institusi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/institusi-sosial Thu, 14 Jan 2021 06:10:45 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico institusi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/institusi-sosial 32 32 Institusi Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/institusi-sosial Thu, 14 Jan 2021 06:10:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19272 Dalam sebuah kelompok tentunya ada lembaga yang dibentuk untuk menjadi wadahnya. Lembaga tersebut seringkali disebut dengan institusi sosial. Pembentukan institusi sosial seringkali dilatarbelakangi dengan adanya persamaan tujuan. Sehingga dengan dibentuknya institusi ini diharapkan dapat menjadi wadah yang mendorong terwujudnya tujuan bersama. Institusi bukan semata mata perkumpulan antar kelompok yang tidak terikat apapun. Melainkan, institusi merupakan […]

The post Institusi Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam sebuah kelompok tentunya ada lembaga yang dibentuk untuk menjadi wadahnya. Lembaga tersebut seringkali disebut dengan institusi sosial. Pembentukan institusi sosial seringkali dilatarbelakangi dengan adanya persamaan tujuan.

Sehingga dengan dibentuknya institusi ini diharapkan dapat menjadi wadah yang mendorong terwujudnya tujuan bersama. Institusi bukan semata mata perkumpulan antar kelompok yang tidak terikat apapun. Melainkan, institusi merupakan suatu lembaga terstruktur dan terikat oleh aturan dalam pelaksanaannya.

Lalu, apa saja ciri ciri yang dimiliki oleh institusi sosial? Apa saja contoh dari institusi sosial? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai institusi sosial.

Pengertian Institusi Sosial

Pengertian Secara Umum

Institusi sosial merupakan suatu lembaga yan menghubungan kepentingan antar anggotanya, yang mana memiliki persamaan kepentingan dan tujuan. Dalam institusi sosial ini dibentuk serangkaian aturan dan tujuan terstruktur yang mempermudah institusi untuk mencapai tujuannya. Dalam pelaksanaannya, institusi sangat mementingkan loyalitas dari setiap anggotanya.

Hal itu dilakukan untuk menjamin berjalanya institusi untuk kedepannya. Banyak sekali aturan dan norma yang sengaja dibentuk oleh pihak institusi sosial. Hal ini dilakukan tidak lain dan tidak bukan untuk mengatur segala bentuk interaksi, tindakan dan juga pelaksanaan kewajiban dari setiap anggotanya.

Pengertian Menurut Para Ahli

Untuk menambah pengetahuan kita mengenai institusi sosial. Berikut ada beberapa pemaparan mengenai pengertian institusi sosial yang dikemukakan oleh para ahli.

  • Menurut Judson R. Landis, institusi sosial diartikan sebagai norma, aturan, dan pola organisasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan atau masalah pokok yang terkait dengan pengalaman masyarakat.
  • Menurut Soerjono Soekanto, Institusi sosial merupakan himpunan norma dan nilai dari segala bentuk tindakan sosial yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
  • Menurut Harton, institusi sosial merupakan suatu sistem relasi sosial dalam masyarakat yang mendukung berbagai nilai dan prosedur tertentu dalam rangka memenugi kebutuhan sosial.
  • Menurut Peter L. Berger, institusi sosial diartikan sebagi serangkaian prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan dan dipaksa oleh pola tertentu. Prosedur itu menekan manusia untuk bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan dan tujuan yang telah disepakati.

Ciri-ciri Institusi Sosial

Adapun beberapa karakteristik yang menggambarkan makna dari institusi sosial. Karakteristik ini mempermudah kita untuk lebih dapat mengklasifikasikan permasalahan yang berkaitan dengan institusi sosial. Berikut merupakan ciri ciri yang dimiliki institusi sosial.

  • Pembentukan institusi sosial dilatarbelakangi dengan adanya persamaan tujuan.
  • Semua yang ada dalam institusi telah diatur dan terikat oleh norma dan kebijakan yang telah disepakati bersama.
  • Segala bentuk pola pikir, penyelesaian masalah dan juga pembentukan kebijakan disesuaikan denga kebutuhan kemasyarakatan.
  • Memiliki tingkat formalitas yag tinggi. Hal ini dikarenakan semua tindakan dan pola interaksi sangat terikat oleh aturan.
  • Dalam melaksanakan tugasnya, sebuah institusi telah dilengkapi oleh sarana dan prasarana yang lengkap dan mewadahi.
  • Memiliki aturan dan norma yang tertulis dan tidak tertulis.
  • Institusi yang didirikan secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi terbentuknya.
  • Keberlangsungan dari organisasi relatif berjalan tetap.
  • Memiliki struktur keorganisasian yang jelas.

Tujuan Institusi Sosial

Suatu institusi sosial tidak akan dibentuk tanpa adanya tujuan utama yang melatarbelakanginya. Secara umum, institusi sosial dibentuk dengan tujuan untuk menaungi segala kebutuhan kemasyarakatan.

Berikut ini beberapa tujuan lain dari institusi sosial.

  • Memberikan rasa aman, nyaman, dan damai dalam segala aspek dari kehidupan masyarakat.
  • Meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat.
  • Menyebarluaskan dan memaparkan segala bentuk norma, nilai sosial dan juga kebijakan yang baru saja dibentuk dan disepakati bersama.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan norma dan nilai nilai sosial yang sudah berkembang dalam kehidupan masyarakat.
  • Menciptakan kondisi yang tertib dan kondusif.
  • Memfasilitasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
  • Mempermudah masyarakat untuk menyelesaikan dan mengatasi segala permasalahan yang muncul dari salah satu bidang kemasyarakatan.
  • Senantiasa mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi kebijakan, norma dan nilai sosial yang ada.
  • Meminimalisir adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
  • Memberikan ilmu serta pengarahan yang berkaitan dengan pengendalian sosial.
  • Membentuk program program tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat itu.

Fungsi Institusi Sosial

Adapun beberapa fungsi dari dibentuknya institusi sosial.

  • Mengadakan sosialisasi yang berkaitan dengan isu dan permasalahan yang sedang hangat diperbicarakan.
  • Menyebarluaskan mengenai kebijakan dan informasi terbaru yang berkaitan dengan bidang yang dinaungi oleh institusi.
  • Melakukan pengawasan dan juga pengotrolan terhadap perilaku masyarakat.
  • Mengupayakan penegakan aturan dan kebijakan di lingkungan masyarakat.
  • Memberikan teguran dan juga peringatan terhadap masyarakat yang lalai dalam menjalankan aturan yang sudah ditetapkan.
  • Menyelesaikan segala bentuk permasalahan dan konflik yang terjadi di bidang institusi tertentu.

Jenis Institusi Sosial

Dalam perkembangannya, institusi sosial telah dibagi menjadi beberapa jenis. Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada lingkungan yang dinaunginya.

Institusi Kekeluargaan

Sebuah institusi atau tatanan sosial yang terbentuk atas sekelompok orang yang memiliki keterikatan hubungan kekeluargaan satu sama lain. Yang cakupan keanggotaannya juga tidak akan jauh jauh dari keturunan keluarga tersebut.

Institusi Pendidikan

Sebuah institusi atau kelembagaan yang bergerak dibidang pendidikan. Institusi ini dibentuk dengan tujuan untuk menyebarluaskan dan memberikan ilmu pengetahuan terhadap masyarakat umum tanpa terkecuali. Perkembangan institusi ini sangat berkaitan dengan aturan dan norma sosial yang sudah diciptakan.

Sebab, segala kebijakan, aturan, norma sosial lebih mempermudah terciptanya kondisi pembelajaran yang lebih kondusif.

Institusi Ekonomi

Lembaga ini lebih ditekankan pada penyelesaian berbagai hal yang erat kaitannya dengan kehidupan perekonomian masyarakat. Yang dapat dimulai dari cara pemenuhan kebutuhan, cara mengembangkan industri pangan, dan lain sebagainya. Pembentukan institusi ekonomi ini lebih diorientasikan untuk peningkatan kesejahteraan perekonomian masyarakat.

Institusi Politik

Pembentukan dari institusi politik ini lebih diorientasikan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang aman dan tentram. Dalam pelaksanaannya, institusi ini terus berupaya untuk melakukan penegakan kebijakan, dan juga aturan yang ada. Selain itu, juga bertujuan untuk meminimalisir adanya berbagai tindakan kriminal dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Institusi Agama

Institusi agama merupakan lembaga yang dibentuk dengan tujuan untuk mendorong manusia dan masyarakat lebih mendekatkan diri pada tuhan. Institusi ini lebih berorientasi pada pengimplementasian segala pedoman keagamaan dalam kehidupan masyarakat.

Institusi Hiburan

Pembentukan instasi yang ditujukan untuk memenuhi kesenangan dari masyarakat. Terlebih sangat direkomendasikan kepada masyarakat yang dipusingkan oleh pekerjaan dan kehidupannya. Tentunya hal ini akan lebih berperan untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat (mental health).

Institusi Kesehatan

Pembentukan suatu lembaga yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan. Lembaga ini sangat berorientasi pada kesehatan masyarakat di seluruh wilayah dengan segala sarana dan prasarana yang lengkap.

Institusi Keuangan

Institusi ini bertugas untuk menyelesaikan permasalahan keuangan yang sedang dialami oleh masyarakat. Institusi ini juga bertanggung jawab dengan hal yang berkaitan dengan peredaran mata uang negara.

Institusi Kemasyarakatan

Institusi yang ditugaskan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kemasyarakatan yang marak terjadi dalam lingkungan masyarakat. Dengan adanya institusi ini diharapkan masyakat dapat menjalin hubungan yang harmonis satu sama lain.

Contoh Institusi Sosial

Berikut ini merupakan contoh dari institusi sosial yang telah berkembang di dalam kehidupan masyarakat.

  • Koperasi
  • Sekolah
  • Partai Politik
  • Bawanslu
  • Majelis Ulama Indonesia (MUI)
  • Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWGI)
  • Bank
  • Rukun Tetangga  (RT)
  • Rukun Warga (RW)
  • Pengadilan
  • Puskesmas.

The post Institusi Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lembaga Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/lembaga-sosial Tue, 07 Apr 2020 01:40:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5205 Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki beragam kebutuhan dalam masyarakat. Kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi melalui lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. Pengertian Lembaga Sosial Secara umum, lembaga sosial merujuk pada seperangkat aturan yang ada dalam masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud lembaga sosial atau lembaga adalah […]

The post Lembaga Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki beragam kebutuhan dalam masyarakat.

Kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi melalui lembaga sosial yang ada dalam masyarakat.

Pengertian Lembaga Sosial

Secara umum, lembaga sosial merujuk pada seperangkat aturan yang ada dalam masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud lembaga sosial atau lembaga adalah pola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan.

Adapun pengertian lembaga sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Koentjaraningrat
    Mendefinisikan lembaga sosial sebagai suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan dalam kehidupan manusia.
  • Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
    Mendefinisikan lembaga sosial sebagai kumpulan dari cara berperilaku (usage) yang diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur hubungan-hubungan sosial.
  • Soerdjono Soekanto
    Mendefinisikan lembaga sosial atau pranata sosial sebagai himpunan norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari beberapa pengertian lembaga sosial di atas tampak bahwa lembaga sosial disebut juga dengan pranata sosial atau institusi sosial.

Ciri-ciri Lembaga Sosial

Lembaga sosial memiliki beberapa ciri. Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin, ciri-ciri lembaga sosial di antaranya sebagai berikut.

  • Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.
  • Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. Maksudnya, suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga setelah mengalami proses-proses percobaan dalam waktu yang relatif lama.
  • Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
  • Mempunyai alat-alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. Biasanya alat-alat ini antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda.
  • Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut.
  • Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis.

Fungsi Lembaga Sosial

Menurut Kemendikbud (2017), fungsi lembaga sosial di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Memberikan pedoman pada anggota masyarakat bagaimana bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia.
  • Menjaga keutuhan masyarakat.
  • Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota keluarganya.

Tujuan dibentuknya Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah seperangkat aturan seperti nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Seperangkat aturan ini bertujuan untuk mengatur perilaku anggota masyarakat.

Seperangkat aturan ini kemudian diserap dalam diri anggota masyarakat yang berwujud dalam perilaku.

Melalui proses yang tidak sebentar, seperangkat aturan ini kemudian membentuk pranata sosial atau lembaga sosial.

Dengan demikian, tujuan dibentuknya lembaga sosial adalah untuk mengatur hubungan antarmanusia agar dapat memenuhi kebutuhannya dan menjalani kehidupan dengan lebih teratur.

Syarat Lembaga Sosial

A. Suhandi dalam Waluya (2009) menyatakan bahwa dalam suatu sistem sosial, keberadaan lembaga sosial harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut.

  • Memiliki aturan atau norma yang hidup dalam ingatan atau yang tertulis.
  • Berbagai macam kegiatan yang dilakukan bersama harus memiliki suatu sistem hubungan yang didasarkan atas norma-norma tertentu.
  • Berbagai macam kegiatan yang dilakukan bersama harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami oleh kelompok masyarakat yang bersangkutan.
  • Memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai.

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah seperangkat aturan seperti nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Seperangkat aturan ini bertujuan untuk mengatur perilaku anggota masyarakat.

Seperangkat aturan ini kemudian diserap dalam diri anggota masyarakat yang berwujud dalam perilaku.

Melalui proses yang tidak sebentar, seperangkat aturan ini kemudian membentuk pranata sosial atau lembaga sosial.

Menurut Bagja Waluya (2009) proses terbentuknya lembaga sosial berlangsung melalui dua cara yaitu secara terencana dan tidak terencana.

Secara terencana maksudnya adalah kemunculan suatu lembaga sosial akibat direncanakan secara matang oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang.

Contohnya, pemerintah membentuk Koperasi Unit Desa di desa-desa sebagai bentuk upaya meningkatkan kesejahteraan petani.

Adapun kemunculan lembaga sosial secara tidak terencana maksudnya adalah lembaga sosial tersebut terbentuk secara bertahap dalam praktik kehidupan masyarakat.

Contohnya, di masa lalu, orang mendapatkan barang atau jasa dengan cara barter.

Setelah alat pembayaran yang sah ditemukan, cara memperoleh barang pun beralih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah.

Jenis-jenis Lembaga Sosial

Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin jenis-jenis lembaga sosial dapat dikelompokkan berdasarkan perkembangannya, sistem nilai dan sistem norma, penerimaan masyarakat, penyebaran, dan fungsi.

1. Berdasarkan perkembangan

Berdasarkan perkembangannya terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • Crescive institutions yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat yang ada dalam kehidupan masyarakat. Contoh : hak milik.
  • Enacted institutions yaitu lembaga sosial yang secara dibentuk dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Contoh : lembaga peradilan

2. Berdasarkan sistem nilai dan sistem norma

Berdasarkan sistem nilai dan sistem norma yang ada dalam masyarakat, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • Basic institutions yaitu lembaga sosial yang berperan dalam memelihara dan mempertahankan tata tertib kehidupan bermasyarakat. Contoh : keluarga, sekolah dan lain-lain.
  • Subsidiary institutions yaitu lembaga sosial yang berkaitan dengan segala sesuatu yang dianggap kurang penting. Contoh : kesenian, paguyuban, dan lain-lain.

3. Berdasarkan penerimaan masyarakat

Berdasarkan penerimaan masyarakat, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • Sanctioned institutions yaitu lembaga sosial yang diterima dan diperlukan oleh masyarakat. Contoh : lembaga pendidikan.
  • Unsanctioned institutions yaitu lembaga sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Contoh : geng motor yang meresahkan masyarakat.

4. Berdasarkan penyebaran

Berdasarkan penyebarannya, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • General institutions yaitu lembaga sosial yang dikenal masyarakat luas. Contoh : lembaga agama
  • Restricted institutions yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh sekelompok masyarakat. Contoh : aliran kepercayaan.

5. Berdasarkan fungsi

Berdasarkan fungsinya, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • Operative institutions yaitu lembaga sosial yang fungsinya menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Contoh : perusahaan.
  • Regulative institutions yaitu lembaga sosial yang fungsinya mengawasi tata perilaku dan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Contoh : lembaga peradilan.

Contoh Lembaga Sosial

Dari beberapa jenis lembaga sosial di atas, dapat diketahui bentuk-bentuk atau contoh lembaga sosial yaitu lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, dan lembaga politik.

1. Lembaga keluarga

Keluarga merupakan satuan kekerabatan yang paling mendasar dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.

Keluarga berperan besar dalam membina dan membimbing anggota keluarga untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.

Lembaga keluarga memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Fungsi reproduksi
    Pernikahan antara dua insan diharapkan dapat memberikan keturunan.
  • Fungsi ekonomi
    Keluarga merupakan sarana bagi ayah, ibu atau keduanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi bagi anggota keluarga.
  • Fungsi proteksi
    Keluarga berfungsi sebagai pelindung bagi anggota keluarga.
  • Fungsi afeksi
    Keluarga merupakan sumber kasih sayang dan perhatian yang pertama dan utama bagi anggota keluarga.
  • Fungsi sosialisasi
    Keluarga merupakan agen sosialisasi nilai-nilai sosial serta norma sosial yang pertama bagi anggota keluarga.
  • Fungsi pemberian status
    Keluarga yang terbentuk melalui ikatan pernikahan merupakan sarana bagi seseorang untuk memperoleh status baru di masyarakat, seperti suami atau istri.
  • Fungsi kontrol sosial
    Setiap anggota keluarga bertanggung jawab dalam mengawasi anggota keluarganya yang lain.

2. Lembaga agama

Agama merupakan sistem keyakinan dan praktik keagamaan yang dipandang sebagai sesuatu yang benar dan diperlukan oleh masyarakat; yang telah dibakukan, dirumuskan, dan dianut secara luas.

Lembaga keagamaan yang ada dalam masyarakat berperan dalam mengarahkan setiap manusia sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang diyakininya dan berguna bagi kehidupan manusia.

Adapun fungsi lembaga keagamaan menurut Bruce J. Cohen dalam Waluya (2009) adalah sebagai berikut.

  • Memberikan bantuan kepada mereka yang tengah mencari identitas moral.
  • Meningkatkan solidaritas kelompok, kohesi sosial, dan kadar keramahan bergaul.
  • Memberikan penafsiran yang dibutuhkan masyarakat.

3. Lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan sebagai lembaga sosial merujuk pada penyelenggaraan proses pendidikan yang dilakukan secara terencana, terprogram, teratur, dan sistematis di sekolah-sekolah formal maupun nonformal.

Lembaga pendidikan berperan dalam mewariskan nilai-nilai dan budaya serta membentuk kepribadian peserta didik.

Adapun fungsi lembaga pendidikan di antaranya adalah mempertahankan sistem nilai yang berlaku.

4. Lembaga ekonomi

Lembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang mengatur hubungan antarmanusia sebagai produsen maupun konsumen dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Dengan demikian, lembaga ekonomi berperan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik dalam bentuk barang maupun jasa.

Fungsi lembaga ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
  • Mengalokasikan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen.
  • Memberikan tata cara memperoleh barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen.

5. Lembaga politik

Lembaga politik adalah lembaga sosial yang mengatur pelaksanaan kekuasaan dan wewenang yang menyangkut hajat hidup orang banyak agar tercipta kehidupan masyarakat yang teratur dan tertib.

Lembaga politik berperan dalam melindungi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Adapun fungsi lembaga politik di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Memelihara ketertiban dalam negeri.
  • Mengusahakan kesejahteraan umum.

The post Lembaga Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>