Karate - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karate Wed, 12 Jul 2023 00:49:58 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Karate - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karate 32 32 10 Teknik Dasar Karate yang Harus Dikuasai https://haloedukasi.com/teknik-dasar-karate Wed, 12 Jul 2023 00:49:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44305 Karate merupakan olahraga beladiri yang sangat populer di masyarakat dunia. Di Indonesia saja pelatihan karate sudah mulai diajarkan mulai dari tingkat kanak-kanak. Olahraga beladiri karate banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia, di samping olahraga beladiri pencak silat yang merupakan olahraga beladiri asli Indonesia. Perguruan karate tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan cukup banyak mencetak atlet-atlet […]

The post 10 Teknik Dasar Karate yang Harus Dikuasai appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karate merupakan olahraga beladiri yang sangat populer di masyarakat dunia. Di Indonesia saja pelatihan karate sudah mulai diajarkan mulai dari tingkat kanak-kanak.

Olahraga beladiri karate banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia, di samping olahraga beladiri pencak silat yang merupakan olahraga beladiri asli Indonesia. Perguruan karate tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan cukup banyak mencetak atlet-atlet karate.

Sebagaimana olahraga beladiri lainnya, atlet karate atau disebut karateka, perlu mempelajari berbagai teknik gerakan atau jurus. Untuk menguasainya, tentu diperlukan latihan yang intensif dan konsisten. Seorang karateka akan dapat melakukan gerakan atau jurus karate dengan baik apabila menguasai tekniknya.

Terdapat 10 teknik dasar karate yang harus dikuasai oleh seorang karateka, yaitu:

1. Kihon (Gerakan Dasar Karate)

Teknik dasar karate yang pertama adalah kihon. Kihon merupakan gerakan dasar pada karate. Kihon harus dipelajari dan dikuasai dengan baik, sebelum seseorang mempelajari teknik karate yang lainnya. 

Teknik kihon terdiri dari beberapa teknik, yaitu:

  • Teknik berdiri (dachi)
  • Teknik pukulan (tsuki)
  • Teknik tangkisan (uke)
  • Teknik tendangan (geri)
  • Teknik sentakan

2. Kata (Jurus)

Setelah seorang praktisi karate menguasai Kihon, maka teknik dasar karate berikutnya yang harus dipelajari dan dikuasai adalah teknik Kata (jurus). Secara harfiah, Kata memiliki arti bentuk atau pola. Lebih jelasnya menurut Gunawan, kata adalah peragaan atau gerakan dalam karate yang telah dibakukan.

Teknik Kata merupakan penggabungan yang berasal dari teknik-teknik Kihon yang sudah dibentuk menjadi gabungan yang indah dan dinamis. Teknik kata disebut sebagai ruh dari karate. Sebab, Kata adalah sebuah karakter yang membedakan masing-masing aliran karate. Di dalamnya terkandung pembelajaran tentang prinsip bertarung serta berbagai teknik rahasia yang dahsyat dan mematikan. Gerakan-gerakannya juga menggambarkan falsafah-falsafah hidup. 

Ada beberapa hal dalam teknik Kata yang perlu dipahami juga diterapkan oleh praktisi karate atau karateka, yaitu: 

  • Setiap Kata memiliki jumlah gerakan dan urutan teknik yang tetap
  • Setiap Kata akan diawali dan diakhiri pada sebuah tempat yang sama dan mengikuti garis peragaannya/embusen
  • Setiap melakukan Kata selalu diawali dan diakhiri dengan sikap hormat
  • Setiap Kata memiliki irama-irama gerak tertentu, yang menjadikan penghayatan dari masing-masing teknik menjadi mutlak diperlukan
  • Bentuk teknik yang benar, mulai pengaturan napas, kekuatan dan ketajaman teknik, kelembutan, juga tinggi dan rendahnya kuda-kuda harus dikuasai dengan benar oleh seorang karateka.

Terdapat istilah Bungkai dalam Kata. Bungkai merupakan pengaplikasian dari gerakan-gerakan dasar Kata. 

Soeryadi (2018:1) menuturkan bahwa setiap gerakan kata telah diciptakan gerakan-gerakan kaki sedemikian rupa, sehingga ketika seorang karateka melakukannya meskipun tanpa adanya lawan akan bertindak seolah-olah lawan datang dari empat bahkan delapan arah, sehingga karateka tersebut memiliki kemungkinan untuk merubah posisi atau kedudukan kakinya. Setiap kata mempunyai arti, tingkat kesulitan, ritme gerakan, serta pernafasan yang berbeda.

3. Kumite (Pertarungan)

Teknik dasar karate yang ketiga yaitu Kumite. Jika diartikan secara harfiah, Kumite adalah “pertarungan tangan”. Tapi pengertian secara umumnya seorang karateka mengatakan bahwa Kumite merupakan teknik pertarungan atau perkelahian. 

Berdasarkan tingkatannya Kumite dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu:

  • Gohon Kumite (pertarungan lima teknik)
  • Kihon ippon Kumite (pertarungan satu teknik dasar)
  • Jiyu ippon Kumite ( peraturan bebas satu teknik dengan perjanjian)
  • Jiyu Kumite (peraturan bebas)

Kumite yang dipertandingkan dikenal dengan sebutan Shiai Kumite (Kumite Pertandingan. Berikut ini beberapa peraturan pertandingan karate:

  • Peraturan pertandingan WKF (World Karate Federation)
  • Peraturan pertandingan JKA (Japan Karate Association)
  • Peraturan pertandingan Kyokushinkai Karate-do menganut sistem kumite full body contact

4. Dachi (Kuda-Kuda)

Selanjutnya adalah Dachi atau kuda-kuda. Dachi merupakan gerakan paling dasar yang diajarkan paling pertama ketika belajar karate. Kuda-kuda atau dachi ini bisa dikatakan sebagai teknik yang paling penting. Sebab sebelum melakukan pukulan, tendangan, atau tangkisan harus diawali dengan kuda-kuda yang baik dan benar.

Di bawah ini beberapa posisi dachi (kuda-kuda) dalam karate:

Shizen-tai (Posisi Netral/Alami)

Shizen-tai adalah posisi berdiri netral atau alami dimana badan tetap dalam keadaan rileks atau santai tetapi tetap waspada.

Apabila sedang pada posisi ini, karateka memiliki potensi untuk melakukan gerakan yang sebelumnya tanpa direncanakan secara khusus, namun dari posisi ini karateka dapat melakukan dengan cepat berbagai bentuk serangan atau pertahanan. Maka dari itu lutut harus rileks serta tetap dalam keadaan fleksibel dengan bobot badan yang seimbang pada kedua kaki.

Posisi badan dan kaki dapat berubah menjadi berbagai bentuk gerakan, namun tetap berdasarkan pada azas kewaspadaan yang rileks atau santai. Posisi Shizen-tai adalah sebagai berikut:

  • Heisoku-dachi (posisi siap, tidak resmi)
  • Musubi-dachi (posisi siap, telapak kaki terbuka)
  • Hachiji-dachi (posisi kaki terbuka)
  • Uchi hachiji-dachi (posisi kaki terbuka – terbalik)
  • Heiko-dachi (posisi sejajar)
  • Teiji-dachi (huruf “T”)
  • Renoji-dachi (huruf “L”)

Zenkutsu-dachi (Kuda-kuda Posisi Depan)

Posisi Zenkutsu-dachi merupakan kuda-kuda yang memiliki kekuatan untuk maju ke depan sehingga sangat efektif digunakan saat maju dengan kekuatan. Biasanya digunakan untuk menahan serangan yang berasal dari arah depan. Selain itu, posisi ini juga kuat untuk digunakan dalam melakukan serangan ke atas.

Untuk melakukan Zenkutsu-dachi atau kuda-kuda posisi depan harus dipastikan ada ruang yang cukup besar antara kaki depan dan kaki belakang. Lalu rendahkan pinggul, tekuk lutut depan. Kaki belakang harus dipertahankan supaya tetap lurus. Pandangan harus dipastikan tetap ke depan, baik posisi lurus ke depan atau posisi hanmi.

Kokutsu-dachi (Kuda-kuda Posisi Belakang)

Kokutsu-dachi atau kuda-kuda posisi belakang merupakan posisi yang ideal untuk memblokir serangan dari arah depan, kemudian mengubah ke posisi depan untuk langsung memberikan serangan balasan.

Posisi ini dengan menjaga pinggang tetap rendah, tekuk lutut kaki belakang secara benar, dan ulurkan kaki untuk maju ke depan. Sikap kuda-kuda ini kuat ke belakang, sehingga sangat berguna dalam memblokir serangan yang datang dari depan.

Kiba-dachi (Kuda-kuda Posisi Terbuka Lebar)

Kiba-dachi merupakan kuda-kuda yang menyerupai seorang pria yang sedang menunggang kuda. Untuk melakukan posisi ini dengan benar, tekuk lutut, jaga tubuh bagian atas supaya tetap tegak lurus ke tanah, dan wajah lurus ke depan.

Sedangkan untuk sikap kaki yang mengangkang kuat di samping dan digunakan saat menerapkan teknik ke samping. Seperti saat melakukan empi-uchi (serangan siku), juga uraken-uchi (serangan belakang-kepalan tangan) dapat dibebaskan dari posisi ini.

Shiko-dachi (Kuda-kuda Posisi Persegi)

Shiko-dachi adalah kuda-kuda yang posisinya seperti sikap kaki mengangkang, kecuali kaki diputar keluar pada sudut 45⁰ dan pinggul rendah. Suatu garis yang tegak lurus turun dari pusat lutut yang akan memukul titik tengah yang berada di antara kaki.

Sanchin-dachi (Kuda-kuda Posisi Jam Kaca)

Sanchin-dachi dilakukan dengan kaki kanan diringankan berada di belakang kaki kiri membentuk garis horizontal dari menyentuh bagian belakang tumit kaki kiri dan bagian jempol kaki kanan. Kedua lutut membungkuk dan berbalik ke dalam. Jaga tubuh bagian atas supaya tegak lurus ke tanah dan tegangkan perut bagian bawah.

Posisi ini memang menjadikan posisi kaki relatif sempit, tetapi ini membuat dasar yang kuat bagi sebagai teknik pertahanan. Dari sikap atau posisi ini akan dengan mudah berganti ke sikap atau posisi lain dan dapat menuju ke segala arah. Lutut berposisi masuk ke dalam.

Hangetsu-dachi (Kuda-kuda Separuh Bulan)

Sikap Hangetsu-dachi atau kuda-kuda separuh bulan merupakan penggabungan dari sikap Zenkutsu-dachi dengan sikap Sanchin-dachi. Penempatan kaki sama persis, hanya saja dalam Hangetsu-dachi jarak antara kaki lebih pendek.

Metodenya yaitu memaksa lutut ke dalam, seperti sikap jam-kaca. Hangetsu-dachi sangat baik untuk serangan dan juga pertahanan. Namun lebih cenderung digunakan untuk pertahanan. 

Neko Ashi-dachi (Posisi Kaki Kucing)

Neko Ashi-dachi atau posisi kaki kucing ini merupakan sikap yang sangat elastis. Posisi ini menyesuaikan diri dengan baik, supaya tubuh dapat bergerak dengan lentur dan lincah. 

Teknik ini dilakukan dengan cara, pertama mulai dari sikap kembali, lalu menarik kaki depan sampai tumit diangkat dan bola kaki yang menyentuh lantai dengan ringan. Selanjutnya putar lutut kaki yang berada di depan sedikit ke dalam, maka akan membentuk gerakan paha melindungi pangkal paha. Kemudian arahkan kaki belakang ke depan membentuk sudut 45⁰ dan lutut ditekuk. Kaki belakang harus menahan berat badan.

Fudo-dachi atau Sochin-dachi

Kuda-kuda terakhir yaitu Fudo-dachi atau disebut juga Sochin-dachi. Sikap ini merupakan kombinasi dari sikap depan dengan sikap kaki mengangkang.

5. Te-Waze (Teknik Tangan)

Teknik dasar karate yang kelima Te-Waze atau teknik tendangan, yang terdapat beberapa teknik, yaitu:

Ken (tangan tertutup/kepalan)

Te-Waze atau teknik tangan yang pertama adalah Ken atau tangan tertutup/kepalan. Dimana Ken terdiri dari beberapa jenis kepalan yang dijelaskan di bawah ini.

  1. Seiken (kepalan depan): ini digunakan untuk melakukan pukulan (tsuki) yang mengenai sasaran atau target bagian depan dua ruas jari yaitu ruas jari tengah dan ruas jari telunjuk.
  2. Ura-ken (kepalan belakang): pada ura-ken ini bentuk tangan tetap seperti pada seiken. Bagian kepalan tangan yang digunakan untuk melakukan serangan adalah bagian belakang atau punggung kepalan, pada bagian atas buku jari telunjuk dan buku jari tengah. Ini pada umumnya digunakan untuk menyerang bagian wajah/badan lawan di bagian samping.
  3. Kentsui (kepalan palu): ini sering disebut juga shutsui (tangan palu) atau tettsui (palu besi). Kepalan tangan seperti pada seiken, gunakan bagian bawah kepalan yang mengenai sasaran. Lakukan serangan dengan snap/lecutan/sentakan.
  4. Ippon-ken (kepalan satu buku jari): bentuk kepalan lasih seperti seiken tetapi buku jari telunjuk lebih menonjol ke depan dibanding jari yang lain, tekan bagian samping menggunakan ibu jari untuk lebih menguatkan. Posisi ini banyak digunakan untuk menyerang bagian hidung, bagian bawah hidung dan tulang rusuk.
  5. Nakadaka-ken (kepalan ruas jari): bentuk kepalan tangan tetap seiken, tetapi buku jari tengah menonjol ke depan. Tahan jari tengah yang menonjol tersebut menggunakan jari telunjuk dan jari manis, lalu tekan dari arah bawah dengan ibu jari. Digunakan untuk menyerang lawan pada bagian-bagian yang sama dengan ippon-ken.
  6. Hira-ken (kepalan ruas jari tangan ke depan): dilakukan dengan cara tekuk semua jari-jari sampai menyentuh telapak tangan. Tekuk jari-jari dengan ringan ke arah bawah. Untuk menguatkan tekan dengan ibu jari atau tahan pada bagian belakang telapak tangan. Kepalan seperti ini lebih banyak digunakan untuk menyerang bagian bawah hidung atau tulang rusuk.

Kaisho (tangan terbuka)

Beberapa bentuk dalam Kaisho, yaitu:

  1. Shuto (tangan pisau): serangan ini digunakan untuk menyerang lengan atau kaki lawan apabila lawan tersebut menyerang terlebih dahulu. Efektif juga digunakan dalam memberikan serangan ke pelipis lawan, sisi leher atau tulang rusuknya.
  2. Haito (tangan bubungan): digunakan dari sisi berlawanan dari tangan yang digunakan di posisi shuto.
  3. Haishu (punggung tangan): dilakukan dengan cara menggunakan seluruh permukaan punggung tangan untuk memukul di komdisi Haishu. Sedangkan bagian belakang tangan utamanya digunakan untuk memblokir serangan lawan..
  4. Kumade (tangan beruang): posisi ini digunakan untuk menyerangan wajah dengan baik dan langsung didorong ke arah depan atau gerakan yang menyapu ke samping.
  5. Nukite (tangan tombak): biasanya posisi ini ujung jari di nukite digunakan untuk menyerang titik antara mata, ketiak, dan daerah lainnya yang mudah diserang.
  6. Washide (tangan elang): berguna serangan terhadap tenggorokan dan poin penting lainnya.
  7. Keito (pergelangan tangan kepalan ayam): cara melakukannya serangan lengan pukulan lawan atau ketiak dengan gerakan seperti mematuk lengan bawah.
  8. Seiryuto (tangan rahang sapi): digunakan untuk menahan serangan lawan dengan mendorong ke depan dan untuk menyerang wajah lawan dan tulang selangka.
  9. Kakuto (pergelangan tangan menekuk): gunanya adalah untuk menyerang lawan yang sedang memukul atau ketiak dengan gerakan seolah mematahkan lengan bawah.
  10. Teisho (tumit telapak tangan): digunakan untuk menyikat lengan lawan, menyerang ke samping atau ke bawah, dan juga menyerang dagu lawan.

Wan (lengan)

Posisi ini penggunaan lengan dimaksudkan untuk menangkis dan menggeser ke samping serangan kaki atau tangan, dengan arah sebagai berikut:

  1. Nai-wan (sisi dalam)
  2. Gai-wan (sisi luar)
  3. Hai-wan (sisi atas)
  4. Shu-wan (sisi bawah)

Empi/Hiji (siku)

Empi digunakan untuk menggambarkan bagian dari lengan yang digunakan dalam serangan ini, dan juga memukulkannya sendiri. Pilihannya seperti berikut:

  1. Mae Empi-uchi (depan)
  2. Tate Empi-uchi (atas)
  3. Ishiro Empi-uchi (belakang)
  4. Otoshi Empi-uchi (bawah)
  5. Mawashi Empi-uchi (berputar)

6. Ashi Waza (Teknik Kaki)

Posisi Ashi Waza atau teknik kaki terdiri dari:

  • Koshi (bola kaki): ini merupakan bagian dari teknik kaki yang juga dikenal dengan josokutei atau mengangkat telapak kaki. Teknik ini untuk memberikan tendangan ketika menghadapi lawan dan diarahkan di bagian dada, perut dan pangkal paha. Misalnya, Ren Tobi-geri, Ren-geri, Mawashi-geri dan lain-lain.
  • Sokuto (pisau kaki): merupakan bagian dari kaki yang digunakan dalam tendangan yang diarahkan ke samping. Seperti posisi Sokuto Oase-uka, Ura Yoko-geri Keage, Ushiro-geri Keange, dan lain-lain.
  • Kakato (tumit): adalah bagian dari kaki yang digunakan dalam tendangan yang diarahkan ke belakang. Contonya Yoko-geri Kekomi, Ura Yoko-geri Kekomi, Gyaku Mawashi-geri, dan lain-lain.
  • Haisoku (punggung kaki): digunakan dalam melakukan tendangan yang ditujukan ke pangkal paha. Misalnya posisi Ashikubi Kake-uke, Gyaku Mikazuki-geri, Mawashi-geri dan lain-lain.
  • Tsumasaki (ujung jari kaki): bisa saja digunakan dalam tendangan yang ditujukan pada pangkal paha atau bagian tengah tubuh. Misalnya posisi Tsumasaki-geri.
  • Hizagashira (posisi lutut)
  • Ashi no ura (bagian dalam telapak kaki)
  • Kaikotsu (tulang kering).

7. Zuki (Pukulan)

Teknik zuki adalah teknik teknik gerakan pukulan. Gerakan ini merupakan yang paling penting bagi karateka

Berikut jenis teknik pukulan perlu Anda ketahui.

  • Oi-zuki-chudan: pukulan mengarah ke ulu hati/perut.
  • Agi-zuki: pukulan menggunakan tangan bagian dalam yang juga bentuknya seperti agi-uke.
  • Choku-zuki: berikan pukulan ke arah perut sambil menggunakan posisi  kuda-kuda hachiji-dachi.
  • Kage-zuki: merupakan pukulan ke arah samping seperti pada Kata Tekki Shodan.
  • Tate-zuki: yaitu pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke.
  • Yama-zuki: adalah pukulan ganda dengan kedua tangan.
  • Morete-hisame-zuki : ialah pukulan dengan kedua tangan.
  • Ura-zuki:pukulan dengan bentuk soto-ude-uke.
  • Morete-zuki: pukulan dan dorongan.
  • Kisame-zuki: pukulan yang mengarah ke kepala namun kaki sama sekali tidak melangkah.
  • Gyaku-zuki: pukulan yang mengarah ke perut, namun kaki tetap tidak melangkah.
  • Oi-zuki-jodan: sebuah pukulan yang mengarah ke kepala.
  • Uraken-uchi: pukulan menyamping.

8. Geri (Tendangan)

Beberapa faktor pokok pada teknik tendangan di dalam karate ialah seperti berikut:

  • Pertama angkat lutut dari kaki yang akan menendang setinggi mungkin dan sedekat mungkin ke dada. Lutut akan menekuk penuh, lalu pindahkan berat kaki ke pinggul.
  • Kemudian lentingan, tekukan dan pelurusan lutut. Dimana ada dua cara menendang yaitu pertama menggunakan daya pegas lutut yang dilentingkan sepenuhnya. Yang kedua dengan meluruskan kuat-kuat lutut kaki yang tadi ditekuk hingga menyerupai gerakan menyodok.
  • Daya pegas pinggul dan pergelangan kaki. Kekuatan kaki saja tidak cukup, maka harus diperkuat oleh tenaga yang dihasilkan dari pegas dan lutut.

Berikut ini jenis-jenis tendangan dalam karate, yaitu:

  1. Mae geri atau tendangan depan, merupakan teknik berupa tendangan angkat (melenting) atau sebuah tendangan menyodok lurus dengan sasaran ke arah depan.
  2. Usiro geri atau tendangan belakang.
  3. Keage atau tendangan mengangkat.
  4. Kekomi atau tendangan menyodok.
  5. Yoko geri atau tendangan samping. 
  6. Mawashi geri atau tendangan menggunakan kaki bagian atas.

9. Uke (Tangkisan atau Elakan)

Teknik elakan atau tangkisan pada beladiri karate dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain itu bisa juga dilakukan dengan menggunakan alat atau anggota tubuh yang ada, seperti tangan atau lengan dan kaki atau tungkai kaki.

Di bawah ini beberapa gerakan atau posisi uke atau tangkisan:

  • Gedan barai (sapuan bagian bawah): berfungsi ganda yaitu sebagai tangkisan dasar juga sebagai salah satu jenis kesiagaan dalam latihan dasar.
  • Jodan age-uke (tangkisan angkat, bagian atas): merupakan tangkisan dasar yang digunakan untuk melumpuhkan serangan lawan ke bagian atas ulu hati dan kepala. Tangkis dengan kuat ke atas dengan bagian luar dari lengan depan.
  • Chudan ude-uke (tangkisan lengan, bagian tengah), soto uke (tangkisan dari luar): Chudon ude-uke, soto-uke, merupakan tangkisan yang digunakan untuk melumpuhkan serangan pukulan yang datang ke dada dan muka. Caranya, belokkan lengan lawan ke samping, lalu tangkis dengan sisi luar dari pergelangan tangan.
  • Morote-uke (tangkisan dengan bentuk seperti morote-zuki).
  • Juji-uke (tangkisan dengan menggunakan kedua tangan yang disilang). 
  • Shuto-uke (tangkisan dengan tangan pedang).
  • Uchi-ude-uke (tangkisan tengah dari bawah ketiak).
  • Soto-ude-uke (tangkisan tengah dari belakang telinga).
  • Agi-ke (tangkisan atas).

10. Nage Waza (Bantingan)

Dalam karate, yang dipelajari tidak hanya kuda–kuda, pukulan, tendangan, dan tangkisan saja, namun ada pula bantingan atau yang juga disebut Nage Waza. Teknik ini cocok digunakan ketika posisi lawan berada dalam jarak yang dekat. 

Beberapa teknik bantingan antara lain:

  • Fumi kiri
  • Udewa
  • Tsubamagaeshi
  • Unshu geri

The post 10 Teknik Dasar Karate yang Harus Dikuasai appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Gerakan Dasar Karate Beserta Gambar https://haloedukasi.com/gerakan-dasar-karate Sat, 17 Apr 2021 06:06:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24208 Salah satu dari seni beladiri yang sangat populer di kalangan masyarakat adalah karate. Seni beladiri ini berasal dari negri matahari terbit, yaitu Jepang. Selain teknik dasar pencak silat yang lain, teknik dasar karate merupakan teknik yang paling dicari dan diminati untuk dipelajari oleh sebagian besar kalangan pecinta silat. Dan apa saja gerakan dasar karate? Berikut […]

The post 7 Gerakan Dasar Karate Beserta Gambar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu dari seni beladiri yang sangat populer di kalangan masyarakat adalah karate. Seni beladiri ini berasal dari negri matahari terbit, yaitu Jepang. Selain teknik dasar pencak silat yang lain, teknik dasar karate merupakan teknik yang paling dicari dan diminati untuk dipelajari oleh sebagian besar kalangan pecinta silat. Dan apa saja gerakan dasar karate? Berikut ulasannya.

1. Kihon

kihon

Dalam setiap ilmu beladiri harus mempunyai pondasi yang kuat sebelum berlatih ilmu silatnya. Dan Kihon ini merupak sebuah pondasi yang mana harus dikuasai oleh setiap karatedo. Setelah menguasai Kihon dengan sempurna baru nanti akan beralih ke Kumite dan Kata.

Cara melakukan Kihon diawali dengan menendang dan memukul yang kerap kita kenal sebagai sabuk putih, untuk kemudian mengenal gerakan bantingan yang berada pada level sabuk coklat. Dan jika karatedo sudah mengenakan sabuk hitam, maka karatedo tersebut telah menguasai seluruh kihon yang ada pada ilmu karate.

2. Kumite

kumite

Makna harfiah dari kumite adalah pertemuan tangan. Biasanya Kumite dilakukan oleh karatedo bersabuk biru atau lebih. Namun seiring perkembangan zaman, dojo sekarang menawarkan pengajaran/pelatihan Kumite pada praktisi sabuk kuning atau yang masih pada tingkat pemula.

Go hon kumite atau kumite yang diatur adalah yang pertama kali dipelajari oleh para karatedo sebelum melakukan kumite bebas atau jiyu kumite.

3. Kata

kata

Teknik dasar selanjutnya adalah Kata. Yang mana secara harfiah adalah bentuk atau pola dan di dalam karate, Kata bukan hanya pelatihan secara fisik biasa ataupun aerobik yang diduga banyak orang. Namun lebih dari itu, ada pelajaran tentang prinsip bertarung yang terkandung di dalam teknik dasar Kata ini.

Dalam tiap gerakan di Kata mengandung falsafah kehidupan. Ada istilah Bunkai di dalam Kata di mana ini adalah sebuah aplikasi yang karatedo bisa gunakan dari gerakan dasar Kata itu sendiri.

Untuk tiap Kata, tiap aliran mempunyai gerak dan nama yang berbeda-beda. Sebagai contoh, Kata Tekki yang ada pada aliran Shotokan yang lebih dikenal dengan istilah Naihanchi yang ada di aliran Shito Ryu dan inilah yang memengaruhi Bunkai pada setiap aliran juga menjadi tak sama antara satu dan yang lain.

4. Dachi atau Kuda-kuda

dachi

Dachi merupakan salah satu teknik dasar dari karate yang perlu dikuasai oleh tiap pemula karatedo. Kuda-kuda adalah awal yang penting di dalam sebuah bela diri karena dianggap sebagai tumpuan dari seluruh gerakan yang ada sehingga karatedo (sebutan untuk praktisi karate) untuk mengenal dan mempelajarinya dengan baik.

Berikut macam-macam kuda-kuda yang ada:

  • Kuda-kuda dasar atau kaki yang perlu dibuka selebar bahu, yaitu hachiji-dachi.
  • Kuda-kuda berat belakang, yaitu ko-kutsu-dachi.
  • Kuda-kuda berat depan, yaitu zen-kutsu-dachi.
  • Kuda-kuda berat tengah, yaitu sanshin-dachi.
  • Kuda-kuda berat tengah namun kaki dirapatkan (dalam Kata Unsu), yaitu heisoku-dachi.
  • Kuda-kuda berat tengah (dalam Kata Hangetsu), yaitu hangetsu-dachi.
  • Kuda-kuda berat tengah (dalam Kata Sochin), yaitu sochi-dachi.
  • Kuda-kuda berat belakang (dalam Kata Unsu), yaitu neko-ashi-dachi.

5. Zuki atau Pukulan

Zuki

Sudah umum jika pada tiap seni beladiri ada yang namanya teknik pukulan. Aneh malah jika tidak ada teknik tersebut dalam beladiri. Begitupun karate. Setiap karatedo wajib menguasai teknik Zuki ini dengan sempurna agar dapat menyerang lawan dengan baik.

Dan berikut ini adalah jenis teknik pukulan yang perlu diketahui dan dipelajari.

  • Pukulan mengarah ke ulu hati atau perut, yaitu oi-zuki-chudan.
  • Pukulan mengarah ke kepala, yaitu oi-zuki-jodan.
  • Pukulan mengarah ke perut namun kaki tak melangkah, yaitu gyaku-zuki.
  • Pukulan mengarah ke kepala namun kaki tak melangkah, yaitu kisame-zuki.
  • Pukulan dan dorongan, yaitu morete-zuki.
  • Pukulan dalam bentuk seperti soto-ude-uke, yaitu ura-zuki.
  • Pukulan dengan menggunakan kedua tangan, yaitu morete-hisame-zuki.
  • Pukulan ganda menggunakan kedua tangan, yaitu yama-zuki.
  • Pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke, yaitu tate-zuki.
  • Pukulan ke arah samping seperti pada Kata Tekki Shodan, yaitu kage-zuki.
  • Pukulan ke arah perut sambil menggunakan kuda-kuda hachiji-dachi, yaitu choku-zuki.
  • Pukulan menggunakan tangan bagian dalam yang juga bentuknya seperti agi-uke, yaitu agi-zuki.
  • Sikutan, yaitu empi.
  • Tangan pedang, yaitu tate-shuto.
  • Tangan pedang, yaitu shuto-uchi.
  • Tangan pedang, yaitu haito-uchi.
  • Tangan pedang, yaitu haishu-uchi.
  • Pukulan menyamping, yaitu uraken-uchi.
  • Tangan palu, yaitu tetsui-uchi.

6. Geri atau Tendangan

Geri

Teknik Geri merupakan teknik kunci yang wajib dikuasai karatedo. Di mana teknik gerakan tendangan juga digunakan saat menyerang lawan selain dari penggunaan pukulan.

Berikut ini adalah jenis-jenis tendangan yang perlu diperhatikan dan bahkan dikuasai dengan baik oleh para karatedo sebagai dasar.

  • Tendangan belakang, yaitu usiro-geri.
  • Tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disnap, yaitu yoko-geri-keange.
  • Tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disodok, yaitu yoko-geri-kekome.
  • Tendangan menggunakan kaki bagian atas, yaitu mawashi-geri.
  • Tendangan yang mengarah ke perut maupun kepala dengan arah ke depan, yaitu mae-geri.

7. Uke atau Tangkisan

Uke

Ketika ada serangan, kita otomatis menagkis serangan itu. Begitupun Karate. Teknik menangkis adalah salah satu dasar teknik yang dipelajari dan dipraktekan ketikan tanding dengan lawan.

Cara melakukannya adalah posisikan badan untuk miring dan angkat kedua tangan atau satu tangan untuk menangkis.

Posisi badan perlu menyamping atau paling tidak segaris dengan kuda-kuda. Tujuannya adalah agar ketika tendangan atau pukulan lawan tak mengenai tangkisan kita, serangan itu tak akan bisa mengenai tubuh kita. Berikut ini adalah sejumlah teknik tangkisan untuk dipelajari.

  • Tangkisan dengan bentuk seperti morote-zuki, yaitu morote-uke.
  • Tangkisan menggunakan kedua tangan yang disilang, yaitu juji-uke.
  • Tangkisan menggunakan tangan pedang, yaitu shuto-uke.
  • Tangkisan tengah berasal dari bawah ketiak, yaitu uchi-ude-uke.
  • Tangkisan tengah berasal dari belakang telinga, yaitu soto-ude-uke.
  • Tangkisan atas, yaitu agi-uke.
  • Tangkisan bawah, yaitu gedan barai.

The post 7 Gerakan Dasar Karate Beserta Gambar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Manfaat Karate yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/manfaat-karate Mon, 22 Feb 2021 04:04:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21302 Karate adalah salah satu jenis seni bela diri yang bermula dari negeri Jepang. Di dalam pertandingan karate, atlit atau peserta yang bertanding tidak diperkenankan menggunakan peralatan atau senjata khusus untuk menyerang lawan. Melakukan latihan karate akan berpengaruh baik pada tubuh karena berbagai gerakannya dapat merangsang seluruh bagian tubuh untuk tetap aktif. Oleh karena itu, tubuh […]

The post 5 Manfaat Karate yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karate adalah salah satu jenis seni bela diri yang bermula dari negeri Jepang. Di dalam pertandingan karate, atlit atau peserta yang bertanding tidak diperkenankan menggunakan peralatan atau senjata khusus untuk menyerang lawan.

Melakukan latihan karate akan berpengaruh baik pada tubuh karena berbagai gerakannya dapat merangsang seluruh bagian tubuh untuk tetap aktif.

Oleh karena itu, tubuh pun akan terjaga kesehatan dan kebugarannya. Selain kebaikan ini, bela diri karate juga memiliki beberapa manfat penting lainnya:

1. Memperkuat Otot Lengan dan Kaki

Gerakan yang bertumpu pada tangan dan kaki sangat mendominasi di alam seni bela diri karate. Pada saat bertanding, seorang atlit beladiri ini akan menggunakan jurus yang bagian besar menggunakan gerakan tangan dan kaki untuk memukul ataupun menendang.

Oleh sebab itu, karate dipercaya mampu memperkuat otot-otot tangan dan kaki.

2. Membangun Pertahanan Diri

Manfaat olahraga karate selanjutnya adalah untuk melindungi diri dari serangan atau ancaman tertentu. Serangan yang dimaksud di sini adalah serangan fisik. Jika seseorang mampu untuk membela dirinya atau mempertahankan keselamatannya, maka dia pun akan lebih aman di dalam berbagai situasi.

Karate memiliki gerakan yang berfokus pada tangan dan kaki, sehingga sangat mudah dipelajari oleh para pemula maupun berbagai kalangan dari anak-anak sampai usia dewasa.

3. Memacu Pertumbuhan Fisik

Bela diri karate juga mampu meningkatkan kesehatan tubuh. Sejumlah gerakannya dapat memperkuat pernafasan dan kinerja jantung.

Selain itu, olahraga ini juga berpengaruh positif pada pertumbuhan fisik. Gerakan karate merangsang tubuh untuk bergerak lebih cepat dan dinamis, sehingga seluruh bagian tubuh dapat menjadi lebih seimbang, fleksibel dan semakin kuat.

4. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Karate juga dapat melatih fokus dan konsentrasi seorang. Di dalam sebuah pertandingan, atlet atau peserta karate diharuskan untuk dapat fokus saat melakukan serangan dan menangkis serangan dari lawan.

Oleh sebab itu, orang-orang yang mempelajari beladiri ini, biasanya akan memiliki tingkat konsentrasi yang baik.

5. Meningkatkan Percaya Diri

Rasa percaya diri seseorang dapat meningkat apabila ia menguasai sebuah keterampilan tertentu, contohnya ilmu bela diri karate. Kepercayaan diri tersebut akan terasah seiring dengan seringnya pertandingan yang diikuti ataupun seringnya ia melakukan performa di depan umum.

Selain itu, dengan menguasai ilmu bela diri seperti karate ini, seseorang tentu semakin percaya diri untuk menjaga dirinya di dalam berbagai situasi.

The post 5 Manfaat Karate yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karate: Sejarah – Teknik Dasar dan Peraturannya https://haloedukasi.com/karate Tue, 05 Jan 2021 08:26:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18377 Di dunia selain silat, kita juga mengenal beberapa seni bela diri lainnya. Seperti karate, taekwondo, gulat dan sebagainya. Seni bela diri pada jaman sekarang ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat. Selain untuk olahraga, seni bela diri juga dapat berfungsi untuk melindungi diri kita dari bahaya di luaran sana. Pada materi kali ini kita akan […]

The post Karate: Sejarah – Teknik Dasar dan Peraturannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di dunia selain silat, kita juga mengenal beberapa seni bela diri lainnya. Seperti karate, taekwondo, gulat dan sebagainya. Seni bela diri pada jaman sekarang ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat.

Selain untuk olahraga, seni bela diri juga dapat berfungsi untuk melindungi diri kita dari bahaya di luaran sana. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai salah satu seni bela diri yaitu karate.

Pengertian Karate

Karate

Karate sendiri merupakan seni bela diri yang berasal dari negara Jepang. Sama seperti silat, seni bela diri karate juga hanya menggunakan tangan kosong saja, tanpa bantuan properti lainnya.

Seni bela diri karate ini sedikit ada pengaruh dari seni bela diri yang berasal dari China yaitu kenpo. Asal dari nama karate ini terdiri dari dua kanji, yaitu “kara” yang memiliki arti kosong dan “te” yang berarti tangan.

Apabila digabungkan kedua kanji tersebut menjadi “karate” dan akan memiliki makna yaitu tangan kosong.

Sejarah Karate

Sebenarnya berdasarkan sejarah karate ini, negara Jepang hanya mengembangkan seni bela diri dari Cina. Pada abad ke-16 M, seni bela diri karate ini masuk ke negara Jepang melalui pulau Okinawa. Pada saat itu, pulau Okinawa merupakan pulau yang sedang dijajah oleh Jepang.

Jepang membuat peraturan di pulau yang dijajah tersebut bahwa seluruh masyarakat Okinawa tidak ada yang boleh memiliki senjata dalam bentuk apapun. Ada saudagar yang berasal dari Cina, beliau mengajarkan secara diam-diam sebuah bela diri yang tanpa menggunakan senjata.

Seiring dengan perkembangan waktu yaitu pada abad ke-19, pulau Okinawa menjadi salah satu bagian dari negara Jepang. Dan bela diri yang dibawa oleh saudagar Cina tersebut juga semakin berkembang di Jepang.

Namun, sedikit mengalami perubahan pada gerakannya. Dan pada akhirnya seni bela diri tersebut diberi nama yaitu Okinawa-te. Lambat laun berubah namanya menjadi karate, dan pada tanggal 10 Oktober 1970 dibentuklah WKF yang merupakan organisasi yang mengatur seluruh masalah karate yang di seluruh dunia.

Sejarah seni bela diri karate masuk ke Indonesia yaitu pertama kali dibawa oleh mahasiswa yang berasal dari Indonesia. Mahasiswa tersebut melakukan studinya di negara Jepang. Setelah para mahasiswa tersebut kembali ke Indonesia dan mendirikan sebuah dojo.

Mereka memperkenalkan salah satu aliran yang berada dalam karate. Aliran dalam karate itu disebut Shotokan. Dojo didirikan pada tahun 1963 di Jakarta. Lambat laun Indonesia sering kedatanan ahli dari seni bela diri karate yang berasal dari Jepang.

Akhirnya seni bela diri karate tumbuh dan berkembang di negara Indonesia juga. Lambat laun akhirnya berdiri sebuah perguruan karate di Indonesia yaitu FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia).

Manfaat Karate

  • Melatih konsentrasi seseorang yang melakukannya.
  • Bisa digunakan sebagai perlindungan diri dan juga untuk melindungi orang lain di sekitar kita.
  • Menambah tingkat ke refleksan.
  • Membuat organ jantung kita lebih sehat.
  • Meningkatkan kapasitas penyimpanan pada otak, karena dalam olahraga karate ini perlu menguasai berbagai macam gerakan yang berbeda-beda.

Teknik Dasar dalam Karate

Kihon

Kihon

Teknik kihon yaitu teknik yang harus dikuasai sebelum melaksanakan teknik selanjutnya. Kihon sendiri memiliki makna yaitu fondasi. Biasanya untuk memulai teknik kihon diawali dengan gerakan memukul dan menendang.

Gerakan memukul dan menendang biasanya dilakukan pada tingkatan sabuk putih. Apabila karatedo sudah berada pada sabuk selanjutnya yang lebih tinggi yaitu sabuk hitam, maka karatedo harus sudah menguasai seluruh teknik dari kihon ini.

Kata

Kata

Di dalam teknik kata ini terdapat pelajaran mengenai prinsip bertarung. Pada setiap gerakan dari teknik kata ini memiliki nama masing masing. Misalnya kata Tekki yang berada dalam aliran Shotokan.

Kumite

Kumite

Kumite ini memiliki arti yaitu pertemuan tangan. Seperti yang sudah berada pada tingkatan lanjut sering menggunakan teknik kumite ini. Go hon kumite merupakan sebuah teknik yang dipelajari sebelum melanjutkan ke tahap kumite bebas.

  • Kyokushin
    Kyokushin memiliki arti yaitu aliran kontak langsung. Kyokushin ini biasanya sebuah pukulan dan tendangan ke arah lawan.
  • Aliran Shotokan
    Pada teknik kumite ini digunakan hanya untuk para karatedo yang sudah berada pada sabuk hitam. Karatedo harus menjaga pukulannya agar teman yang menjadi pasangan ketika berlatih tidak mengalami cidera.
  • Aliran Wado-ryu
    Teknik kumite pada aliran ini terdapat dua jenis. Yang pertama yaitu pelatih hanya diperbolehkan menggunakan teknik yang diperbolehkan untuk pertandingan. Sedangkan yang kedua yaitu, seluruh teknik bisa digunakan.

Kuda-kuda

Kuda-kuda

Teknik kuda kuda ini sangat penting dan harus dipelajari dari seni bela diri karate ini. Teknik kuda-kuda merupakan tumpuan dari seluruh gerakan yang lainnya. Ada beberapa macam teknik kuda-kuda, diantaranya:

  • Hachiji-dachi yaitu kuda-kuda dasar. Dalam hal ini kaki dibuka selebar bahu.
  • Zen-kutsu-dachi atau yang biasa disebut kuda-kuda berat depan.
  • Ko-kutsu-dachi atau yang biasa disebut kuda-kuda berat belakang.
  • Sanshin-dachi atau yang biasa disebut kuda-kuda berat tengah.
  • Heisoku-dachi atau yang biasa disebut kuda-uda berat tengah dengan kaki yang rapat.
  • Hangetsu-datchi atau yang biasa disebut kuda-kuda berat tengah yang termasuk dalam teknik kata sochin.
  • Neko-ashi-dachi atau yang biasa disebut kuda-kuda berat belakang yang termasuk dalam teknik kata unsu.

Zuki

Zuki

Zuki atau gerakan yang berupa pukulan ini juga merupaka suatu hal yang harus dipelajari bagi karatedo. Ada berbagai macam jenis zuki atau pukulan yang berada dalam karate, yaitu:

  • Oi-zuki-chudan yaitu pukulan yang mengarah pada perut atau ulu hati.
  • Gyaku-zuki yaitu pukulan yang mengarah ke perut, namun kaki karatedo tidak boleh melangkah.
  • Oi-zuki-jodan yaitu pukulan yang mengarah pada kepala.
  • Morete-zuki yaitu pukulan dan juga dorongan.
  • Kisame-zuki yaitu pukulan yang arahnya menuju ke kepala, namun kaki karatedo tidak boleh melangkah.
  • Morete-hisame-zuki yaitu pukulan dengan menggunakan kedua tangan.
  • Ura-zuki yaitu pukulan dalam bentuk soto-ude-uke.
  • Yama-zuki merupakan pukulan berganda yang menggunakan kedua tangan.
  • Choku-zuki merupakan pukulan yang mengarah pada perut sambil melakukan kuda-kuda hachiji-dachi.
  • Empi yaitu sikutan.
  • Tate-shuto yaitu pukulan tangan pedang.
  • Uraken-uchi yaitu pukulan dengan arah menyamping.
  • Tetsu-uchi yaitu pukulan dengan tangan palu.

Geri

Geri

Geri yaitu gerakan menendang atau tendangan dalam seni bela diri karate. Ada beberapa jenis dari tendangan yaitu:

  • Usiro-geri yaitu tendangan belakang.
  • Yoko-geri-kekome yaitu tendangan dengan menyodok menggunakan kaki bagian samping.
  • Yoko-geri-keange yaitu tendangan menggunakan kaki bagian samping.
  • Mawashi-geri yaitu tendangan menggunakan kaki bagian atas.
  • Mae-geri yaitu tendangan yang mengarah pada perut atau kepala.

Uke

Uke

Uke yaitu gerakan berupa tangkisan. Tangkisan memiliki fungsi agar ketika lawan kita memukul atau menendang tidak mengenai tubuh kita. Ada beberapa teknik dari uke, yaitu:

  • Soto-ude yaitu menangkis pukulan dan tendangan yang berasal dari belakang telinga.
  • Mae yaitu menangkis tendangan dari lawan yang mengarah pada bagian tubuh yang bawah.
  • Uchi-ude yaitu menangkis pukulan dan juga tendangan yang berasal dari bawah ketiak.
  • Agi yaitu menangkis pukulan dan tendangan yang berasal dari atas.

Peraturan Karate

  • Karatedo harus menggunakan pakaian karate berwarna putih dan tidak boleh menggunakan pakaian karate warna lain.
  • Menggunakan pakaian karate yang bersih, apabila ada robekan pada pakaian karate harus segera di jahit.
  • Panjang lengan dari pakaian karate tidak boleh menutupi pergelangan tangan. Panjangnya harus menutupi siku dan tidak boleh dilipat.
  • Panjang dari celana karate tidak boleh menutupi pergelangan kaki dan panjangnya harus menutupi lutut. Tidak boleh dilipat.
  • Badge perguruan dipasang di dada sebelah kiri sebagai identitas dari organisasi. Dan badge FORKI dipasang di dada sebelah kanan.
  • Untuk acara khusu yaitu PON atau PORDA diharuskan menggunakan lambang daerah sebagai pengganti lambang perguruan di dada bagian kiri.
  • Pemakaian dari sabuk karate harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dewan perguruan tentang tingakatan sabuk dan juga warna sabuk.
  • Panjang dari sabuk karate tidak boleh melebihi lutut.

Lapangan dan Properti dalam Karate

Lapangan Karate

Lapangan Karate

Lapangan pada seni bela diri karate yaitu berbentuk matras, yang memiliki ukuran-ukuran sebagai berikut:

  • Panjang matras : 10 m
  • Lebar matras : 10 m
  • Tinggi matras : 1 m
  • Material matras : terbuat dari eva spon dengan density yang tinggi

Seragam karate

Seragam karate

Biasanya seragam karate terdiri dari atasan dan bawahan yang berupa baju berlengan panjang dan celana panjang. Warna dari seragam karate biasanya putih.

Body Protector

Body Protector

Body protector atau pelindung tubuh ini memiliki fungsi yaitu untuk melindungi badan pada saat karate sedang berlangsung.

Face Mask

Face Mask

Face mask disini memiliki fungsi yaitu untuk melindungi kepala pada saat pertandingan karate sedang berlangsung.

Hand Protect

Hand Protect

Hand protect ini adalah sebagai pelindung tangan.

Gumshield

Gumshield

Biasanya digunakan untuk melindungi gigi peserta yang sedang bertanding karate.

Shin Guard

Shin Guard

Shin guard yaitu peralatan yang digunakan untuk melindungi bagian dari tulang kering pada kaki si pemain karate.

The post Karate: Sejarah – Teknik Dasar dan Peraturannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>