hutan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/hutan Sat, 21 Sep 2024 03:16:56 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico hutan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/hutan 32 32 6 Jenis Ekosistem Hutan Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-hutan Tue, 14 May 2024 06:05:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48614 Ekosistem hutan adalah salah satu ekosistem yang paling beragam dan penting di dunia. Mereka mencakup berbagai jenis hutan dengan karakteristik unik mereka sendiri. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem hutan yang umum: Setiap jenis hutan memiliki karakteristiknya sendiri dalam hal komposisi tumbuhan, keanekaragaman hayati, dan peran ekologis. Semua jenis hutan ini penting bagi keberlangsungan hidup berbagai […]

The post 6 Jenis Ekosistem Hutan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem hutan adalah salah satu ekosistem yang paling beragam dan penting di dunia. Mereka mencakup berbagai jenis hutan dengan karakteristik unik mereka sendiri. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem hutan yang umum:

  1. Hutan Hujan Tropis: Hutan hujan tropis adalah salah satu ekosistem hutan yang paling kaya akan keanekaragaman hayati di dunia. Mereka terletak di sepanjang khatulistiwa dan ditandai dengan curah hujan yang tinggi, suhu hangat, dan vegetasi yang lebat. Pohon-pohon yang tinggi dan tumbuh rapat menjadi ciri khas hutan ini.
  2. Hutan Hujan Subtropis: Lebih terletak di daerah subtropis, hutan hujan subtropis memiliki iklim yang sedikit lebih dingin daripada hutan hujan tropis tetapi tetap memiliki curah hujan yang tinggi. Vegetasi yang kaya dan keanekaragaman hayati masih menjadi fitur utama ekosistem ini.
  3. Hutan Konifer: Hutan konifer didominasi oleh pohon-pohon konifer, seperti pinus, cemara, dan pohon cedar. Mereka biasanya ditemukan di daerah beriklim sedang hingga dingin di belahan utara Bumi. Hutan konifer sering memiliki musim dingin yang panjang dengan salju dan suhu yang rendah.
  4. Hutan Gugur: Hutan gugur terdiri dari pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada musim gugur. Mereka terutama ditemukan di daerah beriklim sedang hingga subtropis. Pohon-pohon seperti maple, oak, dan birch adalah contoh umum dari hutan gugur.
  5. Hutan Bambu: Ekosistem hutan bambu didominasi oleh bambu dan ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Asia, Amerika Selatan, dan Afrika. Mereka sering kali menjadi rumah bagi berbagai spesies hewan unik yang tergantung pada bambu untuk makanan dan tempat tinggal.
  6. Hutan Mangrove: Hutan mangrove tumbuh di daerah pesisir di daerah tropis dan subtropis. Mereka ditumbuhi oleh pohon-pohon mangrove yang tahan garam dan memainkan peran penting dalam melindungi pesisir dari abrasi dan badai, serta menyediakan habitat untuk berbagai spesies hewan laut.

Setiap jenis hutan memiliki karakteristiknya sendiri dalam hal komposisi tumbuhan, keanekaragaman hayati, dan peran ekologis. Semua jenis hutan ini penting bagi keberlangsungan hidup berbagai organisme dan juga memberikan berbagai manfaat bagi manusia, seperti penyediaan oksigen, penyimpanan karbon, dan sumber daya alam.

The post 6 Jenis Ekosistem Hutan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-hutan-gugur Wed, 15 Mar 2023 00:52:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41904 Hutan gugur adalah salah satu dari tujuh bioma yang ada di permukaan bumi. Seperti jenis bioma lainnya, hutan gugur memiliki karakteristik yang mencirikannya. Berikut pembahasan lengkap terkait hutan gugur. Pengertian Hutan Gugur Hutan gugur adalah bioma yang didominasi oleh pohon yang menggugurkan daunnya secara musiman. Pepohonan yang ada di hutan gugur akan kehilangan daunnya di […]

The post Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan gugur adalah salah satu dari tujuh bioma yang ada di permukaan bumi. Seperti jenis bioma lainnya, hutan gugur memiliki karakteristik yang mencirikannya. Berikut pembahasan lengkap terkait hutan gugur.

Pengertian Hutan Gugur

Hutan gugur adalah bioma yang didominasi oleh pohon yang menggugurkan daunnya secara musiman. Pepohonan yang ada di hutan gugur akan kehilangan daunnya di musim gugur dan akan tumbuh kembali saat musim semi.

Beberapa wilayah yang menjadi tempat tumbuhnya hutan gugur antara lain : Amerika Utara, Asia, dan Eropa. Hutan gugur yang terkenal misalnya Great Smoky Mountains National Park dan Dataran Cina Timur Laut.

Ciri-Ciri Hutan Gugur

Hutan gugur juga disebut sebagai hutan berdaun lebar karena, selain itu ada beberapa ciri lainnya yang menggambarkan hutan gugur seperti penjelasan di bawah ini.

Iklim

Suhu rata-rata hutan gugur adalah 10°C atau 50°F, dengan rata-rata curah hujan tahunan mencapai 1,5 meter. Saat musim panas, suhu rata-rata di hutan gugur adalah 21°C. Sedangkan saat musim dingin, suhu akan berada di bawah titik beku.

Hutan gugur memiliki kelembaban yang sangat tinggi, sehingga perbedaan suhu saat siang dan malam tidak jauh berbeda. Suhu dari musim ke musim berubah drastis menghasilkan empat musim yaitu musim dingin, musim panas, semi musim, dan musim gugur.

Suhu musim gugur yang lebih dingin menjadi sinyal bagi pohon untuk memotong pasokan air ke daun. Daun kemudian tidak mampu menghasilkan klorofil yang membuatnya menjadi hijau, sehingga daun menjadi kuning, emas atau merah. Lalu daun mengering dan rontok ke permukaan tanah.

Fauna

Hewan predator yang dapat ditemukan di hutan gugur antara lain serigala, singa, dan kucing hutan. Sedangkan herbivora yang ada di hutan ini didominasi oleh rusa dan hewan lainnya seperti kelinci, sigung, rakun, salamander, kura-kura, ular, katak, dan tupai.

Selain itu, hutan gugur juga adalah habitat bagi bermacam-burung seperti burung pelatuk, burung warbler, burung hantu, dan burung jay. Mereka tinggal di lubang dan dahan pohon, serta memakan biji-biji dari pepohonan.

Berdasarkan jenisnya, hewa-hewan yang berada di hutan gugur terdiri dari lima kategori, yaitu :

  • Mamalia besar: bobcats, beruang, moose (rusa besar), rusa
  • Mamalia kecil: kelinci, musang, rubah, rakun, sigung, tupai
  • Amfibi dan reptil: katak, kura-kura, ular, salamander
  • Serangga: belalang sembah, lebah, laba-laba, kepik, kumbang
  • Burung: burung biru, burung kolibri, burung pelatuk, kardinal

Flora

Secara umum, flora yang terdapat di hutan gugur adalah pohon yang berdaun lebar. Namun, terdapat tingkata flora di hutan gugur yang dapat dibagi menjadi lima tingkatan yaitu :

  • Lapisan atas atau kanopi : pohon tinggi seperti aspen, birch, beech, ek, elm, dan maple.
  • Lapiasan keuda atau anakan : pohon kecil seperti tanaman pucuk merah dan cornus (dogwood).
  • Lapisan ketiga : semak-semak seperti rhododendron dan azalea.
  • Lapisan keempat atau tumbuhan hutan : lapisan tumbuhan seperti bunga liar dan pakis.
  • Lapisan tanah : seperti lumut dan lumut kerak yang tumbuh di batang pohon.

Selain itu ada berbagai tanaman lain yang tumbuh di hutan ini seperti tanaman rambat liana, bunga anggrek, dan mountain laurel.

Warna daun di hutan gugur akan berubah-ubah sepanjang pergantian musim. Daun hijau akan berubah menjadi coklat kering, kemudian merontokkan daunnya sepanjang musim gugur agar dapat bertahan hidup saat musim dingin. Saat musim dingin, banyak hewan yang melakukan hibernasi di hutan ini.

Tanah

Warna tanah pada hutan gugur adalah coklat hingga coklat keabuan. Tanah yang ada di hutan gugur mengandung banyak mineral yang dihasilkan oleh dedaunan yang gugur ke tanah. Nutrisi yang ada pada daun akan diserap oleh tanah saat daun membusuk yang dibantu oleh organisme di tanah.

Kualitas tanah yang ada pada hutan gugur sangat cocok dijadikan lahan pertanian, namun harus menghindari tanah yang terbentuk di bawah pohon pinus karena umumnya memiliki kadar asam yang lebih tinggi dan berpasir.

Jenis-Jenis Hutan Gugur

Hutan gugur diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hutan gugur lembab dan hutan gugur kering yang dipaparkan lebih lanjut di bawah ini.

Hutan Gugur Lembab (Moist)

Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

Hutan gugur ini disebut juga hutan gugur tropis. Hutan gugur ini tersebar di daerah yang menerima curah hujan tinggi yakni antara 200 cm dan 100 cm. Pepohonan akan menggugurkan daunnya saat tidak ada cukup hujan.

Suhu pada hutan gugur lembab ini rata-rata 24°C atau 27°C. Hutan ini memiliki kualitas tanah yang buruk. Tumbuhan di hutan ini didominasi oleh rosewood, cendana, jati, sal, dan shisam. Sedangkan fauna yang terlihat antara lain yongmu, kukang, golden cat, beruang hitam, sambar, burung pegar, dan trenggiling.

Hutan gugur tropis (lembab) banyak ditemukan hampir di seluruh India dan menjadi jenis hutan paling luas di negara tersebu kecuali di bagian barat dan barat laut India.

Hutan Gugur Kering (Dry)

Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

Hutan gugur kering tersebar di daerah dengan curah hujan antara 100 cm dan 70 cm dan banyak ditemukan di bagian dataran tinggi. Hutan ini ditemukan di seluruh bagian utara India dan juga di beberapa daerah seperti Andhra Pradesh, Adhya Pradesh, Karnataka, Tamil Nadu, dan Gujarat.

Pada saat musim dingin dan musim panas yang kering, pepohonan akan merontokkan daunnya selama sekitar enam hingga delapan minggu. Tumbuhan yang mendominasi hutan ini adalah semak dengan beberapa jenis pohon seperti nimba, peepal, jati, sal, oak, aspen, elm, ample, birch, dan beech.

Selain tumbuhan, hutan ini juga menjadi rumah bagi beberapa hewan seperti babi, rusa, gajah, singa, kura-kura, ular, kadal, dan berbagai jenis burung.

The post Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Hutan Bakau : Pengertian, Manfaat, Ciri dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-hutan-bakau Tue, 07 Mar 2023 04:40:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41754 Hutan bakau merupakan hutan yang tumbuh di air payau yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Dengan jenis tanah yang cenderung berlumpur, sehingga tidak banyak tumbuhan yang bisa hidup. Hutan ini berada di pesisir pantai yang terdiri dari tumbuhan yang spesifik yakni bakau. Hutan bakau ini biasanya dijumpai tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir yang […]

The post Bioma Hutan Bakau : Pengertian, Manfaat, Ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan bakau merupakan hutan yang tumbuh di air payau yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Dengan jenis tanah yang cenderung berlumpur, sehingga tidak banyak tumbuhan yang bisa hidup. Hutan ini berada di pesisir pantai yang terdiri dari tumbuhan yang spesifik yakni bakau.

Hutan bakau ini biasanya dijumpai tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir yang terlindung di daerah tropis dan subtropis.

Manfaat hutan bakau

Hutan bakau memiliki manfaat seperti :

  • Menyediakan nutrisi bagi makhluk hidup, karena pohon bakau memberikan nutrisi berupa penguburan tanah yang ada di sekitarnya.
  • Dapat menjaga wilayah penyangga dan menyaring air laut menjadi air tawar di daratan serta mengolah limbah beracun, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbon dioksida.
  • Dapat menjernihkan air yang di sekitarnya. Karena selain menjadi alat pernafasan pada akar, akar pohon bakau juga dapat menangkap endapan dan membersihkan kandungan zat kimia yang menyebabkan air menjadi kotor.
  • Kulit pohon bakau bisa menjadi obat seperti obat gatal, obat radang, rematik, pencernaan, gigitan ular dan lain sebagainya.
  • Getah pohon bakau bisa mengobati gigitan hewan laut, namun getah ini juga bisa berbahaya apabila terkena mata bisa menyebabkan kebutaan. Perlu penanganan khusus apabila menggunakan getah pohon bakau.
  • Sebagai pencegah abrasi dan juga erosi tanah serta menjaga garis pantai agar tetap stabil.
  • Pohon bakau yang kuat akan menahan gelombang dan arus laut yang mengarah ke pantai agar tidak menghancurkan bebatuan dan tanah di daerah pantai.
  • Akar tanaman mangrove yang kuat mampu menopang tanah di sekitar pesisir agar tidak terbawa arus pasang-surut dan ombak. 
  • Pohon bakau juga berpengaruh dalam ekosistem, karena pohon bakau dapat menjadi sumber makanan bagi plankton sehingga dapat menunjang rantai makanan.
  • Menjadi tempat tinggal serta berkembang biak bagi udang, kepiting, ikan, kerang, bahkan bisa menjadi sarang dan tempat tinggal bagi burung.
  • Hutan bakau sangat penting untuk menjaga lingkungan dan juga ekosistem, terutama kawasan pesisir.
  • Hutan bakau menjadi salah satu subjek utama bagi pengembangan lingkungan di Indonesia.

Akan tetapi di Indonesia sekitar 80% hutan bakau mengalami kerusakan. Untungnya saat ini terdapat banyak lembaga sosial yang bergerak di bidang lingkungan yang terus mensosialisasikan tentang pohon bakau.

Dengan mengetahui manfaat pohon bakau sehingga masyarakat menjadi sadar akan pentingnya pohon bakau untuk melindungi lingkungan, terutama kawasan pesisir. Dengan adanya pelestarian hutan bakau maka dapat membantu untuk menstabilkan lingkungan dan juga menyelamatkan habitat yang ada di hutan tersebut. 

Ciri-ciri Hutan Bakau

Setiap hutan pasti mempunyai ciri-cirinya masing- masing, begitu juga dengan hutan bakau. Terdapat beberapa ciri-ciri mengenai hutan bakau, yakni:

  • Jenis tumbuhan yang hidup relatif sangat terbatas. Yang didominasi oleh tumbuhan bakau
  • Termasuk jenis hutan homogen karena tumbuhan yang hidup relatif berasal dari genus yang sama
  • Pohon bakau termasuk dalam jenis tanaman vivipar ataupun dapat berkecambah di pohonnya serta memiliki lentisel di bagian kulit pohon
  • Kawasan hutan merupakan perairan payau, yakni perairan yang terdiri daricampuran air tawar dan air asin
  • Berada di pesisir pantai
  • Air payau yang terdapat pada ekosistem hutan bakau mempunyai salinitas antara 2 hingga 22 ppm
  • Hutan bakau sangat penting untuk menjaga lingkungan, terutama menjaga ekosistem di kawasan tersebut
  • Sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut
  • Tanah yang terdapat di ekosistem hutan bakau umumnya bertekstur lumpur
  • Akar pohon bakau tampak unik karena bentuknya yang tidak beraturan.

Jenis – jenis Hutan bakau

Terdapat banyak jenis serta spesies pohon bakau yang dapat tumbuh dengan baik di ekosistem hutan bakau perairan dangkal. Sehingga hutan bakau juga terbagi menjadi beberapa jenis, yakni: 

Rhizophoraceae

Jenis hutan bakau Rhizophoraceae merupakan jenis yang paling sering ditemukan di Indonesia. Biasanya terdapat di bagian pesisir pantai. Rhizophora banyak berkembang di bagian luar hutan bakau yang menghadap ke ombak.

Tumbuhan Ini tumbuh di atas lumpur yang berfungsi untuk menghalau ombak lautan dan menjadi habitat serta sumber makanan bagi berbagai macam makhluk hidup di hutan bakau. Ciri dari pohon bakau rhizophoraceae terletak pada jenis akarnya, yang memiliki akar tunjang.

Fungsi dari akar ini adalah untuk mempertahankan posisi pohon bakau ketika terkena ombak serta ketika pasang-surut air laut.

Sonneratiaceae

Selanjutnya yakni jenis Sonneratiaceae. Jenis ini biasa disebut dengan Mangrove Apple. Pohon ini biasanya tumbuh di bagian yang kurang asin, tanah lumpur yang dalam, sering kali sepanjang sungai kecil.

Sehingga dapat diketahui bahwa habitat dari pohon ini bukanlah di area yang selalu basar atau terendam air. Tinggi dari pohon ini bisa mencapai 15 m dengan akar yang kuat dan mencuat ke atas ketika kawasannya tidak terendam oleh air.

Tumbuhan ini memiliki ciri berdaun tunggal, untuk menanam di lapangan dapat dilakukan secara penaburan, memiliki buah yang dapat dikonsumsi karena memiliki rasa yang asam dan juga tidak beracun. 

Avicenniaceae

Avicenniaceae biasa dikenal dengan sebutan pohon api-api. Pohon api- api merupakan salah satu jenis pohon Mangrove. Pohon ini memiliki kesamaan dengan pohon Sonneratiaceae.  Jenis pohon api- api ini paling banyak tumbuh di daerah yang paling dekat dengan laut, dengan media tanah yang agar bepasir.

Avicennia ini banyak ditemukan di berbagai daerah pesisir Indonesia, seperti Cilacap, Tangerang, Palembang. Pohon ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena dapat menghasilkan kayu dan juga bisa menjadi obat tradisonal. Pohon ini juga bisa menjadi bahan baku tepung yang dapat diolah menjadi berbagai macam kuliner.

Famili Meliaceae

Jenis hutan bakau yang terakhir adalah Famili Meliaceae atau biasa dikenal dengan sebutan  tanaman Nyirih. Jenis tanaman ini berasal dari Keluarga Nypa spp dan dapat kita jumpai di daerah tertentu, yaitu di daerah yang masih dipengarui oleh pasang – surut air laut. Pohon ini memiliki akar papan yang melebar ke samping, meliuk dan juga membentuk celah.

Dengan kulit kayu tipis yang berwarna coklat muda dan mengelupas, namun kayunya sangat kuat dan sering digunakan untuk bahan bangunan. Daunnya berpasangan dan agak tebal. Buah dari pohon ini seperti kelapa berwarna hijau kecoklatan yang bergantung pada dahan.

The post Bioma Hutan Bakau : Pengertian, Manfaat, Ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Contoh Hutan Konservasi di Indonesia https://haloedukasi.com/contoh-hutan-konservasi-di-indonesia Mon, 13 Feb 2023 08:33:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41369 Indonesia termasuk negara yang memiliki banyak hutan, tersebar di berbagai pulau-pulau, terutama di pulau besar. Luas total hutan Indonesia menurut data tahun 2022 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu seluas 125,76 hektar are, atau sekitar 62,87% dibandingkan luas daratan Indonesia (191,36 juta ha). Selain sebagai salah satu paru-paru dunia, tiap-tiap hutan di Indonesia memiliki […]

The post 5 Contoh Hutan Konservasi di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia termasuk negara yang memiliki banyak hutan, tersebar di berbagai pulau-pulau, terutama di pulau besar. Luas total hutan Indonesia menurut data tahun 2022 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu seluas 125,76 hektar are, atau sekitar 62,87% dibandingkan luas daratan Indonesia (191,36 juta ha).

Selain sebagai salah satu paru-paru dunia, tiap-tiap hutan di Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Jenis-jenis hutan di Indonesia berdasarkan fungsinya, antara lain hutan konservasi, hutan produksi dan hutan lindung.

Hutan produksi adalah hutan yang hasil alamnya dapat dieksploitasi, misalnya hutan jati yang kayunya dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, luas total hutan produksi di Indonesia mencapai 29,23 juta ha. Hutan konservasi di Indonesia luas total keseluruhannya 27,42 juta ha, sedangkan hutan lindung luas totalnya mencapai 29,56 juta ha.

Hutan lindung fungsinya sebagai penyangga kehidupan manusia, seperti sebagai cadangan air tanah, mencegah banjir, tanah longsor, kekeringan dan sebagainya. Banyak yang menyamakan hutan konservasi dengan hutan lindung, padahal keduanya memiliki perbedaan berdasarkan fungsi dan perannya. Hutan konservasi adalah hutan yang fungsinya untuk melindungi ekosistem yang ada di dalam hutan tersebut.

Pengertian hutan konservasi berdasarkan Undang-undang No.41 tahun 1999 tentang kehutanan, yaitu kawasan hutan dengan ciri khas tertentu dan memiliki fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.

Hutan konservasi adalah kawasan yang dilindungi oleh pemerintah, selain UU No.41 tahun 1999, hutan konservasi juga diatur di dalam Undang-undang No.5 tahun 1990 yang berisi tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Jenis Hutan Konservasi

Jenis-jenis hutan konservasi tertulis di dalam Undang-undang No.41 Tahun 1999 yang mengkategorikan kawasan hutan konservasi menjadi 3 kawasan, yaitu:

  • Kawasan Hutan Suaka Alam (KSA)

KSA adalah kawasan hutan milik negara yang fungsinya sebagai perlindungan keanekaragaman flora dan fauna beserta ekosistemnya. Wilayah konservasi KSA ini boleh dimanipulasi untuk tujuan mempertahankan ciri khasnya.

  • Kawasan Hutan Pelestarian Alam (KPA)

KPA merupakan kawasan hutan negara yang memiliki ciri khas dan memiliki fungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, pemanfaatan sumber daya alam hayati beserta ekosistemnya dan juga pelestarian keanekaragaman flora dan fauna.

Kawasan Hutan Pelestarian Alam ini terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Taman Hutan Raya.

  • Taman Buru

Taman buru merupakan kawasan hutan negara yang difungsikan sebagai tempat wisata untuk berburu. Hutan ini memang diperuntukkan untuk kegiatan atau hobi masyarakat, namun jumlah hutan konservasi taman buru ini hanya sedikit di Indonesia.

Contoh Hutan Konservasi di Indonesia

Berikut beberapa contoh hutan konservasi yang ada di Indonesia:

  • Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran terletak di Jawa Timur, letaknya melintasi Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi. Taman Nasional yang luas totalnya 250 kilometer persegi ini didominasi oleh padang savana yang bernama savana Bekol.

Taman Nasional Baluran adalah tempat berlindungnya 44 jenis flora, 26 jenis mamalia dan 155 jenis burung. Di dalam kawasan taman nasional ini juga terdapat 4 pantai yaitu pantai Bama, Balanan, Bilik dan Sijile. Taman Nasional Baluran adalah salah satu jenis hutan konservasi yang termasuk Kawasan Hutan Pelestarian Alam (KPA).

  • Taman Hutan Raya Bunder

Salah satu jenis hutan konservasi yang juga merupakan Kawasan Hutan Pelestarian Alam (KPA) adalah Taman Hutan Raya (Tahura). Tahura Bunder terletak di Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya berada di wilayah Kapanewon Patuk dan Kapanewon Playen.

  • Cagar Alam Waigeo Barat

Cagar Alam Waigeo Barat terletak di utara Raja Ampat, cagar alam ini berada di pulau dengan luas 301.127 ha. Kawasan konservasi cagar alam ini melindungi dan melestarikan satwa khas yaitu burung Maleo Waigeo, burung ini merupakan burung kategori satwa endangered karena jenis Maleo dewasa tersisa 980 ekor.

  • Cagar Alam Anak Krakatau

Cagar alam Anak Krakatau terletak di selat Sunda, kawasan ini menjadi laboratorium alam terbesar, luasnya mencapai 13 ribu ha. Cagar alam ini menyimpan 206 jenis jamur, 61 tumbuhan paku, 13 jenis lichenes dan 257 jenis spermatophyte.

Cagar alam ini juga menjadi objek wisata yang menyajikan pemandangan Anak Gunung Krakatau dan pemandangan lautan di sekitarnya.

  • Taman Nasional Gunung Tambora

Taman Nasional Gunung Tambora terletak di Kabupaten Dompu dan kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di tahun 2015, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup pada saat itu, Siti Nurbaya, meresmikan kawasan Gunung Tambora menjadi taman nasional.

Kawasan Gunung Tambora resmi menjadi taman nasional dan ditetapkan melalui SK.111/MenLHK-II/2015. Kawasan Gunung Tambora sebenarnya sudah menjadi kawasan konservasi sejak tahun 1937.

Sebelum menjadi taman nasional, kawasan ini terbagi dari wilayah cagar alam seluas 23.840 ha, suaka argasatwa seluas 21.674 ha dan taman Buru seluas 26.130 ha. Fauna yang di dilindungi di kawasan konservasi ini antara lain kakak tua jambul kuning, burung camar dan burung beo

The post 5 Contoh Hutan Konservasi di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Karakteristik Hutan Bakau yang Penting untuk Diketahui https://haloedukasi.com/karakteristik-hutan-bakau Wed, 08 Feb 2023 02:08:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41312 Hutan merupakan kawasan yang sangat penting bagi kehidupan seluruh mahkluk hidup di Bumi. Hutan adalah kawasan dengan pepohonan yang tumbuh di dalamnya, hutan merupakan salah satu ekosistem di dalam biosfer. Di dalamnya terdapat beragam vegetasi dan flora. Hutan memberikan manfaat dan memiliki fungsi bagi bumi, fungsi utama hutan yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat yaitu […]

The post 8 Karakteristik Hutan Bakau yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan merupakan kawasan yang sangat penting bagi kehidupan seluruh mahkluk hidup di Bumi. Hutan adalah kawasan dengan pepohonan yang tumbuh di dalamnya, hutan merupakan salah satu ekosistem di dalam biosfer. Di dalamnya terdapat beragam vegetasi dan flora.

Hutan memberikan manfaat dan memiliki fungsi bagi bumi, fungsi utama hutan yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat yaitu sebagai paru-paru dunia, hal ini karena pepohonan dan tumbuh-tumbuhan di dalamnya mampu memberikan oksigen dan menyerap karbondioksida bumi.

Hutan juga memberi manfaatnya bagi manusia melalui kegunaan tumbuhan, misalnya sebagai obat-obatan, sumber makanan dan memberikan cadangan air tanah untuk kehidupan mahkluk hidup. Hutan juga dapat mencegah terjadinya bencana alam yang dapat merugikan manusia, seperti banjir dan tanah longsory.

Fungsi lainnya bagi manusia, hutan dapat dijadikan sebagai wadah penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai tempat wisata alam serta sebagai tempat perlindungan flora dan fauna.

Hutan tak hanya dapat menjadi filter yang dapat mengurangi polusi udara, namun ternyata hutan juga dapat mengurangi polusi suara. Polusi suara dapat berkurang 5 hingga 10 desibel ketika suara mencapai ke dalam hutan, hal ini setara dengan 50% suara yang didengar manusia.

Indonesia sendiri berada di urutan ke-3 sebagai negara yang memiliki hutan terluas di dunia. Luas lahan hutan di Indonesia, berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2020 yaitu seluas 95,6 juta hektar are, sedangkan luas daratan Indonesia luasnya sebesar 187 juta hektar.

Indonesia 8 jenis hutan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, antara hutan bakau, hutan lumut, hutan rawa, hutan sabana, hutan stepa, hutan musim, hutan hujan tropis dan hutan gugur.

Hutan bakau seringkali dianggap sama dengan hutan mangrove, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Bakau sebenarnya adalah jenis tumbuhan yang menjadikan sebuah kawasan dinamakan kawasan mangrove.

Tumbuhan bakau adalah genus yang paling banyak menyusun ekosistem mangrove, tanaman bakau banyak ditemukan di garis pantai yang cenderung lebih dekat dengan perairan atau laut dibandigkan dengan daratan.

Hutan bakau adalah habitat yang ekstrim, itulah mengapa tumbuhan yang hidup di wilayah ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, jenis pohon bakau atau Rhizophora spp adalah tumbuhan yang dapat bertahan hidup di air asin dan tahan terhadap pasang surut air laut.

Ada beberapa jenis bakau yang dikenal yaitu bakau api-api, pidada, bakau nirih dan bakau kendeka semuanya memiliki akar napas yang gunanya untuk mengambil oksigen dari udara. Berikut beberapa karakteristik hutan bakau yang mungkin sudah sering kita temui di sekitar tempat tinggal kita.

  • Terdapat di Wilayah Iklim Tropis

Hutan bakau dipastikan hanya berada di wilayah tropis yang berada di khatulistiwa, ada juga yang ditemukan di sebagian iklim sub-tropis. Total luas hutan bakau di Indonesia seluas 2,5 hingga 4,5 juta hektar, luasan tersebut menjadikan Indonesia memiliki kawasan mangrove terluas di dunia.

Dangkalan Sunda di Jawa Barat adalah wilayah hutan bakau terluas di Indonesia, wilayah ini memiliki perairan tenang dan menjadi muara sungai-sungai besar. Sayangnya hutan bakau di dangkalan Sunda ini mengalami krisis karena semakin tingginya kebutuhan lahan penduduk.

  • Memiliki Satu Jenis Pohon

Salah satau karakteristik hutan bakau yaitu hanya didominasi oleh satu jenis tumbuhan, yaitu tumbuhan bakau. Tumbuhan bakau adalah satu-satunya jenis yang memiliki adaptasi terhadap air dan tanah yang selalu basah serta pasang surut air laut.

  • Memiliki Akar Pohon Tidak beraturan (pneumatofora)

Hutan bakau memiliki tumbuhan yang jika dilihat bentuknya unik, terutama akarnya yang tidak beraturan. Akar-akar tumbuhan bakau ini merupakan akar napas yang fungsinya untuk mencari oksigen dari udara ketika air laut pasang. Jumlah akar napas dalam satu pohon berjumlah banyak dan sangat banyak.

  • Tanah Berlumpur

Ciri khas hutan bakau dapat dilihat dari tanahnya yang bertesktur lumpur karena kondisi lingkungan yang selalu basah akibat air laut. Jenis tanah yang selalu basah atau berlumpur ini merupakan habitat yang hanya dapat ditumbuhi jenis pohon bakau.

  • Tanah Hutan Digenangi Air

Salah satu fungsi hutan bakau adalah mencegah erosi, karena hutan ini dapat menghalangi ombak dari lautan yang dapat mengikis tepi daratan. Hutan bakau biasanya terbentuk alami, namun saat ini banyak wilayah yang sengaja membuat hutan bakau, atau mereboisasi dengan tujuan menciptakan ekosistem mangrove.

Itulah mengapa saat ini di wilayah-wilayah pesisir pantai banyak sengaja ditanami tanaman bakau untuk mencegah pengikisan daratan dan juga mencegah banjir rob. Air yang menggenangi hutan bakau adalah air payau.

  • Menyimpan Persediaan Air Tawar

Hutan bakau tak hanya memiliki pwersediaan air laut, namun juga air tawar yang berasal dari daratan. Fungsi air tawar dari daratan tersebut untuk menurunkan salinitas dan menambah pasokan unsur hara dan lumpur pada tanah hutan bakau. Air payau di hutan bakau memiliki salinitas atau tingkat keasinan antara 2-22 ppm atau sekitar 0,05%.

  • Memiliki Biji Vivipar dan Lentisel

Tumbuhan bakau memiliki biji yang sifatnya vivipar, artinya dapat memunculkan kecambah di pohon itu sendiri, selain itu tumbuhan bakau juga memiliki lentisel pada bagian kulit pohonnya.

The post 8 Karakteristik Hutan Bakau yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Inilah Perbedaan Degradasi dan Deforestasi https://haloedukasi.com/perbedaan-degradasi-dan-deforestasi Tue, 31 Jan 2023 09:26:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41133 Persentase hutan di dunia mencapai 31% dari luas daratan global atau sekitar 4,06 miliar hektar berdasarkan laporan dari data FAO (Food and Agriculture Organization). Hutan disebut dengan paru-paru dunia bukan tanpa alasan. Keberadaan hutan menjadi pemasok oksigen paling besar di permukaan bumi. Seperti yang diketahui bahwa oksigen dibutuhkan oleh manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya […]

The post Inilah Perbedaan Degradasi dan Deforestasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Persentase hutan di dunia mencapai 31% dari luas daratan global atau sekitar 4,06 miliar hektar berdasarkan laporan dari data FAO (Food and Agriculture Organization). Hutan disebut dengan paru-paru dunia bukan tanpa alasan. Keberadaan hutan menjadi pemasok oksigen paling besar di permukaan bumi.

Seperti yang diketahui bahwa oksigen dibutuhkan oleh manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya untuk bernapas. Selain menghasilkan oksigen terbesar, manfaat hutan bagi kehidupan sangat penting mulai dari penyedia sumber makanan dan obat-obatan, menjadi habitat hewan dan tumbuhan, mencegah bencana erosi, tanah longsor dan banjir, penyimpan cadangan air, dan membuat udara menjadi lebih sejuk.

Pentingnya hutan bagi kehidupan menumbuhkan kesadaran kepada semua masyarakat untuk menjaga dan melindungi hutan yang ada. Namun, diperkirakan penyusutan hutan setiap tahunnya mencapai 15 juta hektar, tidak terkecuali penyusutan ini terjadi di Indonesia.

Padahal, Indonesia termasuk urutan ke sembilan negara dengan wilayah hutan terluas dunia dengan luas persentasi 46,46% dari luas keseluruhan negara. Akan tetapi, saat ini wilayah hutan Indonesia semakin berkurang dan membuat urutan negara dengan wilayah hutan terluas juga mengalami pergeseran.

Berkurangnya hutan ini disebabkan oleh faktor alam dan faktor ulah manusia baik dari bencana, iklim, kebakaran, penyakit, hingga penebangan hutan secara liar. Kerusakan hutan yang membuat kualitas hutan menurun hingga hilangnya hutan akan menyebabkan putusnya mata rantai kehidupan yang berpotensi mendatangkan bencana dan kerugian.

Ada beberapa istilah yang digunakan terkait kerusakan hutan, beberapa di antaranya adalah degradasi dan deforestasi. Kedua istilah ini merupakan kegiatan yang mengakibatkan penurunan kualitas hutan juga sebab penyusutan wilayah hutan. Jika kamu belum memahami apa itu degradasi dan deforestasi hutan, simak artikel ini sampai akhir ya!

Pengertian Degradasi

Dalam Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah degradasi diartikan dengan kemunduran, kemerosotan, dan penurunan. Penggunaan istilah degradasi cukup beragam.

Kata degradasi bisa disandingkan dengan beberapa hal, seperti yang digunakan dalam berita sepak bola di mana ketika berita sedang menginformasikan tim sepak bola yang menempati papan bawah klasemen liga yang akhirnya harus turun atau degradasi dengan kelas liga di bawahnya.

Namun, istilah degradasi juga digunakan dalam permasalahan tanah dan hutan. Dalam artikel ini akan terfokus dalam penjelasan penggunaan kata degradasi yang berkaitan dengan lahan dan hutan.

Istilah degradasi tanah atau hutan mengacu pada dekomposisi senyawa kimia atau penurunan kualitas tanah. Sedangkan degradasi hutan merupakan penurunan kualitas lahan hutan yang mempengaruhi fungsi dan kegunaan hutan itu sendiri.

Degradasi juga dimaknai dengan kondisi hutan yang mengalami penurunan keragaman flora dan fauna akibat faktor alam maupun ulah manusia.

Permasalahan degradasi hutan menjadi masalah penting yang harus segara ditangani oleh negara. Pasalnya, jika tidak diambil tindakan untuk mengatasinya, maka kemungkinan wilayah hutan akan berkurang hingga makhluk hidup yang menjadikan hutan sebagai habitat dan tempat tinggal akan hilang bahkan punah,

Pengertian Deforestasi

Istilah deforestasi umumnya hanya digunakan untuk satu kegiatan saja, yaitu deforestasi hutan. Menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deforestasi diartikan dengan penebangan hutan.

Deforestasi adalah proses penghilangan hutan dengan cara penebangan guna mengambil hasil hutan atau mengubah fungsi lahan hutan menjadi non-hutan.

Ahli bidang ilmu kehutanan juga mengatakan bahwa deforestasi ini merupakan kondisi hilangnya tutupan hutan beserta atribut-atribut yang ada di dalamnya yang mengakibatkan hilangnya struktur dan fungsi hutan.

Penyebab deforestasi erat kaitannya dengan aktivitas manusia. Deforestasi bertujuan mengubah area hutan menjadi lahan non-hutan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas manusia seperti pembukaan lahan perkebunan, pertambangan hingga program transmigrasi pemerintah jika membutuhkan lahan untuk pemukiman warga.

Deforestasi termasuk salah satu bentuk penggundulan hutan yang menyebabkan masalah pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan oleh deforestasi sangat serius, terlebih hutan merupakan penghasil oksigen terbesar di dunia yang dibutuhkan makhluk hidup untuk bernafas.

Bagi sebagian yang hidup di sekitar hutan dan menggantungkan hidupnya dengan sumber daya alam yang ada di dalamnya akan sangat mengganggu sosial ekonomi mereka. Deforestasi yang dilakukan dengan cara pembakaran hutan akan mengakibatkan pemanasan global atau perubahan iklim yang mana akan mengganggu masyarakat secara luas.

Tidak hanya itu saja, deforestasi juga menjadi faktor terbesar terjadinya punahnya flora dan fauna yang tinggal di wilayah hutan tersebut hingga timbulnya bencana alam seperti tanah longsor dan banjir karena hilangnya resapan air.

Perbedaan Degradasi dan Deforestasi

Meski kedua istilah ini kerap disama artikan, tetapi degradasi dan deforestasi memiliki makna yang berbeda seperti yang sudah dijelaskan di atas. Untuk memudahkanmu memahami penggunaan istilah degradasi dan deforestasi, di bawah ini beberapa perbedaannya:

  • Degradasi adalah penurunan kualitas tanah di berbagai lahan yang ada di permukaan bumi, baik sawah, kebun, hutan dan lain sebagainya.  
  • Deforestasi adalah kegiatan yang mengubah hutan menjadi lahan lainnya sehingga menghilangkan are hutan secara permanen.
  • Penggunaan degradasi cukup beragam, mulai dari penurunan harga bahan pangan, kemerosotan kinerja suatu tim dalam sepak bola, dan juga digunakan untuk mengistilahkan lahan atau hutan yang mengalami penurunan produktivitasnya.
  • Penggunaan deforestasi cenderung untuk mengistilahkan lahan hutan yang dilakukan dengan penebangan pohon dan di alih fungsikan untuk kebutuhan manusia.
  • Degradasi biasanya hanya terdapat pada sebagian lahan atau hanya mengakibatkan penurunan produktivitas dalam skala yang kecil tetapi, deforestasi justru sebaliknya. Deforestasi mengakibatkan hilangnya hutan dalam jumlah yang luas.
  • Dampak degradasi cenderung lebih sedikit dan mudah diatasi. Namun, deforestasi akan mengakibatkan dampak yang jauh lebih besar karena membuat lahan hutan produktif menjadi non-hutan.

Nah, itulah dia penjelasan lengkap mengenai degradasi dan deforestasi yang perlu kamu ketahui. Kedua kegiatan ini jika dibiarkan secara terus menerus akan menimbulkan kerugian dan kondisi buruk yang sangat serius.

The post Inilah Perbedaan Degradasi dan Deforestasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 7 Hutan Lindung di Indonesia https://haloedukasi.com/hutan-lindung-di-indonesia Mon, 30 Jan 2023 08:36:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41102 Indonesia memiliki banyak kawasan hutan, hutan dikelompokkan berdasarkan fungsinya dibedakan beberapa jenis, antara lain hutan lindung, hutan konservasi dan hutan produksi. Hutan di Indonesia ada yang dikelola oleh pemerintah pusat, daerah atau komunitas lingkungan atau masyarakat adat. Sebuah hutan ditetapkan menjadi kawasan hutan lindung berdasarkan fungsi hutan sebagai pemasok cadangan air, sebagai perlindungan dari erosi […]

The post Ketahui 7 Hutan Lindung di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia memiliki banyak kawasan hutan, hutan dikelompokkan berdasarkan fungsinya dibedakan beberapa jenis, antara lain hutan lindung, hutan konservasi dan hutan produksi. Hutan di Indonesia ada yang dikelola oleh pemerintah pusat, daerah atau komunitas lingkungan atau masyarakat adat.

Sebuah hutan ditetapkan menjadi kawasan hutan lindung berdasarkan fungsi hutan sebagai pemasok cadangan air, sebagai perlindungan dari erosi serta sebagai habitat flora dan fauna. Wilayah hutan lindung bisa berada di dalam wilayah hutan produksi, hutan rakyat, hutan adat dan wilayah yang berbatasan dengan pemukiman penduduk.

Pengertian hutan lindung sesuai Undang-undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan yaitu, kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan beberapa manfaat hutan lindung, antara lain:

  • Mencegah bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor
  • Berfungsi sebagai pasokan oksigen dan mencegah adanya perubahan iklim
  • Menyuburkan tanah hutan dan sekitarnya melalui unsur hara alami yang dihasilkan hutan
  • Sebagai sumber daya alam untuk menghidupi manusia
  • Habitat flora dan fauna
  • Sebagai media penelitian untuk ilmu pengetahuan
  • Sebagai tujuan wisata alam

Di Indonesia sendiri ada banyak hutan yang termasuk dalam kategori hutan lindung, berikut hutan lindung yang ada di Indonesia.

1. Hutan Lindung Alas Kethu

Hutan lindung Alas Kethu adalah hutan lindung namun juga termasuk di dalam wilayahnya sebagai hutan produksi namun terbatas. Hutan Alas Kethu memiliki luas 644,6 hektar, berada di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.

Hutan Alas Kethu ini memiliki beragam jenis pepohonan antara lain pohon akasia, kayu putih, jati, mahoni dan sonokeling. Kawasan pengelolaan hutan lindung Alas Kethu terbagi menjadi 2 kawasan, yaitu sebagai hutan produksi dan kawasan perlindungan. Pohon Jati dan pohon mahoni termasuk yang berada di kawasan hutan produksi.

2. Hutan Lindung Sungai Wain

Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) dikenal sebagai objek wisata wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke kota Balikpapan, Kalimantan Timur. HLSW terbagi dari hutan alami dan buatan, hutan ini pernah terbakar di tahun 1997, itulah mengapa kemudian bagian hutan yang terbakar digantikan dengan hutan buatan.

Hutan ini berada di sepanjang sungai Wein yang membentang hingga 18.300 meter dengan hutan bakau di kanan kiri jalurnya. Luas Hutan Lindung Sungai Wein ini 10.025 hektar dan terdiri dari hutan Diprekterokarpa dataran dan perbukitan, hutan rawa terbuka sert aair tawar, hutan riparian dan hutan bakau.

Hutan Lindung Sungai Wein ini juga menjadi habitat penting bagi berbagai satwa dan tumbuhan endemik, seperti orangutan, bekantan, kantong semar dan Eltingera Balikpapanesis.

3. Hutan Lindung Wehea

Kawasan hutan lain di Kalimantan yang menjadi kawasan hutan lindung yaitu berada di wilayah Kutai Timur. Diawali oleh masyarakat Dayak Wehea di tahun 2004 yang mendiami kawasan tersebut meminta konsesi akibat adanya pembukaan lahan.

Di tahun 2005, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur membentuk Badan Pengelola Wehea yang melibatkan stakeholder, pemerintah masyarakat adat dan organisasi lingkungan hidup. Hutan Wehea adalah fondasi dari tiga aliran sungai yang bermuara ke sungai Mahakam, yaitu sungai Seleq, Melinyiu dan Sekung.

4. Taman Raya Bung Hatta

Hutan lindung Taman Raya Bung Hatta terletak di Padang, Sumatera Barat dan merupakan cagar alam hutan primer untuk melestarikan plasma nutfah, melindungi sumber daya hayati, pendidikan, ekowisata dan penelitian.

Hutan Lindung Taman Raya Bung Hatta (TRBH) memiliki luas mencapai 70 ribu hektar dengan kondisi alam lereng-lereng dan perbukitan, hutan lindung ini berada di dalam bagian Taman Nasional Kerinci Seblat. Di dalam kawasan TRBH ini juga mengalir 14 sungai yang sebagian bermuara ke Padang.

Hutan lindung ini juga menjadi habitat untuk 352 jenis flora dan 170 jenis fauna. Beberapa fauna yang hidup di TRBH antara lain Tapir, Rusa, kera ekor panjang, siamang, kambing hutan. Bunga Raflesia Arnoldi menjadi daya tarik ekowisata TRBH, ada juga pohon kayu manis, kemiri dan lain sebagainya.

5. Hutan Lindung Betung Kerihun

Satu lagi hutan lindung yang berada di Pulai Kalimantan, yaitu Hutan Lindung Betung Kerihun. Hutan lindung ini terletak di Kalimantan Barat, tepatnya berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

Hutan lindung ini berada luasannya mencapai 3 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Kecamatan embaloh Hulu, Emboloh Hilir dan Putussibau.

Bagian utara hutan lindung Betung Kerihun berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia dan terbagi dalam beberapa ekosistem hutan, yaitu hutan alluvial, hutan rawa, hutan sekunder tua, hutan dipterocarpaceae, hutan kapur, hutan sub-montane dan hutan montane.

Hutan lindung Betung Kerihun menyimpan keanekaragaman hayati yang unik dan menjadi habitat bagi flora endemik, salah satunya di wilayah hutan diprocarpaceae terdapat pohon endemik Borneo yaitu pohon Gaharu dan pisang musa lawitiensis.

6. Hutan Lindung Baning

Hutan lindung Baning terletak di Kalimantan Barat, tepatnya di kota Sintang. Hutan lindung Baning memiliki luas 215 hektar, bentuk lahan hutan lindung ini datar dan berupa pepohonan. Hutan lindung Baning ini juga menjadi satu-satunya hutan tropis alami Indonesia yang letaknya di tengah kota.

Hutan Baning juga merupakan ekosistem hutan rawa gambut, hutan ini menjadi tujuan ekowisata yang selalu dituju wisatawan karena kesejukan udaranya.

7. Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser juga merupakan salah satu hutan lindung yang sangat penting bagi masyarakat di Provinsi Sumatera Utara. Dengan luas lebih dari 1 juta hektar, hutan lindung ini berfungsi menopang berbagai ekosistem dari pegunungan, pantai dan hutan hujan tropis.

Hutan lindung Taman Nasional Gunung Leuser ini melindungi berbagai jenis flora dan fauna dan telah dicatat oleh UNESCO di tahun 2004 sebagai situs warisan hutan hujan tropis Sumatera.

The post Ketahui 7 Hutan Lindung di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Contoh Hasil Hutan dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/contoh-hasil-hutan Tue, 25 Oct 2022 04:25:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39298 Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah dari kekayaan laut hingga daratannya, dan salah satu kekayaan alam di daratan yang menjadi sumber daya alam Indonesia yaitu berupa hutan. Sumber daya alam berupa hutan yang tersedia di alam dapat menunjang kebutuhan hidup manusia yang melalui pengolahan dan pemanfaatan dengan cara […]

The post 10 Contoh Hasil Hutan dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah dari kekayaan laut hingga daratannya, dan salah satu kekayaan alam di daratan yang menjadi sumber daya alam Indonesia yaitu berupa hutan.

Sumber daya alam berupa hutan yang tersedia di alam dapat menunjang kebutuhan hidup manusia yang melalui pengolahan dan pemanfaatan dengan cara yang tepat agar bisa dimanfaatkan.

Jenis hutan di Indonesia sangat beragam bentuknya, dari hutan hujan tropis, hutan bakau, hingga hutan sabana, sehingga tidak heran jika sebagian besar masyarakat Indonesia memanfaatkan hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Manfaat Berbagai Hasil Komoditi Hutan yang Sangat Bermanfaat

Hasil hutan merupakan semua yang berasal dan diperoleh dari hutan yang dimanfaatkan dan didayagunakan oleh masyarakat dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia maupun aktivitas komersial guna meningkatkan taraf hidupnya.

Hutan terdiri dari berbagai sumber daya alam yang memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan manusia yang dapat memberikan manfaat yang dirasakan secara langsung maupun yang dirasakan secara tidak langsung.

Manfaat langsung yaitu seperti penyediaan kayu, satwa, dan hasil tambang, sedangkan manfaat tidak langsung yaitu untuk pemanfaatan rekreasi, perlindungan dan pengaturan tata air, dan pencegahan erosi. 

Pemanfaatan beberapa hasil hutan tersebut memanfaatkan lahan hutan yang digunakan untuk mengambil hasil hutan berupa kayu maupun non-kayu. Hutan mampu untuk menghasilkan oksigen agar makhluk hidup tetap bisa bernafas dengan menyerap karbondioksida yang berguna untuk proses fotosintesis tumbuhan.

Manusia dan hewan dapat mencari sumber makanan di dalam hutan untuk bertahan hidup serta dapat mencegah banjir bandang karena akar-akar pohon tersebut dapat membantu menyerap dan menyimpan air di dalam tanah ketika terjadi hujan lebat. Adanya hutan juga dapat bermanfaat untuk mendinginkan suhu Bumi yang semakin memanas di zaman globalisasi ini 

Contoh Hasil Komoditi Hutan

  • Kayu Ulin

Jenis kayu ulin yang biasanya banyak terdapat di hutan ini, dikenal dengan karakteristik kayunya yang sangat kuat, keras, berbobot berat, dan awet ketika dimanfaatkan.

Karena kekuatannya itulah, kebanyakan masyarakat memanfaatkannya untuk pembuatan bantalan pada rel kereta api, bangunan pintu air, bangunan pelabuhan, tiang rumah panggung, dan berbagai kebutuhan manusia yang lainnya.

Kayu ulin banyak ditemui dan dihasilkan di hutan-hutan yang berada di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.

  • Kayu Agathis

Merupakan salah satu jenis kayu yang biasa dimanfaatkan dalam pembuatan tangkai keris maupun pisau. Damar putih menjadi nama lain kayu agathis yang umumnya lebih banyak dikenal oleh orang-orang.

Kayu ini mempunyai karakteristik warnanya yang keabuan sedikit merah, bersifat berat, bulat, dan berlemak. Kayu ini biasanya banyak tersebar dan tumbuh di hutan-hutan Indonesia seperti di Maluku, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Bangka, dan Papua.

  • Kayu Jati

Daerah-daerah yang banyak ditumbuhi dan mudah ditemui kayu jatinya terdapat pada hutan-hutan di Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi Tenggara, dan Jawa Tengah.

Kayu jati banyak dikenal oleh masyarakat yang terkenal dengan kualitasnya yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan perabotan rumah tangga seperti kursi, meja, lemari, pintu, dan sebagainya.

Selain itu, kayu jati juga bisa digunakan untuk membuat bangunan, kapal, maupun bantalan rel kereta api.

  • Kayu Kruing

Terdapat beberapa jenis kayu kruing yang tersebar di seluruh hutan Nusantara yaitu jenis kayu kruing minyak, kruing bulu, dan kruing batu.

Namun, salh satu jenis kayu kruing yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk dimanfaatkan dalam pembuatan papan geladak, bantalan rel kereta api, dan bahan bangunan rumah yaitu kruing bunga.

Jenis kayu kruing ini banyak tersebar dan tumbuh di hutan-hutan Indonesia di Pulau Sumatra dan Kalimantan.

  • Rotan

Kebanyakan perabotan rumah tangga umumnya banyak dijumpai yang terbuat dari bahan baku berupa rotan. Di tangan para pengrajin yang mempunyai tingkat kemampuan kreativitas yang tinggi, rotan ini sanggup dikreasikan menjadi berbagai ragam bentuk kerajinan yang bisa menghasilkan keuntungan dan mempunyai nilai keindahan yang tinggi.

Rotan banyak tersebar di beberapa daerah di Indonesia terutama di hutan Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Terdapat berbagai ragam jenis rotan yang menyebar luas di hutan seperti jenis ayer, segak, dan sega semu.

  • Sutra Alam

Hutan juga bisa menjadi tempat untuk menghasilkan sutra alam atau yang biasa dikenal sebagai kepompong yang nantinya akan diolah menjadi benang sutra sebagai bahan baku dalam pembuatan kain dan pakaian yang mempunyai nilai dan kualitas yang tinggi.

Banyak hutan-hutan di wilayah Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, dan Jawa Barat sebagai daerah yang banyak menghasilkan sutra alam untuk dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan manusia akan sandang.

  • Bambu

Bambu merupakan salah satu hasil komoditas hutan yang mempunyai banyak sekali manfaatnya terutama untuk digunakan sebagai bahan dalam pembuatan kerajinan. Maka, tak jarang masyarakat yang juga menggunakan bambu sebagai bahan bangunan rumah.

Hutan yang berada di Pulau Jawa dan Sumatra merupakan daerah yang menghasilkan bambu paling banyak di Indonesia. Kerajinan yang dibuat dari bambu ini, juga mempunyai nilai estetika yang tinggi pula. Apabila bambu dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan interior didalam rumah, maka akan menonjolkan kesan authentic yang sangat tinggi bagi pemiliknya.

  • Minyak Kayu Putih

Pohon jenis Eucalyptus yang tersebar secara luas hampir diseluruh hutan-hutan di Indonesia mampu untuk menghasilkan minyak kayu putih yang sangat bermanfaat sebagai obat luar dalam dunia kesehatan manusia.

Tumbuhan minyak kayu putih akan diolah menjadi minyak yang mempunyai khasiat untuk meredakan masuk angin, gatal akibat gigitan serangga, dan menghangatkan badan dengan cara diusapkan pada bagian luar.

Beberapa wilayah seperti Seram Barat di Maluku dan Kayeli di Pulau Buru merupakan daerah-daerah penghasil minyak kayu putih yang paling banyak di Indonesia.

  • Buah-buahan dan Umbi-umbian

Terdapat berbagai macam jenis tanaman di hutan yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan dengan cara yang bisa dipetik buahnya, seperti duku, rambutan hutan, salak hutan, durian, dan lainnya.

Ada juga jenis umbi-umbian, seperti keladi, ubi jalar, dan singkong yang dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat untuk tubuh. Bagi orang-orang yang tinggal di sekitar hutan, hasil hutan tersebut dapat dikonsumsi dan sebagiannya lagi yang bisa dijual untuk bertahan hidup.

  • Madu

Madu hutan yang kebanyakan dihasilkan oleh lebah hutan ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya yaitu dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Banyak hutan yang menghasilkan madu hutan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Para pengrajin madu mempunyai resiko bahaya yang tinggi ketika mengunduh madu ini dari sarang lebah hutan yang mempunyai sengatan yang berbahaya, sehingga banyak madu hutan murni yang dijual dengan harga yang cukup tinggi.

The post 10 Contoh Hasil Hutan dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 7 Ciri Hutan Hujan Tropis https://haloedukasi.com/ciri-hutan-hujan-tropis Fri, 23 Sep 2022 03:36:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38799 Indonesia sebagai negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali daratan yang berupa kawasan hutan yang cenderung didominasi oleh jenis hutan hujan tropis. Jenis hutan hujan tropis ini mempunyai kelembaban yang sangat tinggi dengan intensitas curah hujan sekitar 1200 mm per tahun. Hutan hujan tropis disebut juga sebagai evergreen karena keadaannya yang menghijau sepanjang tahun dan terletak […]

The post Kenali 7 Ciri Hutan Hujan Tropis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia sebagai negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali daratan yang berupa kawasan hutan yang cenderung didominasi oleh jenis hutan hujan tropis. Jenis hutan hujan tropis ini mempunyai kelembaban yang sangat tinggi dengan intensitas curah hujan sekitar 1200 mm per tahun.

Hutan hujan tropis disebut juga sebagai evergreen karena keadaannya yang menghijau sepanjang tahun dan terletak di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hutan hujan tropis mempunyai definisi adalah sebagai hutan dengan keadaan iklim yang selalu basah dengan tanah kering di daratan dan selalu hijau serta mempunyai berbagai macam ciri-ciri hutan hujan tropis lainnya yang menjadi karakteristik untuk membedakan antara hutan hujan tropis dan jenis hutan lainnya.

Jenis hutan hujan tropis biasanya bercirikan dengan tumbuhnya pohon yang tinggi dan rapat serta mempunyai beragam macam tumbuhan di dalamnya karena tekstur tanahnya yang subur.

Kehadiran hutan hujan tropis banyak dimanfaatkan sebagai paru-paru dunia karena kontribusinya yang sebagian besar menyuplai oksigen untuk menjaga kestabilan oksigen di udara yang mempunyai peran besar untuk kelangsungan hidup manusia.

Selain itu, hutan hujan tropis juga memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh semua makhluk hidup yang ada di bumi, salah satu manfaat adanya hutan ini ialah dapat mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir dan terjadinya  tanah longsor maupun bencana alam yang lain.

Wilayah penyebaran hutan hujan tropis di dunia sangatlah luas seperti, wilayah Amerika Selatan di Lembah Amazon, Semenanjung Amerika Tengah, Afrika bagian tengah, Madagaskar, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan berbagai wilayah lainnya di Asia Tenggara dan berbagai belahan dunia yang lain.

Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis

  • Mempunyai Berbagai Macam Pohon yang Tinggi

Salah satu diantara ciri utama hutan hujan tropis yaitu mempunyai banyak pohon yang menjulang tinggi dengan daun yang lebat yang disebabkan karena pancaran panas sinar matahari yang berlangsung sepanjang tahun sehingga memungkinkan pepohonan dapat tumbuh secara optimal.

Ketinggian pohon pada hutan hujan tropis dapat mencapai ketinggian sekitar 50 meter yang mempunyai diameter besar. Maka, jenis flora yang tumbuh mempunyai batang yang lebar dan luas dengan ranting besar dan daun yang lebat sehingga sering menjadi tempat untuk bernaung bagi berbagai burung, primata, dan hewan lain.

  • Memiliki Kelembapan Udara Tinggi

Hutan hujan tropis yang tumbuh di iklim yang tropis dan subur mempunyai tingkat kelembaban udara yang tinggi dengan kondisi tanah dari hutan hujan tropis yang menyimpan cadangan air berlimpah. Tingkat kelembaban tinggi juga dapat disebabkan oleh banyaknya uap air yang berasal dari daun yang menguap ke atas atmosfer.

Kerapatan vegetasi dengan suhu hangat juga akan menyebabkan beberapa faktor yang dapat memicu tingkat kelembapan udara di hutan ini. Hutan hujan tropis umumnya mempunyai suhu udara dengan tingkat kelembaban udara yang tinggi karena minimnya sinar matahari yang dapat masuk karena tertutupi oleh kanopi atau tudung yang menutupi bagian dasar hutan dari hutan hujan tropis sehingga membuat bagian dasar tersebut sangat lembab dan juga gelap.

  • Memiliki Vegetasi Tanaman Berlapis

Hutan hujan tropis mempunyai vegetasi tanaman yang beragam dan berlapis dalam beberapa tingkatan. Pada lapis yang pertama terdiri atas beberapa macam pohon dengan ketinggian lebih dari 30 meter. Sedangkan, pada lapis yang kedua terdiri dari pohon yang mempunyai banyak sekali cabang yang bersinggungan.

Pada lapisan ketiga tersusun dari pepohonan yang memiliki ketinggian antara 4 hingga 20 meter dengan banyak ranting yang sangat rapat. Selanjutnya, pada lapisan keempat terdiri dari beragam jenis tanaman, seperti tanaman herba, palem, dan paku-pakuan besar. Untuk lapisan yang terakhir berisi tanaman yang berperan sebagai penutup lantai hutan seperti lumut, jamur, dan jenis perdu.

  • Pancaran Sinar Matahari yang Tidak Mampu Menjangkau Dasar Hutan

Hutan hujan tropis yang tersusun atas berlapis lapis vegetasi tanaman mulai dari lapis pertama hingga lapis kedua akan membentuk kanopi dan tajuk yang sangat rapat sehingga menyebabkan sinar matahari tidak mampu lagi untuk menjangkau lantai hutan.

Hal ini mengakibatkan tanahnya menjadi sangat lembab dan banyak ditumbuhi oleh lumut dan jamur. Pepohonan yang berdaun lebat dan lebar juga akan menjadikan sinar matahari cukup sulit untuk menjangkau dasar hutan.

  • Memiliki Genangan Air

Salah satu ciri hutan hujan tropis selanjutnya yaitu memiliki genangan air yang banyak menggenang di dasar hutan, terlebih lagi ketika musim hujan tiba maka tanah akan menyerap air tersebut dan akan membentuk genangan-genangan yang terdapat biota di dalamnya yang dapat dilihat setelah hujan turun membasahi tanah yang berada di kawasan hutan tersebut.

  • Memiliki Daya Regenerasi Tinggi

Secara alamiah, tanpa bantuan dari siapapun hutan hujan tropis mempunyai kemampuan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi secara mandiri. Namun, regenerasi tersebut dapat terjadi apabila kerusakan yang terjadi dalam skala kecil oleh alam, bukan karena kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan manusia.

Jika hutan hujan tropis yang rusak diakibatkan karena tindakan manusia maka siklus regenerasi seperti di atas akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan terhenti.

  • Curah Hujan yang Tinggi

Di daerah hutan hujan tropis biasanya memiliki intensitas curah hujan yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu sekitar 200-225 cm per tahunnya. Selain itu, hutan hujan tropis juga biasanya memiliki musim kering yang sangat pendek, itulah sebabnya mengapa hutan ini selalu basah dan lembab. Indonesia menjadi salah satu negara dimana hutan hujan tropis ini banyak dijumpai di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

The post Kenali 7 Ciri Hutan Hujan Tropis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Fungsi Hutan Lindung dan Contoh Hutan Lindung di Indonesia https://haloedukasi.com/fungsi-hutan-lindung Mon, 18 Jul 2022 03:48:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36932 Hutan lindung memiliki berbagai fungsi dalam menjaga kehidupan kita di muka bumi ini. Hanya saja fungsi utama dari hutan yang satu ini yaitu untuk menjaga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya serta mencegah terjadinya bencana alam. Sebelum melihat fungsi-fungsi lainnya, mari kita simak dulu pengertian dari hutan lindung itu sendiri. Pengertian Hutan Lindung Sebagaimana namanya, […]

The post 7 Fungsi Hutan Lindung dan Contoh Hutan Lindung di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan lindung memiliki berbagai fungsi dalam menjaga kehidupan kita di muka bumi ini. Hanya saja fungsi utama dari hutan yang satu ini yaitu untuk menjaga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya serta mencegah terjadinya bencana alam. Sebelum melihat fungsi-fungsi lainnya, mari kita simak dulu pengertian dari hutan lindung itu sendiri.

Pengertian Hutan Lindung

Sebagaimana namanya, hutan lindung merupakan sebuah kawasan hutan yang memang dikhususkan untuk melindungi berbagai ekosistem yang ada di dalamnya. Mulai dari keanekaragaman hayati nya, air tanah, kesuburan tanah, hingga lingkungan sekitarnya dari ancaman bencana alam.

Selain itu, di hutan lindung juga dilarang keras untuk melakukan penebangan pohon, membuka lahan untuk keperluan ladang, mendirikan bangunan, membakar lahan, melakukan perburuan satwa liar, dan juga melakukan aktivitas lainnya yang membahayakan ekosistem di dalamnya.

Untuk mengetahui alasan kenapa itu semua tidak diperbolehkan, mari kita simak beberapa fungsi penting dari hutan lindung ini.

Fungsi Hutan Lindung bagi Kehidupan

Hutan lindung ini memiliki fungsi yang sangat banyak bagi kehidupan kita di bumi. Bahkan bisa dikatakan juga perannya sangat vital dalam menjaga bumi agar tetap terjaga gas-gas rumah kaca yang bisa menipiskan lapisan ozon. Jika mengacu pada UU No. 41 Tahun 1999 khususnya pasal 26, maka setidaknya hutan lindung memiliki 7 fungsi berikut ini.

  • Hutan Lindung Berfungsi Mencegah Bencana Alam

Sebagaimana diketahui bahwa pohon-pohon yang tumbuh di hutan lindung biasanya merupakan pepohonan yang menancap sangat kuat. Kuatnya cengkraman dari akar-akar pohon tersebut akan mencegah terjadinya erosi sehingga tanah tidak mudah terbawa oleh air hujan.

Air hujan pun tidak akan langsung menuruni lereng hutan dikarenakan pohon-pohon tersebut akan membantu menyerap aliran air hujan tersebut ke dalam tanah. Inilah yang menjadi alasan kenapa hutan lindung dapat mencegah bencana alam khususnya banjir dan juga longsor.

  • Mencegah Perubahan Iklim

Fungsi kedua dari hutan lindung yaitu mencegah perubahan iklim. Hal ini dikarenakan hutan merupakan paru-parunya dunia. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan lindung akan menghasilkan pasokan oksigen dalam jumlah besar sehingga penipisan lapisan ozon dan juga pemanasan global bisa dicegah.

  • Hutan Lindung Merupakan Sumber Hasil Hutan yang Melimpah

Hutan lindung merupakan sebuah tempat yang dihuni oleh banyak spesies. Bahkan beberapa spesies tertentu biasanya tidak ditemukan di tempat lain selain di hutan lindung. Berbagai sumber daya alam  lain yang ada di hutan lindung juga bahkan dapat menghidupi manusia. Sebut saja beberapa diantaranya adalah buah, jamur, dan beberapa fauna yang tidak masuk satwa dilindungi bisa dimanfaatkan oleh manusia.

  • Berfungsi Sebagai Tempat Tinggal Masyarakat Adat

Selain menjadi rumah bagi fauna dan juga flora, ternyata hutan lindung juga bisa menjadi tempat tinggal untuk beberapa masyarakat ada yang berada di sekitar hutan. Masyarakat bisa hidup lestari dan berdampingan dengan berbagai flora dan fauna yang berada di hutan lindung tanpa mengganggu satu sama lain. 

Di hutan lindung juga masyarakat adat bisa berdiri lebih utuh karena dapat hidup tenang tanpa takut terganggu kepercayaan dan keyakinannya oleh berbagai pihak. Bahkan budaya dan tradisi yang mereka pegang pun bisa tetap dilaksanakan tanpa khawatir akan dicampuri dari budaya luar.

  • Hutan Lindung Sebagai Penjaga Siklus Air

Fungsi hutan lindung yang tak kalah penting nya bagi kehidupan yaitu sebagai penjaga siklus air. Bahkan di masa kekeringan pun hutan lindung akan mampu menyuplai air untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup yang ada disekitarnya.

Penyebabnya karena pohon-pohon yang berada di hutan lindung akan menyimpan air dalam akarnya saat musim penghujan tiba agar tidak banjir. Air yang disimpan di dalam akar ini selanjutnya akan dikeluarkan pada saat musim kemarau tiba melalui air tanah. Jadinya siklus air tetap terjaga walaupun musim berubah.

  • Tempat Wisata dan Rekreasi

Hutan lindung juga ternyata berfungsi sebagai tempat wisata dan rekreasi yang bisa dikunjungi oleh siapapun yang mau menghilangkan penat. Suasana alam yang masih asri tentu saja akan menarik para pengunjung untuk datang ke hutan lindung. Selain untuk mencari ketenangan, berkunjung ke hutan lindung juga bisa dilakukan untuk menepi sejenak dari hiruk pikuk pekerjaan.

  • Sarana Edukasi Mengenai Flora dan Fauna

Fungsi terakhir dari hutan lindung adalah sebagai sarana edukasi untuk bisa mengenal berbagai macam jenis flora dan fauna. Di beberapa hutan lindung terdapat penangkaran satwa-satwa yang dilindungi. Selain hal ini bisa mengedukasi anak-anak untuk lebih mengenal flora dan fauna, lokasi seperti ini juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat penelitian.

Contoh Hutan Lindung yang Ada di Indonesia

Setelah mengetahui fungsi apa saja yang dimiliki oleh hutan lindung, sekarang mari kita lihat 8 contoh hutan lindung yang ada di Indonesia.

  • Alas Kethu (Wonogiri, Jawa Tengah)
  • Sungai Wain (Balikpapan, Kalimantan Timur)
  • Hutan Lindung Wihea (Kutai Timur, Kalimantan Timur)
  • Hutan Baning (Sintang, Kalimantan Barat)
  • Taman Raya Bung Hatta (Lubuk Kilangan, Padang)
  • Hutan Lindung Betung Kerihun (Kapuas Hulu, Kalimantan Barat)
  • Hutan Lindung Langsa (Kota Langsa, Aceh)
  • Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Bandar Lampung)

Demikianlah fungsi hutan lindung serta beberapa contohnya yang ada di Indonesia. Setelah membaca artikel ini, kita menyadari bahwa peran dari hutan lindung bagi kehidupan manusia ini sangat vital. Oleh karenanya kita harus bersama-sama untuk menjaga hutan lindung agar tidak dirusak dan disalahgunakan. 

The post 7 Fungsi Hutan Lindung dan Contoh Hutan Lindung di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>