interaksi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/interaksi-sosial Wed, 22 Feb 2023 02:12:57 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico interaksi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/interaksi-sosial 32 32 Apa Perbedaan Imitasi dan Identifikasi? https://haloedukasi.com/perbedaan-imitasi-dan-identifikasi Wed, 22 Feb 2023 02:12:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41627 Ciri dari adanya kehidupan sosial adalah interaksi sosial sebagai sebuah cara orang dalam bertindak dengan orang lain dan bereaksi terhadap cara orang lain bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis meliputi hubungan antara orang perorangan, kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia.  Identifikasi dengan imitasi merupakan bentuk kegiatan interaksi sosial dimana di antara […]

The post Apa Perbedaan Imitasi dan Identifikasi? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ciri dari adanya kehidupan sosial adalah interaksi sosial sebagai sebuah cara orang dalam bertindak dengan orang lain dan bereaksi terhadap cara orang lain bertindak.

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis meliputi hubungan antara orang perorangan, kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia. 

Identifikasi dengan imitasi merupakan bentuk kegiatan interaksi sosial dimana di antara imitasi dengan identifikasi terdapat sebuah perbedaan yang terletak pada kepribadian dari seseorang. 

Pengertian Imitasi

Imitasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi antara interaksi sosial dengan cara meniru gaya orang lain melalui gaya bicara, gaya hidup, tingkah laku, bahkan penampilan yang menjadi ciri khas dari orang lain.

Imitasi berupa kegiatan meniru yang merupakan suatu proses kognisi dalam melakukan tindakan seperti yang dilakukan model dengan melibatkan indra untuk mengolah informasi dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik.

Imitasi bisa dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu yang berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada anak. Kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial dapat dilakukan dengan penurunan budaya pada generasi berikutnya.

Imitasi memiliki peran yang cukup penting dalam interaksi. Salah satu dampak positif dari imitasi yaitu dapat mendorong seseorang untuk mematuhi berbagai macam kaidah dan nilai yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. 

Imitasi juga dapat menyebabkan dampak negatif, misalnya meniru tindakan-tindakan yang menyimpang dan mematikan daya kreasi dari seseorang. Masyarakat merupakan proses imitasi dalam fenomena sosial. Pengaruh satu pikiran dijelaskan oleh proses imitasi saran dan akibatnya terdapat perubahan dan gerakan di masyarakat.

Proses peniruan yang terjadi di masyarakat dirumuskan menjadi imitasi yang cenderung menyebar ke semua masyarakat dalam perkembangan geometris. Selanjutnya, imitasi bisa menyebar jika tidak terjadi gangguan dimana proses imitasi mirip dengan perkembangan seorang anak yang tengah belajar. Anak-anak bisa meniru segala bentuk tindakan, ucapan, atau perbuatan dari orang-orang di sekitarnya. 

Pengertian Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan yang ada dalam diri seseorang untuk ‘menjadi sama’ dengan orang lain sebagai sebuah tindakan lebih lanjut dari proses sugesti dan imitasi yang pengaruhnya sangat kuat.

Sasaran identifikasi biasanya adalah orang yang benar-benar paling dikenal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya adalah seorang idola yang merupakan sebutan untuk orang yang menjadi sasaran identifikasi.  

Identifikasi menjadi sebuah proses atau sebuah kegiatan seseorang yang memiliki kecenderungan atau keinginan dari seseorang agar menjadi sama dengan yang ia jadikan sebagai acuannya dan bisa saja ia mengubah kepribadiannya.

Identifikasi sifatnya lebih mendalam karena terdapat kepribadian individu yang dapat terbentuk setelah melalui beberapa proses. Terkadang dapat berlangsung dengan sendirinya atau disengaja karena setiap individu memerlukan tipe ideal tertentu dalam proses kehidupannya. 

Identifikasi melibatkan asosiasi dengan kualitas, karakteristik, dan pandangan dari peran tertentu yang diinginkan individu untuk diri mereka sendiri dengan daftar tindakan yang dapat mereka hasilkan dan yang mungkin mereka tiru.

Identifikasi diakui menjadi salah satu bagian penting dari nilai yang dinikmati orang dalam hidup, misalnya hubungan, proyek, pekerjaan, dan tujuan hidup yang dapat berjalan dengan baik. Proses identifikasi dipengaruhi oleh fenomena sosial-ekonomi dan juga perasaan bimbang atau tidak aman, karena proses identifikasi jadi lebih lama. 

Faktor yang Memengaruhi Imitasi

Interaksi sosial terjadi akibat proses imitasi yang dapat kita lihat dari gaya hidup, daya tarik dan rasa senang terhadap idola yang mendorong orang tersebut ingin berperilaku, bersikap, dan bergaya seperti sang idola.

Keinginannya inilah yang mendorong seseorang untuk membeli pakaian, aksesoris, dan lain sebagainya. Segala keinginan yang bisa saja ia wujudkan dalam sebuah aksi atau tindakan yang akan menimbulkan interaksi.

Contoh lainnya adalah tumbuh kembang bayi yang baru lahir hingga ia berbicara yang memiliki kesamaan dengan salah satu keluarganya yang juga sudah melahirkan interaksi sosial.

Faktor yang Mempengaruhi Identifikasi

Seorang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, mereka akan belajar dan meniru segala tindakan dan ucapan dari orang tuanya. Selama masa belajar tersebut, anak-anak akan menemukan banyak pengalaman baru dan mereka akan menemui hal-hal yang benar dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. 

Orang tua akan memberikan sikap yang baik dan sikap yang buruk dan anak-anak hanya mengikuti saja tanpa mengetahui apa maksudnya. Dengan berjalannya waktu, kematangan berfikir, dan seiring matangnya usia mereka, maka anak akan tahu apa yang dimaksud baik dan buruk.

Kemampuan untuk mengerti apa yang boleh dan apa yang tidak boleh inilah yang merupakan bentuk dari identifikasi dan terdapat proses panjang agar bisa memahami. Sehingga mereka bisa berinteraksi sosial dengan orang lain dan bisa menanggapinya dengan sikap yang seharusnya. 

Perbedaan Imitasi dan Identifikasi

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perbedaan imitasi dan identifikasi dalam interaksi sosial adalah dalam kedalaman mengikuti atau meniru seseorang. Artinya, dalam proses imitasi, seseorang hanya ingin meniru sebagian saja dan tidak sampai sama persis seperti yang ditirunya.

Sedangkan, identifikasi menjadi sebuah sikap dari seseorang yang menunjukkan jika dirinya ingin agar bisa sama persis dengan apa yang ingin ditirunya.

Perbedaan kedua, imitasi hanya ada di dalam hal luar saja artinya tidak bisa untuk mengubah diri sendiri yang asli. Sedangkan, identifikasi bisa saja sampai pada tahap untuk mengubah kepribadian dari seseorang. 

Perbedaan yang terakhir, identifikasi dengan imitasi juga terlihat pada proses yang dilakukan oleh kedua bentuk interaksi sosial tersebut. Untuk imitasi ini, prosesnya akan melibatkan sebuah kemampuan kognisi dengan tahap yang lebih tinggi karena tidak akan hanya melibatkan suatu bentuk bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran dari orang lain.

The post Apa Perbedaan Imitasi dan Identifikasi? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Sumber Informasi dalam Interaksi Sosial https://haloedukasi.com/sumber-informasi-dalam-interaksi-sosial Mon, 20 Feb 2023 07:51:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41483 Dalam buku Cultural Sociology, Gillin dan Gillin mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara individu dengan kelompok manusia. Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication). Secara sosiologis, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan […]

The post 7 Sumber Informasi dalam Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam buku Cultural Sociology, Gillin dan Gillin mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara individu dengan kelompok manusia.

Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication).

  • Kontak Sosial

Secara sosiologis, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik karena individu atau kelompok dapat melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa saling menyentuh, misalnya berbicara melalui telepon atau saling bertukar kabar melalui jejaring sosial.

  • Komunikasi

Komunikasi merupakan pengiriman sekaligus penerimaan pesan, informasi, maupun berita antara dua individu atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.  Komunikasi dibagi menjadi dua bentuk, yaitu komunikasi verbal (secara lisan atau tulisan) dan komunikasi nonverbal (menggunakan simbol dan gestur tubuh).

Dalam proses interaksi sosial, individu membutuhkan berbagai informasi untuk dapat mendefinisikan atau mengartikan situasi. Hal tersebut bertujuan untuk membangun topik pembicaraan agar lebih mengenal satu sama lain.

Menurut Karp dan Yoels, terdapat tujuh sumber informasi dalam interaksi sosial yaitu warna kulit, usia, jenis kelamin, penampilan fisik, bentuk tubuh, pakaian, dan wacana.

1. Warna Kulit

Warna kulit sangat erat kaitannya dengan ras, yaitu ciri-ciri yang dimiliki manusia, seperti warna rambut, bentuk wajah, hidung, dan tinggi badan.

Dalam interaksi sosial, warna kulit menjadi faktor penentu seseorang memiliki sikap diskriminatif secara rasial atau tidak. Pada zaman modern seperti saat ini, terdapat banyak kelompok yang menggaungkan tentang kesetaraan ras dan anti-rasisme, tetapi kasus-kasus yang berlatar belakang ras masih sering terjadi.

Sebagai contoh di Amerika, tindakan rasisme masih berlangsung hingga kini meskipun sudah ada kecaman dari masyarakat dunia. Tindakan rasisme tersebut tidak hanya membidik kelompok masyarakat kulit hitam saja, tetapi juga dilakukan pada masyarakat Asia dan keturunannya.

Berbagai tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang kulit putih terhadap orang kulit hitam atau Asia yaitu pengeroyokan, penembakan, penyerangan, dan pembunuhan.

Tidakan melanggar HAM ini apabila tidak ditangai dengan tegas, maka akan semakin meningkat dan menimbulkan banyak korban.

2. Usia

Seseorang cenderung lebih senang berinteraksi atau berhubungan dengan orang yang berusia sama (sebaya). Hal ini dapat terjadi karena saat berinteraksi dengan orang sebaya dapat membicarakan berbagai topik yang sama, seperti hobi, rutinitas harian, pekerjaan, pendidikan, dan lainnya.

Cara berbicara dengan orang yang berusia lebih tua tentu berbeda dengan orang yang memiliki usia sama maupun yang berusia lebih muda.

Misalnya, ketika berbicara dengan orang yang lebih tua harus menggunakan kalimat yang mudah dimengerti, bersikap sopan, menurunkan nada suara, dan memperhatikan dengan bahasa tubuh yang baik.

3. Jenis Kelamin

Sama halnya dengan usia, seseorang juga relatif lebih suka berinteraksi dengan orang yang memiliki jenis kelamin yang sama. Misalnya, laki-laki lebih suka mengobrol dengan sesama laki-laki, dan perempuan lebih nyaman berbincang dengan sesama perempuan.

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang perempuan ingin menjauhkan diri dari obrolan para laki-laki tentang politik, otomotif, dan olahraga khususnya bola.

Sementara itu, laki-laki memilih mengasingkan diri dari sekelompok perempuan yang senang membicarakan topik mengenai perawatan wajah, tas, baju, sepatu, dan drama Korea.

4. Penampilan Fisik

Penampilan fisik seseorang merupakan salah satu sumber informasi yang memengaruhi interaksi sosial. Penampilan fisik juga dianggap dapat menilai sifat dan kepribadian yang dimiliki seseorang.

Penampilan fisik berkaitan erat dengan gambaran luar yang ada pada seseorang, misalnya bentuk wajah, tubuh, tinggi badan, warna kulit, dan gaya berbusana.

Setiap orang memiliki kriteria dan selera yang berbeda mengenai penampilan. Ada orang yang memilih untuk bergaya casual, yaitu cara berdandan dan berpakaian secara sederhana tanpa perlu banyak motif serta pola. Hal yang paling penting bagi penganut gaya ini adalah kenyamanan.

Orang dengan penampilan casual, dinilai memiliki sifat percaya diri dan terbuka terhadap hal baru.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, penampilan fisik tidak hanya dilihat dari berbagai hal di atas, melainkan juga dapat dinilai dari sikap dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Bentuk Tubuh

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wells dan Siegal, terdapat relasi antara bentuk tubuh dan kepribadian seseorang. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga tipe bentuk tubuh beserta sifatnya.

  • Mesomorph

Mesomorph merupakan salah satu tipe bentuk tubuh yang berukuran sedang, artinya tidak tidak terlalu kurus atau kelebihan berat badan. Seseorang yang berbentuk tubuh ini dapat dengan mudah menaikkan atau menurunkan berat badan. Selain itu, tipe ini juga dapat membentuk otot dengan cepat melalui jenis olahraga tertentu.

Pada umumnya, seseorang yang memiliki bentuk tubuh mesomorph memiliki sifat percaya diri, aktif, kompetitif, dan berjiwa kepemimpinan.

  • Endomorph

Tipe badan endomorph memiliki ciri-ciri bertubuh pendek dan berisi. Oleh karena itu, seseorang yang berbentuk tubuh ini sangat mudah menaikkan berat badan dan merasa kesulitan untuk menurunkan berat badan.

Sifat atau kepribadian yang dimiliki oleh orang yang bertipe endomorph yakni pemaaf dan tenang.

  • Ectomorph

Seseorang yang berbentuk tubuh ectomorph mempunyai bentuk kaki dan lengan yang panjang, serta bahu yang tidak begitu lebar. Meskipun mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak, bentuk tubuh ectomorph tidak mudah berubah. Selain itu, bentuk tubuh ini juga cenderung mengalami kesulitan untuk menambah massa lemak dan otot.

Seseorang yang mempunyai bentuk badan ectomorph dinilai berkepribadian pemalu dan kaku.

6. Pakaian

Jenis pakaian yang dikenakan seseorang dapat menunjukkan kelas sosialnya. Individu atau kelompok yang menduduki kelas sosial paling atas lebih condong memilih pakaian berkualitas baik, atau dengan kata lain pakaian yang berasal dari brand mewah.

Hal tersebut ditandai dengan bahan pakaian yang digunakan berkualitas premium, diproduksi dalam jumlah terbatas, dan terlahir dari tangan kreatif desainer ternama.

Contoh individu atau kelompok yang menempati kelas sosial atas yang berpakaian branded yaitu pengusaha, pejabat, CEO, manajer, dan selebriti.

Oleh karena itu, ketika melihat seseorang mengenakan pakaian branden, maka cenderung akan bersikap segan dan merasa malu untuk membuka suatu obrolan.

7. Wacana

Wacana dapat diartikan sebagai  kesatuan bahasa yang paling utuh berisi kumpulan kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Dalam interaksi sosial, wacana dapat diwujudkan dalam bentuk lisan atau tulisan. Berbagai informasi mengenai seseorang dapat dengan mudah diperoleh melalui suatu pembicaraan.

Misalnya ketika menunggu kereta di stasiun, Andi berkenalan dan mengobrol dengan salah satu penumpang yang kemudian diketahuinya sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi. Melalui pembicaraan tersebut, Andi dapat mengetahuai status dan peran yang dimiliki oleh lawan bicaranya.

The post 7 Sumber Informasi dalam Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Faktor Penghambat dan Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial https://haloedukasi.com/faktor-penghambat-dan-pendorong-terjadinya-interaksi-sosial Mon, 20 Feb 2023 04:52:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41503 Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan teman serta tidak bisa lepas dari interaksi antar sesama manusia. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara satu manusia dengan manusia yang berbeda atau hubungan antar kelompok. Interaksi ini saling mempengaruhi dan menstimulasi antara satu dan lainnya melalui respon yang diberikan. Interaksi yang terjadi antara manusia […]

The post 11 Faktor Penghambat dan Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan teman serta tidak bisa lepas dari interaksi antar sesama manusia. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara satu manusia dengan manusia yang berbeda atau hubungan antar kelompok.

Interaksi ini saling mempengaruhi dan menstimulasi antara satu dan lainnya melalui respon yang diberikan. Interaksi yang terjadi antara manusia membentuk satu kultur budaya dan kultur sosial yang berdasarkan pada norma yang diyakini bersama. Norma dalam masyarakat berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia untuk menjalani kehidupan yang berkelanjutan.

Dalam berinteraksi secara sosial, ada dua faktor yang sangat berpengaruh yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Di bawah ini kita akan belajar tentang kedua faktor penting dalam berinteraksi secara sosial.

Faktor Penghambat Interaksi Sosial

  • Individual

Sifat ini lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan kelompok. Apalagi dengan kemajuan zaman, smartphone pintar sudah hadir di tengah-tengah kehidupan manusia, yang tentu saja punya pengaruh negatif.

Salah satu pengaruhnya adalah muncul sifat individual pada interaksi sosial. Kehadiran alat komunikasi membuat jarak antara manusia di zaman sekarang.

  • Beda Budaya

Pikiran yang tertutup menganggap budaya sendiri jauh lebih hebat dari budaya orang membuat diri bisa congkak dan tidak mau berteman dan membuka diri.

Berbeda dalam budaya membuat satu kelompok merasa ketakutan akan kehilangan budayanya sehingga merasa goyah dalam membangun komunikasi, Sudah pasti hubungan timbal balik tidak berjalan dengan baik.

  • Tidak Percaya Diri

Rasa tidak percaya diri atau sering disebut dengan minder paling sering terjadi terhadap tingkat ekonomi seseorang. Orang miskin cenderung akan berteman dengan orang miskin sebab mereka tidak percaya diri untuk berteman dengan orang-orang kaya.

Tidak percaya diri sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Jika pendidikan rendah maka tidak akan mudah menerima perubahan baru yang terjadi sehingga perubahan akan bersifat sangat lambat.

  • Kaku dengan Adat Istiadat

Masyarakat Indonesa sangat kaku dengan adat istiadat. Jika sudah berhubungan dengan adat, sangat sulit untuk mempengerahui sesEorang. Masyarakat cenderung menolak kebiasaan baru yang tidak sesuai dengan adat yang sudah turun temurun.

Masyarakat yang menolak keras dan masih berpegang teguh pada adat istiadat yang kuno dan tradisional akan menolak hal-hal baru yang dinamis serta lebih bermanfaat untuk kehidupan masa yang akan datang. Kaku dengan adat istiadat paling sulit untuk diubah sebab ini sudah menjadi harga mati.

  • Berbeda Pendapat

Perbedaan pendapat hal yang paling mendasar dalam kegagalan interaksi sosial yang terjadi. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang tidak lagi sesuai dengan adat yang turun temurun sejak nenek moyang tentu saja menjadi perang pendapat yang sangat kuat dan sering terjadi.

Berbeda dalam berpendapat adalah satu sikap takut akan orang lain lebih baik dari dirinyai. Memiliki ketakutan yang tidak beralasan sehingga perkembangan tertahan dan tidak akan terjadi.

Setelah mengetahui ke 5 faktor penghambat interaksi sosial ini yang dapat merugikan kemajuan suatu masyarakt dan negara, jadi harapannya kita bisa antisipasi dengan baik.

Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial

Setelah kita belajar tentang faktor penghambat dalam melakukan interaksi sosial. Kita masih punya harapan untuk memperbaiki diri dengan belajar tentang hal apa saja yang bisa menjadi pendorong interaksi sosial dalam masyarakat.

  • Sugesti

Sugesti terjadi karena adanya karisma yang muncul dari kepribadian seseorang yang berpengaruh dalam hal, otoritas, mayoritas, dan kedudukan sosial orang dalam masyarakat.
Contoh, seorang dokter yang menyuruh pasiennya untuk rajin minum obat agar cepat sembuh.

  • Imitasi

Imitasi adalah meniru orang yang kita idolakan dan sukai. Contoh prilaku imitasi, seorang anak mengikuti gaya berpakaian dan bicara orang tuanya, sebab bagi anak orang tua adalah idolanya.

  • Identifikasi

Setelah kita menilai orang, tahap selanjutnya adalah melakukan Identifikasi. Jadi, dengan adanya identifikasi terjadilah hubungan sosial karena sifat ingin menjadi sama dengan orang yang kita sukai.

Biasanya, yang membuat kita ingin seperti orang tersebut karena watak atau karakter yang kita sukai dari orang tersebut.

Contoh identifikasi adalah seseorang yang mengidolakan Ulama terkenal. Misalnya dia suka dengan salah satu ulama yaitu Buya Yahya, maka dia akan mencoba mengidentifikasikan dirinya sebagai pecinta channel youtube Al-Bahjah terlebih dahulu. Orang ini akan bangga disebut sebagai bagian dari Al-Bahjah dan marah terhadap orang yang menjelekkan.

  • Simpati

Sesorang yang tertarik pada orang yang berbeda dengan dirinya. Contohnya, seorang yang mengucapkan selamat kepada teman atau kenalan yang menikah.

  • Empati

Kemampuan merasakan perasaan dan kondisi hidup orang seperti dirinya sendiri yang ikut terlibat dalam merasakannya. Empati lebih berhuungan dengan perasaan yang jatuh hati kepada kondisi hidup sesorang.

Contoh, seseorang yang memberikan donor darah kepada orang yang tidak dikenalnya untuk membantu kekurangan darah.

  • Motivasi

Dorongan atau pengaruh, rangsangan, pengaruh yang diberikan kepada orang baik satu individu terhadap individu yang berbeda.
Contohnya, guru yang memberikan semangat kepada para murid yang malas belajar agar rajin.

The post 11 Faktor Penghambat dan Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Manfaat Interaksi Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/manfaat-interaksi-sosial Mon, 13 Feb 2023 06:25:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41444 Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan saling berinteraksi satu sama lain. Sebagai makhluk sosial, kita tidak dapat hidup sendiri-sendiri. Manusia membutuhkan kehadiran manusia lainnya untuk berinteraksi agar dapat saling memahami, membantu dan bertukar informasi satu sama lain. Menjalin interaksi sosial bisa dikatakan mudah, namun juga cukup sulit. Hal ini dikarenakan setiap individu memiliki latar belakang yang […]

The post 7 Manfaat Interaksi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan saling berinteraksi satu sama lain. Sebagai makhluk sosial, kita tidak dapat hidup sendiri-sendiri. Manusia membutuhkan kehadiran manusia lainnya untuk berinteraksi agar dapat saling memahami, membantu dan bertukar informasi satu sama lain.

Menjalin interaksi sosial bisa dikatakan mudah, namun juga cukup sulit. Hal ini dikarenakan setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda, karakter dan budaya sehingga faktor-faktor pembeda ini yang membuat manusia membutuhkan proses untuk melakukan interaksi sosial.

Manusia perlu melakukan interaksi sosial karena pada dasarnya manusia tidak mampu hidup sendiri. Oleh karena itu, sebelum mencoba berinteraksi dengan individu atau kelompok lain sebaiknya kamu mengetahui lebih jelas pengertian dari interaksi sosial dan juga manfaatnya bagi kehidupan manusia.

Pengertian Interaksi Sosial

Erving Goffman mengemukakan pendapatnya mengenai interaksi sosial. Menurutnya, interaksi sosial adalah serangkaian tindakan sosial yang dinamis dan berubah antara dua atau lebih individu dalam lingkungan masyarakat.

Dengan kata lain, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis atau bersifat timbal balik antara individu dengan individu atau dengan kelompok sosial lain. Sederhananya, interaksi sosial merupakan sebuah proses saat kamu bertindak dan bereaksi terhadap orang-orang yang ada di sekitarmu.

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk memulai interaksi dengan orang lain dan menciptakan hubungan harmonis dalam kehidupan sehari-hari, seperti contoh interaksi sosial di bawah ini:

  • Ikut serta dalam kegiatan yang di adakan di lingkungan rumah tempat tinggalmu, sekolah atau lingkungan kerja. Kamu dapat mengikuti kerja bakti, kegiatan sosial, pengajian rutin dan kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan.
  • Bergabung dengan beberapa komunitas yang kamu sukai dan sesuai dengan minatmu seperti klub sepak bola, komunitas belajar dan lain sebagainya.
  • Memulai interaksi dengan menjaga hubungan baik bersama keluarga, teman, rekan kerja, dan masyarakat di lingkungan rumahmu.

Interaksi sosial ini merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi manusia. Namun, ada beberapa orang yang enggan melakukan interaksi sosial dengan individu lainnya sehingga disebut dengan anti sosial.

Manfaat Interaksi Sosial

Jika kamu tergolong orang-orang yang kesulitan dan enggan melakukan interaksi dengan orang lain, kamu perlu mengetahui manfaat dan fungsi interaksi sosial. Adapun manfaat dari interaksi sosial, antara lain:

  • Memenuhi Kebutuhan Manusia

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk memenuhi kewajibannya. Interaksi sosial dapat dilakukan sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam berinteraksi, tiap individu akan mampu memenuhi kebutuhannya seperti membeli makan dan lain sebagainya.

Apabila enggan melakukan kegiatan-kegiatan dalam interaksi sosial, maka seseorang akan kesulitan memenuhi kebutuhannya karena bagaimanapun kebutuhan hidup tidak dapat di penuhi sendiri dan membutuhkan orang lain.

  • Membangun Relasi Antar Sesama

Interaksi sosial sangat bermanfaat untuk membangun relasi antar sesama manusia. Relasi ini dapat berlaku dimana saja bisa dari keluarga, teman sekolah, rekan kerja maupun relasi antarmanusia di lingkungan sekitar tempat tinggal.

Dengan adanya relasi semacam ini akan memudahkanmu ketika bepergian keluar dan membutuhkan bantuan.

Sebagai contoh, ketika memiliki relasi teman yang berada di luar kota dan kamu sedang berkunjung ke kota tersebut maka kamu dapat menghubungi temanmu yang tinggal di wilayah tersebut ketika membutuhkan bantuan. Oleh  karena itu, interaksi sosial bermanfaat untuk membangun relasi antar sesama.

  • Meningkatnya Aksi Solidaritas dan Rasa Kepedulian dalam Masyarakat

Interaksi sosial juga dapat membantu meningkatkan aksi solidaritas dan rasa kepedulian yang ada dalam masyarakat.

Jika seseorang sudah mengenal antara satu sama lain atau mengenal kelompok masyarakat tertentu dan membentuk interaksi sosial, biasanya akan menimbulkan rasa empati dan simpati untuk saling membantu satu sama lain ketika salah satu ada yang membutuhkan bantuan.

Apabila seseorang sudah tertanam rasa peduli ke sesama, maka akan terjalin solidaritas yang kuat dalam hubungan tersebut.

  • Membangun Rasa Kepercayaan

Dalam interaksi sosial yang terjalin antar individu dan individu lain atau kelompok memungkinkan untuk tumbuh rasa kepercayaan.

Kepercayaan ini akan tumbuh apabila terjadi hubungan antara dua orang atau lebih. Manusia tidak akan percaya begitu saja tanpa adanya interaksi yang terjalin satu sama lain.

Untuk membangun rasa kepercayaan, mulailah dengan berinteraksi untuk memahami masing-masing karena tiap individu memiliki latar belakang yang berbeda sehingga rasa percaya akan tumbuh seiring bertambahnya interaksi antar satu sama lain.

  • Membantu dalam Penyelesaian Masalah

Di dalam lingkungan masyarakat, kerja, sekolah bahkan keluarga sekalipun dapat timbul sebuah masalah atau konflik. Konflik biasanya disebabkan karena adanya kesalahpahaman antar pihak yang berseteru sehingga timbullah konflik di dalamnya.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan musyawarah.

Musyawarah ini merupakan upaya berinteraksi satu sama lain dengan mengemukakan pendapat dari kedua belah pihak berkonflik. Dengan begitu, berinteraksi bermanfaat untuk membantu dalam menyelesaikan masalah yang ada.

  • Meningkatkan Rasa Aman dalam Diri

Di dalam lingkungan masyarakat, apabila terdapat interaksi sosial yang baik dapat menghadirkan rasa aman dalam diri masing-masing individu.

Rasa aman ini diperoleh karena ketika menjalankan interaksi dengan orang lain akan menimbulkan rasa percaya terhadap orang-orang yang ada di sekitar beserta lingkungannya.

Maka dari itu, menjalin interaksi sosial dengan individu atau kelompok lain akan meningkatkan rasa aman yang terdapat dalam diri seseoarang.

  • Adanya Dukungan Sosial yang Tinggi

Manfaat melakukan interaksi sosial selanjutnya adalah mendapat dukungan sosial yang tinggi. Karena ketika seseorang memiliki hubungan sosial yang kuat antar individu atau kelompok lainnya akan mendapatkan dukungan sosial yang tinggi.

Seseorang yang menjalin interaksi sosial yang baik akan mendapatkan support atau dukungan dari orang-orang yang dikenalnya.

Adanya dukungan sosial yang tinggi yang diperoleh seseorang dapat meningkatkan rasa aman, percaya, toleransi dan lainnya. Oleh karena itu, menjalin interaksi sosial sangat bermanfaat bagi kehidupan.

Nah, inilah beberapa manfaat dalam interaksi sosial yang akan kamu dapatkan jika mulai menjalin interaksi yang baik dengan sesama. Semoga bermanfaat.

The post 7 Manfaat Interaksi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Sosialisasi dan Penyuluhan https://haloedukasi.com/perbedaan-sosialisasi-dan-penyuluhan Mon, 13 Feb 2023 04:53:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41442 Sosialisasi dan penyuluhan merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu masyarakat. Masyarakat masih belum mengetahui perbedaan antara sosialisasi dan penyuluhan sehingga sebagian besar masyarakat menganggap kedua kegiatan ini sama, padahal keduanya memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan adalah kegiatan yang secara keseluruhan sama-sama dilakukan kepada masyarakat secara langsung. Dalam […]

The post Perbedaan Sosialisasi dan Penyuluhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosialisasi dan penyuluhan merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu masyarakat. Masyarakat masih belum mengetahui perbedaan antara sosialisasi dan penyuluhan sehingga sebagian besar masyarakat menganggap kedua kegiatan ini sama, padahal keduanya memiliki fokus dan tujuan yang berbeda.

Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan adalah kegiatan yang secara keseluruhan sama-sama dilakukan kepada masyarakat secara langsung. Dalam arti sempit, sosialisasi adalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu hal baru kepada publik.

Sedangkan penyuluhan adalah upaya mengubah perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif. Pada dasarnya, sosialisasi dan penyuluhan sama-sama bertujuan untuk sesuatu tersebut bisa dikenal, dipahami, dimengerti, dihayati dan dilaksanakan oleh masyarakat. Namun, pada dasarnya kedua kegiatan ini memiliki arti yang berbeda.

Untuk memudahkanmu memahami perbedaan sosialisasi dan penyuluhan, simak artikel ini sampai akhir ya!

Pengertian Sosialisasi

Secara luas, pengertian sosialisasi adalah suatu proses interaksi, pembelajaran atau belajar-mengajar dalam berperilaku di masyarakat. Sosialisasi juga diartikan sebagai kegiatan untuk memperkenalkan sesuatu hal baru kepada publik.

Beberapa lainnya berpendapat bahwa sosialisasi merupakan proses penanaman nilai, kebiasaan, dan aturan dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat. Biasanya, proses sosialisasi sendiri disesuaikan dengan peran dan status sosial masing-masing yang terdapat dalam kelompok masyarakat.

Beberapa ahli mendefinisikan sosialisasi dengan pandangannya masing-masing. Seperti halnya Soejono Dirdjosisworo mengungkapkan bahwa definisi sosialisasi memuat tiga arti yaitu proses belajar, kebiasaan, sifat dan kecakapan.

Berbeda dengan Charlotte Bunner yang berpendapat bahwa sosialisasi merupakan suatu proses belajar dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat untuk membantu mereka mengerti dan memahami bagaimana cara hidup serta dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

Sosialisasi ini dapat berlaku kapan saja dan tidak bergantung pada waktu. Kegiatan sosialisasi memiliki fungsi dan tujuan yang beragam, di antaranya:

  • Setiap individu mendapatkan hak hidup yang baik di tengah-tengah masyarakat.
  • Setiap individu dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan budaya yang ada dalam masyarakat tersebut, sehingga mampu menerapkannya hingga menjadi kebiasaan.
  • Setiap individu dapat menyadari dan memahami peran dan posisinya di dalam masyarakat.
  • Setiap individu mampu menjadi anggota masyarakat yang baik sesuai nilai dan norma yang ada.
  • Terciptanya kenyamanan dan keutuhan masyarakat karena setiap individu mewujudkan dan menerapkan nilai, norma dan sesuatu hal baru yang telah disosialisasikan sehingga sesama anggota memenuhi peran masing-masing di dalam kehidupan bermasyarakat.

Sosialisasi dapat terjadi karena adanya perantara atau media. Perantara ini disebut dengan agen sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi meliputi keluarga, teman, sekolah dan media massa. Dengan adanya agen sosialisasi ini, diharapkan dapat mensosialisasikan sesuatu yang baru hingga tepat sasaran atau diterima oleh masyarakat.

Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan adalah salah satu usaha berupa pendidikan non-formal kepada individu atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara sistematik, terencana dan terarah dalam usaha perubahan perilaku yang berkelanjutan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan dan kesejahteraan dalam hidup.

Penyuluhan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui pendekatan edukatif dengan melibatkan peran serta aktif individu, kelompok, atau masyarakat untuk memecahkan masalah dengan memperhitungkan faktor sosial, ekonomi, dan budaya setempat.

Penyuluhan juga dimaknai dengan proses perubahan perilaku yang berkelanjutan, dimana perubahan ini dituntut untuk tidak hanya menambah pengetahuan saja, namun diharapkan juga adanya perubahan pada kemampuan dan keterampilan yang menjurus pada produktivitas dan tindakan yang lebih menguntungkan.

Kegiatan ini menjadi salah satu usaha untuk menyebarluaskan hal-hal baru agar masyarakat tertarik, berminat dan bersedia untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penyuluhan biasanya membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang, terarah dan berkesinambungan.

Penyuluhan bertujuan untuk mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dari keadaan yang ada. Perubahan kehidupan masyarakat tersebut mencakup segala bidang. Penyuluhan juga berperan sebagai salah satu metode penambahan dan peningkatan motivasi seseorang sebagai tahap awal terjadinya perubahan perilaku. Proses perubahan ini, nantinya akan mempengaruhi keterampilan, dan sikap sehingga masyarakat tahu dan mau melakukan perubahan dalam dirinya untuk mencapai target dalam kehidupannya.

Perbedaan Sosialisasi dan Penyuluhan

Meski sosialisasi dan penyuluhan memiliki tujuan yang sama, tetapi kedua kegiatan ini memiliki perbedaan. Berikut ini perbedaan dalam sosialisasi dan penyuluhan:

  • Fungsi

Sosialisasi memiliki fungsi yang dilihat dari dua sudut pandang, yakni sudut pandang individu dan kepentingan masyarakat. Fungsi sosialisasi untuk tiap individu adalah pengenalan, pengakuan, dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai norma, dan struktur sosial sehingga seorang individu dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Sedangkan, sosialisasi dilihat dari kepentingan masyarakat berfungsi sebagai sarana pelestarian, penyebarluasan dan pewarisan nilai-nilai serta norma sosial.

Seementara fungsi penyuluhan ialah sebagai proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha serta berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha.

  • Metode

Selain berbeda dalam fungsi, sosialisasi dan penyuluhan juga memiliki metode yang berbeda. Sosialisasi bisa dilakukan dengan empat metode atau cara meliputi pelaziman (conditioning), imitasi, identifikasi, dan internalisasi.

Ada beragam metode yang bisa dilakukan untuk memulai penyuluhan di antaranya, metode ceramah, diskusi kelompok, curah pendapat, panel, bermain peran, demonstrasi, simposium dan seminar.

  • Tahapan

Dan yang membedakan antara sosialisasi dan penyuluhan ini bisa dilihat dari tahapan-tahapan yang dilakukan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam poin di atas, penyuluhan merupakan kegiatan yang membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang, sistematis dan terarah sehingga tahapan dalam penyuluhan lebih banyak.

Tahapan penyuluhan dimulai dari tahapan sadar, minat, menilai, mencoba dan tahapan terakhir barulah penerapan atau adopsi. Sedangkan di dalam sosialisasi, terdapat tahapan yang lebih ringkas dibandingkan dengan penyuluhan.

Tahapan yang perlu dilalui dalam sosialisasi adalah internalisasi nilai-nilai, enkulturasi dan terakhir pendewasaan diri. Dan, inilah perbedaan antara sosialisasi dan penyuluhan yang perlu kamu ketahui agar tidak menganggap kedua kegiatan ini sama. Semoga bermanfaat.

The post Perbedaan Sosialisasi dan Penyuluhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Stigma: Pengertian – Jenis dan Dampak https://haloedukasi.com/stigma Wed, 25 Jan 2023 03:06:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41078 Dalam kehidupan masyarakat saat ini, setiap orang pastinya memiliki pemikiran yang berbeda-beda antarsesama. Ada orang yang mempunyai pemikiran positif dan ada pula orang yang mempunyai pemikiran yang negatif. Dengan memiliki pemikiran, cara pandang, hingga kepercayaan negatif tersebut, maka itu lebih banyak disebut sebagai stigma. Hadirnya stigma merupakan sebuah hal yang diciptakan oleh masyarakat tentang sesuatu […]

The post Stigma: Pengertian – Jenis dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan masyarakat saat ini, setiap orang pastinya memiliki pemikiran yang berbeda-beda antarsesama. Ada orang yang mempunyai pemikiran positif dan ada pula orang yang mempunyai pemikiran yang negatif.

Dengan memiliki pemikiran, cara pandang, hingga kepercayaan negatif tersebut, maka itu lebih banyak disebut sebagai stigma. Hadirnya stigma merupakan sebuah hal yang diciptakan oleh masyarakat tentang sesuatu yang terlihat menyimpang ataupun terdapat sebuah hal aneh yang tak sewajarnya dalam kehidupan ini.

Masih banyak hal-hal menarik yang bisa dibahas mengenai stigma itu sendiri karena akan berkaitan dengan tingkah langku kehidupan bermasyarakat. 

Pengertian

Stigma berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti sebuah noda atau cacat. Apabila diartikan lagi lebih lanjut, maka stigma merupakan sebuah ketidak setujuan masyarakat terhadap sesuatu yang contohnya adalah suatu tindakan atau suatu kondisi yang salah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, stigma memiliki arti sebagai suatu ciri negatif yang ada dalam diri seseorang karena faktor pengaruh lingkungan sekitarnya. Sedangkan, menurut Kementerian Kesehatan, stigma merupakan sebuah tindakan pemberian label sosial dengan tujuan untuk mencemari individu ataupun suatu kelompok orang dengan cara pandang yang salah.

Stigma juga bisa diartikan sebagai sebuah proses devaluasi dimensi yang terasa begitu signifikan untuk mendeskripsikan sikap seseorang. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika, stigma bisa terlihat ketika masyarakat melihat hal-hal yang menyimpang atau aneh karena hal tersebut tidak seperti sewajarnya.

Adanya stigma terkadang juga dapat memunculkan rasa penurunan kepercayaan diri, motivasi, penutupan diri dari lingkungan sosialnya, dan menghindari pekerjaan hingga kehilangan masa depan.

Jenis Stigma

  • Labeling

Labeling merupakan sebuah pembedaan yang jelas dan juga pemberian suatu label maupun penamaan yang didasarkan karena adanya perbedaan yang ada dalam diri orang lain.

Mereka yang diberi label tersebut sudah dianggap jika ia tidak sama secara sosial dan ketidaksamaan tersebut dirasa terlalu menonjol jika dilihat.

  • Stereotip

Stereotip bisa diartikan sebagai adanya suatu kerangka berpikir maupun aspek kognitif yang terdiri dari pengetahuan serta keyakinan akan kelompok sosial dan traits tertentu.

Stereotip juga menjadi sebuah keyakinan mengenai karakteristik yang berhubungan dengan suatu atribut personal yang dimiliki orang-orang dalam sebuah kelompok sosial maupun kategori sosial tertentu.

  • Separation

Jenis separator yang bisa dijadikan sebagai pemisah antara kita yang mempunyai kedudukan antara pihak yang tidak memiliki stigma atau pemberi stigma dengan mereka yang nantinya akan diberikan suatu stigma tersebut.

Hubungan dengan atribut negatif tersebut akan menyebabkan sebuah pembenaran bagi individu yang memiliki label tersebut percaya jika dirinya memang seseorang yang berbeda. Ketika hal itu sudah terjadi, maka bisa dikatakan jika pemberian stereotip telah berhasil diberikan kepadanya.

  • Diskriminasi

Diskriminasi bisa diartikan sebagai sebuah perilaku yang digunakan untuk merendahkan orang lain dan disebabkan karena keanggotaannya di dalam suatu kelompok.

Diskriminasi menjadi suatu komponen behavioral mengenai perilaku negatif terhadap suatu individu yang disebabkan karena adanya individu tersebut menjadi suatu anggota dari kelompok tertentu.

  • Pengucilan

Pengucilan bisa menyebabkan seseorang akan merasakan terasingkan dan dapat membuatnya ditolak hingga dijauhi dari pergaulan masyarakat. Pengecualian ini juga bisa menyebabkan mereka yang memiliki stigma tersebut merasakan bahwa ia  tidak diterima dalam suatu kelompok maupun orang-orang di sekitarnya.

Faktor Terbentuknya Stigma

  • Pengetahuan

Adanya sebuah stigma tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dalam diri seseorang yang terkait dengan suatu hal. Bisa dibilang apabila pengetahuannya tersebut bisa dipengaruhi karena adanya beberapa faktor seperti pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan serta sosial budayanya.

  • Persepsi

Persepsi antar kehidupan masyarakat terhadap seseorang yang berbeda dari orang lain bisa menimbulkan beberapa perilaku maupun sikap terhadap orang tersebut. Persepsi antar masyarakat selalu berbeda setiap orangnya, sehingga bisa mempengaruhi terbentuknya stigma.

  • Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat juga bisa memicu timbulnya sebuah stigma dalam diri seseorang terhadap orang lain. Mereka yang mendapatkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi tentunya akan mendapatkan tingkat pengetahuan yang lebih luas pada suatu hal.

  • Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dari stigma seseorang. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka akan semakin bisa berubah sikap dan perilaku dalam dirinya. Oleh karena itu, biasanya pemikiran dari mereka juga akan ikut bisa berubah.

Dampak Stigma

  • Stigma Dapat Berakibat Menghancurkan 

Konsekuensi yang ditimbulkan oleh stigma bisa dibilang sangat serius dan mungkin akan berakibat menghancurkan sesuatu. Stigma dapat menyebabkan suatu kondisi kurangnya pemahaman dari orang lain di lingkungannya. Selain itu, stigma juga dapat membawa suatu dampak yang berkonsekuensi serius seperti memicu ketakutan, kemarahan, serta timbulnya intoleransi yang ditujukan untuk orang lain. 

  • Keengganan untuk Mencari Pengobatan

Pengobatan yang tertunda bisa saja mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas serta penolakan sosial dan penghindaran serta isolasi.

  • Kesejahteraan Psikologi yang Lebih Buruk

Seseorang yang memberikan suatu label terhadap perbedaan dalam diri orang lain akan menimbulkan munculnya kesejahteraan psikologi yang buruk dimiliki oleh seseorang terhadap karakteristik orang lain maupun kelompok lain yang bisa menimbulkan suatu stereotip.

  • Pemahaman yang Lebih Buruk di antara Teman Maupun Keluarga

Adanya stigma yang melalui beberapa proses bisa membentuk satu stigma pada seseorang. Stigma menimbulkan sebuah kesan yang buruk dalam menjalankan hubungan dalam pertemanan maupun keluarga. Pelecehan, penindasan, dan kekerasan yang berujung pada peningkatan rasa malu dan keraguan diri. 

  • Kualitas Hidup yang Buruk 

Stigma menempatkan individu maupun kelompok yang diberikan label yang berbeda sehingga menimbulkan suatu separation. Nantinya mereka akan merasakan suatu diskriminasi dengan kualitas hidup yang buruk yang akhirnya menjadi kecacatan serta adanya peningkatan beban sosial ekonomi.

The post Stigma: Pengertian – Jenis dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Jenis Asimilasi beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-asimilasi Mon, 02 Jan 2023 09:27:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40568 Dalam hidupnya manusia memerlukan interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk interaksi tersebut adalah asimilasi atau percampuran budaya. Asimilasi ini akan menghasilkan suatu budaya yang benar-benar baru dan menghilangkan budaya yang asli yang mendasarinya. Biasanya asimilasi ini dapat kita jumpai di masyarakat majemuk. Karena banyaknya perbedaan yang hidup saling berdampingan, masyarakat yang hidup di dalamnya […]

The post 9 Jenis Asimilasi beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam hidupnya manusia memerlukan interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk interaksi tersebut adalah asimilasi atau percampuran budaya. Asimilasi ini akan menghasilkan suatu budaya yang benar-benar baru dan menghilangkan budaya yang asli yang mendasarinya.

Biasanya asimilasi ini dapat kita jumpai di masyarakat majemuk. Karena banyaknya perbedaan yang hidup saling berdampingan, masyarakat yang hidup di dalamnya haruslah memiliki satu tujuan yang sama untuk meminimalisir terjadinya perpecahan.

Maka, mereka akan berusaha mengidentikkan kebudayaan satu sama lain sehingga memunculkan suatu kesamaan yaitu budaya baru tersebut. Asimilasi ini memiliki beragam jenis. Namun, sebelum kita masuk ke dalam jenis-jenis asimilasi, alangkah baiknya jika kita mengetahui pendapat-pendapat para ahli mengenai asimilasi ini.

Asimilasi Menurut Para Ahli

  • Jean Piaget

“Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang ada di pikiran mereka”

  • Soerjono Soekanto

“Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama”

  • Koentjaraningrat

“Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi apabila kelompok-kelompok manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama sehingga merubah sifat khas dan unsur kebudayaan tersebut menjadi unsur kebudayaan campuran”

Jenis Asimilasi

  • Asimilasi Budaya

Asimilasi budaya merupakan percampuran antara satu budaya dengan budaya lainnya yang menghasilkan kebudayaan baru dan menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya. Proses pencampuran ini meliputi pengadopsian nilai, dogma, kepercayaan, ideologi, bahasa, dan simbol.

Contoh asimilasi budaya ini dapat kita lihat di banyak objek seperti tari Lenong yang merupakan percampuran antara budaya China dengan Betawi, tradisi Sekaten yang merupakan asimilasi budaya Jawa dengan agama islam, hingga baju koko yang merupakan asimilasi budaya China dengan Islam.

  • Asimilasi Agama

Asimilasi jenis ini merupakan bentuk perpaduan proses penyelenggaraan ibadah antara dua keyakinan yang berbeda. Jadi, bukan berarti asimilasi agama ini akan mencampurkan ajaran dari masing-masing agama, melainkan hanya proses ibadahnya saja.

Contoh dari asimilasi agama ini adalah pengajian 7, 40, 100 hari orang meninggal masyarakat islam yang awalnya merupakan tradisi agama Hindu

  • Asimilasi Kewarganegaraan

Asimilasi kewrganegaraan ini biasanya hanya dilakukan oleh orang-orang atau kelompok tertentu yang ada di ranah politik atau pemerintahan. Mereka memasukkan unsur kebudayaannya ke dalam cara hidup berbangsa dan bernegara mereka.

  • Asimilasi Linguistik

Asimilasi linguistik adalah percampuran antarkomponen bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat di kehidupan sehari-hari. Asimilasi ini akan memudahkan seseorang atau kelompok masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Contoh dari asimilasi linguistik ini adalah terciptanya bahasa gaul.

  • Asimilasi Struktural

Asimilasi jenis ini sering dijumpai di lembaga-lembaga formal dalam sistem pemerintahan. Asimilasi struktural akan mencampurkan unsur-unsur yang berbeda ke dalam lembaga sosial namun tetap mempertimbangkan unsur-unsur lain yang memiliki kaitan erat dengan masyarakat.

Contoh asimilasi ini adalah sistem pemerintahan presidensial Indonesia dimana presiden memiliki kewenangan untuk mengatur seluruh negara namun tetap harus dipilih melalui pemilu dan diberi batasan kekuasaan.

  • Asimilasi Arsitektur

Asimilasi arsitektur merupakan asimilasi yang berkaitan dengan konstruksi bangunan. Proses asimilasi ini berguna untuk menunjang masyarakat dalam kehidupan mereka agar lebih dekat satu sama lain meskipun memiliki perbedaan.

Contoh asimilasi arsitektur ini dapat dilihat di Masjid Cheng Ho yang ada di Surabaya yang merupakan perpaduan antara arsitektur China dengan tempat ibadah umat Islam.

  • Asimilasi Perkawinan

Asimilasi yang termasuk ke dalam bentuk penyesuaian ini berfungsi untuk mempersatukan dua individu ke dalama ikatan perkawinan yang sah dan legal menurut agama dan negara. Contohnya adalah perkawinan campuran antarsuku. Keturunan yang dilahirkan nantinya akan memiliki dua darah dan merasakan kebudayaan yang berbeda dari masing-masing orang tuanya.

  • Asimilasi Identifikasi

Asimilasi identifikasi diartikan sebagai cara individu dari suatu kelompok untuk mengidentifikasi dirinya sendiri agar mereka tahu dan kenal betul dengan identitas serta jati dirinya sehingga ia dapat berpartisipasi dan memberikan pengaruhnya ke dalam institusi sosial yang lainnya.

  • Asimilasi Sikap Resepsional

Asimilasi jenis ini berusaha untuk mengurangi stereotip dan sikap diskriminasi terhadap suatu etnis atau kebudayaan tertentu. Hal ini akan membuat seseorang berpikir lebih positif terhadap etnis atau kebudayaan lain dan menghilangkan sikap primordialisme.

The post 9 Jenis Asimilasi beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Syarat Terjadinya Interaksi Antarruang dan Contohnya https://haloedukasi.com/syarat-terjadinya-interaksi-antarruang Fri, 30 Dec 2022 07:34:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40523 Apa yang terlintas di benakmu tentang ruang? Jika kamu berpikir ruang hanyalah sebuah tempat yang dibatasi oleh tembok yang terdapat di dalam bangunan seperti ruang tamu, kamar mandi, maupun kamar tidur, kamu salah besar. Ruang lebih luas dari itu. Pegunungan, pasar, dan sebuah wilayah juga dapat disebut sebagai ruang. Ruang didefinisikan sebagai seluruh atau sebagian […]

The post 3 Syarat Terjadinya Interaksi Antarruang dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa yang terlintas di benakmu tentang ruang? Jika kamu berpikir ruang hanyalah sebuah tempat yang dibatasi oleh tembok yang terdapat di dalam bangunan seperti ruang tamu, kamar mandi, maupun kamar tidur, kamu salah besar. Ruang lebih luas dari itu.

Pegunungan, pasar, dan sebuah wilayah juga dapat disebut sebagai ruang. Ruang didefinisikan sebagai seluruh atau sebagian wilayah yang ditinggali oleh makhluk hidup yang ada di permukaan bumi. Dari definisi tersebut, sudah jelas bahwa setiap tempat di permukaan bumi dapat disebut sebagai ruang karena hampir semuanya ditinggali oleh makhluk hidup, bahkan yang terkecil sekalipun.

Lalu, pernahkah kamu mendengar atau bahkan melihat interaksi yang terjadi antarruang? Interaksi antarruang sendiri merupakan sebuah hubungan yang terjalin antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya yang memiliki hubungan sebab akibat. Jadi, dapat dikatakan bahwa interaksi antarruang ini terjadi karena didorong oleh adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.

Perlu dipahami bahwa interaksi antarruang ini tidak hanya dimaknai sebagai interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup yang ada di dalamnya, melainkan secara harfiah benar-benar dimaknai sebagai interaksi yang terjadi antara ruang satu dengan ruanag lainnya.

Contohnya adalah menyempitnya daratan di sekitar pantai akibat erosi. Gelombang dan arus laut yang datang dan menghujam darata tanpa adanya suatu penghalang membuat daratan di sekitar pantai mengalami erosi yang berimbas pada garis pantai yang menjadi lebih pendek.

Syarat Terjadinya Interaksi Antarruang

  • Saling Melengkapi (Complementarity)

Masing-masing wilayah pastinya memiliki spesialisasinya tersendiri, dalam hal ini berarti komoditi yang dihasilkan. Namun, tidak semua wilayah pasti mampu memenuhi semua kebutuhannya dengan sendiri. Mereka pastinya membutuhkan wilayah lain untuk memasok kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi sendiri.

Oleh karena itu, salah satu syarat terjadinya interaksi antarruang adalah adanya hubungan saling melengkapi atau komplementer antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Misalnya, daerah A dikenal sebagai daerah industri yang menghasilka suku cadang untuk kendaraan bermotor.

Sedangkan, daerah B dikenal sebagai daerah industri perakit kendaraan bermotor. Daerah A akan memasok suku cadang ke daerah B untuk membuat kendaraan bermotor. Lalu, kendaraan bermotor yang sudah dirakit oleh daerah B nantinya akan dipasarkan ke berbagai daerah termasuk daerah A.

  • Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)

Kesempatan antara ini dapat diartikan sebagai wilayah dengan kelebihan berupa jarak yang lebih dekat dengan wilayah tempat kebutuhan dihasilkan. Maksudnya adalah jika daerah A dan B sudah menjalin kerjasama dan bersifat saling melengkapi, daerah C adalah wilayah yang sama dengan daerah B namun memiliki keuntungan dari segi jarak yang lebih dekat sehingga interaksi yang terjadi antara daerah A dengan daerah C menjadi lebih kuat.

Sedangkan, daerah A dengan daerah B memiliki interaksi yang lebih lemah. Misalnya, daerah C merupakan daerah yang juga membutuhkan suku cadang sama seperti daerah B. Namun, karena jarak antara daerah A dengan daerah C lebih dekat, maka kemungkinan daerah A akan mendahulukan kerjasama dengan daerah C terlebih dahulu ketimbang dengan daerah B.

  • Kemudahan Transfer (Transferability)

Interaksi antarruang juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai serta biaya distribusi. Jika suatu wilayah mudah diakses karena infrastruktur yang ada sudah bagus, maka kemungkinan terjadinya interaksi akan lebih besar dan begitu sebaliknya.

Tidak hanya itu, biaya distribusi juga menjadi pertimbangan para produsen dan konsumen. Karena jika biaya distribusi lebih tinggi daripada biaya produk maka baik produsen maupun konsumen akan enggan untuk melakukan interaksi jual beli. Misalnya, akses distribusi suku cadang ke daerah C dapat dikatakan lebih mudah karena melalui jalan tol.

Selain itu, karena jaraknya yang dekat tadi, biaya distribusi juga lebih murah. Sedangkan, daerah B sama-sama memiliki akses jalan tol. Namun, karena jaraknya yang lebih jauh, maka biaya yang dikeluarkan juga lebih mahal. Sehingga, daerah A akan lebih memilih berinteraksi jual beli dengan daerah C daripada dengan daerah B.

Contoh Interaksi Antarruang

  • Komunikasi

Komunikasi pada dasarnya adalah suatu pertukaran ide atau gagasan yang terjadi antara dua orang lebih melalui suatu media. Di zaman yang serba maju sekarang, komunikasi dapat dilakukan dengan mudah melalui gadget maupun media sosial yang ada di dalamnya.

Dengan demikian, komunikasi dapat dikatakan masuk ke dalam interaksi antarruang karena adanya pertukaran informasi yang terjadi antara individu atau kelompok yang berada di tempat yang berbeda. 

  • Mobilitas

Mobilitas diartikan sebagai perpindahan yang dilakukan oleh masyarakat antara tempat satu ke tempat lain. Mobilitas penduduk ini memiliki banyak contoh, misalnya merantau, mudik, rekreasi, dan masih banyak lagi. Mobilitas tentunya termasuk interaksi yang terjadi antarruang karena perpindahan yang dilakukan penduduk terjadi di dalam lingkup wilayah.

  • Transportasi

Jika mobilitas diartikan sebagai perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain, maka transportasi di sini diartikan sebagai perpindahan barang antara satu tempat ke tempat lainnya.

Transportasi atau perpindahan barang ini dapat kita lihat contohnya pada kurir yang mengantarkan pesanan atau barang ke rumah para pelanggannya. Selain itu, proses distribusi yang dilakukan oleh pabrik-pabrik juga termasuk ke dalam transportasi.

The post 3 Syarat Terjadinya Interaksi Antarruang dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Contoh Proses Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari https://haloedukasi.com/contoh-proses-sosial Thu, 29 Dec 2022 06:02:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40443 Menurut Guru Besar Sosiologi Hukum Universitas Indonesia Soerjono Soekanto, proses sosial merupakan cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem, aturan, norma, nilai dan bentuk hubungan sosial yang dapat menciptakan kehidupan yang dinamis. Dalam proses sosial ini akan terjadi suatu interaksi yang saling memberikan pengaruh timbal balik antara […]

The post 8 Contoh Proses Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Menurut Guru Besar Sosiologi Hukum Universitas Indonesia Soerjono Soekanto, proses sosial merupakan cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem, aturan, norma, nilai dan bentuk hubungan sosial yang dapat menciptakan kehidupan yang dinamis.

Dalam proses sosial ini akan terjadi suatu interaksi yang saling memberikan pengaruh timbal balik antara pihak-pihak yang terlibat. Hal tersebut nantinya akan berdampak pada kelangsungan hidup bersama masyarakat yang terlibat di dalamnya.

Proses sosial ini dibedakan menjadi dua, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. Dalam proses asosiatif, interaksi yang terjadi di antara masyarakat akan berujung pada persatuan perekatan antarmasyarakat itu sendiri.

Terdapat empat bentuk proses sosial asosiatif yaitu kooperasi, akomodasi, asimilasi, dan amalgamasi. Sedangkan, proses sosial disosiatif merupakan proses sosial yang mengarah ke sebaliknya dimana interaksi yang terjadi akan menimbulkan perpecahan di antara masyarakat dan biasanya bersifat negatif. Proses sosial disosiatif terdiri dari tiga bentuk, antara lain kompetisi, konflik, dan kontravensi.

Contoh Proses Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Kerja Kelompok dalam Mengerjakan Tugas

Kerja kelompok merupakan salah satu proses sosial yang bersifat asosiatif dan termasuk ke dalam bentuk kooperasi. Hal ini karena kerja kelompok memiliki satu tujuan sama yang ingin dicapai oleh banyak orang, yaitu selesainya tugas yang diberikan. Dengan bekerja secara bersama juga memungkinkan pekerjaan tiap individu menjadi lebih ringan dan memperoleh hasil yang lebih memuaskan.

  • Pemilihan Ketua Osis

Masing-masing calon yang mengajukan diri sebagai ketua osis akan melakukan kampanye-kampanye ke para siswa agar mereka dapat memperoleh suara sebanyak-banyaknya sehingga mereka dapat terpilih menjadi ketua osis.

Dengan mencalonkan diri sebagai kandidat ketua osis berarti mereka telah mengambil bagian dalam kompetisi yang diadakan. Setiap kompetisi akan membutuhkan pemenang. Salah satu kandidat yang nantinya menang dan menjadi ketua osis merupakan pemenang dari kompetisi ini.

  • Gencatan Senjata

Gencatan senjata termasuk ke dalam bentuk akomodasi prosses sosial asosiatif. Akomodasi dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana masing-masing pihak yang bersengketa menyetujui dan menerima adanya kesepakatan bersama sehingga terjadi perdamaian diantara kedua belah pihak atau lebih tersebut.

Sama dengan gencatan senjata yang merupakan persetujuan dari pihak-pihak yang berperang untuk berhenti saling tembak-menembaki dan memutuskan untuk mencari kesepakatan yang menguntungkan pihak-pihak yang terlibat tersebut.

  • Perdebatan Antarteman

Perdebatan antarindividu merupakan salah satu contoh konflik kecil yang sering terjadi di masyarakat. Biasanya, jika konflik ini terjadi di lingkup pertemanan, maka akan membaik dengan sendirinya. Namun, jika konflik ini terjadi di lingkup orang dewasa maka harus segera dicari solusinya agar tidak menjadi konflik yang lebih besar lagi karena seperti yang kita ketahui ego dan gengsi orang dewasa akan lebih besar daripada anak kecil.

  • Banser yang Mengamankan Perayaan Natal

Saat perayaan hari-hari besar baik Natal maupun Idul Fitri, kita sering melihat regu pengaman dari pihak yang tidak merayakan membantu dan mengawal proses ibadah agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.

Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kooperasi atau kerja sama yang dilakukan oleh pihak yang memiliki perbedaan. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa toleransi merupakan salah satu hal yang paling dijunjung tinggi di antara masyarakat.

  • Musik Keroncong

Musik keroncong merupakan salah satu perpaduan budaya antara musik Melayu dengan musik Portugis. Keduanya berpadu menghasilkan suatu kebudayaan baru yang belum ada sebelumnya namun tetap memiliki ciri khas dari budaya asalnya.

Proses sosial ini termasuk ke dalam akulturasi. Sebenarnya, proses sosial ini juga dapat masuk ke bentuk amalgamasi, namun hal tersebut kurang tepat mengingat konteks amalgamasi di masa kini yang mengacu pada pernikahan beda budaya.

  • Budaya Gotong Royong

Budaya gotong royong yang dimiliki dan menjadi ciri khas masyarakat Indonesia ini merupakan salah saatu contoh bentuk kooperasi. Masyarakat yang bekerja bersama untuk membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas umum yang rusak merupakan suatu cerminan dari kooperasi. Budaya yang merupakan akar masyarakat Indonesia ini baiknya selalu dijaga dan dilestarikan agar kebersamaan dan persatuan kita sebagai bangsa tetap terjaga.

  • Kegiatan Tawar Menawar

Kegiatan yang sering kita jumpai di pasar-pasar ini ternyata merupakan cerminan dari akomodasi. Penjual memberikan harga dan pembeli mencoba menawarnya, mereka kemudian akan bertemu pada titik tengah dimana harga sama-sama disetujui oleh kedua belah pihak sehingga tidak terjadi perselisihan yang tidak diinginkan.

The post 8 Contoh Proses Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Contoh Integrasi Sosial Disertai Penjelasannya https://haloedukasi.com/contoh-integrasi-sosial Thu, 29 Dec 2022 03:13:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40462 Integrasi sosial mutlak diwujudkan guna membangun sebuah kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis pada berbagai lapisan masyarakat agar bisa hidup dengan rukun secara berdampingan tanpa harus mempermasalahkan perbedaan yang ada. Dalam mewujudkan sebuah integrasi sosial harus dilakukan secara bekerja sama oleh seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu hingga pemerintah. Sehingga, akan menghasilkan sebuah kesepakatan nilai […]

The post 6 Contoh Integrasi Sosial Disertai Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Integrasi sosial mutlak diwujudkan guna membangun sebuah kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis pada berbagai lapisan masyarakat agar bisa hidup dengan rukun secara berdampingan tanpa harus mempermasalahkan perbedaan yang ada.

Dalam mewujudkan sebuah integrasi sosial harus dilakukan secara bekerja sama oleh seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu hingga pemerintah. Sehingga, akan menghasilkan sebuah kesepakatan nilai yang terwujud secara bersama-sama yang dijunjung tinggi. 

Integrasi sosial tidak boleh hanya diwujudkan dalam satu lingkup atau lingkungan saja, tetapi juga harus mencakup semua lingkup kehidupan masyarakat, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, agama,budaya, dan yang lainnya. Integritas yang diwujudkan dalam lingkungan keluarga, maka akan ditetapkannya peraturan oleh kepala keluarga yang terkait dengan peraturan rumah yang harus dilakukan secara bersamaan.

Pengertian Integritas Sosial

Integrasi sosial menjadi sebuah penyesuaian antara unsur yang berbeda dalam berbagai kehidupan sosial yang dapat menghasilkan suatu pola kehidupan yang akan terasa nyaman bagi semua masyarakat. Integrasi sosial merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu ‘integrasi’ yang memiliki arti kesempurnaan atau keseluruhan, sedangkan kata ‘sosial’ yang berarti hubungan dan juga timbal balik dari tindakan yang dilakukan masyarakat.

Integrasi sosial mempunyai peran yang begitu penting bagi semua kalangan masyarakat karena dengan adanya integrasi sosial yang baik, tujuan terbentuknya masyarakat harmonis akan mudah tercapai.

Pada hakikatnya sebagai bangsa Indonesia, kita harus dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dengan melakukan tindakan saling mengerti dalam pengertian toleransi kepada keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Dengan timbulnya rasa cinta terhadap tanah air, tentunya dapat menjadikan munculnya rasa integrasi sosial. Pengertian integrasi integrasi sosial sama dengan pengertian integrasi integrasi nasional, yang  membedakan hanyalah integrasi sosial menjadi sikap toleran yang dilakukan suatu daerah tertentu yang belum mencakup seluruh wilayah tanah air. 

Contoh Integrasi Sosial

  • Keluarga 

Keluarga sebagai agen sosialisasi pertama juga perlu mewujudkan rasa integrasi sosial dengan bentuk perwujudan integrasi sosial yang pertama ialah sebagai kepala keluarga yang seharusnya bersikap tidak membeda-bedakan derajat antara anak satu dengan yang lainnya.

Adakanlah selalu membuat jam makan yang dilakukan secara bersamaan yang meskipun hal ini terlihat sepele, tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap keberlangsungan hidup integrasi dalam keluarga.

Ketika sebuah keluarga makan secara bersamaan, maka disinilah akan tercipta integrasi dalam keluarga. Selalu berpamitan dan memberi salam kepada orang tua sebelum bepergian juga menjadi bentuk integritas dalam lingkungan keluarga. 

  • Lembaga Pendidikan

Sebuah lembaga pendidikan, baik itu sekolah maupun perguruan tinggi tak akan luput dari heterogenitas yang mencakup agama, suku, ras, dan lainnya. Maka, tak heran jika apabila dalam lembaga pendidikan, pemerintah berusaha untuk mewujudkan rasa integrasi sosial yang memang perlu diwujudkan sejak dini.

Contoh wujud integrasi sosial dalam lembaga pendidikan, misalnya mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh sekolah maupun eksternal sekolah dan penggunaan baju seragam bagi seluruh peserta didik. 

Baju seragam disini menjadi simbol bahwa inilah yang telah menyatukan berbagai jenis perbedaan yang ada dalam sekolah tersebut. Contoh integrasi sosial dalam sekolah lainnya ialah berteman dan bergaul dengan siapapun tanpa melihat latar belakang budaya dan etnisnya.

Mengikuti kerja kelompok atau diskusi juga menjadi contoh penerapan integrasi sosial dalam lingkungan sekolah. Dengan mengikuti kegiatan diskusi ini, maka secara tidak langsung mereka akan berupaya untuk bersatu atas perbedaan yang ada untuk menyelesaikan masalah.

  • Masyarakat 

Contoh integrasi sosial yang paling nyata dan sering terjadi dalam lingkungan masyarakat ialah pelaksanaan kegiatan gotong royong bagi seluruh warga. Gotong royong akan mewajibkan seluruh warga untuk turut berpartisipasi yang tanpa disadari ini adalah upaya untuk menyatukan perbedaan yang ada. Karena kegiatan ini tentunya akan dilakukan oleh semua masyarakat yang mendiami suatu wilayah tertentu. 

Selain gotong royong, melaksanakan sistem keamanan lingkungan atau yang biasa disebut dengan SISKAMLING juga menjadi salah satu wujud integrasi dalam masyarakat. Melaksanakan serta mengikuti event-event di hari besar nasional, seperti pada perayaan hari kemerdekaan dan saling membantu antar masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan juga menjadi satu bentuk upaya penyatuan integrasi sosial dalam masyarakat.

  • Kebudayaan 

Integrasi sosial juga perlu dibutuhkan dalam lingkungan kebudayaan dan salah satu contoh integrasi sosial dalam lingkup kebudayaan ialah kejawen. Kejawen merupakan sebuah kepercayaan kebatinan atau agama jawa yang merupakan hasil dari pembauran antara kebudayaan dan keagamaan. Pembauran yang beradaptasi dengan agama budha, hindu, islam, dan kristen yang telah melekat pada masyarakat Suku Jawa.

Contoh lain integrasi sosial dalam kebudayaan, yaitu misalnya para imigran yang datang dari jawa dengan latar belakang budayanya yang berbeda. Kemudian, mereka berpindah ke daerah Sumatera dan langsung berbaur dengan masyarakat Sumatera yang memiliki latar belakang budaya yang jelas berbeda dengannya. Ikut melestarikan dan mempelajari kebudayaan dengan mengadakan kegiatan pentas seni juga menjadi bentuk integrasi sosial.

  • Negara 

Dalam lingkup negara, integrasi sosial juga tak kalah penting untuk diwujudkan dengan salah satu bentuknya, yaitu menolak dan tidak mau untuk melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Selanjutnya, tidak mengedarkan serta menggunakan obat-obatan terlarang seperti narkoba yang digantikan dengan selalu menerapkan value-value luhur berbangsa dan bernegara yang satu Indonesia. 

  • Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat secara nasional yang menghasilkan pola kehidupan serasi. Integrasi nasional bagi bangsa Indonesia juga menjadi suatu proses untuk menyatukan berbagai budaya, suku bangsa, kelompok sosial, agama, aliran, dan kekuatan lainnya dari seluruh wilayah. Dengan mewujudkan suatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang sejahtera, berkeadilan sosial, dan demokratis berdasarkan dengan nilai Pancasila dan UUD tahun 1945.

The post 6 Contoh Integrasi Sosial Disertai Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>