jurnal - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jurnal Tue, 18 Apr 2023 00:46:07 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico jurnal - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/jurnal 32 32 Jurnal Penerimaan: Pengertian, Conoh dan Format https://haloedukasi.com/jurnal-penerimaan Tue, 18 Apr 2023 00:46:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42657 Apa Itu Jurnal Penerimaan Jurnal penerimaan kas merupakan jurnal khusus yang berisi catatan transaksi keuangan dari berbagai sumber dalam perusahaan. Jurnal ini digunakan untuk mengetahui dana yang diterima perusahaan berasal dari sumber mana. Sumber penerimaan kas dalam bisnis kurang lebih sebagai berikut Jurnal penerimaan kas umumnya mencatat semua transaksi penerimaan seperti penjualan, pinjaman, penerimaan pembayaran […]

The post Jurnal Penerimaan: Pengertian, Conoh dan Format appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Itu Jurnal Penerimaan

Jurnal penerimaan kas merupakan jurnal khusus yang berisi catatan transaksi keuangan dari berbagai sumber dalam perusahaan. Jurnal ini digunakan untuk mengetahui dana yang diterima perusahaan berasal dari sumber mana. Sumber penerimaan kas dalam bisnis kurang lebih sebagai berikut

  • Penanaman modal oleh pemilik
  • Penjualan tunai
  • Penjualan aset dengan uang tunai
  • Pinjaman baik itu dari individu, bank atau lembaga keuangan yang lain
  • Penerimaan dari pelanggan
  • Penerimaan bunga, deviden atau sewa

Jurnal penerimaan kas umumnya mencatat semua transaksi penerimaan seperti penjualan, pinjaman, penerimaan pembayaran dengan kredit serta penjualan aset dengan uang tunai. 

Dengan melakukan penyusunan jurnal penerimaan kas suatu perusahaan akan mendapatkan beberapa manfaat. Diantaranya perusahaan dapat mengelola serta melakukan pengawasan terhadap dana yang masuk dalam suatu perusahaan.

Adanya jurnal penerimaan kas juga membantu perusahaan untuk mengetahui sumber dana yang masuk ke dalam perusahaan. Untuk itu jurnal ini dapat dikatakan bisa meminimalisir kesalahan pencatatan transaksi.

Selain itu perusahaan dapat terbantu dengan adanya informasi keuangan yang detail melalui jurnal penerimaan serta mempermudah pembuatan laporan keuangan secara berkala.

Umumnya setelah pencatatan jurnal penerimaan akan diposting pada buku besar. Sebagai sumber data dalam pembuatan laporan keuangan di akhir periode. Pencatatan ini bertujuan untuk mendapatkan ringkasan transaksi yang terjadi pada periode tersebut.

Fungsi Jurnal Penerimaan

Berikut ini beberapa fungsi pembuatan jurnal penerimaan kas pada suatu perusahaan

  • Mempermudah pengelolaan dan pengawasan terhadap arus keuangan perusahaan
  • Informasi yang ditampilkan lebih lengkap dan akurat bahkan dapat dijadikan dasar dari kebijakan selanjutnya
  • Meminimalisir kesalahan pencatatan transaksi karena setiap transaksi disertakan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan
  • Mempermudah dalam melakukan pengecekan kondisi keuangan perusahaan
  • Pencatatan lebih sistematis, detail dan rapi
  • Mencegah perubahan data
  • Memberikan efektifitas bagi setiap departemen karena adanya pembagian kerja
  • Mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan secara berkala
  • Menjadi tolak ukur dalam pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi keuangan pada periode selanjutnya

Format Jurnal Penerimaan

Format jurnal penerimaan pada setiap perusahaan bisa jadi berbeda – beda tergantung dengan kebutuhan masing – masing. Namun demikian secara umum jurnal penerimaan dapat mencakup hal berikut

  • Tanggal

Dengan adanya tanggal maka pemilik dapat dengan mudah mengetahui dana yang masuk pada suatu periode. Karena transaksi umumnya tidak berlangsung satu kali saja. Untuk itu kolom tanggal pada jurnal penerimaan akan sangat membantu.

  • Keterangan

Kolom keterangan dapat diisi dengan judul atau keterangan detail terkait transaksi yang dilakukan. Pada beberapa perusahaan menyebut keterangan dengan account credited.

  • Referensi

Umumnya kolom refensi berisi jumlah nomor akun pada buku besar. Untuk itu kolom referensi ini berguna setelah jurnal penerimaan dituliskan pada buku besar. Dengan adanya kolom ini jenis akun yang ada dapat kita ketahui dengan mudah.

  • Kas

Kolom kas berisi nominal transaksi yang diterima perusahaan. Pencatatan nominal ini nantinya juga akan menambah kas atau aset perusahaan. Biasanya kolom kas ini menjadi kolom yang paling krusial dalam penulisan jurnal penerimaan.

  • Diskon Penjualan

Kolom diskon digunakan untuk mencatat nominal potongan harga penjualan yang diterima dari pelanggan. Karena diskon merupakan salah satu strategi pemasaran perusahaan untuk itu perlunya mencatat diskon pada jurnal penerimaan. Sehingga adanya kolom diskon pada jurnal penerimaan bukanlah suatu hal yang aneh.

  • Piutang

Piutang sendiri merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan. Kolom piutang ini berguna untuk mencatat setiap nominal uang yang sudah diterima dari kredit pelanggan. Biasanya kredit pelanggan memiliki jangka waktu pelunasan tertentu sejak tanggal keluarnya tagihan.

  • Penjualan

Kolom penjualan digunakan untuk mencatat berapa produk yang sudah terjual kepada pelanggan. Kolom ini juga akan memudahkan mengingat metode pembayaran yang digunakan pelanggan bisa jadi beragam.

  • Akun Lainnya

Kolom akun lainnya digunakan untuk mencatat seluruh catatan akun yang tidak memiliki kolom khusus. Contohnya retur, penerimaan bunga, penerimaan uang tunai untuk pengembalian dan lainnya. Kolom ini juga biasa disebut sebagai sundries.

Contoh Jurnal Penerimaan

Selain format yang harus ada pada jurnal penerimaan terdapat syarat dalam pembuatan jurnal penerimaan. Yaitu jumlah kolom kredit serta kolom debit harus memberikan nilai yang sama. Berikut contoh kasus serta contoh penulisan jurnal penerimaan.

Transaksi Toko Jaya Abadi pada bulan Maret 2023 adalah sebagai berikut

  • 1 Maret : Menerima penjualan tunai Rp. 5.000.000
  • 3 Maret : Pembayaran gaji karyawan sebesar Rp. 5.000.000
  • 19 Maret : Menerima Rp. 7.000.000 dari reseller dengan diskon Rp.1.000.000
  • 23 Maret : Mendapatkan Rp. 3.000.000 dari penjualan alat kantor

Berdasarkan contoh kasus diatas, berikut ini contoh pencatatan dalam jurnal penerimaan

Jurnal Penerimaan bulan Maret 2023Toko Abadi Jaya
TanggalKeteranganReferensiDebitKredit
KasDiskonPiutangPenjualanAkun Lainnya
1 MaretPenjualan tunai 5.000.000  5.000.000 
3 MaretGaji karyawan 5.000.000   5.000.000
19 MaretReseller 7.000.0001.000.000  8.000.000
23 MaretAlat kantor 3.000.000  3.000.000 
Jumlah20.000.0001.000.000 8.000.00013.000.000

The post Jurnal Penerimaan: Pengertian, Conoh dan Format appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Perbedaan Antara Artikel dan Jurnal https://haloedukasi.com/5-perbedaan-antara-artikel-dan-jurnal Thu, 12 Nov 2020 11:55:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=14542 Ada banyak sekali bentuk karya tulis yang dibedakan berdasarkan isi dan tujuannya. Jenis-jenis karya tulis tersebut biasanya memiliki struktur, bentuk, dan juga pola penggunaan bahasa yang berbeda. Diantara jenis karya tulis yang sering kita ketahui adalah artikel dan jurnal. Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai perbedaan dari kedua jenis karya tulis tersebut. […]

The post 5 Perbedaan Antara Artikel dan Jurnal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada banyak sekali bentuk karya tulis yang dibedakan berdasarkan isi dan tujuannya. Jenis-jenis karya tulis tersebut biasanya memiliki struktur, bentuk, dan juga pola penggunaan bahasa yang berbeda.

Diantara jenis karya tulis yang sering kita ketahui adalah artikel dan jurnal. Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai perbedaan dari kedua jenis karya tulis tersebut.

Pengertian Artikel dan Jurnal

Artikel adalah karya tulis yang berisikan informasi dan fakta yang ditulis dengan tujuan untuk memberi informasi, mengungkapkan gagasan, menyajikan ilmu pengetahuan, maupun sebagai hiburan. Artikel bisa ditulis berdasarkan penelitian maupun tidak.

Struktur artikel yaitu:

  1. Judul artikel
  2. Alinea pembuka
  3. Alinea penjelas
  4. Alinea penutup

Jenis-jenis artikel yaitu:

  1. Narasi
  2. Deskripsi
  3. Argumentasi
  4. Persuasi

Jurnal adalah karya tulis yang memuat sejumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan secara berkala dalam setahun. Jurnal merupakan karya tulis yang bersifat ilmiah dan isinya harus bisa dipertanggungjawabkan.

Beberapa jenis jurnal antara lain:

  1. Jurnal cetak
  2. Jurnal online
  3. Jurnal nasional terakreditasi
  4. Jurnal lokal
  5. Jurnal internasional
  6. Jurnal internasional bereputasi

Adapun perbedaan antara artikel dan jurnal adalah sebagai berikut:

  1. Artikel adalah sebuah tulisan tentang suatu topik tertentu yang ditulis secara rinci atau detil, sedangkan jurnal adalah kumpulan artikel atau deskripsi lain suatu ilmu atau aktivitas dan percobaan ilmiah
  2. Artikel berupa karya tulis sementara jurnal adalah bentuk publikasi
  3. Artikel bersifat nonfiksi dan informatif, sedangkan jurnal bersifat akademik (pendidikan)
  4. Artikel memuat informasi dengan topik menarik mengenai masalah tertentu, sementara jurnal adalah mengenai satu bidang ilmu dan perkembangannya.
  5. Tujuan penulisan artikel adalah untuk memberi informasi sekaligus mempengaruhi pemikiran pembaca, sedangkan jurnal lebih ke menyediakan informasi releval terkait suatu studi tertentu

The post 5 Perbedaan Antara Artikel dan Jurnal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jurnal Pembelian: Pengertian – Cara Membuat dan Contohnya https://haloedukasi.com/jurnal-pembelian Tue, 25 Aug 2020 03:37:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=9663 Masih membahas pelajaran akuntansi, jika sebelumnya kita membahas mengenai jurnal penyesuaian. Kali ini kita membahas mengenai jurnal pembelian. Lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini: Pengertian Jurnal Pembelian Jurnal pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagang atau barang lain secara kredit. Sehingga pembelian barang secara tunai akan dicatat dalam jurnal […]

The post Jurnal Pembelian: Pengertian – Cara Membuat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Masih membahas pelajaran akuntansi, jika sebelumnya kita membahas mengenai jurnal penyesuaian.

Kali ini kita membahas mengenai jurnal pembelian. Lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini:

Pengertian Jurnal Pembelian

Jurnal pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagang atau barang lain secara kredit.

Sehingga pembelian barang secara tunai akan dicatat dalam jurnal khusus pengeluaran kas.

Setiap terjadi pembelian kredit barang dagang, akan dicatat pada debet akun Pembelian dan kredit akun Utang Dagang.

Bila transaksi ini terjadi berulang-ulang, akan lebih praktis disediakan kolom khusus untuk Pembelian dan Utang Dagang.

Sedangkan transaksi pembelian kredit barang lainnya, misalnya untuk pembelian perlengkapan dan peralatan, maka akan dicatat pada kolom debet akun perlengkapan dan kredit akun Utang Dagang.

Bila transaksi ini juga terjadi berulang-ulang, bisa dibuatkan kolom tersendiri untuk perlengkapan.

Fungsi Jurnal Pembelian

Berikut adalah beberapa fungsi dari jurnal pembelian:

1. Memungkinkan pembagian pekerjaan

Jurnal umum yang mencatat semua transaksi pada satu jurnal sulit membagi pekerjaan secara baik.

lain halnya dengan jurnal khusus.pembagian pekerjaan ini bisa dilakukan dengan baik karena terdapat beberapa jurnal sesuai dengan jenis transaksinya.

jadi, bagi beberapa jenis perusahaan yang besar sangat mungkin satu orang menangani satu atau dua jurnal.

Bisa jadi hanya satu orang pegawai yang diberi tugas mencatat jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.ini akan mendorong adanya spesialisasi dalam penanganan suatu pekerjaan sehingga hasilnya semakin baik.

2. Memudahkan posting ke akun buku besar

Salah satu tujuan penyelenggaraan jurnal khusus yaitu supaya lebih mudah atau lebih praktis melakukan posting ke buku besar.

3. Memungkinkan pengendalian internal yang lebih baik

Pengendalian internal akan lebih baik jika hanya satu orang petugas yang Menangani satu atau dua jurnal khusus.bandingkan dengan satu orang yang menangani semua jurnal.

Bentuk Jurnal Pembelian

Berikut adalah bentuk kolom jurnal pembelian.

bentuk jurnal pembelian

Cara Membuat Jurnal Pembelian

Berikut adalah 3 cara membuat jurnal pembelian:

  • Untuk pembelian barang dagang atau barang lainnya secara tunai akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas, sedangkan pembelian kredit akan dicatat dalam debit akun pembelian dan kredit akun utang dagang. Apabila transaksi ini terjadi berulang-ulang, maka lebih praktis disediakan kolom khusus untuk pembelian dan utang dagang.
  • Untuk transaksi pembelian kredit barang lainnya, misalnya untuk pembelian perlengkapan dan peralatan produksi, maka dicatat pada kolom debit akun perlengkapan dengan kredit akun utang dagang. Dan bila transaksi terjadi berulang-ulang, bisa dibuatkan kolom tersendiri untuk perlengkapan.
  • Untuk pembelian barang lain yang bersifat tidak berulang-ulang, tidak perlu dibuatkan kolom khusus, namun cukup ditampung pada kolom serba-serbi.

Contoh Jurnal Pembelian

TanggalTransaksi
5 JuliFaktur No. M01. Dibeli sejumlah barang dagang dari UD MELATI seharga Rp 1.200.000 dengan syarat n/30.
8 JuliFaktur No. L015. Dibeli perlengkapan toko dari UD. Laksana seharga Rp 600.000.
12 JuliFaktur No. 025. Dibeli barang dagang dari UD. Mekar seharga Rp 2.000.000, dengan syarat 2/30, n/30.
15 JuliFaktur No. 204. Dibeli dari Toko Mawar diantaranya:
1. Mesin ketik seharga ………….. Rp 400.000
2. Perlengkapan kantor seharga ……… Rp 200.000
22 JuliFaktur No. M35. Dibeli barang dagang dari UD. Melati seharga Rp 2.300.000, dengan syarat 2/10, n/30.
24 JuliFaktur No. L 065. Dibeli perlengkapatn toko seharga Rp 400.000 dari UD. Laksana
28 JuliFaktur No. 209E. Dibeli barang dagang dari PT. Kemuning seharga Rp 3.000.000 dengan syarat 3/10, n/60.
contoh jurnal pembelian

The post Jurnal Pembelian: Pengertian – Cara Membuat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jurnal Penyesuaian: Pengertian – Ayat dan Cara Membuatnya https://haloedukasi.com/jurnal-penyesuaian Tue, 25 Aug 2020 03:28:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=9662 Pelajaran yang akan bahas kali ini adalah akuntansi mengenai jurnal penyesuaian, secara singkat jurnal penyesuaian adalah proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir periode. Lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini. Pengertian Jurnal Penyesuaian Pengertian Secara Umum Jurnal […]

The post Jurnal Penyesuaian: Pengertian – Ayat dan Cara Membuatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pelajaran yang akan bahas kali ini adalah akuntansi mengenai jurnal penyesuaian, secara singkat jurnal penyesuaian adalah proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.

Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir periode. Lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Jurnal Penyesuaian

Pengertian Secara Umum

Jurnal penyesuaian adalah sebuah jurnal yang disusun disaat terjadinya perubahan saldo dari sebuah akun.

Jadi, pencatatan perubahan saldo di dalam akun tersebut nantinya akan mencerminkan saldo riil. Jumlah ini adalah saldo sesungguhnya yang ada di akhir periode.

Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode setelah penyusunan neraca saldo, namun sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet).

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Soemarso
    Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mengoreksi akun akun tertentu sehingga dapat mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal yang sesungguhnya.
  • Weygandt, Jerry, Kieso Donald, Kimmel Paul
    Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memastikan pengakuan pendapatan dan dasar dasar yang sesuai telah diikuti.

Fungsi Jurnal Penyesuaian

Berikut adalah fungsi dari jurnal penyesuaian:

  • Perumusan untuk diakhir periode pada akun buku besar. Sehingga, saldo yang tertera tidak berbeda dengan saldo yang seharusnya.
  • Untuk menghitung beban maupun pendapatan yang dihasilkan selama periode akhir tersebut.

Ayat Jurnal Penyesuaian

Ayat jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun sehingga saldo mencerminkan jumlah saldo yang sebenarnya.

Contoh Ayat Jurnal Penyesuaian
Contoh Ayat Jurnal Penyesuaian

Jenis Jurnal Penyesuaian

Berikut adalah jenis dari jurnal penyesuain:

Jurnal Penyesuaian dibayar dimuka (prepaid expenses)

Beban dibayar dimuka adalah beban yang seharusnya dibayar disetiap bulan tetapi langsung dibayarkan sekaligus setahun atau beberapa tahun.

Jadi, ketika menemukan beban yang seharusnya dibayarkan pada periode mendatang, maka harus dihitung beban mana yang dilaporkan pada periode yang bersangkutan (sekarang).

Jurnal Penyesuaian Penyusutan (Depreciation)

Penyusutan peralatan harus dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau bisa jadi beban penyusutan oleh perusahaan. Contohnya seperti kendaraan, bangunan dan benda fisik lainnya.

Jurnal Penyesuaian Beban Terhutang (Accrued Expense)

Suatu kewajiban yang berasal dari beban yang telah diakui atau telah terjadi di dalam perusahaan tapi belum dibayar.  Contoh kasusnya adalah gaji karyawan.

Jurnal Penyesuaian Pendapatan Belum Diterima (Accrued Revenue)

Piutang Pendapatan adalah pendapatan yang sudah diperoleh tetapi masih belum diterima dan belum dicatat dalam rekening-rekening.

Oleh karena itu setiap periode harus dibuat penyesuaian untuk mencatat pendapatan tersebut.

Jurnal Penyesuaian Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue)

Biasanya banyak yang masih bingung  dengan istilah unearned revenues atau deferred revenues.

Di dalam bahasa Indonesia kedua istilah tersebut mengacu pada istilah pendapatan diterima dimuka, yang artinya kalian menerima uang di muka sedangkan service atau barang yang kalian perjualbelikan belum diterima customer. Contohnya seperti pemesanan tiket pesawat secara online.

Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Cara Membuat jurnal Penyesuaian Akuntansi Adalah Yaitu dengan penyesuaian akuntansi berikut ini pada akhir periode akuntansi:

  • Persediaan barang dagang (inventory of merchandise
  • Biaya dibayar di muka (Prepaid expenses
  • Pendapatan diterima dimuka (accruals receivable
  • Biaya yang masih harus dibayar (Accruals payable
  • Pendapatan yang masih harus diterima 
  • Penyusutan aktiva tetap (depretion of fixes assets
  • Taksiran piutang tak tertagih

Contoh Jurnal Penyesuaian

Beban/Biaya Dibayar di Muka

Seringkali perusahaan telah membayar beban untuk beberapa periode mendatang, beban ini dinamakan beban/biaya yang dibayar dimuka.

Jadi, bila menemukan beban yang seharusnya dibayarkan pada periode mendatang, maka harus dihitung beban mana yang dilaporkan pada periode yang bersangkutan (sekarang).

Contoh Kasus:

Neraca saldo akun asuransi menunjukkan nilai Rp. 3.600.000. dan pada akhir periode, informasi saldo akun menunjukkan tersisa sebanyak Rp. 3.000.000.

Artinya premi asuransi yang sudah menjadi beban adalah Rp. 3.600.000 – Rp. 3.000.000 = Rp. 600.000 (yang harus diakui sebagai beban asuransi dan mengurangi asuransi dibayar dimuka).

Beban Sewa Gedung Dibayar Dimuka

Kasus ini sama dengan kasus nomer 1.

Contoh Kasus:

Saldo akun sewa dibayar dimuka berjumlah Rp. 19.200.000 tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya, karena sudah terpakai sewa sebesar Rp. 3.200.000. jadi beban sewa bertambah dan sewa dibayar dimuka berkurang sebesar Rp. 3.200.000.

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Piutang Pendapatan)

Pendapatan yang masih harus diterima adalah apabila suatu pendapatan sudah menjadi hak perusahaan namun belum diterima, maka hak tersebut harus dicatat sebagai pendapatan pada periode tersebut.

Contoh Kasus:

Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan yang berjumlah Rp. 550.000. Jumlah ini belum termasuk yang terdapat pada neraca saldo sebesar Rp. 15.600.00 (piutang pendapatan perusahaan).

Jadi dicatat sebagai menambah piutang pendapatan dan pendapatan jasa sebesar Rp. 16.150.000.

Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan diterima dimuka tidak boleh dicatat sebagai pendapatan, namun sebagai utang, sebab perusahaan belum merealisasikan pendapatan tersebut untuk apa jadi belum menjadi hak perusahaan.

Contoh Kasus:

Saldo pendapatan diterima dimuka berjumlah Rp. 10.000.000. dan sampai akhir periode perusahaan baru mengerjakan sebesar Rp. 2.600.000.

Jadi dicatat sebagai pendapatan sewa bertambah dan pendapatan diterima dimuka berkurang sebesar Rp. 2.600.000. Artinya masih ada Rp. 7.400.000 yang masih menjadi utang pendapatan perusahaan.

Penyusutan Peralatan

Penyusutan peralatan harus dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau beban penyusutan oleh perusahaan.

Contoh Kasus:

Informasinya menunjukkan bahwa beban penyusutan/depresiasi untuk periode Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.400.000. Jadi akan menambah beban penyusutan dan menambah akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1.400.000.

Pemakaian Perlengkapan atau Perlengkapan Yang Tersisa

Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli untuk kepentingan operasi beberapa jenis perusahaan dan tidak untuk dijual kembali.

Perusahaan harus mencatat pemakaian perlengkapan atau dilakukan perhitungan fisik terhadap jumlah perlengkapan yang telah terpakai atau yang masih tersisa.

Contoh Kasus:

Saldo akun perlengkapan di neraca saldo sebesar Rp. 4.400.000. Pada akhir periode informasi menunjukkan perlengkapan yang masih tersisa sebesar Ro. 2.700.000.

Artinya perusahaan telah melakukan pemakaian perlengkapan sebesar Rp. 4.400.000 – Rp. 2.700.000 = Rp. 1.700.000. jadi dicatat menambah beban perlengkapan dan mengurangi perlengkapan sebesar Rp. 1.700.000.

The post Jurnal Penyesuaian: Pengertian – Ayat dan Cara Membuatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>