Gurindam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/gurindam Mon, 11 Jul 2022 00:32:36 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Gurindam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/gurindam 32 32 140 Contoh Gurindam berbagai Tema https://haloedukasi.com/contoh-gurindam Mon, 11 Jul 2022 00:32:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36684 Pengertian Gurindam Gurindam adalah bentuk puisi lama melayu yang terdiri dari 2 bait dan di setiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama namun tetap menjadi satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan tentang soal, masalah atau perjanjian. Sedangkan baris kedua berisikan tentang jawaban atau akibat dari soal, masalah atau perjanjian. Gurindam […]

The post 140 Contoh Gurindam berbagai Tema appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Gurindam

Gurindam adalah bentuk puisi lama melayu yang terdiri dari 2 bait dan di setiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama namun tetap menjadi satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan tentang soal, masalah atau perjanjian. Sedangkan baris kedua berisikan tentang jawaban atau akibat dari soal, masalah atau perjanjian.

Gurindam ini umumnya berisi nasihat atau kata-kata Mutiara. Gurindam juga merupakan bentuk puisi yang berasal dari India. Menurut waluyo gurindam adalah puisi lama yang terdiri dari 2 baris dan berisikan tentang hubungan sebab akibat. Hubungan sebab akibat ini dapat menjadi nasihat bagi pembaca atau pendengarnya.

Ciri-Ciri Gurindam

Menurut KBBI gurindam adalah sebuah bentuk karya sastra yang berupa sajak dengan 1 baitnya terdiri dari 2 baris dan isinya tentang nasihat atau petuah, Berikut adalah ciri-ciri gurindam :

  • Setiap baitnya terdiri dari 2 baris
  • Hubungan antara baris pertama dan baris kedua adalah hubungan sebab akibat
  • Tiap baris memiliki akhiran sajak atau rima yang sama seperti A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
  • Umumnya berisi nasihat atau petuah

Jenis dan Contoh Gurindam

Gurindam merupakan puisi lama yang berisikan tentang hubungan sebab akibat. Berikut adalah beberapa jenis dan contoh gurindam :  

1. Gurindam Berangkai

Gurindam berangkai adalah gurindam yang memiliki kata pertama di setiap baris pertama dan diulang-ulang kembali. Contohnya adalah sebagai berikut :

1. Cahari olehmu akan sahabat.

    yang dapat dijadikan obat.

    Cahari olehmu akan guru.

    yang memberi ilmu .

2. Barang siapa meninggalkan sembahyang.

    Seperti rumah tiada bertiang.

    Barang siapa meninggalkan zakat.

    Tiadalah hartanya beroleh berkat.

3. Apabila banyak berkata-kata.

    Di situlah jalan masuknya dusta.

    Apabila anda tidak dilatih.

   Jika besar bapaknya letih.

4. Bila hidung tersumbat.

    Itulah gejala diri kurang sehat.

5. Bila hidung masih berfungsi sebagai penciuman.

    Taklah terhitung banyaknya rahmat Tuhan.

6. Barang siapa tak mendengarkan sekitar.

    Alamatlah hidup tak akan beredar.

7. Barang siapa selalu bersyukur.

    Niscayalah hidupnya tambah makmur.

8. Barang siapa bersyukur atas nikmat.

    Dialah orang, merasa Allah itu dekat.

9. Bilalah akal pikiran membentuk kesimpulan.

    Hendaklah iman meluruskan jalan.

10. Bilalah paham bayangan diri.

    Nicayalah mengerti proses yang terjadi.

11. Apabila terpelihara tangan.

    Lambaian hidup jadi berkenan.

12. Apabila tangan menjadi saksi.

      Di hari akhirat akan bernyanyi.

13. Apabila tangan menjadi ringan.

      Niscayalah amarah menjadi teman.

14. Apabila tangan menjadi serakah.

      Niscayalah menangkap rezeki tidak berkah.

15. Apabila kaki melangkah.

      Hendaklah menuju arena ibadah.

16. Hendaklah dipelihara tangan.

      Supaya terhindar dari celaan.

17. Hendaklah kerja cekatan.

      Agar menjadi tangan kanan.

18. Barang siapa melangkah tanpa tujuan.

      Janganlah berharap dengan kepastian.

19. Barang siapa melangkah tanpa perencanaan.

       Janganlah kecewa menuai kesia-siaan.

20. Jikalah langkah sudah tumaninah.

       Para setanlah yang goyah.

21. Jikalah langkah kaki ingin terpelihara.

      Berhati-hati mengawasi dan menjaganya.

22. Jikalah kaki, langkah dan tujuan padu.

      Niscayalah sampai ke tempat yang dituju.

23. Bilalah mata menelaah ilmu.

      Kebodohan akan berlalu.

24. Bilalah mata jendela hati.

      Membuka menutup, perlu berhati-hati.

25. Bila mulut terjaga kata.

      Terpeliharalah dari sumber dosa.

26. Bila mulut sudah mengucap.

      Badan pun haruslah siap.

27. Barang siapa tidak menata pembicaraan.

       Janganlah harap baik kesimpulan.

28. Barang siapa mulut tak beradat.

       Tunggulah akan akibat.

29. Bilalah telinga tajam mendengar.

      Taklah kabar asal ditebar.

30. Bilalah telinga tipis menyerap aduan.

      Alamatlah salah memberi arahan.

31. Barang siapa sabar mendengar.

      Niscayalah kaya akan kabar.

32. Barangsiapa menuli terhadap saran.

      Mulailah dia ditelan keangkuhan.

33. Barang siapa tak mendengarkan sekitar.

      Alamatlah hidup tak akan beredar.

34. Bilalah hidup tersumbat.

      Itulah gejala diri kurang sehat.

35. Bilalah hidung lapang penciuman.

      Taklah terhitung banyaknya rahmat Tuhan.

36. Ketika jendela hati terbuka.

      Maka mengalirlah Nur Illahi di jiwa raga.

37. Ketika hati nurani bersih dan bening.

      Itulah cermin kehidupan, melihat dan membanding.

38. Bilalah hati yang bersih, penguasa kehidupan.

      Itulah tanda bertahtanya iman

39. Bilalah hati nurani pemandu kehidupan.

   Takkanlah nafsu berkawan setan.

40. Bilalah iman berbungan takwa.

      Pastilah indah hidup di dunia.

41. Bilalah iman sebagai fondasi.

      Taqwa adalah bangunan dan isi.

42. Bilalah iman beserta takwa.

      Itulah kelengkapan manusia sempurna.

43. Iman dan taqwa kekuatan kehidupan.

       Niscaya terhindar dari pengaruh setan.

44. Iman dan taqwa sebuah kemenangan.

       Ajaran Islam yang tak terkalahkan.

45. Pahala adalah buah kebaikan.

      Itulah petuah agama yang diajarkan.

46. Pahala adalah anugerah Allah.

      Bagi orang yang berserah dalam ibadah.

47. Pahala tidaklah kasat mata.

      Datangnya dalam rasa bahagia.

48. Pahala datang dan pergi.

      Bagaimanalah niat di hati.

49. Pahala datang mendekat dalam sunyi,

      Berbuatlah baik jangan bernyanyi.

50. Pahala di tangan akankahh terbang lagi.

      Kalaulah berkicau sepanjang hari.

51. Bilalah perut di huni nafsu.

      Niscayalah penyakit akan menyerbu.

52. Bilalah perut tak terkendali.

      Maka halal haram tak peduli.

53. Bilalah perut beradat bertatakrama.

      Niscayalah berkeseimbangan hidupnya.

54. Bilalah lapar sebagai ajaran.

      Niscayalah fakir miskin sebagai ukuran.

55. Bilalah kenyang sebagai ukuran.

   Begitulah kesadaran berbagi kenikmatan.

56. Hendaklah memegang amanat.

      Buanglah khianat.

57. Hendaklah jadi kepala,

      Buang perangai yang celah.

58. Apabila banyak berkata-kata.

      Disitulah jalan masuk dusta.

59. Apabila kita kurang siasat

      Itulah tanda pekerjaan hendak sesat.

60. Apabila perkataan yang amat kasar.

      Lekaslah orang sekalian gusar.

61. Apabila perkataan lemah lembut.

      Lekaslah segala orang mengikut.

62. Apabila pekerjaan yang amat benar.

      Tidak boleh orang berbuat onar.

63. Lakukanlah saja yang menurutmu benar

      Lakukanla saja apa yang menurutmu pantas.

64. Barangsiapa meninggalkan sembahyang.

      Seperti rumah tiada bertiang.

65. Barangsiapa mengenal akhirat.

      Tahulah ia dunia mudarat.

66. Apa yang di lidah, apa yang di hati

      Begitulah ciri orang mengerti.

67. Apa yang dirasa, itulah yang disyukuri.

      Insyaallah karunia tak pernah berhenti.

68. Apa yang ditebar tak mengurangi isi.

      Apalah arti rasa memiliki.

69. Bilalah puasa dengan akal semata.

      Akanlah menggoda rasa.

70. Bilalah nafsu sebagai lawan.

      Kuasai diri, ambil keputusan.

2. Gurindam Berkait

Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama memiliki hubungan erat dengan bait kedua atau bait berikutnya. Contohnya adalah sebagai berikut :

1. Sebelum bekerja pikir dahulu.

    Agar pekerjaan selamat selalu .

2. Kalau bekerja terburu-buru.

    Tentunya kerja banyak yang keliru.

3. Perkumpulan laki-laki dengan perempuan.

    Di situlah syaitan punya jamuan.

4. Jika orang muda kuat berguru.

    Dengan syaitan jadi berseteru.

5. Ingatkah dirinya mati.

    Itulah asal berbuat bakti.

6. Akhirat itu terlalu nyata.

    Kepada hati yang tidak buta.

7. Bila hendak mengenal diri.

    Bersihkanlah hati.

8. Jika belum mengenal diri.

    Lihatlah bayangan sendiri.

9. Hendak belajar mengenal diri.

    Bergurulah pada yang ahli.

10. Apabila syukur terpelihara dalam hati.

      Begitulah sabar dan bahagia sudah menanti.

11. Jangan biarkan tangan ikut kotor.

      Supaya terhindar dari perbuatan koruptor.

12. Jikalah pandangan mata terpelihara.

       Teranglah segala apa yang dikira.

13. Jika mata sudah dipercaya.

      yang dilihat pasti nyata adanya.

14. Jikalau mata menangkap kebesaran Allah.

      Kejernihan zikir mengucap subhallah.

15. Barang siapa melepas mata dengan birahi.

       Pastilah mata keranjang, tercela diri.

16. Cahaya mata bacaan jiwa.

      Itulah suasana rasa, suka duka terbaca.

17. Hendaklah bicara sesuai tujuan.

      Agar menjadi perhatian.

18. Apabila mulut benar menggunakan.

      Niscayalah menjadi sumber kekuatan.

19. Bilalah mulut mengecap menikmati.

      Agarlah perut menasihati.

20. Jadilah pendengar yang baik.

      Itulah strategi untuk lawan tertarik.

21. Jangan tulikan telinga akan hal baik.

      Agar isi hati tidak terbulak-balik.  

22. Adalah dua lubang pernafasan.

      Itulah Lorong hidup mati seorang insan.

23. Tajamkanlah penciuman untuk kebajikan.

      Niscaya Allah melapangkan kehidupan.

24. Tajamkan penciuman terhadap kebusukan.

      Agarlah paham harumnya kebaikan.

25. Rawatlah hidung sebagai cerobong kehidupan.

      Agar polusi dunia tersaring di pernafasan.

26. Barang siapa menjaga pernafasan untuk amanah.

      Insyaallah kebaikanlah yang mengalir dalam darah.

27. Hati itu adab budaya manusia.

       Jikalah payah, rusaklah peradaban dunia.

28. Hidupkanlah terang mata hati.

      Agar melihat keagungan Illahi.

29. Ingin ketenangan, kejernihan berpikir.

      Hatilah sumber kehidupan mengalir.

30. Bilalah menanam sebatang kebaikan.

      Akanlah berbuat pahala tak berkesudahan.

31. Jika hendak mengenal orang yang berilmu.

      Bertanya dan belajar tiadalah jemu.

32. Jika kena penyakit kikir.

       Sanak saudara akan menyingkir.

33. Sebelum berbicara piker dahulu.

      Agar tak melukai hati temanmu.

34. Hidup itu harus saling menghargai.

      Jika tak ingin menyesal di kemudian hari.

35. Kita hanya dipinjami.

      Apalah arti angkuh dan tinggi hati.

36. Bila berbekal iman dan taqwa segenap insani.

      Kenduri kekal, bahagia di taman surgawi.

37. Jika hendak bercinta.

      Pastikan dari pasti setia.

38. Barang siapa yang memberi kasih sayang.

      Pastilah dia juga akan di sayang.

39. Jika sudah berumah tangga.

     Pegang janji dan amanah berumah tangga.

40. Tepatii janjimu dengan orang lain.

      Agar ia tak pindah ke yang lain.

41. Cari pasangan yang setia.

      Agar hubunganmu tak sia-sia

42. Jika mulut sudah menyakiti.

       Lebih baik anda berhati-hati.

43. Jika kau berbuat baik kepada orang

     Maka hidupnu akan tenang.

44. Apabila kau berbuat jahat.

      Maka bersiaplah terima akibat.

45. Bila pergi membuat hati tenang.

      Lebih baik tak usah kembali biar hidup senang.

46. Kata maaf dapat memperbaiki hubungan.

      Tapi tidak mampu menghapus kenangan.

47. Di sekolah tidak hanya belajar.

      Tetapi harus menjadi terpelajar.

48. Jadilah murid yang selalu giat.

      Agar ke sekolah tidak telat.

49. Generasi mudah harus belajar.

      Agar bangsa memiliki generasi terpelajar.

50. Ilmu itu tidak dihafalkan

     Tetapi harus diamalkan.

51. Guru dapat menjadi teladan.

      Bagaikan sinar yang menerangi di kegelapan.

52. Jikalau engkau tak tahu.

      Maka lebih baik cari ilmu.

53. Apabila anak di didik dengan kasih

      Maka hatinya akan penuh kasih.

54. Bila anak tak punya teladan.

     Jangan heran jika dia kelimpungan.

55. Ilmu harus dapat diamalkan.

      Agar imu tak dilupakan.

56. Hidup bisa tak karuan.

      Jika tak punya ilmu pedoman.

57. Ilmu itu harus diamalkan.

      Bukan hanya dihafalkan.

58. Siswa akan terus membantah.

      Apabila di ajari dengan marah-marah.

59. Memberilah dengan tulus ikhlas

      Agar tuhan yang membalas.

60. Pilih sahabat yang mengerti.

      Agar hidupmu itu berarti.

61. Jika anda sombong dan pelit

      Maka hidupmu akan sulit.

62. Barang siapa yang mau bekerjasama.

      Maka kejayaan akan muncul bersama.

63. Apabila anda menuntut ilmu

      Pasti tidak akan mudah ditipu

64. Barang siapa yang lapang dengan apa adanya

      Itulah sedang dalam kebahagiaan cinta

65. Jika perut terlalu kenyang.

      Pikiran jernih akan menghilang.

66. Apabila janji tak ditepati.

      Orang tak percaya sampai mati.

67. Barang siapa berbuat cermat.

      Hidupnya akan selalu selamat.

68. Sungguh rugi jika tak tahu.

      Orang takt ahu selalu tertipu.

69. Hendaklah peliharakan kaki.

      Daripada berjalan yang membawa rugi.

70. Dengan ibu hendaklah hormat.

       Supaya badan dapat selamat.  

The post 140 Contoh Gurindam berbagai Tema appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gurindam: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/gurindam Wed, 08 Jul 2020 23:59:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=8914 Karya sastra dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian kata yang mengandung makna di dalamnya. Salah satu karya sastra yang cukup terkenal di Indonesia yakni gurindam. Pengertian Gurindam Kata gurindam berasal dari kata “Kamrimdam” yang memiliki arti perumpamaan dan asal mula. Gurindam merupakan salah satu karya sastra kuno berbentuk puisi yang terdiri atas dua baris kalimat dan […]

The post Gurindam: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karya sastra dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian kata yang mengandung makna di dalamnya. Salah satu karya sastra yang cukup terkenal di Indonesia yakni gurindam.

Pengertian Gurindam

Kata gurindam berasal dari kata “Kamrimdam” yang memiliki arti perumpamaan dan asal mula.

Gurindam merupakan salah satu karya sastra kuno berbentuk puisi yang terdiri atas dua baris kalimat dan mempunyai rima atau sajak yang sama. Dalam satu gurindam terdapat lebih dari satu bait, di mana setiap bait terdiri dari dua baris per bait.

Baris pertama pada gurindam merupakan baris dari syarat, persoalan, masalah, ataupun perjanjian. Sedangkan baris kedua adalah jawaban atau hasil dari permasalahan yang terjadi pada baris pertama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gurindam merupakan sebuah bentuk karya sastra, berupa sajak dengan 1 baitnya terdapat 2 baris. Isinya adalah berupa petuah atau nasihat.

Pengertian gurindam menurut Raja Ali Haji yakni puisi yang terdiri dari dua baris saja dalam satu bait. Sedangkan menurut Sutan Takdir Alisjahbana gurindam merupakan sajak dua baris yang terbentuk dari kalimat majemuk.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, gurindam merupakan karya sastra yang berisi mengenai nasihat, petuah, atau pengingat yang dituangkan pada dua baris di dalam satu bait.

Ciri-Ciri Gurindam

Ada ciri-ciri khusus yang membedakan gurindam dengan karya sastra lainnya, antara lain:

  1. Gurindam hanya tersusun atas dua baris untuk setiap baitnya.
  2. Pada baris kedua di gurindam merupakan isinya.
  3. Terikat oleh rima untuk setiap baitnya.
  4. Di setiap baris memiliki sajak A-A, B-B, C- C, D-D dan seterusnya.
  5. Jumlah kata untuk setiap baris terdiri atas 10 hingga 14 kata.
  6. Setiap baris dari gurindam mempunyai keterkaitan sebab akibat.
  7. Isi gurindam sebagian besar dalam bentuk filosofi, saran, ataupun kata-kata mutiara.
  8. Arti atau isi gurindam terdapat pada baris kedua.

Perbedaan Dengan Pantun dan Syair

Perlu diketahui jika gurindam, pantun, dan syair termasuk ke dalam puisi lama. Puisi lama yakni suatu puisi yang terikat dengan aturan atau kaidah dalam penulisannya, seperti jumlah baris, rima, dan juga makna yang terkandung di dalamnya.

Sekilas gurindam mirip dengan pantun, namun keduanya memiliki perbedaan. Gurindam hanya terdiri dari dua baris dalam satu bait, sedangkan pantun terdapat empat baris untuk setiap bait.

Selain itu di dalam sebuah gurindam, kalimat larik atau baris saling berkaitan. Jika diteliti lebih lanjut, gurindam adalah kalimat majemuk utuh dengan hubungan sebab akibat.

Lalu apa saja perbedaan gurindam dengan pantun dan syair?

Berdasarkan Jumlah Baris

  • Gurindam terdiri dari 2 baris.
  • Pantun dan syair terdiri atas 4 baris.

Berdasarkan Jumlah Kata

  • Gurindam tersusun atas 10 – 14 suku kata.
  • Pantun terdiri dari 8 – 12 suku kata.
  • Syair terdiri atas 8 – 14 suku kata.

Berdasarkan Pada Makna

  • Gurindam mempunyai makna nilai-nilai kehidupan atau nilai-nilai moral.
  • Pantun mempunyai makna nasihat atau teguran. Pada umumnya menggunakan kata jenaka atau menghibur.
  • Syair mempunyai makna filosofi hidup, makna nasihat, ataupun kata-kata mutiara.

Berdasarkan Struktur

  • Pada gurindam isi atau penyampaian maksud terdapat pada baris kedua termasuk jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian yang terdapat pada baris pertama.
  • Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran saja, sedangkan untuk baris ketiga dan keempat adalah isinya.
  • Pada syair, semua barisnya merupakan isi.

Berdasarkan Rima Pada Barisnya

  • Gurindam mempunyai rima A-A, B-B, C-C dan seterusnya.
  • Pantun memiliki rima A-B-A-B.
  • Syair memiliki rima A-A-A-A.

Jenis-Jenis Gurindam

Jika dilihat dari barisnya, gurindam dibedakan menjadi gurindam berkait dan gurindam berangkai.

Gurindam Berkait

Gurindam berkait yakni gurindam di mana pada bait pertama berhubungan dengan bait berikutnya serta pada bait selanjutnya.

Contoh gurindam berkait

Sebelum berbicara berfikir dahulu
Agar tak tersinggung hati temanmu

Kalau kau berbicara semaumu
Tentu banyak yang membencimu

Barang siapa tidak mempunyai agama
Pastilah sesat hidupnya di dunia

Barang siapa hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat
Maka segeralah cepat-cepat bertaubat sebelum terlambat

Gurindam Berangkai

Gurindam berangkai adalah salah satu bentuk gurindam yang mempunyai kata sama di setiap baris pertama baitnya.

Contoh gurindam berangkai

Temukan apa yang dimaksud sahabat
Temukan apa yang dimaksud maksiat

Janganlah menjadi orang yang memelas
Nanti kamu menjadi orang yang malas

Teknik Menulis Gurindam

Teknik atau cara menulis gurindam yang benar sebagai berikut:

  • Menentukan ide yang akan disampaikan terlebih dahulu.
  • Menata ide yang telah ditentukan.
  • Memilih kosakata yang tepat.
  • Membuat larik.
  • Menata kembali kalimat atau larik.
  • Menata gurindam agar terlihat lebih logis.

Contoh Gurindam

Contoh gurindam pendidikan

Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru

Barang siapa hendak bertanya
Maka tanyalah pada ahlinya

Jika berilmu janganlah angkuh
Nanti dirimu akan terjatuh

Jika belajar bersungguh-sungguh
Keberhasilan akan kau rengkuh

Jikalau engkau belajar kitab
Maka haruslah taati adab

Contoh Gurindam

Banyak harta sudah biasa
Banyak sedekah lebih luar biasa

Takut miskin saat sedekah
Buat hidup takkan pernah indah

Jangan takut ikut bersedekah
Takutlah jika menjadi serakah

Banyak harta bukan tujuan hidup
Karena tak dibawa saat mata tertutup

Barang siapa tinggalkan sholat
Maka menuntun ke perbuatan maksiat

Barang siapa melakukan perbuatan maksiat
Pasti akan mendapatkan siksa di akhirat

Jika bekerja tidak berhati lurus
Pikiran akan terus menjadi tergerus

Jika pikiran selalu tergerus
Pikiran tak karuan tubuh menjadi kurus

The post Gurindam: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>