Hewan Endemik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/hewan-endemik Fri, 09 Feb 2024 07:18:41 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Hewan Endemik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/hewan-endemik 32 32 7 Hewan Endemik Kalimantan https://haloedukasi.com/hewan-endemik-kalimantan Sat, 03 Feb 2024 02:35:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48098 Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia, dengan luas wilayah sekitar 544,150 kilometer persegi. Kalimantan juga sering disebut sebagai paru-paru Indonesia. Istilah itu mencerminkan pentingnya hutan-hutan kalimantan dalam menyumbangkan oksigen dan menjaga keseimbangan ekosistem di Indonesia. Selain itu, kalimantan juga memiliki beragam ekosistem yang mencakup hutan hujan tropis, rawa gambut, savana, dan sungai yang besar. Hutan […]

The post 7 Hewan Endemik Kalimantan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia, dengan luas wilayah sekitar 544,150 kilometer persegi. Kalimantan juga sering disebut sebagai paru-paru Indonesia. Istilah itu mencerminkan pentingnya hutan-hutan kalimantan dalam menyumbangkan oksigen dan menjaga keseimbangan ekosistem di Indonesia.

Selain itu, kalimantan juga memiliki beragam ekosistem yang mencakup hutan hujan tropis, rawa gambut, savana, dan sungai yang besar. Hutan hujan tropisnya sangat kaya akan biodiversitas, sementara rawa gambutnya mendukung kehidupan unik dan menyimpan banyak karbon.

Ekosistem sungai seperti sungai mahakam juga memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan di wilayah tersebut. Berikut merupakan beberapa hewan endemik yang ada di kalimantan.

1. Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus)

Orangutan borneo (Pongo pygmaeus) adalah hewan endemik Kalimantan, yang berarti hewan ini secara alami hanya ditemukan di pulau tersebut. Kehadiran orangutan di Kalimantan menandakan adaptasinya terhadap lingkungan hutan hujan tropis di pulau ini.

Namun, sayangnya populasi orangutan terus menghadapi ancaman dari deforestasi dan kegiatan manusia, sehingga upaya konservasi menjadi sangat penting untuk melindungi keberlanjutan spesies oranguatan.

2. Bekantan

Bekantan adalah seekor jenis monyet yang dikenal juga sebagai bekantan proboscis (Nasalis larvatus). Hewan tersebut memiliki ciri khas berupa hidung panjang yang mencolok. Bekantan merupakan spesies endemik di pulau Kalimantan, Indonesia.

Bekantan cenderung tinggal di wilayah rawa dan sungai serta terkenal dengan kelompok sosial yang besar. Bekantan terancam oleh perubahan habitat dan perburuan, sehingga konservasi menjadi penting untuk menjaga keberlanjutan populasinya.

3. Ikan Pesut Mahakam (Irrawaddy Dolphin)

Ikan pesut mahakam atau yang lebih dikenal sebagai lumba-lumba Irrawaddy adalah hewan endemik sungai Mahakam di Kalimantan Timur, Indonesia. Hewan ini memiliki penampilan khas dengan moncong yang rata.

Populasi ikan pesut Mahakam terancam karena hilangnya habitat, perburuan, dan aktivitas manusia. Ikan pesut mahakam hidup di perairan tawar, terutama di sungai-sungai dan muara serta memiliki kebiasaan hidup berkelompok dan sering ditemukan di estuari dan sungai yang dalam.

Makanannya melibatkan ikan, udang, dan krustasea kecil lainnya. Selain itu, hewan tersebut menghabiskan sebagian besar waktu di air, tetapi kadang-kadang muncul ke permukaan untuk bernapas.

4. Rangkong Papan (Buceros Bicornis)

Rangkong Papan atau burung enggang besar (Buceros bicornis), sebenarnya tidak hznya ditemukan di Kalimantan. Hewan tersebut juga ditemukan di sejumlah wilayah Asia Tenggara, termasuk Semenanjung Malaysia, Sumatera dan Jawa.

Cara makan rangkong papan melibatkan konsumsi buah-buahan, biji-bijian, dan kadang-kadang serangga. Paruh besar mereka membantu dalam mengambil makanan dari cabang-cabang tinggi atau meraih buah-buahan di atas pohon.

Rangkong papan juga dapat berperan sebagai agen penting dalam penyebaran biji tanaman, membantu regenerasi hutan. Kemudian, hewan ini hidup di hutan hujan dan hutan dataran rendah.

5. Katak Kepala Pipih (Barbourula kalimantanensis)

Katak kepala pipih (Barbourula kalimantanensis) memang merupakan hewan endemik Kalimantan. Mereka hanya ditemukan di pulau Kalimantan, khususnya di aliran sungai dan rawa-rawa hutan hujan di wilayah tersebut.

Katak kepala pipih memiliki tubuh yang datar dan mata yang besar, membantunya merasakan gerakan dan getaran di air dengan baik. Hal itu memungkinkan katak kepala pipih untuk mendeteksi mangsa potensial, seperti serangga dan invertebrata air.

Kemudian, seperti kebanyakan katak, hewan ini cenderung aktif pada malam hari serta berburu dan mencari makanan saat gelap, menggunakan keenam panca inderanya.

6. Lutung Merah (Presbytis rubicunda)

Lutung merah (Presbytis rubicunda) memang bukan hewan endemik Kalimantan. Hewan ini dapat ditemukan di beberapa wilayah di Asia Tenggara termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Meskipun demikian, keberadaan lutung merah di Kalimantan menunjukkan keragaman hayati yang penting di pulau tersebut.

Lutung Merah atau juga dikenal sebagai lutung jambul merah, memiliki ciri khas warna merah atau oranye pada bulu tubuh dan jambulnya. Lutung merah umumnya hidup di hutan dataran rendah hingga pegunungan, sering ditemui di kawasan hutan hujan primer dan sekunder. Kehidupannya terkait dengan pohon dan pohon-pohon besar, di mana mereka mencari makan dan beraktivitas.

7. Kucing Merah (Pardofelis badia)

Kucing merah yang juga dikenal sebagai kucing kalimantan atau kucing batu kalimantan. Data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kucing merah termasuk dalam daftar hewan endemik yang terancam punah.

Ancaman terhadap kucing merah melibatkan hilangnya habitat akibat deforestasi dan aktivitas manusia lainnya. Selain itu, perdagangan ilegal dan perburuan juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup mereka. Upaya konservasi dan perlindungan habitat menjadi sangat penting untuk mendukung pelestarian spesies ini dan menjaga keberlanjutan ekosistemnya.


The post 7 Hewan Endemik Kalimantan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Hewan Endemik Sulawesi https://haloedukasi.com/hewan-endemik-sulawesi Sat, 03 Feb 2024 02:33:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48097 Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan terletak di antara Pulau Kalimantan dan Pulau Maluku. Pulau ini memiliki bentuk yang khas, menyerupai huruf K atau orkid. Sulawesi memiliki keanekaragaman alam yang tinggi, termasuk gunung-gunung, hutan hujan, dan terumbu karang yang indah serta luas wilayah sekitar 174.600 kilometer persegi. Dikenal karena keanekaragaman hayatinya, […]

The post 11 Hewan Endemik Sulawesi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan terletak di antara Pulau Kalimantan dan Pulau Maluku. Pulau ini memiliki bentuk yang khas, menyerupai huruf K atau orkid. Sulawesi memiliki keanekaragaman alam yang tinggi, termasuk gunung-gunung, hutan hujan, dan terumbu karang yang indah serta luas wilayah sekitar 174.600 kilometer persegi.

Dikenal karena keanekaragaman hayatinya, Sulawesi menjadi rumah bagi banyak spesies endemik, seperti tarsius, babi rusa, dan bunglon Sulawesi. Selain itu, budaya Sulawesi juga sangat kaya dan beragam, mencerminkan keragaman etnis dan kepercayaan di pulau tersebut. Sulawesi terdiri dari enam provinsi yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo.

Berikut beberapa hewan endemik yang ada di kepulauan sulawesi.

1. Babirusa

Babirusa (Babyrousa celebensis) adalah hewan endemik Pulau Sulawesi, yang berarti spesies tersebut hanya ditemukan di wilayah tersebut dan tidak ada di tempat lain di dunia. Ciri khas babirusa yaitu memiliki gigi taring khusus pada rahang atas yang melengkung dan dapat menusuk tengkoraknya sendiri.

Hewan tersebut umumnya hidup di hutan hujan dan daerah berair di Sulawesi dan kehadirannya menjadi salah satu aspek unik dari keanekaragaman hayati pulau tersebut. Upaya konservasi diperlukan untuk melindungi habitat alami dan memastikan kelangsungan hidup babirusa di lingkungan yang semakin terancam.

2. Anoa Pegunungan

Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) atau sering disebut anoa merupakan salah satu hewan endemik Sulawesi. Hal itu berarti bahwa spesies ini hanya ditemukan di wilayah Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

Anoa pegunungan merupakan salah satu jenis kerbau yang relatif kecil dan memiliki dua subspesies yaitu anoa pegunungan utara (Bubalus quarlesi quarlesi) dan anoa pegunungan selatan (Bubalus quarlesi celebensis).

Anoa hidup di hutan hujan pegunungan Sulawesi dan populasinya terancam oleh perburuan dan hilangnya habitat akibat deforestasi serta keberadaannya mencerminkan kekayaan biologis yang unik di Pulau Sulawesi.

3. Burung Serak atau Sulawesi Masked Owl

Sulawesi Masked Owl (Tyto rosenbergii) adalah burung hantu endemik Pulau Sulawesi. Hewan ini memiliki ciri khas berupa topeng gelap di wajahnya, yang memberi mereka nama Masked Owl (burung hantu bertopeng).

Ciri fisik lainnya melibatkan bulu berwarna coklat dan abu-abu, dengan tubuh yang relatif besar serta ukuran tubuhnya mencapai 43-46 cm. Biasanya, Sulawesi Masked Owl hidup di hutan hujan dataran rendah, hutan pegunungan, dan kadang-kadang daerah pertanian.

Seperti banyak burung hantu, mereka aktif pada malam hari dan memangsa mangsa seperti mamalia kecil, burung, dan serangga. Burung hantu tersebut memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pemangsa yang membantu mengendalikan populasi hewan yang lebih kecil.

Namun, habitat alaminya dapat terancam oleh deforestasi dan perubahan lingkungan, yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup spesies ini.

4. Burung Maleo

Burung maleo (Macrocephalon maleo) adalah hewan endemik Sulawesi. Burung maleo memiliki bulu berwarna cokelat dengan bulu ekor yang panjang serta memiliki kepala besar dengan bulu-bulu panjang yang menonjol dari belakang kepalanya.

Paruh burung ini pendek dan tebal, cocok untuk mencari makanan di dalam tanah. Yang paling menarik adalah perilaku penetasannya yang unik yaitu burung betina akan menyimpan telurnya di pasir panas untuk menetas.

Burung maleo biasanya aktif di pagi hari dan sore hari, terutama mencari makan di tanah, mencari invertebrata seperti cacing, larva, dan serangga kecil. Salah satu hal yang unik tentang burung maleo adalah dari caranya bertelur.

Burung maleo menggunakan panas geotermal dari pantai untuk menetaskan telur-telur mereka yang besar di dalam pasir pantai. Setelah menetas, anak-anak maleo langsung mampu bergerak dan mencari makan sendiri.

Keberadaan burung maleo merupakan salah satu contoh keanekaragaman hayati yang istimewa di Sulawesi dan menjadi fokus upaya konservasi untuk melindungi habitatnya agar tetap berkelanjutan.

5. Kuskus Sulawesi

Strigocuscus celebensis atau kuskus Sulawesi Utara adalah salah satu spesies kuskus yang ditemukan di Pulau Sulawesi, Indonesia. Kuskus adalah jenis marsupial, mirip dengan opossum, dan biasanya ditemukan di wilayah Asia Tenggara dan Australia.

Kuskus Sulawesi Utara memiliki ciri khas bulu tebal dan ekor panjang. Mereka adalah hewan pohon yang terbiasa hidup di hutan-hutan tropis, seringkali di ketinggian yang cukup tinggi. Makanan utama mereka terdiri dari daun, buah, dan bunga.

Seperti banyak spesies di daerah tersebut, kuskus Sulawesi Utara menghadapi ancaman terutama karena hilangnya habitat dan perburuan. Pelestarian habitat alaminya menjadi kunci untuk mendukung kelangsungan hidup spesies ini.

6. Tarsius Gursky

Tarsius gursky atau tarsius spectrumgurskyae adalah jenis tarsius yang memang endemik di Pulau Sulawesi. Tarsius gursky memiliki mata yang besar dan telinga yang panjang, ciri khas dari semua spesies tarsius. Mereka memiliki bulu berwarna abu-abu kecokelatan dan ekor yang panjang.

Tarsius gursky memiliki ukuran tubuh yang kecil, dengan panjang sekitar 12-14 sentimeter dan berat sekitar 80-130 gram. Tarsius Gursky ditemukan di beberapa wilayah di Sulawesi serta sering ditemui di hutan hujan. Tarsius gursky adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif pada malam hari.

Hewan ini biasanya memburu serangga, laba-laba, dan kadang-kadang kelelawar kecil sebagai makanan utamanya. Tarsius gursky juga dikenal memiliki panggilan yang khas untuk berkomunikasi dengan sesama jenis.

7. Musang Sulawesi

Musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii) adalah hewan endemik di Pulau Sulawesi. Musang Sulawesi biasanya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah dan pegunungan di Pulau Sulawesi. Selain itu juga dapat ditemukan di daerah agraris dan perkebunan, terutama di dekat hutan.

Musang Sulawesi memiliki tubuh yang kekar dan panjang, dengan panjang tubuh total sekitar 50-70 cm, termasuk ekor yang panjang. Bulunya berwarna coklat kemerahan dengan belang-belang hitam di punggung dan sisi tubuh.

Musang Sulawesi adalah hewan nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari. Hewan tersebut merupakan pemangsa serangga, mamalia kecil, burung, dan buah-buahan. Musang Sulawesi memiliki kemampuan memanjat yang baik dan seringkali ditemukan di atas pohon.

Adaptasi terhadap lingkungan Sulawesi dan peranannya dalam ekosistem lokal menjadikannya salah satu hewan yang penting di pulau tersebut. Perlindungan habitat alaminya menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan hidup musang Sulawesi dan menjaga ekosistem yang beragam di Pulau Sulawesi.

8. Bunglon Sulawesi

Bunglon Sulawesi (Calumma gallus) merupakan salah satu hewan endemik di Pulau Sulawesi. Bunglon Sulawesi memiliki ciri khas warna dan bentuk yang dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Buinglon sulawesi memiliki panjang tubuh mencapai sekitar 30 cm, termasuk ekor yang panjang. Keanekaragaman bunglon Sulawesi juga mencerminkan variasi ekosistem di pulau tersebut.

Bunglon sulawesi di dalam ekosistem sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Oleh karena itu, menjaga habitat alami bunglon tersebut menjadi penting untuk mendukung keberlanjutan dan keberagaman hayati di Pulau Sulawesi.

9. Burung Srigunting Jambul Rambut

Eutrichomyias rowleyi atau Burung Srigunting Jambul Rambut adalah spesies burung endemik Sulawesi. Burung tersebut memiliki ciri khas jambul rambut di bagian kepala yang unik, serta bulu berwarna cerah dan kontras.

Burung Srigunting Jambul Rambut aktif mencari makan di kanopi hutan, terutama untuk mencari serangga dan larva. Kemudian juga sering terlihat bergerak dalam kelompok kecil atau pasangan. Keberadaan burung ini menambah keanekaragaman hayati di Pulau Sulawesi.

Dan menjadi salah satu dari banyak spesies unik yang mendukung keindahan dan keberagaman ekosistem di wilayah tersebut. Dengan memberikan perlindungan habitat alami burung tersebut menjadi kunci untuk menjaga kelangsungan hidup dan keberlanjutan populasi Burung Srigunting Jambul Rambut.

10. Monyet Hitam atau Yaki

Monyet hitam atau Yaki (Macaca nigra) adalah satu hewan endemik Sulawesi. Spesies ini ditemukan di beberapa bagian Pulau Sulawesi serta pulau-pulau kecil. Yaki memiliki warna bulu hitam yang mencolok dan merupakan salah satu primata yang memiliki ciri khas di wilayah tersebut.

Monyet hitam merupakan hewan sosial yang hidup dalam kelompok-kelompok besar. Kelompok hewan ini dapat berkomunikasi menggunakan berbagai ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan suara. Makanan utamanya terdiri dari buah-buahan, daun, biji-bijian, dan serangga.

Populasi monyet hitam terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan, pemerintah perlu melindungi newan tersebut untuk kelangsungan hidup spesiesnya. Monyet Hitam merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati Pulau Sulawesi dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem setempat.

11. Burung Rangkong atau Julang Sulawesi

Rhyticeros cassidix adalah nama ilmiah untuk Julang Sulawesi yang juga dikenal sebagai Sulawesi Wrinkled Hornbill. Burung ini adalah spesies julang atau burung rangkong yang ditemukan di Pulau Sulawesi, Indonesia.

Burung tersebut memiliki ciri khas tanduk keriput pada paruhnya, khususnya pada jantan. Julang Sulawesi memiliki bulu hitam dan putih yang mencolok, dengan paruh yang berbentuk unik. Seperti banyak spesies julang, mereka sering terlihat di ketinggian.

Mereka juga menjelajahi hutan-hutan di Pulau Sulawesi serta memainkan peran penting dalam ekosistem dengan membantu menyebarkan biji tumbuhan melalui fesesnya. Panjang tubuh mencapai sekitar 104 cm. Kemudian Julang Sulawesi memiliki berat tubuh sekitar antara 2,36 – 2,5 kilogram.

The post 11 Hewan Endemik Sulawesi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
20 Hewan Endemik Indonesia https://haloedukasi.com/hewan-endemik-indonesia Tue, 04 Jan 2022 09:24:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30052 Indonesia tidak cuma kaya akan budaya serta beragam destinasi tersembunyi yang wajib dikunjungi, tapi jugamenjadi rumah untuk beragam hewan endemik langka dan mempesona. Bahkan habitat fauna asli indonesia dapat ditemukan di beragam daerah dari Sabang hingga Merauke 1. Harimau Sumatra  Eksotisme harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) telah dikenal hingga seluruh dunia. Hewan endemik dengan tubuh […]

The post 20 Hewan Endemik Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia tidak cuma kaya akan budaya serta beragam destinasi tersembunyi yang wajib dikunjungi, tapi jugamenjadi rumah untuk beragam hewan endemik langka dan mempesona. Bahkan habitat fauna asli indonesia dapat ditemukan di beragam daerah dari Sabang hingga Merauke

1. Harimau Sumatra 

Harimau Sumatra 
Harimau Sumatra (Sumber : indonesia.travel)

Eksotisme harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) telah dikenal hingga seluruh dunia. Hewan endemik dengan tubuh terkecil dan warna kulit tergelap di antara jenis harimau lainnya ini, juga memiliki corak loreng hitam yang lebih rapat dan bila dilihat secara seksama motifnya menyerupai sidik jari manusia.

Populasi harimau Sumatra diperkirakan hanya tinggal tersisa 400 ekor di alam bebas. Demi menyelamatkannya dari kepunahan, sekarang Taman Nasional Kerinci Seblat, Kawasan Ekosistem di Ulu Leuser dan Masen dan Leuser daerah Aceh dan Sumatra Utara dijadikan pusat konservasi untuk harimau Sumatra.

2. Badak Sumatra

Badak Sumatra
Badak Sumatra (Sumber : indonesia.travel)

Badak sumatra (dicerorhinus sumatrensis) tersebar di berbagai tempat didalam Taman Nasional Gunung Leiser, Taman Nasional Bukit Barisan, dan Taman Nasional Way Kambas. Sama seperti harimau, badak sumatra pun kini terancam punah. Populasinya yang berjumlah kurang dari 80 ekor, hewan yang hidup di hutan tropis kini bertahan secara soliter sehingga hanya mampu melahirkan satu anak dalam waktu 3 hingga 4 tahun sekali.

Satwa yang hampir punah ini merupakan spesies badak dengan ukuran badan terkecil serta menjadi satu-satunya badak yang memiliki cula dua di Asia. Selain itu, ada juga badak jawa yang sering juga disebut badak sunda masuk dalam hewan satwa yang dilindungi di Indonesia.

3. Orang Utan

Orang utan
Orang utan (Sumber : theguardian.com)

Ada beberapa spesies orang utan yang dapat ditemukan di indonesia seperti Orang utan Kalimantan (Pongo Pygmaeus), Orang utan Sumatra (Pongo Abelii), dan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis). Setiap spesies orang utan memiliki keunikannya masing-masing, seperti orang utan sumatra yang memiliki bulu berwarna coklat kemerahan dan kini terancam punah.

Beda halnya dengan orang utan kalimantan yang memiliki ciri khas bentuk wajah besar serta pelipis menyerupai bantal. Populasi spesies ini pun terus menurun bahkan terancam punah. Sedangkan orang utan tapanuli tergolong spesies baru dan bisa ditemukan pada Ekosistem Batang Toru. Spesies ini juga dalam kondisi yang memprihatinkan, bahkan sangat terancam punah.

4. Gajah Kalimantan

Gajah Kalimantan
Gajah Kalimantan (Sumber : indonesia.travel)

Gajah Kalimantan (Elephas Maximus Borneensis) menjadi salah satu hewan endemik di Indonesia. Gajah yang berasal dari Kalimantan ini memiliki ukuran tubuh seperlima lebih kecil dibandingkan spesies gajah india. Sehingga telinganya terlihat lebih besar dibandingkan gajah lainnya.

Selain itu, bentuk gading gajah dari kalimantan ini cenderung lebih pendek serta lurus. Bahkan tingkah laku gajah kalimantan lebih lembut serta tidak terlaly agresif. Biasanya hewan endemik ini bisa dengan mudah ditemukan pada dataran rendah Kalimantan Timur.

5. Jalak Bali

Jalak Bali
Jalak Bali (Sumber : volunteerprogramsbali.org)

Di Bali, burung jalak sering disebut sebagai curik oleh masyarakat lokal. Ciri khas jalak bali (Leucopsar Rothschildi) adalah warna putih di seluruh tubuhnya, kecuali pada ujung ekor dan sayap yang berwarna hitam. Burung jalak bali pernah menjadi gambar di uang logam 200 rupiah yang terbit tahun 2008 itu, dan dapat di temukan di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).

Jalak bali mempunyai karakter yang periang, sering berkicau, dan seringkali terlihat seolah menari di atas air. Uniknya lagi, burung jalak bali memiliki telur mungil berukuran 3 cm dengan warna hijau kebiruan.

6. Komodo

Komodo
Komodo (Sumber : theguardian.com)

Pasti sudah tidak asing lagi dengan Komodo yang merupakan hewan endemik khas Indonesia yang terkenal hingga mancanegara. Hewan endemik ini hidup di Nusa Tenggara Timur dan menjadi daya tarik wisatawan. Komodo (Varanus Komodoensis) merupakan kadal terbesar yang aa di dunia dan bisa ditemui di Taman Nasional Komodo. Menurut penelitian, komodo merupakan salah satu hewan purba yang sudah hidup sejak 4 juta tahun yang lalu.

Hewan endemik asli Indonesia ini termasuk hewan buas yang berbisa dan cukup berbahaya. Selain karena besar tubuhnya yang mencapai 2-3 meter, perilakunya yang cukup agresif, komodo juga punya air liur yang penuh bakteri berbahaya, sehingga disarankan untuk tetap menjaga jarak dan cukup mengamati komodo dari kejauhan.

7. Burung Maleo

Burung Maleo
Burung Maleo (Sumber : gemasulawesi.com)

Taman Nasional Lore Lindu menjadi habitat burung khas Sulawesi Tengah ini. Burung maleo (Macrocephalon Maleo) merupakan satwa endemik yang tak akan bisa ditemui di tempat lain di dunia. Fauna asli Indonesia ini memiliki bulu warna hitam dengan bulu bagian bawah yang berwarna merah muda keputihan.

Kulit di sekitar matanya berwarna kuning, paruhnya warna jingga keabuan dan memiliki tinggi sekitar 55 cm. Burung maleo cuma bisa bertelur sebutir di setiap musimnya, tentu saja hal inilah yang membuat populasinya kian menurun dan terancam mengalami kepunahan.

8. Tarsius Kerdil

Tarsius
Tarsius (Sumber : animaldiversity.org)

Tarius kerdil (Tarsius Pumilus) sering disebut juga sebagai tarsius gunung adalah salah satu spesies hewan mungil yang dapat ditemukan di Sulawesi Tengah. Hewan primata ini hanya memiliki berat berkisar 50 gram saja. Tarsius kerdil mempunyai bulu yang lembut dan warna yang khas yaitu coklat keabuan atau bisa juga cokelat kegelapan.

Uniknya, hewan nokturnal ini telah dinyatakan mengalami punah pada tahun 2000-an dikarenakan tidak pernah terlihat. Tapi pada tahun 2008 peneliti berhasil menemukan beberapa ekor tarsius kerdil saat berkunjung ke Gunung Rorekatimbu di Sulawesi Tengah. Hal ini membuar status punah hewan endemik ini dihapuskan.

9. Monyet Hitam Sulawesi

Monyet Hitam Sulawesi
Monyet Hitam Sulawesi (Sumber : Greeners.co)

Monyet hitam sulawesi (Macaca Nigra) merupakan hewan endemik dari Sulawesi Utara yang juga punya nama lain yaki. Monyet hitam ini terkenal dengan kepintarannya serta memiliki bulu yang berwarna serba hitam. Uniknya, monyet ini memiliki jambul kepala yang berwarna merah muda dan sedikit kemerahan pada daerah bokongnya. Monyet hitam yang hidup di hutan tropis Sulawesi ini dipelihara dalam kawasan Cagar Alam Tangkoko.

10. Burung Cenderawasih

Burung Cenderawasih
Burung Cenderawasih (Sumber : onwestpapua)

Burung Cenderawasih (Paradisaeidae) hidup di bagian paling timur di Indonesia, lebih tepatnya di Papua. Secara etimologi, kata cenderawasih berasal dari kata cendra yang berarti dewa-dewi bulan dan wasih yang berarti utusan, warga lokal menganggap burung ini adalah reinkarnasi peri yang terbang di sekitar hutan Papua.

Ada sekitar 30 spesies cenderawasih di Indonesia dan 28 di antaranya bisa ditemukan di tanah Papua, beberapa di antaranya seperti cenderawasih kuning kecil, cenderawasih botak, cenderawasih raja, dan cenderawasih merah.

11. Elang Flores

Elang Flores
Elang Flores (Sumber : Digtara.com)

Hewan endemik lainnya adalah burung Elang Flores yang merupakan burung pemangsa endemik dan hanya ditemukan di pulau Flores dan sekitarnya. Burung ini termasuk dalam Keluarga Accipitridae dan Genus Nisaetus.

Burung ini tergolong sebagai burung yang berukuran besar dengan panjang tubuh sekitar 60 cm sampai 79 cm. Karakteristik dari burung ini adalah berkepala putih dengan garis-garis coklat kehitaman, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jantan atau betina dan dewasa atau muda.

Selain itu, hewan endemik khas Indonesia ini juga dikenal dengan bulunya yang sangat halus, sehingga membuatnya menjadi intaian para pemburu liar.

Hal inilah yang membuat hewan endemik ini terancam punah bahkan populasinya sekarang ini diperkirakan tidak sampai 250 ekor. Tidak heran jika burung flores berada di daftar merah International Union for Conservation of Nature.

12. Kekah Natuna

Kekah Natuna
Kekh Natuna (Sumber : 1001indonesia.net)

Kekah Natuna merupakan hewan primata yang hidup di Pulau Natuna. Hewan ini terancam punah karena habitatnya banyak mengalami kerusakan. Kekah memiliki ciri bulu yang unik dengan wajah yang seperti menggunakan kacamata.

Hewan endemik ini masuk dalam daftar kepunahan bahkan pada tahun 2001 termasuk dalam 25 jenis primata hampir punah karena jumlahnya kurang 10.000 ekor. Kekah Natuna juga masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).

13. Kucing Kalimantan

Kucing Kalimantan
Kucing Kalimantan (Sumber : 1001indonesia.net)

Kucing Kalimantan sering juga disebut sebagai ‘Kucing Merah’, mempunyai nama latin Catopuma Badia. Kucing ini mempunyai ciri fisik, tubuh yang berukuran lebih kecil dibandingkan kucing biasanya. Tapi, badan sert ekor kucing kalimantan jauh lebih panjang, serta memiliki telinga berbentuk bulat.

Mempunyai kepala yang lebih kecil serta berbentuk pendek dan bulat. Keunikan lainnya, kucing ini memiliki bulu berwarna kecokelatan-kemerahan. Kucing kalimantam termasuk dalam hewan nokturnal.

Populasi yang terus menurun membuatnya semakin langka, selain itu akibat pola sikapnya membuat kelangkaan ini juga menjadi penyebab tidak begitu banyak data yang bisa didapatkan para peneliti mengenai spesies kucing ini. Mulai dari ekologi makannya serta cara reproduksinya.

14. Badak Jawa

Badak Jawa
Badak Jawa (Sumber : suarasurabaya.net)

Badak Jawa merupakan salah satu jenis badak yang hidup di Indonesia dan saat ini berstatus kritis dengan tingkat kepunahan yang sangat tinggi.

Beberapa ancaman bagi populasi badak Jawa adalah rusaknya habitat akibat pembukaan lahan dan penebangan liar, perburuan cula badak, dan keragaman genetik badak Jawa yang sempit.

15. Ikan Arwana

Ikan Arwana
Ikan Arwana

Ikan arwana atau ikan arowana (familia Osteoglossidae) merupakan ikan air tawar purba yang tersebar di seluruh dunia, mulai dari Afrika, Asia Tenggara, Australia, hingga Amerika Selatan.

Ikan arwana adalah ikan air tawar yang berasal dari Asia Tenggara. Ikan ini bisa tumbuh hingga panjang 0,9 meter. Ciri khasnya adalah sisiknya yang berkilau seperti logam dan sungut yang menjuntai dari dagunya. Ikan ini diyakini melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

Ikan arwana adalah ikan predator yang merupakan kerabat dekat Arapaima gigas. Walaupun begitu, ikan ini tetap dicari karena keindahannya. Terdapat beberapa jenis ikan arwana yang diperjualbelikan di Indonesia. Berikut beberapa jenis ikan arwana di Indonesia.

16. Anoa

Anoa
Anoa

Anoa merupakan mamalia dan endemik terbesar yang hidup di daratan Pulau Sulawesi dan Pulau Buton. Karena hewan ini hidup di Sulawesi, khususnya Sulawesi Tenggara, wilayah tersebut mendapat sebutan Bumi Anoa.

Anoa merupakan fauna peralihan antara benua Asia dan Australia. Terdapat dua spesies anoa, yakni anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). 

Anoa gunung memiliki tubuh yang lebih kecil, ekor yang lebih pendek dan lembut, serta memiliki tanduk yang melingkar. Sementara itu, anoa dataran rendah memiliki ekor yang panjang, kaki berwarna putih, dan tanduk kasar.

17. Beruk Mentawai

Beruk Mentawai
Beruk Mentawai (Sumber : dictio.id)

Beruk mentawai (Macaca pagensis) masyarakat lokal disebut sebagai bokoi. Beruk mentawai (bokoi) mempunyai panjang tubuh antara 45-55 (jantan) dan 40-45 (betina) dengan panjang ekor mencapai antara 10-16 cm. Berat Macaca pagensis antara 6-9 kg untuk jantan dan hanya 4,5-6 kg untuk beruk betina.

Rambut bokoi berwarna cokelat gelap pada bagian belakang sedangkan pada bagian leher, bahu dan bagian bawah berwarna cokelat pucat. Kaki berwarna coklat. Perbedaan bokoi dengan beruk jenis lain terletak pada rambut bagian pipi dan mahkota.

Bagian pipi bokoi berwarna lebih gelap daripada beruk lainnya, mahkota bokoi berwarna cokelat, rambut pada dahi lebih panjang. Bokoi memiliki kantong pipi yang terlihat jelas. Punggung dan tangannya sering digunakan untuk membawa makanan.

18. Bekantan (Proboscis monkey)

Bekantan
Bekantan (Sumber : Borneo24.com)

Bekantan (Proboscis Monkey) memiliki ciri khas yang sangat mencolok selain memiliki hidung besar, ternyata punya perbedaan fisik antara betina dan jantan.  Untuk bekantan jantan hidung yang dimiliki lebih besar daripada yang betina tapi hidung betina tidak sekecil monyet.

Hidung bekantan jantan begitu besar yang terlihat menggantung di atas mulut. Bila ingin makan si jantan ini harus mendorong hidungnya keluar dari mulut agar dapat meletakkan makanan ke dalam mulut mereka.

19. Binturong

Binturong
Binturong

binturong (Artictis binturong) tidak mempunyai kekerabatan apapun dengan kucing maupun beruang. Kendati demikian, mereka ada kemiripan dengan kedua hewan tersebut.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika binturong masuk ke dalam keluarga viverridae yang dikenal sebagai kelompok mamalia purba dengan ukuran kecil sampai sedang dan hanya ditemukan di Old World (belahan bumi Timur).

kemampuan binturong betina untuk mengatur masa hamilnya berfungsi, agar mereka dapat menemukan kondisi lingkungan dan waktu yang tepat ketika akan melahirkan. Artinya, masa kawin dari binturong dapat terjadi kapan pun dalam kurun waktu setahun.

20. Kukang Jawa

Kukang Jawa
Kukang Jawa ( Sumber : news.detik.com)

Kukang jawa (Nycticebus javanicus) adalah primata Strepsirrhini dan spesies kukang asli yang menyebar di bagian barat dan tengah Pulau Jawa, Indonesia.

Pada dahinya terdapat pola berlian keputihan yang menyolok, yang terbentuk oleh garis berwarna gelap yang berjalan di atas kepalanya dan bercabang ke arah mata dan telinga. Kukang jawa beratnya antara 565 dan 687 g dan memiliki panjang kepala-badan sekitar 293 mm.

Seperti halnya semua kukang, kukang jawa bersifat arboreal dan bergerak perlahan di tanaman merambat dan liana, bukannya melompat dari pohon ke pohon. Habitatnya termasuk hutan primer dan hutan sekunder, tetapi juga dapat ditemukan di hutan bambu dan mangrove, serta di perkebunan cokelat.

Makanannya umumnya terdiri dari buah, gum pohon, kadal, dan telur. Kukang jawa tidur di cabang terbuka, kadang-kadang dalam kelompok, namun biasanya terlihat sendirian atau berpasangan.

The post 20 Hewan Endemik Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>