interaksi sosial disosiatif - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/interaksi-sosial-disosiatif Fri, 10 Feb 2023 03:16:56 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico interaksi sosial disosiatif - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/interaksi-sosial-disosiatif 32 32 7 Jenis Penyelesaian Konflik dalam Masyarakat https://haloedukasi.com/jenis-penyelesaian-konflik Fri, 10 Feb 2023 03:16:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41397 Manusia sebagai makluk sosial yang berhubungan dengan orang lain tentu saja akan ada konflik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Apalagi, Negara Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, dan agama. Negeri dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi. Konflik sosial itu merupakan tindakan yang saling mengancam antara satu kelompok dengan kelompok yang lain […]

The post 7 Jenis Penyelesaian Konflik dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia sebagai makluk sosial yang berhubungan dengan orang lain tentu saja akan ada konflik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Apalagi, Negara Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, dan agama. Negeri dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi.

Konflik sosial itu merupakan tindakan yang saling mengancam antara satu kelompok dengan kelompok yang lain dalam sosial masyarakat. Konflik akan terjadi jika berhubungan dengan dinamika masyarakat.

Apalagi hidup di Indonesia dengan masyarakat yang majemuk dengan beragamnya budaya dan agama tentu saja ada konflik yang terjadi di dalamnya. Konflik hadir disebabkan ada keinginan yang tidak terwujud antara kedua belah pihak serta gesekan yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat.

Manusia berusaha untuk memiliki cara dalam menyelesaikan konflik yang telah terjadi, sehingga konflik tidak berkepanjangan dan juga tidak menelan korban. Maka, butuh upaya dalam menyelesaikan konflik dengan baik.

Jenis Penyelesaian Konflik

  • Toleransi

Toleransi adalah sikap dan perbuatan yang menghargai pendirian masing-masing pihak. Toleransi itu adalah saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang terjadi pada setiap kelompok yang berkonflik.

Toleransi merupakan jenis penyelesaian konflik yang berada di tingkatan pertama yang paling ringan. Contoh, Jika ada pertikaian yang terjadi antar golongan, maka solusi salah satunya dengan toleransi.

  • Kompromi

Penyelesaian konflik dengan kompromi ini adalah jenis penyelesaian yang paling sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap yang berkonflik bisa menyelesaikan dengan cara berkompromi.

Kedua belah pihak sama-sama mengurangi tuntutan dan saling menghargai keduanya. Kompromi yang paling sering terjadi di dalam masyarakat yaitu bermusyarawah antara kedua belah pihak.

Contohnya, konflik yang terjadi antara majikan dan pekerja. Pekerja menuntut agar upah kerja dinaikkan sehingga menimbulkan konflik antara pekerja dan pemilik usaha.

Sebagai pemilik usaha yang ingin menghentikan konflik yang terjadi salah satunya dengan cara menaikan gaji dan upah kerja sesuai dengan kemampuan pemilik usaha.

  • Koersi

Penyelesaian konflik dari pihak terkuat dengan pihak terlemah. Jadi, ada satu pihak yang bersedia untuk mengalah dan mau menerima. Seperti pelebaran jalan oleh pemerintah yang menggunakan tanah masyarakat.

Jadi mau tidak mau sebagai masyarakat tanahnya akan tetap diambil oleh pemerintah untuk pelebaran jalan. Dalam kasus ini, pemerintah memberikan ganti rugi atas tanah yang digunakan untuk jalan.

  • Gencatan Senjata

Penyelesaian konflik dengan gencatan senjata terjadi jika kedua belah pihak yang bertikai sepakat dengan melakukan gencatan senjata. Genjatan senjata ini memberikan masa tangguh dalam jangka waktu tertentu dikarenakan ada satu kegiatan yang harus dijalankan bersama.

Biasanya penangguhan berjangka waktu ini terjadi karena ada pekerjaan yang tidak bisa diganggu. Pekerjaan yang tidak bisa diganggu seperti; merayakan hari raya, merundingkan perdamaian antar kedua belah pihak, mengubur orang tewas, dan mengobati orang-orang yang terluka.

  • Mediasi

Jenis penyelesaian konflik dengan mediasi yaitu menghadirkan pihak ketiga yang netral. Syarat menjadi mediator tidak boleh memihak kepada pihak pertama ataupun pihak kedua. Mediasi baru dilakukan jika kedua belah pihak yang bertikai tidak mau mengalah dan ingin menang sendiri.

Sebagai mediator, keputusan yang diberikan dalam mediasi ini tidak mengikat, jika nasehat yang diberikan tidak digubris, maka mediator tidak dapat memaksakan kehendaknya. Jika jalan mediasi tidak terwujud, maka kasus akan dinaikakan ke tingkat yang lebih tinggi.

Contohnya, kepala desa yang menjadi mediator bagi warganya yang sedang bertikai, bertengkar, dan kasus perebutan hak waris. Jadi, hasil keputusan tetap ada pada pihak yang bertikai.

  • Arbitrasi

Arbitrasi yaitu penyelesaian masalah dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki wewenang dan kekuasaan untuk menyelesaikan konflik.

Keputusan yang diberikan oleh pihak ketiga ini langsung bisa diterima oleh kedua belah pihak. Konflik yang diselesaikan dengan cara arbitrasi ini paling sering terjadi dalam masyarakat, sifatnya spontan dan informal.

Seperti contoh, jika seorang pekerja memberikan pekerjaan kepada seseorang, namun orang tersebut tidak melakukan pekerjaan itu, maka bisa mengajukan arbitrasi. Jadi, pihak ketiga yang memiliki wewenang yang akan memutuskan siapa yang bersalah dan siapa yang benar.

Contoh lain lagi yaitu keputusan wasit dalam pertandingan sepak bola. Wasit akan memberikan kartu kuning bagi yang melakukan kesalahan.

Keputusan ini bisa diterima oleh kedua belah pihak. Melakukan arbitasi ini pasti ada yang menerima posisi salah atau benar. Tentu saja menjadi arbivator melihat semua bukti-bukti valid yang terjadi.

  • Adjudikasi

Penyelesaian konflik tahap adjudikasi ini penyelesaian konflik melalui pengadilan dan persidangan. Adjudikasi merupakan tahapan paling tinggi dalam penyelesaian kasus konflik yang terjadi. Jika semua tahapan yang dilakukan tidak membawa penyelesaian pada konflik.

Maka, tahap terakhir yang dilakukan adalah membawa kasus pada pengadilan yang ada di daerah masing-masing. Seperti contoh, koruptor yang diadili sampai ke tingkat adjudikasi sebagai pengambilan keputusan atas tindakan korupsi yang ia lakukan.

Kesimpulannya, untuk menghindari terjadinya konflik memang hal yang mustahil di dalam suatu masyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial yang dimana pasti ada terjadi gesekan di dalam masyarakat dengan antar ras, golongan, agama lain.

Maka oleh karena itulah melakukan pengelolaan konflik yang baik antara kedua belah pihak bisa mencapai target masyarakat damai dan bebas konflik.

The post 7 Jenis Penyelesaian Konflik dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Konflik Antar Suku di Indonesia dan Penyebabnya https://haloedukasi.com/konflik-antar-suku-di-indonesia Fri, 03 Feb 2023 07:27:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41207 Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Bahkan, Indonesia termasuk negara dengan etnis terbanyak di dunia. Memiliki banyak suku, agama, bahasa, tradisi dan kebudayaan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi geografis Indonesia yang terletak dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing suku, ras, tradisi ini memiliki ciri khas dan karakteristiknya sendiri. Untuk menyatukan warga negara, pemerintah […]

The post 4 Konflik Antar Suku di Indonesia dan Penyebabnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Bahkan, Indonesia termasuk negara dengan etnis terbanyak di dunia. Memiliki banyak suku, agama, bahasa, tradisi dan kebudayaan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi geografis Indonesia yang terletak dari Sabang sampai Merauke.

Masing-masing suku, ras, tradisi ini memiliki ciri khas dan karakteristiknya sendiri. Untuk menyatukan warga negara, pemerintah membuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua” dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.

Namun, dikarenakan faktor keberagaman inilah negara Indonesia merasakan dampak negatifnya yakni kerap dihadapkan dengan permasalahan yang mengarah kepada perpecahan yaitu konflik. Di Indonesia, ada banyak permasalahan yang terjadi karena faktor perbedaan antar suku yang kemudian menimbulkan konflik.

Umumnya, konflik antar suku ini disebabkan oleh karena adanya primordialisme, adanya isu hoax, kesenjangan ekonomi, pendidikan rendah, perbedaan pendapat, keyakinan dan masih banyak lagi lainnya. Ada banyak konflik antar suku yang terjadi dengan berbagai faktor penyebab yang berbeda-beda. Adapun konflik antar suku yang pernah terjadi di Indonesia, antara lain:

  • Konflik Antara Etnis Tionghoa dan Pribumi di Tahun 1998

Konflik antar suku atau etnis yang ada di Indonesia yang pertama adalah konflik masyarakat etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi. Kerusuhan ini dikelan dengan sebutan ‘Kerusuhan Mei 1998’ yang terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya seperti Medan dan Surakarta.

Kerusuhan ini diawali dengan adanya krisis ekonomi Asia dan dipicu dengan tragedi Trisakti dimana empat mahasiswa terbunuh dalam aksi demonstrasi 12 Mei 1998 dan disusul dengan penurunan jabatan Presiden Soeharto serta pelantikan B. J. Habibie.

Pada kerusuhan ini banyak toko dan perusahaan miliki warga Indonesia keturunan Tionghoa dihancurkan oleh massa. Terdapat ratusan wanita yang menjadi korban pelecehan seksual, diperkosa secara beramai-ramai, dianiaya dan bahkan dibunuh.

Aksi ini bukan hanya semacam aksi sporadis melainkan kerusuhan dan pemerkosaan ini sudah disusun secara sistematis. Namun, sebab dan alasan dalam kerusuhan antar suku ini masih dipenuhi dengan ketidakjelasan dan menjadi kontroversi hingga hari ini.

Masyarakat Indonesia setuju bahwa peristiwa ini menjadi lembaran hitam sejarah Indonesia, sementara pihak Tiongha merasa ini merupakan suatu tindakan pembasmian (genosida) terhadap warga etnis Tionghoa.

Kontroversi peristiwa ini dikarenakan masih belum tahu kepastian dari sebab kejadian ini apakah merupakan sebuah rencana yang disusun oleh pemerintah atau bentuk provokasi dari kelompok tertentu untuk mengambil keuntungan dari kerusuhan ini.

  • Konflik Perang Sampit Tahun 2001

Konflik perang Sampit ini ialah konflik yang terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah antara suku Dayak dan suku Madura. Penyebab dari konflik ini cukup panjang dengan beberapa kali terjadi konflik dan konflik yang terbesar terjadi pada tahun 2001. Awalnya, suku Dayak selaku suku asli Kalimantan masih menerima kedatangan para transmigran suku Madura ke wilayahnya.

Namun, hubungan yang harmonis antara suku Dayak dan Madura mulai terkoyak kembali karena adanya kesalahpahaman di antara mereka. Secara garis besar, penyebab utama konflik dan perang Sampit ini dikarenakan perbedaan suku, budaya dan tradisi antara suku Dayak dan suku Madura.

Orang Dayak yang merasa menjadi masyarakat pribumi merasa terganggu karena adanya perilaku yang mereka anggap tidak wajar dari orang Madura selaku warga pendatang.

Secara lebih rincinya, penyebab terjadinya konflik suku terbesar yang terjadi di Indonesia ini ialah adanya perbedaan budaya antara suku Dayak dan Madura, perilaku suku Madura yang tidak menyenangkan, pinjam meminjam tanah antar suku (di mana suku Dayak memiliki budaya meminjamkan tanahnya tetapi dengan syarat dikembalikan, namun orang Madura justru enggan mengembalikan tanah yang mereka pinjam dari orang Dayak), permasalahan ekonomi dan adanya perdamaian yang dilanggar suku Madura.

Dari beberapa sebab inilah yang akhirnya memicu konflik antar suku hingga pada puncaknya terjadi perang Sampit yang menewaskan ratusan warga.

  • Konflik Suku Lampung dan Bali

Pada tahun 2009, terjadi konflik antara suku Lampung dan suku Bali. Kala itu, suku Bali menjadi suku pendatang yang berada di Lampung. Konflik ini dipicu karena adanya permasalahan yang terjadi antara dua orang yang berasal dari kedua suku tersebut.

Konflik ini sempat menimbulkan korban jiwa sebanyak 12 orang, yang kemudian perintah bertindak tegas melalui TNI dan aparat kepolisian untuk mengajak kedua suku yang berkonflik melakukan perundingan. Dan pada akhirnya, konflik antara suku Lampung dan suku Bali dapat diredam dengan hasil keputusan perundingan damai hingga saat ini.

  • Konflik Antar Suku Papua

Sampai saat ini, tanah Papua belum juga terlepas dari konflik bersenjata. Dari masa Orde Baru hingga Reformasi, konflik antar suku Papua dengan kelompok separatisme pendukung kemerdekaan Papua masih terus terjadi.

Ada berbagai konflik suku Papua yang semuanya meinimbulkan korban jiwa mulai dari tragedi Wamena Oktober 2000 (tragedi pengibaran Bendera Bintang Kejora simbol kemerdekaan Papua di sekitar Wamena), peristiwa Wamena 2003 (peristiwa pembobolan markas dan gudang senjata di Wamena), tragedi Universitas Cenderawasih 2006, tragedi Paniai 2014, demonstrasi tolak rasisme yang berujung kerusuhan, pembunuhan pendeta Yeremia Zanambani, dan yang terbaru terjadi konflik mengerikan pada Januari 2022.

Konflik terbaru in ialah konflik antar suku Nduga dan suku Lani Jaya. Penyebab konflik ini dikarenakan adanya pembunuhan seorang warga suku Nduga. Peristiwa ini mengakibatkan 40 rumah Honai Papua terbakar, 21 orang tercatat mengalami luka-luka dan 1 orang dinyatakan meninggal dunia. Namun konflik tersebut akhirnya bisa diredam dengan melakukan kesepakatan dan perdamaian antar kedua belah pihak.

Dan inilah beberapa contoh konflik antar suku yang pernah terjadi. Tidak hanya keempat konflik saja, melainkan masih ada lagi konflik-konflik antar suku lainnya pernah terjadi di Indonesia. Semoga bermanfaat.

The post 4 Konflik Antar Suku di Indonesia dan Penyebabnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Dampak Kontravensi terhadap Lingkungan Sosial https://haloedukasi.com/dampak-kontravensi Wed, 21 Dec 2022 02:42:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40258 Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu membutuhkan interaksi sosial dengan individu lain atau kelompok. Saat berinteraksi, semua orang bebas mengekspresikan apa yang ingin mereka lakukan dengan tindakan. Biasanya, untuk mencapai tujuan tertentu seseorang akan melakukan apa saja demi terwujudnya tujuan tersebut atau dikenal dengan interaksi sosial disosiatif. Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk hubungan sosial yang mengarah […]

The post 10 Dampak Kontravensi terhadap Lingkungan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu membutuhkan interaksi sosial dengan individu lain atau kelompok. Saat berinteraksi, semua orang bebas mengekspresikan apa yang ingin mereka lakukan dengan tindakan.

Biasanya, untuk mencapai tujuan tertentu seseorang akan melakukan apa saja demi terwujudnya tujuan tersebut atau dikenal dengan interaksi sosial disosiatif. Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk hubungan sosial yang mengarah pada pertentangan dan pertikaian atau perpecahan.

Pengertian Kontravensi

Kontravensi adalah salah satu bentuk interaksi sosial disosiatif dalam ilmu sosial yang ada di masyarakat. Di mana bentuk dari kontravensi mengarah pada pertikaian antar individu atau kelompok. Dalam KBBI, kontravensi dimaknai dengan suatu sikap sosial yang didasar atas rasa ketidakpercayaan yang ada pada individu atau kelompok sosial masyarakat.

Kontravensi ditandai dengan munculnya gejala ketidakpastian terhadap diri seseorang, ketidakpastian pada suatu rencana, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, dan keraguan terhadap kepribadian orang lain.

Adanya sikap ini kemudian mengarah pada bentuk pemberontakan dan mengesampingkan perdamaian yang ada. Sederhananya, kontravensi tertuju pada suatu pandangan, pikiran, keyakinan, atau rencana yang dikemukakan seseorang atau kelompok lain.

  • Penyebab Munculnya Kontravensi

Kontravensi muncul karena adanya perbedaan pendapat atau pendirian antara individu dengan kelompok, juga kelompok dengan kelompok sosial di masyarakat.

Bentuk kontravensi bisa berupa rasa tidak suka, yang diwujudkan secara terang-terangan atau secara tersembunyi. Adanya rasa yang semacam ini akan mendorong timbulnya kontravensi sosial yang menjadi awal sebuah konflik di lingkungan masyarakat.

Dampak Kontravensi

Kontravensi yang terjadi di masyarakat tentu akan menimbulkan efek atau dampak yang dirasakan. Terdapat berbagai dampak yang dihasilkan dalam kontravensi, baik dampak positif juga dampak negatif. Adapun dampak yang dirasakan oleh masyarakat saat kontravensi akan dijelaskan lebih rinci, di bawah ini.

Dampak Negatif

Jika bentuk kontravensi cenderung ke arah perpecahan dan menyebabkan konflik, maka kontravensi akan memberikan dampak negatif. Berikut dampak negatif dari adanya kontravensi yang timbul di masyarakat.

  • Kepercayaan Terhadap Lingkungan Menurun

Masyarakat yang sudah terpengaruh dan menjadi korban kontravensi yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok, tentu kepercayaan yang mereka miliki terhadap lingkungan masyarakat akan menurun.

Jika ada hal yang disampaikan dirasa kurang tepat oleh sebagian masyarakat, maka pasti mereka juga akan ikut mencari tahu kebenarannya.

Apabila dalam suatu lingkungan masyarakat pelaku kontravensi lebih dominan, maka dapat dipastikan masyarakat tidak akan mudah percaya terhadap pihak yang ditentang.

  • Mendorong Terjadinya Konflik Sosial

Kontravensi memang merupakan benih-benih timbulnya konflik sosial di masyarakat. Apabila ada seseorang atau kelompok tertentu melakukan perlawanan terhadap sistem tatanan sosial dan kekuasaan yang ada, dikhawatirkan akan menimbulkan pertikaian yang mengarah pada konflik.

Jika kontravensi yang dilakukan pengaruh yang cukup luas, seperti tawuran antar pelajar tentu konflik yang mungkin terjadi juga akan lebih besar.

  • Menghambat Mobilitas Masyarakat

Adanya kontravensi dalam lingkungan masyarakat membuat mobilitas sosial akan terhambat. Mayoritas warga akan merasa terganggu saat ingin melakukan interaksi sosial dengan yang lain, baik berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung.

Jika kontravensi tidak segera dihentikan, maka interaksi sosial di masyarakat dan mobilisasi kemajuan masyarakat akan terhambat.

  • Menimbulkan Rasa Tidak Senang

Salah satu contoh bentuk kontravensi ialah menyebar fitnah dan provokasi. Bentuk kontravensi yang demikian ini jelas menimbulkan rasa tidak senang karena termasuk tindakan yang tidak terpuji.

Tak hanya menimbulkan rasa ketidaksenangan, provokasi yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok akan menimbulkan perpecahan.

  • Ketidakpuasan

Sebagaimana definisi dari kontravensi di atas, bahwa kontravensi timbul karena adanya ketidakpuasan atas apa yang telah ditetapkan.

Mereka yang menentang dan tidak setuju dengan sesuatu hal, jelas dikarenakan adanya rasa tidak puas dalam dirinya. Ketidakpuasan yang dirasakan ini juga bisa mendorong seseorang berbuat sesuatu yang menurutnya sesuai dan dapat diterima oleh masyarakat.

  • Timbul Rasa Tidak Nyaman

Dampak selanjutnya dari kontravensi ialah timbulnya rasa tak nyaman. Hal ini disebabkan bentuk kontravensi yang bisa merugikan orang lain atau kelompok.

Masyarakat akan merasa tidak tenteram dan tak nyaman saat ingin melakukan aktivitas sehari-hari. Rasa tak nyaman ini akan mengakibatkan interaksi sosial yang ada tidak dapat berjalan seperti biasa.

  • Kebencian

Rasa kebencian menjadi salah satu dampak kontravensi yang banyak dirasakan oleh penduduk. Dimana ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi banyak bermunculan sehingga rasa benci dan hubungan sosial yang buruk mudah sekali menghinggapi diri setiap individu.

Apabila kontravensi terus berlanjut, kemungkinan rasa benci yang ada di dalam hati masyarakat terus bertambah mengakibatkan berbagai masalah tak terduga terjadi.

  • Kemarahan dan Pertengkaran

Dampak kontravensi yang terakhir adalah kemarahan dan pertengkaran. Kemarahan merupakan bentuk verbal yang dikeluarkan oleh seseorang ketika merasa terganggu, tidak percaya, tidak suka dan tidak puas terhadap sesuatu.

Rasa marah yang berlebihan ini tentu akan mengakibatkan munculnya pertengkaran di tengah masyarakat. Saat pertengkaran terjadi, maka perpecahan pun tak dapat dihindari.

Dampak Positif

Kontravensi yang merujuk ke arah pertengkaran dan perpecahan ini tidak hanya berdampak buruk bagi masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga memberikan dampak positif.

  • Memberikan Kesadaran akan Pentingnya Persatuan

Ketika kontravensi terus mengarah pada perpecahan, kesadaran masyarakat akan pentingnya solidaritas akan mulai tumbuh. Dalam artian, kontravensi memberi dampak positif pada masyarakat yakni untuk meningkatkan solidaritas antar masyarakat setempat.

Masyarakat yang menyadari bahwa di lingkungannya terdapat bentuk kontravensi yang akan mengakibatkan pertengkaran, secara tidak langsung akan mendorong adanya perubahan sosial untuk mengubah kebijakan yang lebih baik sehingga dapat diterima oleh semua kalangan.

  • Meningkatkan Rasa Kepedulian

Selain terciptanya perubahan sosial seperti yang diharapkan, kontravensi juga akan meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan terhadap sesuatu hal yang dirasa kurang tepat. Meski demikian, kontravensi tetaplah bentuk disosiatif yang kebanyakan memberikan dampak negatif bagi masyarakat.

Dan inilah dampak yang disebabkan oleh kontravensi sebagai bentuk interaksi sosial disosiatif. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan keilmuanmu.

The post 10 Dampak Kontravensi terhadap Lingkungan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Contoh Kasus Disintegrasi Sosial di Indonesia https://haloedukasi.com/contoh-kasus-disintegrasi-sosial Mon, 19 Dec 2022 02:17:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40216 Masalah yang menyebabkan konflik antar golongan kelompok kerap umum ditemui. Hal tersebut disebut sebagai kasus disintegrasi sosial, karena terdapat perseteruan dua atau lebih sekelompok orang karena suatu masalah.  Disintegrasi sosial juga bisa berupa suatu kelompok merasa terbaik, sehingga mengesampingkan bagi mereka yang tidak sesuai norma kelompok tersebut. Fenomena ini tentu dapat merusak tatanan sosial, karena […]

The post 5 Contoh Kasus Disintegrasi Sosial di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Masalah yang menyebabkan konflik antar golongan kelompok kerap umum ditemui. Hal tersebut disebut sebagai kasus disintegrasi sosial, karena terdapat perseteruan dua atau lebih sekelompok orang karena suatu masalah. 

Disintegrasi sosial juga bisa berupa suatu kelompok merasa terbaik, sehingga mengesampingkan bagi mereka yang tidak sesuai norma kelompok tersebut. Fenomena ini tentu dapat merusak tatanan sosial, karena mengakibatkan rusak atau hilangnya nilai sosial. 

Jika kamu sering mendengar berita, pastinya sudah pernah menjumpai beberapa peristiwa tersebut. Boleh baca uraiannya di bawah jika kamu ingin tahu lebih banyak.

5 Contoh Kasus Disintegrasi Sosial yang Terjadi di Indonesia

  • Gerakan 30 September PKI

Gerakan 30 September merupakan aksi Partai Komunis Indonesia (PKI) dimana terjadi dari 30 September hingga 1 Oktober 1965. Tujuan dari gerakan G30S PKI untuk menangkap beberapa perwira tinggi TNI Angkatan Darat Indonesia seperti Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono dan Mayor Jenderal Donald Isaac Panjaitan.

Konflik ini termasuk disintegrasi sosial, karena salah satu motivasi gerakan tersebut agar mengambilahli kekuasaan negara serta berusaha mengubah dasar negara menjadi komunis. Latar belakang dari permasalah ini karena PKI sempat mendapat dukungan pemerintah dengan dibentuknya NASAKOM (nasionalis, agama dan komunis).

Hal tersebut membuat PKI melakukan tindakan agar semakin memperbesar pengaruhnya hingga berencana melakukan hal-hal dalam memperebutkan kekuasaan negara seperti menguasai Telkom dan RRI, menciptakan biro sendiri agar menciptakan agen rahasia, dan mempersiapkan militernya agar melakukan kudeta terhadap pemerintah.

  • Kerusuhan Mei 1998

Peristiwa ini termasuk karena terdapat beberapa hal yang dilakukan dimana sudah melanggar norma setempat dan kalahnya keberadaan hukum terhadap pemberontakan massa saat itu. Karena, dibuktikan dengan adanya penjarahan dan perusakan barang di beberapa toko, perampokan, dan pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa.

Puncaknya terjadi antara tanggal 13-15 Mei 1998. Latar belakang dari kerusuhan ini disebabkan krisis moneter yang tidak membaik sejak tahun 1997. Dampak dari krisis moneter 1997 adalah adanya pemutusan hubungan kerja (phk) secara massal serta berhentinya beberapa proyek perusahaan.

Selain itu, kejadian ini juga disebabkan puncaknya sentimen terhadap etnis Tionghoa. Kelompok yang memiliki sentimen tersebut memberikan tuduhan bahwa orang Tionghoa bersikap apatis terhadap etnis lainnya, seperti tidak memberikan bantuan finansial. 

  • Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Peristiwa pemberontakan RMS telah terjadi pada tanggal 25 April 1950. Kejadian berpusat di Ambon. Tujuan gerakan ini agar membentuk negara Maluku Selatan dan memisahkan wilayah ini dari Republik Indonesia Serikat, dimana berasal dari gagasan Dr. Soumokil.

Soumokil pernah ikut serta dalam pemberontakan Andi Aziz. Baik pemberontakan Andi Aziz maupun RMS sependapat bahwa tidak menyetujui jika Republik Indonesia Serikat kembali bersatu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Kejadian tersebut termasuk contoh kasusu disintegrasi sosial karena sudah digolongkan sebagai tindakan separatisme. Pada saat masa proklamasi RMS, Soumokil mampu memberikan pengaruh terhadap masyarakat Maluku Tengah. Sementara, masyarakat setempat yang lebih berpihak kepada NKRI ditangkap dan dipenjarakan oleh Soumokil karena merasa tidak sependapat. 

  • Peristiwa Andi Aziz

Diadakan pada 5 April 1950. Pemberontakan ini dipimpin Kapten Andi Azis. Ia pernah menjadi perwira KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda), di mana setelahnya bergabung pada APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat).

Azis tidak menyetujui jika pasukan APRIS dari TNI tiba di Sulawesi Selatan. Hal ini dikarenakan karena Azis berusaha mempertahankan Negara Indonesia Timur agar tidak bergabung kepada NKRI.

Sama seperti peristiwa pemberontakan RMS, di mana termasuk contoh kasus disintegrasi sosial karena terdapat tindakan pemisahan suatu daerah dari kesatuan negara. 

Saat di tanggal 5 April, Azis beserta pengikutnya menyerbu markas TNI yang berlokasi di Makassar. Tiga hari sesudahnya, tindakannya diberikan peringatan keras dari pemerintah. Akhir peristiwa tersebut adalah penyerahan Azis terhadap pemerintah RIS dan proses pengadilannya di Yogyakarta. 

  • Peristiwa Sampit

Peristiwa ini diadakan pada 18 Februari 2001 di Sampit, Kalimantan Tengah. Pada kejadian tersebut, saat jam 1 dini hari, sekumpulan masyarakat Dayak menyerbu kediaman Matayo, orang Madura. Karenanya, hal ini menyebabkan beberapa korban jiwa seperti satu orang terluka dan empat lainnya tewas. 

Kejadian di atas menyebabkan adanya perlawanan sebagai tindakan balas dendam, di mana kemudian beberapa masyarakat Madura membakar dan mendobrak kediaman Timil karena diduga membantu menaungi pelaku pembunuhan pada dini hari tadi. 

Peristiwa tersebut memuncak di tanggal 18 di mana beberapa orang Madura menyerang penduduk Dayak. Tetapi, beberapa hari kemudian masyarakat Dayak melakukan penyerangan balik terhadap masyarakat Madura. Karena sudah menghasilkan jatuhnya korban sebanyak 400 jiwa dan adanya perseteruan antara dua kelompok etnis, maka sudah tergolong contoh kasus disintegrasi sosial.

The post 5 Contoh Kasus Disintegrasi Sosial di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Upaya Mengatasi Disintegrasi Sosial https://haloedukasi.com/upaya-mengatasi-disintegrasi-sosial Tue, 13 Dec 2022 02:32:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39988 Agar tercipta keamanan dan kenyamanan yang diinginkan oleh semua pihak, maka diperlukan adanya integrasi sosial. Integrasi sosial secara harfiah dapat diartikan sebagai kesatuan masyarakat. Integrasi sosial ini sangat diperlukan terutama bagi masyarakat Indonesia yang majemuk. Tanpa adanya integrasi sosial, negara akan berada dalam kekacauan karena banyaknya konflik yang terjadi. Konflik tersebut dapat mengarah ke disintegrasi […]

The post 10 Upaya Mengatasi Disintegrasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Agar tercipta keamanan dan kenyamanan yang diinginkan oleh semua pihak, maka diperlukan adanya integrasi sosial. Integrasi sosial secara harfiah dapat diartikan sebagai kesatuan masyarakat. Integrasi sosial ini sangat diperlukan terutama bagi masyarakat Indonesia yang majemuk.

Tanpa adanya integrasi sosial, negara akan berada dalam kekacauan karena banyaknya konflik yang terjadi. Konflik tersebut dapat mengarah ke disintegrasi yang mana akan membuat suatu bangsa menjadi terpecah belah.

Disintegrasi sosial sendiri dapat dimaknai sebagai perpecahan yang terjadi dalam masyarakat. Jika tidak ditangani dengan tepat bukan tidak mungkin Indonesia akan kehilangan negara kekuasaannya seperti yang terjadi pada Timor Timur.

Pengertian Disintegrasi Sosial

Menurut Mohammad Ali Al Humaidy (2020), disintegrasi sosial merupakan suatu proses dalam interaksi masyarakat majemuk yang mana satu atau beberapa kelompok berupaya mengunggulkan identitasnya sendiri dan melakukan diskriminasi kepada pihak lain karena dianggap tidak melakukan nilai yang dianggapnya benar.

Menurut Soerjono Soekanto (2012), disintegrasi sosial dapat diartikan sebagai berpudarnya norma dan nilai yang ada di masyarakat karena berbagai perubahan yang terjadi di lembaga kemasyarakatan.

Sedangkan menurut KBBI, disintegrasi merupakan keadaan tidak bersatu padu, terpecah belah, hilangnya keutuhan atau persatuan, dan perpecahan.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa disintegrasi sosial merupakan keadaan dimana masyarakat mengalami perpecahan dan kehilangan persatuan dan kebersamaan sehingga memunculkan adanya pertikaian dan saling menghancurkan.

Upaya Mengatasi Disintegrasi

  • Melakukan Mediasi dan Negosiasi

Untuk mencari jalan keluar atas adanya perbedaan agar tidak mengarah ke disintegrasi, diperlukan adanya suatu forum untuk membicarakan solusi terbaik yang dapat diambil. Selain itu, upaya negosiasi juga dapat dilakukan untuk mencari jalan tengah yang disetujui oleh kedua belah pihak yang berseteru.

  • Mengesampingkan Kepentingan Pribadi dan Kelompok

Untuk mengatasi disintegrasi sosial yang telah terjadi, mengesampingkan kepentingan baik pribadi maupun kelompok juga diperlukan agar tercipta solusi yang menguntungkan bagi banyak pihak.

Diharapkan tiap pribadi atau kelompok yang berseteru untuk lebih memikirkan kepentingan orang banyak daripada kepentingan masing-masing.

  • Sadar Akan Kemajemukan

Indonesia adalah negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau, suku bangsa, adat, dan bahasa. Maka, sebagai anggota masyarakat Indonesia sudah sepatutnya kita menghargai perbedaan yang ada. Perbedaan tersebutlah yang seharusnya menjadi pemersatu kita, bukan pemecah belah.

  • Menghilangkan Sikap Primordialisme

Primordialisme menurut KBBI merupakan pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertama.

Untuk mengatasi disintegrasi yang terjadi, ada baiknya jika masing-masing individu menghilangkan sikap ini agar tercapai kesepakatan yang mutlak dan solusi yang menguntungkan kedua pihak.

  • Menjunjung Sikap Toleransi

Sikap toleransi merupakan salah satu sikap yang harus ada dalam diri setiap individu terutama bila ia menempati suatu tempat yang sarat akan perbedaan. Sikap tokeransi ini merupakan perilaku saling menghargai dan saling menghormati antarsesama.

Sikap ini sangat diperlukan agar suatu konflik dapat dengan cepat diselesaikan karena kedua pihak yang bertikai saling menghargai lawannya. Dengan begitu, disintegrasi dapat terelakkan.

  • Perumusan Kebijakan dan Regulasi yang Konkret

Pemerintah sebagai wakil rakyat harus dapat merumuskan kebijakan dan regulasi yang jelas, tepat, dan tegas dalam penegakannya agar tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan adanya kebijakan dan regulasi yang tegas, maka diharapkan pula disintegrasi sosial dalam masyarakat dapat dicari solusinya.

  • Membangun dan Menghidupkan Komitmen untuk Bersatu

Selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peranan yang penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Kewajiban tersebut jelas dinyatakan pada Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Oleh karena itu, sudah sewajibnya tiap-tiap individu harus mempunyai rasa persatuan, kesatuan, dan nasionalisme.

  • Menciptakan Kondisi dan Membiasakan Diri untuk Menerima Konsensus

Konsensus menurut KBBI merupakan kesepakatan kata atau permufakatan bersama yang dicapai melalui kebulatan suara. Sebagai seorang individu maupun bagian dari suatu kelompok, rasa lapang dada menerima konsesnsus wajib dimiliki agar disintegrasi dapat dihindari.

  • Membangun Kelembagaan yang Berakarkan Nilai dan Norma

Pembentukan suatu lembaga haruslah didasari oleh nilai-nilai Pancasila agar tujuan yang hendak dicapai berpihak pada kepentingan orang banyak. Selain itu, perlu pula mempertimbangakan norma sosial tempat lembaga tersebut dibentuk agar tidak terjadi pertentangan dengan masyarakat sekitar.

  • Perlawanan Terhadap Gerakan Separatisme

Gerakan separatisme merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk memisahkan diri dari NKRI. Pemerintah sebagai pelindung masyarakat perlu menindak tegas gerakan separatisme yang muncul agar keamanan masyarakat tetap terjamin dan upaya disintegrasi dapat dicegah.

Selain itu, dengan adanya perlawanan tersebut dapat membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang satu.

The post 10 Upaya Mengatasi Disintegrasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Dampak Disintegrasi Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/dampak-disintegrasi-sosial Mon, 14 Nov 2022 07:12:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39414 Salah satu karakteristik yang dimiliki oleh negara berkembang, Negara Indonesia adalah sebutannya yaitu sebagai negara agraris. Indonesia diberi julukan negara agraris dikarenakan Indonesia memiliki aneka ragam sumber daya alam yang tersedia. Selain itu, negara Indonesia juga sangat terkenal sebagai negara maritim sebab Indonesia kaya akan sumber daya alam yang berlimbah dan lautan yang sangat luas. […]

The post 11 Dampak Disintegrasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu karakteristik yang dimiliki oleh negara berkembang, Negara Indonesia adalah sebutannya yaitu sebagai negara agraris. Indonesia diberi julukan negara agraris dikarenakan Indonesia memiliki aneka ragam sumber daya alam yang tersedia.

Selain itu, negara Indonesia juga sangat terkenal sebagai negara maritim sebab Indonesia kaya akan sumber daya alam yang berlimbah dan lautan yang sangat luas. Bangsa Indonesia terdiri dari beragam agama, suku, bahasa, ras, golongan, etnis, dll.

Indonesia memiliki ratusan juta penduduk. Dengan warga negara yang sangat banyak, interaksi sosial yang terjadi di kehidupan warga negara Indonesia juga pastinya sangatlah tinggi. Kehidupan sosial selalu terjadi dengan beragamnya manusia dan kekayaan serta siosial budaya yang dimiliki oleh warga negara Indonesia.

Sebenarnya perbedaan dalam negara ini tidak dipermasalahkan, justru sesuai dengan semboyan negara Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Tetapi, pada kenyatannya terkadang perbedaan yang ada membuat sebuah perubahan kecil yang tidak bisa diterima oleh beberapa orang sehingga terjadilah selisih paham hingga pada pemberontakan karena ketidaksetujuan terhadap suatu putusan atau suatu golongan.

Suatu perubahan yang menyebabkan perpecahan bagi suatu kelompok yang dapat menganggu proses sosial atau interaksi sosial sehingga menimbulkan konflik atau masalah dalam kehidupan sosial. Menurut sriyana disintegrasi sosial memiliki makna sekumpulan proses yang dapat memecah suatu kesatuan hingga berpisah satu dengan yang lainnya.

Disintegrasi sosial memiliki dampak yang mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara bagi tiap warga negara yang mengalaminya. Di bawah ini akan kita bahas langsung mengenai dampak dari suatu disintegrasi sosial. Disimak yaa guys penjelasannya!

Dampak Terjadinya Disintegrasi Sosial

Nah sobat edukasi harus tau nih suatu hal apalagi seperti disintegrasi sosial yang menjadi ancaman negara pastilah memiliki dampak bagi kehidupan sosial atau interaksi sosial di negara ini.

Perlu kita ketahui bahwa disintegrasi sosial juga memiliki dampak yang sangat berpengaruh bagi kita dan negara ini. di bawah ini akan dibahas beerta dengan penjelasannya mengenai dampak dari terjadinya suatu disintegrasi sosial. sobat edukasi disimak terus ya penjelasannya.

  • Interaksi Sosial yang Terganggu

Terganggunya interaksi sosial yang seharusnya terjadi pada suatu kehidupan sosial di masyarakat. Hal ini disebabkan karena seluruh manusia lebih memilih untuk terus mengikuti dan menjunjung tinggi egonya masing-masing tanpamemikirkan orang lain.

  • Terputusnya Hubungan

Hubungan sosial yang terjalin menjadi berhenti terjalin dengan normal seperti biasa. Artinya, hubungan yang seharusnya ada bisajadi karena disintegrasi sosial, menjadi akhir dari hubungan sosial bagi mereka yang mengalaminya

  • Integrasi Sosial Terancam

disintegrasi sosial juga memiliki dmpak suatu integrasi sosial yang telah di junjung tinggi dan telah dipegang teguh akan menjadi terancam keberadaannya. karena disintegrasi juga akan merusak dari suatu integrasi sosial yang telah ditetapkan.

  • Konflik yang Akan Terus Meningkat

Disintegrasi sosial menimbulkan konfllik yang sudah dipastikan akan selalu naik artinya kasus tersebut akan menimbulkan masalah yang tinggi dan semakin tinggi yang waktunya tidak bisa dibatasi.

  • Terabaikannya Nilai Sosial

Disintegrasi sosial berarti memiliki makna bahwa nilai-nilai sosial yangseharusnya diterapkan telah terabaikan. Mengabaikan nilai sosial yang seharusnya dijadikan sebagai pedoman untuk bersosialisasi. Nilai sosial hanya menjadi tameng mereka tanpa diterapkan dalam kehidupannya.

  • Pranata Sosial Tidak Berjalan

disintegrasi sosial akan membuat ketidak berjalannya suatu sistem pranata sosial. Apa itu pranata sosial? Nah coba yaa liat penjelasan singkatnya supaya kamu lebih mengenalnya. Pranata sosial merupakan unsur dari suatu masyarakat yang memiliki fungsi sebagai pengatur perilaku para masyarakat.

  • Terjadi Diskriminasi

Dapat menyebabkan terjadinya suatu diskriminasi. Yes, karena disintegrasi sosial maka akan memiliki kemungkinan tinggi bagi suatu kehidupan sosial  mengalami diskriminasi. Diskriminasi sendiri adalah suatu perbedaan yang timbul antara individu dengan yang lainnya.

  • Kemiskinan Meningkat

Meningkatkan kemiskinan bagi bangsa. Disintegrasi sosial dapat menyebabkan tingginya kasus kemiskinan bagi negara ini. angka kemiskinan ini juga dapat berdampak untuk negara Indonesia pada bidang ekonomi.

Kemiskinan ini dapat terjadi karena disintegrasi sosial membuat masyarakat mengalami suatu pertengkaran yang membuat terputusnya kerja sama atau bentuk lainnya. ketika masalah ini makin meningat maka perekonomian negara menjadi tidak stabil.

  • Menghilangkan Nyawa Seseorang

Salah satu dampak yang bisaterjadi dikarenakan disintegrasi sosial adalah hilangnya nyawa ataupun harta benda dari suatu individu atau kelompok. Perpecahan yang terjadi dapat menimbulkan pemberontakan yang bahkan dapat memicu perkelahian hingga hilangnya nyawa seseorang.

  • Penguatan Identitas Kelompok Sosial Terdidik

Adanya keruntuhan negara yang terjadi di masyarakat dapat memberdayakan kelompok sosial terpelajar. Kekuatan yang tersirat oleh identitas terkait dengan kelompok yang menjadi miliknya. Spekulasi ini ada, misalnya, dalam konflik sosial di mana solidaritas antara anggota pihak yang berseberangan yang terkait dengan kelompok sosial tertentu telah muncul.

  • Menyampaikan Wawasan dan Pembelajaran

Pembelajaran adalah segala bentuk yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan, informasi, atau materi pembelajaran kepada generasi muda untuk meningkatkan perhatian, minat, pemikiran, dan emosinya.

Itulah dampak positif dan negatif jika terjadi suatu bentuk disintegrasi sosial di negara kita. semoga negara kita dan kita selalu dijauhkan dari keburukan yang ditimbulkan dari sebuah disintegrasi sosial.

The post 11 Dampak Disintegrasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Contoh Interaksi Sosial yang Mengarah pada Perpecahan https://haloedukasi.com/contoh-interaksi-sosial-yang-mengarah-pada-perpecahan Fri, 11 Nov 2022 03:40:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39570 Kamu tentunya sudah sering menjumpai adanya perselisihan antar teman-teman sekolahmu karena hal tertentu atau mungkin kamu pernah tidak akur bersama teman dekatmu. Kejadian di atas merupakan salah satu jenis interaksi sosial mengarah kepada perpecahan yang umum ditemukan di kehidupan manusia, termasuk di lingkungan pelajar. Secara umum, interaksi sosial diartikan sebagai jalinan antara dua atau lebih orang […]

The post 5 Contoh Interaksi Sosial yang Mengarah pada Perpecahan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kamu tentunya sudah sering menjumpai adanya perselisihan antar teman-teman sekolahmu karena hal tertentu atau mungkin kamu pernah tidak akur bersama teman dekatmu.

Kejadian di atas merupakan salah satu jenis interaksi sosial mengarah kepada perpecahan yang umum ditemukan di kehidupan manusia, termasuk di lingkungan pelajar.

Secara umum, interaksi sosial diartikan sebagai jalinan antara dua atau lebih orang dan kelompok di mana melibatkan adanya komunikasi atau aktivitas timbal balik. Interaksi sosial dapat dibagi menjadi dua, mengarah kepada perpecahan dan persatuan.

Jika kamu adalah pelajar SD dan mempelajari mata pelajaran IPS atau pelajaran Sosiologi untuk siswa SMA, tetapi masih bingung dengan konsep hubungan antar manusia ini, yuk coba intip pemaparan berikut.

Pengertian Interaksi Sosial 

Secara sederhana, interaksi sosial adalah jalannya suatu kegiatan sosialisasi. Interaksi sosial dapat didefinisikan sebagai jalinan dinamis dilakukan baik di antara dua atau lebih individu, kumpulan individu, maupun di antara individu dan sekumpulan individu lainnya.

Interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan dikenal sebagai interaksi disosiatif. Interaksi disosiatif disebabkan karena terjadi pertentangan di antara banyaknya tanggapan dari berbeda orang.

Interaksi Sosial Disosiatif

Langkah interaksi disosiatif dapat dibagi menjadi tiga, diantaranya adalah: 

  • Persaingan 

Persaingan adalah bentuk interaksi disosiatif jika suatu individu atau sekumpulan individu berusaha memperoleh sesuatu dengan berbagai cara kompetitif. 

  • Kontravensi 

Kontravensi dapat diartikan sebagai bentuk persaingan melibatkan adanya perselisihan antar relasi sesama manusia. 

  • Konflik

Konflik merupakan upaya suatu kelompok atau suatu orang dalam mengalahkan lawannya. 

Sementara, interaksi sosial yang cenderung mempersatukan antar individu dikenal dengan interaksi asosiatif. Proses interaksi ini terjadi karena kehidupan manusia sebagai makhluk yang membutuhkan orang lain agar selalu bersama dan tidak sendirian.

Interaksi Sosial Asosiatif

Jenis interaksi asosiatif dapat dibagi menjadi empat, seperti : 

  • Kerja Sama 

Kerja sama adalah jenis jalinan sosial paling banyak dijumpai. Kerja sama adalah bentuk kegiatan sosialisasi agar suatu kelompok dapat memperoleh dan melengkapi pencapaiannya tertentu.

  • Akomodasi 

Akomodasi bertujuan agar mengurangi terjadinya konflik di antara kedua individu. Akomodasi menciptakan adanya perdamaian sehingga suatu kelompok dapat hidup harmonis dengan sesamanya. 

  • Asimilasi 

Asimilasi terjadi jika suatu masyarakat sudah tidak mengenal adanya perbedaan dengan sesamanya. Contohnya, orang-orang di sekitarmu menggunakan model baju terkini di mana sama digunakan dari orang di luar negeri.

  • Akulturasi 

Akulturasi merupakan adanya pembauran antara satu budaya dengan budaya lainnya. Hal ini bisa berupa campuran antara suatu kebudayaan dan agama. Contohnya adalah Masjid Cheng Ho di mana desain bangunannya dipadukan dengan kebudayaan Tionghoa dan Palembang.

5 Contoh Interaksi Sosial yang Mengarah Kepada Perpecahan

Jika kamu sudah baca paragraf di atas mengenai interaksi disosiatif, kamu tahu terdapat tiga proses dalam bersosialisasi yang mengarah kepada perpecahan tersebut. 

Kamu dapat melihat contohnya di bawah ini agar lebih tahu fenomena interaksi sosial mengakibatkan pertentangan antar individu dan antar kelompok, seperti kamu bersama teman-temanmu. 

  • Persaingan agar Menjadi Juara Kelas

Kondisi ini termasuk dalam interaksi disosiatif bentuk persaingan. Setiap pelajar, seperti kamu pasti pernah ingin mendapat nilai terbaik agar mendapat ranking pertama.

Maka itu, banyak para pelajar berusaha keras supaya mengurangi mendapat nilai terbaik dan tidak remedial saat ujian. Karena tidak hanya satu siswa saja yang melakukan ini, maka hal ini dapat terjadi secara kompetitif.

Perpecahan terjadi jika adanya kompetisi tidak sehat, seperti menyontek saat ujian atau berusaha menjatuhkan teman berprestasi karena iri merasa tidak lebih kompeten darinya.

  • Menyebarkan Kejelekan Orang Lain

Menyebarkan kabar buruk orang lain atau sering disebut sebagai ghibah juga termasuk di sini, karena dapat memicu adanya perselisihan. Siapapun dari kita tentunya tidak suka apabila seseorang membicarakan kejelekan kita.

Menyebarkan aib orang lain dapat membuatnya dijauhi. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan karena sudah berkurangnya keharmonisan di antara kelompok sekitarnya.

  • Tawuran Antar Pelajar

Jika kamu sering menonton berita, tentunya sudah tak asing lagi dengan fenomena ini. Tawuran adalah percecokan beberapa kelompok yang biasa dijalankan secara bersamaan.

Penyebab tawuran bisa beragam, di mana permasalahan pokoknya karena suatu kelompok merasa tersinggung atau tidak terima dari suatu perilaku dan perkataan dari kelompok lainnya. Penyebabnya dapat berupa seperti penyebaran rumor negatif, penghinaan dan adanya persaingan antar pelajar.

  • Penyebaran Gosip/Hoax 

Sama dengan poin nomor 2, di mana penyebaran berita bohong dapat menimbulkan perselisihan kontravensi apalagi kalau informasi yang disebar tidak menyenangkan.

Karena, penyebaran kabar bohong bersifat menjelekkan lainnya dapat memicu pertentangan sehingga mengurangi fungsi bersosialisasi secara sehat antar kelompok. Hal ini semakin tidak baik apabila penerima tidak memahami benar mengenai kebenaran informasi tersebut. 

  • Tidak Hidup Saling Bertoleransi 

Kalian tentunya masih ingat beberapa konflik antar suku seperti Tragedi Sampit yang menyebabkan banyaknya korban jiwa atau konflik antara pemeluk agama karena merasa kepercayaannya tidak dihargai.

Hal ini tentu memicu adanya konflik dalam memecahkan kerukunan antar etnis atau pemeluk agama lainnya. Agar mencegah hal ini, kamu perlu bersikap toleransi jika ada temanmu dari suku atau agama lain.

Misalnya, tidak menghina temanmu yang berkulit gelap atau mengganggu saat temanmu merayakan hari raya agamanya. Karena, setiap dari kita apapun latar belakang dan kepercayaannya berhak untuk dihargai keberadaannya.

The post 5 Contoh Interaksi Sosial yang Mengarah pada Perpecahan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Bentuk Persaingan (Competition) dalam Interaksi Sosial yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/bentuk-persaingan-dalam-interaksi-sosial Mon, 05 Sep 2022 06:56:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34056 Interkasi sosial yang terjadi secara dinamis dan timbal balik mendorong berkembangnya proses sosial dalam masyarakat. proses sosial merupakan aktivitas hubungan sosial yang berlangsung dalam periode waktu tertentu. Dalam interaksi sosial, proses sosial dibagi menjadi dua bentuk, yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif. Proses sosial asosiatif adalah hubungan sosial yang dapat mendorong atau memperkuat persatuan antaranggota […]

The post 4 Bentuk Persaingan (Competition) dalam Interaksi Sosial yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interkasi sosial yang terjadi secara dinamis dan timbal balik mendorong berkembangnya proses sosial dalam masyarakat. proses sosial merupakan aktivitas hubungan sosial yang berlangsung dalam periode waktu tertentu.

Dalam interaksi sosial, proses sosial dibagi menjadi dua bentuk, yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif. Proses sosial asosiatif adalah hubungan sosial yang dapat mendorong atau memperkuat persatuan antaranggota masyarakat. sementara itu, proses sosial disosiatif merupakan hubungan sosial yang dapat menimbulkan disintegrasi atau perpecahan dalam masyarakat.

Salah satu bentuk proses sosial disosiatif adalah persaingan atau kompetisi. Persaingan merupakan proses sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk meraih kemenangan dan keuntungan dengan cara yang adil, tanpa konflik atau kekerasan.

Terdapat empat bentuk persaingan dalam interaksi sosial disosiatif, yaitu sebagai berikut:

1. Persaingan Ekonomi

Faktor penyebab terjadinya persaingan di bidang ekonomi adalah terbatasnya penawaran dibandingkan permintaan. Agar persaingan dilakukan secara adil, setiap produsen harus memiliki berbagai macam strategi dalam memasarkan barang atau jasanya.

Bagi konsumen, persaingan ini berdampak positif, karena produsen-produsen yang berhasil memperoleh kemenangan akan memproduksi komoditas yang berkualitas baik dengan harga jual yang cukup terjangkau.

2. Persaingan Mencapai Kedudukan

Setiap individu dalam masyarakat pasti mempunyai keinginan atau harapan untuk diakui dan dihargai oleh individu lain melalui status sosial atau kedudukan yang dimilikinya. Berbagai cara dan uapaya dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Misalnya, melalui jalur pendidikan, semakin tinggi jenjang pendidikan yang diraih seseorang, semakin tinggi pula status sosialnya dalam masyarakat. Individu yang berhasil meraih pendidikan sarjana atau pasca sarjana cenderung lebih disegani dan dihormati oleh masyarakat karena ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

3. Persaingan Budaya

Budaya diartikan oleh Koentjaraningrat sebagai hasil seluruh sistem gagasan, karya, rasa, serta tindakan yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki berbegai jenis kebudayaan yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur. Bentuk kebudayaannya beragam dari mulai adat istiadat, kebiasaan, kuliner, pakaian, hingga kesenian.

Namun, pada abad ke-15 datanglah budaya barat yang dibawa oleh Belanda dan bangsa-bangsa barat lainnya ketika pertama kali menginjakkan kaki di tanah air. Budaya barat dianggap sebagai budaya dominan, sehingga banyak orang yang menyukai dan menirukannya.

Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia yang melupakan budaya sendiri dan cenderung menilai budaya barat lebih baik dan modern. Hal tersebut merupakan dampak negatif dari perkembangnya budaya asing khususnya budaya barat di dalam negeri.

Dari fenomena di atas, dapat dilihat bahwa persaingan budaya sudah ada dari awal kedatangan bangsa asing ke Indonesia. Tidak dipungkiri bahwa persaingan budaya masih terjadi hingga saat ini. Setiap negara berlomba-lomba menunjukkan dan memperkenalkan kebudayaan mereka. Wujud kebudayaannya pun beraneka macam, dari mulai kuliner, pakaian tradisional, hingga musik dan film.

Contohnya, pada saat ini budaya Korea menjadi budaya yang mendominasi di hampir seluruh dunia. Fenomena ini dikenal dengan istilah Korean Wave atau gelombang budaya populer Korea. Tidak hanya musik popnya saja, hampir segala hal berbau Korea masyarakat dan khususnya kaum milenial menyukainya.

4. Persaingan Ras

Ras merupakan pengolompokkan manusia berdasarkan persamaan ciri fisik, seperti warna kulit, bentuk wajah, corak rambut, dan tinggi badan. Secara umum, terdapat lima macam ras manusia yang tersebar di seluruh dunia, yaitu mongoloid, negroid, australoid, kaukasoid, dan khoisan.

Suatu negara tidak hanya didiami oleh satu jenis ras saja, tetapi berbagai jenis ras berbaur menjadi satu. Banyak faktor yang mendukung penyebaran ras, seperti pernikahan antarsuku bangsa, perdaganga, kolonialisme dan migrasi.

Adanya keberagaman ras di suatu wilayah mengakibatkan terjadinya persaingan atau bahkan konflik antarras. Terdapat individu atau kelompok yang merasa rasnya lebih baik dari ras lain, sehingga tidak menghormati dan menghargai orang lain yang berbeda ras.

The post 4 Bentuk Persaingan (Competition) dalam Interaksi Sosial yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 3 Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif https://haloedukasi.com/bentuk-interaksi-sosial-disosiatif Wed, 22 Jun 2022 02:19:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35911 Kehidupan suatu masyarakat tak akan pernah lepas dari interaksi sosial, bahkan interaksi sosial lah yang menciptakan suatu masyarakat. Interaksi sosial adalah sebuah hubungan timbal balik antara individu, individu dengan kelompok dan juga kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial ada 3 macam, yaitu interaksi sosial asosiatif, disosiatif dan akomodatif. Ketiga interaksi sosial tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. […]

The post Ketahui 3 Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan suatu masyarakat tak akan pernah lepas dari interaksi sosial, bahkan interaksi sosial lah yang menciptakan suatu masyarakat. Interaksi sosial adalah sebuah hubungan timbal balik antara individu, individu dengan kelompok dan juga kelompok dengan kelompok.

Interaksi sosial ada 3 macam, yaitu interaksi sosial asosiatif, disosiatif dan akomodatif. Ketiga interaksi sosial tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. Interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang bertujuan ke arah yang positif, sebaliknya interaksi sosial disosiatif memiliki arah yang negatif.

Tentu saja di dalam sebuah masyarakat akan selalu ada konflik, karena sebagai individu tentu manusia memiliki gagasan dan pendapat serta kepentingannya masing-masing. Konflik memang tidak bisa dihindarkan dalam sebuah hubungan sosial.

Pengertian Interaksi Sosial Disosiatif

Proses sosial tak lepas dari interaksi sosial yang dilakukan oleh tiap-tiap individu, di dalam prosesnya ada juga pertentangan, persaingan dan kintravensi. Hal ini karena pada dasarnya manusia juga memiliki dasar mempertahankan kelangsungan hidup.

Adanya interaksi di antara manusia tak lepas dari ide atau gagasan dan kepentingan dan jika ada perbedaan di antara dua invidu maupun kelompok akan muncul konflik sosial. Interaksi tersebut disebut interaksi disosiatif, karena memicu sebuah konflik.

Kebalikan dari interaksi sosial asosiatif, interaksi sosial disosiatif lebih mengarah ke perpecahan atau secara singkat adalah interaksi yang negatif.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Ada tiga bentuk interaksi sosial disosiatif, yaitu persaingan atau kompetisi, kontravensi dan pertentangan atau konflik. Berikut kita akan membahas masing-masing bentuk interaksi disosiatif tersebut.

1. Persaingan

Persaingan atau kompetisi merupakan sebuah proses sosial yang sebenarnya wajar, jika dilakukan untuk tujuan yang baik, misalnya saja siswa dari SMA A bersaing dengan siswa SMA B dalam lomba Bahasa Inggris.

Kompetisi yang negatif adalah sebuah usaha individu atau kelompok untuk mengalahkan pihak lain dengan tujuan mendapatkan keuntungan, namun dengan cara yang tidak sehat, seperti ancaman atau kekerasan.

Secara luas persaingan dapat muncul di dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya:

  • Persaingan di bidang ekonomi
  • Persaingan untuk mendapatkan kedudukan atau kekuasaan
  • Persaingan dalam hal kebudayaan

Contoh paling mudah dari interaksi sosial disosiatif yaitu persaingan politik antara dua calon presiden di tahun 2014 silam, meskipun sebenarnya bertujuan positif, namun ada dampak negatif di masyarakat yang menjadikan suasana panas di dalam relasi sosial.

2. Kontravensi

Kontravensi merupakan interaksi sosial yang kaitannya dengan perasaan tidak suka atau kebencian kepada individu lain atau kelompok lain. Secara sederhana, kontravensi adalah proses sosial yang muncul di antara persaingan dan pertentangan.

Kontravensi lebih berkaitan dengan perasaan negatif atau sikap mental yang tidak terang-terangan, dan belum memunculkan pertentangan.

Sebagai contoh, misalnya di lingkungan kantor, A menyadari ada perbedaan kemampuan dan keahlian dengan B teman kerjanya. A merasa iri dan benci karena ia selalu kalah dengan B. Karena sikap mental A yang membenci B, maka A memfitnah atau mengatakan hal-hal buruk ke teman-teman di kantornya.

Ada beberapa bentuk kontravensi yang mungkin kita sendiri juga melakukannya tanpa kita sadari.

  • Kontravensi yang sifatnya umum misalnya penolakan, protes, dan menghalangi
  • Kontravensi sederhana misalnya memfitnah dan mengejek
  • Kontravensi intensif misalnya saja melakukan penghasutan dan menyebarkan isu
  • Kontravensi bersifat rahasia, misalnya berkhianat dan membuka rahasia orang lain
  • Kontravensi yang sifatnya taktis, misalnya intimidasi, provokasi, dan mengganggu lawan

Kontravensi yang dilakukan secara diam-diam juga akan menimbulkan konflik yang tajam jika perselisihan dilakukan secara terbuka. Tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan pertikaian dan penyerangan baik secara verbal, di media sosial maupun secara fisik.

3. Pertentangan atau Konflik

Konflik atau pertentangan adalah proses sosial yang terjadi antara individu maupun kelompok yang diakibatkan adanya perbedaan pendapat dan kepentingan.

Memang benar jika konflik atau pertentangan tidak dapat dipisahkan dari hubungan sosial, namun jika konflik ini akhirnya menjadi dinding pemisah yang mengganggu interaksi sosial di masyarakat, maka dampaknya negatif.

Di dalam sebuah pertentangan, meskipun ada upaya atau usaha yang dilakukan, namun biasanya upaya yang dilakukan pihak yang berkonflik justru saling menjatuhkan satu sama lain. Pertentangan lebih menjurus pada kekerasan yang bertujuan menjatuhka lawan.

Beberapa penyebab terjadinya pertentangan di masyarakat, antara lain:

  • Perbedaan antar individu
  • Perbedaan kebudayaan
  • Perbedaan kepentingan
  • Perubahan sosial

Sedangkan bentuk pertentangan yang sering terjadi di masyarakat antara lain:

  • Pertentangan pribadi
  • Pertentangan rasial
  • Pertentangan antara kelas-kelas sosial
  • Pertentangan politik

Tak jarang pertentangan pribadi dapat berkembang menjadi pertentangan yang melibatkan ras atau agama, hal ini hanya bisa diselesaikan dengan pihak ke tiga yang netral.

Begitu juga pertentangan politik juga dapat memburuk jika sudah melebar ke pertentangan agama, seperti yang pernah terjadi di masa pemilu tahun 2014.

Namun ada juga pertentangan yang memiliki dampak positif, jika pertentangan tidak berlawanan dengan norma dan pola hubungan sosial, maka pertentangan dapat dikatakan positif.

Hal ini bisa kita ambil contoh pada diskusi politik antar partai misalnya, dengan harapan mencapai sebuah hasil diskusi positif yang bermanfaat.

The post Ketahui 3 Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>