Jenis Ekosistem - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jenis-ekosistem Tue, 14 May 2024 06:50:58 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Jenis Ekosistem - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jenis-ekosistem 32 32 8 Jenis Ekosistem Buatan Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-buatan Tue, 14 May 2024 06:50:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48615 Ekosistem buatan adalah lingkungan yang telah dimodifikasi atau dibuat oleh manusia untuk tujuan tertentu. Mereka sering kali memiliki komposisi organisme yang berbeda dan struktur ekologis yang berbeda dari ekosistem alami. Berikut beberapa contoh ekosistem buatan: Ekosistem buatan ini sering kali memberikan manfaat bagi manusia, seperti menyediakan makanan, sumber daya alam, atau ruang rekreasi, namun mereka […]

The post 8 Jenis Ekosistem Buatan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem buatan adalah lingkungan yang telah dimodifikasi atau dibuat oleh manusia untuk tujuan tertentu. Mereka sering kali memiliki komposisi organisme yang berbeda dan struktur ekologis yang berbeda dari ekosistem alami. Berikut beberapa contoh ekosistem buatan:

  1. Taman Kota: Taman kota adalah area hijau di tengah perkotaan yang sering kali dibangun untuk rekreasi dan keindahan. Mereka dapat mencakup taman-taman, taman bermain, dan area terbuka lainnya dengan tanaman hias dan pohon-pohon.
  2. Taman Margasatwa: Taman margasatwa adalah area yang diciptakan untuk melestarikan dan menampilkan keanekaragaman hayati. Mereka sering memelihara hewan-hewan liar dan tumbuhan-tumbuhan langka agar dapat dilihat oleh pengunjung.
  3. Ladang Pertanian: Ladang pertanian adalah ekosistem buatan yang mencakup area pertanian seperti ladang tanaman pangan, kebun buah-buahan, kebun sayur-sayuran, dan peternakan hewan. Ladang pertanian dimanfaatkan untuk produksi makanan dan bahan baku lainnya.
  4. Kebun: Kebun adalah area yang ditanami dengan tanaman-tanaman yang disusun secara terencana untuk tujuan estetika, produksi makanan, atau obyek penelitian. Mereka dapat mencakup kebun bunga, kebun sayur-sayuran, kebun buah-buahan, dan lain-lain.
  5. Perkebunan: Perkebunan adalah lahan yang ditanami dengan tanaman komersial seperti kopi, teh, karet, kelapa sawit, dan lain-lain. Mereka diciptakan untuk produksi dan eksploitasi komoditas tersebut.
  6. Sawah: Sawah adalah area persawahan yang dibuat untuk pertanian padi atau tanaman air lainnya. Mereka sering kali terdiri dari area yang dialiri air secara teratur untuk mempertahankan kondisi lembab yang dibutuhkan oleh tanaman padi.
  7. Sistem Irigasi: Sistem irigasi adalah infrastruktur buatan yang diciptakan untuk mengalirkan air ke lahan pertanian atau kebun yang membutuhkan suplai air tambahan.
  8. Kolam Tambak: Kolam tambak adalah lahan yang diubah menjadi kolam air tawar atau air payau untuk budidaya ikan, udang, atau kerang.

Ekosistem buatan ini sering kali memberikan manfaat bagi manusia, seperti menyediakan makanan, sumber daya alam, atau ruang rekreasi, namun mereka juga dapat mempengaruhi lingkungan alami dan keanekaragaman hayati setempat. Penting untuk merencanakan dan mengelola ekosistem buatan dengan bijaksana agar dapat menjaga keseimbangan ekologi dan mendukung keberlangsungan hidup organisme di sekitarnya.

The post 8 Jenis Ekosistem Buatan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Jenis Ekosistem Laut dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-laut Mon, 13 May 2024 08:52:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48580 Ekosistem air laut adalah sistem ekologis yang terdapat di lautan atau samudra, yang mencakup berbagai habitat, organisme, dan interaksi di antara mereka. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem air laut yang penting: Setiap jenis ekosistem air laut memiliki karakteristik unik dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan.

The post 6 Jenis Ekosistem Laut dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem air laut adalah sistem ekologis yang terdapat di lautan atau samudra, yang mencakup berbagai habitat, organisme, dan interaksi di antara mereka. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem air laut yang penting:

  1. Terumbu Karang: Terumbu karang adalah ekosistem yang sangat kaya dan beragam, terbentuk dari karang-karang kalsium yang hidup bersama dengan alga, spons, dan berbagai spesies hewan laut lainnya. Terumbu karang mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki peran penting dalam menyediakan habitat bagi berbagai jenis ikan dan hewan lainnya.
  2. Laut Dangkal: Ekosistem laut dangkal mencakup perairan dangkal di sepanjang pantai, termasuk terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, dan berbagai bentuk habitat lainnya. Ekosistem ini adalah tempat berkembang biak bagi banyak spesies ikan dan hewan lainnya, serta menjadi area yang penting bagi reproduksi dan pertumbuhan beberapa spesies laut.
  3. Zona Pelagis: Zona pelagis adalah bagian laut yang terbuka dan dalam, di mana air berada di atas dasar laut. Ekosistem ini mencakup berbagai spesies plankton, ikan pelagis, paus, hiu, dan banyak lagi. Zona ini juga merupakan tempat migrasi bagi banyak spesies laut.
  4. Perairan Dalam: Ekosistem perairan dalam terletak di kedalaman laut yang jauh dari permukaan, di mana cahaya matahari tidak mencapai secara langsung. Meskipun lingkungan ini tampak terisolasi, ekosistem perairan dalam kaya akan kehidupan, termasuk ikan, invertebrata, dan makhluk hidup lainnya yang telah beradaptasi dengan tekanan tinggi dan kegelapan.
  5. Laut Terbuka: Laut terbuka adalah bagian laut yang terletak di luar zona pesisir dan tidak terkait dengan dasar laut. Ekosistem ini mencakup berbagai spesies ikan, burung laut, mamalia laut, dan plankton yang tersebar di seluruh luasnya.
  6. Zona Hadal: Merupakan bagian terdalam dari samudra, yang terletak di dasar laut di kedalaman yang sangat besar. Ekosistem ini ditemukan di dalam palung laut yang sangat dalam dan memicu minat penelitian karena ketidaknyaan pencahayaan dan tekanan tinggi.

Setiap jenis ekosistem air laut memiliki karakteristik unik dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan.

The post 6 Jenis Ekosistem Laut dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Jenis Ekosistem Darat dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-darat Mon, 13 May 2024 08:49:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48579 Ekosistem darat adalah sistem ekologis yang terdapat di daratan bumi, yang meliputi berbagai macam habitat, organisme, dan interaksi di antara mereka. Berikut adalah beberapa contoh jenis ekosistem darat: Setiap jenis ekosistem darat memiliki karakteristik uniknya sendiri dan mendukung keanekaragaman hayati yang khas.

The post 8 Jenis Ekosistem Darat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem darat adalah sistem ekologis yang terdapat di daratan bumi, yang meliputi berbagai macam habitat, organisme, dan interaksi di antara mereka. Berikut adalah beberapa contoh jenis ekosistem darat:

  1. Hutan Hujan Tropis: Merupakan salah satu ekosistem paling beragam dan kaya biodiversitas di dunia. Terletak di daerah tropis yang lembab, hutan hujan tropis memiliki tajuk pohon yang rapat, lapisan kanopi yang tebal, serta beragam tumbuhan epifit dan liana.
  2. Hutan Boreal (Taiga): Terdapat di daerah subarktik dan dingin, hutan boreal didominasi oleh spesies pohon seperti cemara dan pinus. Ekosistem ini memiliki musim panjang dingin dan pendek yang hangat.
  3. Padang Rumput: Ekosistem ini terdiri dari padang rumput yang luas dengan sedikit atau tanpa pohon. Biasanya terdapat di daerah yang cenderung kering, seperti sabana di Afrika atau prairi di Amerika Utara. Padang rumput mendukung beragam hewan herbivora dan karnivora.
  4. Gurun: Merupakan ekosistem yang kering dan jarang dihuni oleh tumbuhan. Gurun memiliki sedikit curah hujan dan suhu yang ekstrem. Organisme yang hidup di gurun biasanya memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup dalam kondisi yang keras.
  5. Hutan Gugur: Terdiri dari spesies pohon yang daunnya gugur setiap musim gugur. Hutan gugur biasanya terdapat di daerah dengan empat musim yang jelas, seperti Amerika Utara, Eropa, dan Asia Timur.
  6. Tundra: Terletak di wilayah kutub yang dingin, tundra memiliki tanah beku yang dalam (permafrost) dan tanaman yang tumbuh rendah. Ekosistem ini memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang.
  7. Pegunungan: Ekosistem pegunungan bervariasi tergantung pada ketinggian, iklim, dan geologi. Di sana, kita bisa menemukan berbagai macam habitat, mulai dari hutan pegunungan yang lebat hingga tundra alpin yang dingin.
  8. Savana: Merupakan padang rumput yang tersebar dengan pohon-pohon tersebar di dalamnya. Savana terdapat di daerah tropis dan subtropis yang memiliki musim kering dan basah yang jelas.

Setiap jenis ekosistem darat memiliki karakteristik uniknya sendiri dan mendukung keanekaragaman hayati yang khas.

The post 8 Jenis Ekosistem Darat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Jenis Ekosistem Air Tawar https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-air-tawar Mon, 13 May 2024 08:47:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48576 Ekosistem air tawar mencakup berbagai habitat air yang tidak mengandung garam atau memiliki kadar garam yang rendah. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem air tawar yang umum: Setiap jenis ekosistem air tawar memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyediakan sumber daya air, dan memberikan layanan ekosistem yang penting bagi manusia dan lingkungan.

The post 6 Jenis Ekosistem Air Tawar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Ekosistem air tawar mencakup berbagai habitat air yang tidak mengandung garam atau memiliki kadar garam yang rendah. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem air tawar yang umum:

  1. Sungai dan Sungai Besar: Sungai adalah aliran air permanen yang mengalir dari sumber air, seperti mata air atau salju mencair, ke laut atau danau. Sungai besar seperti Sungai Amazon dan Sungai Nil adalah contoh ekosistem sungai yang penting, mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi.
  2. Danau: Danau adalah badan air yang besar dan dalam, biasanya terbentuk oleh akumulasi air di cekungan atau lembah. Danau dapat berasal dari berbagai sumber air, termasuk sungai, mata air, atau salju mencair. Ekosistem danau meliputi berbagai zona seperti zona epilimnion (permukaan), zona termoklin (lapisan air yang terpisah berdasarkan suhu), dan zona profundal (dasar).
  3. Rawa: Rawa adalah ekosistem air tawar yang dangkal dengan tanaman yang tumbuh subur di permukaannya. Rawa biasanya terbentuk di daerah aliran sungai yang rendah atau di sekitar danau.
  4. Estuari: Estuari adalah ekosistem di mana sungai bertemu dengan laut, menciptakan peralihan antara air tawar dan air asin. Estuari sering kali menjadi tempat berkembang biak bagi banyak spesies ikan dan hewan air lainnya, dan juga penting untuk perlindungan pesisir dan sebagai sumber daya ekonomi.
  5. Kolam: Kolam adalah ekosistem air tawar yang relatif kecil dan dangkal. Mereka bisa alami atau buatan, seperti kolam pertanian atau kolam budidaya ikan.
  6. Saluran Irigasi: Saluran irigasi adalah ekosistem buatan yang digunakan untuk mengalirkan air ke lahan pertanian atau daerah perkotaan. Mereka sering kali menjadi habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan air.

Setiap jenis ekosistem air tawar memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyediakan sumber daya air, dan memberikan layanan ekosistem yang penting bagi manusia dan lingkungan.

The post 6 Jenis Ekosistem Air Tawar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 12 Contoh Ekosistem Buatan https://haloedukasi.com/contoh-ekosistem-buatan Thu, 20 Oct 2022 08:22:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39238 Makhluk hidup dan lingkungan di muka bumi ini sudah pasti saling berinteraksi satu sama lain. Hal tersebut dapat dinamakan ekosistem. Di dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik yaitu makhluk hidup yang hidup di dalam ekosistem. Sedangkan komponen abiotiknya semua hal yang bukan makhluk hidup, misalnya tanah, air, suhu, dan udara. Ekosistem dapat […]

The post Kenali 12 Contoh Ekosistem Buatan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makhluk hidup dan lingkungan di muka bumi ini sudah pasti saling berinteraksi satu sama lain. Hal tersebut dapat dinamakan ekosistem. Di dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik yaitu makhluk hidup yang hidup di dalam ekosistem. Sedangkan komponen abiotiknya semua hal yang bukan makhluk hidup, misalnya tanah, air, suhu, dan udara.

Ekosistem dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia disebut ekosistem alami. Ekosistem alami dapat dibedakan lagi menjadi ekosistem darat dan ekosistem air, misalnya ekosistem air laut, air tawar, sabana, hutan hujan, dan gurun.

Sedangkan ekosistem yang sengaja dibuat dan sengaja dikelola oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya disebut ekosistem buatan. Namun, rantai makanan di ekosistem alami lebih kompleks daripada ekosistem buatan.

Ekosistem buatan bersifat labil dan kurang heterogen. Sehingga butuh energi dari luar yang perlu diupayakan oleh manusia untuk membuat ekosistem buatan. Ekosistem ini juga sangat bergantung pada bantuan manusia supaya dapat terus berjalan dan keberadaannya terus bertahan dan berfungsi dengan baik.

Berikut ini beberapa contoh ekosistem buatan.

Kebun Binatang

Dibuat oleh manusia menyerupai alam liar bagi hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Sehingga kebun binatang dapat menunjukkan bagaimana bentuk habitat dan cara hidup hewan dan tumbuhan di alam liar.

Biasanya ekosistem ini digunakan untuk tempat penelitian, pendidikan, dan objek wisata. Komponen biotik di ekosistem ini terdiri dari hewan air, hewan udara, dan hewan darat. Sedangkan komponen abiotiknya adalah batu, cahaya matahari, air, suhu, tanah, dan sebagainya.

Ekosistem Sawah

Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan yang memudahkan proses menanam dan panen padi sebagai sumber pangan. Apalagi hasil panen pada dalam bentuk beras akan dimasak menjadi nasi merupakan sumber makanan karbohidrat yang pokok bagi penduduk Indonesia.

Komponen biotiknya terdiri dari katak, cacing, keong, padi, dan rumput. Sedangkan komponen abiotiknya yaitu cahaya matahari, udara, air, tanah, dan batu.

Ekosistem Hutan Buatan

Hutan buatan seperti untuk menanam pohon pinus dan pohon jati. Manfaatnya untuk mendatangkan keuntungan bagi warga sekitar dari segi komoditi pertanian.

Agroekosistem

Agroekosistem berupa sawah tadah hujan ini sengaja dibuatkan oleh manusia untuk memanfaatkan air hujan dan memenuhi kebutuhan beras.

Ekosistem Kolam

Ekosistem kolam merupakan contoh ekosistem buatan yang dibuat di atas permukaan tanah, tetapi bukan di dalam wadah akuarium. Ekosistem ini dibuat untuk dijadikan sebagai hiasan atau mengembangbiakkan hewan air.

Ikan, cacing, dan katak biasanya menjadi komponen biotiknya. Air sebagai media hidup hewan ikan, kemudian cahaya matahari, batu, dan tanah menjadi komponen abiotiknya. Contoh-contoh kolam yaitu kolam udang, kolam ikan, dan kolam alga.

Ekosistem Tambak

Ekosistem ini digunakan untuk budidaya air laut atau air payau. Misalnya tambak kepiting, tambak ikan, dan tambak udang.

Ekosistem Waduk atau Bendungan

Ekosistem ini berfungsi untuk menampung aliran air sungai untuk memenuhi kebutuhan air untuk konsumsi, pembangkit listrik, dan perlindungan dari bencana banjir.

Ekosistem Ladang

Ekosistem ini dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan menumbuhkan tanaman atau tumbuhan yang dapat dijual kembali atau untuk konsumsi sendiri. Ladang berbeda dengan perkebunan. Perkebunan merupakan lahan kering yang dapat ditanam berbagai jenis tumbuhan dalam satu musim atau tahunan.

Perkebunan dibuat terpisah dengan halaman yang ada di sekitar rumah dan tidak berpindah-pindah. Sedangkan ladang digunakan hanya satu atau dua musim saja.

Kemudian jika sudah tidak subur lagi, maka akan berpindah tempat lagi untuk berladang. Beberapa tahun kemudian kemungkinan ladang yang tidak terpakai akan dipakai lagi jika sudah kembali subur dan dapat ditanami tumbuhan kembali.

Ekosistem Perkebunan

Contoh ekosistem ini antara lain perkebunan teh, sawit, tembakau, kopi, pohon karet, kakao, kapas, dan tebu. Perkebunan terdiri dari varietas genetiknya yang rendah karena umumnya hanya satu jenis tumbuhan saja yang hidup di suatu perkebunan. Perkebunan hanya memiliki sedikit hewan supaya tidak mengganggu produktivitas dari hasil pemanfaatan perkebunan.

Suaka Margasatwa

Ekosistem ini berbentuk hutan konservasi yang bertujuan untuk melindungi hewan yang sudah terancam punah. Suaka margasatwa pun dibuat menyerupai alam liar aslinya seperti para makhluk hidup yang hidup di dalamnya.

Ekosistem Akuarium

Ekosistem di wadah berbagai ukuran yang biasanya terbuat dari kaca yang dibuat mirip dengan ekosistem air di alam liar. Akuarium kecil tentu hanya mampu menampung sedikit hewan sehingga rantai makanannya pun tidak sempurna.

Beda dengan akuarium besar yang dapat menampung lebih banyak jenis dan berbagai ukuran hewan dan abiotiknya, sehingga tercipta rantai makanan yang lebih kompleks. Contohnya adalah pembuatan akuarium hewan laut yang terdiri dari plankton, berbagai jenis ikan laut, berbagai ukuran ikan, ikan hiu, dan beberapa tumbuhan laut.

Rumah Kaca

Rumah kaca merupakan ekosistem darat (terrestrial) buatan dari bahan kaca yang memiliki berbagai ukuran. Berbagai jenis tumbuhan dapat hidup di dalamnya sesuai dengan kebutuhan manusia dalam pembuatannya.

Sinar matahari dapat dioptimalkan di rumah kaca dan lingkungan dapat dikendalikan supaya tumbuhan di dalamnya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

The post Kenali 12 Contoh Ekosistem Buatan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Jenis Ekosistem Air dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-air Thu, 20 Oct 2022 08:07:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39237 Kehidupan di bumi terdiri dari berbagai genetik, spesies, dan ekosistem yang saling berinteraksi dan saling membutuhkan. Jika salah satunya terganggu keberadaannya, maka dapat mempengaruhi yang lainnya dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ekosistem merupakan suatu sistem interaksi yang terjadi antara semua jenis makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Ekosistem berfungsi untuk menjaga sumber daya yang ada, […]

The post 10 Jenis Ekosistem Air dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan di bumi terdiri dari berbagai genetik, spesies, dan ekosistem yang saling berinteraksi dan saling membutuhkan. Jika salah satunya terganggu keberadaannya, maka dapat mempengaruhi yang lainnya dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ekosistem merupakan suatu sistem interaksi yang terjadi antara semua jenis makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Ekosistem berfungsi untuk menjaga sumber daya yang ada, semakin beragam dalam ekosistem tersebut, maka semakin stabil ekosistemnya.

Ekosistem dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ekosistem darat, ekosistem air, dan ekosistem buatan. Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya sawah irigasi, akuarium, dan perkebunan.

Ekosistem darat atau terestrial adalah ekosistem yang dipengaruhi oleh faktor tanah, sinar matahari, suhu, iklim, dan kelembaban udara, contohnya yaitu sabana, hutan hujan tropis, dan padang rumput. Ekosistem air merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya didominasi oleh air. Pada artikel ini akan lebih dijelaskan mengenai jenis-jenis ekosistem air.

Ekosistem Air Tawar

Karakterisik ekosistem ini yaitu suhu di dalam airnya tidak beragam karena sinar matahari yang masuk terbatas dan dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Air di lingkungan ekosistem ini memiliki rasa air yang cenderung tawar.

Hampir semua jenis hewan ada dan sudah beradaptasi di dalam ekosistem ini. Sedangkan jenis tumbuhan yang banyak ditemukan yaitu biasanya ganggang dan tumbuhan lainnya berupa tumbuhan biji.

Ekosistem Sungai

Pada ekosistem sungai, suhu air tergantung pada garis lintang sungai dan ketinggian wilayahnya. Oksigen pada ekosistem air konstan dari aliran air dan gelombang.

Karena sungai airnya jernih dan dingin, serta memiliki sedimen dan beberapa senyawa lainnya. Sehingga makluk hidup air dan tumbuhan air dapat hidup di dalam ekosistem sungai. Ekosistem ini banyak dihuni oleh buaya, ular, ikan gurame, dan kura-kura.

Ekosistem Esturasi

Esturasi merupakan nama lain dari muara. Muara adalah tempat bertemunya air sungai dengan air laut. Muara sering dibatasi dengan rawa garam atau lempengan lumpur intertidal. Cahaya matahari masih dapat masuk ke dalamnya.

Kadar nutrisi di ekosistem ini dan tingkat produktivitasnya tinggi, serta makluk perairan kecil banyak menghuni ekosistem esturasi. Contohnya fitoplankton, ganggang, rawa garam, cacing, ikan, kepiting, dan kerang.

Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut luasnya berada di kisaran 71 persen atau seluas dua per tiga dari permukaan bumi. Fungsinya dapat dijadikan sebagai objek wisata, tempat penelitian, pengendali banjir, sumber pangan dan air minum, dan budidaya hasil laut seperti rumput laut, ikan, kerang mutiara, dan lain-lain.

Suhu pada ekosistem ini di kisaran 250C di wilayah laut tropik. Suhu tersebut dibatasi oleh termoklin ada adanya perbedaan suhu di atas dengan suhu yang berada di bawah laut. Habitat lautnya ditandai dengan kadar klorida sebanyak 55 – 75% pada kadar garam atau salinitas, terutama di daerah tropik. Hal ini dikarenakan penguapan besar dan suhu tinggi.

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang masuk, ekosistem ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu daerah fotik maksimum 200 meter, daerah twilight 200–2000 meter, dan daerah afotik yang tidak tembus cahaya matahari sama sekali.

Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem ini berada di kedalaman lebih dari 6000 meter di bawah laut, atau dapat sebut juga berada di palung laut. Sehingga cahaya matahari tidak dapat menjangkau ekosistem ini.

Komponen biotik dalam ekosistem ini dapat mengeluarkan cahaya dari tubuhnya, predator, dan organisme pengurai, contohnya ikan laut dan lele laut.

Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai dapat dijadikan sebagai ekosistem lainnya dan habitat untuk penyu, burung, dan berbagai jenis kerang. Ekosistem pantai banyak dihuni oleh tumbuhan bernama Ipomea pes caprae. Tumbuhan ini tahan terhadap terpaan gelombang dan angin, dan tumbuh subur di gundukan pasir.

Ekosistem Pantai Batu

Ekosistem ini memiliki wilayah yang terbanyak banyak bongkahan batu dalam berbagai ukuran. Ekosistem pantai batu berada di kedalaman di kisaran 200 meter sehingga cahaya matahari masih dapat masuk. Makhluk hidup yang hidup di ekosistem ini contohnya ganggang coklat, siput, kepiting, dan kerang.

Ekosistem Pantai Pasir

Ekosistem dengan hamparan pasir yang sangat luas dan berlokasi di pesisir. Pantai pasir sangat terpapar sinar matahari pada siang hari dan sering terkena deburan ombak laut.

Ekosistem Lamun

Lamun atau disebut juga seagrass adalah tumbuhan yang tumbuh subur di laut di bagian perairan pantai dangkal. Lamun dapat berbiji, berbunga, dan berbuah, dan memiliki kemampuan fotosintesis. Akar-akarnya mempunyai zat hara.

Sehingga lamun merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga yang dapat hidup subur di laut. Lamun banyak digunakan untuk berbagai keperluan sebagai sumber daya hayati.

Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem ini berlokasi di laut jernih dan dangkal. Sehingga cahaya matahari masih bebas masuk ke dalamnya. Terumbu karang mempunyai fungsi sebagai habitat untuk lebih dari 25% makhluk hidup laut pemakan sisa organik dan mikroorganisme.

Dalam ekosistem ini banyak hidup organisme seperti mollusca, ganggang laut, bintang laut, terumbu karang, coral, berbagai macam ikan, jenis hewan spons, dan berbagai jenis inventebrata. Binatang seperti siput, ikan, dan landak laut dapat menjadi mangsa bagi bintang laut, gurita, dan ikan karnivora.

Pantai yang banyak terdapat terumbu karangnya akan membuat pantai jadi memiliki pasir yang putih.

The post 10 Jenis Ekosistem Air dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Interaksi dalam Ekosistem https://haloedukasi.com/interaksi-dalam-ekosistem Sat, 02 Apr 2022 05:47:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33291 Ekosistem adalah tatanan unsur alam yang harus dijaga keseimbangannya agar semua makhluk hidup yang tinggal didalamnya bisa hidup harmonis dan lestari. Dalam sebuah ekosistem setiap unsur saling mempengaruhi satu sama lain sehingga terjadi sebuah hubungan timbal balik antara komponen yang menyusunnya. Komponen-komponen yang menyusun ekosistem terdiri dari unsur biotik dan unsur abiotik yang saling bergantung […]

The post 6 Interaksi dalam Ekosistem appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem adalah tatanan unsur alam yang harus dijaga keseimbangannya agar semua makhluk hidup yang tinggal didalamnya bisa hidup harmonis dan lestari.

Dalam sebuah ekosistem setiap unsur saling mempengaruhi satu sama lain sehingga terjadi sebuah hubungan timbal balik antara komponen yang menyusunnya.

Komponen-komponen yang menyusun ekosistem terdiri dari unsur biotik dan unsur abiotik yang saling bergantung satu sama lain.

Dalam sebuah ekosistem ada istilah yang dikenal sebagai interaksi dalam ekosistem, Apa yang dimaksud dengan interaksi dalam ekosistem? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa itu Interaksi dalam Ekosistem?

Interaksi dalam ekosistem adalah pola interaksi yang dibangun oleh unsur-unsur yang ada di dalam sebuah ekosistem.

Unsur atau komponen yang dimaksud termasuk komponen biotik dan abiotik yang memiliki ketergantungan satu sama lain.

Komponen-komponen yang membentuk ekosistem akan hidup secara harmonis dan membuat satu kesatuan yang saling terkait, mereka akan saling bergantung dan tidak bisa hidup sendiri-sendiri.

Hubungan saling menguntungkan antar komponen yang membentuk ekosistem akan melibatkan pola interaksi antar komunitas.

Interaksi dalam ekosistem yang seimbang akan menghasilkan keselarasan kehidupan komponen-komponen yang ada di dalamnya.

Jenis-Jenis Interaksi dalam Ekosistem

Interaksi dalam ekosistem terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah seperti yang dijelaskan berikut ini.

1. Simbiosis

Salah satu jenis iteraksi dalam ekosistem adalah simbiosis. Simbiosis merupakan sebuah hubungan yang terjadi antara dua organisme.

Simbiosis sendiri dibagi ke dalam tiga jenis yang berbeda, yaitu sisbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.

Berikut adalah uraian dari masing-masing simbiosis

  • Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang saling menguntungkan. Dua individu yang terlibat dalam hubungan ini akan memberikan manfaat satu sama lain.

Contoh dari simbiosis mutualisme adalah hubungan yang dijalin oleh sekuntum bunga dan seekor kupu-kupu.

Kupu-kupu
Contoh simbiosis mutualisme antara bunga dengan kupu-kupu

Kedua organisme itu dapat saling menguntungkan ketika saling berhubungan, lebah akan mendapatkan makanan berupa nektar dari bunga sedangkan bunga akan diuntungkan karena dibantu dalam proses penyerbukan.

  • Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan dua organisme, dimana satu individu mendapatkan sebuah keuntungan, sedangkan individu lain tidak merasa diuntungkan atau dirugikan.

Contoh simbiosis komensalisme adalah pada hubungan antara ikan hiu dan ikan remora.

Ikan hiu
Contoh simbiosis komensalisme antara ikan hiu dan ikan remora

Ikan remora merupakan ikan-ikan kecil yang biasanya terlihat mengikuti dan berada di sekitar ikan hiu.

Secara teknis ikan remora mengandalkan makanannya dari sisa-sisa makanan ikan hiu, Ia akan memakan remahan kecil makanan hiu.

Ikan remora mendapatkan keuntungan dari ikan hiu, sedangkan ikan hiu tidak merasa diuntungkan atau dirugikan atas keberadaan ikan remora.

  • Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua organisme yang hanya menguntungkan satu pihak saja, sedangkan pihak lain akan merasa dirugikan.

Contoh yang sangat terkenal dari simbiosis parasitisme adalah hubungan antara benalu dan tumbuhan inangnya.

Pohon Mangga
Contoh simbiosis parasitisme antara benalu dan pohon mangga

Benalu akan hidup dan berkembang biak di tumbuhan lain seperti pohon mangga atau pohon jambu dan mencuri keuntungan dengan memakan nutrisi yang dimiliki tumbuhan inang.

2. Kompetisi

Selain simbiosis, kompetisi juga merupakan salah satu jenis interaksi yang ada dalam ekosistem.

Seperti definisinya secara umum, kompetisi adalah sebuah hubungan persaingan yang terjadi antara dua organisme atau spesies.

Dalam pembahasan interaksi dalam ekosistem, jenis kompetisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu kompetisi intraspesies dan interspesies yang akan dijelaskan sebagai berikut.

  • Kompetisi Intraspesies

Kompetisi intraspesies adalah hubungan persaingan antara dua spesies yang sama, misalnya kompetisi yang antar seekor zebra untuk mendapatkan makanan.

Zebra
Kompetisi intraspesies antar zebra untuk mendapatkan makanan
  • Kompetisi Interspesies

Kompetisi interspesies adalah hubungan persaingan antar dua spesies yang berbeda. Misalnya kompetisi yang dilakukan oleh seekor harimau dan singa untuk memperebutkan mangsa.

Harimau dan singa
Kompetisi interspesies antara harimau dan singa

3. Predasi

Selain simbiosis dan kompetisi, ada interaksi dalam ekosistem yang disebut dengan predasi.

Predasi merupakan hubungan atau interaksi yang terjalin antara individu pemangsa dan individu yang dimangsa.

Macan
Interaksi predasi seekor macan yang memakan rusa

Contoh dari interaksi predasi adalah hubungan antara seekor macan yang memakan rusa, atau seekor ayam yang memakan cacing.

4. Rantai Makanan

Jenis interaksi lainnya adalah rantai makanan, istilah ini kerap kali dipakai pada proses pembelajaran biologi.

Rantai makanan
Contoh rantai makanan

Rantai makanan adalah jalur transfer energi dari satu organisme ke organisme yang lain yang memiliki tingkatan berbeda jika dilihat dari jenis makanan yang dimakan.

Rantai makanan terdiri dari alur memutar yang bergerak linear dari produsen, konsumen II, konsumen III, dan seterusnya.

5. Jaring-Jaring Makanan

Jaring-jaring makanan secara sekilas bisa dikatakan mempunyai kemiripan dengan jenis interaksi rantai makanan.

Jaring-jaring makanan
Contoh jaring-jaring makanan

Yang menjadikannya berbeda adalah pada jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari beberapa rantai makanan yang terlibat saling bersinggungan.

Jaring-jaring makanan juga disebut sebagai rantai makanan yang jauh lebih rumit dan kompleks.

6. Piramida Ekologi

Jenis interaksi ekosistem yang terakhir adalah piramida ekologi.

Piramida ekologi merupakan diagram yang berbentuk piramida yang menggambarkan susunan dari tingkat trofik satu dan tingkat trofik setelahnya berdasarkan jumlah, bisomassa, dan kemampuan menyimpan energi.

Piramida ekologi
Contoh piramida ekologi

Sesuai dengan nama dan bentuknya susunan piramida ekologi ini memiliki komposisi semakin mengerucut ke atas.

Komposisi yang ada pada dasar piramida berperan sebagai produsen, sedangkan yang berada pada tingkat atas merupakan konsumen puncak.

Penjelasan di atas merupakan pembahasan secara detail dari interaksi dalam ekosistem, mulai dari pengertiannya secara umum dan juga 6 jenis interaksi dalam ekosistem lengkap dengan gambarnya.

.

The post 6 Interaksi dalam Ekosistem appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>