identifikasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/identifikasi Wed, 22 Feb 2023 02:12:57 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico identifikasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/identifikasi 32 32 Apa Perbedaan Imitasi dan Identifikasi? https://haloedukasi.com/perbedaan-imitasi-dan-identifikasi Wed, 22 Feb 2023 02:12:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41627 Ciri dari adanya kehidupan sosial adalah interaksi sosial sebagai sebuah cara orang dalam bertindak dengan orang lain dan bereaksi terhadap cara orang lain bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis meliputi hubungan antara orang perorangan, kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia.  Identifikasi dengan imitasi merupakan bentuk kegiatan interaksi sosial dimana di antara […]

The post Apa Perbedaan Imitasi dan Identifikasi? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ciri dari adanya kehidupan sosial adalah interaksi sosial sebagai sebuah cara orang dalam bertindak dengan orang lain dan bereaksi terhadap cara orang lain bertindak.

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis meliputi hubungan antara orang perorangan, kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia. 

Identifikasi dengan imitasi merupakan bentuk kegiatan interaksi sosial dimana di antara imitasi dengan identifikasi terdapat sebuah perbedaan yang terletak pada kepribadian dari seseorang. 

Pengertian Imitasi

Imitasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi antara interaksi sosial dengan cara meniru gaya orang lain melalui gaya bicara, gaya hidup, tingkah laku, bahkan penampilan yang menjadi ciri khas dari orang lain.

Imitasi berupa kegiatan meniru yang merupakan suatu proses kognisi dalam melakukan tindakan seperti yang dilakukan model dengan melibatkan indra untuk mengolah informasi dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik.

Imitasi bisa dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu yang berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada anak. Kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial dapat dilakukan dengan penurunan budaya pada generasi berikutnya.

Imitasi memiliki peran yang cukup penting dalam interaksi. Salah satu dampak positif dari imitasi yaitu dapat mendorong seseorang untuk mematuhi berbagai macam kaidah dan nilai yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. 

Imitasi juga dapat menyebabkan dampak negatif, misalnya meniru tindakan-tindakan yang menyimpang dan mematikan daya kreasi dari seseorang. Masyarakat merupakan proses imitasi dalam fenomena sosial. Pengaruh satu pikiran dijelaskan oleh proses imitasi saran dan akibatnya terdapat perubahan dan gerakan di masyarakat.

Proses peniruan yang terjadi di masyarakat dirumuskan menjadi imitasi yang cenderung menyebar ke semua masyarakat dalam perkembangan geometris. Selanjutnya, imitasi bisa menyebar jika tidak terjadi gangguan dimana proses imitasi mirip dengan perkembangan seorang anak yang tengah belajar. Anak-anak bisa meniru segala bentuk tindakan, ucapan, atau perbuatan dari orang-orang di sekitarnya. 

Pengertian Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan yang ada dalam diri seseorang untuk ‘menjadi sama’ dengan orang lain sebagai sebuah tindakan lebih lanjut dari proses sugesti dan imitasi yang pengaruhnya sangat kuat.

Sasaran identifikasi biasanya adalah orang yang benar-benar paling dikenal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya adalah seorang idola yang merupakan sebutan untuk orang yang menjadi sasaran identifikasi.  

Identifikasi menjadi sebuah proses atau sebuah kegiatan seseorang yang memiliki kecenderungan atau keinginan dari seseorang agar menjadi sama dengan yang ia jadikan sebagai acuannya dan bisa saja ia mengubah kepribadiannya.

Identifikasi sifatnya lebih mendalam karena terdapat kepribadian individu yang dapat terbentuk setelah melalui beberapa proses. Terkadang dapat berlangsung dengan sendirinya atau disengaja karena setiap individu memerlukan tipe ideal tertentu dalam proses kehidupannya. 

Identifikasi melibatkan asosiasi dengan kualitas, karakteristik, dan pandangan dari peran tertentu yang diinginkan individu untuk diri mereka sendiri dengan daftar tindakan yang dapat mereka hasilkan dan yang mungkin mereka tiru.

Identifikasi diakui menjadi salah satu bagian penting dari nilai yang dinikmati orang dalam hidup, misalnya hubungan, proyek, pekerjaan, dan tujuan hidup yang dapat berjalan dengan baik. Proses identifikasi dipengaruhi oleh fenomena sosial-ekonomi dan juga perasaan bimbang atau tidak aman, karena proses identifikasi jadi lebih lama. 

Faktor yang Memengaruhi Imitasi

Interaksi sosial terjadi akibat proses imitasi yang dapat kita lihat dari gaya hidup, daya tarik dan rasa senang terhadap idola yang mendorong orang tersebut ingin berperilaku, bersikap, dan bergaya seperti sang idola.

Keinginannya inilah yang mendorong seseorang untuk membeli pakaian, aksesoris, dan lain sebagainya. Segala keinginan yang bisa saja ia wujudkan dalam sebuah aksi atau tindakan yang akan menimbulkan interaksi.

Contoh lainnya adalah tumbuh kembang bayi yang baru lahir hingga ia berbicara yang memiliki kesamaan dengan salah satu keluarganya yang juga sudah melahirkan interaksi sosial.

Faktor yang Mempengaruhi Identifikasi

Seorang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, mereka akan belajar dan meniru segala tindakan dan ucapan dari orang tuanya. Selama masa belajar tersebut, anak-anak akan menemukan banyak pengalaman baru dan mereka akan menemui hal-hal yang benar dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. 

Orang tua akan memberikan sikap yang baik dan sikap yang buruk dan anak-anak hanya mengikuti saja tanpa mengetahui apa maksudnya. Dengan berjalannya waktu, kematangan berfikir, dan seiring matangnya usia mereka, maka anak akan tahu apa yang dimaksud baik dan buruk.

Kemampuan untuk mengerti apa yang boleh dan apa yang tidak boleh inilah yang merupakan bentuk dari identifikasi dan terdapat proses panjang agar bisa memahami. Sehingga mereka bisa berinteraksi sosial dengan orang lain dan bisa menanggapinya dengan sikap yang seharusnya. 

Perbedaan Imitasi dan Identifikasi

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perbedaan imitasi dan identifikasi dalam interaksi sosial adalah dalam kedalaman mengikuti atau meniru seseorang. Artinya, dalam proses imitasi, seseorang hanya ingin meniru sebagian saja dan tidak sampai sama persis seperti yang ditirunya.

Sedangkan, identifikasi menjadi sebuah sikap dari seseorang yang menunjukkan jika dirinya ingin agar bisa sama persis dengan apa yang ingin ditirunya.

Perbedaan kedua, imitasi hanya ada di dalam hal luar saja artinya tidak bisa untuk mengubah diri sendiri yang asli. Sedangkan, identifikasi bisa saja sampai pada tahap untuk mengubah kepribadian dari seseorang. 

Perbedaan yang terakhir, identifikasi dengan imitasi juga terlihat pada proses yang dilakukan oleh kedua bentuk interaksi sosial tersebut. Untuk imitasi ini, prosesnya akan melibatkan sebuah kemampuan kognisi dengan tahap yang lebih tinggi karena tidak akan hanya melibatkan suatu bentuk bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran dari orang lain.

The post Apa Perbedaan Imitasi dan Identifikasi? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Contoh Identifikasi dalam Kehidupan Sehari-hari https://haloedukasi.com/contoh-identifikasi-dalam-kehidupan-sehari-hari Sat, 19 Nov 2022 02:55:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39708 Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata identifikasi secara singkat bisa diartikan sebagai ‘tanda kenal diri atau bukti diri’. Sedangkan secara umum pengertian identifikasi adalah proses psikologis di mana seorang individu memiliki keinginan atau kecenderungan menganggap diri mereka sebagai orang lain atau sebagai anggota suatu kelompok. Sederhananya, identifikasi ini adalah proses ‘untuk menjadi seperti’ atau […]

The post 7 Contoh Identifikasi dalam Kehidupan Sehari-hari appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata identifikasi secara singkat bisa diartikan sebagai ‘tanda kenal diri atau bukti diri’. Sedangkan secara umum pengertian identifikasi adalah proses psikologis di mana seorang individu memiliki keinginan atau kecenderungan menganggap diri mereka sebagai orang lain atau sebagai anggota suatu kelompok. Sederhananya, identifikasi ini adalah proses ‘untuk menjadi seperti’ atau ‘menjadi seperti yang lain’.

Patut menjadi perhatian awal bagi kita bahwa identifikasi tidak sama dengan imitasi. Ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Identifikasi adalah proses peniruan dilakukan secara menyeluruh. Sedangkan imitasi cenderung tidak menyeluruh, sehingga proses peniruannya tidak semendalam identifikasi.

Dari serangkaian identifikasi yang dilakukan seorang individu, kemudian suatu kepribadian terbentuk dan menjadi tanda pengenal individu tersebut. Konsep mengidentifikasi diri dengan orang lain atau suatu anggota kelompok ini sendiri muncul karena banyak faktor. Salah satunya adalah karena individu tersebut merasa memiliki kesamaan dan merasa bisa atau ingin menjadi seperti mereka yang diidentifikasikan.

Lebih lanjutnya proses identifikasi ini bisa  membawa dampak positif dan negatif bagi individu yang melakukannya. Hal ini karena pihak yang melakukan identifikasi akan merasa terikat dengan yang diidentifikasikannya tanpa memandang baik buruknya.

Maka dari itu, positif dan negatifnya proses identifikasi ini akan berdampak bagi individu itu sendiri tergantung sekali pada siapa sosok yang dipilih untuk diidentifikasikan dengan dirinya.

Namun dibalik itu semua, proses identifikasi ini adalah proses yang sangat umum terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap orang pasti melakukan proses identifikasi dalam dirinya. Baik itu mengidentifikasikan diri menjadi seperti individu lain maupun identifikasi diri sebagai anggota suatu kelompok tertentu.

Oleh karena itu identifikasi ini kita serap juga sebagai tingkat penyesuaian diri terhadap lingkungan di kehidupan sehari-hari.

Contoh Identifikasi dalam Kehidupan Sehari-Sehari

Supaya lebih memahami tentang apa itu identifikasi, mari kita simak beberapa contoh identifikasi beserta penjelasannya berikut ini:

  • Keluarga

Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan peribahasa “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya” yang berarti seorang anak pasti akan menirukan perilaku orang tuanya.

Hal ini merupakan salah satu contoh bentuk identifikasi yang  paling sederhana. Di mana dalam suatu keluarga sudah menjadi hal umum jika seorang anak pasti akan menirukan segala perilaku orang tua yang mengasuhnya.

Seperti halnya seorang anak laki-laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya pasti akan mengidentifikasi kan dirinya menjadi sama dengan ayahnya. Identifikasi antara anak dengan orang tuanya ini adalah salah satu contoh paling dasar dan paling mudah yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Ini karena hampir setiap anak pasti memiliki orang tua yang mengasuh mereka setiap hari.

  • Idola

Seorang anak laki-laki yang mengidolakan pemain sepak bola seperti Ronaldo, pasti akan meniru semua yang ada pada Ronaldo. Seperti meniru gaya rambutnya atau mengumpulkan banyak aksesori yang berhubungan dengan Ronaldo untuk kemudian di pakainya saat ada pertandingan sepak bola.

Hal ini pun juga banyak kita jumpai dalam dunia olahraga lain. Seperti atlet muda bulu tangkis yang mengidolakan Susi Susanti atau Taufik Hidayat sebagai tuntunan mereka dalam teknik bermain bulu tangkis.

  • Seni

Sekelompok orang yang menyukai musik yang sama biasanya akan membuat sebuah kelompok penggemar atau biasa kita kenal dengan fanbase. Hal ini biasa kita temui di genre musik populer seperti K-Pop atau penggemar dari band terkenal seperti Coldplay.

Di mana penggemarnya pasti akan banyak membahas tentang pemusik idola mereka dalam kelompok penggemar atau fanbase yang mereka bentuk sendiri. Seperti membahas jadwal konser terdekat, atau sekedar membahas lagu baru yang akan dirilis band favorit mereka itu.

  • Cita-cita

Terkagum-kagum melihat cara seorang guru mengajar anak didiknya dengan penuh kesabaran dan ketulusan, salah satu siswanya pun bercita-cita ingin menjadi guru. Hal ini pun sering terjadi di lingkungan sekolah saat seorang anak ditanya apa cita-citanya kemudian menjawab ingin menjadi guru karena terinspirasi dari gurunya sendiri di sekolah.

  • Budaya

Identifikasi budaya juga sering terjadi bahkan di negara kita ini sendiri. Seperti halnya Reog Ponorogo atau wayang kulit yang merupakan budaya asli di Indonesia, kemudian di klaim oleh  negara Malaysia sebagai kebudayaan dari negara tersebut.

Hal ini tentu saja merupakan salah satu contoh negatif dari identifikasi karena pengklaiaman suatu budaya yang sudah jelas milik negara lain bisa dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.

  • Politik

Dalam hiruk pikuknya politik masa kini pun kita bisa menemukan contoh-contoh identifikasi. Seperti halnya politikus-politikus yang meniru gaya presiden dalam kampanye blusukan ke desa-desa kecil.

Hal ini pun banyak dilakukan para politikus untuk mendapatkan simpati dan suara rakyat saat pemilihan umum nantinya berlangsung.

  • Agama atau Kepercayaan

Dalam proses seorang menjalani masa religiusnya pasti tidak luput dari ajaran-ajaran yang ada pada agama yang dianutnya. Seperti contohnya dalam agama Islam diajarkan memakai pakaian yang menutup aurat.

Maka bagi siapa saja penganutnya harus mengidentifikasikan dirinya sebagai penganut agama Islam yang baik dengan cara berpakaian yang menutup aurat sesuai ketentuan dalam ajaran agama tersebut.

Hal ini tentu saja merupakan salah satu contoh dari bagaimana suatu organisasi atau kelompok masyarakat khusus mengatur dan memberikan identifikasi khusus kepada penganut atau anggota suatu kelompok tersebut.

The post 7 Contoh Identifikasi dalam Kehidupan Sehari-hari appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>