ilmu manajemen - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-manajemen Fri, 18 Aug 2023 08:28:34 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ilmu manajemen - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-manajemen 32 32 10 Contoh Manajemen Operasional Perusahaan Manufaktur https://haloedukasi.com/contoh-manajemen-operasional-perusahaan-manufaktur Mon, 14 Aug 2023 05:51:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44922 Manajemen operasional perusahaan merujuk pada rangkaian aktivitas yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian semua aspek operasional harian dalam suatu perusahaan. Hal tersebut mencakup manajemen sumber daya, proses produksi, distribusi, pelayanan pelanggan, pengelolaan persediaan, pemeliharaan peralatan, pengendalian kualitas, dan manajemen risiko operasional. Tujuannya adalah untuk mencapai efisiensi, produktivitas, dan hasil yang diinginkan dalam operasional perusahaan, […]

The post 10 Contoh Manajemen Operasional Perusahaan Manufaktur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manajemen operasional perusahaan merujuk pada rangkaian aktivitas yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian semua aspek operasional harian dalam suatu perusahaan.

Hal tersebut mencakup manajemen sumber daya, proses produksi, distribusi, pelayanan pelanggan, pengelolaan persediaan, pemeliharaan peralatan, pengendalian kualitas, dan manajemen risiko operasional.

Tujuannya adalah untuk mencapai efisiensi, produktivitas, dan hasil yang diinginkan dalam operasional perusahaan, serta memastikan bahwa semua proses berjalan sesuai dengan rencana dan standar yang telah ditetapkan.

Berikut contoh manajemen operasional dalam perusahaan manufaktur.

1. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi merupakan bagian penting dari manajemen operasional perusahaan yang melibatkan penentuan jadwal produksi, alokasi sumber daya, dan pengaturan proses produksi guna memenuhi permintaan pelanggan serta mencapai tujuan perusahaan.

Beberapa aspek penting dari perencanaan produksi dalam manajemen operasional perusahaan yaitu :

  • Menentukan kapan produk harus diproduksi berdasarkan permintaan pasar, musim, atau faktor-faktor lain yang memengaruhi penjualan
  • Mengidentifikasi berapa banyak tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan fasilitas yang diperlukan untuk memproduksi jumlah yang diinginkan
  • Memastikan persediaan bahan baku dan barang jadi mencukupi tanpa terjadi kelebihan atau kekurangan yang dapat menghambat proses produksi
  • Menentukan urutan dan waktu pengerjaan setiap tahap produksi untuk meminimalkan waktu tunggu
  • Mengoptimalkan penggunaan peralatan dan memastikan bahwa produk-produk diproduksi dan dikirim tepat waktu kepada pelanggan.

Perencanaan produksi yang baik memungkinkan perusahaan mengoptimalkan proses produksi, menghindari gangguan, dan merespons perubahan pasar dengan cepat dan efisien.

2. Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan adalah bagian penting dari manajemen operasional dalam perusahaan manufaktur yang melibatkan pengaturan dan pengawasan stok bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan persediaan dalam tingkat yang tepat untuk mendukung produksi dan distribusi yang lancar, sambil menghindari biaya yang tidak perlu. Upaya yang dilakukan perusahaan manufatur untuk mencapai tujuan tersebut meliputi :

  • Memantau jumlah bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang tersedia dalam gudang secara berkala
  • Menganalisis tren dan data historis untuk meramalkan kebutuhan persediaan di masa depan
  • Menerapkan sistem first-in, first-out (FIFO) atau firstexpiry, firstout (FEFO) untuk menghindari persediaan yang rusak atau kadaluarsa, dan
  • Mengembangkan hubungan yang baik dengan pemasok untuk memastikan pasokan bahan baku yang konsisten dan tepat waktu.

Pengendalian persediaan yang efektif membantu perusahaan menghindari biaya penyimpanan berlebihan, mengurangi risiko kekurangan persediaan, dan mendukung produksi yang efisien serta pelayanan pelanggan yang baik.

3. Pemeliharaan Peralatan

Pemeliharaan peralatan menjadi aspek kunci dalam manajemen operasional perusahaan manufaktur yang melibatkan perawatan, perbaikan, dan pengawasan terhadap semua peralatan produksi yang digunakan dalam proses manufaktur.

Tujuannya adalah untuk menjaga kinerja optimal peralatan, memperpanjang umur pakai, menghindari downtime yang tidak terencana, dan menjaga keselamatan di tempat kerja. Beberapa contoh pemeliharaan di perusahaan yaitu :

  • Melakukan perawatan rutin, seperti pembersihan, pelumasan, dan penggantian komponen yang rentan aus
  • Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, mengganti bagian yang aus atau rusak dengan komponen baru agar peralatan tetap berfungsi dengan baik
  • Merencanakan penggantian peralatan yang sudah tua atau tidak efisien untuk menghindari risiko kerusakan yang sering terjadi
  • Memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai cara merawat dan menggunakan peralatan dengan benar.

Pemeliharaan peralatan yang efektif membantu perusahaan menjaga kelancaran produksi, menghindari kerusakan yang tidak perlu, mengurangi biaya perbaikan darurat, dan memaksimalkan masa pakai peralatan.

4. Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas dalam manajemen operasional perusahaan manufaktur adalah serangkaian tindakan yang diambil untuk memastikan bahwa produk atau barang yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

Hal itu melibatkan proses pengawasan, pengujian, dan evaluasi produk selama berbagai tahap produksi untuk meminimalkan cacat, memastikan kepuasan pelanggan, dan menjaga reputasi perusahaan. Beberapa aspek pengendalian kualitas dalam manajemen operasional perusahaan manufaktur meliputi

  • Pemantauan dan mengendalikan setiap tahap produksi untuk meminimalkan variabilitas dan memastikan konsistensi produk
  • Memeriksa kualitas bahan baku dan komponen sebelum digunakan dalam produksi, memenuhi standar sertifikasi kualitas seperti ISO 9001 untuk menunjukkan komitmen terhadap pengendalian kualitas yang baik, dan
  • Melakukan pengujian pada produk selama berbagai tahap produksi untuk mendeteksi cacat atau masalah sejak awal.

5. Merencanakan Kapasitas Produksi

Merencanakan kapasitas produksi dalam manajemen operasional perusahaan manufaktur adalah proses menentukan kapasitas produksi maksimal yang dapat dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Serta melibatkan pengaturan dan pengelolaan sumber daya, fasilitas, dan tenaga kerja untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan efisien dan efektif. Mengidentifikasi dan mengatur sumber daya seperti mesin, bahan baku, dan tenaga kerja.

sumber daya tersebut diperlukan untuk mencapai kapasitas produksi yang ditargetkan, memperhitungkan biaya yang terkait dengan peningkatan kapasitas, seperti biaya peralatan tambahan dan tenaga kerja, dan memperhitungkan waktu dan biaya yang diperlukan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan peralatan yang ada merupakan contoh dari perencanaan kapasitas produksi di perusahaan.

Merencanakan kapasitas produksi membantu perusahaan menghindari underutilization atau overutilization dari sumber daya, memaksimalkan produktivitas, dan merespons perubahan permintaan pasar secara tepat waktu.

6. Pengelolaan Rantai Pasokan Bahan Baku

Pengelolaan rantai pasokan bahan baku dalam manajemen operasional perusahaan manufaktur merupakan proses mengatur, mengawasi, dan mengelola seluruh aliran dan aktivitas yang terlibat dalam memperoleh bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.

Hal itu meliputi perencanaan pasokan, pengadaan, pengangkutan, penyimpanan, dan pengelolaan persediaan bahan baku secara efisien untuk memastikan kelancaran produksi. Upaya tersebut dilakukan bertujuan :

  • Untuk membantu memastikan pasokan bahan baku yang stabil, menghindari kekurangan yang dapat menghambat produksi
  • Menghindari biaya ekstra yang muncul dari kelebihan persediaan atau perubahan perencanaan, dan
  • Dapat memperkuat hubungan bisnis dan membantu dalam negosiasi harga yang lebih baik.

Dalam keseluruhan, pengelolaan rantai pasokan bahan baku membantu menciptakan lingkungan yang stabil, efisien, dan adaptif dalam operasional perusahaan manufaktur.

7. Pengelolaan Tenaga Kerja

Pengelolaan tenaga kerja dalam manajemen operasional perusahaan manufaktur adalah proses mengatur, mengawasi, dan mengoptimalkan karyawan yang terlibat dalam produksi dan operasional perusahaan.

Contohnya seperti memilih karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, memiliki keterampilan yang diperlukan, dan dapat berkontribusi pada operasional, mengatur jadwal kerja yang efisien dan memastikan bahwa ada cukup tenaga kerja untuk menghadapi permintaan produksi, memastikan lingkungan kerja yang aman, kondisi kerja yang layak, dan memberikan manfaat atau tunjangan yang sesuai.

Dan memberikan akomodasi kebutuhan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan. Dengan melakukan pengelolaan tenaga kerja yang baik membantu menciptakan lingkungan kerja yang produktif, motivasi karyawan yang tinggi, dan kontribusi maksimal dari setiap anggota tim dalam pencapaian tujuan perusahaan manufaktur.

8. Optimalisasi Proses Produksi

Optimalisasi proses produksi dalam manajemen operasional perusahaan manufaktur adalah upaya untuk memaksimalkan efisiensi, kualitas, dan produktivitas dalam semua tahap produksi barang atau produk. Tujuannya adalah mengurangi pemborosan, meningkatkan output, dan menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Beberapa langkah dalam optimalisasi proses produksi meliputi :

  • menganalisis langkah-langkah produksi secara rinci untuk mengidentifikasi potensi bottlenecks atau kegiatan yang tidak perlu
  • Mengidentifikasi jenis pemborosan seperti overproduction, waiting time, unnecessary transportation, inventory excess, over-processing, dan defects
  • Menggunakan teknologi seperti otomatisasi, sensor, dan analisis data untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi proses produksi
  • Menerapkan siklus PDCA (PlanDoCheckAct) untuk terus memperbaiki dan meningkatkan proses secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai departemen untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam proses produksi.

Optimalisasi proses produksi membantu perusahaan manufaktur mencapai hasil yang lebih baik dalam hal efisiensi, kualitas, dan respons terhadap perubahan permintaan pasar. Hal itu juga memungkinkan perusahaan untuk bersaing lebih baik di pasar dengan biaya yang lebih rendah dan produk yang lebih baik.

9. Pengendalian Biaya Produksi

Pengendalian biaya produksi adalah langkah-langkah yang diambil dalam manajemen operasional perusahaan manufaktur untuk mengelola dan mengurangi biaya yang terkait dengan proses produksi barang atau produk.

Tujuannya pengendalian biaya produksi adalah :

  • Untuk meningkatkan efisiensi operasional
  • Mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan profitabilitas.
  • Mengidentifikasi dan memahami komponen biaya produksi, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik
  • Memantau dan mengendalikan penggunaan bahan baku untuk menghindari pemborosan dan kelebihan persediaan
  • Mengatur jadwal produksi dengan efisien untuk menghindari biaya idle time dan perubahan produksi yang mahal, dan
  • Meminimalkan jumlah produk cacat yang memerlukan biaya untuk diperbaiki atau dibuang.

Dengan melakukan pengendalian biaya produksi, perusahaan membantu perusahaan manufaktur menjaga profitabilitas, mengurangi pemborosan, dan mendapatkan keuntungan lebih besar dari setiap unit produk yang dihasilkan. Hal itu juga dapat membantu perusahaan bersaing lebih baik di pasar dengan harga yang lebih kompetitif.

10. Manajemen Risiko Operasional

Manajemen risiko operasional adalah pendekatan yang digunakan dalam manajemen operasional perusahaan manufaktur untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola, dan memitigasi risiko yang terkait dengan proses produksi, operasional, dan bisnis secara keseluruhan.

Tujuannya manajemen resiko operasional adalah :

  • Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan atau kejadian negatif yang dapat mempengaruhi kelancaran operasional dan profitabilitas perusahaan.
  • Mengidentifikasi potensi risiko yang dapat muncul dalam operasional perusahaan, seperti gangguan produksi, kekurangan pasokan, perubahan regulasi, atau masalah kualitas
  • Mengembangkan dan menerapkan kontrol dan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko yang teridentifikasi
  • Memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan untuk mengatasi risiko human error dan melakukan audit internal secara berkala untuk menilai efektivitas kontrol dan mengidentifikasi potensi risiko.

Langkah-langkah tersebut dapat membantu perusahaan manufaktur mengantisipasi, mengurangi, dan mengatasi risiko yang dapat mengganggu kelancaran produksi dan operasional. Ini juga berkontribusi pada perlindungan aset perusahaan dan menjaga reputasi perusahaan dalam situasi yang tidak terduga.

Prioritas dan aspek manajemen operasional dapat bervariasi tergantung pada jenis produk, ukuran perusahaan, dan lingkungan operasionalnya.

The post 10 Contoh Manajemen Operasional Perusahaan Manufaktur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Pendekatan Utama Dalam Ilmu Manajemen https://haloedukasi.com/pendekatan-utama-dalam-ilmu-manajemen Fri, 17 Feb 2023 04:51:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41541 Pendekatan utama dalam ilmu manajemen bermaksud untuk satu kesatuan dalam organisasi denga berbagai bagian-bagian yang saling berhubungan. Pendekatan ini dapat memberikan manajer bagaimana cara suatu organisasi sebagai suatu keseluruhan bagi itu pada lingkungan eksternal yang cukup luas. Berikut ini pendekatan utama dalam ilmu manajemen. Pendekatan klasik Pendekatan klasik berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan organisasi […]

The post 4 Pendekatan Utama Dalam Ilmu Manajemen appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pendekatan utama dalam ilmu manajemen bermaksud untuk satu kesatuan dalam organisasi denga berbagai bagian-bagian yang saling berhubungan. Pendekatan ini dapat memberikan manajer bagaimana cara suatu organisasi sebagai suatu keseluruhan bagi itu pada lingkungan eksternal yang cukup luas.

Berikut ini pendekatan utama dalam ilmu manajemen.

Pendekatan klasik

Pendekatan klasik berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan organisasi dan para pekerja berfungsi seefisien mungkin. Dua teori utama pendekatan klasik adalah manajemen ilmiah, dan adminstrasi umum.

Dua penyumbang teori manajemen ilmiah terpenting adalah Frederick W. Taylor, dan tim suami-istri Frank dan Lillian Max Weber.

  • Manajemen ilmiah

Teori manajemen lahir pada tahun 1911 oleh Frederick Winslow Taylor yang berjudul Principle od scientific management (prinsip-prinsip manajemen ilmiah) pertama kali diterbitkan. Pemikiran-pemikiran yang dimuat dalam buku ini diterima dan dipakai oleh banyak sekali manajer di seluruh dunia.

Buku tersebut menjabarkan teori manajemen ilmiah dengan penggunaan metode-metode ilmiah untuk mendefiniskan satu cara terbaik dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Taylor bekerja di Midvale ad Bethlehem steel company di Pennsylvaia, AS sebagai seorang isninyur teknik mesin dengan latar belakang Quaker dan Puritan.

Pendekatan perilaku

Seperti kita ketahui, para manajer menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan bekerja bersama orang-orang lain. Hal ini menjelaskan mengapa sebagian peneliti memilih mengkaji manajemen dengan melihat orang-orang di dalam organisasi.

Bidang studi khusus yang mempelajari secara mendalam tindakan-tindakan (perilaku) orang yang bekerja di sebuah organisasi dikenal sebagai perilaku organisasi. Banyak di antara hal-hal yang dikerjakan oleh para manajer masa kini dalam mengelola orang seperti memotivasi, mempimpin, membangun kepercayaan, bekerja di dalam tim, mengelola konflik merupakan sumbangsih dari berbagai penelitian perilaku organisasi.

Meskipun sejumlah kalangan di awal abad ke-20 mengakui pentingnya peranan manusia dalam menentukan keberhasilan sebuah organisasi. Empat nama pemikir mecuat jauh di atas yang lainnya sebagai pendukung awal pendekatan perilaku organisasi yaitu :

  • Robert Owen
  • Hugo Munsterberg
  • Mary Parker Follett
  • Chester Barnard

Kontribusi mereka memang beragam dan berbeda-beda, tetapi mereka smua meyakini bahwa manusia merupakan kekayaan atau aset terpenting yang dimiliki sebuah organisasi sehingga harus dikelola secara baik dan benar.

Gagasan-gagasan mereka kemudian menjadi landasan bagi praktik-praktik manajemen semisal prosedur pemilihan karyawan, program-program motivasi dan bekerja dalam tim.

Pendekatan kuantitaif

Meskipun bagi para penumpang, saling berdesakan dan bertubrukan saat mencari tempat duduk mereka di sebuah pesawat terbang mungkin hal yang biasa, bagi perusahaan penerbangan hal ini bisa di pandang sebagai masalah serius.

Ini disebabkan akan terjadinya antrean yang memperlambat pesawat untuk kembali mengudara. Dengan memanfaatkan penelitian di bidang geometri ruang waktu, sebagai salah satu contoh penerapan pendekatan kuantitatif yang menerapkan teknik-teknik kuantitatif untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Pendekatan kuantitatif lahir dan berkembang dari solusi-solusi matematika dan statistika yang dicipatkan untuk memecahkan masalah-masalah militer dalam perang dunia II. Setelah berakhirnya perang, banyak di antara teknik-teknik yang sebelumnya diperuntukan bagi kepentingan militer ini kemudian diterapkan ke alam bisnis.

Sebagai contoh sekelompok perwira militer AS, yag dijuluki The Whiz Kids bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan era 1940-an, dan mereka menerapkan metode-metode statistik dan model-model kuantitatif untuk membantu proses pengambilan keputusan di perusahaan tersebut.

Pendekatan ini melibatkan penggunaan statistik, model-model optimasi, model-model informasi, simulasi komputer, dan berbagai teknik kuantitatif lainnya dalam aktivitas-aktivitas manajemen. Pemorgraman linear, misalnya adalah sebuah teknik yang digunakan para manajer untuk membantu mereka mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan alokasi sumber daya.

Penjadwalan kerja dapat menjadi lebih efisien dengan penerapan analisis penjadwalan jalur kritis. Model kuantitas pemesana ekonomis, atau dapat membantu para manajer menentukan jumlah barang persediaan yang optimal.

  • Manajemen mutu total

Masing-maisng dari hal-hal yang disebutkan ini adalah contoh penggunaan teknik-teknik kuantitatif dalam mebantu dari penggunaan teknik-teknik kuantitatif adalah apa yang dikenal senagai manajemen mutu atau kualitas total.

Manajemen mutu total adalah sebuah falsafah manajemen yang sepenuhnya berfokus pada upaya-upaya perbaikan secara terus menerus dan kemampuan menjawab dengan cepat berbagai kebutuhan dan harapan pelanggan.

Istilah pelanggan disini bisa berarti siapa saja yang berinteraksi dengan produk dan layanan organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Artinya, pelanggan meliputi para karyawan organisasi itu sendiri, par mitra pemasok organisasi, dan orang-orang yang membeli produk dan layanan organisasi.

Perbaikan berkesinambungan tidak mungkin diwujudkan tanpa adanya metode pengukuran yang akurat, yang mensyaratkan penggunaan teknik-teknik statistik untuk mengukur variabel-variabel kritis di dalam berbagai proses kerja organisasi. Hasil-hasil pengukuran ini kemudian dibandingkan terhadap standar untuk mengidentifikasi dan mengoreksi masalah.

Cara penerapan pendekatan kuantitatif

Tak seorangpun menyukai antrean panjang terutama antrian panjang di kasir keluar. Maka, mereka akan memilih berbelanja di tempat lain. Akan tetapi, di outlet pertama supermarket makanan, para pelanggan mendapatkan hal yang berbeda, yaitu semakin panjang antrian yang terbentuk, semakin singkat mereka harus menunggu.

Ketika hendak membayar dan keluar dari toko, para pelanggan akan di arahkan masuk ke sbuah jalur antrian tunggal yang berkelok-kelok yang menuju pada belasan hingga puluhan meja kasir yang berjejer.

Pendekatan kontemporer

Dua pendekatan kontemporer yaitu kesisteman dan kontinjensi merupakan bagian dari arus perubahan. Teori sistem adalah salah satu teori dasar di dalam ilmu fisika, yang di masa lampau belum pernah diterapkan di dalam organisasi – organisasi manusia. Sebuah sistem adalah sekumpulan bagain yang saling terkait antara satu dan lainnya, yang ditata sedemikian rupa hingga membentuk sebuah kesatuan yang utuh.

Dua tipe dasar sistem yaitu :

  • Sistem tertutup. Tidak dipengaruhi dan tidak pula berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
  • Sistem terbuka. Dipengaruhi dan berinteraksi dengan lingkungan tempatnya berada.

Di masa kini, bila kita membicarakan organisasi sebagai sebuah sistem, maka yang dimaksud adalah sistem terbuka. Para peneliti mengemukakan bahwa sebuah organisasi dibetuk oleh serangkaian faktor, yaitu :

  • Orang-orang
  • Kelompok-kelompok orang
  • Perilaku
  • Motif
  • Struktur formal
  • Beragam interaksi
  • Berbagai sarana
  • Sasaran
  • Status
  • Kewenangan

Dari faktor-faktor tersebut dalam menjalankan aktivitas-aktivitas koordinasi di berbagai bagian organisasi, para manajer harus memastikan bahwa semua bagian organisasi ini dapat bekerja secara selaras demi tercapainya sasaran-sasaran organisasi.

Sebagai contoh yaitu pendekatan sistem mengakui bahwa, terlepas dari seefisien apapun perusahaan produksi bekerja, departemen pemasaran harus mengimbanginya dengan kemampuan membaca dan mengantisipasi perubahan-perubahan selera konsumen dan mampu bekerja sama dengan departemen produksi untuk menciptakan produk-produk yang dikehendaki oleh konsumen.

Pendekatan sistem mengisyaratkan bahwa keputusan dan tindakan di salah satu bidang organisasi akan mempengaruhi bidang – bidang lainnya. Sebagai contoh, jika departemen pengadaan tidak membeli input dalam kuantitas dan kualitas yang benar, departemen produksi tidak akan dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik.

Terakhir, pendekatan sistem mengakui bahwa organisasi tidak sepenuhnya mandiri dan tidak dapat mencukupi dirinya sendiri. Organisasi bergantung pada lingkungannya untuk memperoleh input yang dibutuhkannya dan untuk menyerap output yang dihasilkannya.

Tidak satu organisasi pun dapat bertahan hidup lama bila mereka mengabaikan peraturan-peraturan pemerintah, hubungan dengan para pemasok, atau beragam konstituen eksternal lainnya yang menajdi tempat mereka bertumpu.

The post 4 Pendekatan Utama Dalam Ilmu Manajemen appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manajemen Waktu: Pengertian – Fungsi dan Cara memanajemennya https://haloedukasi.com/manajemen-waktu Fri, 22 May 2020 07:32:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6625 Apakah kalian tahu apa itu manajemen waktu? Waktu yang kita punya adalah 24 jam dalam sehari dan mampu dipergunakan sebaik baiknya dalam sehari-hari. Tetapi apa sebenarnya manajemen waktu itu? Yuk simak penjelasan berikut ini. Pengertian Manajemen Waktu Pengertian Secara Umum Secara umum manajemen waktu adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan controlling (pengawasan) produktivitas waktu. Sebab […]

The post Manajemen Waktu: Pengertian – Fungsi dan Cara memanajemennya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apakah kalian tahu apa itu manajemen waktu?

Waktu yang kita punya adalah 24 jam dalam sehari dan mampu dipergunakan sebaik baiknya dalam sehari-hari.

Tetapi apa sebenarnya manajemen waktu itu? Yuk simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Manajemen Waktu

Pengertian Secara Umum

Secara umum manajemen waktu adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan controlling (pengawasan) produktivitas waktu.

Sebab waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk melakukan pekerjaan, dan merupakan sumber daya yang harus dikelola secara efektif dan efisien.

Pengertian Menurut KBBI

Menurut kbbi manajemen waktu adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Leman, 2007:24
    Manajemen waktu adalah menggunakan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, seoptimal mungkin melalui perencanaan kegiatan yang terorganisir dan matang. Dengan manajemen waktu seseorang dapat merencanakan dan menggunakan waktu secara efisien dan efektif sehingga tidak menyia-nyiakan waktu dalam kehidupannya. Perencanaan ini bisa berupa jangka panjang, menengah dan pendek
  • Akram (2010:19)
    Mendefinisikan manajemen waktu adalah memanfaatkan waktu yang anda miliki untuk melakukan hal-hal yang dianggap penting yang telah tercatat dalam tabel kerjaā€¯.
  • Orr
    Manajemen Waktu merupakan sebuah kemampuan dalam menggunakan waktu secara efisien dan efektif untuk dapat memperoleh manfaat maksimal.
  • Forysth
    Manajemen Waktu adalah cara untuk membuat waktu menjadi terkendali sehingga dapat menjamin terciptanya sebuah efektifitas dan efisiensi dan juga produktivitas.
  • Leman
    Manajemen Waktu yakni penggunaan dan pemanfaatan waktu yang sebaik-baiknya, seoptimal mungkin dengan melakukan perencanaan suatu kegiatan secara terorganisir dan matang.
  • Rederick Winslow Taylor
    Manajemen Waktu ialah berbagai proses pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan kegiatan-kegiatan yang tidak berarti yang sering memakan banyak waktu.
  • Davidson
    Manajemen Waktu ialah cara untuk memanfaatkan waktu dengan baik dimana seseorang mampu menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat dan bekerja lebih cerdas.
  • Haynes
    Manajemen Waktu merupakan suatu proses pribadi dengan bisa memanfaatkan analisis dan perencanaan dalam menggunakan waktu untuk meningkatkan manfaat dan efisiensi.

Sifat Waktu

1. Waktu itu tidak dapat diganti

Sering kali saat kita melakukan kesalahan, kita menyesalinya dan lalu berpikir, jika saya ada di kesempatan dan waktu yang sama, saya tidak akan melakukannya lagi.

Manusiawi rasanya, saat seseorang menyesali apa yang telah dilakukannya itu tidak sesuai dengan apa yang diimpikan ia akan berharap bisa masuk dalam waktu “kemarin” dan memperbaiki semunya.

2. Waktu dapat Melenakan

Waktu berlalu tanpa terasa, tak sedikit orang yang terlena dalam waktu yang sering kali tidak seusi dengan misi hidupnya.

Banyak orang yang merasa hidupnya amat singkat. Masa kecil yang sudah puluhan tahun ditinggalkan terasa seperti baru kemarin.

3. Waktu adalah momen

Waktu merupakan kesempatan yang tidak akan berulang untuk kedua kalinya.

Kehidupan kita terdiri dari momen-momen yang seharusnya tidak dibiarkan berlalu begitu saja.

Ada orang yang menyiaka-nyiakan masa mudanya tanpa belajar.

Fungsi Manajemen Waktu

  • Membantu individu atau organisasi dalam menentukan prioritas. Misalnya menentukan tingkat urgensi melakukan sebuah aktivitas
  • Membantu mengurangi kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan
  • Dapat membantu untuk mencegah terjadinya bentrok waktu dalam mengerjakan dua atau lebih pekerjaan dalam waktu yang bersamaan
  • Membantu proses evaluasi terhadap hasil pekerjaan individu atau organisasi.

Tujuan Manajemen Waktu

Tujuan manajemen waktu yaitu untuk melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.

Efektifitas dalam suatu pekerjaan dapat dilihat dari tercapainya tujuan atau target yang sudah ditetapkan dalam manajemen.

Manfaat Manajemen Waktu

Inilah beberapa apa lasan mengapa kita harus me-manage waktu:

  • Dapat membantu kita membuat prioritas. Seperti misalnya, manakah yang harus di dahulukan membayar uang sekolah atau membeli handphone baru.
  • Dapat mengurangi kecenderungan untuk menunda-nunda tugas atau pekerjaan.
  • Dapat membantu menghindari tabrakan waktu atau bentrok. Seperti misalnya, menghindari 2 (dua) kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan secara bersamaan.
  • Dan dapat membantu mengevaluasi perkembangan atau kemajuan kita dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

Prinsip Manajemen Waktu

Jika anda ingin bisa mengatur waktu dengan baik, anda perlu untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen waktu:

  • Anda harus menyediakan waktu untuk mengatur perencanaan dan juga menentukan prioritas atas kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan.
  • Selesaikan terlebih dahulu kegiatan-kegiatan atau target yang memiliki prioritas yang tinggi. Bahkan kerjakan dan segera selesaikan hal-hal yang menjadi prioritas ini sebelum Anda mengerjakan pekerjaan lainnya.
  • Setelah pekerjaan yang menjadi prioritas berhasil diselesaikan, anda bisa melanjutkan tugas yang tersisa atau kembali membuat skala prioritas yang baru.

Cara memanajemen waktu

  • Tetapkan Tujuan Anda
  • Lihat Hal Apa Saja yang Bisa Membuang Waktu
  • Implementasikan Rencana Manajemen Waktu
  • Gunakan Tool untuk Mengelola Waktu
  • Belajar untuk Meminta Tolong Kepada Orang Lain
  • Buat Jadwal Rutinitas
  • Biasakan Batasi Waktu untuk Melakukan Sesuatu
  • Pastikan Keperluan Pekerjaan Anda Tersimpan dengan Baik
  • Isi Waktu saat Menunggu.

Dampak Manajemen Waktu yang Buruk

  • Melewati suatu batas waktu yang ditentukan (deadlines).
  • Work flow atau juga alur kerja yang kurang efisien.
  • Kualitas kerja yang menjadi buruk.
  • Memiliki suatu reputasi profesional yang negatif.
  • Meningkatkan stress atau tekanan kerja dalam kehidupan sehari-hari.
  • Ketidakseimbangan kehidupan yang akan terjadi.
  • Kesempatan karir yang stagnan atau mungkin juga akan menurun.

The post Manajemen Waktu: Pengertian – Fungsi dan Cara memanajemennya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>