Hidroponik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/hidroponik Tue, 28 Dec 2021 08:29:48 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Hidroponik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/hidroponik 32 32 8 Macam Teknik Hidroponik dan Caranya https://haloedukasi.com/macam-teknik-hidroponik Tue, 28 Dec 2021 07:58:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30063 Hidroponik merupakan metode yang digunakan untuk menanam berbagai macam tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Dengan maksud lain, teknik hidroponik ini hanya menggunakan air sebagai medianya yang sudah dicampur oleh larutan mineral beserta nutrisi lainnya. Adapun beberapa jenis nutrisi yang digunakan seperti menggunakan pupuk organik maupun pupuk yang berasal dari proses kimia seperti urea yang […]

The post 8 Macam Teknik Hidroponik dan Caranya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hidroponik merupakan metode yang digunakan untuk menanam berbagai macam tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Dengan maksud lain, teknik hidroponik ini hanya menggunakan air sebagai medianya yang sudah dicampur oleh larutan mineral beserta nutrisi lainnya.

Adapun beberapa jenis nutrisi yang digunakan seperti menggunakan pupuk organik maupun pupuk yang berasal dari proses kimia seperti urea yang sudah dilarutkan.

Selain itu, ada beberapa jenis tanaman yang terbilang cukup sering ditanam menggunakan teknik hidroponik seperti tomat, timun, hingga tanaman cabai. Meskipun bahan utamanya adalah air, ternyata tanaman yang ditanam dengan teknik terbukti lebih sedikit menggunakan air daripada dengan teknik penanaman yang menggunakan tanah sebagai media utamanya.

Dari situlah akhirnya teknik penanaman hidroponik ini menjadi sangat populer karena kemudahan dan pengerjaannya yang efisien dengan menggunakan lahan yang ada.

Jadi, untuk menggunakan teknik hidroponik kita tidak perlu memiliki lahan yang luas untuk menanam tanaman yang kita sukai. Kita bisa membuatnya sendiri meskipun dalam sebuah ruangan kecil yang ada di rumah.

Teknik hidroponik ini terbagi menjadi beberapa macam. Setiap teknik tersebut tentunya mempunyai metode dan caranya tersendiri supaya tanaman yang kita tanam dapat bertumbuh subur dengan mudah. Adapun beberapa teknik hidroponik yang dapat kamu coba sendiri di rumah sebagai berikut:

1. Sistem Wick

sistem hidroponik wick

Sistem wick atau dikenal dengan sistem sumbu merupakan teknik hidroponik yang paling sederhana di mana kita tidak membutuhkan aerator, pompa maupun listrik.

Secara umum, teknik ini dilakukan dengan cara tanaman akan titempatkan secara langsung di dalam zat penyerapnya yakni perlit atau vermikulit. Setelah itu, sumbu nilon ditempatkan di sekeliling tanaman sebelum masuk ke larutan nutrisi.

Sistem ini sangat ideal untuk jenis tanaman dan tumbuhan taman berukuran kecil. Sehingga tanaman yang tidak memerlukan banyak air akan tumbuh dengan baik menggunakan sistem wick. Namun alangkah baiknya untuk tanaman seperti paprika dan tomat tidak menggunakan sistem ini.

Hal itu dikarenakan kedua tanaman tersebut adalah tanaman pemakan berat di mana memerlukan lebih banyak nutrisi dibandingkan yang dapat disediakan oleh sistem wick ini. Pastikan kamu selalu menjaga, mengontrol dan menyiram nutrisi tambahan menggunakan air bersih setiap 1-2 minggu.

2. Sistem Air

sistem hidroponik air

Sistem air adalah teknik hidroponik yang juga sederhana di mana menempatkan akar tanaman langsung ke dalam larutan nutrisi. Oksigen yang diperlukan oleh tanaman untuk bertahan hidup itu nantinya akan dikirim ke air melalui diffuser (batu udara).

Caranya yaitu dengan meletakkannya ke posisi yang tepat dengan pot jaring. Kemudian letakkan akar tanaman tersebut langsung ke dalam sistem nutrisi supaya nutrisi tersebut bisa dengan mudah untuk diserap oleh tanaman.

Kelebihan lainnya yaitu sistem air mampu mengakses langsung ke unsur hara dan oksigennya, sehingga tanaman akan tumbuh dengan cepat serta cocok untuk semua jenis tanaman. Namun kekurangannya adalah terdapat penyakit akar yang disebabkan oleh kondisi pertumbuhan tanaman yang kotor. Oleh karena itu, pastikan selalu menjaga kebersihan airnya.

3. Sistem Ebb dan flow

sistem hidroponik ebb dan flow

Sistem pasang surut atau dikenal dengan ebb dan flow ini merupakan salah satu teknik hidroponik yang banyak disukai oleh para petani.

Teknik ini dilakukan dengan memposisikan tanaman di bedengan luas dan dikemas dengan menggunakan media tanam yakni rockwool atau perlite. Setelah itu, bedeng dibanjiri oleh larutan yang banyak nutrisi hingga air mencapai beberapa inci di bawah lapisan atas media tanam.

Pompa air yang membanjiri bedengan tanaman tersebut dilengkapi oleh pengatur waktu yang berfungsi untuk mematikan air setelah jangka waktu tertentu. Sehingga air tersebut nantinya dialirkan dari bedengan tumbuh menuju ke pompa.

Sistem ini cocok untuk hampir semua jenis tanaman terutama pada wortel dan lobak. Namun lebih disarankan bagi tanaman yang sangat besar untuk tidak memakai teknik ini. Hal itu dikarenakan ruangan yang dibutuhkan sangat banyak sehingga tidak memungkinkan untuk tanaman yang ukurannya lebih besar.

4. Sistem Hidroponik Drip

sistem hidroponik drip

Hidroponik drip adalah teknik hidroponik yang mudah digunakan dan bisa disesuaikan. Teknik ini juga sangat cocok untuk berbagai jenis tanaman.

Larutan yang digunakan nantinya akan langsung menuju ke pangkal tanaman. Sehingga kita bisa mengatur aliran sesuai kebutuhan masing-masing tanamannya.

Selain itu, teknik ini juga bisa digunakan untuk budidaya tanaman yang berukuran kecil maupun besar sesuai dengan keinginan.

5. Sistem Teknologi Film Nutrisi (N.F.T)

sistem hidroponik NFT

Sistem N.F.T merupakan teknik hidroponik yang dilakukan dengan meletakkan larutan nutrisi ke dalam reservoir besar. Kemudian larutan dipompa menuju saluran miring yang dapat memungkinkan nutrisi berlebih bisa mengalir kembali ke reservoir.

Saat dikirimkan ke saluran miring, larutan nutrisi mengalir menuruni lereng serta melewati akar setiap tanamannya. Hal itu bertujuan untuk menyediakan nutrisi dalam jumlah yang tepat.

Untuk melakukannya, sangat disarankan memakai pot jaring. Kemudian pasang pot jaring tersebut dengan tanaman yang berakar lebih kecil. Kekurangan dari teknik ini yaitu tidak mampu menampung tanaman yang ukurannya lebih besar.

Meskipun demikian, teknik ini dapat mengubah pertumbuhan tanaman kecil menjadi jumlah yang besar. Selain itu, teknik N.F.T juga dipakai oleh para petani komersial bersama-sama dengan petani rumahan.

6. Sistem Aeroponik

sistem aeroponik

Sistem aeroponik merupakan teknik hidroponik di mana tanaman akan digantung di udara. Kemudian larutan nutrisi akan disemprotkan melalui sistem akar tanaman menggunakan nozzle.

Nozzle kabut tersebut dihubungkan langsung ke pompa air supaya lebih mudah. Sehingga saat tekanan meningkat di pompa air, maka air dapat secara otomatis menyembur tanaman.

Dengan teknik ini, kita bisa menanam hampir seluruh jenis tanaman dengan syarat harus menyediakan sebuah reservoir untuk tempat gas dan minyak yang lebih dalam apabila digunakan untuk menanam tanaman dengan ukuran yang lebih besar. Jika hal itu tidak dilakukan, maka nozzle kabut mungkin tidak mampu menyebar ke seluruh akar.

7. Sistem Hidroponik DFT

sistem hidroponik DFT

Sistem hidroponik DFT (Deep Flow Technique) adalah teknik hidroponik variasi dari NFT. Tanaman yang tergolong ini akan dikelilingi dengan larutan nutrisi yang tingginya sekitar 4 ccm.

Selain itu, teknik DFT ini juga lebih aman penggunaannya karena akar masih disuplai apabila terjadi kegagalan pompa.

Meskipun demikian, nyatanya teknik DFT ini jarang digunakan. Salah satu sebabnya yaitu kurang efektif jika sistem ini digunakan dalam sistem yang lebih panjang ataupun lebih besar di mana pasokan oksigen ke tanaman semakin lama akan semakin tidak merata.

8. Sistem Hidroponik Bubbleponic

Sistem hidroponik Bubbleponics

Terakhir yaitu sistem hidroponik bubbleponic di mana teknik hidroponik yang mengandalkan pada gelembung udara sebagai nutrisi oksigen untuk tanaman.

Apabila ingin menggunakan teknik hidroponik ini harus dipastikan bahwa pada bagian akarnya tetap berada di dalam air yang telah diberikan nutrisi.

Selain itu, tanaman yang memakai teknik hidroponik bubbleponic juga dapat mempunyai akses ke sejumlah besar oksigen di mana dapat membantu memfasilitasi pertumbuhannya.

The post 8 Macam Teknik Hidroponik dan Caranya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hidroponik: Pengertian – Manfaat dan Macamnya https://haloedukasi.com/hidroponik Mon, 08 Feb 2021 02:35:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20872 Di jaman modern seperti sekarang ini metode atau cara untuk membudidayakan tanaman sudah banyak sekali. Salah satu metode yang sering digunakan orang pada umumnya yaitu metode hidroponik. Metode menanam tanaman menggunakan hidroponik tergolong mudah dan hemat. Dikarenakan dalam menanamnya tidak membutuhkan lahan yang luas atau tanah, namun menggunakan media air. Apa itu Hidroponik? Menurut Kamus […]

The post Hidroponik: Pengertian – Manfaat dan Macamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di jaman modern seperti sekarang ini metode atau cara untuk membudidayakan tanaman sudah banyak sekali. Salah satu metode yang sering digunakan orang pada umumnya yaitu metode hidroponik.

Metode menanam tanaman menggunakan hidroponik tergolong mudah dan hemat. Dikarenakan dalam menanamnya tidak membutuhkan lahan yang luas atau tanah, namun menggunakan media air.

Apa itu Hidroponik?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara.

Menurut Para Ahli

  • Lingga (2006)
    Hidroponik adalah sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan dengan memiliki berbagai dampak positif bagi tanaman dengan proses perawatan yang lebih praktis diterapkan dalam masyarakat perkotaan.
  • Sutiyoso (2006)
    Hidroponik adalah sistem penanam terapung yang hanya tersedia untuk berbagai tanaman sayuran yang memiliki bobot akar, batang dan daun yang lebih ringan.

Secara Umum

Hidroponik adalah metode penanaman tanaman dengan tidak menggunakan tanah dan proses dalam perawatan yang praktis.

Sejarah Hidroponik

Metode atau teknik menanam hidroponik sudah ada sejak jaman dahulu yaitu pada tahun 1627. Pada saat itu terdapat tulisan dari Francis Bacon yang menuliskan bahwa hidroponik merupakan tanaman yang juga bisa ditanam dengan media lainnya selain tanah yaitu media air.

Pada tahun 1699 dilakukan sebuah penelitian mengenai metode hidroponik yang dilakukan oleh John Woodward. Menurut hasil penelitiannya tanaman yang ditanam dengan hidroponik lebih bagus jika menggunakan media tanam yaitu air yang keruh dibandingkan air jernih.

Maka dari hasil penelitian tersebut, John menyimpulkan bahwa air yang digunakan untuk menanam tanaman tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk membuat tanaman hidroponik menjadi subur.

Penelitian terus berjalan dan ditingkatkan tepatnya pada tahun 1842. Penelitian tersebut ditemukan oleh Julius Von Sachs dan Wilhelm Knop yang menghasilkan bahwa ada 9 elemen nutrisi yang dibutuhkan tanaman agar tanaman menjadi subur

Penelitian dilanjutkan lagi pada tahun 1859 – 1865 dan dibuat nutrisi yang di dalamnya terkandung 9 elemen nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dan bentuknya seperti larutan. Penelitian ini menjadi cikal bakal dari munculnya hidroponik.

Hasil dari beberapa penelitian yang dilakukan menegaskan bahwa menanam tidak hanya menggunakan tanah saja, melainkan bisa menggunakan media tanam lainnya seperti air. Pada abad ke-19 penelitian dari hidroponik semakin meluas.

Perkembangan Hidroponik di Indonesia

Metode penanaman hidroponik mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1980 dan diperkenalkan oleh Bob Sadino kepada masyarakat luas. Awalnya cara penanaman hidroponik dilakukan hanya untuk hobi saja.

Namun, hidroponik sekarang ini bukan hanya sekedar hobi saja melainkan sudah menjadi budidaya tanaman yang modern. Metode hidroponik semakin lama semakin berkembang dan meluas, ditambah lagi dengan di daerah perkotaan yang tidak dapat menanam tanaman sesuka hatinya karena tidak adanya lahan.

Menanam menjadi mudah seiring dengan adanya metode hidroponik dan hidroponik menjadi alternatif yang tepat bagi masyarakat apabila ingin menanam tanaman yang tidak membutuhkan lahan, terutama untuk masyarakat perkotaan dan masyarakat modern.

Manfaat Hidroponik

  • Metode penanaman secara hidroponik dapat menghasilkan kualitas tanaman yang lebih baik.
  • Metode hidroponik menghemat tenaga dan waktu.
  • Metode hidroponik bisa terhindar dari berbagai penyakit dan hama pada tumbuhan.
  • Penggunaan pupuk dalam metode ini menjadi lebih hemat.
  • Metode hidroponik menghemat lahan dan tidak memerlukan lahan yang luas.
  • Tanaman yang ditanam dengan metode hidroponik dapat tumbuh dengan cepat.

Macam Hidroponik

Metode penanaman hidroponik dapat dibagi menjadi tiga jenis diantaranya yaitu:

Aeroponik

Aeroponik

Aeroponik merupakan salah satu budidaya menanam hidroponik. Aeroponik berasal dari kata aero dan phonic. Aero memiliki arti udara dan phonic yang berarti cara budidaya. Secara harafiah memiliki arti yaitu bercocok tanam di udara.

Jenis aeroponik pertama kali dikembangkan oleh Dr. Franco Massantini, Italia. Dan di Indonesia perintis dari hidroponik jenis aeroponik yaitu Amazing Farm di tahun 1998 di Lembang, Bandung.

Fertigasi

Fertigasi

Fertigasi merupakan salah satu jenis dari metode hidroponik yaitu teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi. Keuntungan menggunakan metode hidroponik jenis fertigasi ini adalah biaya tenaga kerja untuk dapat memberi pupuk bisa dikurangi.

Dikarenakan pemberian pupuk dapat dilakukan secara bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lainnya yaitu peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara dikarenakan pupuk diberikan dalam jumlah yang sedikit, namun berkelanjutan.

NFT

NFT

Jenis metode hidroponik NFT ini merupakan metode tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersikulasi sehingga tanaman mendapatkan nutrisi, ari dan oksigen yang cukup.

Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik

Kelebihan Hidroponik

  • Hemat Lahan
    Menanam dengan cara hidroponik ternyata jauh lebih mudah dan menghemat lahan dibandingkan dengan menanam menggunakan metode biasa yang membutuhkan lahan. Hal ini dikarenakan hidroponik bisa tumbuh dan berkembang pada instalasi pipa.
  • Cukup Mudah dan Praktis
    Menanam hidroponik akan lebih mudah dan juga praktis, dikarenakan tidak memerlukan cacing atau lainnya agar dapat menggemburkan tanah. Namun jika ingin hasil tanam hidroponik yang memuaskan juga dibutuhkan ilmu mengenai hidroponik juga.
  • Hasil Panen Banyak
    Meskipun dengan lahan yang minim, jika menanam dengan hidroponik dilakukan secara tekun akan menghasilkan panen yang cukup banyak. Hal ini juga dikarenakan instalasi hidroponik dilakukan secara bertingkat sehingga dapat menampung banyak tanaman.
  • Bebas Hama
    Menanam hidroponik seperti sayur dan buah tidak mudah diserang oleh penyakit. Sayur akan tumbuh lebih sehat dan juga bersih, karena dalam menanam hidroponik tidak menggunakan pestisida.

Kekurangan Hidroponik

  • Modal Cukup Besar
    Saat pertama kali ingin menanam hidroponik memerlukan modal yang besar, terutama dalam skala yang besar modal juga harus sesuai dengan yang dikeluarkan. Beberapa peralatan tersebut yaitu pipa, pompa akuarium, set bor, slang dan lainnya.
  • Perlengkapan sukar di dapatkan
    Peralatan yang dibutuhkan untuk hidroponik ternyata cukup langka dan tidak semua toko pertanian menjual peralatan hidroponik.
  • Keterampilan Khusus
    Dalam menanam hidroponik dibutuhkan keterampilan khusus juga seperti menanam, membibit, menyemai dan perawatannya.
  • Ketelitian Ekstra
    Dibutuhkan ketelitian yang ekstra untuk menanam hidroponik. Petani juga harus mengontrol nutrisi dan tingkat keasaman PH pada tanaman secara berkala dan juga pemberian nutrisi pada tanamannya.

Contoh Tanaman Hidroponik di Indonesia

  • Selada
    Selada merupakan salah satu jenis dari tanaman yang biasanya ditanam menggunakan metode hidroponik dan tergolong mudah untuk penanamannya. Selada juga memiliki nilai ekonomis, karena masyarakat juga suka mengkonsumsinya.
  • Kangkung
    Biasanya tanaman kangkung juga ditanam menggunakan metode hidroponik dan merupakan jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Cara menanam kangkung dengan metode hidroponik juga cukup mudah sehingga banyak dari masyarakat Indonesia yang menanam tanaman kangkung ini.
  • Cabai
    Tanaman cabai juga biasanya ditanam menggunakan metode hidroponik dikarenakan cabai juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Cabai sering digunakan sebagai bumbu masakan oleh masyarakat Indonesia.
  • Bayam
    Bayam juga merupakan jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bayam ini biasanya juga ditanam menggunakan metode hidroponik sehingga menghasilkan kualitas bayam yang baik.
  • Stroberi
    Banyak orang orang yang membudidayakan tanaman stroberi dengan metode hidroponik, dikarenakan buah ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun, harus dipahami bahwa suhu dingin untuk teknik penanaman juga harus diperhatikan.

Media Tanam Hidroponik

  • Rockwool
    Media tanam rockwool ini sifatnya ramah lingkungan dan biasanya digunakan baik di skala rumahan atau industri. Rockwool terbuat dari kombinasi batu bara, batuan banasit dan batu kapur yang dipanaskan di suhu 1600 derajat celsius.
  • Expanded Clay
    Expanded clay ini termasuk ke dalam media tanam hidroponik dan memiliki bentuk seperti bulatan lempung yang berukuran seperti kelereng.
  • Hidrogel
    Hidrogel ini merupakan media tanam yang terbuat dari kristal polimer dan memiliki kemampuan daya serap yang cukup tinggi. Biasanya hidrogel digunakan pada tanaman hias.
  • Zeolit
    Zeolit merupakan media tanam mineral kristal alumina terhidrasi yang mengandung kation kation alkali. Sehingga cocok untuk metode tanam hidroponik.
  • Perlit
    Perlit terbuat dari batuan silika yang dipanaskan dan memiliki kelebihan yaitu kemampuan yang baik dalam menyimpan unsur hara dan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.
  • Serbuk Sabut Kelapa
    Serbuk sabut kelapa memiliki daya tampung air yang banyak hingga 73%. Namun serbuk kelapa juga memiliki kekurangan yaitu terdapat zat yang mampu menghambat pertumbuhan tanaman yaitu zat tanin.

Permasalahan Hidroponik di Indonesia

  • Listrik 24 jam
    Tanaman juga memerlukan waktu untuk beristirahat dan umumnya selama 7-8 jam di dalam satu hari. Tanaman beristirahat tidak menyerap unsur hara yang ada disekitarnya. Namun tingkat kelembapan harus tetap terjaga agar akarnya tidak mengalami kekeringan dan layu. Nutrisi yang diperlukan berasal dari aliran pompa. Jika listrik mati maka pompa juga akan mati. Maka dibutuhkan listrik menyala 24 jam.
  • Daun Rusak
    Pada saat terjadi hujan dapat membuat tingkat kelembapan meningkat dan muncul cendawan yang dapat menyebabkan daun tanaman menjadi rusak. Cara mengatasi hal ini yaitu dengan menutup daun menggunakan plastik.
  • Debit Air
    Dalam budidaya menggunakan hidroponik memerlkukan debit air sekitar 1 – 2 liter setiap menitnya.
  • Lumut yang muncul di Selang Plastik
    Cara untuk membersihkan lumut yang ada di dalam selang dengan merendam selang menggunakan air panas. Kemudian ditambahkan 1 sdm pemutih per galon ketika akan membersihkan lumutnya.

The post Hidroponik: Pengertian – Manfaat dan Macamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>