ilmu kimia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-kimia Fri, 22 Sep 2023 07:56:00 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ilmu kimia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-kimia 32 32 10 Peran Ilmu Kimia dalam Kehidupan https://haloedukasi.com/peran-ilmu-kimia-dalam-kehidupan Fri, 22 Sep 2023 07:55:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45600 Ilmu Kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan yang memainkan peran sentral dalam kehidupan manusia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek penting dari ilmu kimia dan bagaimana kontribusinya sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari kita. Dari pembuatan obat-obatan hingga pemahaman tentang reaksi alamiah di sekitar kita, ilmu kimia adalah fondasi penting yang mendukung kemajuan […]

The post 10 Peran Ilmu Kimia dalam Kehidupan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ilmu Kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan yang memainkan peran sentral dalam kehidupan manusia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek penting dari ilmu kimia dan bagaimana kontribusinya sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari kita.

Dari pembuatan obat-obatan hingga pemahaman tentang reaksi alamiah di sekitar kita, ilmu kimia adalah fondasi penting yang mendukung kemajuan teknologi, kesehatan, dan lingkungan.

Mari kita telusuri lebih jauh mengenai peran penting ilmu kimia dalam membentuk dunia di sekitar kita.

Apa Itu Kimia?

Kimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, komposisi, struktur, dan perubahan materi. Ilmu ini menggali lebih dalam ke dalam dunia partikel dan molekul yang membentuk segala sesuatu di sekitar kita.

Kimia mencakup berbagai bidang, termasuk kimia organik yang mempelajari senyawa yang mengandung karbon, kimia anorganik yang berfokus pada senyawa non-karbon, kimia fisik yang mengkaji sifat fisik dan energi dalam reaksi kimia, serta banyak cabang lainnya.

Dalam studi kimia, kita belajar tentang bagaimana atom dan molekul berinteraksi, bagaimana reaksi kimia terjadi, serta bagaimana kita dapat mengubah materi menjadi berbagai bentuk yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kimia memiliki peran penting dalam berbagai industri seperti farmasi, petrokimia, makanan, dan banyak lagi. Ini juga berperan dalam pemahaman kita tentang lingkungan dan dampak manusia terhadapnya.

Dengan kata lain, kimia membantu kita memahami dunia yang kita tinggali dan memainkan peran kunci dalam mengembangkan teknologi, obat-obatan, bahan-bahan baru, dan banyak aspek penting lainnya dalam kehidupan modern.

Mengapa Ilmu Kimia Penting untuk Dipelajari?

Ilmu Kimia memiliki sejumlah alasan mengapa penting untuk dipelajari dan dipahami. Berikut ini beberapa perpoin yang menjelaskan mengapa ilmu kimia sangat relevan dan vital dalam konteks pendidikan dan kehidupan sehari-hari:

1. Pemahaman tentang Materi

Ilmu kimia membantu kita memahami materi dan komposisinya. Ini membuka jendela untuk mengeksplorasi dunia mikroskopis partikel, atom, dan molekul yang membentuk segala sesuatu di sekitar kita. Dengan pemahaman ini, kita dapat merancang dan mengembangkan berbagai produk dan teknologi.

2. Kesehatan dan Obat-obatan

Kimia memiliki peran utama dalam pengembangan obat-obatan dan perawatan medis. Studi tentang senyawa kimia dalam tubuh manusia membantu dalam pemahaman penyakit, diagnosis, serta pengobatan yang lebih efektif. Ilmu kimia juga diperlukan dalam penelitian dan pengembangan vaksin.

3. Industri dan Manufaktur

Hampir semua industri bergantung pada kimia dalam berbagai aspek produksi. Mulai dari produksi bahan kimia dasar hingga manufaktur barang konsumen, ilmu kimia hadir dalam berbagai proses produksi.

4. Kesehatan Lingkungan

Ilmu kimia membantu kita memahami dampak aktivitas manusia pada lingkungan. Ini termasuk analisis polusi udara dan air, pengembangan teknologi ramah lingkungan, serta pemahaman tentang perubahan iklim dan upaya mitigasi.

5. Pertanian dan Pangan

Kimia pertanian membantu meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi penggunaan pestisida yang berpotensi berbahaya.

Selain itu, ilmu kimia juga digunakan dalam analisis dan pengawasan mutu makanan, menjaga keselamatan dan kualitas makanan yang dikonsumsi.

6. Teknologi dan Inovasi

Kemajuan teknologi dan inovasi dalam berbagai bidang seperti komunikasi, energi, dan material baru didukung oleh pemahaman kimia.

Misalnya, perkembangan baterai litium-ion dalam perangkat elektronik adalah hasil dari pengetahuan kimia tentang konduktivitas ion.

7. Keamanan dan Kebersihan

Kimia digunakan dalam pengembangan produk pembersih, disinfektan, dan bahan-bahan yang menjaga kebersihan dan keamanan di rumah, industri, dan rumah sakit.

8. Pemecahan Masalah

Ilmu kimia mengajarkan pemecahan masalah, keterampilan analisis, dan pemikiran kritis.

Ini berdampak positif dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya dalam ilmu kimia itu sendiri tetapi juga dalam menghadapi tantangan sehari-hari.

9. Pemahaman Alam Semesta

Kimia juga memiliki peran dalam memahami asal-usul alam semesta. Ini melibatkan pemahaman tentang elemen, reaksi nuklir, dan evolusi bintang.

10. Kesejahteraan Sosial

Studi kimia menciptakan peluang untuk memahami isu-isu sosial seperti krisis energi, polusi, dan keamanan pangan.

Pemahaman yang lebih baik tentang ilmu kimia dapat memengaruhi kebijakan publik dan tindakan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan yang lebih besar.

Peran Ilmu Kimia dalam Kehidupa

Ilmu Kimia memainkan peran kunci dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Berikut adalah sepuluh peran utama ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari:

1. Pengobatan dan Kesehatan

Kimia memiliki kontribusi besar dalam pengembangan obat-obatan dan perawatan medis. Dalam dunia farmasi, ilmu kimia digunakan untuk menyintesis senyawa-senyawa obat yang efektif. Diagnostik medis, seperti tes darah dan urin, juga mengandalkan kimia untuk mendeteksi penyakit.

2. Industri Pangan

Kimia digunakan dalam analisis dan pengawasan mutu makanan, yang membantu menjaga keselamatan dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Ini termasuk penggunaan kimia dalam pengawet, pewarna makanan, dan peningkatan rasa.

3. Energi dan Bahan Bakar

Kimia berperan dalam pengembangan teknologi energi seperti sel surya, baterai, dan bahan bakar alternatif. Pemahaman kimia tentang reaksi oksidasi-reduksi penting untuk pemrosesan bahan bakar fosil dan alternatif.

4. Industri Kimia

Sektor industri kimia menghasilkan berbagai bahan kimia yang digunakan dalam manufaktur berbagai produk, termasuk plastik, karet, bahan bangunan, dan produk kimia lainnya.

5. Lingkungan

Kimia lingkungan membantu memahami dampak polusi dan perubahan iklim. Analisis kimia digunakan untuk mengukur kontaminan dalam air dan udara, sehingga tindakan dapat diambil untuk menjaga lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

6. Pertanian

Kimia digunakan dalam pupuk, pestisida, dan pemuliaan tanaman untuk meningkatkan hasil pertanian. Ini memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan global yang terus meningkat.

7. Pemahaman Materi

Kimia membantu kita memahami sifat-sifat materi, termasuk struktur atom dan molekul. Ini memberikan dasar bagi perkembangan teknologi dan pemahaman tentang berbagai materi di sekitar kita.

8. Teknologi Komunikasi

Kimia berkontribusi pada perkembangan bahan-bahan yang digunakan dalam teknologi komunikasi seperti layar LED, serat optik, dan bahan isolasi dalam elektronik.

9. Keamanan

Ilmu kimia juga digunakan dalam pengembangan bahan peledak dan forensik untuk investigasi kriminal. Selain itu, kimia digunakan dalam pengujian keselamatan produk konsumen dan industri.

10. Pemecahan Masalah dan Inovasi

Kimia mengajarkan keterampilan analisis, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini membantu kita dalam menghadapi tantangan kompleks dan mengembangkan solusi yang lebih baik.

Intinya ilmu kimia adalah dasar bagi berbagai industri, teknologi, dan pemahaman yang membentuk dunia kita. Memahami peran ilmu kimia dalam kehidupan dapat membantu kita menghargai kontribusinya dalam menciptakan kemajuan dan meningkatkan kualitas hidup manusia serta pelestarian lingkungan.

The post 10 Peran Ilmu Kimia dalam Kehidupan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Desikator: Jenis, Fungsi dan Prinsip Kerja https://haloedukasi.com/desikator Tue, 09 May 2023 00:09:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42984 Apa Itu Desikator Desikator merupakan salah satu alat yang digunakan dalam laboratorium. Desikator ini adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan kadar air pada suatu sampel penelitian. Bentuk dari alat ini berupa wadah atau panci tertutup yang berbahan kaca borosilikat. Desikator juga merupakan alat berbobot yang dirancang untuk meminimalisir kontaminasi atau masuknya udara luar pada tabung […]

The post Desikator: Jenis, Fungsi dan Prinsip Kerja appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Itu Desikator
desikator

Desikator merupakan salah satu alat yang digunakan dalam laboratorium. Desikator ini adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan kadar air pada suatu sampel penelitian. Bentuk dari alat ini berupa wadah atau panci tertutup yang berbahan kaca borosilikat. Desikator juga merupakan alat berbobot yang dirancang untuk meminimalisir kontaminasi atau masuknya udara luar pada tabung desikator.

Desikator memiliki kandungan zat pengering yang terdiri dari kalsium klorida dan asam sulfat pekat yang berguna untuk mengeringkan berbagai zat atau menyimpan zat dalam kondisi kering. 

Umumnya desikator terdiri dari dua bagian yaitu bagian bawah dan bagian atas. Kedua bagian ini memiliki fungsi yang berbeda. Pada bagian bawah desikator terdapat silika gel yang berfungsi sebagai zat penguap air. Sedangkan bagian atas desikator merupakan tempat bahan yang akan dikeringkan. 

Bentuk dari desikator umumnya bulat atau kabinet. Desikator gaya bulat biasanya memiliki satu rak dan atasan sebagai penutup. Sedangkan desikator gaya kabinet cenderung memiliki aksesibilitas yang lebih mudah.

Jenis Desikator

Secara umum desikator terdiri dari dua jenis yaitu desikator biasa dan desikator vakum, namun dalam beberapa sumber mengatakan bahwa terdapat 4 jenis desikator

  • Desikator Vakum

Desikator vakum merupakan jenis desikator yang memiliki katup keran pada bagian atasnya. Katup keran pada bagian atas ini digunakan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam desikator melalui salurannya. 

Dengan pengeluaran udara yang terperangkap ini maka proses pengeringan bahan akan berjalan lebih maksimal. Dalam pengoperasiannya diperlukan mesin pompa vakum yang dapat dihubungkan pada katup keran.

  • Desikator Biasa

Berbeda dengan desikator vakum pada desikator biasa tidak dilengkapi dengan katup keran pada bagian atasnya. Melainkan hanya terdiri atas wadah, penutup dan silika gel saja. Pada jenis desikator ini membutuhkan pemantauan atau pengoperasian secara manual.

  • Automatic Desiccant Regeration

Jenis desikator ini memiliki kipas dan pemanas otomatis yang dapat mencegah adanya sanitasi berlebih. Seperti namanya jenis desikator otomatis ini tidak harus selalu dimonitor sehingga dapat lebih mudah untuk digunakan.

  • Gas Purge

Jenis desikator gas purge memberikan masukan gas inert yang stabil untuk mencapai kelembaban yang relative lebih cepat. Selain itu jenis desikator ini memiliki fitur bebas debu sehingga bahan yang akan dikeringkan akan lebih steril. 

Selain jenis desikator secara umum terdapat juga beberapa macam desikator yang dibedakan berdasarkan ukuran. Beberapa ukuran desikator yang tersedia antara lain dalam diameter 150 mm, 200 mm, 250 mm, dan 300 mm.

Fungsi Desikator

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa desikator memiliki fungsi untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan uji. Alat ini juga berfungsi untuk menghilangkan kristal dalam sampel eksperimen.

Dalam analisa pengujian kadar air desikator seringkali digunakan dengan bantuan silika gel yang terdapat di dalamnya. Silika gel ini berfungsi sebagai zat penguap yang dapat mengikat air pada bahan yang akan dikeringkan dengan alat ini.

Desikator juga memerankan fungsi desikasi yang mana menggunakan silika gel sebagai desikan. Silika gel merupakan salah satu jenis formula reagen yang dihasilkan melalui penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2).

Sol natrium silikat dapat berubah menjadi padatan atau butiran yang bersifat tidak elastis karena mempunyai sifat dapat didehidrasi. Karena sifat inilah silika gel dimanfaatkan sebagai zat penyerap kelembaban pada desikator.

Selain fungsi yang sudah disebutkan desikator juga memiliki fungsi lain yaitu untuk menyimpan zat dalam keadaan kering. Bahan kering dapat disimpan dalam desikator untuk mempertahankan kelembaban bahan yang mungkin sensitif terhadap pengaruh udara lembab.

Jika bahan yang sudah kering terkena uap air maka kadar air di dalamnya akan otomatis meningkat kembali. Dengan demikian proses pengeringan harus dilakukan lagi dari awal dan akan memakan waktu yang cukup lama.

Prinsip Kerja Desikator

Prinsip kerja desikator yaitu dengan mengikat air yang ada pada bahan uji. Dengan bantuan silika gel yang terdapat pada bagian bawah desikator. Silika gel akan mengikat H2O pada sampel sampai akhirnya kadar air dalam sampel benar – benar hilang. 

Sampel yang sebelumnya memiliki kelembaban dan akan dikeringkan dalam desikator akan diikat kelembabannya oleh silika gel. Kemudian umumnya silika gel yang sudah mengikat air akan mengalami perubahan warna dan bentuk. Hal ini menandakan bahwa bahan sampel sudah berkurang kelembabannya.

Silika gel yang sudah digunakan sebaiknya dikeringkan di dalam oven dengan suhu 105 derajat celcius atau dapat diganti dengan silika gel yang baru agar proses pengeringan bahan dapat berjalan optimal.

Cara Menggunakan Desikator

Berikut cara menggunakan desikator dengan baik

  1. Buka tutup desikator dengan menggeser tutup bagian atasnya
  2. Letakkan bahan sampel yang akan dikeringkan ke dalam desikator
  3. Setelah bahan dimasukkan, tutup kembali desikator dengan menggesernya kembali
  4. Tunggu beberapa saat hingga bahan yang sudah dimasukkan tidak mengandung air. Hal ini ditandai dengan perubahan warna silika gel atau bahan yang terlihat mengering
  5. Buka kembali desikator untuk mengambil bahan yang sudah dikeringkan
  6. Jika ditimbang maka akan mendapatkan berat yang stabil (tidak terpengaruh oleh air)

The post Desikator: Jenis, Fungsi dan Prinsip Kerja appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Peran Ilmu Kimia dalam Bidang Pertanian https://haloedukasi.com/peran-ilmu-kimia-dalam-bidang-pertanian Fri, 17 Mar 2023 05:31:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42008 Di dalam setiap lini kehidupan, ilmu kimia memiliki peran yang sangat penting. Misalnya dalam industri kesehatan yang sangat erat hubungannya dengan pembuatan obat dengan proses-proses kimiawi. Nah, berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian lengkap tentang apa itu ilmu kimia dan apa perannya dalam bidang pertanian. Apa itu Ilmu Kimia? Ilmu kimia merupakan salah satu disiplin […]

The post 5 Peran Ilmu Kimia dalam Bidang Pertanian appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di dalam setiap lini kehidupan, ilmu kimia memiliki peran yang sangat penting. Misalnya dalam industri kesehatan yang sangat erat hubungannya dengan pembuatan obat dengan proses-proses kimiawi.

Nah, berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian lengkap tentang apa itu ilmu kimia dan apa perannya dalam bidang pertanian.

Apa itu Ilmu Kimia?

Ilmu kimia merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang sifat, susunan, dan juga perubahan materi. Dalam ilmu kimia harus ada topik yang bisa dijadikan sebuah objek penelitian, misalnya seperti bagaimana atom bisa membentuk ikatan kimia dan sebagainya.

Bagi sebagian besar ilmuwan, ilmu kimia biasa disebut sebagai induk dari pengetahuan, hal ini karena ilmu kimia bisa menjadi jembatan pengetahuan alam yang lain, misalnya seperti ilmu biologi, fisika, dan geologi.

Sebagai contoh, seperti yang telah disampaikan dalam beberapa paragraf awal di pembahasan tentang ilmu kimia, bahwa dalam bidang kesehatan proses produksi atau pembuatan obat akan sangat bergantung pada ilmu kimia, begitu pula dalam proses diagnosa penyakit yang diderita oleh pasien.

Itulah sebabnya banyak orang menganggap ilmu kimia sangat penting untuk dipelajari, karena ilmu ini bisa menjadi pengetahuan induk atau pengetahuan turunan yang bisa membantu segala macam kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Peran Ilmu Kimia dalam Bidang Pertanian

Setelah memahami apa itu ilmu kimia, ternyata ilmu ini juga sangat berperan penting dalam bidang pertanian.

Lalu, apa saja peran ilmu kimia dalam bidang pertanian? simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Mempercepat Proses Matangnya Buah

Dalam ilmu pertanian, ilmu kimia memiliki peran yang sangat banyak, salah satunya adalah bisa mempercepat proses matangnya buah.

Petani bisa menggunakan proses-proses kimiawi untuk mematangkan komoditas buah secara lebih cepat dari waktu idealnya. Dengan melakukan proses tersebut maka permintaan konsumen atas buah tertentu bisa dipenuhi sesuai dengan waktu yang tepat.

Ilmu kimia untuk mematangkan buah dilakukan dengan penggunaan senyawa kimia, yang dikenal dengan gas karbit. Senyawa ini memiliki kandungan yang bisa berguna untuk mendorong tumbuhnya enzim, sehingga buah bisa cepat matang.

Enzim pematangan apabila dicampurkan dengan buah akan tumbuh lebih cepat, sehingga panen bisa dilakukan lebih cepat dari waktu biasanya yang pasti lebih lama.

2. Penemuan Baja untuk Alat-alat Pertanian

Dalam dunia pertanian yang sudah berkembang, pemakaian teknologi tepat guna juga sudah lumrah digunakan oleh para petani untuk menunjang kegiatan sehari-harinya dalam bekerja.

Penggunaan traktor menggantikan keberadaan sapi atau kerbau yang sebelumnya dimanfaatkan tenaganya sebagai pembajak sawah.

Belum lagi kehadiran alat-alat pertanian lain yang bisa memudahkan kegiatan para petani. Nah, adanya alat-alat pertanian seperti ini kebanyakan terbuat dari bahan baja. Baja digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai mesin pertanian.

Penemuan baja tidak bisa hadir di tangan para petani jika tidak ada ilmu kimia, sehingga penemuan ini menjadi salah satu peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian.

3. Penemuan Bibit Tanaman baru

Peran dari ilmu kimia dalam bidang pertanian selanjutnya adalah penemuan bibit tanaman baru. Dalam prakteknya bibit tanaman baru yang memiliki umur pendek, akan bertunas dan nantinya akan menghasilkan padi dengan hasil panen yang lebih cepat.

Para petani tidak membutuhkan lagi waktu yang terlalu lama untuk panen, mereka cukup memberlakukan beberapa kali periode tanam sehingga hasilnya bisa sudah dipanen dalam waktu satu tahun saja.

Bibit baru yang lebih pendek umur panennya ini tentu saja bisa ada karena bantuan dari ilmu kimia, dalam prosesnya ilmu kimia akan melakukan mutasi gen atau DNA dari tumbuhan, yang pada akhirnya menghasilkan kualitas panen yang super singkat.

4. Penelitian Terhadap Komposisi Tanah

Selnjutnya, ilmu kimia juga memiliki manfaat dan peran yang penting di bidang pertanian khususnya untuk penelitian terhadap komposisi tanah untuk menentukan tahan jenis apa yang cocok ditanami tumbuhan jenis tertentu.

Ada penelitian tentang berbagai varietas tanaman yang harus diperlakukan secara khusus, seperti cara penyiraman, pemberian pupuk, atau penggunaan tanah dengan komposisi tertentu akan membuat kualitas dari tumbuhan tersebut semakin membaik.

Para petani bisa meminimalisir resiko gagal panen karena kesalahan penggunaan tanah, dengan begitu mereka akan lebih diuntungkan.

5. Terciptanya Pupuk

Ilmu kimia juga sangat berperan besar dalam bidang pertanian karena bisa mendorong terciptanya pupuk, ada banyak jenis pupuk yang bisa mengembangkan hasil panen para petani yang diproses melalui ilmu kimia sehingga menguntungkan para petani.

Misalnya, adanya bahan pupuk untuk menggemburkan tanah, pupuk urea yang memiliki kandungan nitrogen sehingga bisa membuat tanaman tumbuh lebih baik.

Belum lagi terciptanya pupuk phospor, kalsium, kalium, nitrogen, dan pupuk kimia lainnya yang memiliki manfaat bagi pertanian.

Produk-produk pestisida juga banyak membantu para petani untuk memerangi hama, misalnya seperti insektisida, herbisida, fungisida, dan rodentisida yang bisa membuat hasil pertanian tumbuh secara optimal.

Nah, itu dia rangkuman lengkap tentang apa itu ilmu kimia dan perannya dalam bidanga pertanian, semoga informasi yang telah disampaikan di atas bisa menambah wawasan tentang ilmu kimia khususnya tentang perannya untuk bidang pertanian. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat.

The post 5 Peran Ilmu Kimia dalam Bidang Pertanian appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kimia Organik: Pengertian, Klasifikasi dan Perannya https://haloedukasi.com/kimia-organik Mon, 13 Mar 2023 10:06:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41959 Apa itu kimia organik Kimia organik merupakan salah satu bidang dalam kimia yang mempelajari tentang struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organik yang mengandung atom karbon. Senyawa organik yang dipelajari tidak hanya senyawa hidrokarbon melainkan senyawa yang mengandung unsur lain seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, halogen fosfor, silicon dan sulfur. Ruang lingkup dalam kimia organik mencapai […]

The post Kimia Organik: Pengertian, Klasifikasi dan Perannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu kimia organik

Kimia organik merupakan salah satu bidang dalam kimia yang mempelajari tentang struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organik yang mengandung atom karbon.

Senyawa organik yang dipelajari tidak hanya senyawa hidrokarbon melainkan senyawa yang mengandung unsur lain seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, halogen fosfor, silicon dan sulfur. Ruang lingkup dalam kimia organik mencapai seluruh materi kehidupan dan tidak terbatas pada proses metabolisme yang dihasilkan makhluk hidup.

Perbedaan kimia organik dan anorganik

Dalam kimia terdapat dua penyusun senyawa yang terdapat dalam kehidupan manusia dan bumi. Penyusun senyawa tersebut dikenal dengan senyawa organik dan anorganik.

Secara garis besar senyawa organik merupakan senyawa yang berperan sebagai unsur penyusun utama dalam makhluk hidup sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa yang terdapat di seluruh semesta alam. Senyawa anorganik cenderung berada diluar tubuh makhluk hidup umumnya ditemukan pada bahan mineral. Lebih lanjutnya berikut perbedaan senyawa organik dan anorganik

Senyawa organik

  1. Berasal dari makhluk hidup
  2. Strukturnya lebih rumit
  3. Membentuk ikatan kovalen
  4. Mudah terbakar
  5. Terdapat dalam fasa padat, cair dan gas
  6. Lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar
  7. Titik didih dan titik lebur rendah
  8. Reaksi berlangsung lambat
  9. Memiliki berat molekul besar
  10. Umumnya bersifat non elektrolit

Senyawa anorganik

  1. Berasal dari kehidupan sekitar
  2. Strukturnya lebih sederhana
  3. Umumnya membentuk ikatan ion
  4. Tidak mudah terbakar
  5. Umumnya berbentuk padat
  6. Leboh mudah larut dalam pelarut polar
  7. Titik didih dan titik lebur tinggi
  8. Reaksi berlangsung lambat
  9. Memiliki berat molekul kecil
  10. Umumnya bersifat elektrolit

Sejarah kimia kimia organik

Sejarah kimia organik dimulai pada pertengahan tahun 1700 dimana awalnya kimia organic dikenal sebagai ilmu kimia yang mempelajari benda hidup. Senyawa yang diperoleh dari makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan sangat mudah terurai dibandingkan dengan senyawa yang diperoleh dari bahan mineral.

Hal ini yang menyebabkan seorang ahli kimia Torbern Bergman pada tahun 1770 menjelaskan sebagai perbedaan antara senyawa organik dan anorganik. Selanjutnya pada tahun 1780 ilmuwan bernama Karl Wilhelm Scheele mendefinisikan senyawa organik sebagai senyawa yang dihasilkan dari makhluk hidup dan senyawa anorganik didefinisikan sebagai senyawa yang tidak dihasilkan dari makhluk hidup.

Kemudian pada tahun 1807 seorang ahli kimia yaitu Jons Jacob Berzelius menjelaskan teori yang mengatakan bahwa senyawa organik hanya diperoleh dari makhluk hidup karena keberadaan nyawa pada makhluk hidup tersebut dan tidak dapat dibuat di laboratorium. Teori ini dikenal dengan vital force theory atau vis vitalism theory.

Pada tahun 1828 kimia organik secara umum disetujui berdasarkan pada seorang ilmuwan bernama Friedrich Wohler yang merupakan murid dari Berzelius berhasil mensitesis Urea dari senyawa anorganik Ammonium Isosianat. Ia mereaksikan Perak Isosianat dengan Ammonium Klorida membentuk Ammonium Isosianat. Semenjak saat itu teori vis vitalis perlahan menghilang dan banyak para ilmuwan yang mencoba mensintesis senyawa anorganik.

Kemudian August Kekule memperbarui definisi senyawa organik dan anorganik yang dikenal dengan modern definition of organic compound. Teori yang dikemukakan yaitu senyawa organik tersusun atas rantai karbon sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak tersusun atas rantai karbon.

Klasifikasi kimia organik

Karena terdapat banyak sekali senyawa organik maka untuk mempermudah pembelajaran senyawa organik diklasifikasikan kedalam berbagai kelompok. Berikut klafisikasi senyawa organik

  • Senyawa siklik

Senyawa siklik merupakan senyawa yang mempunyai satu atau lebih rantai karbon tertutup.

  • Senyawa alifatik

Senyawa alifatik merupakan senyawa yang mempunyai rantai terbuka dari atom karbon. Rantai tersebut dapat berupa rantai lurus atau bercabang. Alifatik sendiri berasl dari Bahasa Yunani yaitu aleiphar yang berarti lemak, sebagaimana senyawa ini diperoleh dari lemak nabati atau hewani

  • Senyawa homosiklik

Senyawa homosiklik merupakan senyawa dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon. Senyawa homosiklik dibagi menjadi dua yaitu senyawa alisiklik dan senyawa aromatik.

Senyawa alisiklik terdiri dari sebuah cincin beranggota tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik sedangkan senyawa aromatik adalah senyawa yang mengandung cincin benzena atau sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda dan tunggal yang berselang seling

  • Senyawa heterosiklik

Senyawa heterosiklik merupakan senyawa yang selain cincin atomnya tersusun oleh atom C (karbon ) juga tersusun oleh atom lain. Senyawa heterosiklik selanjutnya diklasifikasikan sebagai monosiklik, bisiklik dan trisiklik tergantung pada jumlah atom penyusun cincin.

Peran kimia organik dalam kehidupan

Ada banyak sekali peran kimia organik salah satunya sebagai penyumbang dalam pengembangan elektronik, konvesi energi. Selain itu terdapat perannya dalam kehidupan ssehari hari diantaranya adalah sebagai berikut

  1. Makanan (pati, gula, lemak, protein, vitamin)
  2. Bahan bakar (kayu, batubara, bensin)
  3. Tekstil (kapas, wol, sutra, linen)
  4. Rumah tangga (kertas, sabun, kosmetik)
  5. Parfum (vanili, kamper)
  6. Bahan peledak (nitrogliserin, dinamit, tnt)
  7. Pewarna (indigo, congo red, malachite green)

Selain itu kimia organik juga sangat berperan dalam bidang farmasi yang berhubungan dengan obat – obatan, meliputi cara analisis, aktifitas biologis, metabolisme, sintesis dan pengembangan senyawa obat baru.

The post Kimia Organik: Pengertian, Klasifikasi dan Perannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Titrasi Asam Basa: Pengertian, Jenis dan Contoh https://haloedukasi.com/titrasi-asam-basa Sun, 12 Mar 2023 07:28:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41932 Pengertian Titrasi Asam Basa Titrasi asam basa adalah prosedur untuk melakukan penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang telah diketahui kadarnya dan begitu juga sebaliknya penentuan suatu larutan asam dengan larutan basa yang sudah diketahui kadarnya dan didasarkan pada reaksi netralisasi. Jenis Titrasi Asam Basa Jenis titrasi asam basa dibagi menjadi empat jenis […]

The post Titrasi Asam Basa: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa adalah prosedur untuk melakukan penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang telah diketahui kadarnya dan begitu juga sebaliknya penentuan suatu larutan asam dengan larutan basa yang sudah diketahui kadarnya dan didasarkan pada reaksi netralisasi.

Jenis Titrasi Asam Basa

Jenis titrasi asam basa dibagi menjadi empat jenis yaitu titrasi basa lemah dengan asam kuat, titrasi asam lemah dengan basa kuat, titrasi asam kuat dengan basa kuat dan titrasi asam lemah dengan basa lemah.

  • Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat

Pada proses titrasi ini dapat menggunakan indikator metil merah. Contoh titrasi basa lemah dengan asam kuat yaitu NH4OH dengan HCL dimana HCL sebagai asam kuat dan NH4OH sebagai basa lemah. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut

HCL + NH4OH -> NH4CI + H2O

Pada titik tengah titrasi HCL dan NH4OH akan bereaksi sehingga NH4CL akan sama seperti NH4OH dan menjadi faktor yang mempengaruhi pH larutan. Akibatnya pH akan sama ketika titik ekuivalen dicapai, dengan reaksi ion sebagai berikut

H+ + NH4OH -> H2O + NH4+

  • Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat

Pada proses titrasi ini dapat menggunakan indikator fenolftalein. Contoh titrasi asam lemah dan basa kuat yaitu CH3COOH dan NAOH dimana CH3COOH sebagai asam lemah dan NAOH sebagai basa kuat. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut

CH3COOH + NAOH -> NACH3COO + H2O

Karena CH3COOH merupakan asam lemah maka larutan tidak terdisosiasi dengan sempurna, setelah titrasi berjalan di dalam larutan akan terbentuk NACH3COO sebagai hasil reaksi antara NAOH dengan CH3COOH. Reaksi ionnya adalah sebagai berikut

H+ + OH- -> H2O

  • Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat

Pada proses titrasi ini dapat menggunakan indikator metil merah, bromtimol biru dan fenolftalein. Contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat adalah NAOH dengan HCL dimana NAOH sebagai basa kuat dan HCL sebagai asam kuat. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut

HCL + NAOH -> NACL + H2O

Reaksi umum yang akan terjadi yaitu H2O terbentuk dari reaksi H+ dengan OH-  sehingga hasil akhir titrasi di titik ekuivalen pH larutan akan menjadi netral, dapat dijelaskan dengan reaksi ion berikut

H+ + OH- -> H2O

  • Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Lemah

Titrasi asam lemah dan basa lemah dicontohkan dengan CH3COOH dan NH4OH dimana CH3COOH sebagai asam lemah dan NH4OH sebagai basa lemah. Persamaan reaksinya sebagai berikut

CH3COOH + NH4OH -> CH3COONH4 + H2O

Di akhir titrasi nantinya akan terbentuk garam yang merupakan titrasi dari asam lemah dan basa lemah.

Prinsip Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa melibatkan reaksi antara asam dengan basa sehingga akan terjadi perubahan pH larutan yang dititrasi. Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen merupakan keadaan saat asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Umumnya titik ekuivalen ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Selanjutnya, keadaan saat titrasi harus dihentikan tepat saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut dengan titik akhir titrasi. Untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat selisih antara titik akhir titrasi dan titik ekivalen harus diupayakan memiliki selisih seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan memilih indikator yang tepat pada saat proses titrasi, yaitu dengan memilih indikator yang mengalami perubahan warna di sekitar titik ekivalen.

Cara Menghitung Molaritas

Molaritas merupakan salah satu ukuran kelarutan yang menyatakan jumlah mol suatu zat per volume larutan, molaritas dilambangkan dengan “M” dengan satuan molar yang setara dengan mol/liter. Rumus molaritas adalah sebagai berikut

M = n/V

M = molaritas zat (mol/liter)

N = mol suatu zat (mol)

V = volume larutan (ml)

Sedangkan untuk mendapatkan nilai mol, rumusnya sebagai berikut

n = gram/Mr

n = mol suatu zat (mol)

gram = massa suatu zat (g)

Mr = massa molekul (gram/mol)

Kelebihan Titrasi Asam Basa

Kelebihan titrasi asam basa ini adalah dapat mengetahui normalitas suatu larutan dengan tepat sedangkan proses titrasi juga memiliki kelemahan yaitu pada saat penentuan titik akhir titrasi terkadang dilakukan terlalu cepat atau lambat yang mana perhitungan yang dilakukan bisa jadi kurang tepat.

Alat dan Bahan Dalam Proses Titrasi

Dalam proses titrasi diperlukan alat dan bahan sebagai berikut

Alat :

  1. Buret
  2. Erlenmeyer
  3. Gelas kimia
  4. Labu takar
  5. Pipet tetes
  6. Corong
  7. Statif

Bahan :

  1. Larutan HCL
  2. NAOH 0.5 M
  3. Indikator fenolftalein
  4. Air

Cara Melakukan Titrasi

Proses titrasi dilakukan dengan cara yaitu

  1. Mengisi buret dengan larutan NAOH sebanyak 50ml
  2. Masukkan larutan HCL sebanyak 5ml dan air ke dalam labu takar sampai batas 100cm3
  3. Masukkan 10ml larutan HCL yang sudah diencerkan ke dalam Erlenmeyer
  4. Tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein ke dalam labu Erlenmeyer
  5. Lakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NAOH ke dalam labu Erlenmeyer
  6. Goyangkan labu Erlenmeyer secara perlahan
  7. Hentikan proses titrasi jika larutan dalam labu Erlenmeyer sudah berubah warna menjadi merah muda
  8. Catat volume NAOH yang telah dimasukkan sampai larutan berubah warna

The post Titrasi Asam Basa: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konsep Mol: Pengertian, Rumus dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/konsep-mol Sat, 11 Mar 2023 08:18:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41934 Konsep mol dalam kimia merupakan salah satu konsep dasar yang penting untuk dipahami dalam ilmu kimia. Mol sendiri merupakan satuan ukur yang digunakan untuk mengukur jumlah partikel suatu zat, seperti atom, molekul, atau ion. Memahami konsep mol penting dalam kimia karena dapat membantu kita memahami bagaimana partikel-partikel tersebut bereaksi dalam reaksi kimia dan bagaimana menghitung […]

The post Konsep Mol: Pengertian, Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konsep mol dalam kimia merupakan salah satu konsep dasar yang penting untuk dipahami dalam ilmu kimia. Mol sendiri merupakan satuan ukur yang digunakan untuk mengukur jumlah partikel suatu zat, seperti atom, molekul, atau ion.

Memahami konsep mol penting dalam kimia karena dapat membantu kita memahami bagaimana partikel-partikel tersebut bereaksi dalam reaksi kimia dan bagaimana menghitung jumlah partikel yang terlibat dalam suatu reaksi.

Selain itu, penggunaan satuan mol juga sangat umum dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang farmasi, industri, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas pengertian, rumus, dan contoh soal untuk memperdalam pemahaman mengenai konsep mol dalam kimia.

Apa itu Mol?

Mol merupakan satuan dasar dalam kimia yang digunakan untuk mengukur jumlah partikel dalam suatu zat, seperti atom, molekul, dan ion. Satuan mol sendiri didefinisikan sebagai jumlah partikel dalam suatu zat yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram karbon-12 yang murni.

Dengan menggunakan satuan mol, kita dapat menghitung jumlah partikel dalam sebuah zat dengan mudah, karena setiap zat memiliki massa molar yang berbeda-beda.

Peranan Mol dalam Mengukur Jumlah Partikel

Peranan Mol dalam Mengukur Jumlah Partikel pada sebuah zat dapat dijelaskan melalui konsep bilangan Avogadro. Bilangan Avogadro menyatakan bahwa satu mol suatu zat mengandung sekitar 6,02 x 10^23 partikel. Dengan menggunakan konsep bilangan Avogadro, kita dapat menghitung jumlah partikel dalam sebuah zat dengan mengalikan jumlah mol dengan bilangan Avogadro.

Contoh Penggunaan Satuan Mol dalam Kimia

Penggunaan Satuan Mol dalam Ilmu Kimia sangat banyak, seperti dalam perhitungan reaksi kimia, pembuatan obat-obatan, produksi industri, dan sebagainya. Oleh karena itu, pemahaman mengenai konsep mol dan satuan mol sangat penting dalam memahami ilmu kimia secara menyeluruh.

Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel

Menghitung Jumlah Partikel dengan Konsep Mol

Hubungan antara mol dan jumlah partikel dalam sebuah zat sangat penting dalam ilmu kimia. Dalam menghitung jumlah partikel, kita dapat menggunakan rumus yang sederhana. Pertama-tama, kita perlu mengetahui jumlah mol zat tersebut. Kemudian, kita dapat mengalikan jumlah mol dengan bilangan Avogadro untuk mendapatkan jumlah partikel.

Rumus Jumlah Partikel dalam Zat

Rumus untuk menghitung jumlah partikel dalam sebuah zat adalah sebagai berikut:

Jumlah Partikel = Jumlah Mol x Bilangan Avogadro

Contoh Penggunaan Rumus untuk Menghitung Jumlah Partikel

Contoh penggunaan rumus ini adalah dalam menghitung jumlah molekul air dalam 1 liter air. Kita dapat menghitung berapa mol air yang terkandung dalam 1 liter air, yaitu sekitar 55,5 mol. Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat mengalikan jumlah mol dengan bilangan Avogadro untuk mendapatkan jumlah molekul air, yaitu sekitar 3,34 x 10^25 molekul.

Pemahaman mengenai hubungan antara mol dan jumlah partikel sangat penting dalam ilmu kimia, karena hal ini dapat membantu kita dalam menghitung dan memahami sifat-sifat suatu zat secara lebih mendalam.

Rumus Mol

Rumus mol digunakan untuk menghitung massa molar suatu zat. Massa molar suatu zat adalah massa satu mol zat tersebut. Untuk menghitung massa molar suatu zat, kita dapat menggunakan rumus berikut:

massa molar = massa zat / jumlah mol

Contoh penggunaan rumus di atas adalah ketika kita ingin menghitung massa molar natrium klorida (NaCl). Jika kita mengetahui massa natrium klorida sebesar 58,44 gram dan jumlah molnya sebesar 1 mol, maka massa molar natrium klorida adalah:

massa molar = 58,44 g / 1 mol massa molar = 58,44 g/mol

Contoh Soal

Contoh soal adalah salah satu cara untuk memperdalam pemahaman mengenai konsep mol dan penerapannya dalam kimia. Berikut adalah beberapa contoh soal yang dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang konsep mol:

  1. Berapa banyak atom karbon (C) terdapat dalam 2 mol senyawa CO2? Jawaban: Molar mass CO2 = 12,01 + (2 x 16,00) = 44,01 g/mol. Jadi, terdapat 2 x 6,02 x 10^23 (jumlah Avogadro) molekul CO2 dalam 2 mol. Karena setiap molekul CO2 terdiri dari 1 atom karbon, maka terdapat 2 x 6,02 x 10^23 atom karbon.
  2. Berapa massa (dalam gram) natrium klorida (NaCl) yang terkandung dalam 0,5 mol NaCl? Jawaban: Molar mass NaCl = 22,99 + 35,45 = 58,44 g/mol. Jadi, massa 0,5 mol NaCl adalah 0,5 x 58,44 = 29,22 gram.
  3. Berapa mol asam klorida (HCl) yang dibutuhkan untuk mereaksikan dengan 3 mol natrium hidroksida (NaOH)? Jawaban: Berdasarkan persamaan reaksi kimia HCl + NaOH → NaCl + H2O, koefisien reaksi HCl adalah 1 dan koefisien reaksi NaOH adalah 1. Jadi, jumlah mol HCl yang dibutuhkan sama dengan jumlah mol NaOH, yaitu 3 mol.

Dengan memperdalam pemahaman tentang konsep mol, kita dapat melakukan perhitungan kimia dengan lebih mudah dan akurat. Melalui penyelesaian dan pembahasan contoh soal, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam menggunakan konsep mol dalam perhitungan kimia.

Kesimpulan

Dalam kimia, konsep mol sangat penting dalam melakukan perhitungan yang berkaitan dengan jumlah partikel suatu zat. Dengan memahami konsep mol, kita dapat menghitung jumlah partikel dalam sebuah zat dan mengubah satuan massa menjadi jumlah partikel. Rumus mol juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah partikel, massa, dan volume suatu zat dalam perhitungan kimia.

Contoh soal yang diberikan dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang konsep mol dan penerapannya dalam perhitungan kimia. Pemahaman yang baik tentang konsep mol dan penggunaannya dapat membantu dalam penyelesaian masalah kimia dalam kehidupan sehari-hari.

The post Konsep Mol: Pengertian, Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hakikat Ilmu Kimia: Pengertian, Prinsip, Ruang lingkup, Metode Ilmiah https://haloedukasi.com/hakikat-ilmu-kimia-pengertian-prinsip-ruang-lingkup-metode-ilmiah Tue, 28 Feb 2023 01:17:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41723 Ilmu kimia merupakan cabang dari ilmu sains yang mempelajari perubahan materi. Istilah kimia sendiri bukanlah kata yang asing bagi kita. Reaksi kimia terlibat nyaris dalam semua produk yang digunakan oleh manusia. Itulah sebabnya ilmu kimia disebut-sebut sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mendasari seluruh aspek dari kehidupan manusia. Produk-produk yang memerlukan reaksi kimia di antaranya sabun, […]

The post Hakikat Ilmu Kimia: Pengertian, Prinsip, Ruang lingkup, Metode Ilmiah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ilmu kimia merupakan cabang dari ilmu sains yang mempelajari perubahan materi. Istilah kimia sendiri bukanlah kata yang asing bagi kita. Reaksi kimia terlibat nyaris dalam semua produk yang digunakan oleh manusia. Itulah sebabnya ilmu kimia disebut-sebut sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mendasari seluruh aspek dari kehidupan manusia. Produk-produk yang memerlukan reaksi kimia di antaranya sabun, obat-obatan, detergen, dan masih banyak lagi produk lainnya. 

Ilmu kimia digunakan pada produk yang penting pada keseharian manusia. Oleh karena itu, sesungguhnya ilmu yang sudah diperkenalkan sejak 700-778 tahun yang lalu itu menjadi ilmu yang penting dan berperan banyak bagi kehidupan manusia.

Di bawah ini penjelasan lengkap tentang hakikat ilmu kimia:

Pengertian Hakikat Ilmu Kimia

Hakikat merupakan sebuah kata yang dalam KBBI berarti intisari atau dasar, kenyataan yang sebenarnya. Maka hakikat dari ilmu kimia berarti inti dari ilmu kimia. Sebenarnya apakah inti dari ilmu kimia itu?

Ilmu kimia adalah ilmu sains yang mengkaji atau mempelajari hal yang berkaitan tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi juga energi yang terdapat di dalamnya. Jadi, hakikat ilmu kimia adalah suatu benda bisa mengalami perubahan baik itu perubahan bentuk maupun perubahan dari susunan partikelnya. Benda tersebut dapat berubah menjadi bentuk lain yang berbeda dari bentuk atau susunan partikel asal dari benda itu sebelumnya.

Berikut ini penjelasan tentang susunan, struktur, sifat, serta perubahan materi:

  1. Susunan materi

Susunan materi merupakan unsur, senyawa, dan campuran atau dapat disebut juga komposisi yang menyusun suatu zat.

  • Unsur adalah zat paling sederhana dan tidak bisa dibagi lagi. Misalnya Na, H, O, Fe, C, dan lain-lain
  • Senyawa adalah zat yang merupakan gabungan dari beberapa unsur dengan perbandingan tertentu. Contoh senyawa di antaranya CO2, H2O, atau CaCO3
  • Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih yang memiliki sifat penyusunnya tidak berubah. Seperti larutan gula, susu, air kanji, dan yang lainnya
  1. Struktur materi

Struktur materi yaitu merupakan penjelasan tentang ikatan yang terjadi antar atom hingga terbentuk molekul unsur, molekul senyawa, atau ion.

  • Sebagai contoh molekul unsur adalah O2, N2, H2, dan P4
  • Beberapa yang termasuk molekul senyawa adalah CO2, H2O, dan CaCO3
  • Sedangkan contoh ion seperti Na+, Cl–, dan Ca2+
  1. Sifat Materi

Sifat materi adalah sifat-sifat kimia dari suatu zat, contohnya mudah terbakar, rentan mengalami korosi, mudah bereaksi dengan zat lain, dan sifat-sifat kimia lainnya.

  1. Perubahan materi

Perubahan materi dikategorikan menjadi dua berdasarkan perbedaannya, yaitu:

  • Perubahan fisika, adalah perubahan yang tidak dapat menghasilkan zat baru

Seperti lilin yang dibakar, es yang mencair, dan sebagainya.

  • Perubahan kimia, ialah perubahan yang menghasilkan zat baru sebagai akibat adanya reaksi kimia

Contohnya besi berkarat, kayu yang dibakar menjadi abu, serta nasi yang menjadi basi.

Berdasarkan asal katanya, kata kimia berasal dari dua bahasa, pertama dari Bahasa Arab, “al kimiya”. Kedua, dari Bahasa Yunani, “khemeia”. Baik dalam Bahasa Arab maupun Bahasa Yunani kata tersebut memiliki arti “perubahan materi”.

Perkembangan ilmu kimia bermula seiring dengan pertama kali ditemukannya emas. Di zaman itu harga emas naik dan semakin tinggi, sehingga manusia banyak yang mencari cara agar mampu mengubah zat lain menjadi emas. Lalu ditemukanlah metode yang saat itu disebut al kimia.

Sejarah perkembangan ilmu kimia adalah sebagai berikut:

  • Pada awalnya alkimia dikembangkan oleh ilmuwan Arab yang bernama Abu Musa Jabir bin Hayyan menggunakan perhitungan ilmiah yang sistematis
  • Metode ilmiah al kimia itu dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Boyle yang hasilnya membedakan antara ilmu kimia dan alkimia
  • Kemudian pada tahun 1783 Antoine Lavoisier mengungkapkan teori hukum kekekalan massa, yaitu teori yang menjelaskan bahwa jumlah zat-zat sebelum dan sesudah reaksi sama atau tetap apabila reaksinya dalam sistem tertutup. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi akan sama
  • Lalu Dmitri Mendeleev memperkenalkan tabel periodik unsur yang merupakan tabular dari unsur-unsur kimia berdasarkan peningkatan bilangan atom

Prinsip Ilmu Kimia

Prinsip dasar dari ilmu kimia yaitu adanya perubahan bentuk atau susunan partikel suatu benda atau zat menjadi bentuk dan susunan partikel yang berbeda. Sebagai contohnya, jika zat A direaksikan dengan zat B, maka reaksi kedua zat tersebut akan menghasilkan zat yang baru, misalnya disebut zat C. Sifat zat C tersebut berbeda dari sifat zat A dan B.

Prinsip dasar tersebut sebagai acuan yang digunakan para ilmuwan dalam pengembangan ilmu kimia.

Ruang Lingkup Ilmu Kimia

Ruang lingkup dasar umum ilmu yaitu susunan, sifat, struktur, serta perubahan materi dan energi yang menyertainya. 

Secara umum ilmu kimia dibagi menjadi dua, yaitu:

Kimia Deskriptif

Kimia deskriptif adalah ilmu kimia yang diperoleh dengan melalui pengamatan dan penelitian terhadap sifat suatu zat.

Kimia Teoritis

Kimia teoritis artinya ilmu kimia yang mempelajari dan membahas tentang materi. Kimia teoritis dibedakan menjadi 6 kategori sebagai berikut:

  1. Kimia Fisika, adalah cabang ilmu kimia yang memadukan antara kimia dengan fisika. Pembahasannya adalah zat secara makroskopis, atomik, maupun subatomik dimana ditinjaunya atas dasar dari hukum-hukum yang terdapat dalam ilmu fisika.
  2. Kimia Organik, yaitu cabang ilmu kimia yang fokusnya mempelajari tentang struktur, sifat, dan komposisi atau susunan senyawa organik.
  3. Kimia Anorganik, merupakan vabang ilmu kimia yang fokus mempelajari tentang struktur, sifat, dan komposisi atau susunan senyawa anorganik.
  4. Kimia Analitik, adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari kandungan yang terdapat pada suatu zat.
  5. Biokimia, ialah cabang ilmu kimia yang mengkaji tentang materi-materi di dalam proses metabolisme pada tubuh.
  6. Kimia Lingkungan, merupakan ilmu kimia yang meneliti tentang berbagai dampak pencemaran lingkungan, metode perhitungan kadar pencemaran.

Metode Ilmiah Ilmu Kimia

Metode ilmiah merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami oleh para ilmuwan secara baik dan benar. Sebab metode ilmiahlah yang dapat menjawab setiap gagasan yang para ilmuwan kemukakan. 

Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam metode ilmiah:

  1. Merumuskan masalah secara cara fokus pada bahasan atau tema tertentu.
  2. Melakukan penelitian terlebih dahulu tentang pengkajian yang akan dilakukan, bertujuan untuk menghindari tumpang tindih penelitian yang sama. 
  3. Mengajukan hipotesis agar mendapatkan kesimpulan sementara atas dasar analisis yang sudah dilakukan.
  4. Menguji hipotesis dengan cara melakukan eksperimen.
  5. Mengumpulkan data-data yang diperlukan.
  6. Mengolah dan menganalisis data-data yang dihasilkan dari penelitian.
  7. Membuat kesimpulan dari penelitian yang dilakukan tersebut.
  8. Membuat laporan dari hasil penelitian berupa laporan ilmiah.

Hubungan antara Ilmu Kimia dan Ilmu Lain

Dalam penerapannya dalam kehidupan manusia, ilmu kimia membutuhkan ilmu-ilmu lain sebagai pendukungnya menjadi ilmu terapan. Hubungan antara ilmu kimia dan ilmu-ilmu lain di antaranya sebagai berikut:

  1. Bidang Kedokteran

Ilmu Kimia dimanfaatkan untuk mendiagnosa suatu penyakit, teknologi rekayasa genetika, dan juga radiologi.

  1. Bidang Farmasi

Di bidang farmasi, ilmu Kimia dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan obat-obatan.

  1. Bidang Kriminologi

Contoh penggunaan kimia pada bidang kriminologi yaitu untuk proses visum, pemeriksaan urine, dan lain-lain.

  1. Bidang Pertanian

Proses pembuatan pupuk, pestisida, dan juga pemuliaan serta pemulihan tanaman merupakan contoh kimia pada bidang pertanian.

  1. Bidang Biologi

Kimia dalam bidang Biologi, contohnya untuk bisa digunakan untuk mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup.

  1. Bidang Seni

Bidang seni membutuhkan ahli kimia. Misalnya untuk menentukan keaslian suatu lukisan ternyata dibutuhkan.

  1. Bidang Arkeologi

Peran Kimia di bidang arkeologi yaitu untuk menentukan umur suatu fosil melalui peluruhan inti radioaktif.

Manfaat Mempelajari Kimia

Mempelajari ilmu kimia memberikan banyak manfaat, di antaranya:

  1. Memahami apa yang ada di alam beserta prosesnya, seperti saat bernapas oksigen akan masuk ke dalam tubuh. kemudian di dalam tubuh, oksigen akan mengalami proses pembakaran untuk menghasilkan energi.
  2. Mengetahui produk-produk yang berguna dalam kehidupan sehari-sehari, misalnya deterjen, sabun, obat-obatan, dan lain-lain.
  3. Dapat memiliki pemahaman terhadap berbagai jenis produk teknologi, seperti pesawat terbang, mobil, kulkas, dan yang lainnya.
  4. Mengerti akan produk kimia yang dapat menimbulkan masalah, contohnya DDT, CFC, unsur-unsur radioaktif, dan merkuri.
  5. Dapat memahami bahan-bahan kimia yang mengandung racun, seperti formalin.

Keselamatan Kerja

Orang-orang yang bekerja pada bidang kimia biasanya lebih banyak bekerja di laboratorium. Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan di bidang kimia juga tidak sedikit yang berbahaya jika salah dalam penanganannya. Oleh karena itu keselamatan kerja merupakan hal yang wajib untuk diperhatikan. 

Agar terjaminnya keselamatan kerja yang berhubungan dengan kimia, maka diharuskan untuk memenuhi tata tertib serta memahami peringatan-peringatan seperti berikut ini:

  1. Tata Tertib di Laboratorium

Berikut ini tata tertib di laboratorium yang harus dipatuhi:

  • Mengenakan jas laboratorium, kacamata pengaman, dan sepatu yang tertutup
  • Membaca petunjuk praktikum secara cermat
  • Tidak makan dan minum di laboratorium
  • Sebelum dan sesudah melakukan praktikum selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
  • Apabila bahan kimia tidak sengaja menyentuh kulit, maka hindari menggaruknya
  1. Penggunaan bahan kimia

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan bahan-bahan kimia sebagai berikut:

  • Hindari menggunakan bahan kimia yang tidak ada atau tidak jelas labelnya
  • Jangan menyentuh bahan kimia langsung dengan tangan tanpa pelindung
  • Selalu gunakan pipet untuk mengambil larutan bahan kimia
  • Tidak dibolehkan memanaskan atau menguapkan cairan organik di tempat terbuka
  • Jangan mencium aroma zat kimia secara langsung
  1. Penanganan alat dan bahan kimia

Perhatikan penangan alat dan bahan kimia berikut ini:

  • Segera lakukan evakuasi apabila bahan kimia atau uap beracun telah memenuhi ruangan, Zat kimia yang tumpah di meja praktikum atau lantai harus segera dinetralkan sebelum dibersihkan
  • Posisi mata harus sejajar agar dapat membaca tinggi larutan pada buret
  • Kerjakan di lemari asam ketika mengambil bahan-bahan yang menghasilkan gas berbahaya
  • Bahan kimia yang sudah diambil, tidak bisa dikembalikan ke wadah penyimpanan
  1. Alat-alat laboratorium

Adapun alat-alat yang biasa ada di laboratorium adalah sebagai berikut.

  • Gelas kimia, fungsinya untuk menyiapkan larutan
  • Labu erlenmeyer, untuk mereaksikan larutan dan titrasi
  • Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume larutan
  • Bunsen, dipakai untuk memanaskan larutan
  • Buret, digunakan untuk titrasi
  • Pipet tetes, dipakai untuk meneteskan atau mengambil larutan dalam jumlah kecil
  • Tabung reaksi dan rak tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan dua atau lebih zat
  • Statif, berfungsi untuk menegakkan buret, corong, dan peralatan gelas lainnya
  1. Simbol-simbol berbahaya pada bahan kimia

Perlu diketahui dan dipahami juga berbagai simbol yang terdapat pada bahan kimia. Simbol-simbol tersebut seperti di bawah ini: 

  • Simbol eksplosif (mudah meledak)
Simbol eksplosif (mudah meledak)
Simbol eksplosif (mudah meledak)
  • Simbol mudah terbakar
Simbol mudah terbakar
Simbol mudah terbakar
  • Simbol toksik atau beracun
Simbol toksik atau beracun
Simbol toksik atau beracun
  • Simbol korosif (mudah berkarat)
Simbol korosif (mudah berkarat)
Simbol korosif (mudah berkarat)
  • Simbol iritatif (mudah menyebabkan iritasi)
Simbol iritatif (mudah menyebabkan iritasi)
Simbol iritatif (mudah menyebabkan iritasi)

The post Hakikat Ilmu Kimia: Pengertian, Prinsip, Ruang lingkup, Metode Ilmiah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ikatan Kovalen: Pengertian, Jenis dan Contoh https://haloedukasi.com/ikatan-kovalen Fri, 25 Mar 2022 04:19:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32959 Jika pernah belajar kimia, pasti sering mendengar yang namanya ikatan kovalen. Karena ikatan kovalen merupakan ikatan dari dua atau lebih atom berdasarkan pemakaian elektron secara bersama-sama. Ikatan ini sebenarnya biasanya terjadi antara atom-atom non-logam. Menurut penelitian yang dilakukan para ahli dalam bidang kimia, menyatakan bahwa ikatan kovalen merupakan sebuah ikatan yang paling kuat dan stabil […]

The post Ikatan Kovalen: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika pernah belajar kimia, pasti sering mendengar yang namanya ikatan kovalen. Karena ikatan kovalen merupakan ikatan dari dua atau lebih atom berdasarkan pemakaian elektron secara bersama-sama. Ikatan ini sebenarnya biasanya terjadi antara atom-atom non-logam.

Menurut penelitian yang dilakukan para ahli dalam bidang kimia, menyatakan bahwa ikatan kovalen merupakan sebuah ikatan yang paling kuat dan stabil diantara atom-atom. Dimana ikatan kovalen bisa terjadi diantara atom-atom yang akan menyusun suatu molekul.

Pengertian Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah sebuah ikatan yang terbuat dari adanya pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom antar sesama unsur non-logam yang saling berikatan. Ikatan ini juga terjadi karena ketidakmampuan salah satu dari atom yang akan berikatan untuk melepas elektron menjadi ion positif.

Khususnya terjadi pada atom non-logam yang memiliki kecenderungan untuk menerima elektron. Atom-atom ini yang terlibat dalam ikatan kovalen adalah atom-atom non-logam. Sehingga ikatan kovalen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

  • Sebagian besar ikatan kovalen mudah untuk menguap.
  • Ikatan kovalen mempunyai titik leleh dan didih yang rendah.
  • Ikatan kovalen tidak mudah larut dalam air, tetapi bisa larut dalam larutan organik.
  • Ikatan kovalen tidak menghantarkan listrik
  • Ikatan kovalen berbentuk gas, cairan dan/atau padatan lunak pada suhu ruang.
  • Keadaan ikatan kovalen murni bersifat isolator.

Ikatan kovalen selain mempunyai sifat-sifat, tetapi dia juga punya syarat untuk terjadinya ikatan kovalen tersebut, sebagai berikut:

  • Bisa terjadi antar unsur-unsur non-logam.
  • Bisa terjadi jika terjadi perbedaan dalam keelektronegatifan antara unsur-unsur yang berikatan kecil.

Jenis-Jenis Ikatan Kovalen dan Contohnya Beserta Gambar

Jeniss-jenis kovalen terbagi atas tiga yaitu berdasarkan pembentukannya, polaris, dan Berdasarkan sumber elektron yang akan dipakai bersama. Berikut adalah jenis-jenis ikatan kovalen dan contohnya :

Berdasarkan Pembentukannya

  • Ikatan Kovalen Tunggal

Ikatan kovalen yang pertama adalah tunggal. Dimana ikatan ini bisa terbentuk karena adanya penggunaan bersama satu pasang elektron (setiap atom biasanya memberikan satu elektron valensi untuk digunakan bersama). Jadi dapat dikatakan bahwa jumlahnya adalah PEI=1.

Contoh nya adalah Hidrogen fluorida (HF), Hidrogen 2 mol (H2), dan Air (H20) (konfigurasi elektron H=1, O=2, 6).

Gambar ikatan kovalen tunggal adalah sebagai berikut:

Ikatan Kovalen Tunggal
  • Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Ikatan kovalen kedua selanjutnya adalah rangkap dua. Artinya adalah ikatan yang dibentuk karena adanya penggunaan bersama dua pasang elektron (setiap elektron biasanya diberikan dua elektron valensi untuk bisa digunakan secara bersama). Jadi dengan kata lain jumlahnya adalah PEI=2.

Contohnya adalah Oksigen (O2) dan Karbondioksida (CO2) (konfigurasi elektron O=2, 6; C=2, 4).

Gambar ikatan kovalen rangkap dua adalah sebagai berikut:

Ikatan Kovalen Rangkap Dua
  • Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Ikatan kovalen ketiga berikutnya adalah rangkap tiga, yang memiliki arti sebagai berikut yaitu ikatan yang dibentuk dari penggunaan secara bersama tiga pasang elektron (setiap elektron biasanya memberikan tiga elektron valensi untuk bisa digunakan secara bersama). Jadi dengan kata lain jumlahnya adalah PEI=3.

Contohnya adalah nitrogen (N2) (konfigurasi elektron N=2, 5).

Gambar dari ikatan kovalen rangkap tiga, yaitu:

Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Berdasarkan Polaris

  • Ikatan Kovalen Polar

Ikatan keempat selanjutnya adalah ikatan kovalen polar. Artinya adalah ikatan dari PEI nya cenderung untuk mengarah ke salah satu atom yang berikatan. Pemisahan atau kepolaran pada ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur. Dimana kepolaran senyawa kovalen terjadi diantara para atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar.

Serta memiliki suatu bentuk yang asimetris dan memiliki momen dipol. Ikatan kovalen tersebut biasanya terjadi diantara dua atom yang saling berbeda yang juga disebut sebagai ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen polar juga bisa terjadi diantara dua atom yang mempunyai keelektronegatifan yang berbeda.

Contoh dari ikatan kovalen polar adalah Hidrogen fluorida (HF) dan asam klorida (HCl).

Berikut ini adalah gambar dari ikatan kovalen polar, yaitu sebagai berikut:

Ikatan Kovalen Polar

Penjelasannya:

Dalam senyawa HF ini, F nya memiliki keelektronegatifan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan H. Sehingga pasangan elektron tersebut lebih tertarik mengarah ke F, yang mengakibatkan terbentuknya dipol-pol atau pengkutuban (terbentuk kutub-kutub antara H dan F).

  • Ikatan Kovalen Nonpolar

Ikatan kovalen kelima adalah ikatan kovalen non polar. Artinya ikatan ini mempunyai PEI yang menarik sama kuatnya untuk mengarah ke arah atom-atom yang saling berikatan. Dimana senyawa kovalen Non polar ini bisa dibentuk karena atom-atom unsur memiliki keelektronegatifan nol yang berbeda atau juga bisa diartikan karena memiliki momen dipol=0 (nol) dan/atau memiliki bentuk molekul yang simetri.

Titik muatan ini juga negatif elektron persekutuan yang saling berhimpit, sehingga pada molekul pembentuknya tidak terjadinya momen dipol. Jadi dapat dikatakan bahwa elektron persekutuan mendapat gaya tarik yang sama kuat.

Contohnya adalah hidrogen (H2).

Berdasarkan sumber elektron yang akan dipakai bersama

  • Ikatan Kovalen Murni

Ikatan kovalen keenam selanjutnya adalah ikatan kovalen murni, yang berarti kovalen ini mempunyai sepasang atau lebih ikatan yang betul-betul akan dipakai dari masing-masing unsur yang menyumbang untuk dipakai secara bersama.

Contoh ikatan kovalen murni adalah gas hidrogen 2 mol (H2).

  • Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen yang terakhir adalah koordinasi yang memiliki pengertian sebagai berikut yaitu pasangan elektron yang digunakan bersama hanya disumbangkan oleh satu atom saja, sedangkan atom yang satunya tidak menyumbangkan elektron.

Jadi ikatan ini hanya memiliki satu atom pemberi pasangan elektron bebas saja, sedangkan atom yang satunya lagi hanya sebagai penerima saja. Ikatan ini biasanya kadang-kadang dinyatakan dalam tanda panah saja (->) yang berguna untuk menunjukkan arah donasi dari pasangan elektron.

Contohnya adalah BF3NH3 molekul HNO3, SO3, NH4Cl, dan H2SO4.

Gambar dari ikatan kovalen koordinasi adalah

5B = 1s2 2s2 2p1

9F = 1s2 2s2 2p5

7N = 1s2 2s2 2p3

Ikatan Kovalen Koordinasi

The post Ikatan Kovalen: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Model Atom Rutherford: Pengertian, Model dan Kelebihan https://haloedukasi.com/model-atom-rutherford Wed, 16 Mar 2022 05:09:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32303 Saat belajar ilmu kimia, atom merupakam substansi dasar yang menyusun materi. Berdasarkan penemuan dan perkembangannya, ada banyak model atom yang dikemukakan oleh beberapa ilmuwan. Ada beberapa model atom dan salah satu yang terkenal adalah model atom Rutherford. Model atom ini berasal teori atom dengan nama yang sesuai penemunya, yaitu Ernest Rutherford. Buat memahami lebih lanjut mengenai model atom […]

The post Model Atom Rutherford: Pengertian, Model dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Saat belajar ilmu kimia, atom merupakam substansi dasar yang menyusun materi. Berdasarkan penemuan dan perkembangannya, ada banyak model atom yang dikemukakan oleh beberapa ilmuwan. Ada beberapa model atom dan salah satu yang terkenal adalah model atom Rutherford.

Model atom ini berasal teori atom dengan nama yang sesuai penemunya, yaitu Ernest Rutherford. Buat memahami lebih lanjut mengenai model atom Rutherford berikut beberapa informasi perihal model atom Rutherford beserta kelebihan dan kekurangannya.

Apa Itu Model Atom Rutherford

Teori atom menurut Rutherford dikemukakan berdasarkan eksperimen penembakan ke inti atom berupa lempengan emas serta partikel alfa yang sering disebut sebagai percobaan Geiger-Marsden. Rutherford mencoba menyusun desain rancangan semua percobaan yang berkaitan dengan penembakan atom emas menggunakan partikel alfa dam dipancarkan unsur radioaktif.

Kemudia, sinar radioaktf ternyata ada yang dibelokan, dipantulkan, serta diteruskan. Karena eksperimen menembakan inti atom ke lempengan emas menggunakan partikel alfa sekarang dikenal sebagai percobaan Geiger-Marsden. Sehingga Rutherford memaparkan saat partikel alfa mengenai inti atom, membuat terjadinya tumbukan sehingga menyebabkan adanya pemantulan atau pembelokan partikel alfa.

Itu dikarenakan massa serta muatan atom akan terpusat ke inti (nukleus). Sehingga Rutherford menyarankan jika muatan inti atom akan sebanding massa atom pada satuan massa atom. Kemudian partikel alfa yang menyentuh awan elektron tidak akan dipantulkan ataupun dibelokkan.

Sejarah Penemu Model Atom Rutherford

Model atom Rutherford pertama kali dijelaskan oleh Ernest Rutherford di tahun 1911. Berdasarkan teori atom Rutherford, setiap atom memiliki inti atom yang memiliki muatan positif disertai elektron yang mengitarinya dan tetap pada lintasannya. Tidak hanya itu, massa atom juga akan terpusat ke inti atom sehingga sebagian besar volume pada atom adalah ruang hampa.

Hal ini berhasil dibuktikan berdasarkan hasil percobaan mengenai penembakan logam dengan sinar alpha, atau biasa disebut juga sebagai Percobaan Geiger-Marsden. Hanya saja model atom Rutherford belum bisa memaparkan alasan kenapa elektron tidak alan jatuh ke inti atom.

Tapi menurut teori fisika, berdasrkan gerakan elektron yang mengelilingi inti akan diikuti pemancaran energi. Hal ini yang membuat lama-lama energi elektron berkurang sehingga lintasannya semakin lama mendekat ke inti serta jatuh ke dalam intinya.

Meskipun begitu, Rutherford berhasil memperkenalkan konsep lintasan atau bisa juga disebut kedudukan elektron ataupun kulit atom. Berikut beberapa penemuan yang dinyatakna oleh Rutherford mengenai atom sebagai berikut:

  • Atom merupakan sebuah bola berongga yang terdiri atas inti atom disertai elektron yang mengitarinya.
  • Inti atom akan memiliki muatan positif. Tidak hanya itu, massa atom juga terpusat pada inti atom.

Model Atom Rutherford 

Model Atom Rutherford

Berdasarkan penelitiannya, Rutherford menyatakan bahwa atom sama persis dengan sistem tata surya, saat matahari dikelilingi oleh planet-planet.

Oleh karena itu, model atom Rutherford sering kali disebut sebagai model atom planet. Beberapa percobaan yang tepat dilakukan oleh Rutherford menghasilkan beberapa teori model atom sebagai berikut:

  • Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruangan kosong.
  • Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan hampir seluruh massa atom berpusat pada bagian inti.
  • Elektron beredar mengelilingi inti atom dengan kecepatan tinggi
  • Jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron yang bersifat netral.
  • Sebagian partikel α berhasil lewat tanpa terjadinya pembelokkan ataupun hambatan. Tapi sebagian dibelokkan, ataupun dipantulkan hanya dalam jumlah kecil.
  • Awan elektron juga tidak akan mempengaruhi terjadinya penyebaran partikel alfa.

Akibat penemuannya ini, Rutherford dinilai telah berjasa atas pengenalan konsep lintasan atau kedudukan elektron yang kelak disebut dengan kulit atom.

Selain itu adapa beberapa indikator penting didalam pernyataan model atom Rutherford, seperti berikut:

  • Awan elektron tidak akan berpengaruh terhadap hamburan partikel alfa.
  • Banyaknya muatan positif atom yang terkonsentrasi dengan volume kecil pada pusat atom, serta lebih dikenal sebagai nukleus. Massa atom juga sebanding dengan muatan ini, dengan massa sisanya yanh banyak dipengaruhi neutron. Pusat massa serta muatan terkonsentrasi akan mempengaruhinya serta dalam memantulkan partikel alfa ataupun beta.
  • Massa atom beratnya seperti emas yang kebanyakan terkonsentrasi di area pusat muatan, dikarenakan perhitungan menyatakan jika area tidak dipantulkan ataupun bergerak karena adanya partikel alfa dengan kecepatan tinggi, serta mempunyai momentum sangat tinggi daripada elektron, tapi tidak mewakili seluruh berat atom tersebut.
  • Atom mempunyai diameter 100.000 (105) kali lebih besar dibandingkan diameter nukleus. Sering diandaikan seperti menaruh sebutir pasir di dalam lapangan sepak bola.

Kelebihan Model Atom Rutherford

Sama seperti teori atom yang lain, model atom Rutherford juga mempunyai beberapa kelebihan seperti berikut :

  • Bisa menjelaskan jika terjadi peristiwa penghamburan partikel alfa karena selaput tipis emas.
  • Bisa menjelaskan jika keberadaan inti atom bermuatan positif serta menjadi pusat massa atom.

Kekurangan Model Atom Rutherford

Tidak hanya memiliki kelebihan, model atom Rutherford juga mempunyai beberapa kekurang seperti berikut :

  • Bertolak belakang terhadap teori mengenai elektron dinamika klasik, dimana suatu partikel yang bermuatan listrik jika bergerak dapat memancarkan energi.
  • Elektron yangbbermuatan negatif akan mengelilingi inti dan kehilangan energi secara terus-menerus sampai membentuk suatu lapisan spiral yang jatuh ke inti. Faktanya hal ini tidak bisa terjadi, karena elektron akan tetap stabil di lintasannya.
  • Model atom Rutherford juga tidak bisa menjelaskan kenapa elektron tidak bisa jatuh ke inti atomnya.

Itulah beberapa hal mengenai model atom rutherford serta beragam kelebihan dan kekurangannya.

The post Model Atom Rutherford: Pengertian, Model dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Senyawa Organik: Pengertian – Sifat dan Contohnya https://haloedukasi.com/senyawa-organik Tue, 23 Nov 2021 04:28:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28839 Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Senyawa Organik. Pengertian Senyawa Organik Menurut kamus besar bahasa Indonesia, senyawa organik merupakan senyawa yang bersangkut paut dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, seperti hewan, manusia dan tumbuhan, serta batu bara dan minyak bumi. Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat […]

The post Senyawa Organik: Pengertian – Sifat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Senyawa Organik.

Pengertian Senyawa Organik

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, senyawa organik merupakan senyawa yang bersangkut paut dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, seperti hewan, manusia dan tumbuhan, serta batu bara dan minyak bumi.

Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon. Senyawa organik seperti protein, lemak dan karbohidrat merupakan komponen penting dalam biokimia. Dan senyawa organik termasuk golongan terbesar di senyawa kimia.

Sifat Senyawa Organik

Berikut ini sifat dari senyawa organik yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  • Senyawa organik sukar larut dalam pelarut seperti air.
  • Senyawa organik ketika dipanaskan akan mudah terurai dan berbuah strukturnya.
  • Ketika senyawa organik dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air.
  • Titik didih dan titik lebur yang dimiliki senyawa organik relatif rendah.
  • Karbon dioksida hasil pembakaran senyawa organik dapat mengeringkan air kapur.

Fungsi Senyawa Organik

Berikut fungsi senyawa organik dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  • Bidang pangan
    Fungsi pertama adalah dalam bidang pangan. Senyawa organik berfungsi sebagai nutrisi dan sebagai bahan tambahan makanan. Di kehidupan kita membutuhkan nutrisi untuk kesehatan kita, dan dalam makanan yang kita konsumsi terdapat sebagian besar senyawa organik yang ada di dalam tubuh, contohnya lemak. Selain untuk nutrisi, senyawa organik berfungsi sebagai bahan tambahan makanan contohnya bahan pengawet, bahan peawrna, dan pemanis.
  • Bidang kesehatan
    Senyawa organik berfungsi dalam bidang kesehatan karena obat-obatan yang dibuat tidak lepas dengan unsur-unsur yang senyawa organik. Seperti Paracetamol, Aspirin dan daun sirih.
  • Bidang pertanian
    Fungsi senyawa organik dalam bidang pertanian. Senyawa organik juga bisa digunakan sebagai pembasmi hama tanaman seperti pestisida. Di antaranya adalah klorotaronil, klofiripos, dan ametrin.

Jenis Senyawa Organik

Berikut ini jenis-jenis senyawa organik yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

  • Senyawa Alifatik
    Senyawa alifatik adalah senyawa organik yang hanya mengandung hidrogen dan karbon saja. Ikatan antara dua karbon dapat sangat beragan dan bervariasi sebagai satu, dua, dan tiga. Contoh senyawa dari golongan alifatik yaitu etena, etana, dan asetilen.
  • Senyawa Alisklik
    Senyawa alisiklik membentuk bagian cincin pada strukturnya. Cincin ini membentuk ikatan tunggal yang berada pada dua atom karbon. Cincin tersebut diberikan nama sesuai dengan ikatannya, seperti siklopentana untuk lima cincin karbon, sikloheksana untuk enam cincin karbon.
  • Eter
    Eter merupakan jenis senyawa organik yang mempunyai ciri khas bau yang banyak. Eter terdiri dari atom oksigen yang terhubung dengan dua atom karbon.
  • Alhehida
    Aldehida adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsi OH, gugus ini berkaitan dengan atom karbon yang ada di dalam rantainya. Jenis-jenis aldehida diantaranya asetaldehida dan formaldehida.
  • Keton
    Keton merupakan senyawa organik yang mengandung oksigen dan berikatan dengan atom karbon dalam ikatan rangkap, yaitu C = O dalam suatu molekul. Beberapa jenis yang termasuk dalam keton seperti sukrosa, glukosa, aseton dan fruktosa.
  • Amina
    Amina adalah senyawa yang menjadi sifat dasar dan memiliki bagian yang bernama amonia. Senyawa organik ini terkenal memiliki manfaat sebagai pewarna yang mampu memberikan warna obat, indikator pada proses titrasi, dan lainnya.
  • Alkohol
    Alkohol adalah molekul dengan gugus -OH yang memiliki kaitan dengan atom karbon secara langsung. Biasanya alkohol digunakan sebagai pelarut karena memiliki polaritas yang tinggi, tetapi tidak seluruh jenis alkohol dapat digunakan karena sifat volatilitasnya.
  • Asam Organik
    Asam organik terdiri dari asam sitrat, asam perkhlorat, dan asam tartarat. Jenis senyawa organik ini padat dan juga keasaman dari asam organik tidak sekuat dengan asam anorganik.
  • Ester
    Ester adalah jenis molekul pembentuk minyak dan lemak, contohnya minyak mustard, dan minyak wijen. Baik minyak maupun lemak memiliki struktur yang panjang dan rentan terhadap oksidasi saat dalam keadaan terbuka dengan rentang waktu yang cukup lama.
  • Asam Amino
    Asam amino merupakan senyawa organik yang terdiri dari gugus amina dan gugus karbosilat. Berperan dalam membantu memelihara keseimbangan tubuh dengan membentuk protein karena di dalam tubuh manusia memiliki banyak asam amino.

Contoh Senyawa Organik

Berikut ini contoh dari senyawa organik yang perlu kamu ketahui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

  • CH4 atau Metana (gas alam/ biogas)
  • C2H2 atau Etuna (gas karbit)
  • C2H5OH atau Etanol (alkohol)
  • C6H12O6 atau Glukosa
  • CH3COOH atau Asam asetat (cuka)
  • C8H18 atau Oktana (bensin)
  • C2H6 atau Etana
  • C3H8 atau Propana
  • C3H6O atau Propana (aseton).

Perbedaan Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik

  • Senyawa organik mudah terurai atau berubah struktur. Sedangkan senyawa organik stabil pada pemanasan.
  • Senyawa organik sukar laut dalam pelarut polar seperti air namun mudah lairt dalam pelarut non polar. Sedangkan senyawa anorganik mudah larut dalam pelarut polar.
  • Senyawa organik titik lebur dan titik didihnya relatif rendah. Sedangkan senyawa anorganik titik lebur dan titik didihnya sangat tinggi dan ada juga yang sangat rendah.
  • Senyawa organik kurang reaktif dan bereaksi cenderung lambat. Sedangkan senyawa anorganik reaktif berlangsung cepat.
  • Senyawa organik mempunyai struktur rantai atom karbon. Sedangkan senyawa anorganik tidak mempunyai rantai atom karbon.

Kesimpulan Pembahasan

Dapat disimpulkan bahwa senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon.

Senyawa organik ini kestabilan terhadap pemanasan mudah terurai dan berubah struktur, serta sukar larut dalam pelarut polar seperti air. Senyawa organik juga memiliki titik lebur dan titik didih yang relatif rendah dan sukar bereaksi.

Senyawa organik sangat penting untuk kehidupan, contohnya metana atau biogas, dan oktana atau bensin. Tidak hanya itu, senyawa organik merupakan golongan terbesar dalam senyawa kimia.

The post Senyawa Organik: Pengertian – Sifat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>