)

Kalimat di atas menggunakan double negatives (no, doesn’t).

Correct: Kelly doesn’t have any money. (Kelly tidak punya uang.)

Correct: Kelly has no money. (Kelly tidak punya uang.)

Correct (positive): Kelly has some money. (Kelly memiliki sejumlah uang.)

  • Incorrect: I have not barely done my homework.(Saya belum tidak mengerjakan PR saya.)

Kalimat di atas menggunakan double negatives (barely, have not).

Correct: I haven’t done my homework. (Saya belum mengerjakan PR saya.)

Correct: I have barely done my homework. (Saya belum mengerjakan PR saya sama sekali.)

Correct (positive): I have done my homework. (Saya sudah mengerjakan PR saya.)

  • Incorrect: I haven’t never heard of that song. (Saya belum tidak pernah mendengar lagu itu.)

Correct (positive): I have ever heard of that song. (Saya sudah pernah mendengar lagu itu.)

Correct: I haven’t heard of that song. (Saya tidak pernah mendengar lagu itu.)

Correct: I have never heard of that song. (Saya belum pernah mendengar lagu itu.)

Ingatlah bahwa double negatives dalam bahasa Inggris tidak dibenarkan dan termasuk penggunaan bahasa informal. Selain itu, double negatives akan membuat pembaca sulit untuk memahami kalimatnya.

Dalam situasi informal, double negatives mungkin masih akan bisa diterima dengan maksud untuk menekankan makna positif dari kalimat tersebut.

Contoh:

  • You can’t not go to the party. (Kamu tidak boleh tidak pergi ke pesta itu.)

Arti kalimat di atas sama saja dengan “Kamu harus pergi ke pesta itu” atau You absolutely must go to the party.

The post Double Negative: Pengertian dan Contoh Penggunaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15 Tenses dalam Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Pahami https://haloedukasi.com/tenses-dalam-bahasa-inggris Mon, 13 Feb 2023 03:17:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41464 Bahasa Inggris memiliki 15 tenses yang perlu dipelajari. Wah, banyak juga ya! Namun, tenses dalam bahasa Inggris adalah salah satu basic grammar dalam bahasa Inggris karena sering digunakan ketika berbicara. Tenses identik dengan perubahan kata kerja yang menyatakan suatu aksi yang dipengaruhi oleh waktu. Banyak orang yang tidak jarang menganggap bahwa tenses sulit untuk diaplikasikan. […]

The post 15 Tenses dalam Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Pahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa Inggris memiliki 15 tenses yang perlu dipelajari. Wah, banyak juga ya! Namun, tenses dalam bahasa Inggris adalah salah satu basic grammar dalam bahasa Inggris karena sering digunakan ketika berbicara. Tenses identik dengan perubahan kata kerja yang menyatakan suatu aksi yang dipengaruhi oleh waktu.

Banyak orang yang tidak jarang menganggap bahwa tenses sulit untuk diaplikasikan. Oleh sebab itu, banyak orang yang terlalu fokus menghafalkan rumusnya. Padahal, untuk memahaminya, kamu dapat langsung mempelajari karakteristik utama dari setiap tenses, misalnya tentang kapan mereka dapat digunakan.

Nah, sekarang saatnya kita pelajari karakteristik dari masing-masing tenses dalam bahasa Inggris ini. Nanti kamu akan bisa melihat contohnya juga yang tentunya akan membantu kamu untuk memahami dan bahkan menguasainya.

Simple Present Tense

Simple present tense adalah bentuk tense yang paling sering dan umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Simple present tense biasanya digunakan untuk menyatakan fakta, menceritakan suatu kejadian atau kebiasaan yang terjadi di masa sekarang.

Rumus:

Subjek + verb 1 (untuk subjek I, you, we, they) dan verb 1 + -es/s/ies (untuk subjek he, she, it)

Contoh:

  • Jason and Karmel speak Korean very well. (Jason dan Karmel dapat berbicara bahasa Korea dengan baik.)
  • Does your mom cook breakfast for you every day? (Apakah ibu Anda memasak sarapan untuk Anda setiap hari?)
  • I don’t like swimming. I like surfing. (Saya tidak suka berenang. Saya suka berselancar.)
  • My big sister is not a secretary. She is a manager. (Kakak perempuan saya bukan seorang sekretaris. Dia adalah seorang manajer.)

Present Continuouse Tense

Present continuous tense digunakan untuk menceritakan kejadian yang sedang berlangsung saat kamu berbicara. Tense ini juga dapat digunakan untuk menceritakan rencana di masa depan.

Untuk menggunakan tense ini, kamu perlu menambahkan akhiran (suffix) -ing pada bagian akhir verb atau kata kerja. Salah satu karakteristik dari tense ini adalah penggunaan kata keterangan waktu now.

Rumus:

Subjek + is/am/are + verb + -ing (is untuk subjek he, she, it dan am untuk subjek I, dan are untuk subjek they, we, dan you)

Contoh:

  • She is working on her project now. (Dia sedang mengerjakan projeknya sekarang.)
  • Look! That man is drinking coffee. (Lihat! Pria itu sedang minum kopi.)
  • My student is talking to the principal. (Murid saya sedang berbicara dengan kepala sekolah.)

Present Perfect Tense

Present perfect tense adalah tense yang digunakan untuk menceritakan suatu tindakan atau aksi yang sedang berjalan atau baru saja selesai.

Present perfect tense juga cenderung menekankan pada dampak dari suatu aksi yang sudah selesai dilakukan. Dampak itu masih bisa dirasakan sampai saat ini.

Rumus:

Subjek + has/have + verb 3 (has untuk subjek he, she, it dan have untuk subjek I, you, we, they)

Contoh:

  • She has lived in this town for 13 years. (Dia sudah tinggal di kota ini selama 13 tahun.)
  • Have you eaten your breakfast? (Apakah kamu sudah sarapan?)
  • The kids haven’t done their homework. (Anak-anak belum mengerjakan pekerjaan rumah mereka.)

Simple Past Tense

Simple past tense adalah kebalikan dari simple present tense. Simple past tense digunakan untuk menceritakan suatu kejadian, kebiasaan atau fakta dan situasi yang terjadi di masa lampau.

Tense ini menggunakan kata kerja bentuk kedua. Kata keterangan waktu yang biasa digunakan adalah yesterday, last week, two days ago, dan lain-lain.

Rumus:

Subjek + verb 2 (past tense verbs)

Contoh:

  • They called their friends last night. (Mereka menghubungi teman mereka semalam.)
  • She didn’t meet her father yesterday. (Dia tidak bertemu ayahnya kemarin.)
  • Jane wasn’t at home two days ago. (Jane tidak berada di rumah 2 hari yang lalu.)

Past Continuous Tense

Past continuous tense adalah bentuk tense yang menceritakan kejadian yang sedang terjadi, namun di masa lampau. Past continuous tense juga digunakan untuk menceritakan dua kejadian yang sedang terjadi di masa lampau.

Rumus:

Subjek + was/were + verb + -ing

Contoh:

  • My mom was washing the dishes when I arrived home. (Ibu saya sedang mencuci piring saat saya sampai di rumah.)
  • The students were doing their work while the teacher was checking the test. (Murid-murid itu sedang mengerjakan pekerjaan mereka saat guru mereka memeriksa ujian mereka.)
  • Were you watching TV while the guests were coming? (Apakah kamu sedang menonton TV saat para tamu datang?)

Past Perfect Tense

Past perfect tense digunakan untuk menyatakan kejadian yang terjadi sebelum waktu tertentu di masa lampau.

Rumus:

Subjek + had + verb 3 (past participle)

Contoh:

  • The girl had cried before her mother came. (Anak perempuan itu sudah menangis sebelum ibunya sampai.)
  • When he came home last night, the drink had run out. (Ketika dia pulang ke rumah semalam, minuman telah habis.)
  • She broke my heart after she had promised that she would stay with me. (Dia menghancurkan hati saya setelah dia berjanji bahwa dia akan terus bersama saya.)

Past Perfect Continuous Tense

Tense yang satu ini digunakan untuk menceritakan sesuatu kejadian yang terjadi di masa lalu dan sudah selesai pada titik waktu tertentu di masa lalu. Berbeda dengan past perfect tense, tense ini menekankan pada durasi terjadinya sesuatu.

Rumus:

Subjek + had + been + verb + -ing

Contoh:

  • She had been studying English all day. (Dia sudah belajar bahasa Inggris sepanjang hari.)
  • Tom had been sitting in that room for around 3 hours. (Tom sudah duduk di ruangan itu selama kurang lebih 3 jam.)
  • They had been working on that project since this morning. (Mereka sudah mengerjakan projek itu sejak pagi tadi.)

Simple Future Tense

Tense ini bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang. Selain itu, tense ini juga dapat digunakan untuk menceritakan keputusan di masa depan yang bersifat spontan ataupun prediksi yang berhubungan dengan waktu yang akan datang.

Rumus:

Subjek + will + verb 1

Contoh:

  • She will come to her grandma’s house tomorrow. (Dia akan datang ke rumah neneknya besok.)
  • Will you be my companion to the party next week? (Apakah kamu akan menjadi pasangan saya di pesta minggu depan?)
  • My brother won’t play basketball tonight. (Saudara laki-laki saya tidak akan bermain basket malam nanti.)

Future Continuous Tense

Tense ini digunakan untuk menceritakan suatu kejadian yang pasti akan terjadi dalam waktu dekat. Berbeda dengan simple future tense, tense ini menceritakan kejadian yang pasti akan terjadi di masa depan.

Rumus:

Subjek + will + be + verb + -ing

Contoh:

  • He will be buying his kids some ice cream tonight. (Dia akan membelikan anak-anaknya es krim malam ini.)
  • The teacher will be distributing the tests tomorrow morning. (Guru itu akan membagikan test besok pagi.)
  • Will Jessie be coming home tonight? (Apakah Jessie akan pulang malam ini?)

Future Perfect Tense

Future perfect tense digunakan untuk mengungkapkan kejadian yang akan dilakukan dan diselesaikan pada watu tertentu. Singkatnya, tense ini digunakan untuk menunjukkan kehendak seseorang yang berhubungan dengan masa depan.

Rumus:

Subjek + will + have + verb 3

Contoh:

  • I will have finished my homework by tomorrow morning. (Saya pasti akan menyelesaikan PR saya sebelum besok pagi.)
  • My mom will have delivered the cookies to the store by tonight. (Ibu saya pasti akan mengantarkan kue-kue itu ke toko sebelum malam ini.)
  • By December, the manager will have reached the target. (Sebelum Desember, manajer itu pasti akan mencapai target.)

Future Perfect Continuous Tense

Tense ini digunakan untuk mengungkapkan suatu gambaran aksi yang akan berlanjut sampai pada titik waktu tertentu di masa depan.

Kejadian tersebut bisa saja dimulai di masa lalu, sekarang atau di masa depan dan diprediksi akan terus berlanjut.

Rumus:

Subjek + will + have + been + verb + -ing

Contoh:

  • In November, I will have been working at my company for 1 year. (Di bulan November, saya akan terus bekerja di perusahaan saya selama 1 tahun.)
  • She thinks that she won’t have been studying in that university anymore. (Dia berpikir untuk tidak melanjutkan studinya di universitas itu lagi.)

Simple Past Future Tense

Past future tense digunakan untuk membuat kalimat tentang masa depan dari sudut pandang masa lalu. Ini digunakan untuk menyatakan tindakan yang akan dilakukan, membuat prediksi hingga membuat janji di masa depan pada saat berada di masa lalu.

Rumus:

Subjek + would + verb 1 atau Subjek + was/were + going to + verb 1

Contoh:

  • James would forgive you. (James akan memaafkan kamu. – pemikiran ada di masa lalu)
  • Giselle was going to give one beautiful gift for you. (Giselle akan memberikan kamu satu hadiah yang cantik. – pemikiran ada di masa lalu)

Past Future Continuous Tense

Selanjutnya, tense ini digunakan untuk menunjukkan suatu kejadian yang akan terjadi di masa lalu. Namun, peristiwa itu tidak dapat menjadi nyata karena suatu hal.

Rumus:

Subjek + would + be + verb + -ing

Contoh:

  • I would be playing basketball at the school field with my friend last week, but I didn’t because I was sick. (Saya sebenarnya akan bermain basket di lapangan sekolah dengan teman saya minggu lalu, namun saya tidak bisa karena saya sakit.)
  • Anna wouldn’t be dying if she came to the hospital earlier. (Anna tidak akan pingsan atau menderita jika dia sampai di rumah sakit lebih awal.)

Past Future Perfect Tense

Tense ini digunakan untuk menunjukkan suatu kejadian yang seharusnya sudah selesai di masa lalu, namun tidak terselesaikan karena suatu hal yang terjadi di masa lampau.

Rumus:

Subjek + would + have + verb 3

Contoh:

  • May would have finished her work if she hadn’t gone to the cinema. (May akan dapat menyelesaikan pekerjaannya jika dia tidak pergi ke bioskop.)
  • My brother would have arrived home earlier if there weren’t traffic jam on the street. (Saudara laki-laki saya akan sampai ke rumah lebih awal jika tidak macet di jalan.)

Past Future Perfect Continuous Tense

Terakhir, tense ini digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang akan, sedang dan telah dilakukan di masa lalu. Biasanya akan ada lebih dari satu keterangan waktu dalam tense yang satu ini. Tense ini juga berbentuk pengandaian belaka atau asumsi.

Rumus:

Subjek + would + have + been + verb + -ing

Contoh:

  • I would have been working in that company for 3 years. (Saya bermimpi telah bekerja di perusahaan itu selama 3 tahun.)
  • She would have been studying since this morning. (Dia berandai-andai telah belajar sejak pagi tadi.)

Wah, ternyata banyak juga, ya, tenses dalam bahasa Inggris. Semoga semua penjelasan dan contoh di atas dapat membantu kamu untuk memahaminya lebih baik ya!

The post 15 Tenses dalam Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Pahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Would dan Used to dalam Bahasa Inggris https://haloedukasi.com/perbedaan-would-dan-used-to Wed, 25 Jan 2023 09:21:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41074 Ketika kita ingin membicarakan kebiasaan di masa lalu, kita bisa menggunakan would, used to dan simple past tense. Used to dan would sama-sama digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang terjadi secara rutin di masa lampau namun tidak terjadi kembali di masa sekarang. Mari kita lihat contoh sederhana di bawah ini! Keduanya terlihat sama dan serupa, namun […]

The post Perbedaan Would dan Used to dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketika kita ingin membicarakan kebiasaan di masa lalu, kita bisa menggunakan would, used to dan simple past tense. Used to dan would sama-sama digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang terjadi secara rutin di masa lampau namun tidak terjadi kembali di masa sekarang.

Mari kita lihat contoh sederhana di bawah ini!

  • I used to smoke, but I quit last month. (Saya biasa merokok di masa lalu, namun saya sudah berhenti bulan lalu.)
  • Whenever I craved for sweet food, I would chew gum instead. (Saat saya ingin makan makanan yang manis, saya mengunyah permen karet.)

Keduanya terlihat sama dan serupa, namun ada dua perbedaan yang mendasar dari used to dan would. Perbedaan pertama terdapat pada keterangan waktu. Would bisa digunakan ketika keterangan waktu disertakan, sedangkan used to tidak memerlukan keterangan waktu.

Mari kita lihat perbedaan dari masing-masing kata dan bagaimana penggunaannya dalam kalimat!

Used to

Used to adalah frasa dan semi-modalyang digunakan untuk menunjukkan kebiasaan, kejadian atau fakta yang berlaku di masa lampau. Used to dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari dan tidak bersifat formal.

Used to bisa diikuti oleh kata kerja statif, seperti love, feel, dan understand. Used to diikuti oleh kata kerja bentuk dasar atau infinitive.

Contoh:

  • I used to help my father working in the garage when I was young. (Saya biasanya menolong ayah saya bekerja di bengkel ketika saya masih kecil dahulu.)
  • He used to watch Doraemon every Sunday morning with his brother. (Dia dahulu biasanya menonton Doraemon setiap Minggu pagi bersama dengan saudara laki-lakinya.)
  • When I was a student, I used to sleep late on the weekends. (Ketika saya seorang siswa, saya dahulu biasanya tidur telat di akhir minggu.)
  • They used to live in London before they got married. (Mereka dahulu tinggal di London sebelum mereka menikah.)
  • There didn’t use to be a shopping mall here. When did it open? (Dahulu belum ada pusat perbelanjaan di sini. Kapan itu dibuka?)
  • My father used to play tennis a lot. (Ayah saya dahulu suka bermain tenis.)
  • Jane used to hate spinach, but now she really loves it. (Dahulu, Jane sangat benci bayam, namun sekarang dia sangat menyukainya.)
  • Aldrian used to collect seashells. (Aldrian dulu senang mengumpulkan cangkang kerang.)
  • Our family used to spend time at the beach during summer. (Keluarga kami dahulu biasanya menghabiskan waktu di pantai ketika musim panas.)

Would

Kita dapat menggunakan would ketika kita ingin membicarakan kejadian di masa lampau yang berulang-ulang namun tidak terjadi kembali di masa sekarang.

Dibandingkan dengan used to, would lebih formal dari used to. Kita tidak dapat menggunakan bentuk negatif atau pertanyaan dengan would untuk menunjukkan kebiasaan masa lampau. Would tidak dapat digunakan untuk kata kerja statif seperti love, be, understand, dan feel.

Contoh:

  • Every Saturday, I would ride a bike around the park. (Setiap Sabtu, saya dahulu biasanya bersepeda mengelilingi taman.)
  • My dad would read me amazing bedtime stories every night at bedtime. (Ayah saya biasanya membacakan kami dongeng sebelum tidur setiap malam.)
  • When I was a little, I would get up early and watch cartoons at TV. (Ketika saya masih kecil, saya biasanya bangun lebih awal dan menonton film kartun di TV.)
  • Every Sunday, we would visit our grandmother. (Setiap hari Minggu, kami biasanya mengunjungi nenek kami.)
  • When I was at school, I would spend hours at the library to read books. (Ketika masih sekolah, saya biasanya menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan untuk membaca buku.)
  • When Charlie was a child, he would play with his toy cars for hours. (Ketika Charlie masih kecil, dia biasanya bermain dengan mobil-mobilannya selama berjam-jam.)
  • Long ago in our village, people would draw water from the village well. (Di masa lampau di desa kami, orang-orang biasanya mengambil air dari sumur di desa.)
  • My dad would always wash his car on Sundays. It’s a ritual! (Ayah saya biasanya mencuci mobil di hari Minggu. Itu adalah sebuah ritual!)
  • On our way home from school, we would stop at my aunt’s house for cookies. (Setiap pulang dari sekolah, kami biasanya singgah ke rumah tante untuk meminta kue.)

Setelah mengetahui perbedaaanya, sekarang kamu bisa menggunakan kata would dan used to dengan tepat, ya! Selamat belajar!

The post Perbedaan Would dan Used to dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Every dan Each dalam Bahasa Inggris https://haloedukasi.com/perbedaan-every-dan-each Tue, 24 Jan 2023 09:18:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41065 Each dan every adalah dua kata yang sering kita temui dalam percakapan sehari-hari. Kedua kata ini memiliki arti yang mirip yaitu “setiap” dan “masing-masing” dan keduanya diikuti kata benda dalam bentuk tunggal (singular nouns). Namun, ternyata kedua kata ini memiliki perbedaan ketika digunakan dalam kalimat. Sebagai orang yang suka menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari, […]

The post Perbedaan Every dan Each dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Each dan every adalah dua kata yang sering kita temui dalam percakapan sehari-hari. Kedua kata ini memiliki arti yang mirip yaitu “setiap” dan “masing-masing” dan keduanya diikuti kata benda dalam bentuk tunggal (singular nouns). Namun, ternyata kedua kata ini memiliki perbedaan ketika digunakan dalam kalimat.

Sebagai orang yang suka menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari, ada baiknya kita mengerti arti sesungguhnya dari each dan every dan juga penggunaan serta fungsinya dalam kalimat.

Yuk, kita kupas lebih dalam penggunaan each dan every dalam kalimat!

Each

Menurut Cambridge Dictionary, each merujuk pada hal individual dalam suatu list atau kelompok. Dalam bahasa Indonesia, each diartikan sebagai sesuatu yang bersifat tunggal dalam sebuah kelompok atau daftar yang terdiri dari 2 benda atau lebih.

Misalnya:

  • members of the karate club – each member
  • people who are engaged – each other
  • books in the library – each book
  • the last five slices of apple pie – each slice

Dalam beberapa contoh di mana hanya ada 2 objek dalam sebuah kelompok, kita bisa menggunakan baik each ataupun both.

Contoh dalam kalimat:

  • You must evaluate the opinion of each teacher in this school. (Kamu harus mengevaluasi pendapat dari masing-masing guru di sekolah ini.)
  • Timmy is using different pencils each time. (Timmy menggunakan pensil yang berbeda di masing-masing waktu yang berbeda.)
  • Each child is performing a different job. (Masing-masing anak mengerjakan pekerjaan yang berbeda.)
  • Each season of the drama has ten episodes. (Masing-masing season dari drama ini memiliki 10 episode.)
  • Each tree in this forest is at risk of getting cut down. (Masing-masing pohon di hutan ini beresiko untuk ditebang.)

Kata each juga dapat digunakan sebagai kata ganti orang. Yuk kita lihat bagaimana penggunaannya dalam kalimat!

  • Mya and Vallerie gave each other gifts. (Mya dan Vallerie memberikan hadiah satu sama lain.)
  • The dogs are unique. Each has different markings. (Anjing-anjing sangatlah unik. Masing-masing memiliki tanda yang berbeda.)
  • The guys hit each other. (Kedua laki-laki itu saling memukul satu sama lain.)

Each juga dapat digunakan untuk kata benda plural atau jamak. Namun, kalau kita mau menggunakannya untuk kata benda jamak, kita harus menambahkan of sehingga menjadi each of atau each one of.

Contoh:

  • Each of the books has 130 pages. (Masing-masing buku itu memiliki 130 halaman.)
  • Each one of the books has 130 pages. (Masing-masing buku itu memiliki 130 halaman.)

Every

Mirip dengan each, every juga memiliki arti yang sama, yaitu “setiap”. Sama seperti each, every juga diikuti kata benda tunggal. Namun, every lebih mengarah pada sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa individual di dalamnya atau kelompok kolektif.

Misalnya:

  • Doctorsevery doctor
  • All the people in the ballroom – everyone
  • The students in the class – every student

Kata every dapat diganti dengan kata all.

Contoh:

  • Everyone at the party stopped dancing. (Setiap orang di pesta itu berhenti menari.)
  • Almost every contestant in that audition wore headphones. (Setiap kontestan di audisi itu memakai headphone.)
  • Every one of the students passed the admission test. (Setiap murid lulus tes masuk.)
  • Almost every car in the park was new. (Hampir setiap mobil di taman ini adalah mobil baru.)
  • My employer has read every article I sent him. (Bos saya sudah membaca setiap artikel yang saya kirimkan kepadanya.)

Kata every juga bisa didahului oleh beberapa kata keterangan seperti almost, nearly, dan practically. Contoh:

  • The company had rejected almost every one of them. (Perusahaan itu telah menolak hampir semua dari mereka.)
  • Nearly every one in that concert was girl under 17. (Hampir setiap orang yang ada di konser itu adalah anak perempuan berusia di bawah 17 tahun.)
  • Practically every car in the garage has been rented. (Hampir setiap mobil di garasi itu sudah disewakan.)
  • You’re late almost every day. (Kamu telat hampir setiap hari.)
  • Nearly every book I want is checked out. (Hampir setiap buku yang saya mau sudah saya beli.)

Ingat ya, kedua kata ini mungkin memiliki arti yang mirip-mirip, namun sebenarnya keduanya memiliki arti yang cukup berbeda. Sekarang kamu sudah mengerti perbedaannya, jadi kamu bisa gunakan dan aplikasikan dalam percakapan sehari-hari, ya. Semangat belajar!

The post Perbedaan Every dan Each dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Present Tense beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-present-tense Fri, 23 Dec 2022 09:13:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40322 Dalam bahasa Inggris, ada 3 jenis tenses yang digunakan berdasarkan waktu yang digunakan. Ketiga jenis tenses itu adalah: present, past dan future. Salah satu tenses yang sering digunakan sehari-hari adalah present tense. Present tense sendiri adalah jenis tenses yang digunakan untuk sesuatu yang terjadi di masa sekarang. Menurut Merriam-Webster Dictionary, present tense didefinisikan sebagai tenses […]

The post 4 Jenis Present Tense beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam bahasa Inggris, ada 3 jenis tenses yang digunakan berdasarkan waktu yang digunakan. Ketiga jenis tenses itu adalah: present, past dan future. Salah satu tenses yang sering digunakan sehari-hari adalah present tense. Present tense sendiri adalah jenis tenses yang digunakan untuk sesuatu yang terjadi di masa sekarang.

Menurut Merriam-Webster Dictionary, present tense didefinisikan sebagai tenses yang menunjukkan keadaan atau kondisi yang terjadi di masa sekarang dan sesuatu yang merupakan fakta, ataupun suatu kebiasaan yang benar adanya.

Ada 4 jenis present tense dalam bahasa Inggris: simple present tense, present continuous tense, present perfect tense dan present perfect continuous tense. Mari kita lihat masing-masing jenisnya, formula dan contoh kalimatnya.

Simple Present Tense

Seperti namanya, jenis present tense yang ini adalah yang paling sederhana. Simple present tense merupakan tenses yang biasanya paling pertama dipelajari oleh anak-anak di sekolah. Kita bisa menggunakan simple present tense untuk membicarakan sesuatu yang merupakan suatu kebiasaan. Selain itu, simple present tense juga digunakan untuk membicarakan suatu fakta, perasaan, ataupun instruksi.

Formula dari simple present tense:

(+) Subject + infinitive/infinitive+s/es/ies

(-) Subject + does/do + not + infinitive

(?) Does/do + subject + infinitive

Contoh dalam kalimat:

  • Jakarta is the capital city of Indonesia. (Jakarta adalah ibukota Indonesia.)
  • The bus usually leaves at 6.30 a.m. (Bis itu biasanya berangkat jam 6.30 pagi.)
  • My older sister always has sandwich for breakfast. (Kakak perempuan saya selalu sarapan dengan sandwich.)
  • My friends and I always drive to work every day. (Teman-teman dan saya selalu menyetir mobil ke kantor setiap hari.)
  • First, boil the water and put some vegetables into it. (Pertama, didihkan air dan masukkan sayur-sayuran ke dalamnya.)
  • Jungpal doesn’t like fried chicken. (Jungpal tidak suka ayam goreng.)
  • Does your mom always cook dinner before you arrive home? (Apakah ibumu selalu memasak makan malam sebelum kamu sampai rumah?)

Present Continuous Tense

Jenis present tense yang kedua adalah present continuous tense. Present continuous tense digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang terjadi pada saat itu, sesuatu yang direncanakan di masa depan, ataupun sesuatu yang bersifat sementara.

Formulanya adalah:

(+) Subject + be (is, am, are) + verb-ing

(-) Subject + is, am, are + not + verb-ing

(?) Is, am, are + subject + verb-ing?

Present continuous tense juga biasanya memiliki time signal atau kata keterangan waktu tertentu, misalnya now, at the moment, next month, tonight, etc

Contoh kalimat:

  • Look! The man is reading a romance novel. (Lihat! Laki-laki itu membaca sebuah novel romance.)
  • He’s living in New York for the moment. (Dia tinggal di New York saat ini.)
  • Is she calling you tonight? (Apakah dia akan menghubungi kamu malam ini?)
  • She isn’t playing a doll now. (Dia tidak bermain boneka saat ini.)
  • I’m getting married in July this year. (Saya akan menikah di bulan Juli tahun ini.)

Present Perfect Tense

Selanjutnya adalah present perfect tense. Present perfect tense digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dimulai di masa lalu dan masih berlanjut sampai masa sekarang bahkan sampai di masa depan.

Keterangan waktu dalam present perfect tense biasanya tidak bersifat spesifik, karena pada dasarnya kalimat berfokus pada hasilnya bukan pada kegiatannya.

Formulanya adalah:

(+) Subject + has/have + past participle (verb 3)

(-) Subject + has/have + not + past participle (verb 3)

(?) Has/have + subject + past participle (verb 3)

*Past participle dapat dibentuk dengan menambahkan –ed di bentuk dasar kata kerja, misalnya walked, played, watched, etc. Namun, ada beberapa bentuk past participle yang tidak beraturan atau berubah total, misalnya gone (go), eaten (eat), known (know), caught (catch), etc.

Contoh kalimat:

  • I have visited Ragunan Zoo for 3 times this year. (Saya sudah mengunjungi Kebun Binatang Ragunan sebanyak 3 kali tahun ini.)
  • She’s lost her key so that she couldn’t get into the house. (Dia telah kehilangan kuncinya, jadi dia tidak bisa masuk ke rumah.)
  • I’ve just talked to Mark on the phone. (Saya baru saja bisa berbicara dengan Mark di telepon.)
  • Jane has ever been ridden on a rollercoaster. (Jane pernah naik rollercoaster.)
  • Mr. Joe has lived in this town since 2002. (Mr. Joe sudah tinggal di kota ini sejak tahun 2002.)
  • Have you ever been to London? (Apakah kamu pernah pergi ke London?)

Present Perfect Continuous Tense

Yang terakhir adalah present perfect continuous tense. Yang ini agak sedikit rumit karena menggabungkan dua jenis sebelumnya.

Tense ini biasanya digunakan untuk membicarakan sesuatu yang dimulai di masa lampau, terus berlanjut sampai di masa sekarang bahkan sampai di masa depan. Fokusnya terdapat pada proses dan hasilnya, bukan pada kegiatannya.

Formula:

(+) Subject + has/have + been + verb-ing

(-) Subject + has/have + not + been + verb-ing

(?) Has/have + subject + been + verb-ing?

Contoh kalimat:

  • I have been watching Avatar the Movie. (Saya masih menonton Avatar the Movie.)
  • Why have you been crying? (Mengapa kamu masih menangis?) – ada sesuatu yang menandakan bahwa dia menangis (there are tears in her eyes – ada air di matanya)
  • Henry has been playing piano since he was 8 years old. (Henry sudah bermain piano sejak dia berusia 8 tahun.)

The post 4 Jenis Present Tense beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Future Tense beserta Rumusnya https://haloedukasi.com/jenis-future-tense Fri, 23 Dec 2022 06:08:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40311 Seperti yang kita semua ketahui, dalam bahasa Inggris ada 3 jenis waktu yang digunakan dalam tenses: present, past, dan future. Ketiga jenis tenses ini menentukan waktu dari sesuatu yang ingin ditunjukkan. Future, salah satu dari ketiganya, menunjukkan waktu di masa yang akan datang (setelah masa sekarang). Future tense digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang diharapkan terjadi […]

The post 4 Jenis Future Tense beserta Rumusnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang kita semua ketahui, dalam bahasa Inggris ada 3 jenis waktu yang digunakan dalam tenses: present, past, dan future. Ketiga jenis tenses ini menentukan waktu dari sesuatu yang ingin ditunjukkan.

Future, salah satu dari ketiganya, menunjukkan waktu di masa yang akan datang (setelah masa sekarang). Future tense digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang.

Sama seperti present dan past tense, future tense juga memiliki beberapa jenis. Jenis-jenisnya bergantung pada fungsi dan apa yang ingin ditunjukkan. Ada 4 jenis future tense dalam bahasa Inggris: simple future tense, future continuous, future perfect dan future perfect continuous.

Mari kita lihat masing-masing jenis future tense, formula dan contoh penggunaannya dalam kalimat.

Simple Future Tense

Jenis yang pertama adalah simple future tense. Sama seperti namanya, jenis ini menunjukkan sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang. Yang ditunjukkan biasanya adalah suatu fakta ataupun sesuatu hal yang pasti. Simple future tense digunakan untuk:

  • Memprediksi sesuatu di masa yang akan datang (prediction)
  • Menunjukkan janji (promises)
  • Menunjukkan suatu niat (willingness)
  • Menunjukkan perintah atau ancaman (order/threats)
  • Menunjukkan undangan (invitation) atau permintaan (request)

Formulanya sangatlah simple:

Subject + WILL/WON’T (will not) + base infinitive

Subject + is/am/are + GOING TO + base infinitive

Contoh kalimat dalam bentuk positif, negatif dan kalimat tanya.

Positive StatementNegative StatementInterrogative Sentence
My sister will travel to Japan next week. (Saudara perempuan saya akan berlibur ke Jepang minggu depan.)My sister won’t travel to Japan next week. (Saudara perempuan saya tidak akan berlibur ke Jepang minggu depan.)Will my sister travel to Japan next week? (Akankah saudara perempuan saya berlibur ke Jepang minggu depan?)
I will carry the bags for you. (Saya akan membawakan tas kamu.)I won’t carry the bags for you. (Saya tidak akan membawakan tas kamu.)Will I carry the bags for you? (Akankah saya membawakan tas kamu?)
My dad will be back tomorrow night. (Ayah saya akan kembali besok malam.)My dad won’t be back tomorrow night. (Ayah saya tidak akan kembali besok malam.)Will my dad be back tomorrow night? (Akankah ayah saya kembali besok malam?)
Henry is going to go to New York tonight. (Henry akan pergi ke New York malam ini.)Henry isn’t going to go to New York tonight. (Henry tidak akan pergi ke New York malam ini.)Is Henry going to go to New York tonight? (Akankah Henry pergi ke New York malam ini?)

Future Continuous Tense

Jenis berikutnya adalah future continuous tense. Jenis future tense yang satu ini digunakan untuk menunjkkan sesuatu yang sedang berlangsung di suatu waktu di masa yang akan datang. Jenis future tense ini juga bisa digunakan untuk:

  • Menunjukkan sesuatu yang sedang berlangsung di masa yang akan datang. (misalnya di esok hari, dalam dua hari kedepan atau 5 tahun ke depan).
  • Menunjukkan sesuatu yang kita lihat sebagai sesuatu yang sementara.
  • Menunjukkan prediksi atau tebakan tentang sesuatu di masa yang akan datang.
  • Menunjukkan prediksi atau tebakan tentang sesuatu di masa sekarang.
  • Menunjukkan permintaan secara lebih sopan.

Formulanya adalah:

Subject + WILL/WON’T + BE + verb-ing

Contoh kalimat:

  • This time tomorrow, I will be flying to Perth. (Di waktu yang sama di esok hari, saya akan terbang ke Perth.)
  • Will you be joining us for the meeting? (Bersediakah Anda ikut meeting dengan kami?)
  • Kelly will be getting married with Ken this year, I guess. (Saya menebak bahwa Kelly akan menikah dengan Ken tahun ini.)
  • Pedro will be working with his dad until he finds a new job. (Pedro akan bekerja dengan ayahnya sampai dia menemukan pekerjaan baru.)

Future Perfect Tense

Setelah future continuous tense, saatnya kita mempelajari future perfect tense. Jenis future tense digunakan untuk menunjukkan suatu kegiatan yang sudah selesai di waktu yang akan datang.

Formula:

Subject + WILL/WON’T + have + past participle

Contoh kalimat:

  • In three years’ time, I will have obtained my bachelor degree. (Dalam waktu 3 tahun, saya akan mendapatkan gelar sarjana saya.)
  • Next December, we’ll have been married for 20 years. (Desember tahun depan, kami sudah menikah selama 20 tahun.)
  • Jane promises that she will have finished her report before I arrive. (Jane berjanji bahwa dia akan menyelesaikan laporannya sebelum saya sampai.)

Future Perfect Continuous Tense

Yang terakhir adalah yang paling rumit, yaitu future perfect continuous tense. Jenis tense ini menunjukkan bahwa sesuatu akan terus berlanjut sampai suatu waktu di masa yang akan datang.

Formula:

Subject + WILL/WON’T + have + been + verb-ing

Contoh kalimat:

  • In May, I’ll have been working here for 3 years. (Di bulan Mei, saya sudah mencapai masa kerja selama 3 tahun.)
  • By the time we arrive, we’ll have been travelling for 10 hours. (Ketika kita tiba, kita sudah berpergian selama 10 jam.)
  • She is tired so she won’t have been driving. (Dia lelah, oleh sebab itu dia tidak akan lagi menyetir.)

The post 4 Jenis Future Tense beserta Rumusnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Adverbial Clause: Pengertian – Penggunaan dan Contoh Kalimat https://haloedukasi.com/adverbial-clause Wed, 14 Dec 2022 06:17:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40048 Dalam bahasa Inggris, ada banyak tipe klausa (clauses), misalnya noun clause, adjective clause, verb clause dan adverbial clause. Salah satu yang sering digunakan adalah adverbial clause. Mungkin kamu sudah sering menggunakannya dalam percakapan sehari-hari, namun kamu belum menyadari apa itu adverbial clause. Mari kita kupas lebih dalam mengenai adverbial clause! Pengertian Adverbial Clause Adverbial clause […]

The post Adverbial Clause: Pengertian – Penggunaan dan Contoh Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam bahasa Inggris, ada banyak tipe klausa (clauses), misalnya noun clause, adjective clause, verb clause dan adverbial clause. Salah satu yang sering digunakan adalah adverbial clause.

Mungkin kamu sudah sering menggunakannya dalam percakapan sehari-hari, namun kamu belum menyadari apa itu adverbial clause. Mari kita kupas lebih dalam mengenai adverbial clause!

Pengertian Adverbial Clause

Adverbial clause adalah bentuk klausa dependen, yang artinya klausa yang tidak dapat berdiri sendiri. Kehadiran klausa ini menjadikan suatu kalimat menjadi kalimat kompleks (complex sentence).

Seperti namanya, adverbial clause berfungsi sebagai adverb atau keterangan dari klausa independen (independent clause). Lebih tepatnya klausa ini menjelaskan klausa independen yang ada di sebelahnya.

Secara umum adverb merupakan kata keterangan yang menjelaskan kata kerja atau verb. Biasanya adverb digunakan untuk memberikan keterangan tentang bagaimana sesuatu terjadi (how something happens).

Contoh:

  • My sister runs slowly. (Saudara perempuan saya berlari dengan lambat)

Dalam kalimat di atas, slowly adalah kata keterangan (adverb) yang menjelaskan bagaimana seseorang melakukan sesuatu (berlari atau runs). Kata keterangan atau adverb pada kalimat di atas terdiri atas 1 kata yaitu slowly.

Sedangkan clause adalah sekelompok kata yang mengandung kata kerja dan subjek.

Contoh:

  • My sister runs as if she were heading to the heaven. (Saudara perempuan saya berlari dengan sangat lamban seakan-akan dia menuju ke surga.)

As if she were heading to the heaven merupakan adverbial clause. Ada subjek dalam klausa tersebut yaitu she dan kata kerja were heading.

Cara Menggunakan dan Pola Adverbial Clause

Secara umum, pola adverbial clause terdiri dari subjek dan kata kerja atau verb. Lalu, kata hubung yang digunakan dalam klausa akan menentukan fungsinya dalam kalimat.

Ada beberapa fungsi kata keterangan (adverb) yaitu kata keterangan waktu, tempat, cara, tujuan dan sebagainya. Mari kita lihat masing-masing fungsi adverbial clause dan contoh penggunaannya dalam kalimat!

  • To Show Time (Menunjukkan Waktu)

Fungsi adverbial clause yang pertama adalah sebagai keterangan waktu. Berikut contoh-contoh kata hubung (conjunction) yang dapat digunakan:

after (setelah)until/till (sampai)
before (sebelum)when (ketika)
as soon as (segera setelah) while (ketika/sementara)
once (segera setelah)whenever (kapan saja)
since (sejak)as (ketika/sementara)
Conjunctions used in adverbial clause to show time
  • To Show Place (Menunjukkan Tempat)

Ada dua kata hubung yang dapat digunakan dalam adverbial clause to show place di antaranya: where (di mana) dan wherever (di manapun).

  • To Show Contrast (Menunjukkan Perbedaan)

Berikut adalah kata hubung yang digunakan untuk menunjukkan perbedaan (contrast) dalam adverbial clause: although, though, even though, even if (meskipun), whereas (sebaliknya/melainkan), while (sementara/meskipun).

  • To Show Cause and Effect (Menunjukkan Hubungan Sebab Akibat)

Adverbial clause juga dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab akibat. Dalam klausa ini, kata hubung yang digunakan adalah as, because, since (karena), dan so (sehingga).

  • To Show Purpose (Menunjukkan Tujuan)

Berikut adalah kata hubung yang dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan tujuan (purpose): in order that, so that, so as, so, in the hope that. Semua kata hubung tersebut berarti “agar/supaya/sehingga”.

Contoh Kalimat Adverbial Clause

  • When my dad arrived home, I was sleeping. (Ketika ayah saya sampai di rumah, saya sedang tertidur.)
  • You can proceed to pay once you finish ordering the food. (Anda dapat melakukan pembayaran segera setelah Anda selesai memesan makanan.)
  • My sister hasn’t talked to anyone since we reached home. (Saudara perempuan saya belum berbicara dengan siapapun sejak kami sampai di rumah.)
  • All the students have to arrive at school before the bell rings. (Semua siswa harus tiba di sekolah sebelum bel berbunyi.)
  • Please call me as soon as you arrive home. (Tolong hubungi saya segera setelah Anda sampai di rumah.)
  • His wife will try to accompany him wherever he goes. (Istrinya akan berusaha untuk ikut dengannya ke manapun dia pergi.)
  • Tara lives at the house where her grandparents used to live before. (Tara tinggal di rumah di mana kakek neneknya pernah tinggal sebelumnya.)
  • Ikhsan wants to stay, while his brother wants to leave the house. (Ikhsan ingin tetap tinggal sementara saudara laki-lakinya ingin pergi dari rumah itu.)
  • Even though she is not feeling well, she still does her best to explain the materials to her students. (Meskipun dia sedang tidak enak badan, dia tetap melakukan yang terbaik untuk menjelaskan pelajaran pada murid-muridnya.)
  • His passport is about to end, so he has to extend it. (Paspornya hampir habis masa berlakunya, sehingga dia memperpanjangnya.)
  • He has to take taxi since his car is broken. (Dia harus naik taksi karena mobilnya rusak.)
  • As the test is going to be given tomorrow, Aldy decides to study with his friends today. (Karena ujiannya akan diadakan besok, maka Aldy berencana untuk belajar dengan temannya hari ini.)
  • My dad decided to ride a motorcycle so that he could arrive at the office faster. (Ayah saya memutuskan untuk mengendarai motor supaya ia bisa sampai di kantor lebih cepat.)
  • The principal brought her laptop in order that she could make the proposal. (Kepala sekolah membawa laptopnya supaya ia bisa membuat proposal.)
  • I will finish my thesis in September, so I can have my vacation soon. (Saya akan selesaikan thesis saya di bulan September agar saya bisa liburan secepatnya.)

Setelah kamu tahu apa itu adverbial clause, pola dan fungsinya, kami harap kamu bisa gunakan dalam percakapan sehari-hari tanpa merasa bingung lagi ya! Selamat belajar!

The post Adverbial Clause: Pengertian – Penggunaan dan Contoh Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Subjunctive: Pengertian dan Jenisnya https://haloedukasi.com/subjunctive Mon, 12 Dec 2022 04:05:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39994 Pengertian Subjunctive dalam bahasa Inggris adalah bentuk kalimat yang digunakan sebagai suasana hati dari subjek yang disebut di dalamnya. Subjunctive juga dapat digunakan sebagai bentuk pengandaian terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Kalimat ini biasanya juga ditulis dalam bentuk sederhana. Kita dapat menggunakan subjunctive ketika berbicara tentang suatu event yang tidak mungkin […]

The post Subjunctive: Pengertian dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian

Subjunctive dalam bahasa Inggris adalah bentuk kalimat yang digunakan sebagai suasana hati dari subjek yang disebut di dalamnya. Subjunctive juga dapat digunakan sebagai bentuk pengandaian terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Kalimat ini biasanya juga ditulis dalam bentuk sederhana.

Kita dapat menggunakan subjunctive ketika berbicara tentang suatu event yang tidak mungkin terjadi. Misalnya, kita dapat menggunakan subjucntive ketika berbicara tentang event yang orang lain harapkan dan bayangkan.

Mari kita lihat tiga bentuk subjunctive (pengandaian) yang bisa digunakan. Ketiga bentuk subjunctive itu berdasar pada waktu: di masa lalu, sekarang atau masa depan.

Jenis dan Cara Penggunaannya

Past Tense (Masa Lampau)

Dalam bentuk past tense, kalimat subjunctive menjelaskan sesuatu yang tidak sesuai fakta di masa lalu. Subjunctive di masa lalu dapat menggunakan 4 kata, yaitu wish, as if, would rather dan if only. Mari kita lihat rumus dan contohnya dalam kalimat.

1. Subject + wish + subject + had + verb 3

Contoh:

  •  I wish I had found the book earlier that day. (Aku berharap aku dapat menemukan buku itu lebih awal di hari itu.)
  • My sister wishes that she had met her boyfriend at that time. (Saudara perempuanku berharap dia dapat bertemu dengan kekasihnya waktu itu.)

2. Subject + verb 2 + as if + subject + had + verb 3

Contoh:

  • You ate as if you had never eaten before. (Kamu makan seakan-akan kamu tidak pernah makan sebelumnya.)
  • She talked to me as if she hadn’t met me before. (Dia berbicara dengan saya seakan-akan dia tidak pernah bertemu dengan saya sebelumnya.)

3. Subject + would rather + subject + had + verb 3

Contoh:

  • I would rather you had gone home first yesterday. (Saya lebih memilih kamu pulang lebih dahulu kemarin.)
  • Mia would rather her mom had cooked some noodles for her last night. (Mia lebih memilih ibunya memasak mie untuknya semalam.)

4. If only + subject + had + verb 3

Contoh:

  • If only I had earned more money so that I could buy that car. (Seandainya saya bisa menghasilkan lebih banyak uang sehingga saya bisa membeli mobil itu.)
  • If only she had helped me last night, it would be easier for me. (Seandainya dia membantu saya semalam, akan lebih mudah bagi saya.)

Present Tense (Masa Sekarang)

Dalam bentuk present tense, jenis kata yang digunakan pun sama dengan past tense: wish, as if, would rather,dan if only.

Pengandaian ini bertujuan untuk menyatakan keinginan seseorang terhadap keadaan yang terjadi, namun sebenarnya tidak sesuai kenyataan. Mari kita lihat rumus dan contoh penggunaannya:

1. Subject + wish + subject 2 + verb 2

Contoh:

  • I wish we had enough money so we can go travelling. (Saya berharap kita punya banyak uang sehingga kita bisa berlibur.)
  • I wish my mom cooked spaghetti so that I can enjoy it with my brother. (Saya berharap ibu saya memasak spaghetti sehingga saya bisa menikmatinya dengan saudara laki-laki saya.

3. Subject + verb + as if + subject + verb / were

Contoh:

  • Jeff runs very fast as if he were chased by a wild animal. (Jeff berlari dengan sangat kencang seakan-akan dia dikejar oleh hewan buas.)
  • Andy speaks confidently in front of the audience as if she were a public speaker. (Andy berbicara dengan percaya diri di depan penonton seakan-akan dia adalah seorang pembicara.)

4. Subject + would rather + subject + verb

Contoh:

  • My father would rather I take that position. (Ayah saya lebih memilih saya mengambil posisi itu.)
  • I would rather my sister order that menu. (Saya lebih memilih saudara perempuan saya memesan menu itu.)

5. If only + subject + verb 2

Contoh:

  • If only you stood closer to me, you can hear me. (Seandainya kamu berdiri lebih dekat, kamu bisa mendengar saya.)
  • If only Kim listened to me, she will not be in trouble. (Seandainya Kim mendengarkan saya, dia tidak akan terkena masalah.)

Future Tense (Masa Depan)

Bentuk yang terakhir adalah masa depan. Bentuk ini menerangkan suatu harapan untuk masa yang akan datang. Mari lihat rumus dan penggunaannya dalam kalimat:

1. Subject + wish + subject 2 + could/would + verb

Contoh:

  • I wish all my students would remember me in the future. (Saya berharap semua murid saya akan mengingat saya di masa depan.)
  • She wishes her son would return home next month. (Dia berharap anak laki-lakinya akan pulang bulan depan.)
  • The coach wishes that his team could perform better in the next match. (Pelatih berharap timnya dapat bermain lebih baik di pertandingan berikutnya.)

The post Subjunctive: Pengertian dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Frasa dalam Bahasa Inggris https://haloedukasi.com/jenis-frasa-dalam-bahasa-inggris Mon, 12 Dec 2022 02:37:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39995 Kamu sering melihat suatu serangkaian kata yang memiliki makna, tetapi kalimatnya tidak lengkap karena tidak adanya subjek atau kata kerja. Di dalam Bahasa Inggris, kalimat tersebut disebut sebagai phrase (frasa). Kalau kita sering membaca atau mendengarkan percakapan Bahasa Inggris, pasti sering menemui beragam phrase dalam setiap pesan atau pembicaraan antar pembicara. Phrase sangat umum sekali […]

The post 5 Jenis Frasa dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kamu sering melihat suatu serangkaian kata yang memiliki makna, tetapi kalimatnya tidak lengkap karena tidak adanya subjek atau kata kerja. Di dalam Bahasa Inggris, kalimat tersebut disebut sebagai phrase (frasa).

Kalau kita sering membaca atau mendengarkan percakapan Bahasa Inggris, pasti sering menemui beragam phrase dalam setiap pesan atau pembicaraan antar pembicara. Phrase sangat umum sekali dalam setiap komunikasi Bahasa Inggris.

Meskipun sudah sering mendengar, tetapi apakah kamu masih bingung? Jika iya, kamu sedang ada di halaman yang tepat. Mari simak uraian di bawah ini untuk penjelasan lengkap mengenai phrase.

Pengertian Phrase

Phrase adalah beberapa kata yang membentuk suatu arti tanpa adanya subject dan verb. Phrase dapat diartikan sebagai sekumpulan dua atau lebih kata yang melengkapi suatu arti pada suatu klausa atau kalimat. Pada umumnya, terdiri dari head word dan modifiers.

Frasa juga memiliki peran menjadi complement di mana melengkapi informasi dari subjek atau verb. Dapat berupa gabungan kata panjang atau singkat, asalkan tidak terdapat satu kata. Fungsi frasa bermacam-macam bisa menjadi adverb, kata sifat dan preposisi.

Jenis Frasa dan Cara Menggunakannya 

Penggunaan frasa terdapat beberapa jenis dimana dikelompokkan berdasarkan penggunaannya. 

  • Noun Phrase

Frasa ini berperan sebagai noun pada suatu kalimat. Maka itu, phrase disini tersusun dari beberapa noun atau beberapa kata yang dapat memodifikasi makna dari noun dimaksud. 

Terdiri dari noun sebagai head word, dimana kata lainnya seperti determiner atau modifier biasanya muncul setelah head word. Serangkaian kata ini berfungsi sebagai noun pada suatu kalimat.

Rumus penggunaan: determiner + adjective + modifier noun + head word

Agar lebih mengerti gambaran penggunaannya, boleh lihat contoh kalimat di bawah ini.

He buys a cool big car. (dia membeli mobil keren yang besar)

Kata ditebalkan itu merupakan contoh dari noun phrase. “Car” merupakan head word. Sedangkan “a” adalah determiner dan “cool big” berperan sebagai adjective modifier.

  • Prepositional Phrase

Merupakan frasa dalam bentuk preposisi. Penggunaan bisa berupa hanya preposisi atau objek preposisi (noun atau pronoun), dimana biasanya bisa ditambahkan modifier.

Rumus penggunaan : preposition + object of preposition

Untuk pemakaiannya dapat dilihat pada kalimat berikut: 

The dinner is served on the table. (Makan malam sudah siap santap di atas meja).

Apabila kalimat di atas diperhatikan, maka terdapat preposisi lokasi “on” yang terletak sebelum determinerthe” dan head nountable”.

The table” juga merupakan objek preposisi. Kesatuan ketiga kata tersebut membentuk menjadi frasa preposisi, karena menggunakan preposisi pada frasanya.

  • Adjective Phrase 

Pemakaian frasa ini sebagai adjective. Karenanya, fungsinya sama dengan adjective pada suatu kalimat, dimana memodifikasi atau memberikan informasi tambahan untuk noun dan pronoun. Frasa ini terdiri dari adjective, modifier dan kata lainnya sebagai pengubah noun atau pronoun.

Rumus penggunaan: modifier, preposition, etc + adjective + noun

Ingin tahu cara menggunakannya bagaimana? Lihat kalimat berikut.

The girl with black dress is my cousin. (Gadis yang memakai gaun hitam itu adalah sepupuku)

Ketiga kata tersebut berfungsi sebagai adjective phrase yang memodifikasi nounthe girl” pada kalimat ini. Kata “black” merupakan adjective sedangkan “dress” adalah head noun.

  • Adverb Phrase

Frasa ini berperan sebagai adverb, dimana memberikan keterangan tambahan verb atau adverb lainnya. Frasanya terdiri dari adverb dan kata lainnya (seperti modifier, noun dan adjective). Sekumpulan kata berikut menjadi sebuah adverb phrase.

Mari simak pemakaiannya di bawah.

The student types very fast. (Siswa itu mengetik sangat cepat).

Very fast” adalah frasa adverb berfungsi memodifikasi verbtypes”. Dalam frasa tersebut terdiri dari adverbvery” dan adjectivefast”. 

  • Verb Phrase

Penggunaannya sebagai verb. Susunan katanya terdiri dari main verb dan auxiliaries, seperti modal.

Rumus Pemakaian: auxiliary verb + main verb

Cara penggunananya seperti: 

She is swimming in the sea. (Dia berenang di laut)

Is swimming” merupakan frasa verb dimana terdiri dari auxiliary/to beis” dan present participleswimming”. Fungsi kesatuan kata tersebut sebagai verb

The post 5 Jenis Frasa dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penggunaan Had Better dalam Bahasa Inggris https://haloedukasi.com/penggunaan-had-better Mon, 12 Dec 2022 02:09:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39977 Jika kamu sering membaca bacaan atau menonton film berbahasa Inggris, kamu akan menjumpai kata “had better” pada setiap uraian atau percakapan antar tokohnya. Kata tersebut sering digunakan dalam setiap bentuk komunikasi dalam Bahasa Inggris. Meskipun sering ditemui, tetapi apakah kamu masih bingung bagaimana cara penggunaannya? Di sini, akan dibahas secara lengkap mengenai pengertian, bagaimana menggunakannya […]

The post Penggunaan Had Better dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika kamu sering membaca bacaan atau menonton film berbahasa Inggris, kamu akan menjumpai kata “had better” pada setiap uraian atau percakapan antar tokohnya. Kata tersebut sering digunakan dalam setiap bentuk komunikasi dalam Bahasa Inggris.

Meskipun sering ditemui, tetapi apakah kamu masih bingung bagaimana cara penggunaannya? Di sini, akan dibahas secara lengkap mengenai pengertian, bagaimana menggunakannya serta contoh kalimat, agar menambah pemahamanmu. Untuk uraiannya dapat di lihat di bawah ini.

Pengertian “Had Better

Secara singkat, “had better” berarti “lebih baik”. Kata ini digunakan dalam menjelaskan atau memperingatkan suatu tindakan yang perlu dilakukan oleh orang lain pada kondisi tertentu. Dengan kata lain, dipakai dalam memperingati atau memerintah orang lain.

Fungsinya untuk memberikan nasihat pada kondisi khusus, dimana pemakaian “should” pada nasihat yang lebih umum. Penggunaannya hanya dapat digunakan untuk present (masa sekarang) atau future (masa depan), walaupun secara sekilas seperti susunan grammar pada past tense

Cara Penggunaannya

Agar dapat memakainya, hanya menambahkan “had better” dengan bare infinitives / base form verb. Jika ingin menjadikannya kalimat negatif, maka hanya menambahkan “not” di tengah-tengahnya. Penggunannya bisa dipersingkat menjadi “(subject)d better”.

Berikut adalah rumus dalam penggunaannya:

  • Kalimat positif: Had better + bare infinitive
  • Kalimat negatif: Had better + not + bare infinitive

Contoh kalimat positif: 

  • You had better study math and physics harder (Sebaiknya, kamu belajar matematika dan fisika lebih lagi).

Jika menelaah dari contoh kalimat di atas, maka penggunaan kedua kata tersebut diikuti dengan base form verbstudy”. Untuk contoh kalimat negatifnya ada di bawah.

  • You had better not leave your belongings in this room. (Sebaiknya, kamu tidak meninggalkan barang bawaanmu di sini).

Apabila contoh kalimat di atas diamati, maka akan mendapatkan terdapat “not” di antara kedua kata tersebut dan base form verbleave”. Hal ini menjelaskan bahwa kalimat di atas tergolong negatif.

Perlu kamu ketahui bahwa penggunaan bentuk auxiliary verb disini hanya boleh “had”. Jadi, tidak ada bentuknya dengan menggunakan kata kerja auxiliary verb lainnya seperti “will have better” dan “has better”. 

Had better” menggambarkan ekspresi yang cukup serius maknanya. Karena itu, dapat disiratkan orang yang tidak mendengarkan saran dari ekspresi tersebut akan mendapatkan akibat buruk atas perilakunya. Pemakaiannya dapat dijadikan “had best” jika dalam konteks informal. 

Selain itu, tidak dapat digunakan untuk menjelaskan perintah umum, ketentuan dan kewajiban. Jika menjelaskan hal tersebut, sebaiknya menggunakan must, have to dan have got to. “Had better” tidak pantas dalam melengkapi pernyataan mengenai preferensi seseorang, di mana sebaiknya memakai “would rather” atau “would prefer”.

10 Contoh Kalimat Penggunaan “Had Better

Agar kamu semakin mengerti penggunaannya, dapat melihat beberapa contoh di bawah ini beserta artinya dalam Bahasa Indonesia:

  • You had better avoid eating junk food regularly. (Kamu sebaiknya menghindari konsumsi makanan cepat saji secara sering).
  • I had better study math harder to pass the final exam next month. (Aku harus belajar matematika lebih giat agar dapat lulus ujian akhir yang diadakan pada bulan depan).
  • I had better not sleep at midnight to achieve enough sleep time. (Aku sebaiknya tidak tidur tengah malam agar dapat tidur dengan jam cukup).
  • She had better practise art more to win that national art competition. (Dia sebaiknya berlatih seni lebih giat agar memenangkan kompetisi kesenian tingkat nasional tersebut).
  • You had best not forget to bring a birthday gift for Jenny. (Kamu jangan sampai lupa untuk membeli kado ulang tahunnya Jenny).
  • You’d best not spill her secret or she’ll be very angry. (Kamu jangan membocorkan rahasianya atau dia akan marah kepadamu).
  • He’d best buy that comic book. (Dia seharusnya membeli buku komik yang itu).
  • We’d best solve this problem before our teacher finds out. (Kita sebaiknya menyelesaikan masalah ini sebelum guru kita mengetahui permasalahannya).
  • She had best apologize to her boyfriend, because it was her mistake. (Dia sebaiknya meminta maaf kepada pacarnya, karena hal tersebut adalah kesalahannya).
  • I had best not watch that movie because it is very tedious. (Aku sebaiknya tidak menonton film tersebut karena film itu sangat membosankan).

The post Penggunaan Had Better dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>