jenis penyelesaian konflik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jenis-penyelesaian-konflik Thu, 23 Feb 2023 02:45:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico jenis penyelesaian konflik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jenis-penyelesaian-konflik 32 32 Arbitrasi: Pengertian – Jenis dan Perbedaan dengan Mediasi https://haloedukasi.com/arbitrasi Thu, 23 Feb 2023 02:45:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41646 Di dalam hubungan sosial setiap manusia tentu akan menghadapi konflik, arti konflik secara etimologi diambil dari bahasa latin yaitu “con” dan “fligere“, berturut-turut artinya “bersama” dan “benturan”. Ditinjau dari pengertian umum, konflik adalah peristiwa sosial berupa pertentangan, atau benturan antar individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan pemerintah. Konflik yang ditemukan di masyarakat bermacam-macam, ada […]

The post Arbitrasi: Pengertian – Jenis dan Perbedaan dengan Mediasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di dalam hubungan sosial setiap manusia tentu akan menghadapi konflik, arti konflik secara etimologi diambil dari bahasa latin yaitu “con” dan “fligere“, berturut-turut artinya “bersama” dan “benturan”. Ditinjau dari pengertian umum, konflik adalah peristiwa sosial berupa pertentangan, atau benturan antar individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan pemerintah.

Konflik yang ditemukan di masyarakat bermacam-macam, ada yang hanya perselisihan kecil di antara keluarga, perselisihan di bidang bisnis, permasalahan hak mengenai harta dan lain sebagainya. Segala konflik yang terjadi diakibatkan adanya perbedaan, baik perbedaan pendapat maupun pandangan.

Kehidupan sosial tak dapat dihindari, segala aspek dan bidang tak lepas dari hubungan manusia, maka konflik pasti ditemui di sela-sela proses sosial. Jika ada konflik, tentu ada cara menyelesaikannya, beberpa penyelesaian konflik antara lain kompromi, arbitrasi, toleransi, mediasi, koversi, konsiliasi dan ajudikasi.

Tiap-tiap konflik dapat diselesaikan dengan baik jika penyelesaian yang dipilih sesuai dengan kondisi dan situasi.

Pengertian Arbitrasi

Arbitrasi secara etimologi dalam bahasa Perancis “arbitrage” artinya sebuah keputusan atau kekuasaan untuk menyelesaikan menurut kebijaksanaan. Pengertian arbitrasi di dalam ilmu Sosiologi merupakan bentuk penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ke tiga yang memiliki kedudukan lebih tinggi, pihak ketiga memberikan keputusan yang sifatnya mengikat dua belah pihak yang berkonflik.

Arbitrasi dapat juga dikatakan sebagai cara untuk menyelesaikan sebuah masalah antara dua pihak dengan melibatkan pihak ke tiga, atau disebut juga arbiter. Arbiter ini sifatnya netral dan dipilih oleh dua pihak yang berkonflik.

Pada umumnya, arbitrasi digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sengketa di bidang perdagangan atau bisnis dan juga mengenai permasalahan hak yang terkait dengan hukum yang dikuasai sepenuhnya oleh ke dua pihak.

Pengertian tentang arbitrasi ini juga dijelaskan di dalam sistem perundangan Indonesia, yaitu tercantum di dalam Undang-undang No. 30 Tahun 1999.

Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 UU No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, dijelaskan bahwa arbitrasi merupakan cara menyelesaikan suatu sengketa perdata di luar peradilan umum, namun didasarkan pada pernajnjian arbitrasi secara tertulis yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersengketa.

Jenis Arbitrasi

Ada beberapa jenis arbitrasi yang penerapannya disesuikan dengan kebutuhan penyelesaian permasalahan, situasi dan kondisi. Secara umum ada 2 jenis arbitrasi, yaitu arbitrasi institusional dan arbitrasi Ad Hoc.

Arbitrasi Institusional

Arbitrasi institusional yaitu menggunakan jasa lembaga yang khusus berperan untuk melaksanakan proses arbitrasi. Lembaga tersebut sudah memiliki prosedur dan peraturan untuk membantu proses arbitrasi.

Keuntungan arbitrasi institusional ini yaitu pihak-pihak yang bersengketa mendapatkan bantuan atau dukungan administratif dari lembaga atau institusi yang ditunjuk, sehingga proses penyelesaian arbitrasi dapat tepat waktu. Ada biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak yang bersengketa sesuai jumlah sengketa yang diselesaikan.

Arbitrasi Ad Hoc

Arbitrasi Ad Hoc adalah kebalikan arbitrasi institusional, karena tidak memanfaatkan jasa lembaga atau institusi untuk penyelesaian sengketa. Ke dua belah pihak yang bersengketa memutuskan perannya masing-masing.

Arbiter atau pihak ke tiga dipilih secara mandiri, begitu juga permasalahan dokumen dan kebijakan yang berlaku serta prosedur dilakukan secara mandiri oleh pihak yang bersengketa. Jika prosedur tidak ada yang disepakati oleh masing-masing pihak, maka pengelolaan arbiter

Dalam prosesnya, arbitrasi Ad Hoc tidak bisa menggunakan jasa institusi siapapun sehingga hasilnya datang dari kedua belah pihak yang memutuskan sesuai dengan perannya. Penunjukan arbiter, pemilihan jadwal permohonan dokumen, kebijakan yang berlaku, sampai prosedur arbiter dilakukan secara mandiri tanpa adanya perbantuan dari pihak manapun.

Jika kesepakatan tidak dicapai oleh masing-masing pihak yang bersengketa, maka arbiter akan menyesuaikan dengan prosedur yang lain.

Jenis Arbitrasi Lainnya

Arbitrasi juga banyak diterapkan di perusahaan, beberapa jeni arbitrasi di perusahaan antara lain:

  • Arbitrase Peraturan

Merupakan bentuk keputusan yang diambil oleh perusahaan jika terjadi risiko keuangan perusahaan, biasanya digunakan untuk mendapatkan pengajuan pinjaman dari pihak perusahaan kepada bank.

  • Arbitrase Penggabungan

Arbitrasi yang umum dilakukan ketika 2 perusahaan atau 2 divisi dijadikan satu dengan tujuan untuk menyeimbangkan keuangan perusahaan.

  • Arbitrase Obligasi Konversi

Arbitrasi ini pada umumnya digunakan oleh investor dan perusahaan penerbit saham. Misalnya investor mengembalikan obligasi kepada perusahaan dan menukarnya dengan saham yang sudah ditetapkan.

  • Arbitrase Depository Receipts

Arbitrasi ini hanya terjadi di dalam pasar saham, fungsinya sebagai pengkontrol saham atau berperan sebagai pengawas yang ditawarkan bagi pemilik saham di pasar asing atau perusahaan.

Perbedaan Arbitrasi dan Mediasi

Meskipun arbitrasi dan mediasi melibatkan pihak ke-3 sebagai penengah, namun ke dua bentuk penyelesaian konflik ini berbeda. Berikut perbedaannya.

ArbitrasiMediasi
Hasil penyelesaian konflik dimenangkan 1 pihak (win lose judgement)Menguntungkan 2 belah pihak (win-win solution), tapi tidak selalu seimbang
Hasil putusan mengikat pihak-pihak yang bersengketaHasil putusan tidak mengikat pihak-pihak yang bersengketa
Pihak ke-3 (arbiter) berhak memberi keputusan untuk menyelesaikan konflikPihak ke-3 hanya berperan sebagai mediator atau sebatas memberikan saran
Perbedaan Arbitrasi dan Mediasi

The post Arbitrasi: Pengertian – Jenis dan Perbedaan dengan Mediasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Jenis Penyelesaian Konflik dalam Masyarakat https://haloedukasi.com/jenis-penyelesaian-konflik Fri, 10 Feb 2023 03:16:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41397 Manusia sebagai makluk sosial yang berhubungan dengan orang lain tentu saja akan ada konflik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Apalagi, Negara Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, dan agama. Negeri dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi. Konflik sosial itu merupakan tindakan yang saling mengancam antara satu kelompok dengan kelompok yang lain […]

The post 7 Jenis Penyelesaian Konflik dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia sebagai makluk sosial yang berhubungan dengan orang lain tentu saja akan ada konflik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Apalagi, Negara Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, dan agama. Negeri dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi.

Konflik sosial itu merupakan tindakan yang saling mengancam antara satu kelompok dengan kelompok yang lain dalam sosial masyarakat. Konflik akan terjadi jika berhubungan dengan dinamika masyarakat.

Apalagi hidup di Indonesia dengan masyarakat yang majemuk dengan beragamnya budaya dan agama tentu saja ada konflik yang terjadi di dalamnya. Konflik hadir disebabkan ada keinginan yang tidak terwujud antara kedua belah pihak serta gesekan yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat.

Manusia berusaha untuk memiliki cara dalam menyelesaikan konflik yang telah terjadi, sehingga konflik tidak berkepanjangan dan juga tidak menelan korban. Maka, butuh upaya dalam menyelesaikan konflik dengan baik.

Jenis Penyelesaian Konflik

  • Toleransi

Toleransi adalah sikap dan perbuatan yang menghargai pendirian masing-masing pihak. Toleransi itu adalah saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang terjadi pada setiap kelompok yang berkonflik.

Toleransi merupakan jenis penyelesaian konflik yang berada di tingkatan pertama yang paling ringan. Contoh, Jika ada pertikaian yang terjadi antar golongan, maka solusi salah satunya dengan toleransi.

  • Kompromi

Penyelesaian konflik dengan kompromi ini adalah jenis penyelesaian yang paling sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap yang berkonflik bisa menyelesaikan dengan cara berkompromi.

Kedua belah pihak sama-sama mengurangi tuntutan dan saling menghargai keduanya. Kompromi yang paling sering terjadi di dalam masyarakat yaitu bermusyarawah antara kedua belah pihak.

Contohnya, konflik yang terjadi antara majikan dan pekerja. Pekerja menuntut agar upah kerja dinaikkan sehingga menimbulkan konflik antara pekerja dan pemilik usaha.

Sebagai pemilik usaha yang ingin menghentikan konflik yang terjadi salah satunya dengan cara menaikan gaji dan upah kerja sesuai dengan kemampuan pemilik usaha.

  • Koersi

Penyelesaian konflik dari pihak terkuat dengan pihak terlemah. Jadi, ada satu pihak yang bersedia untuk mengalah dan mau menerima. Seperti pelebaran jalan oleh pemerintah yang menggunakan tanah masyarakat.

Jadi mau tidak mau sebagai masyarakat tanahnya akan tetap diambil oleh pemerintah untuk pelebaran jalan. Dalam kasus ini, pemerintah memberikan ganti rugi atas tanah yang digunakan untuk jalan.

  • Gencatan Senjata

Penyelesaian konflik dengan gencatan senjata terjadi jika kedua belah pihak yang bertikai sepakat dengan melakukan gencatan senjata. Genjatan senjata ini memberikan masa tangguh dalam jangka waktu tertentu dikarenakan ada satu kegiatan yang harus dijalankan bersama.

Biasanya penangguhan berjangka waktu ini terjadi karena ada pekerjaan yang tidak bisa diganggu. Pekerjaan yang tidak bisa diganggu seperti; merayakan hari raya, merundingkan perdamaian antar kedua belah pihak, mengubur orang tewas, dan mengobati orang-orang yang terluka.

  • Mediasi

Jenis penyelesaian konflik dengan mediasi yaitu menghadirkan pihak ketiga yang netral. Syarat menjadi mediator tidak boleh memihak kepada pihak pertama ataupun pihak kedua. Mediasi baru dilakukan jika kedua belah pihak yang bertikai tidak mau mengalah dan ingin menang sendiri.

Sebagai mediator, keputusan yang diberikan dalam mediasi ini tidak mengikat, jika nasehat yang diberikan tidak digubris, maka mediator tidak dapat memaksakan kehendaknya. Jika jalan mediasi tidak terwujud, maka kasus akan dinaikakan ke tingkat yang lebih tinggi.

Contohnya, kepala desa yang menjadi mediator bagi warganya yang sedang bertikai, bertengkar, dan kasus perebutan hak waris. Jadi, hasil keputusan tetap ada pada pihak yang bertikai.

  • Arbitrasi

Arbitrasi yaitu penyelesaian masalah dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki wewenang dan kekuasaan untuk menyelesaikan konflik.

Keputusan yang diberikan oleh pihak ketiga ini langsung bisa diterima oleh kedua belah pihak. Konflik yang diselesaikan dengan cara arbitrasi ini paling sering terjadi dalam masyarakat, sifatnya spontan dan informal.

Seperti contoh, jika seorang pekerja memberikan pekerjaan kepada seseorang, namun orang tersebut tidak melakukan pekerjaan itu, maka bisa mengajukan arbitrasi. Jadi, pihak ketiga yang memiliki wewenang yang akan memutuskan siapa yang bersalah dan siapa yang benar.

Contoh lain lagi yaitu keputusan wasit dalam pertandingan sepak bola. Wasit akan memberikan kartu kuning bagi yang melakukan kesalahan.

Keputusan ini bisa diterima oleh kedua belah pihak. Melakukan arbitasi ini pasti ada yang menerima posisi salah atau benar. Tentu saja menjadi arbivator melihat semua bukti-bukti valid yang terjadi.

  • Adjudikasi

Penyelesaian konflik tahap adjudikasi ini penyelesaian konflik melalui pengadilan dan persidangan. Adjudikasi merupakan tahapan paling tinggi dalam penyelesaian kasus konflik yang terjadi. Jika semua tahapan yang dilakukan tidak membawa penyelesaian pada konflik.

Maka, tahap terakhir yang dilakukan adalah membawa kasus pada pengadilan yang ada di daerah masing-masing. Seperti contoh, koruptor yang diadili sampai ke tingkat adjudikasi sebagai pengambilan keputusan atas tindakan korupsi yang ia lakukan.

Kesimpulannya, untuk menghindari terjadinya konflik memang hal yang mustahil di dalam suatu masyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial yang dimana pasti ada terjadi gesekan di dalam masyarakat dengan antar ras, golongan, agama lain.

Maka oleh karena itulah melakukan pengelolaan konflik yang baik antara kedua belah pihak bisa mencapai target masyarakat damai dan bebas konflik.

The post 7 Jenis Penyelesaian Konflik dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>