integrasi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/integrasi-sosial Thu, 09 Nov 2023 06:23:12 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico integrasi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/integrasi-sosial 32 32 5 Contoh Reintegrasi Sosial di Lingkungan Masyarakat https://haloedukasi.com/contoh-reintegrasi-sosial-di-lingkungan-masyarakat Thu, 09 Nov 2023 06:23:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46462 Dalam memelajari kehidupan sosial, terdapat istilah integrasi sosial, yakni penyesuaian masyarakat dalam hidup bermasyarakat untuk memiliki pola hidup yang lebih aman. Penyesuaian atau integrasi pun dapat diistilahkan sebagai proses pembauran agar dapat menjadi satu kesatuan; dalam hal ini, individu maupun kelompok perlu membaur dalam masyarakat tertentu untuk menjadi satu kesatuan. Integrasi atau penyesuaian perlu dilakukan […]

The post 5 Contoh Reintegrasi Sosial di Lingkungan Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam memelajari kehidupan sosial, terdapat istilah integrasi sosial, yakni penyesuaian masyarakat dalam hidup bermasyarakat untuk memiliki pola hidup yang lebih aman. Penyesuaian atau integrasi pun dapat diistilahkan sebagai proses pembauran agar dapat menjadi satu kesatuan; dalam hal ini, individu maupun kelompok perlu membaur dalam masyarakat tertentu untuk menjadi satu kesatuan.

Integrasi atau penyesuaian perlu dilakukan manusia dan setiap golongan masyarakat agar bisa hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis. Melalui kehidupan bermasyarakat yang rukun dan saling menerima, tujuan atau kepentingan bersama dapat tercapai.

Sementara itu, disintegrasi sosial adalah kondisi individu atau kelompok yang tidak lagi dapat membaur di dalam masyarakat sehingga kerap terjadi konflik dan menjauh dari kerukunan. Bila terus terjadi, disintegrasi sosial dapat berakibat pada perpecahan sosial yang penuh dengan pertikaian satu sama lain.

Ketika timbul disintegrasi sosial, maka ada kesempatan untuk memperbaikinya, yakni melalui proses reintegrasi sosial. Reintegrasi sosial artinya pembangunan atau proses penyesuaian kembali individu atau kelompok yang semula sudah membaur dengan baik namun kemudian terjadi konflik.

Proses reintegrasi adalah proses penyatuan kembali hal-hal yang berbeda dan berpotensi menjadi sumber konflik antar individu maupun kelompok dalam masyarakat agar bisa hidup rukun dan saling melengkapi lagi. Berikut adalah beberapa contoh reintegrasi sosial di lingkungan masyarakat yang sebenarnya tidak asing lagi bagi kita.

1. Transportasi Online vs. Konvensional

Disintegrasi sosial sempat terjadi dalam hal transportasi online dan konvensional yang berujung kerusuhan dan pertikaian. Transportasi konvensional yang tidak mudah menerima keberadaan transportasi online sempat pernah menjadi cukup besar yang pada akhirnya masalah ini mereda karena adanya aturan dan batasan untuk kedua pihak.

Aturan dan batasan tersebut ada bertujuan untuk menciptakan reintegrasi sosial, seperti halnya transportasi online tidak boleh mangkal di dekat area transportasi konvensional. Artinya, transportasi online tidak boleh menerima maupun menurunkan penumpang yang merupakan area dengan banyak transportasi konvensional mengenai wilayah ini pun pasti sudah ada kesepakatan bersama antar kedua pihak untuk tidak saling melanggar batas.

2. Keluarga

Anak yang melarikan diri dari rumah karena adanya konflik dengan orang tua hingga pasangan yang memutuskan bercerai adalah masalah keluarga yang rata-rata dapat memperoleh penyelesaian. Proses reintegrasi sosial dalam hal keluarga bisa dalam bentuk anak kembali ke rumah orang tua.

Atau orang tua yang membujuk anak diikuti dengan adanya saling minta maaf atau permintaan maaf dari pihak yang salah dapat menjadi bentuk reintegrasi sosial. Perceraian pasangan yang sudah menikah lalu rujuk kembali juga merupakan contoh reintegrasi sosial yang banyak dijumpai di Indonesia.

3. Kriminalitas

Reintegrasi sosial yang juga banyak dijumpai di sekitar kita adalah ketika seorang mantan narapidana mendapat cap jelek sehingga kesulitan untuk berbaur kembali ke dalam masyarakat. Tindakan reintegrasi sosial diperlukan untuk mendukung mantan napi tersebut agar bisa menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial seperti sebelum ia menjalani hukuman penjara.

Proses reintegrasi untuk napi atau mantan napi dapat meliputi pelatihan kerja untuk meningkatkan keterampilan kerjanya. Tidak hanya itu, layanan/program pendidikan seperti kursus, pembinaan, bantuan penempatan kerja, hingga dukungan sosial adalah bentuk reintegrasi sosial yang membantu para mantan napi bisa memiliki lembar baru dalam kehidupannya.

Reintegrasi sosial berkaitan dengan mantan narapidana bertujuan untuk meminimalisir risiko mereka kembali melakukan kriminalitas dan kembali dipenjara. Melalui berbagai layanan dan program bantuan tersebut diharapkan mereka bisa memulihkan citra dan harga diri, lebih produktif, dan lebih mudah pula diterima di masyarakat.

4. Tawuran Antar Pelajar Sekolah

Entah tawuran terjadi antar pelajar di sekolah yang sama atau dari sekolah yang berbeda, hal ini tampaknya sudah ada sejak dulu meski sama sekali tidak dibenarkan. Tawuran sekolah sendiri merupakan salah satu contoh disintegrasi sosial yang bisa terjadi karena perebutan kekuasaan tempat nongkrong hingga berebut perempuan.

Salah satu contoh tawuran yang kemudian terjadi reintegrasi sosial adalah tawuran antar pelajar sekolah di Kebumen dan Kota Pangkalpinang yang kemudian berakhir damai. Adanya upaya untuk memusyawarahkan dan melakukan aksi damai agar kedua pihak tidak tawuran lagi merupakan bentuk proses reintegrasi sosial.

5. Suku dan Agama

Contoh reintegrasi sosial di lingkungan masyarakat terkait suku salah satunya adalah yang terjadi di Provinsi Lampung pada tahun 2012. Sempat terjadi konflik antar suku antara Desa Agom dan Desa Balinuraga yang merupakan bentuk disintegrasi sosial.

Namun karena telah melewati proses musyawarah dan menciptakan kesepakatan bersama, reintegrasi sosial berhasil sehingga kedua desa kini sudah hidup rukun kembali. Sementara itu, untuk disintegrasi perihal agama juga sempat terjadi di wilayah kota Ambon, Maluku sehingga diperlukan adanya proses reintegrasi sosial.

Di wilayah tersebut pernah terjadi konflik antara pemeluk agama Islam dan Kristen yang kemudian telah melalui proses musyawarah dan pencapaian kesepakatan antar dua belah pihak. Dari hal tersebut, toleransi beragama dapat dikembangkan kembali dan pembauran tidak lagi terdapat masalah.

Reintegrasi sosial tidak selalu memungkinkan apalagi memperoleh hasil yang baik, namun tak sedikit disintegrasi sosial dapat terselesaikan melalui reintegrasi sosial.

The post 5 Contoh Reintegrasi Sosial di Lingkungan Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Integrasi Fungsional: Pengertian dan Contoh https://haloedukasi.com/integrasi-fungsional Wed, 22 Feb 2023 03:00:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41630 Sebagai makhluk sosial maka pasti kita semua hidup bermasyarakat di lingkungan sekitar dan saat kita sedang berinteraksi dengan lainnya pasti akan menemui berbagai macam perbedaan dari segi latar belakang ekonomi, budaya, dan lain sebagainya. Namun, untuk sebagian orang beranggapan jika perbedaan itu sebagai sesuatu yang memecah belah kehidupan masyarakat. Munculnya perbedaan di tengah-tengah masyarakat berpotensi terjadinya […]

The post Integrasi Fungsional: Pengertian dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai makhluk sosial maka pasti kita semua hidup bermasyarakat di lingkungan sekitar dan saat kita sedang berinteraksi dengan lainnya pasti akan menemui berbagai macam perbedaan dari segi latar belakang ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.

Namun, untuk sebagian orang beranggapan jika perbedaan itu sebagai sesuatu yang memecah belah kehidupan masyarakat. Munculnya perbedaan di tengah-tengah masyarakat berpotensi terjadinya konflik yang serius dan bisa di minimalisir dengan menanamkan nilai-nilai integrasi sosial.

Kebanyakan orang berinteraksi sosial dengan seseorang atau kelompok yang berbeda dan sangat wajar yang memang bisa memicu terjadinya sebuah konflik. Cara untuk mengurangi terjadinya konflik yaitu dengan menanamkan nilai-nilai integrasi sosial sebagai suatu hal berupa yang penyesuaian dari aspek-aspek yang berbeda dan terjadi pada kehidupan bermasyarakat.

Integrasi sosial memiliki tiga bentuk yang salah satunya adalah integrasi fungsional yang dapat dilakukan dari lingkungan terdekat yaitu keluarga, kemudian individu, kemudian lembaga, dan masyarakat.

Pengertian Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional merupakan salah bentuk dari integrasi sosial yang selalu berkaitan dengan perbedaan dalam masyarakat khususnya perbedaan. Integrasi sosial tersusun secara terstruktur dan setiap individu memiliki peran menjaga dan memelihara hubungan sosial yang aman dan tentram.

Integrasi fungsional difokuskan terhadap kebutuhan masyarakat agar berjalan dengan aman, adil, dan stabil yang berhubungan dengan fungsi tertentu di dalam sebuah masyarakat atau lembaga sosial.

Integrasi fungsional adalah integrasi yang terjadi karena adanya fungsi di masyarakat yang dijalankan dengan baik dan benar, sehingga bisa menghasilkan integrasi di masyarakat.

Contoh dari integrasi fungsional yaitu adanya kelompok masyarakat yang bekerja sebagai nelayan, pebisnis, dan petani. Mereka menjalankan fungsinya masing-masing, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. 

Contoh Integrasi Fungsional

  • Hubungan Antar Suku

Contoh dari integrasi fungsional dapat kita lihat pada masyarakat suku Betawi dan masyarakat suku Sunda yang melakukan integrasi fungsional untuk memenuhi pasokan dan ketersediaan makanan di masing-masing wilayah.

Industri yang ada di Jawa Barat dapat berkembang karena adanya sebuah dukungan yang berasal dari Jakarta dan fungsi-fungsi yang dimaksud berupa komoditas dan ketersediaan makanan serta perkembangan industri.

Jika komoditas makanan tidak dapat terpenuhi, maka masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan makanan yang layak. Industri tidak akan berkembang tanpa adanya bantuan daerah terdekatnya dan perkembangan suatu industri bisa membuka lapangan pekerjaan baru.

  • Daerah Jawa Barat dan Aceh yang Berintegrasi dalam Kebutuhan Teh dan Kopi

Kedua wilayah tersebut melakukan integrasi fungsional dengan tujuan memenuhi kebutuhan teh dan kopi  yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia dari usia remaja hingga usia dewasa. Sehingga, pasokan teh dan kopi harus seimbang agar tidak mengalami kekurangan.

Wilayah Aceh terkenal dengan kualitas kopi yang memiliki aroma dan citarasa khas yang sudah diekspor ke beberapa negara. Wilayah Jawa Barat dikenal dengan kualitas tehnya yang sudah tak perlu diragukan lagi rasanya yang nikmat.

Maka dari itu, Aceh membutuhkan pasokan teh dari Jawa Barat agar tidak kehabisan. Begitu juga dengan wilayah Jawa Barat yang memerlukan kopi, sehingga membeli kopi dari wilayah Aceh. 

  • Suku Bugis dan Suku Jawa Berintegrasi Memenuhi Kebutuhan Pertanian dan Hasil Laut

Suku Bugis dikenal dengan hasil tangkapan lautnya karena suku Bugis dekat dengan kelautan dan suku Jawa dikenal sebagai hasil pertaniannya yang bagus.

Suku Bugis dan suku Jawa melakukan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang dapat merasakan rasanya hasil pertanian yang berasal dari antara petani Jawa dan nelayan Bugis. 

  • Integrasi Fungsional dalam Bidang Persaingan Global

Berkembangnya suatu zaman, maka persaingan global menjadi lebih ketat dan teknologi juga mengalami perubahan menjadi semakin cepat dan canggih. Setiap negara harus cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman sebab jika tidak, maka sebuah negara akan tertinggal dengan negara lain.

Beradaptasi dengan perkembangan zaman dapat dilakukan dengan integrasi fungsional agar persaingan global bisa segera diatasi.  Dalam hal mempromosikan suatu produk bisa lewat media sosial yang bisa dijual di pasar dunia.

Semakin banyak yang mengenal produk dalam negeri, maka peluang ekspor semakin besar, sehingga kas negara bertambah. Dalam hal ini, media sosial yang dimaksud, seperti twitter, youtube, instagram yang bisa dimainkan melalui ponsel pintar yang kita miliki.

  • Integrasi Fungsional Hal Bisnis Lewat Penerapan Prinsip Kegunaannya

Integrasi fungsional dalam dunia bisnis diterapkan melalui pengenalan produk berdasarkan kegunaannya, sehingga konsumen mengetahui fungsi dan keunggulan dari produk agar produk yang dipasarkan akan laris terjual.

Memperkenalkan produknya kepada konsumen dengan cara memberikan informasi tentang keunggulan dan kegunaan dari produknya dibandingkan dengan produk yang lainnya. 

Semakin sering menyebarkan keunggulan suatu produk, maka semakin besar peluangnya jika produk tersebut akan laris terjual dipasaran. Memberitahukan kegunaan dan keunggulan dari suatu produk bisa melalui media sosial yang bisa disebar dengan mudah diketahui oleh banyak orang.

Informasi yang tersebar lewat media sosial memudahkan untuk berkomunikasi dengan para konsumen yang sangat penting untuk dilakukan karena dapat membangun perusahaan semakin maju.

The post Integrasi Fungsional: Pengertian dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Contoh Integrasi Sosial Disertai Penjelasannya https://haloedukasi.com/contoh-integrasi-sosial Thu, 29 Dec 2022 03:13:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40462 Integrasi sosial mutlak diwujudkan guna membangun sebuah kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis pada berbagai lapisan masyarakat agar bisa hidup dengan rukun secara berdampingan tanpa harus mempermasalahkan perbedaan yang ada. Dalam mewujudkan sebuah integrasi sosial harus dilakukan secara bekerja sama oleh seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu hingga pemerintah. Sehingga, akan menghasilkan sebuah kesepakatan nilai […]

The post 6 Contoh Integrasi Sosial Disertai Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Integrasi sosial mutlak diwujudkan guna membangun sebuah kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis pada berbagai lapisan masyarakat agar bisa hidup dengan rukun secara berdampingan tanpa harus mempermasalahkan perbedaan yang ada.

Dalam mewujudkan sebuah integrasi sosial harus dilakukan secara bekerja sama oleh seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu hingga pemerintah. Sehingga, akan menghasilkan sebuah kesepakatan nilai yang terwujud secara bersama-sama yang dijunjung tinggi. 

Integrasi sosial tidak boleh hanya diwujudkan dalam satu lingkup atau lingkungan saja, tetapi juga harus mencakup semua lingkup kehidupan masyarakat, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, agama,budaya, dan yang lainnya. Integritas yang diwujudkan dalam lingkungan keluarga, maka akan ditetapkannya peraturan oleh kepala keluarga yang terkait dengan peraturan rumah yang harus dilakukan secara bersamaan.

Pengertian Integritas Sosial

Integrasi sosial menjadi sebuah penyesuaian antara unsur yang berbeda dalam berbagai kehidupan sosial yang dapat menghasilkan suatu pola kehidupan yang akan terasa nyaman bagi semua masyarakat. Integrasi sosial merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu ‘integrasi’ yang memiliki arti kesempurnaan atau keseluruhan, sedangkan kata ‘sosial’ yang berarti hubungan dan juga timbal balik dari tindakan yang dilakukan masyarakat.

Integrasi sosial mempunyai peran yang begitu penting bagi semua kalangan masyarakat karena dengan adanya integrasi sosial yang baik, tujuan terbentuknya masyarakat harmonis akan mudah tercapai.

Pada hakikatnya sebagai bangsa Indonesia, kita harus dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dengan melakukan tindakan saling mengerti dalam pengertian toleransi kepada keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Dengan timbulnya rasa cinta terhadap tanah air, tentunya dapat menjadikan munculnya rasa integrasi sosial. Pengertian integrasi integrasi sosial sama dengan pengertian integrasi integrasi nasional, yang  membedakan hanyalah integrasi sosial menjadi sikap toleran yang dilakukan suatu daerah tertentu yang belum mencakup seluruh wilayah tanah air. 

Contoh Integrasi Sosial

  • Keluarga 

Keluarga sebagai agen sosialisasi pertama juga perlu mewujudkan rasa integrasi sosial dengan bentuk perwujudan integrasi sosial yang pertama ialah sebagai kepala keluarga yang seharusnya bersikap tidak membeda-bedakan derajat antara anak satu dengan yang lainnya.

Adakanlah selalu membuat jam makan yang dilakukan secara bersamaan yang meskipun hal ini terlihat sepele, tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap keberlangsungan hidup integrasi dalam keluarga.

Ketika sebuah keluarga makan secara bersamaan, maka disinilah akan tercipta integrasi dalam keluarga. Selalu berpamitan dan memberi salam kepada orang tua sebelum bepergian juga menjadi bentuk integritas dalam lingkungan keluarga. 

  • Lembaga Pendidikan

Sebuah lembaga pendidikan, baik itu sekolah maupun perguruan tinggi tak akan luput dari heterogenitas yang mencakup agama, suku, ras, dan lainnya. Maka, tak heran jika apabila dalam lembaga pendidikan, pemerintah berusaha untuk mewujudkan rasa integrasi sosial yang memang perlu diwujudkan sejak dini.

Contoh wujud integrasi sosial dalam lembaga pendidikan, misalnya mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh sekolah maupun eksternal sekolah dan penggunaan baju seragam bagi seluruh peserta didik. 

Baju seragam disini menjadi simbol bahwa inilah yang telah menyatukan berbagai jenis perbedaan yang ada dalam sekolah tersebut. Contoh integrasi sosial dalam sekolah lainnya ialah berteman dan bergaul dengan siapapun tanpa melihat latar belakang budaya dan etnisnya.

Mengikuti kerja kelompok atau diskusi juga menjadi contoh penerapan integrasi sosial dalam lingkungan sekolah. Dengan mengikuti kegiatan diskusi ini, maka secara tidak langsung mereka akan berupaya untuk bersatu atas perbedaan yang ada untuk menyelesaikan masalah.

  • Masyarakat 

Contoh integrasi sosial yang paling nyata dan sering terjadi dalam lingkungan masyarakat ialah pelaksanaan kegiatan gotong royong bagi seluruh warga. Gotong royong akan mewajibkan seluruh warga untuk turut berpartisipasi yang tanpa disadari ini adalah upaya untuk menyatukan perbedaan yang ada. Karena kegiatan ini tentunya akan dilakukan oleh semua masyarakat yang mendiami suatu wilayah tertentu. 

Selain gotong royong, melaksanakan sistem keamanan lingkungan atau yang biasa disebut dengan SISKAMLING juga menjadi salah satu wujud integrasi dalam masyarakat. Melaksanakan serta mengikuti event-event di hari besar nasional, seperti pada perayaan hari kemerdekaan dan saling membantu antar masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan juga menjadi satu bentuk upaya penyatuan integrasi sosial dalam masyarakat.

  • Kebudayaan 

Integrasi sosial juga perlu dibutuhkan dalam lingkungan kebudayaan dan salah satu contoh integrasi sosial dalam lingkup kebudayaan ialah kejawen. Kejawen merupakan sebuah kepercayaan kebatinan atau agama jawa yang merupakan hasil dari pembauran antara kebudayaan dan keagamaan. Pembauran yang beradaptasi dengan agama budha, hindu, islam, dan kristen yang telah melekat pada masyarakat Suku Jawa.

Contoh lain integrasi sosial dalam kebudayaan, yaitu misalnya para imigran yang datang dari jawa dengan latar belakang budayanya yang berbeda. Kemudian, mereka berpindah ke daerah Sumatera dan langsung berbaur dengan masyarakat Sumatera yang memiliki latar belakang budaya yang jelas berbeda dengannya. Ikut melestarikan dan mempelajari kebudayaan dengan mengadakan kegiatan pentas seni juga menjadi bentuk integrasi sosial.

  • Negara 

Dalam lingkup negara, integrasi sosial juga tak kalah penting untuk diwujudkan dengan salah satu bentuknya, yaitu menolak dan tidak mau untuk melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Selanjutnya, tidak mengedarkan serta menggunakan obat-obatan terlarang seperti narkoba yang digantikan dengan selalu menerapkan value-value luhur berbangsa dan bernegara yang satu Indonesia. 

  • Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat secara nasional yang menghasilkan pola kehidupan serasi. Integrasi nasional bagi bangsa Indonesia juga menjadi suatu proses untuk menyatukan berbagai budaya, suku bangsa, kelompok sosial, agama, aliran, dan kekuatan lainnya dari seluruh wilayah. Dengan mewujudkan suatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang sejahtera, berkeadilan sosial, dan demokratis berdasarkan dengan nilai Pancasila dan UUD tahun 1945.

The post 6 Contoh Integrasi Sosial Disertai Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Faktor Terwujudnya Integrasi Sosial yang Perlu Diketahui beserta Contohnya https://haloedukasi.com/faktor-terwujudnya-integrasi-sosial Mon, 12 Sep 2022 09:09:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38576 Integrasi sosial terjadi apabila berbagai unsur dari suatu sistem sosial yang ada di masyarakat saling berhubungan secara terus-menerus di berbagai bidang kehidupan. Unsur-unsur tersebut saling bekerja sama sehingga dapat tercipta keutuhan dan persatuan dalam masyarakat. Wujud integrasi sosial dapat dilihat dari kehidupan masyarakat yang tentram, harmonis, dan dapat saling menghargai perbedaan. Selain itu, adanya peluang […]

The post 4 Faktor Terwujudnya Integrasi Sosial yang Perlu Diketahui beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Integrasi sosial terjadi apabila berbagai unsur dari suatu sistem sosial yang ada di masyarakat saling berhubungan secara terus-menerus di berbagai bidang kehidupan. Unsur-unsur tersebut saling bekerja sama sehingga dapat tercipta keutuhan dan persatuan dalam masyarakat.

Wujud integrasi sosial dapat dilihat dari kehidupan masyarakat yang tentram, harmonis, dan dapat saling menghargai perbedaan. Selain itu, adanya peluang yang setara dalam bidang ekonomi dan sikap terbuka dari kelompok penguasa merupakan bentuk terwujudnya integrasi sosial dalam masyarakat.

Proses terwujudnya integrasi sosial dalam masyarakat harus memenuhi beberapa unsur, antara lain;

  • Akomodasi: upaya untuk meredam pihak-pihak yang berkonflik
  • Kerja sama: sebagai hasil dari akomodasi antara pihak-pihak yang berkonflik
  • Koordinasi: mengatur pihak-pihak yang berkonflik agar melaksanakan peraturan dan tindakan yang tidak bertentangan dengan nilai dan norma.
  • Asimilasi: sebagai tahap terakhir yakni peleburan perbedaan antara pihak yang berkonflik, maka terciptalah integrasi sosial.

Contoh integrasi sosial yang ada di lingkungan masyarakat adalah proses belajar mengajar di sekolah. Lembaga pendidikan seperti sekolah memiliki tujuan mendidik siswa tidak hanya untuk memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk mempunyai sikap dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, sehingga keteraturan dan keserasian dalam masyarakat bisa tercapai.

Agar integrasi sosial dapat terjuwud dengan cepat, maka diperlukan berbagai faktor pendukung. Berikut adalah penjelasan mengenai empat faktor tersebut yang juga dilengkapi dengan contoh.

1. Homogenitas Kelompok

Homogenitas dalam sosiologi dapat diartikan sebagai persamaan identitas yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok. Misalnya, sifat, kebiasaan, budaya, adat istiadat, tujuan, kepercayaan, atau kepentingan.

Integrasi sosial akan mudah diraih apabila dalam masyarakat memiliki heterogenitas (keberagaman) rendah. Namun, jika dalam suatu masyarakat yang memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi maka proses integrasi sosial membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Contohnya, di sekolah terdapat ekstrakurikuer bola basket, setiap anggota mempunyai hobi yang sama yaitu bermain bola basket dan ingin mengikuti kompetisi tingkat nasional. Oleh karena itu, integrasi sosial dalam kelompok tersebut mudah dicapai karena ada kegemaran dan tujuan sama.

2. Ukuran Kelompok

Faktor lain yang dapat mempercepat atau memperlambat integrasi sosial adalah besar kecilnya jumlah anggota kelompok.

Pada dasarnya, dalam kelompok yang memiliki jumlah anggota kecil atau sedikit dan tingkat heterogenitas rendah, proses integrasi sosial menjadi lebih cepat terwujud. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang terjadi secara intensif dan anggota kelompok yang lebih mudah diatur.

Sebaliknya, semakin banyak jumlah anggota dalam suatu kelompok, maka integrasi sosial semakin sulit diraih. Sebab, terdapat berbagai latar belakang, sifat, atau tujuan setiap anggota yang menyebabkan proses penyesuaian lambat dilakukan.

Contohnya, ekstrakurikuler teater memiliki jumlah anggota lebih sedikit daripada ekstrakulikuler musik sehingga lebih mudah diatur dan diawasi.

3. Efektivitas Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu syarat terjadinya interaksi sosial dalam masyarakat. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua individu atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi terjadi apabila individu memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang terjuwud dalam pembicaraan, gerakan dan perasaan yang akan disampaikan.

Salah satu indikator atau ciri efektivitas komunikasi yaitu cara penyampaian pesan yang mudah dimengerti. Semakin lancar atau efektif komunikasi suatu kelompok, maka semakin cepat pula intergarsi sosial dapat terjadi. Namun, jika suatu kelompok tidak mempunyai komunikasi yang efektif, maka intergrasi sosial sukar terwujud.

Contohnya, Ali lebih mudah melakukan komunikasi dengan individu atau kelompok yang berbicara dengan bahasa yang sama.

4. Mobilitas Geografis

Mobilitas geografis pada umumnya diartikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain. Misalnya, pindah sekolah, tempat kerja, atau tempat tinggal.

Anggota masyarakat yang sering melakukan mobilitas geografis cenderung akan mempersulit proses integrasi sosial dalam suatu kelompok. Hal tersebut dikarenakan individu tersebut harus melakukan penyesuaian diri (adaptasi) kembali di lingkungan baru.

Sementara itu, apabila anggota masyarakat yang jarang atau bahkan tidak pernah melakukan mobilitas geografis akan mempermudah proses integrasi sosial dalam kelompok. Sebab, ikatan sosial yang telah dibangun sudah sangat erat sehingga integrasi sosial semakin cepat terjadi.

Contohnya, Andi dalam satu tahun berpindah tempat kerja sebanyak tiga kali dikarenakan berbagai alasan. Oleh karena itu, Andi merasa kesulitan sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi dan berbaur dengan lingkungan kerja yang baru.

The post 4 Faktor Terwujudnya Integrasi Sosial yang Perlu Diketahui beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-dan-penghambat-integrasi-sosial Mon, 27 Jun 2022 02:23:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36008 Arti kata “integritas” adalah secara keseluruhan atau kesempurnaan dan kata “sosial” berarti hubungan timbal balik yang dilakukan oleh masyarakat. Pengertian integrasi sosial yaitu sebuah tindakan penyesuaian terhadap unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan sosial. Ahli sosiologi, Michael Banton mengartikan integrasi sebagai hubungan sosial di masyarakat yang mengakui perbedaan ras. Namun hak dan kewajiban yang terkait […]

The post Kenali Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Arti kata “integritas” adalah secara keseluruhan atau kesempurnaan dan kata “sosial” berarti hubungan timbal balik yang dilakukan oleh masyarakat. Pengertian integrasi sosial yaitu sebuah tindakan penyesuaian terhadap unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan sosial.

Ahli sosiologi, Michael Banton mengartikan integrasi sebagai hubungan sosial di masyarakat yang mengakui perbedaan ras. Namun hak dan kewajiban yang terkait ras seseorang hanya terbatas pada bidang tertentu saja dan tidak ada kaitannya dengan bidang pekerjaan atau status.

Sedangkan Paul B. Horton mendefinisikan integrasi sosial sebagai rangkaian proses dan interaksi sosial di dalam masyarakat yang terdiri dari kelompok etnis dan ras berbeda-beda, yang mampu bersatu sehingga bisa menciptakan kehidupan ekonomi dan budaya.

Integrasi sosial akan menghasilkan sebuah kehidupan yang nyaman di masyarakat, hal ini tak lepas dari kerja sama anggota masyarakat, baik individu, keluarga dan kelompok sosial lainnya di dalam sebuah masyarakat. Kerja sama di dalam masyarakat ini akan menghasilkan kesepakatan berupa nilai yang dijunjung tinggi.

Integrasi sosial tidak cukup jika hanya melibatkan bersatunya anggota di dalam sebuah masyarakat secara fisik, namun juga membutuhkan sikap, solidaritas dan perasaan yang mendalam. Sebuah keselarasan di dalam masyarakat justru membutuhkan dasar pengembangan karakter, sikap dan perasaan tersebut.

Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya integrasi sosial, di antaranya:

  • Homogenitas Kelompok

Jika kelompok memiliki tingkat kemajemukan yang rendah , maka integrasi sosial lebih mudah tercapai. Sebaliknya jika tingkat kemajemukan di masyarakat tinggi, maka integrasi sosial lebih sulit tercapai dan membutuhkan waktu yang lebih lama.

  • Besar Kecilnya Sebuah Kelompok

Jika kelompok relatif lebih kecil, jumlah anggota di dalamnya tidak terlalu banyak, maka tingkat kemajemukannya juga rendah, dengan demikian integrasi sosial lebih mudah dan cepat terwujud.

Hubungan sosial yang lebih intens di antara anggota juga menjadi salah satu faktor yang membuat komunikasi terjadi. Hal ini membuat penyesuaian di dalam kelompok lebih cepat.

  • Mobilitas Geografis

Jika terlalu sering dan banyak anggota masyarakat yang datang dan pergi, integrasi sosial akan lebih sulit tercapai. Anggota baru yang masuk ke dalam kelompok membutuhkan waktu untuk adaptasi. Pada masyarakat yang memiliki mobilitas rendah, integrasi sosial akan lebih cepat dan mudah tercapai.

  • Efektivitas Komunikasi

Komunikasi yang efektif di dalam sebuah kelompok atau masyarakat juga dapat membuat integrasi sosial terwujud dengan cepat.

Komunikasi yang jarang, tidak intens dan tidak efektif akan mempersulit pertukaran informasi antara anggota dan memperlambat terjadinya integrasi sosial.

Integrasi sosial dapat berhasil jika beberapa syarat berikut terpenuhi, syarat berikut dikemukakan oleh William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff.

  1. Adanya kebutuhan fisik dan sosial mereka telah terpenuhi oleh sistem sosial, dengan begitu setiap anggota masyarakat memiliki keterikatan.
  2. Memiliki norma-norma dan nilai sosial yang sudah lama berlaku di dalam masyarakat, tidak mudah berubah-ubah dan dapat dilakukan secara konsisten.
  3. Adanya kesepakatan bersama yang dimiliki masyarakat, bisa berupa norma dan nilai sosial dan menjadi pedoman kehidupan bermasyarakat.

Bentuk Integrasi Sosial

Ada beberapa bentuk integrasi sosial yang terwujud di dalam masyarakat, antara lain:

  1. Integrasi fungsional, integrasi yang terjadi karena adanya fungsi-fungsi yang berlaku di masyarakat.
  2. Integrasi koersif, merupakan Integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang sedang berlangsung, misalnya sebuah sistem pemerintahan.
  3. Integrasi normatif, Integrasi ini terwujud dari norma-norma serta nilai yang ada di masyarakat.

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Faktor internal yang bisa mendorong terjadinya integrasi sosial antara lain:

  1. Sikap saling menghargai di antara individu maupun kelompok
  2. Adanya toleransi yang terjadi baik antara individu maupun kelompok
  3. Memiliki sikap yang mau terbuka terhadap perubahan yang terjadi
  4. Memiliki kesadaran sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan
  5. Adanya akses terhadap kebudayaan lain secara intensif

Faktor eksternal yang mendorong integrasi sosial antara lain:

  1. Pertumbuhan populasi penduduk yang memiliki berbagai latar belakang (heterogen)
  2. Sistem pendidikan yang sudah modern
  3. Memiliki sistem masyarakat yang membuka diri terhadap kebudayaan asing
  4. Memiliki musuh dari luar kelompok yang menjadi musuh bersama
  5. Adanya persamaan dalam unsur kebudayaan

Faktor Penghambat Integrasi Sosial

Faktor internal yang bisa menjadi hambatan terwujudnya integrasi sosial antara lain:

  1. Sikap individualis atau sifat kelompok yang masih tradisional
  2. Ikatan sosial yang rendah, baik antar individu maupun kelompok
  3. Memiliki sikap saling curiga dan prasangka terhadap kelompok lain
  4. Masih memiliki sifat primordial, atau menganggap kebudayaannya sendiri lebih baik dibandingkan kebudayaan lain
  5. Tertutup terhadap perkembangan zaman
  6. Memiliki sikap egosentris
  7. Tidak peduli terhadap lingkungan sosial
  8. Tidak mau menerima ideologi yang ada, karena tidak sesuai dengan keinginan

Sedangkan faktor eksternal yang menjadi penghambat integrasi sosial antara lain:

  1. Kesenjangan sosial di masyarakat yang berujung kecemburuan sosial antar kelompok atau golongan
  2. Tidak adanya pembangunan yang merata
  3. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat dan pendidikan yang belum modern
  4. Memiliki sistem masyarakat yang tertutup terhadap budaya asing
  5. Ada rasa tidak puas di masyarakat karena munculnya ketimpangan sosial
  6. Tidak ada rasa saling menghargai terhadap perbedaan di dalam masyarakat

Itu tadi beberapa paragraf yang menjelaskan tentang integrasi sosial beserta faktor-faktor apa saja yang mendukung serta menghambat terwujudnya integrasi sosial.

Dari penjelasan tersebut, tentu kita jadi lebih memahami peranan kita sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok sangat penting agar tercapai integrasi sosial demi mewujudkan kehidupan yang baik.

The post Kenali Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Konsep Integrasi Sosial Beserta Pengertiannya https://haloedukasi.com/konsep-integrasi-sosial Tue, 21 Sep 2021 04:03:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27018 Integrasi sosial dapat terjadi apabila unsur-unsur dari suatu sistem sosial yang ada di masyarakat saling berhubungan secara intensif (terus menerus) di berbagai bidang kehidupan. Unsur-unsur tersebut saling bekerja sama sehingga bisa terwujud keutuhan dan persatuan dalam masyarakat. Indonesia merupakan negara multikultural, terdapat banyak suku, etnis, budaya, bahasa, dan kebiasaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, konflik […]

The post 12 Konsep Integrasi Sosial Beserta Pengertiannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Integrasi sosial dapat terjadi apabila unsur-unsur dari suatu sistem sosial yang ada di masyarakat saling berhubungan secara intensif (terus menerus) di berbagai bidang kehidupan. Unsur-unsur tersebut saling bekerja sama sehingga bisa terwujud keutuhan dan persatuan dalam masyarakat.

Indonesia merupakan negara multikultural, terdapat banyak suku, etnis, budaya, bahasa, dan kebiasaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, konflik sosial sangat rawan terjadi yang dapat menyebabkan disintegrasi dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa konsep yang dapat mewujudkan kerukunan dan persatuan dalam masyarakat.

1. Kompromi

Kompromi (compromise) yaitu salah satu konsep untuk mewujudkan integrasi sosial dalam masyarakat. Kompromi merupakan upaya dari pihak-pihak yang terlibat dalam konflik saling mengurangi tuntutan satu sama lain. Dalam kompromi salah satu atau kedua belah pihak harus menurunkan syarat atau tuntutannya sampai batas toleransi yang mereka inginkan demi tercapainya kesepakatan.

2. Harmoni

Harmoni (harmony) merupakan kondisi kehidupan masyarakat yang saling beriringan dan selaras satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa antaranggota masyarakat sudah mampu menyikapi perbedaan sosial dan budaya yang ada. Harmoni dapat diwujudkan melalui berbegai upaya seperti, menerapkan nilai dan norma sosial serta adanya sikap saling menghormati antarsesama.

3. Sinergi

Sinergi (synergy) merupakan konsep integrasi sosial yang bersifat win win solution. Semua pihak yang saling bertentangan menyatukan kekuatan untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar (optimal). Dengan kata lain, sinergi adalah kesepakatan atau kerja sama yang dilakukan oleh berbagai pihak demi menciptakan keseimbangan yang harmonis dalam kehidupan masyarakat.

4. Solidity

Solidity (kekuatan / kekukuhan) merupakan situasi rukun, damai, dan tentram yang memiliki ketahanan serta energi yang besar. Konsep integrasi sosial ini tidak mudah untuk digoyahkan dan dipengaruhi oleh pihak lain.

5. Kohesi

Kohesi (cohesion) dapat diartikan sebagai kemampuan masyarakat dalam mewujudkan dan menciptakan lingkungan yang aman dan tentram bagi setiap individu, termasuk untuk memenuhi kebutuhan individu. Kohesi meliputi perasaan kebersamaan, kepercayaan, kerja sama, dan keharmonisan antaranggota masyarakat.

6. Solidaritas

Solidaritas (kesetiakawanan) merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya tindakan atau aksi nyata anggota masyarakat bersatu saling membantu satu sama lain. Solidaritas tidak hanya dalam bentuk toleransi semata, tetapi dapat berbentuk sikap tolong menolong dan gotong royong.

7. Kedamaian

Kedamaian (peace) yaitu suatu kondisi di masyarakat tanpa perselisihan, rasa takut, dan kekerasan. Kedamaian ditandai dengan adanya kerukunan, keharmonisan, dan rasa bersahabatan antarindividu dalam masyarakat.

8. Keteraturan

Keteraturan (conformity) merupakan suatu kondisi di mana masyarakat patuh dan tertib dalam menanamkan / mengamalkan nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Bentuk keteraturan sosial dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat yang saling menghargai, menghormati, dan menumbuhkan suasana harmonis.

9. Stabilitas

Stabilitas (stability) yaitu situasi yang ditandai dengan adanya ketenangan, kemapanan, dan ketentraman di berbagai bidang kehidupan. Situasi ini membuat masyarakat dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik dan optimal.

10. Toleransi

Toleransi (tolerance) merupakan sikap saling menghargai dan menerima perbedaan dalam masyarakat. Toleransi juga dikanal dengan sikap tenggang rasa, yaitu sikap yang menghargai pendapat, pemikiran, keyakinan, budaya, dan perilaku yang berbeda atau bertolak belakang dengan diri kita.

11. Equilibrium

Equilibrium (keseimbangan) merupakan keadaan setara atau sederajat dalam kehidupan masyarakat. Setiap anggota masyarakat dapat mengakses dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara adil serta merata. Jika keseimbangan sosial dapat terwujud, maka tidak akan terjadi ketimpangan (kesenjangan) yang menimbulkan pertentangan dalam masyarakat.

12. The Absence of Conflict

The absence of conflict (keadaan hampir tidak ada konflik) yaitu suatu keadaan yang terjadi karena adanya kekuatan yang membendung dan memaksa kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk tidak melakukuan hal-hal yang memicu terjadinya pertentangan dan permusuhan. Keadaan ini terkesan imajinatif (tidak nyata) sebab konflik selalu terjadi dalam masyarakat.

The post 12 Konsep Integrasi Sosial Beserta Pengertiannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Proses Terwujudnya Integrasi Sosial yang Wajib Kamu Tahu https://haloedukasi.com/proses-terwujudnya-integrasi-sosial Sat, 17 Apr 2021 03:17:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24166 Indonesia merupakan negara multkultural yang memiliki berbagai kebudayaan, norma, serta adat istiadatnya. Untuk bisa menyatukan keberagaman budaya serta meminimalisir adanya konflik horizontal, perlu adanya proses integrasi sosial. Yang mana semua aspek sosial serta budaya yang dimiliki oleh semua wilayah di Indonesia disatukan ke dalam satu wadah NKRI. Hal tersebut bisa dengan mudah terwujud apabila masyarakat […]

The post 2 Proses Terwujudnya Integrasi Sosial yang Wajib Kamu Tahu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara multkultural yang memiliki berbagai kebudayaan, norma, serta adat istiadatnya. Untuk bisa menyatukan keberagaman budaya serta meminimalisir adanya konflik horizontal, perlu adanya proses integrasi sosial.

Yang mana semua aspek sosial serta budaya yang dimiliki oleh semua wilayah di Indonesia disatukan ke dalam satu wadah NKRI. Hal tersebut bisa dengan mudah terwujud apabila masyarakat dan pemerintah saling bersinergi dan saling mendukung satu sama lain dalam rangka integrasi tersebut. Lalu, bagaimana sih proses integrasi sosial ini? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai integrasi sosial. Adapun beberapa proses dan tahapan yang harus dilewati dalam mewujudkan integrasi sosial.

1. Terjadinya Konflik

Konflik yang terjadi pada masyarakat selamanya tidak selalu berkonotasi negative. Melainkan, semua konflik ataupun permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat adakalanya dipandang dari sisi positifnya. Yang mana dalam upaya menyeleseikan permasalahan atau konflik tersebut, kita cenderung untuk menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan terlebih dahulu, bisa melalui proses musyawarah, akomodasi dan lain sebagainya.

Melalui proses itulah, berbagai konflik yang hadir bisa diselesaikan dengan baik dan bisa menjadi salah satu dasar terbentuknya integrasi sosial di masyarakat itu sendiri.

2. Asimilasi

Tahapan selanjutnya dari proses integrasi sosial ini adalah terjadinya suatu proses asimilasi. Proses asimilasi yang terjadi ini timbul dari adanya jalinan interaksi ataupun koordinasi yang ada antara seorang individu dengan individu lainnya. Sehingga lama kelamaan, proses integrasi yang terjadi merujuk pada adanya peleburan beberapa elemen atau unsur yang ada dalam masyarakat itu sendiri.

The post 2 Proses Terwujudnya Integrasi Sosial yang Wajib Kamu Tahu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Faktor Pendorong Integrasi Sosial yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-integrasi-sosial Fri, 26 Mar 2021 06:29:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23261 Integrasi sosial sebagai sebuah proses sosial dapat dicapai karena adanya berbagai faktor internal dan eksternal yang mendorong proses tersebut. Dalam proses asimilasi, integrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor berikut. Toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbedaToleransi yang mendorong terjadinya komunikasi yang efektif antara kebudayaan yang berbeda tersebut akan mendorong terciptanya integrasi di antara […]

The post 7 Faktor Pendorong Integrasi Sosial yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Integrasi sosial sebagai sebuah proses sosial dapat dicapai karena adanya berbagai faktor internal dan eksternal yang mendorong proses tersebut. Dalam proses asimilasi, integrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor berikut.

  1. Toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda
    Toleransi yang mendorong terjadinya komunikasi yang efektif antara kebudayaan yang berbeda tersebut akan mendorong terciptanya integrasi di antara mereka.
  2. Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi bagi berbagai golongan masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda
    Hal itu dapat mempercepat proses integrasi sosial. Dalam sistem ekonomi yang demikian, setiap individu mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai kedudukan tertentu atas dasar kemampuan dan jasa-jasanya.
  3. Sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
    Jika tiap pihak mengakui kelemahan dan kelebihan kebudayaan masing-masing, tiap anggota masyarakat pendukung suatu kebudayaan akan mudah bersatu.
  4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
    Hal itu dapat diwujudkan jika penguasa memberikan kesempatan yang sama kepada golongan minoritas untuk memperoleh hak-hak yang sama dengan golongan mayoritas.
  5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
    Pengetahuan tentang persamaan-persamaan untus kebudayaan yang berlainan akan mendekatkan tiap anggota masyarakat. Hal itu akan menghilangkan prasangka-prasangka yang semula mungkin ada di antara pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut.
  6. Perkawinan campuran (amalgamotion)
    Perkawinan campur antara dua pendukung kebudayaan yang berbeda dapat mendorong terciptanya integrasi sosial. Dalam sistem sosial masyarakat Indonesia yang berpandangan bahwa perkawinan merupakan penyatuan dua keluarga, integrasi sosial sangat mungkin terjadi.
  7. Adanya musuh bersama dari luar
    Adanya musuh bersama dari luar cenderung memperkuat kesatuan masyarakat atau kelompok yang mengalami ancaman musuh tersebut. Dalam keadaan demikian, berbagai kelompok yang berbeda dalam masyarakat tersebut akan melepaskan atribut perbedaannya dan bersama-sama menghadapi musuh mereka.

The post 7 Faktor Pendorong Integrasi Sosial yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>