Jawa Barat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jawa-barat Thu, 19 Oct 2023 09:37:30 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Jawa Barat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jawa-barat 32 32 5 Gunung di Daerah Jawa Barat https://haloedukasi.com/gunung-di-daerah-jawa-barat Thu, 12 Oct 2023 08:07:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45989 Jawa Barat terletak di Pulau Jawa, Indonesia, dan memiliki kondisi geografis yang beragam. Di sebelah barat, terdapat pegunungan, seperti Pegunungan Halu, yang membentang ke arah selatan. Di sebelah timur, ada lembah dan dataran rendah yang subur. Wilayah pesisir di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa. Jawa Barat memiliki beberapa sungai besar, seperti Citarum dan Ciliwung, […]

The post 5 Gunung di Daerah Jawa Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jawa Barat terletak di Pulau Jawa, Indonesia, dan memiliki kondisi geografis yang beragam. Di sebelah barat, terdapat pegunungan, seperti Pegunungan Halu, yang membentang ke arah selatan. Di sebelah timur, ada lembah dan dataran rendah yang subur.

Wilayah pesisir di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa. Jawa Barat memiliki beberapa sungai besar, seperti Citarum dan Ciliwung, yang memberikan sumber air dan irigasi. Iklimnya beragam, mulai dari dataran rendah tropis hingga pegunungan yang lebih sejuk.

Kondisi geografis ini memengaruhi ekonomi dan kehidupan masyarakat, dengan pertanian, perkebunan, dan pariwisata menjadi sektor utama dalam wilayah ini. Jawa Barat, juga merupakan salah satu provinsi yang berlimpah keindahan alamnya, merupakan rumah bagi sejumlah gunung yang mendominasi lanskapnya.

Dari puncak-puncak megah hingga cerita-cerita sejarah dan budaya yang melingkupi mereka, gunung-gunung di Jawa Barat menyimpan pesona yang tak tertandingi.

1. Gunung Tangkuban Perahu

Gunung ini terletak sekitar 20 kilometer utara Kota Bandung dan merupakan salah satu gunung berapi paling terkenal di Jawa Barat. Namanya berasal dari bentuk kawahnya yang menyerupai perahu terbalik.

Gunung dengan ketinggian 2.084 mdpl ini, terletak di Kabupaten Bandung Barat. Aktivitas geologi Gunung Tangkuban Perahu mencakup serangkaian letusan gunung berapi yang pernah terjadi. Pada tahun 1826, gunung ini meletus hebat, mengakibatkan pembentukan kawah besar yang terlihat saat ini.

Kemudian, pada tahun 1969, gunung ini kembali meletus, menimbulkan kerusakan signifikan di sekitar kawasan tersebut.

2. Gunung Papandayan

Gunung Papandayan

Gunung Papandayan adalah gunung berapi aktif yang terkenal dengan aktivitas fumarolik dan geothermalnya. Pernah meletus hebat pada tahun 1772. Terletak di Garut, Jawa Barat. Gunung ini memiliki banyak kawah yang aktif dan kawah Ratu yang indah. Anda dapat melihat mata air panas, lumpur panas, dan lautan pasir vulkanik yang menakjubkan.

Gunung Papandayan berlokasi di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Gunung Papandayan ini memiliki tinggi sekitar 2.665 mdpl adalah salah satu gunung berapi aktif yang memiliki sejarah aktivitas geologi yang signifikan. Letusan pertamanya tercatat pada tahun 1772 yang mengakibatkan perubahan lanskap daerah sekitarnya. Letusan ini dikenal sebagai salah satu letusan besar dalam sejarah Jawa Barat.

Akibat dari letusan tahun 1772, terbentuklah sebuah kawah besar yang dikenal sebagai “Kawah Domas.” Kawah ini menjadi salah satu daya tarik utama Gunung Papandayan. Di dalam kawah ini, terdapat aktivitas geothermal seperti mata air panas dan lumpur panas yang menghasilkan pemandangan yang luar biasa.

3. Gunung Gede

Gunung Gede

Gunung Gede adalah salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat dan merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Ini memiliki nilai sejarah penting sebagai salah satu tempat pertama yang diteliti oleh Belanda. Secara geografis Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) terletak antara 106°51′-107°02 BT dan 6°41′- 6°51′ LS dengan ketinggian 1.000 – 2.958 mdpl.

Gunung Gede merupakan gunung berapi tua yang berusia jutaan tahun. Letusan gunung ini telah membentuk lanskap sekitarnya, termasuk kawasan hutan hujan yang lebat dan sungai-sungai yang mengalir ke dataran rendah.

Pada tahun 1980, Gunung Gede dan Gunung Pangrango ditetapkan sebagai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Taman Nasional ini memiliki flora dan fauna yang beragam, termasuk banyak spesies langka dan endemik.

4. Gunung Halimun Salak

Gunung Salak

Gunung Halimun Salak adalah salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat dan juga merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun. Ini adalah tempat perlindungan penting bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan.

Gunung Halimun Salak memiliki dua puncak utama, yaitu Gunung Salak dan Gunung Halimun, yang memiliki ketinggian masing-masing sekitar 2.211 meter dan 1.929 meter di atas permukaan laut. Gunung ini memiliki lanskap yang indah, termasuk hutan hujan tropis yang lebat, sungai-sungai, serta beragam flora dan fauna endemik.

Selain itu, Gunung Halimun Salak memiliki catatan sejarah geologis sebagai gunung berapi aktif. Meskipun dalam beberapa dekade terakhir tidak terjadi erupsi besar, gunung ini tetap menjadi objek pemantauan yang penting oleh ilmuwan vulkanologi.

Selain itu, gunung ini memiliki nilai ekologis yang tinggi. Di sekitarnya terdapat Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang melindungi keanekaragaman hayati, termasuk spesies endemik seperti badak bercula satu Jawa dan kera ekor panjang Jawa.

Terletak di Sukabumi dan Lebak, Jawa Barat. Gunung ini menawarkan keindahan hutan hujan tropis yang menakjubkan dan keanekaragaman hayati yang melimpah.

5. Gunung Ciremai

gunung ciremai

Gunung Ciremai adalah gunung tertinggi di Jawa Barat dan telah memiliki peran penting dalam budaya dan sejarah setempat. Itu juga pernah menjadi tempat pertapaan dan tempat beribadah. Selain nilai budayanya, Gunung Ciremai memiliki nilai sejarah geologis yang menarik.

Gunung ini adalah salah satu gunung berapi tertua di Indonesia dan diperkirakan telah ada selama lebih dari satu juta tahun. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir tidak ada erupsi besar, gunung ini masih diawasi oleh para ilmuwan vulkanologi. Ketinggian Gunung Ciremai mencapai 3.078 m dpl merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

Gunung Ciremai adalah bagian dari Taman Nasional Gunung Ciremai, yang telah dibentuk untuk melindungi ekosistem alaminya yang unik. Di sini, pengunjung dapat menikmati keindahan alam, termasuk hutan, danau, serta flora dan fauna yang beragam. Keseluruhan, Gunung Ciremai adalah tempat yang kaya akan sejarah, budaya, dan keanekaragaman alam yang membuatnya menjadi destinasi wisata yang menarik di Jawa Barat.

6. Gunung Tampomas

Gunung Tampomas

Gunung Tampomas mungkin tidak sepopuler beberapa gunung lain di Indonesia, dan data tentang sejarah dan kejadian penting terkait dengan gunung ini mungkin terbatas. Gunung Tampomas adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, Indonesia. Meskipun demikian, saya dapat memberikan beberapa informasi umum tentang gunung ini.

Gunung Tampomas memiliki ketinggian sekitar 1.684 meter di atas permukaan laut. Meskipun bukan salah satu gunung tertinggi di Indonesia, gunung ini tetap memiliki pesona alam yang menarik. Daerah sekitar Gunung Tampomas terdiri dari hutan, perkebunan, dan desa-desa yang indah.

Sebagai gunung berapi, peran sejarah dan geologisnya dalam perkembangan wilayah sekitarnya juga mungkin menarik untuk diselidiki lebih lanjut. Gunung Tampomas adalah salah satu elemen dalam lanskap alam Jawa Barat yang terkait erat dengan kehidupan sehari-hari penduduk setempat.

7. Gunung Cikuray

Gunung Cikuray

Gunung Cikuray adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Gunung ini memiliki sejarah yang kaya, serta nilai budaya dan alam yang signifikan. Sebagai gunung berapi, Gunung Cikuray memiliki sejarah geologis yang menarik.

Meskipun dalam beberapa dekade terakhir tidak ada erupsi besar yang tercatat, gunung ini tetap diawasi oleh ilmuwan vulkanologi. Informasi tentang aktivitas vulkanik dan sejarah geologisnya merupakan hal penting untuk pemahaman lebih lanjut tentang gunung ini.

Sejak menjadi tujuan hiking yang populer, Gunung Cikuray telah menarik perhatian dari berbagai kalangan. Pemerintah daerah dan kelompok pelestarian alam telah berusaha untuk menjaga kelestarian gunung ini dan ekosistem sekitarnya.

The post 5 Gunung di Daerah Jawa Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Pahlawan Nasional dari Jawa Barat Beserta Biografinya https://haloedukasi.com/pahlawan-nasional-dari-jawa-barat Mon, 11 Apr 2022 09:17:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33585 Tanah Sunda turut melahirkan banyak pahlawan yang memberikan sumbangsihnya bagi NKRI. Mereka turut melawan dan memperjuangkan NKRi melalui pemikiran dan gerakan-gerakan perlawanan. Setidaknya ada lima tokoh pahlawan nasional dari tanah sunda ini. Siapa saja mereka? Selengkapnya akan diulas berikut ini. 1. K.H Zainal Mustafa KH Zainal Mustafa merupakan seorang ulama yang lahir di Tasikmalaya pada […]

The post 5 Pahlawan Nasional dari Jawa Barat Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tanah Sunda turut melahirkan banyak pahlawan yang memberikan sumbangsihnya bagi NKRI. Mereka turut melawan dan memperjuangkan NKRi melalui pemikiran dan gerakan-gerakan perlawanan. Setidaknya ada lima tokoh pahlawan nasional dari tanah sunda ini. Siapa saja mereka? Selengkapnya akan diulas berikut ini.

1. K.H Zainal Mustafa

KH Zainal Mustafa merupakan seorang ulama yang lahir di Tasikmalaya pada tanggal 1 Januari 1899. Saat kecil ia kerap dipanggil dengan nama Hudaini namun setelah menunaikan ibadah haji namanya lebih akrab dikenal dengan Zainal Mustafa. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Rakya. Tidak hanya mengenyam pendidikan umum, KH Zainal Mustafa juga mendalami pendidikan agama bersama guru di kampungnya.

Saat sedang melaksanakan ibadah haji, KH Zainal Mustafa berkenalan dengan seorang ulama yang terkenal. Perkenalan tersebut dimanfaatkannya untuk bertukar pendapat. Kemudian, setelah pulang dari ibadah haji, ia mendirikan sebuah pesantren Sukamanah yang ada di kampung Cikembang. Pesantren inilah yang digunakannya untik menyiarkan agama islam dengan berceramah.

Meskipun seorang ulama, KH Zainal Mustafa turut memberikan peranannya dalam memperjuangkan NKRI. Ia bahkan tak segan melawan pemerintah Belanda dan Jepang. Alhasil, ia kerap mendapatkan peringatan keras dari pemerintah Belanda dan Jepang. Nahkan ia pernah ditangkap beserta ketuga ulama lainnya oleh Belanda. Penangkapan ini didasari atas tuduhan mempengaruhi pikiran rakyat dengan ideologi yang dianutnya. Atas semua jasa-jasanya, ia mendapatkan gelar pahlawan nasional pada tanggal 6 November 1972.

2. Otto Iskandar Dinata

Otto Iskandar Dinata

Raden Otto Iskandar Dinata merupakan pria kelahiran Bojongsoang, Bandung pada tanggal 31 Maret 1987. Ia adalah anak terakhir dari pasangan Raden Haji Adam Rahmat dan Siti Hidayah. Dalam hal pendidikan, Otto beruntung bisa merasakan bangku sekolah. Otto Iskandar Dinata menempuh pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School atau IHS yang ada di Bandung.

Selanjutnya, ia bersekolah di Kweekschool Onderbouw atau Sekolah Guru Bagian Pertama di Bandung. Setelah selesai, Otto kemudian melanjutkan sekolah di Hogerr Kweekschool atau Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah.

Kiprahnya di nusantara, dimulai saat menjadi wakil ketua Budi Utomo cabang Bandung pada tahun 1921 sampai 1924. Tidak berhenti di situ, ia juga pernah menjabat sebagai wakil ketua Budi Utomo cabang Pekalongan. Selain aktif di Budi Utomo, ia juga aktif dalam organisasi paguyuban Sunda. Saat masa Hindia Belanda, ia pernah menjadi anggota Volkstraad atau semacam DPR. Ia juga pernah menjadi seorang pemimpin surat kabar Thaja.

Peranannya yang paling banyak dikenal adalah turut andil dalam merumuskan kemerdekaan dengan menjadi anggota BPUPKI dan PPKI. Saat kabinet pertama RI, ia juga pernah menjabat sebagai menteri negara. Kontribusinya pada negara, membuat Otto Iskandar Dinata diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada tanggal 6 November 1973. Namanya pun diabadikan untuk penamaan jalan.

3. Raden Eddy Martadinata

Raden Eddy Martadinata

Raden Eddi Martadinata atau yang kerap dikenal dengan RE Martadinata lahir pada tanggal 29 Maret 1921 di Bandung. Ia adalah seorang laksamana dan diplomat Angkatan Laut. Ia mengenyam pendidikan di HIS pada tahun 1934 dan kemudian melanjutkannya di MULO pada tahun 1938. Sejak kecil, RE Martadinata sudah memiliki cita-cita menjadi seorang pelaut. Maka dari itu, untuk mewujudkannya ia menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pelayaran atau STP yang ada di Jakarta. Saat bersekolah di STP yang menjadi lulusa terbaik dan diangkat menjadi guru tetap.

Namun, keinginan awalnya menjadi seorang pelaut terus ada. Ia terus mencari peluang dan akhirnya mendapatkan kepercayaan sebagai nahkoda kapal Latih Dai 28 Sakura Mau. Tentu saja tawaran tersebut langsung ia iyakan. Alhasil, RE Martadaniata harus berhenti menjadi guru.

Peranannya dalan menjaga NKRI adalah ia terlibat dalam pembentukan Badan Keamanan Rakyat atau BKR Laut Pusat pada tanggal 10 september 1945. Ia ditunjuk menjadi pimpinan BKR-Laut Banten. Atas semua jasanya, ia dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah. Tidak hanya itu, namanya pun diabadikan di beberapa jalan di tanah sunda sama seperti Otto Iskandar Dinata

4. Djuanda Kartawijaya

Djuanda Kartawijaya

Pemilik nama lengkap Ir H. Djuanda Kartawijaya merupakan seseorang kelahiran Tasikmalaya pada tanggal 14 Januari 1911. Ia merupakan anak sulung dari pasangan Raden Kartawijaya dan Nyi Monat. Ayahnya merupakan seorang Mantri Guru di Hollandsch Inlandsdsch School atau HID. Pendidikan awal Djuanda pun di sana. Selanjutnya pada tahum 1929, ia melanjutkan pendidikannya di Hoogeschool te Bandoeng atau THS dengan mengambil jurusan Teknik Sipil. THS merupakan sekolah teknik yang ada di kota Bandung.

Ia akrif dalam berbagai kegiatan seperti mengikuti organisasi politik yakni Muhammadiyah dan Paguyuban Sunda. Ia bahkan sempat menjadi pemimpin sekolah Muhammadiyah. Peranannya dalam memerjuangkan NKRI adalah saat menjabat sebagai perdana menteri ke-10 dan menteri keuangan pada saat kabinet kerja I. Tidak hanya itu, kontribusi lainnya adalah deklarasi Djuanda.

Deklarasi ini dibentuk pada tanggal 13 Desember 1957. Di mana isi deklarsinya menjelasjan bahwa laut Indinesua termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan dari wilayah NKRI. Deklarsi ini kemudian diresmikan menjadi UU No. 4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Atas jasa-jasa yang telah diberikannya, ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional.

5. Dewi Sartika

Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika merupakan seorang pejuang emansipasi wanita seperti Raden Ajeng Kartini. Ia lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka. Raden Dewi Sartika atau yang kerap disapa Dewi Sartika ini merupakan keturunan priyayi. Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan dunia pendidikan. Keinginannya inilah berusaha diwujudkannya dengan mendirikan sekolah pada tanggal 16 januari 1904. Sekolah yang didirikannya bernama Sekolah Isteri, sekolah khusus kaum perempuan.

Saat didirikan, Sekilah Isteri memiliki murid sejunlah 20 orang dan guru 3 orang. Sekolah Isteri didirikan dengan tujuan ingin mendidukan anak perempuan dari berbagai kalangan. Mengingat, pada saat itu tidak semua kalangan bisa merasakan bangku sekolah. Bahkan terdapat doktrin bahwa perempuan tidak boleh mengenyam pendidikan. Dengan didirikannya Sekolah Isteri, Raden Dewi Sartika berharap bisa mengangkat harkat dan martabat seorang perempuan.

Mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Isteri adalah pekerjaan yang biasa dilakukan oleh perempuan seperti mencuci, menyetrika, menjahit, menyulan dan membatik. Atas jasa-jasa yang telah diberikannya, ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada tanggal 1 Desember 1966.

Itulah sejumlah tokoh pahlawan nasional dari tanah sunda. Adapun tokoh-tokoh tersebut adalah KH Zainal Mustafa, Otto Iskandar Dinata, RE Martadinata, Djuanda Kartawijaya dan Dewi Sartika. Bentuk peranan mereka dalam memerjuangkan NKRI setidaknya ada dua bentuk. Pertama dengan mendirikan sekolah/pesantren seperti yang dilakukan oleh KH Zainal Mustafa dan Dewi Sartika. Melalui pendidikan, mereka dapat mengangkat harkat dan martabat rakyat Indonesia.

Ada pula yang melalui penggunaan jabatan yang dimiliki seperti pada Otto Iskandar Dinata, RE Martadinata dan Djuanda Kartawjiaya. Otto melalui Budi Utomonya ikut memerjuangkan NKRI bersama para pemuda lainnya. Sementara RE Martadinata melalui BKRnya ikut menjaga keamanan NKRI khususnya di jalur laut. Terakhir, Djuanda melalui jabatannya sebagai perdana menteri dan deklarasi Djuandanya.

Bagaimana pun bentuk perjuangannya, mereka tetap memiliki peranan penting dalam menjaga NKRI dan melawan penjajah. Mereka pantas mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Semoga dengan membaca perjuangan mereka, kita dapat meneladani perjuangannya.

The post 5 Pahlawan Nasional dari Jawa Barat Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Sumber Daya Alam Jawa Barat dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/sumber-daya-alam-jawa-barat Fri, 18 Jun 2021 05:54:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25315 Jawa Barat adalah sebuah provisi yang berada di bagian ujung barat Pulau Jawa. Provinsi yang beribukota di Bandung ini memiliki sejumlah potensi sumber daya alam yang mendukung pertumbuhan sektor ekonomi wilayah Jawa Barat. Berikut adalah beberapa jenis sumber daya alam yang terdapat di Jawa Barat. 1. Pertanian dan Perkebunan Sektor pertanian dan perkebunan di Provinsi […]

The post 5 Sumber Daya Alam Jawa Barat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jawa Barat adalah sebuah provisi yang berada di bagian ujung barat Pulau Jawa. Provinsi yang beribukota di Bandung ini memiliki sejumlah potensi sumber daya alam yang mendukung pertumbuhan sektor ekonomi wilayah Jawa Barat. Berikut adalah beberapa jenis sumber daya alam yang terdapat di Jawa Barat.

1. Pertanian dan Perkebunan

Sektor pertanian dan perkebunan di Provinsi Jawa Barat merupakan penyumbang pertumbuhan ekonomi ke-3 di provinsi ini. Meski demikian sektor ini terus mengalami pertumbuhan yang positif.

Sentra pertanian di Jawa Barat berada di beberapa kawasan seperti di sepanjang Pantura, Priangan Timur, Indramayu, Kawarang, dan Subang.

Adapun komoditas pertanian dan perkebunan utama di Jawa Barat antara lain : padi, bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, kelapa sawit, teh, cengkeh, tembakau dan tebu.

2. Energi dan Pertambangan

Potensi sumber daya alam dari sektor pertambangan di Jawa Barat juga sangat melimpah. Bahkan diperkirakan 27% dari total lahan di wilayah Jawa Barat direncanakan diperuntukkan sebagai areal pertambangan.

Beberapa hasil tambang yang dihasilkan Jawa Barat antara lain emas, pasir besi, gelena, gas alam, batu andesit, batu kapur, fosfat, marmer, tembaga, dan sebagainya.

Sayangnya belum semua potensi tambang itu dieksplorasi dengan baik, bahkan saat ini ada ratusan tambang ilegal ada di Jawa Barat.

3. Perikanan dan Kelautan

Potensi perikanan dan kelautan Jawa Barat sangat besar. Hal ini dikarenakan Jawa Barat berhadapan dengan dia susu lautan, yakni Laut Jawa di bagian utara dan Samudera Hindia di bagian Selatan.

Hasil perikanan Jawa Barat juga sudah memasuki pasar ekspor, terutama ke negara Asia Timur seperti Cina, Hongkong, dan Korea Selatan.

4. Peternakan

Salah satu sumber daya alam pangan yang cukup besar di Jawa Barat adalah dari sektor peternakan. Jawa Barat bahkan mengalami surplus hasil daging ayam ras pedaging.

Hasil peternakan lain yang ada di Jawa Barat adalah sapi potong, sapi perah, kerbau, domba, kambing, dan berbagai jenis unggas.

5. Kehutanan

Menurut data BPS, pada tahun 2019 luas huta di Jawa Barat adalah seluas 776.830,83 hektar yang terdiri atas hutan konservasi, hutan lindung, dan juga hutan produksi.

Selain menghasilkan kayu industri, hutan di Jawa Barat juga menghasilkan berbagai hasil non kayu seperti getah pinus, getah damar, rotan, kopal, kayu putih, bambu, dan selainnya.

The post 5 Sumber Daya Alam Jawa Barat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Kerajinan Khas Jawa Barat yang Paling Terkenal https://haloedukasi.com/kerajinan-khas-jawa-barat Fri, 05 Feb 2021 01:58:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20724 Kerajina tangan atau disebut juga dengan seni kriya adalah kerajina yang dibuat dengan menggunakan tangan. Hasil dari kerajinan ini memiliki dua fungsi yaitu fungsi kegunaan dan juga fungsi estetika. Semakin indah dan rumit peroses pembuatannya maka akan semakin mahal harganya. Di setiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tangan dengan keunikannya masih-masing. Berikut adalah produk kerajinan […]

The post 4 Kerajinan Khas Jawa Barat yang Paling Terkenal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kerajina tangan atau disebut juga dengan seni kriya adalah kerajina yang dibuat dengan menggunakan tangan. Hasil dari kerajinan ini memiliki dua fungsi yaitu fungsi kegunaan dan juga fungsi estetika.

Semakin indah dan rumit peroses pembuatannya maka akan semakin mahal harganya. Di setiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tangan dengan keunikannya masih-masing.

Berikut adalah produk kerajinan tangan yang berasal dari Jawa Barat.

1. Payung Geulis

Payung Geulis

Payung geulis adalah souvenir khas dari daerah Tasikmalaya. Payung ini digunakan digunakan dalam berbagai acara seni tradisional di Jawa Barat. Payung ini juga seringkali digunakan sebagai dekorasi ruangan. Bahkan pada tahun 1926 para noni Belanda banyak yang menggunakan payung ini.

Geulis dalam bahasa Sunda berarti “cantik” sehingga payung geulis memiliki arti payung cantik. Payung geulis terbuat dari bahan kertas dan kain yang bermotif. Motifnya terbagi menjadi dua macam yaitu motif geometris dan non geometris.

Pada motif geometris gambar yang menonjol adalah gambar garis lurus, lengkung, dan patah-patah. Sedangkan motif non geometris menonjolkan gambar seperti manusia, tumbuhan, ataupun manusia. Rangka dari payung ini terbuat dari bambu.

Cara membuat payung geulis yaitu dengan cara dirangkai kemudian diberi kertas dan kain setelah itu ujung payung diberi kanji agar rapi. Setelah itu payung dijemur hingga kanji tersebut mengeras. Kemudian pada bagian kertas atau kain tersebut diberi hiasan dengan cara melukis.

Untuk menambah kesan menarik bagian dalam payung diberi benang warna-warni. Namun payung ini mengalami penurunan peminat pada tahun 1955 hingga 1968. Pada saat itu Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka.

Dengan begitu produk-produk luar negeri dapat masuk ke Indonesia termasuk produk payung import. Hal ini menggeser posisi payung geulis dan membuat pengrajin payung geulis mengalami kebangkrutan.

Mengetahui hal pemerintah kota Tasikmalaya tidak tinggal diam. Para pengrajin diberi bantuan berupa peralatan dan bahan untuk meningkatkan kualitas produk payung geulis mereka.

Payung geulis pun berangsur-angsur mulai kembali diminati pada tahun 1980 an. Hingga saat ini belum ada inovasi maupun modifikasi terhadap payung geulis sehingga bentuk payung ini masih sangat asli.

2. Sandal Cibaduyut

Sandal Cibaduyut

Cibadyut berada di bagian selatan kota Bandung. Tempat ini menjadi sentra industi sepatu Jawa Barat. Warga Cibaduyut mayoritas bekerja sebagai pengrajin sepatu sejak zaman sebelum kemerdekaan.

Dahuluterdapat pabrik sepatu di sana namun pabrik tersebut bangkrut. Berbekal dengan keahlian selama bekerja, para mantan pegawai pabrik sepatu tersebut membuka usaha sendiri yaitu dengan memproduksi sepatu.

Usaha mereka dilakukan di rumah masing-masing. Tak disangka sepatu produk mereka menarik banyak orang. Mereka sampai kewalahan memenuhi pesanan konsumen. Untuk itu mereka merekrut tenaga kerja.

Pengrajin sepatu di Cibaduyut pun semakin bertambah hingga berjumlah 89 unit pengrajin pada tahun 1940 dan 150 unit pada 1950. Hingga pada tahun 1978 tempat ini dianggap sebagai sentra industri kerajina sepatu bahkan menjadi destinasi wisata pada 1989. 

Tidak hanya sepatu, Cibaduyut pun mulai memproduksi berbagai macam aksesoris yang terbuat dari kulit. Mereka memproduksi tas, jaket dan sebagainya.

Pengrajin sepatu Cibaduyut ini meredup ketika krisis moneter melanda negeri ini tahun 1998. Namun usaha mereka segera bangkit dan kembali bersinar pada tahun 2000 an. Kini Cibaduyut kembali menjadi destinasi wisata baik mancanegara maupun domestic.

Kualitas sepatu Cibaduyut tidak kalah bagus dengan merek-merek terkenal lainnya. Terdapat banyak macam sepatu dengan berbagai bentuk bahkan konsumen bisa memesan sepatu sesuai dengan keinginannya.

Harga sepatu yang ditawarkan pun bervariasi. Jika kamu pandai menawar kamu akan mendapat harga termurah namun jika tidak kamu akan mendapat harga termahal.

3. Anyaman Rajapolah

Anyaman Rajapolah

Rajapolah adalah nama dari sebuah kecamatan yang ada di Tasikmalaya. Di sana banyak sekali toko-toko kerajinan tangan di sepanjang jalan. Tidak heran jika tempat ini dijadikan sebagai pusat industry rumahan khususnya untuk kerajinan anyaman dan kompor.

Produk yang ditawarkan pun berbagai macam mulai dari tas, dompet, miniatur becak, miniatur mobil, gelang, wadah pensil, topi, dll. Hal yang menarik adalah kerajinan-kerajinan tersebut dijual dengan harga murah namun dapat bertahan lama.

Warga Rajapolah telah memproduksi kerajinan anyaman sejak tahun 1980 an. Pada awalnya pengrajin hanya berjumlah  dua orang. Ke dua orang ini berhasil menginspirasi warga lainnya hingga produsen anyaman pun bertambah.

Bahan baku yang digunakan pu cukup unik seperti mendong yaitu rerumputan yang ada di sekitar rawa-rawa. Warga memanfaatkan tanaman liar ini menjadi sesuatu yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu bahan baku anyaman lainnya yaitu bambu, pandan, dan enceng gondok. Saat ini setidaknya ada 50 kios yang menjual anyaman-anyaman tersebut.

4. Batik Khas Jawa Barat

Batik Khas Jawa Barat

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang berasal dari wilayah Jawa khususnya Jawa Tengah. Namun Jawa Barat juga mempunya batiknya sendiri. Batik Jawa Barat mempunyai corak yang berbeda dengan batik dari daerah lainnya.

Batik Jawa Barat memilki corak flora dan fauna dengan warna-warni yang umumnya cerah. Derah-daerah yang terkenal sebagai penghasil batik di Jawa Barat antara lain Cirebon, Indramayu, Ciamis, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, dan Kuningan.

Batik di Jawa Barat sudah ada sejak zaman kerajaan yaitu pada masa penyebaran agama Islam pada tahun 1422. Diketahui budaya batik ini di bawa oleh orang-orang yang berasal dari Jawa Tengah yang akan menuju ke Batavia.

The post 4 Kerajinan Khas Jawa Barat yang Paling Terkenal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Senjata Tradisional Jawa Barat dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/senjata-tradisional-jawa-barat Mon, 21 Sep 2020 06:01:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10538 Salah satu warisan kekayaan budaya Jawa Barat adalah senjata tradisional yang dimilikinya. Sama seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, senjata tradisional Jawa Barat biasanya berasal dari barang-barang yang digunakan sehari-hari, baik untuk bertani atau berkebun. Kemudian fungsinya berkembang menjadi alat pelindung diri bagi masyarakat Jawa Barat pada zaman dahulu. Sejarah menuliskan bahwa Jawa Barat pernah dijajah […]

The post 10 Senjata Tradisional Jawa Barat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu warisan kekayaan budaya Jawa Barat adalah senjata tradisional yang dimilikinya. Sama seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, senjata tradisional Jawa Barat biasanya berasal dari barang-barang yang digunakan sehari-hari, baik untuk bertani atau berkebun.

Kemudian fungsinya berkembang menjadi alat pelindung diri bagi masyarakat Jawa Barat pada zaman dahulu.

Sejarah menuliskan bahwa Jawa Barat pernah dijajah oleh bangsa Eropa kemudian banyak pula para pendatang dari China, India, hingga Arab.

Sehingga, material hingga desain senjata tradisional Jawa Barat merupakan gabungan antara kebudayaan lokal dan pengaruh dari kebudayaan luar.

Senjata-senjata ini sebagian masih digunakan hingga saat ini untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari, seperti bertani atau berkebun. Berikut beberapa senjata tradisional Jawa Barat.

1. Kujang

kujang

Senjata kujang ini berbentuk tipis, terbuat dari besi atau baja, biasanya memiliki ukiran, dan memiliki ukuran yang beragam, salah satunya memiliki panjang sekitar 20-25 cm. Menurut sejarah, senjata ini dibuat sekitar abad ke-8.

Kujang dikenal juga sering digunakan sebagai alat pertanian. Sebagai senjata, dahulu kujang berfungsi untuk  melindungi diri. Saat ini kujang juga bisa digunakan sebagai hiasan atau cindera mata.

2. Balincong

balincong

Balincong memiliki bentuk seperti jangkar. Bahan baku untuk membuat senjata ini adalah baja atau stainless steel sehingga tidak mudah berkarat.

Pada kedua sisi mata balincong runcing dan tajam, sehingga setiap sisi bisa digunakan secara bergantian.

Sementara itu, letak gagangnya berada di tengah. Senjata ini memiliki panjang sekitar 52-38 cm.

Bentuk balincong sesuai untuk melakukan pekerjaan seperti memecah batu atau menggali tanah.

Fungsi balincong lainnya adalah untuk membajak sawah dan menggali lembah atau tebing untuk membuat irigasi.

3. Patik

patik

Patik atau kapak merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang berukuran besar dan tebal pada bagian pangkal sehingga tampak kokoh dan kuat. Mata kapaknya runcing. Bahan baku pembuatan kapak ini adalah dari besi baja.

Bagian pangkal mata kapak memiliki diameter tebal dan bagian gagangnya terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 30-35 cm.

Kapak oleh masyarakat Jawa Barat digunakan untuk menebang pohon atau membelah kayu dan masih digunakan untuk kegiatan berkebun hingga saat ini.

4. Bedog

bedog

Golok oleh masyarakat suku Sunda disebut dengan bedog. Berbeda dengan golok dari daerah lain, bedog dari Jawa Barat memiliki ujung yang melengkung ke arah mata senjata. Akan tetapi, tidak jarang ditemui bentuk bedog yang bebeda-beda.

Dikarenakan bentuknya yang bervariasi, ukuran bedog juga beragam disesuaikan dengan kebutuhan. Bedog umumnya terbuat dari besi atau baja yang ditempa sampai halus dan pipih. Senjata ini biasanya berukuran 30-40 cm.

Bedog biasanya memiliki sarung yang dikenal dengan istilah serangka. Sarung ini berfungsi untuk melindungi si pemiliki dari tajamnya bedog.

Kegunaan bedog adalah sebagai alat pertahanan diri, berkebun, hingga berburu.

Meski tidak lagi digunakan sebagai senjata, sampai saat ini bedog masih digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

Dalam perkembangaannya bedog memiliki beragam jenis tergantung kegunaannya, diantaranya bedog dapur, bedog tani, bedog gagaplok untuk membabat rumput, bedog cepot, hingga bedog pameuncitan untuk menyembelih hewan.

5. Congkrang

congkrang

Congkrang memiliki bentuk seperti cangkul namun versi yang lebih kecil. Jika cangkul umumnya digunakan oleh kaum laki-laki, congkrang biasanya digunakan oleh kaum perempuan khususnya ibu rumah tangga untuk membersihkan rumput di halaman rumah atau saat bekerja di sawah/ladang.

6. Sulimat

sulimat

Sulimat termasuk pisau yang memiliki mata pisau atau ujung yang runcing dan tajam.

Bagian gagangnya yang bisa ditancapkan di tanah karena bentuk gagang yang kokoh.

Biasanya digunakan untuk mengupas kulit kelapa. Pada zaman dahulu, banyak para petani yang memiliki senjata tradisional ini.

7. Gacok

gacok

Gacok merupakan bahasa Sunda yang artinya cangkul garpu. Sesuai dengan namanya, gacok memiliki bentuk seperti garpu, sementara bagian gagangnya mirip gagang pacul.

Hingga saat ini gacok masih digunakan oleh masyarakat untuk bertni, mengumpulkan rumput kering, dan pekerjaan perkebunan lainnya.

8. Arit

arit

Arit memiliki mata pisau yang berbentuk melengkung seperti bulan sabit dan sangat tajam.

Beberapa daerah di Indonesia juga memiliki senjata seperti ini dengan nama yang berbeda-beda, seperti celurit dari daerah Madura dan sabit dari suku Betawi.

Hingga saat ini, arit masih digunakan oleh masyarakat untuk membabat rumput sebagai pakan ternak dan secara umum digunakan juga di bidang pertanian.

9. Bajra dan Gada

bajra dan gada

Bajra dan gada adalah dua senjata yang berbeda tetapi sering dipakai bersamaan. keduanya memiliki fungsi yang sama.

Bajra memiliki sisi yang runcing seperti tombak yang berfungsi untuk memukul lawan.

Sedangkan gada memiliki bentuk tumpul yang juga berfungsi untuk memukul lawan.

Pada zaman dahulu, bajra dan gada terkenal sebagai senjata untuk melawan penjajah di Jawa Barat. Oleh karena itu, senjata ini sarat akan nilai sejarah.

Akan tetapi, saat ini bajra dan gadda tidak lagi digunakan, bahkan keberadaannya sudah jarang ditemukan.

10. Ketam

ketam

Ketam atau sebagian orang menyebutnya ani-ani memiliki bentuk kayu genggam dengan mata pisau pada salah satu sisinya.

Ketam biasanya digunakan untuk bertani, seperti memanen padi. Saat ini katem sudah jarang digunakan karena dinilai kurang efisien terutama ketika menanam padi.

Keberadaannya juga sudah jarang ditemui karena sudah banyak peralatan pertanian modern yang memiliki efisiensi lebih baik sehingga tidak memakan banyak waktu.

Walaupun demikian, di beberapa tempat seperti di pedesaan kita mungkin masih bisa menemukannya.

The post 10 Senjata Tradisional Jawa Barat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>