ilmu psikologi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-psikologi Thu, 16 Jun 2022 00:14:26 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ilmu psikologi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmu-psikologi 32 32 27 Prospek Kerja Psikologi dan Gajinya https://haloedukasi.com/prospek-kerja-psikologi Thu, 16 Jun 2022 00:14:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35713 Psikologi adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku manusia, seperti kejiwaan dan kepribadian. Jurusan psikologi sendiri hampir pasti dapat ditemukan di setiap universitas baik negeri maupun swasta. Tak seperti beberapa tahun yang lalu, kini jurusan psikologi menarik banyak minat pelajar. Hal ini dikarenakan banyak sekali lapangan pekerjaan yang memerlukan ahli psikologi. Tak […]

The post 27 Prospek Kerja Psikologi dan Gajinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Psikologi adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku manusia, seperti kejiwaan dan kepribadian. Jurusan psikologi sendiri hampir pasti dapat ditemukan di setiap universitas baik negeri maupun swasta.

Tak seperti beberapa tahun yang lalu, kini jurusan psikologi menarik banyak minat pelajar. Hal ini dikarenakan banyak sekali lapangan pekerjaan yang memerlukan ahli psikologi.

Tak hanya di bidang kesehatan, banyak perusahaan yang bahkan bergerak di bidang teknologi membutuhkan karyawan yang pakar di bidang psikologi. Nah, berikut ini adalah beberapa prospek kerja psikologi paling dibutuhkan di masa sekarang ini.

Prospek Kerja Psikologi

1. Psikolog

Hal pertama yang terlintas ketika sekolah di jurusan psikologi adalah tentu adanya keinginan untuk menjadi seorang psikolog atau berkecimpung di ruang lingkup psikologi klinis. Pekerjaan untuk sarjana psikologi adalah untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental untuk mengatasi gangguan tersebut.

Seorang psikolog dapat menerima pasien dan melakukan pengobatan dengan menjalani beberapa pertemuan diskusi. Profesi psikolog ini memiliki rata-rata pemasukan tiap bulan sebesar 5,3 juta.

2. Psikiater

Banyak orang mengira jika profesi seorang psikolog itu sama dengan psikiater, tapi nyatanya tidak. Jika seorang psikolog menerima pasien dan mengobati dengan fokus psikoterapi, maka psikiater dapat mengobati dengan memberikan resep dan juga terapi khusus.

Seorang psikiater dapat membantu pasien yang mengalami masalah jiwa dari level ringan, menengah, sampai berat.

3. Terapis Seni

Dikenal juga dengan istilah Art Therapist, profesi ini dapat member dampak perubahan positif untuk seseorang yang memiliki masalah emosional dan komunikasi.

Prospek kerja psikologi satu ini tentu membutuhkan seorang ahli psikolog yang juga menyukai seni, seperti musik, gambar, dan lain sebagainya.

4. Terapis Kesehatan Mental Anak

Penanganan kesehatan mental pada anak tentu akan sedikit berbeda dengan orang dewasa. Pendekatan penyembuhan yang berbeda ini tentu membutuhkan ahli psikologi pediatrik dan psikologi klinis anak yang memiliki profesi terapis kesehatan mental anak.

Salah satu tugas utama seorang terapis mental anak adalah memberikan perhatian khusus untuk anak yang memiliki keterbelakangan mental, seperti contohnya penderita autis. Terapis kesehatan mental anak tentu akan butuh kesabaran dan keuletan yang lebih.

5. Guru Bimbingan dan Konseling

Setiap dari kita pasti pernah mendengar Guru BK atau Guru Bimbingan dan Konseling yang memang umum ditemukan di setiap sekolah. Untuk kamu yang tertarik dengan dunia pendidikan sekaligus psikologi, Guru BK adalah salah satu pilihan yang disarankan.

Sekolah akan selalu ada di setiap daerah, baik SD, SMP, SMA maupun SMK. Untuk itu peluang kerja menjadi Guru BK tentu akan ada terus selama sekolah berdiri.

6. Pembimbing Kepribadian Sekolah dan Universitas

Hampir mirip seperti guru BK, Pembimbing Kepribadian memiliki tugas untuk pelatihan pengembangan diri dari siswa dan mahasiswa guna meningkatkan rasa kepercayaan diri. Hanya saja profesi ini seperti dosen yang memerlukan ahli minimal lulusan master di bidang psikologi.

Profesi pembimbing kepribadian banyak ditemukan di luar negeri seperti misalnya Inggris, Jepang dan Korea. Jika sudah melakukan pelatihan terhadap siswa atau mahasiswa, maka sekolah dapat menerapkan metode pembelajaran yang lebih pas dan tepat untuk yang bersangkutan.

7. Dosen Psikologi

Tak hanya Guru BK, prospek kerja psikologi di dunia psikologi pendidikan juga dapat ditempuh dengan menjadi dosen. Namun tentu ini dapat dicapai ketika kamu sudah menyelesaikan pendidikan S2 sebagai syarat untuk menjadi dosen.

8. Peneliti

Selain berprofesi pengajar, seseorang yang memiliki background pendidikan psikologi dapat juga bekerja sebagai peneliti yang menerapkan metode penelitian dalam psikologi.

Pekerjaan ini cocok untuk seseorang yang memiliki kegemaran terhadap detail pekerjaan, suka belajar hal baru, dan menuangkannya secara ilmiah.

9. Guru Sekolah Kepribadian

Sekolah kepribadian adalah sekolah yang dapat membantu menata ataupun memperbaiki kepribadian seseorang. Bidang ilmu sekolah kepribadian meliputi cara berbicara yang baik, cara berpakaian yang sopan, dan banyak hal lainnya.

Lulusan sekolah kepribadian ini diharapkan akan menjadi individu yang mudah diterima masyarakat.

10. Departemen SDM

Disebut juga dengan Human Resource Department, bidang SDM (Sumber Daya Manusia) adalah lapangan pekerjaan yang paling banyak membutuhkan lulusan dari psikologi. Berita bagusnya, hampir semua perusahaan memiliki departemen ini, baik perusahaan kecil atau kelas internasional.

Beberapa bidang yang diurus oleh Departemen HRD menyangkut karyawan ini di antaranya bidang operasional, kompensasi, rekrutment hingga training and development. Tak main-main, gaji karyawan HRD di sebuah perusahaan multinasional dapat mencapai 45 juta per bulan

11. Konselor

Selain Human Resource Department, sebuah perusahaan terkadang juga membutuhkan seorang konselor. Konselor bertugas untuk menerima konsultasi karyawan yang memang membutuhkan.

Untuk prospek kerja di perusahaan, seorang konselor umumnya berada di tingkat jabatan yang kedudukannya tinggi. Oleh sebab itu pekerjaan ini benar-benar membutuhkaan pengalaman psikologi yang memadai.

Tak hanya di sebuah perusahaan, konselor juga dapat ditemukan di lembaga-lembaga seperti Non-Government Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

12. Research and Development (RnD)

Departemen Rnd merupakan salah satu divisi perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan penelitian (research) dan pengembangan (development) juga melakukan penilaian kinerja SDM perusahaan. Oleh sebab itu departemen ini juga membutuhkan ahli di bidang psikologi.

Terlebih jika departemen ini sedang melakukan sebuah riset guna perkembangan sebuah produk baru. Maka ahli psikolog dapat berperan dalam meneliti perilaku konsumen, analisis target market hingga riset tentang tingkat kepuasan konsumen setelah menggunakan produk tersebut.

13. Management Trainee

Sebuah perusahaan akan secara berkala mengadakan program pengembangan kualitas SDM melalui beberapa pelatihan. Seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi dapat berperan untuk memberikan pelatihan khusus atau motivasi karyawan jika bekerja di bidang management trainee.

Umumnya sebuah perusaan akan menggaji trainer tersebut dengan hitungan jam. Sehingga tarif akhir yang dihitun bukan per-hari ataupun tiap bulan, tapi dari jumlah kelas dalam pelatihan karyawan tersebut.

14. Headhunter

Headhunter akan membantu perusahaan untuk mengumpulkan kandidat pekerja yang berkualitas dan layak diterima. Profesi headhunter merupakan lembaga mandiri yang menawarkan jasa kepada perusahaan.

Tentu saja pekerjaan ini bertanggungjawab besar untuk memenuhi permintaan yang dibutuhkan perusahaan ataupun atasan.

15. Konsultan SDM

Sedikit berbeda dengan headhunter, pekerjaan seorang Konsultan Sumber Daya Manusia adalah membantu identifikasi masalah kinerja karyawan serta memberikan solusi maupun saran pada perusahaan tersebut. Saran dapat berupa usulan program training yang tepat sesuai permasalahan yang ditemukan.

16. Staf Ahli

Profesi sebagai staf ahli dapat ditemukan di perusahaan swasta, BUMN, Kementerian, maupun lembaga Pemerintah lainnya. Seorang staf ahli memiliki kemampuan khusus dan jam terbang yang tinggi karena menyandang predikat ahli.

17. General Affair

Pekerjaan ini memiliki posisi tepat di bawah pimpinan divisi umum atau kepala operasional dalam perusahaan. Oleh sebab itu pekerjaan jabatan ini meliputi menjalankan program operasional dari perusahaan tersebut.

18. Psikolog Forensik

Termasuk dalam bidang hukum dan ketahanan, pekerjaan dan peran psikologi forensik akan membantu penyelidikan dan menginterogasi tersangka. Pekerjaan dengan analisa mendalam ini  akan lebih baik dijalankan oleh psikolog dari lulusan master.

19. Criminal Profiler

Profesi ini bertugas untuk menyusun profil kriminal dari tersangka kejahatan. Penyusunan profil ini berkisar antara kesimpulan deskripsi pelaku dengan menggunakan prinsip psikologi manusia baik untuk pelaku yang sudah teridentifikasi maupun masih dalam pencarian.

20. Penerjemah Buku Psikologi dan Keilmuan

Memiliki latar belakang pendidikan psikologi, membuat individu yang lulus di bidang ini memiliki kemampuan untuk menjadi penerjemah buku psikologi berbahasa asing ke bahasa Indonesia.

Hal ini dikarenakan banyak istilah psikologi yang hanya dapat dimengerti oleh psikolog daripada penerjemah umum, sehingga mereka dapat menerjemahkan dengan lebih tepat.

21. Penulis Jurnal atau Buku

Selain penerjemah, prospek kerja psikologi yang lain tentu menjadi penulis jurnal nasional atau internasional hingga menjadi penulis buku yang kredibel. Dapat dilihat beberapa tahun terakhir ini, banyak sekali buku-buku tentang psikologi popular maupun kesehatan mental yang diterbitkan.

Sehingga tak hanya diminati oleh orang dengan pendidikan yang sama, buku psikologi popular juga banyak diminati oleh khalayak umum. Untuk jurnal ilmiahnya sendiri insentif yang dapat diterima antara 5 juta hingga 10 juta.

22. Periset Pasar

Disebut juga dengan market researcher, pekerjaan ini bertugas untuk mengumpulkan, melakukan analisis data, hingga memberikan rekomendasi kepada klien baik individu ataupun perusahaan untuk mengambil keputusan lebih lanjut.

Riset pasar yang dilakukan dapat berupa riset kuantitatif, kualitatif, ataupun keduanya.

23. UX Researcher

Berbagai macam perusahaan start-up membutuhkan ahli di bidang psikologi atau psikologi komunikasi untuk membantu mengetahui target pasar, yang diinginkan, apa yang menjadi trigger konsumen menggunakan produk perusahaan mereka, hingga bagian mana yang tidak user-friendly. Di sinilah peranan seorang UX Researcher untuk membantu mengatasi masalah tersebut.

24. Manajer Periklanan

Periklanan memiliki peran untuk  menarik minat konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasa layanan. Peran profesi ini tentu merencanakan dan mengarahkan bagaimana kampanye iklan tersebut dapat menarik minat masyarakat dengan strategi psikologi dasar manusia maupun psikologi sosial.

25. Psikolog Penerbangan

Sering disebut juga dengan aviation psychologist, profesi ini bertugas untuk memberikan konseling kepada pilot maskapai maupun kru penerbangan. Hal ini dilakukan untuk membantu mengatasi masalah, terutama stress dan cemas karena pekerjaan.

26. Geropsychologist

Fokus dari bidang pekerjaan geropsychologist adalah perubahan perilaku, kognitif, dan perkembangan manusia terutama masalah mental atau perilaku lansia. Sehingga profesi ini meliputi praktik klinis, pemberian konseling atau terapi untuk kelompok lansia.

27. Psikolog Lalu Lintas

Disebut juga dengan traffic psychologist memiliki kaitan erat dengan bidang penerapan ilmu psikologi untuk memahami keadaan atau perilaku pengemudi. Untuk itu bidang pekerjaan akan bervariasi, seperti misalnya meniliti perilaku manusia yang menggunakan transportasi, membantu merancang kendaraan yang lebih ergonomis dan aman, hingga membantu memberikan solusi meningkatkan keamanan lalu lintas dan pencegahan kecelakaan.

Berapa Kisaran Gaji Lulusan Kerja Psikologi

Prospek kerja psikologi memiliki rentang varian yang sangat panjang sehingga kisaran gaji pun bermacam-macam jumlahnya.

Untuk karyawan, rentang pendapatannya berawal dari 2,6 juta hingga 10,8 juta per bulan. Bahkan jumlah ini bisa lebih tinggi untuk pengalaman yang lebih lama, perusahaan yang lebih bonafit, atau perusahaan luar negeri dengan kurs mata uang yang berbeda.

Untuk seorang psikolog sendiri kisaran gaji mulai dari 2,6 juta hingga 6 juta untuk pengalaman yang masih awal.

Kampus Terbaik Dengan Jurusan Kerja Psikolog

Beberapa kampus dalam negeri terbaik yang memiliki jurusan psikologi di antaranya:

  • Universitas Indonesia, dengan peringkat 801-1000.
  • Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat.
  • Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.
  • Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
  • Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.
  • Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, DIY.
  • Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.
  • Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah.

Sedangkan untuk universitas luar negeri antara lain:

  • Harvard University
  • Sanford University
  • University of Oxford
  • University of California – Berkeley
  • Yale University
  • University of California – Los Angeles
  • University of Michigan
  • New York University
  • University of Cambridge
  • Massachusetts Institute of Technology (MIT)

The post 27 Prospek Kerja Psikologi dan Gajinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Metode Penelitian dalam Psikologi Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/metode-penelitian-dalam-psikologi Thu, 28 Apr 2022 13:55:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34268 Ilmu psikologi menekankan pada pengetahuan terkait proses pada fungsi mental manusia. Salah satu upaya untuk mendapatkan pengetahuan ini adalah dengan melakukan penelitian. Dalam penelitian psikologi, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Berikut penjelasan lebih lanjut. 1. Berdasarkan Pendekatan Analisis KuantitatifSecara sederhana, metode penelitian kuantitatif merupakan metode dengan […]

The post 3 Metode Penelitian dalam Psikologi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ilmu psikologi menekankan pada pengetahuan terkait proses pada fungsi mental manusia. Salah satu upaya untuk mendapatkan pengetahuan ini adalah dengan melakukan penelitian. Dalam penelitian psikologi, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Berdasarkan Pendekatan Analisis

  • Kuantitatif
    Secara sederhana, metode penelitian kuantitatif merupakan metode dengan data yang dianalisis bersifat numerik dan dapat diolah dengan metode statistika atau program pengolahan data. Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang menunjukkan penolakan terhadap hipotesis nihil. Contohnya pada penelitian Fellasari dan Lestari (2016) berjudul Hubungan antara Pola Asuh Orangtua dengan Kematangan Emosi Remaja. Subjek yang merupakan 137 siswa SMAN 2 Tambang ini diukur dengan kuesioner dengan empat pilihan jawaban dari 20 item pernyataan.
  • Kualitatif
    Jika penelitian kuantitatif melakukan analisis pada data berbentuk angka, metode penelitian kualitatif menganalisis data yang berbentuk naratif, gambar, video, dan sebagainya. Analisis yang dilakukan dapat digunakan untuk membuat kesimpulan deduktif maupun induktif, termasuk menunjukkan dinamika pada fenomena-fenomena yang ada. Contohnya pada penelitian Ramadhani (2018) yang berjudul Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Karakter Peduli Lingkungan. Metode kualitatifnya berjenis fenomenologi dengan cara melakukan wawancara tidak terstruktur pada subjek, yakni warga yang menerapkan PHBS serta dengan observasi
  • Mixed Method
    Metode mixed method merupakan upaya untuk menggabungkan kelebihan dari metode kuantitatif dan kualitatif sehingga data yang diperoleh menjadi semakin komprehensif. Selain itu, penggabungan ini juga diharapkan dapat mengatasi kekurangan kedua metode tersebut. Contohnya pada penelitian oleh Taslim, Ninin, dan Astuti (2021) berjudul Gambaran Psychological Well Being pada Ibu Rumah Tangga di Kota Bandung. Subjek yang diteliti ibu rumah tangga usia 18-40 tahun berjumlah 66 orang untuk mengisi kuesioner dan akan dilakukan wawancara untuk masing-masing dua orang dengan skor sangat rendah dan rendah, skor rata-rata, serta skor tinggi dan sangat tinggi pada setiap dimensi.

2. Berdasarkan Waktu

  • Longitudinal
    Penelitian longitudinal adalah jenis penelitian yang dilaksanakan dalam rentang periode tertentu dan pengukuran penelitiannya juga dilakukan selama beberapa kali. Pengukuran pada metode penelitian ini berfokus pada variabel tertentu secara terus menerus sebab tujuannya adalah melihat perubahan atau perkembangan. Contohnya pada penelitian Stanton dan Silva (1992) berjudul A Longitudinal Study of the Influence of Parents and Friends on Children’s Initiation of Smoking. Subjeknya adalah anak-anak yang tergabung dalam DMHDS dan pengukuran dilakukan ketika mereka usia 7, 9, 11, 13, dan 15 tahun dengan cara melakukan wawancara.
  • Cross Sectional
    Metode penelitian cross sectional cakupan subjeknya dapat lebih banyak dan beragam dengan batasan karakteristik yang lebih luas pula sehingga hasil dari data yang diteliti akan semakin kaya. Akan tetapi, rentang waktu pengukurannya lebih terbatas dalam satu waktu tertentu sehingga tidak dapat melihat adanya perubahan atau perkembangan. Contohnya pada penelitian oleh Wati dan Sumarmi (2017) dengan judul Citra Tubuh pada Remaja Perempuan Gemuk dan Tidak Gemuk: Studi Cross Sectional. Subjek penelitian ini adalah 36 siswa usia 13-15 tahun di SMPK Santa Agnes Surabaya yang diukur pada waktu bersamaan selama periode penelitian, yakni bulan April-Agustus 2017.

3. Berdasarkan Sifat Permasalahan

  • Deskriptif
    Tujuan dari metode penelitian deskriptif adalah untuk memberikan gambaran yang lengkap terkait setting sosial maupun hubungan di antara fenomena yang diukur. Metode ini lebih mengarah pada memberi penjelasan berdasarkan fakta yang ada, tetapi tidak menunjukkan analisis yang lebih dalam. Contohnya pada penelitian oleh Mahmud dan Ujun (2016) berjudul Studi Deskriptif Mengenai Pola Stres pada Mahasiswa Praktikum. Subjeknya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mengambil mata kuliah praktikum. Data diambil dengan kuesioner lalu dilakukan analisis deskriptif untuk menemukan pola stres pada mahasiswa.
  • Eksperimental 
    Metode eksperimental cukup berbeda dengan metode penelitian psikologi lainnya, tetapi metode ini tetap sering digunakan. Penggunaan eksperimen artinya peneliti melakukan kontrol terhadap variabel dependen untuk melihat hubungan sebab akibat dan perbedaan yang terjadi. Pada umumnya digunakan dua kelompok khusus sebagai subjek, yakni kelompok kontrol dan eksperimen. Contohnya pada penelitian oleh Lathifah, Ramli, dan Faizah (2016) berjudul Pengaruh Tayangan Humor terhadap Short Term Memory pada Mahasiswa Baru. Eksperimen yang dilakukan menggunakan kelompok kontrol dan eksperimen yang masing-masing berjumlah 25 orang untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh dan perbedaan setelah kelompok eksperimen diberi tayangan humor.
  • Korelasional
    Menurut Fraenkel dan Wallen (2008), penelitian korelasional adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel beserta tingkat hubungannya. Dengan metode ini, sejauh mana variasi pada satu faktor berkorelasi dengan faktor lainnya dapat terlihat melalui koefisien korelasi. Contohnya penelitian Tarmidi (2010) berjudul Korelasi antara Dukungan Sosial Orang Tua dan Self-Directed Learning pada Siswa SMA. Metode korelasional menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar (variabel tergantung) dengan dukungan sosial orang tua (variabel bebas) pada 195 siswa SMAN 1 Medan yang diukur dengan kuesioner.
  • Kausal-Komparatif
    Untuk membandingkan subjek yang berbeda sekaligus melihat hubungan sebab-akibat di dalamnya, peneliti dapat menggunakan metode kausal-komparatif. Metode ini membantu peneliti melihat adanya akibat yang terjadi karena faktor-faktor penyebab. Dengan kata lain, metode kausal-komparatif juga menunjukkan perbedaan berdasarkan faktor tersebut. Contohnya pada penelitian Budiarto (2018) berjudul Social Well-Being, Psychological Well-Being dan Emotional Well-Being: Studi Kausal Komparatif pada Praktisi Seni Bela Diri Bima dan Kebugaran Fisik. Hasilnya, tingkat social well-being lebih tinggi pada individu yang mengikuti bela diri karena merasakan kesejahteraan sosial terkait nilai hidup, filosofi hidup, dll.

Demikianlah beberapa metode penelitian psikologi yang umumnya digunakan. Metode tersebut terbagi ke dalam empat jenis, yakni berdasarkan pendekatan analisis, berdasarkan waktu, serta berdasarkan sifat permasalahan.

Kemudian, beberapa metodenya, yaitu kuantitatif, kualitatif, mixed method, longitudinal, cross sectional, deskriptif, eksperimental, korelasional, dan kausal-komparatif. Akan tetapi, seluruh metode tersebut dapat dikombinasikan dan sebenarnya masih banyak metode penelitian psikologi lainnya.

The post 3 Metode Penelitian dalam Psikologi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Cara Mengajar Anak Disleksia yang Patut dipahami https://haloedukasi.com/cara-mengajar-anak-disleksia Wed, 16 Jun 2021 05:38:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25302 Setiap anak terlahir unik, jangan kecewa jika anak berbeda dengan anak yang lain yang seumurannya. Jika anak sulit untuk membaca jangan langsung melabeli anak malas dan bodoh. Bisa jad anak kesulitan dalam membaca atau Disleksia. Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab Disleksia, namun jangan berkecil hati dalam mengajari anak tersebut untuk belajar membaca ataupun […]

The post 3 Cara Mengajar Anak Disleksia yang Patut dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap anak terlahir unik, jangan kecewa jika anak berbeda dengan anak yang lain yang seumurannya. Jika anak sulit untuk membaca jangan langsung melabeli anak malas dan bodoh. Bisa jad anak kesulitan dalam membaca atau Disleksia.

Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab Disleksia, namun jangan berkecil hati dalam mengajari anak tersebut untuk belajar membaca ataupun menulis. Berikut ini langkah-langkah mengajari anak disleksia.

1. Metode Multisensori

Berdasarkan studi dalam International Journal of Psychological Studies, metode ini berguna untuk membangun asosiasi visual-auditori melalui kegiatan kinestetik, mengurangi rasa bosan, dan melibatkan anak secara langsung dan mengembangkan perhatian terhadap detail dalam mempelajari huruf dan kata.

Berikut contohnya:

  • Menggunakan Krim atau Pasir
    Orang tua dapat menggunakan media pasir atau krim (weaping cream). Pembelajaran bisa menjadi hal yang menyenangkan dan mengundang daya tarik anak. Mintalah pada anak untuk menulis kata atau abjad di krim atau pasir tersebut dengan menggunakan tangan.
  • Menggunakan Balok Huruf
    Siapkan balok-balok huruf dan warnai balok-balok tersebut dengan warna yang menarik. Contohnya, warna merah untuk huruf vokal, dan warna jingga untuk huruf konsonan. Mintalah si kecil untuk menyusun huruf sambil mengeja, dan kemudian menyebut kata utuhnya.
  • Kolom Baca, Susun, dan Tulis
    Menurut para ahli, metode ini juga bisa diterapkan pada anak disleksia. Caranya, buatlah 3 kolom dengan keterangan di atasnya berupa Baca,Susun dan Tulis. Siapkan pula spidol dan balok warna warni. Tuliskan kata yang ingin diajarkan kepada anak di kolom Baca, lalu minta anak untuk mengamati huruf-huruf pembentuk kata tersebut. Kemudian, minta anak menyusun kata tersebut di kolom Susun menggunakan balok huruf warna-warni. Terakhir, minta anak menuliskan kata tersebut di kolom Tulis sambil membacanya.
  • Dinding Kosakata
    Cetak kata-kata yang umum terlihat, seperti “dari”, “ke”, “di”, “kepada”, “saya”, dan “kamu” dalam ukuran besar dan berwarna warni. Untuk kemudian, tempellah kata-kata tersebut di dinding kamar anak sesuai urutan alfabetik. Hal ini menunjang daya ingat anak, karena kemungknan anak akan sering melihat dan membacanya.

2. Metode Linguistik

Metode yang satu ini memberikan pengajaran pada anak untuk mengenal kata secara utuh. Cara ini efektif agar anak tidak keliru mengenali kata-kata yang mirip. Cara ini juga mendorong anak untuk menyimpulkan sendiri pola hubungan antara huruf dan bunyinya.  

3. Metode Fonik

Metode Fonik mempunyai tujuan untuk melatih kemampuan auditori dan visual dengan cara menamai huruf sesuai dengan bunyinya. Misalnya, huruf D dibunyikan de, huruf H dibunyikan dengan ha. Karena pada umumnya, anak disleksia bisa berpikir kata “es krim” hanya terdiri dari “s” dan “krim”.

The post 3 Cara Mengajar Anak Disleksia yang Patut dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Tahap Perkembangan Psikososial Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/tahap-perkembangan-psikososial Thu, 04 Mar 2021 12:33:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22284 Salah satu ahli yang mendasari teorinya dari sudut sosial ialah Erik H. Erikson dengan menyebut pendekatannya “Psikososial” atau “Psikohistoris”. Erikson berusaha menjelaskan bahwa ada hubungan timbal balik antara pribadi dan kebudayaan sampai orang tersebut menjadi dewasa. Erikson menyebut setiap tahapan tersebut sebagai krisis atau konflik yang mempunyai sifat sosial dan psikologis yang sangat berarti bagi […]

The post 6 Tahap Perkembangan Psikososial Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu ahli yang mendasari teorinya dari sudut sosial ialah Erik H. Erikson dengan menyebut pendekatannya “Psikososial” atau “Psikohistoris”. Erikson berusaha menjelaskan bahwa ada hubungan timbal balik antara pribadi dan kebudayaan sampai orang tersebut menjadi dewasa.

Erikson menyebut setiap tahapan tersebut sebagai krisis atau konflik yang mempunyai sifat sosial dan psikologis yang sangat berarti bagi kelangsungan perkembangan di masa depan. Delapan tahapan perkembangan tersebut sebagai berikut:

Tahap I (usia 0-2 tahun)

Pada masa bayi atau tahun pertama adalah titik awal pembentukan kepribadian. Bayi belajar mempercayai orang lain agar kebutuhan-kebutuhan dasarnya terpenuhi.

Peran ibu atau orang-orang terdekat seperti pengasuh yang mampu menciptakan keakraban dan kepedulian dapat mengembangkan kepercayaan dasar. Persepsi yang salah pada diri anak tentang lingkungannya karena penolakan dari orangtua atau pengasuh mengakibatkan bertumbuhnya perasaan tidak percaya sehingga anak memandang dunia sekelilingnya sebagai tempat yang jahat.

Pada tahap ini kekuatan yang perlu ditumbuhkan pada kepribadian anak ialah “harapan”.

Tahap II usia 2-3 tahun)

Konflik yang dialami anak pada tahap ini ialah otonomi vs rasa malu serta keragu-raguan. Kekuatan yang seharusnya ditumbuhkan adalah “keinginan atau kehendak”dimana anak belajar menjadi bebas untuk mengembangkan kemandirian.

Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi melalui motivasi untuk melakukan kepentingannya sendiri seperti belajar makan atau berpakaian sendiri, berbicara, bergerak atau mendapat jawaban dari sesuatu yang ditanyakan.

Tahap III (usia 3-6 tahun)

Anak pada tahap ini belajar menemukan keseimbangan antara kemampuan yang ada dalam dirinya dengan harapan atau tujuannya. Itu sebabnya anak cenderung menguji kemampuannya tanpa mengenal potensi yang ada padadirinya.

Konflik yang terjadi adalah Inisiatifatau terbentuknya perasaan bersalah. Bila lingkungan sosial kurang mendukung maka anak kurang memiliki inisiatif.

Tahap IV (usia 6-12 tahun )

Konflik pada tahap ini ialah kerja aktif vs rendah diri, itu sebabnya kekuatan yang perlu ditumbuhkan ialah “kompetensi” atau terbentuknya berbagai keterampilan. Membandingkan kemampuan diri sendiri dengan teman sebaya terjadi pada tahap ini.

Anak belajar mengenai ketrampilan sosial dan akademis melalui kompetisi yang sehat dengan kelompoknya. Keberhasilan yang diraih anak memupuk rasa percaya diri, sebaliknya apabila anak menemui kegagalan maka terbentuklah inferioritas.

Tahap V (usia 12-20 tahun)

Pada tahap ini anak mulai memasuki usia remaja dimana identitas diri baik dalam lingkup sosial maupun dunia kerja mulai ditemukan. Bisa dikatakan masa remaja adalah awal usaha pencarian diri sehingga anak berada pada tahap persimpangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.

Konflik utama yang terjadi ialah Identitas vs Kekaburan Peran sehingga perlu komitmen yang jelas agar terbentuk kepribadian yang mantap untuk dapat mengenali dirinya.

Tahap VI (usia 20-40 tahun)

Pada tahap ini kekuatan dasar yang dibutuhkan ialah “kasih” karena muncul konflik antara keintiman atau keakraban vs keterasingan atau kesendirian. Agen sosial pada tahap ini ialah kekasih, suami atau isteri termasuk juga sahabat yang dapat membangun suatu bentuk persahabatan sehingga tercipta rasa cinta dan kebersamaan. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka muncullah perasaan kesepian, kesendirian dan tidak berharga.

The post 6 Tahap Perkembangan Psikososial Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Psikologi Sosial: Pengertian – Sejarah dan Teorinya https://haloedukasi.com/psikologi-sosial Mon, 07 Dec 2020 15:35:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16432 Dalam kehidupan bersosial, terkadang ada kalanya kita mempunyai hubungan yang tidak baik dengan manusia lainnya, terjadi hal -hal yang mencetuskan pertengkaran, pertikaian, atau perselisihan antar kelompok yang bisa terjadi diantara keluarga, teman, tetangga, dan lainnya. Kemudian, hal ini yang mendorong perkembangan ilmu psikologi sosial untuk mempelajari hubungan antar manusia dan perilaku yang mempengaruhi hubungan tersebut. […]

The post Psikologi Sosial: Pengertian – Sejarah dan Teorinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan bersosial, terkadang ada kalanya kita mempunyai hubungan yang tidak baik dengan manusia lainnya, terjadi hal -hal yang mencetuskan pertengkaran, pertikaian, atau perselisihan antar kelompok yang bisa terjadi diantara keluarga, teman, tetangga, dan lainnya.

Kemudian, hal ini yang mendorong perkembangan ilmu psikologi sosial untuk mempelajari hubungan antar manusia dan perilaku yang mempengaruhi hubungan tersebut.

Hubungan antar manusia yang dipengaruhi oleh tingkah laku, sikap, dan juga pembuatan keputusan berasa dari psikologi sosial dan bisa melahirkan respon yang bersifat destruktif ataupun konstruktif.

Pengertian Psikologi Sosial

Psikologi sosial terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan sosial. Psikologi diartikan sebuah bidang ilmu pengetahuan yang fokus terhadap perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.

Kemudian, sosial merupakan segala perilaku yang berhubungan dengan hubungan antar individu.

Jadi, pengertian psikologi sosial bisa diartikan juga merupakan bidang keilmuan yang mempelajari tentang perilaku dan mental manusia yang berkaitan dengan hubungan antar individu dalam masyarakat.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Hubber Bonner menyatakan psikologi sosial merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
  • Shaw dan Costanzo menyatakan bahwa psikologi sosial merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku individu yang merupakan rangsangan sosial.
  • Kimbal Young menyatakan bahwa psikologi sosial merupakan studi tentang proses interaksi individu.
  • Sherif Bersaudaramenyatakan dalam bukunya yang berjudul ‘An Outline of Social Psycology’ yaitu psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mepelajari pengalaman dan tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan situasi situasi perangsang sosial.
  • Gordon W. Allportmenyatakan bahwa psikologi sosial merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengerti bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku individu dipengaruhi  oleh kenyataan atau kehadiran orang lain.

Sejarah Psikologi Sosial

Sejarah psikologi sosial masih tergolong sangat pendek dalam sejarah ilmu pengetahuan. Keberadaan psikologi sosial hanya lebih tua sedikit dari seratus tahun lamanya, dengan kebanyakan perkembangannya terjadi selama enam dekade ke belakang.

Ketika mendiskusikan  sejarah psikologi sosial, harus diingat bahwa ada dua versi, yaitu satu sebagai cabang ilmu di psikologi dan yang satu lagi sebagai bagian dari ilmu sosiologi.

Perkembangan ilmu psikologi sosial ini dapat ditemukan pada pemikir filsuf Prancis serta Bapak Sosiologi Auguste Comte pada 19 M. Auguste Comte dipandang sebagai salah satu tokoh yang meletakkan dasar perkembangan dari ilmu psikologi sosial empiris yang muncul pada abad 20 M.

Teori Psikologi Sosial

Berikut ini adalah teori -teori dalam psikologi sosial :

Teori Penguatan (Reinforcement Theory)

Teori penguatan ini berdasarkan pendekatan behaviorisme terdiri dari beberapa teori yaitu:

  • Teori Belajar Sosial dan Imitasi (Theories of Social Learning and Imitation)
    Mekanisme imitasinya dibagi menjadi 3, yaitu (1) Same behavior : perilaku yang menyatakan tingkah yang sama antara dua individu terhadap rangsang yang sama. (2) matched-dependent behavior : perilaku meniru orang lain yang dianggap lebih superior. Perilaku pihak kedua akan menyesuaikan perilaku pihak pertama. (3) Copying : perilaku meniru atau dasar isyarat (tingkah laku) dari model yang diberikan, termasuk model di masa lampau.
  • Observational Learning
    Dikemukakan oleh Bandura dan Waltens, bahwa tingkah laku tiruan merupakan bentuk asosiasi dari suatu rangsang. Teori ini dapat pula menerangkan timbulnya emosi yang sama dengan emosi pada model. Menurut mereka terdapat tig macam pengaruh tingkah laku model : (1) Modeling effect : peniru melakukan tingkah laku baru sesuai dengan model. (2) Inhibition dan disinhibition: tingkah laku tidak sesuai dengan tingkah laku model akan dihambat dan tingkah laku yang sesuai dengan model akan dihapuskan segala hambatannya. (3) Facilitation effect : perilaku model sudah dipelajari i=oleh penitu kemudian muncul lagi dengan mengamati perilaku model.

Teori Penguatan Sosial (Social Reinforcement Exchange Theories)

Teori ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

  • Teori Tingkah Laku Sosial Dasar (Behavioral Sociological Model of Social Exchange). Dicontohkan oleh Homas pada teori ini bahwa pada hakekatnya sama dengan proses jual beli dimana kedua belah pihak saling memberi harga dan mencari keuntungan.
  • Teori Hasil Interaksi (Theory of Interpersonal Independence). Hubungan dua orang atau lebih dimana saling tergantung untuk mencapai hasil dan memaksimalkan hasil positif bagi tiap peserta interaksi.
  • Teori Fungsional dari Interaksi Otoriter (Equity Theory). Menurut Walster, Berscheid, dan Adams, teori ini membicarakan tentang keadilan dan ketidakadilan dalam hubungan interpersonal. Setiap kontribusi yang diberikan disebut input bersifat negatif contohnya seperti usaha, kerja, dll, dan sesuatu yang diterima disebut outcome bersifat positif afeksi seperti semangat, minat.

Tujuan Psikologi Sosial

Tujuan psikologi sosial dijabarkan sama seperti disiplin ilmu lainnya. Dimana terdapat tujuan instruksional dalam bentuk tujuan kurikuler atau tujuan pembelajaran. Tujuan kurikuler dalam psikologi sosial, terdapat lima tujuan yang perlu dicapai, yaitu :

  • Situasi sosial tidak semuanya baik, sehingga peserta didik perlu mendapat pengetahuai tentang psikologi sosial agar tidak terpengaruh, tersugesti, oleh situasi sosial yang tidak baik tersebut.
  • Peserta didik dibekali pengetahuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial secara sistematis dan menanamkan proses kejiwaan yang berkaitan tentang hubungan kehidupan bersama yang saling mempengaruhi.
  • Peserta didik dibekali dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan sesama individu dalam masyarakat sehingga memudahkan melakukan pendekatan untuk mewujudkan perubahan kepada tujuan dengan sebaik- baiknya.
  • Peserta didik dibekali dengan kesadaran akan kehidupan bersosial dan lingkungannya untuk merubah sifat dan perilaku sosialnya lebh baik.
  • Peserta didik dibekali dengan kemampuan pengembangan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial dalam perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, lingkungan, teknologi, dan keilmuan.

Manfaat Psikologi Sosial

Adanya ilmu psikologi sosial memang lebih menunjukkan manfaat kepada perubahan perilaku manusia di dalam kehidupan sosial serta meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat.

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari adanya psikologi sosial serta penerapannya dalam lingkungan masyarakat yaitu:

  • Memberikan gambaran kepada manusia tentang bagaimana menjalin hubungan yang ideal antar sesama manusia sebagai makhluk sosial.
  • Mencegah terjadinya konflik di antara kehidupan manusia yang disebabkan oleh ego dari setiap individu dalam hubungannya dengan masyarakat.
  • Memberikan solusi ketika konflik muncul di dalam kelompok masyarakat. Dengan psikologi sosial, manusia bisa memahami karakter suatu masyarakat sehingga mudah untuk menemukan solusi dari konflik yang tengah terjadi dalam masyarakat.
  • Sebagai pedoman masyarakat dalam mengelola perbedaan antar individu dalam masyarakat. Dan juga menjadikan perbedaan itu sebagai pemerkuat hubungan sosial dalam masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

Pendekatan Psikologi Sosial

Pendekatan Perilaku

Menurut pendekatn perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atau stimulus yang datang. Secara sederhanda dapat digambarkan dalam model S –  R atau suatu kaitan Stimulus –  Respon.

Hal ini berarti tingkah lau itu seperti sebuah refek tanpa adanya kerja mental sama sekali. Adapun pendekatan ini dipelopori oleh  J.B Watson kemudian dikembangkan atau disemurnakan oleh banyak ahli seperti B.F Skinner yang kemudian melahirkan banyak sub aliran.

Pendekatan Neurobiologis

Menurut pendekatn neurobiologis ini, tinglah laku manusia biasanya dikendalikan oleh aktivitas otak dan system syaraf. Pendekatan neurobilogis ini berupaya mengaitkan perilaku yang terlibat dalam implus listrik dan kimia yang terjadi di dalam tubuh serta menentukan proses neurobiologis yang mendasari perilaku dan proses mental.

Pendekatan Kognitif

Pada pendekatan kognitif ini, menekankan bahwa tingkah laku adalah sebuah proses mental dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi.

Individu melakukan stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.

Pendekatan Psikoanalisa

Dalam pendekatan psikoanalisa ini, mengatakan bahwa kehidupan indivudu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku individu banyak didasari oleh hal –  hal yang tidak disadari seperti keinginann, implus atupun dorongan.

Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam bawah alam sadar dan sewaktu-waktu akan menuntuk unutk diwujudkan atau dipuaskan maupun dipenuhi.

Pendekatan Fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini leih memperhatikan pada pengalaman  subjektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan hidup terhadap dirinya dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya, dan segala hal yang menyangkut kesadaran  atau aktualisasi dirinya.

Ini berarti melihat tinglah laku seseorang akan selalu dikaitkan denagn fenomena apapun tentang dirinya.

Penerapan Psikologi Sosial

Adapun ruang lingkup psikologi sosial ini, terbag atas tiga kategori, yaitu :

  • Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses pada individu yang dicontohkan seperti studi tentang persepsi, motivasi proses belajar.
  • Studi tentang proses –  proses individu bersama, misalnya saja seperti perilaku, sikap, bahasa dan lain sebagainya.
  • Studi tentang interaksi dalam kelompok tertentu misalnya saja mengenai kepemimpian, komunikasi, persaingan, kerja sama, interaksi, dan lain sebagainya.

The post Psikologi Sosial: Pengertian – Sejarah dan Teorinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Psikologi Pendidikan: Pengertian – Sejarah dan Ruang Lingkupnya https://haloedukasi.com/psikologi-pendidikan Thu, 22 Oct 2020 03:02:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=12206 Kali ini kita akan membahas mengenai psikologi pendidikan, berikut pembahasannya. Pengertian Psikologi Pendidikan Arthur S. Reber mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut: Penerapan prinsip-prinsip belajar di dalam kelas. Pengembangan dan pembaruan kurikulum. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan Sosialisasi proses-proses […]

The post Psikologi Pendidikan: Pengertian – Sejarah dan Ruang Lingkupnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini kita akan membahas mengenai psikologi pendidikan, berikut pembahasannya.

Pengertian Psikologi Pendidikan

Arthur S. Reber mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut:

  • Penerapan prinsip-prinsip belajar di dalam kelas.
  • Pengembangan dan pembaruan kurikulum.
  • Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
  • Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
  • Penyelenggaraan pendidikan keguruan.

Kemudian, David A Barlow mendefinisikan psikologi pendidikan secara lebih sederhana, yaitu sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu melaksanakan tugas seorang guru demi keefektifannya proses belajar-mengajar.

Tardif mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah bidang studi yang berkaitan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan, yang ruang lingkungnya meliputi :

  • Context of Teaching and Learning
  • Process of Teaching and Learning
  • Outcomes of Teaching and Learning

Selanjutnya, C.H. Witherington memberikan definisi psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses dan faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

Semua definisi di atas melahirkan definisi psikologi pendidikan yang pada asasnya merupakan sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki perkembangan, belajar, motivasi, penilaian, dan isu-isu terkait lainnya yang mempengaruhi interaksi belajar mengajar.

Sejarah Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan muncul sejak zaman Aristoteles, seorang filsuf besar Yunani yang hidup pada 382 SM – 322 SM.

Ia telah menyusun periode perkembangan anak, sifat anak menurut periodenya dan pendidikan yang perlu diberikan.

Namun pemikirannya cenderung ke bidang filsafat, belum merupakan hasil dari pemikiran ilmu psikologi pendidikan.

Psikologi pendidikan secara ilmiah baru diteliti akhir-akhir abad ini, misal di akhir abad 19. Ebbinghaus telah meneliti aspek daya ingat dalam proses pendidikan di Eropa.

Kemudian pada awal abad ke 20, pemerintah Perancis menunjuk seorang psikolog, Alfred Binet dan dibantu Theodore Simon.

Mereka ditunjuk untuk mengetahui aspek psikologis yang berkaitan dengan faktor penyebab menurunnya  prestasi pelajar pada masa itu. Maka mereka menyusun sejumlah tes yang dikenal dengan tes intelegensi Binet-Simon.

Teori Psikologi Pendidikan

  • Teori Belajar Behaviorisme
  • Teori Belajar Humanistik
  • Teori Belajar Konstruktivisme.

Konsep Psikologi Pendidikan

  • Konsep dan makna belajar

Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup.

Hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar, dan perubahan yang diharapkan adalah perubahan yang positif.

  •  Konsep dan Makna Mengajar

Makna mengajar adalah aktivitas seorang guru dalam rangka mentransfer pengalaman belajar kepada siswa atau mahasiswa (peserta didik).

Hakekat pengajar adalah usaha untuk membuat peserta didik belajar dan kegiatan belajar mengajar akan berhasil apabila terciptanya kegiatan belajar pada peserta didik.

Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Samuel Smith menetapkan 16 ruang lingkup psikologi pendidikan yang rinciannya sebagai berikut :

  • Pengetahuan tentang psikologi pendidikan
  • Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir
  • Lingkungan yang bersifat fisik
  • Perkembangan siswa
  • Proses-proses tingkah laku
  • Hakikat dan ruang lingkup belajar
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
  • Hukum-hukum dan Teori-teori belajar
  • Pengukuran
  • Transfer belajar
  • Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran
  • Ilmu statistik dasar
  • Kesehatan rohani
  • Pendidikan membentuk watak
  • Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah
  • Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar.

Peran Psikologi Pendidikan

Para ahli psikologi pendidikan seperti Barlow dan Good & Brophy mengelompokkan peran psikologi pendidikan dalam 7 bagian yaitu:

  • Manajemen ruang belajar
  • Metodologi kelas
  • Motivasi siswa peserta kelas
  • Penanganan siswa yang berkemampuan luar biasa
  • Penanganan siswa yang berperilaku menyimpang
  • Pengukuran kinerja akademik siswa
  • Pendayagunaan umpan balik dan penindaklanjutan.

The post Psikologi Pendidikan: Pengertian – Sejarah dan Ruang Lingkupnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
18 Bidang Spesialisasi dalam Psikologi https://haloedukasi.com/bidang-spesialisasi-dalam-psikologi https://haloedukasi.com/bidang-spesialisasi-dalam-psikologi#respond Sun, 18 Oct 2020 19:19:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=11913 Pada tahun 2007, ada sebanyak 56 divisi yang berhasil dicatat American Psychological Association sebagai divisi yang memusatkan pada satu bidang psikologi yang khusus. Divisi yang muncul paling akhir adalah psikologi trauma. Berikut akan dijelaskan beberapa spesialiasi utama dalam bidang psikologi. 1. Psikologi Fisiologi dan Neurosains Perilaku (Physiological Psychology) Adapun yang dikaji dalam bidang ini ialah […]

The post 18 Bidang Spesialisasi dalam Psikologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada tahun 2007, ada sebanyak 56 divisi yang berhasil dicatat American Psychological Association sebagai divisi yang memusatkan pada satu bidang psikologi yang khusus.

Divisi yang muncul paling akhir adalah psikologi trauma. Berikut akan dijelaskan beberapa spesialiasi utama dalam bidang psikologi.

1. Psikologi Fisiologi dan Neurosains Perilaku (Physiological Psychology)

Adapun yang dikaji dalam bidang ini ialah berbagai proses fisik yang mendasari proses-proses mental individu seperti indra penglihatan dan ingatan.

Dalam penelitiannya digunakan model hewan seperti tikus untuk mempelajari berbagai proses yang sulit untuk diteliti jika menggunakan subjek manusia secara langsung.

Bidang ini juga memusatkan pada berbagai proses biologis terutama peran otak dalam terciptanya sebuah perilaku.

2. Psikologi Perkembangan (Developmental Psychology)

Bidang ini tertarik dalam menelusuri bagaimana peran seseorang dimulai dari kelahirannya sampai pada kematian. Penelitian yang dilakukan para ahli disini juga mencakup ranah biologis, kognitif dan sosial dari setiap tahap perkembangan kehidupan manusia.

3. Sensasi dan Persepsi

Dalam mengindra dunia, diperlukan pemahaman aspek-aspek fisik mengenai objek persepsi kita – cahaya, suara, tekstur dan lainnya.

Kita mengambil informasi dari berbagai belahan dunia melalui sensasi, lalu melalui persepsi kita mengidentifikasi pola-pola bermakna dari informasi tersebut.

Sehingga sensasi dan persepsi bekerja beriringan ketika kita merasakan sentuhan hangat dari orang yang kita kasihi ataupun merasakan aroma wangi dari sekuntum bunga.

4. Psikologi Kognitif

Bidang psikologi ini mengkhususkan pada perhatian, kesadaran, pengolahan informasi dan ingatan seseorang dimana hal-hal ini berkaitan dalam pemecahan sebuah masalah, pengambilan keputusan, keahlian maupun kecerdasan.

5. Psikologi Belajar

Bidang ini memahami bahwa perilaku dapat berubah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.

6. Motivasi dan Emosi

Para peneliti disini memiliki ketertarikan untuk mengetahui bagaimana individu gigih dalam mencapai tujuan yang sulit dan bagaimana ganjaran memengaruhi motivasi.

Selain itu, diteliti bagaimana fungsi fisiologis dari otak yang mendasari pengalaman emosional & peranan ekspresi emosional pada kesehatan seseorang.

7. Psikologi Kepribadian

Personality psychology memusatkan pada berbagai karakteristik individual yang relatif menetap.

Pokok-pokok bahasan dari bidang ini ialah seperti trait, tujuan, motif, genetika, perkembangan kepribadian, dan kesejahteraan (well-being).

Para psikolog kepribadian tertarik dengan aspek-aspek psikologis yang membuat diri Anda unik.

8. Psikologi Sosial

Manusia dan kaitannya dengan interaksi sosial, persepsi sosial, kognisi sosial dan sikap adalah aspek-aspek  yang ditangani dari psikologi sosial ini.

Para peneliti di bidang ini meyakini bahwa seseorang dapat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pikiran dan perilaku jika mereka mengetahui bagaimana manusia berfungsi dalam kelompok atau kehidupan sosial.

9. Psikologi Industri dan Organisasi (Psikologi I/O)

Psikologi I/O ini terpusat pada tempat kerja, baik pada pekerja maupun organisasi yang memperkerjakan mereka. Salah satu contoh adalah dalam urusan HRD/Personalia.

10. Psikologi Klinis dan Konseling

Bidang ini merupakan spesialisasi praktik yang paling luas dalam psikologi. Para psikolog disini bertugas dalam mendiagnosis dan menangani orang-orang dengan gangguan-gangguan psikologis.

11. Psikologi Kesehatan

Bidang ini memakai pendekatan banyak dimensi terhadap keperluan akan kesehatan individu, dimana sering dikaitkan dengan faktor-faktor psikologis, gaya hidup dan sistem pelaksanaan perawatan kesehatan.

12. Psikologi Komunitas

Pusat kesehatan jiwa berbasis komunitas merupakan satu cara melaksanakan berbagai pelayanan psikologi. Psikolog komunitas memandang perilaku manusia erat kaitannya dengan adaptasi terhadap sumber daya dan situasi khusus.

Psikolog komunitas juga berperan menangani pencegahan yaitu dengan mengidentifikasi kelompok-kelompok berisiko tinggi dan kemudian mengintervensinya dengan pelayanan yang sesuai dan memancing berbagai peluang baru dalam komunitas.

13. Psikologi Sekolah dan Pendidikan

Psikologi ini bertujuan untuk menangani pembelajaran dan penyesuaian belajar anak dalam dunia pendidikannya. Psikolog sekolah memberi tes kepada siswa, membuat rekomendasi penempatan pendidikan dan bekerja dalam tim perencanaan pendidikan.

14. Psikologi Lingkungan

Adapun yang dikaji dalam bidang ini adalah interaksi manusia dengan lingkungan fisiknya. Psikolog lingkungan menjelajahi dampak lingkungan fisik dalam banyak bidang utama psikologi seperti persepsi, kognisi, belajar, perkembangan, perilaku abnormal, dan hubungan sosial.

15. Psikologi Wanita

Psychology of Women mempelajari apa pengaruh psikologis, sosial dan budaya pada perkembangan dan perilaku kaum wanita. Bidang ini menekankan pentingnya proses integrasi antara informasi mengenai wanita dengan pengetahuan psikologis dan keyakinan mereka terkini, kemudian menerapkan informasi tersebut kepada masyarakat dan lembaga-lembaganya.

16. Psikologi Forensik

Bidang psikologi ini menerapkan konsep-konsep psikologi kepada sistem hukum.

Para psikolog forensik biasanya diperkerjakan oleh tim penasihat hukum guna memberikan masukan mengenai berbagai aspek persidangan seperti pemilihan juri.

Psikolog forensik dengan latar belakang klinis dapat memberikan kesaksian ahli dalam persidangan.

17. Psikologi Olahraga

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam psikologi olahraga ini adalah prinsip untuk meningkatkan prestasi olahraga dan menikmati keikutsertaan individu dalam sebuah kegiatan olahraga.

Psikologi olahraga merupakan bidang yang cukup baru, namun dengan cepat mendapat penerimaan yang positif.

18. Psikologi Lintas Budaya (Cross-Cultural Psychology)

Dalam memahami perilaku, pikiran dan emosi dari seseorang diperlukan kajian peranan budayanya terlebih dahulu.

Psikolog membandingkan hakikat proses-proses psikologis dalam budaya yang berbeda-beda, apakah gejala psikologis yang muncul merupakan gejala yang universal atau gejala yang spesifik ada pada budaya tertentu.

The post 18 Bidang Spesialisasi dalam Psikologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
https://haloedukasi.com/bidang-spesialisasi-dalam-psikologi/feed 0
3 Tokoh Psikologi Indonesia dan Biografinya https://haloedukasi.com/tokoh-psikologi-indonesia Thu, 03 Sep 2020 04:43:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10041 Setelah membahas mengenai tokoh sosiologi Indonesia, maka kali ini akan kita bahas mengenai tokoh psikolog. Berikut pembahasannya. 1. Seto Mulyadi Siapa yang tidak mengenal beliau? Seto Mulyadi lahir di Klaten, 28 Agustus 1951 sekarang berumur 69 tahun atau biasa dikenal sebagai Kak Seto ini merupakan psikolog anak dan pembawa acara televisi untuk anak-anak bersama dengan […]

The post 3 Tokoh Psikologi Indonesia dan Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah membahas mengenai tokoh sosiologi Indonesia, maka kali ini akan kita bahas mengenai tokoh psikolog. Berikut pembahasannya.

1. Seto Mulyadi

seto mulyadi

Siapa yang tidak mengenal beliau? Seto Mulyadi lahir di Klaten, 28 Agustus 1951 sekarang berumur 69 tahun atau biasa dikenal sebagai Kak Seto ini merupakan psikolog anak dan pembawa acara televisi untuk anak-anak bersama dengan Henny Purwonegoro.

Beliau juga menjabat ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak. Seto Mulyadi memiliki seorang saudara kembar laki-laki bernama Kresno Mulyadi yang adalah seorang psikiater anak di Surabaya, dan satu – satunya seorang kakak bernama Maruf Budiharjo Mulyadi.

2. Prof. Dr. Slamet Iman Santoso

Prof. Dr. Slamet Iman Santoso

Prof. Dr. Slamet Iman Santoso, beliau lahir di Wonosobo, 7 September 1907 – meninggal di Jakarta, 9 November 2004 pada umur 97 tahun.

Beliau merupakan seorang pakar psikologi Indonesia. Ia memelopori berdirinya Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan menjabat sebagai dekan pertama fakultas tersebut.

Profesor emeritus Fakultas Psikologi UI yang meninggal dalam usia 97 tahun. Selasa 9 November 2004, tidak saja perintis dan pendiri Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tetapi juga perintis studi psikologi di Indonesia.

Beliau ini merintis dan mendirikan sebuah fakultas psikologi, karena sebagai psikiater menemukan banyak masalah yang tidak bisa dipecahkan oleh psikiater Beliau menduduki posisi Pembantu Rektor I ketika Sjarif Thajeb (1962–1964) dan Sumantri Brodjonegoro (1964–1973) menjabat sebagai Rektor UI.

Menyusul kematian Sumantri Brodjonegoro pada tahun 1973 ketika tengah menjabat sebagai rektor, Slamet Iman Santoso ditunjuk menjadi Pejabat Rektor UI.

Ia mengakhiri jabatannya pada tahun 1974, ketika jabatan itu beralih ke Mahar Mardjono.

3. Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono

sarlito wirawan santoso

Sarlito Wirawan Sarwono lahir di Purwokerto, 2 Februari 1944. Pria yang biasa dipanggil Ito ini meraih gelar sarjana psikologinya dari Universitas Indonesia di tahun 1968.

Sarlito kemudian meneruskan studinya dengan mengambil program doktor di UI dan University of Leiden, Belanda.

Disertasinya yang berjudul “Perbedaan Antara Pemimpin & Aktivitas dalam Gerakan Protes Mahasiswa” berhasil memberinya gelar doktor pada tahun 1978. Lima tahun sebelumnya, Sarlito sempat menimba ilmu di Edinburg University, Skotlandia dan meraih gelar Diploma in Community Development.

Sepulangnya ke Tanah Air, Sarlito disibukkan dengan berbagai kegiatan di bidang akademis baik sebagai peneliti, ilmuwan, hingga penulis. Sebagai peneliti, ia pernah menjadi ‘fellow’ di East West Center di Hawaii, Amerika Serikat (1982 dan 1986).

Bidang kajiannya sangat beragam, terutama menyoroti masalah sosial, mulai dari masalah Keluarga Berencana (KB), anak jalanan, pemukiman, lalu lintas, sampai yang paling mutakhir tentang terorisme (2006-2009).

The post 3 Tokoh Psikologi Indonesia dan Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Perbedaan Ilmu Jiwa dan Psikologi yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/perbedaan-ilmu-jiwa-dan-psikologi Sat, 08 Aug 2020 02:48:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=9380 Berbicara mengenai masalah perilaku dan kepribadian manusia, maka ada dua bidang ilmu yang tidak bisa dilupakan, yakni ilmu jiwa dan ilmu psikologi. Kedua ilmu ini sama-sama memiliki objek kajian manusia sebagai individu dan apa yang memengaruhinya secara psikis, mental, atau kejiwaan. Jika dilihat dari asal katanya, psikologi sendiri diambil dari Bahasa Yunani, Psyche yang artinya […]

The post 3 Perbedaan Ilmu Jiwa dan Psikologi yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berbicara mengenai masalah perilaku dan kepribadian manusia, maka ada dua bidang ilmu yang tidak bisa dilupakan, yakni ilmu jiwa dan ilmu psikologi.

Kedua ilmu ini sama-sama memiliki objek kajian manusia sebagai individu dan apa yang memengaruhinya secara psikis, mental, atau kejiwaan.

Jika dilihat dari asal katanya, psikologi sendiri diambil dari Bahasa Yunani, Psyche yang artinya jiwa dan logos yang berarti ilmu pengetahuan.

Sehingga psikologi secara harfiah diartikan sebagai ilmu kejiwaan. Itulah mengapa kadangkala orang menyebut psikologi sebagai ilmu jiwa, meskipun sebenarnya keduanya adalah bidang ilmu yang berbeda.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara ilmu psikologi dan ilmu kejiwaan.

1. Berdasarkan Definisi

Ilmu jiwa atau kejiwaan menurut Decrates adalah ilmu pengetahuan mengenai gejala-gejala pemikiran atau gejala-gejala kesadaran manusia, terlepas dari badannya.

Sementara itu, Aristoteles menyebutkan bahwa ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari mengenai gejala-gejala hidup, sehingga tiap-tiap makhluk yang hidup mempunyai jiwa, baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Psikologi sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang karakter, perilaku, fungsi dan proses mental manusia melalui suatu prosedur ilmiah tertentu.

2. Berdasarkan Cakupan atau Ruang Lingkup

Ilmu psikologi mencakup pembahasan tentang  karakter dan perilaku individu secara luas, baik berkenaan dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain dan lingkungannya.

 Seorang ilmuwan yang bernama Emmanuel Kant membagi ruang lingkup psikologi menjadi tiga bagian yaitu:

  • Kognisi
    Yaitu hal yang berkaitan dengan pemahaman dan pemikiran individu
  • Emosi
    Yaitu gejala jiwa yang menonjol dan bisa menimbulkan gejolak jiwa
  • Konasi
    Yaitu hal yang berkaitan dengan kemauan, kehendak atau keinginan individu.

Sementara itu, ilmu jiwa membahas mengenai jiwa manusia itu sendiri, baik berupa pemikiran, asumsi, pengetahuan, dan yang semisal dengannya.

Hal-hal kejiwaan yang menjadi objek pembelajaran dalam ilmu jiwa ini sifatnya abstrak atau tidak bisa di indera.

3. Berdasarkan Objek yang Dipelajari

Secara umum, ilmu psikologi mempelajari karakter dan perilaku manusia. Ilmu psikologi banyak sekali macam atau bidangnya yang satu sama lain berbeda fokusnya.

Sedangkan ilmu kejiwaan merupakan salah satu bagian dari ilmu psikologi yang mana cakupannya lebih khusus pada kejiwaan manusia sebagai objek kajiannya.

The post 3 Perbedaan Ilmu Jiwa dan Psikologi yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>