ilmu pengetahuan alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-pengetahuan-alam Thu, 30 Apr 2020 02:48:58 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ilmu pengetahuan alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-pengetahuan-alam 32 32 Jenis-jenis Hujan dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-hujan Thu, 30 Apr 2020 02:48:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6018 Hujan adalah peristiwa turunnya endapan dari cairan (biasanya berbentuk butiran air) atau pun zat padat dari langit ke permukaan bumi akibat kondensasi dari awan. Air yang turun dari langit! Siklus turunnya hujan melibatkan perairan dan daratan. Siklus terjadinya hujan adalah sebagai berikut: Seluruh wilayah pada permukaan perairan bumi seperti sungai, danau, laut akan menguap ke […]

The post Jenis-jenis Hujan dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hujan adalah peristiwa turunnya endapan dari cairan (biasanya berbentuk butiran air) atau pun zat padat dari langit ke permukaan bumi akibat kondensasi dari awan. Air yang turun dari langit!

Siklus turunnya hujan melibatkan perairan dan daratan. Siklus terjadinya hujan adalah sebagai berikut:

  • Seluruh wilayah pada permukaan perairan bumi seperti sungai, danau, laut akan menguap ke udara karena panas matahari. Peristiwa ini disebut evaporasi
  • Uap air kemudian naik terus ke atas kemudian menyatu dengan udara.
  • Suhu udara yang semakin tinggi akan membuat uap air itu melakukan kondensasi atau menjadi embun, yang menghasilkan titik-titik air yang berbentuk kecil.
  • Suhu yang semakin tinggi membuat butiran uap yang menjadi embun tersebut  semakin banyak jumlahnya, yang kemudian berkumpul membentuk awan (koalensi).
  • Awan kemudian terus berwarna menjadi kelabu dan gelap yang dikarenakan butiran airnya sudah terkumpul dalam jumlah banyak.
  • Lalu suhu yang sangat dingin dan semakin berat, membuat  butiran-butiran tersebut akan jatuh ke bumi dan turunlah hujan

Hujan dapat dikategorikan terdiri dari beberapa jenis:

Berdasarkan Proses Terjadinya

1. Hujan Senithal

hujan zenithal

Merupakan hujan yang sering dan terjadi disekitar garis equator (garis khayal yang membagi bagian utara dan bagian selatan) sebagai akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dan Angin Pasat Tenggara.

Angin tersebut naik dan membentuk gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh, berat, dan akhirnya turunlah hujan.

2. Hujan Frontal

hujan frontal

Merupakan hujan yang terjadi karena akibat pertemuan angin musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan angin yang membawa udara dingin bersuhu rendah.

Daerah bertemunya angin musim panas dan udara dingin disebut dengan bidang front.

Bila suatu daerah berada di bidang front hal ini biasanya berbahaya karena biasanya akan terjadi badai dan petir yang terus menghantui.

3. Hujan Orografis

hujan orografis

Merupakan hujan yang terjadi karena angin yang membawa awan yang mengandung uap air bergerak secara horizontal.

Angin tersebut bergerak menuju pegunungan. Dengan suhu udara yang rendah di pegunungan, mengakibatkan terjadinya kondensasi.

Hujan ini mengakibatkan terjadinya daerah bayangan hujan (salah satu sisi dari pegunungan yang tidak terkena hujan orografis) sehingga terjadinya hujan.

4. Hujan Siklonal

hujan siklonal

Merupakan hujan yang terjadi akibat suhu udara yang panas (suhu tinggi) yang disertai dengan angin yang berputar-putar memicu terjadinya hujan yang dengan instesitas tinggi.

5. Hujan Muson atau Musiman

hujan muson

Merupakan hujan yang terjadi karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari (angina muson) antara garis balik utara dan garis balik selatan.

Di Asia Timur, hujan muson terjadi pada rentang bulan Mei sampai dengan Agustus.

Di Indonesia terjadi antara rentang bulan Oktober sampai April. Siklus inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau yang terjadi di Indonesia.

Berdasarkan Butirannya

1. Hujan Gerimis

hujan gerimis

Merupakan hujan yang ukuran diameter butirannya kurang dari 0.5 mm.

2. Hujan Deras

hujan deras

Merupakan hujan yang airnya turun dari awan dengan suhu di atas 0 °C dan mempunyai ukuran diameter sekitar 7 mm.

3. Hujan Salju

hujan salju

Merupakan adalah hujan yang berbentuk kristal-kristal es yang memiliki suhu rendah dibawah 0 °C.

4. Hujan Es

hujan es

Merupakan hujan curahan batu es yang turunnya dalam sebuah cuaca panas dari awan yang suhunya dibawa 0 derajat Celcius.

Berdasarkan Asalnya

1. Hujan Asam

hujan asam

Merupakan hujan yang bersifat asam dimana pH hujan sedikit dibawah 6, karena karbondioksida dan uap air menyatu membentuk asam lemah di udara.

Namun, pencemaran udara dapat meningkatkan tingkat keasaman hujan. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah nitrogen oksida dan sulfur oksida.

Tetapi seiring dengan kemajuan industri, hujan asam juga disebabkan oleh meningkatnya polusi udara dari pabrik, mobil, dan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara.

2. Hujan Meteor

hujan meteor

Merupakan sebuah fenomena astronomi ketika sejumlah meteor yang terlihat di langit malam lebih banyak intensitas meteor yang terlihat dimalam-malam biasanya.

Namun kejadian ini hanya berlangsung dalam rentang ratusan tahun sekali, dimana hujan meteor ini terjadi ketika bumi melintasi orbit dan menarik sisa-sisa ekor komet maupun pecahan asteroid.

3. Hujan Buatan

hujan buatan

Merupakan hujan yang sengaja dibuat oleh manusia. Biasanya hujan ini dibuat dengan cara menaburkan bahan kimia ke dalam air yang berfungsi untuk mempercepat pembentukan awan sehingga terjadilah hujan.

Berdasarkan Besar Curah Hujan (Definisi BMKG)

1. Hujan Sedang

hujan sedang

Merupakan hujan yang mempunyai ukuran diameter 20 mm – 50 mm perhari.

2. Hujan Lebat

hujan lebat

Merupakan hujan yang memiliki ukuran diameter 50 mm – 100 mm perhari.

3. Hujan Sangat Lebat

hujan sangat lebat

Merupakan hujan yang memiliki ukuran diameter di atas 100 mm perhari.

The post Jenis-jenis Hujan dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hujan Asam: Penyebab – Dampak dan Cara mengatasinya https://haloedukasi.com/hujan-asam Mon, 27 Apr 2020 03:14:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5933 Hujan merupakan salah satu peristiwa alam yang sering terjadi di daerah kita, Indonesia sebagai negara sub tropis dengan hanya memiliki dua musim, hujan dan kemarau. Tapi tahukah kamu, ada jenis hujan yang juga berbahaya lho!? ya, Hujan asam. Bagaimana Hujan Asam dikatakan berbahaya? Mari simak penjelasannya dibawah ini. Pengertian Hujan Asam Hujan asam adalah karakteristik […]

The post Hujan Asam: Penyebab – Dampak dan Cara mengatasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hujan merupakan salah satu peristiwa alam yang sering terjadi di daerah kita, Indonesia sebagai negara sub tropis dengan hanya memiliki dua musim, hujan dan kemarau.

Tapi tahukah kamu, ada jenis hujan yang juga berbahaya lho!? ya, Hujan asam. Bagaimana Hujan Asam dikatakan berbahaya? Mari simak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian Hujan Asam

Hujan asam adalah karakteristik hujan yang memiliki sifat asam lemah dengan pH dibawah kadar normal (sekitar pH 6).

Hujan asam terjadi sebagai akibat penggabungan Karbondioksida (CO2) di udara dan air yang sebagai akibatnya terbentuklah hujan asam ini.

Pada dasarnya NO dan CO2 banyak ditemukan dihujan biasa, namun apa yang membedakannya dengan hujan biasa lainnya?

Kalau kamu tinggal didaerah perkotaan dan kamu memiliki mobil yang dibiarkan terkena hujan selama beberapa hari, kamu akan melihat kondisi mobil kamu yang cat nya tergerus dan mengalami kerusakan.

Untuk di Indonesia sendiri, hujan yang terjadi memiliki pH 6. Hujan asam ini sering terjadi di daerah perkotaan, karena terjadinya polusi udara yang merusak lapisan udara di atasnya dan sebagai sejarah awal akibat revolusi industri di Inggris dan Perancis.

Sejarah Hujan Asam

Sejarah awal hujan asam ini dimulai sejak abad 17, tertulis dalam sebuah buku karya Robert Boyle tahun 1960 yang isi buku nya banyak menggambarkan peristiwa aneh itu.

Dimulai ketika terjadinya revolusi industri besar besaran di Perancis dan Inggris yang memaksa negara untuk memakai batu bara dan minyak sebagai energi pada mesin nya, yang akibatnya terjadi peningkatan gas SO2, HCl, dan Nox yang merusak udara.

Hujan asam merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk menjelaskan fenomena yang terjadi.

Siapa yang menamai jenis hujan ini dengan hujan asam?

robert angus
Robert Angus Smith

Istilah ini pertama kali diucapkan ilmuwan bernama Robert Angus Smith tahun 1872.

Dampak skala besar akhirnya benar benar terjadi di Amerika Utara yang mana banyak pohon-pohon serta ekosistem alamnya yang rusak akibat hujan asamnya, serta kondisi danau di Skandanavia yang terkontaminasi dan menyebabkan banyak ikan yang mati. Terjadi pada tahun 1960-an.

Karakteristik Hujan Asam

Berikut akan dijelaskan beberapa bentuk karakteristik Hujan Asam:

  • Awal terjadinya Hujan Asam adalah peningkatan SO2 (sulfur dioksida), Nox (Nitrogen Oksida) dan CO2 (karbondioksida) di udara.
  • Peningkatan secara drastis kadar asam nitrat dan sulfat di udara sebagai akibat polusi udara yang terjadi sehingga mengakibatkan Hujan Asam.
  • Indeks keasaman dari Hujan Asam yang tidak normal, atau dibawah indeks pH yang bernilai 5,7. Hal ini tentu tidak normal dan sangat berbahaya bagi tubuh makhluk hidup.
  • Mengganggu ekosistem yang ada, matinya makhluk hidup yang berada di perairan dan berdampak negatif bagi tubuh manusia, seperti pusing, kulit gatal dan gangguan sistem pernapasan pada manusia.

Sifat Hujan Asam

Pada dasarnya sifat hujan asam yang merusak akibat peningkatan pembuangan asap pembakaran di udara yang dilakukan oleh industri-industri besar.

Efek yang ditimbulkan juga merupakan daerah yang sering terjadi hujan, yaitu daerah pegunungan dan hutan yang megakibatkan jumlah makhluk hidup berkurang secara drastis dan akibat dari pada itu menganggu ekosistem yang sudah ada hidup disana.

Berkurangnya jumlah nutrisi yang dapat dihasilkan tumbuh-tumbuhan juga berakibat pada pertumbuhan pohon, dimana jamur yang tumbuh disekitar pohon muncul sebagai akibat hujan asam, menghambat pertumbuhan pohon itu sendiri.

Manfaat Hujan Asam

Dari sisi negatifnya yang sangat banyak, terdapat sisi positif dari Hujan Asam itu sendiri yang tidak banyak diketahui khalayak umum karena tentu saja ini sebagai akibat dampak negatifnya yang justru sangat banyak.

Adapun manfaat atau dampak positif yang diberikan oleh Hujan asam ini adalah membantu larutnya mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh hewan dan tumbuhan.

Mineral ini dibutuhkan saat makhluk hidup mengkonsumsi makanannya dan sebagai sumber energi tambahannya.

Ya, ternyata hujan asam ini memiliki satu dampak positif bagi makhluk hidup.

Tapi, kita tetap harus menjaga lingkungan jangan sampai malah merugikan diri sendiri dan makhluk hidup lainnya.

Penyebab terjadinya Hujan Asam

Sudah barang pasti penyebab hujan asam ini adalah produk asap pembuangan yang dilakukan oleh industri-industri dan juga adanya pengrusakan lingkungan hidup melalui polusi udara yang ditimbulkan oleh asap pembakaran dan kendaraan bermotor.

Sulfur dan Nitrogen menjadi senyawa utama penyebab dari hujan asam itu sendiri.

Aktivitas berlebihan yang dilakukan mesin-mesin industri menciptakan polusi udara melalui cerobong asap.

Hal ini tentu menuai kecaman sebagai akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dan satu hal lagi adalah pencemaran lingkungan yang terjadi akibat dari pembakaran yang menghasilkan karbon monoksida dan karbon dioksida berlebih di udara.

Kendaraan bermotor juga menjadi penyebab hujan asam ini. Tingkat polusi yang ditimbulkan mengakibatkan kadar keasaman hujan semakin tinggi sehingga membuat indeks pH tidak normal lagi.

Aktivitas manusia yang membakar sampah dan membuang sampah sembarangan juga menjadi pemicu penyebab dari hujan asam itu sendiri.

Tingkat aktivitas yang sangat berlebihan memicu kerusakan lingkungan secara masif.

Proses Terjadinya Hujan Asam

proses-hujan-asam

Berikut akan dijelaskan proses yang terjadi pada Hujan Asam:

  • Sejak awal proses Hujan Asam meningkat terjadi seiring meningkatnya revolusi industri dan aktivitas manusia lainnya, seperti asap pembakaran sampah, membuang sampah, dan penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan.
  • Dari industri-industri tersebut menggunakan cerobong asap yang katanya dapat meredam polusi, padahal justru menjadi sumber utama penyebaran hujan asam. Hujan asam terjadi jauh dari sumber muasal penyebabnya, yaitu daerah pegunungan, hutan, maupun sungai.
  • Sungai atau hutan yang tercemari hujan asam mengalami penurunan populasi dengan banyaknya ditemukan makhluk hidup yang mati akibat hujan asam ini.
  • Nutrisi pada hutan menjadi tidak stabil dan akibatnya terhambatnya pertumbuhan hutan, diserang jamur dan serangga.
  • Akibat nutrisi yang tidak terpenuhi berakibat pada akar tumbuhan terus mengalami perlambatan pertumbuhan, banyak pohon yang harus mengalami masa pertumbuhan jauh dari masa periode yang seharusnya.

Pada dasarnya hujan asam bisa terjadi secara alami, yaitu proses letusan oleh gunung berapi dan proses biologis lainnya yang terjadi pada sungai, rawa, dan pegunungan.

Akan tetapi dampak terbesar yang menimbulkan Hujan asam adalah aktivitas tak ramah lingkungan yang sering dilakukan oleh industri-industri besar.

Dampak Hujan Asam

Berikut dampak yang paling sering timbul akibat hujan asam dan sangat berdampak negatif bagi kelangsungan hidup makhluk hidup:

  • Dampak yang paling sering terjadi adalah berkurangnya jumlah makhluk hidup di danau, sungai, pegunungan atau hutan akibat kematian parsial yang ditimbulkan hujan asam, serta kandungan hijau pada tumbuh-tumbuhan juga ikut mempengaruhi bentuk daun yang kekurangan zat hijau.
  • Peningkatan senyawa logam di dalam air yang justru akan membunuh semua hewan yang ada.
  • Erosi tanah dan tidak suburnya tanah yang akan ditanami tumbuhan. Efeknya akan merusak hasil pertanian dan mengganggu produksi pangan manusia.
  • Bila terkena pada manusia mengakibatkan adanya pembengkakkan pada kulit, gatal-gatal, gangguan pernapasan akibat terhirupnya asam sulfat di dalam paru-paru dan pusing akibat kekebalan tubuh yang lemah.

Cara Mengatasi Hujan Asam

Secara hukum, langkah pencegahan pun diambil, yaitu dengan membuat peraturan bernama Clean Air Act pada tahun 1970 oleh Amerika Serikat untuk mengontrol emisi SO2 dan Nox di udara dan pada tahun 1990 dilakukan amandemen untuk memperketat aturan ini.

Dengan upaya  ini saja sudah dapat mengurangi emisi SO2 dari 23,5 juta ton menjadi 16 juta ton.

Harapannya tidak terjadi emisi berlebihan di tahun-tahun selanjutnya. Berbagai upaya hukum terus dilakukan hingga pada tahun 2010 gencar dilakukan untuk mengurangi efek yang dihasilkan atau ditimbulkan oleh banyak industri di dunia.

Berikut juga akan dijelaskan cara-cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran hujan asam:

  • Menggunakan bahan bakar rendah belerang, seperti etanol dan hidrogen.
  • Melakukan reboisasi tanah dengan menanam pepohonan ditanah yang gundul guna mencegah penyebaran hujan asam yang lebih masif lagi.
  • Melakukan daur ulang terhadap plastik. Tidak heran polusi udara juga bersumber dari sisa pembuangan pabrik, contohnya saja plastik, segera lakukan recycle atau daur ulang terhadap pembuangan sisa pabrik tersebut.
  • Penambahan zat kapur pada pupuk tanaman yang bermanfaat dalam mengurangi dampak hujan asam.
  • Mengontrol produksi pabrik dengan lebih ketat lagi.
  • Tidak menggunakan bahan bakar fosil secara berlebihan lagi untuk dikemudian hari. Karena faktor asap kendaraan juga sangat mempengaruhi hujan asam.
  • Tidak membuang – buang kertas, agar tidak adalagi pohon-pohon yang ditebang sembarangan hanya untuk keperluan kertas semata.
  • Menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan dan menciptakan suasana ramah lingkungan dengan pemakaian sewajarnya saja dan tidak berlebihan hanya untuk kepentingan ego masing-masing.

The post Hujan Asam: Penyebab – Dampak dan Cara mengatasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Ekskresi pada Manusia: Pengertian – Organ dan Gangguannya https://haloedukasi.com/sistem-ekskresi-pada-manusia Mon, 20 Apr 2020 04:00:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5626 Setelah mempelajari mengenai sistem peredaran darah manusia, sistem gerak manusia, sistem pernapasan manusia dan sistem saraf manusia, maka kali ini kita akan membahas sistem ekskresi manusia. Tubuh manusia mempunyai sistem yang kompleks. Tidak seperti kelihatannya, untuk bernapas saja tubuh melalui berbagai macam proses dan akhirnya manusia bisa bernapas. Layaknya bernapas, dalam buang air besar atau […]

The post Sistem Ekskresi pada Manusia: Pengertian – Organ dan Gangguannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah mempelajari mengenai sistem peredaran darah manusia, sistem gerak manusia, sistem pernapasan manusia dan sistem saraf manusia, maka kali ini kita akan membahas sistem ekskresi manusia.

Tubuh manusia mempunyai sistem yang kompleks. Tidak seperti kelihatannya, untuk bernapas saja tubuh melalui berbagai macam proses dan akhirnya manusia bisa bernapas.

Layaknya bernapas, dalam buang air besar atau kecil juga seperti itu. Harus melewati berbagai proses terlebih dahulu, untuk kemudian mengeluarkan kotoran dan racun di dalam tubuh melalui proses buang air tersebut.

Pengertian Ekskresi

Proses pembuangan kotoran dan zat beracun dan melibatkan banyak organ dalam tubuh inilah yang dimaksud dengan sistem ekskresi pada manusia.

Sistem Ekskresi manusia sendiri melibatkan organ-organ antara lain, ginjal, paru-paru, kulit, hati dan sistem pencernaan.

Begitupun dengan tubuh manusia, tubuh perlu membuang sampah agar tetap sehat.

Pembuangan sampah dari dalam tubuh ditunjukkan pada berbagai proses, seperti pengeluaran keringat, urin, gas CO2 dan H2O, serta pengeluaran urea dan cairan empedu.

Proses tersebut berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa dalam tubuh agar tidak meracuni organ lainnya, dan menyebabkan kematian.

Organ-organ yang Berperan Dalam Ekskresi Manusia

Terdapat beberapa organ sistem ekresi yang terlibat di dalamnya, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Kulit

lapisan kulit manusia

Kulit adalah organ manusia yang terbesar, yang merupakan jaringan yang terdapat dibagian luar tubuh.

Kulit juga memiliki berbagai lapisan dengan fungsinya masing masing.

Namun terkadang manusia tidak menyadari bahwa kulit juga merupakan salah satu organ ekskresi yang mengeluarkan cairan berupa keringat.

Kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:

1. Lapisan Epidermis

Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit bagian luar dan sangat tipis. Lapisan epidermis ini bisa dilihat oleh manusia. Lapisan epidermis memiliki dua lapisan, yaitu:

  • Lapisan tanduk
    Lapisan ini tersusun dari sel sel kulit yang telah mati, dengan demikian lapisan ini akan mudah terkelupas. Lapisan tanduk ini berada dilapisan epidermis bagian luar yang tidak mempunyai pembuluh darah dan juga serabut syaraf. Sehingga jika lapisan kulit ini terkelupas, tidak akan terasa sakit.
  • Lapisan malpighi
    Lapisan ini melindungi lapisan kulit dibawahnya dari sengatan sinar matahari. Lapisan ini berada dibawah lapisan tanduk. Pada lapisan Malpighi ini terdapat pigmen yang memberikan warna pada kulit.

2. Lapisan Dermis

Lapisan ini ada di bawah lapisan kulit epidermis. Lapisan ini memiliki jaringan yang lebih tebal dibandingkan dengan lapisan kulit epidermis.

Di dalam lapisan dermis terdapat beberapa jaringan, berikut ini adalah jaringan yang ada di lapisan dermis:

  • Memiliki pembuluh darah yang berfungsi mengangkut nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit dan rambut.
  • Terdapat kelenjar keringat yang berfungsi utnuk menghasilkan keringat dari pori-pori kulit.Bagian ujung syaraf lapisan ini terdapat korpuskulus pacini, korpuskulus meissners, korpuskulus ruffini, korpuskulus krause, korpuskulus ruffini, reseptor yang berfungsi untuk menghasilkan rasa nyeri.
  • Memiliki Kelenjar minyak yang berfungsi sebagai penghasil minyak. Minyak ini berfungsi menghindarkan dari kulit agar tidak kering, dan tetap terasa lembab.
  • Kantong rambut ada di jaringan kulit dermis. Tugas kantong rambut itu adalah untuk tempat pertumbuhan rambut dan pelekatan rambut.

3. Lapisan Bawah Kulit

Dalam lapisan ini ada jaringan lemak yang berfungsi untuk menahan suhu tubuh yang panas dan menjaga bagian dalam tubuh dari terkena benturan.

Proses Pengeluaran Keringat Oleh Kulit:

Aktivitas setiap orang berbeda beda, namun setiap harinya manusia akan mengeluarkan keringat sebanyak kurang lebih 225 cc.

Keringat yang dihasilkan berasal dari kelenjar keringat yang berada pada lapisan dermis dan tersebar keseluruh jaringan kulit.

Apa yang terjadi pada kulit saat manusia berkeringat? Berikut ini penjelasan dari proses terjadinya keringat.

  • Pengaruh hipotalamus

Hipotalamus merupakan sistem di syaraf pusat yang berfungsi mengatur suhu badan manusia. Hipotalamus menghasilkan enzim bradikilin.

Enzim bradikinin bermanfaat untuk mempengaruhi fungsi dari kelenjar keringat yang ada di lapisan dermis kulit.

  • Kelenjar keringat juga banyak dipengaruhi oleh suhu

Di lingkungan sekitarnya dan juga suhu pembuluh darah. Jika suhu lingkungan tinggi, maka suhu pembuluh darah juga tinggi sehingga bisa menjadi rangsangan terhadap hipotalamus.

  • Rangsangan yang diterima oleh hipotalamus

Akan mempengaruhi kelenjar keringat untuk bisa melakukan penyerapan terhadap air, garam, urea dan berbagai macam zat sisa metabolisme tubuh manusia.

Alasan Orang Berkeringat:

Tanpa disadari, berkeringat memiliki banyak manfaat terhadap tubuh. Sayangnya hal tersebut kurang disenangi oleh sebagian orang. Apa saja manfaat berkeringat? Kita simak penjelasan di bawah ini.

  • Menjaga suhu tubuh, mengapa berkeringat dapat mennjaga suhu tubuh? Hal ini dikarenakan suhu yang hanya mengalami kenaikan dan penurunaan hanya beberapa derajat saja dari suhu normal, membahayakan bagi tubuh.
  • Membuat suhu tubuh menjadi dingin, Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat mengalami penguapan di atas kulit. Penguapan ini yang nantinya akan menjadikan pendingin bagi suhu tubuh seseorang. Cara pendinginannya adalah dengan memindahkan panas dari pembuluh darah ke kulit dan juga udara yang ada disekitarnya.

Pemicu Keringat:

Keringat bisa muncul karena adanya pemicu terjadinya keringat, tidak dapat serta merta muncul keringat dengan sendirinya.

Hal hal yang dapat memicu keluarnya keringat dapat dijelaskan sebagai berikut.

  • Peningkatan Aktifitas Tubuh, Tinggi nya aktifitas tubuh dapat menjadi salah satu pemicu keluarnya keringat dari dalam tubuh. Hal ini terjadi karena kelenjar keringat bereaksi terhadap tingginya aktivitas tubuh.
  • Tingginya Suhu Lingkungan, suhu lingkungan yang tinggi menyebabkan terjadinya peningkatan suhu dalam tubuh. Jika suhu tubuh meningkat, maka hipotalamus akan bereaksi untuk menurunkan suhu tubuh. Maka hipotalamus akan memerintahkan kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringatnya.
  • Kestabilan Emosi, Gugup, cemas, perasaan tidak nyaman, dapat memacu hipotalamus untuk mengeluarkan enzimnya. Ketidak stabilan emosi tersebut memacu hipotalamus yang akhirnya akan bereaksi terhadap kelenjar keringat.

2. Ginjal

Ginjal

Fungsi ginjal adalah melakukan penyaringan terhadap darah dalam tubuh.

Ginjal juga mengatur keseimbangan kadar garam dan air di dalam tubuh. Ukuran ginjal hanya sebesar biji kacang merah yang terletak di rongga perut belakang.

Meski ukurannya kecil,ginjal memiliki peran yang sangat penting. Sebagai alat ekskresi manusia, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses ekskresi manusia.

Tahapan yang akan dilalui ginjal itu adalah sebagai berikut ini:

  • Penyaringan

Ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum akhirnya kembali kejantung dan paru paru.

Bagian ginjal yang berfungsi untuk  menyaring cairan adalah glomerulus.

Cairan yang tersesaring kedalam glomerulus adalah urea, glukosa, air, ion dengan jenis anorganik.

Ion anorganik yang dapat tersaring seperti natrium, kalium, kalsium dan klor.

Sedangkan darah dan protein tidak dapat menembus glomerulus, sehingga darah dan juga protein akan tetap tinggal di pembuluh darah kapiler.

Namun semua zat sisa metabolisme tersebut akan disimpan dalam bowman, sebelum akhirnya melalui glomerulus.

Cairan yang tersimpan di bagian bowman ginjal ini lah yang disebut urine primer.

Urin inilah yang nantinya di keluarkan sebagai sisa dari metabolism tubuh.

  • Reabsorbsi

Proses ini disebut dengan penyerapan kembali. Proses reabsorbsi terjadi di bagian ginjal bernama tubulus kontortus proksimal.

Yang diserap kembali oleh tubulus kontortus proksimal itu adalah zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh sehingga zat itu akan diserap kembali oleh tubuh.

Cairan yang akan diserap kembali dalam proses ini disebut dengan urin sekunder.

Berikut ini adalah zat yang akan diserap kembali oleh tubuh:

  • Glukosa
  • Air
  • Asam amino
  • Ion yang bersifat anorganik.
  • Urea juga akan diserap kembali meski hanya dalam jumlah yang sedikit.
  • Augmentasi

Augmentasi atau proses pengumpulan, Dinamakan tahapan pengumpulan sebab dalam tahapan ini akan terjadi pengumpulan cairan yang telah dilakukan dalam tahapan-tahapan sebelumya.

Proses pengumpulan ini ada di bagian tubulus kontortus distal, bisa juga terjadi dibagian saluran pengumpul.

Apa saja yang berhubungan dengan proses augmentasi, berikut ini penjelasannya:

  • Dalam proses augmentasi masih akan terjadi tahapan penyerapan cairan berupa ion natrium, klor dan juga urea.
  • Cairan yang dihasilkan oleh tahapan ini sudah berbentuk urin dalam wujud nyata.
  • Cairan urin tersebut akan dibawa menuju ke rongga ginjal.
  • Di dalam rongga ginjal, urin akan terbentuk dan juga terkumpul. Setelah terkumpul di rongga ginjal, tugas rongga ginjal adalah membuang urin tersebut ke luar dari dalam tubuh manusia.
  • Cairan urin itu akan keluar melalui ureter, uretra dan juga kandung kemih.

Urin yang bisa dikeluarkan oleh alat ekskresi ginjal sebanyak 1-2 liter selama perhari.

Jumlah urin yang dikeluarkan tergantung dengan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh.

Ini alasannya, mengapa kita perlu mengkonsumsi cairan yang cukup untuk menjaga kestabilan kerja ginjal.

Jika jumlah cairan yang dikeluarkan tidak sepadan dengan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh bisa dipastikan bahwa kinerja ginjal telah terganggu.

Indikasi terganggunya ginjal dapat dilihat dari warna urine yang keluar. urin yang normal akan memiliki warna kuning bening atau orange pucat, tidak mengandung endapan, beraroma khas pesing, dan memiliki kadar keasaman atau Ph 6.

Bagian-Bagian Ginjal

Berikut ini akan dijelaskan bagian bagian yang menyusun organ ekskresi ginjal pada manusia.

  • Kulit Ginjal

Dalam kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang tersusun dari badan Malpighi. Pada lapisan malpighi terdiri dari glomerulus yang dikelilingi oleh kapsul ginjal bernaman Bowman dan tubulus. Terdapat tiga macam jenis tubulus, yaitu :

  • Tubulus kontortus proksimal.
  • Tubulus kontiortus distal.
  • Tubulus kolektivus.
  • Sumsum Ginjal Atau Medula

Beberapa bagian dalam sumsum ginjal memiliki bentuk seperti piramida atau kerucut.

Didalam sumsum ginjal juga terdapat lengkung henle, dimana lengkung itu sebagai penghubung tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal.

  • Pelvis

Pelvis atau rongga ginjal menjadi tempat muara tubulus, bisa dikatakan bahwa pelvis ini akan menjadi penampungan sementara untuk urin yang dikeluarkan oleh ginjal.

Setelah ditampung di rongga ginjal atau pelvis urin itu akan menuju ke kandung kemih, setelah di kandung kemih urin akan menuju ke ureter selanjutnya akan menuju ke uretra.

Tempat penampungan sementara urin sebelum dikeluarkan oleh ginjal adalan pelvis atau rongga ginjal. Pelvis atau rongga ginjal menjadi tempat muara tubulus.

Setelah ditampung di rongga ginjal atau pelvis, urin itu akan menuju ke kandung kemih.

Setelah di kandung kemih urin akan menuju ke ureter selanjutnya akan menuju ke uretra.

Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Urin Manusia

Air, urea, asam urat, ammonia, empedu, garam dan juga zat beracun merupakan komponen dari urin yang jumlah dan volumenya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.

Berikut ini merupakan hal hal yang mempengaruhi urin manusia :

  • Volume Air

Banyak sedikitnya air yang diminum oleh seseorang menentukan banyak sedikitnya urin yang dikeluarkan oleh tubuh.

Ginjal yang berfungsi dengan normal akan mengeluarkan banyak urin jika tubuh menerima banyak asupan air pula.

Namun jika jumlah air yang dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit, maka urin yang dikeluarkan akan sedikit pula.

  • Garam

Garam yang terkandung dalam darah harus dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urin. Hal ini sangat mempengaruhi banyaknya jumlah urin yang di keluarkan.

  • Hormon

Hormon antidiuretik berperan dalam mengatur kadar air yang ada di dalam darah manusia.

  • Kondisi

Cuaca merupakan kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi jumlah urin yang dikeluarkan tubuh.

Urin akan banyak dikeluarkan ketika musim penghujan sedangkan saat musim kemarau, urin akan berjumlah sedikit.

  • Stimulasi Syaraf

Beberapa syaraf yang terstimulasi juga dapat berperan dalam pengeluaran urin.

3. Paru-Paru

paru paru manusia

Paru-paru memiliki fungsi yang penting untuk tubuh manusia, maka Paru-paru juga merupakan organ vital pada manusia.

Paru paru memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

  • Paru paru Mengatur pertukaran O2 dan juga CO2. O2 dibutuhkan oleh tubuh yang didapatkan dari udara luar, sedangkan CO2 tidak dibutuhkan oleh tubuh karena CO2 merupakan sisa dari hasil metabolisme tubuh sehingga CO2 itu harus dikeluarkan.
  • Paru-paru menjaga asam basa di dalam tubuh agar seimbang. Jika terjadi asidosis atau kelebihan asam di dalam tubuh, paru-paru itu akan mengeluarkan karbondioksida yang sifatnya asam.

Proses Pengeluaran Karbondioksida Melalui Paru-Paru

Bagaimana paru paru bisa mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh ? Tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana karbondioksida bisa keluar dari tubuh.

Dibawah ini merupakan proses pengeluaran karbonddioksida dari dalam tubuh.

Karbondioksida diangkut melalui tahapan yang panjang dan berurutan. Tahapan tahapan itu disebut juga dengan pertukaran klorida.

Pertukaran klorida ini memiliki mekanisme yang berhubungan dengan darah.

Darah yang ada pada bagian alveolus paru paru akan mengikat oksigen, lalu disebarkan keseluruh sel-sel jaringan dalam tubuh. 

Pada saat darah menyebarkan oksigen ke sel sel tubuh tersebut, darah juga mengikat karbondioksida dan air yang terdapat dalam sel sel tubuh sebagai sisa dari hasil metabolisme sel.

Karbondioksida dan air yang dikeluarkan oleh paru-paru itu dikeluarkan dalam wujud uap air.

4. Hati

hati manusia

Hati juga merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia, karena hari dapat menghancurkan lemak dan sebagai penetralisir racun yang masuk kedalam tubuh.

Terdapat beberapa fungsi lain dari hati :

  • Penghasil Getah Empedu,

Fungsi hati yang pertama adalah penghasil getah empedu. Empedu merupakan hasil metabolism dari darah merah yang di rombak dalam tubuh.

Getah empedu hasil metabolism tersebut di tampung dalam katung empedu, yang nantinya akan disalurkan kedalam usus 12 jari.

Getah empedu terdiri dari 2 komponen penyusun yaitu garam empedu dan zat warna empedu.

  • Menghasilkan Urea

Dalam proses metabolisme protein, akan menghasilkan sisa metabolism berupa urea.

Urea merupakan zat yang harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh, jika tidak maka urea akan menjadi racun bagi tubuh itu sendiri.

Proses metabolisme protein tersebut terjadi di dalam hati yang secara tidak langsung menghasilkan mineral dalam bentuk urea.

Bagian-Bagian Ekskresi Pada Hati

  • Vena cava inferior.
  • Penampang anterior.
  • Penampang posterior.
  • Ligamentum falsiform.
  • Ligamentum triangular kiri.
  • Lobus kaudatus.
  • Lobus kiri.
  • Ports hepatis.
  • caudatus
  • hepatica
  • Lobus quadrates.
  • Ligamentum teres.
  • Ductus biliaris.

Gangguan pada Alat Ekskresi Manusia

Pada alat ekskresi manusia juga memiliki gangguan-gangguan yang dapat menghambat jalannya untuk membantu proses pencernaan di dalam tubuh.

Berikut diantaranya:

1. Gangguan pada Ginjal

Ginjal merupakan organ yang tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri. Sehingga jika terjadi gangguan pada ginjal, seseorang akan mengalami sakit seumurhidupnya.

  • Gagal ginjal

Gagal ginjal merupakan gangguan berat pada ginjal. Jika hal ini terjadi maka ginjal sudah tidak dapat berfungsi lagi bahkan rusak.

Dengan tidak berfungsinya ginjal dalam melaksanakan sistem ekskresi cairan yang mengandung mineral garam yang harus di keluarkan, maka akan terjadi penumpukan cairan.

Penyakit ini tidak dapat di obati. Tindakan medis hanya akan membantu fungsi ginjal dalam mencuci darah dan juga CAPD yang akan terjadi seumur hidup seseorang yang telah terkena gagal ginjal.

  • Batu Ginjal

Batu ginjal terjadi karena adanya pengendapan mineral garam dan klor atau zat kapur dari dalam tubuh.

Hal ini juga merupakan salah satu gangguan yang terjadi dalam ginjal.

Pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat obatan yang berfungsi menghancurkan batu ginjal.

Jika dengan obat-obatan tidak mampu, maka akan dilakukan pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk mengambil batu ginjal yang tidak dapat dihancurkan dengan menggunakan obat obatan.

  • Diabetes Insipidus

Didalam ginjal terjadi proses reabsorbsi atau penyerapan kembali mineral garam yang masih bisa dipergunakan oleh tubuh.

Penyerapan kembali ini dipengaruhi oleh hormone ADH atau hormone anti diuretic.

Dengan kurangnya hormon tersebut akan menyebabkan seseorang mengeluarkan urin sebanyak 30 kali lipat dari jumlah yang seharusnya dan tidak dapat dikontrol. Hal tersebut menyebabkan seseorang terkena diabetes insipidus.

  • Nefritis

Gangguan ini merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri streptococcus.

Infeksi ini menyebabkan protein yang seharusnya terserap dalam tubuh akan tercampur dalam urin manusia.

  • Diabetes Melitus

Diabetes ini merupakan gangguan ginjal karena ginjal tidak bisa menyerap glukosa ke dalam tubuh sehingga glukosa tercampur dalam urin.

Tidak jarang urin orang yang menderita diabetes melitus akan dikeroyok oleh semut.

  • Uremia

Uremia merupakan keracunan yang diakibatkan oleh mengendapnya urea dalam darah yang seharusnya keluar bersama urin.

2. Gangguan pada kulit

  • Jerawat
    Jerawat merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh produksi minyak yang berlebihan dan juga terinfeksi bakteri.
  • Kudis
    Kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan juga kuman.
  • Pruvitus Kutanea
    Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa gatal di kulit akibat iritasi di bagian syaraf sensorik perifer. Penyakit ini merupakan penyakit langka yang jarang terjadi pada manusia.
  • Alergi
    Penyakit alergi merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan karena iritasi oleh makanan, minuman dan rangsangan lainnya. Biasanya penyebab alergi tersebut tertelan atau tersentuh dengan kulit.
  • Ganren
    Penyakit ini disebabkan oleh kulit yang mengalami kelainan. Kelainan itu disebabkan oleh sel-sel jaringan kulit yang mati akibat suplai darah yang buruk di pembuluh darah jaringan kulit.

3. Gangguan pada paru-paru

  • Asma
    Asma merupakan gangguan pernafasan yang terjadi pada paru-paru akibat adanya alergi oleh benda asing yang masuk ke dalam hidung.
  • Kanker Paru-Paru
    Kanker merupakan kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti merokok, banyak menghirup debu asbes, kromium dan juga masih banyak lagi lainnya.
  • Emfisema
    Gangguan ini disebabkan oleh alveolus yang mengalami pembengkakan sehingga saluran nafas menjadi sempit.

4. Gangguan pada hati manusia

  • Penyakit Wilson,
    Penyakit ini disebabkan oleh gen dimana kadar tembaga di dalam tubuh berlebihan sehingga fungsi hati menjadi terganggu.
  • Hepatitis
    Hepatitis merupakan peradangan pada hati dan juga pembengkakan hati. Hepatitis adalah penyakit yang berbahaya sebab jika terlambat diatasi bisa menyebabkan kanker hati.
  • Sirosis
    Sirosis adalah penyakit hati kronis sehingga membuat hati muncul guratan-guratan. Jika sudah terkena sirosis, hati tidak bisa berfungsi lagi.

The post Sistem Ekskresi pada Manusia: Pengertian – Organ dan Gangguannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tata Surya: Pengertian – Susunan dan Anggotanya https://haloedukasi.com/tata-surya Mon, 20 Apr 2020 00:37:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5684 Pastinya kamu pernah melihat langit pada malam hari bukan? Melihat bintang yang mengeluarkan cahaya seperti titik-titik dilangit hitam. Nah, di tata surya terdapat sebuah bintang yang bisa mengeluarkan cahaya sendiri yaitu Matahari. Bagaimana memahami tata surya? Yuk, mari kita pelajari bersama. Apa itu Tata Surya? Tata surya adalah kumpulan yang terdiri dari Matahari, bintang di […]

The post Tata Surya: Pengertian – Susunan dan Anggotanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pastinya kamu pernah melihat langit pada malam hari bukan? Melihat bintang yang mengeluarkan cahaya seperti titik-titik dilangit hitam.

Nah, di tata surya terdapat sebuah bintang yang bisa mengeluarkan cahaya sendiri yaitu Matahari. Bagaimana memahami tata surya? Yuk, mari kita pelajari bersama.

Apa itu Tata Surya?

pengertian tata surya

Tata surya adalah kumpulan yang terdiri dari Matahari, bintang di Galaksi Bima Sakti dan benda-benda yang mengorbit.

Di sekitarnya berjumlah 8 planet (sebelumnya 9) dengan sekitar 170 satelit planet yang dikenal, asteroid yang tak terhitung jumlahnya, komet, dan debu yang sangat renggang yang dikenal sebagai media antarplanet.

Matahari, Bulan, dan planet-planet yang paling terang terlihat oleh mata telanjang para astronom kuno, dan pengamatan serta perhitungan mereka tentang pergerakan benda-benda ini memunculkan ilmu astronomi.

Saat ini jumlah informasi tentang gerakan, sifat, dan komposisi planet-planet dan benda-benda kecil telah berkembang hingga proporsi yang sangat besar, dan berbagai instrumen pengamatan telah meluas jauh melampaui tata surya ke galaksi lain dan tepi alam semesta yang dikenal.

Namun, tata surya dan batas luar langsungnya masih mewakili batas jangkauan fisik manusia dan tetap menjadi inti dari pemahaman teoretis tentang ilmu tata surya.

Para astronot luar angkasa yang diluncurkan telah mengumpulkan data tentang planet, bulan, asteroid, dan benda-benda lainnya.

Dan data ini telah ditambahkan ke pengukuran yang dikumpulkan dengan teleskop dan instrumen lainnya dari bawah dan di atas atmosfer Bumi serta informasi yang diekstraksi dari meteorit dan batuan Bulan.

Semua informasi ini dicermati dalam upaya untuk memahami secara terperinci asal-usul dan evolusi tata surya untuk suatu tujuan yang terus dilakukan para astronom untuk membuat langkah besar.

Sejarah Terbentuknya Tata Surya

Tata Surya terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu dari keruntuhan gravitasi awan molekul antarbintang raksasa.

Sebagian besar massa sistem berada di Matahari, dengan mayoritas massa yang tersisa terkandung di Jupiter.

Empat planet bagian dalam yang lebih kecil, Merkurius, Venus, Bumi dan Mars adalah planet terestrial, yang terutama dan tersusun atas beberapa jenis batuan dan logam.

Keempat planet luar lainnya adalah planet raksasa, yang jauh lebih masif daripada empat planet dalam.

Dua yang terbesar, Jupiter dan Saturnus, adalah raksasa gas, yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium.

Dua planet bagian terluar, Uranus dan Neptunus, adalah raksasa es, yang sebagian besar terdiri dari zat dengan titik leleh yang relatif tinggi dibandingkan dengan hidrogen dan helium yang disebut volatil, seperti air, amonia dan metana.

Kedelapan planet ini memiliki orbit yang hampir bundar yang terletak di cakram yang hampir datar yang disebut ekliptika.

Tata Surya juga mengandung benda-benda yang lebih kecil. Sabuk asteroid, yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter, sebagian besar berisi benda-benda yang tersusun, seperti planet-planet terestrial yaitu dari batuan dan logam.

Di luar orbit Neptunus terletak sabuk Kuiper dan piringan tersebar, yang merupakan populasi objek trans-Neptunus yang sebagian besar terdiri dari es dan di luarnya terdapat populasi sednoid yang baru ditemukan.

Planet kerdil yang teridentifikasi atau diterima termasuk Ceres asteroid dan objek trans-Neptunus, Pluto dan Eris.

Berbagai populasi tubuh kecil lainnya yaitu komet, centaurus, dan awan debu antarplanet dan setiap planet luar dikelilingi oleh cincin debu planet dan benda-benda kecil lainnya.

Susunan dan Anggota Tata Surya

Terletak di pusat tata surya dan memengaruhi gerakan semua benda lain melalui gaya gravitasinya adalah Matahari yang dengan sendirinya mengandung lebih dari 99 persen massa sistem.

Planet-planet, dalam jarak ke luar dari Matahari, adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Beberapa miliar komet tata surya ditemukan terutama di dua reservoir yang berbeda.

Yang lebih jauh, yang disebut awan Oort, adalah cangkang bundar yang mengelilingi tata surya pada jarak sekitar 50.000 unit astronomi (AU) lebih dari 1.000 kali jarak orbit Pluto.

Sabuk Kuiper adalah zona berbentuk cakram tebal yang konsentrasi utamanya meluas 30-50 AU dari Matahari, melampaui orbit Neptunus tetapi termasuk sebagian dari orbit Pluto.

(AU = Satu unit astronomi yang merupakan jarak rata-rata dari planet ke Matahari sekitar 93 juta kilometer).

Nama Planet di Tata Surya

1. Merkurius

merkurius

Merkurius (0,4 AU dari Matahari) adalah planet terdekat dengan Matahari. Planet terkecil di Tata Surya (0,055 M⊕), Merkurius tidak memiliki satelit alami.

Selain kawah tumbukan, satu-satunya fitur geologis yang diketahui adalah punggungan lobus atau pecahan yang mungkin dihasilkan oleh periode kontraksi di awal sejarahnya.

Atmosfer Merkurius yang sangat lemah terdiri dari atom-atom yang meledak di permukaannya oleh angin matahari.

Inti besi dan mantel tipisnya yang relatif besar belum dijelaskan secara memadai.

Hipotesis termasuk bahwa lapisan luarnya dilucuti oleh dampak raksasa, atau bahwa dicegah untuk tidak sepenuhnya bertambah oleh energi matahari muda.

2. Venus

venus

Venus (0,7 AU dari Matahari) berukuran hampir sama dengan Bumi (0,815 M⊕) dan seperti Bumi, venus memiliki mantel silikat tebal di sekitar inti besi, atmosfer yang substansial dan bukti aktivitas geologi internal.

Itu jauh lebih kering daripada Bumi, dan suasananya sembilan puluh kali lebih padat.

Venus tidak memiliki satelit alami. Ini adalah planet terpanas, dengan suhu permukaan lebih dari 400 ° C (752 ° F).

Tidak ada bukti pasti dari aktivitas geologi saat ini telah terdeteksi di Venus, tetapi tidak memiliki medan magnet yang akan mencegah penipisan atmosfernya yang substansial, yang menunjukkan bahwa atmosfernya sedang diisi oleh letusan gunung berapi.

3. Bumi

bumi

Bumi (1 AU dari Matahari) adalah yang terbesar dan terpadat dari planet bagian dalam, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologis saat ini, dan satu-satunya tempat di mana kehidupan diketahui ada.

Hidrosfer cairnya unik di antara planet-planet terestrial, dan itu adalah satu-satunya planet di mana lempeng tektonik telah diamati.

Atmosfer bumi secara radikal berbeda dari planet-planet lain, yang telah diubah oleh keberadaan kehidupan yang mengandung 21% oksigen bebas.

Memiliki satu satelit alami, Bulan, satu-satunya satelit besar planet terestrial di Tata Surya.

4. Mars

mars

Mars (1,5 AU dari Matahari) lebih kecil dari Bumi dan Venus (0,107 M⊕). Memiliki atmosfer sebagian besar karbon dioksida dengan tekanan permukaan 6,1 milibar (kira-kira 0,6% dari Bumi).

Permukaannya terdiri dari gunung berapi yang luas, seperti Olympus Mons, dan lembah keretakan, seperti Valles Marineris, menunjukkan aktivitas geologis yang mungkin bertahan hingga 2 juta tahun yang lalu.

Warna merahnya berasal dari oksida besi (karat) di tanahnya. Mars memiliki dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga sebagai asteroid yang ditangkap atau mengeluarkan puing-puing dari dampak masif di awal sejarah Mars.

5. Jupiter

yupiter

Jupiter (5,2 AU) dengan diameter 318 M⊕ memiliki ukuran 2,5 kali massa semua planet lain.

Sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Panas internal Jupiter yang kuat menciptakan fitur semi permanen di atmosfernya, seperti pita awan dan bintik merah besar.

Jupiter memiliki 79 satelit yang dikenal. Empat terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa, menunjukkan kesamaan dengan planet terestrial, seperti vulkanisme dan pemanasan internal.

Ganymede, satelit terbesar di Tata Surya, lebih besar dari Merkurius.

6. Saturnus

Saturnus (9,5 AU) tampak beda oleh lingkaran cincinnya yang luas, memiliki beberapa kesamaan dengan Jupiter, seperti komposisi atmosfer dan magnetosfernya.

Meskipun Saturnus memiliki 60% volume Jupiter, itu kurang dari sepertiganya, pada 95 M⊕.

Saturnus adalah satu-satunya planet Tata Surya yang kurang padat dari air. Cincin Saturnus terdiri dari partikel-partikel es dan batu kecil.

Saturnus telah dikonfirmasi memiliki 82 ​​satelit yang sebagian besar terdiri dari es.

Dua di antaranya, Titan dan Enceladus, menunjukkan tanda-tanda aktivitas geologis.

Titan, bulan terbesar kedua di Tata Surya, lebih besar dari Merkurius dan satu-satunya satelit di Tata Surya dengan atmosfer yang substansial.

7. Uranus

uranus

Uranus (19,2 AU) dengan diameter 14 M⊕ adalah planet yang paling ringan dari planet-planet luar.

Uniknya di antara planet-planet, ia mengorbit Matahari di sisinya. Kemiringannya lebih dari sembilan puluh derajat ke ekliptika.

Uranus memiliki inti yang jauh lebih dingin daripada planet-planet raksasa lainnya dan memancarkan sangat sedikit panas ke ruang angkasa.

Uranus memiliki 27 satelit dan yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel, dan Miranda.

8. Neptunus

Neptunus (30,1 AU), meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus (17 M⊕) dan lebih padat.

Memancarkan lebih banyak panas internal, tetapi tidak sebanyak Jupiter atau Saturnus.

Neptunus memiliki 14 satelit yang dikenal. Yang terbesar, Triton, aktif secara geologis, dengan geiser nitrogen cair.

Triton adalah satu-satunya satelit besar dengan orbit retrograde. Neptunus disertai dalam orbitnya oleh beberapa planet kecil, yang disebut trojan Neptunus, yang berada dalam resonansi 1: 1 dengannya.

Kenapa Pluto tidak ada dalam daftar planet?

Dahulu Pluto secara resmi terdaftar di antara planet-planet sejak ditemukan pada 1930 yang mengorbit di luar Neptunus.

Tetapi pada 1992 sebuah objek es ditemukan masih lebih jauh dari Matahari daripada Pluto.

Banyak penemuan lain yang diikuti, termasuk objek bernama Eris yang tampaknya setidaknya sebesar Pluto.

Tampak jelas bahwa Pluto hanyalah salah satu anggota yang lebih besar dari kelompok objek baru ini, yang secara kolektif dikenal sebagai sabuk Kuiper.

Karenanya, pada Agustus 2006 International Astronomical Union (IAU), organisasi yang ditugasi oleh komunitas ilmiah dengan mengklasifikasikan objek astronomi, memilih untuk mencabut status planet Pluto dan menempatkannya di bawah klasifikasi baru yang disebut planet kerdil.

The post Tata Surya: Pengertian – Susunan dan Anggotanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Gerak Manusia: Pengertian – Fungsi dan Mekanisme https://haloedukasi.com/sistem-gerak-manusia Mon, 06 Apr 2020 01:47:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5095 Peristiwa yang terjadi saat tubuh manusia bergerak tidak segampang yang kita bayangkan. Karena hal tersebut melibatkan banyak proses yang dilalui oleh banyak organ dalam tubuh manusia. Pengertian Sistem Gerak Manusia Sistem gerak manusia merupakan kerja sama antara organ-organ gerak sehingga bisa menciptakan gerakan yang dapat membantu aktivitas manusia. Pada sistem gerak pada manusia, tulang kuat […]

The post Sistem Gerak Manusia: Pengertian – Fungsi dan Mekanisme appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peristiwa yang terjadi saat tubuh manusia bergerak tidak segampang yang kita bayangkan.

Karena hal tersebut melibatkan banyak proses yang dilalui oleh banyak organ dalam tubuh manusia.

Pengertian Sistem Gerak Manusia

Sistem gerak manusia merupakan kerja sama antara organ-organ gerak sehingga bisa menciptakan gerakan yang dapat membantu aktivitas manusia.

Pada sistem gerak pada manusia, tulang kuat manusia akan bekerja sama dengan tulang rawan, ligamen, dan jaringan ikat lainnya. Untuk saling merekat satu sama lainnya.

Selain untuk menyokong berat yang dibawa oleh tubuh, tulang akan bekerjasama dengan otot yang menghasilkan struktur postur tubuh manusia agar manusia bisa beraktifitas seperti biasanya.

Tanpa adanya tulang kerangka, otot tidak akan memiliki tempat untuk menempel, supaya dapat melakukan fungsinya dengan sebagaimana mestinya.

Fungsi Sistem Gerak Manusia

Salah satu organ penting dalam sistem gerak manusia adalah tulang. Jumlah tulang dalam tubuh manusia ada sekitar 206 susunan tulang.

Semuanya tulang tersebut tersusun dengan rapi dalam struktur lapisan, yaitu lapisan luar yang keras, dan lapisan dalam yang lebih lunak.

1. Fungsi dari Tulang

Selain berperan dalam pergerakan, tulang juga berfungsi untuk hal lain di tubuh, yaitu:

  • Sebagai pondasi tubuh
  • Melindungi organ-organ penting di dalam tubuh
  • Menyimpan kalsium
  • Memproduksi sel darah

Secara alami, tulang akan memperbaharui dirinya setiap 10 tahun sekali. Setiap tahun, sekitar 20% dari total tulang di tubuh berganti dengan yang baru.

2. Fungsi dari Otot

Ada dua jenis otot yang masuk ke dalam sistem gerak pada manusia, yaitu otot skeletal dan otot halus.

  • Otot skeletal

Otot skeletal terdiri atas serat-serat elastis yang memungkinkan tubuh untuk bergerak dengan bebas.

Otot ini melekat pada tulang dan sekitar sendi. Peregerakan otot skeletal diatur oleh otak.

Selanjutnya, otot ini bergerak secara sadar sesuai keinginan. Contoh otot skeletal adalah otot betis, otot paha, otot perut, dan lengan.

  • Otot halus

Berbeda dari otot skeletal yang pergerakannya dilakukan secara sadar, pergerakan otot halus terjadi secara otomatis, tanpa keingingan.

Sebenarnya, pergerakan otot halus pergerakannya diatur oleh otak. Namun, pergerakannya dilakukan berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Contoh otot halus adalah otot-otot pada pencernaan dan otot nadi.

3. Fungsi dari Sendi

Pengertian sendi adalah sebutan untuk pertemuan antara dua buah tulang.

Sendi lutut, misalnya, adalah pertemuan antara tulang betis dan tulang paha.

Sendi manusia bekerja seperti engsel, yang membuat pergerakan antara kedua tulang tersebut. Karena itulah sendi masuk ke dalam sistem gerak pada manusia.

Namun, ada juga sendi yang tidak dapat bergerak.

Agar lebih jelas, berikut ini adalah jenis-jenis sendi di tubuh manusia :

1. Sendi tidak bergerak (Sendi Fibrosa)

Contoh sendi yang tidak bergerak adalah tengkorak di kepala.

Tulang tengkorak terdiri atas lempengan-lempengan tulang yang bisa sedikit bergerak saat seorang bayi dilahirkan.

Namun saat masa pertumbuhan terhenti, lempeng-lempeng tulang tersebut akan menyatu dan tidak lagi bisa bergerak.

2. Sendi yang bergerak sebagian (sendi cartilagonius)

Contoh sendi yang dapat bergerak sebagian adalah sendi di tulang belakang.

Tulang-tulang di persendian ini, dihubungkan oleh tulang rawan dan dapat bergerak mengikuti tulang di atas maupun di bawahnya.

3. Sendi yang dapat bergerak bebas (sendi synovial)

Sendi ini bisa bergerak bebas, ke atas, ke bawah, maupun memutar. Contoh sendi yang dapat bergerak dengan bebas adalah sendi pinggul, bahu, siku, lutut dan pergelangan kaki.

Pada sendi yang bisa bergerak bebas, ada suatu cairan yang dinamakan cairan sinovial.

Cairan ini berada di antara tulang-tulang yang membentuk sendi tersebut, dan berfungsi sebagai pelumas untuk memudahkan tulang bergerak.

Sendi yang dapat bergerak bebas, kembali dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Sendi engsel
    Yang pergerakannya hanya satu arah, seperti pada lutut dan siku
  • Sendi putar
    Seperti kepala yang bisa bergerak ke kiri, kanan, atas, maupun bawah
  • Sendi ball dan socket
    Yang bisa bergerak paling bebas. Pada sendi ini, ujung satu tulang berada di cekungan tulang yang lain, seperti pada sendi pinggul dan bahu.

Mekanisme Sistem Gerak Manusia

Mekanisme sistem gerak manusia itu terdiri dari 2 (dua), yaitu:

  • Mekanisme Gerak Sadar

Mekanisme gerak sadar biasanya bisa kita lihat pada skema sebagai berikut.

Hal pertama yang terjadi adalah rangsangan yang diterima oleh alat indra pada tubuh yang kemudian diterima oleh alat sensorik dan diteruskan ke otak.

Dari otak kemudian diteruskan ke sensor motorik yang nantinya akan direspon oleh salah satu komponen tubuh yaitu otot yang akan menghasilkan tanggapan atau respon.

Respon itulah yang hasil akhir dari awal rangsangan yang diterima.

  • Mekanisme Gerak reflek

Gerak reflek, atau sering disebut gerak spontan. Mekanisme yang ada pada gerak ini adalah rangsangan atau impuls yang diterima oleh reseptor atau alat indera, diteruskan ke saraf sensorik dan ke sum-sum tulang belakang.

Dari sum-sum tulang belakang kemudian akan diteruskan ke efektor (otot dan kelenjar) dan menghasilkan hasil akhir yaitu tanggapan (respon)

Contoh yang paling simpel dari gerak reflek adalah, saat mata berkedip dikarenakan cahaya lampu yang pertama kali dinyalakan.

Komponen sistem gerak pada manusia

Selain ketiga komponen di atas, ada komponen lain yang juga berperan dalam sistem gerak pada manusia, seperti:

  • Tendon Fungsi

Tendon adalah jaringan keras yang berfungsi untuk menghubungkan otot ke tulang. Jaringan ini sebagian besar terdiri dari kolagen.

  • Ligamen

Sementara itu, ligamen adalah jaringan keras yang menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lain.

Ligamen tersusun dari kolagen dan serat-serat elastik, sehingga masih dapat meregang. Komponen ini, berada mengelilingi sendi.

  • Tulang rawan

Ujung dari dua tulang yang membentuk sendi, dikelilingi oleh tulang rawan.

Tulang rawan yang normal, memiliki tekstur yang lebih halus, tapi padat dan berfungsi sebagai penyerap tekanan, serta gesekan berlebih saat tubuh bergerak.

  • Saraf

Pada sistem gerak pada manusia, saraf berfungsi untuk mengontrol kontraksi otot skeletal serta menginterpretasikan informasi rangsangan.

Secara umum, saraf juga berfungsi untuk mengkoordinasi aktivitas yang ada pada sistem organ di tubuh.

  • Bursae

Bursae adalah sebuah kantung yang berisi cairan dan bertindak sebagai bantalan serta mengurangi gesekan di permukaan organ tubuh yang bergerak, seperti tulang, otot, tendon, dan kulit.

Kelainan pada Sistem Gerak

Kelainan pada sistem gerak terjadi ketika ada kerusakan atau gangguan pada organ-organ yang termasuk di dalamnya.

Kelainan pada sistem gerak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Faktor genetik.
  • Infeksi.
  • Kerusakan pada otak, seperti stroke.
  • Gangguan atau kerusakan saraf, termasuk saraf tulang belakang dan saraf tepi.
  • Gangguan metabolisme.
  • Efek samping obat-obatan tertentu.
  • Keracunan.

Ada banyak penyakit yang dapat menyebabkan kelainan pada sistem gerak tubuh, yakni:

1. Myasthenia gravis

Myasthenia gravis menyebabkan melemahnya otot-otot rangka pada tubuh. Penyebabnya adalah adanya gangguan komunikasi antara sel saraf dengan jaringan otot, sehingga menyebabkan gerakan tubuh melemah.

Gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap penderita, antara lain kesulitan bicara atau cadel, suara serak, napas pendek, dan kelopak mata turun.

Umumnya, gejala myasthenia gravis timbul ketika penderitanya beraktivitas dan akan membaik setelah beristirahat. Gejala penyakit ini dapat muncul secara perlahan dan cenderung memburuk bila tidak diobati.

2. Tremor

Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi secara berulang tanpa disengaja.

Tremor umumnya terjadi di tangan dan kepala, tapi bisa juga terjadi di bagian tubuh lain, seperti kaki, perut, dan pita suara.

Meski umumnya tidak mengancam nyawa, tremor dapat menganggu aktivitas sehari-hari.

Tremor disebabkan oleh gangguan pada area otak yang berfungsi mengatur pergerakan otot.

Tremor bisa terjadi tanpa penyebab yang jelas, namun sering kali kondisi ini merupakan gejala dari suatu penyakit.

3. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson terjadi karena tubuh kekurangan zat dopamin yang berperan dalam mengatur gerakan tubuh.

Ada tiga gejala utama penyakit Parkinson, yakni tremor, gerak tubuh melambat, dan kaku otot. Gejala lainnya yang mungkin muncul adalah:

  • Gangguan keseimbangan yang membuat penderita rentan terjatuh dan cedera.
  • Kesulitan dalam berjalan.
  • Bicara melambat dan tidak jelas.
  • Kesulitan dalam menulis.
  • Susah menelan.
  • Sulit menahan buang air kecil atau besar.
  • Produksi air liur berlebih.

Penderita penyakit Parkinson juga lebih rentan mengalami depresi, cemas, serta demensia.

4. Distonia

Distonia adalah gangguan yang menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa sadar.

Gerakan otot ini dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh saja atau seluruhnya.

Akibatnya, penderita distonia memiliki postur tubuh yang aneh dan mengalami tremor.

Penyebab distonia adalah adanya gangguan pada bagian otak yang berfungsi mengendalikan kecepatan dan koordinasi gerakan tubuh.

5. Ataksia

Ataksia disebabkan oleh kelainan pada otak kecil dan saraf tulang belakang yang memengaruhi koordinasi gerakan tubuh.

Ataksia menyebabkan seseorang sulit menggerakkan tubuh dengan mulus dan lancar.

Penderita ataksia juga bisa mengalami gangguan dalam berpikir atau emosi, serta kesulitan dalam menulis.

6. Chorea

Chorea adalah kelainan saraf otot yang menyebabkan munculnya gerakan tubuh yang tidak disadari.

Penyakit ini ditandai dengan gerakan berulang yang singkat, cepat, dan tidak terkontrol.

7. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)

ALS merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi otak dan saraf tulang belakang.

Penderita kondisi ini bisa mengalami kesulitan dalam melakukan beberapa aktivitas, seperti berbicara, menelan, berdiri, berjalan, dan menaiki tangga.

Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan untuk ALS.

Oleh karena itu, kelainan pada sistem gerak perlu secepatnya dikonsultasikan ke dokter.

The post Sistem Gerak Manusia: Pengertian – Fungsi dan Mekanisme appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Panca Indera: Pengertian – Bagian dan Cara Kerjanya https://haloedukasi.com/panca-indera Thu, 02 Apr 2020 03:37:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5106 Setiap manusia dianugerahi oleh sang pencipta untuk melihat, meraba, mendengar, merasakan, dan mencium agar dengan mudah melakukan kegiatan sehari-hari. Untuk dapat melihat, meraba, merasakan, dan mencium kita membutuhkan alat-alat tubuh yang mempunyai fungsi untuk mengetahui keadaan luar biasa yaitu pancaindra. Kali ini akan dibahas mengenai pancaindra berdasarkan pengertian dan jenisnya. Pengertian Panca Indera Dalam kamus […]

The post Panca Indera: Pengertian – Bagian dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap manusia dianugerahi oleh sang pencipta untuk melihat, meraba, mendengar, merasakan, dan mencium agar dengan mudah melakukan kegiatan sehari-hari.

Untuk dapat melihat, meraba, merasakan, dan mencium kita membutuhkan alat-alat tubuh yang mempunyai fungsi untuk mengetahui keadaan luar biasa yaitu pancaindra.

Kali ini akan dibahas mengenai pancaindra berdasarkan pengertian dan jenisnya.

Pengertian Panca Indera

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian sebagai alat perasa yang memiliki lima macam, yaitu penglihat, penghidu (mencium), pengecap (perasa lidah), perasa tubuh, dan pendengar.

Jenis-jenis Panca Indera

1. Mata

Mata merupakan alat indra yang berfungsi untuk melihat kondisi lingkungan atau benda disekitar dengan cepat dalam bentuk gambar.

Mata dapat menerima sebuah rangsang berupa cahaya (footoreseptor) yang tersusun dari bola mata, otot bola mata, dan saraf optik II berfungsi melindungi mata dari gangguan sekitarnya.

Selain itu, bulu mata, alis mata, dan kelopak mata juga mempunyai perang penting untuk melindungi mata dari keringat, benturan maupun kotoran.

Bagian-bagian Mata

bagian bagian mata

1.Kornea (Selaput bening)

Kornea merupakan lapian pelindung terluar pada mata berupa selaput bening berisi berbagai jaringan berbentuk kubah yang menutupi bagian depan mata.

Kornea tidak memiliki pembuluh darah seperti bagian tubuh lainnya, namun digantikan oleh air mata.

Kornea merupakan jaringan yang sensitif atau peka terhadap rangsangan karena paling banyak di lalui oleh jaringan saraf.

Fungsi kornea adalah untuk membiaskan (membelokkan) dan memfokuskan cahaya yang masuk ke mata, serta melindungi mata dari partikel asing dan paparan sinar ultraviolet.

Selain itu, kornea memiliki tiga lapisan dengan fungsi yang berbeda, yaitu:

  • Epitelium (Ephitelium)

Epitelium (Ephitelium) merupakan lapisan paling luar dari kornea mata yang berfungsi melindungi mata dari partikel asing, serta membantu menyerap oksigen dan nutrisi dari air mata.

  • Stroma

Stroma merupakan lapisan sebelum epitelium atau lapisan tengah dan tebal yang tersusun atas air dan protein sehingga berfungsi mempertahankan bentuk kornea agar tetap elastis, padat dan kuat.

  • Endotelium (endothelium)

Endotelium (Endothelium) merupakan lapisan paling dalam kornea yang terletak dibelakang stroma.

Lapisan ini memiliki fungsi menjaga agar kornea tetap jernih dan mengatur kadar air pada mata dengan memompa kelebihan cairan pada stroma agar penglihatan tidak kabur.

  • Iris (Selaput Pelangi)

Iris atau selaput Pelangi terletak dibelakang kornea mata, ditengahnya terdapat celah yang disebut anak mata atau pupil.

Iris berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk kedalam mata.

  • Lensa

Lensa mata merupakan bagian mata yang terletak dibelakang pupil mata dengan kemampuan mencembung dan memipih.

Lensa mata berfungsi untuk meneruskan dan memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh tepat pada retina, sehingga benda yang dilihat akan tampak jelas.

  • Pupil

Pupil berupa lingkaran hitam pada bola mata yang terletak dibelakang retina bagian tengah.

Pupil berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.

Pupil akan otomatis mengecil jika terpapar banyak cahaya, begitu juga sebaliknya.

  • Retina (Selaput Jala)

Retina atau Selaput Jala merupakan lapisan yang peka terhadap sinar. Retina terletak paling dalam dari bola mata yang berfungsi untuk menangkap cahaya yang masuk kedalam mata.

Cara Kerja Mata

Cara kerja mata dimulai dari kornea memungkinkan cahaya yang dapat masuk ke mata, dan melengkung untuk mengarahkan melalui pupil di belakangnya lalu terjadi pembukaan piringan berwarna iris.

Iris melebar atau menyempit sesuai dengan seberapa banyaknya cahaya yang melewati pupil atau ke lensa.

Lensa melengkung dan memfokuskan gambar ke retina, retina mengadung sel-sel fotoreseptor.

Sel-sel tersebut menerjemahkan cahaya menjadi sinyal saraf, lalu saraf optik membawa sinyal dari mata menuju ke otak untuk membentuk gambar visual

Kelainan pada Mata

  • Katarak

Katarak merupakan kerusakan atau gangguan pada mata yang menyebabkan lensa mata berselaput, rabun, menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya.

Hal ini terjadi karena adanya pengampuran pada lensa.

  • Infeksi Mata

Infeksi mata memiliki banyak jenis, salah satu yang paling terkenal adalah mata merah.

Infeksi mata terjadi karena infeksi pada selaput lendir putih mata dan kelopak mata.

Infeksi tersebut menyebabkan mata menjadi merah, bengkak dan nyeri. Selain mata merah, terdapat juga belekan dan bintitan.

  • Gangguan Lensa Mata

Gangguan pada lensa mata sangat umum terjadi, gangguan ini memiliki banyak jenisnya, yaitu: Miopi (Rabun Jauh), Hiperopi (Rabun Dekat), Silindris, Strabismus (Mata Juling).

  • Buta Warna

Buta Warna merupakan kelainan tidak dapat membedakan warna tertentu (merah, hijau, biru).

Biasanya buta warna bersifat turun temurun pada anak laki-laki.

  • Rabun Senja atau Rabun Ayam

Rabun Senja atau Rabun Ayam merupakan gangguan tidak dapat melihat benda dalam keadaan remang-remang atau saat malam hari. Gangguan ini disebabkan karena kekurangan vitamin A.

2. Telinga

Telinga merupakan alat indra yang berperan terhadap pendengeran sehingga mampu mendeteksi dan mengenali suara atau bunyi, serta berperan sebagai keseimbangan tubuh.

Telinga memiliki batas frekuensi suara yang bisa di dengar, yakni frekuensi antara 20Hz sampai 2000Hz.

Bagian-bagian Telinga

bagian bagian telinga
  • Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga dan liang telinga. Daun telinga berfungsi untuk mengarahkan suara ke liang telinga dan akhirnya menuju ke gendang telinga.

Lubang telinga berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara.

  • Telinga Tengah

Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang.

Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang pendengaran, dan saluran Eustachius.

Tulang pendengaran terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Martil, Landasan, Sanggurdi.

Selaput pendengaran (gendang telinga) memiliki fungsi sebagai tempat untuk menerima sebuah rangsangan bunyi dan meneruskannya kebagian yang lebih dalam.

Tiga tulang pendengeran memiliki fungsi untuk memperkuat sebuah getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.

Sakuran Eustachius memiliki fungsi untuk menghubungkan suatu rongga mulut dengan telinga bagian luar.

  • Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri dari tiga saluran setengah lingkaran dan rumah siput (koklea) yang berfungsi untuk mengubah impuls lalu dikiririm ke saraf pendengaran pada otak.

Selain itu tiga saluran setengah lingkaran memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Cara Kerja Telinga

Cara kerja telinga dimulai dari gelombang bunyi masuk ke dalam telinga keluar berupa getaran atau gelombang lalu diturunkan ke liang telinga sehingga memberikan tekanan atau pukulan pada gendang telinga.

Saat gendang telinga bergentar, getaran akan diperkuat dan dikirim ke telinga dalam.

Ketika getaran mencapai telinga dalam getaran akan diubah menjadi impuls listrik dan dikirimkan ke saraf pendengeran pada otak, lalu otak menerjemahkan sebagai suara.

Kelainan pada Telinga

  • Tuli

Tuli merupakan ketidakmampuan telinga untuk mendengar bunyi atau suara.

Tuli disebabkan karena adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga, terjadi kerusakan saraf pendengaran, dan kakunya gendang telinga.

  • Infeksi saluran telinga tengah (Otitis Interna)

Infeksi saluran telinga tengah biasanya terjadi karena bakteri atau infeksi virus yang menyerang saluran telinga tengah namun bisa terjadi karena flu maupun alergi.

Kelainan telinga ini dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.

  • Infeksi saluran telinga luar (Otitis Externa)

Infeksi saluran telinga luar biasanya terjadi karena infeksi bakteri, iritasi, jamur, dan alergi atau terlalu sering mengorek telinga.

Kelaian ini biasanya menyebabkan inflamasi, bengkak, dan kemerahan pada telinga luar.

3. Hidung

Hidung merupakan alat indra yang berperan sebagai indra penciuman, dan bagian dari sistem pernapasan yang berperan sebagai sirkulasi udara.

Umumnya ukuran dan bentuk hidung berbeda dan disesuaikan dengan ras manusia.

Bagian-bagian Hidung

bagian bagian hidung
  • Lubang Hidung

Lubang hidung merupakan bagian paling luar dan dapat dilihat oleh mata. Manusia memiliki dua lubang hidung yang dipisahkan oleh septum hidung.

Lubang hidung memiliki fungsi sebagai tempat keluar masuknya udara dan melindungi hidung dari ancaman luar.

  • Bulu Hidung

Bulu hidung merupakan rambut-rambut halus yang terletak didalam hidung.

Bulu hidung berfungsi sebagai menyaring udara masuk ketika bernafas dan menahan kotoran agar tidak masuk ke sistem pernapasan selanjutnya.

  • Septum Hidung

Septum hidung merupakan bagian yang memisah lubang udara menjadi dua bagian sampai bagian tenggorokan awal.

Dinding septum dilapisi dengan lendir dan mempunyai pembuluh darah sehingga berfungsi untuk melembabkan dan mengatur suhu udara yang masuk.

  • Rongga Hidung (Nasal Cavity)

Rongga hidung merupakan salah satu organ yang paling penting, karena berfungsi untuk meneruskan udara yang masuk menuju bagian tenggorokan.

Rongga hidung dipisahkan oleh langit-langit mulut dan terdapat selaput lendir dan silia (rambut halus).

  • Saraf Hidung (Saraf Olfaktori)

Saraf hidung merupakan salah satu saraf dari dua belas saraf kranial yang berhubungan langsung dengan otak.

Saraf hidung memiliki fungsi sebagai reseptor utama dalam indra penciuman.

  • Sinus Hidung

Sinus hidung merupakan bagian berbentuk rongga yang berada disekitaran hidung.

Sinus hidung memiliki banyak fungsi, yaitu memproduksi lendir yang mengalir ke dalam hidung, serta mengatur kelembaban dan menjaga pertukaran udara yang terjadi di hidung

  • Tulang Rawan dan Tulang Nasal

Tulang rawan dan tulang nasal merupakan dua tulang yang letaknya berpisah satu sama lain.

Tulang rawan merupakan bagian kuat namun elastis pembentuk bagian diujung hidung sedangkan tulang nasal terletak diantara tulang rawan dan dahi.

  • Nasofaring

Nasofaring merupakan bagian sistem pernapasan yang menghubungkan hidung dengan tenggorokan.

Nasofaring berfungsi untuk mengatur tekanan udara oleh tuba eustachius (saluran penghubung telinga dengan tenggorokan).

Cara Kerja Hidung

Cara kerja hidung dimulai dari adanya rangsangan berupa bau yang dihirup dari lubang hidung lalu disaring oleh bulu hidung.

Setelah disaring oleh bulu hidung kemudian dibawa dan akan luluh bersamaan dengan lendir didalam rongga hidung kemudian diterima oleh sel olfaktori.

Informasi rangsangan ini nantinya akan diterima oleh saraf olfaktori menuju otak, kemudian otak mengartikan informasi ini sehingga aroma yang ada disekitar pun tercium.

Kelainan pada Hidung

  • Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat merupakan kelainan yang sering terjadi karena adanya peradangan pada saluran udara yang disebabkan oleh flu maupun alergi.

  • Epistaksis atau Mimisan

Epistaksis atau mimisan merupakan kondisi yang disebabkan karena hidung mengalami cedera, hidung tersumbat ataupun alergi.

  • Deviasi Septum

Deviasi septum merupakan kondisi septum yang bengkok atau tidak setara, dikarenakan cedera atau cacat dari lahir.

  • Polip

Polip merupakan pertumbuhan kanker pada hidung atau sinus paranasal, disebabkan oleh adanya peradangan kronis.

4. Lidah

Lidah merupakan alat indra pengecap yang dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti, rasa manis, pahit, asam, dan asin.

Secara umum lidah berfungsi untuk merasakan rangsangan berupa rasa dari suatu benda atau makanan yang masuk ke dalam mulut. Selain itu, lidah juga berfungsi untuk membantu berbicara.

Bagian-bagian Lidah

Lidah memiliki dua kelompok otot, yaitu:

  • Otot intrinsik yang berfungsi mengatur gerakan-gerakan halus pada lidah.
  • Otot ektrinsik yang berfungsi untuk melakukan gerakan kasar saat mengunyah dan menelan, serta mengaitkan lidah pada bagian sekitar.

Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil dibagian atas lidah disebut Papila.

Papila berfungsi untuk dapat menerima rangsangan sentuhan serta pengecapan.

Setiap ujung papilla memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap rangsangan yang dirasakan seperti gambar berikut:

Pengertian Indra Pengecap : Struktur Bagian, Fungsi dan Cara Kerja ...

Cara Kerja Lidah

Cara kerja lidah ketika suatu benda atau makanan yang telah berupa larutan didalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap.

Saraf pengecap menerima rangsangan diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak.

Setelah itu, otak menanggapi rangsangan sehingga bisa merasakan rasa dari suatu makanan.

Kelainan pada Lidah

  • Oral Candidosis

Oral candidosis merupakan kelainan pada permukaan lidah yang tertutupi lapisan putih yang dapat dikerok, dikarenakan adanya jamur.

  • Atropic Glossitis

Atropic glossitis merupakan kelainan lidah karena kekurangan zat besi, biasanya lidah akan terlihat licin dan mengkilat.

  • Burning Tongue

Burning tongue merupakan kelainan lidah dengan sensai terbakar, biasanya kelainan ini banyak dialami oleh wanita yang sedang memasuki masa menopause.

5. Kulit

Kulit merupakan alat indra peraba dari lapisan paling luar tubuh manusia. Kulit sangat peka terhadap rangsangan fisik berupa temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan.

Kulit merupakan organ yang memiliki banyak fungsi, yaitu:

  • Melindungi tubuh dari berbagai macam pathogen yang dapat menyebabkan infeksi.
  • Melindungi tubuh dari dehidrasi dengan membantu menyimpan cairan tubuh.
  • Menerima rangsangan sensorik dari lingkungan external.
  • Sebagai tempat pembuangan cairan atau racun dalam tubuh melalui kelenjar keringat.
  • Sebagai alat respirasi bagi tubuh.
  • Untuk pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari pagi.

Bagian-bagian Kulit

bagian bagian kulit

1. Kulit Ari (Epidermis)

Kulit ari merupakan lapisan kulit paling luar yang tipis dan avaskuler. Kulit ari tidak memiliki pembuluh darah dan sel saraf.

Kulit ari tersusun atas empat lapisan dengan fungsi yang berbeda seperti berikut:

  • Stratum germinavitum
    Berfungsi untuk membentuk lapisan sel disebelah atasnya.
  • Stratum Granulosum
    Berfungsi untuk menentukan derajat warna kulit dan menyebabkan kulit menjadi keras dan kering karena sedikit memiliki keratun.
  • Stratum Lusidim
    Berfungsi untuk menghubungkan Stratum Korneum dengan Stratum Granulosum dan merupakan lapisan transparan yang dapat terlihat ditelapak tangan dan kaki.
  • Stratum Korneum
    Berfungsi untuk melindungi dan menghalangi jaring yang ada di bawahnya dari infeksi, dehidrasi, maupun paparan bahan kimia. Lapisan ini terletak dipaling atas.

2. Kulit Jagat (Epidermis)

Kulit Jangat merupakan lapisan yang lebih tebal dan berada dibawah lapisan kulit ari.

Kulit jangat terdiri dari dua lapisan, yaitu Lapisan Papiler yang tipis mengandung jaringan ikat jarang dan Lapisan Retikuler yang tebal mengandung jaringan ikat padat.

Kulit jangat memiliki serabut yang elastik sehingga memungkinkan kulit dapat merenggang di saat orang itu semakin bertambah gemuk, serta kulit dapat bergelambir disaat orang tersebut menjadi kurus.

Kulit jangat tersusun atas lapisan-lapisan dalam yang memiliki fungsi, sebagai berikut:

  • Pembuluh Kapiler
    Berfungsi untuk dapat menghantarkan nutrisi dan zat-zat makanan diakar rambut serta sel kulit.
  • Kelenjar Keringat,
    Berfungsi untuk dapat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
  • Kelenjar Minyak
    Berfungsi untuk menghasilkan minyak supaya kulit serta rambut tidak kering serta mengkerut.
  • Kelenjar Rambut
    Berfungsi untuk menekakan rambut karena didekat akar rambut ada otot polos.

3. Jaringan Ikat Bawah Kulit (Hipodermis)

Jaringan ikat bawah kulit berada dibawah kulit jangat dan tidak memiliki pembatas yang jelas dengan kulit jangat.

Jaringan ikat bawah kulit merupakan lapisan paling dalam yang didalamnya terdapat pembuluh darah, limfa, serta saraf yang sejajar dengan permukaan kulit yang terletak dibawah lapisan kulit jangat.

Kulit jangat memiliki fungsi, seperti:

  • Membantu menyangga tubuh bagian dalam terhadap adanya benturan.
  • Memberikan bentuk pada tubuh.
  • Sebagai penyedia cadangan makanan.
  • Membantu mempertahankan suhu tubuh.

Cara Kerja Kulit

Cara kerja kulit ketika rangsangan yang diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri diterima oleh sel-sel reseptor.

Rangsangan yang diterima oleh sel-sel reseptor diteruskan ke otak melalui urat saraf.

Setelah itu, otak menanggapi rangsangan sehingga bisa merasakan adanya suatu ransang. Otak pun memerintah tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.

Kelainan pada Kulit

  • Jerawat (Acne)
    Kelainan ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormone dan kulit yang kotor, biasanya remaja memiliki kulit berminyak sehingga rentan terhadap jerawat.
  • Panu
    Kelainan ini disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit karena tidak menjaga kebersihan kulit. Umumnya panu tampak seperti bercak putih dikulit disertai dengan rasa gatal.
  • Biang Keringat
    Kelainan ini disebabkan oleh kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Biang keringat ditandai dengan bitnik-bintik kemerahan yang disertai gatal.
  • Komedo
    Kelainan ini terjadi akibat tersumbatnya pori-pori. Umumnya komedo terjadi sebagai bentuk awal dari jerawat.

The post Panca Indera: Pengertian – Bagian dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Atom Menurut Thomson Sebagai Roti Kismis https://haloedukasi.com/pengertian-atom-menurut-thomson Wed, 08 Jan 2020 04:33:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3071 Democritus adalah orang Yunani yang pertama kali mengungkapkan konsep atom. Atom berasal dari kata Atomos dalam bahasa Yunani yang artinya ‘tidak dapat dibagi lagi’. Hingga akhir abad ke 19 konsep yang dipercaya mengenai atom masih berupa bola pejal seperti bola biliar hingga munculnya teori atom dari berbagai ilmuwan. Pengertian atom menurut Thomson muncul setelah teori […]

The post Pengertian Atom Menurut Thomson Sebagai Roti Kismis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Democritus adalah orang Yunani yang pertama kali mengungkapkan konsep atom. Atom berasal dari kata Atomos dalam bahasa Yunani yang artinya ‘tidak dapat dibagi lagi’. Hingga akhir abad ke 19 konsep yang dipercaya mengenai atom masih berupa bola pejal seperti bola biliar hingga munculnya teori atom dari berbagai ilmuwan. Pengertian atom menurut Thomson muncul setelah teori Dalton pada 1903. Teori Dalton yang menyatakan bahwa atom tersusun atas partikel – partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi belum meyakinkan para ilmuwan pada masa itu. penemuan elektron, proton, neutron dan radioaktivitas menimbulkan teori baru mengenai atom.

Salah satu teori mengenai atom adalah teori atom Thomson, yang mendeskripsikan bentuk atom seperti roti kismis. Joseph John Thomson (1856 – 1940) dulunya adalah seorang ahli di bidang fisika yang mempunyai cita – cita menjadi seorang insinyur kereta api. Namun ia mendedikasikan diri kepada ilmu pengetahuan dengan menemukan model atom serta membuktikan keberadaan elektron, yang mengubah teori listrik dan teori mengenai atom. Fisikawan asal Inggris ini menemukan partikel bermuatan negatif yang lebih ringan daripada atom pada tahun 1897. Atom diibaratkan sebagai roti kismis karena Thomson menganggap bahwa atom bermuatan positif dengan keberadaan elektron bermuatan negatif di sekelilingnya.

Teori Atom Thomson

J.J. Thomson melakukan percobaan tabung sinar katoda hingga menemukan elektron. Ketika itu ia melihat bahwa jika arus listrik melewati tabung vakum, maka ada semacam aliran berkilau yang terbentuk disana. Aliran berkilau itu dibelokkan ke arah plat kutub positif, dan pengertian atom menurut Thomson berhasil membuktikan bahwa aliran terbentuk dari partikel kecil atom dan bermuatan negatif, sehingga dinamai elektron. Untuk memahami mengenai teori atom serta molekul, perlu dipelajari akan macam – macam wujud benda dan jenisnya materi fisika serta perubahan wujud zat pengertian contoh dengan seksama.

Elektron merupakan partikel subatomik, maka Thomson menyimpulkan bahwa karena ada elektron yang bermuatan negatif dan atom yang bermuatan listrik netral, maka harus ada muatan listrik positif yang bisa menyeimbangkan muatan elektron pada atom. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka pengertian atom menurut Thomson dikenal dengan model atom roti kismis. Secara garis besar, pengertian atom menurut  Thomson yaitu:

  • Atom adalah bola pejal bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif di sekelilingnya. Penggambaran ini diibaratkan seperti roti.
  • Muatan positif dan negatif pada atom sama besarnya, menjadikan atom bermuatan netral, tidak memiliki muatan positif atau negatif berlebihan. Penggambaran ini disamakan dengan kismis yang tersebar pada roti.

Pelucutan gas pada peristiwa percobaan tersebut menyebabkan mengalirnya muatan – muatan listrik di dalam tabung pada tekanan sangat kecil. Tabung lucutan tersebut berisi udara dan elektrode – elektrode yang biasanya kerap disebut anoda atau katode. Udara yang ada di dalam tabung tidak dapat mengalirkan listrik walaupun ujung – ujung elektrodanya dihubungkan dengan induktor Ruhmkorf. Kondisi tersebut bisa berubah jika udara dalam tabung dikeluarkan, sehingga tekanan udara mengecil dan letak molekul merenggang.

Pada tekanan 4 cm Hg di dalam tabung memancarkan sinar merah ungu, yang bisa menghilang jika tekanan semakin kecil. Ketika mencapai tekanan 0,02 mm Hg, udara tidak lagi akan memancarkan cahaya namun kaca di depan katoda akan memancarkan cahaya kehijauan. Ada pula kemungkinan bahwa terpancar sinar yang tidak tampak dan disebut sinar katoda yang memendarkan kaca. Sinar katoda adalah sebuah arus elektron berkecepatan tinggi yang keluar dari katoda. Sifat sinar katoda yaitu memiliki energi, membuat kaca berpendar, dapat membelok dalam medan listrik dan medan magnet, dan akan menghasilkan sinar X jika ditembakkan pada logam. Percobaan ini tentunya menggunakan perhitungan rumit sebagaimana macam – macam rumus massa jenis zat cair dalam pipa u dan contoh soalnya.

Kelebihan Teori Thomson

Pengertian atom menurut Thomson memiliki kelebihan yaitu :

  • Mampu membuktikan keberadaan partikel lain dalam atom yang memiliki muatan negatif. Itu artinya bahwa atom bukanlah bagian terkecil dari suatu unsur.
  • Mampu menerangkan keberadaan partikel lebih kecil dari atom yaitu partikel subatomik.
  • Memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif dan negatif yang membentuk atom netral.
  • Membuktikan bahwa atom terdapat dalam semua unsur.
  • Menerangkan sifat listrik dari atom.

Kelemahan Teori Thomson

Kelemahan pada pengertian atom menurut Thomson yaitu:

  • Tidak dapat menjelaskan mengenai fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas yang ditemukan oleh Rutherford.
  • Belum dapat menjelaskan mengenai susunan muatan positif dan jumlah elektron dalam bola atau mengenai inti atom.

Teori atom juga berhubungan dengan  apa itu ilmu kimia mari mempelajari kimia dasar dan memahami sifat – sifat materi kimia dasar dengan mudah . Pengertian teori atom menurut Thomson kerap dianalogikan dengan beberapa hal lainnya. Teori atom Thomson terkadang diumpamakan menyerupai semangka. Daging buah yang merah melambangkan ruang bermuatan positif, dan biji yang tersebar diibaratkan sebagai elektron bermuatan negatif. Perbandingan lain menggunakan jambu biji yang sudah dikupas kulitnya. Biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar merata dalam bola daging jambu yang pejal, dan daging jambu diumpamakan sebagai ruang bermuatan positif.

The post Pengertian Atom Menurut Thomson Sebagai Roti Kismis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Teori Atom Modern Dalam Ilmu Pengetahuan Alam https://haloedukasi.com/pengertian-teori-atom-modern Wed, 08 Jan 2020 03:52:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3070 Teori atom berawal dari pandangan Democritus, seorang ilmuwan dari Yunani. Kata atom juga berasal dari bahasa Yunani Atomos yang artinya ‘tidak dapat dibagi lagi’. Teori dasar atom dikemukakan oleh Demokritus pada abad ke 4 SM sebagai suatu benda yang sangat kecil hingga tidak dapat dibagi lagi. Ia menyatakan bahwa atom sepenuhnya merupakan benda padat dan […]

The post Pengertian Teori Atom Modern Dalam Ilmu Pengetahuan Alam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori atom berawal dari pandangan Democritus, seorang ilmuwan dari Yunani. Kata atom juga berasal dari bahasa Yunani Atomos yang artinya ‘tidak dapat dibagi lagi’. Teori dasar atom dikemukakan oleh Demokritus pada abad ke 4 SM sebagai suatu benda yang sangat kecil hingga tidak dapat dibagi lagi. Ia menyatakan bahwa atom sepenuhnya merupakan benda padat dan terdapat ruang kosong antar atom sebagai ruang untuk pergerakannya sebagaimana pergerakan dalam air dan udara, juga tidak memiliki struktur internal.

Namun teori atom model Demokritus ini tidak memiliki bukti eksperimental sehingga mulai tahun 1800an bermunculan berbagai teori baru mengenai atom dari Dalton, Thomson, Bohr dan Rutherford.

Teori Atom Modern

Pengertian atom modern disebut juga sebagai teori atom mekanika kuantum atau mekanika gelombang. Model atom modern berkaitan dengan apa itu ilmu kimia mari mempelajari kimia dasar dan memahami sifat – sifat materi kimia dasar dengan mudah. Model atom modern dikembangkan oleh tiga orang ilmuwan yaitu:

  • Louis Victor de Broglie (1892 – 1987)

Ia menyatakan bahwa tidak hanya cahaya yang dapat memperlihatkan sifat sebagai gelombang, tetapi partikel – partikel kecil pun bisa memperlihatkan sifat sebagai gelombang dalam keadaan tertentu. Broglie dalam hal ini mengemukakan bahwa elektron memiliki sifat sebagai materi dan sifat sebagai gelombang, teorinya tersebut dikenal dengan dualisme sifat elektron.

  • Werner Heisenberg (1901 – 1976)

Werner mengemukakan asas ketidak pastian atau ketidak tentuan dari elektron yaitu ketidak pastian untuk menentukan kedudukan suatu elektron dengan cermat. Kedudukan elektron kemungkinan besar hanya bisa ditemukan dalam ruang tertentu dari atom yang disebut orbital.

  • Erwin Schrodinger (1887 – 1961)

Schrodinger menyusun suatu persamaan yang menghubungkan sifat – sifat gelombang dengan energi elektron yang disebut persamaan Schrodinger. Teorinya disebut teori atom mekanika kuantum atau mekanika gelombang, yang diterima oleh para ahli hingga zaman sekarang. Ia mendapatkan nobel fisika sebagai penggagas teori mekanika kuantum pada tahun 1933. Teorinya mirip seperti orbit tata surya yang orbitnya tidak menentu dan berpusat pada matahari, namun pada masa itu para ilmuwan masih sulit memahami teori Schrodinger. Teori atau perhitungan yang digunakan bisa jadi sama sulitnya atau lebih kompleks daripada seperti rumus massa jenis zat cair dalam pipa u dan contoh soalnya atau cara mencari luas dan keliling lingkaran mudah dan cepat rumus penyelesaiannya.

Model Atom Modern

Terdapat persamaan antara pengertian teori atom modern dan teori atom dari Niels Bohr dalam hal tingkat energi atau kulit atomnya, tetapi memiliki perbedaan dalam bentuk lintasan atau orbit elektron. Kedudukan elektron tidak dapat ditentukan secara pasti pada teori atom modern. Orbital adalah ruang dalam atom dimana terdapat kemungkinan besar ditemukannya elektron. Semua atom tersusun dari partikel – partikel sub atom yang sama. Perbedaan satu atom dengan yang lainnya terletak pada jumlah partikel sub atom yang dimilikinya, yaitu proton, elektron dan neuron.

Proton dan neuron terletak pada inti atom (nukleus), sementara elektron bergerak mengelilingi inti atomnya. Elektron yang bergerak mengitari inti atom berada pada tingkat energi tertentu, atau disebut juga dengan kulit atom. Kulit atom terbagi menjadi subkulit atom dan didalamnya terdapat orbital. Setiap subkulit disimbolkan dengan s, p, d dan f berdasarkan jumah ruang dan orbital yang berbeda. Subkulit dengan orbital berbeda juga memiliki energi yang berbeda, sebaliknya subkulit dengan orbital sama juga memiliki energi yang sama. Sebagaimana kulit K, subkulit s memiliki energi yang lebih rendah dan lebih dekat ke inti atom dibandingkan dengan subkulit p,d dan f.

Proton dan neutron yang terkumpul pada inti atom disebut nukleon. Di dalam proton atau atom bermuatan positif, neutron tidak memiliki muatan atau netral kecuali hidrogen – 1 yang tidak mengandung neutron dan elektron. Jumlah elektron sama dengan jumlah proton di dalam atom sehingga secara keseluruhan dikatakan bahwa atom bersifat netral. Sebenarnya, selain proton, neuron dan elektron masih ada partikel sub atom lainnya seperti quark dan meson. Lebih dari 99,9 persen massa atom berpusat pada inti atom, dengan jumlah massa proton dan neutron yang hampir sama. Sementara massa eletron sekitar 1840 kali lebih kecil daripada proton atau neutron. Pemahaman mengenai macam – macam wujud benda dan jenisnya materi fisika juga diperlukan untuk mengetahui mengenai atom dan teorinya.

Kelemahan Teori Atom Modern

Pengertian teori atom modern memiliki kelemahan dalam teori persamaan Schrodinger yang hanya bisa diterapkan secara eksak untuk atom yang memiliki elektron tunggal seperti pada hidrogen, sedangkan pada atom yang memiliki banyak elektron persamaan tersebut tidak dapat diselesaikan. Pada akhirnya untuk atom yang mengandung banyak elektron digunakan metode pendekatan yang didasarkan pada hasil penelitian dan teori para ahli.

Keberadaan atom tidak akan tampak oleh mata. Dalam pengertian teori atom modern, yang dapat dilihat adalah kumpulan tidak terpisahkan dari satu atau beberapa atom hingga terbentuknya molekul atau ion. Karena itulah materi yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari – hari merupakan kumpulan yang tidak terpisahkan dari keberadaan molekul atau ion – ion.

The post Pengertian Teori Atom Modern Dalam Ilmu Pengetahuan Alam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Pengertian Zat Psikotropika Dan Contohnya https://haloedukasi.com/pengertian-zat-psikotropika Mon, 06 Jan 2020 07:50:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3025 Psikotropika merupakan suatu zat atau obat alami dan sintetis non narkotika, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh secara selektif pada susunan saraf pusat yang dapat menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika bukan sejenis narkoba, tetapi efeknya dapat menyebabkan kecanduan yang bisa berakibat pada kematian. Psikotropika adalah obat atau zat yang cara kerjanya menurunkan […]

The post 7 Pengertian Zat Psikotropika Dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Psikotropika merupakan suatu zat atau obat alami dan sintetis non narkotika, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh secara selektif pada susunan saraf pusat yang dapat menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika bukan sejenis narkoba, tetapi efeknya dapat menyebabkan kecanduan yang bisa berakibat pada kematian. Psikotropika adalah obat atau zat yang cara kerjanya menurunkan fungsi otak dan merangsang susunan saraf pusat sehingga menimbulkan reaksi seperti halusinasi, ilusi, gangguan berpikir, perubahan perasaan mendadak, dan kecanduan.

Psikotropika diperkenalkan sebagai istilah sejak kelahiran cabang ilmu farmakologi yaitu psikofarmakologi yang khusus mempelajari psikofarma atau psikotropik. Sejak dikeluarkannya Convention on psycotropic substance pada 1971 oleh General Assembly, psikotropika ditempatkan di bawah kontrol badan internasional.

Jenis Psikotropika Berdasarkan Ketergantungan

Pada United Nation Conference for Adoption of Protocol on Psychotropic Substance, disebutkan bahwa batasan – batasan untuk zat psikotropika berupa keadaan ketergantungan, depresi dan stimulan susunan saraf pusat (SSP), menyebabkan halusinasi, menyebabkan gangguan fungsi motorik atau gangguan persepsi. Peramu zat psikotropika ini sudah tentu harus memahami mengenai perubahan wujud zat pengertian contoh, apa itu ilmu kimia mari mempelajari kimia dasar, dan memahami sifat – sifat materi kimia dasar dengan mudah. Berdasarkan pada resiko efek kecanduan yang dihasilkan jika mengonsumsinya, psikotropika terbagi menjadi empat golongan yaitu:

1. Psikotropika Golongan I

Pengertian zat psikotropika dan contohnya pada golongan I ini termasuk memiliki potensi tinggi dan sangat kuat untuk menyebabkan kecanduan. Zat ini juga termasuk pada obat – obatan terlarang yang jika disalah gunakan bisa dikenai sanksi hukum. Psikotropika golongan I tidak diperuntukkan bagi pengobatan namun hanya ditujukan untuk pengetahuan umum saja.

Sebab jika digunakan akan memberikan efek halusinasi bagi penggunanya dan merubah suasana hati secara drastis. Efek buruknya bisa menimbulkan kecanduan hingga kematian. Contoh : LSD, DOM, broloamfetamine,DMA, DMT, dan lainnya.

2. Psikotropika Golongan II

Pada zat golongan ini masih terdapat resiko ketergantungan yang cukup tinggi walaupun tidak terlalu parah seperti golongan pertama. Pemakaian obat – obatan yang termasuk pada psikotropika golongan II kerap ditujukan untuk penyembuhan berbagai penyakit, berkhasiat untuk terapi tetapi tetap beresiko menimbulkan kecanduan. Itu berarti penggunaannya dibolehkan dengan resep dokter untuk menghindari efek kecanduan. Namun golongan II termasuk jenis obat – obatan yang kerap disalah gunakan dan merusak pengertian zat pengatur dalam tubuh manusia, misalnya sabu, amfetamin, fenetilin, levamphetamine.

3. Psikotropika Golongan III

Efek kecanduan pada psikotropika golongan III termasuk sedang, tetapi penggunaannya tetap harus sesuai dengan resep dokter untuk menghindari bahaya terhadap kesehatan. Dosis berlebih dari psikotropika golongan ini bisa menyebabkan kematian. Contoh : Magadon, Brupronorfina,Amorbarbital, buprenorphine,cyclobarbital, pentobarbital, dan lainnya.

4. Psikotropika Golongan IV

Resiko kecanduan pada golongan empat psikotropika memang lebih kecil dibandingkan yang lainnya, tetapi tidak membuatnya dapat dikonsumsi secara bebas dan harus tetap menggunakan resep dokter. Penyalahgunaan obat – obatan yang termasuk pada golongan ketergantungan sedang ini cukup tinggi, bahkan beberapa jenis diantaranya dapat ditemukan dengan mudah dan dikonsumsi secara bebas. Contoh : Lexotan, pil koplo, sedativa atau obat penenang, obat tidur, Diazepam, Nitrazepam, aminorex, allobarbital, alprazolam dan lainnya.

Jenis Psikotropika Berdasarkan Efeknya

Berikut ini adalah pengelompokan psikotropika berdasarkan efek yang ditimbulkan yaitu:

1. Stimulan

Pengertian zat psikotropika dan contohnya ini termasuk obat untuk merangsang sistem syaraf sehingga dapat menimbulkan efek lebih percaya diri. Contoh : kafein, kokain, ganja dan amfetamin yang biasa terdapat pada pil ekstasi.

2. Depresan

Termasuk obat yang bisa memberikan efek berupa berkurangnya kerja sistem saraf, menurunkan kesadaran dan mengantuk. Contoh : Alkohol, sedatif atau pil BK, magadon, valium, mandrak (MX), ganja atau cannabis, barbiturat. Pengertian pencemaran lingkungan bisa juga disebabkan oleh proses pembuatan psikotropika ini yang tidak dilakukan tanpa prosedur yang benar atau sesuai ketentuan hukum.

3. Halusinogen

Jenis obat psikotropika ini konon bisa menimbulkan halusinasi seperti melihat dan mendengar sesuatu yang tidak pernah ada atau tidak nyata. Contoh : Licercik Acid Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline, dan mariyuana.

Obat – obatan ini bisa didapatkan di apotek tetapi harus digunakan sesuai resep dokter. Walaupun efek kecanduan yang ditimbulkan dari suatu obat – obatan relatif rendah, namun penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter. Sayangnya banyak orang yang menyalah gunakan psikotropika hingga tahap ketergantungan parah yang mengancam nyawa atau terancam hukuman penjara. Dampak penyalahgunaan yang bisa ditimbulkan antara lain berupa gangguan saraf, ketagihan, rasa takut berlebihan, depresi, kantuk, gangguan pernapasan, euforia, kelelahan, ketenangan berlebihan, dan kematian.

Psikotropika bisa menurunkan aktivitas otak dan merangsang susunan saraf pusat, kelainan perilaku disertai halusinasi, ilusi, gangguan berpikir, dan sebagainya. Penyalahgunaan psikotropika dalam jangka waktu panjang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit bahkan kelainan fisik dan psikis pemakainya. Untuk mencegahnya, perlu ditingkatkan sarana hukum yang lebih efektif termasuk di tingkat internasional untuk membasmi peredaran psikotropika terlarang.

The post 7 Pengertian Zat Psikotropika Dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Zat Aditif Pada Makanan Dan Contohnya https://haloedukasi.com/pengertian-zat-aditif-pada-makanan Mon, 06 Jan 2020 04:47:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3026 Pada dasarnya hampir setiap orang pasti pernah menggunakan atau mengonsumsi makanan yang mengandung zat aditif. Zat aditif didefinisikan sebagai suatu bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu, rasa, aroma, warna dan daya tahan makanan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 003 tahun 2012, definisi zat aditif makanan adalah bahan – bahan yang ditambahkan ke dalam pangan […]

The post Pengertian Zat Aditif Pada Makanan Dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dasarnya hampir setiap orang pasti pernah menggunakan atau mengonsumsi makanan yang mengandung zat aditif. Zat aditif didefinisikan sebagai suatu bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu, rasa, aroma, warna dan daya tahan makanan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 003 tahun 2012, definisi zat aditif makanan adalah bahan – bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuknya. Disebut juga sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang artinya sebagai bahan yang ditambahkan atau dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu, sifat atau bentuk pangan dalam Permenkes RI no.329/Menkes/PER/XII/76.

Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa zat aditif adalah bahan yang ditambahkan pada pangan dalam pemrosesan, pengolahan, pengemasan atau penyimpanan makanan untuk meningkatkan mutu makanan. Pemakaian zat aditif di Indonesia sudah diatur oleh Departemen Kesehatan dan diawasi oleh Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM).

Aturan Penggunaan Zat Aditif

Penggunaan zat aditif perlu ditetapkan oleh pihak – pihak yang memahami mengenai perubahan wujud zat pengertian contoh, memahami sifat – sifat materi kimia dasar dengan mudah dan telah paham mengenai apa itu ilu kimia mari mempelajari kimia dasar. Penggunaan zat tambahan pada makanan untuk tujuan tertentu terikat pada norma – norma yang harus ditaati seperti berikut :

  • Dapat mempertahankan nilai gizi dalam makanan.
  • Tidak mengurangi kandungan zat – zat esensial dalam makanan.
  • Mempertahankan atau memperbaiki mutu dari makanan tersebut.
  • Penampilan makanan menarik tetapi tidak mengandung unsur penipuan.

Jenis Zat Aditif Dalam Makanan

Pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya dibedakan menjadi zat aditif alami dan sintetis. Zat aditif alami adalah yang dihasilkan dari proses alami dan bahan dari alam sementara zat aditif sintetis adalah yang dihasilkan dari proses kimia atau non alami. Beberapa jenis dari pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya yaitu:

1. Penyedap Rasa

Bahan tambahan dalam makanan yang fungsinya menambah cita rasa dan mengembalikan cita rasa yang mungkin hilang saat proses pemasakan. Contoh penyedap rasa alami adalah bawang putih, garam dapur, cabe, dan lainnya. sedangkan contoh penyedap rasa sintetis adalah MSG  atau vetsin, nukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP).

2. Pewarna

Pewarna bisa berasal dari alam ataupun buatan. Pewarna alami berasal dari hewan atau tumbuhan, contohnya kunyit, daun pandan, buah naga, bit, dan lainnya. Contoh pewarna sintetis adalah Brilliant Blue FCF, Karmoisin, Eritrosin, dan Ponceau 4R. Rhodamin B dan Methanyl Yellow adalah pewarna sintetis yang dilarang.

3. Pemanis

Digunakan untuk menambah rasa manis pada makanan. Pemanis alami didapatkan dari tumbuhan seperti gula pasir dari sari tebu, gula jawa, gula aren, madu lebah atau madu bunga, dan kulit kayu. Contoh pemanis sintetis adalah siklamat, sakarin dan aspartam.

4. Pengawet

Digunakan untuk mengawetkan pangan agar bertahan lebih lama supaya tetap dapat dikonsumsi dalam kondisi yang baik. Pengawetan bisa dilakukan secara alami menggunakan garam dapur, gula. Bawang putih, dan cuka. Pengawetan secara kimia menggunakan natrium benzoat, asam benzoat, natrium nitrit, asam propionat, asam sorbat dan lainnya atau secara biologis dengan penambahan enzim papain dan bromelin.

5. Penambah aroma

Pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya ini adalah berupa tambahan aroma tertentu pada makanan sehingga menggugah selera untuk dinikmati. Contoh pemberi aroma alami adalah daun jeruk, minyak atsiri, vanili, sereh. Contoh aroma sintetis adalah Etil Butirat, Amil Valerat, Oktil Asetat, Butil Asetat, Isobutil Propionat, Benzaldehida.

6. Penambah Asam

Pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya untuk mengatur keasaman pada makanan untuk menghilangkan rasa mual ketika mengonsumsi makanan. Contoh penambah asam alami adalah jeruk nipis. Sedangkan contoh penambah asam sintetis adalah asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam tartrat, natrium bikarbonat dan amonium bikarbonat.

7. Antioksidan

Merupakan bahan tambahan pangan untuk menghambat, menunda atau mencegah kerusakan makanan secara oksidatif. Contoh antioksidan biasanya terbuat dari bahan kimia, yaitu Tokoferol, Alfa Tokoferol, Gama Tokoferol, Propil Galat, Asam Eritorbat dan garam natriumnya, Butil Hidrokuinon Tersier, BHT, BHA dan banyak lagi.

8. Pengemulsi, Pemantap dan Pengental

Zat aditif golongan ini ditambahkan pada makanan untuk membantu pembentukan sistem dispersi homogen. Contohnya Gom Arab, bahan aditif alami yang fungsinya dapat mengemulsi minyak dan air agar menyatu. Ada pula garam alginat dan gliserin sebagai bahan aditif buatan yang fungsinya untuk membuat makanan menjadi lebih pekat dan stabil sehingga teksturnya lembut.

9. Pengeras

Zat aditif yang ditambahkan untuk membantu membuat makanan menjadi lebih keras. Contoh dari pengeras buatan adalah kalium glukonat pada buah kalengan, alumunium amonium sulfat yang digunakan untuk acar ketimun yang dibotolkan.

10. Sekuestran

Zat ini berfungsi untuk mengikat ion logam polivalen jika ditambahkan pada makanan. Contohnya adalah asam fosfat pada lemak dan minyak makanan, kalium sitrat pada es krim, dan kalsium dinatrium EDTA.

11. Antikempal

Berupa bahan tambahan yang dapat mencegah proses penggumpalan atau pengempalan pada makanan seperti serbuk, tepung dan bubuk agar lebih mudah dikemas dan dikonsumsi. Biasanya antikempal ditemukan dalam susu berupa alumunium silikat, garam meja (kalsium alumunium silikat) dan sebagainya.

12. Pemutih

Zat pemutih digunakan untuk memutihkan bahan makanan, misalnya pada proses pembuatan tepung untuk mempercepat proses pemanggangan dan pemutihan tepung sehingga meningkatkan kualitas tepung. Contoh : asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat.

13. Penambah gizi

Zat yang ditambahkan pada suatu produk untuk meningkatkan nilai gizi dalam produk, dapat berupa mineral dan vitamin. Contoh : asam askorbat dalam minuman kemasan, feri fosfat, vitamin A, vitamin D dan sebagainya.

Selain pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya yang memang diperuntukkan bagi bahan pangan, kerap kali ada oknum tidak bertanggung jawab yang juga menambahkan bahan aditif non pangan pada makanan. Beberapa bahan aditif non pangan yang dilarang penggunaannya adalah boraks, pewarna tekstil seperti rhodamin B, dan formalin yang semuanya bisa menimbulkan dampak buruk bagi tubuh dan pengertian zat pengatur dalam tubuh terutama masalah kesehatan serius bahkan hingga menimbulkan pengertian pencemaran lingkungan.

The post Pengertian Zat Aditif Pada Makanan Dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>