ilmu fisika - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-fisika Fri, 13 Oct 2023 05:02:14 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ilmu fisika - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-fisika 32 32 Dinamika Rotasi: Pengertian, Rumus, Penyebab dan Contoh https://haloedukasi.com/dinamika-rotasi Fri, 13 Oct 2023 05:02:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45971 Dinamika rotasi adalah salah satu konsep penting dalam ilmu fisika yang membahas gerakan benda yang berputar. Dalam situasi rotasi, benda-benda tidak hanya bergerak linier seperti dalam gerakan translasi, tetapi juga berputar mengelilingi sumbu tertentu. Konsep ini memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari perputaran planet di tata surya hingga pergerakan benda-benda dalam mesin industri. […]

The post Dinamika Rotasi: Pengertian, Rumus, Penyebab dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dinamika rotasi adalah salah satu konsep penting dalam ilmu fisika yang membahas gerakan benda yang berputar. Dalam situasi rotasi, benda-benda tidak hanya bergerak linier seperti dalam gerakan translasi, tetapi juga berputar mengelilingi sumbu tertentu.

Konsep ini memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari perputaran planet di tata surya hingga pergerakan benda-benda dalam mesin industri.

Apa Itu Dinamika Rotasi

Dinamika rotasi adalah cabang ilmu dalam fisika yang mempelajari gerakan benda-benda yang berputar mengelilingi sumbu tertentu. Dalam dinamika rotasi, kita mengkaji bagaimana benda-benda tersebut bergerak, berinteraksi, dan mengalami perubahan kecepatan atau momentum angular saat berputar.

Dinamika rotasi mencakup berbagai konsep penting, seperti momen inersia, torsi, kecepatan sudut, percepatan sudut, dan hukum-hukum gerak rotasi.

Konsep-konsep ini membantu kita memahami bagaimana benda-benda seperti roda, piringan, baling-baling, atau planet dapat bergerak dan berinteraksi dalam suatu sistem rotasi.

Pemahaman terhadap dinamika rotasi memiliki banyak aplikasi praktis dalam berbagai bidang, termasuk teknik, ilmu pengetahuan alam, dan teknologi. Misalnya, dalam dunia teknik mesin, dinamika rotasi digunakan untuk merancang mesin-mesin yang berputar seperti motor, generator, dan turbin.

Selain itu, pemahaman tentang dinamika rotasi juga penting dalam menjelaskan fenomena alam seperti gerakan planet di tata surya dan rotasi benda langit lainnya.

Dengan memahami konsep-konsep dasar dalam dinamika rotasi, kita dapat mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah teknis dan mengembangkan teknologi yang lebih efisien dalam berbagai aspek kehidupan kita.

Penyebab Dinamika Rotasi

Dinamika rotasi adalah fenomena yang terjadi ketika sebuah benda berputar mengelilingi suatu sumbu tertentu. Penyebab dinamika rotasi dapat dijelaskan dengan beberapa faktor dan konsep fisika yang mendasar. Berikut adalah penjelasan tentang penyebab dinamika rotasi:

1. Momen Inersia (Inertia Momenta)

Momen inersia adalah besaran fisika yang menggambarkan sejauh mana suatu benda menentang perubahan kecepatan sudut saat berputar. Semakin besar momen inersia suatu benda, semakin sulit untuk mengubah kecepatan sudutnya.

Momen inersia dinyatakan dalam satuan kilogram meter kuadrat (kg·m²) dan bergantung pada bentuk dan distribusi massa benda. Oleh karena itu, momen inersia adalah faktor utama yang menyebabkan dinamika rotasi, karena benda dengan momen inersia yang berbeda akan berperilaku berbeda saat berputar.

2. Torsi (Torque)

Torsi adalah gaya yang bekerja pada suatu benda untuk menyebabkan atau mengubah gerakan rotasinya. Analog dengan hukum Newton untuk gerak translasi, hukum Newton untuk gerakan rotasi mengatakan bahwa torsi adalah produk dari gaya yang bekerja pada benda dan jaraknya dari sumbu rotasi. Dengan kata lain, semakin besar torsi yang bekerja pada suatu benda, semakin besar perubahan kecepatan sudut yang akan dialaminya.

3. Hukum Kekekalan Momentum Sudut (Law of Conservation of Angular Momentum)

Hukum ini menyatakan bahwa momentum sudut suatu sistem yang terisolasi akan tetap konstan, kecuali jika torsi eksternal bekerja pada sistem tersebut.

Ini berarti bahwa jika suatu benda berputar tanpa adanya torsi eksternal, maka momentum sudutnya akan tetap konstan. Contohnya adalah gerakan rotasi planet di tata surya yang tetap stabil karena tidak ada torsi eksternal yang signifikan yang mempengaruhinya.

4. Distribusi Massa

Distribusi massa dalam sebuah benda memiliki pengaruh besar terhadap dinamika rotasinya. Benda dengan massa yang terdistribusi merata memiliki momen inersia yang berbeda dengan benda yang massa terpusat di sekitar sumbu rotasi. Distribusi massa yang berbeda akan menghasilkan respons yang berbeda terhadap torsi yang bekerja padanya.

5. Hukum Keseimbangan Rotasi (Rotational Equilibrium)

Sebuah benda akan berada dalam keseimbangan rotasi jika jumlah torsi netto pada benda tersebut adalah nol. Dalam kondisi keseimbangan rotasi, benda akan tetap berputar dengan kecepatan sudut konstan atau akan berhenti berputar.

Rumus Dinamika Rotasi

Dinamika rotasi melibatkan sejumlah rumus dan konsep fisika yang digunakan untuk menganalisis gerakan rotasi benda. Berikut adalah beberapa rumus penting dalam dinamika rotasi:

1. Torsi (τ)

Torsi adalah gaya yang menyebabkan benda berputar. Rumusnya adalah:

τ = r * F * sin(θ)

di mana:

τ adalah torsi (dalam Newton meter, N·m).

r adalah jarak dari sumbu rotasi ke titik di mana gaya bekerja (dalam meter, m).

F adalah gaya yang bekerja pada benda (dalam Newton, N).

θ adalah sudut antara vektor jarak (r) dan vektor gaya (F) (dalam radian, rad).

2. Momen Inersia (I)

Momen inersia adalah besaran yang menggambarkan sejauh mana benda menentang perubahan kecepatan sudut saat berputar. Rumus umumnya adalah:

I = Σmr²

di mana:

I adalah momen inersia total (dalam kilogram meter kuadrat, kg·m²).

Σm adalah jumlah massa semua bagian benda yang berputar (dalam kilogram, kg).

r adalah jarak dari setiap bagian massa ke sumbu rotasi (dalam meter, m).

3. Kecepatan Sudut (ω)

Kecepatan sudut adalah kecepatan dengan satuan sudut yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat benda berputar. Rumusnya adalah:

ω = Δθ / Δt

di mana:

ω adalah kecepatan sudut (dalam radian per detik, rad/s).

Δθ adalah perubahan sudut (dalam radian, rad).

Δt adalah perubahan waktu (dalam detik, s).

4. Percepatan Sudut (α)

Percepatan sudut adalah tingkat perubahan kecepatan sudut benda. Rumusnya adalah:

α = Δω / Δt

di mana:

α adalah percepatan sudut (dalam radian per detik kuadrat, rad/s²).

Δω adalah perubahan kecepatan sudut (dalam radian per detik, rad/s).

Δt adalah perubahan waktu (dalam detik, s).

5. Hukum Kedua Newton untuk Rotasi

Analog dengan hukum kedua Newton untuk gerakan translasi, hukum kedua Newton untuk rotasi menyatakan bahwa torsi netto pada suatu benda sama dengan perubahan momentum sudutnya. Rumusnya adalah:

τ = I * α

di mana τ adalah torsi (dalam N·m), I adalah momen inersia (dalam kg·m²), dan α adalah percepatan sudut (dalam rad/s²).

Contoh Dinamika Rotasi

Terdapat banyak contoh dinamika rotasi dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang ilmu. Berikut beberapa contoh dinamika rotasi:

1. Gerakan Roda Pada Kendaraan

Saat roda mobil berputar, dinamika rotasi sangat penting. Torsi yang dihasilkan oleh mesin menyebabkan roda berputar, dan momen inersia roda berperan dalam menentukan bagaimana kendaraan merespons perubahan kecepatan dan arah. Konsep ini digunakan dalam perancangan suspensi, rem, dan manuver kendaraan.

2. Bola dalam Olahraga

Olahraga seperti bola basket, sepak bola, atau baseball melibatkan gerakan rotasi. Ketika bola dilempar atau dilempar dengan torsi tertentu, momen inersia bola memengaruhi bagaimana bola berputar, mengarah, dan bergerak dalam udara. Dinamika rotasi menjadi kunci dalam strategi permainan dan keterampilan pemain.

3. Mesin Industri

Banyak mesin industri, seperti mesin penggiling atau pemutar, beroperasi dengan prinsip dinamika rotasi. Momen inersia dan torsi digunakan untuk mengukur dan mengendalikan kecepatan dan kekuatan berputar mesin-mesin tersebut.

4. Gerakan Planet di Tata Surya

Planet-planet di tata surya kita bergerak dalam lintasan elips yang melibatkan gerakan rotasi. Hukum gravitasi Newton memengaruhi dinamika rotasi planet, dan momen inersia planet memengaruhi seberapa cepat mereka berputar pada sumbunya.

5. Bermain Baling-Baling

Saat bermain baling-baling atau pelemparan boomerang, konsep dinamika rotasi berperan. Perubahan dalam torsi yang diberikan saat melempar memengaruhi pola pergerakan benda rotasi ini.

6. Peralatan Listrik dan Elektronik

Motor listrik, generator, dan peralatan elektronik lainnya menggunakan prinsip dinamika rotasi. Momen inersia dalam rotor motor memengaruhi kecepatan rotasi, sedangkan generator menghasilkan listrik dengan memanfaatkan gerakan rotasi.

7. Bermain Roller Coaster

Roller coaster adalah contoh hiburan yang didasarkan pada dinamika rotasi. Benda rotasi bergerak melalui lintasan yang rumit dan berputar untuk memberikan pengalaman yang seru.

8. Gimnastik

Gimnastik artistik melibatkan banyak gerakan rotasi, seperti putaran dalam senam atau lompatan salto. Dinamika rotasi digunakan untuk mengontrol gerakan dan memastikan pemain dapat melakukan gerakan dengan aman dan presisi.

Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana konsep dinamika rotasi digunakan dalam berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai bidang ilmu, dari fisika dan teknik hingga olahraga dan hiburan. Dinamika rotasi adalah aspek penting dalam memahami gerakan berputar benda-benda di sekitar kita.

The post Dinamika Rotasi: Pengertian, Rumus, Penyebab dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fisika Klasik: Pengertian dan Cabang Ilmu https://haloedukasi.com/fisika-klasik Sat, 11 Mar 2023 08:15:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41929 Fisika adalah salah satu disiplin ilmu paling tua, bersamaan dengan ilmu Astronomi. Pada bidang ilmu Fisika akan mempelajari tentang materi beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup waktu dan ruang di dunia. Pada dasarnya, tujuan kita mempelajari Fisika adalah memahami bagaimana alam semesta bekerja. Sama seperti ilmu pengetahuan lainnya, Fisika turut mengalami perkembangan dari waktu ke […]

The post Fisika Klasik: Pengertian dan Cabang Ilmu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fisika adalah salah satu disiplin ilmu paling tua, bersamaan dengan ilmu Astronomi. Pada bidang ilmu Fisika akan mempelajari tentang materi beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup waktu dan ruang di dunia.

Pada dasarnya, tujuan kita mempelajari Fisika adalah memahami bagaimana alam semesta bekerja.

Sama seperti ilmu pengetahuan lainnya, Fisika turut mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan inilah yang akan membuat ruang lingkup kajian Fisika meluas.

Salah satunya adalah pengklasifikasian cabang ilmu Fisika berdasarkan periode yaitu Fisika Klasik dan Fisika Modern.

Pada artikel ini akan membahas seluk-beluk cabang ilmu Fisika Klasik mulai dari pengertian, perbedaan Fisika Klasik dan Modern hingga cabang ilmu Fisika Flasik.

Apa itu Fisika Klasik?

Fisika Klasik pertama kali ditemukan dan dikembangkan sebelum abad ke-20 oleh Isaac Newton yang juga mencetuskan teori gravitasi.

Pada Fisika Klasik akan mempelajari prinsip-prinsip yang dikembangkan sebelum Fisika Kuantum, namun termasuk teori Relativitas umum dan teori Relativitas khusus.

Fisika Klasik adalah cabang ilmu Fisika yang mempelajari memprediksi keadaan benda-benda nyata atau benda-benda yang memiliki rangka.

Fisika Klasik juga digunakan untuk mengukur benda bergerak atau benda nyata yang terlihat diam.

Siapa Bapak Ilmu Fisika Klasik?

Sir Isaac Newton selain mencetuskan teori ilmiah yang sangat terkenal hingga sekarang yaitu teori Gravitasi, juga dijuluki sebagai bapak ilmu Fisika Klasik yang kedua ilmunya bisa dirasakan hingga sekarang.

Siapa Saja Tokoh-Tokoh Besar yang Berperan Dalam Fisika Klasik?

Setidaknya ada 8 para ilmuwan besar yang berkontribusi secara langsung dalam mengembangkan ilmu Fisika Klasik selain Isaac Newton, sebagai berikut:

  1. Sir Isaac Newton
  2. Descartes
  3. Galileo Galilei
  4. Johannes Kepler
  5. Johan Bernouli
  6. James Clerk Maxwell
  7. Christian Huygens
  8. Thomas Young, Fresnell

Apa Saja Keyakinan di Dalam Fisika Klasik?

 Para tokoh yang mengembangkan Fisika Klasik bersepakat ada 6 keyakinan atau anggapan yang menjadi tiang penyangga utama teori ini yaitu sebagai berikut:

  1. Alam semesta mirip seperti mesin raksasa yang berada di kerangka ruang dan waktu mutlak.
  2. Gerakan rumit bisa dipandang sebagai gerakan sederhana dilihat dari bagian-bagian penyusunnya. Meskipun, ada bagian yang tidak bisa dilukiskan.
  3. HK Newton berpendapat setiap gerak memiliki sebab. Jika ada sebuah benda yang bergerak, selau bisa dicari penyebabnya.
  4. Kajian determinisme adalah keadaan gerak di suatu titik, bisa menentukan gerak di sembarang titik pada masa depan dan masa lalu. Peristiwa ini merupakan konsekuensi dari sebab-sebab sebelumnya.
  5. Sifat cahaya bisa digambarkan dengan lengkap melalui teori gelombang elektromagnetik oleh Maxwell dan dibuktikan oleh Thomas Young pada 1802.
  6. Energi bergerak bisa digambarkan dalam 2 model fisik yaitu yang pertama adalah partikel. Bisa dilukiskan sebagai bola pejal seperti bola golf. Dan yang kedua adalah gelombang. Misalkan ombak di permukaan laut. Kedua-duanya bisa berdiri sendiri dan terpisah. Artinya, energi bergerak bisa dinyatakan sebagai gelombang atau partikel.

Apa Perbedaan Fisika Klasik dengan Fisika Modern?

Fisika KlasikFisika Modern
Energi bersifat kontinu.Energi tidak bersifat kontinu, melainkan energi bersifat diskrit atau sebuah paket-paket yang disebut sebagai kuantum/kuanta.
Tidak bisa menjelaskan tentang skala atomik.Bisa menjelaskan tentang skala atomik.
Gelombang tersusun dengan partikel berlawanan.Gelombang tersusun dengan partikel tidak berlawanan.
Materi yang bergerak tidak bisa dianggap sebagai gelombang.Materi yang bergerak bisa dianggap sebagai gelombang.
Energi bersifat kontinu dan bergantung pada amplitudo.Energi bersifat diskrit dan tidak bpada amplitudo, melainkan pada frekuensi.
Intensitas cahaya berbanding lurus dengan energi kinetik.Intensitas cahaya tidak bergantung atau berbanding lurus dengan energi kinetik.
Efek fotolistrik bisa terjadi tiap frekuensi asalkan intensitasnya memenuhi.Efek fotolistrik bisa terjadi jika memenuhi frekuensi yang minimum.
Terjadi 3 fase yaitu cair, gas dan padat.Terjadi 4 fase yaitu cair, gas, padat dan plasma.
Suatu nilai perhitungan adalah mutlak atau deterministik.Suatu nilai perhitungan hanya probabilitas atau nilai kemungkinan dan ekspetasi.

Apa Saja Cabang Ilmu Fisika Klasik?

Ilmu Fisika Klasik terdiri atas 5 cabang yaitu mekanika, bunyi, termodinamika, listrik magnet dan optika yang akan dijelaskan di bawah ini:

1. Mekanika

Mekanika adalah cabang ilmu Fisika Klasik yang mempelajari gerak titik partikel dengan geometris. Dengan kata lain, melalui teori mekanikan akan mengetahui gerak partikel tanpa perlu tahu penyebabnya.

2. Bunyi

Pada teori bunyi akan mempelajari karakteristik dari bunyi itu sendiri.

3. Termodinamika

Termodinamika merupakan cabang kajian ilmu Fisika Klasik yang mempelajari bentuk-bentuk energi lain dan kalor. Selain itu, Termodinamika juga mempelajari perubahan energi dari satu ke bentuk lain.

4. Listrik Magnet

Pada listrik magnet akan mengkaji tentang gejala kemagnetan maupun kelistrikan.

5. Optika

Cabang ilmu Fisika Klasik yang terakhir adalah optika. Pada cabang ini akan mempelajari tentang karakteristik cahaya. Termasuk sifat-sifat perambatan cahaya, seperti pembiasan, pemantulan dan prinsip dari jalannya sinar atau cahaya.

The post Fisika Klasik: Pengertian dan Cabang Ilmu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mekanika: Pengertian, Jenis dan Manfaat https://haloedukasi.com/mekanika Fri, 10 Mar 2023 11:27:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41910 Pengertian Mekanika Mekanika merupakan cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan benda yang mana mekanika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu benda, baik benda diam (statika) maupun benda bergerak (kinematika dan dinamika).  Sejarah Mekanika Dalam perkembangannya, mekanika dibagi menjadi dua yaitu mekanika klasik dan mekanika kuantum. Mekanika klasik berfokus pada benda-benda yang bergerak dengan kecepatan […]

The post Mekanika: Pengertian, Jenis dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Mekanika

Mekanika merupakan cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan benda yang mana mekanika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu benda, baik benda diam (statika) maupun benda bergerak (kinematika dan dinamika). 

Sejarah Mekanika

Dalam perkembangannya, mekanika dibagi menjadi dua yaitu mekanika klasik dan mekanika kuantum. Mekanika klasik berfokus pada benda-benda yang bergerak dengan kecepatan jauh dibawah kecepatan cahaya, sedangkan mekanika kuantum berfokus pada benda-benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya. Perkembangan mekanika klasik berdasarkan perkembangan sejarah fisika yaitu:

Periode 1 (Pra Sains – 1550M)

  • Aristoteles (384 – 332SM)

Aristoteles merupakan orang pertama pada abad ini yang menyampaikan cabang mekanika tentang hubungan timbal balikantara gerak dan gaya yaitu bidang dinamika. Aristoteles membedakan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah dan gerak paksa. Menurutnya tiap unsur memiliki suatu gerak alamiah untuk bergerak kearah tempat alamiahnya. Sedangkan gerak paksa disebabkan oleh gaya luar yang dikenakan pada suatu benda dan boleh ke segala arah, gerak tersebut akan berhenti jika gaya dihilangkan.

  • Archimedes (287 – 212SM)

Archimedes menyatakan sebuah prinsip bahwa benda yang lebih berat dari cairan bila ditempatkan dalam cairan maka akan turun ke dasar cairan tersebut. Bila benda tersebut ditimbang maka beratnya dalam cairan akan lebih ringan dari berat sebenarnya.

  • Eratoshenes (273 – 192SM)

Eratoshenes menghitung diameter bumi pada tahun 230SM. Berdasarkan perhitungannya diketahui bahwa ukuran bumi adalah 40.000km.

Periode 2 (1500M – 1800M)

  • Galileo (1564M – 1642M)

Pernyataan Galileo adalah baik benda berat maupun ringan yang jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas kecepatan berkurang akibat gesekan udara. 

  • Descartes (1956M – 1661M)

Descartes mengemukakan bahwa benda cenderung untuk bergerak dalam garis lurus dan tidak pernah ada sembarang ruang kosong dimana sebuah benda tergerak sehingga satu satunya gerak yang mungkin adalah gerak rotasi dari sekumpulan partikel.

  • Torriceli (1608M – 1647M)

Torriceli menetapkan tentang tekanan atmosfer dan menemukan persamaan untuk mengukur laju air dari sebuah tangka yang bocor.

  • Otto von Guericcke (1602M – 1686M)

Guericcke menemukan pompa udara pada tahun 1650 dan menerapkan barometer untuk ramalan cuaca.

  • Blaise Pascal (1623M – 1662M)

Pascal melakukan percobaan dengan mengukur beda tinggi barometer di dasar dan puncak gunung. Dari hasil percobaan tersebut dikenal dengan prinsip hidrostatik dengan nama Hukum Pascal.

  • Issac Newton (1642M – 1727M)

Newton melakukan penemuan terkenal dalam mekanika yaitu tiga hukum Newton tentang gerak. Dari ketiga hukum newton jika digabungkan akan menghasilkan suatu sistem makro mekanika.

Periode 3 (1800M – 1900M)

  • Daniel Bernoulli (1700M – 1780M)

Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida peningkatan kecepatan akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut.

  • Leonhard Euler ( 1707M – 1783M)

Euller ahli dalam mendemonstrasikan hukum-hukum mekanika sebelumnya yang telah dirumuskan oleh Issac Newton.

  • Joseph-Louis Lagrange (1763M – 1813M)

Persamaan Lagrange yaitu persamaan gerak partikel dapat diperoleh dengan meninjau energi kinetik dan energi potensial partikel tanpa meninjau gaya.

  • Hamilton (1805M – 1865M)

Hamilton mengemukakan gerak partikel yang terkendala pada suatu bidang permukaan diperlukan adanya gaya tertentu yaitu gaya konstrain yang bereaksi terhadap suatu partikel.

Sedangkan seiring perkembangan ilmu pengetahuan yang makin pesat begitu pula dengan ilmu fisika juga terdapat teori yang terus berevolusi salah satunya teori mekanika yang saat ini berkembang menjadi mekanika modern(kuantum). Tokoh yang berperan dalam perkembangan mekanika modern antara lain Werner Karl Heisenberg(1925), Paul Dirac(1927) dan Nueman Janos (1932).

Jenis Mekanika

Mekanika terdiri dari kinematika dan dinamika. Kinematika merupakan ilmu fisika yang mempelajari gerak suatu benda tanpa memperhatikan penyebab benda tersebut bergerak, sedangkan dinamika merupakan ilmu fisika yang mempelajari gerak suatu benda dengan memperhitungkan penyebab benda tersebut bergerak.

Sementara itu terdapat dua subject dalam mekanika yaitu mekanika klasik dan mekanika kuantum, berikut ini yang digolongkan sebagai mekanika klasik

  1. Mekanika newton
  2. Mekanika Hamilton
  3. Mekanika lagrang
  4. Mekanika celestial
  5. Astrodinamika 
  6. Mekanika zat padat
  7. Mekanika fraktura
  8. Mekanika fluida
  9. Mekanika tanah
  10. Mekanika kontinum
  11. Hidrolika
  12. Biomekanika
  13. Biofisika
  14. Mekanika statistik
  15.  Fisika relativistic

Sedangkan berikut yang digolongkan sebagai mekanika kuantum

  1. Fisika partikel
  2. Fisika nuklir
  3. Fisika benda terkondensasi
  4. Mekanika kuantum statistic

Asas Mekanika

Asas yang mendasari teori mekanika kuantum adalah asas kekekalan energi mekanik. Asas kekekalan energi mekanik merupakan sebuah asas dalam mekanika yang menyatakan bahwa jumlah energi mekanik selalu konstan. Dalam asas ini energi kinetik dan potensial saling menggantikan sehingga jumlah energi mekanik tetap sama dan tidak berubah.

Asas kekekalan energi mekanik digunakan untuk melakukan analisa Gerakan suatu benda tanpa dipengaruhi faktor lingkungan diluar benda tersebut. Analisa yang dilakukan yaitu dengan menghitung besarnya perubahan energi dari suatu benda.

Manfaat Mekanika

Dengan mempelajari mekanika terdapat beberapa manfaat yang bisa didapatkan. Karena mekanika merupakan ilmu yang mempelajari gerak dari suatu benda maka ilmu mekanika dapat digunakan untuk 

  1. Memahami gaya yang dihasilkan dari suatu gerak benda
  2. Menghitung gaya yang dihasilkan dari suatu benda
  3. Merencanakan dimensi struktur 
  4. Mengendalikan pengaruh dari gaya yang dihasilkan

Contoh Mekanika

Penerapan mekanika dapat dilihat dalam berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari hari, misalnya penerapan fisika kuantum untuk berbagai barang dibawah ini

  1. Pemanggang roti
  2. Konputer atau handphone
  3. Kompas
  4. Transistor
  5. Laser
  6. Mikroskop

Selain itu penerapan mekanika juga terlihat bagi pekerja Teknik sipil dan arsitektur dimana khususnya untuk mempelajari struktur bangunan, mengetahui beban yang bekerja pada suatu bangunan serta digunakan untuk perancangan pondasi suatu bangunan.

The post Mekanika: Pengertian, Jenis dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Arus Listrik: Jenis – Rumus dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/arus-listrik-adalah Thu, 19 May 2022 02:08:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34699 Peralatan elektronik yang kita gunakan tidak mungkin berfungsi tanpa adanya arus listrik, tanpa ada muatan listrik yang melewati rangkaian, komputer, AC, televisi, laptop dan mobil kalian tidak dapat memberikan manfaatnya. Berikut kita akan membahas tentang arus litrik, pengertiannya apa, karakteristiknya dan rumus untuk menghitung arus listrik. Pengertian Arus Listrik Arus listrik adalah aliran elektron yang […]

The post Arus Listrik: Jenis – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peralatan elektronik yang kita gunakan tidak mungkin berfungsi tanpa adanya arus listrik, tanpa ada muatan listrik yang melewati rangkaian, komputer, AC, televisi, laptop dan mobil kalian tidak dapat memberikan manfaatnya.

Berikut kita akan membahas tentang arus litrik, pengertiannya apa, karakteristiknya dan rumus untuk menghitung arus listrik.

Pengertian Arus Listrik

Arus listrik adalah aliran elektron yang bergerak dari atom ke atom, gerakan elektron ini terjadi di sebuah penghantar dan terjadi pada kecepatan dan waktu tertentu. Arus listrik bisa terjadi karena ada beda potensial di ke dua ujung penghantar, hal ini terjadi karena adanya tenaga yang membuat elektron-elektron tersebut berpindah-pindah tempat.

Arus listrik memiliki satuan internasional yaitu A (ampere), sedangkan lambangnya adalah I (Current), arus listrik selalu mengalir dari arah positif ke arah yang bermuatan negatif. Satuan arus listrik internasional adalah ampere (A), sedangkan arus listrik memiliki lambang I (current).

Sifat Arus Listrik

Arus listrik memilii sifat dan karakteristiknya antara lain:

  • Arus listrik selalu mengalir dari potensial tinggi menuju ke potensial rendah
  • Arus listrik mengalir dari kutub yang positif ke negatif
  • Arus listrik hanya bisa mengalir pada rangkaian listrik yang tertutup
  • Arus listrik dapat menciptakan suatu energi yaitu energi panas
  • Arus listrik juga bisa menghasilkan energi magnet, energi cahaya dan kimia.

Bagian Arus Listrik

Muatan listrik terdiri dari muatan positif dan muatan negatif, hal ini terjadi karena fenomena tarik menarik dan tolak menolak antara dua partikel yang bermuatan listrik.

  • Aliran Arus Listrik Positif

Arus listrik positif disebut juga dengan istilah arus konvensional, arus listrik positifdibawa oleh partikel yang bermuatan positif. Ciri-cirinya yaitu keluar dari kutub yang positif dan masuk ke kutub negatif (potensial tiggi ke potensial rendah)

  • Aliran Arus Listrik Negatif

Aliran arus listrik negatif atau aliran elektron memiliki ciri-ciri keluar dari kutub negatif, masuk ke kutub yang positif. Fakta yang terjadi pada aliran ini tidak sama dengan pengertian arus listrik, yaitu listrik mengarah dari potensial tinggi (+) ke potensial rendah (-).

Penting untuk diingat jika menyebut istilah “arus listrik”, maka yang dimaksud adalah arus listrik positif. Jika membahas aliran listrik negatif, maka kita menyebutnya dengan ”arus elektron”.

Jenis Arus Listrik

Jenis arus listrik ada dua yaitu arus searah (DC) dan arus AC (bolak-balik), berikut penjelasan tentang dua jenis arus listrik tersebut.

  • Arus Listrik Searah (DC)

DC adalah singkatan dari Direct Current atau arus listrik searah, arus DC mengalir secara konstan atau tetap, baik besarnya dan juga arahnya. Arus DC bekerja pada rangkaian arsu tertutup dari arah yang selalu sama serta juga menghasilkan aliran arus listrik yang memiliki arah sama yaitu dari kutub positif ke kutub negatif.

Arus DC memiliki sumber listrik dari alat atau komponen yang menjadi sumber listrik arus searah dan menghasilkan arus searah secara tetap. Sumber arus listrik DC yang paling umum adalah sumber arus yang membangkitkan listrik secara kimia dan juga mekanik, contohnya Elemen elektro kimia, Elemen Volta, Accumulator (aki).

  • Arus Listrik Bolak-Balik (AC)

AC adalah singkatan dari Alternating Current atau arus bolak-balik. Arus Ac merupakan arus listrik yang besar dan arahnya bisa berganti-ganti secara periodik pada waktu tertentu. Pada arus Ac tegangan dan arahnya berubah-ubah dengan ritme tertentu, hal ini membuat tidak dapat menentukan letak kutub positif dan negatifnya, meskipun memiliki dua ujung penghantar.

Arus ini merupakan jenis arus yang digunakan untuk kelistrikan di rumah tempat tinggal kita, sumber arus listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik AC dari PT. PLN.

Hambatan Arus Listrik

Yang dimaksud dengan hambatan listrik adalah sebuah perbandingan antara tegangan listrik pada komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik disebut juga dengan resistansi, merupakan kemampuan untuk menghambat aliran arus listrik.

Satuan hambatan listrik adalah ohm dengan simbol Ω, hambatan disebut juga dengan resistansi listrik, yaitu besaran listrik yang mengukur sejauh mana sebuah perangkat dapat mengurangi aliran arus listrik yang melewati.

Rumus Hambatan Listrik: R = V/I

Keterangan:
V= tegangan
I=arus.
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (Ω)

Rumus Arus Listrik

Berikut adalah rumus untuk menghitung arus listrik

  • Rumus Arus Listrik
I = q/t
  • Rumus Hukum Kirchoff

Imasuk = Ikeluar

Keterangan satuan:

I = arus listrik (A)
q = muatan listrik yang mengalir (C)
t = waktu yang diperlukan (t).

Contoh Soal Arus Listrik

1. Sebuah penghantar dialiri muatan listrik sebesar 6 C dalam waktu 3 detik. Berapakah kuat arus listrik kawat tersebut?

Jawaban:

Diketahui:

Q = 6 C
t = 3 s

Ditanyakan:

I…?

Penyelesaian:

I = Q/t
= 6/3
= 2 A

Jadi, kuat arus listrik kawat tersebut adalah 2 A.

2. Apabila telah diketahui bahwa kuat arus sebuah sumber arus listrik ialah 5 A, maka hitunglah muatan yang mengalir selama 1 menit!

Penyelesaian:

Diketahui

I = 5 A
t = 1 menit = 60 detik

Ditanya Q = …. ???

Jawab

I = Q/t
Q = Ixt
= 5 A x 60 s
= 300 C

Jadi, banyaknya muatan yang mengalir adalah 300 C.

Kesimpulan Pembahasan

Arus listrik merupakan aliran yang bermuatan listrik yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah atau dari kutub positif ke kutub negatif.

Arus listrik dikenal ada dua jenis yaitu arus searah atau DC dan arus bolak-balik atau AC, pada umumnya arsu AC adalah jenis arus listrik yang banyak digunakan sehari-hari misalnya saja aliran listrik di tempat tinggal kita yang listriknya bersumber dari pembangkit listrik milik PLN dan juga generator yang banyak dipakai oleh perkantoran atau pabrik.

The post Arus Listrik: Jenis – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Rangkaian Paralel: Sifat – Rumus dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/rangkaian-paralel Tue, 17 May 2022 02:57:33 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34614 Dibalik lampu teras yang selalu menyala saat matahari sudah terbenam, ada rangkaian listrik yang berjasa. Rangkaian listrik merupakan jalan atau jalur yang disiapkan agar elektron bisa mengalir sumbernya, proses pindahnya elektron inilah yang disebut listrik. Rangkaian listrik ada dua yaitu rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup, rangkaian tertutup artinya kutub positif dan negatif berhubungan sehingga menciptakan […]

The post Rangkaian Paralel: Sifat – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dibalik lampu teras yang selalu menyala saat matahari sudah terbenam, ada rangkaian listrik yang berjasa. Rangkaian listrik merupakan jalan atau jalur yang disiapkan agar elektron bisa mengalir sumbernya, proses pindahnya elektron inilah yang disebut listrik.

Rangkaian listrik ada dua yaitu rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup, rangkaian tertutup artinya kutub positif dan negatif berhubungan sehingga menciptakan aliran listrik, lampu teras yang menyala menunjukkan adanya aliran listrik. Sedangkan aliran terbuka bisa terjadi jika kutub positif dan negatif tidak berhubungan, maka tidak ada aliran listrik di dalam rangkaian.

Ada 2 tipe rangkaian listrik yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel, ke dua rangkaian ini juga bisa digabungkan menjadi rangkaian campuran. Berikut kita akan membahas tentang rangkaian paralel.

Pengertian Rangkaian Paralel

Rangkaian listrik paralel merupakan rangkaian yang disusun bercabang atau sejajar, rangkaian tersebut membutuhkan sumber daya energi yang sama pada setiap komponennya. Rangkaian paralel memiliki lebih dari 1 jalur arus yang membentuk cabang di kedua kutub sumber energi.

Arus listrik yang mengalir otomatis akan terbagi saat sampai di tiap cabang rangkaian paralel. Kutub negatif akan memberikan sumber energi lewat percabangan, kemudian arus listrik menyatu lagi sebelum melewati kutub positif yang ada pada sumber energi listrik.

Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang bermanfaat untuk membagi arus listrik. Rangkaian paralel banyak digunakan pada paralel lampu di rumah, kendaraan bermotor dan lampu lalu lintas.

Sifat Rangkaian Paralel

Sebelum memasang rangkaian paralel ada baiknya kita ketahui dahulu sifat-sifat yang dimiliki rangkaian ini.

  • Memiliki arus total lebih besar karena sebagian besar tahanan listrik dirangkai secara paralel dan tahanan total rangkaian mengecil.
  • Tegangan di masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber
  • Jika ada gangguan pada salah satu cabang, maka cabang lain dapat tetap bekerja
  • Masing-masing cabang yang terdapat pada rangkaian paralel adalah rangkaian yang berdiri sendiri

Rumus Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel memiliki rumus untuk mengetahui hambatan, kuat arus dan tegangan. Berikut rumus yang digunakan pada rangkaian paralel.

Kuat arus yang diperoleh hambatan 1 dan 2 tidak mungkin sama, maka kuat arus sumber energi akan memiliki jumlah yang sama dengan seluruh kuat arus pada semua hambatan. Berikut rumusnya:

ltot = l1 + l2 +...(dst)

Karena tegangan yang terdapat pada hambatan 1 dan 2 memiliki nilai yang sama besar, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Vtot = V1 = V2 = V…

Sedangkan rumus untuk menghitung hambatan listrik pada rangkaian paralel adalah berikut:

1/Rtot = 1/R1 + 1/R2 + …(Dst)

Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel memiliki kelebihan sehingga banyak menjadi rangkaian yang banyak diaplikasikan di dalam rumah tangga, namun rangkaian ini juga memiliki kelemahan. Berikut adalah kelemahan dan juga kelebihan rangkaian paralel.

Kelebihan Rangkaian Paralel

  • Rangkaian paralel memiliki hambatan yang kecil, sehingga lampu bisa menyala lebih terang
  • Karena tiap-tiap komponen berdiri sendiri, maka dengan bebas tidak terpengaruh oleh komponen yang lain pada rangkaian.

Kelemahan Rangkaian Paralel

  • Rangkaian paralel adalah rangkaian yang rumit karena memiliki banyak cabang
  • Kurang efisien untuk mengantarkan arus, hal ini karena adanya banyak percabangan pada rangkaian
  • Tidak ekonomis, mengingat rangkaian ini membutuhkan jumlah komponen seperti kabel dan saklar yang banyak

Contoh Soal Rangkaian Paralel

Berikut contoh soal tentang rangkaian paralel.

1. Jika dua buah resistor dirangkai paralel dan memiliki nilai masing-masing resistor yaitu R1 = 10Ω, R2 = 47Ω. Maka hitunglah berapa nilai hambatan penggantinya.

Jawaban :

2. Ada tiga buah resistor yang dirangkai paralel dan memiliki nilai masing-masing yaitu R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω, Carilah nilai hambatan pengganti pada rangkaian tersebut.

Jawaban:

Perbedaan Rangkaian Paralel dan Rangkaian Seri

Rangkaian paralel dan seri memiliki perbedaan yang mendasar. Berikut perbedaan kedua rangkaian listrik tersebut.

Rangkaian Seri

  • Rangkaian listrik yang disusun bersebelahan
  • Arus yang mengalir ke elemen sama besar
  • Tegangan listrik dibagi sama besar
  • Beban listrik pada rangkaian seri membuat naik atau turunnya arus pada rangkaian
  • Jika satu beban listrk putus maka semua aliran juga tidak akan bekerja

Rangkaian Paralel

  • Hambatan disusun secara bercabang atau bersusun
  • Masing-masing beban listrik besarnya sama dengan tegangan sumber
  • Arus masing-masing pada rangkaian bergantung pada tahanan rangkaian
  • Jika satu rangkaian terputus, rangkaian lain masih bisa bekerja

Rangkaian seri lebih sederhana, contohnya pada lampu hiasan LED yang jika satu hambatan mati maka yang lain juga tidak berfungsi. Sedangkan rangkaian paralel banyak dipakai pada lampu di rumah, dengan begitu kita memisahkan saklar pada masing-masing lampu.

Kesimpulan

Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang banyak diaplikasikan untuk perangkat di rumah tangga, misalnya lampu-lampu di rumah. Namun bukan berarti rangkaian seri tidak menjadi pilihan, semuanya kembali kepada peralatan listriknya. Misalnya saja pada peralatan rumah tangga yang lebih sederhana seperti senter, atau lampu akuarium.

Untuk merangkai rangkaian paralel juga dibutuhkan lebih banyak elemen, maka dibutuhkan juga biaya yang lebih besar. Ketepatan dalam merangkai arus listrik dan komponennya juga penting agar rangkaian paralel dapat terpasang dengan benar.

The post Rangkaian Paralel: Sifat – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Rangkaian Seri: Sifat – Rumus dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/rangkaian-seri Tue, 17 May 2022 02:16:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34669 Kehidupan kita sehari-hari menjadi lebih praktis karena peralatan elektronika yang mendukung kebuhutan kita. Kipas angin mungkin termasuk alat elektronik yang sudah jadul, televisi juga termasuk alat elektronik yang sudah dikenal sejak zaman dulu, saat ini bahkan robot sapu saja sudah banyak dimiliki orang. Dibalik peralatan elektronik yang membantu mempermudah hidup kita, ada komponen-komponen elektronika yang […]

The post Rangkaian Seri: Sifat – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan kita sehari-hari menjadi lebih praktis karena peralatan elektronika yang mendukung kebuhutan kita. Kipas angin mungkin termasuk alat elektronik yang sudah jadul, televisi juga termasuk alat elektronik yang sudah dikenal sejak zaman dulu, saat ini bahkan robot sapu saja sudah banyak dimiliki orang.

Dibalik peralatan elektronik yang membantu mempermudah hidup kita, ada komponen-komponen elektronika yang tersusun dalam sebuah rangkaian dan mengalirkan listrik ke peralatan tersebut, inilah yang dissebut rangkaian listrik.

Rangkaian listrik ada dua yaitu paralel dan seri, berikut ini kita akan membahas apa itu rangkaian seri serta apa saja karakteristik yang membuat beberapa peralatan elektronika menggunakan rangkaian ini.

Pengertian Rangkaian Seri

Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang disusun berderet atau berurutan, secara singkat rangkaian seri merupakan rangkaian yang hanya memiliki 1 jalur arus listrik.

Rangkaian seri memiliki kutub negatif komponen pertama dengan kutub positif komponen kedua, lalu kutub negatif di komponen ke dua dengan kutub positif komponen ketiga dan selanjutnya diteruskan menuju kutub positif komponen pertama.

Sifat Rangkaian Seri

Rangkaian seri memililiki karakteristik atau sifat-sifatnya sendiri, berikut beberapa sifat yang dimiliki rangkaian seri.

  • Rangkaian seri ditunjukkan dengan susunan rangkaiannya yang berderet, komponennya disusun berurutan.
  • Rangkaian seri adalah rangkaian tunggal, memiliki 1 jalur arus.
  • Tidak memiliki percabangan
  • Jika salah satu komponen yang ada pada rangkaian seri putus, maka listrik secara total terputus dan semua komponen tidak bisa bekerja
  • Besar tegangan beban rangkaian sama dengan besar tegangan yang melalui rangkaian
  • Besar tegangan pada tiap komponen berbeda-beda, besar tegangan beban rangkaian sama dengan besar tegangan yang melalui rangkaian total.
  • Jika rangkaian seri memiliki banyak hambatan, maka semakin besar juga nilai hambatannya
  • Kuat arus yang mengalir pada rangkaian seri jumlahnya sama dengan total kuat arus
  • Rangkaian seri adalah rangkaian sederhana yang tak membutuhkan banyak saklar dan kabel

Rumus Rangkaian Seri

Rangkaian seri menggunakan rumus hukum ohm dan rumus hambatan pengganti (Rs), rumus hambatan pengganti adalah turunan dari rumus hukum ohm.

Rs = R1 + R2 + R3

Rs : Hambatan total rangkaian seri (Ohm)

R1 : Hambatan ke-1 R2 : Hambatan ke-2 R3 : Hambatan ke-3.

Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Seri

Rangkaian seri dijadikan pilihan rangkaian suatu alat elektronika karena kelebihan dan fungsinya. Berikut beberapa kelebihan dan juga kekurangan rangkaian seri. Jika dilihat dari segi aplikatif, berikut kelebihan rangkaian seri:

  • Kuat arus listrik yang mengalir di tiap bagian memiliki jumlah atau besar yang sama
  • Rangkaiannya sederhana dan mudah dibuat
  • Rangkaiannya sejajar, tidak butuh banyak komponen
  • Lebih ekonomis

Sedangkan Kekurangan Rangkaian Seri yang merugikan antara lain:

  • Rangkaian seri membutuhkan daya listrik banyak (kurang hemat energi)
  • Jika salah satu komponen pada rangkaian seri rusak, maka arus listrik pada rangkaian juga terputus
  • Lampu yang menggunakan rangkaian seri biasanya lampunya redup karena jumlah lampu yang banyak karena rangkaian tidak stabil.

Contoh Soal Rangkaian Seri

  1. Terdapat 3 buah lampu di dalam sebuah ruangan, hambatannya masing-masing 5 ohm, 3 ohm dan 4 ohm. Jika ketiga lampu itu disusun seri maka berapa besar hambatan totalnya?
  • Diketahui : R1 = 5ohm R2 = 3 ohm R3 = 4 ohm
  • Ditanyakan : Berapa Rs
  • Jawab :

Rs = R1+R2+R3
= 5 ohm + 3 ohm + 4 ohm
= 12 ohm

Jadi besar hambatan total rangkaian seri tersebut yaiu 12 ohm

2. Jika nilai hambatan pada 3 lampu dengan rangkaian seri adalah sebesar 12ohm, tentukan berapa besaran nilai hambatan lampu jika lampu yang lain memiliki besar hambatan masing-masing 5 dan 1 ohm.

  • DIketahui: Rs = 12 ohm; R1 = 5 ohm; R2 = 1 ohm
  • Ditanyakan R3?
  • Jawaban:

Rs = R1+R2+R
12 ohm = 5 ohm + 1 ohm + R
12 ohm = 6 ohm + R
R3 = 12 ohm – 6 oh
R3 = 6 ohm

Maka besar hambatan lampu pada rangkaian listrik seri tersebut sebesar 6 ohm.

Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel

Selain rangkaian seri, ada juga rangkaian paralel, keduanya tentu berbeda, perbedaan mendasar yaitu susunan rangkaiannya. Rnagkaian seri hambatannya disuun dengan bersebelahan sedangkan paralel disusun dengan bertumpuk dan bercabang.

Kuat arus pada rangkaian seri mengalir dari sumber energi dari hambatan satu ke hambatan lainnya dengan melewati satu kabel. Sedangkan rangkaian paralel adalah rangkaian dengan banyak percabangan sehingga kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1dan 2 tidaklah sama. Sedangkan kuat arus sumber energinya menjadi sama dengan jumlah total kuat arus seluruh hambatan.

Rangkaian seri lebih banyak digunakan untuk rangkaian alat elektronika yang sederhana, sedangkan rangkaian paralel digunakan untuk peralatan elektronika yang lebih rumit.

Kesimpulan Pembahasan

Rangkaian seri banyak kita jumpai di sekitar kita, biasanya digunakan untuk alat elektronika yang sederhana seperti lampu hias, lampu senter, lampu neon, lampu kulkas dan lain-lain.

Rangkaian seri memiliki kelebihan dan kekurangan, maka penggunaannya biasanya akan disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan pada peralatan listrik tersebut. Meskipun rangkaian seri pada lampu biasanya tidak menghasilkan lampu yang terang, namun rangkain seri tetap menjadi pilihan karena lebih ringkas, salah satu contohnya lampu hiasan LED yang biasanya kita lihat di jalan.

The post Rangkaian Seri: Sifat – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mosfet: Fungsi – Cara Kerja dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/mosfet Sat, 14 May 2022 02:26:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34590 Sebelum kita membahas tentang mosfet, ada baiknya kita kembali sejenak mengingat apa itu pengertian transistor. Transistor merupakan komponen semikonduktor yang fungsinya sebagai penguat tegangan, menstabilkan tegangan, penguat sinyal dan juga sebagai saklar. Transistor ini ada dua jenis yaitu BJT atau Bipolar Junction Transistor dan Field Effect Transistor, Mosfet sendiri merupakan salah satu jenis dari Field […]

The post Mosfet: Fungsi – Cara Kerja dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelum kita membahas tentang mosfet, ada baiknya kita kembali sejenak mengingat apa itu pengertian transistor. Transistor merupakan komponen semikonduktor yang fungsinya sebagai penguat tegangan, menstabilkan tegangan, penguat sinyal dan juga sebagai saklar.

Transistor ini ada dua jenis yaitu BJT atau Bipolar Junction Transistor dan Field Effect Transistor, Mosfet sendiri merupakan salah satu jenis dari Field Effect Transistor (FET). Transistor sudah diproduksi di sekitar tahun 1950-an, BJT adalah jenis transistor pertama sedangkan Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor (Mosfet), merupakan jenis transistor yang lebih modern dan banyak dipakai saat ini.

Pengertian Mosfet

Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor (Mosfet) merupakan komponen semikonduktor yang sering dimanfaatkan sebagai switch atau saklar dan juga dijadikan sebagai penguat sinyal pada perangkat elektronika.

Mosfet memiliki disain ukuran yang sangat kecil, memiliki 4 gerbang terminal yaitu Source (S), Gate (G), Drain (D) dan Body (B). Mosfet saat ini dijadikan pilihan jika dibandingkan dengan jenis transistor BJT, selain bentuknya yang kecil, alasan lain karena mosfet memiliki kelebihan, antara lain:

  • Punya ketahanan yang lebih baik terhadap tegangan tinggi
  • Memiliki proses switching yang cepat
  • Menggunakan daya lebih rendah
  • Impedansi input yang dimiliki tinggi

Mosfet juga seringkali tidak membutuhkan arus input pada gate saat mengkontrol arus beban yang besar pada source dan drain.

Fungsi Mosfet

Dengan kelebihan yang dimiliki mosfet, mosfet banyak diaplikasikan pada rangkaian elektronik. Berikut beberapa fungsi dari mosfet selain sebagai switxh atau saklar pada rangkaian penguat:

  • Mosfet difungsikan pada rangkaian radio control seperti untuk drone atau mobil rempte control
  • Difungsikan sebagai kontrol torsi dan kecepatan pada motor
  • Rangkaian kontrol pada peralatan industri
  • Dipakai pada rangkaian robotik
  • Driver pada rangkaian inverter

Di masa sekarang, mosfet sangat bermanfaat bagi proyek mikrokontroler seperti robotik. Mosfet dimanfaatkan sebagai driver pengendali motor, gate atau gerbangnya memungkinkan sinyal berbentuk PWM atau Pulse Width Modulation, besar kecilnya tegangan yang dilewati pada source dan drain dapat ditentukan dengan cara mengatur besaran sinyal PWM yang diumpankan menuju pin gate.

Cara Kerja Mosfet

Mosfet dipasangkan pada rangkaian dengan tujuan mengkontrol tegangan serta arus lewat source dan drain, komponen ini bekerja sebagai switch. Mosfet bekerja tergantung kapasitas MOS, sedangkan MOS adalah bagian utama dari mosfet.

Pada mosfet terdapat permukaan semikonduktor pada lapisan oksida yang letaknya di antara terminal sumber dan saluran pembuangan. Bisa dibalik dari tipe-P ke tipe-N dengan cara menggunakan tegangan masing-masing gerbang positif atau negatif.

Jika menerapkan tegangan gerbang positif, lubang yang terletak di bawah lapisan oksida dengan gaya dan bebannya akan didorong ke bawah dengan substrat. Tegangan positif akan menarik elektron yang berasal dari sumber n dan mengalirkan ke saluran.

Berdasarkan cara kerjanya, ada dua tipe mosfet, yaitu:

  • Transistor Mode Pengosongan atau disebut juga Transistor Mode Depletion.
  • Transistor Mode peningkatan atau Transistor Mode Enhancement.

Contoh Mosfet

Mosfet banyak dipakai pada rangkaian elektronik yang wujudnya sering kita jumpai dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya rangkaian mosfet sebagai pengendali kecepatan motor, mosfet dipakai sebagai dengan input PWM yang terdapat pada gate dan dapat mengkontrol tegangan yang melalui source ke drain.

Besar kecilnya tegangan yang melewati source dan drain tersebut ditentukan oleh besar kecilnya nilai PWM yang masuk ke gate.

Karena fungsi mosfet juga sama seperti transistor maka cara kerjanya juga mirip jika difungsikan sebagai saklar atau switch. Pada Mosfet N-Chanel, jika ada tegangan pada gate maka tegangan yang berasal dari source akan mengalir menuju drain dan sebaliknya jika tidak ada tegangan pada gate maka tegangan dari source tidak mungkin mengalir.

Perbedaan Mosfet dan Transistor

Meskipun memiliki fungsi yang sama yaitu bisa dimanfaatkan sebagai saklar, namun mosfet dan transistor memiliki perbedaan. Mosfet adalah jenis transistor efek medan atau Field effect Transistor (FET) yang memiliki perbedaan mendasar dengan transistor bipolar.

Perbedaan ke duanya terletak pada arus outputnya, transistor bipolar memiliki arus output (IC) yang dikendalikan arus input (IB). Sedangkan pada mosfet, karena arus input 0 (nol), arus output (ID) dikendalikan oleh tegangan input (VGS).

Mosfet juga lebih stabil jika terkait dengan suhu, bentuk dan ukurannya juga lebih kecil dibandingkan transistor biasa. Transistor lebih peka terhadap input jika dibandingkan dengan mosfet, mosfet memicu noise yang lebih kecil, penguatan mosfet lebih kecil dibandingkan dengan transistor bipolar.

Contoh Soal Mosfet

Berikut contoh soal materi mosfet sekaligus pembahasannya.

1. Sebutkan karakteristik transistor Mosfet (FET)

Jawaban: FET lebih stabil terhadap suhu namun tidak dapat menerima daya besar, memiliki switching lebih lambat dan densitas besar.

2. Sebutkan contoh dari mosfet dengan konstruksi khusus

Jawaban: Contoh mosfet dengan konstruksi khusus adalah mosfet dual gate atau dua gerbang, mosfet dual gate memiliki konfigurasi tetroda, semua gerbang yang ada dapat mengendalikan aliran dalam rangkaian.

Biasanya digunakan pada peralatan elektronik seperti radio, kedua gerbang dipakai sebagai pengendali penguatan atau untuk mengubah frekuensi.

Kesimpulan

Mosfet bisa dikatakan sebagai pengembangan bentuk dari transistor, dengan banyak kelebihannya beberapa diantaranya adalah cara kerja serta bentuknya yang lebih kecil, perangkat elektronika saat ini lebih banyak menggunakan mosfet dibandingkan transistor.

The post Mosfet: Fungsi – Cara Kerja dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Energi Kinetik : Pengertian, Rumus dan Contoh https://haloedukasi.com/energi-kinetik Wed, 11 May 2022 08:10:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34500 Energi Kinetik merupakan sebuah energi yang masuk ke dalam cabang Ilmu Fisika dan juga berkaitan dengan energi mekanik dan energi potensial. Selain itu energi ini juga memiliki segudang kegunaan. Seperti kita lihat di kehidupan sehari-hari, dimana anda bisa melihat energi kinetik di sekitar lingkungan anda. Seperti contoh motor atau mobil yang melaju kencang di jalan […]

The post Energi Kinetik : Pengertian, Rumus dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Energi Kinetik merupakan sebuah energi yang masuk ke dalam cabang Ilmu Fisika dan juga berkaitan dengan energi mekanik dan energi potensial.

Selain itu energi ini juga memiliki segudang kegunaan. Seperti kita lihat di kehidupan sehari-hari, dimana anda bisa melihat energi kinetik di sekitar lingkungan anda.

Seperti contoh motor atau mobil yang melaju kencang di jalan raya, dimana motor atau mobil menerapkan energi kinetik tersebut.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), dimana energi ini disebabkan oleh pengaruh dari suatu masa atau tenaga gerak. Serta energi ini juga dipengaruhi oleh posisi medan gaya.

Pengertian Energi Kinetik

Energi kinetik adalah suatu energi yang dipengaruhi oleh tenaga gerak. Jadi dapat dikatakan, bahwa setiap benda yang bergerak pasti dipengaruhi oleh energi ini.

Karena pada hakikatnya semua benda pasti mempunyai energi. Baik itu energi kinetik, energi nuklir, energi potensial, energi panas, dan masih banyak lagi.

Menurut para ahli, bahwa energi kinetik ada pada suatu benda yang bergerak. Maka jika benda tersebut diam, berarti benda itu tidak mempunyai energi kinetik.

Contohnya adalah seperti batu yang berada di pinggir jalan. Meskipun benda ini mempunyai energi potensial. Akan tetapi, benda ini tidak bergerak, jadi dapat disimpulkan bahwa benda ini tidak mempunyai energi kinetik.

Tetapi perlu anda ketahui, bahwa benda batu ini mempunyai energi potensial. Dimana energi potensial merupakan energi yang dipunyai suatu benda karena posisinya terhadap acuan. Dimana acuan tersebut akan diukur berdasarkan ketinggian benda itu dari tanah.

Energi kinetik merupakan energi yang masuk dalam klasifikasi energi mekanik, yang diukur menurut satuan joule. Joule sendiri merupakan satuan tenaga untuk energi, sama dengan tenaga yang dihasilkan oleh tempuhan gaya satuan Newton.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa energi kinetik merupakan energi pada suatu benda yang dipengaruhi oleh gerak. Dimana jika benda itu bergerak semakin cepat, maka energinya pun semakin besar pada benda itu.

Hal ini juga berlaku, bila massa benda juga besar, maka energi kinetiknya pun menjadi lebih besar juga.

Rumus Energi Kinetik

Rumus ini sebenarnya bisa digunakan untuk menghitung besaran energi kinetik dalam suatu benda tertentu.

Dimana dalam fisika, energi ini akan disimbolkan dalam huruf “Ek”. Sedangkan untuk masa disimbolkan huruf ” m” dan kecepatan adalah “v”. Untuk bisa mengetahui besaran, dari energi kinetik anda bisa menghitung dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:

Ek = 1/2 m. v2 dan/atau energi kinetik sama dengan satu per dua massa dikali kecepatan

Keterangan:

Ek = energi kinetik (J).

m = masa (kg).

v = kecepatan (m/s).

Rumus energi kinetik, bukanlah satu-satunya rumus. Ada juga rumus untuk energi mekanik dan energi potensial.

Contoh Energi Kinetik

Energi kinetik mempunyai beberapa contoh-contoh dalam kehidupan anda sehari-hari, seperti berikut:

  • Bumi dan planet berputar mengelilingi matahari.
  • Motor dan mobil bergerak dan melaju dengan kencang.
  • Air mengalir dengan deras di sungai.
  • Elektronik bergerak dan mengelilingi inti.
  • Seorang manusia sedang berjalan dan seorang manusia lainnya sedang berlari.
  • Ibu sedang memasak masakan sayuran.
  • Kucing sedang bermain dengan sesama kucing.
  • dan masih banyak lagi.

Perbedaan Energi Kinetik, Energi Potensial, dan Energi Mekanik

  • Energi Kinetik

Kinetik merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu kinetikos. Dimana memiliki arti yaitu gerak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa energi kinetik adalah energi yang dipunyai oleh suatu benda maupun partikel karena adanya gerak.

Oleh karena itulah semua benda yang sedang bergerak, mempunyai energi kinetik. Sebaliknya, jika suatu benda tidak bergerak, maka benda tersebut tidak mempunyai energi kinetik.

Energi kinetik sendiri bisa menghasilkan kecepatan dan/atau percepatan pada suatu benda tertentu. Menurut para ahli, energi kinetik tidak hanya bergantuk pada suatu gerakan saja, tetapi juga pada massa benda tersebut.

  • Energi Potensial

Benda yang diam, belum tentu tidak mempunyai energi. Benda yang diam sebenarnya mempunyai energi yang dapat mendukung dia untuk melakukan pergerakan dan/atau melakukan kerja pada kondisi tertentu.

Energi yang ada pada benda diam disebut sebagai energi potensial. Dimana energi potensial merupakan sebuah energi yang dipunyai benda diam pada posisi dan/atau ketinggian tertentu.

Contohnya benda yang berada pada suatu tempat tertentu, mempunyai energi potensial yang didasarkan pada gaya gravitasi, ketinggian, dan juga massa benda.

Menurut para ahli, energi potensial juga adalah posisi relatif pada suatu benda terhadap sistem dan dapat muncul dalam bentuk lain.

Contohnya energi potensial listrik, energi potensial kimia, energi potensial nuklir, energi potensial elastis, dan energi potensial magnet yang mampu membuat pembangkit listrik dan/atau ledakan.

  • Energi Mekanik

Energi mekanik merupakan jumlah energi kinetik dan potensi sari suatu benda. Jadi dapat diartikan, energi mekanik  adalah jumlah energi yang dipunyai benda diam, bergerak, dan benda kembali diam.

Oleh karena itu, energi ini dalam benda tersebut adalah tetap, hal dirumuskan menurut hukum kekekalan energi mekanik. Dimana kekekalan energi ini menyebutkan bahwa energi ini adalah tetap selama sistem tersebut dapat terbebas dari semua gaya hidup.

Energi ini juga sesuai dengan istilah kekekalan energi. Dimana yang artinya energi tidak dapat dimusnahkan dan/atau dibuat. Sehingga energi hanya dapat diubah menjadi energi lainnya.

Inilah tadi beberapa pembahasan energi kinetik secara terperinci. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan.

The post Energi Kinetik : Pengertian, Rumus dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Transistor: Cara Kerja – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/transistor Tue, 10 May 2022 03:20:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34449 Sejarah transistor berawal di tahun 1974, tiga ilmuwan fisika bernama John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley menemukan transistor jenis bipolar dan mendapatkan Nobel Fisika di tahun 1956 atas penemuannya. Namun sebenarnya, di tahun 1925, seorang fisikawan Jerman, Julius Edgar menciptakan transistor jenis Field Effect, sayangnya penemuannya tidak dipublikasikan. Sejak saat itu perangkat elektronik mulai […]

The post Transistor: Cara Kerja – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah transistor berawal di tahun 1974, tiga ilmuwan fisika bernama John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley menemukan transistor jenis bipolar dan mendapatkan Nobel Fisika di tahun 1956 atas penemuannya.

Namun sebenarnya, di tahun 1925, seorang fisikawan Jerman, Julius Edgar menciptakan transistor jenis Field Effect, sayangnya penemuannya tidak dipublikasikan.

Sejak saat itu perangkat elektronik mulai dapat dirancang dengan ukuran yang lebih kecil dan mudah dibawa (portable). Saat ini kita sudah dapat memanen hasil dari penemuan tersebut dengan menikmati kehidupan yang lebih mudah karena peralatan elektronik yang membantu keseharian kita.

Apa itu transistor? dan mengapa menjadi komponen yang penting pada rangkaian elektronika? Berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Transistor

Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang punya banyak fungsi bagi rangkaian elektronika. Peralatan atau perangkat elektronika yang menggunakan transitor antara lain televisi, handphone, komputer, Audio Player, Video player, konsol gim dan masih banyak lagi.

Hal ini karena transistor merupakan komponen yang memiliki banyak fungsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perangkat elektronik. Transistor merupakan komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor dan memiliki 3 kaki yaitu basis, kolektor dan emitor.

Transistor adalah komponen elektronika aktif yang banyak digunakan baik pada rangkaian elektronika yang rumit maupun yang sederhana. Bahan yang digunakan adalah bahan semikonduktor seperti germanium, silikon dan gallium Arsenide.

Fungsi transistor secara umum adalah memperkuat arus listrik yang menuju ke sebuah rangkaian elektronika, bisa dikatakan transistor adalah kebalikan resistor. Fungsi transistor tak hanya sekedar memperkuat arus listrik, namun banyak juga difungsikan sebagai saklar.

Fungsi Transistor

Transistor terbagi atas dua jenis, yaitu Transistor Bipolar (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). Berikut adalah beberapa fungsi dari transistor.

  • Berfungsi Sebagai Saklar
    Transistor membutuhkan pemicu agar arus dapat mengalir, pemicu tersebut merupakan arus pada basis. Jika basis dialiri oleh arus minimal, maka kaki emitor-kolektor akan berfungsi dan saklar akan menutup. Saat saklar menutup, arus akan mengalir sehingga lampu menyala.
  • Penguat Arus
    Jenis transistor BJT berfungsi sebagai penguat arus, arus kecil pada basis akan berubah besar pada kolektor. Hal ini disebabkan transistor memiliki indikator Hfe atau penguatan pada tiap transistor dengan nilai yang berbeda-beda. Contohnya suatu transistor memiliki Hfe 100, ketika arus mengalir pada basis sebesar 0,6 ampere maka arus akan mengalir ke kolektor menjadi 6 ampere.
  • Sebagai Penguat Amplifier Sinyal
    Amplifier merupakan rangkaian yang dipakai untuk mengkonversi sinyal yang berukuran kecil agar menjadi sinyal berukuran besar dan sinyal tersebut amplitudonya dibesarkan. Misalnya saja pada mikrofon yang mengubah energi suara ke nergi listrik.
  • Fungsi Transistor Sebagai Gerbang Logika
    Fungsi ini adalah fungsi dasar sebuah rangkaian digital. Gerbang logika terdapat di dalam rangkaian elektronika digital seperti komputer, RAM, CPU, ke dua komponen tersebut didalamnya terdiri dari berjuta-juta gerbang logika. Gerbang logika ini terbuat dari transistor, jenis konfigurasi pada elektronik digital antara lain gerbang AND, gerbang NAND, gerbang NOR, gerbang, OR dan gerbang NOT.
  • Sebagai Pembangkit Sinyal (osilator)
    Osilator adalah rangkaian elektronika yang bisa menghasilkan sinyal melalui amplitudo dan frekuensi tertentu. Cara kerja yang digunakan untuk membuat getaran frekuensi yaitu dengan memadukan induktor, resistor dan kapasitor, ketiganya akan menghasilkan resonansi tertentu. Selain LRC, transistor aktif juga dibutuhkan juga untuk membangkitkan frekuensi. Kegunaan osilator di rangkaian elektronika bermacam-macam, tergantung tujuan frekuensinya untuk apa, misalnya saja untuk radio, audio atau power supply swutching sebagai osilator.

Cara Kerja Transistor

Semua komponen semikonduktor mempunyai tingkat konduktivitas listrik yang rendah, namun bahan impuritas yang diberikan pada komponen (doping) dapat meningkatkan konduktivitas semikonduktor secara signifikan.

Transistor terdiri atas 4 buah atom yang berdektan dan diantara keempat atom tersebut terikat oleh elektron. Fungsi elektron tersebut untuk mengikat elektron-elektron yang ada di dalam atom lain yang berdekatan. Elektron tersebut disebut dengan pita valensi.

Supaya atom-atom tersebut bisa menyerap energi serta menyalurkannya dan supaya semikonduktor bisa menghantarkan listrik, elektron-elektron tersebut harus menyerap energi dan menjadi elektron bebas.

Jenis Transistor

Transistor terbagi atas 2 jenis yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor. Perbedaannya terdapat pada bias input atau output yang digunakannya.

Transistor Bipolar

Transistor bipolar (BJT) adalah transistor yang prinsip kerjanya membutuhkan perpindahan muatan, yaitu elektron yag terdapat di kutub negatif untuk mengisi kekurangan elektron pada kutub positif.

Jenis-jenis transistor bipolar antara lain transistor NPN dan transistor PNP. Transistor NPN menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif di terminal basis yang digunakan untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang muatannya lebih besar dan mengalir dari kolektor ke emitor.

Sedangkan transistor PNP memakai arus listrik kecil dan tegangan negatif di terminal basis yang digunakan untuk mengendalikan aliran arus serta tegangan yang lebih besar yang berasal dari emitor menuju kolektor.

Transistor Efek Medan

Transistor ini dikenal juga dengan sebutan Field Effect Transistor (FET), menggunakan listrik untuk mengendalikan konduktivitasnya. Medan listrik atau tegangan listrik ini diberikan ke terminal Gate (G), tujuannya agar mengendalikan aliran arus serta tegangan do terminal Drain (D) menuju terminal Source (S).

Transistor jenis ini biasanya disebut juga dengan transistor Unipolar, hal ini disebabkan cara kerjanya tergantung pada salah satu muatan pembawa, baik itu elektron maupaun hole.

Jenis-jenis Transistor Efek Medan ini ada 3 jenis yaitu Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT).

Contoh Transistor

Transistor memiliki banyak fungsi, dan fungsi tersebut pada akhirnya banyak diaplikasikan pada rangkaian elektronika yang menjadi benda yang bermanfaat di keseharian kita. Berikut contoh transistor yang banyak ditemui di sekitar kita.

  • Saklar LED
    LED seringkali dipasang dengan rangkaian paralelt, contohnya pada rangkaian running LED yang butuh LED dalam jumlah banyak. Transistor berperan sebagai saklar dan sebagai penguat tegangan.
  • Transistor Sepeda Motor
    Penggunaan transistor di kelistrikan sepeda motor terdapat di dalam rangkaian sistem pengapian semi transistor dan full transistor, misalnya juga terdapat di dalam sistem tanda belok. Sistem pengisiannya menggunakan pengaturan tegangan secara elektronik.

Perbedaan Transistor dan Mosfet

Mosfet atau singkatan dari Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor, merupakan komponen semikonduktor yang digunakan sebagai penguat sinyal di dalam sebuah perangkat elektronik. Mosfet merupakan inti sebuah IC dan didisain dengan bentuk sangat kecil atau single chip. Mosfet memiliki 4 gerbang terminal yaitu Source (S), Gate (G), Drain (D) dan Body(B).

Mosfet menggunakan isolator yang terletak di antara gate dan kanal, disinilah perbedaan mosfet dengan transistor. Sedangkan transistor memerlukan elektron di kutub negatif untuk mengisi kutub positif yang memiliki sedikit elektron atau hole.

Contoh Soal Transistor

1. Transistor memiliki 3 kaki basis atau terminal yang dihubungkan dengan sirkuit. Bagaimana prinsip kerja transistor pada rangkaian elektronika?

Jawab:

Prinsip kerjanya, transistor diaplikasikan dengan memberi tegangan atau arus listrik pada kedua kaki terminal untuk mengatur arus listrik yang mengalir melalui terminal yang lain.

2. Jelaskan bagaimana cara kerja transistor yang berfungsi sebagai saklar? Baik yang PNP maupun NPN

Jawab:

Dengan transistor PNP atau NPN dapat menjadi saklar elektronik. PNP, transistor akan aktif atau ON jika basis diberi negatif dan menjadi OFF jika positif, hal yang sebaliknya untuk transistor NPN.

The post Transistor: Cara Kerja – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kapasitor: Cara Kerja – Jenis dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/kapasitor Mon, 09 May 2022 06:42:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34398 Dalam keseharian kita tak pernah lepas dari barang-barang elektronika, bahkan ada yang melekat dan menjadi benda wajib yang dimiliki semua orang, apalagi kalau bukan handphone. Salah satu komponen yang berjasa di dalam gawai ini adalah kapasitor, karena kapasitor memberikan manfaatnya untuk menyimpan daya listrik handphone. Televisi adalah alat elektronik yang juga menggunakan kapasitor sebagai komponen […]

The post Kapasitor: Cara Kerja – Jenis dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam keseharian kita tak pernah lepas dari barang-barang elektronika, bahkan ada yang melekat dan menjadi benda wajib yang dimiliki semua orang, apalagi kalau bukan handphone. Salah satu komponen yang berjasa di dalam gawai ini adalah kapasitor, karena kapasitor memberikan manfaatnya untuk menyimpan daya listrik handphone.

Televisi adalah alat elektronik yang juga menggunakan kapasitor sebagai komponen penting yang memiliki peran sebagai peredam tegangan tinggi pada rangkaian televisi. Televisi menggunakan kapasitor jenis elektrolit, sedangkan handphone menggunakan kapasitor keramik yang berguna sebagai pembangkit frekuensi.

Masih banyak alat elektronik lain yang menggunakan kapasitor di dalam rangkaiannya, antara lain amplifier, lampu neon, radio, kamera dan lain-lain. Lalu apa sebenarnya kapasitor itu? Berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Kapasitor

Kita mesti berterima kasih kepada Michael Faraday sebagai penemu kapasitor, kapasitor sering kali disebut juga kondensator, jadi jangan bingung dengan ke dua istilah tersebut. Kapasitor merupakan sebuah alat yang mampu menyimpan muatan listrik di dalam muatan listrik.

Energi atau muatan listrik tersebut terkumpul akibat menumpuknya ketidakseimbangan internal yang berasal dari muatan listrik dari dalam muatan listrik atau komponen yang bisa menyimpan muatan listrik yang terbentuk oleh kepingan yang saling terhubung dan dipisahkan sebuah penyekat.

Jika kapasitor terhubung pada sumber tegangan, kepingan akan terisi elektron dan jika elektron berpisan dari satu plat ke plat yang lain maka muatan elektron akan berada diantara ke dua kepingan. Muatan tersebut disebabkan oleh muatan positif yang terdapat plat yang kehilangan elektron serta muatan negatif pada plat yang mendapatkan elektron.

Secara singkat, kapasitor bisa dikatakan sebagai komponen elektronika yang memiliki kemampuan menyimpan elektron-elektron dalam waktu yang cukup lama serta melepaskan muatan listrik.

Kapasitor dipakai untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri atas 2 konduktor dan dipisahkan oleh penyekat yang berbahan dielektrik. Kapasitor merupakan komponen pasif yang banyak dipakai untuk membuat rangkaian alat elektronik.

Fungsi kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang banyak digunakan di dalam rangkaian peralatan elektronika. Satu alasan mengapa kapasitor adalah komponen penting dalam rangkaian elektronika adalah fungsinya. Berikut adalah beberapa fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika.

  • Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan tegangan listrik
  • Fungsinya sebagai konduktor untuk dilewati arus AC
  • Fungsinya sebagai isolator yang bisa menghambat arus DC
  • Berfungsi sebagai filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
  • Sebagai pembangkit frekuensi di dalam rangkaian osilator
  • Berfungsi sebagai penggeser Fasa
  • Berfungsi sebagai pemilih gelombang frekuensi.

Cara Kerja Kapasitor

Di dalam sebuah rangkaian elektronika setiap komponen memiliki cara kerjanya masing-masing tergantung dengan fungsinya, cara kerja kapasitor di dalam sebuah rangkaian elektronik yaitu dengan mengalirkan elektron ke kapasitor hingga penuh, jika kapasitor sudah penuh dengan elektron selanjutnya tegangan akan mengalami perubahan.

Elektron selanjutnya akan keluar dari kapasitor dan berjalan ke rangkaian yang membutuhkan elektron untuk mengaktifkan suatu rangkaian. Terdapat dua keping pada kapasitor, keduanya dipisahkan oleh insolator. Jika baterai belum terhubung, maka kedua keping tersebut sifatnya netral. Namun saat baterai sudah terhubung, ujung kutub negatif yang terhubung akan menolak elektron.

Sedangkan kutub positif yang terhubung akan menarik elektron dan elektron tersebut kemudian akan menyebar ke seluruh keping kapasitor. Saat elektron menuju ke keping sebelah kanan dan elektron menuju keluar dari keping kiri, arus akan mengalir lewat kapasitor, meskipun tidak ada elektron yang mengalir lewat celah 2 keping tersebut.

Jika pada bagian luar keping sudah penuh dengan elektron, maka keping akan menolak muatan yang baru masuk dari baterai. Arus pada keping akan menurun sampai kedua keping itu berada pada tegangan yang dipunyai baterai. Keping kanan mempunyai kelebihan elektron dengan muatan -Q, sedangkan keping kiri memiliki muatan +Q.

Jenis Kapasitor

Jenis kapasitor dibedakan berdasarkan bahan isolator serta nilainya, ada 2 jenis kapasitor yaitu:

  • Kapasitor Nilai Tetap
  • Kapasitor Variabel

Kapasitor Nilai Tetap

Kapasitor nilai tetap merupakan kapasitor yang memiliki nilai konstan, tidak berubah-ubah. Nilai kapasitor ini tidak dapat diubah, memiliki bentuk dan ukuran beraneka ragam. Pabrik produsen kapasitor sudah menetapkan nilai tetap pada tiap-tiap kapasitor jenis ini, bahan pembuat kapasitor ini juga bermacam-macam.

Kapasitor Variabel

Kapasitor variabel merupakan kapasitor yang memiliki nilai kapasitansinya bisa diatur. Kapasitor ini nilainya dapat diubah atau diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika.

Contoh Kapasitor

Dua Jenis kapasitor yaitu kapasitor nilai tetap dan kapasitor variabel, masing-masing memiliki bahan dan karakteristik yang berbeda-beda. Berikut adalah contoh-contoh kapasitor, baik kapasitor nilai tetap maupun kapasitor variabel.

Contoh Kapasitor Nilai Tetap:

Kapasitor Keramik

Kapasitor keramik atau Ceramic Capasitor merupakan kapasitor yang memiliki isolator terbuat dari bahan keramik, memiliki bentul bulat dan tipis atau ada juga yang persegi empat. Kapasitor keramik ini tidak punya arah atau polaritas, maka kapasitor ini bisa dipasang bolak-balik di dalam sebuah rangkaian elektronika. Kapasitor keramik biasanya memiliki nilai sebesar 1pf hingga 0.01µF.

Salah satu contoh kapasitor keramik adalah chip capasitor, sebuah kapasitor yang bentuknya dirancang memiliki ukuran sangat kecil agar dapat mendukung rangkaian elektronika untuk peralatan elektronik yang kecil.

Kapasitor Polyester

Kapasitor polyester atau Polyester Capacitor merupakan kapasitor yang memiliki isolator yang berbahan polyester dan memiliki bentuk persegi empat. Kapasitor ini bisa dipasang terbalik di dalam sebuah rangkaian elektronika atau bisa dikatakan tidak memiliki polaritas arah.

Kapasitor Kertas

Kapasitor kertas atau Paper Capacitor merupakan kapasitor yang memiliki isolator terbuat dari kertas, kapasitor ini tidak punya polaritas arah dan dapat dipasang bolak-balik pada sebuah rangkaian elektronika. Kapasitor ini rata-rata memiliki nilai kapasitor sebesar 300pf hingga 4µF.

Kapasitor Mika

Kapasitor mika atau Mica Capacitor merupakan kapasitor yang memiliki isolator berbahan mika. Kapasitor ini bisa dipasang bolak-balik dan tidak memiliki polaritas arah. Nilai kapasitor mika ini biasanya memiliki nilai sekitar 50pF hingga 0.02µF.

Kapasitor Elektrolit

Kapasitor elektrolit atau disebut juga Electrolyte Capacitor memiliki isolator yang terbuat dari elektrolit. Bentuknya silinder dan biasanya disingkat dengan sebutan ELCO, kapasitor jenis ini biasanya digunakan pada rangkaian elektronika yang membutuhkan kapasintasi tinggi.

Kapasitor elektrolit memiliki polaritas arah positif dan negatif, memanfaatkan bahan aluminium sebagai terminal negatifnya dan juga sebagai pembungkus. Pada badan ELCO pada umumnya tertulis nilai kapasitansinya, voltage atau tegangannya dan juga terminal negatifnya. Biasanya kapasitor elektrolit memiliki nilai sebesar 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF).

Kapasitor elektrolit ini bisa meledak jika arah pemasangannya terbalik serta melebihi batas kemampuan tegangan.

Kapasitor Tantalum

Kapasitor tantalum adalah kapasitor yang punya polaritas arah positif dan negatif, mirip dengan kapasitor elektrolit kapasitor ini memiliki bahan isolator yang terbuat dari elektrolit.

Namun, kapasitor ini menggunakan bahan ligam tantalum pada terminal anoda (positif). Kapasitor tantalum dapat bekerja pada suhu tinggi dan memiliki kapasintansi besar, namun dapat dibuat dalam bentuk yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kapasitor elektrolit.

Kapasitor tantalum ini memiliki harga yang lebih mahal dan biasanya paling banyak digunakan untuk peralatan elektronika yang ukurannya kecil, handphone adalah salah satu contohnya.

Contoh Kapasitor Variabel

Varco

Kapasitor varco atau Variable Condensator, adalah kapasitor yang terbbuat dari logam, memiliki ukuran besar dan seringkali dipakai untuk memilih gelombang frekuensi di dalam rangkaian radio. Nilai kapasintansi kapasitor ini sebesar 100pF hingga 500pF.

Trimmer

Kapasitor variabel selanjutnya adalah jenis trimmer, ukurannya lebih kecil, memiliki 2 plat logam yang dipisahkan dengan selembar mika. Untuk mengatur jarak ke dua plat tersebut menggunakan screw, hal ini untuk mengganti nilai kapasintansinya.

Trimmer pada sebuah rangkaian elektronika berguna untuk menepatkan gelombang frekuensi atau Fine Tune dan nilai kapasintansinya maksimal mencapai 100pF.

Rumus Kapasitor

Untuk menghitung besarnya muatan listrik pada sebuah kapasitor ada beberapa rumus yang dipakai. Rumus berikut adalah kapasitor yang digunakan pada rangkaian parallel, seri dan juga untuk rangkaian seri dan parallel, satuan hitung memakai symbol F (Farad).

Q = C x V

Q = Muatan (satuannya Coulumb)
C = Kapasitas (satuannya Farad)
V = Tegangan (satuannya Volt)
(1 Coulumb = 6,3*1018 elektron)

Rumus Kapasitor rangkaian paralel

C Total = C1 + C2 + C3

Pada Rangkaian kapasitor paralel tidak terjadi pembagian muatan listrik, semua tegangan memiliki jumlah yang sama di tiap titik yang terdapat di kapasitor paralel, karena pada titik yang sama kapasitor paralel akan dihubungkan, sehingga tidak mempunya perubahan yang berarti.

Rumus Kapasitor Rangkaian Seri

1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3

Kapasitor pada rangkaian seri terjadi pembagian tegangan yang bersumber dari tegangan ke tiap titik dan jika semua digabungkan dengan menjumlahkan tegangan-tegangan tersebut maka dapat terlihat sama dengan jumlah sumber tegangan.

Rumus Rangkaian Kapasitor Seri dan Paralel

C Total = (C1 + C2) / C3
1/CA = 1/C1 + 1/C2 (seri)

Rangkaian campuran ini mengkombinasikan rumus pada kapasitor seri dan paralel, sehingga jumlah keseluruhan adalah gabungan 2 jenis kapasitor seri dan paralel.

Contoh Soal Kapasitor

  • Diketahui sebuah rangkaian memiliki 3 buah kapasitor yang memiliki nilai 4μF dan dirangkai paralel serta dialiri dengan tegangan sebesar 12 volt. Hitunglah Kapasitor total (Ctotal) dan besar muatan total yang terdapat di dalam kapasitor (cari Qtotal).

Jawaban:
3 kapasitor 4μF sehingga C1 = 4μF, C2 = 4μF, dan C3 = 4μF
Ctotal = C1 + C2 + C3
Ctotal = 4μF + 4μF + 4μF
Ctotal = 12μF

Jadi besar Kapasitor total pada rangkaian tersebut sebesar 12μF.

  • Diketahui ada 3 buah kapasitor dengan nilai sebesar 4μF, serta dirangkai di dalam rangkaian seri dan dialiri dengan tegangan sebesar 12 volt. Hitunglah besar kapasitas total (Ctotal) dan besar muatan total (Qtotal).

Jawaban:
Diketahui nilai C1 = 15μF, C2 = 15μF, dan C3 = 15μF
Jadi besar nilai Ctotalnya adalah 5μF.

Qtotal = Ctotal x Vtotal
Qtotal = 5 μF x 12 volt ->ingat 1μF = 1 x 10-6 F
Qtotal = 5 x 10-6 F x 12volt
Qtotal = 60 x 10-6 C
Qtotal = 60μC

Sedangkan besar Muatan total yang dapat ditampung Kapasitor Pengganti tersebut sebesar Qtotal = 60μC.

The post Kapasitor: Cara Kerja – Jenis dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>