iklim - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/iklim Thu, 19 Oct 2023 07:20:13 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico iklim - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/iklim 32 32 10 Negara Dengan Iklim Tropis dan Dampaknya https://haloedukasi.com/negara-dengan-iklim-tropis Thu, 19 Oct 2023 07:20:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46067 Iklim tropis adalah iklim dengan letak suatu daerah pada posisi 23,5 derajat lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan. Suatu daerah dengan iklim tropis ini terletak pada garis isoterm bagian utara dan bagian selatan di bumi. Kehidupan di negara-negara dengan iklim tropis memiliki daya tarik unik yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Dengan pemandangan alam yang […]

The post 10 Negara Dengan Iklim Tropis dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Iklim tropis adalah iklim dengan letak suatu daerah pada posisi 23,5 derajat lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan. Suatu daerah dengan iklim tropis ini terletak pada garis isoterm bagian utara dan bagian selatan di bumi.

Kehidupan di negara-negara dengan iklim tropis memiliki daya tarik unik yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Dengan pemandangan alam yang indah, keanekaragaman hayati yang menakjubkan, dan sumber daya alam yang melimpah, negara-negara ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.

Berikut, 10 Negara Dengan Iklim Tropis

1. Indonesia

Indonesia, terletak di Asia Tenggara, adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini terdiri dari ribuan pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Garis pantai yang panjang dan pulau-pulau vulkanik menciptakan pemandangan alam yang memukau.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara dan Oseania. Secara geografis, Indonesia terletak antara 6° LU (Lintang Utara) hingga 11° LS (Lintang Selatan) dan 95° BT (Bujur Timur) hingga 141° BT. Wilayah geologisnya sangat beragam, mencakup beribu-ribu pulau, pegunungan, lembah, sungai, dan garis pantai yang panjang.

Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang membentang dari Sabang di barat hingga Merauke di timur. Pulau-pulau utama termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan (Borneo), Sulawesi, dan Papua. Selain itu, ada ribuan pulau kecil yang juga menjadi bagian integral dari negara ini.

Indonesia memiliki iklim tropis yang beragam, yang terpengaruh oleh faktor geografisnya yang meluas. Musim hujan dan musim kemarau adalah pola cuaca yang umum di Indonesia. Musim hujan biasanya terjadi antara November dan Maret, sementara musim kemarau terjadi antara April dan Oktober.

Wilayah barat seperti Sumatra dan Jawa cenderung memiliki musim hujan yang lebih konsisten sepanjang tahun, sementara wilayah timur seperti Papua memiliki musim hujan yang lebih ekstrem. Iklim tropis Indonesia mendukung pertanian kelapa, karet, padi, dan berbagai tanaman tropis.

Produksi kelapa sawit adalah salah satu yang terbesar di dunia. Berada di dekat garis ekuator, Indonesia terkena matahari sepanjang tahun, menciptakan iklim tropis yang konsisten. Ancaman bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi adalah dampaknya. Namun, juga memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa dan banyak sumber daya alam.

2. Brasil

Negara dengan iklim tropis yang kedua adalah Brasil, yang terletak di Amerika Selatan, memiliki beragam iklim tropis hingga hutan hujan Amazon yang luas. Hutan hujan ini adalah paru-paru dunia. Iklim tropis mendukung produksi kopi, kakao, pisang, dan berbagai jenis buah tropis. Selain itu, minyak kelapa sawit semakin menjadi bagian penting dalam ekonomi Brasil.

Terletak di sekitar garis ekuator, Brasil mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Ancaman deforestasi hutan hujan Amazon adalah salah satu dampak paling mencolok. Perubahan iklim juga menjadi masalah serius.

3. Nigeria

Nigeria adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Barat, berbatasan dengan Benin di barat daya, Niger di utara, Chad di timur laut, dan Kamerun di timur. Secara geografis, Nigeria terletak antara sekitar 4° LU (Lintang Utara) hingga 14° LU dan 3° BT (Bujur Barat) hingga 15° BT. Wilayah geologisnya memiliki berbagai elemen, termasuk dataran rendah, pegunungan, dan garis pantai di sepanjang Teluk Guinea.

Nigeria memiliki iklim tropis yang khas, dengan dua musim utama: musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya berlangsung antara April hingga Oktober, sementara musim kemarau dari November hingga Maret. Iklimnya cenderung panas dan lembap sepanjang tahun, dengan curah hujan yang bervariasi di seluruh negara.

Wilayah Nigeria yang beragam memengaruhi iklim dan pola cuaca. Bagian selatan, terutama Niger Delta, cenderung memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, sementara wilayah utara lebih kering dan mengalami musim hujan yang pendek. Pesisir Niger Delta juga terkenal dengan kehutanan dan hutan bakau yang melimpah.

Iklim tropis mendukung pertanian minyak kelapa sawit, kakao, dan karet. Selain itu, produksi minyak dan gas bumi adalah sumber utama pendapatan. Mendekati garis ekuator, Nigeria memiliki cuaca panas sepanjang tahun. Nigeria dapat mengalami musim hujan ekstrem dan kekeringan. Selain itu, isu-isu perubahan iklim dan polusi menjadi perhatian.

4. Malaysia

Malaysia terletak di Asia Tenggara dan mencakup Semenanjung Malaysia serta sebagian pulau Borneo. Pemandangan termasuk hutan hujan, pantai, dan pegunungan. Malaysia adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit di dunia. Pertanian karet dan produksi kelapa juga penting.

Mendekati garis ekuator, Malaysia memiliki cuaca tropis yang stabil. Dampak dari iklim tropis di negara Malaysia yaitu ancaman deforestasi hutan hujan Borneo dan Semenanjung Malaysia menjadi isu penting. Iklim tropis yang lembap juga bisa menyebabkan banjir musiman.

5. Kolombia

Kolombia, terletak di Amerika Selatan, memiliki beragam iklim tropis hingga pegunungan yang lebih sejuk. Pegunungan Andes memengaruhi topografi negara ini.

Iklim tropis mendukung pertanian kopi, kakao, pisang, dan sejumlah buah tropis. Kopi Kolombia terkenal di seluruh dunia. Berada di dekat garis ekuator, Kolombia mengalami iklim tropis sepanjang tahun. Kolombia memiliki tantangan seperti perubahan iklim, kerusakan hutan, dan erosi tanah.

6. Thailand

Thailand adalah sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara, berbatasan dengan Myanmar di barat, Laos dan Kamboja di timur laut, Malaysia di selatan, dan Laut China Selatan di barat daya. Secara geografis, Thailand terletak antara sekitar 5° LU (Lintang Utara) hingga 20° LU dan 97° BT (Bujur Timur) hingga 105° BT.

Wilayah geologisnya mencakup beragam topografi, mulai dari pegunungan hingga dataran rendah, dengan sungai-sungai yang mengalir melintasi negara ini. Thailand memiliki iklim tropis dengan dua musim utama: musim hujan dan musim kemarau.

Musim hujan berlangsung dari Mei hingga Oktober, sementara musim kemarau adalah dari November hingga April. Musim hujan cenderung lebih lembap dengan curah hujan yang tinggi, sedangkan musim kemarau lebih kering dan panas.

Produksi beras, karet, dan berbagai buah tropis seperti mangga dan durian adalah bagian penting dari ekonomi Thailand. Mendekati garis ekuator, Thailand mengalami cuaca panas sepanjang tahun. Ancaman banjir musiman dan kekeringan sering terjadi. Selain itu, polusi udara di kota-kota besar menjadi masalah serius.

7. Ghana

Ghana, di Afrika Barat, memiliki garis pantai yang panjang dan wilayah hutan hujan yang luar biasa. Iklim tropis mendukung produksi kakao, minyak kelapa sawit, dan karet. Kakao Ghana dikenal sebagai yang terbaik di dunia.

Mendekati garis ekuator, Ghana mengalami cuaca tropis yang stabil. Ancaman perubahan iklim dan erosi pantai menjadi isu yang berkembang di Ghana. Di Ghana, dampak iklim tropis yang paling mencolok adalah perubahan pola hujan.

Musim hujan yang tidak teratur dan intensitas hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir, terutama di wilayah pesisir. Banjir ini sering mengakibatkan kerugian properti dan pertanian yang signifikan. Selain itu, perubahan iklim juga mempengaruhi produksi kakao, sumber pendapatan penting di Ghana.

Peningkatan suhu dan curah hujan yang tidak teratur dapat merusak hasil kakao dan mengancam keberlanjutan industri ini.

8. Filipina

Negara dengan iklim tropis selanjutnya yaitu Filipina, di Asia Tenggara, memiliki iklim tropis dan juga wilayah pegunungan. Pegunungan Cordillera terletak di Luzon Utara. Di Filipina, dampak iklim tropis yang paling mencolok adalah terkait dengan badai tropis. Filipina terkenal karena sering menjadi sasaran badai kuat seperti taifun.

Badai ini sering mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Dampaknya sangat merugikan, baik dari segi kemanusiaan maupun ekonomi. Selain itu, peningkatan suhu dan kekeringan juga memengaruhi sektor pertanian dan ketahanan pangan.

9. Costa Rica

Costa Rica, yang terletak di Amerika Tengah, mengalami perubahan iklim yang menyebabkan sejumlah dampak signifikan. Iklim tropis di negara ini dipengaruhi oleh cuaca panas dan hujan sepanjang tahun. Secara geografis, negara ini terletak antara 8° hingga 11° LS (Lintang Selatan) dan antara 82° hingga 85° BT (Bujur Timur).

Wilayah geologis Costa Rica sangat beragam dan menakjubkan, terdiri dari pegunungan, dataran rendah, garis pantai yang panjang, serta aktifitas vulkanik. Wilayah pegunungan di negara ini, seperti Pegunungan Talamancan, adalah tempat tinggal bagi hutan hujan tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Selain itu, Costa Rica memiliki lebih dari 200 gunung berapi, beberapa di antaranya masih aktif, termasuk Gunung Arenal. Aktivitas vulkanik ini menciptakan lanskap yang penuh dengan pemandangan yang mengesankan.

Costa Rica memiliki iklim tropis yang khas, terbagi menjadi dua musim utama: musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung dari Mei hingga November, sedangkan musim kemarau dari Desember hingga April. Musim hujan cenderung lebih lembap dan basah, sementara musim kemarau lebih kering dan panas.

Iklim tropis yang konsisten dan curah hujan yang cukup memberikan kondisi ideal bagi pertanian. Costa Rica memproduksi berbagai macam produk pertanian, seperti kopi, pisang, nanas, dan tebu. Selain itu, iklim tropis juga mendukung sektor pariwisata dengan ekowisata yang menjadi daya tarik besar di negara ini.

Dampaknya termasuk ancaman terhadap ekosistem hutan hujan yang kaya akan keanekaragaman hayati. Perubahan suhu dan pola hujan yang tidak teratur mengancam spesies-spesies endemik. Terlebih lagi, peningkatan suhu laut dapat menyebabkan pemutihan terumbu karang, yang berdampak pada ekosistem pesisir dan pariwisata.

10. Kamerun

Kamerun adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Tengah, berbatasan dengan Nigeria di barat, Chad di timur, Republik Afrika Tengah di timur laut, dan Gabon, Republik Kongo, dan Guinea Khatulistiwa di selatan.

Secara geografis, negara ini terletak antara sekitar 2° LU (Lintang Utara) hingga 13° LU dan 11° BT (Bujur Timur) hingga 16° BT. Wilayah geologis Kamerun memiliki keragaman yang mencakup gunung berapi, dataran rendah, hutan hujan, serta wilayah pesisir.

Kamerun memiliki iklim tropis yang mendominasi hampir seluruh wilayahnya. Iklim ini dibagi menjadi dua musim utama: musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya berlangsung dari Maret hingga Oktober, sementara musim kemarau adalah dari November hingga Februari.

Curah hujan yang tinggi, khususnya di wilayah hutan hujan, membuat Kamerun menjadi salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Iklim tropis di negara ini mendukung pertanian, dengan produksi kakao, minyak kelapa sawit, dan kopi sebagai sumber pendapatan utama.

Dampak perubahan iklim seperti musim hujan yang tidak teratur dan suhu yang meningkat dapat mengganggu produksi pertanian dan mengancam ketahanan pangan. Kamerun juga menghadapi risiko banjir, terutama di wilayah dataran rendah yang rentan terhadap lonjakan curah hujan.

The post 10 Negara Dengan Iklim Tropis dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Faktor Pembentuk Iklim Disertai Penjelasannya https://haloedukasi.com/faktor-pembentuk-iklim Wed, 22 Feb 2023 03:23:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41645 Kehidupan manusia tak lepas dari adanya pengaruh proses-proses di alam sebab kehidupan manusia akan mempengaruhi proses di alam begitu pula sebaliknya jika proses-proses di alam akan membawa pengaruhnya tersendiri bagi manusia. Iklim  menjadi salah satu proses alam yang bisa membawa pengaruh terhadap kehidupan manusia. Pengaruh tersebut dapat secara fisik maupun secara non fisik atau sosial […]

The post 7 Faktor Pembentuk Iklim Disertai Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan manusia tak lepas dari adanya pengaruh proses-proses di alam sebab kehidupan manusia akan mempengaruhi proses di alam begitu pula sebaliknya jika proses-proses di alam akan membawa pengaruhnya tersendiri bagi manusia.

Iklim  menjadi salah satu proses alam yang bisa membawa pengaruh terhadap kehidupan manusia. Pengaruh tersebut dapat secara fisik maupun secara non fisik atau sosial budaya. 

Iklim diartikan sebagai sebuah kondisi cuaca dalam suatu daerah yang terjadi dalam kurun waktu lebih lama. Iklim bisa saja mempengaruhi berbagai jenis tanaman yang sesuai dan cocok dibudidayakan dalam suatu kawasan, penjadwalan budidaya pertanian, dan berbagai teknik budidaya yang bisa untuk dilakukan.

Pengertian Iklim

Iklim dan cuaca memiliki arti yang berbeda dimana iklim merupakan suatu keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Sedangkan, cuaca adalah keadaan suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin, dan sinar matahari pada waktu dan tempat tertentu. Meskipun cuaca dan iklim memiliki pengertian yang berbeda, tetapi unsur-unsur yang membentuknya hampir sama. 

Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu pada periode waktu tertentu yang memiliki rentang waktu dari bulanan hingga tahunan bahkan bisa mencapai jutaan tahun lamanya.

Iklim berubah terus menerus karena interaksi antar komponen dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, sinar matahari, dan berbagai faktor yang timbul karena adanya kegiatan manusia yang merusak lingkungan. Misalnya saja seperti perubahan penggunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan.

Faktor Pembentuk Iklim

  • Sinar Matahari

Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang penting dan menjadi sumber energi utama di bumi dengan energi dari matahari yang dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi karena berbagai kondisi awan dengan perbedaan sudut datang sinar matahari di setiap wilayah di muka bumi yang akan menerima sinar matahari dengan intensitas yang berbeda-beda. 

Terdapat beberapa daerah yang setiap tahunnya akan mendapatkan sinar matahari dengan intensitas yang lebih tinggi. Namun, ada juga daerah yang tidak mendapatkan sinar matahari sama sekali dengan intensitas yang cukup. Perbedaan inilah yang akan mengakibatkan pada perbedaan iklim yang terjadi di tiap-tiap daerah di setiap sis penjuru bumi. 

  • Suhu Udara

Suhu udara merupakan sebuah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan berbeda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi ada di daerah tropis garis ekuator dimana semakin ke arah kutub, maka suhu udara akan semakin dingin.

Persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi suatu tempat, maka suhu udara di daerah tersebut akan semakin dingin.

Perbedaan tingkat suhu juga menjadi salah satu faktor pembentuk iklim dengan keadaan di permukaan bumi yang akan mengindikasikan daerah sedang dalam kondisi panas, dingin, sejuk atau lainnya yang dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut dengan termometer.

  • Kelembaban Udara 

Di dalam udara terdapat air yang terbentuk karena penguapan dan semakin tinggi suhu udara, maka akan semakin banyak uap air yang dikandung di dalamnya.

Hal ini berarti, jika semakin lembab udara tersebut, maka terdapat banyak uap air yang dikandung oleh udara. Alat untuk mengukur tingkat kelembaban udara suatu daerah adalah hygrometer.

  • Awan

Awan merupakan sebuah massa dari butir kecil air di dalam lapisan atmosfer bagian bawah menjadi salah satu faktor pembentuk iklim karena dapat mempengaruhi intensitas air hujan dan cuaca pada daerah tersebut.

Awan ternyata juga dapat menunjukkan kondisi cuaca, dimana jika awan berwarna gelap atau abu-abu, maka ia menandakan jika ia banyak mengandung air, sehingga akan turun hujan di daerah tersebut. 

  • Curah Hujan

Curah hujan adalah banyaknya jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu di mana untuk mengetahui besarnya curah air hujan bisa digunakan sebuah alat yang disebut dengan penakar hujan atau Rain Gauge.

Curah hujan menjadi definisi untuk jumlah satuan hujan yang turun dalam suatu tempat. Semakin tinggi curah hujan yang turun, maka akan semakin besar pula kemungkinan daerah tersebut untuk memiliki iklim yang basah dan begitu juga sebaliknya.

  • Angin

Angin adalah salah satu faktor pembentuk iklim di mana udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah dengan perbedaan tekanan udara tersebut biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara.

Apabila suhu udara tinggi, maka tekanannya akan rendah dan begitu juga sebaliknya. Adanya angin akan mempengaruhi keadaan wilayah yang dilaluinya dan menjadi salah satu faktor yang paling penting dalam pembentukan iklim. 

  • Tekanan Udara

Perbedaan tekanan udara di berbagai wilayah akan berpengaruh pada terbentuknya iklim di suatu daerah sebab tekanan udara adalah sebuah gaya yang muncul karena adanya perbedaan suhu di suatu tempat.

Semakin tinggi suhunya, maka tekanan udaranya akan semakin rendah dan apabila semakin rendah suhunya, maka tekanan udaranya akan menjadi semakin tinggi.  

The post 7 Faktor Pembentuk Iklim Disertai Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 4 Jenis Iklim Matahari dan Ciri-cirinya https://haloedukasi.com/jenis-iklim-matahari Thu, 16 Feb 2023 06:17:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41501 Iklim unsur alam yang sangat penting. Iklim sangat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia. Jadi, iklim adalah keadaan dan kondisi cuaca yang terjadi di suatu wilayah yang luas dalam rentang waktu yang cukup lama. Setiap bagian wilayah memiliki jenis iklim yang berbeda. Jenis iklim berbeda akan mempengaruhi juga habitat dan ekosistem yang terdapat di suatu wilayah.Jenis […]

The post Kenali 4 Jenis Iklim Matahari dan Ciri-cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Iklim unsur alam yang sangat penting. Iklim sangat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia. Jadi, iklim adalah keadaan dan kondisi cuaca yang terjadi di suatu wilayah yang luas dalam rentang waktu yang cukup lama.

Setiap bagian wilayah memiliki jenis iklim yang berbeda. Jenis iklim berbeda akan mempengaruhi juga habitat dan ekosistem yang terdapat di suatu wilayah.Jenis iklim berbeda akan mempengaruhi juga habitat dan ekosistem yang terdapat di suatu wilayah.

Menurut buku Geografi SMP Kelas VIII untuk SMP dan MTS milik Wirastuti Widyatmanti dkk (2016: 33), iklim adalah pola cuaca rata-rata dalam waktu yang relatif lebih lama dan cakupan wilayahnya cukup luas.
Secara global iklim menjadi lebih mudah di kelompokkan dan dikenali berdasarkan ciri-cirinya.

Iklim terbagi dalam 5 golongan yaitu;

  • Iklim Matahari
  • Iklim Koppen
  • Iklim Junghuhn
  • Iklim Schmidt Fergusson
  • Iklim Oldeman

Pengertian Iklim Matahari

Namun, pada pembahasan kali ini, kita hanya belajar tentang iklim matahari saja. Pengertian iklim matahari adalah iklim yang digolongkan pada jumlah matahari yang diterima oleh suatu wilayah yang ada di permukaan bumi. Tentu saja jumlah panas matahari yang diterima oleh suatu wilayah ditentukan oleh garis khatulistiwa.

Semakin dekat suatu wilayah dengan garis khatulistiwa maka semakin banyak sinar matahari yang didapat oleh wilayah itu. Sebaliknya, semakin jauh suatu wilayah dari garis khatulistiwa, semakin sedikit cahaya matahari yang diperoleh oleh wilayah tersebut.

Iklim matahari adalah iklim yang dibagi berdasarkan garis lintang yang tentu saja dari berapa banyak sinar matahari yang didapat oleh bumi. Iklim matahari terjadi di semua wilayah di muka bumi. Iklim matahari adalah jenis iklim yang paling mudah di kelompokkan dan dikenali dibandingkan dengan beberapa jenis iklim yang lain.

Jenis Iklim Matahari

Iklim matahari terbagi dalam 4 jenis yaitu:

Iklim Tropis

Iklim tropis terdapat pada garis khatulistiwa pada lintang 23.5 LU sampai 23.5 LS. Iklim tropis pembagiannya terbagi lagi menjadi dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau terjadi pada Maret sampai Agustus, sedangkan musim penghujan terjadi September sampai Februari.

Iklim tropis mendapatkan sinar matahari terus sepanjang tahun. Negara yang memiliki iklim tropis adalah Indonesia, Malaysia, Hong Kong, dan India.

Ciri-ciri Iklim Tropis

  • Memiliki suhu udara yang tinggi sampai 30 derajat celcius disebabkan oleh posisi matahari yang vartikal.
  • Memiliki curah hujan yang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan dengan iklim lain. Pada musim hujan terjadi hujan deras setiap hari.
  • Mendapatkan cahaya matahari cukup besar setiap tahun sebab berada di garis khatulistiwa
  • Pergantian suhu udara yang normal, perubahan terjadi secara beraturan dan perlahan
  • Tumbuhan yang tumbuh hijau dan lebat

Iklim Sub-tropis

Iklim subtropis terletak pada lintang 23.5 LU sampai 40 LS. Pada iklim subtropis ada empat jenis musim yaitu; musim semi, musim panas, musim gugur, musim dingin. Wilayah dengan iklim subtropis antara lain, Amerika Serikat, Asia Tengah, Asia Timur.

Ciri-Ciri Wilayah Iklim Subtropis

  • Mempunyai perbedaan kondisi cuaca yang ekstrem.
  • Waktu di siang hari relatif lebih lama pada musim panas dan relatif lebih singkat pada musim dingin.
  • Memiliki tekanan udara yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan iklim tropis
  • Memiliki kelembapan udara yang lebih rendah
  • Memiliki curah hujan yang rata, yaitu antara 750 mm sampai 1000 mm per tahun.
  • Memiliki pohon dengan daun lebar dan hijau pada musim dingin serta berguguran pada musim panas.
  • Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin
  • Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat.
  • Memiliki jumlah atau jenis tumbuhan yang relatif sedikit.

Iklim Sedang

Iklim sedang terletak pada lintang 40 LU sampai 60 LS. Wilayah yang mengalami iklim sedang adalah Negara Jerman, Swiss, Prancis.

Ciri Wilayah Iklim Sedang

  • Memiliki amplitudo suhu tahunan yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah iklim tropis.
  • Memiliki amplitudo suhu harian yang lebih kecil dibandingkan dengan wilayah iklim tropis.
  • Tekanan udara dan arah angin sering mengalami perubahan yang tidak menentu.
  • Sering terjadi badai secara tiba-tiba.

Iklim Dingin

Iklim dingin terdapat pada wilayah yang berada di garis lintang 66,5 derajat LU sampai 90 derajat LU dan 66,5 derajat LS sampai 90 derajat LS. Iklim dingin memiliki suhu yang sangat dingin hingga dapat membentuk lapisan es.

Iklim ini berada jauh dari garis khatulistiwa, yaitu berada di wilayah kutub bumi. Iklim dingin hanya ada di wilayah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Musim yang ada di iklim dingin ini ada dua yaitu, musim tundra dan musim es. Negara yang beriklim dingin adalah Amerika Utara dan Kanada Utara.

The post Kenali 4 Jenis Iklim Matahari dan Ciri-cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Karakteristik Iklim Tropis dan Subtropis https://haloedukasi.com/karakteristik-iklim-tropis-dan-subtropis Fri, 13 Jan 2023 02:35:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40707 Iklim merupakan suatu kondisi yang menentukan rata-rata cuaca dalam suatu wilayah yang luas dalam jangka waktu yang panjang dalam kurun waktu minimal 30 tahun. Setiap wilayah atau negara memiliki iklim yang berbeda-beda. Perbedaan iklim ini disebabkan adanya perbedaan dalam atmosfer, suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, sinar matahari, hingga garis khatulistiwa. Iklim yang berbeda biasanya […]

The post 8 Karakteristik Iklim Tropis dan Subtropis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Iklim merupakan suatu kondisi yang menentukan rata-rata cuaca dalam suatu wilayah yang luas dalam jangka waktu yang panjang dalam kurun waktu minimal 30 tahun.

Setiap wilayah atau negara memiliki iklim yang berbeda-beda. Perbedaan iklim ini disebabkan adanya perbedaan dalam atmosfer, suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, sinar matahari, hingga garis khatulistiwa.

Iklim yang berbeda biasanya juga dikarenakan adanya perbedaan lingkungan fisik, lintang geografis, revolusi serta rotasi bumi. Dengan adanya perbedaan ini menyebabkan iklim di beberapa wilayah di seluruh dunia memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Secara umum, iklim di dunia diklasifikasikan menjadi empat iklim berdasarkan perbedaan garis lintangnya dari garis ekuator, yaitu iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang, dan iklim kutub utara dan selatan. Namun, dalam artikel kali ini hanya memfokuskan untuk membahas iklim tropis dan subtropis lengkap beserta karakteristiknya.

Iklim Tropis

Iklim tropis adalah iklim yang didasarkan pada posisi matahari yang mengalami perubahan di atas garis ekuator. Secara geografis, iklim tropis adalah iklim yang terletak di garis khatulistiwa dan tepatnya pada posisi 23,5˚ LU sampai dengan 23,5˚ LS.

Pada garis lintang ini membuat wilayah yang termasuk di dalamnya memiliki suhu dan temperatur udara yang panas. Rata-rata suhu yang terjadi lebih dari 20˚C, sedangkan suhu terdingin hanya sekitar 18˚C.

Dengan kondisi suhu yang panas, negara dengan iklim tropis hanya akan mengalami dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan.

Iklim tropis menurut kondisi alamnya dibagi menjadi dua yakni tropis kering dan tropis basah. Untuk memudahkanmu memahami iklim tropis, ada beberapa karakteristik iklim tropis yang bisa ditemukan dalam beberapa wilayah. Adapun karakteristik iklim tropis yang perlu kamu ketahui, ialah:

1. Vegetasi/Tumbuhan

Persebaran tumbuhan atau vegetasi di wilayah iklim tropis sangatlah beragam. Ditemukan keanekaragaman hayati yang melimpah karena tanahnya yang subur. Beberapa tumbuhan yang tumbuh subur adalah padi, tebu, kopi, coklat, kelapa, palawija, dan masih banyak lagi tumbuhan lainnya.

Dalam wilayah iklim tropis juga ditemukan persebaran hutan berwarna hijau dan lebat seperti hujan tropis, hutan mangrove, serta ekosistem pada rumput di beberapa negara.

2. Zona Persebaran

Iklim tropis tersebar di beberapa wilayah di dunia. Berikut negara yang termasuk dalam zona iklim tropis:

  • Asia Tenggara: Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Timor Leste.
  • Asia Selatan: India, Srilanka, dan Maladewa.
  • Asia Timur dan Tengah: Hongkong, dan Uni Emirat Arab.
  • Amerika Selatan: Brasil, Meksiko, Ekuador, Kolombia, Peru, Bolivia, dan Panama.
  • Afrika: Kenya, Nigeria, Tanzania, Kamerun, dan Chad.

3. Suhu Udara

Iklim tropis umumnya memiliki suhu rata-rata yang tergolong tinggi, namun tetap dalam suhu normal. Suhu udara pada iklim tropis sangat tinggi. Pada siang hari bisa mencapai 45 derajat celcius, dan 10 derajat celcius pada malam hari.

Akan tetapi, suhu rata-rata iklim tropis adalah 20-30˚C. Akan tetapi, suhu udara dapat berbeda-beda di beberapa tempat, bahkan bisa mencapai lebih dari 30˚C di beberapa negara. Wilayah iklim tropis mendapat cahaya matahari setiap tahunnya karena letaknya dekat dengan garis khatulistiwa.

4. Tekanan Udara dan Curah Hujan

Daerah yang mengalami iklim tropis memiliki tekanan udara yang cenderung rendah. Sedangkan curah hujan di kawasan ini lebih lama dengan intensitas tinggi dibandingkan dengan iklim lain. Tingginya angka curah hujan di negara-negara tropis membuat tanah tergolong subur, sehingga cocok sebagai lahan pertanian.

Iklim Sub-tropis

Iklim subtropis adalah iklim yang terjadi di kawasan yang terletak di posisi 23,5˚- 66,5˚ LU sampai dengan 23,5˚-66,6˚ LS. Kondisi iklim tropis memiliki berbagai rintangan dan gangguan setiap tahunnya seperti hujan salju, badai, bahkan tornado dapat terjadi di negara beriklim subtropis.

Wilayah atau negara dengan iklim subtropis memiliki empat musim, di antaranya musim dingin, musim panas, musim semi, dan musim gugur. Adanya perbedaan empat musim dalam setahun tentunya memiliki ciri tersendiri di setiap musimnya dengan suhu minimal atau maksimal, kelembapan, juga makhluk hidup yang berbeda.

Berdasarkan perbedaannya ini, iklim subtropis mempunyai perbedaan cuaca yang terbilang ekstrem saat musim panas atau musim penghujan tiba. Ketika musim panas berlangsung, biasanya akan terjadi kekeringan karena suhu tinggi dan curah hujan rendah, sedangkan saat musim dingin curah hujan lebih tinggi yang membuat suhu udara lebih dingin dan terasa lembap. Di saat musim dingin, negara dengan iklim subtropis bahkan bisa mengalami suhu udara mencapai lebih dari -3˚C.

1. Vegetasi

Vegetasi atau tumbuhan yang hidup di kawasan iklim subtropis bermacam-macam. Tumbuhan atau tanaman mulai berbunga dan mempunyai tunas. Umumnya, tumbuhan diwilayah ini ialah jenis tumbuhan dalam satu musim serta tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam empat musim sekaligus.

Beberapa tanaman atau tumbuhan yang berada di wilayah dengan iklim subtropis hanya dapat tumbuh dan berbunga saat musim semi dan perlahan merontokkan daunnya saat musim gugur.

2. Zona Persebaran

Adapun wilayah dan negara-negara yang memiliki iklim subtropis antara lain, Amerika Serikat, Eropa, Australia bagian selatan, Cile, Turki, Hongkong, Jepang, Korea Utara dan Selatan, Afrika Selatan, Mesir, Iran, Irak, Nepal, Cina dan Myanmar.

3. Suhu udara

Karena iklim subtropis memiliki empat musim, umumnya suhu udara akan berbeda di setiap musimnya. Kelembapan udara suatu kawasan dengan iklim subtropis ini lebih rendah, terutama saat musim dingin yang bersamaan dengan hujan salju. Hal itu karena di wilayah atau kawasan iklim subtropis memiliki 4 musim.

4. Tekanan Udara dan Curah Hujan

Di iklim subtropis, tekanan udara cenderung lebih besar apabila dibandingkan dengan iklim tropis sehingga saat musim tertentu akan disertasi angin dataran yang cukup kuat atau kencang. Sedangkan curah hujan yang terjadi juga tergantung pada empat musim yang ada.

Dan inilah penjelasan mengenai iklim tropis dan iklim subtropis lengkap dengan karakteristiknya. Semoga bermanfaat.

The post 8 Karakteristik Iklim Tropis dan Subtropis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Pengaruh Iklim bagi Kehidupan Manusia https://haloedukasi.com/pengaruh-iklim-bagi-kehidupan-manusia Mon, 21 Nov 2022 02:19:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39716 Saat kecil, kamu mungkin pernah bingung mengapa di Indonesia tidak pernah ada salju, bukan ? Tentu saja tidak, karena Indonesia dikenal memiliki iklim hangat dan lembap, sehingga hanya terdapat musim kemarau dan hujan. Keberadaan iklim sangat berpengaruh terhadap aktivitas keseharian manusia di sekitarnya. Contohnya, jika sedang musim hujan maka jarang orang yang ingin aktivitas keluar […]

The post 5 Pengaruh Iklim bagi Kehidupan Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Saat kecil, kamu mungkin pernah bingung mengapa di Indonesia tidak pernah ada salju, bukan ? Tentu saja tidak, karena Indonesia dikenal memiliki iklim hangat dan lembap, sehingga hanya terdapat musim kemarau dan hujan.

Keberadaan iklim sangat berpengaruh terhadap aktivitas keseharian manusia di sekitarnya. Contohnya, jika sedang musim hujan maka jarang orang yang ingin aktivitas keluar rumah.

Tetapi, jika musim panas, kamu akan sering menemui pedagang es. Pengaruh iklim di keseharian kita dan orang-orang disekitar masih banyak lagi. Kalau ingin tahu, boleh simak uraian di bawah ini.

Pengaruh Iklim terhadap Kehidupan Manusia

  • Dapat Mempengaruhi Kediaman Manusia

Pada umumnya, manusia cenderung bertempat tinggal yang nyaman dan tidak mengganggu aktivitas sehari-harinya. Lokasi kediaman ideal memiliki kondisi iklim pas, tidak terlalu dingin atau panas. 

Iklim atau cuaca tidak stabil kemungkinan dapat mengganggu kehidupan masyarakat di sekitarnya. Misalnya, jika cuaca di sekitar terlalu panas maka seseorang akan mengalami kekurangan cairan dimana berpotensi merusak cairan tubuh dan menyebabkan penyakit jantung. 

  • Memberikan Dampak Terhadap Kondisi Kesehatan Manusia

Iklim yang bervariasi juga berdampak kepada kesehatan individu. Misalnya, jika sedang musim hujan dimana banyaknya genangan air atau bahkan banjir bisa mengundang banyak spesies nyamuk seperti nyamuk demam berdarah untuk berkembang biak di sana.

Hal ini dikarenakan genangan air merupakan lokasi terbaik untuk spesies nyamuk beranak pinak. Curah hujan yang cukup besar juga dapat merusak kualitas dan peredaran air bersih, sehingga memicu banyaknya penderita penyakit tertentu seperti diare.

Cuaca sangat dingin juga berpotensi menurunkan daya imun badan. Makannya, tak heran jika kamu dan teman-temanmu banyak yang sakit seperti flu atau batuk-batuk saat musim hujan deras.

  • Dapat Mempengaruhi Kegiatan Agrikultur

Kondisi iklim tertentu memberikan dampak terhadap produktivitas cocok tanam. Perubahan cuaca atau iklim berubah-ubah serta sulit diprediksi mengancam kualitas dan kesuburan tanah pertanian.

Karenanya, dapat menurunkan banyaknya produksi hasil pertanian. Misalnya, pada sekitar bulan April, tanaman kopi di sekitar Dataran Tinggi Gayo akan berbunga, dimana pada tahap ini keberadaan air sangat diperlukannya. 

Tetapi karena di bulan tersebut sudah kemarau duluan, pasokan air berkurang sehingga pertumbuhan tanaman kopi terganggu hingga mengalami penurunan produksi. 

  • Dapat Mempengaruhi Produktivitas Peternakan 

Iklim yang secara konstan berubah dapat menyebabkan beberapa dampak kepada berlangsungnya kehidupan hewan ternak. 

Apabila kandungan karbon dioksida di atmosfer terus bertambah, maka mampu merendahkan pertumbuhan tanaman pakan ternak. 

Suhu cukup tinggi berisiko menyebabkan hewan ternak rentan penyakit. Hal ini dikarenakan beberapa parasit ternak cepat berkembang di daerah bersuhu panas.

Curah hujan berlebihan juga mengurangi air bersih, sehingga menghambat produktivitas hewan ternak. Misalnya, sapi menjadi sulit memproduksi susu. 

Contoh lainnya adalah nelayan kesulitan mendapat ikan, dimana disebabkan kenaikan suhu air laut. Karena, kebanyakan spesies ikan yang dapat dimakan lebih memilih untuk berkerumun di lokasi air laut bersuhu rendah. 

  • Memberikan Dampak Terhadap Kegiatan Ekonomi

Jika kamu sedang jalan-jalan ke objek wisata laut seperti di pantai, tentunya banyak ditemukan pedagang es kelapa atau es krim. 

Berbeda halnya jika kamu berwisata ke daerah pegunungan, dimana produk yang ditawarkan berupa topi rajutan atau aneka makanan hangat.

Hal tersebut merupakan contoh keberadaan iklim yang dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi di sekitarnya. Kondisi iklim atau cuaca baik mendukung lancarnya kegiatan perdagangan.

Sebaliknya, iklim buruk dapat mengganggu kegiatan ekonomi seperti ketidakstabilan iklim berpengaruh terhadap kerusakan produk pertanian. 

The post 5 Pengaruh Iklim bagi Kehidupan Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Klasifikasi Iklim Junghuhn yang Penting untuk Diketahui https://haloedukasi.com/klasifikasi-iklim-junghuhn Wed, 05 Oct 2022 02:35:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38959 Kondisi cuaca di setiap wilayah di berbagai negara memiliki kondisi yang berbeda. Perbedaan cuaca dan kisaran suhu yang ada di wilayah tertentu membuat para geolog membedakannya dengan membuat klasifikasi cuaca yang diteliti dalam jangka waktu 30 tahun. Pengamatan cuaca yang berubah ni disebut iklim. Iklim adalah pola cuaca jangka panjang di suatu wilayah tertentu secara […]

The post 4 Klasifikasi Iklim Junghuhn yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kondisi cuaca di setiap wilayah di berbagai negara memiliki kondisi yang berbeda. Perbedaan cuaca dan kisaran suhu yang ada di wilayah tertentu membuat para geolog membedakannya dengan membuat klasifikasi cuaca yang diteliti dalam jangka waktu 30 tahun. Pengamatan cuaca yang berubah ni disebut iklim.

Iklim adalah pola cuaca jangka panjang di suatu wilayah tertentu secara luas. Cuaca yang dapat berubah dari jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan atau bahkan tahun ke tahun inilah yang disebut dengan pola cuaca.

Iklim diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu iklim matahari, iklim Oldeman, Koppen, Schmidt-Ferguson, dan iklim Junghuhn.

Klasifikasi Iklim

Para ahli geolog membagi iklim sesuai dengan apa yang telah mereka temukan dalam penelitian mereka. Klasifikasi iklim matahari merupakan iklim yang pembagiannya dilihat dari garis lintang bumi dan sinar matahari yang diterima oleh wilayah tersebut.

Sedangkan, iklim Oldeman merupakan iklim yang terbagi atas kriteria pada jumlah bulan kering atau basah berturut-turut. Klasifikasi iklim Oldeman ini berfokus pada jumlah kebutuhan air oleh tanaman pangan atau pertanian di Indonesia, terutama padi.

Iklim Schmidt-Ferguson ialah iklim yang dibagi berdasarkan atas siklus curah hujan, di mana akan di dapatkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah, sehingga penggunaan istilah pada iklim Schmidt-Ferguson yaitu iklim basah dan kering.

Kemudian iklim Koppen merupakan iklim yang terbagi atas pengamatan Wladimir Koppen berdasarkan atas temperatur dan curah hujan. Klasifikasi iklim menurut Koppen ini menjadi klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan.

Namun, dalam artikel kali ini hanya akan membahas satu iklim yang diklasifikasikan oleh Franz Wihelm Junghuhn.

Apa itu Iklim Junghuhn?

Iklim Junghuhn adalah istilah yang digunakan untuk salah satu pembagian iklim yang diteliti oleh Franz Wihelm Junghuhn. Jughuhn adalah seoarang gelog, botanikus sekaligus doktor  berkebangsaan Jerman kemudian Belanda.

Junghuhn ditugaskan sebagai inspektur penyelidikan alam di pulau Jawa untuk perkembangan perkebunan cinchona yang pada akhirnya tanggal 24 April 1864, Indonesia menjadi tempat berakhirnya jasa yang ia lakukan tepatnya di Lembang, Jawa Barat.

Selain ditugaskan untuk proyek perkebunan cinchona di Pulau Jawa, Junghuhn mengadakan penelitian di Sumatera Selatan dan Dataran Tinggi Bandung untuk mengamati iklim berdasarkan ketinggian tempat.

Maka dari itu, Junghuhn menjadi seorang geolog yang mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian suatu tempat dan tanaman budidaya atau tanaman yang dapat tumbuh secara optimal sesuai dengan suhu yang menjadi habitatnya.

Dengan melihat kondisi wilayah berdasarkan ketinggian dan tanaman budidaya, Junghuhn membagi perbedaan iklim menjadi empat zona iklim yakni iklim panas, iklim sedang, iklim sejuk dan iklim dingin.

Ingin tahu lebih jelasnya klasifikasi iklim Junghuhn? Simak dan baca terus hingga akhir ya!

  • Zona Iklim Panas

Junghuhn menyatakan suatu wilayah memiliki iklim panas ialah wilayah yang berada pada ketinggian 0 hingga 600 meter di atas permukaan laut. Umumnya, wilayah pada ketinggian ini memiliki suhu berkisar antara 22 °C – 26 °C.

Zona iklim panas merupakan iklim dengan kondisi cuaca paling panas sehingga tanaman-tanaman yang hidup pada iklim ini tidak cocok untuk tanaman yang memerlukan kelembapan tinggi.

Dengan kondisi cuaca dan suhu yang seperti ini, beberapa contoh tanaman yang dapat tumbuh dan dibudidayakan dengan baik antara lain kelapa, karet, tebu, padi, jagung, tembakau dan cokelat. Tanaman-tanaman ini banyak ditemukan di wilayah pulau Sumatera, sesuai dengan lokasi penelitian yang dilakukan oleh Junghuhn.

  • Zona Iklim Sedang

Kelompok kedua dari zona pembagian iklim menurut Junghuhn adalah zona iklim sedang. Dimana zona iklim sedang merupakan wilayah dengan iklim yang berada pada ketinggian antara 600 meter hingga 1500 meter di atas permukaan air laut. Di wilayah ini suhu udara berkisar antara 17 derajat Celcius hingga 22 derajat Celcius.

Suhu yang lebih rendah dari sebelumnya ini, menjadikan iklim sedang lebih dingin. Tanaman-tanaman yang tumbuh subur di wilayah iklim sedang ini yaitu teh, padi, tembakau, cokelat, kina, stroberi dan beberapa sayur-mayur seperti kol, sawi, selada dan lainnya. Beberapa tanaman yang hidup di zona klim sedang ini juga tumbuh subur di iklim panas, namun memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda.

  • Zona Iklim Sejuk

Sesuai dengan istilahnya, tempat dan wilayah yang berada ada ketinggian antara 1500 meter hingga 2500 meter di atas permukaan air laut, sehingga termasuk ke dalam iklim sejuk dalam klasifikasi iklim yang ditentukan oleh Junghuhn.

Zona iklim sejuk ini berada pada dataran tinggi. Zona iklim sejuk ini memiliki rata-rata suhu udara yang bisa kamu rasakan sekitar 11 derajat Celcius hingga 17 derajat Celcius. Kisaran suhu ini tentu lebih dengin dari kedua iklim sebelumnya sehingga tanaman yang hidup di zona iklim sejuk hanya tanaman tertentu seperti sayur-sayuran, teh, kopi, dan dijadikan sebagai hutan tanaman industri.

Tanaman di zona iklim sejuk daerah tertentu, mayoritas sama dengan tanaman yang ada di semua dataran tinggi dengan iklim yang sejuk ini.

  • Zona Iklim Dingin

Klasifikasi iklim Junghuhn yang keempat dan terakhir adalah wilayah pada ketinggian yang paling tinggi dari dataran lainnya. Pada ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut, wilayah ini termasuk ke dalam zona iklim dingin.

Pada wilayah ini, suhu yang akan Anda rasakan rata-rata bisa mencapai antara 6 derajat Celcius hingga 11 derajat Celcius. Karena suhu yang terlampau dingin, Junghuhn mengatakan tidak ada jenis tanaman budidaya yang mampu hidup di zona iklim dingin, dan hanya ada tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang sedingin ini seperti lumut dan paku.

Nah, inilah klasifikasi iklim oleh Junghuhn yang harus Anda ketahui dan pahami perbedaannya. Perlu Anda ingat, Junghuhn membagi zona iklim menjadi empat bagian dengan melihat ketinggian dari suatu wilayah dan tanaman yang tumbuh di wilayah tersebut.

The post 4 Klasifikasi Iklim Junghuhn yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Klasifikasi Iklim Matahari yang Harus Diketahui https://haloedukasi.com/klasifikasi-iklim-matahari Tue, 04 Oct 2022 06:27:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38923 Siapa yang tidak tahu bahwasannya di Indonesia bisa mendapatkan curah hujan yang tinggi dan panas matahari ekstrem? Semua tahu dengan fakta ini, bahwasannya Indonesia mendapati musim penghujan dan musim kemarau. Bisa dikatakan hal-hal yang telah disebutkan adalah iklim. Apakah pernah membayangkan hidup di kawasan bersalju? Tentunya, sebagian besar warga Indonesia yang tinggal di wilayah tropis […]

The post 5 Klasifikasi Iklim Matahari yang Harus Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Siapa yang tidak tahu bahwasannya di Indonesia bisa mendapatkan curah hujan yang tinggi dan panas matahari ekstrem? Semua tahu dengan fakta ini, bahwasannya Indonesia mendapati musim penghujan dan musim kemarau. Bisa dikatakan hal-hal yang telah disebutkan adalah iklim.

Apakah pernah membayangkan hidup di kawasan bersalju? Tentunya, sebagian besar warga Indonesia yang tinggal di wilayah tropis ingin mencoba iklim di wilayah lainnya, sub tropis. Apakah tahu sebelumnya dengan iklim matahari? Sudah tahu dengan tipe-tipenya?

Sebelum mengetahui klasifikasi iklim matahari, iklim matahari adalah iklim yang dibagikan berdasar tata letak lintang dan dapat berpengaruh terhadap sinar pancaran matahari. Setelah tahu, inilah beberapa macam klasifikasi iklim matahari, di antaranya sebagai berikut:

Iklim Tropis

Sudah tahu dengan iklim tropis? Jadi, iklim tropis adalah iklim yang garisnya berada di garis khatulistiwa. Iklim ini banyak terjadi pada daerah yang mempunyai suhu rata-rata 18 derajat celcius. Tidak hanya itu, daerah yang mempunyai iklim tropis mempunyai curah hujan tinggi.

Sederhananya, iklim tropis akan menghabiskan waktu selama 6 bulan untuk menunjukkan curah hujan yang tinggi dan 6 bulan sisanya untuk musim kemarau. Sebenarnya untuk saat ini, iklim tropis bisa memberikan dampak baik maupun dampak buruk bagi kehidupan.

Kira-kira apa dampak baik dari adanya iklim tropis? Dampak baiknya adalah tanah di Indonesia lebih subur, sehingga semua tanaman dapat dengan mudah tumbuh. Tentunya ini memenuhi kondisi pangan di Indonesia.

Namun, apa dampak buruk dari iklim tropis? Dampak buruknya adalah sering terjadi banjir dan kekeringan yang ekstrem.

Iklim tropis ini ada di Indonesia karena melewati garis khatulistiwa. Kondisi ini, beberapa wilayah di Indonesia menerima kondisi panas dan kondisi lembab.

Beberapa negara lainnya yang memiliki iklim tropis adalah Malaysia dan India.

Iklim Subtropis

Iklim sub tropis adalah iklim yang melewati garis lintang 23, 5 – 40 derajat LU & LS. Iklim sub tropis ini cenderung mempunyai 4 musim. Sudah tahu dengan 4 musim tersebut?

Jadi, 4 musim tersebut adalah musim panas, penghujan, gugur, dan semi. Apakah sudah menemukan gambaran lokasi yang mendapatkan musim tersebut? Negara Jepang memiliki iklim sub tropis. Tidak hanya itu, ada negara Amerika Serikat dan Asia Timur.

Ada kelebihan serta kekurangan ketika hidup di negara beriklim sub tropis. Bahkan, ada keunikan tersendiri hidup di iklim sub tropis. Jadi, apakah sudah tahu gambaran hidup di iklim sub tropis? Gambaran hidup di negara ini adalah musim kemarau namun suasananya hangat dan musim penghujan dengan suasana sejuk.

4 musim iklim sub tropis menjadi salah satu ciri-ciri paling menonjol untuk saat ini. Namun ada ciri-ciri dari iklim sub tropis diantaranya yaitu kelembapan udara yang rendah, jumlah tanaman lebih sedikit, dan perbedaan diantara masing-masing cuaca terlihat ekstrem. Ciri-ciri ini bisa digarisbawahi.

Iklim Sedang

Iklim sedang adalah iklim yang melewati garis lintang 40 – 60 derajat LU & LS. Kondisi iklim yang ada di sini terbentang dari iklim tropis hingga daerah kutub. Masalah suhu, iklim sedang ini sangatlah luas disepanjang waktu.

Ada beberapa faktor yang menentukan iklim sedang diantaranya yaitu ketinggian, maritimitas, dan arus laut. Selain itu, terdapat beberapa fakta mengenai iklim sedang. Fakta tersebut adalah risiko terkena bencana alam lebih sedikit dibandingkan dengan iklim lainnya. Bahkan, masalah udara sendiri mempunyai kualitas yang cukup seimbang.

Terdapat ciri-ciri iklim sedang diantaranya yaitu perubahan antara tekanan arah angin dan udara dan timbulnya badai dadakan. Apa saja negara yang mempunyai iklim sedang? Negara tersebut adalah Jerman dan Prancis.

Iklim Maritim

Sudah tahu dengan iklim maritim? Jadi, iklim yang satu ini trerpengaruhi oleh kondisi lautan disekitarnya. Nama lain dari iklim maritim adalah iklim lautan.

Iklim yang satu ini dapat dengan mudah ditemukan di area pantai barat setiap negara di dunia. Kondisi iklim maritim sendiri menunjukkan bahwasannya saat kondisi panas sekitarnya tidak terlalu panas. Namun, saat hujan kondisi disekitarnya lebih hangat.

Masalah kisaran suhu sendiri kondisinya begitu rapat dan dengan adanya iklim maritim tidak ada lagi kemarau ekstrem yang mana menyebabkan kekeringan air. Sebenarnya, untuk iklim maritim ini sangat bagus untuk sektor pertanian.

Negara yang memiliki iklim laut secara penuh diantaranya yaitu Eropa Barat Laut dan Kanada.

Iklim Dingin

Iklim yang satu ini terletak diantara wilayah kutub utara dan kutub selatan. Iklim dingin terbagi menjadi dua bagian diantaranya yaitu tundra dan es.

Iklim tundra adalah iklim yang menunjukkan cuaca dingin dan kering, sedangkan iklim es adalah iklim ibun, iklim yang mana suhu udaranya tidak pernah mencapai lebih dari 0 derajat celcius.

Itulah jenis-jenis klasifikasi iklim matahari. Ada beberapa ciri-ciri iklim matahari yang sangat umum untuk diketahui diantaranya yaitu berdasar pada intesitas penerimaan cahaya matahari, adanya variasi ketinggian matahari, maksimum ketinggian matahari adalah 90 derajat, dan penerimaan energi sendiri tergantung pada ketinggian.

Selain iklim matahari, ada beberapa iklim lainnya diantaranya yaitu iklim matahari, iklim junghun, iklim koppen, iklim schdmit-fergusson, dan iklim oldeman. Iklim-iklim yang telah disebutkan tidaklah sama dan ada perbedaannya, ada kelebihan serta kekurangan masing-masing.

The post 5 Klasifikasi Iklim Matahari yang Harus Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Faktor yang Memengaruhi Suhu Udara https://haloedukasi.com/faktor-yang-memengaruhi-suhu-udara Mon, 22 Aug 2022 07:27:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38060 Sebagai penduduk negara tropis, kita terbiasa menghubungkan suhu udara dengan waktu pagi-siang-malam, udara yang sejuk di pagi hari, di siang hari suhu udara kita rasakan panas dan di malam hari suhu udara mulai dingin karena sudah tak ada sinar matahari. Memang tak sepenuhnya salah jika suhu udara berkaitan dengan siang dan malam, karena kita merasakan […]

The post 7 Faktor yang Memengaruhi Suhu Udara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai penduduk negara tropis, kita terbiasa menghubungkan suhu udara dengan waktu pagi-siang-malam, udara yang sejuk di pagi hari, di siang hari suhu udara kita rasakan panas dan di malam hari suhu udara mulai dingin karena sudah tak ada sinar matahari.

Memang tak sepenuhnya salah jika suhu udara berkaitan dengan siang dan malam, karena kita merasakan perubahan suhu yang menonjol melalui indera kita. Namun sebenarnya suhu udara tak hanya dipengaruhi oleh waktu siang dan malam saja.

Suhu udara merupakan derajat panas atau dinginnya udara di atmosfer dan penyebaran suhu udara ini dapat secara horizontal serta vertikal. Suhu udara di permukaan bumi tak sama di setiap wilayah, di setiap waktu, jam , hari bahkan di tiap bulan setiap tahunnya.

Pengukuran suhu udara dinyatakan dalam beberapa satuan yaiti Celsius (C), Fahrenheit (F) dan Reamur (R). Satuan Celsius dan Fahrenheit lebih umum digunakan di beberapa negara, Indonesia sendiri menggunakan Celcius.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa tak hanya siang dan malam saja yang memengaruhi tinggi rendahnya suhu udara. Ada banyak faktor yang memengaruhi, berikut penjelasannya.

Durasi Sinar Matahari

Wilayah yang terkena sinar matahari dalam waktu yang lebih panjang maka membuat suhu di wilayah tersebut juga kebih tinggi. Matahari merupakan faktor paling berpengaruh pada suhu udara, misalnya saja di wilayah negara tropis.

Pada wilayah tropis durasi terkena sinar matahari mencapai 12 jam, sedangkan di wilayah bumi bagian selatan durasi terkena sinar matahari hanya sebentar maka membuat suhu udara di wilayah tersebut lebih dingin.

Ada satu kota di kepulauan Faroe bernama Tórshavn, kota ini adalah kota yang hanya mendapat sinar matahari selama 2,4 jam per hari. Disebutkan bahwa wilayah tersebut adalah wilayah yang paling berawan dan karena tidak mendapat banyak sinar matahari, kota Tórshavn memiliki suhu udara yang selalu dingin.

Arah Sinar Matahari

Asal datang nya sinar matahari atau sudut datangnya sinar matahari ke sebuah wilayah bentuk sudutnya tegak, maka intensitas sinarnya juga lebih kuat maka hal ini membuat suhu udara lebih tinggi.

Sinar matahari yang tegak lurus ke permukaan bumi akan menghasilkan intensitas sinar yang tinggi sedangkan jika sinar matahari yang datang ke permukaan bumi miring maka instensitas sinarnya juga sedikit dan membuat suhu udara lebih rendah.

Ketinggian Wilayah atau Tempat

Tinggi rendahnya sebuah tempat atau wilayah juga memengaruhi suhu udara, jika sebuah tempat berada di ketinggian makan suhu udara akan lebih rendah dibandingkan tempat yang letaknya lebih rendah.

Semakin rendah sebuah wilayah maka suhu udara di wilayah tersebut akan lebih tinggi dan sebaliknya suhu udara rendah pada wilayah yang lebih tinggi. Perbedaan suhu udara karena perbedaan ketinggian sebuah wilayah disebut amplitudo.

Sebagai contoh yang bisa kita rasakan perbedaan suhu di wilayah pantai dan wilayah pegunungan, tentu tubuh kita dapat merasakan perbedaan suhunya.

Kondisi Geografis

Kondisi geografis seperti misalnya daerah yang dikelilingi lautan atau wilayah yang letaknya jauh dari laut memiliki perbedaan suhu udara yang mencolok.

Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang tentu saja dikelilingi oleh perairan memiliki suhu udara yang relatif tinggi namun tidak memiliki perbedaan suhu udara yang signifikan di sinar dan malam. Perairan

Perairan membutuhkan waktu yang lama untuk menyerap panas sinar matahari namun juga membutuhkan waktu lama saat melepas sinar matahari, itulah mengapa perbedaan suhu di siang dan malam tidak terlalu mencolok.

Sedangkan di wilayah gurun, perbedaan suhu di siang dan malam sangat signifikan karena letaknya yang jauh dari perairan. Di siang hari suhu udara sangat tinggi, namun di malam hari suhu udara dapat turun hingga minus 0 derajat celsius.

Awan

Keberadaan ada tidaknya awan di sebuah wilayah juga menjadi faktor yang memengaruhi suhu udara. Ketika sinar matahari terhalang oleh awan, maka suhu udara di wilayah yang berawan juga aman menurun.

Garis Lintang

Garis lintang bumi merupakan garis yang membagi wilayah bumi menjadi 4 musim, antara lain tropis, sub tropis, sedang dan dingin. Adanya perbedaan garis lintang bumi pada wilayah turut memengaruhi adanya perbedaan suhu udara.

Misalnya saja wilayah yang berada di lintang garis khatulistiwa memiliki suhu udara yang lebih tinggi dibandingkan wilayah yang memiliki iklim sedang dan dingin. Garis lintang sebuah wilayah juga berkaitan dengan sudut datangnya sinar matahari serta intensitas pencahayaan matahari.

Angin dan Arus Laut

Pergerakan angin dan arus laut juga menjadi salah satu faktor penentu suhu udara, jika angin dan arus laut berasal dari wilayah yang sedang mengalami musim dingin maka wilayah yang dilewati angin serta arus tersebut turut mengalami penurunan suhu.

Hal ini terjadi saat benua Australia sedang berada di musim dingin, maka sebagian wilayah Indonesia yang dilewati angin dan arus laut yang berasal dari Australia turut merasakan penurunan suhu udara.

Sebaliknya pula jika angin dan arus laut berasal dari wilayah yang sedang mengalami musim panas, maka wilayah yang dilewati angin dan arus tersebut akan mengalami kenaikan suhu udara.

The post 7 Faktor yang Memengaruhi Suhu Udara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 5 Klasifikasi Iklim Koppen https://haloedukasi.com/klasifikasi-iklim-koppen Thu, 11 Aug 2022 02:22:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37865 Iklim memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, iklim merupakan rerata cuaca yang terjadi di suatu wilayah, iklim suatu wilayah tidak dapat dibatasi oleh satu analisa iklim saja, tapi juga kombinasi dari berbagai anakisa iklim dan cuaca. Klasifikasi iklim dilakukan oleh para ahli untuk mengidentifikasi perbedaan iklim yang ada di tiap wilayah berbeda. Karena tiap-tiap wilayah […]

The post Ketahui 5 Klasifikasi Iklim Koppen appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Iklim memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, iklim merupakan rerata cuaca yang terjadi di suatu wilayah, iklim suatu wilayah tidak dapat dibatasi oleh satu analisa iklim saja, tapi juga kombinasi dari berbagai anakisa iklim dan cuaca.

Klasifikasi iklim dilakukan oleh para ahli untuk mengidentifikasi perbedaan iklim yang ada di tiap wilayah berbeda. Karena tiap-tiap wilayah di bumi ini memiliki letak geografis dan keadaan topografi yang berbeda-beda, maka tiap wilayah memiliki iklim masing-masing.

Beberapa ahli memiliki teorinya masing-masing tentang klasifikasi iklim di bumi. Berikut beberapa ahli yang mengemukakan tentang klasifikasi iklim.

  • Junghun

Junghun adalah seorang ahli botani dari Jerman yang pernah melakukan penelitian ke pulau Jawa di tahun 1840. Dari penelitiannya di Indonesia tepatnya di pulau Jawa, Junghun mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian dan vegetasi di suatu daerah.

Junghun mengklasifikasikan iklim menjadi 4 jenis, yaitu iklim sedang, iklim panas, iklim sejuk dan iklim dingin.

  • Schmidt dan Ferguson

Klasifikasi iklim oleh Schmidt dan Ferguson banyak dipakai di Indonesia sebagai panduan di bidang kehutanan dan perkebunan. Klasifikasinya berdasarkan unsur iklim hujan serta data hujan bulanan dalam kurun waktu 10 tahun.

Kriteria yang diterapkan yaitu menentukan bulan kering, bulan lembab dan bulan basah. Bulan kering memiliki curah hujan kurang dari 60 milimeter, bulan lembab memiliki curah hujan 60-100 milimeter dan bulan basah yaitu bulan di mana curah hujan lebih dari 100 milimeter.

  • Wladimir Koppen

Wladimir Koppen adalah ahli klimatologi yang berasal dari Austria, Koppen di tahun 1918 membuat sistem klasifikasi iklim bumi berdasarkan beberapa unsur, yaitu unsur cuaca, termasuk juga intensitas curah hujan, suhu dan kelembaban.

Kali ini kita akan membahas klasifikasi iklim yang dikemukakan oleh Koppen, berikut penjelasannya.

Tujuan Klasifikasi Iklim Koppen

Koppen berpendapat bahwa tujuan klasifikasi iklim adalah untuk merancang formula yang dapat menentukan batas-batas iklim agar sesuai dengan letak zona vegetasi atau bioma yang dipetakan.

Klasifikasi yang dibuat oleh Koppen memang lebih rumit dibandingkan dengan ahli-ahli lainnya. Koppen menggunakan sistem huruf dalam pengklasifikasian iklim. Koppen mengawali skema klasifikasinya di tahun 1900, kemudian di tahun 1918 ia merevisi sistemnya dan tak berhenti hingga di tahun 1940.

Klasifikasi iklim oleh Koppen berdasarkan pada rata-rata hujan dan suhu, baik suhu bulanan maupun tahunan, karena menurit Koppen dua unsur yaitu curah hujan dan suhu adalah unsur yang mempengaruhi kehidupan dan keadaan permukaan bumi.

Koppen membagi iklim di bumi menjadi 5 yaitu iklim tropis, iklim kering, iklim sedang, iklim dingin dan iklim kutub. Selain itu Koppen juga menggunakan sistem simbol huruf untuk membedakan ciri curah hujan dan suhu pada suatu wilayah.

Simbol yang dipakai juga dipakai untuk menentukan pembagian daerah iklim berdasarkan pada suhu bulan yang terdingin dan terpanas. Berikut kode huruf yang dipakai pada sistem klasifikasi iklim oleh Koppen.

  • A : iklim tropis
  • B : iklim kering
  • C : iklim sedang
  • D : iklim dingin
  • E : iklim kutub
  • f : selalu basah atau hujan bisa jatuh dalam semua musim
  • s = bula kering pada musim panas di belahan bumi yang bersangkutan
  • w = bulan kering (winter)
  • m = hujan cukup atau sedang

Kalsifikasi Iklim Koppen

Berikut adalah hasil klasifikasi atau pembagian iklim Koppen beserta penjelasannya:

1. Iklim Hujan Tropis (A)

Koppen menyebutkan Iklim hujan tropis dimiliki wilayah dengan temperatur atau suhu bulanan mencapai 18 derajat celsius yang merupakan suhu terdinginnya. Iklim hujan tropis merupakan iklim yang panas serta terbagi lagi menjadi 3 tipe yaitu:

  • Hutan hujan tropis (Af)
  • Moonsoon tropika (Am)
  • Savana (Aw)

2. Iklim Hujan Kering (B)

Iklim hujan kering disebut juga sub tropis, wilayahnya memiliki tingkat penguapan lebih tinggi dibandingkan curah hujan. Temperatur terdingin di wilayah ini 18,3 derajat celsius.

Di iklim hujan kering wilayahnya tidak memiliki persediaan air yang mendukung bercocok tanam, iklim hujan kering terbagi lagi menjadi 2 tipe iklim yaitu:

  • Iklim stepa (Bs)
  • Iklim padang pasir (Bw)

3. Iklim Hujan Sedang (C)

Iklim hujan sedang dimiliki wilayah yang memiliki suhu di bulan terpanas rata-rata lebih dari 10 derajat celsius. Iklim hujan sedang (C) terbagi menjadi 3 tipe iklim yaitu:

  • Iklim sedang dengan musim panas kering (Cs)
  • Iklim dengan musim dingin kering (Cw)
  • Iklim sedang yang lembab (Cf)

4. Iklim Dingin (D)

Iklim dingin dengan kode huruf (D) disebutkan oleh Koppen merupakan wilayah yang memilliki suhu rata-rata kurang dari minus 3 derajat celsius pada bulan-bulan yang terdingin di wilayah tersebut. Iklim dingin terbagi menjadi 2 tipe iklim yaitu:

  • Iklim dingin dengan musim panas kering (Dw)
  • Iklim dingin tanpa periode siang (Df)

5. Iklim Kutub (E)

Iklim kutub merupakan iklim di wilayah yang memiliki suhu rata-rata pada bulan terpanas kurang dari 10 derajat celsius. Iklim kutub ini terbagi menjadi 2 tipe iklim yaitu:

  • Iklim tundra (ET)
  • Iklim es salju abadi (EF)

Jika ditinjau dari klasifikasi iklim yang dikemukakan oleh Koppen, wilayah di Indonesia memiliki beragam iklim. Hal ini karena Indonesia terdiri dari banyak wilayah dengan letak yang berjauhan dan juga terpisah oleh lautan. Klasifikasi iklim Indonesia antara lain Af, Am, Aw, C dan D.

The post Ketahui 5 Klasifikasi Iklim Koppen appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelebihan dan Kekurangan Iklim Tropis https://haloedukasi.com/kelebihan-dan-kekurangan-iklim-tropis Mon, 08 Aug 2022 06:51:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37650 Iklim adalah rata-rata cuaca pada suatu daerah yang luas dalam waktu tertentu. Biasanya, iklim ditetapkan berdasarkan perhitungan waktu yang mencapai 11 hingga 30 tahun. Seperti kita ketahui, Bumi memiliki empat iklim yang dipengaruhi oleh topografi dan letak geografis suatu kawasan. Empat iklim tersebut antara lain iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang, dan iklim dingin. Iklim […]

The post Kelebihan dan Kekurangan Iklim Tropis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Iklim adalah rata-rata cuaca pada suatu daerah yang luas dalam waktu tertentu. Biasanya, iklim ditetapkan berdasarkan perhitungan waktu yang mencapai 11 hingga 30 tahun.

Seperti kita ketahui, Bumi memiliki empat iklim yang dipengaruhi oleh topografi dan letak geografis suatu kawasan. Empat iklim tersebut antara lain iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang, dan iklim dingin.

Iklim subtropis terjadi di daerah 20 hingga 40 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Beberapa negara yang beriklim subtropis antara lain Iran, Irak, Nepal, Jepang, Korea Utara dan Selatan, hingga Australia bagian selatan.

Negara dengan iklim subtropis memiliki suhu harian dan musiman yang lebih beragam dari iklim tropis karena kondisi topografi dan geografis yang berbeda.

Berbeda dari iklim subtropis, iklim tropis terjadi di daerah sekitar ekuator atau garis khatulistiwa, yang terletak antara garis 23,5 derajat Lintang Utara sampai 23,5 derajat Lintang Selatan. Beberapa negara yang masuk ke dalam iklim tropis seperti negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Negara yang memiliki iklim tropis pastinya bercuaca hangat sepanjang hari. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan iklim tropis bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

Kelebihan Tinggal di Iklim Tropis

Ciri-ciri paling khas dari iklim tropis adalah suhu udaranya yang hangat, berkisar 20 hingga 23 derajat Celcius. Namun ketika musim kemarau yang panas, suhu bisa mencapai hingga 32 derajat Celcius. Sementara saat musim hujan yang dingin, suhu berada di angka kurang lebih 21 derajat Celcius.

Dengan dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan, tentu iklim tropis memiliki kelebihan bagi manusia. Lantas, apa saja kelebihan bagi manusia yang tinggal di Bumi dengan iklim tropis?

  • Sumber Daya Alam yang Beragam

Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis memiliki sumber daya alam seperti flora dan fauna yang beragam. Mulai dari mamalia, hewan laut, reptilia, hingga ampibinya pun sangat beragam. Selain faunanya, flora di negara tropis juga tak kalah melimpah.

Masyarakat yang tinggal di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia turut merasakan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kebutuhan pangan yang beragam dari flora dan fauna di negara tropis dapat membantu masyarakat untuk bertahan hidup.

Akses sumber daya alam yang melimpah dan mudah tentu memberi kesejahteraan tersendiri bagi masyarakat. Kondisi alam yang mendukung dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk menanam bahan makanan sendiri. Misal saja seperti sayur-sayuran hingga buah-buahan yang dapat ditanam mandiri di pekarangan rumah.

  • Curah Hujan yang Tinggi

Curah hujan yang tinggi di daerah beriklim tropis turut memberi kemudahan bagi manusia yang tinggal di wilayah tersebut. Masyarakat Indonesia pun merasakan sendiri dampak dari curah hujan yang tinggi.

Berbagai aktivitas masyarakat seperti bercocok tanam hingga beternak dapat mudah dijalankan dengan tingginya curah hujan di Indonesia.

Tak hanya itu, negara dengan curah hujan yang tinggi memiliki ketersediaan air yang melimpah. Masyarakat dapat menyimpan air dalam jumlah banyak untuk dijadikan stok saat musim kemarau tiba.

Bagi masyarakat yang bekerja sebagai petani, stok air yang melimpah juga dapat dijadikan pengairan untuk sawah dan lahan. Kondisi tanah yang subur dan gembur karena pengairan yang cukup akan memberi hasil pertanian yang bagus pula.

  • Tidak akan Musim Dingin

Masyarakat di negara tropis tidak akan merasakan hawa dingin karena musim salju. Sebab, salju termasuk salah satu gangguan yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari manusia.

Oleh karena itu, salju tidak menjadi masalah besar bagi masyarakat yang tinggal di negara dengan iklim tropis. Aktivitas sehari-hari seperti bertani, berkebun, atau bahkan melaut pun dapat dilaksanakan secara normal tanpa khawatir dengan gangguan salju.

  • Suplai Oksigen yang Melimpah

Adanya hutan hujan tropis di negara beriklim tropis tentu berpengaruh bagi ketersediaan atau suplai oksigen.

Hutan hujan tropis dapat memproduksi oksigen yang melimpah bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan begitu, masyarakat dapat menghirup udara segar karena pasokan oksigen yang tinggi di negara beriklim tropis.

Kekurangan Tinggal di Iklim Tropis

Selain kelebihan, masyarakat yang tinggal di negara beriklim tropis pasti merasakan beberapa kekurangan. Lalu, apa saja masalah yang mungkin dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di negara beriklim tropis?

  • Suhu yang Tinggi

Walau mempunyai curah hujan yang tinggi, negara beriklim tropis juga kerap diterpa suhu yang tinggi di musim kemarau. Suhu yang tinggi inilah biasanya membuat aktivitas sehari-hari masyarakat menjadi terganggu.

Kondisi tubuh saat menghadapi suhu yang tinggi juga harus dipersiapkan. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan harian air agar tidak dehidrasi saat menghadapi suhu yang tinggi.

  • Bencana Alam

Selain suhu yang tinggi, masyarakat yang tinggal di negara beriklim tropis bisa mengalami bencana alam. Kemungkinan terjadinya bencana alam di negara beriklim tropis sangat tinggi. Beberapa bencana tersebut antara lain banjir, tanah longsor, hingga badai tropis.

Maka dari itu, masyarakat yang tinggal di negara beriklim tropis harus waspada dengan kehadiran bencana alam. Kesiagaan seperti langkah-langkah preventif saat menghadapi bencana alam pun harus disiapkan untuk meminimalisir korban.

The post Kelebihan dan Kekurangan Iklim Tropis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>