kalimat efektif - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kalimat-efektif Sat, 26 Nov 2022 03:36:26 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kalimat efektif - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kalimat-efektif 32 32 60 Contoh Kalimat Efektif Kepaduan https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-efektif-kepaduan Sat, 26 Nov 2022 03:20:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39728 Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki susunan dan makna yang baik sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Dalam kalimat efektif, informasi yang ingin disampaikan oleh pembicara atau penulis harus dapat tersampaikan dengan baik. Jangan sampai terjadi salah paham atau pemaknaan yang berbeda. Menurut Arifin, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan kepada […]

The post 60 Contoh Kalimat Efektif Kepaduan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki susunan dan makna yang baik sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Dalam kalimat efektif, informasi yang ingin disampaikan oleh pembicara atau penulis harus dapat tersampaikan dengan baik. Jangan sampai terjadi salah paham atau pemaknaan yang berbeda.

Menurut Arifin, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan kepada pikiran pembaca ataupun pendengar yang sesuai dengan apa yang dipikirkan penulis atau pembicara.

Kalimat efektif adalah kalimat yang di mana tersusun atas kaidah penulisan yang telah ada seperti pemilihan tanda baca yang sesuai, pemilihan kata yang tepat dan memberi maksud yang jelas dan tidak berbelit-belit. Kalimat efektif pada umumnya menggunakan EYD yang tepat agar tidak terjadi miskomunikasi antara penulis dan pembaca.

Maka dari itu, kalimat efektif harus menggunakan kaidah dan struktur bahasa Indonesia dengan pilihan kata baku serta penyusunan kata yang efisien sehingga jalan pikiran pembaca sama dengan jalan pikiran penulis. Di dalam kalimat efektif terdapat unsur-unsur kalimat yang harus dipenuhi.

Adapun unsur ataupun ciri kalimat efektif menurut Arifin dan Tasai adalah kesepahaman struktur, keparalelan bentuk, kehematan kata, kecermatan penalaran dan kepanduan gagasan.

Salah satu ciri kalimat efektif adalah kepaduan gagasan. Kepaduan gagasan merupakan kepaduan pernyataan yang terdapat dalam kalimat sehingga informasi yang akan disampaikan tidak terpecah-pecah atau tidak konsisten.

Kepaduan menunjukkan hubungan antar kata dalam kalimat. Kalimat efektif harus tersusun secara utuh dan saling berhubungan sehingga gagasan yang akan disampaikan tidak akan terpecah.

Kepaduan gagasan di dalam kalimat harus memuat empat hal. Pertama, kalimat yang padu tidak akan bertele-tele. Salah satu ciri kalimat efektif adalah tidak bertele-tele. Kalimat tersebut harus langsung pada intinya agar tidak menimbulkan pemaknaan lain. Kedua, kalimat yang padu menerapkan pola aspek+agen+verba secara tertib dalam kalimat yang berpredikat persona.

Ketiga, kalimat yang padu tidak menyisipkan kata antara predikat kata kerja transisi dengan objek penderita. Keempat, menggunakan kata hubung yang sesuai. Berikut ini contoh kalimat efektif kepaduan.

Contoh kalimat efektif kepaduan yang tidak bertele-tele

  1. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang dipakai oleh masyarakat Indonesia sekaligus menjadi bahasa nasional negara Indonesia. (Kalimat tidak efektif)
  2. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan masyarakat Indonesia (Kalimat efektif)
  3. Pasar Minggu merupakan salah satu jenis pasar yang ada di Indonesia dan termasuk ke dalam jenis pasar berdasarkan waktunya. (Kalimat efektif)
  4. Pasar Minggu merupakan salah satu jenis pasar berdasarkan waktunya yang ada di Indonesia. (Kalimat efektif)
  5. Hari Senin merupakan hari yang menjadi musuh orang-orang karena sering terjadi kemacetan yang padat. (Kalimat efektif)
  6. Hari senin tidak sukai banyak orang karena sering terjadi kemacetan (Kalimat efektif)
  7. Jika kemarin ibu pergi ke pasar, maka hari ini ibu tidak pergi ke pasar. (Kalimat tidak efektif)
  8. Kemarin ibu pergi ke pasar sedangkan hari ini tidak (Kalimat efektif)
  9. Rumah itu telah dijual oleh pemiliknya karena terlilit hutang yang menyebabkannya tak mampu bayar. (Kalimat tidak efektif)
  10. Pemilik menjual rumahnya karena terlilit hutang (Kalimat efektif)
  11. Kita harus dapat mengembalikan kepribadian masyarakat Indonesia yang sudah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan dan yang secara tidak sadar sudah bertindak jauh dari kepribadian yang dicita-citakan dalam Pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab (kalimat tidak efektif)
  12. Kita harus mengembalikan kepribadian masyarakat Indonesia yang secara tidak sadar sudah keluar dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab. (Kalimat efektif)
  13. Dalam acara pemilihan umum presiden yang akan diselenggarakan tahun 2024 mendatang, diprediksikan akan terjadi persaingan yang panas untuk merebutkan kursi orang nomor satu di Indonesia (kalimat tidak efektif)
  14. Dalam acara pemilihan umum presiden tahun 2024 mendatang, diprediksikan akan terjadi persaingan yang panas merebutkan kursi orang nomor satu di Indonesia (kalimat efektif)
  15. Hari ini cuaca di Tangerang Selatan atau lebih tepatnya di Ciputat terasa begitu panas dan menusuk ke dalam kulit (kalimat efektif)

Kalimat di atas termasuk kalimat tidak efektif karena terlalu berbelit-belit. Padahal, maksud yang disampaikan oleh pembaca tidak demikian. Jika kalimat tersebut dibaca akan menimbulkan kekaburan makna sehingga maksud yang disampaikan penulis tidak tercapai. Oleh karena itu, pentingnya menyederhanakan tulisan agar maksud yang ingin disampaikan tercapai.

Contoh kalimat efektif kepaduan yang menggunakan pola aspek+agen+verba yang benar

  1. Pensil yang kamu beri aku akan menyimpannya dengan baik. (Kalimat tidak efektif)
  2. Pensil yang kamu berikan akan aku simpan dengan baik (Kalimat efektif)
  3. Sepeda motor itu maling akan mencurinya (kalimat tidak efektif)
  4. Sepeda motor itu akan dicuri maling (kalimat efektif)
  5. Buku itu sudah selesai kemarin dibaca saya (kalimat tidak efektif)
  6. Kemarin, buku itu sudah selesai saya baca (kalimat efektif)
  7. Buah melon yang ditanam selama sebulan akan dipanen aku (kalimat tidak efektif)
  8. Buah melon yang ditanam dulu akan aku panen (kalimat efektif)
  9. Sepeda tua disimpan oleh kakek Naim di gudang belakang rumah (kalimat tidak efektif)
  10. Sepeda tua itu oleh kakek Naim disimpan di gudang belakang rumah (kalimat efektif)
  11. Halaman belakang rumah akan dibersihkan bibi siang nanti (kalimat tidak efektif)
  12. Halaman belakang rumah oleh bibi akan diberikan siang nanti (kalimat efektif)
  13. Hujan deras menyebabkan banjir di daerah kota Solo (kalimat efektif)
  14. Bapak Walikota Semarang menuju pasar yang akan dikunjunginya siang ini (kalimat efektif)
  15. Tulisan yang ditulis oleh Nimah begitu bagus sehingga sulit dibaca (kalimat efektif)

Beberapa kalimat di atas tidak termasuk kalimat efektif kepaduan karena tidak memiliki urutan yang jelas terkait aspek+agen+verba dalam kalimat yang berpredikat Persona.

Penggunaan pola yang tidak jelas menyebabkan pembaca kebingungan memaknai tulisan. Penggunaan pola yang sesuai akan memudahkan pembaca memahami isi bacaan sehingga maksud yang akan disampaikan penulis bisa diterima dengan baik oleh pembaca.

Contoh kalimat efektif kepaduan yang tidak perlu menyisipkan kata antara predikat kata kerja transisi dan objek penderita

  1. Mahasiswa harus sadar akan pentingnya menjaga kebersihan (Kalimat tidak efektif)
  2. Mahasiswa harus sadar pentingnya menjaga kebersihan (kalimat efektif)
  3. Hanifa sedang membaca buku karya penulis terkenal yang menceritakan mengenai meraih mimpi (kalimat tidak efektif)
  4. Hanifa membaca buku karya penulis terkenal mengenai meraih mimpi (kalimat efektif)
  5. Pak Wahidin sedang menjelaskan pelajaran biologi tentang sistem peredaran darah manusia (kalimat tidak efektif)
  6. Pak Wahidin menjelaskan sistem peredaran darah manusia (kalimat efektif)
  7. Pak Agus merupakan penjual kerajinan yang terbuat dari kayu (kalimat tidak efektif)
  8. Pak Agus merupakan penjual kerajinan kayu (kalimat efektif)
  9. Ustad Maulana sedang berceramah tentang masalah hari kiamat nanti (kalimat tidak efektif)
  10. Ustad Maulana berceramah masalah hari kiamat (kalimat efektif)
  11. Firda sedang membuat kerajinan tangan yang dibuat menggunakan kain perca (kalimat tidak efektif)
  12. Firda sedang membuat kerajinan tangan dari kain perca (kalimat efektif)
  13. Masyarakat Indonesia harus sadar akan bahaya penyakit HIV/ AIDS yang bisa mengancam keselamatan jiwa (kalimat tidak efektif)
  14. Masyarakat Indonesia harus sadar bahaya penyakit HIV/AIDS yang bisa mengangkat keselamatan jiwa (kalimat efektif)
  15. Seminar nasional kali ini membahas pentingnya pencegahan narkoba di kalangan mahasiswa perguruan tinggi (kalimat efektif)

Kalimat di atas termasuk kalimat tidak efektif karena menyisipkan kata di antara predikat kata kerja dengan objek penderita.

Penambahan kata lain di tengah-tengah kata kerja dengan objek akan membuat kalimat menjadi boros dan bertele-tele.

Kalimat yang bertele-tele akan membuat pembaca malas untuk membaca karena terlalu panjang padahal isi yang ingin disampaikan bisa dikemas dengan kalimat yang lebih sederhana.

Contoh kalimat efektif kepaduan yang menggunakan konjungsi yang sesuai

  1. Hanifa sakit dan tetap berangkat ke sekolah (kalimat tidak efektif)
  2. Hanifa sakit namun tetap berangkat ke sekolah (kalimat efektif)
  3. Ibu tidak jadi membeli beras dan membeli telur di pasar (kalimat tidak efektif)
  4. Ibu tidak jadi membeli beras tetapi membeli telur di pasar (kalimat efektif)
  5. Ahmad adalah seorang penjual ayam dan bukan seorang penjual beras (kalimat tidak efektif)
  6. Ahmad adalah seorang penjual ayam bukan penjual beras (kalimat efektif)
  7. Hari ini hujan turun deras tetapi sore hari tidak terjadi hujan (kalimat efektif)
  8. Hari ini hujan turun deras namun sore hari sudah reda (kalimat efektif)
  9. Raffi Ahmad adalah suami dari Nagita Slavina dan bukan suami dari Shireen Sungkar (kalimat tidak efektif)
  10. Raffi Ahmad adalah suami dari Nagita Slavina bukan Shireen Sungkar (kalimat efektif)
  11. Pensil ini bukan milik Ridwan dan milik Ratih (kalimat tidak efektif)
  12. Pensil ini bukan milik Ridwan melainkan Ratih (kalimat tidak efektif)
  13. Anies Baswedan lahir di Kuningan sehingga menjadi gubernur DKI Jakarta (kalimat tidak efektif)
  14. Anies Baswedan lahir di Kuningan dan menjadi gubernur DKI Jakarta (kalimat efektif)
  15. Pembawa acara TWK itu bukan Andreas akan tetapi Jovida Lopez (kalimat efektif)

Kalimat di atas bukan termasuk Kalimat efektif kepaduan karena penggunaan konjungsi atau kata penghubung yang tidak sesuai.

Penggunaan kata penghubung sangat penting diperhatikan sebab salah menggunakan akan menyebabkan penyimpangan makna.

Maka dari itu, kata penghubung yang digunakan harus nyambung dengan kata sebelum dan sesudahnya sehingga kalimat tersebut menjadi kalimat efektif yang padu.

The post 60 Contoh Kalimat Efektif Kepaduan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
45 Contoh Kalimat Efektif https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-efektif Fri, 18 Nov 2022 09:22:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39698 Karya tulis ilmiah merupakan gabungan dari 3 suku kata yakni karya, tulis dan ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya berarti sebagai hasil dari sebuah upaya, usaha, perbuatan atau ciptaan. Sementara itu, tulis atau menulis diartikan sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan huruf, angka, pena ataupun media tulis lainnya. Terakhir, menurut kamus besar bahasa Indonesia, […]

The post 45 Contoh Kalimat Efektif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karya tulis ilmiah merupakan gabungan dari 3 suku kata yakni karya, tulis dan ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya berarti sebagai hasil dari sebuah upaya, usaha, perbuatan atau ciptaan. Sementara itu, tulis atau menulis diartikan sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan huruf, angka, pena ataupun media tulis lainnya.

Terakhir, menurut kamus besar bahasa Indonesia, ilmiah ini memiliki arti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Maka dari itu, karya tulis ilmiah dapat diartikan sebagai sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis dengan menggunakan kaidah ilmiah, mengedepankan aspek rasionalitasnya, mengusung permasalahan yang bersifat objektif dan faktual.

Maka dari itu, penulisan karya tulis ilmiah tidak boleh menggunakan kata yang bersifat ambigu atau memiliki makna yang ganda. Kata yang digunakan harus memiliki gaya bahasa yang lugas, eksplisit dan menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan pada pedoman ejaan bahasa Indonesia.

Kalimat efektif sendiri merupakan sebuah kalimat yang memiliki susunan dan makna yang dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain. Menurut Sry Satriya Tjatur Wisnu, kalimat efektifitas adalah sebuah kalimat yang bisa digunakan untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan keinginan dari seorang penulis atau pembicara.

Kalimat efektif tidak hanya berbentuk tulisan melainkan juga lisan. Dalam penggunaan kalimat efektif, pemberi informasi harus mampu memberikan jaminan terkait kejelasan informasi baik itu yang bersifat lisan maupun tulisan. Sebab, salah satu tujuan menggunakan kalimat efektif adalah agar informasi dapat diterima dengan baik sehingga seseorang itu bisa memahami informasi yang diterimanya.

Berikut ini beberapa contoh kalimat efektif yang digunakan dalam karya tulis ilmiah.

Contoh Kalimat efektif kesepadanan struktur

  • Itu artikel tadi menjelaskan mengenai cara mencegah penyakit kanker (kalimat tidak efektif)
  • Artikel itu menjelaskan cara mencegah penyakit kanker (Kalimat efektif)
  • Untuk semua warga negara Indonesia diharapkan mengikuti protokol kesehatan saat berpergian (Kalimat tidak efektif)
  • Semua warga negara Indonesia diharapkan mengikuti protokol kesehatan saat berpergian. (Kalimat Efektif)
  • Menurut Montesquieu, kekuasaan negara paling tidak memiliki 3 lembaga negara. (Kalimat tidak efektif)
  • Montesquie, kekuasaan negara setidaknya memiliki 3 lembaga negara. (Kalimat efektif)
  • Menurut Dwiloka dan Riona, Karya Ilmiah atau artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui literatur, koleksi pengalaman dan penelitian (Kalimat tidak efektif)
  • Dwiloka dan Riana mengatakan karya Ilmiah atau artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui literatur, koleksi pengalaman dan penelitian. (Kalimat efektif)

Pada contoh di atas, termasuk kalimat tidak efektif. Hal ini dikarenakan tidak memenuhi syarat kalimat efektif yang pertama yakni kesepadanan struktur. Kesepadanan struktur merupakan kalimat dengan struktur bahasa yang sepadan terhadap gagasan yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.

Maka dari itu, kalimat efektif harus memiliki subjek dan predikat yang jelas serta mampu menggunakan kata penghubung dengan tepat. Suatu kalimat efektif harus memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan cara menghindar penggunaan kata depan.

Penggunaan kata depan sebelum subjek membuat kalimat menjadi tidak efektif. Adapun kata depan yang sebaiknya dihindari adalah di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai menurut dan lain sebagainya.

Contoh kalimat efektif yang tidak memiliki subjek ganda

  • Dalam penyusunan makalah itu, saya dibantu oleh para anggota kelompok (Kalimat tidak efektif)
  • Dalam penyusunan makalah, saya dibantu oleh para anggota kelompok.
  • Pada penelitian yang dilakukan oleh Daniar dan kawan-kawan, saya tidak menemukan hasil yang relevan. (Kalimat tidak efektif)
  • Pada penelitian yang dilakukan oleh Daniar dan kawan-kawan, tidak ditemukan hasil yang relevan (Kalimat efektif)
  • Saya menggunakan metode penelitian kuantitatif dalam penelitian ini. (Kalimat tidak efektif)
  • Dalam penelitian ini, saya menggunakan metode kuantitatif (Kalimat efektif)

Pada contoh kalimat di atas, kalimat termasuk tidak efektif karena memiliki subjek yang ganda. Keberadaan subjek ganda dalam kalimat dapat mengakibatkan informasi yang didapatkan menjadi tidak fokus sehingga pembaca akan kesulitan untuk memahami makna tulisan.

Contoh Kalimat efektif paralel

  • Tahap terakhir penyelesaian gedung sekolah adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, menguji sistem pembagian air dan pengaturan tata ruang. (Kalimat tidak efektif)
  • Tahap terakhir penyelesaian gedung adalah kegiatan pengecetan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air dan pengaturan tata ruang. (Kalimat efektif)
  • Untuk menghindari banjir maka warga harus membuang sampah pada tenpatnya, pembersihan selokan, pembangunan daerah resapan air dan pengolahan limbah pabrik. (Kalimat tidak efektif)
  • Untuk menghindari banjir maka warga harus membuang sampah pada tempatnya, membersihkan selokan, membangun daerah resapan air dan mengolah limbah pabrik. (Kalimat efektif)
  • Penderita penyakit gula harus rutin memeriksa gula darah, pemilihan asupan makanan, melakukan olahraga dan pengurangan makanan manis. (Kalimat tidak efektif)
  • Penderita penyakit gula harus rutin mengecek gula darah, memilih asupan makanan, melakukan olahraga dan mengurangi makanan manis. (Kalimat efektif)

Kalimat di atas tidak termasuk ke dalam kalimat efektif dikarenakan tidak memiliki bentuk yang paralel. Salah satu syarat kalimat dikatakan efektif adalah memiliki bentuk yang paralel atau sejajar. Jika pada kalimat bentuk pertama berupa kata benda, maka kalimat selanjutnya harus kata benda.

Begitupun berlaku jika kalimat pertama berupa kata kerja maka kalimat selanjutnya harus kata kerja. Tidak boleh dalam satu kalimat digabungkan pemakaian kata benda dan kata kerja. Sebab, akan membuat pembaca kebingungan.

Contoh Kalimat efektif tidak terjadi pengulangan subjek

  • Penulis tidak menggunakan body note melainkan penulis menggunakan foot note. (Kalimat tidak efektif)
  • Penulis tidak menggunakan body note melainkan foot note (Kalimat efektif)
  • Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen bukan menggunakan metode survei. (Kalimat tidak efektif)
  • Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen bukan survei. (Kalimat efektif)
  • Penulis berharap tulisannya dapat bermanfaat bagi para pembaca tulisannya. (Kalimat tidak efektif)
  • Penulis berharap tulisan dapat bermanfaat bagi para pembaca. (Kalimat efektif)

Pada kalimat di atas terjadi pengulangan subjek. Penyebutan subjek dalam kalimat efektif hanya perlu dilakukan satu kali. Hal ini berlaku jika di dalam penulisan terdapat dua subjek maka penulis hanya menuliskan satu subjek saja dan tidak perlu diulang.

Contoh Kalimat efektif kesamaan makna

  • Sejak dari sore, penelitian sudah dilakukan. (Kalimat tidak efektif)
  • Sejak sore, penelitian sudah dilakukan (Kalimat efektif)
  • Penelitian kuantitatif lebih rumit dibandingkan dari pada penelitian kualitatif. (Kalimat tidak efektif)
  • Penelitian kuantitatif lebih rumit dibandingkan kualitatif. (Kalimat efektif)

Pada kalimat di atas, terdapat kata yang memiliki kesamaan makna. Maka dari itu, jika terdapat dua kata yang pada dasarnya memiliki makna yang sama atau sinonim sebaiknya memilih salah satunya saja. Contohnya pada kalimat seperti, sejak dan dari, dibandingkan dan dari pada.

Contoh Kalimat efektif tidak terdapat penambahan kata yang bermakna ganda

  • Kepala Kasatlantas mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi diakibatkan rem blong (Kalimat tidak efektif)
  • Kasatlantas mengatakan kecelakaan itu terjadi diakibatkan rem blong (Kalimat efektif)
  • Bagi para pembaca sekalian, semoga artikel ini dapat bermanfaat. (Kalimat tidak efektif)
  • Bagi para pembaca semoga artikel ini dapat bermanfaat. (Kalimat efektif)

Kalimat ini tidak efektif karena terdapat penambahan kata yang sudah memiliki makna jamak. Maka dari itu, tidak perlu menggunakan kata lain untuk mengartikan jamak. Seperti pemakaian para hadirin sekalian. Para sudah menunjukkan jamak, maka dari itu tidak perlu ditambahkan dengan kata sekalian.

Contoh Kalimat efektif tidak menggunakan superordinat

  • Bendera warna merah putih merupakan lambang negara Indonesia. (Kalimat tidak efektif)
  • Bendera merah putih merupakan lambang negara Indonesia (Kalimat Efektif)
  • Para tamu undangan kepresidenan memakai baju berwarna merah (Kalimat tidak efektif)
  • Para tamu kepresidenan memakai baju merah (Kalimat tidak efektif)

Kalimat efektif harus menghindari penggunaan superordinat pada hipomimi kata. Contohnya pada kalimat di atas. Tidak perlu menggunakan kata warna sebelum kata merah karena semua orang sudah tau bahwa merah itu termasuk ke dalam warna.

Contoh Kalimat efektif dengan tidak menggunakan kata yang mendahului predikat

  • Sekolah Dasar Negeri 2 Ciawi yang berada di depan pasar (Kalimat tidak efektif)
  • SDN 2 Ciawi berada di depan pasar ( Kalimat efektif)

Kalimat di atas merupakan kalimat efektif karena tidak menggunakan kata “yang” untuk mendahului predikat. Kata “yang” dalam suatu kalimat dapat menjadikan struktur kalimat tidak sepadan.

Contoh Kalimat efektif penggunaan kata hubung yang tepat

  • Bus datang terlambat sehingga siswa banyak yang telat masuk. (Kalimat tidak efektif)
  • Bus datang terlambat, maka dari itu banyak siswa yang telat masuk (Kalimat efektif)

Salah satu syarat kalimat efektif adalah pengunaan kata penghubung yang tepat.

Contoh Kalimat efektifitas kecermatan penalaran

  • Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu mendapatkan hadiah (Kalimat tidak efektif)
  • Mahasiswa terkenal itu mendapat hadiah (Kalimat efektif)
  • Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu mendapatkan hadiah (Kalimat efektif)

Syarat kalimat efektif adalah kecermatan penalaran. Kecamatan penalaean memiliki fungsi untuk mencegah adanya makna ganda saat membaca kalimat. Contohnya pada kalimat di atas. Jika yang dimaksud mahasiswa terkenal maka yang digunakan kalimat kedua. Sedangkan jika yang dimaksud perguruan tinggi terkenal maka yang digunakan kalimat ketiga.

Dalam penulisan sebuah karya tulis baik yang bersifat fiksi maupun non fiksi haruslah menggunakan kalimat yang efektif. Tujuan pemakaian kalimat efektif ini adalah agar isi tulisan yang ada di dalam karya tersebut dapat dipahami oleh pembaca dan memudahkan ketika dibaca. Maka dari itu, bagi seorang penulis, kemampuan menulis menggunakan kalimat efektif sangatlah penting.

The post 45 Contoh Kalimat Efektif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
60 Contoh Kalimat Efektif Ketegasan https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-efektif-ketegasan Fri, 18 Nov 2022 04:31:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39692 Efektif secara bahasa dapat diartikan sebagai istilah untuk mengatakan pekerjaan yang dapat berdampak sangat signifikan. Lebih khususnya, efektif melibatkan semua sumber daya yang ada dengan maksimal sehingga tidak menyisakan satu sumber daya yang menganggur. Jika dikaitkan dengan kalimat efektif, maka kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan baik secara ejaan maupun tanda baca […]

The post 60 Contoh Kalimat Efektif Ketegasan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Efektif secara bahasa dapat diartikan sebagai istilah untuk mengatakan pekerjaan yang dapat berdampak sangat signifikan. Lebih khususnya, efektif melibatkan semua sumber daya yang ada dengan maksimal sehingga tidak menyisakan satu sumber daya yang menganggur.

Jika dikaitkan dengan kalimat efektif, maka kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan baik secara ejaan maupun tanda baca sehingga dapat dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.

Salah satu ciri dari kalimat efektif adalah ketegasan pada kalimat. Ketegasan pada kalimat merupakan penegasan atau perlakuan menonjol pada ide kalimat. Terdapat 5 cara yang dapat digunakan untuk memberikan penegasan pada kalimat yakni dengan :

  • Meletakkan kata yang ingin ditonjolkan di awal
  • Membuat urutan kata secara bertahap
  • Melakukan pengulangan kalimat
  • Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan, dan
  • Menggunakan partikel penekanan.

Penegasan kalimat sering kali menggunakan kalimat perintah, larangan ataupun anjuran yang biasanya diukur dengan partikel lah atau pun. Subjek pada kalimat efektif tidak harus selalu berada di awal kalimat meskipun memang biasanya selalu mendahului predikat.

Pada kasus tertentu, keterangan dapat diletakkan di awal kalimat untuk memberikan penegasan. Berikut ini cara membuat kalimat efektif beserta contoh kalimat efektif pada penegasan kalimat.

Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat

Untuk membuat kalimat efektif penegasan, cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan meletakkan kata yang akan ditonjolkan di awal. Hal ini berfungsi agar si pembaca paham akan maksud yang disampaikan penulis. Contoh kalimat efektif ketegasan.

  • Buku itu sudah saya baca.
  • Pensil itu Rani simpan di atas meja
  • Presiden menghimbau agar seluruh masyarakat menggunakan masker saat berpergian
  • Dokter menyarankan agar Rani istirahat secara total
  • Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara dengan kemampuan yang terdapat dalam masing-masing individu.
  • Sepeda tua itu nyaris dirongsokkan oleh ayah
  • Ayah sudah lama mengidap penyakit diabetes
  • Ibu tidak pernah menghadiri rapat PKK karena sudah lama pensiun

Membuat urutan kata yang logis

Kerap kali kita membuat kalimat dengan menggunakan sebuah urutan baik berupa benda maupun kata kerja. Untuk membuat kalimat efektif penegasan, maka harus mengurutkan kata yang logis pada kalimat. Contoh kalimat efektif

  • Bukan seribu, sejuta, atau seratus tetapi berjuta-juta rupiah. (Kalimat tidak efektif)
  • Bukan seratus, seribu, atau sejuta tetapi berjuta-juta rupiah. (Kalimat efektif)
  • Pertemuan tersebut dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden (kalimat tidak efektif)
  • Pertemuan tersebut dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur (kalimat efektif)
  • Acara wisuda Ahmad dihadiri oleh adik, kakak, ayah dan ibu. (Kalimat tidak efektif)
  • Acara wisuda Ahmad dihadiri oleh ayah, ibu, kakak, dan adik (Kalimat efektif)
  • Pada barisan pertama kursi diisi oleh staf TU, guru, kepala sekolah dan gubernur daerah. (Kalimat tidak efektif),
  • Pada barisan pertama kursi diisi oleh gubernur daerah, kepala sekolah, guru dan staf TU. (Kalimat efektif)
  • Di dalam dompet terdapat uang pecahan ratusan, ribuan dan puluhan. (Kalimat tidak efektif)
  • Di dalam dompet terdapat uang pecahan ribuan, puluhan dan ratusan. (Kalimat efektif)
  • Bukan hanya seratus, dua ratus, atau tiga ratus tetapi jutaan rupiah telah disumbangkan untuk korban gempa bumi. (Kalimat efektif).
  • Paman memberikan 6 buah pensil, 5 buah pulpen dan satu pack buku. (Kalimat tidak efektif)
  • Paman memberikan satu pack buku, 6 buah pensil dan 5 buah pulpen. (kalimat efektif)
  • Ibu membeli satu kilo mangga, seperempat bawang merah dan setengah kilo telur. (Kalimat tidak efektif)
  • Ibu membeli satu kilo mangga, setengah kilo telur dan seperempat bawang merah. (Kalimat efektif)

Melakukan repetisi atau pengulangan kata

Pada kalimat efektif penegasan, kerap kali menggunakan repetisi atau pengulangan kata. Hal ini bertujuan untuk menegaskan maksud yang disampaikan oleh penulis. Contoh kalimat efektif penegasan repetisi.

  • Saya suka warna bajunya, saya suka penampilannya. (Kalimat tidak efektif)
  • Saya suka warna baju dan penampilannya.(kalimat efektif)
  • Saya suka akan wanginya, saya suka akan keindahannya. (Kalimat tidak efektif)
  • Saya suka wangi dan keindahannya (kalimat efektif)
  • Dalam penelitian terdapat dua metode penelitian yakni metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. (Kalimat tidak efektif)
  • Dalam penelitian terdapat dua metode penelitian yakni metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (kalimat efektif)
  • Saat berbelanja di shopee, kamu bisa menggunakan dua metode yakni metode pembayaran tunai dan metode pembayaran non tunai. (Kalimat tidak efektif)
  • Saat berbelanja di shopee, kamu bisa menggunakan dua metode yakni metode pembayaran tunai dan non tunai. (kalimat efektif).
  • Bola itu memiliki warna putih, bola itu terlihat sangat bersih. (Kalimat tidak efektif)
  • Bola itu memiliki warna putih dan sangat bersih. (Kalimat efektif)
  • Pak Ahmad adalah orang baik, Pak Ahmad tidak pernah berkata kasar. (Kalimat tidak efektif)
  • Pak Ahmad adalah orang baik dan tidak pernah berkata kasar. (Kalimat efektif)
  • Roni menyukai buah semangka, Roni juga menyukai buah pepaya. (Kalimat tidak efektif)
  • Roni menyukai buah semangka dan pepaya (kalimat efektif)
  • Saat musim hujan banyak genangan, saat musim hujan sampah bertebaran. (Kalimat efektif).
  • Saat musim hujan banyak genangan dan sampah bertebaran. (Kalimat tidak efektif)

Melakukan pertengahan terhadap ide yang ditonjolkan.

Dalam membuat kalimat penegasan, cara selanjutnya yang dapat digunakan adalah dengan membuat pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Misal si penulis ingin menonjolkan sisi A, si penulis kemudian menonjolkan sisi yang bertentangan dengan sisi A atau dalam hal lain dinamakan antonim.

Hal ini bertujuan agar terlihat ketegasan pada sisi A yang akan dimunculkan oleh penulis sebagai ide kalimat. Contoh kalimat efektif.

  • Ahmad bukan anak yang nakal dan pemarah, tetapi baik dan penyabar
  • Gigi tidak memiliki tubuh tinggi melainkan pendek.
  • Pak Soleh bukan orang yang sabar melainkan suka marah-marah.
  • Rumah itu tidak berantakan melainkan rapi.
  • Rumah Andi tidak sempit dan bau tetapi luas dan harum
  • Rina bukan anak pemalas melainkan anak rajin sebab dia suka bersih-bersih rumah.
  • Pak Bejo bukan orang pembohong tetapi orang yang jujur.
  • Mukena di masjid tidak bau melainkan wangi.
  • Amel bukan anak yang memiliki badan kurus melainkan gemuk.
  • Pak Rusdi bukan orang kaya melainkan orang tidak punya.
  • Halaman masjid tidak berantakan melainkan rapi dari sampah-sampah yang tercecer.
  • Rian tidak gagal saat seleksi penerimaan CPNS melainkan lolos sebagai peserta terpilih.

Menggunakan partikel penekan atau penegas

Pada kalimat efektif ketegasan biasanya menggunakan kalimat perintah, larangan dan ajakan. Salah satu cirinya yakni menggunakan partikel lah atau pun. Penggunaan partikel lah atau pun berfungsi untuk menegaskan kalimat. Contoh kalimat efektif ketegasan menggunakan partikel lah atau pun.

  • Buanglah sampai pada tempatnya!
  • Janganlah menyimpan sabu di atas bak kamar mandi!
  • Amir lah yang bertanggung jawab atas kejadian tempo lalu
  • Hindarilah penggunaan sun screen yang berlebih
  • Minumlah kopi itu sampai habis agar tidak mubadzir
  • Rawatlah tanaman dengan rutin menyiramnya.
  • Simpanlah handuk setelah dipakai pada tempatnya
  • Kunjungilah tempat-tempat berserakan untuk menambah wawasan
  • Janganlah makan dan minum sambil berdiri
  • Tidurlah lebih cepat agar esok hari tidak mengantuk
  • Berhati-hatilah saat berkendara di jalan raya
  • Gunakan helm saat Anda berkendara baik jauh maupun dekat
  • Janganlah membuang tisu sembarangan di toilet

The post 60 Contoh Kalimat Efektif Ketegasan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Syarat Kalimat Efektif: Pengertian, Contoh dan Syaratnya https://haloedukasi.com/syarat-kalimat-efektif Thu, 21 Jul 2022 02:54:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37258 Kalimat adalah satuan bahasa terkecil untuk menyampaikan gagasan atau ide. Kalimat juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, memiliki intonasi akhir, aktual, dan berpotensi memiliki klausa. Ada beragam jenis kalimat yang digunakan dalam bahasa Indonesia, salah satu jenis kalimat tersebut adalah kalimat efektif. Ada kaidah dan syarat tertentu yang harus dipenuhi sebuah […]

The post Syarat Kalimat Efektif: Pengertian, Contoh dan Syaratnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil untuk menyampaikan gagasan atau ide. Kalimat juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, memiliki intonasi akhir, aktual, dan berpotensi memiliki klausa.

Ada beragam jenis kalimat yang digunakan dalam bahasa Indonesia, salah satu jenis kalimat tersebut adalah kalimat efektif. Ada kaidah dan syarat tertentu yang harus dipenuhi sebuah kalimat untuk dapat dikategorikan dalam kalimat efektif. Memahami cara menulis dan menggunakan kalimat efektif dengan baik dapat membantu anda dalam membuat tulisan.

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang memiliki susunan dan makna yang dapat dipahami orang lain dengan mudah. Kalimat efektif dapat disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Beberapa kondisi yang menggunakan kalimat efektif adalah saat melakukan interaksi ataupun membuat sebuah tulisan.

Saat menggunakan kalimat efektif, anda harus memberikan jaminan terkait kejelasan sebuah informasi yang disampaikan. Kalimat efektif harus bisa membuat pembacanya mudah memahami informasi yang diberikan.

Menurut Putrayasa, kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat menyampaikan informasi dengan sempurna karena memenuhi syarat pembentukan kalimat efektif. Hasil tulisan kalimat efektif dapat menjadi media yang baik untuk menceritakan sesuatu kepada para pembacanya.

Berbeda dari Putrayasa, Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka berpendapat bahwa kalimat efektif dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan keinginan penulis atau pembicara. Tujuan utama penggunaan kalimat efektif adalah untuk menyampaikan pesan dengan lugas dan dapat dipahami pembaca dengan makna yang sama dengan penulis.

Sebuah kalimat efektif harus mengacu pada rumus dasar kalimat, yaitu SPOK (Subjek Predikat Objek Keterangan). Hampir tidak ada satupun kalimat yang tidak memiliki subjek ataupun predikat. Untuk objek dan predikat, ada beberapa kalimat efektif yang dapat berdiri tanpa keduanya.

Beberapa ciri umum dari kalimat efektif adalah :

  • Struktur kalimat lengkap dengan minimal memiliki 2 unsur utama, yaitu subjek dan predikat.
  • Subjek selalu berada di depan kalimat dan diikuti dengan predikat.
  • Penggunaan kata cenderung efisien dan hemat.
  • Makna kalimat tegas dan jelas.
  • Sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

Syarat Kalimat Efektif

Sebuah kalimat dapat dikatakan kalimat efektif bila memenuhi syarat-syarat tertentu. Beberapa syarat kalimat efektif antara lain sebagai berikut.

Kesepadanan Struktur

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur yang seimbang. Kesepadanan struktur yang dimaksud adalah penggunaan struktur bahasa yang sepadan dengan gagasan yang hendak disampaikan oleh penulis atau pembicara.

Dalam kalimat efektif, subjek dan predikat harus tersusun dengan jelas dan menggunakan kata hubung yang sesuai. Beberapa ciri kesepadanan struktur dalam kalimat efektif adalah :

  • Subjek dan Predikat Jelas

Sebuah kalimat efektif harus memiliki subjek dan predikat yang jelas. Penulis perlu menghikndari penambahan kata depan, termasuk di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai menurut, dan sebagainya.

Apabila kalimat tidak efektif, misalnya “Bagi semua siswi SMA Negeri 47 Jakarta harus menggunakan rok panjang”, ingin ditulis secara efektif, maka kalimat tersebut akan berubah menjadi “Semua siswi SMA Negeri 47 Jakarta harus menggunakan rok panjang”.

  • Tidak Memiliki Subjek Ganda

Struktur sepadan dalam kalimat efektif tidak boleh memiliki subjek ganda. Hal ini disebabkan karena subjek ganda mampu membuat fokus kalimat menjadi berubah dan orang lain akan kesulitan untuk memahami inti kalimat.

Kalimat “Penyusunan tugas akhir kuliah itu saya dibantu oleh kakak tingkat” merupakan kalimat dengan subjek ganda. Jika ingin dibuat menjadi kalimat efektif, maka dapat ditulis “Dalam penyusunan tugas akhir itu, saya dibantu oleh kakak tingkat”.

  • Tidak Menggunakan Kata Penghubung

Kata penghubung dapat membuat sebuah kalimat menjadi sulit dipahami oleh orang lain. Kalimat efektif tidak diperkenankan menggunakan kata penghubung dalam struktur kalimatnya.

Kalimat “Kami terjebak macet sehingga kami terlambat ketinggalan kereta” dapat ditulis kedalam kalimat efektif menjadi “Kami terjebak macet. Oleh karena itu, kami ketinggalan kereta”.

  • Tidak Menggunakan Kata “yang” Sebelum Predikat

Penggunaan kata “yang” dapat membuat sebuah kalimat menjadi tidak sepadan. Predikat dapat mengalami kehilangan fungsi bila digabungkan dengan kata “yang”.

Contoh kalimat salah adalah “Rumah Andi yang terletak di samping Pasar Atom”. Apabila ingin ditulis dalam kalimat efektif, maka dapat ditulis “Rumah Andi terletak di samping Pasar Atom”.

Keparalelan Bentuk

Kalimat efektif perlu memiliki sifat keparalelan bentuk. Syarat ini mewajibkan kalimat efektif untuk memiliki bentuk yang sejajar atau paralel. Sebagai contoh, apabila kalimat memiliki bentuk pertama kata benda, maka kalimat selanjutnya juga harus memiliki bentuk kata benda.

Contoh keparalelan bentuk adalah sebagai berikut :

  • Contoh Kalimat Salah: Tahap terakhir penyelesaian skripsi itu adalah kegiatan penulisan daftar pustaka, penomoran halaman, menambahkan tanda tangan, dan pencetakan.
  • Contoh Kalimat Benar: Tahap terakhir penyelesaian skripsi itu adalah kegiatan penulisan daftar pustaka, penomoran halaman, penambahan tanda tangan, dan pencetakan.

Kehematan Kata

Sebuah kalimat efektif memiliki jumlah kata yang cenderung sedikit. Kehematan kata dapat menunjukan bahwa inti kalimat dapat tersampaikan tanpa bertele-tele. Penulis disarankan untuk tidak terlalu banyak memakai kata, frasa, atau bentuk kata lain yang tidak perlu.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyusun kalimat efektif dengan kata yang hemat adalah sebagai berikut:

  • Menghilangkan Pengulangan Subjek

Sebuah kalimat efektif hanya perlu menyebutkan subjek sebanyak satu kali saja untuk setiap kalimatnya. Jika kalimat anda memiliki 2 subjek, maka penyebutannya cukup satu kali saja tanpa pengulangan.

Kalimat “karena Ibnu tidak diajak, Ibnu tidak bangun pagi” merupakan kalimat dengan pengulangan subjek. Untuk dapat menjadi kalimat efektif hemat kata, kalimat tersebut dapat ditulis menjadi “Karena tidak diajak, Ibnu tidak bangun pagi”.

  • Menghindari Kesinoniman dalam Satu Kalimat

Kalimat efektif hemat kata hanya menggunakan satu kata dengan satu makna saja. Jika dalam suatu kalimat terdapat dua kata dengan makna yang sama, atau sinonimnya, maka kalimat tersebut tidak dapat disebut sebagai kalimat efektif.

Kalimat “Sejak dari kemarin dia baru mandi sekali” dapat ditulis secara efektif menjadi “Sejak kemarin dia baru mandi sekali”. Penggunaan kata “sejak” dan “dari” dalam kalimat diatas memiliki makna yang sama atau sinonim, sehingga salah satu diantaranya dapat dihapus.

  • Memperhatikan Kata Jamak

Kalimat hemat kata tidak menggunakan penambahan kata yang sudah memiliki makna jamak. Jika anda menemukan adanya kata jamak dalam suatu kalimat, maka anda tidak perlu melakukan penambahan kata lain dengan makna jamak yang sama.

Kalimat “Hadirin sekalian dapat duduk kembali” tidaklah efektif dan dapat ditulis menjadi “Hadirin dapat duduk kembali”. Penggunaan kata “hadirin” sudah memiliki makna jamak sehingga penggunaan kata “sekalian” tidak diperlukan kembali.

  • Menghindari Pemakaian Superordinat pada Hiponimi Kata

Kalimat efektif hemat kata hanya disarankan memiliki hiponimi kata satu saja. Penggunaan kata yang berlebihan dalam penyusunan kalimat bisa membuat sebuah kalimat terkesan terlalu panjang dan bertele-tele. Penyampaian informasi yang penting akan menjadi sulit dimengerti oleh pendengar atau pembaca.

Kalimat “Peserta ujian kompetensi wajib menggunakan kemeja warna putih” bukanlah kalimat efektif hemat kata. Untuk itu, kalimat tersebut dapat ditulis menjadi “Peserta ujian kompetensi wajib menggunakan kemeja putih”.

Kecermatan Penalaran

Kecermatan penalaran merupakan salah satu syarat lainnya dari kalimat efektif. Kecermatan penalaran memiliki fungsi penting untuk mencegah adanya makna ganda saat kalimat dibacakan. Perhatikanlah setiap pemilihan kata sebelum menyusun kalimat efektif dengan baik.

Sebuah kalimat “Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu menerima banyak penghargaan” merupakan contoh kalimat tidak efektif dengan kecermatan penalaran yang kurang baik. Kalimat tersebut dapat membuat pembaca sulit memahami siapa yang terkenal dalam kalimat tersebut, apakah si mahasiswi ataukah perguruan tingginya.

Untuk memperbaiki kalimat tersebut, anda memiliki 2 opsi kalimat efektif baru yang dapat anda gunakan sesuai dengan tujuannya, yaitu :

  • Jika mahasiswa yang terkenal, maka dapat ditulis “Mahasiswi terkenal itu menerima banyak penghargaan”.
  • Jika perguruan tingginya yang terkenal, maka dapat ditulis “Mahasiswi dari perguruan tinggi terkenal itu menerima banyak penghargaan”.

Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif juga harus memenuhi syarat kelogisan bahasa. Hal ini disebabkan karena suatu kalimat harus dapat dihapamai sebagai ide yang dapat diterima oleh akal. Cara penulisan dan pemilihan kata dengan ejaan yang berlaku juga harus diterapkan dalam kalimat efektif.

Kalimat “Waktu dan tempat kami persilahkan” merupakan contoh kalimat yang tidak menerapkan kelogisan bahasa. Tidak logis apabila yang anda persilahkan adalah “waktu dan tempat”. Kalimat tersebut dapat ditulis dengan efektif apabila subjek kalimat diisi dengan kata benda atau orang, menjadi “Untuk bapak atau ibu, saya persilahkan”.

Contoh Kalimat Efektif

Tidak semua kalimat efektif memiliki susunan yang panjang. Beberapa kalimat singkat juga termasuk dalam kalimat efektif karena memenuhi berbagai syarat kalimat efektif, termasuk terdiri dari minimal subjek dan predikat. Kalimat pendek tersebut misalnya :

  • Ibu memasak.
  • Adik bermain.
  • Aku mencintaimu

Namun, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kalimat pendek terkesan kaku dan perlu dilengkapi dengan objek dan keterangan. Jika ingin memenuhi kaidah SPOK dan syarat kalimat efektif, kalima tersebut dapat ditulis menjadi :

  • Ibu (subjek) memasak (predikat) ayam goreng (objek) di dapur (keterangan).
  • Adik (subjek) bermain (predikat) bola (objek) dengan temannya (keterangan).
  • Aku (subjek) mencintai (predikat) kamu (objek) selamanya (keterangan).

Beberapa contoh kalimat tidak efektif dan pembetulannya menjadi kalimat efektif adalah sebagai berikut:

  • “Anto yang pergi meninggalkan Sinta”, dapat ditulis menjadi “Anto pergi meninggalkan Sinta”
  • “Bagi semua hadirin acara diharapkan kembali tepat waktu”, dapat ditulis menjadi “Semua hadirin acara diharapkan kembali tepat waktu”
  • “Adik bermain sangat lama sehingga adik merasa lelah”, dapat ditulis menjadi “Adik bermain sangat lama sampai lelah”.
  • “Durian muda supaya matang sempurna harus diletakan pada tempat teduh, dibungkus, dan kemudian menjaganya sampai matang”, dapat ditulis menjadi “Durian muda supaya matang sempurna harus diletakan pada tempat teduh, dibungkus, dan dijaga sampai matang”.
  • “Kamu bersihkanlah kamar!”, dapat ditulis menjadi “Bersihkanlah kamarmu!”
  • “Kakakku cantik sangat sehingga banyak yang suka”, dapat ditulis menjadi “Kakakku dikenal sangat cantik sehingga banyak yang suka”.
  • “Minum jangan cepat-cepat tersedak dan muntah nantinya”, dapat ditulis menjadi “Kalau minum jangan cepat-cepatm nanti tersedak dan muntah”.
  • “Rendang adalah makanan paling terenak di dunia”, dapat ditulis menjadi “Rendang adalah makanan terenak di dunia”
  • “Pendapat yang dikemukakan olehnya akan dipertimbangkan”, dapat ditulis menjadi “Saran yang dikemukakan akan dipertimbangkan”.
  • “Makan rujak nyangkut di gigi”, dapat ditulis menjadi “Makan rujak dapat tersangkut di gigi”.

The post Syarat Kalimat Efektif: Pengertian, Contoh dan Syaratnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
20 Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-efektif-dan-tidak-efektif Thu, 25 Feb 2021 14:05:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21957 Ada beragam jenis kalimat di dalam bahasa Indonesia, salah satunya yakni kalimat efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki fungsi untuk menyampaikan ide, gagasan, pesan ataupun informasi dengan jelas dan tepat sehingga para pembaca dapat mengerti serta memahami isi yang ditulis oleh penulis. Kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang sangat memperhatikan EYD serta tidak berbelit-belit. […]

The post 20 Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada beragam jenis kalimat di dalam bahasa Indonesia, salah satunya yakni kalimat efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki fungsi untuk menyampaikan ide, gagasan, pesan ataupun informasi dengan jelas dan tepat sehingga para pembaca dapat mengerti serta memahami isi yang ditulis oleh penulis.

Kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang sangat memperhatikan EYD serta tidak berbelit-belit. Pada kalimat efektif terdapat enam syarat yakni Kesatuan, Kehematan, Kelogisan, Kepaduan, Keparalelan, dan Ketepatan.

Kebalikan dari kalimat efektif yakni kalimat tidak efektif yakni kalimat yang menggunakan kata-kata tidak perlu sehingga dapat menimbulkan kesalahan presepsi.

Berikut contoh dari kalimat efektif yang perlu diketahui:

  1. Andi membeli kamera paling murah di toko Cahaya. (efektif)
    Andi membeli kamera paling termurah di toko Cahaya. (tidak efektif)
  2. Pada malam itu Rina pulang terlambat dari biasanya. Oleh karena itu dia memutuskan pulang dengan menggunakan ojek agar lebih cepat tiba di rumah. (efektif)
    Pada malam itu Rina pulang terlambat dari biasanya oleh karena itu dia memutuskan pulang dengan menggunakan ojek agar lebih cepat tiba di rumah. (tidak efektif)
  3. Saat mobilnya mogok, Roy dibantu oleh Ari. (efektif)
    Mobilnya mogok kemudian Roy dibantu oleh Ari. (tidak efektif)
  4. Risa tiba pada pukul 9 malam dengan menggunakan kereta api. (efektif)
    Risa yang tiba pada pukul 9 malam dengan menggunakan kereta api. (tidak efektif)
  5. Ayah mendapat beberapa kotak makanan dari paman di luar kota. (efektif)
    Ayah mendapat beberapa kotak banyak makanan dari paman di luar kota. (tidak efektif)
  6. Menjadi seorang negosiator tidaklah mudah. Dia harus belajar dan memahami karakter setiap orang. (efektif)
    Menjadi seorang negosiator tidaklah mudah. Dia harus mempelajari dan memahami karakter setiap orang. (tidak efektif)
  7. Agar terhindar dari kemacetan, sebaiknya kita mencari jalan lain. (efektif)
    Agar terhindar dari jalanan yang macet, sebaiknya kita mencari jalan lain. (tidak efektif)
  8. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan sinar matahari dan terjadi pada klorofil. (efektif)
    Fotosintesis adalah yaitu proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan sinar matahari dan terjadi pada klorofil. (tidak efektif)
  9. Dia belajar membuat kueh untuk adiknya yang akan berulang tahun minggu depan. (efektif)
    Dia belajar membuat kueh hanya demi untuk adiknya yang akan berulang tahun minggu depan. (tidak efektif)
  10. Kita harus bijak menggunakan media sosial dan tidak mudah percaya pada informasi palsu. (efektif)
    Kita harus bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah percaya pada informasi palsu. (tidak efektif)
  11. Seluruh warga desa Tegal Arum harus segera dievakuasi karena ketinggian air terus meningkat. (efektif)
    Seluruh anak-anak, orang tua, dan remaja desa Tegal Arum harus segera dievakuasi karena ketinggian air terus meningkat. (tidak efektif)
  12. Akibat harga cabai yang terus meningkat, para pedagang mulai mengurangi persediaan cabai. (efektif)
    Akibat harga cabai yang terus meningkat maka para pedagang mulai mengurangi persediaan cabai. (tidak efektif)
  13. Uji coba vaksin covid-19 telah melewati tahap akhir. Vaksin ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran covid-19 di Indonesia. (efektif)
    Uji coba vaksin covid-19 telah melewati tahap akhir. Sangat diharapkan vaksin ini dapat mengurangi penyebaran covid-19 di Indonesia. (tidak efektif)
  14. Seluruh peserta ajang pencarian bakat mulai berdatangan sejak pukul 6 pagi. Beberapa diantaranya mengenakan kostum unik. (efektif)
    Seluruh para peserta ajang pencarian bakat mulai berdatangan sejak pukul 6 pagi. Beberapa di antara peserta mengenakan kostum yang unik. (tidak efektif)
  15. Sebagian besar para pelaut dari benua Eropa melakukan pelayaran ke berbagai tempat di seluruh dunia. (efektif)
    Hampir sebagian besar para pelaut yang berasal dari benua Eropa melakukan pelayaran ke berbagai tempat di seluruh dunia. (tidak efektif)
  16. Salah satu penyebab jalanan ibu kota tergenang air saat hujan yaitu saluran drainase yang buruk. (efektif)
    Yang menyebabkan jalanan ibu kota tergenang air saat hujan yaitu terdapat saluran drainase yang buruk. (tidak efektif)
  17. Jalanan itu akan diperlebar sekitar 3 meter agar kendaran besar dapat melaluinya. (efektif)
    Jalanan itu akan diperlebarkan menjadi sekitar 3 meter agar kendaraan besar dapat melewati jalan tersebut. (tidak efektif)
  18. Hujan turun pagi itu, namun ayah tetap pergi bekerja menggunakan mobil dinasnya. (efektif)
    Meskipun hujan turun pagi itu, ayah tetap pergi bekerja dengan menggunakan mobil dinasnya. (tidak efektif)
  19. Rambut putih atau uban terkadang membuat seseorang menjadi kurang percaya diri pada penampilannya. Oleh karena itu tidak sedikit orang melakukan pewarnaan rambut agar terlihat hitam kembali. (efektif)
    Rambut putih atau uban terkadang membuat seseorang terlihat kurang percaya diri pada penampilannya. Maka banyak orang yang menghilangkan uban dengan melakukan pewarnaan dengan warna hitam kembali. (tidak efektif)
  20. Obesitas terjadi akibat asupan kalori lebih banyak dibandingkan dengan aktivitas pembakaran kalori, sehingga kalori berlebih tersebut disimpan dalam bentuk lemak. (efektif)
    Obesitas dapat terjadi akibat asupan kalori lebih banyak ketimbang dengan aktivitas pembakaran kalori, sehingga kalori yang berlebih tersebut disimpan dalam bentuk lemak. (tidak efektif).

The post 20 Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat Transitif dan Intransitif: Pengertian – Contoh dan Perbedaannya https://haloedukasi.com/kalimat-transitif-dan-intransitif Wed, 08 Apr 2020 09:10:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3257 Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan bahasan penting kepada anda semua mengenai perbedaan kalimat transitif dan intransitif beserta contohnya. simak ulasannya di bawah ini. Kalimat Transitif Pengertian Kalimat Transitif Kalimat kerja transitif merupakan kalimat yang memerlukan objek untuk menjelaskan kalimat tersebut. Kalimat transitif sendiri bisa dibuat menjadi kalimat aktif dan juga kalimat pasif. Misalnya […]

The post Kalimat Transitif dan Intransitif: Pengertian – Contoh dan Perbedaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan bahasan penting kepada anda semua mengenai perbedaan kalimat transitif dan intransitif beserta contohnya. simak ulasannya di bawah ini.

Kalimat Transitif

Pengertian Kalimat Transitif

Kalimat kerja transitif merupakan kalimat yang memerlukan objek untuk menjelaskan kalimat tersebut.

Kalimat transitif sendiri bisa dibuat menjadi kalimat aktif dan juga kalimat pasif.

Misalnya saja memotong roti, memecahkan gelas, membeli sayur, dan masih banyak lagi.

Untuk lebih memudahkan anda memahami kalimat transitif, maka kami akan memberikan contoh kalimat transitif untuk anda.

Contoh Kalimat Transitif

Berikut ini merupakan beberapa contoh dari kalimat transitif:

  • Pagi tadi Ibu membeli sayur dan buah-buahan di pasar.
  • Anjing itu melompati pagar rumahku.
  • Bu Darya mencuci piring dan gelas di dapur.
  • Kakak menyapu lantai kamarku tadi pagi.
  • Joni mengupas mangga dan apel di dapur.
  • Adik dan kakak menonton film terbaru di bisokop.
  • Pencuri itu dikejar oleh polisi dan warga setempat.
  • Baju seragamku sedang dicuci oleh ibu.
  • Soal matematika yang sulit itu sedang dikerjakan oleh Rina.
  • Tono dihukum oleh guru karena lupa tidak mengerjakan tugas.
  • Baju warna biru itu dipakai Nana kemarin malam.
  • Sebelum berangkat sekolah, kakak memotong roti kesukaanku untuk bekalku.
  • Cerita pendek itu dibaca oleh Anto di depan kelas.
  • Rudi membeli kalung emas untuk adiknya kemarin.
  • Hendro meminjam mobil itu untuk malam ini.
  • Putri memasak nasi goreng untuk sarapan pagi ini di dapur.
  • Ayah memancing ikan nila dan akan memasaknya hari ini.
  • Pedagang baru itu mempromosikan produk olahannya dengan sangat antusias.
  • Ayah memesan kue tart untuk ulang tahun ibu.
  • Sinta membeli kue cubit untuk adiknya.
  • Tito menuliskan sebuah puisi untuk adik perempuannya.
  • Dini memilih kado untuk Roni dengan sangat cepat.
  • Adik menggambar sebuah pesawat di buku gambarnya.
  • Piring itu sedang dicuci oleh ibu.
  • Ayah menyapa teman lamanya saat mereka berpapasan.

Kalimat Intransitif

Pengertian Kalimat Intransitif

Kalimat intransitif merupakan kalimat atau kata kerja yang tidak membutuhkan objek dengan imbuhan tambahan seperti ter-, ber-, meng-, dan sejenis kata sambung untuk menjelaskan kalimat tersebut.

Sebagai contohnya adalah terjatuh, terdampar, berlari, berkejaran, dan masih banyak lagi.

Yang perlu disoroti, jika kalimat transitif bisa diubah dari aktif ke pasif maka kalimat intransitif tidak bisa diubah menjadi pasif.

Contoh Kalimat Intransitif

Berikut ini merupakan beberapa contoh dari kalimat intransitif :

  • Dinda berlari dengan sangat kencang.
  • Wina menggambar menggunakan pensil.
  • Paus itu terdampar di Pantai dekat rumahku karena ombak terlalu kencang.
  • Andi bernyanyi dengan merdu.
  • Murid-murid kelas 5 berbaris dengan rapi.
  • Minuman itu dibuang oleh nenek.
  • Kakak berbohong kepada ayah dan ibu.
  • Kakek sedang memancing.
  • Angel terkenal sebagai gadis yang baik.
  • Ia terjatuh hingga berdarah.
  • Pak Masrun dilaporkan ke kantor polisi.
  • Ayah kelelahan karena bekerja keras siang malam.
  • Tante tertipu hingga ratusan juta rupiah.
  • Kami tertawa bersama melihat kelucuannya.
  • Kami berlatih band di studio milik Andi.
  • Adik dan teman-temannya bermain di pekarangan rumah.
  • Tubuhnya berlumuran darah.
  • Aku bertemu dengan Ana siang tadi.
  • Pak Fano bekerja di perusahaan air mineral.
  • Kami berteman baik sejak kelas 5 SD.
  • Pak Basro tetap berangkat ke sekolah meskipun hujan deras sedang turun.
  • Pencuri itu dipukuli ramai-ramai.
  • Ando terpilih menjadi wakil ketua kelas.
  • Siti terjatuh di kamar mandi.
  • Rapat itu dimulai sejak tadi pagi.

Perbedaan Kalimat Transitif dan Intransitif

Perbedaan kalimat transitif dan intransitif beserta contohnya terletak pada contoh kalimat simpleks keduanya.

Kalimat transitif membutuhkan objek untuk menjelalskan kalimatnya, sedangkan kalimat intransitif tidak membutuhkan objek untuk menjelaskan kalimatnya.

The post Kalimat Transitif dan Intransitif: Pengertian – Contoh dan Perbedaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat Efektif : Pengertian, Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/kalimat-efektif Mon, 02 Dec 2019 11:33:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1232 Jika kita membahas soal tulisan dan karya sastra, pastilah akan berkaitan dengan paragraf dan kalimat. Tulisan ataupun suatu karya sastra merupakan kumpulan dari beberapa paragraf dan kalimat. Mengapa begitu? Kita lihat dari pengertian paragraf merupakan kumpulan dari beberapa kalimat yang terdapat dalam suatu naskah dan memiliki suatu kalimat utama. Sedangkan kalimat adalah kumpulan kata yang […]

The post Kalimat Efektif : Pengertian, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika kita membahas soal tulisan dan karya sastra, pastilah akan berkaitan dengan paragraf dan kalimat. Tulisan ataupun suatu karya sastra merupakan kumpulan dari beberapa paragraf dan kalimat. Mengapa begitu?

Kita lihat dari pengertian paragraf merupakan kumpulan dari beberapa kalimat yang terdapat dalam suatu naskah dan memiliki suatu kalimat utama.

Sedangkan kalimat adalah kumpulan kata yang memiliki makna dalam suatu tulisan ataupun karya sastra. Jadi, dapat terlihat jelas bahwa dalam suatu tulisan ataupun karya sastra pasti terdapat paragraf dan kalimat.

Kali ini kita akan membahas tentang kalimat efektif. Tentunya kalimat efektif ini sudah tidak asing bagi kita.

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat Efektif adalah kalimat yang disusun menurut kaidah tata tulis yang berlaku dan memiliki arti yang jelas dan tidak berbelit-belit.

Kalimat efektif ini biasanya terdiri Subjek dan Predikat dan kata-kata yang digunakan merupakan kata baku yang telah disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan.

Menurut JS Badudu, kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahasa tulis)

Dan dapat juga diterima dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis.

Kalimat efektif biasanya digunakan untuk pembuatan tulisan ataupun paragraf yang bersifat formal dan untuk umum biasanya terdapat pada jenis paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi.

Tetapi, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat jarang menggunakannya. Mengapa? Karena terbiasa dengan bahasa daerah ataupun bahasa sehari-hari dengan kalimat yang tidak efektif. Dan terkadang melupakan tentang kalimat efektif.

Ciri-Ciri dan Syarat Kalimat Efektif

Ciri-ciri dari kalimat efektif adalah sebagai berikut :

  • Terdiri dari Subjek dan Predikat.
  • Menggunakan kata baku atau kata yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.
  • Memiliki arti yang jelas dan mudah untuk dipahami.
  • Sistematis dan tidak ambigu.
  • Menggabungkan dua subjek yang sama.

Syarat dalam penyusunan kalimat efektif:  

  • Adanya kesatuan dalam penyusunan kata,
  • Ada keparalelan dari setiap kata untuk membentuk suatu kalimat,
  • Ada kepaduan dari setiap kata,
  • Ada kelogisan maksud dan makna dari kalimat tersebut.
  • Ada kepaduan kata,
  • Ada kehematan kata (tidak mengulang kata yang dapat digabungkan).

Jenis Kalimat Efektif

1. Kalimat argumentasi

Kalimat argumentasi adalah sebuah kalimat yang sangat mudah di pahami di mengerti oleh si pembaca.

Contohnya : Saya tidak masuk kerja hari Selasa besok karena saya akan pergi ke Surabaya.

2. Kalimat ide dan gagasan

Kalimat ide dan gagasan adalah sebuah kalimat yang sangat mudah di pahami, dimana si penulis menggunakan ide dan juga gagasan dalam kalimat.

Contohnya : Menurut saya, akan lebih baik jika kita melakukan breafing terlebih dahulu sebelum tugas kantor di mulai.

3. Kalimat formal

Kalimat formal adalah kalimat yang isinya tidak menggunakan kata-kata alay atau kata-kata yang tidak baku. Tentunya, suatu kalimat formal menjadi kalimat paling efektif.

Contohnya : Diharapkan kepada calon siswa/siswi baru untuk mengikuti PROSPEK yang akan dilaksanakan tanggal 4 Maret 2020 pukul 7.30 wib di AULA sekolah.

Contoh Kalimat Efektif

  1. Ibu membeli obat ke apotek karena adik sedang sakit dan tertidur.
  2. Rini adalah anak terpintar di kelasnya dan selalu memiliki reputasi baik di sekolahnya.
  3. Jika kamu ingin hidup bahagia, jangan pernah bahagia di atas penderitaan orang lain.
  4. Adik turun dari atas tempat tidur dan melihat apa yang terjadi di pekarangan.
  5. Para buruh meminta kenaikan upah karena jumlah pekerjaan mereka terus meningkat.
  6. Pantang menyerah adalah kunci keberhasilan dalam kehidupan.
  7. Jika kita membakar hutan, kita juga ikut terlibat dalam kegiatan merusak bumi.
  8. Saya menagih penjualan dengan kuitansi agar mudah ditelusuri.
  9. Para pelajar meminta pengurangan waktu belajar di sekolah.
  10. Saya memahami maksud pembicaraan ibu dan ayah.

Jenis paragraf pasti sering kita dengar dan kita bahas dalam pelajaran Bahasa Indonesia, misalnya paragraf naratif dan deskriptif, paragraf deduktif, paragraf deskripsi objektif dan lain sebagainya.

Kalimat juga memiliki berbagai jenis, misalnya kalimat majemuk, kalimat utama, kalimat efektif dan lain sebagainya.

The post Kalimat Efektif : Pengertian, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>