jenis tari - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jenis-tari Tue, 04 Oct 2022 10:14:01 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico jenis tari - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jenis-tari 32 32 Tari Dayak : Sejarah, Jenis, dan Maknanya https://haloedukasi.com/tari-dayak Tue, 04 Oct 2022 10:13:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38884 Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan keberagaman suku dan adat istiadat. Salah satu suku yang memiliki kenamaan di Indonesia adalah Suku Dayak. Suku Dayak merupakan salah satu suku yang terkenal tersebar mendiami di Pulau Kalimantan. Pulau Kalimantan sendiri secara administratif terbagi menjadi beberapa provinsi seperti provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan […]

The post Tari Dayak : Sejarah, Jenis, dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan keberagaman suku dan adat istiadat. Salah satu suku yang memiliki kenamaan di Indonesia adalah Suku Dayak. Suku Dayak merupakan salah satu suku yang terkenal tersebar mendiami di Pulau Kalimantan.

Pulau Kalimantan sendiri secara administratif terbagi menjadi beberapa provinsi seperti provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Penyebaran Suku Dayak sendiri tidak hanya berfokus pada satu provinsi saja, melainkan merata ke seluruh provinsi di Kalimantan.

Berdasarkan beberapa catatan suku Dayak adalah suku yang besar dengan jumlah suku utamanya adalah 6 dan sub sukunya 405. Suku ini memiliki beragam budaya yang membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun interlokal.

Salah satu jenis kesenian yang berkembang pesat di tengah-tengah masyarakat Dayak adalah seni tari. Seni tari dayak biasanya lebih banyak menceritakan tentang kehidupan masyarakat Dayak.

Sejarah Tari Dayak

Sejarah Tari Dayak tidak dapat dilepaskan dari keberadaan kepala Suku Dayak. Setiap kepala suku dayak biasanya akan menciptakan Tari Dayak yang mana isinya seputar kehidupan rakyatnya. Sekalipun memiliki bahasa dan adat isitadat yang hampir sama para sub suku Dayak memiliki logat berbicara yang berbeda-beda.

Hal ini tentunya memberikan kesan tersendiri bagi para kepala suku dayak untuk menciptakan tarian sukunya sesuai dengan kehidupan sehari-hari termasuk gaya bahasa masyarakatnya. Suku Dayak sendiri sejak dahulu kala terkenal mendiami daerah pesisir sungai-sungai dan pantai.

Dahulu kala para kepala suku Dayak menciptakan Tari Dayak guna untuk keperluan acara-acara adat yang sering diadakan dan untuk menyambut tamu yang mendatangi daerahnya.

Jenis dan Makna Tari Dayak

Banyaknya jumlah suku dayak yang secara langsung memperkaya jumlah tari dayak itu sendiri. Berikut dijelaskan jenis dan makna dari tari dayak yang sering atau mudah dijumpai di daratan Kalimantan.

1. Tari Gantar

Tari gantar

Tari Gantar adalah salah satu tari dayak yang menggambarkan kegiatan orang sedang menumbuk padi. Para penari Tari Gantar biasanya akan membawa properti berupa alat penumbuk padi seperti lesung yang terdiri dari tongkat dan kayu.

Tongkat digunakan untuk menandai kegiatan menumbuk padi, sedangkan kayu adalah wadah dari padi yang sedang ditumbuk. Tarian ini cukup terkenal terutama saat musim panen tiba maupun digunakan untuk menunjukkan ke tamu-tamu tertentu terkait kegiatan menumbuk padi.

Tari Gantar sendiri terbagi menjadi beberapa versi yaitu Tari Gantar Rayatn, Tari Gantar Busai, dan Tari Gantar Senak atau Tari Gantar Kusak.

2. Tari Kancet Papatai atau Tari Perang

tari perang

Tari Kancet Papatai adalah tari yang menggambarkan seorang pahlawan laki-laki dari suku Dayak Kenyah yang berperang melawan musuhnya. Secara umum tarian ini menggambarkan sosok laki-laki suku Dayak yang gagah, berani, kuat, dan bijaksana.

Pada pementasan Tari Perang biasanya akan diiringi oleh musik Sak Paku dan instrumen musik bernama Ampe. Tari ini memiliki gerakan yang lincah, penuh semangat, dan penari selalu laki-laki dimana pada gerakan-gerakan tertentu biasanya akan diselingi dengan suara teriakan pembangkit semangat.

3. Tari Kancet Ledo atau Tari Gong

tari gong

Tari Kancet Ledo dapat dikatakan sebagai kebalikan dari Tari Kancet Papatai. Jika Tari Kancet Papatai menggambarkan perilaku kejantanan laki-laki suku Dayak, maka Tari Kancet Ledo lebih menggambarkan kelemah lembutan para perempuan suku Dayak.

Pada tarian ini para perempuan suku Dayak digambarkan memiliki sifat lemah lembut seperti tanaman padi yang sedang ditiup oleh angin dan meliuk-liuk lembut. Tari Gong hanya dapat dibawakan oleh perempuan, dimana pada kedua tangannya biasanya akan diberikan properti rangkaian bulu-bulu ekor Burung Enggang.

Serta dilengkapi dengan mengenakan baju adat suku Dayak Kenyah. Para penari yang membawakan Tari Gong biasanya akan berdiri di atas sebuah gong sehingga tari ini memiliki nama lain Tari Gong.

4. Tari Kancet Lasan

tari kancet lasan

Tari Kancet Lasan adalah salah satu tarian yang menjadi kebanggan suku Dayak Kenyah. Tari ini menggambarkan kehidupan Burung Enggang. Burung Enggang sendiri adalah burung yang memiliki makna tersendiri bagi kaum suku Dayak Kenyah.

Buruh ini dipercaya turun dari langit dan dianggap memiliki perilaku seperti nenek moyang suku Dayak Kenyah. Tari Kancet Lasan sendiri adalah tari tunggal yang dibawakan oleh perempuan.

Penari tidak berdiri di atas gong sebagaimana Tari Gong dan tidak mengenakan properti yang berhubungan dengan burung Enggang.

Gerakan dalam tarian ini lebih banyak gerakan merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Makna dari Tari Kancet Lasan adalah menggambarkan aktivitas burung Enggang dalam mengepakkan sayapnya dan bertengger di atas pohon.

5. Tari Leleng

Tari Leleng adalah salah satu tari khas suku Dayak yang menceritakan perjodohan. Tari ini menceritakan seorang gadis bernama Utan Along yang dipaksa kawin oleh orang tuanya dengan pemuda yang tidak dicintainya.

Utan Along sendiri melarikan diri ke hutan dan tidak pernah ditemukan semenjak kejadian tersebut. Tari ini dibawakan dengan diiringi dengan lagu leleng, sehingga disebut sebagai Tari Leleng.

6. Tari Hudoq

tari hudoq

Tari Hudoq adalah tari dayak yang berkembang disuku Dayak Bahau dan Modang. Tari ini biasanya dipertontonkan untuk upacara keagamaan.

Maksud dari tari ini adalah memperoleh kekuatan untuk mengatasi gangguan hama perusak tanaman serta mengharapkan akan kesuburan tanah sehingga dapat menghasilkan hasil panen melimpah.

Para penari Tari Hudoq biasanya mengenakan properti berupa topeng kayu menyerupai binatang buas serta menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup.

7. Tari Hudoq Kita

tari hudoq kita

Tari Hudoq dan Tari Hudoq Kita sebenarnya memiliki makna yang sama yaitu berupa ucapan rasa syukur kepada dewa atas berkah limpahan panen yang telah diberikan.

Perbedaan mencolok antara dua tari ini adalah pada kostum, topeng, gerakan tari, dan musik pengiringnya. Kostum penari Tari Hudoq Kita mengenakan baju lengan panjang dari kain biasa dan mengenakan kain sarung.

Sedangkan, topeng yang digunakan adalah topeng biasa dengan banyak ukiran khas Dayak Kenyah. Ada dua jenis topeng yang digunakan penari Tari Hudoq Kita yaitu kayu dan cadar yang terbuat dari manik-manik dengan ornamen Dayak Kenyah.

8. Tari Belian Bawo

tari belian bawo

Tari Belian Bawo merupakan salah satu tarian tolak bala. Tari ini memiliki makna untuk mengusir penyakit, menolak penyakit, dan mebayar nazar serta lain sabagainya. Seiring berkembangnya jaman kini Tari Belian Bawo lebih sering dipertontonkan sebagai tari penyambutan tamu dan acara kesenian lainnya. Tari ini berasal dari suku Dayak Benuaq.

9. Tari Kuyang

Kuyang menurut mitos masyarakat Kalimantan adalah sejenis hantu. Biasanya hantu ini mendiami suatu pohon maupun benda atau bangunan-bangunan besar di suatu desa. Guna untuk mengusir Kuyang dari suatu desa biasanya warga desa akan menggelar pertunjukkan Tari Kuyang. Tari ini dipercaya dapat mengusir Kuyang dari suatu desa atau suatu tempat.

10. Tari Datun

Tari Datun adalah salah satu tari berkelompok yang dibawakan oleh gadis-gadis yang berasal dari suku Dayak Kenyah. Jumlah penari dalam satu kelompoknya tidak pasti, terkadang berjumlah 10 hingga 20 penari.

Menurut sejarahnya, tari ini diciptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang bernama Nyik Selung. Tari ini diciptakannya sebagai rasa syukur atas kelahiran cucunya. Seiring berkembangnya jaman tari ini berkembang keseluruh daratan yang dihuni oleh masyarakat Dayak Kenyah.

11. Tari Giring-Giring

tari giring-giring

Tari Giring-Giring adalah salah satu tari yang berasal dari suku Dayak Maanyan. Tari ini menggambarkan rasa gembira dan senang. Para penarinya akan memegang tongkat ditangan kirinya. Sembari tangan kanannya memegang bambu berisi kerikil.

Para penari akan menghentakkan tongkat tersebut ke permukaan lantai atau tanah. Perpaduan antara suara bambu yang diisi kerikil dan tongkat yang dihentakkan akan memiliki suara perpaduan yang khas.

12. Tari Kinyah Mandau

tari kinyah mandau

Tari Kinyak Mandau adalah salah satu tari perang khas suku Dayak. Tari ini melambangkan kesiapan untuk mengalahkan musuh dengan memakai senjata mandau. Bagian tubuh yang paling diincar dalam mengenakan senjata mandau adalah kepala musuh.

Tari Kinyah Mandau juga memiliki beberapa unsur teatrikal. Selain menampilkan seni tari para penari juga akan menampilkan seni bela diri dan seni perang.

13. Tari Mandau

Tari dayak

Tari Mandau dari namanya tentu salah satu tari perang khas suku Dayak. Tari ini dapat dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan. Tari Mandau merupakan tarian yang merefleksikan prajurit suku Dayak yang penuh dengan daya juang.

Beberapa masyarakat Kalimantan sendiri mengganggap tari ini adalah gambaran kekuatan laki-laki suku Dayak sekalipun tari ini dapat dibawakan oleh penari perempuan. Sesuai dengan namanya, properti utama dalam tari ini adalah senjata perang khas Kalimantan yang berupa mandau.

Kostum dari penarinya adalah rompi dan bagia bawahnya akan mengenakan cawat. Gerakan utama dalam tarian ini ada pola gerakan akrobatik yang sangat energik. Umumnya dalam pemantasan, penari akan diiringi oleh alat musik tradisional suku Dayak yakni gendang dan garuntung. Suara hentakan yang diciptakan dari musik pengringnya akan membakar semangat para penari.

The post Tari Dayak : Sejarah, Jenis, dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Ebeg : Sejarah, Makna, dan Gerakannya https://haloedukasi.com/tari-ebeg Fri, 30 Sep 2022 02:18:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38886 Ensiklopedia seni tari di Indonesia tidak banyak bercerita tentang kapan seni tari telah masuk ke Indonesia. Seni tari sendiri dipercaya telah ada sejak masyarakat Nusantara mengenal kepercayaan aninisme dan dinamisme. Salah satu tari tradisional yang memiliki usia lebih dari 10 abad adalah Tari Ebeg. Tari Ebeng adalah satu satu jenis tari tradisional yang berasal dari […]

The post Tari Ebeg : Sejarah, Makna, dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
tari ebeg

Ensiklopedia seni tari di Indonesia tidak banyak bercerita tentang kapan seni tari telah masuk ke Indonesia. Seni tari sendiri dipercaya telah ada sejak masyarakat Nusantara mengenal kepercayaan aninisme dan dinamisme.

Salah satu tari tradisional yang memiliki usia lebih dari 10 abad adalah Tari Ebeg. Tari Ebeng adalah satu satu jenis tari tradisional yang berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah tepatnya adalah Banyumas. Tari Ebeng sendiri lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama Tari Kuda Lumping.

Tarian ini khas dengan properti kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan kepalanya diberi ijuk yang menyerupai rambut. Pada sebagian masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah mneyebut Tari Ebeng dengan nama lain Tari Jathilan atau Jaran Kepang. Secara umum tarian ini mempertunjukkan kegagahan para penari Tari Ebeg.

Sejarah Tari Ebeg

Banyak sumber yang menyebutkan bahwa Tari Ebeng dipercaya telah ada sejak abad ke 9, dimana pada saat itu masyarakat masih memiliki kepercayaan yang kuat akan aninisme dan dinamisme. Salah satu hal yang menguatkan bahwa tarian ini berasal dari abad 9 adalah adanya gerakan dalam bentuk-bentuk in trance (seperti kesurupan) atau wuru.

Bentuk-bentuk gerakan inilah yang menguatkan bahwa Tari Ebeg memang telah memiliki usian ribuan tahun. Selain itu, Tari Ebeg diyakini sepenuhnya memang berasal dari daerah Banyumas mengingat tidak adanya unsur-unsur budaya lain yang masuk dalam gerakan tariannya.

Berbeda dengan kesenian lainnya contohnya wayang dimana masih dimasuki adanya unsur budaya Hindu India didalamnya. Dalam Tari Ebeg tidak ditemukan adanya penceritaan tokoh tertentu maupun agama tertentu. Bahkan dalam musik pengiring Tari Ebeg juga tidak ditemukan adanya unsur perpaduan dengan budaya lainnya.

Musik pengiring tari ini adalah musik yang berunsur bahasa Banyumasan atau yang disebut dengan Ngapak lengkap dengan logat khasnya. Beberapa contoh lagu Banyumasan yang sering dijadikan sebagai musik pengiring Tari Ebeg adalah Sekar Gadung, Eling-Eling, Ricik-Ricik Banyumasan, Tole-Tole, Waru Doyong, dan lain-lain.

Banyak sekali masyarakat Banyumas yang mengaitkan bahwa Tari Ebeg ini adalah tarian yang menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah yang dibantu oleh Sunan Kalijaga. Adapula yang mengatakan bahwa Tari Ebeg adalah tarian yang menceritakan pelatihan Perang Prajurit Mataram yang dikoordinasi oleh Sultan Hamengkubuwoni I guna menghadang Belanda.

Bisa jadi memang dahulunya tari ini sempat dikreasikan dengan berbagai aksi heroik dalam mengusir penjajah, mnegingat usianya yang memang sangat tua.

Makna Tari Ebeg

Makna dari Tari Ebeg adalah tarian yang mempertunjukkan kegagahan prajurit perang sedang menunggangi kuda. Kuda yang ditunggangi biasanya berupa properti anyaman bambu atau bahan lainnya yang dibentuk dan dipotong menyerupai kuda.

Agar terlihat cantik dan menarik, kuda ditambahkan hiasan dengan adanya rambut buatan. Rambut buatan sendiri biasanya terbuat dari tali yang dikepang dan diberi warna dengan cat serta kain yang beraneka ragam.

Tarian Ebeg umumnya bukan sekedar mementaskan tentara berkuda, tetapi juga dilengkapi dengan adanya penampilan persembahan atraksi seperti kesurupan, kesaktian, serta kemampuan ajaib lainnya. Apabila diamati lebih dalam tempo dalam Tari Kuda Lumping ini menggambarkan semangat kepahlawanan dan segi kemiliteran pada masa dahulu yaitu pasukan kavaleri (khusus) berkuda.

Gerakan Tari Ebeg

Gerakan pada Tari Ebeg secara keseluruhan adalah gerakan kepiawaian pasukan berkudan dalam menghadapi musuhnya. Adapun gerakan-gerakan yang menjadi ciri khas dalam Tari Ebeg dan menjadikannya sebagai tari dengan daya tersendiri yaitu :

gerakan kesurupan makan beling

Salah satu gerakan khas dari Tari Ebeng adalah adanya adegan kesurupan pada penarinya. Sebelum memulai tarian biasanya akan ada sesajen yang dipersembahkan untuk arwah maupun penguasa makhluk halus disekitar lokasi pagelaran.

Hal ini ditujukan agar arwah tersebut merasuki salah satu tubuh penari Tari Ebeng dan disebut sebagai kesurupan atau dalam bahasa Banyumas penari biasanya dikatakan mendem. Pada kondisi inilah penari akan melakukan gerakan-gerakan yang membahayakan namun tidak melukai dirinya sedikitpun.

Salah satu gerakan tidak lazim yang biasanya dilakukan penari pada kondisi ini adalah memakan beling (pecahan kaca), bunga-bunga sesaji, mengupas kelapa dengan gigi, memakan padi dari tangkainya, memakan dhedek (katul), bara api, kuning telur, dan lain-lain.

Keadaan mendem ini bertujuan untuk meyakinkan penonton bahwa penari adalah sosok Satria yang kuat. Pada akhir pertunjukkan penari yang mengalami kesurupan biasanya akan disembuhkan oleh ketua Tari Ebeg yang mana biasanya adalah tetuah adat setempat atau disebut dengan istilah Penimbul.

Pada pertunjukkan Tari Ebeng biasanya tidak hanya penari saja yang kesurupan, penonton pun bisa saja mengalami kesurupan. Saat penonton mengalami kesurupan biasanya pertunjukkan Tari Ebeg akan memperlihatkan atraksi-atraksi brutal lainnya.

Namun, dengan inilah acara pertunjukkan Tari Ebeg akan semakin meriah. Seiring dengan perkembangan jaman, saat ini tidak semua penari yang membawakan Tari Ebeg benar-benar mengalami kesurupan, adapula penari yang hanya pura-pura mengalami kesurupan.

Busana tari ebeg

Busana yang digunakan oleh para penari Tari Ebeng biasanya adalah baju atau kaos, rompi, celana panji (celana sebatas lutut), stagen, dan timang. Sedangkan, untuk tata rias ada penari yang membawakan dalam tata rias yang natural adapula yang mengenakan tata rias berlebihan terutama untuk tutup kepala.

Pada penari yang mengenakan riasan natural tutup kepala adalah blankon dan dilengkapi dengan kaca mata hitam. Namun, pada penari yang ingin terlihat memukau akan mengenakan tutup kepala berupa mahkota wayang.

Adapula penari yang memakai topeng hitam atau biasa disebut dengan Bejer (Tembem atau Doyok) dan yang memakai topi putih disebut sebagai Panthul atau Bancak. Bejer dan Panthul sendiri memiliki tugas sebagai pelawak, penari, dan penyanyi untuk menghibur pasukan berkuda saat sedang beristirahat.

Pertunjukkan Tari Ebeg sendiri biasanya lebih sering dibawakan pada sore atau malam hari. Hal ini untuk memperkuat kesan yang ingin dibawakan dalam Tari Ebeg sendiri. Musik yang digunakan dalam mengiringi tarian ini tidak lepas dari musik tradisional Banyumas yaitu musik calung Banyumasan atau gamelan Banyumasan.

Nayaga atau pengiring biasanya sudah menyatu dengan penarinya. Pada awal pertunjukkan biasanya Tari Ebeg diiringi dengan alat musik yang disebut Bendhe. Kemudian, peralatan musik tradisional yang mengiringinya seperti kendang, saron, kenong, gong, dan terompet.

Tari Ebeg adalah satu dari beberapa tari yang sekalipun memiliki usia lebih dari 9 abad tetap dapat dinikmati masyarakat hingga kini. Hal ini tentunya tidak lepas dari masyrakat yang terus mengembangkannya dan mengkreasikan tari tradisional satu ini. Dengan demikian, tari ini tidak terkikis oleh waktu dan dapat dinikmati oleh generasi ke generasi.

The post Tari Ebeg : Sejarah, Makna, dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajiannya dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-tari-berdasarkan-bentuk-penyajiannya-2 Thu, 29 Sep 2022 07:12:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38883 Tari merupakan salah satu cabang seni yang menitik beratkan pada seni ekspresi jiwa dalam bentuk gerak yang indah dan memiliki musik iringan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tari merupakan seni yang memiliki gerak-gerak berirama. Dapat disimpulkan bahwa tari merupakan salah satu kesenian yang mempertunjukkan gerak tertentu sesuai dengan irama musik pengiringnya. Dengan adanya […]

The post Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajiannya dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari merupakan salah satu cabang seni yang menitik beratkan pada seni ekspresi jiwa dalam bentuk gerak yang indah dan memiliki musik iringan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tari merupakan seni yang memiliki gerak-gerak berirama.

Dapat disimpulkan bahwa tari merupakan salah satu kesenian yang mempertunjukkan gerak tertentu sesuai dengan irama musik pengiringnya. Dengan adanya ekpresi penjiwaan yang dibawakan oleh seorang penari akan memiliki daya tarik tersendiri bagi penonton yang menikmatinya.

Seni tari sendiri telah memilki usia ratusan tahun dan biasanya dipertunjukkan saat acara-acara tertentu seperti pagelaran adat, persembahan, peringatan, dan atau penyambutan tamu penting yang sedang berkunjung ke daerah tertentu.

Jenis tari di Indonesia berdasarkan bentuk penyajiannya dibedakan menjadi beberapa macam. Biasanya macam-macam jenisnya masih memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Berikut adalah jenis tari berdasarkan bentuk penyajianya dan contohnya.

1. Tari Tunggal

tari gatotkaca

Tari tunggal adalah tari yang dibawakan oleh satu orang penari baik laki-laki maupun perempuan. Pada bentuk tari tunggal pola gerakan yang dibawakan biasanya adalah fokus pada suatu objek tertentu. Objek yang dimaksud dapat berupa bintang, hewan, manusia, maupun penokohan dari suatu cerita (penggambaran seorang tokoh pada suatu cerita tertentu).

Pembawaan tari tunggal membuat penari dapat bebas berekspresi tanpa harus berpikir untuk menyamakan gerakan dengan penari lainnya. Seklaipun demikian, penari tari tunggal harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Selain itu, penari juga dituntut untuk bisa mengisi ruang pentas yang disediakan untuk menari agar tidak terlihat sepi atau kosong. Contoh tari tunggal yaitu Tari Gatotkaca, Tari Topeng Kelana, dan Tari Panji. Sekalipun tarian ini memiliki keunggulan yang berbeda dengan jenis penyajian tari lainnya.

Namun, tari tunnggal banyak yang menilai memiliki tingkat kerumitan gerakan paling tinggi jika dibandingan dengan bentuk penyajian tarian lainnya.

2. Tari Berpasangan/ Duet

tari payung

Tari berpasangan atau duet adalah tari yang dibawakan oleh dua orang. Dimana dalam membawakan tari perpasangan/ duet gerakan penari tidak selalu sama. Akan tetapi, gerakan dalam tari berpasangan ini biasanya saling memiliki keterpautan atau keterpaduan antara dua gerak penarinya.

Tari berpasangan atau duet dapat dilakukan dengan pasangan sama lawan jenis maupun beda lawan jenis. Persiapan dalam membawakan tari berpasangan tidak jauh beda dengan persiapan dalam membawakan tari tunggal.

Bagain terpenting dalam persiapan untuk membawakan tari ini adalah sering berlatih dengan pasangan atau duet penari. Hal ini diharapakan dengan seringnya berlatih maka akan terbentuk gerak yang harmonis atau keserasian dalam menari. Contoh tari berpasangan atau duet yaitu Tari Payung, Tari Bambangan Cakil, Tari Legong, dan Tari Yosim.

3. Tari Kelompok

tari serimpi

Tari kelompok adalah adalah tari yang dibawakan oleh beberapa orang penari. Tari ini hampir memiliki kesamaan dengan tari berpasangan atau duet, namun jumlah penarinya lebih banyak. Dalam tari kelompok biasanya terdapat beberapa gerakan penari yang sama dan ada pula yang tidak sama.

Saat penari menampilkan gerakan yang tidak sama biasanya gerakan tersebut tetap menciptakan keterpaduan antar gerak penarinya. Sisi estetika ruang sangat diperhatikan oleh para penari tari kelompok.

Sekalipun disajikan dengan banyak penari ruang dalam pentas tari tidak boleh terlihat terlalu sesak maupun terlalu kosong. Hal ini akan menyebabkab ketertarikan dan daya nyaman tersendi bagi penikmat tari yang sedang menonton pertunjukkan tari.

Tari kelompok sendiri masih dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tari kelompok tanpa dialog dan tari kelompok dengan dialog. Tari kelompok tanpa dialog contohnya adalah tari bedhaya dan tari serimpi. Sedangkan, tari kelompok dengan dialog contohnya adalah wayang orang dan Tari Lengendriyan.

Tari kelompok merupakan tarian yang memiliki gerakan paling mudah jika dibandingkan dengan bentuk penyajian tari lainnya. Sekalipun mudah, kekompakkan adalah kunci utama yang harus dijaga oleh para penari untuk menyajikan tarian ini ke penonton.

4. Tari Massal

Tari Gombyong

Tari massa adalah tarian yang dilakukan dengan jumlah penari yang cukup banyak. Gerakan dalam tari massal selalu sama antara penari satu dengan penari yang lainnya. Pada tari ini tidak ditemukan adanya jalinan gerakan yang memiliki satu keterpaduan.

Pada tari massal busana atau kostum yang dikenakan oleh para penarinya biasanya juga sama. Hanya pada tari massal tertentu terjadi perbedaan busana akibat adanya pembagian pola gerak tertentu pada tarian yang akan dibawakan. Contoh dari tari massal adalah Tari Gombyong, Tari Golek, Tari Jaranan, dan lainnya.

The post Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajiannya dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Cangget : Pengertian, Macam, dan Gerakannya https://haloedukasi.com/tari-cangget Tue, 20 Sep 2022 03:03:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37983 Tari merupakan salah satu kesenian yang mentitik beratkan pada gerak badan berirama yang dilakukan pada tempat dan waktu tertentu guna keperluan tertentu seperti pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. Kemunculan tari sendiri diprediksi telah berusia lebih dari 500 tahun lalu. Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai tarian adat sesuai dengan keanekaragaman adat yang berlalu di […]

The post Tari Cangget : Pengertian, Macam, dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari merupakan salah satu kesenian yang mentitik beratkan pada gerak badan berirama yang dilakukan pada tempat dan waktu tertentu guna keperluan tertentu seperti pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran.

Kemunculan tari sendiri diprediksi telah berusia lebih dari 500 tahun lalu. Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai tarian adat sesuai dengan keanekaragaman adat yang berlalu di suatu daerah. Tari Cangget merupakan salah satu tarian khas nusantara yang telah berumur ratusan tahun dan berasal dari daerah Lampung.

Tari ini mulai dikenap oleh masyarakat luas semenjak masa penjajahan Jepang di Indonesia. Hingga saat ini Tari Cangget masih sering dipertontonkan pada kegiatan-kegiatan khusus di Lampung.

tari cangget

Pengertian Tari Cangget

Tari Cangget adalah salah satu tarian khas Lampung yang beasal dari masyarakat beradat papadun. Tarian ini biasanya disajikan dalam upacara adat atau begawi yang diselenggarakan pada pesta perkawinan pada masyarakat Lampung Papadun.

Dahulu kala tari ini hanya dibawakan oleh penari perempuan. Secara luas Tari Cangget bermaknakan begawi. Bahkan bagi masyarakat Lampung Papadun begawi dan cangget adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Tari ini sempat bermaknakan perkenalan antara pemuda pemudi Lampung Papadun dalam mencari jodoh. Namun, seiring dengan perkembangan jaman tarian ini mulai dilupakan. Bahkan saat ini Tari Cangget sendiri hanya dipertontonkan pada acara-acara penting saja seperti pernikahan, penyambutan tamu, ataupun acara adat lainnya.

Macam Tari Cangget

Tari Cangget memiliki banyak macam sesuai dengan fungsi yang dibawakannya. Berikut adalah macam-macam Tari Cangget beserta fungsi tariannya.

  • Cangget Nyamuk Temui, tari ini merupakan Tari Cangget yang dibawakan oleh pemuda dan pemudi dam upacara agung untuk menyambut tamu yang hadir ke daerahnya.
  • Cangget Bakha, tari yang satu ini biasanya dibawakan oleh pemuda dan pemudi saat bulan purnama seusai panen (Upacara Panen Raya)
  • Cangget Penganggik, tarian ini biasanya dibawakan oleh pemuda pemudi saat menyambut salah satu anggota masyarakat yang memasuki usia dari anak-anak ke dewasa. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang tersebut usai melakukan Upacara Busepei (kikir gigi).
  • Cangget Pilangan, tari ini merupakan tarian untuk seorang gadis yang akan mengakhiri masa lajangnya dengan menikah. Karena setelah menikah bagi seorang perempuan Lampung Papadun akan dilarang untuk menari, jadi ini merupakan tarian terakhir yang dia bawakan sebelum menikah.
  • Cangget Agung, tari ini merupakan tarian pada malam utama suatu acara upacara adat atau gawi adat, biasanya pada acara Begawi Cakak Pepadun atau dikenal saat adanya kenaikan takhta penyeimbang.

Gerakan Tari Cangget

Gerakan pada Tari Cangget merupakan gerakan yang memiliki pola bebas. Tidak ada suatu pola khusus yang harus dibawakan oleh para penari Tari Cangget, sehingga pada setiap pementasan Tari Cangget bisa jadi gerakan yang disajikan berbeda-beda.

keneuy

Namun, secara garis besar gerak Tari Cangget terdiri dari gerak kenuy ngelayang, tutup malu, ukel kilat mundur, dan ngecum. Kenuy dalam bahasa Lampung berarti burung elang, sedangkan ngelayang adalah gerakan saat burung elang terbang tanpa mengepakkan sayapnya.

ngleyang

Pada pola gerak ini penari akan mengembangkan tangan dan digerakkan ke depan ke belakang. Burung elang sendiri bagi masyarakat Lampung memiliki makna binatang yang dikagumi karena bermaknakan dunia di atas (surga).

Musik Pengiring Tari Cangget

Sebagai tarian tradisional Tari Cangget memiliki musik pengiring khas daerah Lampung yang disebut sebagai tala balak. Pada instrumen musik tala balak memiliki 5 jenis instrumen yaitu, gelittak satu buah, kelittang dua belas buah, rujih dua buah, canang (petuk) satu buah, tala balak dua buah, dan tala lunik satu buah.

Musik yang dimainkan instrumen tala balak dikenal dengan sebutan tabuhan. Tabuhan yang dibawakan untuk mengiringi Tari Cangget juga dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Tabuh Takhi
  • Tabuh Mirul Bekekes
  • Tabuh Gupek

Busana Tari Cangget

Busana yang digunakan penari Tari Cangget tidak lepas jauh dari busana tradisional masyarakat Lampung, seperti

  • Kain tipis
  • Kebaya warna putih
  • Siger
  • Gelang burung
  • Gelang ruwi
  • Gelang kano
  • Kalung papan jajar
  • Bulu seretai
  • Tanggai
  • Peneken
  • Anting-anting
  • Kaos kaki warna putih

Properti Tari Cangget

Para penari Tari Cangget dalam mementaskan tariannya tidak lepas dari properti tari seperti berikut

  • Talam bekukut, adalah nampan berbentuk bulat yang terbuat dari kuningan atau perunggu dengan tumpuan kaki di bawahnya. Secara harfifah talam berikut berikut memiliki arti talam berkaki. Talam bekukut biasanya digunakan oleh calon mempelai wanita lalu digunakan oleh penari wanita menari di atasnya.
  • Tombak dan geris, properti ini digunakan saat gerakan tari Igel/Igol.
  • Jepana (tandu), adalah properti yang dipakai untuk menjemput tamu agung dan penyeimbang.
  • Payung adat putih, merupakan properti yang dianggap menyimbolkan kesucian dan kuning melambangkan keagungan.

The post Tari Cangget : Pengertian, Macam, dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajiannya dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-tari-berdasarkan-bentuk-penyajiannya Sat, 20 Aug 2022 02:46:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37703 Seni tari merupakan salah satu seni yang memadupadankan gerakan dengan musik pengiringnya. Gerakan yang tercipta merupakan gambaran perasaan untuk diungkapkan dalam suatu pergaulan. Seni tari sendiri termasuk dalam seni audiovisual. Hal ini dikarenakan perpaduan gerak dan musik yang menjadi unsur utama dalam seni tari. Seni tari terus berkembang dengan seiring perkembangan zaman. Tujuan diadakannya pagelaran […]

The post 4 Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajiannya dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni tari merupakan salah satu seni yang memadupadankan gerakan dengan musik pengiringnya. Gerakan yang tercipta merupakan gambaran perasaan untuk diungkapkan dalam suatu pergaulan. Seni tari sendiri termasuk dalam seni audiovisual. Hal ini dikarenakan perpaduan gerak dan musik yang menjadi unsur utama dalam seni tari.

Seni tari terus berkembang dengan seiring perkembangan zaman. Tujuan diadakannya pagelaran seni tari pun beragam mulai dari diperuntukkan untuk upacara adat, pagelaran adat, persembahan, peringatan, dan penyambutan tamu penting suatu daerah.

Ekspresi penjiwaan yang telah tertanam pada diri para penari terutama saat mementaskan tarian memiliki daya pikat tersendiri bagi penontonnya.

Indonesia sendiri yang terkenal dengan jumlah suku, adat istiadat, serta bahasa daerah yang ratusan memiliki beragam jenis tari. Dalam bentuk penyajiannya tari dibagi menjadi beberapa, yaitu:

1. Tari Tunggal

tari gatotkaca

Sesuai dengan namanya tari tunggal merupakan tarian yang hanya dipentaskan oleh seorang penari. Pada beberapa jenis tari tradisional ada yang dasarnya adalah tari tunggal, namun dapat pula dibawakan oleh banyak penari jikalau memang memadai.

Salah satu kelebihan tari tunggal jika dibandingkan dengan tarian lainnya adalam penari dalam lebih bebas dalam berekspresi. Hal ini dikarenakan jumlah penari yang sedikit sehingga penari dapat berkespresi tanpa harus perlu memperhatikan gerakan penari lainnya.

Hal yang menarik lainnya yang menjadi ciri dari tari tunggal adalah tarian ini biasanya gerak tari dalam tari tunggal menggambarkan suatu objek tertentu. Objek yang dimaksud bisa berupa bintang, binatang, atau bisa juga menceritakan suatu tokoh dari cerita.

Namun, dalam membawakan tari tunggal penari dituntut memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta harus dapat mengisi ruang pentas yang telah disediakan untuk menari. Contoh dari tari tunggal adalah tari Gatotkaca, tari Topeng Kelana, dan tari Panji.

2. Tari Berpasangan

tari payung

Tari berpasangan merupakan tari yang dibawakan oleh dua orang penari, baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, ataupun laki-laki dengan perempuan. Pada tari berpasangan biasanya memiliki beberapa gerakan yang berbeda.

Namun, jika diperhatikan perbedaan gerakan yang ada akan membentuk satu perpaduan gerakan yang utuh. Hal yang perlu diperhatikan oleh penari berpasangan adalah harus sering melakukan latihan tari dengan pasangannya sebelum pementasan.

Hal ini dikarenakan agar terjadi keserasian dan keharmonisan dalam membawakan tariannya. Contoh dari tari perpasangan adalah tari Payung, tari Bambangan Cakil, tari Legong, dan tari Yosim.

3. Tari Kelompok

tari bedhaya

Tari kelompok merupakan tarian yang dibawakan lebih dari dua orang penari. Pada jenis tari kelompok biasanya penari dapat mengenakan busana tari yang beragam. Kostum yang beragam menandakan bahwa tiap penarinya memiliki peran yang berbeda.

Sekalipun mengenakan busana yang beragam, sisi estetika ruang dan fungsi penyajian tarian tetap dijaga. Hal ini agar maksud dari tarian dapat tersampaikan dengan baik. Serta terjalinnya keterpaduan antar gerakan akan sangat mempengaruhi kestetikan tari kelompok. Tari kelompok sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Tari Kelompok Tanpa Dialog

Sesuai dengan namanya, para penari tari kelompok ini tidak menyuarakan dialog apapun dalam tariannya. Penari hanya fokus terhadap gerakan tarinya. Contoh dari tari kelompok tanpa dialog adalah tari bedhaya dan tari serimpi.

  • Tari Kelompok Dengan Dialog

Tari kelompok dengan dialog merupakan tari yang mempersembahkan tarian dan dialog para penarinya. Dialog dalam menari sendiri dibedakan menjadi dua yaitu berdialog prosa dan berdialog tembang.

Pada dialog prosa berarti penari dalam melakukan geraknnya diselingi dengan dialog prosa layaknya orang sedang membaca yang disesuaikan dengan musik pengiringnya. Contoh tari dengan kelompok dialog prosa adalah tari wayang orang.

Sedangkan, untuk dialog tembang adalah penari yang membawakan tariannya sekaligus bernyanyi sebagai pelengkap musik pengiring tarinya. Contoh dari tari berdialog tembang adalah tari Langendriyan.

4. Tari Massal

tari saman

Tari massal merupakan tari yang dipentaskan dengan jumlah penari yang banyak. Khusus untuk tari massal karena jumlah penarinya sangat banyak maka membutuhkan tempat pertunjukkan yang luas seperti di lapangan atau aula.

Perbedaan yang mencolok antara tari kelompok dan tari massal berada pada gerakannya. Pada tari massal gerakan penarinya akan seragam. Bahkan busana dan riasan yang dikenakan oleh para penari juga biasanya sama.

Sedangkan, pada tari berkelompok sekalipun dibawakan oleh penari lebih dari dua orang tetapi gerakan, busana, dan tata rias penarinya biasanya selalu berbeda. Contoh dari tari massal adalah tari Saman, tari Kecak, tari Datun, tari Tor-Tor, dan tari Baris Gede.

Dengan banyaknya tari yang ada di nusantara tentunya tidak dapat dilepaskan dari jenis-jenis bentuk penyajian seperti di atas. Setiap tarian disajikan dalam bentuk apapun pastinya memiliki maksud tersendiri.

Dalam tiap bentuk penyajian tarian terkandung makna gerakan tari yang tidak dapat dilepaskan dari unsur tarian. Bentuk penyajian tari juga berperan penting dalam keindahan tari.

The post 4 Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajiannya dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Unsur Waktu Tari Serimpi https://haloedukasi.com/3-unsur-waktu-tari-serimpi Mon, 01 Aug 2022 04:14:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37477 Tari serimpi adalah salah satu tarian tardisional yang berasal dari daerah Yogyakarta dan Surakarta. Tari serimpi dipercaya telah ada sejak masa Kerajaan Mataram. Tepatnya yaitu pada tahun 1600an saat Sultan Agung masih memimpin Mataram. Pada saat itu tari serimpi merupakan salah satu tarian sakral yang hanya ditampilkan saat sultan naik takhta ataupun pada acara peringatan […]

The post 3 Unsur Waktu Tari Serimpi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari serimpi adalah salah satu tarian tardisional yang berasal dari daerah Yogyakarta dan Surakarta. Tari serimpi dipercaya telah ada sejak masa Kerajaan Mataram. Tepatnya yaitu pada tahun 1600an saat Sultan Agung masih memimpin Mataram.

Pada saat itu tari serimpi merupakan salah satu tarian sakral yang hanya ditampilkan saat sultan naik takhta ataupun pada acara peringatan kerajaan lainnya. Pada tahun 1700an saat kerajaan Mataram pecah menjadi dua daerah Surakarta dan Yogyakarta tarian ini juga memiliki dampak dari kejadian tersebut.

Tari serimpi sendiri memiliki tiga cerita utama yang dapat dipilih salah satunya pada suatu pementasan yaitu, Mahabarata, cerita Menak, dan legenda Jawa.

tari klasik serimpi

Pada suatu tarian unsur waktu menjadi salah satu unsur yang menentukan durasi lamanya tarian tersebut saat ditampilkan. Total durasi waktu sendiri ditentukan oleh tempo musik (yang secara langsung mempengaruhi cepat lambatnya penari dalam bergerak) dan panjang pendeknya ketukan (ritme) dalam melakukan setiap gerakan.

Unsur waktu utama yang sangat mempengaruhi tari serimpi yaitu gerakan. Berikut akan dijelaskan unsur waktu yang diperluka oleh pementasan tari serimpi dalam sekali pentas dengan tiga gerak dasar dalam tari serimpi, yaitu :

Maju Gawang

gerak maju gawang

Maju gawang adalah gerakan pertama yang dilakukan oleh para penari serimpi. Gerakan ini biasanya dilakukan saat penari memasuki arena pentas. Nama lain dari gerakan ini adalah kapang-kapang.

Pada gerakan ini penari akan berjalan belok ke kiri atau ke kakan sesuai dengan pola lantai yang telah disepakati. Gerakan maju gawang diakhiri dengan posisi penari yang duduk yang mana diartikan penari siap untuk menari.

Pokok

gerak pokok

Pokok adalah gerakan inti dari tari serimpi. Gerakan pokok adalah gerakan yang menampilkan adegan sesuai dengan alur cerita yang ingin disampaikan. Dalam gerakan pokok terdapat beberapa properti yang biasanya digunakan untuk menunjang.

Properti busana biasanya para penari serimpi menggunakan pakaian adat pengantin Yogyakarta. Pada beberapa lakon cerita terkadang para penari menggunakan properti lain seperti keris kecil atau cundrik, jebeng, tombak pendek, jemparing, dan pistol.

Mundur Gawang

gerak mundur

Mundur gawang adalah kebalikan dari maju gawang. Jika maju gawang adalah gerakan penari menuju panggung pentas, maka mundur gawang adalah gerakan akhir pada pementasan tari serimpi. Gerakan ini ditandai dengan penari keluar dari panggung pentas.

Unsur waktu lainnya yang masuk dalam unsur waktu tari serimpi yaitu musik pengiring. Dengan gerakan penari yang disesuaikan dengan musik pengiring berikut adalah penjelasan musik pengiring tari serimpi. Salah satu alat musik khas yang mengiringi tarian serimpi adalah gamelan Jawa.

Saat para penari masuk dan keluar dari panggung, musik pengiringnya adalah gending sabrangan. Kemudian akan diikuti dengan gending ageng atau tengahan, serta gending ladrang. Pada saat tari serimpi mengambil alur cerita peperangan, maka musik pengiringnya adalah ayak-ayakan dan sebrengan.

Tari serimpi umumnya dibawakan oleh empat orang penari perempuan dan keempat penari ini akan menggambarkan kegagahan seorang prajurit. Sebagian besar untuk tari serimpi yang dibawakan di daerah Surakarta saat ini lebih banyak mempertontontan kegagahan prajurit Pura Mangkunegaran.

Gerakan yang dilakukan biasanya adalah gerka maju beksan dan gerak tari perang memakai keris dan panah. Karena tarian ini berkembang di dua wilayah, tari serimpi memiliki beberapa nama sesuai dengan lakon cerita di derah tersebut. Berikut adalah nama-nama tari serimpi di Yogyakarta.

  1. Serimpi Babar Layar
  2. Serimpi Dhempel
  3. Serimpi Dhendang Sumbawa
  4. Serimpi Gambirsawit
  5. Serimpi Genjung
  6. Serimpi Hadi Wulangunbrata
  7. Serimpi Iim-irim
  8. Serimpi Jaka Mulya
  9. Serimpi Jebeng
  10. Serimpi Jemparing
  11. Serimpi Kadarwati
  12. Serimpi Kandha
  13. Serimpi Lala
  14. Serimpi Layu-Layu
  15. Serimpi Lobong
  16. Serimpi Ludiromadu
  17. Serimpi Pramugari
  18. Serimpi Muncar
  19. Serimpi Sekarsemeru
  20. Serimpi Sudoroweti
  21. Serimpi Tamenggita
  22. Serimpi Teja
  23. Serimpi Tanjunganom
  24. Serimpi Merakkesimpir
  25. Serimpi Ringgitmunggeng kelir

Sedangan untuk tari serimpi dari wilayah Surakarta biasanya memiliki beberapa nama sesuai lakon ceritanya sebagai berikut.

  1. Serimpi Anglirmendung
  2. Serimpi Bondan
  3. Serimpi Ganda Kusuma
  4. Serimpi Gendiyeng
  5. Serimpi Glondongpring
  6. Serimpi Jayaningsih
  7. Serimpi Lobong
  8. Serimpi Sangupati
  9. Serimpi Sukarsih
  10. Serimpi Tamenggita
  11. Serimpi Mandrarini

Sekalipun memiliki banyak cerita lakon yang disesuaikan dengan namanya, tari serimpi memiliki banyak sekali penggemar. Hal ini terbukti meskipun tergolong tari klasik banyak sekali penonton yang menonton setiap kali pertunjukkan tari serimpi digelar.

Dengan seringnya pegelaran tari klasik seperti tari serimpi dipertontontankan maka harapannya akan semakin banyak orang yang mengenal tari serimpi sebagai salah satu warisan budaya asli Indonesia.

Sebagaimana tari saman yang telah diakui UNESCO, harapan kedepannya tari serimpi juga bisa mendapat pengakuan dari dunia sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia.

The post 3 Unsur Waktu Tari Serimpi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Contoh Tari Kreasi: Pengertian, Jenis dan Fungsi https://haloedukasi.com/contoh-tari-kreasi Fri, 20 May 2022 03:29:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34484 Terdapat berbagai jenis tari di Dunia salah satunya adalah tari kreasi. Tari kreasi sendiri merupakan sebuah tarian yang berkembang hingga saat ini di dunia modern. Tetapi tari kreasi sering kali disebut sebagai tari modern, padahal diketahui bahwa tari kreasi merupakan kombinasi keduanya dari tari tradisional dan tari modern, yang masih menggunakan unsur-unsur dan aturan-aturan seperti […]

The post Contoh Tari Kreasi: Pengertian, Jenis dan Fungsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Terdapat berbagai jenis tari di Dunia salah satunya adalah tari kreasi. Tari kreasi sendiri merupakan sebuah tarian yang berkembang hingga saat ini di dunia modern.

Tetapi tari kreasi sering kali disebut sebagai tari modern, padahal diketahui bahwa tari kreasi merupakan kombinasi keduanya dari tari tradisional dan tari modern, yang masih menggunakan unsur-unsur dan aturan-aturan seperti tari tradisional.

Pengertian Tari Kreasi

Tari kreasi adalah tari yang berkembang dari tari tradisional menuju tari yang lebih modern seiiring dengan perkembangan tari dari waktu ke waktu.

Pada dasarnya banyak masyarakat menggangap tari kreasi sebagai tarian yang bertolak belakang dengan tari tradisional, yang diakibatkan karena adanya penambahannya kreasi pada koreografi tarian tradisional yang di campur dengan tari modern. Sehingga, masyarakat menggangap unsur dan nilai pada tari tradisional digantikan.

Padahal tari kreasi dihadirkan untuk memberikan kebebasan pada gerakan tarian tanpa memperhatikan aturan yang baku, sehingga bisa dikatakan menyesuaikan dengan keadaan, waktu, dan trend yang sedang berlangsung.

Jenis-Jenis Tari Kreasi

Tari kreasi memiliki keberagaman dan keunikan masing-masing dari daerahnya masing-masing. Perkembangan dari tari kreasi ini terjadi secara alami sesuai dengan perkembangan zaman.

Muncul berbagai jenis-jenis tari kreasi dari berbagai Nusantara. Ada beberapa tari kreasi yang masih berpegang teguh pada unsur dan nilai yang terkandung dalam tari tradisional dan ada pula yang sudah sepenuhnya di moderenisasikan.

Oleh karena itu jenis-jenis tari tradisional dibagi menjadi dua jenis yaitu : Tari kreasi yang berpolakan tari tradisi dan Tari kreasi yang tidak berpolakan tradisi.

Karakteristik Tari Kreasi

  • Tari yang merupakan ungkapan dari imajinasi penari
  • Tarian yang bersifat fleksibel dan luwes berdasarkan rekaan dari penari
  • Penari lebih mudah menarikan tarian sesuai dengan gaya dan keinginan dari penari
  • Tarian yang tidak mengarah pada karakteristik tarian tradisional maupun tarian modern, kecuali adanya beberapa kegiatan konvensional yang mengharuskan untuk menambahkan unsur-unsur dan nilai-nilai yang diminta.
  • Tarian yang bersifat mengekspresikan ungkapan jiwa, dengan adanya tari rekaan membuat penari lebih mudah untuk dalam mengekspresikan ungkapan jiwa tanpa adanya batasan-batasan gerakan tarian dengan sesuai dan leluasa.

Fungsi Tari Kreasi

Tari Kreasi atau disebut juga dengan tari rekaan memiliki fungsi utama untuk menghibur sebuah pertunjukan, acara, maupun sebagai hiburan.

Maka dari itu untuk menampilkan suatu pertunjukkan tari kreasi yang bagus, sangat dibutuhkan latihan dan persiapan gerakan yang matang melalui latihan-latihan yang benar dan serius.

Selain untuk menghibur sebuah acara , tari kreasi juga memiliki fungsi sebagai media untuk mengekspresikan diri dan jiwa.

Diibaratkan sebuah penulis puisi yang menumpahkan perasaan pada secarik kertas dengan kata-kata indah, sedangkan penari kreasi menuangkan dengan gerakan-gerakan tarian yang indah dan bebas untuk mengekspresikan jiwanya.

Unsur-Unsur dalam Tari Kreasi

Unsur pendukung juga merupakan salah satu hal yang patut diperhatikan supaya fungsi utama pada tari kreasi dapat disampaikan dengan baik kepada penonton.

Berikut beberapa unsur secara garis besar dalam tari kreasi :

  • Tata busanan / kostum berpakaian
  • Iringan musik / Lagu yang dibawakan penari
  • Tata riasan ( makeup, perhiasan, sanggulan rambut, dll)
  • Tata dekorasi panggung
  • Tata lampu
  • Tata suara

Ciri-Ciri Tari Kreasi

Disimpulkan dari buku Seni Budaya dan Prakarya yang disusun oleh Dra. Lilin Chandrwati S,.M.Sn, tari kreasi memiliki beberapa ciri-ciri tertentu. Berikut beberapa ciri-ciri umum dari tari kreasi :

  • Makna dari tarian merupakan cara penari mengekspresikan secara pribadi
  • Memberikan kebebasan menari dalam pengeksploitasikan gerakan tarian
  • Tidak membebankan dengan adanya identitas kultural
  • Mengutamakan gerakan hasil dari eksploitasi

Contoh-Contoh Tari Kreasi

  • Tari kupu-kupu : Tari kupu-kupu adalah tari kreasi yang berasal dari Bali, tari ini menceritakan mengenai sebuah kupu-kupu berwarna biru tua dan hidup bersama dengan bunga-bunga.
  • Tari Garuda Nusantara : Tari Garuda Nusantara merupakan tari kreasi yang ditampilkan biasanya pada acara skala Internasional. Tari ini menceritakan mengisahkan mengenai negara kita Indonesia, tarian ini juga didukung dengan gerakan dan kostum yang menyerupai burung garuda.
  • Tari Banjar Kemuning : Tari Banjar Kemuning berasal dari Jawa Timur, tari ini mengisahkan mengenai masyarakat dan warga-warga yang tinggal pada daerah tersebut.
  • Tari Merak : Tari merak merupakan tari kreasi yang berasal dari Jawa Barat. Untuk tari merak sendiri menceritakan mengenai keindahan yang dimunculkan dari burung merak, penari akan membentuk gerakan tubuh yang gemulai menyerupai burung merak.
  • Tari Yapong : Tari Yapong merupakan tari yang berasal dari Jakarta , pernah dipentaskan pada acara Ulang Tahun Jakarta yang ke 450 tahun. Tari ini menceritakan bagaimana kehidupan masyarakat suku Betawi pada waktu itu.

The post Contoh Tari Kreasi: Pengertian, Jenis dan Fungsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>