Kain tradisional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kain-tradisional Mon, 31 May 2021 02:28:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Kain tradisional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kain-tradisional 32 32 7 Kain Tradisional Kalimantan Beserta Gambarnya https://haloedukasi.com/kain-tradisional-kalimantan Mon, 31 May 2021 02:28:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24980 Mungkin kamu sudah mengetahui bahwa kain tradisional Indonesia adala kain batik. Namun ternyata masih banyak lho jenis kain tradisional yang dimiliki oleh negeri kita. Salah satu daerah yang memiliki kain tradisionalnya sendiri adalah Kalimantan. Berikut ini adalah pembahasan tentang kain-kain tradisional yang berasal dari Kalimantan.  1. Kain Songket Sambas  Kain tradisional yang pertama adalah kain […]

The post 7 Kain Tradisional Kalimantan Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mungkin kamu sudah mengetahui bahwa kain tradisional Indonesia adala kain batik. Namun ternyata masih banyak lho jenis kain tradisional yang dimiliki oleh negeri kita. Salah satu daerah yang memiliki kain tradisionalnya sendiri adalah Kalimantan. Berikut ini adalah pembahasan tentang kain-kain tradisional yang berasal dari Kalimantan. 

1. Kain Songket Sambas 

Kain Songket Sambas

Kain tradisional yang pertama adalah kain songket sambas yang berasal dari Kalimantan Barat. Kain ini merupakan warisan budaya yang sudah ada sejak 1668 atau pada saat Borneo berada di bawah kekuasaan Raden Bima. Kain yang umumnya digunakan dalam upacara adat dan sakral ini memiliki ciri khas yaitu menggunakan benang emas. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kain songket sambas adalah benang longsen dan benang pakan dengan beragam warna yang cantik.

Biasanya kain songket sambas ini ditenun oleh remaja dewasa yang belum menikah. Terdapat beberapa tahap dalam proses pembuatan kain ini antara lain tahap mennarau dan tahap mengani. Kain songket tidak hanya indah dan cantik melainkan mengandung nilai-nilai sejarah, falsafah hidup. dan menggambarkan tentang kehidupan masyarakatnya. Nilai-nilai tersebut tertuang dalam corak kain songket yang beragam. Corak atau motif kain songket antara lain pucuk rebung, tabur melati, tabur bintang, bunga tanjung, bunga malek, serong pita berbunga, serong parang manang. 

2. Kain Sasirangan 

 Kain Sasirangan

Kain sasirangan merupakan kain khas suku Banjar yang ada di Kalimantan Selatan. Kain ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke 7. Produksi pembuatan kain yang dahulu kala bernama kain langgundi ini berpusat di Jalan Seberang Masjid, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Konon kabarnya kain ini memiliki kekuatan supranatural yaitu mampu menyembuhkan segala macam penyakit dan hal buruk lainnya. Proses pembuatannya pun harus melewati ritual terlebih dahulu. 

Berdasarkan cerita yang dipercayai oleh masyarakat suku banjar kain ini dibuat oleh seorang Patih yang berasal dari kerajaan Dipa. Beliau adalah patih Patih Lambung Mangkurat yang kala itu sedang bertapa selama 40 hari 40 malam di atas sungai dengan menggunakan perahu rakit. Arus sungai membawanya ke suatu tempat yang bernama kota Bagantung. Di sana ia mendengar sebuah tangisan dari segumpal buih. Tangisan tersebut diduga merupakan tangisan dari seorang Putri Junjung Buih. 

Putri Junjung buih kemudian meminta sebuah istana megah sebanyak 40 buah dan 40 buah kain panjang. Patih pun memenuhi permintaan tersebut. Pada suatu hari sang putri datang ke dunia dengan mengenakan kain kuning yang disebut dengan kain langgundi. Setelah itu sang Putri menjadi penguasa di kerajaan Dipa. 

3. Kain Ulap Doyo

Kain Ulap Doyo

Kain ulap doyo merupakan warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat suku dayak Benuaq yang mendiami wilayah Kutai Barat, Kalimantan Barat. Kain yang sudah ada sejak masa kerajaan Kutai yaitu sekitar abad ke 17 sudah diwariskan turun temurun hingga menjadi identitas bagi masyarakat dayak. Ulap doyo terbuat dari serat tanaman yang bernama daun doyo. Penggunaan daun doyo dikarenakan seratnya yang kuat sehingga cocok untuk dijadikan benang. Tanaman doyo mudah dijumpai di sekitar pinggiran ladang maupun hutan. 

Daun tersebut kemudian disayat sesuai arah seratnya kemudian dijemur hingga kering dan dipintal menjadi benang kasar. Setelah menjadi benang kasar kemudian ditenun menjadi kain. Selanjutnya diberi pewarna dengan memanfaatkan bahan-bahan alam seperti buah glinggam, kayu oter, kayu uwar. Motif yang dimiliki oleh ulap doyo pun berbagai macam mulai dari motif naga, harimau, perahu, dan motif tangga tukar toray. 

4. Kain Tenun Dayak Iban

Kain Tenun Dayak Iban

Suku dayak memang kaya akan kebudayaan termasuk pada sub suku dayak yaitu suku iban. Suku yang berada di wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia ini memiliki kain khasnya sendiri yang disebut dengan kain tenun dayak ikat iban. Kain yang sudah turun temurun menjadi warisan budaya ini memiliki nilai filosofi yang sangat tinggi sehingga sering digunakan dalam acara-acara sakral. Tak hanya pemakaiannya saja yang tidak bisa sembarangan melainkan juga dalam pembuatannya. 

Menurut masyarakat dayak iban jika ada anggota keluarga yang meninggal maka dilarang untuk menenun kain ikat. Kabarnya jika hal ini dilanggar maka si penenun akan mendapat musibah atau kutukan. Dalam membuat motif pun berbeda dari kain lainnya dimana motifnya akan ditentukan melalui mimpi yang didapat sang penenun. Kain tenun ikat ini biasanya memiliki motif berupa naga, tumbuhan, manusia hingga perpaduan dari ketiganya. 

5. Kain Tenun Samarinda

Kain Tenun Samarinda

Sarung merupakan kain yang umum digunakan di Indonesia terutama para laki-laki. Samarinda ternyata memiliki kain sarung tradisionalnya sendiri yang dikenal sebagai sarung tenun Samarinda atau Tajong  Samarinda dalam bahasa lokal. Dalam proses pembuatannya memakan waktu cukup lama sebab kain ini ditenun dengan menggunakan alat tenun bukan mesin. Tak heran jika satu lembar kain sarung membutuhkan waktu hingga 2 minggu. 

Asal usul dari kain sarung ini dimulai sejak tahun 1668 yang dibawa oleh seseorang dari Bugis. Ia adalah Sultan La Madukelleng bersama dengan rombongannya dan meminta sebidang tanah kepada penguasa Kutai saat itu. Permintaan pun dipenuhi oleh Raja dengan syarat harus tetap patuh pada pemerintah Kutai. Tanah ini lah yang sekarang disebut dengan Samarinda. 

Sultan Madukelleng dan rombongan pun memanfaatkan wilayah mereka agar berkembang. Mereka pun menerapkan budaya menenun Bugis ke Samarinda hingga terciptalah kain sarung tenun Samarinda. Kain ini memiliki banyak sekali motif namun yang paling umum adalah motif geometris. 

6. Kain Tenun Corak Insang

Kain Tenun Corak Insang

Kain tenun ini merupakan kain yang biasa digunakan oleh orang-orang Melayu khususnya di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pada tahun 1777 yaitu pada masa Kesultanan Kadriyah kain ini digunakan oleh para bagsawan dan hanya dipakai di wilayah istana saja. Kain tenun corak insang digunakan pada saat acara pertemuan antar kerajaan atau sebagai oleh khas kerajaan. 

Diberi nama corak insang sebab motif kain ini terinspirasi dari anggota tubuh seekor ikan yaitu bagian insang. Insang dianggap memiliki filosofi yaitu alat kehidupan dan hasil akal budi yang akan digunakan dalam hidup. Motif ini juga menggambarkan kehidupan masyarakat Pontianak yang bermukim di sepanjang sungai Kapuas.  

7. Kain Benang Bintik 

Kain Benang Bintik

Batik sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Batik Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masih tergantung daerah asalnya. Dari provinsi Kalimantan Tengah mempunyai batik khasnya sendiri yang terkenal yaitu batik benang bintik. Ciri khas dari batik ini yaitu motifnya yang banyak terinspirasi dari kepercayaan asli suku Dayak yaitu Kaharingan. 

Motif batik benang bintik yang paling terkenal adalah motif batang garing yang merepresentasikan antara hubungan manusia dengan sang pencipta. Tak hanya batang garing, motif batik benang bintik lainnya adalah corak guci, tameng, tombak, kawit tuyan, dan balain nihing.  

The post 7 Kain Tradisional Kalimantan Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kain Tapis: Sejarah – Fungsi dan Jenisnya https://haloedukasi.com/kain-tapis Mon, 01 Feb 2021 01:17:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20290 Kain tapis merupakan pakaian wanita dari suku yang berada di daerah Lampung dan berbentuk kain sarung yang terbuat dari tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas. Kain tapis ini biasanya digunakan untuk kaum wanita pada bagian pinggang ke bawah. Kain ini merupakan jenis kain kerajinan tradisional khas dari masyarakat Lampung. Namun, kain […]

The post Kain Tapis: Sejarah – Fungsi dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kain tapis merupakan pakaian wanita dari suku yang berada di daerah Lampung dan berbentuk kain sarung yang terbuat dari tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas.

Kain tapis ini biasanya digunakan untuk kaum wanita pada bagian pinggang ke bawah. Kain ini merupakan jenis kain kerajinan tradisional khas dari masyarakat Lampung. Namun, kain tapis tidak hanya digunakan untuk kaum wanita saja, melainkan juga kaum pria menggunakan kain ini.

Sejarah Kain Tapis

kain tapis

Kain tapis Lampung ini banyak dipengaruhi dari kain songket khas Palembang. Hal ini dikarenakan letak antara dua kota ini yang berdekatan dan terlihat dari bahan dasar dan motif yang hampir sama diantara keduanya.

Motif yang terdapat pada kain tapis sangat dipengaruhi oleh akulturasi Hindu dan Budha yaitu pada penggunaan motif flora dan faunanya. Selain itu kain tapis juga dipengaruhi oleh kebudayaan agama Islam.

Hal tersebut terlihat pada motif motif dari kain tapis yang memiliki bentuk ayat-ayat suci Al quran. Menurut Van der Hoop, masyarakat Lampung sudah menenun kain brokat yang biasa disebut nampan dan kain pelepai sudah sejak lama sekali yaitu sejak abad ke-2 sebelu masehi.

Hingga saat ini ada banyak motif dan jenis dari kain tapis yang sudah tumbuh dan tersebar di masyarakat Lampung. Tidak hanya masyarakat Lampung saja yang menikmati keindahan dari kain tapis ini, namun juga seluruh Indonesia.

Maka dari itu kita sebagai warga negara yang baik perlu menjaga kain kain tradisional yang ada di beberapa daerah yang tersebar di Indonesia.

Fungsi Kain Tapis

Fungsi dari kain tapis ini yaitu untuk pakaian resmi dari masyarakat adat Lampung yang digunakan dalam berbagai upacara adat, keagamaan dan lainnya.

Pemakaian dari kain tapis ini melambangkan kesucian yang dapat digunakan untuk melindungi pemakainya dari segala kotoran yang ada di luar. Selain itu, kain tapis juga melambangkan status sosial bagi sang pemakai.

Motif Kain Tapis

Ada beberapa motif dari kain tapis khas dari suku Lampung yang banyak diminati dan digemari oleh masyarakat diantaranya yaitu:

  • Kain Tapis Motif Gunung
Kain Tapis Motif Gunung

Motif satu ini merupakan jenis motif yang sangat indah. Kain tapis motif gunung ini berupa segitiga yang sedikit besar dan terlihat seperti gambar gunung. Maka dari itu motif ini dinamakan motif gunung oleh masyarakat Lampung.

  • Kain Tapis Motif Lereng-lereng
Kain Tapis Motif lereng-lereng

Motif jenis lereng-lereng ini merupakan motif yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Motif ini biasanya digunakan sebagai suatu prakarya oleh para murid di sekolah Lampung.

Warna pada bagian belakang dari motif ini yaitu warna merah dan warna emas dari segitiga yang bentuknya mirip dengan lereng lereng.

  • Kain Tapis Motif Bukit
Kain Tapis Motif Bukit

Motif ini terlihat seperti bukit, maka dari itu dinamakan motif bukit. Namun, motif ini sering dikreasikan oleh masyarakat Lampung yaitu bentuk yang mirip dengan mahkota siger yang sangat indah.

Jenis Kain Tapis

  • Tapis Jung Sarat
Tapis Jung Sarat

Kain tapis jenis jung sarat ini biasanya digunakan oleh pengantin wanita pada saat upacara perkawinan adat. Kain ini juga digunakan oleh sekelompok istri dari kerabat yang lebih tua untuk menghadiri berbagai upacara, misalnya upacara pengantin, upacara adat dan lainnya.

  • Tapis Balak
Tapis Balak

Kain tapis jenis balak ini biasanya digunakan oleh adik dan menantu perempuan di dalam menghadiri upacara gelar atau upacara perkawinan. Selain itu kain tapis jenis balak ini juga bisa digunakan oleh penari wanita pada saat upacara adat.

  • Tapis Raja Medal
Tapis Raja Medal

Khusus untuk daerah Abung Lampung Utara, kain tapis jenis ini biasanya digunakan pada upacara perkawinan adat yang dikenakan oleh pengantin wanita. Tapi biasanya juga digunakan oleh sekelompok istri kerabat paling tua di berbagai upacara.

  • Tapis Tuho
Tapis Tuho

Biasanya kain tapis jenis tuho ini digunakan oleh pala kalangan yang memiliki status sosial yang tinggi, yaitu istri yang suaminya sedang mengambil gelar sultan, istri sultan yang menghadiri upacara pengambilan gelar dan orangtua yang mengambil gelar sultan.

  • Tapis Raja Tunggal
Tapis Raja Tunggal

Kain tapis jenis raja tunggal ini biasanya digunakan oleh istri dari kerabat paling tua pada saat upacara perkawinan adat dan juga pengambilan gelar. Namun, khusus di daerah Abung Lampung Utara, kain tapis jenis ini digunakan para gadis untuk menghadiri upacara adat.

  • Tapis Kaca
Tapis Kaca

Khusus di daerah Pardasuka Lampung Selatan, kain tapis jenis kaca ini digunakan oleh para laki laki pada saat hendak menghadiri upacara adat. Untuk daerah Lampung lainnya kain ini digunakan oleh para wanita untuk menghadiri upacara adat dan mengiringi pengantin.

  • Tapis Laut Andak
Tapis laut andak

Kain tapis jenis laut andak ini biasanya digunakan oleh para penari wanita pada saat upacara adat cangget. Kain ini juga digunakan oleh istri dari adik sebagai pengiring pada upacara pengambilan gelar sultan.

  • Tapis Silung
tapis silung

Kain tapis jenis silung biasanya digunakan oleh kelompok perempuan tua yang masih memiliki kerabat dekat dalam upacara adat, pengambilan gelar dan lainnya.

  • Tapis Laut Linau
Tapis Laut Linau

Kain tapis jenis ini biasanya digunakan oleh para gadis untuk mengiringi pengantin pada upacara turun mandi pengantin, para penari wanita dan kerabat istri yang tergolong kerabat jauh pada saat menghadiri upacara adat.

  • Tapis Cucuk Andak
Tapis Cucuk Andak

Di daerah Abung Lampung Utara kain tapis jenis ini digunakan oleh para ibu ibu untuk mengiringi pengantin di dalam upacara perkawinan. Di daerah Lampung Utara, kain jenis ini digunakan oleh pengantin wanita.

Biasanya kain jenis ini digunakan oleh para istri dari keluarga kepala adat yang sudah memiliki gelar sultan di dalam menghadiri upacara adat dan lainnya.

  • Tapis Bintang
Tapis Bintang

Kain tapis jenis ini biasanya digunakan oleh pengantin wanita pada saat melaksanakan upacara adat yang ada di daerah Lampung.

  • Tapis Dewosano
Tapis Dewosano

Di daerah Menggala dan Kota Bumi, kain tapis jenis dewosano ini digunakan oleh para pengantin wanita pada saat menghadiri suatu upacara adat.

  • Tapis Bidak Cukkil
Tapis Bidak Cukkil

Kain tapis jenis ini biasanya digunakan para laki laki pada saat menghadiri upacara adat.

Keistimewaan Kain Tapis

  • Kerajinan dari kain tapis ini dibuat oleh pada wanita, baik itu ibu rumah tangga hingga para gadis di Lampung.
  • Kain tapis ini dibuat untuk tujuan memenuhi adat dari masyarakat Lampung yang dianggap sakral.
  • Kain tapis ini dibuat tidak menggunakan mesin, melainkan menggunakan alat tenun.

The post Kain Tapis: Sejarah – Fungsi dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kain Batik: Sejarah, Fungsi dan Jenisnya https://haloedukasi.com/kain-batik Wed, 20 Jan 2021 06:11:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19587 Suku Jawa memiliki kerajinan yang sangat terkenal sekali hingga ke luar negeri yaitu kain batik. Kain batik ini berasal dari Indonesia yaitu Jawa. Keberadaan dari kain tradisional ini masih ada hingga sekarang dikarenakan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat suku Jawa. Makna Kain Batik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), batik adalah kain bergambar yang […]

The post Kain Batik: Sejarah, Fungsi dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Suku Jawa memiliki kerajinan yang sangat terkenal sekali hingga ke luar negeri yaitu kain batik. Kain batik ini berasal dari Indonesia yaitu Jawa.

Keberadaan dari kain tradisional ini masih ada hingga sekarang dikarenakan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat suku Jawa.

Makna Kain Batik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menekan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu.

Pengertian batik menurut para ahli:

  • Irwan Tirta: Batik adalah suatu teknik menghias kain atau tekstil dengan menggunakan lilin sebagai pencelupan warna batik, yang makna semua proses tersebut dilakukan dengan menggunakan tangan.
  • Santosa Doellah: Batik adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional, yang memiliki beragam corak khas dan pola tertentu yang dalam pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan lilin batik sebagai bahan perintang warna.
  • Alif Syakur: Batik adalah serentang warna yang meliputi proses pemalaman (lilin), pencelupan (pewarnaan) dan pelorotan (pemanasan), sehingga menghasilkan motif yang halus dimana semua proses tersebut membutuhkan ketelitian yang tinggi.
  • Soerjanto: Batik adalah tekstil dengan ornamen dasar motif batik, ornamen dasar motif batik yang diperoleh secara pencelupan rintang dengan menggunakan lilin batik sebagai perintang.
  • Prasetyo: Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni yang tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa). Pada masa lalu batik dijadikan sebagai mata pencaharian oleh para perempuan-perempuan Jawa, sehingga membatik merupakan pekerjaan eksklusif yang dilakukan oleh para perempuan.
  • Setiati: Kain sendiri dalam bahasa Jawa berasal dari kata “amba” dan “tik”. Kata tersebut memiliki pengertian menulis dan titik, kegiatan tersebut berhubungan dengan sesuatu pekerjaan yang halus. lembut dan kecil yang berupa titik-titik yang digabungkan sedemikian rupa dan mengandung suatu unsur keindahan.

Pengertian secara umum, batik merupakan suatu kerajinan yang dibuat dengan cara digambar di atas kain dengan motif yang khas menggunakan canting dan malam.

Sejarah Kain Batik

Sejarah dari kain batik sudah sejak lama dikenal yaitu pada abad ke 4 SM. Hal ini berkaitan dengan ditemukannya kain yang digunakan untuk membungkus mumi di Mesir. Kain tersebut berlapiskan malam dan membentuk pola.

Sejarah kain batik di Indonesia sendiri sangat erat kaitannya dengan perkembangan sebuah kerajaan Majapahit dan juga penyebaran ajaran agama Islam di tanah Jawa. Setelah tumbuh dan berkembang di kerajaan Majapahit, kain batik ini terus berkembang di kerajaan kerajaan lainnya.

Kain batik keberadaannya mulai meluas dan menjadi milik khas dari masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa setelah akhir pada abad ke 18 atau di awal abad ke 19. Hingga pada akhir abad ke 19 batik yang dihasilkan yaitu batik tulis.

Di awalan abad ke 20 batik cap mulai dikenal. Kesenian batik merupakan kesenian menggambar di atas kain yang digunakan untuk pakaian dari raja raja di Indonesia pada zaman dahulu. Pada mulanya batik hanya dibuat terbatas di kalangan kerajaan saja.

Banyak para pengikut raja yang bertempat tinggal di luar keraton, lalu kesenian batik ini dibawa oleh mereka dan dikerjakan di tempat masing masing. Seiring dengan perkembangan waktu kesenian batik ini menjadi berkembang dan meluas dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan para kaum wanita.

Kemudian yang tadinya batik hanya digunakan pakaian oleh keluarga keraton, lalu menjadi pakaian rakyat yang banyak digemari baik oleh wanita maupun pria.

Karakteristik Kain Batik

Ada dua karakteristik dari batik, yaitu karakteristik dari batik tradisional dan batik modern.

Karakteristik Batik Tradisional

  • Motif dari kain batik tradisional berasal dari daerah asal.
  • Corak di dalam kain batik memiliki arti yang simbolik.
  • Ragam hias berupa motif barong, geometris, ular dan pagoda.
  • Memiliki warna yang cenderung gelap atau coklat kehitaman.

Karakteristik Batik Modern

  • Penggunaan warnanya bebas seperti biru, merah dan lainnya.
  • Ragam hiasnya bebas yaitu tumbuhan, binatang, rangkaian bunga dan lainnya.
  • Corak pada batik modern tidak memiliki arti simbolik tertentu.

Fungsi Kain Batik

Kain batik memiliki dua fungsi yang berbeda yaitu fungsi praktis dan fungsi estetis.

  • Fungsi praktis

Fungsi praktis ini berartikan digunakan dalam kehidupan sehari hari. Misalnya difungsikan sebagai pelengkap dari kebutuhan pakaian seseorang yaitu biasanya batik diaplikasikan pada kemeja, daster, jarik, selendang dan masih banyak lagi.

  • Fungsi Estetis

Fungsi estetis di sini yaitu berupa hiasan dan simbol sosial. Batik sebagai hiasan karena memiliki keindahan dalam pola dan warnanya. Hal ini dapat dilihat pada pengaplikasiannya seperti batik pada taplak meja, seprei, gorden, tas dan hiasan dinding.

Batik sebagai simbol sosial didapat dari harga dan tingkat kesulitan dalam pembuatan kain batik ini. Sebagai simbol sosial, biasanya kain batik tradisional lebih diminati dan disukai oleh banyak orang walaupun dari segi harga cenderung mahal, dibandingkan dengan kain batik modern.

Jenis Kain Batik

Jenis dari batik Indonesia ada 2 yaitu batik tradisional dan batik modern.

  • Batik Tradisional

Batik tradisional memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan pengerjaannya sangat rumit serta membutuhkan waktu yang lumayan lama. Batik tradisional memiliki beberapa pola pola tertentu diantaranya, kawung, parang, ceplok, tambal, tuntum, nitik dan masih banyak lagi.

Bahan dasar dari kain batik yaitu berupa kain tenun putih yang memiliki kualitas baik, halus. Susunan motif dari batik tradisional memiliki aturan tertentu. Batik tradisional atau biasa disebut batik lawas memiliki warna yang cenderung gelap, coklat tua dan putih.

Batik tradisional atau batik lawas tidak boleh dilipat dan dimasukkan ke dalam plastik, dikarenakan nantinya akan merusak benang benang dari kain batik tersebut. Penyimpanan untuk batik tradisional sebaiknya dijepit menggunakan hanger dan ditaruh di dalam lemari dengan rapi.

  • Batik Modern

Pada batik modern motif dan pewarnaan tidak tergantung pada pola pola tertentu. Motif dan pewarnaannya bebas menggunakan warna dan motif apa saja. Batik modern juga mengikuti perkembangan dari bahan bahan pewarnaannya.

Pada beberapa motif, canting tidak digunakan namun menggunakan kuas. Untuk penerapan warnanya menggunakan kapas dan kain. Dalam perkembangannya bahan dasar dari batik modern semakin bervariasi.

Motif Kain Batik

Motif Batik Tradisional

  • Motif Batik Kawung

Motif batik kawung ini memiliki pola buatan yang hampir mirip dengan buah yang bernama kawung. Motif kawung ini diurut secara geometris dan kadang kadang pada motif ini digambarkan sebagai bunga lotus.

Bunga lotus memiliki makna yaitu melambangkan umur panjang dan kesucian. Bunga lotus yaitu tumbuhan yang memiliki 4 daun bunga yang merekah.

  • Motif Batik Keraton

Motif batik keraton ini adalah asal muasal dari segala jenis motif batik yang tersebar di Indonesia.

Batik keraton ini merupakan batik yang sangat khas dan juga terhormat, dikarenakan dibuat oleh putri keraton dan pembatik lainnya yang ahli yang berada di lingkungan keraton.

Corak pada batik keraton ini bisa dibilang terlarang untuk digunakan pada batik biasa.

Motif Batik Modern

  • Motif Batik Cirebon

Motif batik cirebon ini sangat terkenal di mancanegara karena memiliki motif yang khas yaitu motif megamendung. Motif megamendung ini merupakan motif pertama dan satu satunya di dunia.

Motif megamendung ini pada awalnya diharuskan selalu berwarna biru dan diselingi dengan warna merah. Warna biru dan merah menggambarkan keadaan masyarakat pesisir yang lugas, terbuka.

Saat ini motif megamendung telah mengalami perkembangan dan modifikasi sesuai dengan permintaan para konsumen.

  • Motif Batik Madura

Batik madura terkenal sekali dengan motifnya yang bebas dan warna ditampilkan berani seperti warna hijau muda, kuning dan merah.

Di daerah Madura, para pembatik dikumpulkan menjadi satu wilayah yaitu Pamekasan. Para pembatik membuat dan menjual langsung batik batik yang dibuatnya.

Kelebihan dari Kain Batik

  • Kain batik memiliki nilai jual yang tinggi, khususnya untuk batik tulis.
  • Kain batik memiliki harga yang terjangkau, walaupun harganya terbilang cukup mahal namun kualitas yang didapatkan sangatlah bagus dan baik.
  • Kain batik memiliki nilai seni yang tinggi.

Kekurangan dari Kain Batik

  • Dalam membuat batik terutama batik tulis membutuhkan waktu yang lama, dikarenakan menggunakan metode tradisional dalam pembuatannya yaitu menggambar pola menggunakan canting dan malam.
  • Kain batik biasanya lebih tipis dibandingkan dengan kain tradisional lainnya. Jika dalam penyimpanannya tidak baik dan rapi, maka cepat rusak kain batiknya.
  • Pemodalan dalam membuat kain batik cukup tinggi.

The post Kain Batik: Sejarah, Fungsi dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>