Intrusi Magma - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/intrusi-magma Fri, 13 Jan 2023 02:25:02 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Intrusi Magma - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/intrusi-magma 32 32 Apa Perbedaan Intrusi dan Ekstrusi Magma? https://haloedukasi.com/perbedaan-intrusi-dan-ekstrusi-magma Fri, 13 Jan 2023 02:24:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40703 Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung berapi aktif cukup banyak mulai dari Sabang sampai Merauke. Gunung-gunung berapi ini tidak terlepas dari aktivitas vulkanisme di dalam perut bumi. Aktivitas vulkanisme gunung ialah semua peristiwa yang berkaitan dengan naiknya magma dalam perut bumi menuju ke permukaan. Magma sendiri merupakan campuran bebatuan […]

The post Apa Perbedaan Intrusi dan Ekstrusi Magma? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung berapi aktif cukup banyak mulai dari Sabang sampai Merauke. Gunung-gunung berapi ini tidak terlepas dari aktivitas vulkanisme di dalam perut bumi.

Aktivitas vulkanisme gunung ialah semua peristiwa yang berkaitan dengan naiknya magma dalam perut bumi menuju ke permukaan. Magma sendiri merupakan campuran bebatuan dalam keadaan cair, liat dan sangat panas.

Dalam aktivitasnya, magma di dalam perut bumi tepatnya dalam dapur magma akan bergerak ke atas karena adanya tekanan gas. Semakin dalam keberadaan dapur magma di dalam perut bumi, maka gerakan magma yang berusaha keluar menjadi lebih kuat.

Magma yang mengalami tekanan oleh gas, akan menyusup ke dalam kulit bumi (litosfer) dan bergerak menuju ke permukaan. Nah, dalam pergerakan magma ini, para ahli membaginya menjadi dua jenis yakni intrusi magma dan ekstrusi magma. Ingin tahu lebih banyak mengenai intrusi dan ekstrusi magma? Simak penjelasan artikel ini sampai akhir ya!

Intrusi Magma

Intrusi magma adalah pergerakan magma pada lapisan kulit bumi (litosfer), dimana magma tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma juga dimaknai dengan aktivitas vulkanisme yang tidak sampai menimbulkan erupsi ke luar permukaan.

Hal ini terjadi karena adanya tekanan yang dimiliki magma sangatlah kecil, sehingga hanya mampu melewati celah-celah lapisan batuan kulit bumi dan berakhir membeku di dalam kulit bumi. Intrusi magma dibagi menjadi beberapa macam bentuk, di antaranya adalah:

  • Batolit

Batolit adalah batuan beku yang terbentuk karena adanya penurunan suhu yang sangat lambat di dalam dapur magma. Proses terbentuknya batolit ini masih belum diketahui secara pasti, akan tetap beberapa ahli berpendapat bahwa batolit terbentuk karena pengisian dari tempat kosong di dalam kerak bumi. Biasanya batolit ditemukan di dalam inti pegunungan.

  • Lakolit

Lakolit merupakan magma yang menyusup di antara lapisan-lapisan batuan yang memiliki tekanan magma yang kuat dan mengakibatkan lapisan batuan yang berada di atasnya terangkat sehingga terlihat seperti lensa cembung atau berbentuk kubah. Sementara itu permukaan yang ada di atasnya tetap datar (rata).

  • Sill

Bentuk intrusi selanjutnya adalah sill. Sill merupakan lapisan magma tipis yang berhasil menyusup di antara celah batuan yang ada di bawah permukaan bumi. Biasanya, sill berbentuk melebar secara pararel pada lapisan batuan, dan tidak sampai menembus ke lapisan batuan yang berada di atasnya. Hal ini dikarenakan, tekanan magma yang ada tidak terlalu tinggi yang kemudian mengakibatkan magma menyebar kemana-mana.

  • Diatrema

Berbeda dengan betnuk intrusi magma sebelumnya, diatrema berbentuk seperti pipa tabung memanjang yang berfungsi untuk menghubungkan dapur magma dengan permukaan bumi. Jadi, diatrema merupakan jalur yang dilewati magma dari dalam perut bumi menuju permukaan ketika erupsi terjadi.

  • Korok/Gang/Dike

Intrusi magma yang berhasil menerobos atau memotong lapisan-lapisan litosfer yang berbentuk lempeng atau pipih disebut dengan intrusi korok, gang atau juga bisa disebut intrusi dike. Bentuk intrusi ini sekilas mirip dengan sill, namun terdapat perbedaan pada keduanya.

Jika sill merupakan batuan beku yang terdapat di anatar 2 kapisan batuan, maka intrusi korok/gang/dike ini terbentuk dari magma yang pipih dengan posisinya memotong antar lapisan batuan yang menyusun permukaan bumi.

  • Apolisa

Apolisa adalah bentuk intrusi magma terakhir. Apolisa atau juga disebut Apophysis adalah sebutan dari cabang intrusi korok. Hal ini dikarenakan ukurannya yang kecil, sehingga sering disebut dengan urat-urat magma.

Apabila gunung berapi aktif mengalami intrusi magma, maka kamu tidak perlu khawatir karena magma tidak akan sampai ke permukaan bumi sehingga tidak akan membahayakan penduduk setempat. Selain intrusi magma, dalam artikel ini juga akan membahas tentang jenis pergerakan magma yang lainnya yaitu ekstrusi magma. Bagaimana penjelasan dari ekstrusi magma?

Ekstrusi Magma

Berbanding terbalik dengan intrusi magma, ekstrusi magma adalah pergerakan magma yang berhasil sampai ke permukaan bumi. Ekstrusi ini lebih dikenal dengan istilah erupsi. Ketika erupsi terjadi, maka terjadilah letusan gunung berapi.

Ada dua sifat erupsi yang muncul saat terjadi letusan gunung berapi yakni erupsi leleran (efusif) dan ledakan (eksplosif). Jika erupsi bersifat efusif, maka hanya akan menghasilkan leleran lava di permukaan bumi. Namun, apabila erupsi yang terjadi bersifat eksplosif, maka butiran magma akan ikut keluar dan berubah menjadi padat (eflata/piroklastika).

Sama halnya dengan intrusi magma, ekstrusi magma juga terbagi ke dalam beberapa bentuk. Berikut macam-macam bentuk ekstrusi magma:

  • Lava

Lava adalah magma yang keluar dari perut bumi dan mengalir di permukaan. Apabila kamu melihat magma saat terjadi erupsi gunung berapi, magma yang mengalir itu tidak lagi disebut magma melainkan lava.

  • Lahar

Ekstrusi magma selanjutnya adalah lahar. Lahar merupakan lava yang mengalir bercampur air atau material lain di permukaan bumi. Apabila lava bercampur dengan material padat, disebut dengan lahar panas. Sedangkan lava yang bercampur dengan air hujan, sungai, atau air di sekitaran gunung disebut dengan lahar dingin. Kedua jenis lahar ini sama-sama membahayakan.

  • Eflata

Eflata merupakan material padat yang terbentuk ketika magma membeku di permukaan bumi. Material ini bisa berupa bom (bongkahan batu besar), lapili (kerikil kecil) hingga tuff (abu vulkanik).

  • Ekshalasi

Bentuk ekstrusi magma yang terakhir adalah ekshalasi. Ekshalasi ini adalah material gas yang berasal dari letusan gunung api. Ekshalasi ini bisa berupa mofet, fumarol, solfatar dan awan panas. Semua material letusan gunung ini dapat membahayakan siapa saja yang berada di sekitar gung erupsi.

Karena ekstrusi magma menyebabkan erupsi, jelas kondisi ini sangat membahayakan dan harus menetapkan status gunung menjadi level III (siaga) hingga level IV (awas). Hal ini dikarenakan semua material yang keluar akan bergerak ke bawah dan membahayakan warga.

Nah, inilah penjelasan mengenai intrusi dan ekstrusi magma. Semoga artikel ini dapat memberimu wawasan lebih terkait aktivitas vulkanisme gunung berapi. Semoga bermanfaat.

The post Apa Perbedaan Intrusi dan Ekstrusi Magma? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Intrusi Magma: Proses – Bentuk dan Dampaknya https://haloedukasi.com/intrusi-magma Sat, 19 Feb 2022 03:01:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31448 Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas berbagai hal tentang intrusi magma mulai dari pengertian, proses terbentuknya, macam atau jenisnya hingga dampak yang ditimbulkan.  Apa itu Intrusi Magma? Magma merupakan salah satu dari material yang dimiliki oleh bumi. Magma adalah batuan yang mencair akibat suhu panas di dalam bumi. karena berada di dalam bumi maka […]

The post Intrusi Magma: Proses – Bentuk dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
intrui magma

Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas berbagai hal tentang intrusi magma mulai dari pengertian, proses terbentuknya, macam atau jenisnya hingga dampak yang ditimbulkan. 

Apa itu Intrusi Magma?

Magma merupakan salah satu dari material yang dimiliki oleh bumi. Magma adalah batuan yang mencair akibat suhu panas di dalam bumi. karena berada di dalam bumi maka magma memiliki suhu yang tinggi yakni mencapai 700-1300°C. 

Magma di dalam bumi melakukan aktivitas seperti bergerak ke atas gunung namun tidak sampai ke permukaan bumi. Aktivitas yang demikian disebut dengan intrusi magma. 

Teori intrusi magma pertama kali diperkenalkan sekitar akhir abad ke 18 sampai awal abad ke 19. Pencetus dari teori ini adalah J. Hutton. Menurunnya intrusi magma atau plutonisme adalah komponen penting dalam hipotesis perubahan siklus di kerak bumi.

Proses Terjadinya Intrusi Magma

Proses terbentuknya intrusi magma pada dasarnya sama dengan magma pada saat gunung meletus. Namun pada intrusi magma kekuatan yang didapatkan cenderung kecil sehingga hanya bisa melalui celah-celah batuan yang masih padat. 

Kekuatan yang didapat dari intruksi magma bervariasi yakni mulai dari hanya beberapa centi meter hingga puluhan kilometer. Namun seberapa kuat tekanan tersebut tetap tidak bisa membawa magma keluar ke permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga dengan peristiwa Plutonisme. 

Bentuk Intrusi Magma 

Intrusi magma dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berdasarkan jenisnya. Bentuk-bentuk tersebut adalah sebagai berikut. 

  • Batolit

Batolit adalah salah satu jenis batuan yang terbentuk di dapur magma. Bentuk intrusi magma ini merupakan hasil dari penurunan suhu secara perlahan sehingga magma yang cair menjadi beku dan berubah menjadi batu batolit. 

Tempat beradanya batolit akan menentukan besar kecilnya letusan gunung. Semakin dalam letak batolit maka semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Bentuk dari batolit sendiri adalah cukup besar serta tidak beraturan. 

Contoh batolit adalah orogeni Alpine di Eropa, pegunungan Schwaner yang ada di Kalimantan, dan Half Dome di Sierra Nevada, Amerika Serikat

  • Lakolit

Lakolit adalah bentuk intrusi magma yang memiliki sifat asam. Lakolit terbentuk sebagai akibat dari adanya magma yang menyusup ke celah-celah batuan hingga batu tersebut terangkat. Benturan tersebut menyebabkan batu yang terkena mengalami perubahan bentuk terutama pada bagian bawahnya. 

Ukuran lakolit adalah yang paling kecil di antara bentuk intrusi magma yang lainnya yaitu dengan diameter 16 km dan ketebalan mulai dari ratusan meter hingga ribuan meter serta terbentuk pada kedalaman yang dangkal. Jika lebih dari itu maka tidak bisa diklasifikasikan menjadi lakolit. 

Bentuk dari lakolit yaitu mirip seperti jamur namun cenderung berupa lembaran atau planar. Lakolit pada umumnya terbentuk dari magma yang kental seperti magma pembentuk diorit, granodiorit, dan granit. Contoh lakolit adalah  Devils Tower di Wyoming, Stok-syenit lakolit bukit barber di Charlotte serta banyak dijumpai di bulan.

  • Sill

Sill merupakan salah satu bentuk intrusi magma yang tipis mirip seperti lembaran sehingga kerap disebut juga dengan sheet. Bentuk intrusi magma ini berada sejajar dengan lapisan batu induk yang sudah ada sebelumnya. 

Sill lebih sering dijumpai dengan posisi horizontal meskipun bisa juga secara vertikal. Perubahan posisi tersebut terjadi karena adanya proses tektonik. Terkadang sill kerap terlihat sama dengan aliran lava yang mengeras. Perbedaan keduanya adalah dimana sill akan menyatu dengan batuan induk lainnya serta menunjukkan pencairan parsial. 

Meskipun tipis namun sill memiliki ukuran yang cukup besar yaitu mencapai ratusan mil. Sama dengan lakolit, sill terbentuk di kedalaman yang relatif dangkal.

Berdasarkan dari jumlah intrusi magma dan kandungan batunya sill dibedakan menjadi beberapa macam seperti simple sill, simple sill, dan composite sill.

  • Diatrema

Diatrema adalah bentuk dari intrusi magma yang mengalir ke pipa silinder. Pipa silinder seperti tabung raksasa ini ada di dapur magma sampai ke permukaan bumi. Diatrema akan membentuk kerucut stuff, pipa vulkanik lainnya ketika berhasil menembus permukaan dan kawah dangkal yang disebut sebagai maar. 

Jika diatrema keluar ke permukaan maka disebut dengan erupsi. Diatrema akan muncul setelah intrusi magma. 

Diatrema memiliki nilai ekonomi contohnya yakni membentuk medan bijih galena Sullivan, diatrema Blackfoot dan  diatrema Cross. yang mengandung timbal-seng-perak di British Columbia, Kanada. 

  • Intrusi Korok atau Gang

Intrusi Korok atau disebut juga dengan gang adalah sebuah bentuk intrusi magma yang menembus dan memotong lapisan litosfer menjadi bentuk lempengan pipih.

Sekilas intrusi korok serupa dengan sill namun keduanya berbeda. Sill akan terbentuk di celah celah dua lapisan batu sedangkan intrusi korok memotong satu lempengan menjadi beberapa bagian. 

Namun nama batuan korok atau gang sudah jarang digunakan dan diganti dengan istilah Lava koheren. Intrusi ini terbentuk di sekitar kedalaman lebih dari 10 km di bawah kawah maupun kaldera. 

  • Apolisa

Apolisa adalah bagian atau cabang dari intrusi magma namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Apolisa kerap disebut sebagai urat-urat magma. 

Dampak Intrusi Magma 

Intrusi magma merupakan sebuah aktivitas magma yang mendatangkan beberapa dampak baik positif maupun negatif. Dampak dari intrusi magma antara lain sebagai berikut

Dampak Positif

Dampak positif atau manfaat dari adanya intrusi magma adalah:

  • Intrusi magma membawa banyak mineral yang memiliki nilai ekonomi yang tersimpan di dalam perut bumi. Mineral tersebut antara lain emas, tembaga, perak, timah, belerang. Kandungan mineral tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga. 
  • Membentuk sebuah pemandian air panas baru yang dapat dimanfaatkan dan dikelola sebagai tempat wisata.
  • Terbentuknya area tangkapan hujan yang baik di sekitar daerah vulkanis.
  • Abu vulkanik akan memperbaiki tanah yang kurang subur sehingga menjadi cocok untuk pertanian. 

Dampak Negatif

Dibalik manfaat yang dihasilkan oleh intrusi magma terdapat juga dampak negatif atau kerugian seperti berikut ini. 

  • Ketika lempengan kulit bumi bergeser akan menyebabkan getaran dan retakan yang dapat merusak daerah sekitarnya.
  • Saat intrusi magma berlangsung pada umumnya akan mengeluarkan gas beracun yang dapat berbahaya jika terhirup oleh makhluk hidup.
  • Pada saat terjadi diatrema akan menghasilkan awan panas yang dapat membahayakan apa saja yang ada di bawahnya. 
  • Meski abu vulkanik bermanfaat untuk menyuburkan tanah namun tidak baik jika terhirup oleh makhluk hidup karena akan mengganggu pernafasan dan aktivitas penerbangan. 

The post Intrusi Magma: Proses – Bentuk dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>