investasi saham - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/investasi-saham Mon, 27 Mar 2023 01:43:40 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico investasi saham - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/investasi-saham 32 32 10 Contoh Investasi Jangka Panjang https://haloedukasi.com/contoh-investasi-jangka-panjang Mon, 27 Mar 2023 01:43:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42218 Investasi  jangka panjang adalah penanaman aset dalam jangka waktu lebih dari satu tahun untuk mendapatkan penghasilan pasif. Hasil investasi dapat dinikmati saat jangka waktu telah berakhir, yang mana selama jangka waktu yang ditentukan investasi ini tidak bisa ditarik. Secara umum investasi jangka panjang dimanfaatkan sebagian orang untuk tabungan masa depan atau sebagai dana pensiun. Berbeda […]

The post 10 Contoh Investasi Jangka Panjang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Investasi  jangka panjang adalah penanaman aset dalam jangka waktu lebih dari satu tahun untuk mendapatkan penghasilan pasif. Hasil investasi dapat dinikmati saat jangka waktu telah berakhir, yang mana selama jangka waktu yang ditentukan investasi ini tidak bisa ditarik. Secara umum investasi jangka panjang dimanfaatkan sebagian orang untuk tabungan masa depan atau sebagai dana pensiun.

Berbeda dengan investasi jangka pendek yang mana keuntungannya bisa didapatkan dalam hitungan bulan atau kurang dari satu tahun, keuntungan investasi jangka panjang umumnya didapatkan setelah beberapa tahun.

Beberapa contoh investasi jangka panjang adalah sebagai berikut

1. Investasi Saham

Investasi saham belakangan ini menjadi salah satu investasi jangka panjang yang cukup popular di banyak kalangan. Dengan investasi saham dalam jangka panjang nantinya juga akan mendapatkan dividen atau laba dari perusahaan. Selain itu investasi saham bisa dipilih karena mempunyai likuiditas yang tinggi.

Bukan tidak mungkin investasi saham dilakukan bagi seorang pemula dengan mempelajari tips investasi saham agar dapat memahami alurnya. Kemudahan investasi ini tak lain karena saham diperdagangkan di bursa efek, untuk aksesnya pun mudah. Selain itu investasi saham dapat dilakukan dalam skala internasional.

Investasi saham memungkinkan adanya penghasilan yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga obligasi jika perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Semakin besar saham yang dimiliki maka semakin besar juga kontribusi dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan.

2. Investasi Logam Mulia

Investasi logam mulia yang sudah popular dari waktu yang lama adalah investasi emas. Karena emas cenderung mengalami peningkatan nilai dari tahun ke tahun. Emas juga bisa diterima oleh kalangan umum bahkan bisa dibentuk sebagai perhiasan.

Selain itu investasi emas memiliki likuiditas yang tinggi sehingga tidak perlu khawatir jika akan menukarnya dengan uang tunai. Investasi dalam bentuk emas juga minim resiko dan cenderung aman terhadap inflasi.

Untuk dapat berinvestasi dengan emas juga sudah banyak sekali tempat untuk membeli maupun menukarnya dengan uang tunai. Dengan hal ini emas akan bisa diuangkan dengan mudah saat dibutuhkan.

3. Investasi Properti

Investasi properti merupakan investasi jangka panjang dengan nilai yang tinggi contohnya nilai tanah dan bangunan. Seperti yang diketahui nilai jual tanah dan bangunan cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Karena rumah merupakan kebutuhan primer bagi manusia, maka tak heran jika permintaan terhadap rumah maupun tanah selalu mengalami peningkatan begitu juga dengan harganya. Dapat dikatakan jika nilai investasi properti meningkat hingga 20% setiap tahunnya.

Berbeda dengan investasi saham atau emas, investasi properti memerlukan modal yang cukup besar di awal. Karena harga properti sendiri saat ini sucah cukup tinggi, terlebih jika properti yang dikehendaki berada di perkotaan.

Selain itu investasi properti dinilai tidak likuid, penghasilan dari investasi ini secara umum merupakan penghasilan kena pajak dan keuntungannya dapat diambil jika investasi ini dijual atau disewa.

4. Investasi Reksa Dana

Reksa dana merupakan investasi yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk membeli sejumlah aset dasar dan dialokasikan ke pasar saham. Jenis investasi ini cocok bagi pemula yang belum terlalu memahami tentang saham.

Reksa dana juga menjadi alternatif bagi mereka yang belum ahli dalam mengelola investasi dan terkendala waktu. Karena reksa dana akan dikelola oleh manajer investasi sehingga analisa saham akan dilakukan oleh professional. Selain itu dana nasabah akan dikelola pada rekening terpisah untuk itu manajer investasi tidak dapat mengakses dana nasabahnya tanpa ijin.

5. Investasi Deposito

Deposito merupakan salah satu contoh investasi jangka panjang yang dinilai aman, mudah serta menjanjikan keuntungan yang tetap. Deposito sendiri adalah simpanan berjangka yang dikelola bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan ke pihak ketiga.

Investasi deposito dapat dilakukan dengan mudah karena mayoritas bank dapat melayani pembukaan akun deposito. Cara investasinya yaitu dengan membuka akun deposito dan melakukan penyetoran minimum. Dana yang sudah disetorkan tidak dapat diambil sebelum jangka waktu yang ditentukan atau akan dikenakan penalti.

Kelebihan dari investasi deposito adalah suku bunganya yang lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan, likuiditasnya juga tinggi. Dibanding kelebihannya deposito cenderung memiliki keuntungan yang lebih kecil dibandingkan jenis investasi yang lain. Untuk itu perlu dipastikan memilih produk deposito dengan reputasi terbaik.

6. Investasi Obligasi

Obligasi merupakan surat utang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Dalam surat utang ini tercantum jangka waktu pinjaman serta bunga yang harus dibayarkan. Umumnya jangka waktu obligasi yaitu satu tahun sampai 10 tahun.

Biasanya investasi obligasi lebih disukai oleh para pengusaha dan investor. Obligasi diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan untuk mendanai suatu proyek.

Obligasi juga dapat dibeli di pasar modal melalui aplikasi investasi digital. Untuk memastikan obligasi yang dibeli aman pastikan melakukan investasi dari aplikasi investasi digital yang sudah mendapatkan ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

7. Dana Pensiun

Sesuai dengan namanya dana pensiun ini biasa digunakan untuk merencanakan hari tua. Meskipun dana pensiun ini belum sepopular instrumen investasi yang lain namun banyak investor yang tertarik karena jaminan hari tua yang ditawarkan.

Dana pensiun biasanya ditawarkan oleh perusahaan asuransi, di Indonesia sendiri sudah banyak lembaga pengelola dana pensiun yang dapat dipilih. Saat ini banyak perusahaan yang memberikan dana pensiun sebagai fasilitas karyawan, biasanya dana pensiun disisihkan dari gaji pegawai.

Dana pensiun ini memberikan keuntungan berupa bunga meskipun tidak sebanyak produk investasi yang lain. Untuk keuntungan yang maksimal dapat memilih lembaga pengelola dana pensiun yang terbaik.

8. Tabungan Berjangka

Tabungan berjangka merupakan salah satu investasi jangka panjang yang dapat diambil keuntungannya dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Ketentuan waktu biasanya sudah disepakati di awal oleh investor dan perusahaan investasi.

Keuntungan yang didapat dari tabungan berjangka adalah suku bunga tabungan. Biasanya terdapat ketentuan suku bunga yang didapat sebelum investor membuka akun tabungan berjangka. Dengan hal itu semakin lama jangka waktu tabungan maka nilai keuntungan juga semakin tinggi.

9. P2P Lending

P2P lending (peer to peer lending) merupakan investasi yang hampir sama seperti deposito. Yang mana investor hanya perlu menyetorkan dana kepada perusahaan P2P lending kemudian dana tersebut akan disalurkan kepada mitra mulai dari UMKM sampai perusahaan besar.

Nilai investasi pada P2P lending sendiri bervariasi tergantung pada perusahaannya bahkan minimum investasi mulai dari RP. 100.000. Nantinya investor akan mendapatkan bunga dalam periode yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu investor juga dapat memilih sendiri perusahaan yang akan diberi dana.

Karena P2P lending ini tidak diterbitkan oleh bank dapat dikatakan investasi ini lebih beresiko, oleh karena itu sebelum berinvestasi pada instrumen ini investor perlu menggali perusahaan investasinya.

10. Forex

Forex trading adalah cara investasi yang saat ini cukup banyak diminati. Trading sendiri adalah transaksi jual beli mata uang asing. Umumnya forex diperdagangkan dalam jangka pendek namun tidak menutup kemungkinan untuk diperdagangkan dalam jangka panjang.

Keuntungan dari forex trading ini adalah dengan selisih harga jual mata uang dengan harga belinya. Keuntungan jangka panjang pada forex terjadi jika nilai tukar pada saat penjualan mengalami kenaikan dibandingkan saat pembelian.

Investasi jangka panjang pada forex memiliki tantangan yang cukup besar, hal ini dikarenakan forex  merupakan pasar aset yang paling likuid sehingga nilainya mudah sekali berubah. Selain itu forex trading membutuhkan kemampuan dan pengetahuan di bidang trading.

Manfaat

Manfaat dari investasi jangka panjang tak lain adalah untuk memperoleh keuntungan pada waktu tertentu. Investor dapat mengembangkan dan mengoptimalkan aset agar senantiasa produktif. Tak jarang investor akan menginvestasikan kembali keuntungan yang diperoleh.

Dengan adanya investasi jangka panjang akan menjamin kesejahteraan di usia senja. Ketika usia senja tentunya akan mengalami penurunan kemampuan fisik sehingga produktifitas juga akan berkurang. Dengan investasi sejak dini maka kebutuhkan diri dan keluarga dapat tercukupi tanpa harus bekerja berlebihan.

Seorang yang memiliki pemasukan pasif dari aset yang dimiliki akan merasakan keamanan secara finansial. Tanpa investasi jangka panjang seorang akan diliputi kecemasan jika kehilangan pekerjaan sebagai sumber pendapatan utama. Selain itu dengan investasi jangka panjang dapat membantu mengelola keuangan dengan optimal untuk kebutuhan di masa mendatang.

Resiko

Selain dapat memberikan keuntungan dalam mengelola keuangan, investasi jangka panjang juga memiliki resiko yang perlu di pahami. Sehingga dengan memahami resiko investasi jangka panjang dapat mengantisipasi resiko dan mengoptimalkan potensi keuangan. Berikut beberapa resiko investasi jangka panjang yang mungkin terjadi

  • Resiko Suku Bunga

Kebijakan suku bunga yang ditetapkan dapat mempengaruhi harga aset pada pasar modal sehingga akan berdampak pada saham, obligasi atau reksadana dalam jangka waktu yang relatif singkat. Resiko suku bunga menjadi tidak berarti jika konsisten dalam investasi jangka panjang. Karena efek penurunan dalam waktu yang relatif singkat sehingga akan menjadi momentum yang tepat untuk membeli aset di pasar modal saat harga aset menurun.

  • Resiko Inflasi

Inflasi adalah penurunan daya beli yang dimiliki mata uang akibat kenaikan harga. Sederhananya nilai uang yang saat ini dimiliki tidak dapat digunakan untuk membeli barang yang sama di masa depan. Dengan hal ini berlaku juga pada nilai aset investasi, jika inflasi lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga aset maka investor dapat mengalami kerugian.

  • Resiko Likuiditas

Sebelum memulai investasi, investor perlu memperhatikan resiko likuiditas. Pada saat investor memulai suatu investasi dana yang digunakan tidak bisa digunakan untuk keperluan yang lain. Jika investor memiliki keperluan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan dana yang digunakan untuk investasi maka besar kemungkinan investor menjual asetnya dengan harga terjangkau.

  • Resiko Perubahan Kurs

Resiko perubahan kurs terjadi pada beberapa perusahaan yang membutuhkan bahan baku impor atau menjual produk ke luar negeri. Jika kurs mata uang luar negeri naik maka pembelian bahan baku akan naik juga nilai harganya sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan akan lebih kecil. Namun begitu pula sebaliknya jika kurs mata uang luar negeri naik pada perusahaan yang menjual produk ke luar negeri akan mengalami keuntungan.

The post 10 Contoh Investasi Jangka Panjang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15 Kesalahan Dalam Investasi Saham Para Pemula https://haloedukasi.com/kesalahan-dalam-investasi-saham Tue, 24 Jan 2023 09:39:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41049 Investasi saham merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun, seperti halnya dalam investasi lainnya, investasi saham juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan. Salah satu risiko utama dalam investasi saham adalah kesalahan dalam pemilihan saham atau keputusan investasi yang salah. Ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan jika tidak […]

The post 15 Kesalahan Dalam Investasi Saham Para Pemula appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Investasi saham merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun, seperti halnya dalam investasi lainnya, investasi saham juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan. Salah satu risiko utama dalam investasi saham adalah kesalahan dalam pemilihan saham atau keputusan investasi yang salah.

Ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memahami kesalahan yang sering dilakukan dalam investasi saham dan cara untuk menghindarinya agar dapat mengelola portofolio dengan baik.

1. Tidak Memiliki Tujuan Investasi yang Jelas

Sebelum melakukan investasi saham, penting untuk memiliki tujuan investasi yang jelas seperti jangka waktu, tingkat risiko yang dapat diterima, dan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Tanpa tujuan yang jelas, investor akan kesulitan dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.

2. Terlalu Cepat Masuk ke Pasar Saham

Investor pemula sering terlalu cepat masuk ke pasar saham tanpa melakukan riset yang cukup. Ini dapat menyebabkan pembelian saham yang tidak sesuai dengan tujuan investasi dan rencana keuangan pribadi.

3. Terlalu Bergantung Pada Saran dari Orang Lain

Beberapa investor sering terlalu bergantung pada saran dari orang lain atau berita yang tidak dapat dipercaya. Hal ini dapat menyebabkan pembelian saham yang tidak sesuai dengan tujuan investasi dan rencana keuangan pribadi.

4. Terlalu Banyak Membeli Saham yang Sama

Beberapa investor sering terlalu banyak membeli saham yang sama, sehingga meningkatkan risiko kerugian jika saham tersebut gagal.

5. Terlalu Cepat Menjual Saham

Beberapa investor sering terlalu cepat menjual saham karena ketakutan atau keserakahan, sehingga melewatkan kesempatan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

6. Terlalu Banyak Mengikuti Tren

Beberapa investor sering terlalu banyak mengikuti tren pasar saat ini tanpa melakukan riset yang cukup. Ini dapat menyebabkan pembelian saham yang tidak sesuai dengan tujuan investasi dan rencana keuangan pribadi.

7. Tidak Mengendalikan Emosi

Beberapa investor sering tidak dapat mengendalikan emosi saat pasar saham sedang tidak stabil, sehingga mengambil keputusan investasi yang salah.

8. Terlalu Banyak Membeli Saham dengan Harga yang Mahal

Beberapa investor sering terlalu banyak membeli saham dengan harga yang mahal tanpa memperhatikan fundamental perusahaan. Ini dapat menyebabkan kerugian jika harga saham turun.

9. Terlalu Sedikit Diversifikasi

Beberapa investor sering terlalu sedikit diversifikasi portofolio dengan hanya membeli saham dari sat u sektor atau perusahaan. Diversifikasi portofolio dapat mengurangi risiko kerugian jika saham dari satu sektor atau perusahaan mengalami kinerja yang buruk.

10. Tidak Memperhatikan Risiko Pasar

Beberapa investor sering tidak memperhatikan risiko pasar saat melakukan investasi. Ini dapat menyebabkan kerugian jika pasar saham sedang tidak stabil.

11. Tidak Memiliki Rencana Exit

Beberapa investor sering tidak memiliki rencana exit untuk menjual saham ketika harga saham mencapai target yang diharapkan atau ketika kondisi pasar tidak sesuai dengan ekspektasi.

12. Tidak Memperhatikan Perkembangan Ekonomi dan Politik

Perkembangan ekonomi dan politik dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan perkembangan ekonomi dan politik saat melakukan investasi saham.

13. Tidak Mengikuti Perkembangan Perusahaan

Investor harus mengikuti perkembangan perusahaan yang diinvestasikan, seperti laporan keuangan, perkembangan bisnis, dan perubahan manajemen.

14. Tidak Memiliki Pemahaman yang Cukup Tentang Saham

Investor harus memiliki pemahaman yang cukup tentang saham sebelum melakukan investasi, termasuk cara kerja pasar saham, analisis fundamental dan teknikal, dan risiko yang terkait dengan investasi saham.

15. Tidak Memiliki Rencana Pengelolaan Risiko

Investor harus memiliki rencana pengelolaan risiko yang baik untuk mengatasi risiko yang terkait dengan investasi saham, seperti stop loss, diversifikasi portofolio, dan lainnya.

Memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini akan membantu investor untuk melakukan investasi saham dengan lebih baik dan mencapai tujuan investasi dengan lebih efektif. Namun, selalu ingat bahwa investasi saham memiliki risiko yang harus dipertimbangkan dan dikelola dengan baik.

Tips Investasi Saham

1. Memiliki Tujuan Investasi yang Jelas

Sebelum melakukan investasi saham, penting untuk memiliki tujuan investasi yang jelas seperti jangka waktu, tingkat risiko yang dapat diterima, dan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Ini akan membantu dalam menentukan strategi investasi yang tepat.

2. Melakukan Riset

Investasi saham memerlukan riset yang cukup sebelum membeli saham. Ini termasuk melakukan analisis fundamental dan teknikal, mengikuti perkembangan perusahaan dan industri, serta mempelajari perkembangan ekonomi dan politik yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.

3. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio dapat mengurangi risiko kerugian jika saham dari satu sektor atau perusahaan mengalami kinerja yang buruk. Ini dapat dilakukan dengan membeli saham dari berbagai sektor dan perusahaan yang berbeda.

4. Memiliki Rencana Exit

Memiliki rencana exit untuk menjual saham ketika harga saham mencapai target yang diharapkan atau ketika kondisi pasar tidak sesuai dengan ekspektasi dapat membantu dalam mengelola risiko investasi.

5. Mengendalikan Emosi

Investasi saham dapat menimbulkan emosi seperti keserakahan dan ketakutan. Namun, penting untuk dapat mengendalikan emosi dan tetap mengambil keputusan investasi yang rasional.

6. Memperhatikan Risiko Pasar

Investasi saham memiliki risiko pasar yang harus dipertimbangkan. Ini termasuk memperhatikan volatilitas pasar, tren pasar, dan perkembangan ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.

7. Memperhatikan Biaya Investasi

Biaya investasi seperti biaya transaksi dan biaya dana investasi harus dipertimbangkan dalam rencana investasi saham.

8. Belajar dan Mengikuti Perkembangan

Investasi saham adalah proses yang terus berkembang, oleh karena itu penting untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan pasar saham dan teknik investasi yang baru.

9. Memiliki Rencana Pengelolaan Risiko

Investor harus memiliki rencana pengelolaan risiko yang baik untuk mengatasi risiko yang terkait dengan investasi saham, seperti stop loss, diversifikasi portofolio, dan lainnya.

10. Jangan Terlalu Banyak Membeli Saham dengan Harga yang Mahal

Beberapa investor sering terlalu banyak membeli saham dengan harga yang mahal tanpa memperhatikan fundamental perusahaan. Ini dapat menyebabkan kerugian jika harga saham turun. Pembelian saham harus dilakukan dengan analisis yang baik dan dengan harga yang wajar.

11. Jangan Terlalu Banyak Mengikuti Tren

Beberapa investor sering terlalu banyak mengikuti tren pasar saat ini tanpa melakukan riset yang cukup. Ini dapat menyebabkan pembelian saham yang tidak sesuai dengan tujuan investasi dan rencana keuangan pribadi. Sebaiknya jangan terlalu banyak mengikuti tren dan lebih banyak melakukan riset.

12. Jangan Terlalu Cepat Menjual Saham

Beberapa investor sering terlalu cepat menjual saham karena ketakutan atau keserakahan, sehingga melewatkan kesempatan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Sebaiknya jangan terlalu cepat menjual saham dan tetap berpegang pada rencana investasi yang sudah dibuat.

Menghindari kesalahan-kesalahan ini dapat membantu investor dalam mengelola portofolio dengan baik dan mencapai tujuan investasi dengan lebih efektif. Namun tetap diingat bahwa investasi saham juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan dan dikelola dengan baik.

Dalam investasi saham, kesalahan yang dilakukan dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam investasi saham dan selalu melakukan riset yang cukup sebelum membuat keputusan investasi. Dengan memperhatikan tujuan investasi, diversifikasi portofolio, dan pengelolaan risiko yang baik, kesempatan untuk mencapai tujuan investasi akan lebih besar.

The post 15 Kesalahan Dalam Investasi Saham Para Pemula appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Investasi Saham : Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Resikonya https://haloedukasi.com/investasi-saham Wed, 18 Nov 2020 02:50:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15065 Maraknya berbagai produk investasi membuat banyak masyarakat yang mulai tertarik dengan pasar modal. Satu diantara produk yang sering diminati oleh masyarakat di pasar modal adalah saham. Namun tahukah Anda apa itu saham dan bagaimana mekanismenya? Mari simak penjelasan berikut ini. Pengertian Investasi Saham Pengertian Investasi Saham menurut KBBI Menurut KBBI, kata “saham” adalah surat bukti […]

The post Investasi Saham : Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Resikonya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Maraknya berbagai produk investasi membuat banyak masyarakat yang mulai tertarik dengan pasar modal. Satu diantara produk yang sering diminati oleh masyarakat di pasar modal adalah saham.

Namun tahukah Anda apa itu saham dan bagaimana mekanismenya? Mari simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Investasi Saham

Pengertian Investasi Saham menurut KBBI

Menurut KBBI, kata “saham” adalah surat bukti kepemilikan bagian Perseroan Terbatas (PT) yang memberi hak atas dividen dan lain-lain sesuai dengan kecil besarnya modal yang disetor.

Pengertian Investasi Saham Secara Umum

Secara umum, investasi saham adalah dokumen berharga yang menjadi bukti kepemilikan modal dalam sebuah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan berhak untuk menerima keuntungan atas aset perusahaan.

Pengertian Investasi Saham Menurut Para Ahli

  • Sapto (2006) mengartikan investasi saham adalah bukti kepemilikan atau dapat dikatan sebagai surat beharga yang menjadi tanda penyertaan seseorang dalam sebuah institusi atau badan usaha.
  • Husnan Suad (2008) menjabarkan investasi saham adalah suatu lembaran yang menjadi bukti kepemilikan sebuah badan usaha dimana sang pemilik kertas tersebut berhak menerima keuntunganatau prospek atas badan usaha yang telah mengeluarkannya.
  • Fahmi (2012) menjelaskan investasi saham adalah salah satu instrumen dari pasar modal yang berbentuk surat beharga yang berisi hak dan kewajiban yang dimiliki oleh pemegangnya.
  • Damardji & Fakhrudin (2012) menyatakan investasi saham adalah tanda kepemilikan seseorang atau badan atas perusahaan dan memiliki hak atas keuntungan yang dihasilkan.

Istilah dalam Investasi Saham

  • Investor :orang yang memiliki dan melakukan investasi bisa berupa saham atau produk investasi lainnya.
  • Emiten : pihak yang melakukan penawaran efek dalam pasar modal yang dapat berupa mengeluarkan surat beharga atau sekuritas.
  • Sekuritas : Surat hutang yang bersifat likuid yang dikeluarkan oleh organisasi tertentu.
  • Dividen : Keuntungan atau laba bersih yang akan diterima oleh investor dari perusahaan.
  • RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada setiap tahun atau saat memasuki tahap pembagian dividen.
  • IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan yang menggambarkan rangkuman daftar-daftar harga saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
  • Lot : satuan resmi yang digunakan dalam perdagangan saham di pasar modal.

Manfaat dan Keuntungan Investasi Saham

Investasi saham memiliki manfaat dan keuntungan bagi si penanam modal. Berikut manfaat dan keuntungannya:

Manfaat Investasi Saham

  • Bagi investor, menjadi sumber pendapatan dari perolehan keuntungan hasil investasi sahamnya di sebuah perusahaan.
  • Bagi emiten, menjadi sumber modal untuk mengembangkan perusahaanya.
  • Bagi masyarakat, menjadi sebuah refrensi dalam memutarkan dananya selain menabung di bank.

Keuntungan Investasi Saham

  • Dividen, merupakan keuntungan yang dibagikan kepada para investor yang dapat berupa tunai atau penambahan jumlah saham.
  • Capital gain, merupakan keuntungan yang didapatkan investor dari selisih harga jual dengan harga beli saat melakukan perdagangan saham.

Faktor dan Resiko yang Mempengaruhi Saham

Selain memiliki manfaat dan keuntungan, investasi saham juga memiliki faktor dan resiko dalam investasi saham, di antaranya :

Faktor yang mempengaruhi saham

  • Prediksi atau proyeksi harga per lot saham.
  • Waktu perolehan keuntungan baik berupa dividen maupun capital gain.
  • Tingkat risiko dari prediksi atau proyeksi investor.
  • Banyaknya perbandingan hutang perusahaan dengan ekuitasnya.
  • Ketentuan kebijakan dalam pembagian keuntungan khususnya dividen.

Risiko yang mempengaruhi Investasi Saham

  • Terhambatnya pembagian dividen karna suatu alasan tertentu.
  • Perusahaan mengalami likuiditas atau bangkrut.
  • Pengahapusan saham oleh Bursa karena alasan tertentu.
  • Capital loss atau mengalami kerugian akibat harga jual lebih kecil daripada harga beli.

Jenis Investasi Saham

Berdasarkan Kepemilikannya

  • Saham Preferen, merupakan saham yang memiliki prioritas lebih tinggi dari pada saham biasa dalam pembagian dividen.
  • Saham Biasa, merupakan saham diamana pemilik atau investor mendapatkan hak dalam memiliki dewan komisaris dan didahulukan dalam pembagian dividen dari pada saham baru.

Berdasarkan Kinerjanya

  • BlueChip Stock, merupakan saham dari perusahaan yang memiliki pendapatan stabil dan reputasi tinggi sekaligus menjadi leader market dalam bidangnya.
  • Income Stock, merupakan saham dari perusahaan yang dapat membayarkan dividen lebih besar dari sebelumnya dan secara rutin atau melakukan pembayaran dividen diatas rata-rata dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Growth Stock, merupakan saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan tinggi.
  • Speculative Stock, merupakan saham dari perusahaan yang belum memiliki pendapatan tinggi namun berpotensi untuk dapat lebih baik di masa depan.
  • Counter Cyclical Stock, merupakan saham dari perusahaan yang belum memiliki kondisi bisnis yang baik namun dapat berpendapatan tinggi apabila terjadi resesi ekonomi.

Harga Investasi Saham & Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Harga Saham
    • Harga nominal, harga yang tercantum pada lembaran saham yang telah ditetapkan oleh emiten untuk memberikan nila pada setiap lot saham.
    • Harga perdana, harga saham yang tertera di catat oleh Bursa Efek saat pertama kali.
    • Harga pasar, harga yang dapat berubah-berubah setiap hari sesuai dengan keadaan pasar maupun ekonomi yang ada.
  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
    • Indeks LQ45, merupakan indeks yang menilai peforma harga dari 45 saham yang memiliki pasar besar dan fundamental yang baik.
    • Indeks IDX30, merupakan indeks yang menilai peforma harga dari 30 saham yang memiliki pasar besar dan fundamental yang baik.
    • Indeks KOMPAS100, merupakan indeks yang menilai peforma harga dari 100 saham yang memiliki pasar besar dan fundamental yang baik serta diterbitkan dengan bantuan Kompas Gramedia.
    • Indeks Saham Syariah Indonesia, merupakan indeks yang menilai peforma harga semua saham syariah di Indonesia yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
    • Jakarta Islamic Index (JII), merupakan indeks yang menilai peforma harga dari 30 saham syariah yang memiliki pasar besar dan fundamental yang baik.
    • Indeks PEFINDO i- Grade, merupakan indeks yang menilai peforma harga dari 30 saham yang memiliki peringkat invesment grade dari PEFINDO dimulai nilai idAAA sampai idBBB-.

Mekanisme Investasi Saham

  • Jam Perdagangan

Senin sampai Jumat yang terdiri dari dua sesi yaitu sesi pertama jam o9.00 – 12.00 WIB dan sesi kedua jam 13.00 – 16.00 WIB serta khusus hari Jumat sesi pertama jam 09.00 – 11.00 WIB dan sesi kedua jam 14.00 – 16.00 WIB.

  • Sistem Perdagangan

Dalam Bursa Efek sistem yang berlaku berupa perdagangan secara lelang dengan anomin serta menggunakan metode harga atas prioritas hingga waktu.

  • Minimum Investasi Saham

Satuan yang diberlakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan lot seperti 10 lot bernilai 1000 lembar saham, maka investasi berjumlah Rp.1.000.000,00.

  • Transaksi

Bursa Efek Indonesia telah menetapkan kapan uang hasil investasi akan masuk kedalam rekening yaitu settlement transaction T+2 hari perdagangan atau dua hari setelah transaksi dilakukan dengan hari H perdagangan sebagai acuannya.

Tata Cara Investasi Saham

  • Menganalisis dan mengunjungi perusahaan sekuritas yang resmi ada di dalam daftar Indonesia Stock Exchange atau IDX.
  • Membuat rekening saham atau efek di perusahaan sekuritas terkait atau bisa juga dilakukan di kantor Dana Reksa wilayah masing-masing.
  • Menyetorkan sejumlah uang kedalam rekening yang telah dibuat sebagi modal dalam melakukan investasi saham nantinya.
  • Dalam melakukan investasi saham, biasanya akan diminta untuk melalui aplikasi dari sekuritas terkait atau dapat dilakukan secara online.

Contoh Daftar Saham Perusahaan di Indonesia

Berikut contoh sebagian daftar kode saham perusahaan sekuritas, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat melaui web resmi yang telah disediakan oleh BURSA EFEK INDONESIA yaitu IDX.

Nama Perusahaan SekuritasKode Saham
Astra Argo Lestari TbkAALI
Adhi Karya (Persero) TbkADHI
Adaro Energy TbkADRO
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga TbkAGRO
Bank Central Asia TbkBBCA
Sepatu BataBATA
Blue Bird TbkBIRD
Campina Ice Cream Industry TbkCAMP
Wilmar Cahaya Indonesia TbkCEKA
Digital Mediatama Maxima TbkDMMX

The post Investasi Saham : Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Resikonya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>