historiografi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/historiografi Mon, 07 Mar 2022 06:12:06 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico historiografi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/historiografi 32 32 Historiografi Kolonial: Karakteristik – Sumber dan Contohnya https://haloedukasi.com/historiografi-kolonial Mon, 07 Mar 2022 02:26:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31898 Secara umum historiografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sejarah atau juga dapat diartikan sebagai sebuah catatan sejarah. Historiografi terdiri dari 3 jenis berdasarkan masanya yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial serta historiografi nasional atau disebut juga sebagai historiografi modern. Pembahasan berikut ini kita akan berfokus pada salah satu jenis saja yaitu historiografi kolonial. Pengertian Historiografi Kolonial […]

The post Historiografi Kolonial: Karakteristik – Sumber dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Secara umum historiografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sejarah atau juga dapat diartikan sebagai sebuah catatan sejarah. Historiografi terdiri dari 3 jenis berdasarkan masanya yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial serta historiografi nasional atau disebut juga sebagai historiografi modern. Pembahasan berikut ini kita akan berfokus pada salah satu jenis saja yaitu historiografi kolonial.

Pengertian Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial adalah salah satu bentuk historiografi di Indonesia yang berkembang pada masa kolonialisme oleh bangsa Barat di Nusantara. Historiografi ini menempatkan orang-orang barat utamanya dari Belanda sebagai tokoh utamanya. Catatan sejarah ini dimulai sejak Belanda datang ke Indonesia yakni pada masa perusahaan dagang Vereenigde Oostindische Compagnie atau yang lebih dikenal sebagai VOC. 

Karakteristik Historiografi Kolonial

Setiap historiografi memiliki ciri dan karakteristik nya masing-masing begitu juga dengan historiografi kolonial. 

  • Neerlandosentris
    Neerlandosentris disebut juga sebagai Belanda Sentris yaitu cerita yang dituliskan pada historiografi kolonial berfokus pada kegiatan Belanda dan bangsa Eropa lainnya, pemerintahan kolonial dan pegawai lainnya yang pada umumnya berkulit putih. 
  • Diskriminatif
    Karakteristik lainnya yang menonjol pada historiografi kolonial adalah adanya diskriminasi atau perbedaan. Perbedaan tersebut terletak dimana orang-orang Eropa dianggap lebih mulia daripada pribumi. Sementara itu orang Eropa memandang pribumi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan mereka. 
  • Hanya Memiliki Satu Sumber
    Tulisan-tulisan dalam historiografi kolonia baik dari negaranya maupun negeri jajahannya hanya menggunakan satu sumber yakni negara penjajahnya. 
  • Sejarah orang Belanda
    Karena ditulis oleh orang-orang Belanda dan juga hampir seluruhnya menggambarkan mereka maka historiografi ini adalah sejarah orang-orang Belanda di Hindia Timur atau saat ini adalah Indonesia. Selain itu bangsa Eropa menganggap Indonesia belum memiliki sejarah sebelum kedatangan mereka terutama bangsa Belanda. 
  • Berbau Politik 
    Kedatangan Belanda dan bangsa Eropa lainnya di Indonesia adalah untuk imperium. Sehingga tulisan-tulisan dalam catatanya pun berbau politik dan menceritakan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh besar. 
  • Berbentuk Laporan
    Historiografi kolonial pada umumnya berbentuk laporan seperti serah jabatan ataupun laporan tertentu dari pemerintah pusat di daerah jajahannya kepada pihak kerajaan Belanda. Oleh sebab itu historiografi ini mempunyai data-data statistik peta wilayah kekuasaan. 
  • Legitimasi Kolonial Belanda
    Teks-teks yang dibuat oleh orang-orang Belanda serta bangsa Eropa lainnya bertujuan sebagai pengesahan atau legitimasi bagi pemerintahan kolonial mereka. 

Sumber Historiografi Kolonial 

Historiografi kolonial menggunakan berbagai sumber dalam penyusunannya seperti dari arsip Belanda atau Algemeen Rijksarchief yang saat ini adalah Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), arsip-arsip VOC yang saat ini ada di arsip nasional Indonesia, Negeri Belanda, Sri Lanka, Afrika Selatan dan India, serta arsip pemerintah Hindia Belanda di Batavia. 

Kelebihan Kekurangan Historiografi Kolonial

Kelebihan Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial memiliki beberapa nilai kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut. 

  • Dari historiografi kolonial yang ditiriskan oleh bangsa barat kita bisa mengetahui secara detail kehidupan pada masa itu. Hal ini dikarenakan rangkaian cerita tercatat dengan urut dan rinci. 
  • Dibandingkan dengan historiografi tradisional, jenis ini ini lebih ilmiah karena tidak mengandung unsur-unsur supranatural maupun kekuatan gaib lainnya. Historiografi kolonial bahkan dianggap sebagai pencetus dari historiografi ilmiah di Indonesia. 

Kekurangan Historiografi Kolonial

Di sisi lain, Historiografi kolonial memiliki kekurangan diantaranya adalah sebagai berikut. 

  • Penulisan sejarah pada historiografi kolonial oleh orang-orang Belanda sangat subyektif. Hal ini tentu mengurangi validitas dari kebenaran-kebenaran atas peristiwa yang tertulis di dalam historiografi kolonial ini.
  • Catatan yang tertulis hanya berisikan tentang kepentingan kolonial saja. 
  • Kehidupan pribumi tidak tercatat sama sekali dalam historiografi kolonial terlebih yang tidak ada kepentingan atau tidak menguntungkan mereka. 

Contoh Historiografi Kolonial

Berikut ini adalah contoh-contoh dari  historiografi kolonial. 

  • Buku Geschiedenis van Nederlandsch Indië
    Buku dengan judul Geschiedenis van Nederlandsch Indië merupakan hasil karya dari Dr. F.W. Stapel. Beliau menerbitkan buku ini pada tahun 1940 dan merupakan seri ke lima dari total 6 jilid. Jilid terdahulunya diterbitkan pada tahun 1938 dan 1939. Pada buku ini menceritakan periode Republik Bataf dan masa kekuasaan Perancis serta terbentuknya Het Koninkrijk der Nederlanden.
  • Reizen dalam Jurnal Oost Indische Spiegle
    Bangsa Eropa adalah bangsa penjelajah dan biasanya mereka akan mencatat penemuan-penemuan selama masa penjelajahan tersebut yang disebut sebagai reizen. Salah satunya adalah Nicolaus de Graff yang berkunjung ke Indonesia sekitar tahun  1639-1643. Ia cukup lama di sini yakni sampai sekitar tahun 1668-1687. Perjalanan menggunakan kapal laut ini ia citat dan tercantum pada jurnal Oost Indische Spiegel yang artinya Kisah Hindia Timur (Indonesia) . Ia mencatat setiap pelabuhan di Indonesia yang disinggahinya ia juga menceritakan kondisi Indonesia pada saat itu. 
  • Rijklofs
    Rijklofs adalah duta besar VOC yang berkunjung ke kerajaan Mataram sekitar tahun 1648-1654. Kunjungannya ini juga tercatat dalam jurnal yang sama dengan Nicolaus de Graff yakni jurnal Oost Indische Spiegel.
  • Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indië
    Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indië adalah buku hasil karya dari GL Gonggrijp. Buku yang terbit tahun 1938 ini berisi tentang sejarah ekonomi Hindia-Belanda. Berdasarkan buku ini Hindia Belanda memiliki tujuh keunggulan ekonomi yaitu keunikan keadaan alam, karakter yakni bakat dan keterampilan penduduk dan ide bangsa lain yang berkaitan dengan suku-suku pribumi, kepadatan penduduk, pembagian kerja, pembentukan modal, dan peristiwa-peristiwa ekonomi internasional. 
  • Geschiedenis van den Indischen Archipel
    Geschiedenis van den Indischen Archipel adalah buku dari B.H.M. Vlekke yang diterbitka pada tahun 1948. Buku ini menceritakan tentang sejarah Kepulauan Hindia. 
  • Het Animisme in den Indischen Archipel
    Het Animisme in den Indischen Archipel adalah buku yang terbit pada tahun 1906 merupakan hasil karya dari etnografer sekaligus misionaris Belanda, Albertus Christiaan Kruyt. Buku ini mencatat perkembangan animisme di Kepulauan Hindia pada abad ke 20. 
  • Buku Javaansche Geschiedschrijving
    Javaansche Geschiedschrijving adalah buku dari Prof. Dr. C.C. Berg yang membahas tentang sejarah Pulau Jawa. Pembahasan buku ini berfokus pada sejarah masuknya bangsa barat ke Nusantara mulai dari Spanyol, Portugis, Inggris hingga Belanda. 
  • History of Java
    History of Java atau Sejarah Jawa juga ditulis oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1817. Buku berbahasa Inggris ini berisi tentang keadaan penduduk, adat budaya, geografi, sistem pertanian, perdagangan, bahasa, hingga agama di Pulau Jawa. Ia menulis buku ini sewaktu menjabat sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda untuk periode 1811-1816. 

The post Historiografi Kolonial: Karakteristik – Sumber dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Historiografi Tradisional: Karakteristik – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/historiografi-tradisional Wed, 02 Mar 2022 01:39:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31867 Definisi dari historiografi adalah sebuah karya sejarah atau dapat pula dimaknai sebagai suatu proses penulisan sejarah. Historiografi memiliki tiga jenis macamnya yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi nasional. Pada ulasan kali ini kita akan berfokus pada salah satu jenis historiografi yakni historiografi tradisional.  Pengertian Historiografi Tradisional Historiografi tradisional merupakan penilaian terhadap sebuah peristiwa yang […]

The post Historiografi Tradisional: Karakteristik – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Definisi dari historiografi adalah sebuah karya sejarah atau dapat pula dimaknai sebagai suatu proses penulisan sejarah. Historiografi memiliki tiga jenis macamnya yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi nasional. Pada ulasan kali ini kita akan berfokus pada salah satu jenis historiografi yakni historiografi tradisional. 

Pengertian Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional merupakan penilaian terhadap sebuah peristiwa yang berkesinambungan dengan masa lalu dan secara resmi sebagai memori atau ingatan yang tepat dan berupa fakta. Peristiwa-peristiwa tersebut didapatkan dari menafsirkan mengapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi dengan menggunakan metodologi yang menekankan konsensus teks-teks berkelanjutan daripada verifikasi yang didapatkan dari akal manusia.

Di Indonesia historiografi tradisional mengacu pada penulisan sejarah pada kurun waktu kerajaan Hindu–Budha sampai dengan masuknya Islam. Teks-teks tersebut bertujuan untuk merekam agar diingat dan menurunkan budaya-budaya dinasti kepada anak keturunan dari generasi ke generasi selanjutnya. 

Berdasarkan Sudjatmiko historiografi tradisional Indonesia pada umumnya berbentuk prosa dan syair seperti babad, serat, kanda, sajarah, carita, hikayat, sejarah, tutur, salasilah, dan cerita-cerita manurung. Penulisan-penulisan teks sejarah tersebut biasanya dilakukan oleh pujangga-pujangga atau sastrawan kuno dari kerajaan. 

Karakteristik Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional pada umumnya memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut. 

  • Sudut Pandang Istana Sentris
    Historiografi tradisional biasanya menggunakan sudut pandang istana sentris atau maksudnya adalah tokoh-tokoh yang ada di di hikayat atau bentuk karya sastra lainnya berasal dari kerajaan. Tak hanya itu objek dan latar belakang juga menceritakan tentang keadaan dan kehidupan di kerajaan. 
  • Sebagai Legitimasi Kerajaan 
    Historiografi tradisional ditulis oleh pujangga-pujangga yang umumnya dekat dengan kehidupan raja. Tulisan tersebut digunakan sebagai legitimasi atau pengesahan kekuasaan raja yang sedang bertahta pada masanya. 
  • Bersifat Anakronis 
    Pada umumnya historiografi tradisional bersifat diakronis yang artinya terdapat ketidaksesuaian antara peristiwa, tata latar tokoh dan dialog dengan tempat dan waktu yang digunakan penulis dalam karya sastranya. 
  • Bersifat Religio-Magis
    Religio magis biasanya erat kaitannya dengan ritual-ritual dan kepercayaan kuno. Sifat ini juga melekat pada historiografi tradisional nusantara. Religio magis artinya mengandung unsur-unsur supranatural dan kekuatan-kekuatan gaib. 
  • Mengandung Mitos
    Historiografi tradisional nusantara selain bersifat religio magis juga biasanya mengandung unsur-unsur mitos yakni sebuah keyakinan yang tidak memerlukan fakta ilmiah. 
  • Regionsentris
    Tak hanya menggunakan sudut pandang istanasentrisme, historiografi tradisional Nusantara juga mengandung unsur regiosentris yakni pengaruh-pengaruh dari budaya daerah setempat sehingga menambah kekayaan budaya. 
  • Bersifat Feodalistik-Aristokratis
    Tokoh-tokoh atau kisah yang ditulis dalam historiografi tradisional suantara biasanya tentang kehidupan para bangsawan dan keturunan kerajaan. 

Jenis Historiografi Tradisional 

Macam-macam historiografi tradisional dibagi berdasarkan zamannya yaitu zaman Hindu-Budha dan zaman Islam. 

Zaman Hindu-Budha

Pada masa pengaruh Hindu-Budha karya tulis atau seni sastra mulai berkembang dengan pesat di Nusantara. Bentuk-bentuknya pun sangat beragam seperti tutur atau kitab keagamaan, castra yakni kitab hukum, wiracarita yang berisi cerita kepahlawanan, dan kitab-kitab cerita yang mengajarkan ajaran keagamaan, sejarah dan moral. Diketahui pada masa ini telah tercipta setidak nya 1000 karya sastra. 

Karya sastra tersebut masih menggunakan bahasa Sansekerta dan tulisannya menggunakan aksara Pallawa. Aksara yang kemudian dikembangkan menjadi aksara asli Nusantara ini ditorehkan pada berbagai media seperti batu, daun lontar, lempengan perunggu, lempengan emas, lempengan perak, nipah, bambu,  kulit pohon, kayu, kain dan kertas yang kemudian hasilnya disebut sebagai prasasti. 

Pada masa ini karya sastra ditulis oleh para pujangga yakni sastrawan dari Jawa kuno. Pujangga-pujangga yang terkenal pada masa ini antara lain Empu Kanwa,  Empu Sedah, Empu Panuluh, dan Empu Prapanca.

Zaman Islam

Masa kejayaan pengaruh Hindu Budha mulai runtuh sejak kedatangan ajaran Islam yakni pada abad 7 hingga 13. Historiografi tradisional pada zaman Islam biasanya berupa hikayat dan babad yang mendapat pengaruh dari India, Arab dan juga Persia. 

Pada umumnya historiografi pada masa islam ditulis dalam bahasa Arab dan meneceritakan kisah-kisah nabi mulai dari nabi Adam sampai dengan nabi terakhir yaitu nabi Muhammad serta menjelaskan proses terciptanya bumi dan alam semesta. 

Contoh Historiografi Tradisional 

Berikut ini contoh dari historiografi tradisional berdasarkan macamnya yaitu zaman Hindu-Budha dan Islam.  

Zaman Hindu-Budha

Beberapa contoh historiografi tradisional zaman Hindu–Budha adalah sebagai berikut. 

  • Kakawin Negarakertagama
    Kakawin Negarakertagama adalah sebuah kitab yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Dalam kitab ini dikisahkan kehidupan kerajaan Majapahit terutama pada masa Raja Hayam Wuruk. Kakawin yang ditulis dalam bahasa Pallawa ini menjelaskan secara rinci silsilah kerajaan Majapahit, kehidupan kota, keadaan politik hingga makan raja. Oleh sebab itu kakawin ini dianggap sebagai sumber sejarah Nusantara yang paling akurat. 
  • Kakawin Arjuna Wiwaha
    Kakawin Arjuna Wiwaha adalah karya sastra yang diciptakan oleh Empu Kanwa yakni pujangga Kraton Kahuripan pada masa Raja Airlangga. Empu Kanwa menulis kakawin ini pada tahun 1035 dan mengisahkan tentang Arjuna yang sedang bertapa di gunung Mahameru untuk meminta senjata yang akan digunakan melawan para Pandawa dalam perang Baratayuda. Kitab ini merupakan kitab pertama yang berasal dari wilayah Jawa Timur. 
  • Kitab Bharatayudha
    Kitab Bharatayudha merupakan salah satu historiografi tradisional karena ditulis pada tahun 1157 Masehi dimana kekuasaan berada di tangan kerajaan Hindu-Budha. Pengarang dari kitab ini adalah Empu Sedah atas perintah dari raja Kediri yaitu Raja Jayabaya. Pada saat itu Raja Jayabaya meminta Empu Sedah untuk menerjemahkan kitab Bharatayudha dari bahasa Sansekerta ke bahasa Jawa kuno. Sayangnya Empu Sedah tidak bisa melanjutkan tugasnya dan dilanjutkan oleh Empu Panuluh. Kitab ini mengisahkan tentangan peperangan yang melibatkan Pandawa dan Kurawa untuk memperebutkan kekuasaan Hastinapura.

Zaman Islam

Pada masa ini Islam berkebang pesatdi Nusantra dan menghasilkan historiografi tradisional sebagai berikut. 

  • Hikayat Raja-Raja Pasai
    Hikayat merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengisahkan para penguasa kerajaan Islam pertama di Nusantara yaitu Samudera Pasai. Teks berbahasa Melayu ini berasal dari zaman Sultan Malik al-Saleh sampai dengan tahun 1524. Hikayat yang dianggap paling tua ini ditulis kembali pada tahun 1814 oleh juru tulis di Betawi yang bekerja untuk Sir Stamford Raffles. 
  • Hikayat Teungku di Meukek
    Hikayat Teungku di Meukek adalah salah satu karya sastra kuno dari Aceh yang ditulis pada masa keislaman Nusantara. Hikayat ini hasil karya dari Teungku Malem dan Leube Isa yang berasal dari kota Meulaboh. Hikayat yang ditulis dalam bentuk pantun lama ini berasal dari tahun 1893 atau 1894. Isi dari hikayat ini adalah kisah tentang bentrok antara pejuang pejuang Aceh melawan penguasa Meulaboh yang berpihak kepada penjajah Belanda.
  • Babad Demak
    Babad Demak adalah salah satu catatan sejarah yang menjelaskan tentang perkembangan Islam di Pulau Jawa terutama kerajaan Demak. Karya sastra yang ditulis oleh Sumawicitra  sejak 2 Mei sampai 9 Juli 1939. Di dalam buku ini menceritakan Raden Patah dalam mendirikan kerajaan Demak yang bercorak Islam.
  • Babad Giyanti 
    Babad Giyanti adalah historiografi tradisional yang menceritakan tentang kehidupan politik di Jawa khususnya pada kurun waktu 1741 dan 1757. Babad yang ditulis pada 13 Februari 1755 ini merupakan karya dari Yasadipura. 
  • Babad Tanah Jawi 
    Diantaranya banyaknya babad mungkin babad Tanah Jawi adalah yang paling terkenal. Karya sastra ini menceritakan tentang kerajaan Mataram dan raja-raja di Jawa serta kehidupan mulai dari nabi Adan sampai dengan tahun 1647. Buku yang berisikan narasi ini kemudian ditulis ulang oleh W.L Olthof pada tahun 1941.

Kelebihan dan Kekurangan Historiografi Tradisional

Masing-masing jenis historiografi baik tradisional, kolonial maupun nasional atau modern memiliki kelebihan dan kekurangannya. 

Kelebihan Historiografi Tradisional 

Berikut adalah kelebihan yang dimiliki historiografi tradisional. 

  • Historiografi tradisional pada umumnya akan menuliskan keagungan sang raja sehingga raja akan dihormati, dipatuhi, serta masyarakatnya akan menjunjung tinggi pemimpinnya karena dianggap memiliki derajat yang tinggi. 
  • Historiografi tradisional menggambarkan raja sebagai keturunan dewa atau orang yang suci. Sehingga apapun perkataan dan kebijakan yang dikeluarkan raja akan dipatuhi rakyatnya karena dianggap sebagai suatu kebenaran.
  • Menarik untuk dibaca karena mengandung kisah-kisah romantisme klasik. 
  • Menggambarkan kekuasaan raja dan keadaan politik dan budaya kerajaan. Sehingga kita memiliki gambaran tentang kehidupan di masa lalu. 
  • Catatan-catatan dalam historiografi tradisional biasanya menerapkan konsep genealogi atau silsilah sehingga urutan ceritanya runtut. 

Kekurangan Historiografi Tradisional 

Di samping memiliki kelebihan, historiografi tradisional memiliki kelemahan atau kekurangan yaitu sebagai berikut. 

  • Raja adalah keturunan manusia biasa namun pada historiografi tradisional raja dianggap sebagai titisan dewa dan memiliki kekuatan gaib atau sering digambarkan sebagai sosok yang sakti. 
  • Subjektivitas yang tinggi dan dibuat berdasarkan kepentingan individu yaitu penguasa yang sedang bertahta ataupun pengarangnya sendiri. Sehingga historiografi tradisional kerap digunakan keakuratannya terutama kenetralannya. 
  • Tidak ada kejelasan mengenai metodologi yang digunakan dalam penulisannya.
  • Terlalu banyak dikaitkan dengan hal-hal gaib sehingga sulit untuk dijelaskan secara ilmiah dan diterima oleh nalar. 
  • Kehidupan yang dibahas dalam historiografi tradisional hanyalah seputar keluarga bangsawan dan keturunan raja. Sedangkan untuk kehidupan rakyat biasa tidak ada sama sekali. 
  • Sejarah yang tercatat terbatas pada aspek kehidupan tertentu saja. 
  • Sumber sejarah yang kurang jelas. 

The post Historiografi Tradisional: Karakteristik – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Historiografi: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/historiografi Tue, 05 Jan 2021 07:35:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18609 Dalam menuliskan sebuah cerita sejarah, banyak faktor penting yang harus diperhatikan. Sebuah masa lalu tidak dapat disajikan hanya dengan substansi ceritanya saja. Melainkan pola penyajiannya harus diperhatikan secara rinci juga. Sebuah cerita sejarah dapat menarik perhatian, apabila dapat disajikan dengan baik. Tentunya dengan menggunakan sistematika yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, cerita masa lalu yang akan […]

The post Historiografi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam menuliskan sebuah cerita sejarah, banyak faktor penting yang harus diperhatikan. Sebuah masa lalu tidak dapat disajikan hanya dengan substansi ceritanya saja. Melainkan pola penyajiannya harus diperhatikan secara rinci juga.

Sebuah cerita sejarah dapat menarik perhatian, apabila dapat disajikan dengan baik. Tentunya dengan menggunakan sistematika yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, cerita masa lalu yang akan disampaikan dapat tersampaikan secara runtut.

Berikut merupakan pemaparan mengenai historiografi secara mendetail.

Pengertian Historiografi

Pengertian Secara Umum

Secara umum, historiografi dapat diartikan sebagai sebuah proses pengkajian ulang terhadap cerita sejarah yang telah dikembangkan oleh ilmuwan. Dalam pengkajian itu sangat diperhatikan apakah detail fakta mengenai peristiwa yang diangkat bersesuaian dengan fakta yang ada.

Historiografi ini dilakukan dengan tujuan tertentu, yakni untuk dapat menuliskan sebuah cerita sejarah secara kronologis dan juga sistematis. Kata historiografi ini sebenarnya berasal dri kata history dan juga graf. Yang mana history memiliki arti sejarah, sedangkan graf berartikan sebuah tulisan.

Sehingga secara keseluruhan, historiografi dapat diartikan sebagai penulisan atau penyusunan cerita sejarah yang baik. Tentunya berdasarkan dengan sistematis ilmiah(berorientasi masalah) sebuah karya.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun pengertian historiografi menurut para ahli dan sumber terpercaya. Yang mana pengertian tersebut dapat mempermudah kita untuk lebih memahami mengenai pengertian historiografi.

  • Prof Dr Ismaun M.Pd
    “Historiografi adalah representasi sejarah, representasi sejarah peristiwa yang terjadi dalam apa yang disebut sejarah” (Ismaun, 2005).
  • Prof Dr Helius Sjamsudin M.A
    Historiografi adalah Suatu sintesis oleh para sejarawan dari semua hasil penelitian atau penemuannya dalam naskah lengkap (Sjamsuddin, 2007).
  • Drs Sugiyanto, M Hum
    Historiografi adalah puncak dari kegiatan penelitian sejarah setelah topik yang menarik. Yang mana hal ini bertujuan untuk penelitian sejarah telah dipilih, sumber dicari dan informasi yang terkandung di dalamnya ditafsirkan (Sugiyanto, 2009).
  • Drs Haryono, M.Pd
    Historiogarfi adalah sejarah masa lalu yang telah direkonstruksi oleh para sejarawan berdasarkan fakta” (Hariyono, 1995).
  • Prof A Daliman, M.Pd
    Historiogarfi adalah Menulis sejarah (historiografi) menjadi sarana mengkomunikasikan hasil penelitian yang diungkapkan, diuji (diverifikasi) dan ditafsirkan (Daliman, 2012).
  • Abdurahaman Hamid dan Muhammad  Saleh Majid
    Historiogarafi adalah Berbagai pernyataan tentang masa lalu yang dirangkum kemudian, ditulis dalam kisah sejarah (Hamid, 2011).
  • Soedjatmoko et all
    Historiografi adalah penulisan sejarah dalam ilmu sejarah. Yang mana bagian tersebut adalah puncak dari kegiatan penelitian sejarawan. Dalam metodologi sejarah, historiografi adalah bagian terakhir. Langkah terakhir, tetapi langkah itu adalah langkah yang paling sulit. (Poesporodjo, 1987) .
  • Susanto Zuhdi
    Historiografi adalah dua istilah dalam historiografi, langkah pertama dalam metode historis atau penulisan sejarah dan langkah kedua dari hasil penulisan sejarah (Mulyana A., 2009).

Faktor yang Menghambat Penulisan Historiografi

Dalam penulisannya, juga seringkali ada faktor faktor yang menghambatnya. Yang tentunya mempersulit proses penyampainnya. Berikut adalah faktor yang menghambat penulisan sebuah historiografi.

  • Sebagian sejarahwan mempercayai cerita dongeng yang berkaitan dengan sejarah.
  • Terkadang sejarawan tidak apat mengaitkan peristiwa yang mereka liat dan juga yang mereka dengar.
  • Asumsi yang dipaparkan oleh sejarawan mengenai peristiwa masa lalu seringkali masih salah.
  • Kurangnya pengetahuan sejarawan mengenai penggambaran kondisi dan suasana agar sesuai dengan peristiwa yang pernah terjadi.

Tujuan Historiografi

Tentunya pelaksanaan historiografi ini dilatarbelakangi dengan beberapa tujuan tertentu. Sehingga dalam pelaksanaannya harus berpegang teguh dengan prinsip prinsip historiografi. Berikut merupakan tujuan historiografi.

  • Hubungan peristiwa yang terjadi pada masa sekarang dan masa lalu sangatlah berkaitan satu sama lain. Yang mana kedua memiliki unsur untuk saling membangun.
  • Historiografi ini bertujuan untuk lebih memudahkan kita dalam memahami proses sejarah beserta dengan latar belakang pembentukan sebuah artefak.
  • Hisotoriografi merupakan teknik yang sangat berguna bagi para peneliti dan juga pembuat makalah ilmiah yang akan mengangkat topik mengenai peristiwa sejarah.
  • Sangat berguna sebagai media yang menginspirasi pada arsitek untuk membuat sebuah desain.

Fungsi Historiogafi

Adapun beberapa fungsi dari historiografi ini. Terdapat tiga fungsi pokok menurut ahli yang berhubungan dengan historiografi ini.

  • Fungsi Genetis
    Fungsi genetis merupakan sebuah fungsi yang berguna sebagai sarana pengekspresian asal mula dari sebuah peristiwa bersejarah. Yang mana dalam realisasinya, seringkali diwujudkan dalam sebuah tulisan sejarah, seperti babad tanah jawi, dan juga sejarah melayu. Dalam tulisan sejarah ini, juga masih sering ditemukan bahasa bahasa yang kalimatnya masih sulit untuk diartikan.
  • Fungsi Didaktis
    Dalam fungsi didaktis ini lebih menyampaikan bahwa sebuah cerita sejarah yang dikembangkan pastilah memiliki banyak sekali pesan. Baik tersampaikan secara langsung dalam tulisannya,ataupun disampaikan tidak langsung. Dengan pengembangan ini, diharapkan cerita sejarah dapat mengungkap berbagai kesan baik yang terkandung dalam peristiwa masa lalu.
  • Fungsi Pragmatis
    Historiografi juga memiliki tujuan untuk melegitimasikan sebuah kekuatan kepada cerita sejarah yang sedang dikembangkan. Sehingga cerita sejarah itu akan lebih kuat dan beribawa. Yang mana akan menimbulkan kesan sangat dihargai dan diagung agungkan.

Ciri-ciri Historiografi

Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki oleh historiografi. Dengan karakteristik ini lebih mempermudah kita untuk memahami historiografi. Berikut ciri ciri historiografi.

Adapun beberapa ciri ciri dari historiografi sebagai berikut,

  • Penyampaiannya lebih ditekankan pada cerita cerita yang berkaitan dengan keluarga kerajaan.
  • Cerita sejarahnya lebih condong pada kehidupan para bangsawan  yang feodal. Yang mana dalam kehidupannya tidak memiliki sifat populis dan juga tidak mengandung urutan sejarah dari kehidupan manusia.
  • Regio magis, cerita yang disampaikan berhubungan dengan kepercayaan yang sifatnya supranatural.
  • Dalam penyajiannya, tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai hal imajiner dan hal yang nyata.
  • Cerita yang diangkat lebih terpusat secara regional atau etnosentris. Sehingga cerita yang disampaikan lebih ke kondisi wilayah dan kependudukan di wilayah itu saja.
  • Raja atau pemimpin digambarkan sebagai sosok yang diberkati dan sangat berwibawa.
  • Jenis historiografi ini lebih ditransmisikan secara oral. Sehingga integritas dari segi editoralnya tidak dapat dipastikan kebenarannya.
  • Sering terjadi kesalahan kesalahan anakronistik yang erat kaitannya dengan saat pengaturan waktu.

Prinsip Historiografi

Dalam pelaksanaannya, historiografi ini pastilah berpegang pada prinsip prinsip yang telah disesuaikan. Prinsip inilah yang akan menjadi pembatas atau pegangan bagi para ilmuwan yang akan mengembangkan cerita sejarah.

Berikut merupakan prinsip prinsip historiografi.

  • Cerita sejarah yang akan disampaikan harus dipaparkan secara runtut sesuai dengan waktu dan kronologis terjadinya.
  • Ada penentuan sebab akibat dari fakta yang ada dalam peristiwa masa lalu ini.
  • Sistem mengenai periodisasi sangatlah diperlukan. Yang mana nantinya bertujuan untuk mempermudah pengklasifikasian cerita sejarah kedalam beberapa kriteria tertentu.
  • Sebelum melakukan pengembangan cerita sejarah, harus ada piliha acara sejarahnya.
  • Dalam pengembangannya sangat membutuhkan konsekuensi tertentu.
  • Apabila dalam pemaparannya menggunakan teknik deskriptif, maka dalam penyajian ceritanya harus melewati proses pengurutan acara terlebih dahulu.
  • Pengembangan cerita bersifat deskriptor analitis.

Jenis-jenis Historiografi

Dalam perkembangannya, historiografi ini telah dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis tersebut mencakup,

Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional adalah sebuah pengekspresian budaya dengan tujuan untuk mencatat peristiwa bersejarah yang telah terjadi. Dalam penyampaiannya, historiografi ini sangat terikat dengan beberapa unsur unsur yang ada dalam sebuah sastra. Unsur tersebut seperti karya sastra yang imajinatif dan juga mitologis.

Yang penyampaiannya dijadikan sebagai wadah penyampai visi kehidupan yang terkandung dalam berbagai deskripsi cerita masa lalu. Salah satu contoh dari historiografi tradisional adalah kisah kisah raja pasai, kisah aceh, dan lain sebagainya.

Historiografi Kolonial

Dalam historiografi kolonial ini, penulisan cerita sejarah yang dikembangkan lebih condong pada cerita sejarah yang berbau kolonial. Dalam artian semua kisahnya lebih menceritakan proses yang terjadi selama kependudukan Belanda di Indonesia.

Yang mana hal tersebut mencakup, kronologis kedatanganya, bagaimana kondisi saat kependudukannya, dan juga dampak serta pengaruhnya bagi pemerintahan belanda. Penulisan cerita sejarah ini bersumberkan pada beberapa arsip negara yang ada di Belanda dan Indonesia.

Dalam historiografi kolonial ini, lebih ditekankan penyampaian cerita mengenai Belanda. Dan tentunya sangatlah sedikit penggambaran cerita mengenai Indonesianya. Oleh karena itu, historiografi ini lebih dinamakan sebagai historiografi kolonial, bukan sejarah Indonesia.

Untuk itu, historiografi kolonial lebih umum dikenal dengan ciri utamanya yaitu Eropa atau Belanda.

Historiografi Nasional

Dalam historiografi nasional ini, lebih ditekankan mengenai cerita bersejarah Indonesia. Namun, pada saat Indonesia telah terlepas dari belenggu kolonial Belanda. Sehingga alur ceritanya lebih menggambarkan mengenai kondisi pemerintahan Indonesia di berbagai aspek kehidupannya.

Selain itu, dalam hal ini pemaparannya juga ditekankan pada peristiwa bersejarah yang telah terjadi di Indonesia, pasca diproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Contoh Historiografi

Berikut merupakan contoh dari historiografi.

Contoh Historiografi Tradisional

Berikut contoh historiografi tradisional.

  • Babad Sriwijaya
  • Babad Tanah Pasudan.
  • Babad Demak.
  • Babad Cirebon
  • Babad Sriwijaya

Contoh Historiografi Kolonial

Berikut contoh historiografi kolonial.

  • Sejarah Jawa ( periode kolonial Inggris)
  • Geschiedenis van Indonesie
  • Schets eener sejarah ekonomi van Neterlands-Indie

Contoh Historiografi Nasional

Berikut contoh historiografi nasional.

  • Sejarah nasional Indonesia
  • Sejarah perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme
  • Peran bangsa Indonesia dalam sejarah Asia tenggara

The post Historiografi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>