karakter - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karakter Fri, 18 Nov 2022 02:59:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico karakter - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karakter 32 32 Karakter yang Melekat Pada Budaya Menurut Nanda dan Warms https://haloedukasi.com/karakter-yang-melekat-pada-budaya-menurut-nanda-dan-warms Fri, 18 Nov 2022 02:59:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39025 Karakter adalah segala hal yang melekat pada sesuatu hal lainnya, dimana itu akan menjadi ciri khas yang membedakan hal tersebut dengan hal lainnya. Sedangkan, budaya secara harfiah bahasa berasal dari dua bahasa yaitu Bahasa Sansekerta dan Bahasa Inggris. Pada Bahasa Sansekerta budaya berasal dari kata buddhayah yang diambil dari bentuk jamak kata buddhi dengan makna […]

The post Karakter yang Melekat Pada Budaya Menurut Nanda dan Warms appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karakter adalah segala hal yang melekat pada sesuatu hal lainnya, dimana itu akan menjadi ciri khas yang membedakan hal tersebut dengan hal lainnya. Sedangkan, budaya secara harfiah bahasa berasal dari dua bahasa yaitu Bahasa Sansekerta dan Bahasa Inggris.

Pada Bahasa Sansekerta budaya berasal dari kata buddhayah yang diambil dari bentuk jamak kata buddhi dengan makna sebenarnya budi atau akal. Pada Bahasa Inggris sendiri budaya dikenal dengan sebutan culture yang asal muasalnya dari Bahasa Latin yaitu colere dengan arti mengolah atau mengerjakan.

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) budaya merupakan pola hidup menyeluruh yang bersifat abstrak, kompleks, dan luas dimana dihasilkan dari buah pemikiran, akal budi, atau adat istiadat. Karakter yang melekat pada budaya adalah ciri khas tertentu yang biasanya dimiliki oleh suatu budaya tertentu akibat dari buah pemikiran masyarakat, akal budi, ataupun adat istiadat masyarakat.

Serena Nanda dan Richard L. Warms adalah dua orang antropologi terkenal didunia. Dalam dunia antropolog namanya sering disebut sebagai Nanda and Warms. Nanda dam Warms menyimpulkan bahwa karakter pada suatu budaya dapat dikelompokkan menjadi enam, yaitu:

Budaya Sebagai Hal yang Dipelajari

Budaya pada hakikatnya tidak mungkin langsung muncul begitu saja. Beberapa budaya terlahir dari suatu hal yang sering dipelajari. Contoh sederhana dalam kehidupan manusia saat terlahir tidak mungkin manusia mengeteahui tata cara makan dengan sendirinya.

Ada pembelajaran terkait adab makan yang berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Begitupula dengan adab berbicara, sopan santun, atau melakukan berbagai tindakan dalam keseharian. Manusia pastinya akan mempelajari hal-hal tersebut seiring dengan tumbuh kembangnya.

Tidak hanya itu manusia dalam bermasyarakat tentunya juga akan belajar tentang norma-norma yang sosial untuk mengetahui tindakan mana saja yang dapat diterima oleh masyarakat dan tindakan mana yang nantinya dilakukan dapat memperoleh sanksi baik hukum maupun sosial.

Budaya Sebagai Simbol

Dalam kehidupan sehari-hari adakalanya manusia menggunakan budaya sebagai simbol untuk mengorganisir dan memberi makna pada hal-hal disekitarnya. Penggunaan simbol ini tidak terbatas hanya pada kalangan tertentu saja, adapula simbol yang telah disepakati bersama sebagai simbol yang berlaku diseluruh dunia.

Contohnya simbol lalu lintas seperti dilarang parkir, dilarang berhenti, dilarang belok kiri. Simbol tersebut berlaku dan digunakan oleh seluruh negara didunia untuk menjaga tata tertib dalam berkendara di jalan raya. Selain simbol yang berlalu untuk seluruh masyarakat didunia, adapula simbol yang digunakan hanya oleh sekelompok masyarakat.

Contoh dari ini adalah penggunaan bahasa slang seperti galau, mager, php, kepo. Penggunaan bahasa ini tentunya hanya digunakan oleh masyarakat tertentu pada suatu daerah. Serta hanya diketahui maknanya oleh masyarakat yang mendiami daerah tersebut.

Budaya Sebagai Sistem Terintegrasi

Budaya dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang terintegrasi. Dimana apabila suatu elemen dalam budaya tersebut dirubah makan akan mengubah elemen budaya yang lainnya. Contoh dalam kehidupan sehari dapat dilihat secara langsung yaitu anak-anak yang tumbuh dan besar diwilayah perkotaan maka akan senang untuk bermain ke mall.

Hal ini tentunya akan berbanding terbalik dengan anak-anak yang tumbuh dan besar di wilayah pedesaan. Jika anak-anak yang biasa tumbuh dikota dibawa ke desa dan dipaksa bermain di sawah atau tanah lapang tentunya anak-anak kota merasa tidak nyaman. Begitu pula sebaliknya dengan anak-anak yang tumbuh dipedesaan tidak akan nyaman jika diajak untuk bermain ke mall.

Budaya Mencakup Norma dan Nilai

Dalam budaya pastinya akan mencakup norma dan nilai-nilai kehidupan dalam bermasyarakat. Sebagaiman suatu budaya tumbuh dan berkembang, budaya pastinya mencakup normal dan nilai yang ada pada suatu masyarakat.

Norma dan nilai disini sangat luas cakupannya. Baik itu norma dan nilai secara agama, adat istiadat, maupun kepercayaan suatu kelompok. Contoh budaya yang mencakup norma dan nilai dalam adat istiadat yaitu adanya larangan bagi masyarakat suku Jawa untuk menikah dengan masyarakat suku Sunda.

Hal ini tentunya jika dinilai secara akal maupun ilmu pengetahuan tidak akan pernah ditemukan alasan yang masuk akal. Akan tetapi, karna sudah menjadi budaya yang lahir dari adanya kepercayaan tertentu, jika dilanggar pastinya pelanggarnya akan memperoleh sanksi sosial dari masyarakat sekitarnya.

Budaya Mempermudah Manusia Dalam Beradaptasi

Sebagaimana diketahui budaya secara global dapat dibagi menjadi dua, yaitu budaya yang tercipta atas kesepakatan manusia diseluruh dunia dan budaya yang tercipta dari sekelompok masyarakat di suatu daerah.

Budaya yang tercipta secara global atau dunia tentunya akan mempermudah manusia ketika hidup berpindah-pindah negara dan menyesuaikan dengan budaya yang telah dikenalnya. Contohnya sudah sewajarnya manusia sejak kecil dikenalkan dengan pekerjaan-pekerjaan rumah seperti mencuci piring, merapikan tempat tidur, mencuci baju, dan pekerjaan rumah lainnya.

Dengan demikian saat seseorang tersebut beranjak dewasa dan tinggal jauh dari kedua orang tuanya akan memudahkannya dalam beradaptasi dengan budaya yang telah terbangun sejak kecil.

Budaya Selalu Berubah Seiring Perkembangan Zaman

Suatu budaya akan terus berubah karena adanya dorongan baik dari dalam maupun luar budaya itu sendiri. Perubahan budaya ini biasanya erat kaitannya dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang tidak dapat dilepaskan.

Contohnya pada tahun 1980an segala hal yang berkaitan dengan administrasi masih dilakukan secara manual dengan ditulis tangan. Hal ini tentunya berbeda jauh dengan segala kegiatan administrasi yang terjadi pada tahun 2000an dimana segalanya telah digantikan dengan adanya peran komputer.

The post Karakter yang Melekat Pada Budaya Menurut Nanda dan Warms appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karakter: Pengertian – Jenis dan Cara Membentuknya https://haloedukasi.com/karakter Wed, 27 Jan 2021 09:36:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20209 Manusia lahir dan tumbuh dengan karakter yang berbeda-beda satu sama lain. Karakter ini memiliki peranan penting dalam kehidupan seorang manusia karena menentukan bagaimana cara seseorang bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Pengertian Karakter Pengertian Secara Umum Karakter merupakan serapan dari bahasa Inggris Character dan berasal dari bahasa Yunani Karasso  yang artinya cetak biru, format dasar, […]

The post Karakter: Pengertian – Jenis dan Cara Membentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia lahir dan tumbuh dengan karakter yang berbeda-beda satu sama lain. Karakter ini memiliki peranan penting dalam kehidupan seorang manusia karena menentukan bagaimana cara seseorang bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Pengertian Karakter

Pengertian Secara Umum

Karakter merupakan serapan dari bahasa Inggris Character dan berasal dari bahasa Yunani Karasso  yang artinya cetak biru, format dasar, atu sidik. Secara umum karakter adalah sifat-sifat yang ada pada diri seseorang, baik sebagai sesuatu yang telah dibawanya sejak lahir maupun sebagai hasil belajar dari lingkungannya.

Pengertian Menurut KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter didefinisikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang yang satu dengan yang lain. Karakter biasa disebut watak.

Pengertian Menurut Para Ahli

Beberapa ahli mendefinisikan karakter sebagai berikut:

  • W.B Saunders mengatakan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh seseorang atau sejumlah atribut pada diri seseorang yang bisa diamati.
  • Prof. Suyanto, Ph.D. menjelaskan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik itu dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa maupun Negara
  • Soemarno Soedarsono menyebutkan karakter sebagai nilai yang telah terpatri di dalam diri seseorang melewati pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan, serta pengaruh lingkungan yang kemudian dipadupadankan dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam diri seseorang dan menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang menjadi dasar dari sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang.
  • Drs. Hanna Djumhana Bastaman M.Psi mengatakan bahwa karakter merupakan format dari aktualisasi diri serta internalisasi nilai serta moral yang berasal dari luar menjadi satu ke dalam unsur kepribadiannya.
  • Prof. Dr. H.M Quraish Shihab mendefinisikan karakter sebagai himpunan pengalaman tentang pendidikan dan sejarah yang mendorong keterampilan yang terdapat di dalam diri seseorang untuk dapat menjadi perangkat ukur ataupun sisi insan untuk mewujudkannya, baik dalam wujud  pemikiran, perilaku, sikap, serta karakter dan budi pekerti.
  • Kemedikbud sendiri mengartikan karakter sebagai format cara beranggapan serta berperilaku seseorang yang nantinya bakal menjadi ciri khasnya.

Faktor Pembentukan Karakter 

Karakter dalam diri seseorang dibentuk oleh beberapa faktor yang secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu:

Faktor Internal

Yang dimaksud dengan faktor internal yang mempengaruhi pembentukan karakter manusia adalah faktor keturunan atau genetik.

Selain sifat-sifat fisik, orang tua juga dapat mewariskan sifat psikis atau karakter kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, adakalanya seorang anak akan mewarisi beberapa sifat atau karakter ayah dan atau ibunya.

Faktor Eksternal

Ada banyak faktor eksternal yang ikut berperan dalam membentuk karakter seseorang, diantaranya adalah:

  • Lingkungan dimana seseorang tumbuh, baik lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, maupun lingkungan pergaulannya.
  • Pola asuh yang diterima, baik dari orang tua dan atau pengasuhnya yang lain
  • Pendidikan yang ditempuh seseorang
  • Media, baik tontonan maupun bacaan, dan lain sebagainya

Jenis-jenis Karakter

Berbicara mengenai karakter manusia, maka banyak sekali jenisnya. Ada seseorang dengan karakter keras, lembut, pemarah, penyabar, teliti, cerita, pendiam, ekstrovert, introvert, dan sebagainya.

Karakter manusia tentunya sangat beragam dan berbeda-beda satu sama lain. Satu individu bisa memiliki beberapa jenis karakter yang bersinergi membentuk  personality atau kepribadiannya.

Dalam buku Personality Plus yang ditulis oleh Florence Litteur, disebutkan pada kepribadian manusia terbagi ke dalam empat tipe, yaitu:

Sanguin

OrangĀ  dengan tipe kepribadian sanguin biasanya memiliki karakter yang humoris, supel, easy going, ekspresif, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Pembawaannya tersebut membuatnya mudah bergaul dan disukai banyak orang. Disisi lain, tipe ini juga memiliki beberapa karakter negatif seperti cepat bosan, egois, dan pelupa.

Koleris

Tipe kepribadian koleris merupakan orang dengan bakat pembawaan sebagai pemimpin. Orang-orang koleris sangat menyukai tantangan, penuh pertimbangan, dan menilai segala sesuatu berdasarkan logika. Sisi negatif si koleris ini adalah kecenderungan untuk berpikir negatif, keras kepala, dan agak pendendam.

Melankolis

Orang dengan tipe kepribadian melankolis cenderung penyendiri dan memiliki perasaan yang peka. Selain itu orang melankolis memiliki perasaan empati yang tinggi dan mampu menjadi pendengar yang baik.

Mereka suka membantu orang, tidak suka menonjol dan perfeksionis. Sisi negatif karakter orang melankolis antara lain rendah diri, memendam masalah, dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

Plegmatis

Orang plegmatis dikenal sebagai pecinta damai. Mereka gemar bergaul meski dalam posisi pasif karena lebih suka diam danĀ  menjadi pendengar.

Orang plegmatis adalah orang yang sabar, bijaksana, dan cenderung memendam emosi. Karakter negatif dari pemilik kepribadian plegmatis adalah kurang antusias terhadap hal baru, menghindari tanggung jawab, dan suka menunda-nunda.

Cara Membentuk Karakter 

Pada dasarnya karakter dasar itu dibawa seorang manusia sejak lahir dan merupakan warisan genetik dari kedua orang tuanya. Akan tetapi, karakter juga bisa dibentuk dan berubah seiring waktu karena berbagai faktor, seperti pengasuhan, pergaulan, pendidikan, dan sebagainya.

Ada beberapa cara untuk membentuk karakter seseorang, diantaranya adalah melalui:

  • Membentuk lingkungan pengasuhan yang baik dan positif untuk anak.
  • Memberi pendidikan yang mengutamakan pembentukan karakter atau dikenal dengan pendidikan karakter.
  • Memilh lingkungan pergaulan yang baik
  • Melatih diri dengan kebiasaan-kebiasaan positif secara kontinu sehingga lambat laun akan menjadi atau membentuk karakternya.

The post Karakter: Pengertian – Jenis dan Cara Membentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>