karya ilmiah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karya-ilmiah Sat, 26 Nov 2022 03:36:26 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico karya ilmiah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karya-ilmiah 32 32 45 Contoh Kalimat Efektif https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-efektif Fri, 18 Nov 2022 09:22:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39698 Karya tulis ilmiah merupakan gabungan dari 3 suku kata yakni karya, tulis dan ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya berarti sebagai hasil dari sebuah upaya, usaha, perbuatan atau ciptaan. Sementara itu, tulis atau menulis diartikan sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan huruf, angka, pena ataupun media tulis lainnya. Terakhir, menurut kamus besar bahasa Indonesia, […]

The post 45 Contoh Kalimat Efektif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karya tulis ilmiah merupakan gabungan dari 3 suku kata yakni karya, tulis dan ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya berarti sebagai hasil dari sebuah upaya, usaha, perbuatan atau ciptaan. Sementara itu, tulis atau menulis diartikan sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan huruf, angka, pena ataupun media tulis lainnya.

Terakhir, menurut kamus besar bahasa Indonesia, ilmiah ini memiliki arti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Maka dari itu, karya tulis ilmiah dapat diartikan sebagai sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis dengan menggunakan kaidah ilmiah, mengedepankan aspek rasionalitasnya, mengusung permasalahan yang bersifat objektif dan faktual.

Maka dari itu, penulisan karya tulis ilmiah tidak boleh menggunakan kata yang bersifat ambigu atau memiliki makna yang ganda. Kata yang digunakan harus memiliki gaya bahasa yang lugas, eksplisit dan menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan pada pedoman ejaan bahasa Indonesia.

Kalimat efektif sendiri merupakan sebuah kalimat yang memiliki susunan dan makna yang dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain. Menurut Sry Satriya Tjatur Wisnu, kalimat efektifitas adalah sebuah kalimat yang bisa digunakan untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan keinginan dari seorang penulis atau pembicara.

Kalimat efektif tidak hanya berbentuk tulisan melainkan juga lisan. Dalam penggunaan kalimat efektif, pemberi informasi harus mampu memberikan jaminan terkait kejelasan informasi baik itu yang bersifat lisan maupun tulisan. Sebab, salah satu tujuan menggunakan kalimat efektif adalah agar informasi dapat diterima dengan baik sehingga seseorang itu bisa memahami informasi yang diterimanya.

Berikut ini beberapa contoh kalimat efektif yang digunakan dalam karya tulis ilmiah.

Contoh Kalimat efektif kesepadanan struktur

  • Itu artikel tadi menjelaskan mengenai cara mencegah penyakit kanker (kalimat tidak efektif)
  • Artikel itu menjelaskan cara mencegah penyakit kanker (Kalimat efektif)
  • Untuk semua warga negara Indonesia diharapkan mengikuti protokol kesehatan saat berpergian (Kalimat tidak efektif)
  • Semua warga negara Indonesia diharapkan mengikuti protokol kesehatan saat berpergian. (Kalimat Efektif)
  • Menurut Montesquieu, kekuasaan negara paling tidak memiliki 3 lembaga negara. (Kalimat tidak efektif)
  • Montesquie, kekuasaan negara setidaknya memiliki 3 lembaga negara. (Kalimat efektif)
  • Menurut Dwiloka dan Riona, Karya Ilmiah atau artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui literatur, koleksi pengalaman dan penelitian (Kalimat tidak efektif)
  • Dwiloka dan Riana mengatakan karya Ilmiah atau artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui literatur, koleksi pengalaman dan penelitian. (Kalimat efektif)

Pada contoh di atas, termasuk kalimat tidak efektif. Hal ini dikarenakan tidak memenuhi syarat kalimat efektif yang pertama yakni kesepadanan struktur. Kesepadanan struktur merupakan kalimat dengan struktur bahasa yang sepadan terhadap gagasan yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.

Maka dari itu, kalimat efektif harus memiliki subjek dan predikat yang jelas serta mampu menggunakan kata penghubung dengan tepat. Suatu kalimat efektif harus memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan cara menghindar penggunaan kata depan.

Penggunaan kata depan sebelum subjek membuat kalimat menjadi tidak efektif. Adapun kata depan yang sebaiknya dihindari adalah di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai menurut dan lain sebagainya.

Contoh kalimat efektif yang tidak memiliki subjek ganda

  • Dalam penyusunan makalah itu, saya dibantu oleh para anggota kelompok (Kalimat tidak efektif)
  • Dalam penyusunan makalah, saya dibantu oleh para anggota kelompok.
  • Pada penelitian yang dilakukan oleh Daniar dan kawan-kawan, saya tidak menemukan hasil yang relevan. (Kalimat tidak efektif)
  • Pada penelitian yang dilakukan oleh Daniar dan kawan-kawan, tidak ditemukan hasil yang relevan (Kalimat efektif)
  • Saya menggunakan metode penelitian kuantitatif dalam penelitian ini. (Kalimat tidak efektif)
  • Dalam penelitian ini, saya menggunakan metode kuantitatif (Kalimat efektif)

Pada contoh kalimat di atas, kalimat termasuk tidak efektif karena memiliki subjek yang ganda. Keberadaan subjek ganda dalam kalimat dapat mengakibatkan informasi yang didapatkan menjadi tidak fokus sehingga pembaca akan kesulitan untuk memahami makna tulisan.

Contoh Kalimat efektif paralel

  • Tahap terakhir penyelesaian gedung sekolah adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, menguji sistem pembagian air dan pengaturan tata ruang. (Kalimat tidak efektif)
  • Tahap terakhir penyelesaian gedung adalah kegiatan pengecetan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air dan pengaturan tata ruang. (Kalimat efektif)
  • Untuk menghindari banjir maka warga harus membuang sampah pada tenpatnya, pembersihan selokan, pembangunan daerah resapan air dan pengolahan limbah pabrik. (Kalimat tidak efektif)
  • Untuk menghindari banjir maka warga harus membuang sampah pada tempatnya, membersihkan selokan, membangun daerah resapan air dan mengolah limbah pabrik. (Kalimat efektif)
  • Penderita penyakit gula harus rutin memeriksa gula darah, pemilihan asupan makanan, melakukan olahraga dan pengurangan makanan manis. (Kalimat tidak efektif)
  • Penderita penyakit gula harus rutin mengecek gula darah, memilih asupan makanan, melakukan olahraga dan mengurangi makanan manis. (Kalimat efektif)

Kalimat di atas tidak termasuk ke dalam kalimat efektif dikarenakan tidak memiliki bentuk yang paralel. Salah satu syarat kalimat dikatakan efektif adalah memiliki bentuk yang paralel atau sejajar. Jika pada kalimat bentuk pertama berupa kata benda, maka kalimat selanjutnya harus kata benda.

Begitupun berlaku jika kalimat pertama berupa kata kerja maka kalimat selanjutnya harus kata kerja. Tidak boleh dalam satu kalimat digabungkan pemakaian kata benda dan kata kerja. Sebab, akan membuat pembaca kebingungan.

Contoh Kalimat efektif tidak terjadi pengulangan subjek

  • Penulis tidak menggunakan body note melainkan penulis menggunakan foot note. (Kalimat tidak efektif)
  • Penulis tidak menggunakan body note melainkan foot note (Kalimat efektif)
  • Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen bukan menggunakan metode survei. (Kalimat tidak efektif)
  • Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen bukan survei. (Kalimat efektif)
  • Penulis berharap tulisannya dapat bermanfaat bagi para pembaca tulisannya. (Kalimat tidak efektif)
  • Penulis berharap tulisan dapat bermanfaat bagi para pembaca. (Kalimat efektif)

Pada kalimat di atas terjadi pengulangan subjek. Penyebutan subjek dalam kalimat efektif hanya perlu dilakukan satu kali. Hal ini berlaku jika di dalam penulisan terdapat dua subjek maka penulis hanya menuliskan satu subjek saja dan tidak perlu diulang.

Contoh Kalimat efektif kesamaan makna

  • Sejak dari sore, penelitian sudah dilakukan. (Kalimat tidak efektif)
  • Sejak sore, penelitian sudah dilakukan (Kalimat efektif)
  • Penelitian kuantitatif lebih rumit dibandingkan dari pada penelitian kualitatif. (Kalimat tidak efektif)
  • Penelitian kuantitatif lebih rumit dibandingkan kualitatif. (Kalimat efektif)

Pada kalimat di atas, terdapat kata yang memiliki kesamaan makna. Maka dari itu, jika terdapat dua kata yang pada dasarnya memiliki makna yang sama atau sinonim sebaiknya memilih salah satunya saja. Contohnya pada kalimat seperti, sejak dan dari, dibandingkan dan dari pada.

Contoh Kalimat efektif tidak terdapat penambahan kata yang bermakna ganda

  • Kepala Kasatlantas mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi diakibatkan rem blong (Kalimat tidak efektif)
  • Kasatlantas mengatakan kecelakaan itu terjadi diakibatkan rem blong (Kalimat efektif)
  • Bagi para pembaca sekalian, semoga artikel ini dapat bermanfaat. (Kalimat tidak efektif)
  • Bagi para pembaca semoga artikel ini dapat bermanfaat. (Kalimat efektif)

Kalimat ini tidak efektif karena terdapat penambahan kata yang sudah memiliki makna jamak. Maka dari itu, tidak perlu menggunakan kata lain untuk mengartikan jamak. Seperti pemakaian para hadirin sekalian. Para sudah menunjukkan jamak, maka dari itu tidak perlu ditambahkan dengan kata sekalian.

Contoh Kalimat efektif tidak menggunakan superordinat

  • Bendera warna merah putih merupakan lambang negara Indonesia. (Kalimat tidak efektif)
  • Bendera merah putih merupakan lambang negara Indonesia (Kalimat Efektif)
  • Para tamu undangan kepresidenan memakai baju berwarna merah (Kalimat tidak efektif)
  • Para tamu kepresidenan memakai baju merah (Kalimat tidak efektif)

Kalimat efektif harus menghindari penggunaan superordinat pada hipomimi kata. Contohnya pada kalimat di atas. Tidak perlu menggunakan kata warna sebelum kata merah karena semua orang sudah tau bahwa merah itu termasuk ke dalam warna.

Contoh Kalimat efektif dengan tidak menggunakan kata yang mendahului predikat

  • Sekolah Dasar Negeri 2 Ciawi yang berada di depan pasar (Kalimat tidak efektif)
  • SDN 2 Ciawi berada di depan pasar ( Kalimat efektif)

Kalimat di atas merupakan kalimat efektif karena tidak menggunakan kata “yang” untuk mendahului predikat. Kata “yang” dalam suatu kalimat dapat menjadikan struktur kalimat tidak sepadan.

Contoh Kalimat efektif penggunaan kata hubung yang tepat

  • Bus datang terlambat sehingga siswa banyak yang telat masuk. (Kalimat tidak efektif)
  • Bus datang terlambat, maka dari itu banyak siswa yang telat masuk (Kalimat efektif)

Salah satu syarat kalimat efektif adalah pengunaan kata penghubung yang tepat.

Contoh Kalimat efektifitas kecermatan penalaran

  • Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu mendapatkan hadiah (Kalimat tidak efektif)
  • Mahasiswa terkenal itu mendapat hadiah (Kalimat efektif)
  • Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu mendapatkan hadiah (Kalimat efektif)

Syarat kalimat efektif adalah kecermatan penalaran. Kecamatan penalaean memiliki fungsi untuk mencegah adanya makna ganda saat membaca kalimat. Contohnya pada kalimat di atas. Jika yang dimaksud mahasiswa terkenal maka yang digunakan kalimat kedua. Sedangkan jika yang dimaksud perguruan tinggi terkenal maka yang digunakan kalimat ketiga.

Dalam penulisan sebuah karya tulis baik yang bersifat fiksi maupun non fiksi haruslah menggunakan kalimat yang efektif. Tujuan pemakaian kalimat efektif ini adalah agar isi tulisan yang ada di dalam karya tersebut dapat dipahami oleh pembaca dan memudahkan ketika dibaca. Maka dari itu, bagi seorang penulis, kemampuan menulis menggunakan kalimat efektif sangatlah penting.

The post 45 Contoh Kalimat Efektif appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
17 Teknik Penulisan Karya Ilmiah https://haloedukasi.com/teknik-penulisan-karya-ilmiah Wed, 13 Jul 2022 02:34:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36784 Karya Ilmiah merupakan sebuah hasil karya tulis yang sering dibuat oleh mahasiswa, dosen, dan guru. Penulisan karya ilmiah sangat penting di kuasai sebagai wujud pemahaman seseorang tentang kajian ilmu yang sedang dipelajari. Ada banyak aturan dan tata cara yang perlu ditaati saat menulis karya ilmiah. Berikut adalah beberapa teknik penulisan karya ilmiah dasar. 1. Jarak […]

The post 17 Teknik Penulisan Karya Ilmiah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karya Ilmiah merupakan sebuah hasil karya tulis yang sering dibuat oleh mahasiswa, dosen, dan guru. Penulisan karya ilmiah sangat penting di kuasai sebagai wujud pemahaman seseorang tentang kajian ilmu yang sedang dipelajari.

Ada banyak aturan dan tata cara yang perlu ditaati saat menulis karya ilmiah. Berikut adalah beberapa teknik penulisan karya ilmiah dasar.

1. Jarak Baris Penulisan

Tata cara jarak baris penulisan karya ilmiah adalah :

  • Jarak baris penulisan yang umum adalah 2 spasi, namun beberapa perguruan tinggi sudah menentukan jarak baris penulisan sebuah karya ilmiah dalam 1,5 spasi saja.
  • Jarak baris penulisan untuk kutipan langsung, judul gambar, judul tabel, dan daftar pustaka adalah 1 spasi.
  • Khusus untuk daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar istilah, jarak spasi adalah 1 dengan jeda satu baris di setiap bagiannya.

2. Ukuran Batas Tepi

Batas tepi halaman yang digunakan untuk karya ilmiah adalah menggunakan formasi 4-4-3-3. Formasi tersebut dapat dijelaskan menjadi 4 cm untuk batas tepi atas dan kiri, serta 3 cm untuk batas tepi kanan dan bawah. Namun, ada beberapa perguruan tinggi yang menggunakan formasi batas tepi 4-3-3-3.

3. Penomoran Halaman

Tata cara penomoran halaman pada karya ilmiah adalah :

  • Angka romawi kecil (i, ii, iii, dst) untuk penomoran halaman bagian awal karya ilmiah, mulai dari halaman judul hingga abstrak.
  • Angka arab (1, 2, 3, dst) untuk penomoran setiap halaman isi yang diletakan pada bagian kanan bawah (untuk halaman yang memuat judul bab) atau bagian kanan atas (untuk halaman di setiap bab).
  • Jarak nomer halaman adalah 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas atau bawah.

4. Bahasa dan Istilah

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah merupakan bahasa Indonesia dengan ejaan yang mengacu pada Permendikbud No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jika ada penggunaan bahasa asing, kata tersebut harus dituliskan dengan huruf miring dan diberikan penjelasan makna dari istilah tersebut.

5. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat yang digunakan dalam karya ilmiah adalah kalimat pasif, dimana tergolong dalam sebuah kalimat yang tidak disajikan menurut perspektif orang pertama. Kata “saya” dalam kata pengantar harus diganti dengan kata “penulis”.

6. Kata Pengantar

Tata cara penulisan kata pengantar adalah :

  • Ditulis dengan jarak antar baris 1,5 spasi.
  • Judul kata pengantar ditulis dengan huruf kapital, ditebalkan, dan ditempatkan di tengah.
  • Jarak antar judul dan isi kata pengantar adalah 2×2 spasi.
  • Ucapan terima kasih ditulis secara berurutan dari pihak luar, keluarga, dan teman.

7. Abstrak

Tata cara penulisan abstrak adalah :

  • Judul abstrak ditulis dengan huruf kapital, ditebalkan, dan ditempatkan di tengah.
  • Jumlah kata minimal pada abstrak adalah 75 kata dan maksimal 100 kata dalam satu paragraf saja.
  • Wajib ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris) dengan ketentuan yang sama.
  • Penulisan abstrak dua bahasa dapat dijadikan satu atau dua halaman.
  • Ada bagian kata kunci yang dituliskan pada bagian bawah halaman abstrak dengan ketentuan kata kunci bahasa Indonesia (untuk abstrak bahasa Indonesia) dan bahasa Inggris (untuk abstrak bahasa Inggris).
  • Istilah asing harus ditulis dalam cetak miring.

8. Daftar Isi

Tata cara penulisan daftar isi adalah :

  • Spasi tunggal
  • Judul setiap bab dalam cetak tebal dan huruf kapital
  • Jarak antar judul daftar isi dengan isi adalah 3 spasi.

9. Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran

Penulisan daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampuran memiliki aturan yang sama seperti penulisan daftar isi.

10. Judul Bab, Judul Subbab, dan Judul Anak Subbab

Tata cara penulisan judul bab, subbab, dan anak subbab adalah :

  • Judul bab ditulis denan huruf kapital, ditengah kertas, ditebalkan dan tanpa tanda titik.
  • Judul subbab ditulis dengna huruf kapital, ditebalka, dan dimulai dari tepi kiri tanpa tanda titik.
  • Judul anak subbab ditulis dengan huruf kapital di awal kalimat, ditebalkan, dan diakhiri dengan titik.

11. Penulisan Paragraf

Penulisan paragraf dalam karya ilmiah memiliki aturan rata kiri dengan baris pertama yang menjorok ke dalam sebesar 1 tab atau 5 ketikan.

12. Penulisan Naskah atau Teks

Penulisan naskah dalam karya ilmiah memiliki ketentuan rata kiri dan kanan, kecuali untuk paragraf baru, pemasukan gambar, pemasukan tabel, pemasukan persamaa, atau hal khusus lainnya.

13. Penulisan Permulaan Kalimat

Permulaan kalimat dalam karya ilmiah ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Jika awal kata dalam kalimat dalah sebuah bilangan, angka, atau rumus, maka harus ditulis dalam huruf.

14. Penulisan Bilangan

Tata cara penulisan bilangan adalah :

  • Bilangan dapat ditulis dengan angka bila tidak berada di awal kalimat.
  • Bilangan desimal dengan menggunakan koma dan bukan titik.
  • Penulisan satuan dengan singkatan resmi tidak menggunakan tanda titik.

15. Penulisan Nama Gambar dan Nama Tabel

Setiap gambar dan tabel harus diberikan nomor dan judul dengan sistem penomoran angka arab. Judul gambar dan tabel tanpa menggunakan tanda titik dan tidak ditebalkan. Judul gambar dimuat dibagian tengah bawah gambar sedangkan judul tabel dimuat dibagian tengah atas tabel.

16. Penulisan Kutipan dan Sumbernya

Tata cara penulisan kutipan adalah :

  • Kutipan langsung, dengan jumlah kata kurang dari 40, dapat ditulis langsung dengan dua tanda petik.
  • Kutipan langsung yang diambil dari kutipan menggunakn satu tanda petik.
  • Kutipan langsung dalam bahasa asing harus ditulis dengan cetak miring.
  • Kutipan langsung, dengan jumlah kata lebih dari 40 harus ditulis tanpa menggunakan tanda petik, dengan jarak 1 spasi, dan maksimal 1/4 halaman
  • Jika ada bagian dalam kutipan yang dihilangkan, maka pengutip harus menggantinya dengan tiga buah titik.
  • Jika sumber kutipan akan ditulis langsung, maka penulisan nama, tahun penerbitan, dan nomor halaman diletakan dalam tanda kurung.
  • Jika kutipan berasal dari 2 orang penulis, maka nama kedua penulis harus dicantumkan.
  • Jika kutipan berasal lebih dari 2 orang penulis, maka penyebutan penulis selanjutnya hanya ditulis dengan dkk dan disertai titik.
  • Jika kutipan tidak diketahui penulisnya, maka sumber kutipan dituliskan dengan tanpa nama.

17. Daftar Pustaka

Tata cara penulisan daftar pustaka adalah :

  • Sumber kutipan yang terdapat dalam naskah perlu ditulis secara lengkap dalam daftar pustaka.
  • Nama keluarga perlu dituliskan terlebih dahulu.
  • Gelar nama tidak perlu ditulis.
  • Jika nama penulis tidak dikethui, maka judul karya dituliskan sebagai tema utama.
  • Huruf kapital digunakan untuk menulis huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan.
  • Daftar pustaka ditulis dengan jarak spasi 1,5.
  • Baris kedua setiap sumber pustaka ditulis dengan jarak 5 ketikan atau 1 tab dari batas tepi.

Tips Penting dalam Penulisan Karya Ilmiah

Beberapa tips penting dalam penulisan karya ilmiah adalah :

  • Membuat judul karya ilmiah yang konkrit, tidak bias, dan jelas.
  • Memberikan isi latar belakang karya ilmiah dengan bagus.
  • Membuat rumusan masalah dengan hal ideal di lapangan dan teliti.
  • Membuat pembahasan yang sederhana sesuai dengan variabel judul.
  • Membuat kesimpulan yang memahami keseluruhan isi karya ilmiah.

The post 17 Teknik Penulisan Karya Ilmiah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Jenis Karya Ilmiah Wajib Diketahui https://haloedukasi.com/jenis-karya-ilmiah Sun, 14 Nov 2021 02:26:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28506 Penulisan karya ilmiah merupakan keterampilan penting untuk keberhasilan pada pendidikan perguruan tinggi dan bidang karir apapun. Jenis karya ilmiah juga cukup beragam karena karya ilmiah melibatkan banyak membaca dan prosesnya lebih panjang. Penulis dituntut untuk melakukan penelitian literatur ilmiah yang mendalam, merencanakan, merevisi, membuat perubahan dalam isi dan struktur, mengedit, mengoreksi, dan memformat karya ilmiah […]

The post 9 Jenis Karya Ilmiah Wajib Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penulisan karya ilmiah merupakan keterampilan penting untuk keberhasilan pada pendidikan perguruan tinggi dan bidang karir apapun. Jenis karya ilmiah juga cukup beragam karena karya ilmiah melibatkan banyak membaca dan prosesnya lebih panjang.

Penulis dituntut untuk melakukan penelitian literatur ilmiah yang mendalam, merencanakan, merevisi, membuat perubahan dalam isi dan struktur, mengedit, mengoreksi, dan memformat karya ilmiah mereka.

Lalu apa saja jenis-jenis karya ilmiah yang perlu Anda pahami?

1. Makalah

Makalah adalah tulisan yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki pengetahuan mendalam tentang topik tertentu. Selain itu juga untuk berbagi pengetahuan Anda tentang pertanyaan ilmiah atau masalah yang mungkin menarik bagi audiens Anda.

Audiens umumnya adalah mahasiswa, dosen, profesor, dan akademisi lainnya. Sehingga Anda harus menunjukkan keterampilan berpikir kritis Anda dalam satu tulisan makalah.

2. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah adalah publikasi yang didasarkan pada bukti empiris yang mendukung hipotesis dengan penelitian asli, menggambarkan penelitian yang ada atau mengomentari tren saat ini pada bidang tertentu.

Penulisan ilmiah mengikuti tata cara tertentu seperti format, kutipan, dan desain tergantung pada organisasi tempat Anda belajar. Sehingga cara untuk dapat mengikuti tata cara tersebut adalah dengan membaca contoh yang representatif baik itu yang telah diterbitkan atau tidak sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.

3. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis akademis yang membutuhkan penelitian tentang topik yang dipilih. Biasanya ditugaskan selama tahun terakhir program sarjana dengan pilihan topik tergantung pada minat mahasiswa dan spesialisasi yang dipilih.

Skripsi umumnya difokuskan pada subjek yang lebih kecil dan hasilnya dapat dikembangkan oleh penelitian-penelitian selanjutnya. Beberapa skripsi juga dipublikasikan pada jurnal ilmiah.

4. Tesis

Tesis adalah karya ilmiah yang dilakukan pada mahasiswa tingkat akhir magister yang berisi tentang topik penelitian yang dipilih oleh mahasiswa.

Isi dan panjangnya tesis bervariasi tergantung pada bidang studi. Tesis biasanya lebih panjang pada bagian teoritis, dan lebih pendek pada bagian praktiknya.

Disertasi adalah dokumen formal dan ada tata cara yang mengatur cara penyajiannya seperti terdiri dari beberapa bab seperti pengantar, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, analisis data, kesimpulan dan rekomendasi.

5. Disertasi

Disertasi adalah karya ilmiah yang berisi hasil praktik penelitian yang telah dilakukan mahasiswa pada tingkat doktor yang kemudian dipresentasikan. Tujuan penulisan disertasi adalah memunculkan teori baru, yang mana berbeda dengan tujuan penulisan skripsi dan tesis.

Perbedaan skripsi, tesis dan disertasi adalah bukan dari jumlah halamannya, melainkan pada kedalaman dan keluasan topik yang dikaji penulis. Semakin dalam topik yang diteliti, maka kemungkinan semakin banyak pula halaman pada karya ilmiah satu ini.

6. Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah dokumen yang menguraikan proses, data, dan temuan dari penelitian yang sistematis.

Laporan penelitian berfungsi sebagai laporan langsung dari proses penelitian, dan biasanya dianggap sebagai sumber informasi yang objektif dan akurat.

Dalam banyak hal, laporan penelitian dapat dianggap sebagai ringkasan dari proses penelitian yang secara jelas menyoroti temuan, rekomendasi, dan detail penting lainnya.

Membaca laporan penelitian yang ditulis dengan baik akan memberi Anda kemudahan untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan dari proses penelitian.

7. Kertas Kerja/ Worksheet

Kertas kerja adalah tulisan ilmiah atau teknis yang dihasilkan oleh peneliti untuk berbagi ide tentang topik tertentu dan mendapatkan umpan balik dari pembaca yang dipilih, terutama kelompok peneliti atau komunitas ilmiah yang relevan.

Kertas kerja juga merupakan makalah penelitian dan biasanya berisi hipotesis atau pertanyaan penelitian, metodologi, dan temuan awal. Namun, kertas kerja belum dianggap sebagai karya yang lengkap karena tidak adanya review.

Umumnya, kertas kerja versi pra-publikasi dari artikel jurnal, bab buku, atau keseluruhan buku yang tujuannya adalah untuk mempresentasikan ide dan mendapatkan umpan balik dari audiens target sebelum menyelesaikan seluruh pekerjaan penelitian dan mengirimkannya ke jurnal peer-review, penyelenggara konferensi, atau editor penerbit.

8. Resensi

Resensi adalah sebuah tinjauan ilmiah yang menjelaskan, menganalisis, dan mengevaluasi sebuah artikel, buku, film, atau pertunjukan. Resensi juga menunjukkan bagaimana sebuah karya cocok dengan disiplin ilmunya dan menjelaskan nilai atau kontribusi karya tersebut di lapangan.

Resensi memberikan kesempatan kepada para akademisi untuk menanggapi penelitian, gagasan, dan interpretasi satu sama lain. Mereka juga dapat memberikan pandangan terkini tentang suatu disiplin ilmu.

9. Monograf

Monograf adalah karya tulis khusus (yang berlawanan dengan karya referensi) atau pameran tentang satu subjek atau aspek subjek, sering kali oleh penulis atau seniman tunggal, dan biasanya pada subjek ilmiah.

Monograf adalah buku yang merupakan kumpulan lembaran kertas yang diikat menjadi satu pada engsel di satu sisi, berisi cetakan tertulis, gambar, dll. Sedangkan monografi adalah buku ilmiah atau risalah tentang satu subjek atau sekelompok mata pelajaran yang terkait dan biasanya ditulis oleh satu orang.

The post 9 Jenis Karya Ilmiah Wajib Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Langkah Mengumpulkan Data Penelitian dari Buku https://haloedukasi.com/langkah-mengumpulkan-data-penelitian-dari-buku Mon, 07 Dec 2020 08:36:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16346 Untuk dapat menyusun sebuah karya tulis, pastilah membutuhkan literatur literatur yang mendukungnya. Semua literatur yang dibutuhkan dapat berasal dari manapun. Salah satunya berasal dari buku di perpustakan. Semua literatur yang didapat bertujuan untuk membangun pembahasan yang telah ditulis. Dan juga dapat menjadi referensi untuk lebih mengembangkan topik yang dibahasnya. Berikut merupakan langkah langkah untuk menyusun […]

The post 5 Langkah Mengumpulkan Data Penelitian dari Buku appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk dapat menyusun sebuah karya tulis, pastilah membutuhkan literatur literatur yang mendukungnya. Semua literatur yang dibutuhkan dapat berasal dari manapun.

Salah satunya berasal dari buku di perpustakan. Semua literatur yang didapat bertujuan untuk membangun pembahasan yang telah ditulis.

Dan juga dapat menjadi referensi untuk lebih mengembangkan topik yang dibahasnya. Berikut merupakan langkah langkah untuk menyusun literatur dari  buku. Yang mana literatur tersebut akan menjadi salah satu sumber data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian.

1. Mencari Buku Dengan Online Katalog dan Card Katalog

Dalam mengumpulkan data penelitian yang dibutuhkan kita dapat menggunakan online katalog dan card katalog. Online katalog merupakan sistem informasi yang menyajikan informasi informasi mengenai buku ataupun suatu hal. Yang mana dalam online katalog mencakup daftar, jenis, dan spesifikasi teknis.

Pencarian buku dengan menggunakan online atalog seringkali diaplikasikan pada terminal internet. Hal tersebut tentunya lebih mempermudah kita dalam mencari data yang diperlukan.

Kita dapat dengan mudah mencari buku dengan mengetikan judul beserta dengan mana penulisnya yang jelas. Dengan itu, komputer akan secara otomatis mencarikan file-file yang berkaitan dengan apa yang kita cari.

Selain dengan menggunakan online katalog, kita juga dapat menggunakan card kalatog. Card katalog sendiri memiliki fungsi dan cara kerja yang sama dengan online katalog. Yang berbeda hanya penggunaan kartunya.

Secara umum, buku koleksi perpustakaan di data dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/penulis, judul buku dan subjek/topik tertentu. Tentunya hal itu bertujuan untuk lebih memfasilitasi kemudahan bagi peneliti yang sedang mengumupulkan data.

2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh

Setelah mengumpulkan beberapa bahan pustaka yang dianggap berkaitan dengan topik yang teliti. Untuk lebih memastikannya lagi, kita harus memeriksa bahan bahan pustaka itu.

Dalam memeriksa kita dapat melakukan beberapa cara:

  • Atur waktu membaca, untuk lebih mengetahui apakan isi buku berkaitan dengan topik yang diteliti. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan selain membaca bukunya terlebih dahulu,dan memahami konteks bukunya sendiri. Sehingga kita dapat mengetahui apakah bahan pustaka ini sesuai atau tidak dengan topik.
  • Membaca secara selektif, dalam membacanya kita tidak boleh hanya asal membaca. Yang mana kita hanya sekedar membaca tanpa memahami konteks bukunya sendiri. Hal tersebut nantinya akan mengakibatkan kebingungan bagi kita sendiri.
  • Bacalah secara kritis, membaca secara kritis dalam konteks ini adalah apabila kita menemukan sebuah informasi pada buku yang sulit kita pahami. Kita harus mencari tahu kejelasannya melalui berbagai sumber yang ada. Dalam membaca kita diharuskan untuk berpikir kritis, dengan tidak menerima mentah mentah isi yang terdapat pada buku.

3. Membuat Catatan dari Bahan Bahan Pustaka

Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.

Catatan-catatan ini berisi mengenai kalimat atau paragraf yang kita anggap penting. Setidaknya dalam satu paragraf kita dapat menemukan satu kalimat penting yang dapat kita catat.

4. Membuat Ringkasan atau Pharaphrasing

Selain membuat catatan catatan penting dari buku yang kita baca. Kita dapat menggabungkan semua catatan itu menjadi sebuah ringkasan atau paraphrasing.

Semua catatan yang telah diambil dari ide pokok tiap paragraf, akan menghasilkan sebuah rangkuman yang menjelaskan sebagian besar isi buku.

Sebagai contoh, apabila kita membaca satu buku dengan 100 paragraf yang tersedia, kita mampu menuliskan 100 kalimat dari paragraf itu. 100 kalimat itu akan menjadi sebuah rangkuman yang menggambarkan isi buku.

Meskipun nantinya 100 kalimat itu dapat kita rangkum lagi untuk hanya menjadi 50 kalimat. Ringkasan inilah yang nanti menunjang keberhasilan proyek karya tulisan kita.

5. Membuat Sumber Kutipan

Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya mengenai pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan.

Apabila pernyataan yang kita gunakan merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

Yang mana dalam kutipan tersebut kita harus mencantumkan nama penulis, hal itu untuk menghindari adanya plagiarisme terhadap sebuah hasil karya seseorang.

Apabila kita tidak dapat mencantumkannya secara langsung dalam tulisan, kita dapat menuliskannya pada bagian akhir tulisan atau daftar pustaka.

The post 5 Langkah Mengumpulkan Data Penelitian dari Buku appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karya Ilmiah: Pengertian, Manfaat dan Jenisnya https://haloedukasi.com/karya-ilmiah Sun, 01 Nov 2020 07:51:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=13168 Karya ilmiah sudah tidak asing lagi di kalangan siswa maupun mahasiswa. Karya ilmiah dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Tujuan dari penulisan karya ilmiah yaitu memberitahukan kepada pembaca mengenai suatu masalah, lalu menemukan jawaban dan kebenarannya. Pengertian Karya Ilmiah Menurut Ahli 1. Jones Menurut Jones, karya ilmiah yaitu karya yang ditujukan kepada masyarakat […]

The post Karya Ilmiah: Pengertian, Manfaat dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karya ilmiah sudah tidak asing lagi di kalangan siswa maupun mahasiswa. Karya ilmiah dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni.

Tujuan dari penulisan karya ilmiah yaitu memberitahukan kepada pembaca mengenai suatu masalah, lalu menemukan jawaban dan kebenarannya.

Pengertian Karya Ilmiah Menurut Ahli

1. Jones

Menurut Jones, karya ilmiah yaitu karya yang ditujukan kepada masyarakat tertentu atau ahli profesional.

2. Hery Firman

Karya ilmiah yaitu laporan yang berbentuk tulisan yang berisikan pemaparan dari sebuah penelitian yang ditulis menggunakan kaidah yang baik dan benar.

3. Broto Widjoyo

Karya ilmiah adalah salah satu karangan ilmu pengetahuan yang menunjukkan fakta dan ditulis menggunakan penulisan yang benar berdasarkan kaidah bahasa Indonesia.

Secara umum, karya ilmiah memiliki arti yaitu laporan tertulis dari hasil kegiatan ilmiah yang disusun oleh si peneliti.

Sifat Karya Ilmiah

Karya ilmiah memiliki 6 karakteristik atau sifat, diantaranya:

1. Logis

Karya ilmiah dapat diterima oleh akal sehat, dapat dibuktikan kebenarannya. Isinya tidak mengandung sesuatu yang masih dipertanyakan apakah benar atau tidak.

2. Data jelas

Karya ilmiah harus berdasarkan fakta yang ada. Tidak mengada-ada atau hanya asal dalam penulisan.

3. Sistematis

Karya ilmiah disusun secara teratur, sesuatu dengan prosedur. Dari awal pembuka hingga bagian penunjang yang berisikan daftar pustaka dan lampiran.

4. Pembahasan menyeluruh

Harus dapat dipahami apa maksud yang terkandung di dalam karya ilmiah tersebut.

5. Bahasa baku

Harus menggunakan bahasa yang standar yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tidak boleh menggunakan bahasa gaul atau bahasa yang tidak mudah dipahami maksud dan tujuannya.

6. Diuji kebenarannya

Karya ilmiah tidak boleh mengada-ada, dan harus bisa dibuktikan kebenarannya.

Manfaat Penulisan Karya Ilmiah

Manfaat karya ilmiah diantaranya:

  • Melatih keterampilan si penulis untuk menyajikan suatu data yang berdasarkan fakta.
  • Memperluas ilmu pengetahuan si penulis.
  • Penulis dapat belajar cara menyusun fakta-fakta.
  • Mengembangkan keterampilan membaca si penulis, karena sebelum karya ilmiah di susun, penulis pasti harus banyak membaca referensi-referensi buku.
  • Dapat menggabungkan bacaan-bacaan dari referensi-referensi yang berbeda.

Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Karya ilmiah terdiri dari 7 macam atau jenis, diantaranya sebagai berikut:

1. Skripsi

Skripsi biasanya disusun atau ditulis oleh Mahasiswa yang akan lulus S1. Skripsi ini berisikan pendapat penulis yang berdasarkan pada beberapa teori.

2. Artikel

Artikel sendiri memuat beberapa pendapat subjektif si penulis itu sendiri berdasarkan pada suatu peristiwa.

3. Makalah

Makalah biasanya menyajikan suatu masalah hingga penyelesaiannya. Data yang didapatnya berdasarkan apa yang sudah diteliti di lapangan. Sifat dari makalah ini adalah objektif dan empiris.

4. Tesis

Tesis biasanya disusun oleh mahasiswa S2. Tesis ini pembahasannya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis berisikan pengetahuan baru oleh si penulis yang didapatkan dari sebuah penelitian, yang kemudian ditulis dan disusun menjadi tesis.

5. Paper

Paper penulisannya sama dengan artikel dan makalah. Paper biasanya digunakan untuk pembelajaran di sekolah maupun di universitas.

6. Kertas Kerja

Kertas kerja berisikan analisis data secara lebih mendalam.

7. Disertasi

Disertasi yaitu temuan dari si penulis itu sendiri. Temuan tersebut lalu di susun dan ditulis menjadi sebuah disertasi.

Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika sendiri yaitu susunan. Susunan karya ilmiah dari awal hingga akhir itu seperti apa. Berikut ini susunan karya ilmiah:

1. Pembuka

Pembuka terdiri dari sampul, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi serta abstrak. Pembuka yaitu halaman pertama kali yang dilihat oleh pembaca.

2. Pendahuluan

Pendahuluan biasanya berisikan perlunya dilakukan suatu penelitian, rumusan masalah apa saja yang harus dibahas, kemudian tujuan dari penulisan karya ilmiah itu sendiri. Pendahuluan terdiri dari, latar belakang, rumusan masalah dan tujuan.

3. Pembahasan

Pembahasan berisikan teori, penjelasan, pemikiran yang disertai dengan argumentasi keilmuan.

4. Metode Penelitian

Metode apa yang akan digunakan dalam menyusun suatu karya ilmiah. Apakah metode kualitatif atau menggunakan metode kuantitatif.

5. Penutup

Penutup berisi tentang kesimpulan, yaitu ide pemikiran suatu masalah dan saran yang berarti solusi dari permasalahan yang ditulis di dalam karya ilmiah.

6. Bagian penunjang

Bagian penunjang biasanya terdiri dari daftar pustaka yaitu referensi-referensi dari buku, website atau yang lainnya. Kemudian ada lampiran yang berisikan gambar-gambar saat penelitian. Yang terakhir yaitu daftar tabel.

The post Karya Ilmiah: Pengertian, Manfaat dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Daftar Pustaka: Pengertian, Ciri-Ciri dan Teknik Penulisan https://haloedukasi.com/daftar-pustaka Sun, 26 Apr 2020 00:11:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5972 Hampir sebagian besar dari kita tentu sudah tidak asing dengan daftar pustaka. Sekilas daftar pustaka tidak jauh berbeda dengan catatan kaki, hanya saja keduanya memiliki banyak perbedaan. Pengertian Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah sebuah daftar berisi tentang semua buku atau tulisan ilmiah dan telah menjadi rujukan untuk melakukan penelitian. Artinya jika sedang menulis karya ilmiah […]

The post Daftar Pustaka: Pengertian, Ciri-Ciri dan Teknik Penulisan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hampir sebagian besar dari kita tentu sudah tidak asing dengan daftar pustaka. Sekilas daftar pustaka tidak jauh berbeda dengan catatan kaki, hanya saja keduanya memiliki banyak perbedaan.

Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah sebuah daftar berisi tentang semua buku atau tulisan ilmiah dan telah menjadi rujukan untuk melakukan penelitian. Artinya jika sedang menulis karya ilmiah seperti artikel, jurnal, buku, makalah atau presentasi perlu disertakan daftar pustaka atau harus mencantumkan sumber rujukan penelitian.

Daftar pustaka juga dapat diartikan sebagai suatu daftar yang berisi judul buku, artikel, jurnal atau bahan tulisan yang berkaitan dengan karya ilmiah.

Pencantuman judul buku di dalam daftar pustaka atau di akhir karya ilmiah sangat berkaitan dengat pengutipan tulisan buku. Kutipan ini berarti meminjam kalimat atau pendapat dari orang lain, sehingga perlu dicantumkan judul buku pada daftar pustaka.

Apabila terdapat karya ilmiah namun tidak mencantumkan sumber rujukan satupun, bisa dipastikan bahwa karya ilmiah tersebut tidak valid atau tidak dapat dipercaya keasliannya. Daftar pustaka sendiri memiliki nama lain yakni sumber pustaka, referensi, rujukan dan pranala.

Fungsi Daftar Pustaka

Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi dan berikut di antaranya:

  • Membuat sebuah tulisan dan juga informasi yang ada di dalam karya ilmiah bukan hasil dari pemikiran penulis sendiri, melainkan terdapat hasil pemikiran orang lain juga.
  • Memberikan sumber informasi yang telah ditulis kepada para pembaca, sehingga ke depannya dapat ditelusuri lebih lanjut jika ingin memperoleh informasi lebih lengkap.
  • Menghargai dan memberikan apresiasi kepada penulis sumber informasi, sehingga karya ilmiah tersebut dapat diselesaikan.

Ciri-Ciri Daftar Pustaka

Daftar pustaka memiliki beberapa ciri-ciri tertentu, antara lain:

  • Diperoleh dari suatu sumber bacaan tertentu seperti buku, majalah, makalah, koran, internet, jurnal, karya ilmiah dan lainnya.
  • Terdapat nama pengarang atau suatu lembaga.
  • Mempunyai identitas buku seperti judul, tahun terbit, nomor cetakan atau edisi, nama penerbit, dan tempat penerbitan.

Struktur Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka terdapat struktur yang harus dipenuhi yang dikenal sebagai unsur, agar daftar pustaka yang dibuat tidak terjadi kesalahan. Unsur tersebut sebagai berikut:

  • Nama penulis atau pengarang, orang yang membuat sumber informasi yang dikutip.
  • Judul buku dan judul artikel.
  • Data-data publikasi buku yang berisi tahun terbit, penerbit, tempat penerbitan, dan edisinya jika ada.

Teknik Membuat Daftar Pustaka

Adapun ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam membuat daftar pustaka, antara lain:

  1. Hanya mencantumkan sumber referensi atau rujukan yang disebutkan pada teks utama di dalam daftar pustaka.
  2. Sumber referensi yang didapat dari hasil wawancara, komunikasi personal, dan lain sebagainya tidak perlu dicantumkan ke dalam daftar pustaka,kecuali hasil wawancara pernah dimuat di dalam suatu artikel penerbitan.
  3. Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut, cukup susun berdasarkan abjad dari nama pengarang.
  4. Gelar pengarang tidak perlu dicantumkan.
  5. Daftar pustaka berada di bagian akhir tulisan.
  6. Penulisan judul harus dicetak miring jika ditulis menggunakan komputer atau diberi garis bawah apabila ditulis tangan.
  7. Judul tulisan yang belum dibukukan seperti jurnal, artikel, tesis, disertasi dan lainnya, harus diapit tanda petik (“).
  8. Jika buku tersebut merupakan hasil terjemahan buku bahasa asing, penerjemah ditulis setelah edisi atau judul buku.
  9. Setiap sumber bacaan yang terdiri dari dua baris atau lebih, diketik pada jarak baris satu spasi.
  10. Jarak antara sumber bacaan diketik menggunakan spasi dua.
  11. Pada baris pertama diketik tepat dari garis tepi, tanpa menggunakan indensi atau menjorok ke dalam. Sedangkan untuk baris berikutnya (masih sumber yang sama namun terdiri dari dua baris atau lebih), maka baris kedua dan berikutnya menggunakan indensi empat hingga tujuh ketukan.

Secara umum, cara penulisan daftar pustaka khususnya dari buku sebagai berikut:

Nama pengarang (dibalik dan tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku (cetak miring atau cetak tebal). Tempat terbit: Nama penerbit.

Daftar Pustaka Sumber Buku

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menulis daftar pustaka dari sumber buku. Berikut urutannya:

Nama

Nama penulis ditulis di bagian awal dan harus dibalik, tulis nama belakang terlebih dahulu, kemudian diberi tanda koma (,) kemudian nama belakang dan nama tengah penulis.

Apabila penulis lebih dari 2, hanya penulis pertama saja yang namanya dibalik sedangkan penulis berikutnya tetap. Gelar penulis tidak perlu dicantumkan.

Apabila terdapat nama editor, cukup ditambahkan singkatan (Ed.).

Contoh: Mahaso, Ode (Ed.). 1997.

Apabila pengarang lebih dari dua atau tiga orang. Contoh:

  • Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.
  • Kusmadi, Ismail. Dini A., dan Eva R.

Apabila pengarang lebih dari tiga orang. Contoh:

  • Kartika, Salma dkk.
  • Susan, Alberta et.al.

Apabila terdapat beberapa buku yang ditulis oleh pengarang yang sama, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku pertama, selanjutnya cukup dibuat garis panjang 10 ketukan dan diakhiri tanda titik.

Berikutnya cantumkan tahun terbit, apabila tahunnya berbeda urutkan dari tahun paling lama terlebih dahulu. Contoh:

  • Keraf, Gorys. 1979.
  • _______. 1982.
  • _______. 1984.

Jika buku diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutan diberi abjad pada tahun terbit. Contoh:

  • Bakri, Oemar. 1987a.
  • _______. 1987b.

Tahun Terbit

Setelah menuliskan nama, selanjutnya mencantumkan tahun terbit dari buku yang digunakan sebagai sumber referensi. Perhatikan juga tahun cetakannya, bisa saja buku tersebut sudah mengalami cetakan kedua, ketiga dan seterusnya.

Judul Buku

Judul buku harus ditulis secara lengkap dan ditulis dalam format miring (Italic). Jika ditulis tangan sebaiknya diberi garis bawah.

Kota dan Nama Penerbit

Di bagian akhir mencantumkan kota penerbitan dan nama perusahaan penerbit buku. Tuliskan nama kota terlebih dahulu kemudian beri tanda dua titik (:) kemudian tulis nama penerbit.

Daftar Pustaka Sumber Artikel dalam Jurnal, Koran Atau Majalah

Penulisannya tidak jauh berbeda dengan penulisan daftar pustaka dari buku. Hanya terdapat beberapa perbedaan penulisan untuk beberapa urutan, yakni:

  • Nama. Pastikan nama yang tercantum pada daftar pustaka merupakan nama penulis artikel, bukan editor jurnal, koran, atau majalah apapun yang menjadi sumber bacaan. Dan penulisan nama penulis juga harus dibalik.
  • Judul. Judul artikel yang menjadi sumber referensi didahulukan. Penulisan tidak dimiringkan (italic), namun tegak lurus dengan penambahan tanda kutip (“) di bagian pembuka dan penutup. Kemudian dilanjutkan dengan penulisan sumber jurnal atau majalah yang memuat artikel. Nama jurnal, koran atau majalah dicetak miring. Tuliskan juga halaman berapa artikel tersebut dimuat dengan memberi tanda kurung (…).

Contoh penulisan daftar pustaka jurnal:

Solikhan, Umar. 2003. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang”. Dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123 – 129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Contoh penulisan daftar pustaka majalah:

  • Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”. Dalam Prisma, Desember IV. Jakarta.
  • Paranggi, Umbu Landu. 2006. “Puisi: Bagian Terpenting dari Darah Hidupku”. Dalam Horison Majalah Sastra. Jakarta: Metro Pos.

Contoh penulisan daftar pustaka surat kabar

  • Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.

Daftar Pustaka Sumber Internet

Seseorang bisa saja mencari sumber referensi lain dari internet dan berikut cara penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet.

  1. Nama. Penulisan nama tidak berbeda dengan penulisan daftar pusta bersumber dari buku atau artikel lainnya.
  2. Tahun Penayangan. Tuliskan kapan artikel tersebut ditayangkan di internet.
  3. Judul. Judul artikel yang berada dari internet tidak ditulis menggunakan cetak miring, hanya diapit oleh tanda kutip (“) saja.
  4. URL atau Alamat Web. Salin alamat URL dari artikel yang menjadi sumber referensi agar dapat diakses untuk membuktikan keasliannya.
  5. Waktu Pengambilan atau Akses. Pada bagian akhir jangan lupa untuk mencantumkan waktu pengambilan artikel dari internet dengan lengkap, seperti tanggal dan jam akses saat sedang mengunduh untuk dijadikan referensi.

Selain itu, tanda batas yang digunakan sedikit berbeda dengan sumber yang diambil dari media cetak. Tanda titik (.) digunakan untuk menjadi batas antara nama pengarang dengan tahun penayangan.

Sedangkan pembatasan dari judul artikel dengan URL dan dari URL ke waktu pengambilan menggunakan tanda baca koma (,).

Contoh Daftar Pustaka

Contoh penulisan daftar pustaka dari buku:

  • Anwar, Chairil. 1992. Deru Campur Debu. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
  • Manna, A.H., dan Putra Dani. 1998. Metode Pembelajaran Untuk Chef. Jakarta: Bentang Alam Nusantara.
  • Susilo, Rahaden, Rudi Maryadi dan Angga Dani. 2008. Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sastra Bahasa Indonesia.
  • Migley, F. 2005. Pembangunan Sosial. Tindilinting P, penerjemah. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka. Terjemahan dari: Social Development.
  • Hasim, ed. 2009. Jaringan Sel. Bandung (ID): Pustaka Jaya.

Contoh penulisan daftar pustaka tanpa nama:

  • Divisi SDM. 2012. Company Profile. Jakarta: Citra Natural.
  • Depag. 2001. Petunjuk Pelaksanaan dan Tata Cara Nikah Adat Jawa. Jakarta: Depag.

Contoh penulisan daftar pustaka dari buku terjemahan, sanduran atau suntingan:

  • Prakasa, Ilman (Penerjemah). 1997. Analisa Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Manajemen.

Contoh penulisan buku terjemahan dengan nama penulis sama namun judul berbeda.

  • Andriani. 2007. Ekonomi Level Menengah. Semarang: Media Swara.
  • _______. 2010. Ekonomi Level Menengah Jilid II. Semarang: Media Swara.

Contoh daftar pustaka dari majalah:

  • Pramesja, Wijana. 2009. Majalah. Menuju Fashion Asia. Jakarta: Majalah Bisnis Fashion, No. 4 Thn. 05 (12 Januari – 20 Februari 2005).

Contoh daftar pustaka dari koran:

  • Price,K. 2006. Koran. Get It Cover – Modeling Standard Of Cover with ArcGIS Network Analyst 9.2. ArcUser Magazine, October – December, 2006, pp. 48 – 53.

Contoh daftar pustaka dari jurnal ilmiah:

  • Mustafa, Dimas Eva. 2018. “Sudut Pandang Umum dalam Kanji (Analisis Semiotika terhadap Buku Kanji Pictographix)”. Jakarta: Universitas Indonesia.
  • Indriati E. 1998. “Moral Patterns On Javanese People. Makalah dipresentasikan pada The Internasional Conference On Paleoanthropology”, October 14 – 16, Beijing.
  • Dudung, Hamdun. 2017. “Pendidikan Keluarga sebagai Manifestasi Basic Nilai-Nilai Plurasime di Dukuh Kalipural Kendal”. Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 9(2): 14 – 15.

Contoh daftar pustaka dari website:

  • Tino. 2014. “Bahaya Akibat Penyalahgunaan Narkoba Bagi Kesehatan Remaja”, http://tinoberita.blogspot.com, diakses 4 Juni.
  • Syahbana MA. 2014. “Pemanfaatan PIC18F4550 sebagai antarmuka komunikasi USB untuk pencacahan frekuensi”, http://physics.studentjournal.ub.ac.id/index.p, diakses pada 10 Juni 2015 pukul 11.23.

The post Daftar Pustaka: Pengertian, Ciri-Ciri dan Teknik Penulisan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>