ilmuwan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmuwan Fri, 17 Jun 2022 02:20:16 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ilmuwan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ilmuwan 32 32 8 Ilmuwan Termuda di Dunia Beserta Biografi Singkatnya  https://haloedukasi.com/ilmuwan-termuda-di-dunia Fri, 17 Jun 2022 02:20:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35750 Ketika mendengar kata “ilmuwan” sebagian dari kita mungkin akan membayangkan sosok manusia dewasa bahkan tua dengan rambutnya yang sudah mulai memutih . Namun tahukah kamu bahwa untuk menjadi ilmuwan tidaklah terbatas pada usia. Selama seseorang itu memiliki kemampuan dan kecerdasan dan berkontribusi dalam sebuah bidang ilmu pengetahuan maka sudah bisa dikategorikan sebagai ilmuwan.  Jika anak-anak […]

The post 8 Ilmuwan Termuda di Dunia Beserta Biografi Singkatnya  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketika mendengar kata “ilmuwan” sebagian dari kita mungkin akan membayangkan sosok manusia dewasa bahkan tua dengan rambutnya yang sudah mulai memutih

. Namun tahukah kamu bahwa untuk menjadi ilmuwan tidaklah terbatas pada usia. Selama seseorang itu memiliki kemampuan dan kecerdasan dan berkontribusi dalam sebuah bidang ilmu pengetahuan maka sudah bisa dikategorikan sebagai ilmuwan. 

Jika anak-anak cenderung menghabiskan waktunya untuk bermain namun berbeda dengan mereka yang ada di bawah ini yakni para ilmuwan-ilmuwan dengan usia paling muda di dunia. 

1. Philip Streich

Ilmuwan Termuda di Dunia

Philip Sterich merupakan seorang ilmuwan kelahiran Princeton, New Jersey pada tahun 1996. Ia dinobatkan sebagai “The Baby Nobel” pada tahun 2009 lalu bersama dengan  ilmuwan muda lainnya yaitu Davidson Fellow Laureate. Pada saat usianya  memasuki angka ke 16 tahun ia berhasil meraih penghargaan dari Intel Foundation Young Scientist.

Sejak usia sekolah dasar ia sudah mengambil sekolah homeschooling dan mengambil kelas matematika dan sains di University of Wisconsin–Platteville ketika dirinya berada di kelas 9.

Ia bersama dengan profesor kimia nya yaitu James Hamilton melakukan eksperimen terhadap nanotube agar lebih mudah digunakan. Streich pun akhirnya menemukan caranya yakni dengan cara melarutkan nanotube ke dalam N-Methyl-2-pyrrolidinone. 

2. Kara Fan 

Ilmuwan Termuda di Dunia

Kara Fan merupakan seorang ilmuwan yang berhasil mendapat penghargaan 3M Young Scientist Challenge pada tahun 2019 lalu. Kala itu Fan yang berasal dari San Diego, California ini masih berusia 14 tahun dan masih duduk di bangku kelas 8 di sekolah Mesa Verde Middle School. 

Kara Fan berhasil menemukan teknologi untuk mengatasi masalah penggunaan antibiotik secara berlebihan. Ia memanfaatkan metode biosintesis-multi-step dan dikatalis enzim yang kemudian dapat mengubah substrat menjadi lebih kompleks lagi.

Ia menciptakan nano perak dengan menggunakan daun lemon dan perak nitrat kemudian dicampurkan dengan larutan dalam air (PVP) hingga menjadi perban cair. Dari temuannya ini merupakan angin segar bagi mereka yang infeksi namun resisten terhadap obat. 

3. Gitanjali Rao

Ilmuwan Termuda di Dunia

Gitanjali Rao adalah seorang anak remaja yang saat ini masih berusia 16 tahun. Ia lahir di Lone Tree, Colorado, Amerika Serikat pada 19 November 2005. Meski masih usia belasan namun ia adalah seorang penemu, penulis, insinyur, serta promotor sains. Pada tahun 2017 lalu ia berhasil merebut penghargaan Discovery Education 3M Young Scientist Challenge. 

Ia adalah sosok dibalik penemuan Tethys yaitu teknologi yang berisikan baterai 9 volt, unit penginderaan timbal, ekstensi Bluetooth, dan prosesor. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi adanya racun dalam sebuah larutan.

Tahun berikutnya, Rao juga berhasil mendapatkan Penghargaan United States Environmental Protection Agency President’s Environmental Youth Award serta masuk dalam forbes 30 under 30. 

4. Jackson Oswalt 

Ilmuwan Termuda di Dunia

Nama Jackson Oswalt kini tercatat dalam buku Genius World Record sebagai penggemar fusi nuklir termuda. Pasalnya anak laki-laki kelahiran Memphis, Amerika Serikat, 19 Januari 2005 ini berhasil menciptakan fusi nuklir pada tahun 2018 lalu yang artinya ia masih berusia 12 tahun.

Fusi nuklirnya berasal dari perangkat Inertial Electrostatic Confinement (IEC) dengan menggunakan deuterium di laboratorium yang ada di rumahnya sendiri. 

Hal yang lebih menakjubkannya lagi adalah fusi yang dihasilkan oleh Jackson Oswalt berukuran lebih kecil, lebih kompak,lebih efisien, dan tidak memerlukan biaya yang besar. 

5. Carson Huey-You

Ilmuwan Termuda di Dunia

Lahir dari pasangan Claretta Kimp dan Andre Huey-You pada Juli 2002 di Texas, Carson Huey merupakan seorang ilmuwan fisika kuantum yang berhasil menamatkan studi s1-dan s2 pada usia 2019 lalu. Kala itu Carson Huey masih berusia 12 tahun dan sudah menjalankan program belajarnya di Texas Christian University.

Pada saat usianya 17 tahun ia berhasil menamatkan gelar masternya dari jurusan fisika di universitas yang sama dengan program studi sebelumnya. 

Carson masih terus melanjutkan pendidikannya yakni dengan mengambil program Doctor of Philosophy yang berfokus pada bidang fisika kuantum. Untuk mendapatkan pencapaian semacam ini tentu membutuhkan kemampuan otak yang super jenius. 

6. Alyssa Carson 

Ilmuwan Termuda di Dunia

Menjadi seorang astronot bukanlah merupakan sebuah pekerjaan yang mudah namun Alyssa Carson berhasil melakukannya pada usia belasan tahun. Anak perempuan yang dijuluki sebagai Astronot Blueberry ini lahir di Hammond, Louisiana, 10 Maret 2001.

Carson sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia luar angkasa sejak usianya 3 tahun dan berhasil menjadi orang pertama yang mendapatkan “NASA Passport Program” tahun 2013 lalu. 

Ketika memasuki usianya yang ke 18 tahun, Carson berhasil mendapatkan lisensi pilot dan mendapatkan berbagai latihan seperti mendapatkan sertifikasi scuba, dan pelatihan dekompresi, dan penerbangan gravitasi mikro. Sejak tahun 2019 lalu Carson bergabung dengan  Florida Institute of Technology untuk mempelajari bidang astrobiologi. 

7. Yair Israel Piña López

Ilmuwan Termuda di Dunia

Yair Israel Piña López merupakan ilmuwan termuda yang kini mengabdikan dirinya di NASA. López lahir di Mexico City pada 25 tahun yang lalu. Ia sudah berhasil menjadi mahasiswa di Escuela Nacional Preparatoria 2 “Erasmo Castellanos Quinto” ketika usia nya masih 15 tahun.

Lopez bersama dengan profesornya yakni Julio Herra dari program Instituto de Ciencias Nucleares UNAM melakukan eksperimen terhadap pembakaran nuklir. 

Mereka melakukan penelitian untuk menemukan pembeda antara radiasi dengan partikel lainnya sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan para astronot ketika menjelajah di luar angkasa. 

Lopez bergabung dengan NASA sejak tahun 2015 lalu melalui program Orion NASA. Pada saat itu ia berhasil menerbitkan artikel pertamanya mengenai pengembangan detektor dan sensor aktif bersama dengan dokter Epifanio Cruz Zaragoza. 

8. Jamie Edwards 

Ilmuwan Termuda di Dunia

Selain Jackson Oswalt, dunia masih memiliki satu lagi ilmuwan fisika bidang nuklir yakni Jamie Edwards. Pada tahun 2014 yang kala itu Edwards masih berusia 13 tahun berhasil melakukan fusi nuklir.

Ambisinya terhadap bidang fisika nuklir datang setelah mendapat berita seorang anak sekolah di Nevada bernama Taylor Wilson berhasil menciptakan mini reaktor fusi. 

Wilson menciptakan penemuannya tersebut pada tahun 2008 ketika usianya masih 14 tahun. Edwards kemudian meminta izin kepada kepala sekolah untuk membuat mesin yang serupa di ruang kelasnya. Siapa sangka ide gilanya tersebut justru mengantarkannya sebagai ilmuwan termuda di dunia. 

The post 8 Ilmuwan Termuda di Dunia Beserta Biografi Singkatnya  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Filsuf Muslim Beserta Biografi dan Karyanya https://haloedukasi.com/filsuf-muslim Mon, 29 Nov 2021 05:17:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28965 Setiap manusia diyakini memiliki kemampuan dan keahliannya di bidang khusus. Begitu juga dengan ilmu pengetahuan yang setiap cabangnya diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing. Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang filsuf yaitu orang yang ahli dalam fenomena kehidupan dan pemikiran manusia yang khususnya filsuf muslim.  1. Al-Kindi Jika kita berbincang mengenai […]

The post 8 Filsuf Muslim Beserta Biografi dan Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap manusia diyakini memiliki kemampuan dan keahliannya di bidang khusus. Begitu juga dengan ilmu pengetahuan yang setiap cabangnya diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing.

Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang filsuf yaitu orang yang ahli dalam fenomena kehidupan dan pemikiran manusia yang khususnya filsuf muslim. 

1. Al-Kindi

Jika kita berbincang mengenai tokoh filsuf muslim maka erat kaitannya dengan sosok Al-Kindi. Beliau adalah pria keturunan asli Arab Saudi, khususnya suku Kindah pada tahun 801 M di Kufah yang dikenal sebagai filosof Arab pertama.

Nama aslinya adalah abu Yusuf Yaqub ibn al-Sabbah ibn Imran ibn Muhammad ibn al-Asy’ats ibn Qais al-Kindi. Al Kindi yang sudah menjadi yatim sejak kecil ini memiliki kegigihan dalam mengejar ilmu utamanya ilmu agama, filsafat, logika, matematika, musik, astronomi, fisika, kimia, geografi, kedokteran dan teknik mesin. Ia juga fasih dalam berbahasa asing seperti bahasa Yunani dan Suryani. 

Buah pemikiran AL-Kindi diakui oleh para cendekiawan ternama pada masanya. Kemampuan berbahasa Al Kindi membuahkan hasil yaitu terjemahan buku-buku filsafat Yunani seperti karangan Aristoteles dan ilmuwan besar lainnya. Menurut Al-kindi filsafat adalah ilmu tentang kebenaran yang sesuai dengan kesanggupan manusia. Konsep lainnya adalah filsafat jiwa yakni jiwa tidak tersusun namun sangat penting. 

Pada dasarnya pemikiran Al Kindi adalah sebuah perpaduan antara filsafat dan agama yang seimbang. Pemikiran Al Kindi ini lah yang membuka jalan para filsuf muslim besar lainnya. 

2. Ibnu Rusyd

Abu al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd atau lebih dikenal sebagai Ibnu Rusyd adalah seorang ahli filsafat yang lahir di Cordoba yang hidup pada tahun 1126-1198 M. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat jenius yang tak hanya menguasai filsafat saja tetapi juga al-Quran, fisika, kedokteran, biologi, dan astronomi dan juga seorang ahli hukum. Di Bumi belahan barat namanya lebih dikenal sebagai Averrhoa karena ia lah yang menemukan genus tumbuh-tumbuhan ini. 

Pemikiran-pemikiran sang komentator terbesar dari karya Aristoteles ini disebut sangat berpengaruh terhadap filsafat kristen yang berjaya pada abad pertengahan. Ibnu Rusyd mampu mengisi kekurangan karya Aristoteles dan dan juga plato sehingga menjadi lebih lengkap serta menerjemahkannya.

Beberapa karya Aristoteles yang dilengkapinya adalah De Organon, De Anima, Physica, Metaphisica, De Partibus Animalia, Parna Naturalisasi, Metodologia, Rhetorica, dan Nicomachean Ethic.

Karya filsafat Ibnu Rusyd yang melegenda adalah kitab Tahafut at-Tahafut  yang isinya sebagai penengah antara pemikiran Aristoteles dengan Abu Hamid al-Ghazali yang pada saat itu berseberangan. Kitab ini dipercaya sebagai karya terbaik sepanjang sejarah pemikiran islam. 

3. Ar-Razi

Iran khususnya di Teheran pada masa 864 hingga 925 M hiduplah seorang filsuf terkemuka yang bernama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau secara umum dikenal sebagai Ar-Razi.

Selain sebagai seorang filsuf cerdas ia adalah seorang dokter yang amat berjaya pada masa Islam klasik. Dalam kesibukannya sebagai dokter dan kimiawan, sosok yang lebih dikenal sebagai Rhazes di dunia barat ini banyak menulis terutama tentang ilmu kedokteran dan filsafatnya. 

Konsep filsafat yang paling terkenal dari Ar Razi adalah prinsip lima kekal atau dikenal Five Co-Eternal Principles/Al-Mabadi’ Al-Qadimah Al Khamsah. Kelima prinsip tersebut antara lain:

  • Sang pencipta yaitu Tuhan yang Maha Tinggi dan Sempurna.
  • Jiwa universal, yakni jiwa yang hidup dari jasa hingga jasad sampai waktu mengantarkannya pada kebebasan yang hakiki.
  • Materi pertama yaitu tentang materi dari Tuhan yang menjadi awal terciptanya dunia yaitu berasal dari atom.
  • Ruang absolut yakni ruang yang terbagi menjadi mutlak dan relatif.
  • Waktu absolut maksudnya adalah waktu tidak berawal dan tidak berakhir alias abadi.

4. Al-Farabi

Dalam dunia ilmu filsafat nama Al Farabi tentu sudah sangat tersohor sebagai komentator besar filsafat Yunani pada masanya.

Pemilik nama lengkap Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalagh Al- Farabi lahir di Farab, Kazakhstan serta hidup pada masa 870-950 Masehi. Sedangkan di belahan Bumi barat ia lebih terkenal dengan nama Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abu Nasir.

Buah pemikiran dari Al Farabi yang paling terkenal adalah tentang syarat utama terbentuknya sebuah negara. Menurutnya adanya manusia sebagai warga negara adalah salah satu terbentuknya negara karena manusia akan saling membutuhkan satu sama lain.

Konsep negara karya Al Farabi ditulis dalam buku monumental atau ara’ ahl al-madinah al-fadhilah. Pemikiran Al Farabi dinilai sangat penting dan berpengaruh sepanjang masa hingga disebut bahwa dunia modern berhutan pada Al Farabi.  

5. Al-Ghazali

Muhammad bin Ahmad, Al-Imamul Jalil, Abu Hamid Ath Thusi Al-Ghazali adalah nama asli dari Al Ghazali yang merupakan filsafat muslim dan juga ulama besar. Ia lahir di Thusi wilayah Khurasan, Persia pada tahun 450 H atau 1058 Masehi.

Al Ghazali memperdalam ilmunya kepada Imam Al-Haromain yang saat itu berada di Naisabur. Selama hidupnya ia kerap berpindah-pindah tempat seperti ke Syam hingga Palestina. Di Baghdad, pemilik gelar hujjatul Islam ini dipercaya untuk menjadi guru besar di perguruan Nidzamiyah. 

Secara garis besar karya filsafat Al Ghazali sangat berseberangan dengan pemikiran filsafat Yunani. Ia cenderung meluruskan teori yang sudah ada dengan menyesuaikan dengan sebab akibat yang telah ditetapkan Tuhan.

Pemikirannya tersebut dituangkan dalam buku yang berjudul “The Incoherence of Philosophers” dengan nama teorinya yaitu teori occasionalism. Imam Al Ghazali adalah orang yang memegang peranan penting dalam memadukan antara sufisme dan syariah. 

6. Ibnu Khaldun 

Pada awal bulan Ramadhan tahun 732 H atau tahun 132 M di Tanah Tunisia lahirlah seorang bernama Abu Zayd Abdurrahman Ibnu Khaldun.

Pria ini kelak menjadi ilmuwan besar dalam bidang filsafat sejarah yang memiliki gelar Waliyuddin. Beliau adalah filsafat sejarah sekaligus ilmuwan sosial pertama. Sebab itu lah Ibnu Khaldun mendapat julukan sebagai bapak filsafat sejarah dunia. 

Ibnu Khaldun mencatat dan mengembangkan teori-teori sejarah berdasarkan fakta yang ada sehingga mendapatkan sebab akibat peristiwa itu terjadi.

Pengembangan pemikiran ini berhasil mematahkan mitos dan kepalsuan yang beredar pada saat itu. Teori tersebut tercatat dalam buku yang diberi judul “Muqaddimah” atau dikenal juga dengan “Muqaddimah Al Khaldun”. 

7. Ibnu Thufail

Abu Bakar Muhammad ibn Abd Al-Malik Ibn Muhammad ibnu Muhammad Ibnu Thufail adalah nama lengkap dari seorang filsuf muslim terkemuka yang hidup pada tahun 1110-1185 Masehi.

Beliau adalah seorang keturunan Arab Qais yang lahir di Granada, Spanyol. Selain merupakan seorang filsuf ia juga adalah seorang dokter, penyair sekaligus gubernur di sana. 

Karya terbesar dari seorang Ibnu Thufail adalah risalah dengan judul “Hayy ibn Yaqzhan” yang berisikan tentang pendidikan, sistem pengetahuan, matematika, filsafat, sastra hingga ilmu tasawuf. Karya-karyanya tersebut menyebar dengan cepat mulai dari belahan Bumi timur hingga ke barat dalam satu lintas generasi.

Pemikiran Ibnu Thufail bukanlah sesuatu hal yang baru tetapi ia menuangkan kembali ide yang sudah ada dalam bentuk kisah roman. 

8. Ibnu Arabi 

Ibnu Arabi adalah seorang sufi besar sekaligus filsafat cerdas yang lahir di Andalusia, Spanyol pada tanggal 14 Agustus 1165. Karya dan buah pikirannya selalu menuai kontroversi di kalangan muslim bahkan ia dianggap kafir oleh sebagian ulama.

Beberapa karyanya yang menuai kritikan tegas adalah Futūhāt Makiyyah dan Fushūsul Hikam. Meski begitu jika dibandingkan maka lebih banyak yang mendukung Ibnu Arabi daripada yang mengkritiknya.

Pemikiran Ibnu Arabi yang kontroversi tersebut justru menjadi awal dari kemunculan tasawuf falsafi. Pemilik nama lengkap Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad Abdullah al Thai al Hatimi ini mengemukakan wadah al-wujud yang hingga kini masih digunakan oleh para ulama-ulama modern. Sepanjang hidupnya filsuf yang berjulukan Syaikh Al-Akbar ini telah menggarap 300 buku. 

The post 8 Filsuf Muslim Beserta Biografi dan Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biografi Nicolaus Copernicus Sang Pencetus Teori Heliosentris https://haloedukasi.com/biografi-nicolaus-copernicus Thu, 12 Aug 2021 03:17:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26218 Mayoritas penduduk dunia pasti tahu teori heliosentris, walau mungkin tak menyadarinya. Sebab teori heliosentris merupakan teori yang mengatakan bila matahari adalah pusat tata surya dan planet-planet di sekitar bergerak mengelilinginya. Lalu, tahukah kalian siapa pencetus teori ini? Teori heliosentris ini dikemukakan pada era Renaissance oleh seorang pemikir, matematikawan, dokter, penerjemah, ekonom, sekaligus astronom berkebangsaan Polandia […]

The post Biografi Nicolaus Copernicus Sang Pencetus Teori Heliosentris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nicolaus Copernicus Sang

Mayoritas penduduk dunia pasti tahu teori heliosentris, walau mungkin tak menyadarinya. Sebab teori heliosentris merupakan teori yang mengatakan bila matahari adalah pusat tata surya dan planet-planet di sekitar bergerak mengelilinginya.

Lalu, tahukah kalian siapa pencetus teori ini? Teori heliosentris ini dikemukakan pada era Renaissance oleh seorang pemikir, matematikawan, dokter, penerjemah, ekonom, sekaligus astronom berkebangsaan Polandia bernama Nicolaus Copernicus.

Tak hanya dalam bidang astronomi, Nicolaus Copernicus juga tercatat mengusulkan konsep mengenai teori kuantitas uang pada tahun 1517.

Nah, untuk mengenal ilmuan berbakat ini lebih dalam, berikut ini adalah uraian singkat dari perjalanan hidup sang penemu teori heliosentris.

Kelahiran

Nicolaus Copernicus lahir dari pasangan Nicolaus Copernicus Sr dan Barbara Watzenrode, di sebuah daerah di Polandia yang bernama Torun, pada tanggal 19 Februari tahun 1473. Copernicus diketahui mempunyai tiga orang saudara kandung, yakni Barbara, Katharina, dan Andreas.

Pendidikan

Saat usianya masih muda, Copernicus telah ditinggal oleh sang ayahnya. Lantas ia pun diasuh oleh paman dari pihak ibunya—Lucas Watzenrode, yang kala itu menjabat posisi sebagai kepala sekolah St John di Torun. Sekolah ini jugalah yang menjadi tempat Copernicus mengenyam pendidikannya.

Selepas menyelesaikan pendidikannya di St John, Copernicus dikirim ke sekolah persiapan untuk masuk ke Universitas Krakow. Sekolah persiapan itu merupakan sekolah katedral yang terletak di Wloclawek, dekat Sungai Vistula.

Kemudian pada musim gugur 1492, Copernicus mulai berkuliah di Fakultas Astronomi dan Matematika, mengejar impiannya menjadi astronom. Banyak artikel yang menyebutkan bila semasa kuliah, Copernicus merupakan murid dari Albert Brudzewski. Brudzewski sendiri adalah seorang profesor filsafat Aristotelian yang juga mengajar astronomi secara privat di luar kampus tempatnya mengabdi.

Setelah beberapa tahun kuliah di Krakow, kemampuan logika Copernicus pun kian terasah dan meningkat, baik dalam bidang astronomi, matematikan, maupun filsafat.

Hingga akhirnya pada musim gugur tahun 1495, Nicolaus Copernicus memutuskan untuk meninggalkan Universitas Krakow. Hal itu disebabkan karena pamannya yang hendak diangkat sebagai Pangeran-Uskup Warmia, ingin memasukkannya ke bagian kanonik Warmia yang kala itu tengah lowong.

Namun sayangnya, pengangkatan sang paman terhambat. Hingga kemudian, pada pertengahan tahun 1497, beliau pun mengirim Copernicus ke Bologna, Italia, untuk mempalajari hukum kanonik serta astronomi. Dan disinilah Nicolaus Copernicus bersua dengan astronom bernama Domenico Maria Novara da Ferrara, yang juga menjadi mentornya.

Begitu pendidikannya di Italia selesai, Copernicus kembali ke Polandia dan menjadi penasihat, sekretaris, hingga dokter pribadi bagi pamannya.

Penyusunan Teori Heliosentris

Setelah pindah ke Lidzbark-Warminski, Copernicus terus mempelajari astronomi secara berkelanjutan. Dan diyakini ia mulai menyusun penelitiannya mengenai teori heliosentris sejak tahun 1508 hingga tahun 1514. Dimana penelitian itu membuahkan sebuah manuskrip 40 halaman yang berjudul Commentariolus.

Dan buku Epitome of the Almagest karya dari Regiomontanus pada abad ke-15 menjadi salah satu buku yang sangat berperan dalam meneliti teori heliosentris yang kemudian akan melambungkan namanya itu. Sebab isi buku tersebut memberikan penjabaran alternatif mengenai bentuk semesta.

Sebetulnya dalam senjarah, Copernicus bukan ilmuwan pertama yang percaya bila bukan bumi, melainkan mataharilah yang menjadi pusat tata surya. Sebab sekitar abad ke tiga sebelum masehi, ada seorang ilmuan Yunani bernama Aristarchus yang telah lebih dulu mengemukankan pendapat seperti itu. Hanya saja, penjelasan dan perhitungan Copernicus jauh lebih akurat.

Tak hanya sebatas pusat tata surya, Copernicus juga menerangkab bahwasannya bintang itu tidaklah bergerak. Dan bila bintang nampak seperti bergerak, itu hanya karena bumi yang berputar.

Sayangnya, hasil penelitian yang dikerjakan oleh Copernious tidak direspon dengan baik oleh para kawan sesama ilmuwannya ataupun oleh para cendekiawan lainnya.

Kelahiran Buku De Revolutionibus

Meski mendapat respon yang kurang baik, Copernicus tetap melanjutkan penelitiannya lebih dalam. Ia pun mulai mengumpulkan lebih banyak data untuk mendukung dan menyempurnakan hasil teorinya. Hingga lahirlah buku berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium pada tahun 1532.

De Revolutionibus terbagi dalam 6 bab. Di mana bab pertama berisi pandangan umum mengenai teori Heliosentris serta uraian dari gagasannya. Sedangkan bab kedua berisi penjabaran mengenai teori bintang. Sementara bab ketiga berisi tentang pergerakan semu matahari juga beragam fenomena yang berkaitan dengan pergerakan tersebut.

Lantas, bab keempat memuat penjelasan mengenai bulan serta pergerakannya. Bab kelima mengemukakan soal pergerakan bujur dari planet yang bukan bumi. Dan bab terakhir memuat pemaparan mengenai pergerakan lintang dari planet-planet yang bukan bumi.

Namun pada tahun itu, Copernicus masih menolak untuk mempublikasikan bukunya secara luas. Hal ini bukan tak beralasan, melainkan karena ia khawatir bila bukunya akan menimbulkan kontroversi dan ia akan menerima banyak kiritik tajam.

Kendati begitu, beberapa tahun kemudian ia pun luluh oleh bujukan muridnya, Georg Joachim Rheticus, dan melepas bukunya untuk dicetak masal lalu dipublikasikan.

Kontroversi Buku De Revolutionibus

Seperti dugaan Copernicus, buku De Revolutionibus langsung menimbukan kontroversi. Kecaman dan kritik tajam mengalir deras padanya. Baik dari pihak Gereja Katolik Roma, juga Lutheran.

Kebanyakkan dari mereka menyatakan bila Copernicus tak punya bukti nyata bila teori heliosentrisnya benar. Bahkan teori itu dicap sesat. Dan lebih parah lagi, Copernicus dikatakan sebagai orang bodoh yang mencoba membalikkan dunia astronomi.

Tak hanya sampai disitu, mahakarya Copernicus itu pun sempat menjadi buku yang dilarang dipelajari karena dianggap sangat bertentangan dengan dogma-dogma yang telah tertanam lama.

Butuh waktu bertahun-tahun, bahkan setelah kematian Copernicus, barulah orang-orang percaya bila teori yang dikemukakan oleh beliau adalah benar. Hasil penelitian Galileo Galilei menguatkan teori tersebut. Dan Kepler serta Sir Isaac Newton mengembangkannya lebih jauh.

Kematian

Pada akhir tahun 1542, di usianya yang kian senja, Copernicus didiagnosa mengalami pendarahan dalam sehingga ia pun lumpuh. Tak lama berselang, ia pun menghembuskan napas terakhirnya di Frombork setelah koma akibat stroke, tepatnya pada tanggal 24 Mei 1543.

Sebelum Copernicus meninggal, seseorang membawakannya salah satu salinan buku De Revolutionibus yang belum sempat ia sentuh. Dan di atas ranjang pembaringannya, di akhir usianya, untuk pertama kalinya ia mendekap mahakarya yang akan membuat namanya dikenang sepanjang masa.

The post Biografi Nicolaus Copernicus Sang Pencetus Teori Heliosentris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Ilmuwan dan Peneliti yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/perbedaan-ilmuwan-dan-peneliti Sun, 08 Aug 2021 02:02:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26076 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan modern saat ini tidaklah lepas dari peranan para ilmuwan dan peneliti dari berbagai cabang ilmu yang ada. Ilmuwan dan peneliti telah banyak memberikan sumbangsih pemikiran, tenaga, dan waktunya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dan menemukan berbagai temuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mungkin sebagian […]

The post Perbedaan Ilmuwan dan Peneliti yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan modern saat ini tidaklah lepas dari peranan para ilmuwan dan peneliti dari berbagai cabang ilmu yang ada. Ilmuwan dan peneliti telah banyak memberikan sumbangsih pemikiran, tenaga, dan waktunya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dan menemukan berbagai temuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Mungkin sebagian dari kita ada yang menganggap ilmuwan dan peneliti adalah sama atau belum mengetahui dengan benar perbedaan diantara keduanya. Oleh karenanya, berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai perbedaan antara ilmuwan dan peneliti.

Ilmuwan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan pengertian ilmuwan sebagai orang yang ahli atau memiliki banyak pengetahuan mengenai suatu ilmu. Ilmuwan adalah orang yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan.

Dari pengertian tersebut bisa diketahui bahwasanya ilmuwan adalah orang yang ahli dalam satu atau lebih cabang ilmu pengetahuan. Ilmuwan adalah orang yang banyak mengkaji ilmu pengetahuan dibidang yang digelutinya.

Seorang ilmuwan juga seringkali menjadi peneliti dan melakukan penelitian untuk menggali lebih dalam permasalahan yang ditemukan atau meneliti dan menguji hipotesa yang dibangunnya saat mempelajari suatu ilmu.

Peneliti

Definisi peneliti sebagaimana yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang meneliti atau melakukan penelitian. Sedangkan penelitian adalah pemeriksaan yang teliti atau penyelidikan atas suatu hal yang menyangkut kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data secara sistematis, ilmiah, dan objektif untuk memecahkan suatu masalah atau menguji hipotesis.

Dari pengertian tersebut, maka bisa dikatakan bahwa cakupan aktivitas seorang peneliti adalah terbatas pada kegiatan penelitian. Seorang peneliti belum tentu ia adalah ilmuwan atau orang yang mengkaji ilmu pengetahuan secara mendalam. Setiap orang yang berkecimpung dalam dunia penelitian ia bisa disebut sebagai peneliti.

Dengan demikian, bisa disimpulkan perbedaan antara ilmuwan dan peneliti adalah:

  • Ilmuwan adalah seorang yang ahli dan berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan, sedangkan peneliti adalah orang yang melakukan penelitian terkait suatu hal.
  • Ilmuwan yang melakukan penelitian juga bisa disebut sebagai peneliti, sedangkan peneliti tidak bisa disebut sebagai ilmuwan kecuali dia juga mendalami suatu bidang ilmu tertentu.

The post Perbedaan Ilmuwan dan Peneliti yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Tokoh Ilmuwan Matematika dan Penemuannya https://haloedukasi.com/tokoh-ilmuwan-matematika Mon, 01 Feb 2021 02:00:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20148 Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Penemuan-penemuan di bidang matematika memberi pengaruh besar bagi kemajuan peradaban. Siapa sajakah tokoh-tokoh hebat penemu rumus-rumus dalam matematika tersebut? Berikut adalah matematikawan beserta biografinya. 1. Pythagoras Pythagoras merupakan tokoh matematikawan sekaligus filsuf yang lahir di Pulau Samos, Ionia, Yunani. Pythagoras […]

The post 5 Tokoh Ilmuwan Matematika dan Penemuannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Penemuan-penemuan di bidang matematika memberi pengaruh besar bagi kemajuan peradaban.

Siapa sajakah tokoh-tokoh hebat penemu rumus-rumus dalam matematika tersebut? Berikut adalah matematikawan beserta biografinya.

1. Pythagoras

Pythagoras merupakan tokoh matematikawan sekaligus filsuf yang lahir di Pulau Samos, Ionia, Yunani. Pythagoras lahor pada tahun 570 M. Ia merupakan tokoh yang sangat terkenal dengan teoremanya hingga dijuluki sebagai “bapak bilangan”.

Pyhtagoras aktif dalam memberikan buah pikirannya terkait filsafat dan keagamaan pada akhir abad ke 6 sebelum masehi. Ia suka berkelana untuk berguru hingga ke segala penjuru dunia. Ia menjelajah Arab, Mesir, Babilonia, India, bahkan Italia.

Pythagoras tumbuh dengan menjadi murid dari banyak filsuf diantaranya adalah Heraclitus, Plutarch, Thales, dll.

Salah satu perjalanannya yaitu ke Mesir. Para imam di Mesir dibuat takjub dengan kecerdasan Pythagoras, mereka tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan Pythagoras.

Meski begitu ia tetap merupakan murid di Mesir. Pythagoras mempelajari ilmu Astronomi dengan para imam Caldei, ilmu Logistik dan Geometri kepada para imam Phoenesia, ilmu ritus-ritus mistik dengan para Magi, dan dengan Zarathustra Pythagoras belajar ilmu perlawanan.

Meski berkelana ke segala penjuru dunia, Pythagoras akhirnya kembali ke Samos pada tahun 530 Masehi. Namun dirinya tidak sejalan dengan pemerintahan Polycrates dan pindah ke Croton yang saat ini bernama Italia. Polycrates dianggap menghambat ajaran Pythagoras.

Di Croton Pythagoras mendirikan sekolah di mana murid-muridnya disebut dengan Pythagorean. Di sekolah ini Pythagoras menerapkan ajarannya yaitu meyakini bahwa semua hal yang ada di alam semesta ini dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan.

Pythagoras mencoba mengutak-atik ilmu yang ia dapatkan seperti ilmu relasi-relasi antar sisi segitiga. Hingga akhirnya ia berhasil menemukan rumus ”teorema pyhtagoras” yang bahkan masih digunakan hingga saat ini.

Sebenarnya ilmu tentang relasi segi tiga siku-siku sudah ada sejak ribuan tahun sebelum Pythagoras lahir. Namun penghargaan tersebut diberikan kepadanya karena Pythagoras lah yang pertama kali berhasil membuktikannya secara matematis.

Pythagoras membawa pemahaman ini ke Yunani dan mengubah Yunani menjadi pusat ilmu pengetahuan pada saat itu.

2. Thales

Thales lahir pada 624 sebelum Masehi jauh sebelum Pythagoras lahir. Thales lahir di sebuah kota di Asia kecil yang bernama Miletus. Ia dikenal sebagai ahli Geometri dan Astronomi.

Salah satu pemikiran Thales yang paling penting adalah mengenai air merupakan prinsip dasar dan Theorema Thales.

Sebelum Thales memulai buah pemikirannya, orang-orang mengaitkan segala sesuatunya dengan hal-hal mitologis. Kemudian pemikiran ini berubah sejak abad ke 6, Thales mencoba menjelaskan segala sesuatu dengan rasio manusia.

Thales juga merupakan saudagar yang gemar berlayar. Suatu hari ia berlayar ke Mesir dan di sana Thales mempelajari tentang ilmu ukur. Ia bahkan dapat mengetahui tinggi piramida dengan mengukur bayangannya.

Ia juga berhasil memprediksi waktu munculnya gerhana matahari yaitu dengan memadukan ilmu Geometri dan Astronomi. Ilmu ini kemudian dibawa ke Yunani dan membuatnya menjadi sangat terkenal.

Selain teori Geometri dan Astronomi, Thales juga berhasil menemukan  pemahaman yang diberi nama “Teorema Thales”. Teori ini berisi:

  • Diameter, yaitu garis yang melewati titik pusat lingkaran sehingga terbagi menjadi dua
  • Ukuran sudut alas segitiga sama kaki sama besar
  • Dua garis sejajar apabila dipotong oleh sebuah garis yang menyilang maka akan memiliki sudut yang sama besar
  • Apabila dalam sebuah segitiga terdapat dua garis maka akan menghasilkan segitiga sebangun

3. Diophantus

Diophantus merupakan seorang matematikawan yang hidup pada tahun 200 sebelum Masehi di kota Alexandria. Ia lah tokoh yang berjasa dalam pengembangan ilmu aljabar di Babilonia.

Hasil pengembangannya ini ditulis dalam buku berjudul ”Arithmetica”atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut “aritmatika”

Pengembangan aljabar tersebut berupa persamaan-persamaan yang hingga kini masih digunakan. Persamaan tersebut diberi nama “Persamaan Diophantin”.  

Persamaan ini dapat menyelesaikan persamaan bilangan bulat dan kemungkinan memiliki jawaban lebih dari satu alias tidak terbatas.

Ia memecahkan masalah dengan metode yang berbeda dari yang lainnya. Metode yang digunakan adalah dengan memberi simbol pada sesuatu yang belum diketahui. Tipe persamaan inilah yang kemudian disebut dengan “Syncopalet”.  

Model penulisan aljabar milik Diophantus merepresentasikan polynominal yang sudah diketahui. Pemahamannya ditulis ke dalam 16 buku namun sayangnya hanya sedikit buku yang terbaca. Salah satu karyanya yang paling sukses berjudul “Preliminaries to the Geometric Elements”.

Karyanya ini membawa pengaruh besar terhadap kehidupan matematika di Arab dan di Eropa. Pemahaman Diophantus terbukti menjadi landasan dasar bagi matematika canggih.

Karya-karya inilah yang membuat Diophantus dinobatkan sebagai “bapak aljabar”.

4. Apollonius

Apollonius merupakan ilmuwan yang lahir di Perga, Phampylia, Turki. Kota ini sekarang bernama Murtina. Ia merupakan penemu dari konsep parabola, hiperbola, dan ellips. Sebenarnya Apollonius merupakan seorang geometer yaitu ahli ukur tanah.

Namun ternyata karya-karyanya berpengaruh besar terhadap bidang matematika. Tidak banyak sumber yang menjelaskan bagaimana kehidupan Apollonius namun beberapa sumber mengatakan ia pergi ke Alexandria pada saat ia masih muda.

Apollonius belajar di bawah bimbingan para pengikut Euclides. Ia pun sempat mengajar di sana. Setelah itu ia pergi ke Pergamun yaitu kota yang ada di Yunani Kuno. Di sana terdapat universitas dan perpustakaan besar.

Tujuan Apollonius ke Pergamun yaitu untuk mempelajari perpustakaan dan universitas tersebut agar dapat membangun perpustakaan yang lebih bagus di Alexandria.

Apollonius bertemu dengan penulis buku “History of Geometry” yaitu Eudemeus dan juga Raja Attalus I yaitu raja dari Pergamun.  Hal ini tertuliskan dalam kata pengantar di buku karyanya.

Buku Apollonius yang pertama berjudul  “Conics” atau “kerucut”.  Bukunya menjelaskan tentang dasar-dasar kurva secara lengkap. Hal ini tidak dilakukan oleh pengarang-pengarang sebelumnya.

Dalam buku ini juga membahas tentang theorema dan transformasi koordinat.

Pemahaman ini berdasarkan pada sistem tangen dan diameter. Buku ke dua berisi tentang tangent dan diameter yang merupakan lanjutan dari buku pertamanya.  

Buku Apollonius yang ke tiga merupakan buku yang paling sukses karena. Buku ini berisi pemahaman yang bahkan belum dibahas oleh Euclid. Pembahasan tersebut tentang theorema yang digunakan untuk menyelesaikan operasi sintesis dan penentuan limit.  

Buku ke-empatnya berisi tentang keinginan Apollonius yang ingin menunjukkan cara kerucut saling memotong bagian-bagiannya.

Istilah Apollonius yang masih digunakan hingga saat ini adalah “parabola” yaitu istilah untuk  menyebut sudut kanan kerucut. “Elips” yaitu untuk menyebut luas bidang persegi panjang yang hasilnya kurang ketika disetarakan dengan bagian garis tertentu.

Sedangakan “hiperbola” adalah kebalikan dari “elips” dan “parabola” digunakan untuk menyebut hasil yang tidak mengindikasikan baik kurang maupun lebih.

Istilah tersebut  ditulis dalam konteks baru yaitu sebagai persamaan parabola dengan verteks pada titik asal, (0,0), sistem Kartesian, adalah y² = lx (l = “latus rectum” atau parameter) sekarang diganti dengan 2p atau bahkan 4p.

5. Leonhard Euler

Euler merupakan seorang matematikawan dan fisikawan asal Swiss. Bauh pemikirannya yang paling penting adalah kalkulus, teori graf, terminology matematika modern, notasi dan analisis matematika. Euler lahir pada tahun 1707 di Basel Switzerland.  

Ia berhasil menjadi mahasiswa di Universitas Basel pada usianya yang baru menginjak 13 tahun. Euler pun menerima gelar sebagai “Master of Philosophy”.

Ayahnya mendesak Euler untuk menjadi seorang pastor namun guru lesnya yaitu Johann Bernauli menyadari kecerdasan Euler dalam bidang matematika dan berhasil membujuk ayah Euler.

Di usianya yang ke dua puluh tahun Euler diundang untuk bergabung ke Akademi Ilmu Pengetahuan di St. Petersburg. Ia pun menerimanya dan tiba di sana pada 17 mei 1727.

Karirnya di sana terus mengalami peningkatan hingga akhirnya ia berhasil menjabat sebagai Kepala Departemen Matematika pada tahun 1733.

Pada tahun 1741 ia berpindah ke Berlin dan bergabung dengan Akademi Ilmu Pengetahuan di sana. Cukup lama ia menghabiskan waktunya di Berlin yaitu sekitar 25 tahun.

Namun pada tahun 1766 Euler mengalami musibah yang menimpa pada kedua matanya.Ke dua mata Euler mengalami kebutaan. Bahkan dalam kondisi seperti itu ia tetap melakukan penelitian terhadap matematika hingga akhir hayatnya.

Pemahaman matematika Euler yaitu teori gerak benda keras, deret tak terbatas, hydrodinamika, dinamika benda keras, penjumlahan Euler, keseimbangan diferensial, transformasi Euler, rangkaian trigonometri, variasi kalkulus dan mekanika, dan Formula Euler Maclurin.

Karya-karyanya tersebut ditulis ke dalam 32 buah buku. Selain itu Euler juga berhasil menganalisa matematika untuk menyelesaikan masalah astronomi khususnya mengenai “tiga-badan”. 

Teori ini mengelaskan tentang bagaimana Matahari, Bumi, dan Bulan bergerak dengan gaya berat masing-masing yang sama.

The post 5 Tokoh Ilmuwan Matematika dan Penemuannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>