jenis kalimat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jenis-kalimat Thu, 20 Jan 2022 09:17:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico jenis kalimat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jenis-kalimat 32 32 50 Contoh Kalimat Persetujuan dan Pengertiannya https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-persetujuan Thu, 20 Jan 2022 09:17:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30788 Dalam sebuah diskusi ataupun percakapan, akan ditemukan reaksi atas suatu hal, baik itu ide, gagasan, maupun pendapat. Reaksi ini biasanya akan terbagi menjadi dua, yaitu persetujuan atau penolakan. Reaksi persetujuan akan ditunjukkan apabila terdapat kesepahaman antara satu orang dengan orang yang lainnya. Sebaliknya, reaksi penolakan akan ditunjukkan saat tidak adanya kesepakatan. Pembelajaran bahasa mengkaji reaksi-reaksi […]

The post 50 Contoh Kalimat Persetujuan dan Pengertiannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam sebuah diskusi ataupun percakapan, akan ditemukan reaksi atas suatu hal, baik itu ide, gagasan, maupun pendapat. Reaksi ini biasanya akan terbagi menjadi dua, yaitu persetujuan atau penolakan. Reaksi persetujuan akan ditunjukkan apabila terdapat kesepahaman antara satu orang dengan orang yang lainnya. Sebaliknya, reaksi penolakan akan ditunjukkan saat tidak adanya kesepakatan.

Pembelajaran bahasa mengkaji reaksi-reaksi ini dengan memperhatikan kalimat yang diungkapkan. Untuk lebih memahaminya, kali ini akan membahas tentang Kalimat Persetujuan. Seperti apakah yang dimaksud dengan kalimat persetujuan itu?

Pengertian Kalimat Persetujuan

Kalimat persetujuan adalah kalimat untuk menyatakan kesepakatan, kesepahaman, atau sependapat terhadap suatu hal, ide, gagasan, maupun keputusan orang lain. Berasal dari kata setuju, yang berarti sepakat, sepaham, sependapat, mufakat, atau membenarkan. Dengan kata lain, jenis kalimat persetujuan adalah pernyataan atas keberpihakan pada suatu hal yang dikemukakan oleh seseorang atau sekelompok orang.

Ciri-Ciri Kalimat Persetujuan

Ciri-ciri dari kalimat persetujuan adalah sebagai berikut:

  1. Biasanya mengandung kata “setuju”, “sepakat”, “sepaham”, “sesuai”, serta kata-kata lain yang menunjukkan persamaan pendapat.
  2. Akan diungkapkan ketika seseorang merasa sependapat dengan ide, gagasan, tanggapan, maupun keputusan orang lain.
  3. Akan diucapkan juga ketika menerima tawaran orang lain.
  4. Sering ditemukan pada dialog atau diskusi.
  5. Sering juga disertai dengan mengungkapkan alasan-alasan.

Contoh Kalimat Persetujuan

Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat persetujuan:

  1. Saya setuju dengan anda untuk menambahkan dekorasinya di bagian tengah ruangan.
  2. Saya sepakat dengan seluruh warga kampung ini untuk patungan supaya bisa segera merenovasi masjid.
  3. Kami sepaham untuk memulai pembangunan jalan desa dengan anggaran dari dana desa.
  4. Rancangan jembatan ini sudah sesuai dengan yang kami inginkan.
  5. Saya setuju untuk memulai pekerjaan ini awal bulan depan. Sebab, persiapannya sudah cukup dan lengkap.
  6. Kemungkinan kami akan mendaki gunung bulan depan. Jadi kami sepakat untuk membagi tugas persiapan barang bawaan.
  7. Sebagai sesama anak rantau, saya sejalan dengan kamu untuk membuat sebuah perkumpulan perantau dari daerah kita. Supaya terjalin komunikasi dan ke depannya bisa berkontribusi pada pembangunan kampung halaman kita.
  8. Saya setuju untuk membuat jendela geser di kamar saya sebagaimana saran teman saya yang arsitek itu.
  9. Kami sepaham dengan keputusan pemerintah daerah yang akan membuat aplikasi aspirasi masyarakat, agar setiap aspirasi yang masuk langsung sampai pada pihak pemerintah.
  10. Saya setuju dengan kamu untuk melakukan penanaman pohon pada lahan miring di pinggir sungai itu.
  11. Saya sependapat agar di komplek ini dibuatkan rumah-rumah kucing di taman pinggir jalan. Supaya kucing-kucing liar di sekitar sini dapat berteduh saat hujan.
  12. Saya sudah menyetujui perjanjian kerja sama dengan pabrik yang ada di Sumatra.
  13. Anak-anak harus dibiasakan untuk belajar mengaji. Maka saya sepaham dengan program Bapak Ridwan Kamil, yaitu program maghrib mengaji.
  14. Warga sudah sepakat untuk melakukan kerja bakti pembersihan lingkungan pada hari minggu depan.
  15. Ayah setuju setiap pulang sekolah Adi membantu ibu menjaga warung sambil belajar atau mengerjakan PR.
  16. Saya sangat setuju dengan program petani milenial pemerintah Jawa Barat. Karena akan menyerap anak muda untuk meningkatkan kemajuan pertanian di Indonesia.
  17. Peralatan yang dibeli ibuku sangat sesuai dengan yang aku harapkan.
  18. Aku sependapat dengan orang tuaku yang akan membangun rumah makan di lahan kami yang berada di seberang  tempat wisata baru itu.
  19. Kami setuju untuk membuat konten sejarah yang akan ditayangkan di kanal Youtube yang baru kami buat.
  20. Saya sangat setuju bahwa setiap tindakan korupsi dan pungli di instansi pemerintahan harus ditindaklanjuti secara hukum. Supaya ada efek jera dan tidak terulang lagi.
  21. Aku sependapat dengannya, bahwa kesehatan itu harus dijaga dengan menerapkan pola hidup yang sehat.
  22. Aku sepakat dengan teman-teman untuk membuka usaha coffee shop dan menyewa tempat di dekat salah satu kampus di Bandung. 
  23. Aku sependapat untuk harga kopi jualan kami dibuat sesuai dengan kemampuan atau daya beli mahasiswa.
  24. Saya setuju untuk ikut berpartisipasi pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia nanti.
  25. Pemikiran saya sejalan dengan keputusan rapat pada hari ini.
  26. Saya sependapat bahwa setiap orang yang melanggar hukum, maka mereka harus diadili sesuai hukum yang berlaku.
  27. Saya sepaham dengan kepala desa, bahwa masyarakat harus lebih banyak lagi belajar ilmu pertanian, agar dapat meningkatkan hasil panen.
  28. Kami sudah menyetujui seluruh isi surat perjanjian ini. Oleh karena itu sekarang sudah bisa menandatangani kontrak ini.
  29. Hasil desain anda ini sudah sesuai dengan konsep yang kami inginkan sejak awal.
  30. Anak panti asuhan juga berhak bahagia. Maka dari itu saya sepakat untuk mengajak mereka melakukan perjalanan wisata ke Pantai Pangandaran.
  31. Saya mengerti dalam kondisi seperti saat ini banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Sehingga saya setuju untuk memberi pelatihan online tentang cara investasi dengan modal minim. Supaya orang-orang yang saat ini tidak bekerja bisa mencoba berinvestasi.
  32. Saya sudah menyetujui keputusan dari orang tua saya yang meminta supaya saya kuliah di sini saja, tidak perlu ke luar kota.
  33. Saya mendukung adik saya untuk ikut kompetisi olahraga mewakili sekolahnya.
  34. Bagaimanapun juga keluarga adalah yang terpenting, saya sepaham dengan pendapat itu.
  35. Hasil pekerjaan kamu benar-benar bagus, dan sejalan dengan instruksi yang saya berikan.
  36. Virus Covid-19 varian omicron yang kasusnya terus meningkat, membuat saya setuju untuk kembali bekerja dari rumah saja. 
  37. Kami setuju untuk bergantian siskamling agar keamanan di kampung ini dapat terjaga. 
  38. Kami mendukung pelebaran jalan utama dan siap membantu pengerjaannya.
  39. Saya sepaham bahwa Bapak BJ Habibie adalah ilmuwan kebanggaan Indonesia.
  40. Setelah membaca proposalnya, saya setuju untuk bekerja sama dengan perusahaan anda. 
  41. Saya sependapat dengan Pak Akbar. Memang sebaiknya semua harus direncanakan sebaik mungkin.
  42. Apa yang diputuskan oleh dewan direksi sejalan dengan yang saya pikirkan selama ini.
  43. Kami telah sepakat untuk mewujudkan ide desain kamu dalam produk kami yang baru.
  44. Permainan tradisional merupakan kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan, saya sepaham dengan pendapat itu.
  45. Saya mendukung rencana warga yang akan membenahi saluran air yang sempit dan sering mampet sehingga menyebabkan banjir itu.
  46. Kami setuju dengan rencana pembangunan rumah singgah di kota ini.
  47. Kami telah melakukan diskusi yang hasilnya sangat sesuai dengan keinginan saya selama ini.
  48. Saya tidak keberatan sama sekali dengan gagasan untuk mengadakan event tahunan di area wisata Pangandaran, agar menjadi daya tarik bagi wisatawan.
  49. Saya setuju bahwa dalam masa pandemi ini untuk mengurangi bepergian ke luar kota, supaya mata rantai pandemi bisa segera diputus.
  50. Kamu bisa segera melaksanakan proyek ini, saya menyetujui konsep yang kamu ajukan.

The post 50 Contoh Kalimat Persetujuan dan Pengertiannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, dan Contoh https://haloedukasi.com/kalimat-aktif-dan-kalimat-pasif Thu, 16 Sep 2021 02:15:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26879 Tidak hanya dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia juga memiliki susunan atau pola dalam sebuah kalimat. Pola dalam Bahasa Indonesia dapat berupa kalimat aktif maupun kalimat pasif. Keduanya memiliki susunan yang berbeda. Perbedaan keduanya terletak pada subjeknya. Pengertian Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif Dalam sebuah kalimat yang subjeknya menjadi pelaku dari sebuah kegiatan, kejadian, maupun pekerjaan […]

The post Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tidak hanya dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia juga memiliki susunan atau pola dalam sebuah kalimat. Pola dalam Bahasa Indonesia dapat berupa kalimat aktif maupun kalimat pasif. Keduanya memiliki susunan yang berbeda. Perbedaan keduanya terletak pada subjeknya.

Pengertian Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Dalam sebuah kalimat yang subjeknya menjadi pelaku dari sebuah kegiatan, kejadian, maupun pekerjaan disebut juga dengan kalimat aktif. Namun, jika dalam sebuah kalimat subjeknya merupakan sebuah pekerjaan atau kegiatan disebut juga dengan kalimat pasif.

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya aktif melakukan sebuah kegiatan yang berbentuk predikat kepada objeknya. Kemudian, kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya diberikan suatu tindakan atau pekerjaan dalam bentuk predikat oleh objeknya. Sehingga, kedua kalimat tersebut bertolak belakang, namun kalimat aktif bisa menjadi kalimat pasif dan kalimat pasif bisa diaktifkan.

Jenis-jenis Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Jenis-jenis Kalimat Aktif

  • Kalimat Aktif Transitif

Kalimat aktif transitif adalah sebuah kalimat aktif yang memerlukan sebuah objek di dalam kalimatnya yang menjadikan pola menjadi Subjek – Predikat – Objek atau Subjek – Predikat – Objek – Keterangan atau pelengkap.

Contoh dari kalimat aktif ini adalah Ina merapikan pakaian, Budi menonton televisi di ruang keluarga, Bintang membuang sampah di tong sampah.

Kalimat aktif transitif dibagi menjadi dua yakni kalimat aktif ekatransitif dan kalimat aktif dwitransitif, yakni sebagai berikut :

  • Kalimat Aktif Ekatransitif

Kalimat aktif ekatransitif adalah kalimat aktif lengkap yang memiliki objek namun tidak memiliki keterangan maupun pelengkap dengan pola S-P-O. Beberapa contoh kalimat aktif ekatransitif misalnya Nadin mengepel lantai, Ibu menggoreng tempe, Dodi menendang bola.

  • Kalimat Aktif Dwitransitif

Kalimat aktif dwitransitif merupakan kalimat aktif lengkap karena memiliki objek dan keterangan / pelengkap. Beberapa contoh kalimat aktif dwitransitif antara lain Mia membeli buku di toko buku, Heni menjahit baju di kamar, Sinta memasak air di dapur.

  • Kalimat Aktif Intransitif

Kalimat aktif intransitif adalah jenis kalimat aktif lengkap dengan keterangan maupun pelengkap namun tidak memiliki objek. Contohnya, Rani berenang di kola renang, Eka bermain setiap hari, Ayah duduk di depan teras.

Jenis-jenis Kalimat Pasif Menurut Objeknya

  • Kalimat Pasif Transitif

Kalimat pasif ini merupakan kalimat pasif dengan pola yang lengkap dengan objek kalimat baik dengan keterangan maupun tidak. Beberapa contoh kalimat pasif yakni daun dipetik Sara, buah dimakan Oka, sampah dibuang Ibu.

  • Kalimat Pasif Intransitif

kalimat pasif intransitif merupakan kalimat pasif yang tidak memiliki objek setelah predikat, namun disertai dengan keterangan atau pelengkap. Misalnya buku itu terkena air semalam, ikan dipelihara di dalam kolam.

Adapun jenis-jenis kalimat pasif menurut predikatnya

  • Kalimat Pasif Tindakan

Kalimat pasif tindakan merupakan kalimat yang predikat di dalamnya berbentuk tindakan. Terkadang predikat ditambah dengan imbuhan di atau di-kan. Misalnya, kompor dinyalakan oleh kakak, pensil warna dibelikan ayah.

  • Kalimat Pasif Keadaan

Kalimat pasif ini merupakan kalimat pasif yang memiliki predikat berbentuk keadaan. Biasanya predikat kalimat pasif mempunyai imbuhan ke-an. Beberapa contoh kalimat pasif keadaan yakni rumahnya kebanjiran semalam, Bobi kepanasan ketika di lapangan.

Ciri-ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Beberapa ciri-ciri dari kalimat aktif antara lain :

  1. Subjek dalam sebuah kalimat aktif merupakan pelaku yang melakukan tindakan. Contohnya adalah Mira menangkap (Mira = subjek, menangkap = tindakan), Rama membeli (Rama = subjek, membeli = tindakan).
  2. Sebagian besar kalimat menggunakan imbuhan Me- dan Ber- dala sebuah kalimat. Misalnya Lina menyanyi, Adi bermain bola.
  3. Kalimat aktif memiliki pola kalimat Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (SPOK maupun SPO) misalnya Ibu memasak nasi di dapur (Ibu = Subjek, memasak = predikat, nasi = objek, di dapur = keterangan) atau Ririn menyiram bunga (Ririn = subjek, menyiram = predikat, bunga = objek). Selain itu ada juga kalimat dekat susunan SPK misalnya Bobi berkebun di taman (Bobi = subjek, berkebun = predikat, di taman = keterangan).

Adapun beberapa ciri-ciri kalimat pasif adalah sebagai berikut :

  1. Objek yang berada di dalam kalimat pasif merupakan subjek di dalam kalimat aktif. Misalnya meja didorong Dani, pintu dibuka Andi.
  2. Biasanya unsur predikat memiliki imbuhan di-, ter-, di-kan, atau ter-kan. Misalnya berita dibacakan oleh Bapak, roti dimakan Nina, balon dilambungkan Intan.
  3. Selain itu, kalimat pasif juga ditandai dengan adanya kata ‘oleh’, namun jika kata tersebut dihilangkan tidak akan mengakibatkan perubahan arti dalam sebuah kalimat. Contohnya yakni susu ditumpahkan Maya, pensil diambil Dito, tas terbawa Dinda.

Contoh Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Beberapa contoh kalimat aktif antara lain :

Kalimat aktif transitif :

  • Bima menjatuhkan pensil
  • Dona meletakkan pakaian di lemari
  • Ayah membaca koran di teras

Kalimat aktif ekatransitif :

  • Ibu membeli sayur
  • Ayah mengendarai motor
  • Nana mengangkat tangan

Kalimat aktif dwitransitif :

  • Kakak menulis puisi di kamar
  • Adik memakan bekal di kelas
  • Ibu mencuci baju di siang hari

Adapun beberapa contoh kalimat pasif antara lain :

Contoh kalimat pasif menurut objeknya :

Kalimat pasif transitif :

  • Jus buah diminum kakak
  • Dompet dibawa ibu
  • Tanaman disiram Caca

Kalimat pasif intransitif :

  • Ayam dipelihara di dalam kandang
  • Radio dinyalakan semalam

Contoh kalimat pasif menurut predikatnya :

Kalimat pasif tindakan :

  • Lampu dinyalakan Dian
  • Balon diterbangkan Sisil
  • Buku dibelikan ayah

Kalimat pasif keadaan :

  • Kucing itu kedinginan karena terkena hujan
  • Rumahnya kebakaran kemarin

The post Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-kalimat-berdasarkan-jumlah-klausa Fri, 04 Dec 2020 18:33:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16229 Jenis kalimat berdasarkan jumlah klausanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Berikut ini pembahasan mengenai kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Dengan demikian, unsur predikat dan subjeknya hanya satu dan merupakan satu kesatuan. Pada kalimat tunggal, terdapat semua unsur wajib serta […]

The post Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis kalimat berdasarkan jumlah klausanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Berikut ini pembahasan mengenai kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Dengan demikian, unsur predikat dan subjeknya hanya satu dan merupakan satu kesatuan. Pada kalimat tunggal, terdapat semua unsur wajib serta memungkinkan ada pula unsur yang bersifat manasuka.

Contoh kalimat tunggal:

  • Dia sedang berolahraga.
  • Dia akan pergi.
  • Kami akan berangkat ke sekolah.
  • Mereka sedang mengerjakan tugas sekolah.
  • Pekerjaan dia mengawasi pekerja lain di sini.
  • Dia sedang membeli alat tulis.

Kalimat tunggal terbagi menjadi kalimat berpredikat verba, kalimat berpredikat adjektiva, kalimat berpredikat nominal, dan kalimat berpredikat numeral.

Kalimat Berpredikat Verba

Kalimat berpredikat verba dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu kalimat taktransitif, kalimat ekatransitif, dan kalimat dwitransitif.

Kalimat Taktransitif

Kalimat taktransitif adalah kalimat yang objeknya tidak hadir. Secara sederhana kalimat taktransitif didefinisikan sebagai kalimat tidak berobjek dan tidak berpelengkap. Contohnya:

  • Ibu sedang berbelanja.
  • Kami biasa berjalan kaki.
  • Pak guru belum datang.
  • Daunnya menguning.
  • Adik sedang bermain di halaman.
  • Ibu sedang memasak di dapur.
  • Kami berangkat minggu depan.

Kalimat Ekatransitif

kalimat ekatransitif adalah kalimat yang memiliki objek tetapi tidak memiliki pelengkap. Contohnya:

  • ibu sedang menjahit baju.
  • Mereka memberangkatkan bus ini terlalu cepat.
  • Adik bermain mobil-mobilan.
  • Ayah sedang menyiram tanaman di halaman.

Kalimat Dwitransitif

kalimat dwitransitif adalah kalimat aktif yang memiliki objek dan kalimat sekaligus. Contohnya:

  • Ali mengambilkan adiknya minuman.
  • Ibu membelikan kakak sepeda baru.
  • Ibu itu mencarikan anaknya pekerjaan.

Kalimat Berpredikat Adjektival

Kalimat berpredikat adjektival adalah kalimat yang memiliki predikat adjektiva atau frasa adjektiva. Contohnya:

  • Ibunya sakit.
  • Gambarnya sangat cantik.
  • Bungannya sangat cantik.
  • Pemandangannya indah.

Kalimat Berpredikat Nominal

Kalimat berpredikat nominal adalah kalimat yang terdiri atas predikat nomina atau frasa nomina. Contohnya:

  • Wanita itu guru saya.
  • Saya mahasiswa.
  • Orang itu seorang petani.

Kalimat Berpredikat Numeral

  • Anaknya banyak.
  • Istrinya dua.
  • Uangnya sedikit.
  • Tinggi pohon itu lebih dari dua puluh meter.

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal, yang saling berhubungan. Kalimat tunggal, berdasarkan kedudukan kalimat tunggal yang satu dengan yang lainnya, dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri dari dua kalimat tunggal yang memiliki kedudukan setara. Kalimat majemuk setara dibagi menjadi empat yaitu

Kalimat majemuk setara pertentangan : ditandai dengan konjungsi tetapi, melainkan, namun, sedangkan, dan lainnya. Contoh: Kami akan belajar bersama, tetapi dia ingin belajar sendiri.

Kalimat majemuk setara penggabungan : ditandai dengan konjungsi serta atau dan. Contohnya: Ibu sedang mengepel lantai dan ayah sedang mencuci mobil.

Kalimat majemuk setara penguatan : ditandai dengan konjungsi bahkan. Contoh : Dia pandai menari bahkan kemarin dia memenangkan perlombaan.

Kalimat majemuk setara pemilihan : ditandai dengan konjungsi kata hubung atau. Contoh: Dia bingung ikut ayahnya ke Bandung atau menemani ibunya di rumah.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terdiri atas dua kalimat tunggal yang berkedudukan berbeda.

Satu kalimat merupakan induk kalimat, sedangkan kalimat lainnya merupakan anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat dibagi menjadi 10 jenis yaitu

  • Sebab : ditandai kata hubung karena, sebab, oleh sebab itu, oleh karena itu.
  • Akibat : ditandai kata hubung sehingga, hingga, dsb.
  • Waktu : ditandai dengan ketika, saat ini, dsb.
  • Perlawanan : ditandai kata hubung meskipun, walaupun, dsb.
  • Tujuan : ditandai kata hubung supaya, agar, dsb.
  • Pengandaian : ditandai dengan seandainya, dsb.
  • Pembatasan : ditandai kata hubung kecuali, selain, dsb.
  • Perbandingan : ditandai dengan kata hubung ibarat, seperti, bagai, dsb.
  • Alat : ditandai kata hubung dengan +nomina.

Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang menggabungkan kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk setingkat. Kalimat majemuk campuran terdiri atas minimal tiga kalimat tunggal.

Contoh:

  • Ibu sedang memasak dan adikku sedang bermain, ketika aku tiba di rumah.
  • Dinda sedang melukis dan Sintia sedang menari, ketika aku sampai di rumah Dinda.

The post Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-kalimat-majemuk-bertingkat Thu, 16 Jan 2020 08:32:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3216 Kalimat majemuk merupakan gabungan dari dua contoh kalimat simpleks atau kalimat gabungan. Kalimat majemuk juga sering disebut dengan jenis kalimat kompleks. Hal ini karena kalimat majemuk memiliki pengertian induk kalimat dan anak kalimat. Macam-macam kalimat majemuk sudah sering kita dengar dan digunakan sehari- hari. Keempat macam kalimat majemuk tersebut adalah jenis kalimat majemuk setara, contoh […]

The post Jenis-jenis Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat majemuk merupakan gabungan dari dua contoh kalimat simpleks atau kalimat gabungan. Kalimat majemuk juga sering disebut dengan jenis kalimat kompleks. Hal ini karena kalimat majemuk memiliki pengertian induk kalimat dan anak kalimat.

Macam-macam kalimat majemuk sudah sering kita dengar dan digunakan sehari- hari. Keempat macam kalimat majemuk tersebut adalah jenis kalimat majemuk setara, contoh kalimat majemuk rapatan, contoh kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk campuran.

Pada kesempatan kali ini, artikel ini akan membahas jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat dan contohnya.

Pengertian

Kalimat majemuk bertingkat merupakan gabungan dari dua kalimat yang tidak sederajat, dimana satu kalimatnya merupakan induk kalimat dan yang lainnya adalah anak kalimat dan membentuk suatu kalimat baru.

Jika kedua kalimat dalam kalimat majemuk ini dipisahkan, maka ada satu kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri. Selain itu, kalimat ini dibentuk dengan menggunakan kata penghubung atau macam konjungsi.

Jenis dan Contoh

Kalimat majemuk bertingkat terdiri dari berbagai jenis kalimat. Jenis dan contoh kalimat bertingkat adalah sebagai berikut :

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Perbandingan

Kalimat ini untuk menjelaskan perbandingan antara dua kalimat dan terdapat kata penghubung yaitu seperti, bagaikan, daripada, laksana, dan ibarat. Contoh :

  • Siti lebih senang bernyanyi daripada bermain musik.
  • Susi bernyanyi dengan merdu ibarat penyanyi aslinya.
  • Impian Rudi untuk menikahi anak Walikota bagaikan pungguk merindukan bulan.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penyebab

Kalimat ini untuk menjelaskan penyebab dari kalimat intinya dan terdapat kata hubung karena, sebab, dan oleh karena itu. Contoh :

  • Lita tidak jadi pergi ke tempat ibunya karena hujan deras.
  • Ayah memarahi adik sebab adik mencuri uang ibu.
  • Rina merasa senang karena dia telah dibelikan mobil baru.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Akibat

Kalimat ini untuk menjelaskan tentang akibat dari kalimat inti dan terdapat kata hubung maka, sehingga, dan sampai-sampai. Contoh :

  • Aku berusaha untuk mendapatkan barang itu sehingga tanganku terluka.
  • Tono membentak ibu sampaisampai ibu tidak sadarkan diri.
  • Rina selalu melawan perkataan ibu makanya dia tidak pernah berhasil dalam hidupnya.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara

Kalimat ini untuk menunjukkan cara yang menjelaskan kalimat inti dan terdapat kata hubung dengan. Contoh :

  • Rini membalas semua kebaikannya dengan memberikan setengah dari penghasilannya setiap bulan.
  • Rini merawat adiknya dengan perlengkapan seadanya.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan

Kalimat ini untuk menjelaskan maksud dan tujuan dan terdapat kata hubung biar, agar, supaya. Contoh :

  • Indri beristirahat seharian ini supaya dia dapat bekerja besok.
  • Sita menelepon rekan sekantornya agar menggantikan dia untuk memimpin rapat.
  • Rudi mengikuti acara amal itu biar mendapat pujian dari temannya.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

Kalimat ini menggunakan kata hubung ketika, sejak, dan sampai. Contoh :

  • Saya membeli baju baru ketika ibu memberikan uang kepada saya.
  • Putri merawat ibunya sejak mereka kehilangan ayahnya.
  • Tini akan membiayai adiknya sampai adiknya menyelesaikan perkuliahannya.

Kalimat Majemuk Hubungan Bertingkat Syarat

Kalimat ini untuk menjelaskan adanya syarat terhadap kalimat inti dan terdapat kata hubung jika, seandainya, apabila, dan asalkan. Contoh :

  • Tini akan memberikan sepatu itu asalkan saya memenuhi seluruh permintaannya.
  • Seandainya ayah tidak memarahi Ida, dia akan menuruti semua keinginan ayahnya.
  • Semuanya akan berjalan lancar apabila setiap peserta tidak memaksakan usulannya.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Konsesif

Kalimat ini untuk menjelaskan hubungan pertentangan dengan induk kalimatnya. Kalimat ini biasanya menggunakan kata hubung meskipun, walaupun, biarpun, dan sungguhpun. Contoh :

  • Ita selalu tersenyum, walaupun hatinya sedang bersedih.
  • Meskipun Sinta terlihat bahagia dan ceria, tidak ada seorangpun yang mengetahui keadaan sebenarnya.
  • Meskipun semuanya terasa indah, hubungan ini tetap adalah kesalahan.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Pengandaian

Kalimat ini menunjukkan adanya hubungan pengandaian antara kedua kalimat. Kalimat ini biasanya menggunakan kata hubung seolah-olah, seakan-akan, andaikata. Contoh:

  • Rida bertingkah seolah-olah dia adalah anak konglomerat.
  • Andaikata aku mempunyai uang yang banyak, aku pasti akan membawa ibu keliling dunia.
  • Semua yang kamu ceritakan kepadaku seakan-akan terjadi saat ini juga.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Kenyataan

Kalimat ini menunjukkan kenyataan yang terjadi. Kalimat ini menggunakan kata hubung padahal dan sedangkan. Contoh :

  • Sita tetap membiarkan ponselnya berdering padahal Rudi telah berusaha meneleponnya.
  • Rina bersenang-senang di pesta itu sedangkan adiknya terbaring di rumah sakit.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Atributif.

Kalimat ini ditunjukkan dengan kata hubung ‘yang’. Contoh :

  • Wanita yang berambut panjang itu adalah adik saya.
  • Dia yang mencuci mobilku itu adalah suamiku.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Hasil

Kalimat ini menunjukkan hasil dari kedua kalimat dan biasanya menggunakan kata hubung ‘makanya’. Contoh :

  1. Robi adalah anak yang keras kepala makanya Ibu selalu memarahinya.
  2. Rita tidak pernah belajar di rumah makanya nilai rapornya selalu jelek.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penjelasan

Kalimat ini untuk menunjukkan penjelasan dari induk kalimat. Kalimat ini biasanya mengandung kata ‘bahwa’. Contoh :

  1. Ria menjelaskan kepada ayah bahwa dia tidak pernah merokok.
  2. Tono mendengar percakapan temanku bahwa dia akan dipindahtugaskan.

Demikian penjelasan dari jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat!

The post Jenis-jenis Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis Kalimat Majemuk dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-kalimat-majemuk-dan-contohnya Sat, 11 Jan 2020 05:01:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3106 Kalimat majemuk merupakan suatu kalimat yang terdiri dari dua kalimat simpleks dan dihubungkan dengan suatu konjungsi atau kata penghubung. Terkadang dapat juga disamakan dengan jenis kalimat kompleks. Kalimat majemuk juga terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat yang saling berhubungan. Induk kalimat dan anak kalimat tersebut merupakan suatu kalimat efektif. Pada kesempatan kali ini, kita […]

The post Jenis Kalimat Majemuk dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat majemuk merupakan suatu kalimat yang terdiri dari dua kalimat simpleks dan dihubungkan dengan suatu konjungsi atau kata penghubung. Terkadang dapat juga disamakan dengan jenis kalimat kompleks.

Kalimat majemuk juga terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat yang saling berhubungan. Induk kalimat dan anak kalimat tersebut merupakan suatu kalimat efektif.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas jenis kalimat majemuk dan contohnya.

Suatu kalimat majemuk memiliki ciri-ciri yaitu memiliki lebih dari satu subjek dan predikat dan terdapat suatu pola kalimat baru yang merupakan perluasan dari kalimat inti. Kalimat majemuk terbagi menjadi 4 jenis, yaitu :

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara merupakan suatu kalimat majemuk yang terdiri dari dua kalimat yang mampu berdiri sendiri. Jadi, kalimat majemuk ini terbentuk dari dua kalimat tunggal dan tidak saling bergantung.

Kata hubung atau konjungsi yang digunakan dalam kalimat ini yaitu dan, sebelum, sesudah, setelah, lalu, bahkan, sedangkan, kemudian, atau, lantas. Ada beberapa jenis kalimat majemuk setara, yaitu :

  • Kalimat majemuk setara sejalan, yaitu kalimat majemuk setara yang terdiri dari dua kalimat yang bersifat sama. Contohnya adalah Ani memasak air sebelum ibu memasak nasi di dapur.
  • Kalimat majemuk setara berlawanan, yaitu kalimat majemuk setara yang terdiri dari dua kalimat yang memiliki arti yang berlawanan. Contoh kalimat majemuk setara berlawanan adalah Rina adalah anak yang pintar tetapi dia malas mengulang pelajarannya di rumah.
  • Kalimat majemuk setara sebab akibat, yaitu kalimat majemuk setara yang terdiri dari dua kalimat, dimana satu kalimatnya merupakan sebab akibat dari kalimat lainnya. Contohnya adalah Rudi sering begadang belakangan ini akibatnya dia dirawat di rumah sakit.
  • Kalimat majemuk setara penguatan, yaitu kalimat majemuk setara yang terdiri dari dua kalimat dimana satu kalimat menguatkan kalimat yang lainnya. Contoh majemuk kalimat setara menguatkan adalah Sinta adalah anak yang pintar menyanyi bahkan dia mampu menyanyikan semua jenis lagu.
  • Kalimat majemuk setara berurutan, yaitu kalimat majemuk setara yang terdiri dari dua kalimat yang berurutan. Contohnya adalah Susi tiba-tiba menjerit lalu dia menangis sesedih-sedihnya.
  • Kalimat majemuk setara pemilihan, yaitu kalimat majemuk setara yang terdiri dari dua kalimat yang bertujuan untuk melakukan suatu pemilihan. Contohnya adalah berusahalah dengan gigih dan tekun atau kamu akan menyesal nantinya.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat majemuk yang terdiri dua kalimat yang tidak sederajat, dimana satu kalimatnya merupakan induk kalimat dan yang lainnya adalah anak kalimat.

Jika kedua kalimat dalam kalimat majemuk ini dipisahkan, maka ada satu kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri. Jenis dan contoh kalimat majemuk bertingkat adalah sebagai berikut :

  • Kalimat majemuk hubungan perbandingan, untuk menjelaskan perbandingan antara dua kalimat dan terdapat kata penghubung yaitu seperti, bagaikan, daripada, laksana, dan ibarat.
    Contoh kalimat majemuk hubungan perbandingan adalah Siti lebih senang bernyanyi daripada bermain musik.
  • Kalimat majemuk hubungan penyebab, untuk menjelaskan penyebab dari kalimat intinya dan terdapat kata hubung karena, sebab, dan oleh karena itu. Contohnya adalah Lita tidak jadi pergi ke tempat ibunya karena hujan deras.
  • Kalimat majemuk hubungan akibat, untuk menjelaskan tentang akibat dari kalimat inti dan terdapat kata hubung maka, sehingga, dan sampai-sampai. Contohnya adalah aku berusaha untuk mendapatkan barang itu sehingga tanganku terluka.
  • Kalimat majemuk hubungan cara, untuk menunjukkan cara yang menjelaskan kalimat inti dan terdapat kata hubung dengan. Contoh kalimat majemuk hubungan cara adalah Rini membalas semua kebaikannya dengan memberikan setengah dari penghasilannya setiap bulan.
  • Kalimat majemuk hubungan tujuan, untuk menjelaskan maksud dan tujuan dan terdapat kata hubung biar, agar, supaya. Contohnya adalah Indri beristirahat seharian ini supaya dia dapat bekerja besok.
  • Kalimat majemuk hubungan waktu, menggunakan kata hubung ketika. Contohnya adalah saya membeli baju baru ketika ibu memberikan uang kepada saya.
  • Kalimat majemuk hubungan syarat, untuk menjelaskan adanya syarat terhadap kalimat inti dan terdapat kata hubung jika, seandainya, apabila, dan asalkan. Contoh kalimat majemuk hubungan syarat adalah Tini akan memberikan sepatu itu asalkan saya memenuhi seluruh permintaannya.

Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan merupakan kalimat majemuk setara dimana ada rapatan pada kalimatnya yang bertujuan untuk menghilangkan kalimat yang sama. Kalimat-kalimat pada kalimat majemuk ini dapat berdiri sendiri jika dipisahkan. Contoh dari kalimat majemuk rapatan adalah :

  • Rudi dan Rodi pandai bermain gitar (rapatan predikat).
  • Pak Seto, kepala sekolah, merupakan guru matematika (rapatan subjek).
  • Saya dan adik membaca buku pada malam hari (rapatan keterangan).

Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan dari kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk setara. Kalimat ini terdiri tiga kalimat tunggal.

Contohnya adalah : Susi akan memasak jika Toni datang kerumahnya karena Susi ingin menunjukkan kemampuan memasaknya.

Jika contoh di atas diuraikan, ada tiga kalimat tunggal dalam kalimat itu yaitu Susi akan memasak, Toni datang ke rumahnya, Susi ingin menunjukkan kemampuan memasaknya.

Semoga bermanfaat bagi teman-teman, selamat belajar dan mengaplikasikannya!

The post Jenis Kalimat Majemuk dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Macam Kalimat Majemuk : Ciri – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/macam-kalimat-majemuk Thu, 19 Dec 2019 05:05:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2153 Pengertian kalimat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terdiri dari tiga definisi yaitu : kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, kedua perkataan, ketiga kalimat majemuk adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final dan secara aktual atau potensial terdiri atas klausa. Kalimat juga bisa disebut sebagai […]

The post 4 Macam Kalimat Majemuk : Ciri – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian kalimat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terdiri dari tiga definisi yaitu : kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, kedua perkataan, ketiga kalimat majemuk adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final dan secara aktual atau potensial terdiri atas klausa.

Kalimat juga bisa disebut sebagai bagian ujaran yang memiliki struktur minimal subjek dan predikat, memiliki intonasi dan bermakna.

Ada dua jenis kalimat yang dikenal dalam bahasa Indonesia yaitu kalimat tunggal atau kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat seperti satu subjek dan predikat.

Jenis kalimat lainnya adalah kalimat majemuk, yaitu kalimat yang memiliki lebih dari dua pola atau klausa didalamnya, terdiri dari anak kalimat dan induk kalimat.

Biasanya klausa merupakan perpaduan antara satu objek dan satu predikat, bisa ditambahkan objek, keterangan atau pelengkap yang lainnya.

Antar klausa dalam satu kalimat biasanya dihubungkan dengan kata penghubung atau konjugasi, tetapi ada pula kalimat majemuk tanpa penghubung karena pada kata majemuk yang berupa perluasan biasanya tidak ada kata penghubung.

Sebelum mengetahui macam – macam kalimat majemuk dan contohnya, perlu diketahui juga ciri – ciri kalimat majemuk untuk mengenalinya yaitu :

  • Memiliki lebih dari satu subjek dan satu predikat,
  • Terdapat perluasan pada kalimat inti, dan dari perluasan tersebut akan didapatkan pola kalimat baru.

Berikut ini adalah macam kalimat majemuk dan contohnya:

1. Kalimat Majemuk Setara

Salah satu jenis kalimat majemuk berikut ini adalah kalimat majemuk yang terdiri atas klausa yang sederajat.

Biasanya tidak memiliki anak kalimat, dan jika dipisahkan satu dengan  yang lain maka kalimatnya dapat berdiri sendiri. Bisa juga dikatakan bahwa klausa bersifat koordinatif.

Ciri Kalimat Majemuk Setara

  • Klausa yang satu dan yang lainnya berkedudukan setara
  • Dapat berdiri menjadi satu kalimat tersendiri atau terhubung secara koordinatif.
  • Kalimat majemuk setara biasanya menggunakan kata hubung yaitu: dan, sebelum, setelah, lalu, ketika, bahkan, kemudian, atau sedangkan.

Jenis Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk setara terbagi lagi menjadi beberapa jenis kalimat majemuk dan contohnya yaitu sebagai berikut.

  • Kalimat majemuk setara berlawanan, yaitu kalimat majemuk setara yang menyatakan kondisi atau keadaan yang berbeda. Contohnya yaitu: Amran ingin ikut bermain bola, tetapi ia harus belajar untuk ulangan keesokan harinya.
  • Kalimat majemuk setara sejalan, yaitu kalimat majemuk yang terdiri dari dua atau lebih klausa yang bersifat sama atau memiliki kedudukan yang sama. Macam – macam kalimat majemuk dan contohnya yaitu: Ibu berangkat ke kantor sebelum Ani berangkat ke sekolah.
  • Kalimat majemuk setara sebab akibat, yaitu kalimat majemuk setara yang terdiri dari beberapa kalimat yang di bagian lainnya menjelaskan tentang sebab akibat. Contoh: Andi sangat rajin belajar sehingga sekarang ia dapat menjuarai berbagai macam perlombaan cerdas cermat di sekolahnya.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat

Pada macam – macam kalimat majemuk dan contohnya ini antara klausa yang satu dengan yang lainnya memiliki kedudukan yang tidak setara.

Klausanya memiliki tingkatan yang merupakan hasil perluasan dari salah satu klausa terhadap yang lainnya.

Ciri Kalimat Majemuk Bertingkat

  • Antara klausa dalam kalimat tidak memiliki kedudukan yang sama.
  • Jika antar klausa dipisah, ada kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
  • Kata hubung yang digunakan biasanya jika, sebab, sehingga, ketika, bahwa, bagaikan, dan walaupun.

Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat terbagi lagi menjadi beberapa  macam.  Contoh kalimat majemuk bertingkat  yaitu:

  • Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan waktu, biasanya menggunakan kata hubung ketika. Contoh: Saya sedang berjalan pulang ketika langit mendung.
  • Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan sangkalan, yang berisi suatu sangkalan terhadap suatu kondisi tertentu. Biasanya menggunakan kata hubung padahal, dan sedangkan. Contoh: Adis tetap mengerjakan tugas sekolahnya, padahal ia sudah sangat mengantuk.
  • Kalimat majemuk berhubungan dengan syarat, dimana anak kalimat menjelaskan mengenai induk kalimat berupa suatu syarat tertentu terkait induk kalimat tersebut. Kata hubung yang biasanya digunakan yaitu jika, apabila, seandainya, andaikan, dan asalkan. Contoh kalimat majemuk hubungan syarat yaitu: Saya akan pergi berlibur seandainya memiliki waktu.
  • Kalimat majemuk berhubungan dengan penyebab, yaitu kalimat majemuk yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu keadaan tertentu dari kalimat intinya. Kata hubung yang biasa digunakan adalah karena, oleh karena, dan sebab. Contoh: Arni tidak ingin pergi kemanapun, sebab besok ia akan ujian di sekolah.
  • Kalimat majemuk berhubungan dengan akibat, menjelaskan tentang suatu kejadian dari kalimat inti, anak kalimat biasanya menjadi penjelas dari induk kalimat. Kata hubung yang biasa digunakan adalah maka, sehingga, dan sampai – sampai. Contoh: Aku sedang menunggu bus, maka aku duduk di halte bus.
  • Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan tujuan, menjelaskan maksud atau tujuan tertentu. Kata hubung yang sering digunakan pada kalimat ini adalah biar, agar, dan supaya. Contoh kalimat majemuk hubungan tujuan yaitu: Ani langsung beristirahat setelah sekolah agar besok ia segar kembali.
  • Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan perbandingan, menyatakan hubungan perbandingan antara klausa yang satu dengan klausa penjelas atau induk kalimat dengan anak kalimat. Kata penghubung yang digunakan adalah seperti, bagaikan, ibarat, sebagaimana, laksana, dan lebih baik. Contoh: Daripada bermain tanpa kenal waktu, lebih baik engkau belajar.
  • Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan cara, biasanya menunjukkan cara dari sesuatu hal untuk menjelaskan kalimat inti yang terdapat pada kalimat majemuk tersebut. Kata hubung yang digunakan yaitu dengan. Contoh kalimat majemuk hubungan cara yaitu: Budi mendapatkan peringkat terbaik di kelasnya dengan rajin belajar.

3. Kalimat Majemuk Rampatan

Kalimat majemuk ini berasal dari kalimat majemuk setara, tetapi ada rapatan di setiap bagian – bagiannya karena klausa pada kalimat tersebut memiliki posisi atau kedudukan yang sama dalam satu kalimat.

Tujuan perapatan ini untuk menghilangkan kalimat – kalimat yang sama, biasanya dilakukan pada subjek atau predikat.

Ciri Kalimat Rapatan

  • Klausa antara kalimat majemuk rampatan biasanya dipisahkan menggunakan tanda koma atau kata penghubung (konjugasi).
  • Kalimat dapat berdiri sendiri jika dipisahkan antara satu dan yang lain.

Contohnya: Robi sedang belajar dengan rajin karena ujian tengah semester akan dilakukan keesokan harinya.

4. Kalimat Majemuk Campuran

Macam – macam kalimat majemuk dan contohnya ini adalah kalimat majemuk gabungan antara kalimat majemuk rampatan atau kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat. Sehingga dalam satu kalimat setidaknya ada tiga kalimat tunggal.

Ciri Kalimat Majemuk Campuran

  • Antara klausa satu dan lainnya memiliki hubungan setara sekaligus bertingkat.
  • Memiliki dua konjugasi atau lebih yang menjadi penghubung antar klausa.
  • Terdapat setidaknya tiga klausa atau lebih, satu induk kalimat dan anak kalimat.

Contoh dari kalimat majemuk campuran yaitu: Adi sedang belajar matematika ketika Indah datang ke rumahnya karena ia ingin meminjam buku catatan Adi.

Jika diuraikan, ada tiga kalimat yaitu Adi sedang belajar matematika, Indah datang ke rumahnya, Indah ingin meminjam buku catatan Adi.

The post 4 Macam Kalimat Majemuk : Ciri – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat Majemuk : Pengertian – Ciri – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/kalimat-majemuk Tue, 03 Dec 2019 10:18:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1308 Kalimat Majemuk adalah kalimat yang tersusun dari dua atau lebih klausa dan terhubung oleh atau dengan penghubung syarat yang disebut dengan kata sambung. Contoh kalimat majemuk hubungan syarat Di antara klausa-klausa tersebut, salah satunya akan berperan sebagai induk kalimat yang memiliki inti informasi yang ingin disampaikan, sementara klausa lain akan menjadi anak kalimat yang berperan […]

The post Kalimat Majemuk : Pengertian – Ciri – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang tersusun dari dua atau lebih klausa dan terhubung oleh atau dengan penghubung syarat yang disebut dengan kata sambung.

Contoh kalimat majemuk hubungan syarat Di antara klausa-klausa tersebut, salah satunya akan berperan sebagai induk kalimat yang memiliki inti informasi yang ingin disampaikan, sementara klausa lain akan menjadi anak kalimat yang berperan sebagai penunjang induk kalimat.

Berikut akan dibahas ciri kalimat majemuk serta 10 contoh kalimat majemuk lainnya.

Ciri kalimat Majemuk

  • Terdapat perluasan terhadap kalimat inti (diperluas dengan kalimat penunjang)
  • Perluasan ataupun penggabungan dalam kalimat menghasilkan pola kalimat yang baru (kalimat induk dan kalimat penunjang membentuk kalimat baru)
  • Memiliki lebih dari satu unsur penyusun kalimat (bisa salah satu, misal subjek atau predikat saja, bisa lebih)

Jenis Kalimat Majemuk dan Contohnya

1. Kalimat Majemuk Setara

yaitu kedua klausa bersifat sederajat ketika digabungkan dengan sebuah konjungsi atau penghubung. Kedua klausa pembentuk tetap dapat berdiri sendiri jika konjungsi dilepas.

Biasanya konjungsi yang digunakan ialah dan, sebelum, setelah, lalu, ketika, sementara, bahkan, kemudian atau sedangkan;

  • Klausa satu: Dia pergi ke lapangan
  • Klausa dua: Saya diam di rumah
  • Gabungan: Dia pergi ke lapangan sementara saya diam di rumah.
  • Klausa satu: Saya sedang memasak
  • Klusa dua: Adik sedang tidur
  • Gabungan: Saya sedang memasak ketika adik sedang tidur.

2. Kalimat Majemuk Rapatan

Yaitu bentuk kalimat majemuk dengan unsur-unsur klausa yang berulang. Sama seperti bentuk kalimat majemuk setara, klausa-klausa pembentuknya masih bisa berdiri sendiri jika dipisah.

Konjungsi yang biasa digunkan yaitu dan, serta, juga, ataupun tandan koma (,);

  • Klausa satu: Ina membeli buku matematika di toko.
  • Klausa dua: Rian membeli buku matematika di toko.
  • Gabungan: Ina dan Rian membeli buku matematika di toko.
  • Klausa satu: Dian sudah mempelajari banyak bahasa.
  • Klausa dua: Dian sudah mempelajari banyak ragam budaya.
  • Gabungan: Dian sudah mempelajari banyak budaya serta ragam budaya.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat,

Yaitu kalimat majemuk dengan dua atau lebih klausa yang hubungannya tidak sejajar. Oleh karena itu, kedua klausa dalam kalimat majemuk ini tidak dapat berdiri sendiri apabila dipisah dari konjungsinya.

Salah satu klausa yang lebih kuat dan dapat berdiri sendiri disebut sebagai induk kalimat, sementara klausa lain yang tidak bisa berdiri sendiri memiliki posisi sebagai anak kalimat.

Penghubung kalimat majemuk bertingkat yakni ketika, walau, sebab, karena, meski, agar, daripada, sehingga, jika, bila, dll.

  • Klausa satu: Ayah sering telat datang ke kantor (induk kalimat)
  • Klausa dua: rumah kami jauh (pelengkap/anak kalimat)
  • Gabungan: Ayah sering telat datang ke kantor karena rumah kami jauh.
  • Kluasa satu: Arianty belum mendaptkan pekerjaan
  • Klausa satu: Sudah sarjana sejak dua tahun yang lalu
  • Gabungan: Arianty belum mendapatkna pekerjaan meski sudah sarjana sejak dua tahun yang lalu.

4. Kalimat Majemuk Perluasan,

Hampir sama seperti kalimat majemuk bertingkat, yaitu salah satu unsur klausanya tidak sempurna dan tidak dapat berdiri sendiri.

Salah satu kalimah perluasan merupakan pelengkap perluasan dari salah satu klausa yang ada, yang biasanya disambungkan dengan konjungsi yang;

  • Klausa satu: Kuenya sudah rusak
  • Klausa dua: Kuenya dibuat kemaren sore
  • Gabungan: Kuenya yang dibuat kemaren sore sudah rusak.
  • Klausa satu: Saya memakai baju biru
  • Klausa dua: Baju biru dibelikan Ratna
  • Gabungan: Saya memakai baju biru yang dibelikan Ratna

5. Kalimat Majemuk Campuran,

Yaitu jenis kalimat majemuk dengan penggabungan antara bentuk kalimat setara, rapatan maupun bertingkat dan perluasan di dalamnya. Dalam kalimat majemuk jenis ini, bisa ditemukan hingga dua atau lebih konjungsi maupun jumlah klausa;

  • Klausa satu: Saya bermain basket di taman bermain
  • Klausa dua: Nina bermain basket di taman bermain
  • Klausa tiga: Rio bermain basket di taman bermain
  • Klausa empat: Hari sedang mendung
  • Gabungan: Saya, Nina dan Rio bermain basket di taman bermain meskipun hari sedang mendung.
  • Klausa satu: Ibu membeli kue bolu
  • Klausa dua: Ibu membeli kue lemper
  • Klausa tiga: Saya tidak suka kue basah
  • Klausa empat: Adik tidak suka kue basah
  • Gabungan: Ibu membeli kue bolu dan kue lemper walaupun saya dan adik tidak suka kue basah

Setiap kalimat akan memiliki perpaduan antara subjek, predikat, objek, bahkan dilengkapi lagi dengan keterangan pelengkap.

Namun, bisa jadi kalimat majemuk ini akan memiliki lebih dari satu subjek, predikat, maupun bagian penyusun lainnya.

The post Kalimat Majemuk : Pengertian – Ciri – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat Efektif dan Tidak Efektif – Pengertian dan Contohnya https://haloedukasi.com/kalimat-efektif-dan-tidak-efektif Mon, 02 Dec 2019 11:28:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1226 Sebuah tulisan terdiri dari paragraf, kalimat, dan gaya bahasa. Saya misalkan cerita pendek atau cerpen. Jika dilihat dari unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen, sebuah cerpen terdiri dari alur cerita yang jelas dan penggunaan gaya bahasa yang tepat dimana berkaitan dengan majas yang digunakan. Penyusunan sebuah paragraf terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat ini juga terdiri […]

The post Kalimat Efektif dan Tidak Efektif – Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebuah tulisan terdiri dari paragraf, kalimat, dan gaya bahasa. Saya misalkan cerita pendek atau cerpen. Jika dilihat dari unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen, sebuah cerpen terdiri dari alur cerita yang jelas dan penggunaan gaya bahasa yang tepat dimana berkaitan dengan majas yang digunakan.

Penyusunan sebuah paragraf terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat ini juga terdiri dari beberapa jenis, misalnya kalimat deduktif, kalimat induktif, kalimat efektif, dan lain sebagainya.

Penggunaannya pun berbeda-beda, tetapi untuk suatu tulisan sudah pasti kita menggunakan kalimat efektif.

Nah, apa itu kalimat efektif dan tidak efektif? Kita akan membahas kalimat efektif dan tidak efektif kali ini.

Pengertian Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

  • Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun menurut kaidah tata tulis yang berlaku dan memiliki arti yang jelas dan tidak berbelit-belit. Kalimat ini membuat para pembaca memahami maksud dan isi dari tulisan tersebut. Pada dasarnya sebuah tulisan yang baik dalam bentuk apapun pasti menggunakan kalimat efektif.
  • Kalimat tidak efektif adalah kebalikan dari kalimat efektif. Kalimat tidak efektif merupakan kalimat yang menimbulkan keraguan, dan biasanya menggunakan dua kata yang memiliki arti yang sama.

Kalimat tidak efektif ini menimbulkan rasa ketidakjelasan terhadap pembaca.

Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

Berikut ini saya akan memberikan contoh kalimat efektif dan tidak efektif, yaitu :

  1. Kalimat efektif : Putri adalah gadis paling cantik di desanya.
    Kalimat tidak Efektif : Putri adalah gadis paling tercantik di desanya.
  2. Kalimat efektif : Pada suatu siang Roni pergi ke apotek untuk membeli obat maag.
    Kalimat tidak efektif : Pada suatu siang Roni pergi ke apotik karena untuk membeli obat maag.
  3. Kalimat efektif :  Sungguh indah pemandangan hari ini!
    Kalimat tidak efektif :  Sungguh indah sekali pemandangan hari ini!
  4. Kalimat efektif : Saya memiliki rumah yang besar
    Kalimat tidak efektif : Saya memiliki rumah yang benar-benar sangat besar.
  5. Kalimat efektif : Tugas-tugas ini memberikan banyak manfaat bagi siswa.
    Kalimat tidak efektif : Dengan tugas-tugas ini memberikan banyak manfaat bagi siswa.
  6. Kalimat efektif : Saya membeli tanah yang sangat luas.
    Kalimat tidak efektif : Saya membeli tanah yang sangat luas sekali.
  7. Kalimat tidak efektif : Saya turun ke bawah dari lantai dua untuk memastikan kebenaran  berita itu.
    Kalimat tidak efektif : Saya turun ke bawah dari lantai dua untuk memastikan kebenaran  berita itu .
  8. Kalimat efektif : Para siswa akan mengikuti Ujian Akhir Nasional pada bulan April.
    Kalimat tidak efektif : Para siswa-siswa akan mengikuti Ujian Akhir Nasional pada bulan April mendatang.
  9. Kalimat efektif : Jika kita berlaku adil terhadap sesama, tidak akan terjadi pertengkaran dan keadaan akan aman.
    Kalimat tidak efektif : Jika kita berlaku adil terhadap sesama manusia, maka tidak akan terjadi pertengkaran antara sesama manusia dan keadaan akan aman sentosa.
  10. Kalimat efektif : Aborsi memliki risiko yang sangat tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita.
    Kalimat tidak efektif : Aborsi memiki resiko yang sungguh sangat tinggi terhadap kesehatan seorang wanita maupun keselamatan seorang wanita.

Penyusunan alur cerita pasti menyesuaikan dengan jenis paragraf yang digunakan. Misalnya pada paragraf naratif dan deskriptif, paragraf deduktif, paragraf narasi, paragraf deskripsi objektif.

Ataupun kalimat paragraf yang berbentuk narasi dan argumentasi, untuk penjelasan detail dapat dilihat pada jenis paragraf.

Demikianlah penjelasan singkat untuk kalimat efektif dan tidak efektif. Semoga kalian bisa memahaminya.

The post Kalimat Efektif dan Tidak Efektif – Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>