interaksi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/interaksi Tue, 08 Mar 2022 03:48:52 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico interaksi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/interaksi 32 32 Interaksi Desa dan Kota: Pengertian, Dampak dan Faktor Penyebab https://haloedukasi.com/interaksi-desa-dan-kota Tue, 08 Mar 2022 03:48:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32053 Kota dan desa, adalah dua wilayah yang saling berkaitan, dengan memiliki karakteristik masing-masing, serta cirinya masing-masing. Seperti misalnya wilayah kota. Yang dominan lebih padat penduduk, wilayah dengan banyak Gedung yang menjulang tinggi. Industri mulai maju, entah industri kreatif,, atau lainnya. Yang jadi titik kelemahan adalah, jarangnya pohon hijau di suatu kota, meski tidak semua. Sehingga […]

The post Interaksi Desa dan Kota: Pengertian, Dampak dan Faktor Penyebab appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kota dan desa, adalah dua wilayah yang saling berkaitan, dengan memiliki karakteristik masing-masing, serta cirinya masing-masing.

Seperti misalnya wilayah kota. Yang dominan lebih padat penduduk, wilayah dengan banyak Gedung yang menjulang tinggi.

Industri mulai maju, entah industri kreatif,, atau lainnya. Yang jadi titik kelemahan adalah, jarangnya pohon hijau di suatu kota, meski tidak semua.

Sehingga tidak heran jika suhu di kota tertentu berbeda-beda. Ada yang sangat panas, sedang, dan sejenisnya.

Berbeda dengan desa. Dimana untuk desa, jumlahnya stabil untuk penduduk yang tinggal. Pekerjaan kebanyakan dari mereka kebanyakan masih konvensional.

Seperti berdagang dengan cara konvensional, membajak sawah, dan sebagainya. Meski begitu, era sekarang sudah memudahkan sebagian warga desa.

Dimana teknologi mulai merambah ke wilayah desa, guna mempermudah pekerjaan mereka yang awalnya dengan cara konvensional.

Apa itu Interaksi Desa dan Kota

Kembali lagi ke pembahasan awal, apa itu sebenarnya interaksi antar desa dan kota? Menurut beberapa literatur yang ada.

Interaksi antar desa dan kota, merupakan suatu hubungan yang dapat mempengaruhi dua wilayah tersebut.

Interaksi tersebut bisa menghasilkan dampak positif ataupun negatif. Dalam kaitannya, desa dan kota mempunyai karakter sendiri-sendiri.

Dimana beberapa ahli, mengemukakan hal tersebut, yakni:

  • Bintarto

Ia mengatakan bahwa desa, adalah wujud dari kesatuan geografi, budaya, sosial, ekonomi, hingga politik dan kultural.

Yang saling mempengaruhi antara satu sama lain dengan beberapa daerah di sekitarnya. Sedangkan kota.

Mengatakan bahwa kota mempunyai ciri dari segi masyarakat yang terdiri atas bermacam latar belakang, dengan status sosial yang lebih heterogen.

Kemudian wilayahnya rata-rata padat penduduk, juga rata-rata corak dari masyarakatnya, mengarah ke materialistis.

  • Sutardjo Kartohadi Kusumo

Mengatakan bahwa desa, sebagai suatu wilayah yang mempunyai kesatuan hukum tempat tinggal di suatu wilayah.

Kemudian berkuasa untuk membuat suatu pemerintahan sendiri.

  • Max Weber

Max Weber mengungkapkan, bahwa ciri-ciri kota diantaranya sebagian besar penghuni wilayah kota.

Mereka dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan pasar lokal, serta mempunyai hukum yang bersifat cosmopolitan.

Rata-rata dari penduduknya, mempunyai sistem peraturan sendiri dalam hidup, guna memenuhi kebutuhan mereka.

Faktor Penyebab Interaksi Desa dan Kota

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi adanya interaksi antar desa dan kota. Dimana faktor tersebut.

Bisa merujuk ke dampak yang negatif, serta positif. Diantaranya:

  • Kedua Wilayah Saling Melengkapi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kota dan desa mempunyai karakteristik dan ciri masing-masing.

Tidak heran jika kemudian ciri dan karakteristik tersebut, digunakan untuk saling melengkapi.

Bisa dari sisi segi SDM, kemudian kekayaan dari antar wilayah, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut menjadi poin penting untuk dua wilayah bisa berinteraksi.

  • Adanya Kesempatan Untuk Intervensi

Untuk faktor ini cukup membingungkan. Dimana kedua wilayah baik sesama desa, sesama kota, atau diantaranya.

Mempunyai kelemahan yang sama, serta tidak bisa saling melengkapi. Oleh karenanya butuh pihak ketiga untuk memasok kebutuhan tersebut.

Nah, jika sudah terpasok, maka kedua wilayah yang mendapatkan pasokan dari pihak ketiga. Secara tidak langsung akan terputus hubungannya.

Dan lebih prefer untuk menguatkan interaksinya dengan pihak ketiga, yang memasok kelemahan dari masing-masing wilayah.

  • Perpindahan antara Satu Tempat ke Tempat Lain Mudah

Yang terakhir bisa karena kemudahan berpindah tempat. Ini bisa dilakukan oleh kedua pihak wilayah.

Atau antara pihak ketiga sebagai pelengkap dari kelemahan dua wilayah tersebut. Entah karena faktor transportasi, jarak, dan sebagainya.  

Dampak Interaksi Desa dan Kota

Lalu, dampak apa yang dihasilkan dari interaksi antar desa dan kota tersebut? Pertanyaan yang sederhana, namun sangat menggelitik untuk di bahas.

Pasalnya, tidak semua interaksi mempunyai dampak yang baik, atau buruk. Begitu juga dengan interaksi antar wilayah desa dan kota.

  • Dampak Positif

Yang pertama untuk wilayah kota. Mereka mendapatkan pasokan sumber daya yang dapat dilatih, serta dididik sesuai dengan kriteria yang ada.

Pun dengan masalah pangan, yang juga bisa memasok dari daerah pedesaan. Untuk wilayah pedesaan sendiri.

Masyarakatnya mulai mendapatkan jenjang karir yang bagus. Mengingat mereka berpindah tempat dari tempat satu ke tempat yang lain. Sehingga mereka bisa menambah pengalaman di bidang pekerjaan professional.

Selain itu, pendapatan daerah juga meningkat. Hal ini merujuk kepada permintaan berbagai bahan pangan dan sebagainya, yang bisa dihasilkan dari desa.

  • Dampak Negatif

Kemudian dari dampak negatif, dimana kedua wilayah tersebut juga mendapat imbasnya. Seperti misalnya di daerah perkotaan yang semakin kumuh.

Hal tersebut merujuk kepada padat penduduk yang semakin meningkat tiap tahun dengan latar belakang orang-orang yang berbeda.

Selain itu, tidak semua orang yang pindah ke kota, memiliki tujuan berpindah. Jika tahu pun, tidak sedikit dari mereka yang kebingungan harus mengawali tujuan mereka dari mana. Yang paling parah, adalah tingkat kriminalitas di kota juga meningkat.

Di desa sendiri, dampak negatifnya adalah jumlah penduduk yang semakin hari semakin menipis. Hal tersebut merujuk kepada orang-orang dengan usia produktif.

Lebih suka pindah ke kota, dengan alasan di sana bisa mendapatkan jenjang karir yang lebih bagus. Padahal belum tentu juga.

Itulah beberapa pembahasan mengenai interaksi desa dan kota. Semoga bermanfaat.

The post Interaksi Desa dan Kota: Pengertian, Dampak dan Faktor Penyebab appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Model Komunikasi Linear: Pengertian, Komponen dan Manfaat https://haloedukasi.com/model-komunikasi-linear Thu, 28 Oct 2021 05:26:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28047 Pengertian Model Komunikasi Linear Menurut Claude Shannon, yang merupakan  seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology dan juga merupakan seorang ilmuwan Bell Laboratories dan bersama dengan Warren Weaver yang merupakan seorang konsultan dalam proyek Sloan Foundation. Pada tahun 1949  mereka mendefinisi model komunikasi linear  atau linear communication model sebagai serangkaian komunikasi dengan proses linear. Ketertarikan […]

The post Model Komunikasi Linear: Pengertian, Komponen dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Model Komunikasi Linear

Menurut Claude Shannon, yang merupakan  seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology dan juga merupakan seorang ilmuwan Bell Laboratories dan bersama dengan Warren Weaver yang merupakan seorang konsultan dalam proyek Sloan Foundation.

Pada tahun 1949  mereka mendefinisi model komunikasi linear  atau linear communication model sebagai serangkaian komunikasi dengan proses linear. Ketertarikan Shannon dan Warren terhadap teknologi radio dan telepon menyebabkan terjadinya pengembangan penjabaran model penyampaian informasi melalui channel atau saluran.

Model komunikasi linear merupakan proses penyampaian informasi oleh pengirim dan penerimaan informasi oleh pendengar sebagai penerima. Dalam proses ini tidak terjadi dialog karena model komunikasi linear bersifat satu arah.

Sehingga model komunikasi linear dalam artian lain dapat dipahami sebagai model yang kurang dalam menampung kontribusi-kontribusi partisipan untuk dialog interaksi dalam proses komunikasi, yakni penyampaian dan penerimaan informasi.

Model komunikasi linear memiliki pesan untuk disampaikan dari suatu sumber melalui saluran untuk diterima oleh pendengar atau penerima. Pesan yang harus disampaikan dapat berupa narasi, pidato, pendapat, opini, tindakan, ataupun gerak-gerik dalam berinteraksi.

Model komunikasi linear memiliki beberapa elemen kunci dan jenis-jenis gangguan. Elemen kunci dalam model ini yaitu source (sumber), message (pesan), dan receiver (penerima). Jenis-jenis gangguan dalam model ini yaitu gangguan fisiologis, gangguan fisik, gangguan semantik, dan gangguan psikologis.

Komponen Model Komunikasi Linear

Menurut Arni Muhammad terdapat beberapa komponen dasar dalam komunikasi, yakni:

  1. Pengirim pesan, merupakan orang yang menyampaikan pesan, dapat berupa gagasan, narasi, pendapat, ataupun hal persuasif lainnya.
  2. Pesan, merupakan informasi yang akan disampaikan kepada pendengar atau penerima, dapat secara lisan maupun non-lisan.
  3. Saluran, merupakan media yang menghubungkan pesan dari pengirim kepada penerima.
  4. Penerima, merupakan orang ataupun pendengar sebagai penerima pesan untuk kemudian melakukan analisis dan interpretasi personal terhadap pesan yang diterima.
  5. Feedback, merupakan tanggapan penerima terhadap pesan yang telah disampaikan oleh pengirim.

Menurut Nurani Soyomukti terdapat beberapa komponen dalam model komunikasi linear, yakni:

  1. Pengirim pesan, merupakan komunikator yang memulai proses komunikasi.
  2. Penerima pesan, merupakan komunikan yang menerima pesan dari proses komunikasi.
  3. Pesan, merupakan segala sesuatu yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk menciptakan komunikasi.
  4. Media dan saluran komunikasi,merupakan perantara agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
  5. Efek komunikasi, merupakan pengaruh yang disebabkan oleh pesan yang disampaikan komunikator terhadap diri komunikan.

Menurut Shannon dan Weaver tahun 1948 terdapat enam komponen dalam model komunikasi linear, yaitu:

  1. Information source, merupakan orang yang membuat pesan, memilih media yang akan digunakan, dan mengirimkan pesan.
  2. Encoder/transmitter, seorang encoder dapat mengubah pesan ke dalam data biner.
  3. Channel, merupakan media yang digunakan oleh pengirim untuk mengirim pesan ke penerima.
  4. Decoder/transmitter, merupakan mesin yang digunakan untuk mengubah sinyal data menjadi ke bentuk pesan agar penerima pesan dapat menganalisis pesan yang disampaikan.
  5. Receiver/destination, merupakan orang yang menerima pesan atau tempat tujuan pesan.
  6. Noise, merupakan gangguan fisik, seperti manusia, lingkungan, dan lain-lain yang mengakibatkan pesan tidak tersampaikan dengan baik oleh penerima pesan.

Masalah Model Komunikasi Linear

Terdapat tiga masalah utama dalam model komunikasi linear, yakni:

  1. Masalah teknis, merupakan masalah yang disebabkan oleh media perantara atau channel.
  2. Masalah semantik, merupakan masalah akibat adanya perbedaan dalam menginterpretasikan pesan yang disampaikan dan diterima.
  3. Masalah efektivitas, merupakan tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima.

Karakteristik Model Komunikasi Linear

Terdapat beberapa karakteristik dalam model komunikasi linear, yakni:

  1. Disebut sebagai linear karena komunikasi berjalan dengan satu arah
  2. Pesan dapat disampaikan secara berulang.
  3. Pengantar dan perantara pesan dapat melalui media cetak maupun media non-cetak.
  4. Penerima akan digeneralisasi dengan karakteristik yang sama.
  5. Terdapat batasan dalam berkomunikasi dengan penerima, misalnya tidak memiliki alat media.
  6. Bukan salah satu model yang paling efektif untuk mengajak penerima dan tindakan persuasif lainnya.
  7. Model komunikasi linear dapat diterapkan dalam semua bentuk komunikasi.
  8. Noise dapat membantu proses penyampaian komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien.
  9. Penerima pesan dalam komunikasi model linear menjadi bagian yang pasif dalam proses komunikasi.
  10. Pengirim pesan dalam komunikasi model linear menjadi bagian yang aktif dalam proses komunikasi.

Manfaat Model Komunikasi Linear

Berikut merupakan beberapa manfaat dalam model komunikasi linear:

  • Membantu dalam pengambilan keputusan dengan baik.
  • Informasi dan pesan dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
  • Mampu mempengaruhi pendengar sebagai penerima pesan dalam tindakan ataupun narasi persuasif.
  • Perilaku individu dapat dikendalikan dan penyampaian pesan akan tersampaikan dengan efektif dan efisien.
  • Dengan interaksi komunikasi dapat membuat orang-orang untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain.
  • Dapat menuangkan gagasan, ide, dan pendapat dengan bebas namun tetap dalam penggunaan bahasa yang baik dan sopan.
  • Penyampaian informasi dapat meningkatkan seseorang untuk membangun motivasi dalam pengembangan kemampuan ataupun pemikiran.

Elemen Model Komunikasi Linear

Terdapat beberapa elemen yang harus diketahui dalam model komunikasi linear, yakni:

  1. Source, merupakan asal pesan disampaikan. Pesan berasal dari komunikator yang disampaikan kepada komunikan melalui media. Jika sumber pesan tidak ada maka tidak terjadi proses komunikasi.
  2. Message, merupakan bagian elemen komunikasi linear yang paling penting. Pesan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam model ini pesan bersifat satu arah tanpa terjadi timbal balik dari penerima pesan.
  3. Channel, merupakan elemen komunikasi yang akan menunjang tersampainya pesan kepada penerima dengan baik. Dalam komunikasi linear channel dapat melalui media elektronik seperti internet atau melalui media cetak seperti koran dan majalah.
  4. Receiver, merupakan tujuan pesan disampaikan. Penerima pesan menjadi orang yang dituju oleh para pengirim pesan atau komunikator. Receiver hanya menerima pesan dan informasi tanpa dapat memberikan respon balik.
  5. Effect, merupakan efek yang dihasilkan oleh komunikasi secara tidak langsung. Dalam model komunikasi linear penerima atau receiver tidak dapat memberikan tanggapan dan komunikasi bersifat satu arah sehingga efeknya tidak dirasakan secara langsung.

Hambatan Model Komunikasi Linear

Terdapat empat hambatan yang ada dalam model komunikasi linear, sebagai berikut:

  1. Semantic Noise

Hambatan disebabkan oleh pemilihan dan penggunakan bahasa. Bahasa menjadi dangan penting dan berpengaruh terhadap jalannya proses komunikasi linear.

Seorang komunikator dituntut untuk memiliki kecakapan dalam penggunaan bahasa untuk menyampaikan pesan kepada komunikan dengan baik.

Bahasan yang digunakan harus bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat, sebagai penerima pesan. Komunikator harus pandai menggunakan bahasa di depan pendengar tertentu, penggunaan bahasa dapat disesuaikan dengan kelompok-kelompok tertentu.

  1. Physical Eksternal Noise

Hambatan atau gangguan ini disebabkan oleh pengaruh eksternal atau diluar penerima pesan. Gangguan tersebut seperti kondisi lingkungan fisik diluar proses komunikasi.

Selain itu terdapat gangguan yang disebabkan oleh fungsi saluran sebagai media perantara pesan. Kedua hal tersebut akan mengakibatkan terhambatnya serangkaian proses komunikasi linear.

  1. Psychological Noise

Gangguan atau hambatan yang disebabkan oleh prasangka terhadap pesan yang akan disampaikan. Gangguan psikologi ini menjadi hambatan dalam berjalannya proses komunikasi.

Akibat prasangka tersebut maka pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak tersampaikan dengan baik kepada sasaran penerima pesan.

Gangguan psikologis dapat terjadi pada seorang komunikator maupun komunikan melalui kondisi kejiwaan yang akan berpengaruh terhadap keberlangsungan komunikasi.

  1. Physiological Noise

Gangguan atau hambatan ini terjadi akibat dari hal yang bersifat biologis. Gangguan fisiologi ini akan menghambat keberlangsungan komunikasi akibat komunikator sedang sakit, kelelahan, maupun kelaparan.

Kondisi tersebut akan menyebabkan komunikasi terhambat untuk menyampaikan pesan kepada komunikan akibat dari hal tersebut maka pesan tidak tersampaikan dengan baik.

The post Model Komunikasi Linear: Pengertian, Komponen dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri, Syarat, Pola dan Faktor https://haloedukasi.com/pengertian-interaksi-sosial Tue, 26 Oct 2021 12:14:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27930 Manusia hidup dengan berinteraksi karena perannya sebagai makhuk sosial. Manusia berinteraksi mulai dari membicarakan hal yang ringan hingga hal yang sangat penting yang dapat menambah informasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan keluarga, kerabat, hingga lainnya. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengetahui lebih dalam apa itu interaksi sosial. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi merupakan sebuah kontak […]

The post Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri, Syarat, Pola dan Faktor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia hidup dengan berinteraksi karena perannya sebagai makhuk sosial. Manusia berinteraksi mulai dari membicarakan hal yang ringan hingga hal yang sangat penting yang dapat menambah informasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan keluarga, kerabat, hingga lainnya. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengetahui lebih dalam apa itu interaksi sosial.

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi merupakan sebuah kontak yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung yang terjadi antara dua orang atau lebih dengan sebuah reaksi timbal balik.

Sedangkan sosial berkaitan dengan kerja sama dan berkesinambungan, terkait dengan makhuk hidup yang tak bisa hidup sendiri serta ditakdirkan untuk saling melengkapi satu sama lain. Karena pada dasarnya setiap individu pasti membutuhkan orang lain.

Pada intinya interaksi sosial adalah sebuah hubungan yang sifatnya timbal balik yang terjadi antar individu atau kelompok yang ada dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, ada beberapa ahli yang menyampaikan gagasan mengenai interaksi sosial antara lain :

  • Gilin

Interaksi sosial merupakan sebuah hubungan sosial yang berjalan dengan dinamis antar individu maupun kelompok karena pada dasarnya manusia tercipta dengan tidak mampu hidup tanpa orang lain.

  • Bonner

Interaksi sosial merupakan hubungan yang terjadi antara dua orang maupun lebih yang mana seorang individu akan mempengaruhi hingga dapat mengubah kehidupan individu yang lainnya.

  • Walgito

Interaksi sosial merupakan hubungan yang sifatnya timbal balik yang bisa memberi suatu pengaruh dari individu pada kelompok, ataupun kelompok pada kelompok.

  • Soerjono Soekanto

Interaksi merupakan sebuah proses sosial yang mana berhubungan dengan suatu cara yang terjadi dalam suatu hubungan antar individu dan juga kelompok yang bertujuan untuk membangun suatu sistem dalam sebuah hubungan sosial.

  • Murdiyatmo dan Handayani

Interaksi sosial merupakan suatu hubungan yang terbangun oleh karena adanya hubungan seseorang dengan orang yang lain, yang mana dalam suatu kehidupan akan membangun suatu struktur sosial. Dan pada struktur sosial tersebut juga akan timbul pengaruh satu dengan lainnya.

Jenis – Jenis Interaksi Sosial

Interaksi sosial dibagi ke dalam tiga jenis antara lain :

  • Interaksi Sosial Individu dengan Individu

Interaksi jenis ini terjadi antara individu satu dengan individu yang lain yang memberi aksi kepada individu yang lain yang bertujuan untuk memberikan respon terhadap aksi yang telah diberikan.

Bila hasil dari suatu interaksi adalah kerja sama, maka reaksi dianggap positif. Sedangkan jika interaksi malah menimbulkan suatu konflik, pertentangan, hingga perkelahian maka interaksi dianggap memberikan reaksi negatif.

  • Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

Interaksi sosial jenis ini biasanya terjadi antara seorang individu dengan suatu kelompok yang mana berbentuk interaksi sosial misalnya guru dengan para muridnya.

  • Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok

Interaksi jenis ini biasanya merupakan kontak ataupun komunikasi yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok yang lain misalnya adalah dua sekolah yang sedang melakukan studi banding atau pertukaran pelajar.

Ciri – Ciri Interaksi Sosial

Adapun beberapa ciri – ciri dari interaksi sosial antara lain sebagai berikut :

  • Dalam sebuah interaksi sosial, terdapat lebih dari satu atau orang pelaku yang melakukannya.
  • Interaksi sosial ataupun komunikasi yang terjadi antar pelaku tersebut biasanya terjadi dengan adanya bantuan simbol – simbol, yang mana simbol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari untuk berkomunikasi ialah bahasa.
  • Interaksi sosial berhubungan dengan suatu dimensi waktu yang mana dapat meliputi masa lalu, masa kini, hingga masa yang akan datang. Dalam hal itu, artinya interaksi sosial yang terjadi berkaitan dengan konteks waktu yang dapat memberi batasan terhadap suatu interaksi.
  • Interaksi sosial memiliki tujuan – tujuan tertentu, yang mana tidak terikat dengan sama atau tidak yang diperkirakan atau yang ditafsirkan oleh para pengamat.

Hal tersebut menjadi faktor penentu yang dapat mengarah pada suatu kerja sama ataupun bisa mengarah pada suatu pertentangan dan konflik.

Syarat Interaksi Sosial

Dalam melakukan suatu interaksi sosial terdapat sejumlah syarat yang harus terpenuhi agar suatu proses dapat dikatakan interaksi sosial, antara lain :

1. Kontak Sosial

Di dalam suatu konsep sosiologi, kontak sosial bukanlah hanya sebuah interaksi yang dapat dilakukan dengan tatap muka saja, melainkan kita juga dapat melakukan kontak tanpa harus bertemu secara langsung.

Interaksi sosial yang tidak perlu melakukan kontak dengan bertemu secara langsung misalnya radio, telepon, hingga surat menyurat dengan media elektronik yang terjadi karena adanya perkembangan zaman.

Kontak sosial itu sendiri dibagi menjadi dua yakni :

  • Kontak sosial yang sifatnya primer, kontak sosial tersebut terjadi secara langsung dan dapat dilakukan dengan bertatap muka.
  • Kontak sosial yang sifatnya sekunder, merupakan kontak sosial yang dapat terjadi tidak langsung dan membutuhkan suatu media penghubung misalnya telepon, surat elektronik atau e-mail, hingga pesan di media sosial.

2. Komunikasi

Suatu interaksi sosial di dalamnya memerlukan proses komunikasi, karena komunikasi sangatlah penting yang mana dapat mengungkapkan sesuatu dengan perilaku ataupun pembicaraan, hingga menunjukan sikap atau gesture dalam menyampaikan suatu pesan.

Dalam hal komunikasi terdapat beberapa unsur yang yang menjadi sebuah pokok komunikasi antara lain sebagai berikut :

  • Dalam komunikasi terdapat seorang atau sekelompok orang yang berperan sebagai komunikator yang mana tugasnya yang mana menjadi sumber di dalam suatu hubungan.
  • Selain komunikator, adapun seorang atau sekelompok komunikan yang berperan dalam menerima suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator itu sendiri.
  • Unsur yang ketiga adalah pesan. Dalam komunikasi, tidak terlepas dengan sebuah pesan yang telah disampaikan oleh seorang komunikan. Pesan tersebut bertujuan dalam membagikan informasi, pertanyaan, hingga sebuah ungkapan emosi maupun perasaan.
  • Selanjutnya adalah media. Media merupakan sebuah perantara yang membantu penyampaian sebuah pesan. Media yang digunakan dalam berkomunikasi biasanya meliputi lisan, tulisan, gambar, hingga film yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang tersirat.
  • Unsur yang terakhir adalah efek. Efek merupakan sebuah perubahan yang diharapkan maupun tidak diharapkan oleh komunikator, setelah komunikan menerima pesan dari komunikator itu sendiri.

Pola Interaksi Sosial

Dalam interaksi sosial terdapat empat jenis pola yang dapat terjadi seperti gotong royong, persaingan, pertikaian, hingga pertukaran. Berikut adalah beberapa pola interaksi sosial secara rinci :

1. Gotong Royong (Cooperation)

Pola interaksi sosial yang pertama adalah gotong royong yakni kondisi yang mana kelompok maupun individu melakukan kerja sama dalam mencapai sebuah tujuan. Bentuk interaksi sosial yang tercipta ketika gotong royong memiliki tujuan dapat menghasilkan suatu manfaat.

Gotong royong terdiri dari semua aspek yang terdapat dalam suatu organisasi sosial yang meliputi pemeliharaan persahabatan yang terjadi secara pribadi, hingga suatu keberhasilan akan adanya operasi dari program internasional.

Dalam hal tersebut, manusia bukan hanya dipaksa untuk membentuk atau bergabung ke dalam suatu kelompok melainkan juga melakukan suatu kegiatan gotong royong antara satu dengan yang lain.

Istilah ini berasal dari dau kata dengan bahasa latin yakni ‘co’ yang artinya bersama-sama, dan ‘operasional’ yang artinya bekerja. Karena mana dari gotong royong itu sendiri adalah bekerja sama dalam mencapai sebuah tujuan, target, hingga sasaran dengan bersama – sama.

2. Pertukaran (Exchange)

Pola interaksi sosial yang kedua yakni pertukaran yang mana terjadi oleh antar individu maupun kelompok dengan mengharapkan suatu imbalan di dalam status sosial misalnya akomodasi dan juga asimilasi.

Akomodasi merupakan sebuah penyesuaian atau pencocokan seseorang mengenai perilaku, kebiasaan, hingga sikap yang disampaikan dengan proses sosial kepadanya. Proses yang terjadi antar individu atau kelompok akan membuat pelakunya menyesuaikan diri sesuai dengan kondisi maupun situasi yang berubah dalam menghadapi atau mengatasi suatu kesulitan.

Kadang kondisi, situasi, dan keadaan baru akan terus muncul di masyarakat. Oleh karena itu, setiap individu atau kelompok diharapkan dapat terus menyesuaikan diri dengan situasi atau lingkungan yang baru. Intinya adalah akomodasi merupakan penyesuaian diri dengan suatu kondisi atau lingkungan baru.

Jika asimilasi merupakan proses penyesuaian, maka asimilasi merupakan proses yang mana para individu maupun kelompok yang berasal dari beragam budaya biasanya dipersatukan menjadi satu kondisi.

Ketika akomodasi berhasil, maka manusia yang berinteraksi akan melakukan asimilasi dalam rangka menetapkan langkah terhadap suatu konsekuensi. Artinya terjadi penggabungan antara dua atau lebih nilai – nilai budaya yang menjadi satu komunitas yang sama.

Di dalam sebuah hubungan sosial, asimilasi terdiri dari beragam kelompok budaya maupun identitas yang berbaur dan melebur menjadi satu. Oleh karena itu, setiap orang yang ada di dalamnya akan merasa, berpikir, hingga bertindak seperti yang mereka serap di dalam tradisi, sikap, hingga identitas budaya yang baru.

3. Persaingan (Competition)

Pola interaksi ketiga adalah persaingan. Persaingan merupakan suatu proses yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berusaha mencapai satu tujuan yang hanya bisa dicapai oleh satu orang saja.

Persaingan itu sendiri berasal dari masyarakat Barat maupun bentuk dari pemerintahan yang demokratis itu sendiri yang mana merupakan suatu perjuangan sosial yang sangat dasar. Hal tersebut dapat terjadi karena ada suatu keinginan manusia yang tidak tercapai.

Dalam hal ini, sebagian sosiolog menganggapnya sebagai hal yang positif karena dapat memberikan motivasi terhadap seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, persaingan inilah yang terkadang memberi dampak tekanan psikologis, kurangnya kerja sama di dalam hubungan sosial, tidak adanya kesetaraan, hingga menimbulkan konflik.

4. Pertikaian (Conflict)

Pola yang terakhir ini terjadi ketika seorang individu atau suatu kelompok memiliki tujuan mengalahkan lawan. Proses sosial ini merupakan salah satu proses yang bersifat disosiatif atau diistegratif.

Pertikaian atau konflik merupakan bentuk dari bermusuhan yang berupaya secara sengaja untuk memaksa, menentang, hingga menggagalkan rencana orang yang mana dalam prosesnya akan melemahkan pesaing.

Meskipun dapat berorientasi dalam tujuan atau objektif, konflik tetap berbeda dengan kompetisi.

Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial

Terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong terbentuknya suatu interaksi sosial antara lain :

  • Imitasi

Imitasi merupakan kognisi yang melaksanakan tingkah laku yang dibuat maupun seperti yang telerapkan model yang memberi rangsangan dan persepsi pada penerima dan pengolah informasi.

  • Identifikasi

Identifikasi merupakan tanda yang diberikan mengenai sesuatu yang perlu dibedakan setiap komponennya agar tahu hal tersebut masuk ke dalam golongan mana.

  • Sugesti

Sugesti merupakan bentuk rangsangan maupun pengaruh yang diberikan oleh individu atau kelompok pada individu atau kelompok lain supaya menuruti atau melaksanakan sesuatu tanpa berpikir kritis serta rasional.

  • Motivasi

Motivasi adalah sebuah rangsangan yang memberikan pengaruh atau stimulus pada masyarakat sehingga dapat melakukan suatu hal secara kritis dengan penuh tanggung jawab.

  • Simpati

Simpati adalah rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu hal atau orang lain yang bisa merasakan atau mengalami apa yang dirasakan oleh orang lain yang dapat memunculkan suatu emosi.

  • Empati

Empati memiliki arti yang serupa dengan simpati, namun bukan hanya perasaan saja melainkan lebih dalam dan intens. Kondisi tersebut akan menciptakan suatu perubahan hingga perkembangan dalam masyarakat dari segi dinamika.

Contoh – Contoh Interaksi Sosial

Terdapat beberapa contoh interaksi sosial yang berasal dari beberapa jenis interaksi sosial antara lain :

1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu

Contoh dari interaksi yang dilakukan seorang individu dengan individu lainnya antara lain :

  • Guru les privat yang sedang mendidik muridnya.
  • Anak yang mengajak ayahnya bermain.
  • Ketika seseorang bertegur sapa saat bertemu dengan temannya.

2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

Contoh dari interaksi yang dilaukan antara seorang dengan sekelompok orang antara lain :

  • Seorang narasumber yang sedang melakukan kegiatan seminar.
  • Memberikan informasi kepada sebuah komunitas.
  • Guru yang sedang berbicara atau mengajar murid – muridnya dalam kelas.

3. Interaksi Kelompok dengan Kelompok

Interaksi yang dilakukan antar kelompok misalnya :

  • Pemuda karang taruna yang memberi informasi pada masyarakat mengenai suatu program.
  • Kelompok petugas keamanan yang mengajak kerja sama dengan masyarakat untuk memberantas kejahatan.

The post Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri, Syarat, Pola dan Faktor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15 Contoh Interaksi Sosial Di Lingkungan Keluarga Dalam Ilmu Sosiologi https://haloedukasi.com/contoh-interaksi-sosial-di-lingkungan-keluarga Thu, 16 Jan 2020 09:44:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3190 Interaksi sosial adalah salah satu materi dasar dalam ilmu sosiologi yang menjadi materi wajib untuk dipelajari. Pengertian dari interaksi sosial adalah suatu hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, antar individu dengan kelompok dan antar kelompok. Bisa dikatakan juga bahwa interaksi sosial adalah suatu proses saling mempengaruhi tindakan individu dan kelompok lewat simbol – simbol […]

The post 15 Contoh Interaksi Sosial Di Lingkungan Keluarga Dalam Ilmu Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi sosial adalah salah satu materi dasar dalam ilmu sosiologi yang menjadi materi wajib untuk dipelajari.

Pengertian dari interaksi sosial adalah suatu hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, antar individu dengan kelompok dan antar kelompok.

Bisa dikatakan juga bahwa interaksi sosial adalah suatu proses saling mempengaruhi tindakan individu dan kelompok lewat simbol – simbol dan bahasa tertentu.

Secara sederhana, interaksi sosial adalah materi yang membahas mengenai bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lainnya dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat.

Tanpa interaksi sosial, bisa dipastikan tidak akan ada bentuk kehidupan bersama di dunia ini. Terdapat interaksi sosial asosiatif dan disosiatif beserta contohnya yang mempengaruhi kehidupan manusia.

Proses sosial yang terjadi merupakan salah satu interaksi timbal balik atau saling mempengaruhi antara sesama manusia yang akan berlangsung di lingkungan masyarakat hingga seumur hidupnya.

Maka definisi dari interaksi sosial yaitu bisa dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan suatu hubungan yang ada antara dua individu manusia atau lebih, dimana perbuatan dari keduanya dapat mengubah, mempengaruhi dan bahkan membawa perbaikan dalam perilaku individu lainnya.

Ciri Interaksi Sosial

Untuk dapat dikatakan telah terjadi suatu interaksi sosial maka kita bisa melihat dari ciri – cirinya. Penjelasan mengenai ciri – ciri interaksi sosial yaitu:

  • Jumlah pelaku interaksi sosial ada lebih dari satu orang karena pada setiap interaksi membutuhkan aksi dan reaksi. Maka jika ada suatu tindakan sudah pasti akan ada reaksi yang mengikutinya.
  • Terjalinnya komunikasi yang menggunakan simbol – simbol tertentu, yaitu bahasa. Simbol haruslah dipahami oleh pihak – pihak yang melakukan komunikasi agar dapat berjalan lancar.
  • Terdapat dimensi waktu dalam interaksi sosial atau konteks waktu yang membatasi interaksi tersebut.
  • Terdapat tujuan yang ingin dicapai dengan interaksi sosial tersebut, yang menentukan apakah arah interaksi akan terletak pada pertentangan atau kerjasama.

Interaksi sosial terjadi pada berbagai lingkungan sosial yang berbeda, seperti pada lingkungan sekolah, pekerjaan, masyarakat dan dalam lingkungan keluarga.

Interaksi Sosial Di Keluarga

Keluarga adalah kesatuan sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Terkadang dalam keluarga juga terdapat anggota keluarga lainnya (extended family) seperti kakek, nenek, paman, bibi dan lainnya.

Interaksi sosial yang dilakukan antara anggota keluarga biasanya akan sesuai dengan status dan norma kehidupan yang dianut setiap keluarga tersebut.

Beberapa contoh interaksi sosial di lingkungan keluarga yaitu:

  1. Saling menyapa ketika bangun pagi dan hendak beraktivitas sesuai dengan kegiatan masing – masing penghuni rumah menjadi contoh interaksi sosial antar individu dalam keluarga.
  2. Berkumpul untuk saling menceritakan berbagai pengalaman yang didapatkan selama satu hari beraktivitas, baik itu di kantor ayah, kegiatan ibu di rumah atau kegiatan anak – anak di sekolah.
  3. Menggunakan bahasa isyarat yang dipahami oleh anggota keluarga lain untuk menyatakan sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh orang luar keluarga merupakan salah satu contoh kontak sosial primer juga.
  4. Diskusi yang dilakukan antara anak dan orang tua untuk membahas berbagai hal yang ingin atau perlu diketahui sang anak dan orang tua juga.
  5. Membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah hingga tuntas yang dilakukan oleh ayah, ibu atau keduanya, atau oleh salah satu anak yang lebih tua terhadap adiknya.
  6. Orang tua yang mengajak anak untuk beribadah dalam keseharian sesuai keyakinan setiap keluarga masing – masing menjadi contoh interaksi manusia dengan lingkungan sekitar.
  7. Membersihkan rumah bersama – sama sebagai kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari libur kantor dan sekolah.
  8. Berpamitan kepada orang tua sebelum pergi ke sekolah sebagai contoh interaksi antara individu dengan individu.
  9. Contoh interaksi sosial di lingkungan keluarga juga bisa dilihat dari kegiatan jalan – jalan bersama keluarga.
  10. Selalu mengadakan acara makan bersama di waktu yang memungkinkan seluruh keluarga berkumpul, misalnya pada malam hari.
  11. Komunikasi antar suami dan istri dalam satu keluarga untuk membahas berbagai macam hal termasuk membahas nilai dan norma sosial yang mempengaruhi keluarga.
  12. Contoh interaksi sosial di lingkungan keluarga ketika ayah dan anak – anak berpamitan pada ibu untuk berangkat ke kantor dan ke sekolah.
  13. Sungkem kepada kakek dan nenek saat idul fitri sebagai tanda meminta maaf dari yang muda dan bentuk sosialisasi dalam keluarga.
  14. Contoh interaksi sosial di lingkungan keluarga juga bisa dilihat ketika orang tua memberi sanksi kepada anak yang melanggar peraturan di rumah dan di luar rumah.
  15. Kegiatan berkumpul keluarga besar yang diselenggarakan secara berkala juga dapat menjadi sosialisasi primer di keluarga.

Terdapat dua syarat utama yang menjadi patokan dari interaksi sosial yaitu terjadinya kontak sosial berupa pertemuan kedua pihak atau lebih yang dilakukan secara fisik menggunakan alat ataupun tanpa alat.

Kontak sosial ini bisa berupa kontak sosial langsung dan tidak langsung dengan melalui perantara.

Syarat kontak sosial yang kedua adalah komunikasi, yaitu terjadinya suatu proses penyampaian pesan, ide dan gagasan dari satu pihak ke pihak lainnya agar tercapai upaya saling mempengaruhi antara kedua pihak tersebut.

Komunikasi bisa dibedakan menjadi komunikasi verbal yang dilakukan secara lisan atau tertulis, dan komunikasi non verbal yang menggunakan gestur tubuh.

Interaksi sosial bisa terjadi di mana saja termasuk dalam lingkup keluarga.

Dengan mengetahui seluk beluk mengenai interaksi sosial maka diharapkan bahwa seorang individu dapat menentukan sendiri mana interaksi yang membawa pengaruh positif dan mana yang negatif atau merupakan bentuk – bentuk disosiatif.

The post 15 Contoh Interaksi Sosial Di Lingkungan Keluarga Dalam Ilmu Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
25 Contoh Interaksi Ekonomi Dalam Bentuk Jasa https://haloedukasi.com/contoh-interaksi-ekonomi-dalam-bentuk-jasa Wed, 15 Jan 2020 06:57:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3188 Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia akan selalu berhadapan dengan masalah atau bidang ekonomi. Intinya dari masalah ekonomi tersebut adalah bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas pada satu hal saja. Namun alat pemuas kebutuhan manusia tersebut hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas. Karena itulah terbentuk satu sistem ekonomi yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sistem […]

The post 25 Contoh Interaksi Ekonomi Dalam Bentuk Jasa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia akan selalu berhadapan dengan masalah atau bidang ekonomi. Intinya dari masalah ekonomi tersebut adalah bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas pada satu hal saja.

Namun alat pemuas kebutuhan manusia tersebut hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas. Karena itulah terbentuk satu sistem ekonomi yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Sistem ekonomi adalah cara atau strategi manusia dalam satu kesatuan untuk memecahkan masalah dalam sistem perekonomian suatu negara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Disinilah terdapat hubungan ilmu sosiologi dengan ilmu ekonomi.

Interaksi Ekonomi dalam Bentuk Jasa

Menurut Wikipedia, interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika ada dua atau lebih objek yang mempengaruhi atau memberi efek antara satu sama lain.

Dalam konsep interaksi, adanya kedua arah ini penting untuk menghasilkan sebab akibat.Tujuan dari interaksi ekonomi yaitu

  • Untuk meningkatkan hubungan persahabatan
  • Menjalin hubungan secara bisnis dan
  • Melakukan kerjasama saling menguntungkan.

Begitu pula dengan interaksi sosial asosiatif dan disosiatif yang terjadi pada lingkup kehidupan masyarakat. Beberapa contoh interaksi ekonomi dalam bentuk jasa yaitu:

  1. Kesepakatan jual beli antara pedagang sayuran di pasar dengan pembeli. Disini juga terjadi jenis interaksi sosial asosiatif.
  2. Contoh interaksi ekonomi dalam bentuk jasa juga bisa didapati pada wisatawan yang menggunakan jasa pemandu wisata di tempat tujuan wisata.
  3. Interaksi antara pemilik persewaan mobil dengan penyewanya.
  4. Interaksi antara pegawai hotel dengan tamu – tamu di hotelnya.
  5. Interaksi antara pemilik kios suvenir dengan wisatawan yang berbelanja di tokonya.
  6. Interaksi antara penumpang kereta atau pesawat dengan portir di stasiun atau bandara, terdapat hubungan sosial yang dinamis antara individu yang terlibat.
  7. Penawaran barang dagangan oleh salesman kepada calon konsumen.
  8. Tukang becak yang menawarkan jasanya kepada para pejalan kaki.
  9. Pengemudi delman yang menawarkan jasa tur keliling pusat oleh – oleh di Jogja dengan wisatawan termasuk pada agen sosialisasi juga.
  10. Penawaran juru foto yang memotret ketika acara wisuda kepada para objek fotonya.
  11. Interaksi yang terjadi antara pengemudi ojek atau mobil online dengan penumpangnya.
  12. Interaksi yang terjadi pada pemesanan makanan melalui aplikasi online antara kurir dan pemesannya.
  13. Interaksi antara supir angkutan umum dengan para penumpangnya.
  14. Kegiatan ekonomi yang terjadi antara tukang pijat atau tukang urut dengan para pelanggannya.
  15. Interaksi antara tukang cukur rambut dengan pelanggannya.
  16. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para kurir ekspedisi atau tukang pos dengan para pelanggan.
  17. Guru yang mengajar di sekolah atau di lembaga bimbingan belajar luar sekolah berinteraksi dengan para siswanya menjadi salah satu bentuk contoh interaksi ekonomi dalam bentuk jasa.
  18. Interaksi ekonomi antara dokter dengan pasien – pasiennya menjadi salah satu contoh interaksi ekonomi dalam bentuk jasa lainnya. Pada kegiatan ini juga menjadi contoh nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari – hari.
  19. Interaksi antara pekerja rumah tangga dengan pemilik rumah.
  20. Interaksi antara karyawan atau montir bengkel dengan pemilik kendaraan bermotor.
  21. Kegiatan ekonomi antara penata rambut di salon dengan pelanggan.
  22. Interaksi antara pengacara dengan kliennya dalam hal konsultasi dan pendampingan secara hukum.
  23. Interaksi antara tukang parkir dengan pengendara kendaraan bermotor.
  24. Interaksi antara penyedia travel umroh atau haji dengan para jamaah umroh atau haji mengenai penyelenggaraannya yang dilakukan hingga tuntas.
  25. Interaksi antara biro jasa yang menawarkan bantuan untuk urusan paspor, surat – surat kendaraan dan lainnya dengan pelanggannya.

Faktor Kegiatan Ekonomi

Dalam kegiatan ekonomi terdapat pelaku ekonomi yang memiliki peran penting dan juga interaksi yang terjadi dalam kegiatan ekonomi tersebut.

Pelaku ekonomi adalah individu atau lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan atau interaksi ekonomi baik itu berupa produksi, distribusi dan konsumsi.

Rumah tangga, masyarakat, perusahaan atau sektor usaha dan pemerintah berperan sebagai pelaku ekonomi.Dalam melakukan kegiatan ekonomi tersebut, pihak – pihak yang menjadi pelaku ekonomi akan saling berinteraksi antara satu dengan lainnya sesuai dengan jenis transaksi yang dilakukan.

Salah satunya adalah kegiatan interaksi ekonomi dalam bentuk jasa. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi dan bentuk – bentuk disosiatif antara lain yaitu:

  • Produksi – Suatu usaha untuk menghasilkan barang atau jasa dan kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai kegunaan atau menambah manfaat dari suatu barang tertentu.
  • Konsumsi – Penggunaan barang atau jasa yang dihasilkan oleh produksi tertentu.
  • Distribusi – Kegiatan untuk menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
  • Investasi – Penanaman modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk mendapatkan keuntungan.
  • Regulasi – Intervensi dari pemerintah berupa peraturan pemerintah pada bidang ekonomi misalnya pajak, bea cukai, belanja publik dan lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia maka dilakukan berbagai kegiatan ekonomi dalam kehidupan manusia. Hal ini dekat dengan pengertian sosialisasi primer yang menghubungkan diri pribadi seseorang dengan masyarakat.

Setiap orang dapat melakukan salah satu dari contoh interaksi ekonomi dalam bentuk jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas, dengan cara melakukan kegiatan produksi atau juga melakukan kegiatan distribusi.

Ekonomi adalah salah satu cabang dari ilmu sosial yang mempelajari mengenai aktivitas manusia sehubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang serta jasa.

Kegiatan ekonomi merupakan proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan barang atau jasa agar dapat menghasilkan pendapatan yang berguna bagi kebutuhan hidupnya.

Kegiatan ekonomi juga merupakan salah satu cara manusia untuk mencapai kemakmuran hidup dengan kegiatan yang menghasilkan uang.

Dengan cara demikian, seseorang berada dalam posisi sebagai pemberi jasa untuk pihak yang lainnya berperan penting dalam jasa yang diberikan.

The post 25 Contoh Interaksi Ekonomi Dalam Bentuk Jasa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Interaksi Sosial yang Mengarah Pada Persatuan https://haloedukasi.com/interaksi-sosial-yang-mengarah-pada-persatuan Fri, 27 Dec 2019 08:43:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2386 Dalam kehidupan bersosialisasi, pasti terjadi dan diperlukan adanya interaksi sosial. Manusia akan membutuhkan interaksi untuk dapat mendapatkan apa yang diinginkan. Sebagai contohnya yaitu berbelanja di pasar untuk mendapatkan sayuran yang akan dimasak untuk keluarga. Tak jarang didapati interaksi sosial yang bisa memberikan dampak yang negatif yang ada pada interaksi sosial disosiatif yang mengarah kepada perpecahan. […]

The post 4 Interaksi Sosial yang Mengarah Pada Persatuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan bersosialisasi, pasti terjadi dan diperlukan adanya interaksi sosial. Manusia akan membutuhkan interaksi untuk dapat mendapatkan apa yang diinginkan.

Sebagai contohnya yaitu berbelanja di pasar untuk mendapatkan sayuran yang akan dimasak untuk keluarga. Tak jarang didapati interaksi sosial yang bisa memberikan dampak yang negatif yang ada pada interaksi sosial disosiatif yang mengarah kepada perpecahan.

Namun, ada pula interaksi sosial yang dapat mengarah pada persatuan bila motif dan tujuannya benar.

Berikut ini akan dijabarkan mengenai contoh-contoh interaksi sosial yang mengarah pada persatuan. Contoh diambil dari interaksi sosial di Indonesia yaitu interaksi sosial antar individu dengan kelompok, interaksi sosial antar kelompok dengan kelompok, dan contoh interaksi sosial antar individu.

Dengan kata lain, interaksi sosial yang mengarah pada persatuan merupakan jenis interaksi asosiatif. Bentuk interaksi sosial dalam kehiduap masyarakat yang mengarah pada persatuan dapat dibagi menjadi beberapa macam interaksi, yaitu kerjasama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.

1. Kerjasama

Kerjasama merupakan salah satu bentuk umum untuk mencapai persatuan. Kerjasama dapat dilakukan antar individu, antar kelompok maupun antara individu dengan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam kehidupan modern, bentuk kerjasama perlu dicetuskan atau diutarakan terlebih dahulu. Berbeda jika berada di daerah pedesaan yang mengutamakan gotong royong dalam setiap kegiatannya. Hal ini dilakukan sebagai wujud kerjasama antar kelompok masyarakat.

Contoh yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:

  • Kerjasama antara Budi dan Dimas untuk memenangkan olimpiade bidang Ekonomi.
  • Kerjasama antar pemain sepakbola dalam satu regu untuk mencetak gol ke gawang lawan.
  • Kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan pada sektor perekonomian dalam perjanjian IK-CEPA.

2. Akomodasi

Bentuk Interaksi sosial Akomodasi merupakan sebuah bentuk usaha untuk meredakan pertentangan yang sedang terjadi, baik pertentangan yang terjadi antar individu atau antar kelompok.

Dengan adanya akomodasi dalam interaksi sosial diharapkan mampu mencapai keharmonisan dalam masyarakat. Contoh akomodasi dalam kehidupan, antara lain:

  • Seorang pekerja freelance tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, sehingga si pemberi kerja kesal dan meminta pihak ketiga untuk menjadi penengah.
  • Cekcok yang terjadi antara pemain bola dengan suporter yang merasa klub mereka tidak pernah menang berujung dengan perkelahian dan saling ancam. Manajer berperan menjadi penengah dan menuntut kedua belah pihak saling memaafkan.

3. Asimilasi

Asimilasi adalah suatu interaksi sosial yang terjadi dengan mempersatukan dua kebudayaan yang berbeda. Sehingga menghasilkan kebudayaan yang baru.

Namun menurut Soeryono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha untuk mempersatukan kebudayaan yang berbeda.

Hal ini dapat dikatakan bahwa ingin menghilangkan salah satu kebudayaan, namun untuk mempererat persatuan dalam masyarakat. Contoh asimilasi dalam kehidupan adalah:

  • Pernikahan campur antar negara, Indonesia-Jepang, menyebabkan kedua belah pihak beradaptasi dengan kebudayaan masing-masing negara. Begitu pula anak-anak yang terlahir dari keluarga campur.
  • Hari Minggu disepakati secara global sebagai hari libur yang berawal sebagai budaya barat. Kemudian diperkenalkan dan disepakati bersama di Indonesia.

4. Akulturasi

Akulturasi memiliki pengertian yang hampir sama dengan asimilasi. Perbedaan keduanya, asimilasi mempersatukan kedua budaya dengan tidak menonjolkan salah satu.

Sedangkan akulturasi mengenalkan kebudayaan baru tanpa menghilangkan identitas kebudayaan tersebut. Contoh akulturasi:

  • Bangunan masjid di daerah Jawa memiliki corak kebudayaan Jawa dengan kebudayaan Islam.
  • Penggunaan peci saat shalat ke masjid menunjukkan adanya perpaduan berbusana antara budaya Arab dan budaya Indonesia.

Beberapa contoh diatas menjelaskan bahwa banyak hal yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Interaksi yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan persatuan dan kedamaian antar individu.

The post 4 Interaksi Sosial yang Mengarah Pada Persatuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi Sosial Antar Kelompok dengan Kelompok : Syarat + Ciri https://haloedukasi.com/interaksi-sosial-antar-kelompok-dengan-kelompok Thu, 28 Nov 2019 07:34:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=923 Manusia sebagai makhluk sosial harus memiliki hubungan dengan yang lainnya dan membentuk suatu kelompok. Hal ini juga dijelaskan dalam ilmu sosiologi. Kelompok ini dapat dibedakan dari segi agama, suku, minat, tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Kelompok-kelompok ini tidak berdiri sendiri atau hanya memiliki hubungan antar sesama anggota kelompok saja. Tetapi, setiap kelompok harus […]

The post Interaksi Sosial Antar Kelompok dengan Kelompok : Syarat + Ciri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia sebagai makhluk sosial harus memiliki hubungan dengan yang lainnya dan membentuk suatu kelompok. Hal ini juga dijelaskan dalam ilmu sosiologi.

Kelompok ini dapat dibedakan dari segi agama, suku, minat, tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Kelompok-kelompok ini tidak berdiri sendiri atau hanya memiliki hubungan antar sesama anggota kelompok saja.

Tetapi, setiap kelompok harus memiliki hubungan dengan kelompok lainnya. Hubungan ini dapat disebut juga dengan interaksi sosial.

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok.

Menurut Gillin, tokoh sosiologi, pengertian interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu dan kelompok atau antar kelompok.

Di dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik, melakukan interaksi, baik formal atau tidak formal, langsung atau tidak langsung.

Faktor pendorong interaksi sosial kehidupan sangat berperan penting untuk menentukan interaksi sosial antar kelompok dengan kelompok.

Sebagai makhluk sosial, hubungan ketergantungan itu juga bukan hanya dibutuhkan dalam individu tetapi sesama kelompok. Interaksi sosial antar kelompok ini adalah hal yang penting untuk dilakukan dalam suatu kelompok.

Interaksi sosial antar kelompok ini bisa memberikan hasil yang maksimal dan meningkatkan pola komunikasi dari suatu kelompok dan dapat menyatukan perbedaan yang ada dalam setiap kelompok satu dengan yang lainnya. Terdapat beberapa jenis interaksi sosial antar kelompok yaitu interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.

Syarat Interaksi Sosial antar Kelompok dengan Kelompok

Adapun syarat interaksi sosial antar kelompok tidak jauh berbeda dengan interaksi sosial dengan individu, antara lain :

  • Hubungan saling membutuhkan dan kerjasama antar sesama kelompok. Hubungan ini harus terdiri dari dua atau beberapa kelompok yang memiliki tujuan sama dan lingkungan yang sama. Selain itu, hubungan yang melibatkan kepentingan orang secara global dan masyarakat.
  • Adanya interaksi berupa komunikasi, kontak sosial.
  • Terdapat interaksi sosial yang bersifat asosiatif dan disosiatif.

Komunikasi bukan hanya antar individu, tetapi antar sekelompok orang secara mufakat untuk menghasilkan suatu keputusan yang dapat diterima bersama.

Komunikasi disini harus bersifat secara kekeluargaan dan demi kepentingan bersama atau kepentingan orang banyak.Kontak sosial berupa hubungan antar kelompok dengan kelompok lainnya dalam bermasyarakat.

Jadi, kontak sosial yang dilakukan antar kelompok demi kepentingan bersama. Kontak sosial ini dapat dilakukan melalui komunikasi, diskusi, rapat ataupun via media sosial yang bisa melibatkan kelompok orang.

Terdapat dua bentuk interaksi sosial di lingkungan masyarakat, yaitu :

  • Interaksi sosial asosiatif adalah interaksi yang terdiri dari dua atau lebih kelompok untuk menghasilkan bentuk kerjasama sehingga tercapai tujuan bersama.
  • Interaksi sosial disosiatif merupakan kebalikan dari interaksi sosial asosiatif. Interaksi jenis ini dapat mengarah pada konflik antar kelompok sehingga dapat meregangkan solidaritas maupun kekuatan di dalam kelompok tersebut. Beberapa bentuk interaksi yang bersifat disosiatif adalah persaingan, kontravensi dan pertikaian.

2. Ciri-ciri Interaksi antar Kelompok dengan Kelompok

Ciri-ciri interaksi antar kelompok adalah sebagai berikut :

  • Terdapat dua kelompok atau lebih.
  • Adanya kerjasama, tujuan bersama yang ingin dicapai dan suata hasil untuk kepentingan bersama.
  • Memiliki nilai-nilai interaksi sosial yang mengarah pada persatuan.
  • Terjadi komunikasi dan kontak sosial antar dua kelompok.
  • Interaksi sosial yang bersifat asosiati dan disosiatif.

3. Contoh Interaksi antar Kelompok dengan Kelompok

Beberapa contoh interaksi antar kelompok dengan kelompok dalam kehidupan bermasyarakat adalah :

  • Dalam kegiatan bersekolah, OSIS dan Pramuka bekerjasama untuk melaksanakan kegiatan penanaman 1000 pohon.
  • Dalam kegiatan kepentingan negara, POLRI dan Densus 88 bekerjasama untuk menangkap pelaku penusukan anggota menteri.
  • Dalam suatu perusahaan, divisi marketing  dan divisi sales bekerjasama untuk meningkatkan penjualan produk.

Interaksi sosial dalam kelompok dengan kelompok berarti aksi saling mempengaruhi antara kelompok dengan suatu kelompok. Interaksi ini dapat dilakukan karena memiliki kebutuhan yang sama dan saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.

Selain itu, interaksi ini juga dapat dilakukan karena memiliki tujuan kelompok yang sama ataupun goals yang ingin dihasilkan sama dan memperoleh suatu hasil.

Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian, contoh, syarat, dan ciri-ciri interaksi sosial antar kelompok dengan kelompok.

The post Interaksi Sosial Antar Kelompok dengan Kelompok : Syarat + Ciri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi Antara Individu dengan Individu (Pengertian – Syarat – Contoh) https://haloedukasi.com/interaksi-antara-individu-dengan-individu Fri, 22 Nov 2019 08:25:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=602 Dalam ilmu sosiologi, terdapat istilah interaksi yang merujuk pada aksi yang terjalin antar manusia atau antar kelompok manusia dalam sebuah wilayah atau keadaan. Aksi tersebut menjadi faktor pendorong interaksi sosial dalam kehidupan yang dihasilkan oleh pertemuan dua orang atau lebih dengan atau tanpa adanya sapa, senyum, atau jabat tangan. Karena dengan berpapasan, mencium bau parfum […]

The post Interaksi Antara Individu dengan Individu (Pengertian – Syarat – Contoh) appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam ilmu sosiologi, terdapat istilah interaksi yang merujuk pada aksi yang terjalin antar manusia atau antar kelompok manusia dalam sebuah wilayah atau keadaan.

Aksi tersebut menjadi faktor pendorong interaksi sosial dalam kehidupan yang dihasilkan oleh pertemuan dua orang atau lebih dengan atau tanpa adanya sapa, senyum, atau jabat tangan.

Karena dengan berpapasan, mencium bau parfum maupun melihat warna baju telah dapat merangsang otak untuk berfikir dan mendeteksi orang lain.

Pengertian interaksi sosial

Definisi interaksi sosial menurut KBBI adalah suatu hal yang saling berhubungan, memengaruhi dan melakukan aksi sehingga menghasilkan hubungan yang dinamis antar individu, antar kelompok, maupun antara individu dan kelompok.

Macionis, seorang ahli sosiologi, menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagai proses aksi dan reaksi yang dilakukan oleh seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.

Lain halnya dengan Bonner, menurutnya interaksi sosial adalah suatu hubungan yang terjadi antara dua individu atau lebih sehingga saling memengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.

Syarat Terjadi Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat terjadi antara individu dengan individu, antara individu dan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok. Syarat terjadinya interaksi sosial dijelaskan pada uraian dibawah ini:

  • Terjalin oleh minimal dua orang

Dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan sebuah hubungan bila melibatkan dua orang atau lebih. Sementara itu, interaksi sosial antara individu dengan individu dapat terjadi bila melibatkan dua orang.

  • Kontak Sosial

Kontak sosial secara bahasa berarti sama-sama menyentuh, namun secara luas kontak sosial tidak harus saling berhubungan dan saling menyentuh.

Kontak sosial bisa juga dilakukan melalui media sosial yang saat ini banyak digunakan, seperti facebook, instagram, twitter, whatsapp dan lain sebagainya.

  • Komunikasi

Komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan dua orang dalam interaksi antara individu dengan individu. Sehingga seseorang dapat memberikan penafsiran terhadap pemikiran maupun perasaan pihak lawan.

Penyampaian pesan yang jelas sangat diperlukan agar mengurangi kesalahpahaman di salah satu pihak.

Contoh Interaksi Antara Individu dengan Individu

Berbagai bentuk sosialisasi yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa disadari merupakan interaksi sosial. Berikut ini 15 contoh interaksi yang terjadi antara individu dengan individu yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

  1. Petugas kecamatan meminta seorang warganya yang ingin membuat e-KTP untuk meletakkan jari di mesin pemindai sidik jari.
  2. Diskusi antara atasan dan anak buah mengenai penanganan sebuah masalah.
  3. Dialog seorang anak dan ibunya di malam hari untuk menceritakan kegiatan sang anak seharian di sekolah.
  4. Seorang ibu menyusui bayinya dan mengajak bayinya berbicara, sementara sang anak menatap mata ibunya.
  5. Tukang parkir membantu pemilik mobil untuk memberi arahan setelah parkir di suatu minimarket.
  6. Ketua kelas berkomunikasi dengan bendahara setiap seminggu sekali tentang pengeluaran uang kas.
  7. Pandan menyapa Zizi saat bertemu secara tak sengaja di pusat perbelanjaan.
  8. Seorang ibu menawar harga wortel kepada penjual di pasar tradisional.
  9. Popo terlihat sedang membully Iko di depan kelas mereka.
  10. Zia menanyakan materi yang kurang dia pahami ke teman sebangkunya.
  11. Seorang ibu sedang berbelanja sambil bergurau dengan anaknya.
  12. Seorang peminjam uang yang marah kepada pemilik uang karena selalu ditagih.
  13. Koko mengambil makanan yang sedang Dian tanpa permisi, sehingga Dian marah pada kelakuan Koko.
  14. Agung dan Oky bertengkar sebab memperebutkan cewek kelas sebelah.
  15. Interogasi yang dilakukan seorang polisi kepada tersangka pelaku kejahatan di ruang interogasi.

Semoga penjelasan di atas mengenai interaksi antara individu dengan individu yang di sertai dengan contohnya dapat memberikan gambaran kepada para masyarakat betapa pentingnya berinteraksi antara individu dengan individu.

The post Interaksi Antara Individu dengan Individu (Pengertian – Syarat – Contoh) appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Interaksi Sosial yang Mengarah Kepada Persatuan https://haloedukasi.com/interaksi-sosial-yang-mengarah-kepada-persatuan Thu, 21 Nov 2019 08:08:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=606 Interaksi sosial merupakan bentuk komunikasi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Faktor interaksi manusia dengan lingkungan sosial diharapkan dapat saling membangun hubungan positif dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi sosial sendiri telah dibagi menjadi dua, yaitu interaksi sosial asosiatf dan interaksi sosial disosiatif. Hubungan positif dapat kita raih jika kita menjalankan tiap nilai-nilai dan norma sosial secara efektif. 1. […]

The post 4 Interaksi Sosial yang Mengarah Kepada Persatuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi sosial merupakan bentuk komunikasi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Faktor interaksi manusia dengan lingkungan sosial diharapkan dapat saling membangun hubungan positif dalam kehidupan bermasyarakat.

Interaksi sosial sendiri telah dibagi menjadi dua, yaitu interaksi sosial asosiatf dan interaksi sosial disosiatif. Hubungan positif dapat kita raih jika kita menjalankan tiap nilai-nilai dan norma sosial secara efektif.

1. Kerjasama

Kerjasama merupakan salah satu bentuk sosialisasi interaksi sosial asosiatif yang bersifat mengarah kepada suatu persatuan. Interaksi ini terjadi ketika masing-masing pihak merasakan kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Kerjasama sendiri adalah suatu usaha dalam kelompok atau beberapa individu tertentu yang saling mendukung dan saling membantu dalam mencapai satu tujuan yang telah disepakati.

Dari sinilah masyarakat dapat memupuk kerukunan dan kebersamaan, yang merujuk kepada persatuan.

  • Gotong Royong

Gotong Royong, yaitu bentuk kerjasama yang bersifat sukarela demi suatu pekerjaan tertentu yang biasanya merupakan kepentingan bersama tiap-tiap peserta yang bergotong-royong. Selain membentuk kerukunan, gotong-royong juga bisa memicu rasa persaudaraan dan solidaritas di tengah masyarakat.

  • Bargaining

Bargaining, yaitu  bentuk penawaran berupa kegiatan perjanjian atau kesepakatan antara dua individu atau kelompok sosial tertentu atas sebuah pertukaran barang atau jasa. Bentuk kerjasama ini bersifat saling membutuhkan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dimana penawaran mungkin bisa disepakati jika kedua belah pihak telah sepakat dan merasa diuntungkan, atau minimal tidak mengalami kerugian.

  • Kooptasi

Kooptasi, yaitu bentuk kerjasama dalam bentuk penerimaan unsur-unsur baru dalam proses kepemimpinan kelompok dan organisasi dalam rangka menghindari konflik sosial maupun politik.

Dengan menerima dan menyepakati pimpinan baru, usaha ke arah kerjasama yang lebih baik dan efektif dalam berjalannya suatu organisasi atau kelompok biasanya dapat didapatkan dengan mudah.

  • Koalisi

Koalisi, yaitu bentuk kerjasama kombinasi yang melibatkan dua organisasi atau kelompok dan bisa jadi lebih. Kerjasama yang disepakati bersama-sama ini mengarah kepada persatuan yang biasanya bersifat politis, atau hanya sementara.

Koalisi biasa diterapkan jika pihak-pihak yang bersangkutan memang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama, sehingga jalan kerjasama ini dibentuk untuk memudahkan taktis dan strategi bersama.

  • Joint-venture

Joint-venture, yaitu suatu kerjasama yang bersifat khusus, dalam hal ini kerjasama yang dilakukan adalah dalam rangka bisnis dalam kurun waktu terbatas, misal proyek.

Untuk menjalankan proyek, dua perusahaan yang berasal dari dalam negeri dan dari luar negeri melakukan kerjasama bisnis dan mendirikan perusahaan khusus dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan  bersama.

2. Akomodasi

  • Akomodasi

Akomodasi sendiri merupakan bentuk pencegahan konflik, yang mengutamakan penyesuaian dari tiap-tiap individu atau kelompok dalam mengatasi perselisihan.

Untuk mencapai persatuan, pertentangan dan perbedaan pandangan harus dikurangi perlahan dengan langkah-langkah seperti berikut;

  • Kompromi

Kompromi yaitu pihak-pihak yang berselisih menyelesaikan secara damai dengan bermufakat dan merundingkan penyelesaian bersama. Kesepakatan yang diambil harus menguntungkan kedua belah pihak, atau minimal tidak ada pihak yang dirugikan.

  • Arbitrase

Arbitrase, yaitu kompromi tingkat lanjut dengan tambahan unsur orang ketiga netral sebagai penengah dan membantu memberikan keputusan akhir. Jika kompromi tidak dapat dilakukan, pihak ketiga dalam proses arbitrase akan membantu menengahi perselisihan.

  • Mediasi

Mediasi, yaitu perundingan dengan melibatkan juru damai. Dalam mediasi, pihak mediator tidak berhak memberikan keputusan, akan tetapi berperan sebagai mediator yang bersifat netral dan mengatur jalannya pertemuan, sekaligus sebagai penasihat kedua belah pihak yang berselisih. Mediator hanya bisa menyarankan solusi-solusi damai dalam rangka membantu menyelesaikan konflik. Dengan adanya mediasi tentunya akan memberikan dampak negatif dan positif perubahan sosial.

  • Konsiliasi

Konsiliasi, yaitu proses mediasi yang melibatkan lembaga formal yang telah disepakati bersama oleh tiap-tiap pihak yang berselisih. Meskipun dilakukan secara resmi dan terstruktur, namun keputusan hasil konsiliasi tetap tidak mengikat. Masing-masing pihak dapat berunding ulang apakah akan menggunakan hasil keputusan yang telah diberikan oleh lembaga tersebut atau tidak.

  • Koersi

Koersi, yaitu proses akomodasi dengan menggunakan ancaman atau tekanan, baik berupa teror atau berupa intimadasi terhadap kelompok atau pihak yang lebih lemah.

  • Toleransi

Toleransi, yaitu jalan perdamaian dengan sikap sabar dan menahan diri. Toleransi biasanya dibangun dari pola pikir masing-masing pihak untuk saling menghargai dan menghormati pendapat dan sikap orang lain.

Dengan sendirinya dapat menghindarkan semua pihak dari konflik yang tidak perlu. Dan ini merupakan peran nilai dan norma dalam interaksi sosial.

3. Akulturasi

Yaitu berupa perpaduan budaya dengan menerima unsur-unsur dari pihak luar yang bersifat baru untuk diserap dan dipadukan dengan budaya asal atau budaya lama.

Perpaduan ini dilakukan dengan tanpa menghilangkan unsur atau ciri khas dari budaya lama, sehingga dengan campuran ini justru dapat memperkaya dan memperunik budaya itu sendiri.

4. Asimilasi

Yaitu usaha untuk mencampur dua keinginan dan kebudayaan dari kelompok yang berbeda. Melalui kesepakatan dan kepentingan bersama, asimilasi dapat menjadi wadah bersatunya dua kelompok sosial melalui budaya yang memang memiliki banyak kesamaan nilai dan norma di dalamnya.

Lahirnya suatu kebudayaan baru akibat asimilasi sendiri biasanya berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama tiap pihak yang tergabung di dalamnya. Sehingga, hasil asimilasi dapat digunakan secara bersama-sama dan mempersatukan semua pihak.

Demikianlah penjelasan tentang 4 interaksi sosial yang mengarah kepada persatuan. Dengan adanya interaksi sosial ini tentunya akan memberikan dampak yang sangat positif untuk masyarakat dan warga negara.

The post 4 Interaksi Sosial yang Mengarah Kepada Persatuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Faktor Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial https://haloedukasi.com/faktor-interaksi-manusia-dengan-lingkungan-sosial Thu, 21 Nov 2019 07:00:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=673 Interaksi adalah suatu tindakan atau kejadian yang terjadi antara dua objek atau lebih yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kaitannya dengan interaksi manusia dan lingkungan sosial yaitu interaksi sosial antar individu dan kelompok sosial. Interaksi sosial antar individu dan kelompok sosial memiliki pengaruh yang mengakibatkan sebab akibat terhadap lingkungan sosial. Interaksi ini sendiri menjadi fondasi […]

The post 6 Faktor Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi adalah suatu tindakan atau kejadian yang terjadi antara dua objek atau lebih yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kaitannya dengan interaksi manusia dan lingkungan sosial yaitu interaksi sosial antar individu dan kelompok sosial.

Interaksi sosial antar individu dan kelompok sosial memiliki pengaruh yang mengakibatkan sebab akibat terhadap lingkungan sosial. Interaksi ini sendiri menjadi fondasi hubungan timbal balik di masyarakat.

Berdasarkan nilai dan norma sosial yang ada, manusia dan lingkungan sosialnya dapat berinteraksi dan menghidupkan kehidupan sosial itu sendiri.

Kontak dan komunikasi sosial merupakan syarat utama terjadinya interaksi dengan lingkungan sosial. Melalui kedua hal tersebut, kita dapat menafsirkan tindakan dan pemikiran orang lain sehingga menjadi jalur terbangunnya interaksi positif.

Interaksi tersebut misal seperti hubungan kita dengan keluarga, dengan rekan kerja di kantor, dengan tetangga, bahkan dengan orang-orang yang tidak kita kenal baik.

Proses interaksi ini sendiri didasari oleh beberapa faktor pendorong interaksi sosial dalam kehidupan manusia dengan lingkungan sosial, yakni di antaranya;

1. IMITASI

Imitasi atau meniru adalah suatu aksi atau rekasi tindakan yang didasari pada penerimaan indera yang merangsang kemampuan nalar dan persepsi kita dalam mengolah data sosial yang diterima.

Hasil imitasi yaitu berupa gerakan-gerakan tertentu, baik berupa gerakan maupun bahasa yang melibatkan pemahaman kita terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya mendasari imitasi.

Ketika kita menaruh minat, atau menghargai suatu objek, kita akan terdorong untuk melakukan imitasi berdasarkan informasi-informasi yang kita teriman.

Selain berdampak positif dalam kehidupan sosial, imitasi juga punya potensi untuk melemahkan daya kreatifitas seseorang. Baiknya imitasi tidak dilakukan dengan menjiplak seratus persen, melainkan mengolah dan memilah terlebih dahulu, meski terlihat baik.

2. IDENTIFIKASI

Identifikasi sendiri berasal dari sikap dan kecenderungan diri untuk menjadi sama atau terlihat sama dengan orang lain. Sifatnya bahkan lebih mendasar daripada proses imitasi, sebab dapat mempengaruhi kepribadian dan pola pikir orang secara langsung.

Bukan hanya dalam hal meniru, identifikasi memunculkan ide untuk menjadi seperti orang lain. Dalam ilmu psikologi, identifikasi adalah suatu proses yang secara tidak sadar membuat orang membayangkan dirinya seperti orang lain yang ia suka, yang ia kagumi, dan membuat orang itu ingin meniru tingkah laku dan pemikiran orang tersebut agar menjadi serupa.

3. SUGESTI

Sugesti yaitu proses untuk mempengaruhi orang lain dengan wibawa atau kharisma tertentu yang mambuat orang lain tertarik dan merasa bahwa ide yang dianutnya adalah benar.

Pandangan yang menjadi objek sugesti sendiri hanya bisa menular jika mendapat dukungan dari penerima sugesti. Proses rangsangan dan pengaruh ini bahkan bisa mempengaruhi orang lain untuk menuruti dan melaksanakan ide tersebut tanpa banyak berpikir kritis terlebih dahulu.

Sugesti yang sehat yaitu yang lebih mengarah kepada stimulus cara berpikir, agar komponen-komponen dalam sugesti tersebut dapat ditelaah terlebih dahulu oleh si penerima.

4. MOTIVASI

Berbeda dengan sugesti, motivasi yaitu memberikan rangsangan berupa ide-ide secara kritis dan rasional, bahkan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Biasanya motivasi kita dapatkan dalam lingkungan ruang sosial yang lebih tinggi tingkat kedekatannya seperti keluarga, rekan kerja ataupun sahabat.

Namun kini, tak jarang orang yang berusaha mencari sendiri motivasi untuk dirinya melalui berbagai sumber yang diyakininya baik dalam rangka memberikan stimulus yang tepat pada dirinya sendiri.

5. SIMPATI

Simpati merupakan perasaan tertarik pada orang lain. Dalam hal berinteraksi dengan lingkungan sosial, simpati sendiri merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial.

Faktor tersebut memegang peranan penting dalam penerimaan sugesti dan motivasi baik secara langsung maupun secara tersirat. Ketertarikan berupa simpati ini membuat kita mampu merasakan dan mencoba memahami perilaku dan pemikiran orang lain.

Melalui simpati, individu atau kelompok sosial akan berpikir untuk saling membantu dan menghargai satu sama lain.

6. EMPATI

Tidak berbeda jauh dengan perasaan simpati, empati juga merupakan salah satu emosi positif dalam membangun interaksi dengan lingkungan sosial.

Berdasarkan kepekaan dan nilai di dalamnya, perasaan empati sendiri lebih intens dan dalam, juga dapat menjadi bentuk sosialisasi karakteristik dalam perkembangan di masyarakat.

Empati membuat kita mampu merasakan keadaan emosional orang lain. Perasaan ini mendorong inisiatif untuk mencoba membantu orang lain menyelesaikan masalah, juga memandang suatu hal berdasarkan perspektif orang lain.

Keinginan menolong sesama manusia, mau memahami dan merasakan apa yang orang lain pikirkan merupakan efek positif daripada empati.

Itulah 6 point interaksi manusia dengan lingkungan sosial dimana interaksi ini memiliki sisi positif untuk kita bisa beradaptasi, bergaul dalam satu lingkungan tempat tinggal.

Memiliki rasa saling empati dan simpati terhadap orang lain dan lingkungan akan memberikan suatu hubungan yang harmonis dalam masyarakat dan itu sangatlah penting.

The post 6 Faktor Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>